studi kasus kelongsoran ruas jalan lahat sp...

31
i STUDI KASUS KELONGSORAN RUAS JALAN LAHAT SP AIR DINGIN KM 222+850 MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang Oleh : Muhammad Irfan Saputra 112014169 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2020

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    STUDI KASUS KELONGSORAN RUAS JALAN LAHAT –SP AIR

    DINGIN KM 222+850 MENGGUNAKAN METODE ELEMEN

    HINGGA

    TUGAS AKHIR

    Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

    Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Sipil Universitas

    Muhammadiyah Palembang

    Oleh : Muhammad Irfan

    Saputra

    112014169

    FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI SIPIL

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

    2020

  • ii

    STUDI KASUS KELONGSORAN RUAS JALAN LAHAT –SP AIR

    DINGIN KM 222+850 MENGGUNAKAN METODE ELEMEN

    HINGGA

    Dosen pembimbing I:

    Muhammad Arfan, ST, MT

    Dosen Pembimbing II:

    Ir.Hj.RA Sri Martini, MT

    FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI SIPIL

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

    2020

  • STUDI KASUS KELONGSORAN RUAS JALAN LAHAT –SP

    AIR DINGIN KM 222+850 MENGGUNAKAN METODE

    ELEMEN HINGGA

    TUGAS AKHIR

    Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

    Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Sipil Universitas

    Muhammadiyah Palembang

    Oleh : Muhammad Irfan

    Saputra

    112014169

    Telah Disahkan Oleh :

    Dekan Fakultas Teknik ketua Prodi

    Fakultas Teknik Sipil

    ( Dr.Ir.Kiagus A Roni, MT) (Ir. Revisdah,MT)

    iii

    iii

  • iv

    iv

  • LAPORAN TUGAS AKHIR

    STUDI KASUS KELONGSORAN RUAS JALAN LAHAT-SP AIR

    DINGIN KM 222+850 MENGGUNAKAN METODE ELEMEN

    HINGGA

    Dipersiapkan dan disusun oleh:

    Muhammad Irfan Saputra

    NRP. 112014169

    Telah dipertahankan di depan dewan penguji sidang komprehensif

    Pada tanggal 26 Febuari 2020

    SUSUNAN DEWAN PENGUJI

    Pembimbing Pertama, Dewan Penguji:

    Muhammad Arfan,S.T.,M.T. 1. Ir.H.Sudirman Kimi, M.T.

    NIDN.0225037302 NIDN. 0009025704

    Pembimbing Kedua,

    2. Ir.Hj.Nurnilam Oemiati,M.T.

    NIDN.0220106301

    Ir.Hj.RA. Sri Martini,M.T.

    NIDN.0203037001

    3. Ir.Noto Royan,M.T.

    NIDN.0203126801

    Laporan Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

    Untuk memperoleh gelar sarjana sipil (S.T)

    Palembang, 29 Febuari 2020

    Program Studi Sipil

    Ketua,

    Ir.Revisdah,M.T.

    NIDN. 0231056403

    v

    v

  • PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa, dalam tugas akhir ini tidak terdapat

    karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu

    perguruan tinggi, sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat

    yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

    yang mengacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Palembang, Febuari 2020

    Muhammad Irfan Saputra

    NRP. 112014169

    vi

    vi

  • vi

    PRAKATA

    Assalamuallaikum Wr, Wb

    Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang

    telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusun dapat

    menyelesaikan tugas akademik yang berupa tugas akhir dengan judul “ STUDI

    KASUS KELONGSORAN RUAS JALAN LAHAT-SP AIR DINGIN KM

    222+850 MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA”,

    Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan jenjang

    kesarjanaan Strata 1 pada Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas

    Muhammadiyah Palembang.

    Pada kesempatan ini juga, penyusun menyampaikan ucapan terimakasih

    atas bimbingan dan bantuan berbagai pihak khususnya kepada :

    1. Bapak Muhammad Arfan,ST,MT selaku dosen pembimbing I yang telah

    berkenan memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan yang

    sangat berharga bagi penulis.

    2. Ibu Ir.RA Sri Martini, MT Selaku dosen pembimbing II yang telah

    berkenan memberikan bimbingan dan masukan serta dukungan yang

    sangat berharga bagi penulis.

    Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada :

    1. Untuk kedua orang tua saya tercinta yang telah memberikan doa dan

    dukungan baik moral dan material pada penulis selama ini.

    2. Saudara saya yang telah memberikan dukungan baik moral maupun

    material pada penulis selama ini.

    3 Bapak Dr Abid Djazuli, SE, M.M Selaku Rektor Universitas

    Muhammadiyah Palembang.

    4. Bapak Dr Ir Kgs Ahmad Roni, MT Selaku Dekan Fakultas Teknik

    Universitas Muhammadiyah Palembang.

    5. Ibu Ir Revisdah, M T Selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil

    Universitas Muhammadiyah Palembang.

    6. Seluruh Dosen Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Muhammadiyah

    Palembang yang telah membimbing dan memberikan ilmu serta motivasi

    pada penulis selama menempuh studi.

    7. Teman-teman angkatan 2014 yang terus memberikan motivasi selama

    penulis menyelesaikan skripsi ini.

    vii

  • vii

    Semoga amal dan kebaikan kalian mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

    Penulis menyadari akan kemungkinan adanya kekurangan dalam penyusunan

    laporan tugas akhir ini. Oleh karena itu, apabila ada saran dan kritik yang bersifat

    membangun dan berguna untuk menyelesaikan dan kesempurnaan laporan tugas

    akhir ini, penulis akan menerimanya.

    Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

    kita semua.

    Wassalamualaikum, WR, WB

    Palembang, April 2020

    Penulis

    Muhammad Irfan Saputra

    112014169

    viii

  • viiiviii

    Motto:

    “Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan

    tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri”

    ( Al-Ankabut :6)

    “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudah”

    (Asy syarh : 5)

    “Boleh jadi kamu membenci sesuatu namun ia amat baik bagimu dan boleh

    jadi engkau mencintai sesuatu namun ia amat buruk bagimu, allah maha

    mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”

    (Al-Baqarah : 216)

    “Dia yang pergi untuk mencari ilmu pengetahuan, dianggap sedang berjuang

    dijalan allah sampai dia kembali”

    ( HR. Tirmidzi)

    “Selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa, selalu ada jalan bagi mereka

    yang sering berusaha”

    (Dahlan Iskan)

    ix

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN...........................................iii

    HALAMAN PERNYATAAN................................................................................vi

    PRAKATA.............................................................................................................vii

    MOTTO..................................................................................................................ix

    DAFTAR ISI .................................................................................................... .......x

    DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii

    DAFTAR TABEL ...............................................................................................xxii

    DAFTAR NOTASI............................................................................................ xxiii

    INTISARI .......................................................................................................... xxiv

    ABSTRAK .........................................................................................................xxv

    BAB I

    PENDAHULUAN...................................................................................................1

    A. Latar Belakang….............................................................................. 1

    B. Tujuan Penelitian................................................................................2

    C. Batasan Masalah............................................................................... 3

    D . Sistematika penulisan....................................................................... 3

    E. Bagan Alir Penulisan....................................................................... 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI........................................... 6

    A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6

    1. Lereng ...................................................................................... 6

    2. Longsoran.................................................................................. 8

    3. Jenis jenis tanah longsor............................................................ 8

    B. Landasan Teori............................................................................. 13

    1. Mengatasi Kelongsoran Lereng............................................... 13

    2. Tekanan air Pori........................................................................ 16

    3. Tegangan Efektif....................................................................... 16

    4. Kuat Geser Tanah...................................................................... 17

    x

  • x

    BAB III

    5. Tekanan Tanah Lateral.............................................................. 18

    6. Metode Elemen Hingga............................................................. 19

    METODE PENELITIAN ................................................................................. .... 20

    A. Lokasi Penelitian … ................................................................. .... 20

    B. Tahapan Analisa Stabilitas Lereng dengan Plaxis V.8.2 ......... .... 21

    1. Plaxis Input................................................................................ 21

    2. Plaxis Calculations.................................................................... 22

    3. Plaxis Output............................................................................. 23

    4. Plaxis Curves............................................................................. 24

    C. Diagram Alir Penelitian ........................................................... .... 26

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................. 28

    A. Lokasi Penelitian........................................................................... 28

    B. Data Penyelidikan Tanah............................................................. 28

    1. Parameter Material Set............................................................. 29

    C. Analisa Permodelan...................................................................... 31

    1. Permodelan Retaining wall+Timbunan Tanpa Pancang........... 31

    2. Permodelan Variasi ke 1 Retaining wall+Timbunan dengan

    Perkuatan pancang kedalaman 6 m........................................... 39

    3. Permodelan Variasi ke 2 Retaining wall+Timbunan dengan

    Perkuatan pancang kedalaman 10 m......................................... 47

    4. Permodelan Variasi ke 3 Retaining wall+Timbunan dengan

    Perkuatan pancang kedalaman 15m.......................................... 55

    5. Permodelan Variasi ke 4 Retaining wall+Timbunan dengan

    Perkuatan pancang kedalaman 20m...........................................63

    6. Permodelan Variasi ke 5 Retaining wall+Timbunan dengan

    Perkuatan pancang kedalaman 25 m..........................................71

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................. 80

    A. Kesimpulan……........................................................................... 80

    xi

  • xi

    B. Saran......................................................................................... .... 81

    DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................... .... 83

    LAMPIRAN

    xii

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1. Longsoran ruas jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850 ............... 2

    Gambar 1.2. Bagan alir sistematika penulisan........................................................ 5

    Gambar 2.1. Longsoran Translasi........................................................................... 9

    Gambar 2.2. Longsoran Rotasi............................................................................... 9

    Gambar 2.3. Lonsoran Pergerakan Blok............................................................... 10

    Gambar 2.4. Longsoran runtuhan batu.................................................................. 10

    Gambar 2.5. Longsoran rayapan tanah ................................................................. 11

    Gambar 2.6. Longsoran aliran bahan romakan ..................................................... 12

    Gambar 2.7. Tipe tipe keruntuhan Lereng ............................................................ 13

    Gambar 2.8. Memperkecil Sudut Lereng .............................................................. 13

    Gambar 2.9. Memperkecil Ketinggian Lereng ..................................................... 14

    Gambar 2.10. Penanganan dengan Counterweigh ................................................ 14

    Gambar 2.11 Mengurangi Tegangan Air Pori....................................................... 15

    Gambar 2.12 Dinding penahan Tanah.................................................................. 15

    Gambar 3.1. Jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850....................................... 20

    Gambar 3.2. Contoh Tampilan General Setting Project...................................... 21

    Gambar 3.3. Contoh Tampilan General Settings Dimensions.............................. 21

    Gambar 3.4. Contoh pada tampilan lembar kerja.............................................. . 22

    Gambar 3.5. Contoh Tampilan Plaxis Calculations ............................................ 23

    Gambar 3.6. Gambar Tampilan Pada Lembar Kerja ........................................... 23

    Gambar 3.7. Contoh Tampilan Plaxis Output Program....................................... 24

    Gambar 3.8. Contoh Tampilan Open Project Curve Program............................. 25

    Gambar 3.9. Hasil Perhitungan Safety Factor(SF)............................................... 25

    Gambar 3.10. Bagan Alir Penelitian.................................................................... 26

    Gambar 3.11. Bagan Alir Perhitungan.................................................................. 27

    Gambar 4.1. Jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850....................................... 28

    Gambar 4.2. Peta Situasi Daerah Longsoran Ruas Jalan Lahat-SP Air Dingin

    KM 222+850....................................................................................29

    Gambar 4.3. Stratifikasi Tanah Ruas Jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850..30

    xiii

  • xiiixiii

    Gambar 4.4. Lokasi Longsoran Ruas Jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850.. 31

    Gambar 4.5 Kondisi Lereng pada jalan Lahat-SPAir Dingin pada phase ke 1

    Sebelum dilakukan penanganan.........................................................32

    Gambar 4.6 Kondisi Lereng pada jalan Lahat-SP Air Dingin pada phase ke 2

    Setelah dilakukan cut pada lereng.................................................... 32

    Gambar 4.7 Kondis Lereng jalan Lahat-SP Air Dingin setelah diberikan

    Penanganan phase ke 3 berupa Retaining wall namun masih

    Pembangunan tapak.......................................................................... 33

    Gambar 4.8 Kondisi Lereng jalan Lahat-SP Air Dingin setelah diberikan

    Penanganan berupa retaining wall dimana sudah memasuki

    Phase ke 4......................................................................................... 33

    Gambar 4.9 Kondisi Lereng jalan Lahat-SP Air Dingin memasuki phase ke 5

    Dimana lereng sudah diberikan penanganan berupa retaining

    Wall dan sudah diberi timbunan....................................................... 34

    Gambar 4.10 Detail dimensi retaining wall ......................................................... 34

    Gambar 4.11 Tampilan Permodelan Variasi 1 Retaining wall+ Timbunan

    Sebelum dilakukan perhitungan..................................................... 35

    Gambar 4.12 Tampilan Phase sebelum running pada variasi ke 1 retaining

    Wall+Timbunan............................................................................. 35

    Gambar 4.13 Hasil Running Nilai SF pada permodelan ini menunjukan Berada

    pada angka 1,3118 dimana masih kurang dari 1,5 yang Menjadi

    acuan kritis SF................................................................. 36

    Gambar 4.14 Hasil Deformasi mash pada kondisi SF tidak tercapai

    (25,66* ).................................................................................... 36

    Gambar 4.15 Hasil Total Displacement (25,66* ).......................................... 37

    Gambar 4.16 Hasil active pore pressures pada variasi ke 1 retaining wall+

    Timbunan....................................................................................... 37

    Gambar 4.17 Hasil Total Displacement pada kondisi SF pada retaining wall

    +Timbunan..................................................................................... 38

    Gambar 4.18 Kurva SF pada permodelan Retaining wall+Timbunan

    Menunjukan nilai SF sebesar 1,3118 (Tidak aman)........................ 38

    xiv

  • xivxiv

    Gambar 4.19 Kondisi asli Lereng pada jalan Lahat-SP Air Dingin pada

    Phase ke 1 sebelum dilakukan penangan....................................... 39

    Gambar 4.20 Kondisi Lereng jalan Lahat-SP Air Dingin pada phase ke 2

    Setelah dilakukan cut pada lereng ................................................ 39

    Gambar 4.21 Kondisi lereng jalan Lahat-SP Air Dingin setelah diberikan

    Penanganan phase ke 3 berupa proses pemasangan tiang

    Pancang D.50 cm dengan kedalaman 6m...................................... 40

    Gambar 4.22 pada phase ke 4 pada lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki pembnagunan

    Atau pengecoran tapak dari retaining wall.................................... 40

    Gambar 4.23 pada phase ke 5 lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki tahap

    Pembangunan atau pengecoran dinding pada retaining wall........ 41

    Gambar 4.24 pada phase ke 6 lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki tahap akhir dari

    Pembangunan retaining wall+pancang D.50 cm dengan

    Kedalaman 6m, dimana lereng tersebut sudah ditimbun............... 41

    Gambar 4.25 Detail Dimensi variasi ke 1 yaitu retaining wall+tiang pancang

    Dengan kedalaman 6 m, D50 cm dengan karakteristik mutu

    Beton K300.....................................................................................42

    Gambar 4.26 Tampilan input pada permodelan Variasi ke 1 retaining wall

    +Timbunan dengan perkuatan pancang 6 m sebelum dilakukan

    Perhitungan.................................................................................... 43

    Gambar 4.27 Tampilan tahap-tahap sebelum running pada variasi ke 2

    Retaining wall+Timbunan dengan perkuatan pancang D50 cm

    Kedalaman 6 m.............................................................................. 44

    Gambar 4.28 Hasil running pada variasi ke 2 menunjukan berada pada angka

    1,3416 dimana kurang mancapai angka 1,5 .................................. 44

    Gambar 4.29 Hasil defomasi mash diVariasi ke 2 pada kondisi SF tercapai

    (27,75* ).....................................................................................44

    Gambar 4.30 Hasil total displacement pada variai ke 1 (27,75* )...................45

    xv

  • xv

    Gambar 4.31 Hasil Active pore pressures di variasi ke 1 pada retaining wall

    + pancang dengan kedalaman 6 m...................................................45

    Gambar 4.32 Hasil displacement pada kondisi SF pada variasi 2retaining wall+

    Tiang pancang 6 m menunjukan adanya bidang gelincir pada

    Lereng jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850.............................46

    Gambar 4.33 Kurva SF pada variasi 1 permodelan retaining wall+Timbunan

    Dengan perkuatan pancang 6m D50 cm menunjukan nilai SF

    Sebesar 1,3416(Tidak aman)............................................................46

    Gambar 4.34 kondisi asli lereng pada jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+

    850 pada phase ke 1 sebelum dilakukan penanganan......................47

    Gambar 4.35 Kondisi lereng jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850 pada

    Phase ke 2 setelah dilakukan cut pada lereng................................ 47

    Gambar 4.36 kondisi lereng jalan Lahat- SP Air Dingin setelah diberikan

    Penanganan phase ke 3 berupa proses pemasangan tiang

    Pancang D50 cm dengan kedalaman 10m...................................... 48

    Gambar 4.37 pada ke 4 pada lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki tahap

    Pembangunan atau pengcoran tapak dari retaining wall .................48

    Gambar 4.38 pada phase ke 5 lereng ruas jalan Lahat-SPAir Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki tahap

    Pembangunan dinding pada retaining wall.......................................49

    Gambar 4.39 pada phase ke 6 lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki tahap akhir dari

    Pembangun retaining wall+pancang D50 cm dengan kedalaman

    10m,dimana lereng tersebur sudah diberi timbunan........................49

    Gambar 4.40 Detail Variasi ke 2 yaitu retaining wall+Tiang pancang

    Dengan kedalaman 10m, D50 cm dengan karakteristik mutu

    Beton K300......................................................................................50

    Gambar 4.41 Tampilan input pada permodelan variasi2 retaining wall+

    Timbunan dengan perkuatan pancang D50 cm kedalaman

    10 m sebelum dilakukan perhitungan.............................................51

    xvi

  • xvi

    Gambar 4.42 Tampilan tahap-tahap sebelum running pada variasi ke 2

    Retaining wall+timbunan dengan perkuatan pancang D50 cm

    Kedalaman 10m .............................................................................51

    Gambar 4.43 Hasil running pada variasi ke 2 nilai SF menunjukan berada

    Pada angka 1,4723 dimana kurang dari 1,5 yang merupakan

    Acuan kritis SF.................................................................................52

    Gambar 4.44 Hasil deformasi mash di variasi ke 2 pada kondisi SF belum

    Tercapai (10,34* ).......................................................................52

    Gambar 4.45 Hasil total displacement pada variasi ke 2 (10,34* ).................53

    Gambar 4.46 Hasil plastic point di variasi ke 2 pada retaining wall + dengan

    Kedalaman 10m...............................................................................53

    Gambar 4.47 Hasil shear shading pada kondisi SF pada variasi 2 retaining

    Wall+tiang 10 m menunjukan adanya bidang gelincir pada

    Lereng jalan Lahat-SP Air Dingin...................................................54

    Gambar 4.48 Kurva SF pada variasi 2 permodelan retaining wall+timbunan

    Dengan perkuatan pancang 10 m menunjukan nilai SF sebesar

    1,4723(Tidak aman).........................................................................54

    Gambar 4.49 Kondisi asli lereng pada jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+

    850 pada phase ke 1 sebelum dilakukan penanganan.....................55

    Gambar 4.50 Kondisi lereng jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850 pada

    Phase ke 2 setelah dilakukan cut pada lereng..................................55

    Gambar 4.51 Kondisi lereng jalan Lahat-SP Air Dingin setelah diberikan

    Penanganan phase ke 3 berupa proses pemasangan tiang

    Pancang D50 cm kedalaman 15 m.................................................56

    Gambar 4.52 pada phase ke 4 pada lereng ruas jalan lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki tahap

    Pembangunan tapak dari retaining wall...........................................56

    Gambar 4. 53 pada phase ke 5 lereng ruas jalan Laha-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki tahap

    Pembangunan dinding dari retaining wall.......................................57

    Gambar 4.54 pada phase ke 6 lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    xvii

  • xvii

    Mununjukan bahwa proses sudah memasuki tahap akhir dari

    Pembangunan retaining wall+pancang D50 cm dengan kedalaman

    15 m, dimana lereng sudah diberkan timbunan...............................57

    Gambar 4.55 Detail dimensi Variasi ke 3 yaitu Retaining wall+pancang

    Dengan kedalaman 15 m, D50 cm dengan karakteristik mutu

    Beton K300......................................................................................58

    Gambar 4. 56 Tampilan input pada permodelan variasi 3 retaining wall+

    Timbunan dengan perkuatan pancang D50 cm kedalaman

    15 m sebelum dilakukan perhitungan............................................59

    Gambar 4.57 Tampilan tahap tahap sebelum running pada variasi ke 3

    Retaining wall+timbunan dengan perkuatan pancang D50 cm

    Kedalaman 15 m.............................................................................59

    Gambar 4.58 Hasil running pada variasi ke 3 Nilai SF menunjukan berada

    Pada angka 1,6847 dimana lebih dari 1,5 yang merupakan

    Acuan kritis SF.................................................................................60

    Gambar 4.59 Hasil deformasi mash di variasi ke 3 pada kondisi SF tercapai

    (26,06* ).....................................................................................60

    Gambar 4.60 Hasil total displacement pada veriasi ke 3 (26,06* ) .................61

    Gambar 4.61 Hasil active pessures di variasi ke 3 pada retaining wall+

    Pancang dengan kedalaman 15 m....................................................61

    Gambar 4.62 Hasil total displacement pada kondisi SF pada Variasi 3

    Retaining wall+tiang pancang 15 m menunjukan adanya

    Bidang gelincir pada lereng jalan Lahat-SP Air Dingin..................62

    Gambar 4.63 Kurva SF pada variasi 3 permodelan retaining wall+

    Timbunan dengan perkuatan pancang 15 m menunjukan nilai

    SF sebesar 1,6847(aman).................................................................62

    Gambar 4.64 Kondisi asli lereng pada jalan Lahat-SP Air Dingin pada

    Phase ke 1 sebelum dilakukan penanganan.....................................63

    Gambar 4.65 Kondisi lereng jalan Lahat-SP Air Dingin pada phase ke

    Setelah dilakukan cut pada lereng..................................................63

    Gambar 4.66 Kondisi lereng jalan Lahat-SP Air Dingin setelah diberikan

    xviii

  • xviiixviii

    Penanganan phase ke 3 berupa proses pemasangan tiang

    Pancang D50 cm dengan kedalaman 20 m.....................................64

    Gambar 4.67 Pada phase ke 4 pada lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki pembangunan

    Tapak dari retaining wall.................................................................64

    Gambar 4.68 Pada phase ke 5 lereng ruas jalan Lahat-Sp Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki tahap

    Pembangunan dinding retaining wall...............................................65

    Gambar 4.69 pada phase ke 6 lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses memasuki tahap akhir dari

    Pembangunan retaining wall+pancang D 50 cm dengan

    Kedalaman 20 m dimana lereng sudah timbunan............................65

    Gambar 4.70 Detail dimensi variasi ke 4 yaitu retaining wall+pancang

    Dengan kedalaman 20 m,D50 cm dengan karakteristi mutu

    Beton K300......................................................................................66

    Gambar 4.71 Tampilan input pada permodelan variasi 4 retaining wall+

    Timbunan dengan perkuatan pancang D50 cm dengan

    Kedalaman 20 m sebelum dilakukan perhitungan...........................67

    Gambar 4.72 Tampilan tahap tahap sebelum running pada variasi ke 4

    Retaining wall+timbunan dengan perkuatan pancang

    D50 cm kedalaman 20 m..................................................................67

    Gambar 4.73 Hasil running pada variasi ke 4 nilai SF menunjukan berada

    Pada angka 1,8889 dimana lebih dari angka 1,5 yang

    Merupakan acuan kritis SF...............................................................68

    Gambar 4.74 Hasil deformasi mash di variasi ke 4 tercapai (19,95m).................68

    Gambar 4.75 Hasil total displacemant pada variasi ke 4 (19,95m).......................69

    Gambar 4.76 Hasil active pore pressures di variasi ke 4 pada retaining wall

    +pancang dengan kedalaman 20 m.................................................69

    Gambar 4.77 Hasil total displacement pada kondisi SF pada variasi 4

    Retaining wall+tiang pancang 6 m menunjukan adanya

    Bidang gelincir pada lereng jalan.....................................................70

    xix

  • xixxix

    Gambar 4. 78 Kurva SF pada variasi 4 permodelan retaining wall+ timbunan

    Dengan perkuatan pancang 20 m D50cm menunjukan nilai

    SF sebesar 1,8889(aman)................................................................70

    Gambar 4.79 Kondisi asli lereng Pada jalan Lahat-SP Air Dingin pada

    Phase ke 1 sebelum dilakukan penanganan.....................................71

    Gambar 4.80 Kondisi lereng jalan Lahat-SP Air Dingin pada phase ke 2

    Setelah dilakukan cut pada lereng....................................................72

    Gambar 4.81 Kondisi lereng jalan Lahat SP Air Dingin setelah

    diberikan penanganan phase ke 3 berupa proses pemasangan

    tiang pancang D50 cm dengan kedalaman 25 m..............................72

    Gambar 4.82 pada phase ke 4 pada lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin

    Menunjukan bahwa proses sudah memasuki pembangunan

    Tapak dari retaining wall................................................................73

    Gambar 4.83 pada phase ke 5 lereng ruas jalan Lahat-SP Air Dingin Menunjukan

    bahwa proses sudah memasuki tahap pembangunan Dinding pada

    retaining wall.............................................................73

    Gambar 4.84 pada phase ke 6 ruas jalan Lahat-SP Air Dingin menunjukan

    Bahwa proses sudah memasuki tahap akhir dari pembangunan

    Retaining wall+pancang D50 cm dengan kedalaman 25m

    Dimana lereng tersebut sudah diberikan timbunan..........................74

    Gambar 4.85 Detail dimensi variasi ke 5 yaitu retaining wall+tiang pancang

    Dengan kedalaman 25m, D50 cm dengan karakteristik mutu

    Beton K300......................................................................................75

    Gambar 4.86 Tampilan input pada permodelan variasi ke 5 retaining wall+

    Timbunan dengan perkuatan pancang D50 cm dengan

    Kedalaman 25 m sebelum dilakukan perhitungan..........................76

    Gambar 4.87 Tampilan tahap tahap sebelum running pada variasi ke 5

    Retaining wall+timbunan dengan perkuatan pancang D50 cm

    Kedalaman 25 m.............................................................................76

    Gambar 4.88 Hasil running pada variasi ke 5 nilai SF menunjukan berada

    Pada angka 2,0650 dimana sudah lebih dari angka 1,5 yang

    xx

  • xx

    Merupakan acuan kritis..................................................................77

    Gambar 4.89 Hasil deformasi mash di variasi ke 5 pada kondisi SF tercapai

    (9,53* ).......................................................................................77

    Gambar 4.90 Hasil total displacement pada variasi ke 5 (9,53* )....................78

    Gambar 4.91 hasil active pore pressures di variasi ke 5 pada retaining wall

    +pancang dengan kedalaman 25 m .................................................78

    Gambar 4.92 Hasil shaer shading pada kondisi SF pada variasi 5 retaining

    Wall+tiang pancang 25 m menunjukan adanya bidang

    Gelincir pada lereng jalan Lahat-SP Air Dingin................. 79

    Gambar 4.93 Kurva SF pada variasi 5 permodelan retaining wall+timbunan

    Dengan perkuatan pancang 25 m D50 cm menunjukan nilai

    SF sebesar 2,0650 (aman)

    xxi

  • xxi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Berikut adalah hasil resume laboratorium............................................30

    Tabel 4.2 Parameter analisis pada ruas jalan –SP Air Dingin KM 222+

    850.........................................................................................................31

    Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil analisis menggunakan plaxis....................................80

    xxii

  • xxii

    DAFTAR NOTASI

    ᵠ = Sudut Geser Tanah(∙)

    C = Kohesi (KN/m)

    ᵧ sat = volume tanah jenuh (KN/m)

    ᵧunsat = volume tanah tak jenuh (KN/m)

    n = porositas

    Gs =Berat isi (gr/cm)

    D = Diameter Tiang (cm)

    Kx = Permeabilitas x (m/s)

    Ky = Permeabilitas y (m/s)

    xxiii

  • xxiii

    STUDI KASUS KELONGSORAN RUAS JALAN LAHAT-SP AIR DINGIN

    KM 222+850 MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

    Intisari

    Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi

    pada musim hujan. Seperti pada ruas jalan lahat-Sp air dingin km 222+850, yang

    merupakan jalan lalu lintas yang selalu dilalui banyak kendaraan. Curah hujan

    yang tinggi menyebabkan tanah menjadi jenuh air kedalam porinya sehingga air

    pori akan naik yang mengakibatkan kuat geser tanah menjadi kecil sehingga tanah

    menjadi labil dan rawan terjadi longsor di ruas jalan lahat-Sp air dingin km

    222+850.

    Salah satu analisa stabilitas lereng yang digunakan dalam menyelesaikan

    permasalahan kelongsoran ini adalah menggunakan metode elemen hingga yaitu

    dengan menggunakan program komputer plaxis 8.2 yang digunakan untuk

    perhitungan kondisi awal maupun perhitungan permodelan penanganan

    kelongsoran berupa dinding penahan tanah.

    Sebagai bukti benar terjadi kelongsoran maka dilakukan perhitungan

    kondisi awal menggunakan plaxis 8.2 dan diperoleh nilai SF 1,5 selain itu juga

    dilakukan perhitungan permodelan untuk penanganan kelongsoran menggunakan

    plaxis 8.2 dan didapatkan nilai SF yaitu 1,5. Dimensi dinding penahan tanah

    yang telah direncanakan dapat diaplikasikan dilapangan agar kelongsoran tidak

    terulang kembali.

    Kata kunci : Kelongsoran, Metode elemen Hingga, Ruas Jalan Lahat-SP Air

    Dingin KM 222+850, plaxis V8.2.

    xxiv

  • CASE STUDY OF THE LANDSLIDE OF THE ROAD OF LAHAT-SP AIR

    DINGIN KM 222 + 850 USING FINITE ELEMENT METHODS

    Abstrak

    Landslides are one of the natural disaster that often occur during the

    rainy season. As in the lahat-Sp air dingin km 222+850, which is a traffic road

    that is always passed by many vehicles . high rainfall causes the soil to become

    saturated with water where the soil is no longer able to accomodate water into its

    pores so that the pore water will rise which causes the soil shear strength to be

    small so that the soil become unstable and prone to landsslide in the road section

    lahat-Sp air dingin km 222+850.

    One of the slope stability analyzes used in solving these landslide

    problems is using the finite element method, namely by using a plaque 8.2

    computer program that is used to calculate initial conditions as well as calculation

    of sliding handling modeling in the form of retaining walls.

    As proof of true landslides, the initial conditions were calculated using

    plaxis 8.2 and SF values 1.5 were obtained. The dimensions of

    the planned retaining wall can be applied in the field so that the landslides do not

    recur.

    Keywords : landslide, Finite element method, Lahat-SP Air Dingin Section KM

    222 + 850, plaxis V8.2.

    xxv

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kabupaten Lahat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan,

    Indonesia.Secara umum, wilayah Kabupaten Lahat memiliki topografi tanah

    dataran tinggi dan berbukit dengan ketinggian antara 20 sampai dengan 140 m di

    atas permukaan laut.

    Lokasi longsor yang dekat dengan pemukiman warga dan juga merupakan

    lereng jalan yang biasa dilewati banyak kendaraan dikhawatirkan dapat

    mengakibatkan terputusnya lalulintas dan juga mengganggu aktivitas masyarakat

    setempat.Kerawanan terhadap longsor di Jalan Lahat - SP Air Dingin KM 222-

    850 biasanya terjadi saat musim hujan, karena intensitas hujan yang lebih dari

    biasanya akan menyebabkan tanah menjadi jenuh air yang mana tanah sudah tidak

    mampu lagi menampung air kedalam porinya sehingga air pori akan naik yang

    mengakibatkan kuat geser tanah menjadi kecil sehingga tanah menjadi labil dan

    rawan terjadi longsor.

    Untuk mengetahui factor keamanan (Safety Factor) suatu lereng, peneliti

    menggunakan program computer Plaxis dengan perkuatan dinding penahan tanah

    yang akan memodelkan sesuai kondisi asli dilapangan agar terjadi pendekatan

    dalam hasil analisis dan memudahkan dalam memodelkan penanganan yang ideal.

    Program ini merupakan metode antar muka grafis yang mudah digunakan

    sehingga pengguna dapat dengan cepat membuat model geometri dan jaring

    elemen berdasarkan penampang melintang dari kondisi lereng yang akan

    dianalisis (plaxis,2012)

  • 2

    Teknologi di bidang konstruksi bangunan mengalami perkembangan pesat,

    termasuk teknologi dalam bidang geoteknik.Sudah banyak diketahui bersama

    bahwa untuk mempercepat dalam perhitungan dan meminimalisir kesalahan pada

    saat menghitung kestabilan dinding penahan tanah.

    Gambar 1.1 Longsoran ruas jalan Lahat-SP Air Dingin KM 222+850

    Dalam penelitian yang menggunakan program plaxis ini tidak hanya saya

    sebagai peneliti yang menggunakan metode tersebut, tetapi terdapat peneliti lain

    yang menggunakan program yang sama, namun dengan lokasi dan metode variasi

    yang berbeda.Adapun peneliti yang dimaksud adalah Bima Asro di jalan Sekayu –

    Mangunjaya KM !72 – 850 dan Nugraha Putra Lubis di SP Air Dingin – Pagar

    alam KM 254-100.

    B. TujuanPenelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatasi permasalahan kelongsoran

    yang terjadi dilokasi Lahat – SP Air Dingin KM 222+850 dengan menggunakan

    metode elemen hingga.

  • 3

    C. Batasan Masalah

    Adapun batasan masalah penelitian ini adalah :

    1. Analisa stabilitas lereng dilakukan dengan menggunakan program

    plaxis V.8.2 untuk mengetahui nilai faktor aman.

    2. Penelitian tidak menghitung pengaruh dari beban gempa.

    3. Penulis tidak menghitung beban jalan karena kurangnya data

    penunjang.

    4. Penulis menggunakan 1 permodelan dinding penahan tanah dengan

    tiang pancang D50 cm dan variasi kedalaman tiang pancang..

    D. Sistematika Penulisan

    Untuk dapat memberikan gambaran mengenai penulisan ini, maka penulis

    membuat suatu metode penelitian, yaitu meliputi :

    PENDAHULUAN

    Terdiri dari judul laporan Tugas Akhir, Latar Belakang, maksud dan tujuan,

    Rumusan Masalah, Batasan Masalah, batasan masalah dari penelitian yang

    dilakukan, , dan sistematika penulisan dari penelitian ini.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Tinjauan pustaka berisikan tentang pengetahuan dari penelitian, yang sudah

    dilakukan atau karya ilmiah dalam bentuk lain sebagai acuan dalam

    pemecahan masalah.

    METODELOGI PENELITIAN

    Metodelogi penelitian merupakan gambaran penyelesaian suatu masalah yang

    terjadi.

  • 4

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Merupakan hasil dari pengamatan penulis pada proses persiapan alat, material

    dan data yang telah diperoleh yang kemudian dibahas untuk menemukan

    pemecahan masalah.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Pada bab ini merupakan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian

    penulis. Dan berisikan tentang kelemahan penulis dalam melakukan

  • 5

    E Bagan Alir Penulisan

    Mulai

    Pendahuluan

    TinjauanPustaka

    MetodelogiPenelitian

    Hasil Analisa dan

    Pembahasan

    KesimpulanDan Saran

    Selesai

    Gambar 1.2. Bagan Alir Sistematika Penulisan

  • 6

    DAFTAR PUSTAKA

    A, Jurnal Penelitian terdahulu

    Das Braja. M, Mekanika Tanah, Jilid 1, Penerbit Erlangga, 1993

    Direktorat Jenderal Bina marga (PU), Buku petunju Teknis Perencanaan dan

    Penanganan Longsoran, 1987

    Faozan, Muhammad Agus, Plaxis V 8.2 Manual Latihan, 2018

    Hery Christady Hardiyatmo, Mekanika Tanah 1, Gadjah University press,2002

    Nandi, Longsor, Universitas Pendidikan Indonesia, 2007

    Permana, Giwa Wibawa, Analisa stabilitas lereng dan penanganan longsoran

    menggunakan metode elemen hingga, 2016

    Virginia, Turangan, Analisa kestabilan lereng metode slice (metode janbu)

    studi kasus; jalan manado by pass 1, 2015