studi kelayakan kawasan gua pawon sebagai...

376
STUDI KELAYAKAN KAWASAN GUA PAWON SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Eliezha Firdausya Concetta NIM. 1113015000029 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • STUDI KELAYAKAN KAWASAN GUA PAWON

    SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN

    BANDUNG BARAT

    Skripsi

    Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

    Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh

    Eliezha Firdausya Concetta

    NIM. 1113015000029

    PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2020

  • LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

    STUDI KELAYAKAN KAWASAN GUA PAWON SEBAGAI

    DESTINASI WISATA DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

    Skripsi

    Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

    Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh

    Eliezha Firdausya Concetta

    NIM. 1113015000029

    Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

    Dr. Abdul Rozak, M.Si Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si

    NIP. 19690908 199603 1 004 NIDN. 2022028704

    PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2020

  • LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

    Skripsi ini berjudul Studi Kelayakan Kawasan Gua Pawon Sebagai Destinasi

    Wisata di Kabupaten Bandung Barat disusun oleh Eliezha Firdausya Concetta,

    NIM. 1113015000029, Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Konsentrasi

    Geografi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sabagai karya

    ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan

    yang ditetapkan oleh fakultas.

    Jakarta, 5 Maret 2020

    Yang Mengesahkan,

    Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

    Dr. Abdul Rozak, M.Si Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si

    NIP. 19690908 199603 1 004 NIDN. 2022028704

  • LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

    Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Studi Kelayakan

    Kawasan Gua Pawon Sebagai Deestinasi Wisata di Kabupaten Bandung Barat”

    yang disusun oleh:

    Nama : Eliezha Firdausya Concetta

    NIM : 1113015000029

    Jurusan : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

    Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

    Telah diuji kebenarannya oleh Dosen Pembimbing pada tanggal 5 Maret 2020.

    Jakarta, 5 Maret 2020

    Yang Menguji,

    Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

    Dr. Abdul Rozak, M.Si Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si

    NIP. 19690908 199603 1 004 NIDN. 2022028704

  • SURAT KETERANGAN VALIDITAS

    Saya, mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Eliezha Firdausya Concetta

    NIM : 1113015000029

    Program Studi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

    Pembimbing I : Dr. Abdul Rozak, M.Si

    Pembimbing II : Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si

    Telah melakukan uji validitas instrument penelitian yang berjudul “Studi

    Kelayakan Kawasan Gua Pawon Sebagai Destinasi Wisata di Kabupaten Bandung

    Barat” oleh ahli (expert) yang sebagai berikut:

    Nama Expert (Ahli/Validator) : Dr. Sodikin, S.Pd., M.Si

    NIDN : 2022028704

    Keahlian/Expert/Validator : Geografi Fisik (Physical Geography)

    Ahli menilai bahwa instrument telah sesuai dengan keharusannya berdasar

    teori dan ilmu yang terkait (Geografi Pariwisata).

    Demikian surat keterangan ini untuk digunakan sebagaimana mestinya

    Jakarta, 14 Februari 2019

    Validator, Mahasiswa Ybs,

    Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si Eliezha Firdausya Concetta

    NIDN. 2022028704 NIM. 1113015000029

  • SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Eliezha Firdausya Concetta

    NIM : 1113015000029

    Jurusan : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Konsentrasi Geografi

    Alamat : Jl. Tulangkuning Waru, Gg. Makmur No.1 Rt.04/04 Desa Waru

    Kec. Parung – Bogor, Jawa Barat, 16330.

    MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

    Bahwa skripsi yang berjudul Studi Kelayakan Kawasan Gua Pawon Sebagai

    Destinasi Wisata di Kabupaten Bandung Barat adalah benar hasil karya sendiri

    di bawah bimbingan dosen:

    Nama Pembimbing I : Dr. Abdul Rozak, M.Si

    NIP. : 19690908 199603 1 004

    Nama Pembimbing II : Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si

    NIDN. : 2022028704

    Jurusan/Program Studi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

    Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

    menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

    sendiri.

    Jakarta, 5 Maret 2020

    Eliezha Firdausya Concetta

    NIM. 1113015000029

  • i

    ABSTRAK

    Eliezha Firdausya Concetta, 1113015000029. Studi Kelayakan

    Kawasan Gua Pawon Sebagai Destinasi Wisata di Kabupaten Bandung Barat.

    Skripsi Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

    Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

    Penelitian ini bertujuan untuk megetahui kelayakan Kawasan Gua Pawon

    sebagai destinasi wisata yang dinilai dari aspek kondisi fisik Kawasan Gua Pawon,

    sosial budaya dan ekonomi serta komponen produk pariwisata 5A yang meliputi

    atraksi/daya tarik, aksesibilitas, amenitas, aktivitas dan ancillary service,

    selanjutnya kriteria penilaian tersebut diasosiasikan dengan teori kepariwisataan

    tentang kelayakan suatu objek wisata sebagai daerah tujuan wisata (DTW) menurut

    Maryani yaitu how to see, how to buy, how to do, how to stay dan how to arrived.

    Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

    dengan melakukan observasi, wawancara, kuesioner, literasi dan dokumentasi.

    Sampel yang diambil dengan purposive sampling. Sampel Penelitian adalah

    Kawasan Gua Pawon, Kepala Desa Gunungmasigit, pengelola objek wisata, dan

    penduduk di sekitar Kawasan Gua Pawon yang ikut berpartisipasi dalam

    pengembanan pariwisata. Analisis data yang digunakan adalah dengan teknik

    skoring.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Kawasan Gua Pawon

    layak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata di Kabupaten Bandung Barat dengan

    hasil skoring total sebesar 202,5 yang berdasarkan hasil skoring penilaian pada

    aspek fisik sebesar 15,5, sosial budaya dan ekonomi sebesar 51, atraksi/daya tarik

    sebesar 21,5, aksesibilitas sebesar 38, amenitas sebesar 41,5, aktivitas sebesar 7,5,

    dan ancillary service sebesar 27,5. Hasil observasi menunjukan bahwa Kawasan

    Gua Pawon telah memenuhi kriteria kelayakan objek wisata.

    Kata Kunci: Gua, Karst, Kelayakan, Pariwisata

  • ii

    ABSTRACK

    Eliezha Firdausya Concetta, 1113015000029. The Feasibility Study of

    The Pawon Cave Area as a Tourism Destination Place in West Bandung

    Regency. Department of Sosial Science Education, Faculty of Educational Science,

    Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta.

    This research aims to determine feasibility of Pawon Cave area as tourism

    destination in West Bandung Regency as assessed from the physical aspect of the

    Pawon Cave area, socio-cultural and economic aspects as well as the 5A

    component of tourism which includes attractions, accessibility, activity, ancillary

    service, and than the assessment criteria are associated with tourism theory about

    feasibility of appropriateness of a tourist attraction as a tourist destination

    according to Maryani, how to see, how to buy, how to do, how to stay and how to

    arrived.

    Data collection method in this research is descriptive quantitative by

    observing the literacy, questionnaire, interview and documentation. The Samples

    are taken by purposive sampling. The samples of this research are the headman of

    the village Gunungmasigit, the tourism object management, and the surrounding

    residents who participated in the development of tourism. The data analysis used is

    the scoring technique.

    Based on the results of this research, it can be seen that the Pawon Cave area

    is suitable to be made as tourism destination in West Bandung Regency with the

    total of scoring result 202,5 which is based on the result of the physical aspect

    assessment score 15,5, sosio-cultural and economic aspect assessment score 51,

    attraction assessment score 21,5, accessibility assessment score 38, amenity

    assessment score 41,5, activity assessment score 7,5 and ancillary service

    assessment score 27,5. The observation results shows that the Pawon Cave area

    has fulfilled the criteria of the feasibility of toursm object.

    Key Words: Cave, Karst, Feasibility, Tourism

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tanpa akal, berkah dan rahmat-Nya yang

    diberikan, penulis pasti tidak akan sampai pada fase akhir diperkuliahan ini.

    Sholawat berserta salam tak lupa tercurahkan kepada sang pelita kehidupan,

    pemimpin ulung setiap umat yaitu Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW,

    dengan bercermin dari perjuangan beliau maka semangat untuk menggali ilmu

    pengetahuan selalu ada, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

    penuh semangat.

    Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

    yang harus disempurnakan. Penulis sadar dalam penulisan skripsi ini penuh dengan

    hambatan yang harus dilalui. Tanpa dukungan dari seluruh pihak yang telah

    membantu pastinya skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada

    kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih

    kepada:

    1. Allah SWT atas segala ‘hadiah dan kejutan’ disetiap peristiwa selama penelitian

    ini berlangsung, atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya yang telah diberikan,

    sehingga penulis mampu merampungkan penelitian ini. Atas segala kekuatan,

    peneguhan lahir batin dan yang selalu memberi pertolongan kepada penulis

    disaat-saat paling sulit pada setiap fase-fase perjalanan.hidup.

    2. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta, yakni Dr. Sururin, M.Ag.

    4. Bapak Didin Syafrudin, M.A., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

    5. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

    6. Bapak Andri Noor Ardiansyah M. Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

    Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

    7. Bapak Dr. Abdul Rozak, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa

    memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada penulis.

  • iv

    8. Bapak Sodikin, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan

    bimbingan, arahan, dukungan dan motivasi kepada penulis.

    9. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Jamaludin, S.Pd dan Ibunda Iis Srimarni

    Utami yang telah membesarkan dan merawat penulis dengan doa penuh kasih

    sayang serta memberikan motivasi, bimbingan dan arahan. Semoga Allah

    senantiasa membalas semua amal kebaikan teriring kasih sayang yang telah

    Ayah dan Ibu curahkan kepada Penulis.

    10. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS khususnya Bapak Dr. Sodikin, S.Pd,

    M.Si, Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si dan Ibu Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd yang

    menjadi inspirator penulis dalam memutuskan untuk memilih penelitian

    mengenai kepariwisataan Gua.

    11. Bapak Dr. Lutfi Yondri, M.Hum beserta staf Balai Arkeologi Bandung yang

    telah memberikan izin kepada penulis untuk ikut serta dalam prosesi Ekskavasi

    Gua Pawon lanjutan pada bulan Mei 2019, memberikan izin menggunakan

    dokumentasi fragmen dan artefak yang telah diketemukan untuk melengkapi

    penelitian ini dan memberikan informasi terkait sejarah kebudayaan Manusia

    Pawon.

    12. Bapak Tarkopa, S.Pd.I selaku Kepala Desa Gunungmasigit beserta stafnya yang

    telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Kawasan Wisata Gua Pawon

    dan membantu penulis dalam memperoleh data.

    13. Ibu Yetty Laelawaty, S.Pd dan Bapak Supriyadi Suwerna, S.H sekaku

    penanggung jawab dan pengelola Objek Wisata Gua Pawon dan Stone Garden

    yang telah memberikan izin penelitian tanpa batasan waktu, perlundungan dan

    informasi selama penelitian berlangsung.

    14. Terima kasih tak terhingga untuk Bapak Hendi selaku salah satu jupel (juru

    pelihara) Gua Pawon yang selalu menemani penulis selama penelitian

    berlangsung terutama pada saat mengukur suhu dan kelembaban rata-rata harian

    Gua Pawon selama 24 jam non-stop.

    15. Terimakasih kepada Ka Ridwan HIKESPI, Ka Bimbim HIKESPI, Ka Hilary

    Reinhart HIKESPI UGM, Ka Ikhsan Malapa APP atas bantuan informasi literasi

    yang diberikan selama proses awal pembuatan skripsi ini.

  • v

    16. Terimakasih tak terhingga kepada Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Arkadia

    UIN Jakarta, Abdul Baits (Dabuy), Syifa Wardah Nurjannah (Cetta), Yusrika

    Setyaningrum (Shima), dan Mapa Gunadarma (Mahasiswa Pecinta Alam)

    Universitas Gunadarma, Agra Nur Arama (Bagong) dan Dyah Vatriana (Kamu)

    yang telah membantu penulis dalam melakukan pemetaan Gua Pawon,

    memberikan informasi dan literasi-literasi terkait speleology.

    17. A Jumhaer atas segala doa dan support-nya selama ini kepada penulis hingga

    penulis dapat melalui semua masa-masa tersulit yang dihadapi hingga

    rampungnya skripsi ini.

    18. Adik Sepupuku Gilang Pramudya yang telah membantu selama prosesi

    penelitian hingga rampungnya penelitian ini.

    19. Sahabat seperjuangan yang super hero, Hanna Asma Syahidah, S.Psi, Eggy

    Rakasiwi, S.E, Dymas Gemilang, S.T dan khususnya kepada Muhammad Alfin

    Suharto, A.md atas segala pengorbanan dan support yang telah diberikan kepada

    penulis selama ini bahkan disaat-saat tersulit sekalipun.

    20. Sahabat tercinta, Yuli Ocbiani, S.Pd, Syiffa Sa’diah, S.Pd, Hiazatul Fauziah,

    S.Pd, Siti Rohaya, S.Pd, Ardi Komara, S.Pd, M. Sidik Safaat, S.Pd dan

    Muhammad Riyadi, S.Pd atas segala support yang diberikan.

    21. Teman-teman seperjuangan P.IPS khususnya kawan sekalas Geografi 2013.

    Terimakasih atas segala kenangan dan pengalaman baru disetiap hari penulis.

    Semoga kesuksesan selalu teriring untuk kita.

    22. Rekan-rekan seluruh organisasi penulis SEMA-U UIN Jakarta 2015-2016, HMJ

    Jurusan IPS, LDK Syahid, PSM-Tarbiyah, POSTAR, HMI Komfaktar.

    23. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

    segala kebaikan kalian diapresiasi oleh Allah berupa kenikmatan di syurga kelak.

    Akhirnya tidak ada kata paling indah dan berharga kecuuali ucapan

    Alhamdulillahirobbil’alamiin atas segala rahmat dan ridho-Nya. Semoga penelitian

    ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya

    sehingga dapat menambah kecintaan terhadap alam dan ilmu pengetahuan. Apabila

    terdapat kekurangan dan kesalahan semata-mata atas keterbatasan ilmu yang

    penulis miliki. Besar harapan penulis akan ada penelitian lanjutan mengenai

  • vi

    konservasi alam Kawasan Karst Citatah – Rajamandala yang dapat

    memberdayakan masyarakat sekitar sehingga keberadaan Karst Citatah –

    Rajamandala tetap lestari dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar

    selain dari sektor pertambangan.

    Jakarta, 11 Februari 2020

    Penulis

  • vii

    DAFTAR ISI Halaman

    LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

    LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

    LEMBAR PERNYATAAN UJI REVERENSI

    SURAT KETERANGAN VALIDITAS

    SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

    ABSTRAK ...................................................................................................... i

    ABSTRACK ................................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBARAN ................................................................................ xix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5

    C. Pembatasan Masalah ................................................................ 5

    D. Rumusan Masalah .................................................................... 5

    E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

    F. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

    1. Manfaat Teoritis ................................................................... 6

    2. Manfaat Praktis .................................................................... 6

    BAB II KAJIAN TEORI

    A. Pariwisata ................................................................................. 7

    1. Definisi Pariwisata............................................................ .. 7

    2. Konsep Geografi Pariwisata ............................................... 8

    3. Geowisata ........................................................................... 10

    4. Objek dan Daya Tarik Wisata .............................................. 12

    5. Objek Wisata Minat Khusus………………………….. ...... 14

    B. Komponen Pariwisata .............................................................. 15

    1. Atraksi (Attractions) ............................................................ 15

  • viii

    2. Aksesibilitas (Accessibilities) .............................................. 16

    3. Amenitas (Amenities) ........................................................... 16

    4. Aktivitas (Activities) ............................................................ 18

    5. Ancillary Service .................................................................. 19

    C. Kawasan Karst .......................................................................... 22

    1. Definisi Kawasan Karst dan Proses Pembentukannya ........ 22

    2. Klasifikasi Kawasan Karst ................................................... 24

    3. Nilai Kawasan Karst dari Aspek mPariwisata ..................... 25

    D. Gua ........................................................................................... 26

    1. Definisi ............................................................................... 26

    2. Proses Pembentukan Gua .................................................... 28

    3. Ornamen Gua ....................................................................... 29

    4. Biota Gua ............................................................................. 29

    5. Jenis dan Bentuk Gua Berdasarkan Materi Pembentuk Gua 31

    E. Kelayakan Destinasi Wisata ..................................................... 32

    F. Hasil Penelitian Relevan........................................................... 34

    G. Definisi Operasional ................................................................. 37

    H. Kerangka Berfikir ..................................................................... 38

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 41

    1. Lokasi Penelitian ................................................................ 41

    2. Waktu Penelitian ................................................................ 42

    B. Metode Penelitian ..................................................................... 42

    C. Populasi dan Sampel ................................................................ 42

    1. Populasi .............................................................................. 42

    2. Sampel ................................................................................ 43

    D. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................ 46

    E. Variabel Penelitian ................................................................... 46

    F. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 47

    G. Metode Pengambilan Derajat Kesulitan Gua ........................... 50

    H. Pengamatan dan Pengukuran Kondisi Fisik Gua ..................... 51

  • ix

    I. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 54

    1. Observasi ............................................................................. 54

    2. Wawancara.................................................................... ...... 55

    3. Kuisioner .............................................................................. 55

    4. Studi Literatur dan Dokumen ............................................. 55

    J. Instrumen Penelitian ................................................................. 56

    K. Teknik Pengolahan ................................................................... 59

    L. Teknik Analisis Data........................................................... ..... 59

    1. Analisis Deskriptif Kuantitatif ........................................... 59

    2. Teknik Skoring ................................................................... 60

    3. Penggunaan Software Survex ............................................. 75

    4. Analisis Derajat Kesulitan Gua .......................................... 75

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ........................................ 76

    1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian .......................................... 76

    a. Letak dan Luas ................................................................ 76

    b. Morfologi dan Geologi.................................................... 78

    c. Iklim dan Topografi ........................................................ 78

    d. Hidrologi ......................................................................... 78

    e. Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan ............................... 80

    f. Tingkat Kesuburan Lahan Penelitian .............................. 83

    2. Sejarah Singkat Kawasan Gua Pawon ................................. 84

    3. Fungsi dan Manfaat Kawasan Gua Pawon dan Lingkungannya 88

    4. Potensi Panorama Alam ....................................................... 88

    5. Aspek Sosial Budaya dan Ekonomi Masyarakat ................. 90

    a. Karakteristik Masyarakat Desa Gunungmasigit ............. 90

    b. Jumlah Penduduk Desa Gunungmasigit Berdasarkan

    Umur dan Jenis Kelamin ................................................. 90

    c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian 91

    d. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....... 93

    e. Fasilitas Desa Gunungmasigit ......................................... 93

  • x

    f. Acara Kebudayaan .......................................................... 96

    B. Objek Wisata Gua Pawon ......................................................... 99

    1. Kondisi Fisik Gua ................................................................ 99

    a. Letak dan Luas ................................................................ 99

    b. Morfologi dan Geologi.................................................... 100

    c. Topografi ......................................................................... 101

    d. Klimatologi ..................................................................... 103

    e. Hidrologi ......................................................................... 108

    f. Potensi Objek Wisata Gua Pawon .................................. 108

    g. Potensi Keanekaragaman Hayati .................................... 112

    2. Derajat Kesulitan dan Bahaya Penelusuran Gua ................. 114

    3. Karakteristik Wisatawan ...................................................... 118

    4. Penilaian Wisatawan Terhadap Objek Wisata Gua Pawon . 126

    5. Penilaian Kelayakan Objek Wisata Gua Pawon .................. 139

    a. Kelayakan Aspek Fisik ................................................... 140

    b. Kelayakan Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi ........... 143

    c. Kelayakan Berdasarkan Aspek Komponen 5A

    Pariwisata ........................................................................ 150

    1) Kelayakan Atraksi/Daya Tarik ................................... 150

    2) Kelayakan Aksesibilitas ............................................. 156

    3) Kelayakan Amenitas .................................................. 159

    4) Kelayakan Aktivitas ................................................... 163

    5) Kelayakan Ancillary Service ...................................... 165

    6. Hasil Penilaian Kelayakan Objek Wisata Gua Pawon ........ 170

    C. Objek Wisata Stone Garden ..................................................... 171

    1. Kondisi Fisik ........................................................................ 171

    a. Letak dan Luas ................................................................ 171

    b. Morfologi dan Geologi.................................................... 172

    c. Topografi ......................................................................... 173

    d. Klimatologi ..................................................................... 173

    e. Hidrologi ......................................................................... 173

  • xi

    f. Potensi Objek Wisata Stone Garden ............................... 173

    g. Potensi Flora dan Fauna .................................................. 176

    2. Karakteristik Wisatawan ...................................................... 176

    3. Penilaian Wisatawan terhadap Objek Wisata Stone

    Garden ...................................................................... ……... 183

    4. Penilaian Kelayakan Objek Wisata Stone Garden .............. 194

    a. Kelayakan Kondisi Fisik ................................................. 194

    b. Kelayakan Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi ........... 196

    c. Kelayakan Berdasarkan Komponen 5A Pariwisata ........ 198

    1) Kelayakan Atraksi/Daya Tarik ................................... 198

    2) Kelayakan Aksesibilitas ............................................. 200

    3) Kelayakan Amenitas .................................................. 204

    4) Kelayakan Aktivitas ................................................... 206

    5) Kelayakan Ancillary Service ...................................... 208

    5. Hasil Penilaian Kelayakan Objek Wisata Stone Garden ..... 211

    D. Hasil Analisis Kelayakan Kawasan Gua Pawon Sebagai

    Destinasi Wisata di Kabupaten Bandung Barat ........................ 211

    1. Kelayakan Kondisi Fisik ...................................................... 213

    2. Kelayakan Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi ................ 214

    3. Kelayakan Berdasarkan Aspek Komponen 5A Pariwisata .. 215

    a. Kelayakan Atraksi/Daya Tarik........................................ 215

    b. Kelayakan Aksesibilitas .................................................. 215

    c. Kelayakan Amenitas ....................................................... 216

    d. Kelayakan Aktivitas ........................................................ 217

    e. Kelayakan Ancillary Service ........................................... 218

    BAB V KESIMPULAN

    A. Kesimpulan ............................................................................... 223

    1. Kelayakan Kondisi Fisik Kawasan Gua Pawon .................. 223

    2. Kelayakan Kawasan Gua Pawon Sebagai Destinasi Wisata 223

    B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 224

    C. Saran ......................................................................................... 225

  • xii

    1. Untuk Pemerintah Kabupaten Bandung Barat ..................... 225

    2. Untuk Pengelola Objek Wisata ............................................ 227

    3. Untuk Wisatawan ................................................................. 230

    4. Untuk Masyarakat ................................................................ 230

    5. Untuk Peneliti Lain .............................................................. 231

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 232

    LAMPIRAN .................................................................................................... 241

  • xiii

    DAFTAR TABEL Halaman

    Tabel 1.1 Data Objek Wisata Alam di Kabupaten Bandung Barat ............. 2

    Tabel 2.1 Identifikasi Komponen Pariwisata Menurut Para Ahli ............... 21

    Tabel 2.2 Penelitian Relevan ...................................................................... 35

    Tabel 3.1 WaktuPenelitian .......................................................................... 42

    Tabel 3.2 Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2019 ................................... 43

    Tabel 3.3 Kriteria dan Jumlah Sampel ........................................................ 45

    Tabel 3.4 Penjabaran Variabel Penelitian ................................................... 46

    Tabel 3.5 Data Primer yang Diambil .......................................................... 48

    Tabel 3.6 Data Sekunder yang Diambil ...................................................... 49

    Tabel 3.7 Parameter Kesulitan Gua ............................................................ 50

    Tabel 3.8 Kategori Derajat Kesulitan Gua .................................................. 51

    Tabel 3.9 Klasifikasi Derajat Kesulitan Gua .............................................. 51

    Tabel 3.10 PedomanLembar Kerja Observasi Pemetaan Gua ...................... 56

    Tabel 3.11 Pedoman Pengolahan Data Observasi Pemetaan Gua ................ 56

    Tabel 3.12 Pedoman Pengamatan Suhu dan Kelembaban Harian Gua ........ 57

    Tabel 3.13 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Pengelola ................................. 57

    Tabel 3.14 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Tokoh Masyarakat (Kepala Desa) 57

    Tabel 3.15 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penduduk ................................. 58

    Tabel 3.16 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Ketua Tim Ekskavasi Gua Pawon 58

    Tabel 3.17 Kisi-Kisi Pedoman Angket ......................................................... 59

    Tabel 3.18 Harkat Kelas dan Kriteria Aspek Fisik ....................................... 60

    Tabel 3.19 Harkat Kelas dan Kriteria Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi 61

    Tabel 3.20 Harkat Kelas dan Kriteria Atraksi/Daya Tarik ........................... 63

    Tabel 3.21 Harkat Kelas dan Kriteria Aksessibilitas .................................... 64

    Tabel 3.22 Harkat Kelas dan Kriteria Amenitas ........................................... 65

    Tabel 3.23 Harkat Kelas dan Kriteria Aktivitas ............................................ 67

    Tabel 3.24 Harkat Kelas dan Kriteria Ancillary Service ............................... 67

    Tabel 3.25 Nilai dan Bobot Kesesuaian Wisata untuk Aspek Fisik ............. 69

    Tabel 3.26 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aspek Fisik ............ 69

  • xiv

    Tabel 3.27 Nilai dan Bobot Kesesuaian Wisata untuk Kondisi Sosial Budaya dan

    Ekonomi ...................................................................................... 70

    Tabel 3.28 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aspek Sosial Budaya dan

    Ekonomi ...................................................................................... 70

    Tabel 3.29 Nilai dan Bobot Kesesuaian Wisata untuk Atraksi/Daya Tarik.. 71

    Tabel 3.30 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Atraksi/Daya Tarik 71

    Tabel 3.31 Nilai dan Bobot Kesesuaian Wisata untuk Aksesibilitas ............ 71

    Tabel 3.32 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aksesibilitas ........... 72

    Tabel 3.33 Nilai dan Bobot Kesesuaian Wisata untuk Amenitas ................. 72

    Tabel 3.34 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Amenitas ................ 73

    Tabel 3.35 Nilai dan Bobot Kesesuaian Wisata untuk Aktivitas .................. 73

    Tabel 3.36 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aktivitas ................. 73

    Tabel 3.37 Nilai dan Bobot Kesesuaian Wisata untuk Ancillary Service ..... 74

    Tabel 3.38 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Ancillary Service .... 74

    Tabel 4.1 Penggunaan Lahan ...................................................................... 81

    Tabel 4.2 Kesuburan Kesuburan Kawasan Gua Pawondan Stone Garden . 83

    Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Desa Gunungmasigit Berdasarkan Usia Belum

    Produktif, Usia Produktif dan Usia Tidak Produktif .................. 88

    Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2017 . 89

    Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2018 91

    Tabel 4.6 Jumlah Fasilitas Desa Gunugmasigit .......................................... 91

    Tabel 4.7 Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Cipatat ............... 92

    Tabel 4.8 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan

    Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Cipatat ................... 92

    Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Kondisi Fisik Gua Pawon ............................. 97

    Tabel 4.10 Hasil Kriteria Penentuan Derajat Kesulitan Gua ........................ 114

    Tabel 4.11 Kategori Tingkat Kesulitan Gua ................................................. 115

    Tabel 4.12 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 117

    Tabel 4.13 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Umur………………………… 117

    Tabel 4.14 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............... 118

    Tabel 4.15 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan ................................ 118

  • xv

    Tabel 4.16 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal ............................ 119

    Tabel 4.17 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Cara Perjalanan ....................... 120

    Tabel 4.18 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Jenis Media Informasi Objek

    Wisata ........................................................................................ 120

    Tabel 4.19 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Kelompok Berkunjung ........... 121

    Tabel 4.20 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Aktivitas yang Dilakukan ....... 121

    Tabel 4.21 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Waktu Berkunjung .................. 122

    Tabel 4.22 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Durasi Berkunjung .................. 122

    Tabel 4.23 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Kembali Berkunjung .............. 123

    Tabel 4.24 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Keinginan Menginap .............. 123

    Tabel 4.25 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Jenis Penginapan .................... 124

    Tabel 4.26 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Atraksi/Daya Tarik Objek

    Wisata ......................................................................................... 125

    Tabel 4.27 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Aksesibilitas Berdasarkan

    Kemudahan Alat Transportasi .................................................... 125

    Tabel 4.28 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Aksesibilitas Berdasarkan

    Kondisi Jalan ............................................................................... 126

    Tabel 4.29 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Aksesibilitas Berdasarkan

    Kekurangan Pada Fasilitas Jalan ................................................. 127

    Tabrl 4.30 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan

    Kapasitas ..................................................................................... 127

    Tabel 4.31 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan Sarana

    dan Prasarana yang Masih Kurang Memadai ............................. 128

    Tabel 4.32 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan Sarana

    dan Prasarana yang Sesuai di Masa mendatang .......................... 129

    Tabel 4.33 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan

    Kebersihan Objek Wisata ........................................................... 130

    Tabel 4.34 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan

    Keamanan Objek Wisata ............................................................ 131

    Tabel 4.35 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Fasilitas di Objek Wisata

    Gua Pawon .................................................................................. 132

  • xvi

    Tabel 4.36 Aktivitas yang Dapat Dilakukan Oleh Wisatawan ..................... 134

    Tabel 4.37 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Ancillary Service ............. 135

    Tabel 4.38 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Ancillary Service

    Berdasarkan Kepuasan Pelayanan .............................................. 136

    Tabel 4.39 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Ancillary Service

    Berdasarkan Hal yang Harus Dikembangkan ............................. 136

    Tabel 4.40 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Aspek Fisik .............................. 138

    Tabel 4.41 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aspek Fisik ............ 141

    Tabel 4.42 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria AspekSosial budaya dan

    Ekonomi ...................................................................................... 142

    Tabel 4.43 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aspek Sosial Budaya

    dan Ekonomi ............................................................................... 147

    Tabel 4.44 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Atraksi/Daya Tarik .................. 148

    Tabel 4.45 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Atraksi/Daya Tarik 153

    Tabel 4.46 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Aksesibilitas ............................ 154

    Tabel 4.47 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aksesibilitas……… 156

    Tabel 4.48 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Amenitas.................................. 157

    Tabel 4.49 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Amenitas ................ 160

    Tabel 4.50 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Aktivitas .................................. 161

    Tabel 4.51 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aktivitas ................. 162

    Tabel 4.52 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Ancillary Service ..................... 163

    Tabel 4.53 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Ancillary Service .... 167

    Tabel 4.54 Jumlah Hasil Pengharkatan ......................................................... 168

    Tabel 4.55 Prosedur Penentuan Kelas Dukung Kesesuaian pada Objek

    Wisata ......................................................................................... 169

    Tabel 4.56 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 174

    Tabel 4.57 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Umur ....................................... 175

    Tabel 4.58 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............... 175

    Tabel 4.59 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan ................................ 176

    Tabel 4.60 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal ............................ 176

    Tabel 4.61 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Cara Perjalanan ....................... 177

  • xvii

    Tabel 4.62 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Jenis Media Informasi Objek

    Wisata ........................................................................................ 177

    Tabel 4.63 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Kelompok Berkunjung ........... 178

    Tabel 4.64 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Aktivitas yang Dilakukan ....... 178

    Tabel 4.65 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Waktu Berkunjung .................. 179

    Tabel 4.66 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Durasi Berkunjung .................. 180

    Tabel 4.67 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Kembali Berkunjung .............. 180

    Tabel 4.68 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Keinginan Menginap .............. 180

    Tabel 4.69 Jumlah Wisatawan Berdasarkan Jenis Penginapan .................... 181

    Tabel 4.70 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Atraksi/Daya Tarik Objek

    Wisata ......................................................................................... 181

    Tabel 4.71 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Aksesibilitas Berdasarkan

    Kemudahan Alat Transportasi .................................................... 182

    Tabel 4.72 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Aksesibilitas Berdasarkan

    Kondisi Jalan ............................................................................... 183

    Tabel 4.73 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Aksesibilitas Berdasarkan

    Kekurangan Pada Fasilitas Jalan ................................................. 183

    Tabrl 4.74 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan

    Kapasitas ..................................................................................... 184

    Tabel 4.75 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan

    Sarana dan Prasarana yang Masih Kurang Memadai ................ 184

    Tabel 4.76 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan

    Sarana dan Prasarana yang Sesuai di Masa Mendatang ............. 185

    Tabel 4.77 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan

    Kebersihan Objek Wisata ........................................................... 186

    Tabel 4.78 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Amenitas Berdasarkan

    Keamanan Objek Wisata ............................................................ 188

    Tabel 4.79 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Fasilitas di Objek Wisata

    Stone Garden .............................................................................. 189

    Tabel 4.80 Aktivitas yang Dapat Dilakukan Oleh Wisatawan ..................... 190

    Tabel 4.81 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Ancillary Service ............. 190

  • xviii

    Tabel 4.82 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Ancillary Service

    Berdasarkan Kepuasan Pelayanan .............................................. 191

    Tabel 4.83 Hasil Penilaian Wisatawan Terhadap Ancillary Service

    Berdasarkan Hal yang Harus Dikembangkan ............................. 191

    Tabel 4.84 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Aspek Fisik .............................. 193

    Tabel 4.85 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aspek Fisik ............ 193

    Tabel 4.86 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria AspekSosial budaya dan

    Ekonomi ...................................................................................... 194

    Tabel 4.87 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aspek Sosial

    Budaya dan Ekonomi .................................................................. 195

    Tabel 4.88 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Atraksi/Daya Tarik .................. 196

    Tabel 4.89 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Atraksi/Daya Tarik 198

    Tabel 4.90 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Aksesibilitas ............................ 199

    Tabel 4.91 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aksesibilitas……… 201

    Tabel 4.92 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Amenitas.................................. 202

    Tabel 4.93 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Amenitas ................ 204

    Tabel 4.94 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Aktivitas .................................. 205

    Tabel 4.95 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Aktivitas ................. 206

    Tabel 4.96 Hasil Harkat Kelas dan Kriteria Ancillary Service ..................... 206

    Tabel 4.97 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan pada Ancillary Service .... 207

    Tabel 4.98 Jumlah Hasil Pengharkatan ............................................................. 208

    Tabel 4.99 Prosedur Penentuan Kelas Dukung Kesesuaian pada Objek

    Wisata ......................................................................................... 208

    Tabel 4.100 Jumlah Hasil Pengharkatan ......................................................... 209

    Tabel 4.101 Prosedur Penentuan Kelas Dukungan Keseuaian pada Objek \

    Wisata ......................................................................................... 210

  • xix

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1.1 Zonasi Karst Citatah - Rajamandala ......................................... 3

    Gambar 2.1 Morfologi Karst ........................................................................ 23

    Gambar 2.2 Nilai Kawasan Karst ................................................................. 25

    Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian ................................................... 38

    Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian .............................................................. 41

    Gambar 3.2 Pemetaan Gua dengan Menggunakan Metode Forwoard ......... 52

    Gambar 4.1 Peta Administrasi Desa Gunungmasigit ................................... 77

    Gambar 4.2 Peta Persebaran Sungai Desa Gunungmasigit .......................... 79

    Gambar 4.3 Peta tata Guna Lahan Desa Gunungmasigit ............................. 83

    Gambar 4.4 Potensi Panorama Alam dan Kawasan Wisata Gua Pawon .... 90

    Gambar 4.5 Upacara Adat Seremonial Tujuh Bulan .................................... 97

    Gambar 4.6 Plan View Gua Pawon .............................................................. 101

    Gambar 4.7 Sketsa Peta Gua Pawon ............................................................ 102

    Gambar 4.8 Suhu Harian Gua Pawon di Seluruh Stasiun ............................ 104

    Gambar 4.9 Kelembaban Harian Gua Pawon di 5 stasiun ........................... 105

    Gambar 4.10 Suhu dan Kelembaban Rata-Rata Harian Gua Pawon .............. 106

    Gambar 4.11 Suhu dan Kelambaban Harian Gua Pawon di Stasiun 5............... 106

    Gambar 3.12 Suhu dan Kelembaban Harian Gua Pawon di Stasiun 8, 10f2,

    16 dan 19 .................................................................................. 107

    Gambar 4.13 Artefak dan Non-Artefaktual yang Ada di Gua Pawon ................ 110

    Gambar 4.14 Speleothem Gua Pawon ................................................................ 111

    Gambar 4.15 Flora yang Tumbuh di Dalam Gua Pawon ............................... 112

    Gambar 4.16 Flora yang Tumbih di Lingkungan Gua Pawon ....................... 113

    Gambar 4.17 Perbedaan Kondisi Vegetasi Kawasan Gua Pawon .................. 113

    Gambar 4.18 Keanekaragaman Fauna di Sekitar Gua Pawon ........................ 114

    Gambar 4.19 Tanaman Pertanian dan Perkebunan Masyarakat ..................... 141

    Gambar 4.20 Keberadaan Bentang Air di Kawasan Gua Pawon ................... 142

    Gambar 4.21 Vandalisme yang Terdapat di Dinding Gua Pawon ................. 142

  • xx

    Gambar 4.22 Artefak Arkeologi ..................................................................... 147

    Gambar 4.23 Keberadaan Dominasi dan Perlengkapan Rumah Masyarakat . 147

    Gambar 4.24 Daya Tarik Keindahan Gua Pawon .......................................... 152

    Gambar 4.25 Replika Kerangka Manusia Prasejarah Gua Pawon ................. 152

    Gambar 4.26 Perubahan yang Terdapat di Gua Pawon.................................. 153

    Gambar 4.27 Pemandangan Lepas Gua Pawon .............................................. 154

    Gambar 4.28 Peta Lokasi Objek Wisata Stone Garden ................................. 172

    Gambar 4.29 Sesi Foto Prewedding ............................................................... 175

    Gambar 4.30 Flora dan Fauna Objek wisata Stone Garden ........................... 176

    Gambar 4.31 Keberadaan dan Dominasi Bentuk Rumah di Sekitar Objek

    Wisata Stone Garden ................................................................ 197

    Gambar 4.32 Daya Tarik di Objek Wisata Stone Garden .............................. 199

    Gambar 4.33 Kondisi Jalan Menuju Objek Wisata Stone Garden ................. 202

    Gamabr 4.34 Penampungan Air untuk Kegiatan Pariwisata di Objek Wisata

    Stone Garden ............................................................................ 205

    Gambar 4.35 Akomodasi yang Tersedia di Objek Wisata Stone Garden ...... 205

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Berwisata merupakan salah satu aktivitas yang memiliki daya tarik cukup

    tinggi bagi setiap individu manusia. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-

    hari, manusia memerlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak, tidak jarang

    dalam melakukan aktivitas tersebut manusia memforsir kekuatan yang ada pada

    dirinya baik dari segi fisik maupun psikis, sedangkan di sisi lain manusia

    memiliki titik jenuh atau batas kekuatan dalam melakukan segala aktifitasnya.

    Kebutuhan hidup serta tekanan produktifitas yang tinggi dapat memicu

    timbulnya kejenuhan bahkan stress. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut

    maka salah satu cara yang dianjurkan adalah memiliki waktu luang untuk

    memanjakan diri (me time), salah satunya bisa diisi dengan kegiatan pariwisata,

    karena dengan berwisata manusia bisa mengeksplorasi dirinya sehingga ia bisa

    kembali produktif dan berkreasi.

    Seperti yang disebutkan dalam surat Al-Mulk ayat 15 mengenai

    disunnahkannya bagi orang-orang untuk melakukan perjalanan, yang berbunyi:

    قِهِۦ َوإِلَيأِه ٱلنُُّشورُ زأ ُشو۟ا فِى َمنَاِكبَِها َوُكلُو۟ا ِمن ر ِ َض ذَلُوًلا فَٱمأ َرأ ُهَو ٱلَِّذى َجعََل لَُكُم ٱْلأ

    “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah

    di segala penjuru dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya

    kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Q.S. Al-Mulk

    [67]:15).1

    Adanya industri pariwisata sangat menguntungkan dalam berbagai aspek

    baik dari aspek geografi, ekonomi, sosiologi dan edukasi. Jadi kegiatan

    pariwisata bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani

    manusia akan tetapi sebagai sarana aktualisasi diri yang ingin dicapai maupun

    sebagai sektor bisnis yang dapat menambah pemasukan anggaran dana bagi

    daerah bahkan negara. Hal ini jelas terlihat dari maraknya promosi di berbagai

    1 Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV.

    Penerbit Diponegoro, 2015), h. 563

  • 2

    daerah tujuan wisata oleh Pemerintah Indonesia dengan slogan “Wanderful

    Indonesia” yang menjadi brand promosi kanca internasional sejak tahun 2011

    serta maraknya pelaksanaan program pengembangan pariwisata ditiap-tiap

    destinasi wisata.

    Salah satu daerah tujuan wisata yang banyak diminati adalah Kabupaten

    Bandung Barat yang merupakan pemekaran wilayah dari Kota Bandung sejak

    3 Agustus 2003.2 Kabupaten ini memiliki banyak lokasi wisata yang sangat

    menarik, dengan lokasi yang tidak jauh dari Jakarta serta wilayahnya yang

    beriklim sejuk menjadikan Kabupaten Bandung Barat sebagai destinasi wisata

    andalan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Berikut ini data objek

    wisata di Kabupaten Bandung Barat yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.

    Tabel 1.1

    Data Objek Wisata di Kabupaten Bandung Barat No Nama Objek Wisata Lokasi Objek Wisata

    1 Situ Ciburuy Kec. Padalarang

    2 Gua Pawon Kec. Cipatat

    3 Curug Malela Kec. Rongga

    4 Curug Cimahi Kec. Cisarua

    5 Tangkuban Perahu Kec. Lembang

    6 Maribaya Kec. Lembang

    Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat.

    Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa Kabupaten Bandung Barat

    memiliki beragam objek wisata yang dapat dikembangkan, dengan hadirnya

    destinasi wisata yang dikelola secara optimal dapat memberikan kontribusi

    yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian daerah, salah satunya

    adalah destinasi wisata Gua Pawon.

    Gua Pawon adalah gua alami yang berada di kawasan formasi karst

    Citatah – Rajamandala,3 dan termasuk kedalam daftar cagar alam geologi yang

    dilindungi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.4

    2 Dinas Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, Sejarah Kabupaten Bandung Barat,t.t

    (http://bandungbaratkab.go.id). 3 Bambang Yunianto, “Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Karst Citatah – Rajamandala

    Untuk Pertambangan dan Industri Pengolahan Kapur di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat”,

    Jurnal Bahan Galian Industri, Vol. 5 No. 13, 2009, h. 23-24 4 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kawasan

    Lindung, Pasal 62.

    http://bandungbaratkab.go.id/

  • 3

    Kawasan karst memiliki sifat batuan yang mudah larut oleh air5 dan

    umumnya banyak terjadi pada batuan gamping,6 sehingga kawasan ini sangat

    efektif sebagai daerah resapan air untuk menjaga ketersediaan air tanah bagi

    siklus kehidupan di muka bumi. Uniknya dari proses alam tersebut membuat

    dibeberapa titik kawasan karst Citatah – Rajamandala menjadi gua-gua alami

    nan indah, terlebih dengan keberadaan Situs Purbakala di dalam Gua Pawon

    dan singkapan bebatuan karst di puncak Pasir Pawon yang disebut Stone

    Garden menjadi ciri khas objek wisata ini.

    Kawasan Gua Pawon menjadi terlarang untuk eksploitasi pertambangan

    demi kepentingan ilmu pengetahuan, sejaran dan pendidikan sesuai dengan

    Pergub Jawa Barat No.20 Tahun 2006 tentang Perlindungan Kawasan Karst di

    Jawa Barat sebagai kawasan karst kelas 1 (satu)7 dan didukung dengan Perbub

    Bandung Barat No.7 tahun 2010 tentang Pentingnya Perlindungan Gua Pawon

    dan Lingkungannya bahwasanya Gua Pawon dilindungi terhadap keutuhan

    bentang alam karst, sistem hidrologi permukaan maupun dibawah permukaan,

    keberadaan flora dan faunanya serta sebagai cagar budaya.8

    Sumber: Bramantyo, 2008 dalam Yunianto 2009

    Gambar 1.1

    Zonasi Karst Citatah – Rajamandala

    5 Eko Haryono dan Tjahyo Nugroho Adji, Geomorfologi dan Hidrologi Karst, 2004, h. 1

    (http://tjahyo-adji.staff.ugm.ac.id/buku_ajar_karst_indonesia.pdf). 6 I Wayan Treman, Geomorfologi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 18 7 Peraturan Gubernur Jawa Barat No.20 Tahun 2006 tentang Perlindungan Kawasan Karst di

    Jawa Barat, Pasal 8. 8 Peraturan Bupati Bandung Barat No.7 Tahun 2010 tentang Perlindungan Kawasan Situs

    Gua Pawon dan Lingkungannya, Pasal 12.

    http://tjahyo-adji.staff.ugm.ac.id/buku_ajar_karst_indonesia.pdf

  • 4

    Berdasarkan data laporan akhir valuasi kawasan karst di Jawa Barat yang

    sebagaimana telah dikutip oleh Pratiwi, Gua Pawon sebagai kawasan cagar

    alam geologi mempunyai nilai straregis berupa nilai ekonomi yang berkaitan

    dengan usaha pertanian, kehutanan, pertambangan, pariwisata, dan fungsi

    hidrologi sebagai pengatur alami tata air. Nilai ilmiah yaitu ilmu kebumian,

    geologi, biologi, arkeologi, dan hidrologi. Selain memiliki nilai ekonomi dan

    ilmiah, kawasan karst juga memiliki nilai kemanusiaan yang dilihat dari sisi

    keindahan alam, potensi rekreasi, pendidikan, unsur-unsur spiritual dan

    kepercayaan.9

    Dalam mengelola kawasan Gua Pawon sebagai objek wisata tentunya

    memerlukan pola pengembangan berkelanjutan dengan azas konservasi,10dan

    mengacu pada Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah

    (Ripparda) Bandung Barat11 serta arah kebijakan pemerintah yang tercantum

    dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun

    jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten Bandung Barat.12

    Kawasan Gua Pawon memiliki dua objek wisata alam yang dapat

    dikunjungi yaitu objek wisata Gua Pawon dan Stone Garden. Lokasi Gua

    Pawon berada di tebing barat Pasir Pawon di dalam gua ini juga terdapat situs

    purbakala “Manusia Pawon” sedangkan Stone Garden berada di puncak Pasir

    Pawon, kedua objek wisata tersebut juga berpotensi memiliki tiga atraksi

    wisata sekaligus dalam satu area, yaitu wisata alam, sejarah dan buatan.

    Menurut pengamatan penulis daerah ini perlu dilakukan studi kelayakan

    destinasi wisata sesuai dengan kondisi saat ini, mengingat minimnya destinasi

    wisata dan area rekreasi bagi masyarakat sekitar di sepanjang jalur Padalarang

    9 Yuki Indah Pratiwi, “Analisis Dampak Ekonomi dan Strategi Pengelolaan Wisata Goa

    Pawon di Kawasan Karst Citatah Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat”, Skripsi, pada IPB,

    Bogor, 2014, h. 4. 10 R.K.T Ko, Pengelolaan Wisata Goa (Speleo Tourisme) Untuk Meningkatkan

    Kepariwisataan di Indonesia, makalah disampaikan pada Kursus Management Goa (Bogor:

    Yayasan Buena Vista 7-20 Desember 1996), h. 13 11 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat No.4 Tahun 2012 tentang Rencana Induk

    Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Bandung Barat, Pasal 2 12 Pemerintah Daerah Kabupaten Bmandung Barat, Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2018 – 2023, Bandung, 2013, h. 157-166

  • 5

    hingga perbatasan Kabupaten Cianjur dan kecenderungan kegiatan pariwisata

    diperkotaan lebih berkembang. Oleh karena itu penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian dengan judul “STUDI KELAYAKAN KAWASAN

    GUA PAWON SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN

    BANDUNG BARAT”.

    B. Identifikasi Masalah Dari hasil identifikasi ditemukan beberapa masalah yang terjadi di sekitar

    Kawasan Gua Pawon, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten

    Bandung Barat, yaitu:

    1. Kurangnya destinasi wisata bagi masyarakat di sepanjang jalur Padalarang

    hingga perbatasan dengan Kabupaten Cianjur.

    2. Belum adanya pengujian kelayakan daerah tujuan wisata di Kawasan Gua

    Pawon.

    3. Terdapat situs kepurbakalaan yang sangat bersejarah dalam perkembangan

    peradaban manusia di tataran Bandung.

    4. Potensi Kawasan Gua Pawon sebagai daerah tujuan wisata belum dikelola

    secara optimal.

    5. Kurangnya fasilitas dan akomodasi di area wisata Kawasan Gua Pawon.

    6. Kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam

    memfasilitasi sarana dan prasarana wisata di Kawasan Gua Pawon.

    7. Perlunya pengembangan daerah wisata sebagai upaya meningkatkan kondisi

    sosial ekonomi masyarakat sekitar.

    C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus dan mendalam kajiannya, maka batasan

    masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Kondisi Fisik Kawasan Gua Pawon.

    2. Kelayakan Kawasan Gua Pawon sebagai destinasi wisata.

    D. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah kondisi fisik Kawasan Gua Pawon?

    2. Bagaimanakah hasil studi kelayakan Kawasan Gua Pawon sebagai destinasi

    wisata di Kabupaten Bandung Barat?

  • 6

    E. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi sebelumnya, maka ada beberapa tujuan yang

    hendak dicapai oleh peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah:

    1. Mengidentifikasi kondisi fisik Kawasan Gua Pawon.

    2. Mengetahui hasil uji kelayakan wisata di Kawasan Gua Pawon.

    F. Manfaat Penelitian Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:

    1. Manfaat Teoritis a. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap kajian ilmu geografi terkait

    dengan konsep analisis pola kompleks wilayah mengenai pariwisata, dan

    sebagai bentuk sumbangsih nyata dalam dunia pengetahuan khususnya

    geografi pariwisata.

    b. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat sekitar Kawasan Gua Pawon

    untuk ikut mendukung dan membantu dalam pengembangan pariwisata di

    kawasan ini dan sebagai rujukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan

    penelitian lanjutan.

    2. Manfaat Praktis a. Diharapkan hasil peneiltian ini dapat digunakan sebagai bahan

    pertimbangan bagi pengelola objek wisata dalam menentukan kebijakan

    yang tepat, khususnya dalam meningkatkan jumlah pengunjung.

    b. Diharapkan penelitian ini berdampak positif terhadap adanya peluang

    kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, meningkatkan pendapatan

    masyarakat dan daerah.

    c. Masyarakat sekitar mendapatkan lokasi wisata bagi keluarga dan wisata

    keilmuan bagi sektor pendidikan.

    d. Dapat melindungi warisan purbakala yang sangat berharga serta

    meminimalisir kerusakan alam yang terjadi di sekitar Kawasan Gua

    Pawon.

  • 7

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Pariwisata

    1. Definisi Pariwisata

    “Definisi Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu: Pari, artinya

    banyak, berkali-kali, berputar-putar dan Wisata, artinya perjalanan,

    bepergian. Berdasarkan arti kata tersebut dapat diartikan pariwisata berarti

    perjalan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan

    rekreasi atau bersenang-senang.”1

    Definisi pariwisata menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.10

    Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

    1) Wisata adalah kegiatan perjalan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan

    rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik

    wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

    2) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

    Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

    3) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata 4) Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait

    dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan

    kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.2

    Selanjutnya berdasarkan Intruksi Presiden No. 9 tahun 1969

    dinyatakan: “Wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat

    tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan

    dari kunjungan itu”.3

    Menurut Eva banowati, asal wisatawan adalah orang yang melakukan

    perjalanan dibedakan kedalam dua jenis yaitu, wisatawan domestic yang

    berasal dari dalam negri sendiri dan wisatawan mancanegara yang berasal dari

    luar negara Indonesia yang datang ke Indonesia.4

    1 Eva Banowati, Geografi Indonesia, (Yogyakarta: Ombak, 2014), h.241 2 Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan 3 James J. Spillane, Ekonomi Pariwisata-Sejarah dan Prospeknya, (Yogyakarta: Karnisius,

    1991), h. 21 4 Eva Banowati,op.cit, h.247-248.

  • 8

    Menurut Ardika sebagaimana dikutip oleh I Gusti Bagus Rai Utama,

    kepariwisataan ada dan tumbuh karena perbedaan, keunikan, kelokalan baik itu

    yang berupa bentang alam, flora, fauna, maupun yang berupa kebudayaan

    sebagai hasil cipta, karsa, rasa dan budhi manusia. tanpa pebedaan itu, tak akan

    ada kepariwisataan, tidak ada orang yang melakukan perjalanan atau

    berwisata.5 Berkembangnya pariwisata dikarenakan adanya gerakan manusia

    dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah yang

    baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapat perjalanan baru.6

    Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam

    kegiatan perjalanan yang dilakukan manusia ke berbagai tempat dengan tujuan

    yang beragam demi memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologisnya serta

    didukung oleh beragam fasilitas dan layanan yang disediakan oleh pengelola

    baik itu masyarakat, pengusaha ataupun pemerintah setempat.

    Kegiatan pariwisata tersebut tidak hanya dilakukan di dalam negeri

    tetapi juga bisa sampai keluar negeri, hal ini ditimbulkan oleh adanya

    perbedaan kondisi alam maupun sosial budaya dari daerah asal wisatawan

    dengan daerah tujuan wisata, sehingga hal tersebut menjadi daya tarik

    tersendiri bagi wisatawan untuk berwisata.

    2. Konsep Geografi Pariwisata

    Menurut Banowati, Geografi merupakan studi yang mempelajari

    fenomena alam dan manusia, serta keterkaitan ubungan keduanya (reciprocal)

    yang menghasilkan variasi keruangan khas di permukaan bumi.7

    Menurut Sujali, ilmu geografi pada dasarnya mempelajari tentang bumi

    beserta isinya serta hubungan antara keduanya, hal tersebut tidaklah hanya

    berhenti pada mengetahui dan mempelajari, namun harus dituntut juga mampu

    5 I Gusti Bagus Rai Utama, “Pengembangan Wisata Kota Sebagai Pariwisata Masa Depan

    Indonesia”, makalah, disampaikan pada Seminar Nasional Space dengan tema Penataan Ruang

    Berkearifan Lokal Dalam Pembangunan Berkelanjutan, pada Sabtu 31 Agustus 2013, Denpasar,

    Bali, h.10 6 Robinson dan Murphy dalam I Gede Pitana dan Putu G. Gayatri, Sosiologi Pariwisata

    Kajian Sosiologi Terhadap Struktur, SIstem dan Dampak-Dampak Pariwisata.(Yogyakarta: ANDI,

    2007), h.10 7 Eva Banowati dan Sriyanto, Geografi Pertanian, (Yogyakarta: Ombak, 2013), h.1

  • 9

    memanfaatkan bumi dan isinya untuk memenuhi kebutuhan dan pembangunan

    pada umumnya.8

    Jadi dapat disimpulkan bahwa geografi merupakan ilmu yang

    mempelajari segala gejala dan fenomena yang terjadi di muka bumi yang

    berhubungan dengan kehidupan makhluk hidup melalui pendekatan

    keruangan, kelingkungan dan regional untuk dapat dimanfaatkan secara bijak

    demi memenuhi kebutuhan hidup dan keberhasilan pembangunan. Seperti

    halnya geografi pariwisata dimana ilmu ini mempelajari hubungan geografi

    dengan memanfaatkan alam demi memenuhi kebutuhan manusia untuk

    berwisata.

    Menurut Suwantoro, geografi pariwisata adalah geografi yang

    berhubungan erat dengan pariwisata.9 Selanjutnya Sukmana dan Suryawan

    mengemukakan bahwa ada dua segi yang dibahas dalam geografi pariwisata,

    yaitu segi kepariwisataan dimana semua itu bisa disebut dengan industri

    pariwisata, termasuk di dalamnya perhotelan, restoran, toko cinderamata,

    transportasi, biro jasa perjalanan, tempat-tempat hiburan, daya tarik wisata,

    atraksi dan lain-lain. Segi-segi geografi umum yang perlu diketahui wisatawan

    Antara lain iklim, flora, fauna, keindahan alam, adat istiadat budaya, perjalanan

    darat, laut, udara.10

    Terdapat 6 alasan yang melatarbelakangi geografi mengkaji pariwisata:

    1) Kegiatan pariwisata menggunakan aspek ruang didalamnya dan geografi sangat memperhatikan ruang, khususnya persamaan dan perbedaan ruang di

    permukaan bumi.

    2) Di dalam aktivitas pariwisata terdapat penggunaan lahan dan geografi dapat melihat bagaimana suatu lahan dapat didayagunakan dan disesuaikan

    dengan bentuk penggunaan lahan dan daya dukung lahan.

    3) Dalam kegiatan pariwisata terdapat aktiviitas manusia dan geografi selalu memperhatikan aktivirtas manusia yang bersifat komersial dalam

    memanfaatkan ruang yang dapat dilihat secara lokal, regional, nasional,

    bahkan internasional.

    4) Dalam kegiatan pariwisata mencerminkan interaksi dua tempat yang

    8 Bayu Dwitya Sukmana dan Ida Bagus Suryaman, “Daya Dukung Lingkungan Fisik

    Terhadap Kelayakan Daya Tarik Wisata Taman Tirta Gangga Desa Ababi Kabupaten Karang

    Asem”, Jurnal Destinasi Wisata Vol,4 No.1, 2006, h.2 9 Ibid, 10 Ibid, Bayu Dwitya Sukmana dan Ida Bagus Suryaman, h.2

  • 10

    berbeda, yaitu daerah asal wisatawan dengan daerah tujuan wisata.

    5) Geografi selalu melihat gerakan, aliran barang dan orang sebagai wujud dari adanya dan perbedaan potensi wilayah, baik alami maupun hasil dari ativitas

    manusia. aktivitas pariwisata selalu berkaitan dengan wisatawan, barang,

    dan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan selama mengadakan perjalanan.

    6) Aktivitas pariwisata dapat berdampak positif maupun negatif yang ditimbulkan dari interaksi antar kehidupan manusia sebagai wisatawan

    dengan lingkungan alam sekitar dan geografi selalu tertarik dengan dampak

    suatu gejala lain di dalam maupun ditempat yang berbeda.11

    Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

    geografi dan pariwisata saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat

    dipisahkan karena keduanya mengkaji lingkungan dan aktivitas manusia,

    sehingga adanya geografi dalam dunia pariwisata dapat mendukung

    pengelolaan industri pariwisata secara efektif dan efisien.

    3. Geowisata

    Menurut Kusumahbrata, geowisata adalah suatu kegiatan wisata alam

    yang berkelanjutan dengan fokus utama pada kenampakan geologis

    permukaan bumi dalam rangka mendorong pemahaman akan lingkungan

    hidup dan budaya, apresiasi, dan konservasi, serta memiliki kepedulian

    terhadap kelestarian kearifan lokal. Geowisata menawarkan konsep wisata

    alam yang menonjolkan keindahan, keunikan, kelangkaan, serta keajaiban

    suatu fenomena alam yang berkaitan erat dengan gejala-gejala geologi.12

    Dapat disimpulkan bahwa geowisata termasuk ke dalam objek wisata

    alam, karena yang menjadi objek utama dalam kegiatan wisata ini adalah

    fenomena geologis permukaan bumi yang menyajikan keindahan, keunikan

    dan kelangkaan serta keajaiban alam khususnya pada fenomena geologi.

    Untuk tetap menikmati sajian wisata alam perlu adanya kegiatan wisata yang

    bertanggungjawab yang dilakukan oleh semua pihak tanpa terkecuali baik

    berupa tindakan maupun melalui suatu kebijakan. Hal ini guna menjaga alam

    tetap lestai dan tetap bias memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam jangka

    panjang.

    11Arif Putranto, “Analisis Geografi Terhadap Potensi Wisata di Situ Cipondoh Kota

    Tangerang Banten”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016, h.13 12 Hary Herawan dan Erlangga Brahmanto, Geowisata: Perencanaan Pariwisata Berbasis

    Konservasi, (Bandung:tp., 2017), h.89-90.

  • 11

    Dirgantara mengemukakan bahwasanya geowisata adalah bagian dari

    ekowisata bagaimanapun harus tunduk pada prinsip-prinsip berwisata yang

    berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sesuai dengan kesepakatan

    Quebec 2002.

    Dirgantara juga menjelaskan bahwa kesepakatan ini diturunkan sebagai

    kaidah pengembangan wisata alam alternatif yang harus mendukung

    konservasi alam, bersifat edukatif, dan memberi pengetahuan bagi wisatawan,

    memberi manfaat ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta

    berkelanjutan dan kecil dampak negatif lingkungan.13

    Selanjutnya prinsip dan kriteria ekowisata yang telah manjadi

    kesepakatan Internasional di Qeubec, Kanada dituangkan ke dalam Peraturan

    Menteri Dalam Negeri No.33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan

    Wisata di Daerah.

    “Ekowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggung

    jawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan

    terhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan

    pendapatan masyarakat lokal. Jenis-jenis ekowisata di daerah antara lain,

    ekowisata bahari, hutan, pegunungan dan atau ekowisata karst.”14

    Menurut Sudarto unsur yang paling penting yang menjadi daya tarik dari

    sebuah daerah tujuan ekowisata adalah kondisi alamnya, kondisi flora fauna

    yang unik, langka, dan endemik, kondisi fenomena alamnya, dan kondisi adat

    dan budayanya.15

    Oleh karena itu dalam melakukan pengembangan ekowisata tidaklah

    terlepas pada prinsip-prinsip ekowisata yang meliputi unsur pelestarian,

    pendidikan, pariwisata, perekonomian dan partisipasi masyarakat setempat.16

    13 Ahmad Rimba Dirgantara, Interpreter Dalam Kegiatan Geowisata: Studi Kasus Gunung

    Tangkuban Perahu, diakses pada 23 Oktober 2018 https://www.academia.edu

    /4130025/Peran_Interpreter_dalam_kegiatan_geowisata 14 Permendagri No. 33 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata Di Daerah 15 Teti Mulyati, “Kajian Kondisi Gua Untuk Pengembangan Wisata Minat Khusus Di

    Kawasan Karst Gudawang Kbupaten Bogor”, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, 2007, h. 8 16 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Nias Selatan, Ekowisata: Panduan Dasar

    Pelaksanaan, Edisi: UHJAK/2009/PI/H/9 (Jakarta : UNESCO, 2009), h.15-16

  • 12

    Dari penjabaran teori di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

    geowisata adalah pengembangan dari ekowisata, hal ini terlihat dari

    persamaan yang sama-sama melihat dan memanfaatkan kondisi alam. Hanya

    saja geowisata lebih mengutamakan sajian fenomena geologis alam yang

    terjadi untuk mendorong pemahaman tentang kondisi lingkungan hidup baik

    fisik maupun sosial dan dapat menimbulkan rasa keperdulian terhadap

    kelestarian alam, sedangkan ekowisata lebih kepada penerapan prilaku

    memanfaatkan jasa lingkungan dengan bertanggungjawab dan ramah

    lingkungan.

    4. Objek dan Daya Tarik Wisata

    Dalam dunia kepariwisataan Indonesia, istilah objek wisata mempunyai

    pengertian sebagai sesuatu yang dapat menjadi daya tarik seseorang untuk

    mau berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata.17

    Pengertian daya tarik pariwisata menurut Undang-undang Republik

    Indonesia No. 10 Tahun 2009 adalah “sesuatu yang mempunyai keunikan,

    keindahan, dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam,

    budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para

    wisatawan”.18

    Menurut Witt daya tarik tempat wisata merupakan motivasi utama bagi

    wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata.19 Dari beberapa deifinisi

    mengenai objek dan daya tarik wisata, dapat disimpulkan bahwa objek wisata

    merupakan semua hal yang memiliki daya tarik bagi wisatawan baik berupa

    sesuatu yang unik, indah dan bernilai di berbagai tempat, sehingga objek

    tersebut dapat menimbulkan motivasi atau keinginan seseorang untuk

    mengunjunginya.

    I Gusti Bagus Rai Utama membedakan objek atau daya tarik wisata ke

    dalam 3 bagian, yatu:

    17 B. Wiwoho, dan Ratna Pudjawati, Yulia Himawati. Pariwisata Citra dan Manfaatnya,

    (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1990), h. 51 18 Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan 19 Basiya R dan Hasan Abdul Rozak, “Daya Tarik Wisata, Kepuasan dan Niat Kunjungan

    Kembali Wisatawan Mancanegara di Jawa Tengah”, Journal, Dinamika Kepariwisataan Vol. XI

    No.2, oktober 2012, h.2

  • 13

    1) Objek Wisata Budaya meliputi upacara kelahiran, tari-tari tradisional, perkawinan adat, upacara adat, cagar budaya, bangunan bersejarah,

    peninggalan tradisional, festival budaya, pertunjukan tradisional, adat-

    istiadat lokal, dan lainnya.

    2) Objek Wisata Alam, meliputi laut, pantai, gunung, danau, fauna, flora, kawasan lindung, cagar alam, pemandangan alam (gua20)

    3) Objek Wisata Buatan, meliputi sarana dan fasilitas olahraga, permainan (layang-layang), hiburan (lawak, akrobatik), ketangkasan (naik kuda),

    taman rekreasi, taman nasional, pusat-pusat perbelanjaan dan lain

    sebagainya.21

    Daerah tujuan wisata adalah tempat atau daerah yang menarik

    wisatawan untuk tinggal sementara dan menikmati segala sesuatu yang tidak

    dapat diperoleh di daerah asalnya ataupun ditempat-tempat lain. Daya tarik

    dapat berupa keadaan alam yang indah, mengandung unsur sejarah,

    kebudayaan, atau keunikan kehidupan masyarakat atau komunitas tertentu

    dan peristiwa tertentu.22

    Pada dasarnya, destinasi merupakan interaksi antar berbagai elemen,

    sebagaimana dikatakan Laiper. Tiga komponen pokok yang harus dikelola

    dengan baik oleh suatu destinasi adalah wisatawan, wilayah (objek dan

    atraksi), dan informasi mengenai wilayah.23

    Selanjutnya suatu daerah tujuan wisata tentunya harus memiliki suatu

    produk wisata yang disajikan, sebagaimana yang dikemukakan dalam Perda

    Kabupaten Bandung Barat No.7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

    Kepariwisataan Daerah Pasal 1 ayat 18, Produk pariwisata adalah berbagai

    jenis komponen daya tarik wisata, fasilitas pariwisata dan aksesibilitas yang

    disediakan bagi dan/atau dijual kepada wisatawan, yang saling mendukung

    secara sinerjik dalam suatu kesatuan sistem untuk terwujudnya pariwisata.24

    Suatu objek wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan

    harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut

    20 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat No.7 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan

    Kepariwisataan Daerah 21 I Gusti Bagus Rai Utama, Pemasaran Pariwisata, (Yogyakarta: ANDI, 2017), h.141 22 Eva Banowati, op.cit, h. 246 23 I Gede Pitana dan Putu G. Gayatri, Sosiologi Pariwisata: Kajian Sosiologi Terhadap

    Struktur, Sistem, dan Dampak-Dampak Pariwisata. (Yogyakarta: Andi 2007), h. 100 24 Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat No.7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

    Kepariwisataan Daerah, Pasal 1 ayat 18

  • 14

    Maryani syarat-syarat tersebut adalah:

    1) What to see yaitu, di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah

    tersebut harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat

    dijadikan “entertainment” bagi wisatawan what to see meliputi

    pemandangan alam, kegiatan, kesenian dan atraksi wisata.

    2) What to do yaitu, di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat

    wisatawan betah tinggal lama ditempat itu.

    3) What to buy yaitu, tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-

    oleh untuk di bawa pulang ke tempat asal.

    4) What to arrived yaitu, di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita mengunjungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan

    digunakan dan berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.

    5) Where to stay yaitu, bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama dia berlibur. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel

    berbintang atau hotel non-berbintang dan sebagainya 25

    Dalam mewujudkan adanya kegiatan pariwisata di suatu tempat maka

    perlu ditinjau apakah tempat tersebut memiliki suatu daya tarik untuk menarik

    minat wisatawan berkunjung dan melakukan seluruh kegiatan wisata,

    tentunya juga didukung oleh bergabai macam kemudahan yang membuat

    wisatawan aman, nyaman, serta terjamin kebutuhannya pada saat berwisata.

    5. Objek Wisata Minat Khusus

    Wisata minat khusus menurut Novelli adalah bentuk pariwisata yang

    melibatkan pengunjung dengan motivasi tertentu dan mengejar kepuasan

    yang ditentukan oleh pengalaman yang selama tur dan Hawkins menyebutkan

    wisata minat khusus hanya terdapat di tempat-tempat tertentu.26

    Hall dan Weller menyebutkan bahwa yang dicari dan menjadi

    komponen utama dalam wisata minat khusus adalah pengalaman, aktivitas,

    lokasi, hubungan dengan lingkungan dan masyarakat sekitar.27 Wisatawan

    berharap untuk mendapatkan keunikan atas suatu objek yang tidak diperoleh di

    25 Novita Rifaul Kirom, Sudarmiatin, dan I Wayan Jaman Adi Putra, “Faktor-Faktor Penentu

    Daya Tarik Wisata Budaya dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Wisatawan”, Journal Pendidikan,

    Vol. 1 No. 3, Maret 2016, h. 537 26 Bambang Supriadi dan Nany Roedjinandari, Perencanaan dan Pengembangan Destinasi

    Pariwisata, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2017), h.143 27 Ibid, 144

  • 15

    tempat lain. Menurut ruang lingkup produk wisata minat khusus di Indonesia,

    caving atau biasa disebut dengan susur gua dan wisata arkeologi termasuk

    kegiatan wisata minat khusus.28

    Beradasarkan Ko yang diacu dalam Teti menyatakan pengembangan

    gua dijadikan wisata minat khusus membutuhkan persyaratan seperti berikut:

    1) Melakukan kajian derajat kesulitan penelusuran dan bahaya sewaktu- waktu timbul, terutama pada musim hujan.

    2) Meneliti keterampilan para penelusur gua serta perlengkapan yang digunakan, termasuk self-rescue. Menyediakan peta gua, jika belum ada

    penelusur diminta untuk memetakannya

    3) Mengingatkan pada para penelusur untuk senantiasa bertanggung jawab dan memenuhi kode etik penelusuran gua yang berlaku

    4) Kejelasn sistem perijinan dan SAR oleh instansi terkait 5) Melakukan kajian berkala terhadap tingkat kerusakan dan pencemaran

    gua.29

    B. Komponen Pariwisata Menurut Sugiama “suatu destinasi dapat disebut sebagai destinasi wisata

    jika didalamnya terdapat komponen kepariwisataan”.30 Beberapa ahli

    menyampaikan teori mengenai komponen pariwisata yang berbeda-beda dengan

    menggunakan inisial “A”. James Spillane menyebutkan komponen pariwisata

    terdiri dari 4A yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas dan aktivitas:31

    1. Atraksi (Attractions)

    Atraksi adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik dari suatu objek

    wisata sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke

    kawasan wisata. Goelder dan Ritchie menyebutkan atraksi wisata ini terdiri

    dari atraksi budaya, atraksi alam, event, rekreasi dan atraksi hiburan.32

    28 Laporan Akhir Studi Rencana Pengembangan Wisata Minat Khusus, Pusat Antar

    Universitas Studi Sosial UGM, 1997 dalam Bambang Supriadi dan Nany Roedjinandari,

    Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata, (Malang: Universitas Negeri Malang,

    2017), h.145 29 Teti Mulyati, op.cit, h.9 30 Fitri dan Any Noor, “Analisis SWOT pada Komponen Pariwisata 6A untuk

    Pengembangan Potensi Wisata di Desa Padaulun”, Journal, IJT, Vol.1, No.1, Desember 2016, h. 99 31 Irma Herlina Way, Cynthia E.V. Wuisang dan Suryadi Supardjo, “Analisis Kebutuhan

    Prasarana dan Sarana Pariwisata di Danau Uter Kecamatan Aitinyo Kabupaten Maybrat Provinsi

    Papua Barat”, Jurnal Spasial, Vol.3, No.3, 2016, h. 29 32 Taufik Abdullah, “Penilaian Wisatawan akan Atribut Pariwisata di Kota Batu”, Journal,

    Tourism and Hospitality (THE) Vol. 7, No.2, Oktober 2017, h.93

  • 16

    Mill menyatakan bahwa atraksi terdiri dari apa yang pertama kali

    membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung ke sebuah kawasan. Atraksi

    dapat didasarkan pada sumber daya alam yang memiliki bentuk ciri-ciri fisik

    alam, dan keindahan kawasan itu sendiri. Selain itu, budaya juga dapat

    menjadi atraksi untuk menarik minat wisatawan datang, seperti hal-hal yang

    besejarah, agama, cara hidup masyarakat, tata cara pemerintahan, dan tradisi-

    tradisi masyarakat baik dimasa lampau maupun di masa sekarang.33

    Selanjutnya Tri Pangesti menguraikan salah satu kriteria penilaian daya

    tarik wisata yang dipakai dalam menentukan penilaian kelayakan objek

    wisata Gua alam meliputi aspek keunikan dan kelangkaan, keaslian,

    keindahan atau keragaman, keutuhan tata lingkungan dan kepekaan.34

    2. Aksesibilitas (Accessibilities)

    Aksesibilitas adalah sarana yang memberikan kemudahan kepada

    wisatawan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Faktor-faktor yang penting

    di dalam aksesibilitas meliputi: denah perjalanan wisata, data atraksi wisata,

    bandara, transportasi darat, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat

    wisata, biaya untuk transportasi, dan banyaknya kendaraan ke tempat

    wisata.35

    Aksesibilitas menurut Bintarto sebagaimana dikutip oleh Raestuti,

    adalah kemudahan bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu

    wilayah. Aksesibilitas dapat diukur melalui waktu dan jarak tempuh dari

    suatu tempat ke tempat lain.36

    3. Amenitas (Amenities)

    Amenitas adalah fasilitas pendukung demi kelancaran kegiatan

    pariwisata yang juga ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada

    wisatawan. Amenitas bukan terdapat pada daerah tujuan wisata, namun pada

    33 Fitri dan Any Noor, loc.cit 34 Tri Pangesti, Balai Diklat Kehutanan Bogor Penilaian Prioritas Pengembangan Objek

    Wisata, (Jakarta: Salemba Empat, 2007) dalam Fikri Faila Sufah, 2015, “Survey Tingkat Kelayakan

    Wahana Waterboom Mulia Wisata di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun 2015”, Skripsi

    pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, h.9 35 Irma Herlina Way, Cynthia E.V. Wuisang dan Suryadi Supardjo, loc.cit 36 Ratri Candra Restuti, 2008. “Tingkat Daya Tarik Objek WIsata Alam di Kabupaten

    Kebumen”, Skripsi pada Universitas Indonesia, Depok. h.15, tidak dipublikasikan.

  • 17

    dasarnya amenitas dibutuhkan pada saat wisatawan melakukan perjalanan ke

    tempat tujuan wisata. Fasilitas tersebut terdiri dari akomodasi, rumah makan,

    pusat informasi wisata, visitor center, toko cinderamata, pusat kesehatan, pos

    keamanan, sarana komunikasi, Bank, BPW, ketersediaan air bersih dan

    listrik.37

    Menurut Oka A. Yoeti fasilitas termasuk komponen terpenting dalam

    dunia pariwisata, karena fasilitas akan memberikan kenyamanan bagi

    wisatawan yang berkunjung dalam melakukan kegiatan berwisata, sehingga

    wisatawan akan betah berlama-lama dan selalu ada keinginan kembali lagi

    ketempat wisata tersebut.38

    Jansen menjelaskan mengenai fasilitas pariwisata disuatu lokal menjadi

    dua yaitu fasilitas primer dan penunj