studi perlindungan pipeline pt. pertamina gas di pesisir
TRANSCRIPT
Studi Perlindungan Pipeline PT. Pertamina
Gas di Pesisir Indramayu
Jurusan Teknik Kelautan
Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2013
1. DR. Ir. Wahyudi, M.Sc.
NIP : 196012141989301001
2. Suntoyo, S.T., M.Eng., Ph.D.
NIP : 197107231995121001
• Pada pesisir Indramayu terdapat sebuah jalur pipeline milik
PT. Pertamina Gas yang memiliki peranan penting bagi
hajat hidup rakyat Indonesia
• Kondisi terakhir pantai tersebut mengalami abrasi. Jika
kondisi ini dibiarkan, hantaman gelombang dapat
menyebabkan kerusakan pada pipeline (buckling). Jika
terjadi kebocoran maka akan berpotensi mencemari
lingkungan sekitar
• Pada dasarnya telah terdapat struktur perlindungan pantai,
namun belum bisa mengatasi masalah abrasi yang terjadi
1. Menganalisa proteksi pipeline yang telah dibangun oleh PT.
Pertamina
2. Menentukan desain proteksi pipeline yang sesuai dengan
kondisi lingkungan
1. Mengetahui proteksi pipeline yang telah dibangun
oleh PT. Pertamina
2. Mengetahui desain proteksi pipeline yang sesuai
dengan kondisi lingkungan
Manfaat yang diharapkan dari studi ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan
PT. Pertamina Gas dalam proses pembuatan
perlindungan pipeline terhadap gelombang
pasang yang terdapat pada daerah pesisir Indramayu
1. Data lokasi yang digunakan diperoleh dari lembaga-
lembaga survei terkait
2. Lokasi penelitian hanya pada lokasi kritis (rawan
bencana)yang terdapat struktur pipeline
3. Tidak melakukan perhitungan RAB
4. Analisa hanya berdasarkan pengaruh gelombang terhadap
pantai dan struktur pipeline
5. Karena keterbatasan data analisa kestabilan struktur
diasumsikan stabil
Study literatur (Jurnal-jurnal penelitian terkait, buku-buku tentang
teknik pantai, dll.)
Data angin, peta bathimetri, data pasang surut, data
lapangan (data foto dan keadaan existing)
Survey Lapangan mengetahui kondisi existing. Dimensi
breakwater, konsdisi pantai, dan
pipeline
A
Analisa kegagalan breakwater
Penyusunan prioritas penanganan kerusakan pantai, dan menetukan desain proteksi yang sesuai
B
Peramalan Gelombang, Refraksi, gelombang pecah, perubahan garis pantai, sedimen transpor
Analisa proteksi pipeline
yang telah ada sekarang
B
Secara geografis kabupaten Indramayu terletak pada
107°51° - 108°36° BT dan 6°15°- 6 ° 40° LS.
Pantai Limbangan yang berada pada pesisir Indramayu
mengalami abrasi
Telah ada struktur perlindungan pantai yang dibangun oleh PT.
Pertamina berupa breakwater namun abrasi tetap terjadi
Terdapat struktur vital yaitu pipeline minyak dan gas di pesisir
pantai dan jika terjadi kebocoran maka akan berpotensi
mencemari lingkungan dan merugikan negara
Sumber : PT. Pertamina Gas
Sumber: PT. Pertamina Gas
Hard Protection: 1. Pembangunan Breakwater sebagai pemecah gelombang
2. Pembangunan Seawall sebagai penahan gelombang
Soft Protection 1. Penanaman Bakau
Seawall:
Terdapat dua jenis Seawall
1. Seawall berbahan sandbag
2. Seawall berbahan beton
Before
___________
After
Tumbuhan bakau:
Pada tahun 2011 PT. pertamina mulai menanam tumbuhan bakau
sebagai untuk mempertahankan sedimen pantai dan meredam
abrasi
Seawall berbahan bambu: Metode yang digunakan ialah dengan menancapkan bambu
berjajar di pesisir, membentuk ruang segi empat
Metode ini digunakan dengan harapan dapat menghambat sedimen yang terbawa oleh arus
Breakwater:
• Berbahan batuan cor dengan ukuran dimensi 40 x 40 x 40
• Panjang breakwater sekitar 0,8 -1 km, dengan ketinggian
elevasi rata-rata 0,5 m dari permukaan air laut
Nama
Proteksi
Bahan Jenis
Proteksi
Kelebihan Kekurangan
Seawall Sandbag hard Murah, mudah pengaplikasiannya, bahan mudah didapat,
Tidak bertahan lama, mudah hanyut terbawa gelombang
Seawall
Beton hard Tidak terlalu mahal, kuat Tidak bertahan lama, memerlukan waktu dalam pengaplikasiannya
Seawall
Bambu soft Murah, mudah pengaplikasiannya, bahan mudah didapat, tidak hanyut
Tidak bertahan lama, bahan bambu mudah patah, rapuh, dan keropos
Breakwater Batuan Cor hard Kuat , mampu bertahan dalam waktu yg sangat lama
Mahal, tidak dapat meredam gelombang secara penuh
Bakau Tumbuhan soft Murah, alami, ramah lingkungan,
efektif dalam mempertahankan sedimen, efektih dalam meredam abrasi
Perlu waktu yang lama untuk
tumbuh hingga dapat dirasa manfaatnya
Penyebab kegagalan breakwater:
Overtoping Breakwater
Elevasi yang salah
Ketidaksesuaian dimensi
1. Proteksi yang ada kurang efektif dalam meredam gelombang
pasang.
2. Proteksi bersifat sementara, hanya mampu bertahan
beberapa waktu saja.
3. Perlu dibangun struktur perlindungan pantai dengan kriteria
sebagai berikut:
A. struktur bersifat permanen
B. sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada
C. struktur mampu melindungi pipeline dari gelombang pasang
DATA ANGIN
-Sumber: BMKG dengan periode 8 tahun terakhir
Directions /
Wind Classes
(m/s)
0.5 - 1.0 1.0 - 1.5 1.5 - 2.0 2.0 - 2.5 2.5 - 3.0 3.0 - 3.5 3.5 - 4.0 4.0 - 4.5 >= 4.5 Total
337.5 - 22.5 66 108 89 91 98 93 77 71 86 779
22.5 - 67.5 73 79 91 74 67 27 25 9 12 457
67.5 - 112.5 47 64 96 118 154 156 127 133 268 1163
112.5 - 157.5 36 44 45 61 71 55 54 53 173 592
157.5 - 202.5 24 31 22 6 4 1 4 0 0 92
202.5 - 247.5 36 45 47 31 16 9 4 5 3 196
247.5 - 292.5 49 93 158 155 215 219 155 81 47 1172
292.5 - 337.5 70 119 171 283 364 367 342 170 141 2027
Sub-Total 401 583 719 819 989 927 788 522 730 6478
Calms 135
Missing/Inco
mplete 58922
Total 65535
-Arah dominan angin berasal dari arah:
-Barat
-Barat Laut
-Utara
-Timur
•Fetch adalah jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal
pembangkitannya
•Berdasarkan eksperimen Bambang Triadmodjo pada buku Teknik
Pantai, batas jarak fetch maksimal adalah 332 km.
Arah F eff
km m
Utara 254,38968 254389,68
Timur Laut 315,89381 315893,81
Timur 227,28851 227288,51
Barat 0 0
Barat Laut 86,41394 86413,94
•Berdasarkan pada kecepatan angin, lama hembus angin dan
fetch selanjutnya ialah dilakukan pembangkitan gelombang.
•Berikut merupakan hasil perhitungan peramalan gelombang
Direction
H (m) T (s)
Blowing from Conventional
West 270 0 0
Northwest 315 1,28 6,64
North 0 2,09 9,13
Northeast 45 1,79 8,93
East 90 2,29 9,39
• periode ulang digunakan untuk meramalkan gelombang pada
periode tertentu
•Berikut merupakan ramalan tinggi gelombang dan periodenya,
dengan kurun waktu 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun
Periode Barat Barat Laut Utara Timur Laut Timur
(Tahun) H (m) T (s) H (m) T (s) H (m) T (s) H (m) T (s) H (m) T (s)
5 0 0 1,157 5,208 1,185 6,273 1,160 6,455 1,099 6,006
10 0 0 1,246 5,337 1,288 6,448 1,261 6,635 1,185 6,157
25 0 0 0,043 0,562 1,425 6,666 1,394 6,860 1,298 6,346
50 0 0 1,454 5,616 1,528 6,822 1,495 7,020 1,384 6,481
100 0 0 1,544 5,728 1,631 6,970 1,597 7,173 1,470 6,611
Gelombang yang menjalar dari laut dalam menuju pantai
mengalami perubahan bentuk karena adanya pengaruh perubahan kedalaman laut
0
1
2
3
4
5
6
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Wav
e H
eigh
t (m
)
Depth (m)
H (rs)
Hb (H/L)
Hb (d/L)
Refraction, shoaling, and Breakning
PASANG SURUT (M) KETERANGAN
MSL 0,600 Muka air rerata antara muka air tinggi dan muka air rendah rerata.
MHWL 0,824 Rerata dari muka air tinggi selama periode 19 tahun.
HHWL 1,028 Air tertinggi pada saat pasut purnama atau bulan mati.
MLWL 0,376 Rerata dari muka air rendah selama periode 19 tahun.
LLWL 0,172 Air terendah pada saat pasut purnama atau bulan mati.
HWL 1,150 Muka air tertinggi yang dicapai pada saat air pasang dlm 1 siklus pasut.
LWL 0,050 Kedudukan muka air terendah yang dicapai pada saat air surut dlm 1 siklus pasut.
Data hasil Uji Lab dengan menggunakan metode Grain Size Analysis
No Sample GS D10 D30 D50 D60
Kecepatan Laju Sedimen Keterangan
M3/Hari M3/Tahun
1 SPL-1 2,659 0,140 0,192 0,230 0,270 1,667 600,309 - Jenis sedimen = pasir
2 SPL-2 2,659 0,138 0,175 0,280 0,245 0,349 125,991
Rata - rata 0,255
Keterangan :
• d : Kedalaman W : Berat butir batu pelindung
• B : Lebar breakwater W10 :Berat butir batu pelindung sekunder
• H.B : Tinggi breakwater W200 : Berat butir batu pelindung inti Breakwater
d B H. B W W10 W200
(m) (m) (m) (kg) (kg) (kg)
-4,0 5,555 6,050 377,135 37,713 1,886
-3,0 5,752 5,574 418,747 41,875 2,094
-2,0 6,134 4,524 507,761 50,776 2,539
-1,0 7,028 3,622 763,744 76,374 3,819
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
700,00
800,00
900,00
1000,00
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600
GARIS PANTAI ASLI
GARIS PANTAI 5 THN
GARIS PANTAI 10 TAHUN
GARIS PANTAI 15 THN
GARIS PANTAI 20 THN
Laut
Daratan
Daratan
Lautan
Dari data dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Proteksi pipeline yang ada sekarang tidak efektif dalam
meredam gelombang dan hanya bersifat sementara, karena
dalam kurun waktu sekitar satu tahun saja struktur telah rusak
dan membutuhkan perbaikan.
2. Breakwater yang telah ada perlu dilakukan upaya perbaikan
secara menyeluruh menjadi tipe non overtoping dengan
spesifikasi elevasi 6,05 meter, lebar puncak 5,55 meter dan
pada kedalaman laut 4 meter. Setelah adanya breakwater
dengan spesifikasi di atas perubahan garis pantai tidak lagi
terjadi sehigga pipeline dalam kondisi aman.
Lokasi : Pantai Limbangan, Indramayu
Tanggal : 13-Juni-2013
Lama survei : 1 hari
OBYEK PENGAMATAN
DIMENSI DESKRIPSI SAMPEL KETERANGAN
Sedimen Pantai Terletak di pesisir Limbangan,
3 kg panjang lokasi yang terkena abrasi sekitar 1 km
warna sedimen Hitam
jenis sedimen relatif sama sepanjang pesisir
Pipeline
D : 12 inch terdapat 3 Pipeline, 2 tertanam dan 1 diatas permukaan tanah
beberapa bagian telah hilang pondasinya
pondasi sementara pipeline terbuat dari kayu
Seawall Berbahan Sandbag
sudah hanyut terbawa arus
tidak ada sample tersisa
Diinstalasi pada bulan Juli 2012 kurang dari 1 tahun sandbag terlah rusak
tidak efektif menahan gelombang
Breakwater
P : 1000 m Terbuat dari cor beton,
ukuran dimensi bahan breakwater 40x40x40 cm
L : 1 m ketinggian mulai 0 - 0,75 meter dari rata-rata muka air laut.
T : 0,5 m terletak rata-rata 30 s/d 100 meter dari bibir pantai
Seawall Berbahan Cor
Beton
P: 600 - 700 m bersifat permanen
beberapa lokasi telah rusak oleh gelombang
L : 2,5 m Terbuat dari cor beton, di buat pada bulan september 2012
T : 1 m berfungsi mengamankan pipeline dari gelombang pasang
Seawall Berbahan
Bambu
P : 100 m terbuat dari bambu yang ditancapkan di tanah pesisir
diinstalasi pad bulan Januari
L : 10 m diinstalasi untuk meredam gelombang dan menahan sedimen
T : 0,5 m
Tempat: Laboratorium Dasar Laut dan Bawah Air (mekanika tanah)
Tanggal : 25 s/d 27 Juni 2013
kegiatan : Grain size analysis
elevasi datum
Air tinggi tertinggi pada pasang besar
Air tinggi tertinggi pada rata-rata pasang
Air rendah terendah pada rata-rata surut
Paras laut rata-rata
Duduk Tengah
paras laut pada saat tElev
asi d
i ata
s du
duk
teng
ah
Para
s ya
ng d
i ten
tuka
n da
ri m
uka
suru
tan
Tung
gang
air
rata
-rata
Air rendah terendah pada surut besar
Benchmark