studi kelayakan bisnis

20
STUDI KELAYAKAN BISNIS Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisa kelayakan bisnis tersebut. Tingginya biaya kegagalan menjadikan perlunya penelitian secara komprehensif dan sistematis variabel strategis yang menentukankelayakan dan kemampuan memperoleh laba dari usaha baru tersebut dalam jangka panjang. Tahap Studi Kelayakan Bisnis 1. Penemuan ide atau gagasan Tahap penemuan ide atau gagasan ialah tahap dimana wirausaha (Dokter Gigi) memiliki ide untuk merintis usaha baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.

Upload: destia-utami

Post on 18-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

studi kelayakan

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kelayakan Bisnis

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisa

kelayakan bisnis tersebut. Tingginya biaya kegagalan menjadikan perlunya penelitian secara

komprehensif dan sistematis variabel strategis yang menentukankelayakan dan kemampuan

memperoleh laba dari usaha baru tersebut dalam jangka panjang.

Tahap Studi Kelayakan Bisnis

1. Penemuan ide atau gagasan

Tahap penemuan ide atau gagasan ialah tahap dimana wirausaha (Dokter Gigi)

memiliki ide untuk merintis usaha baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.

2. Penelitian (Pengolahan dan Analisis Data)

2.1 Sumber Data

Dari perencanaan analisis yang disusun, ditentukan data yang diperlukan dan

diperkirakan dari mna bisa diperoleh, apakah dalam bentuk data skunder ataupun

data primer. Data skunder umumnya berasal dari instansi-instansi pemerintah,

yang antara lain berbentuk :

Page 2: Studi Kelayakan Bisnis

1) Publikasi biro pusat statistik (BPS) atau kantor statistik daerah, antara lain

statistik kependudukan, fasilitas kesehatan,distribusi dan rasio dokter,

indikator ekonomi, indikator kesehatan dan lingkungan dan sebagainya.

2) Publikasi yang dikeluarkan oleh asosiaqi industri, perdagangan, kesehatan

dan badan-badan lainnya.

3) Publikasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang bekerja sebagai

lembaga penelitian.

Pada umunya publikasi mengenai daerah-daerah di indonesia masih

jarang. Sehingga lebih baik bila melakukan pengumpulan data sendiri. Data akan

mendekati kondisi sebenarnya bila dilakuakan survei lapangan dengan

menggunakan metode wawancara secara terstruktur dengan masyarakat yang akan

menjadi pasien ataupun wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci yang

memilki pengaruh cukup kut dalam masyarakat.

2.2 Aspek-aspek Studi Kelayakan

Dalam studi kelayakan DPS, empat aspek yang dianggap paling berpengaruh

adalah :

1) Aspek Pasar dan Pemasaran, meliputi data tentang:

(1) Tingkat kebutuhan (permintaan) masyarakat terhadap jasa pelayanan

kesehatan baik secara total maupun diperinci menurut letak geografis,

jenis pelayanan, kelompok pasien, dan sebagainya.

(2) Tingkat ketersediaan (penawaran) jasa pelayanan DPS yang telah ada

sejauh ini di daerah tersebut, pola pertumbuhan di masa lalu dan

kemungkinan perkembangannya di masa datang.

Page 3: Studi Kelayakan Bisnis

(3) Besar tarif yang diberlakukan untuk masing-masing jenis pelayanan

kesehatan oleh penyelenggara jasa pelayanan yang berbeda, misal

rumah sakit pemerintah atau swasta, klinik atau DPS lain di daerah

tersebut.

(4) Strategi pemasaran yang telah digunakan, apakah masih berpola

tradisional atau telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran modern,

misalnya menggunakan metoda bauran pemasaran (marketing mix).

(5) Pemetaan pangsa pasar yang dimiliki masing-masing DPS yang telah

ada, segmen pasar mana yang masih mungkin dimasuki dan seberapa

besar pangsa pasar yang mungkin diperoleh.

2) Aspek Teknis dan Pelayanan, meliputi data tentang:

(1) Optimalisasi pemilihan skala pelayanan, khususnya untuk memilih

bentuk pelayanan, apakah untuk meminimumkan biaya pelayanan rata-

rata (mass product) atau memaksimumkan keuntungan usaha

(profitability).

(2) Ketepatan pemilihan proses pelayanan untuk menghasilkan sautu jenis

pelayanan, misalnya untuk pelayanan pengobatan, apakah hanya

tingkat diagnosis atau hingga pelayanan laboratorium.

(3) Pemilihan teknologi yang efisien, yang akan berpengaruh terhadap

kualitas pelayanan dan biaya yang dapat ditanggung masyarakat dan

pasien calon penggunanya.

(4) Penyediaan perlengkapan dan sarana pendukung, misalnya penyediaan

obat dan bahan obat-obatan, peralatan teknis, kontrol kualitas, dan

sebagainya.

Page 4: Studi Kelayakan Bisnis

(5) Pengaturan jadwal kerja yang realistis dengan mempertimbangkan

berbagai faktor kebutuhan dan kemampuan penyediaan pelayanan.

3) Aspek Keuangan (Finansial), meliputi data tentang:

(1) Dana yang diperlukan untuk investasi, baik dana untuk kebutuhan

penyediaan prasarana dan sarana kerja, maupun dana untuk

operasional kerja.

(2) Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan, seberapa banyak

modal sendiri dan berapa banyak yang merupakan pinjaman baik yang

berjangka panjang maupun jangka pendek.

(3) Perkiraan tingkat penghasilan, biaya yang digunakan dan kondisi laba

(rugi) pada berbagai tingkat operasi per-satuan waktu tertentu. Target

ketiga aspek ini harus ditetapkan, sehingga dapat diestimasi waktu

dicapainya posisi titik impas (break event point) DPS.

4) Aspek Hukum, meliputi data tentang:

(1) Jaminan-jaminan yang bisa disediakan, jika menggunakan sumber

dana yang merupakan pinjaman.

(2) Berbagai akte, sertifikat, ijin yang diperlukan, surat kontrak kerjasama

dan sebagainya.

2.3 Metode Analisis Data

1) Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran, yang paling mendekati kenyataan pasar

adalah melakukan survei khusus untuk bisa memperoleh informasi tentang :

(1) Perilaku konsumsi masyarakat (pasien) terhadap macam pelayanan

kesehatan yang tersedia saat ini.

Page 5: Studi Kelayakan Bisnis

(2) Pengetahuan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan.

(3) Keinginan dan rencana pasien dalam memenuhi kebutuhan jasa

pelayanan kesehatan.

(4) Motif pasien dalam menggunakan jasa pelayanan kesehatan.

(5) Kepuasan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan di suatu daerah

hingga saat ini.

(6) Kebutuhan jasa pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi.

(7) Sikap pasien terhadap berbagai jasa pelayanan kesehatan.

(8) Karakteristik sosial ekonomi masyarakat di daerah tersebut, umumnya

meliputi faktor umur, tingkat penghasilan, pekerjaan, tempat tinggal

dan sebagainya.

2) Analisis Aspek Teknis dan Pelayanan, dilakukan dengan menggunakan alat

analisis berikut :

(1) Analisis perilaku biaya, yaitu untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan

fungsi biaya

(2) Analisis perbandingan biaya untuk memilih alternatif bentuk

pelayanan yang paling efektif dan efisien.

(3) Metode skoring untuk menentukan pilihan lokasi dengan analisis

perbandingan biaya

(4) Metode transportasi untuk menentukan biaya pencapaian lokasi DPS

dari tempat tinggal masyarakat.

3) Analisisi aspek keuangan, dilakukan dengan mempergunakan beberapa alat

analisis berikut :

Page 6: Studi Kelayakan Bisnis

(1) Metode penilaian investasi, dengan melihat kebutuhan dana, bauik

modal kerja maupun aktiva tetap dan memperhitungkan darimana

(sumber dana ) diperoleh.

(2) Metode pemilihan sumber dana, dengan melihat struktur modal dan

biaya keseluruhan DPS , yang juga digunakan untuk analisis

rentabilitas modal sendiri dan pertimbangan aspek likuiditas.

(3) Analisis break event point yaitu untuk menghitung titik impas usaha,

dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian usaha dan penilaian

profitabilitas investasi.

(4) Proyeksi aliran anggaran kas untuk memperkirakan kemapuan

memenuhi kewajiban finansial.

2.4 Hasil yang Diharapkan dari Studi Kelayakan

Diperolehnya data mengenai:

1) Ruang lingkup kerja DPS, meliputi seberapa luas pelayanan yang akan

diberikan (misal: hanya memberikan pelayanan kesehatan umum atau

spesialis)

2) Cara-cara kegiatan DPS dilakukan, meliputi siapa yang akan mengelola DPS

tersebut, apakah dikelola sendiri, bekerjasama atau diserahkan pada pihak lain.

3) Evaluasi terhadap faktor-faktor yang menentukan keberhasilan DPS, baik

faktor internal maupun eksternal, sehingga dapat diketahui seberapa besar

peluang yang dimiliki untuk mengembangkan usaha tersebut.

4) Sarana dan prasarana yang diperlukan oleh DPS, meliputi kebutuhan fasilitas

pendukung seperti lokasi yang baik, ruang praktek, jalan penghubung, dan

peralatan medis.

Page 7: Studi Kelayakan Bisnis

5) Standar pelayanan kesehatan DPS dan besar biaya yang harus ditanggung

pasien untuk memperoleh pelayanan tersebut.

6) Langkah-langkah untuk menyelenggarakan DPS, jadwal kegiatan, dan besar

investasi yang diperlukan hingga DPS siap beroperasi.

3. Penilaian Studi Kelayakan

Penilaian Studi Kelayakan dapat dilakukan dengan menentukan kriteria dari

penilaian studi kelayakan, sehingga dari hasil penilaian dapat dilihat layak atau tidak

layaknya suatu usaha didirikan.

3.1 Kriteria Penilaian Studi Kelayakan

Untuk memudahkan studi kelayakan, dalam tabel disajikan rangkuman

berbagai aspek yang ditelah dengan masing-masing indikator, cara analisis, bentuk

data yang diperlukan dan kriteria kelayakan dari masing-masing aspek tersebut.

Tabel. Rangkuman Aspek Penilaian, Indikator, Metode, Analisis, Sumber

Data dan Kriteria Penilaian Studi Kelayakan

NO ASPEK

PENILAIAN

INDIKTOR

PENILAIAN

STUDI

METODE

ANALISIS

STUDI

KELAYAKAN

SUMBER

DATA

KRITERIA

PENILAIAN

STUDI

KELAYAKAN

1. Aspek pasar

dan

pemasaran

a. Pasar

potensial

Karakteristik

pasar dan staus

sosial ekonomi

Data

primer

dari survei

dan

skunder

Tingginya

tingkat kesadran

kesehatan

masyarakat

b. Pertumb Perilaku Data Tingginya angka

Page 8: Studi Kelayakan Bisnis

uhan

tingkat

perminta

an

konsumsi

terhadap

pelayanan

kesehatan

primer dan

survei

pertumbuhan

pasar

c. Kondisi

persaing

an

Ketersediaan

pelayanan

kesehatan yang

ada

Data

skunder

Pasar yang

terbuka dan

sehat

d. Kebijaka

n

pemasara

n

Strategi pesaing

dan terobosan

baru yang perlu

Data

primer dan

survei

Strategi

pencapaian

pasar yang

efektif

2. Aspek teknis

dan

pelayanan

a. Lokasi

klinik

Tingkat

kemudahan

untuk mencapai

lokasi klinik

Data

primer dan

survei

Lokasi yang

srategis dan

mudah

terjangkau

b. Skala

pelayana

n

Analisis

perbandingan

biaya

Data

skunder

Pelayanan yang

terjangkau

secara ekonomis

c. Teknolo

gi yang

digunaka

n

Analisisi biaya

dan tingkat

kembalian

investasi

Data

skunder

Teknologi yang

mampu dibayar

oleh pasien

d. Pengatur

an

Metode time and

motion study

Data

skunder

Skedul kerja

yang realistis

Page 9: Studi Kelayakan Bisnis

jadwal

kerja

dan sesuai

keinginan klien

3. Aspek

keuangan

a. Biaya

investasi

Metode penilian

investasi

Data

skunder

Profitabilitas

komersial cukup

tinggi

b. Sumber

dana

Metode

pemilihan

sumber dan

penggunan

modal

Data

skunder

Likuiditas dan

rentabilitas yang

cukup tinggi

c. Taksiran

pendapat

an dan

rugi/laba

Metode aliran

anggaran kas

(cash flow)

Data

skunder

Tingginya

kemampuan

memenuhi

kewajiban

financial

d. Proyeksi

kembalia

n

investasi

Analisis titik

impas (break

event point)

Data

skunder

Ketepatan waktu

untuk

mengendalikan

dana investasi

4. Aspek

manajemen

a. Manaje

men

pembang

unan

klinik

Analisis

efisiensi biaya

dan efektivitas

waktu

Data

skunder

Pembangunan

fasilitas yang

efektif dan

efisien

b. Manaje Analisis struktur Data Struktur

Page 10: Studi Kelayakan Bisnis

men

organisa

si usaha

organisasi skunder organisasi yang

sesuai dengan

kebutuhan

c. Manaje

men

sumber

daya

manusia

Analisis jabatan

dan pembagian

beban kerja

Data

skunder

Jabatan beban

kerja yang

sesuai dengan

kemampuan

5. Aspek

hokum

a. Bentuk

badan

usaha

Mempelajari

badan usaha

yang paling

sesuai

Data

skunder

Memilih bentuk

yayasan atau

perseroan

terbatas

b. Jaminan

usaha

yang

dimilki

Inventarisasi

jaminan usaha

yang dimilki

pemodal

Data

skunder

Jaminan usaha

besar dan

memiliki

kepastian

hukum

c. Perizina

n, kontak

kerjasam

a dan

akte

Pengurusan

surat ijin dan

kontrak

kerjasama

Data

skunder

Kepastian

hukum dari surat

ijin dan bentuk

kerjasama

5. Aspek sosial a. Dampak

ekonomi

Analisis

penyesuaian

manfaat

Data

skunder

Tingginya

dampak positif

terhadap

Page 11: Studi Kelayakan Bisnis

komersial ekonomi daerah

b. Dampak

sosial

Analisis manfaat

dan

pengorbanan

sosial

Data

skunder

Rendahnya

dampak negatif

terhadap kondisi

masyarakat

4. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis

Pendahuluan

Gambaran Usaha Umum

4.3 Aspek-aspek Studi Kelayakan

1) Aspek Pasar dan Pemasaran, meliputi data tentang:

(1) Tingkat kebutuhan: Penduduk dengan usia balita dan anak-anak pada daerah

tersebut cukup banyak yang bermasalah dengan giginya.

(2) Tingkat ketersediaan (penawaran): Diwilayah tersebut terdapat 3 praktek

dokter gigi umum yang praktek swasta pribadi, 1 praktek dokter gigi spesialis

ortodontik dan 1 puskesmas.

(3) Besar tarif: Penduduk di wilayah tersebut rata-rata menengah ketas tetapi

masih ada penduduk miskin. Perbedaan tarif antara rumah sakit pemerintah

atau suasta, klinik dan puskesmas harus diperhatikan

(4) Strategi pemasaran yang telah digunakan, apakah masih berpola tradisional

atau telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran modern, misalnya

menggunakan metoda bauran pemasaran (marketing mix).

Page 12: Studi Kelayakan Bisnis

(5) Pemetaan pangsa pasar yang dimiliki masing-masing DPS yang telah ada,

segmen pasar mana yang masih mungkin dimasuki dan seberapa besar pangsa

pasar yang mungkin diperoleh.

2) Aspek Teknis dan Pelayanan, meliputi data tentang:

(1) Optimalisasi pemilihan skala pelayanan, khususnya untuk memilih bentuk

pelayanan, apakah untuk meminimumkan biaya pelayanan rata-rata (mass

product) atau memaksimumkan keuntungan usaha (profitability).

(2) Ketepatan pemilihan proses pelayanan untuk menghasilkan sautu jenis

pelayanan, misalnya untuk pelayanan pengobatan, apakah hanya tingkat

diagnosis atau hingga pelayanan laboratorium.

(3) Pemilihan teknologi yang efisien, yang akan berpengaruh terhadap kualitas

pelayanan dan biaya yang dapat ditanggung masyarakat dan pasien calon

penggunanya.

(4) Penyediaan perlengkapan dan sarana pendukung, misalnya penyediaan obat

dan bahan obat-obatan, peralatan teknis, kontrol kualitas, dan sebagainya.

(5) Pengaturan jadwal kerja yang realistis dengan mempertimbangkan berbagai

faktor kebutuhan dan kemampuan penyediaan pelayanan.

3) Aspek Keuangan (Finansial), meliputi data tentang:

(1) Dana yang diperlukan untuk investasi, baik dana untuk kebutuhan penyediaan

prasarana dan sarana kerja, maupun dana untuk operasional kerja.

Page 13: Studi Kelayakan Bisnis

(2) Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan, seberapa banyak modal

sendiri dan berapa banyak yang merupakan pinjaman baik yang berjangka

panjang maupun jangka pendek.

(3) Perkiraan tingkat penghasilan, biaya yang digunakan dan kondisi laba (rugi)

pada berbagai tingkat operasi per-satuan waktu tertentu. Target ketiga aspek ini

harus ditetapkan, sehingga dapat diestimasi waktu dicapainya posisi titik impas

(break event point) DPS.

4) Aspek Hukum, meliputi data tentang:

(1) Jaminan-jaminan yang bisa disediakan, jika menggunakan sumber dana yang

merupakan pinjaman.

(2) Berbagai akte, sertifikat, ijin yang diperlukan, surat kontrak kerjasama dan

sebagainya.