studi biaya tenaga kerja badan usaha milik negara (bumn...

28
Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Kontribusi Pegawai dan Eksekutif Terhadap Kinerja Perusahaan Oleh: Wiratmoko Prasidhanto Abstrak Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris mengenai kontribusi pegawai dan eksekutif terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis dari penelitian ini adalah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan BUMN berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis tersebut diuji dengan melibatkan sampel 60 BUMN dengan periode pengamatan Tahun 2006-2010. Pengujian dilakukan terhadap tiga model dan empat hipotesis alternatif. Variabel bebas dalam model tersebut adalah kompensasi pegawai dan kompensasi eksekutif. Variabel terikat yang digunakan untuk masing-masing model adalah pendapatan, laba operasi, dan laba bersih perusahaan. Adapun hasil regresi data panel menggunakan metode common effect, fixed effect, dan random effect memberikan hasil yang konsisten dalam arah maupun besaran koefisien variabel bebas. Pada tingkat keyakinan 95% (α=5%), ditemukan bukti adanya pengaruh positif kompensasi eksekutif terhadap pendapatan maupun laba perusahaan. Pada tingkat yang sama, kompensasi pegawai non eksekutif juga memberikan pengaruh positif terhadap laba perusahaan. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh positif kompensasi pegawai non eksekutif terhadap pendapatan perusahaan. Kata kunci: biaya tenaga kerja, BUMN, pendapatan, laba operasi, laba bersih, kompensasi eksekutif, kompensasi pegawai. I. Pendahuluan Dalam praktik umum, perusahaan milik Negara merupakan suatu entitas yang mandiri dan beroperasi di jalur komersial tetapi kepemilikannya berada sepenuhnya atau sebagian di tangan Negara (Garner (1970) dalam Ramamurti, 1987). Hal ini tidak berbeda dengan konteks Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia, Undang- undang (UU) menyatakan bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara Indonesia melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan (UU nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, pasal 1). Perusahaan milik Negara, seperti di China, Malaysia, Brazil, dan India, terbukti ikut berperan besar dalam ekonomi nasional suatu bangsa. Di Indonesia sendiri peran BUMN semakin hari semakin dominan dalam ekonomi nasional. Keterlibatan BUMN dalam Ketahanan Nasional, khususnya dalam bidang ekonomi sangat besar pengaruhnya, dimana BUMN menjadi pemain utama dalam mendukung ketahanan

Upload: dinhquynh

Post on 11-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN):

Kontribusi Pegawai dan Eksekutif Terhadap Kinerja Perusahaan

Oleh: Wiratmoko Prasidhanto

Abstrak

Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris mengenai kontribusi pegawai

dan eksekutif terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis dari penelitian ini adalah biaya

tenaga kerja yang dikeluarkan BUMN berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

Hipotesis tersebut diuji dengan melibatkan sampel 60 BUMN dengan periode

pengamatan Tahun 2006-2010. Pengujian dilakukan terhadap tiga model dan empat

hipotesis alternatif. Variabel bebas dalam model tersebut adalah kompensasi pegawai

dan kompensasi eksekutif. Variabel terikat yang digunakan untuk masing-masing model

adalah pendapatan, laba operasi, dan laba bersih perusahaan. Adapun hasil regresi data

panel menggunakan metode common effect, fixed effect, dan random effect memberikan

hasil yang konsisten dalam arah maupun besaran koefisien variabel bebas. Pada tingkat

keyakinan 95% (α=5%), ditemukan bukti adanya pengaruh positif kompensasi eksekutif

terhadap pendapatan maupun laba perusahaan. Pada tingkat yang sama, kompensasi

pegawai non eksekutif juga memberikan pengaruh positif terhadap laba perusahaan.

Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh positif kompensasi pegawai non

eksekutif terhadap pendapatan perusahaan.

Kata kunci: biaya tenaga kerja, BUMN, pendapatan, laba operasi, laba bersih,

kompensasi eksekutif, kompensasi pegawai.

I. Pendahuluan

Dalam praktik umum, perusahaan milik Negara merupakan suatu entitas yang

mandiri dan beroperasi di jalur komersial tetapi kepemilikannya berada sepenuhnya atau

sebagian di tangan Negara (Garner (1970) dalam Ramamurti, 1987). Hal ini tidak

berbeda dengan konteks Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia, Undang-

undang (UU) menyatakan bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki oleh Negara Indonesia melalui penyertaan secara langsung yang

berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan (UU nomor 19 Tahun 2003 tentang

BUMN, pasal 1). Perusahaan milik Negara, seperti di China, Malaysia, Brazil, dan India,

terbukti ikut berperan besar dalam ekonomi nasional suatu bangsa. Di Indonesia sendiri

peran BUMN semakin hari semakin dominan dalam ekonomi nasional. Keterlibatan

BUMN dalam Ketahanan Nasional, khususnya dalam bidang ekonomi sangat besar

pengaruhnya, dimana BUMN menjadi pemain utama dalam mendukung ketahanan

Page 2: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

pangan, ketahanan energi, kesehatan dan industri pertahanan (Kementerian BUMN,

2011)1. Dengan perkembangan ini, sangat penting bagi Pemerintah untuk memastikan

bahwa BUMN dapat beroperasi seefisien mungkin sehingga dapat meningkatkan

kinerjanya dan pada akhirnya memperbesar kontribusi BUMN dalam ekonomi nasional.

Untuk menilai kinerja dan operasi BUMN, tujuan dari pembentukan BUMN

harus selalu menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan. Sementara optimalisasi laba

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pemegang saham diyakini secara luas sebagai

tujuan perusahaan yang seharusnya, Laba hanya menjadi salah satu dari tujuan

pembentukan suatu perusahaan milik Negara. Akademisi berpendapat bahwa perusahaan

milik Negara selain mengejar laba diharapkan dapat menyediakan lapangan pekerjaan,

membantu mendukung pertumbuhan daerah tertinggal dan meratakan pembangunan,

melaksanakan operasi yang kurang menguntungkan, membangun kapabilitas teknologi

nasional, menstabilkan harga, atau bahkan memperoleh mata uang asing

(Anastassopoulos (1981), Grassini (1981), Ramamurti (1987)). BUMN sendiri didirikan

untuk melaksanakan tujuan tertentu yang secara garis besar terdiri atas tujuan terkait

dengan korporasi serta tujuan terkait dengan pelayanan publik2, mengejar keuntungan

secara eksplisit dinyatakan hanya menjadi salah satu dari lima tujuan pendiriaan BUMN

dan tujuan terkait dengan pelayanan publik serta peningkatan ekonomi nasional lebih

dominan.

Namun demikian, masih banyak kritik terkait dengan kinerja perusahaan milik

Negara di seluruh dunia dan BUMN di Indonesia sendiri. Banyak argumen yang

menyatakan bahwa kinerja perusahaan milik Negara inferior dibandingkan kinerja

perusahaan swasta (Dewenter dan Malatesta, 2001). Argumen ini didasarkan oleh

beberapa rasionalisasi seperti beban politis yang terlalu besar sehingga BUMN harus

mempekerjakan karyawan yang tidak sesuai dengan kebutuhannya baik dalam kuantitas

1 Disampaikan oleh Menteri BUMN dalam acara “Managing the Nation” yang disiarkan di Metro TV tanggal 15 Juli

2011. 2 Maksud dan tujuan pendirian BUMN berdasarkan Undang-undang BUMN, UU nomor 19 tahun 2003 pasal 2,

meliputi (1) untuk memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya; (2) mengejar keuntungan; (3) menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa

penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; (4)

menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi; serta (5)

turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan

masyarakat.

Page 3: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

dan kualitas (Boycko et.al, 1996), mempekerjakan personil yang lebih mempunyai

koneksi politis dibanding personil yang mempunyai mempunyai kualifikasi (Krueger,

1990). Di samping itu, lebih umum lagi terkait dengan tujuan pembentukan BUMN

sendiri dimana BUMN cenderung lebih mementingkan tujuan terkait pelayanan publik

dan melepaskan kemungkinan untuk memperoleh laba (Dewenter dan Malatesta, 2001)

juga diyakini menjadi sebab tertinggalnya kinerja BUMN apabila dibanding perusahaan

swasta.

Walaupun begitu, anggapan bahwa BUMN masih kurang efisien dibanding

dengan perusahaan swasta pada umumnya juga tidak inklusif. Ha-Joon Chang (2007)

menyatakan bahwa BUMN bisa menjadi perusahaan yang efisien dan berkinerja baik,

lebih lanjut dinyatakan bahwa inferioritas BUMN dapat terjadi karena dua alasan yaitu

masalah keagenan dan masalah “free rider”. Namun demikian, kedua akar masalah

tersebut juga sering terjadi pada perusahaan swasta dan karena itu tidak menjadikan

BUMN menjadi inferior dibanding perusahaan swasta.

Terkait dengan fakta tersebut, perlu dilakukan suatu pengujian empiris terhadap

kinerja BUMN. Apabila BUMN berjalan dengan baik dan efisien, maka dapat

diharapkan, beban biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pegawainya akan

berkontribusi positif pada kinerja perusahaan.

Biaya tenaga kerja dalam penelitian ini akan dilihat dari besarnya kompensasi

atau remunerasi yang diterima oleh karyawan maupun eksekutif perusahaan. Kompensasi

tersebut dapat berupa gaji, tunjangan, bonus, maupun kenikmatan lain yang diberikan

perusahaan. Menyinggung mengenai remunerasi yang diterima eksekutif BUMN,

Kementerian BUMN telah mengatur pemberian remunerasi eksekutif tersebut dalam

bentuk Peraturan Menteri Negara BUMN. Peraturan tersebut telah beberapa kali

mengalami perubahan, dan yang terakhir dengan Peraturan Menteri Negara BUMN

Nomor: PER-07/MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan

Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN. Dalam peraturan tersebut remunerasi eksekutif

BUMN telah diatur jenis, komposisi, besaran serta faktor yang dipertimbangkan dalam

penentuan besaran gaji dan tantiem/insentif kinerja. Secara garis besar, remunerasi

eksekutif BUMN terbagi menjadi gaji atau honorarium yang merupakan komponen tetap

serta tantiem atau insentif kinerja yang diterima berdasarkan variabel tertentu.

Page 4: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Determinan dari komponen tetap tersebut meliputi ukuran perusahaan, sektor industri,

dan kompleksitas usaha termasuk persaingan bisnis. Sedangkan determinan dari

komponen variabel remunerasi adalah kinerja perusahaan yang dinilai berdasarkan key

performance indicator dan tingkat kesehatan perusahaan. Pemberian tingkat remunerasi

eksekutif dimaksud harus mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaan (PER-

07/MBU/2010 pasal 2 dan 5). Sedangkan besaran kompensasi untuk pegawai BUMN

ditentukan oleh Direksi BUMN bersangkutan. Untuk BUMN yang telah memiliki Serikat

Pekerja (SP) yang aktif sebagai perwakilan pegawai, maka besaran kompensasi yang

diterima merupakan hasil negosiasi antara manajemen BUMN dengan SP. Hasil

negosiasi tersebut dituangkan di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Apabila biaya tenaga kerja diukur berdasarkan kompensasi yang diterima oleh

eksekutif dan pegawai BUMN, maka kinerja perusahaan dalam penelitian ini akan dilihat

dari dua hal. Pertama, efektivitas atau produktivitas dalam memanfaatkan sumber daya

perusahaan yang diukur melalui pendapatan tahun berjalan. Kedua, efisiensi pemanfaatan

sumber daya perusahaan yang diukur melalui laba tahun berjalan.

Di Indonesia sendiri, penelitian yang dilakukan untuk menelusuri hubungan

antara kompensasi dengan kinerja karyawan penelitian telah banyak dilakukan. Siwi

(2007), Damayanthi dan Wahyudin (2007), dan Retnaningsih (2007), menemukan adanya

hubungan dan pengaruh yang positif antara kompensasi (bersama dengan faktor lainnya)

dengan kinerja karyawan. Penelitian di atas seluruhnya menggunakan kuesioner sebagai

alat ukur baik variabel kompensasi maupun kinerja karyawan. Tinggi rendahnya

kompensasi atau adil tidaknya kompensasi yang diterima karyawan diukur berdasarkan

persepsi responden. Begitu halnya dengan kinerja karyawan, diukur berdasarkan persepsi

responden.

Melihat perbedaan alat ukur dan ruang lingkup penelitian, penelitian ini

diharapkan bukan hanya memberikan bukti empiris mengenai kinerja BUMN. Di sisi

lain, penelitian ini juga diharapkan dapat mengisi kesenjangan dari penelitian mengenai

hubungan kompensasi karyawan dengan kinerja perusahaan.

Page 5: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

II. Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis

Penelitian mengenai pengaruh kompensasi yang diterima karyawan terhadap

produktivitas telah banyak dilakukan di Indonesia. Siwi (2007) dalam penelitiannya

mengemukakan bahwa kompensasi bersama-sama dengan motivasi kerja memiliki

pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. Hal ini berarti semakin tinggi

kompensasi yang diberikan, maka produktivitas akan semakin meningkat. Senada dengan

penelitian tersebut, Damayanthi dan Wahyudin (2005) menyampaikan bahwa

kompensasi, bersama-sama dengan tingkat pendidikan dan senioritas berpengaruh positif

terhadap produktivitas pegawai. Retnaningsih (2007) merangkum hasil penelitian

Babakus (1996) dan Gilder (2004) yang menyatakan bahwa keadilan kompensasi dengan

variabel intervening komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Penelitian Retnaningsih (2007) sendiri menyimpulkan bahwa keadilan kompensasi

mampu meningkatkan komitmen organisasi yang berdampak pada peningkatan kinerja

karyawan.

Mengacu pada penelitian-penelitian tersebut, hipotesis penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

Ha : Kompensasi yang diterima oleh eksekutif BUMN berpengaruh positif terhadap

pendapatan perusahaan.

Hb : Kompensasi yang diterima oleh pegawai BUMN berpengaruh positif terhadap

pendapatan perusahaan.

Hc : Kompensasi yang diterima oleh eksekutif BUMN berpengaruh positif terhadap laba

perusahaan.

Hd : Kompensasi yang diterima oleh pegawai BUMN berpengaruh positif terhadap laba

perusahaan.

III. Metode penelitian dan Data

1. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh BUMN. Sedangkan sampel dari

penelitian ini adalah BUMN Tahun 2006-2010. BUMN yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah BUMN yang menyerahkan data biaya tenaga kerja. Data tersebut

disampaikan oleh BUMN dalam bentuk tabel maupun rekapitulasi potongan pajak

Page 6: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

penghasilan pasal 21. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, diperoleh sampel

BUMN sebanyak 60 perusahaan.

Jumlah BUMN : 141 perusahaan

Tidak menyampaikan data : 81 perusahaan

Jumlah BUMN sampel : 60 perusahaan

2. Metode Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data biaya tenaga kerja,

pendapatan dan laba perusahaan. Data biaya tenaga kerja diperoleh langsung dari

perusahaan, sedangkan data pendapatan dan laba perusahaan diperoleh dari Ikhtisar

Laporan Keuangan Perusahaan Negara (LKPN) yang merupakan lampiran dari Laporan

Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Ikhtisar LKPN sendiri diperoleh dari Kementerian

BUMN. Untuk perusahaan dengan status laporan di ikhtisar LKPN masih belum diaudit,

maka data keuangan diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit.

Data biaya tenaga kerja yang disampaikan oleh manajemen di-validasi terlebih

dahulu sebelum dimasukkan ke dalam perhitungan. Adapun validasi dilakukan dengan

membandingkan total biaya pegawai dalam laporan keuangan terhadap data yang

disampaikan. Kriteria yang digunakan adalah jumlah tertinggi dari nilai dalam laporan

atau data yang disampaikan. Memperhatikan persamaan data sebagai berikut:

Total Biaya Pegawai = Biaya Eksekutif + Biaya Pegawai Non Eksekutif

maka urut-urutan validasi biaya pegawai adalah :

a. Mencari nilai tertinggi untuk biaya eksekutif

b. Mencari nilai tertinggi untuk total biaya pegawai

c. Menentukan nilai biaya pegawai non eksekutif

3. Model Penelitian

Untuk menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan tiga model dengan

prediktor utama kompensasi pegawai dan kompensasi eksekutif. Ketiga model tersebut

adalah sebagai berikut :

REVENUEit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + β3 RATA_AKTit + error (1)

OPINCit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + error (2)

Page 7: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

NIit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + error (3)

dimana:

REVENUEit : Pendapatan perusahaan i pada tahun t

OPINCit : Laba operasional perusahaan i pada tahun t

NIit : Laba bersih perusahaan i pada tahun t

EXCit : Biaya pegawai eksekutif perusahaan i tahun t

EMPit : Biaya pegawai non eksekutif perusahaan i pada tahun t

RATA_AKTit : Rata-rata aktiva perusahaan i pada akhir tahun t dan t-1

error : simpangan penelitian

α : Konstanta

β1, β2, β3 : Koefisien variabel bebas

4. Variabel Penelitian

Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pendapatan, laba operasi, dan laba

bersih. Data pendapatan diperoleh dari ikhtisar LKPN atau laporan keuangan perusahaan.

Penelitian ini tidak menggunakan angka laba kotor karena penelitian ini melibatkan

perusahaan non manufaktur, yang laba kotornya tidak tepat digunakan di dalam

penelitian ini. Angka laba operasional dan laba bersih, diambil langsung dari ikhtisar

LKPN laporan laba rugi Perusahaan.

Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompensasi eksekutif dan kompensasi

pegawai non eksekutif . Keduanya diukur dengan data survei biaya tenaga kerja BUMN

yang telah divalidasi dengan laporan biaya pegawai pada laporan laba rugi.

Variabel Pengendali

Variabel pengendali data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata

aktiva. Variabel pengendali digunakan pada model 1, dimana pendapatan menjadi

variabel terikat. Hubungan antara aktiva dengan pendapatan perusahaan juga telah

dibuktikan oleh Prasidhanto (2011). Variabel rata-rata aktiva diukur dengan :

RATA_AKTit = (AKTIVAit + AKTIVAit-1) / 2

Page 8: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

dimana AKTIVAit merupakan nilai total aktiva yang dimiliki perusahaan i pada tahun t

dan AKTIVAit-1 merupakan nilai total aktiva yang dimiliki perusahaan i pada tahun t-1.

Nilai AKTIVAit dan AKTIVAit-1 diambil dari ikhtisar LKPN atau neraca perusahaan.

5. Metode Pengolahan Data

Dilihat dari waktu pengambilan data, sifat data dalam penelitian ini adalah data

panel. Artinya data cross section BUMN dikelompokkan berdasarkan tahun selama

periode 2006-2010. Untuk itu, pengolahan data untuk pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan progress data panel. Adapun metode yang dilakukan adalah

common effect, fixed effect, maupun random effect.

Pengujian nilai t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara

parsial terhadap variabel terikatnya.

IV. Analisa Hasil dan Pembahasan

1. Analisa Hasil

Tabel 1. Hasil Regresi Data Panel Model 1

REVENUEit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + β3 RATA_AKTit + error

Keterangan Koefisien (Prob t)

Common Effect Fixed Effect Random Effect

const 2.08E+12 2.07E+12 2.08E+12

(0.0004)* (0.0004)* (0.0004)*

EXCOMPit 133.1373 134.1743 133.1373

(0.0000)* (0.0000)* (0.0000)*

EMPCOMPit -19.7063 -19.8729 -19.7063

(0.0000)* (0.0000)* (0.0000)*

RATA_AKTit 0.3786 0.3802 0.3786

(0.0000)* (0.0000)* (0.0000)*

R square 0.8287 0.8308 0.8287

Adj R Square 0.8267 0.8261 0.8267

Durbin-Watson stat 1.9496 1.9810 1.9496

F-statistic 412.8873 176.8092 412.8873

Prob(F-statistic) (0.000)* (0.000)* (0.000)*

Sumber: data diolah penulis menggunakan Eviews.

* signifikan pada α = 0,05.

Page 9: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahasa variabel bebas EXCit dan Variabel

pengendali RATA_AKTit berpengaruh positif terhadap variabel terikat REVENUEit.

Disisi lain Variabel Bebas EMPit berpengaruh negatif terhadap variabel terikat

REVENUEit. Pengujian hipotesis dilakukan dengan nilai α = 0,05. Koefisien variabel

EXCit adalah positif atau searah dengan hipotesis alternatif Ha. Nilai probabilitas t<0,05

dengan demokian H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya kompensasi eksekutif

berpengaruh positif terhadap pendapatan perusahaan. Koefisien variabel EMPit

adalah negatif. Ini berarti berlawanan arah dengan hipotesis Hb. Dengan probabilitas

t<0,05, maka data menunjukkan bahwa kompensasi pegawai non eksekutif berpengaruh

negatif terhadap pendapatan perusahaan. Dengan demikian Hb ditolak dan kompensasi

pegawai non eksekutif tidak berpengaruh positif terhadap pendapatan perusahaan.

Untuk menguji hipotesis ketiga dan keempat, penelitian ini menggunakan model

2 dan model 3. Model-model ini menunjukkan pengaruh kompensasi eksekutif dan

kompensasi pegawai non eksekutif terhadap laba perusahaan, yaitu laba operasi dan laba

bersih. Hasil pengujian regresi data panel model 2 dan 3 dapat dilihat pada tabel 2

sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Regresi Data Panel Model 2

OPINCit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + error

Keterangan Koefisien (Prob t)

Common Effect Fixed Effect Random Effect

const 6.64E+10 6.68E+10 6.64E+10

(0.4607) (0.4603) (0.4626)

EXCit 20.5876 20.5535 20.5876

(0.0000)* (0.0000)* (0.0000)*

EMPit 1.5186 1.5196 1.5186

(0.0000)* (0.0000)* (0.0000)*

R square 0.8439 0.8449 0.8439

Adj R Square 0.8427 0.8413 0.8427

Durbin-Watson stat 1.6500 1.6609 1.6500

F-statistic 708.1321 234.2373 708.1321

Prob(F-statistic) (0.000)* (0.000)* (0.000)*

Sumber: data diolah penulis menggunakan Eviews.

* signifikan pada α = 0,05.

Page 10: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Hasil regresi data panel pada model 2, sebagaimana ditunjukkan oleh tabel 2 di

atas. Kedua variabel bebas EXCit dan EMPit memiliki koefisien yang positif. Artinya

kedua variabel bebas tersebut diduga berpengaruh positif terhadap variabel terikat

OPINCit. Nilai probabilitas t untuk variabel EXCit < 0,05. Dengan demikian pengaruh

kompensasi eksekutif terhadap laba operasi perusahaan adalah positif dan signifikan. Di

samping itu, nilai probabilitas t untuk variabel EMPit < 0,05 sehingga pengaruh

kompensasi pegawai non eksekutif juga positif dan signifikan terhadap laba operasi

perusahaan. Kedua hasil regresi data panel pada model 2 di atas mendukung hipotesis

alternatif Hc dan Hd. Namun demikian, kesimpulan penolakan H0 atas hipotesis alternatif

di atas masih bergantung pada konsistensi hasil regresi data panel untuk model 3 di

bawah.

Tabel 3. Hasil Regresi Data Panel Model 3 NIit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + error

Keterangan Koefisien (Prob t)

Common Effect Fixed Effect Random Effect

const -1.29E+10 -1.34E+10 -1.32E+10

(0.8796) (0.8744) (0.9090)

EXCit 8.6820 8.5759 8.6310

(0.0000)* (0.0000)* (0.0000)*

EMPit 1.0851 1.0936 1.0892

(0.0000)* (0.0000)* (0.0000)*

R square 0.6308 0.6405 0.6332

Adj R Square 0.6280 0.6321 0.6304

Durbin-Watson stat 1.2828 1.3176 1.2993

F-statistic 223.8317 76.60605 226.1876

Prob(F-statistic) (0.000)* (0.000)* (0.000)*

Sumber: data diolah penulis menggunakan Eviews.

* signifikan pada α = 0,05.

Tabel 3 di atas menunjukkan koefisien variabel bebas EXCit dan EMPit memiliki

nilai positif. Sehingga diduga variabel EXCit maupun EMPit memberikan pengaruh positif

terhadap variabel terikat NIit. Arah dari pengaruh positif tersebut sesuai dengan hipotesis

ketiga dan keempat. Probabilitas t untuk variabel EXCit < 0,05. Dengan demikian

variabel EXCit secara signifikan berpengaruh positif terhadap variabel NIit. Di sisi lain,

Page 11: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

probabilitas t untuk variabel EMPit < 0,05. Maka variabel EMPit juga secara signifikan

berpengaruh positif terhadap variabel NIit.

Melihat hasil pengujian nilai t pada hasil regresi data panel model 2 dan 3 di atas,

keduanya secara konsisten mendukung hipotesis ketiga dan keempat. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa H0 pada hipotesis ketiga ditolak, dan hipotesis alternatif Hc

diterima. Hal ini berarti, kompensasi eksekutif berpengaruh positif terhadap laba

perusahaan. Begitu juga halnya dengan hipotesis keempat. H0 pada hipotesis ketiga

ditolak, dan hipotesis alternatif Hd diterima. Hal ini berarti, kompensasi pegawai non

eksekutif berpengaruh positif terhadap laba perusahaan.

2. Pembahasan

Dari analisa hasil regresi pada model 1,2, dan 3, dapat disimpulkan bahwa data

mendukung seluruh hipotesis pada penelitian ini, kecuali untuk hipotesis kedua. Hasil

tersebut menyatakan bahwa kompensasi yang diberikan kepada eksekutif BUMN secara

konsisten berpengaruh terhadap pendapatan maupun laba perusahaan. Sedangkan

kompensasi yang diberikan kepada pegawai non eksekutif BUMN tidak berpengaruh

positif terhadap pendapatan perusahaan, tetapi berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap laba perusahaan.

Pengaruh positif dan signifikan dari kompensasi eksekutif terhadap pendapatan

maupun laba perusahaan, setidaknya mengindikasikan bahwa peraturan mengenai

pemberian remunerasi kepada eksekutif (terakhir dengan Peraturan Menteri Negara

BUMN Nomor: PER-07/MBU/2010) telah tepat sasaran. Pemberian remunerasi kepada

eksekutif BUMN selama ini diarahkan untuk mengatasi masalah agency cost melalui:

a. keseimbangan reward & punishment;

b. penghargaan yang seimbang (equal pay for equal work);

c. kesetaraan penghasilan profesional pengurus BUMN dengan badan usaha lain di

bidang/industri yang sama;

d. penggunaan perhitungan yang baku sehingga dapat memberikan rasa keadilan dan

motivasi yang tinggi dalam pencapaian kinerja perusahaan; dan

e. penciptaan sistem penghasilan yang memenuhi prinsip-prinsip transparansi,

akuntabilitas, kewajaran dan dapat dipertanggungjawabkan guna menghindari

penyimpangan dalam pengurusan dan pengawasan perusahaan.

Page 12: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Selain itu, remunerasi eksekutif di BUMN juga diarahkan untuk menjaring talenta

terbaik dan peningkatan kinerja serta kontribusi BUMN kepada pemangku

kepentingan.

Terbuktinya hipotesis pertama (Ha) dan hipotesis ketiga (Hc) dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa para eksekutif BUMN telah berusaha menyusun strategi untuk

mengoptimalkan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan. Selain itu para

eksekutif juga mengimplementasikan strategi untuk melakukan efisiensi terhadap sumber

daya yang dimiliki perusahaan. Hal ini terbukti dari pengaruh positif yang signifikan

terhadap pencapaian laba perusahaan, yang diukur melalui laba operasi dan laba bersih.

Satu hal yang harus dicatat untuk penelitian di masa depan, bahwa laba akuntansi yang

dipergunakan di dalam penelitian ini menggunakan basis akrual. Adapun total akrual

terdiri dari akrual non diskresioner dan akrual diskresioner. Prasidhanto (2009)

menemukan bahwa dalam laporan keuangan BUMN Tahun 2007 juga terdapat akrual

diskresioner. Nilai akrual diskresioner BUMN tersebut tidak berbeda secara signifikan

dengan nilai akrual diskresioner yang dilaporkan oleh perusahaan tercatat di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada periode yang sama. Penelitian di masa depan, dengan melibatkan

akrual non diskresioner atau laba perusahaan setelah dikurangi akrual diskresioner, akan

mengkonfirmasi kesimpulan mengenai masalah agency cost dalam penelitian ini.

Apabila hipotesis penelitian mengenai kompensasi eksekutif didukung oleh data

dalam penelitian ini, tidak demikian halnya dengan kompensasi pegawai non eksekutif.

Data dalam penelitian ini hanya mendukung hipotesis keempat yaitu pengaruh positif

kompensasi non eksekutif terhadap laba perusahaan. Sedangkan hipotesis kedua

mengenai pengaruh positif kompensasi pegawai non eksekutif terhadap pendapatan

perusahaan tidak didukung. Terhadap hasil pengujian hipotesis kedua dan keempat

tersebut, ada baiknya untuk berhati-hati dalam mengambil kesimpulan. Kehati-hatian

dibutuhkan untuk tidak segera mendukung argumen Dewenter dan Malesteta (2001),

Boycko (1996), dan Krueger (1990). Argumen tersebut pada intinya menunjukkan

adanya perekrutan pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi

pekerjaan. Perekrutan pegawai tersebut dilakukan karena adanya tekanan politis yang

besar.

Page 13: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Kembali kepada pendapat Ha-Joon Chang (2007) yang mengelompokan

permasalahan di BUMN menjadi dua, yaitu masalah keagenan dan “free rider”. Masalah

keagenan yang terjadi pada tingkatan eksekutif, telah teratasi sesuai bagian sebelumnya

dari penelitian ini. Bagian sebelumnya juga membebaskan masalah “free rider” pada

tingkatan eksekutif. Masalah yang masih tersisa adalah “free rider” pada tingkatan

pegawai non eksekutif. Merujuk pada pengaruh positif kompensasi pegawai non

eksekutif terhadap laba perusahaan, muncul satu indikasi bahwa permasalahan “free

rider” tidak terjadi pada level pegawai non eksekutif. Namun, karena hipotesis penelitian

kedua ditolak, maka perlu mendalami hubungan antara pegawai non eksekutif dengan

pendapatan BUMN.

Pendapatan perusahaan merupakan fungsi dari jumlah dan harga barang atau jasa

yang diterima oleh konsumen. Persamaan tersebut secara sederhana dapat dinotasikan

sebagai berikut:

Total Pendapatan = Kuantitas Penjualan x Harga Jual

Komponen harga jual pada notasi di atas, merupakan bagian dari strategi yang

dirumuskan oleh tingkat eksekutif. Bahkan terkadang, harga jual produk BUMN diatur

sedemikian rupa oleh Pemerintah sehingga fokus diarahkan pada faktor terkendali yang

mempengaruhi kuantitas penjualan. Selain sumber daya yang langsung menangani

penjualan dan pemasaran, kuantitas penjualan juga dipengaruhi oleh ketersediaan produk

untuk dijual.

Menyediakan produk untuk dijual akan melibatkan mata rantai yang cukup

panjang dan beragam. Keragaman tersebut tergantung pada sektor dimana BUMN

tersebut beroperasi. Sebagai contoh, pada BUMN manufaktur, proses tersebut dimulai

sejak pemesanan, penerimaan dan inspeksi bahan mentah sampai dengan proses produksi

selesai dijalankan. Pada BUMN perkebunan, sedikit mirip dengan proses pada BUMN

manufaktur. Hanya saja proses diawali dari menghitung kebutuhan bahan baku, serta

penyiapan lahan dan bibit. Contoh lain adalah BUMN perdagangan, proses dimulai sejak

pemesanan, penerimaan, dan inspeksi persediaan yang akan dijual sampai dengan

persiapan proses penawaran barang yang akan dijual. Sedangkan pada BUMN

infrastruktur, proses tersebut bahkan dimulai pada saat persiapan pembebasan lahan

sampai dengan proses pembangunan infrastruktur selesai. Sedikit berbeda pada BUMN

Page 14: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

yang bergerak di bidang jasa konsultasi atau sertifikasi, proses tersebut justru dimulai

pada saat pemesanan diterima, dan selesai pada saat pekerjaan yang diminta oleh

konsumen telah siap untuk diserahkan. Pada BUMN sektor transportasi, proses tersebut

dimulai dari penentuan jumlah konsumen yang akan dilayani, penentuan spesifikasi alat

angkut, sampai dengan penentuan rute yang akan dilayani. Begitu juga dengan sektor-

sektor BUMN lainnya.

Benang merah dari keragaman tersebut bahwa untuk memenuhi target

pendapatan perusahaan, terdapat berbagai fungsi yang harus dijalankan oleh pegawai di

perusahaan tersebut. Fungsi tersebut ada yang berhubungan langsung dengan perolehan

pendapatan perusahaan, ada yang bersinggungan (seperti fungsi produksi), maupun yang

berhubungan tetapi tidak langsung (fungsi backoffice atau administrasi). Meskipun

seluruh aktivitas tersebut mengarah pada perolehan pendapatan, tetapi target kinerja pada

fungsi selain penjualan dan pemasaran umumnya tidak berasosiasi kepada pendapatan.

Sebagai contoh, target kinerja pada fungsi produksi pada umumnya adalah kuantitas dan

kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu target kinerja pada fungsi keuangan (secara

kualitatif) pada umumnya adalah penyajian laporan keuangan yang terbebas dari salah

saji material dan tepat waktu. Fakta bahwa pegawai non eksekutif terbagi dalam

kelompok berdasarkan fungsi dan tidak seluruhnya berhubungan langsung dengan

pendapatan perusahaan, akan disimpan untuk pengambilan kesimpulan lebih lanjut.

Kembali pada jumlah kompensasi pegawai non eksekutif. Besaran jumlah

kompensasi tersebut merupakan fungsi dari jumlah pegawai dan besaran kompensasi t iap

pegawai. Keduanya merupakan kewenangan dari manajemen perusahaan. Setiap

perusahaan akan memiliki strategi dan kebijakan yang berbeda dalam penetapan

kompensasi bagi pegawainya. Namun demikian, kebijakan yang dikeluarkan harus

mentaati Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam

memberikan kompensasi kepada pegawai non eksekutif, manajemen BUMN

mempertimbangkan kinerja perusahaan yang bersangkutan. Hal ini terlihat pada tabel

pertumbuhan kompensasi beserta pembandingnya sebagai berikut.

Page 15: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Tabel 4. Perbandingan Rerata Pertumbuhan Kompensasi Eksekutif,

Kompensasi Pegawai, Pendapatan, serta Laba Per Saham

Tahun Pendapatan Kompensasi Laba

Per

Saham Pegawai Eksekutif

2005 -- 2006 0,13 0,14 0,09 0,97

2006 -- 2007 13,85 0,13 0,12 -0,29

2007 -- 2008 0,43 0,13 0,18 0,30

2008 -- 2009 0,10 0,37 0,54 0,92

2009 -- 2010 0,11 0,06 0,06 0,45

Rerata tahunan 2,97 0,17 0,20 0,47

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa secara rerata, kenaikan kompensasi yang diterima

pegawai non eksekutif naik 17 persen pertahun selama periode Tahun 2005 – 2010.

Kenaikan tersebut lebih kecil dibandingkan kenaikan rerata kompensasi eksekutif (20

persen pertahun), pendapatan (297 persen pertahun), dan laba perlembar saham (47

persen pertahun) selama periode dimaksud. Tidak tersedianya data akurat mengenai

jumlah pegawai selama periode pengamatan tersebut, menyebabkan kesulitan dalam

menganalisa pertumbuhan biaya di atas. Apakah pertumbuhan tersebut diakibatkan oleh

pertumbuhan jumlah pegawai atau pertumbuhan rerata besaran kompensasi perpegawai.

Pertumbuhan besaran kompensasi perpegawai juga perlu diperbandingkan dengan tingkat

inflasi dan pertumbuhan perusahaan. Hal-hal tersebut dapat menjadi perhatian dalam

penelitian selanjutnya.

Dalam pelaksanaan survei biaya tenaga kerja, ditemukan adanya biaya tenaga

kerja yang diperuntukkan bagi pensiunan perusahaan. Biaya tersebut utamanya

digunakan untuk jaminan kesehatan pegawai yang telah memasuki masa pensiun.

Kembali kepada fakta di atas, pegawai non eksekutif terbagi ke dalam kelompok

fungsi, memiliki pertumbuhan kompensasi rerata tahunan yang lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan rerata tahunan pendapatan dan laba perlembar saham, serta

memiliki pengaruh positif terhadap laba perusahaan. Garis besar yang dapat diambil dari

fakta tersebut adalah pegawai non eksekutif BUMN telah bekerja efisien dalam

menggunakan sumber daya yang tersedia. Efisiensi tersebut pada akhirnya

memberikan pengaruh positif terhadap pencapaian laba perusahaan, meskipun tidak

berkontribusi positif kepada pendapatan perusahaan. Tidak ditemukannya kontribusi

Page 16: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

positif kompensasi pegawai terhadap pendapatan perusahaan, diduga kuat karena rasio

kelompok pegawai yang menjalankan fungsi penjualan dan pemasaran serta fungsi lain

yang bersinggungan lebih kecil daripada kelompok pegawai yang tidak berhubungan

langsung dengan fungsi penjualan, pemasaran, dan produksi tersebut. Dugaan ini

diperkuat dengan adanya biaya pegawai yang manfaatnya diperuntukan bagi kelompok

pegawai yang telah memasuki masa pensiun. Dengan demikian, kesimpulan lain

berdasarkan data-data di atas adalah, memperkecil namun tidak menutup

kemungkinan adanya “free rider”3, sebagai mana disampaikan oleh Ha-Joon Chang

(2007), pada tingkat pegawai non eksekutif.

V. Kesimpulan

1. Dengan menggunakan regresi data panel terhadap 60 sampel BUMN, hasil pengujian

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis pertama, yaitu kompensasi yang diterima oleh eksekutif BUMN

berpengaruh positif terhadap pendapatan perusahaan diterima pada α=0,05.

b. Hipotesis kedua, yaitu kompensasi yang diterima oleh pegawai non eksekutif

BUMN berpengaruh positif terhadap pendapatan perusahaan ditolak pada α=0,05.

c. Hipotesis ketiga, yaitu kompensasi yang diterima oleh eksekutif BUMN

berpengaruh positif terhadap laba perusahaan diterima pada α=0,05.

d. Hipotesis keempat, yaitu kompensasi yang diterima oleh pegawai non eksekutif

BUMN berpengaruh positif terhadap laba perusahaan diterima pada α=0,05.

2. Hasil pengujian pada hipotesis pertama dan ketiga, yang membuktikan adanya

pengaruh positif kompensasi yang diterima oleh eksekutif BUMN terhadap

pendapatan dan laba perusahaan, mengindikasikan bahwa pemberian remunerasi

kepada eksekutif telah tepat sasaran dalam mengatasi masalah agency cost,

penjaringan talenta terbaik, dan peningkatan kontribusi kepada pemangku

kepentingan.

3. Hasil pengujian pada hipotesis kedua dan keempat, yang membuktikan bahwa

kompensasi pegawai berpengaruh positif terhadap laba, tetapi tidak berpengaruh

3 Pegawai BUMN yang telah memasuki masa pensiun, dan masih memperoleh manfaat dari biaya tenaga kerja

BUMN tidak dikategorikan sebagai “free rider”.

Page 17: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

positif terhadap pendapatan perusahaan, mengindikasikan bahwa bahwa pegawai non

eksekutif di BUMN telah bekerja efisien dalam menggunakan sumber daya yang

tersedia. Namun demikian, meskipun telah memperkecil namun tidak menutup

kemungkinan adanya “free rider” pada tingkat pegawai non eksekutif.

VI. Saran

1. Bagi penelitian yang akan datang,

Penelitian ini melibatkan 60 BUMN sebagai sampel. Untuk mengukur keterlibatan

pegawai dan eksekutif, digunakan kompensasi yang jumlahnya ditentukan

berdasarkan survei atau laporan keuangan perusahaan.

Penelitian lebih lanjut dengan tema serupa dapat memperluas sampel penelitian,

menggunakan ukuran yang berbeda untuk keterlibatan pegawai dan eksekutif,

melibatkan nilai akrual non diskresioner sebagai ukuran laba, serta melengkapi data

jumlah tenaga kerja di BUMN. Hal tersebut akan memperkaya dan melengkapi

kesenjangan penelitian yang telah ada.

2. Bagi pemegang saham BUMN,

Sistem remunerasi untuk eksekutif ditetapkan terakhir kali dengan Peraturan Menteri

Negara BUMN Nomor: PER-07/MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan

Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Hasil

penelitian ini mengindikasikan bahwa sistem remunerasi tersebut dapat mengatasi

masalah agency cost. Namun demikian, mengingat konsep mengenai remunerasi terus

berkembang, seyogianya pemegang saham jika diperlukan juga melakukan

penyesuaian terhadap sistem remunerasi yang telah berlaku.

3. Bagi manajemen BUMN,

Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diberikan kepada

pegawai berpengaruh positif terhadap laba perusahaan, tetapi tidak untuk pendapatan

perusahaan. Indikasi yang muncul dari fenomena ini adalah , bahwa pegawai non

eksekutif di BUMN telah bekerja efisien dalam menggunakan sumber daya yang

tersedia. Namun demikian, meskipun telah memperkecil namun tidak menutup

kemungkinan adanya “free rider” pada tingkat pegawai non eksekutif. Untuk itu,

dalam proses departementalisasi (dan pembentukan struktur organisasi), serta proses

Page 18: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

staffing (dan seleksi serta rekruitmen) senantiasa merujuk pada strategi jangka

panjang perusahaan. Pemberian remunerasi seyogianya mengacu pada analisa beban

kerja, dan pencapaian target unit/individu. Hal tersebut untuk menjaga kepuasan dan

motivasi pegawai BUMN. Melengkapi hal tersebut, konsep remunerasi less for less

and more for more sebaiknya tetap mempertahankan adanya batas bawah (bogey) dan

batas atas (cap).

Page 19: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

REFERENSI

Anastassopoulos, Jean Pierce C. 1981. The French Experience: Conflicts With

Government.Vernon and Aharoni 7, pp 99-116.

Boycko, Maxim, Shleifer, Andrei, and Vishny, Robert, W. 1996. A Theory of Privatization. The

Economic Journal 106, pp 309-319.

Chang, Ha-Joon. 2007. Bad Samaritans: Rich nations, poor policies and the threat to the

developing world. London: Random House.

Damayanthi, Diniah., Wahyuddin. 2005. Pengaruh Kompensasi, Pendidikan, dan Senioritas

Terhadap Produktivitas Kerja di Lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

DeWenter, Kathryn L., and Paul H. Malatesta. 2001. State-Owned and Privately Owned Firms:

An Empirical Analysis of Profitability, Leverage, and Labor Intensity. American Economic

Review, 91(1): pp 320–334.

Gujarati, Damodar N., Porter, Dawn C. Alih Bahasa: Carlos Mangunsong. 2010. Dasar-Dasar

Ekonometrika Edisi 5.Jakarta: Salemba Empat.

Grassini, F. 1981. The Italian Enterprises: The Political Constraint. Vernon dan Aharoni 5, pp

70-84.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara. 2009. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara

Tahun 2008. Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara. 2010. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara

Tahun 2009. Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara. 2011. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara

Tahun 2010. Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant dan Terry D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting

Twelfth Edition.New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Krueger, A. O., 1990. Government Failures in Development. Journal of Economic Perspectives

4, pp 9-23.

Nandakumar Ankarath, T.P. Gosh, Kalpesh J. Mehta, Yass A. Alkafaji. Alih bahasa: Priyo

Darmawan.2012. Memahami IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Jakarta:

PT Indeks.

NN. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan.

NN. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tentang Badan Usaha Milik Negara.

Prasidhanto, RM Wiratmoko.2009. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap

Manajemen Laba: Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Negara dan Perusahaan yang

Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2007. Skripsi tidak dipublikasikan. Depok:

Fakultas Ekonomi Indonesia.

Prasidhanto, Wiratmoko.2011. Faktor Yang Memengaruhi Remunerasi Eksekutif Perusahaan :

Studi Empiris Perusahaan Terbuka Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun

Page 20: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

2010. Jurnal Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Jakarta : Kementerian Badan Usaha

Milik Negara.

Prihatiningtyas, Lailly. 2011. Kontribusi Pendapatan Pada Badan Usaha Milik Negara: Where

The Money Flows. Paper tidak dipublikasikan. Disampaikan pada rapat Bidang Riset dan

Penyajian Informasi Kementerian BUMN di Jakarta tanggal 4 November 2011.

Ramamurti, Ravi. 1987. Performance Evaluation of State-Owned Enterprises in Theory and

Practice. Management Science, Vol. 33, No. 7 (Jul., 1987), pp. 876-893.

Retnaningsih, Sudarwanti. 2007. Analisis Pengaruh Keadilan Kompensasi, Peran

Kepemimpinan, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dalam

Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus: Pada Sentral Pengolahan Pos Semarang).

Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Siwi, Tri Peni. 2007. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Bagian Operasional PT. Jakarta International Container Terminal. Skripsi

tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.

Vidyatmoko, D., B. Sanim, H. Siregar, dan M. Said Didu. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Remunerasi Eksekutif dan Hubungannya dengan Kinerja Perusahaan: Kasus BUMN

Perkebunan. Paper tidak terpublikasikan, 2010.

Page 21: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Lampiran 1. Daftar BUMN Sampel

1 PERUM DAMRI

2 Perum Jamkrindo

3 Perum Jasa Tirta I

4 Perum JASA TIRTA II

5 Perum PNRI

6 Perum PPD

7 PT Adhi Karya Tbk

8 PT Asabri (Persero) 9 PT Asuransi Jasa Rahardja (Persero)

10 PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero)

11 PT Bank BNI Tbk

12 PT BANK BTN Tbk

13 PT Bank Mandiri Tbk

14 PT Batan Teknologi (Persero)

15 PT Bhanda Ghara Reksa (Persero)

16 PT Bio Farma (Persero)

17 PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)

18 PT Brantas Abipraya (Persero)

19 PT DAHANA (Persero)

20 PT Dirgantara Indonesia (Persero) 21 PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)

22 PT Dok Kodja Bahari(Persero)

23 PT Garuda Indonesia Tbk

24 PT Hotel Indonesia Natour (Persero)

25 PT IGLAS (Persero)

26 PT Inhutani II (Persero)

27 PT Inhutani IV (Persero)

28 PT Inhutani V (Persero)

29 PT Inti (Persero)

30 PT Industri Sandang Nusantara (Persero)

31 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 32 PT Kereta Api Indonesia (Persero)

33 PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

34 PT LEN Industri (Persero)

35 PT Nindya Karya (Persero)

36 PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

37 PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)

38 PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero)

39 PT Perikanan Nusantara (Persero)

40 PT Perkebunan Nusantara X (Persero)

41 PT Permodalan Nasional Madani (Persero)

42 Perum Perusahaan Film Nasional

43 PT PLN (Persero) 44 PT RUKINDO (Persero)

45 PT Sang Hyang Seri (Persero)

46 PT Semen Baturaja (Persero)

47 PT Surveyor Indonesia (Persero)

48 PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko (Persero)

49 PT Telkom Indonesia Tbk

50 PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)

51 PT Wijaya Karya Tbk

52 PT Yodya Karya (Persero)

53 PT. PP Berdikari (Persero)

54 PT Perkebunan Nusantara II (Persero)

Page 22: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

55 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

56 PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

57 PT Perkebunan Nusantara V (Persero)

58 PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)

59 PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)

60 PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)

Page 23: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Lampiran 2. Hasil Regresi Data Panel Model 1

REVENUEit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + β3 RATA_AKTit + error

Metode Common Effect

Dependent Variable: REVENUE?

Method: Pooled Least Squares

Sample (adjusted): 2 60

Included observations: 52 after adjustments

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 260 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.08E+12 5.82E+11 3.572189 0.0004

EXC? 133.1373 7.356571 18.09774 0.0000

EMP? -19.70626 1.120720 -17.58357 0.0000

RATA_AKT? 0.378567 0.012094 31.30259 0.0000 R-squared 0.828724 Mean dependent var 6.22E+12

Adjusted R-squared 0.826717 S.D. dependent var 2.13E+13

S.E. of regression 8.88E+12 Akaike info criterion 62.48343

Sum squared resid 2.02E+28 Schwarz criterion 62.53821

Log likelihood -8118.845 Hannan-Quinn criter. 62.50545

F-statistic 412.8873 Durbin-Watson stat 1.949637

Prob(F-statistic) 0.000000

Metode Fixed Effect

Dependent Variable: REVENUE?

Method: Pooled Least Squares

Sample (adjusted): 2 60

Included observations: 52 after adjustments

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 260 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.07E+12 5.83E+11 3.561141 0.0004

EXC? 134.1743 7.397204 18.13852 0.0000

EMP? -19.87290 1.126846 -17.63586 0.0000

RATA_AKT? 0.380214 0.012156 31.27795 0.0000

Fixed Effects (Cross)

06--C -1.43E+11

07--C 1.33E+12

08--C 8.78E+11

09--C -7.93E+11

10--C -1.28E+12 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.830834 Mean dependent var 6.22E+12

Adjusted R-squared 0.826135 S.D. dependent var 2.13E+13

S.E. of regression 8.90E+12 Akaike info criterion 62.50180

Page 24: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Sum squared resid 2.00E+28 Schwarz criterion 62.61135

Log likelihood -8117.233 Hannan-Quinn criter. 62.54584

F-statistic 176.8092 Durbin-Watson stat 1.981026

Prob(F-statistic) 0.000000

Metode Random Effect

Dependent Variable: REVENUE?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Sample (adjusted): 2 60

Included observations: 52 after adjustments

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 260

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.08E+12 5.83E+11 3.566212 0.0004

EXC? 133.1373 7.368900 18.06747 0.0000

EMP? -19.70626 1.122599 -17.55415 0.0000

RATA_AKT? 0.378567 0.012114 31.25022 0.0000

Random Effects (Cross)

06--C 0.000000

07--C 0.000000

08--C 0.000000

09--C 0.000000

10--C 0.000000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 8.90E+12 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.828724 Mean dependent var 6.22E+12

Adjusted R-squared 0.826717 S.D. dependent var 2.13E+13

S.E. of regression 8.88E+12 Sum squared resid 2.02E+28

F-statistic 412.8873 Durbin-Watson stat 1.949637

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.828724 Mean dependent var 6.22E+12

Sum squared resid 2.02E+28 Durbin-Watson stat 1.949637

Page 25: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Lampiran 3. Hasil Regresi Data Panel Model 2

OPINCit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + error Metode Common Effect

Dependent Variable: OPINC?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 1 60

Included observations: 53

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 265 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6.64E+10 8.99E+10 0.738856 0.4607

EXC? 20.58756 1.067822 19.27996 0.0000

EMP? 1.518572 0.122824 12.36379 0.0000 R-squared 0.843886 Mean dependent var 8.91E+11

Adjusted R-squared 0.842695 S.D. dependent var 3.51E+12

S.E. of regression 1.39E+12 Akaike info criterion 58.77441

Sum squared resid 5.09E+26 Schwarz criterion 58.81494

Log likelihood -7784.610 Hannan-Quinn criter. 58.79070

F-statistic 708.1321 Durbin-Watson stat 1.650006

Prob(F-statistic) 0.000000

Metode Fixed Effect Dependent Variable: OPINC?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 1 60

Included observations: 53

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 265 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6.68E+10 9.03E+10 0.739382 0.4603

EXC? 20.55354 1.074544 19.12769 0.0000

EMP? 1.519570 0.123494 12.30477 0.0000

Fixed Effects (Cross)

06--C -1.41E+11

07--C 3.33E+10

08--C -1.18E+11

09--C 8.47E+10

10--C 1.42E+11 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.844898 Mean dependent var 8.91E+11

Adjusted R-squared 0.841291 S.D. dependent var 3.51E+12

S.E. of regression 1.40E+12 Akaike info criterion 58.79810

Sum squared resid 5.05E+26 Schwarz criterion 58.89266

Log likelihood -7783.748 Hannan-Quinn criter. 58.83609

F-statistic 234.2373 Durbin-Watson stat 1.660857

Page 26: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Prob(F-statistic) 0.000000

Metode Random Effect

Dependent Variable: OPINC?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Sample: 1 60

Included observations: 53

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 265

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 6.64E+10 9.03E+10 0.735582 0.4626

EXC? 20.58756 1.072574 19.19453 0.0000

EMP? 1.518572 0.123371 12.30901 0.0000

Random Effects (Cross)

06--C 0.000000

07--C 0.000000

08--C 0.000000

09--C 0.000000

10--C 0.000000 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 1.40E+12 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.843886 Mean dependent var 8.91E+11

Adjusted R-squared 0.842695 S.D. dependent var 3.51E+12

S.E. of regression 1.39E+12 Sum squared resid 5.09E+26

F-statistic 708.1321 Durbin-Watson stat 1.650006

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.843886 Mean dependent var 8.91E+11

Sum squared resid 5.09E+26 Durbin-Watson stat 1.650006

Page 27: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Lampiran 4. Hasil Regresi Data Panel Model 3

NIit = α + β1 EXCit + β2 EMPit + error Metode Common Effect

Dependent Variable: NI?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 1 60

Included observations: 53

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 265 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.29E+10 8.53E+10 -0.151627 0.8796

EXC? 8.681961 1.013215 8.568727 0.0000

EMP? 1.085100 0.116543 9.310720 0.0000 R-squared 0.630811 Mean dependent var 4.64E+11

Adjusted R-squared 0.627993 S.D. dependent var 2.17E+12

S.E. of regression 1.32E+12 Akaike info criterion 58.66943

Sum squared resid 4.58E+26 Schwarz criterion 58.70995

Log likelihood -7770.699 Hannan-Quinn criter. 58.68571

F-statistic 223.8317 Durbin-Watson stat 1.282834

Prob(F-statistic) 0.000000

Metode Fixed Effect

Dependent Variable: NI?

Method: Pooled Least Squares

Sample: 1 60

Included observations: 53

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 265 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.34E+10 8.48E+10 -0.158279 0.8744

EXC? 8.575880 1.009421 8.495844 0.0000

EMP? 1.093626 0.116010 9.427001 0.0000

Fixed Effects (Cross)

06--C -7.29E+10

07--C -1.15E+11

08--C -2.99E+11

09--C 2.31E+11

10--C 2.56E+11 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.640486 Mean dependent var 4.64E+11

Adjusted R-squared 0.632126 S.D. dependent var 2.17E+12

S.E. of regression 1.31E+12 Akaike info criterion 58.67306

Sum squared resid 4.46E+26 Schwarz criterion 58.76762

Log likelihood -7767.180 Hannan-Quinn criter. 58.71105

F-statistic 76.60605 Durbin-Watson stat 1.317615

Page 28: Studi Biaya Tenaga Kerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN ...generasi-1klik.weebly.com/uploads/1/4/6/2/14621842/studi_biaya... · Penelitian ini ditujukan untuk memberikan bukti empiris

Prob(F-statistic) 0.000000

Metode Random Effect

Dependent Variable: NI?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Sample: 1 60

Included observations: 53

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 265

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -1.32E+10 1.15E+11 -0.114397 0.9090

EXC? 8.630974 1.008460 8.558565 0.0000

EMP? 1.089199 0.115950 9.393714 0.0000

Random Effects (Cross)

06--C -3.51E+10

07--C -5.52E+10

08--C -1.44E+11

09--C 1.11E+11

10--C 1.23E+11 Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 1.74E+11 0.0172

Idiosyncratic random 1.31E+12 0.9828 Weighted Statistics R-squared 0.633246 Mean dependent var 3.34E+11

Adjusted R-squared 0.630446 S.D. dependent var 2.16E+12

S.E. of regression 1.31E+12 Sum squared resid 4.52E+26

F-statistic 226.1876 Durbin-Watson stat 1.299315

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.630807 Mean dependent var 4.64E+11

Sum squared resid 4.58E+26 Durbin-Watson stat 1.282918