studi kelayakan bisnis
DESCRIPTION
studi kelayakanTRANSCRIPT
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usaha baru adalah analisa
kelayakan bisnis tersebut. Tingginya biaya kegagalan menjadikan perlunya penelitian secara
komprehensif dan sistematis variabel strategis yang menentukankelayakan dan kemampuan
memperoleh laba dari usaha baru tersebut dalam jangka panjang.
Tahap Studi Kelayakan Bisnis
1. Penemuan ide atau gagasan
Tahap penemuan ide atau gagasan ialah tahap dimana wirausaha (Dokter Gigi)
memiliki ide untuk merintis usaha baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada.
Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.
2. Penelitian (Pengolahan dan Analisis Data)
2.1 Sumber Data
Dari perencanaan analisis yang disusun, ditentukan data yang diperlukan dan
diperkirakan dari mna bisa diperoleh, apakah dalam bentuk data skunder ataupun
data primer. Data skunder umumnya berasal dari instansi-instansi pemerintah,
yang antara lain berbentuk :
1) Publikasi biro pusat statistik (BPS) atau kantor statistik daerah, antara lain
statistik kependudukan, fasilitas kesehatan,distribusi dan rasio dokter,
indikator ekonomi, indikator kesehatan dan lingkungan dan sebagainya.
2) Publikasi yang dikeluarkan oleh asosiaqi industri, perdagangan, kesehatan
dan badan-badan lainnya.
3) Publikasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang bekerja sebagai
lembaga penelitian.
Pada umunya publikasi mengenai daerah-daerah di indonesia masih
jarang. Sehingga lebih baik bila melakukan pengumpulan data sendiri. Data akan
mendekati kondisi sebenarnya bila dilakuakan survei lapangan dengan
menggunakan metode wawancara secara terstruktur dengan masyarakat yang akan
menjadi pasien ataupun wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh kunci yang
memilki pengaruh cukup kut dalam masyarakat.
2.2 Aspek-aspek Studi Kelayakan
Dalam studi kelayakan DPS, empat aspek yang dianggap paling berpengaruh
adalah :
1) Aspek Pasar dan Pemasaran, meliputi data tentang:
(1) Tingkat kebutuhan (permintaan) masyarakat terhadap jasa pelayanan
kesehatan baik secara total maupun diperinci menurut letak geografis,
jenis pelayanan, kelompok pasien, dan sebagainya.
(2) Tingkat ketersediaan (penawaran) jasa pelayanan DPS yang telah ada
sejauh ini di daerah tersebut, pola pertumbuhan di masa lalu dan
kemungkinan perkembangannya di masa datang.
(3) Besar tarif yang diberlakukan untuk masing-masing jenis pelayanan
kesehatan oleh penyelenggara jasa pelayanan yang berbeda, misal
rumah sakit pemerintah atau swasta, klinik atau DPS lain di daerah
tersebut.
(4) Strategi pemasaran yang telah digunakan, apakah masih berpola
tradisional atau telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran modern,
misalnya menggunakan metoda bauran pemasaran (marketing mix).
(5) Pemetaan pangsa pasar yang dimiliki masing-masing DPS yang telah
ada, segmen pasar mana yang masih mungkin dimasuki dan seberapa
besar pangsa pasar yang mungkin diperoleh.
2) Aspek Teknis dan Pelayanan, meliputi data tentang:
(1) Optimalisasi pemilihan skala pelayanan, khususnya untuk memilih
bentuk pelayanan, apakah untuk meminimumkan biaya pelayanan rata-
rata (mass product) atau memaksimumkan keuntungan usaha
(profitability).
(2) Ketepatan pemilihan proses pelayanan untuk menghasilkan sautu jenis
pelayanan, misalnya untuk pelayanan pengobatan, apakah hanya
tingkat diagnosis atau hingga pelayanan laboratorium.
(3) Pemilihan teknologi yang efisien, yang akan berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan dan biaya yang dapat ditanggung masyarakat dan
pasien calon penggunanya.
(4) Penyediaan perlengkapan dan sarana pendukung, misalnya penyediaan
obat dan bahan obat-obatan, peralatan teknis, kontrol kualitas, dan
sebagainya.
(5) Pengaturan jadwal kerja yang realistis dengan mempertimbangkan
berbagai faktor kebutuhan dan kemampuan penyediaan pelayanan.
3) Aspek Keuangan (Finansial), meliputi data tentang:
(1) Dana yang diperlukan untuk investasi, baik dana untuk kebutuhan
penyediaan prasarana dan sarana kerja, maupun dana untuk
operasional kerja.
(2) Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan, seberapa banyak
modal sendiri dan berapa banyak yang merupakan pinjaman baik yang
berjangka panjang maupun jangka pendek.
(3) Perkiraan tingkat penghasilan, biaya yang digunakan dan kondisi laba
(rugi) pada berbagai tingkat operasi per-satuan waktu tertentu. Target
ketiga aspek ini harus ditetapkan, sehingga dapat diestimasi waktu
dicapainya posisi titik impas (break event point) DPS.
4) Aspek Hukum, meliputi data tentang:
(1) Jaminan-jaminan yang bisa disediakan, jika menggunakan sumber
dana yang merupakan pinjaman.
(2) Berbagai akte, sertifikat, ijin yang diperlukan, surat kontrak kerjasama
dan sebagainya.
2.3 Metode Analisis Data
1) Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran, yang paling mendekati kenyataan pasar
adalah melakukan survei khusus untuk bisa memperoleh informasi tentang :
(1) Perilaku konsumsi masyarakat (pasien) terhadap macam pelayanan
kesehatan yang tersedia saat ini.
(2) Pengetahuan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan.
(3) Keinginan dan rencana pasien dalam memenuhi kebutuhan jasa
pelayanan kesehatan.
(4) Motif pasien dalam menggunakan jasa pelayanan kesehatan.
(5) Kepuasan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan di suatu daerah
hingga saat ini.
(6) Kebutuhan jasa pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi.
(7) Sikap pasien terhadap berbagai jasa pelayanan kesehatan.
(8) Karakteristik sosial ekonomi masyarakat di daerah tersebut, umumnya
meliputi faktor umur, tingkat penghasilan, pekerjaan, tempat tinggal
dan sebagainya.
2) Analisis Aspek Teknis dan Pelayanan, dilakukan dengan menggunakan alat
analisis berikut :
(1) Analisis perilaku biaya, yaitu untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan
fungsi biaya
(2) Analisis perbandingan biaya untuk memilih alternatif bentuk
pelayanan yang paling efektif dan efisien.
(3) Metode skoring untuk menentukan pilihan lokasi dengan analisis
perbandingan biaya
(4) Metode transportasi untuk menentukan biaya pencapaian lokasi DPS
dari tempat tinggal masyarakat.
3) Analisisi aspek keuangan, dilakukan dengan mempergunakan beberapa alat
analisis berikut :
(1) Metode penilaian investasi, dengan melihat kebutuhan dana, bauik
modal kerja maupun aktiva tetap dan memperhitungkan darimana
(sumber dana ) diperoleh.
(2) Metode pemilihan sumber dana, dengan melihat struktur modal dan
biaya keseluruhan DPS , yang juga digunakan untuk analisis
rentabilitas modal sendiri dan pertimbangan aspek likuiditas.
(3) Analisis break event point yaitu untuk menghitung titik impas usaha,
dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian usaha dan penilaian
profitabilitas investasi.
(4) Proyeksi aliran anggaran kas untuk memperkirakan kemapuan
memenuhi kewajiban finansial.
2.4 Hasil yang Diharapkan dari Studi Kelayakan
Diperolehnya data mengenai:
1) Ruang lingkup kerja DPS, meliputi seberapa luas pelayanan yang akan
diberikan (misal: hanya memberikan pelayanan kesehatan umum atau
spesialis)
2) Cara-cara kegiatan DPS dilakukan, meliputi siapa yang akan mengelola DPS
tersebut, apakah dikelola sendiri, bekerjasama atau diserahkan pada pihak lain.
3) Evaluasi terhadap faktor-faktor yang menentukan keberhasilan DPS, baik
faktor internal maupun eksternal, sehingga dapat diketahui seberapa besar
peluang yang dimiliki untuk mengembangkan usaha tersebut.
4) Sarana dan prasarana yang diperlukan oleh DPS, meliputi kebutuhan fasilitas
pendukung seperti lokasi yang baik, ruang praktek, jalan penghubung, dan
peralatan medis.
5) Standar pelayanan kesehatan DPS dan besar biaya yang harus ditanggung
pasien untuk memperoleh pelayanan tersebut.
6) Langkah-langkah untuk menyelenggarakan DPS, jadwal kegiatan, dan besar
investasi yang diperlukan hingga DPS siap beroperasi.
3. Penilaian Studi Kelayakan
Penilaian Studi Kelayakan dapat dilakukan dengan menentukan kriteria dari
penilaian studi kelayakan, sehingga dari hasil penilaian dapat dilihat layak atau tidak
layaknya suatu usaha didirikan.
3.1 Kriteria Penilaian Studi Kelayakan
Untuk memudahkan studi kelayakan, dalam tabel disajikan rangkuman
berbagai aspek yang ditelah dengan masing-masing indikator, cara analisis, bentuk
data yang diperlukan dan kriteria kelayakan dari masing-masing aspek tersebut.
Tabel. Rangkuman Aspek Penilaian, Indikator, Metode, Analisis, Sumber
Data dan Kriteria Penilaian Studi Kelayakan
NO ASPEK
PENILAIAN
INDIKTOR
PENILAIAN
STUDI
METODE
ANALISIS
STUDI
KELAYAKAN
SUMBER
DATA
KRITERIA
PENILAIAN
STUDI
KELAYAKAN
1. Aspek pasar
dan
pemasaran
a. Pasar
potensial
Karakteristik
pasar dan staus
sosial ekonomi
Data
primer
dari survei
dan
skunder
Tingginya
tingkat kesadran
kesehatan
masyarakat
b. Pertumb Perilaku Data Tingginya angka
uhan
tingkat
perminta
an
konsumsi
terhadap
pelayanan
kesehatan
primer dan
survei
pertumbuhan
pasar
c. Kondisi
persaing
an
Ketersediaan
pelayanan
kesehatan yang
ada
Data
skunder
Pasar yang
terbuka dan
sehat
d. Kebijaka
n
pemasara
n
Strategi pesaing
dan terobosan
baru yang perlu
Data
primer dan
survei
Strategi
pencapaian
pasar yang
efektif
2. Aspek teknis
dan
pelayanan
a. Lokasi
klinik
Tingkat
kemudahan
untuk mencapai
lokasi klinik
Data
primer dan
survei
Lokasi yang
srategis dan
mudah
terjangkau
b. Skala
pelayana
n
Analisis
perbandingan
biaya
Data
skunder
Pelayanan yang
terjangkau
secara ekonomis
c. Teknolo
gi yang
digunaka
n
Analisisi biaya
dan tingkat
kembalian
investasi
Data
skunder
Teknologi yang
mampu dibayar
oleh pasien
d. Pengatur
an
Metode time and
motion study
Data
skunder
Skedul kerja
yang realistis
jadwal
kerja
dan sesuai
keinginan klien
3. Aspek
keuangan
a. Biaya
investasi
Metode penilian
investasi
Data
skunder
Profitabilitas
komersial cukup
tinggi
b. Sumber
dana
Metode
pemilihan
sumber dan
penggunan
modal
Data
skunder
Likuiditas dan
rentabilitas yang
cukup tinggi
c. Taksiran
pendapat
an dan
rugi/laba
Metode aliran
anggaran kas
(cash flow)
Data
skunder
Tingginya
kemampuan
memenuhi
kewajiban
financial
d. Proyeksi
kembalia
n
investasi
Analisis titik
impas (break
event point)
Data
skunder
Ketepatan waktu
untuk
mengendalikan
dana investasi
4. Aspek
manajemen
a. Manaje
men
pembang
unan
klinik
Analisis
efisiensi biaya
dan efektivitas
waktu
Data
skunder
Pembangunan
fasilitas yang
efektif dan
efisien
b. Manaje Analisis struktur Data Struktur
men
organisa
si usaha
organisasi skunder organisasi yang
sesuai dengan
kebutuhan
c. Manaje
men
sumber
daya
manusia
Analisis jabatan
dan pembagian
beban kerja
Data
skunder
Jabatan beban
kerja yang
sesuai dengan
kemampuan
5. Aspek
hokum
a. Bentuk
badan
usaha
Mempelajari
badan usaha
yang paling
sesuai
Data
skunder
Memilih bentuk
yayasan atau
perseroan
terbatas
b. Jaminan
usaha
yang
dimilki
Inventarisasi
jaminan usaha
yang dimilki
pemodal
Data
skunder
Jaminan usaha
besar dan
memiliki
kepastian
hukum
c. Perizina
n, kontak
kerjasam
a dan
akte
Pengurusan
surat ijin dan
kontrak
kerjasama
Data
skunder
Kepastian
hukum dari surat
ijin dan bentuk
kerjasama
5. Aspek sosial a. Dampak
ekonomi
Analisis
penyesuaian
manfaat
Data
skunder
Tingginya
dampak positif
terhadap
komersial ekonomi daerah
b. Dampak
sosial
Analisis manfaat
dan
pengorbanan
sosial
Data
skunder
Rendahnya
dampak negatif
terhadap kondisi
masyarakat
4. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Pendahuluan
Gambaran Usaha Umum
4.3 Aspek-aspek Studi Kelayakan
1) Aspek Pasar dan Pemasaran, meliputi data tentang:
(1) Tingkat kebutuhan: Penduduk dengan usia balita dan anak-anak pada daerah
tersebut cukup banyak yang bermasalah dengan giginya.
(2) Tingkat ketersediaan (penawaran): Diwilayah tersebut terdapat 3 praktek
dokter gigi umum yang praktek swasta pribadi, 1 praktek dokter gigi spesialis
ortodontik dan 1 puskesmas.
(3) Besar tarif: Penduduk di wilayah tersebut rata-rata menengah ketas tetapi
masih ada penduduk miskin. Perbedaan tarif antara rumah sakit pemerintah
atau suasta, klinik dan puskesmas harus diperhatikan
(4) Strategi pemasaran yang telah digunakan, apakah masih berpola tradisional
atau telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran modern, misalnya
menggunakan metoda bauran pemasaran (marketing mix).
(5) Pemetaan pangsa pasar yang dimiliki masing-masing DPS yang telah ada,
segmen pasar mana yang masih mungkin dimasuki dan seberapa besar pangsa
pasar yang mungkin diperoleh.
2) Aspek Teknis dan Pelayanan, meliputi data tentang:
(1) Optimalisasi pemilihan skala pelayanan, khususnya untuk memilih bentuk
pelayanan, apakah untuk meminimumkan biaya pelayanan rata-rata (mass
product) atau memaksimumkan keuntungan usaha (profitability).
(2) Ketepatan pemilihan proses pelayanan untuk menghasilkan sautu jenis
pelayanan, misalnya untuk pelayanan pengobatan, apakah hanya tingkat
diagnosis atau hingga pelayanan laboratorium.
(3) Pemilihan teknologi yang efisien, yang akan berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan dan biaya yang dapat ditanggung masyarakat dan pasien calon
penggunanya.
(4) Penyediaan perlengkapan dan sarana pendukung, misalnya penyediaan obat
dan bahan obat-obatan, peralatan teknis, kontrol kualitas, dan sebagainya.
(5) Pengaturan jadwal kerja yang realistis dengan mempertimbangkan berbagai
faktor kebutuhan dan kemampuan penyediaan pelayanan.
3) Aspek Keuangan (Finansial), meliputi data tentang:
(1) Dana yang diperlukan untuk investasi, baik dana untuk kebutuhan penyediaan
prasarana dan sarana kerja, maupun dana untuk operasional kerja.
(2) Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan, seberapa banyak modal
sendiri dan berapa banyak yang merupakan pinjaman baik yang berjangka
panjang maupun jangka pendek.
(3) Perkiraan tingkat penghasilan, biaya yang digunakan dan kondisi laba (rugi)
pada berbagai tingkat operasi per-satuan waktu tertentu. Target ketiga aspek ini
harus ditetapkan, sehingga dapat diestimasi waktu dicapainya posisi titik impas
(break event point) DPS.
4) Aspek Hukum, meliputi data tentang:
(1) Jaminan-jaminan yang bisa disediakan, jika menggunakan sumber dana yang
merupakan pinjaman.
(2) Berbagai akte, sertifikat, ijin yang diperlukan, surat kontrak kerjasama dan
sebagainya.