struktur keuangan dan manajemen hutang terhadap …
TRANSCRIPT
1
STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP KINERJA LABA (STUDI KASUS PADA PT GARUDA INDONESIA)
FINANCIAL STRUCTURE AND DEBT MANAGEMENT ON PROFIT
PERFORMANCE (CASE STUDY ON PT GARUDA INDONESIA)
1Mutmainnah Nurdin,
2Djabir Hamzah dan
3Amiruddin
1Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
(email : [email protected]) 2Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
(email : [email protected]) 3Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
(email : [email protected])
Alamat Korespondensi:
Mutmainnah Nurdin
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Makassar
Hp: +6285299648691
Email : [email protected]
2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur keuangan dan manajemen hutang dapat
berpengaruh terhadap kinerja laba dengan rasio efisiensi sebagai variabel intervening pada perusahaan
penerbangan PT Garuda Indonesia.
Teknik analisis data menggunakan SPSS 21 for Windows. Analisis data menggunakan uji
statistik regresi berganda dengan uji t statistik dan uji f statistik.
Hasil penelitian menunjukkan pada hasil uji regresi pertama, variabel bebas (struktur
keuangan, manajemen hutang) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel intervening (rasio
efisiensi) dengan nilai signifikansi sebesar 0,129 dan model analisis ini mampu menjelaskan variabel
dependen sebesar 10%. Hasil uji regresi kedua, variabel bebas (struktur keuangan, manajemen hutang)
dan variabel intervening (rasio efisiensi) secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (kinerja
laba) dengan nilai signifikansi 0,001 dan model analisis ini mampu menjelaskan variabel dependen
sebesar 35,1%.
Kata Kunci : Struktur Keuangan, Manajemen Hutang, Rasio Efisiensi, Kinerja Laba
Abstract
This study aims to analyze the financial structure and debt management can affect earnings
performance with the efficiency ratio as an intervening variable on airline PT Garuda Indonesia.
Data analysis techniques using SPSS 21 for Windows. Data analysis used multiple regression
statistic test with t statistic test and statistical f test.
The results showed that the first regression, independent variables (financial structure, debt
management) did not simultaneously affect the intervening variable (efficiency ratio) with significance
value of 0.129 and this model of analysis was able to explain the dependent variable by 10%. The
results of the second regression test, independent variables (financial structure, debt management) and
intervening variables (efficiency ratios) simultaneously affect the dependent variable (earnings
performance) with a significance value of 0.001 and this model of analysis is able to explain the
dependent variable of 35.1%.
Keywords: Financial Structure, Debt Management, Efficiency Ratio, Profit Performance
3
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Transportasi udara merupakan alat angkutan mutakhir dan tercepat.
Transportasi ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan sedangkan udara
atau angkasa sebagai jalur atau jalannya. Usaha yang dilakukan perusahaan dalam
memperluas industri ini tentu diiringi dengan peningkatan kebutuhan terhadap
struktur keuangan dan manajemen hutang agar dapat bersaingan dengan perusahaan
lain. Ini membuktikan bahwa masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi
udara untuk sampai ketujuannya dengan asumsi penggunaan lebih mudah, aman dan
cepat sampai ke tujuannya, PT Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan
domestik pertama di Indonesia yang sampai saat ini dipercayakan masyarakat sebagai
perusahaan terbaik di Indonesia.
Dalam perkembangannya dunia bisnis terdiri dari beragam perusahaan yang
bergerak dalam berbagai bidang usaha, mulai dari bidang usaha perdagangan, industri
transportasi, pertanian, peternakan, perumahan, manufaktur, keuangan dan bidang
lainnya. Semua bidang usaha tersebut tidak terlepas dari pengelolaan keuangan dan
kinerja laba perusahaan. Indikator dari kinerja suatu perusahaan adalah laba karena
tujuan utama dari kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan adalah
memaksimalkan laba. Besar kecilnya laba dapat mengukur kenaikan tergantung pada
ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya.
Dalam Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh struktur keuangan terhadap
kinerja keuangan perusahaan atau profitabilitas yang diukur dengan ROE sudah
banyak dilakukan. Pada penelitian Fachruddin (2011) struktur modal berpengaruh
positif dan hampir signifikan terhadap kinerja. Dalam Ardiatmi (2014) DER
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, TAR tidak berpengaruh terhadap
ROE dan Size berpengaruh negative dan signifikan terhadap ROE. Dalam Latifa
Dinna P (2014) Struktur modal berpengaruh negative signifikan terhadap kinerja
keuangan.
Penelitian ini, peneliti melakukan pengembangan model dengan menambah
rasio efisiensi sebagai variable intervening antara variable independen terhadap
dependen. Rasio efisiensi Menurut Horne and Wachowicz (2009) dalam Aria Farahita
(2005) rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
jauh efektivitas penggunaan dana yang digunakan perusahaan. Dimana rasio ini
4
mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya
yang ada padanya.
Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Struktur Keuangan dan Manajemen Hutang terhadap Kinerja Laba
(Studi Kasus pada PT Garuda Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah struktur keuangan dan manajemen hutang memiliki pegaruh
terhadap rasio efisiensi ?
2. Apakah struktur keuangan dan manajemen hutang melalui Rasio Efisiensi
memiliki pengaruh terhadap kinerja laba?
1.3 Pembahasan Masalah
Dalam penelitian ini, Struktur Keuangan dengan indikator struktur aktiva.
Manajemen Hutang dengan indikator Debt to Asset ratio (DAR), ratio efisiensi
sebagai variabel intervening dengan indikator Total asset turnover (TAR), dan
kinerja laba (ROE). Batasan Subyek penelitian ini adalah pada perusahaan PT
Garuda Indonesia periode 2007-2017
1.4 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh struktur keuangan dan manajemen hutang terhadap
rasio efisiensi.
2. Menganalisis struktur keuangan dan manajemen hutang melalui Rasio
Efisiensi memiliki pengaruh terhadap kinerja laba.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Struktur Keuangan
Struktur Keuangan menurut Riyanto (2001) mencerminkan cara bagaimana
aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, yang tercermin pada keseluruhan pasiva dalam
neraca. Struktur keuangan mencerminkan pula perimbangan antara keseluruhan
modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal
sendiri.
5
2.2 Struktur Aktiva
Menurut Weston dan Brigham (2005:175) “struktur aktiva adalah:
perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Agar perusahaan
memiliki struktur aktiva yang baik, caranya adalah dengan melakukan penilaian
kembali pada aktiva tetap yang dimiliki perusahaan tersebut sehingga tidak berisiko
tinggi bagi perusahaan dalam menghadapi masalah penyusutan aktivanya”. Artinya
Aktiva atau aset merupakan segala sumber daya dan harta yang dimiliki untuk
digunakan dalam operasional perusahaan.
2.3 Rasio Solvabilitas
Menurut pengertian Kasmir (2008:151) rasio solvabilitas atau leverage
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan hutang. Debt Ratio yang biasa disebut dengan rasio hutang (debt
ratio) ini mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Hutang yang
dimaksud adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka
pendek maupun berjangka panjang. Debt to Asset Ratio adalah salah satu rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibelanjakan dengan
menggunakan hutang atau pinjaman dari pihak lain. (Husnan:2000)
2.4 Rasio Efisiensi
Total Assets Turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan
tertentu menurut Syamsuddin (2009:19). Jadi semakin besar rasio ini semakin baik
yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan
menunjukkan semakin efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan
penjualan.
2.5 Profitabilitas
ROE (Return On Equity) membandingkan laba bersih setelah pajak dengan
ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan.Menurut Van Horne
dan Wachowicz (2005:225) ROE (Return On Equity) adalah Rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal
sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor.
2.6 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan masalah yang diangkat, tinjauan pustaka yang telah dijelaskan
sebelumnya,maka kerangka pemikiran peneliti ini mempermudah pemahaman
terhadap permasalahanpermasalahan pokok yang akan dianalisis sebagai berikut:
6
Gambar 2.6 Kerangka Pemilikran
2.7 Hipotesis
H1 : Diduga bahwa struktur keuangan dan manajemen hutang memiliki pegaruh
terhadap rasio efisiensi
H2 : Diduga bahwa struktur keuangan dan manajemen hutang melalui Rasio
Efisiensi sebagai variable Intervening memiliki pengaruh terhadap kinerja laba
3. METODE PEELITIAN
3.1 Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Industri
Penerbangan PT Garuda Indonesia melalui situs resmi. Data yang diambil dari tahun
2007 sampai 2017 (data time-series). Sampel dalam penelitian ini identik dengan
populasi yang diteliti.
3.1.1 Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan data
kuantitatif, dimana data yang diolah dan dinyatakan dalam bentuk angka. Data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah angka-angka yang terdapat pada laporan
keuangan yang diselanjutnya diolah menjadi angka-angka rasio untuk dianalisis pada
laporan keuangan perusahaan PT Garuda Indonesia tahun 2007-2017.
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data dokumentasi yang
digunakan untuk mendapatkan data (Keown & Scott Jr, 2001:102). Metode
dokumentasi adalah pengumpulan data dengan dokumen berupa laporan keuangan
yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan.
3.1.3 Teknik Analisis Data
Data akan diolah dan dianalisis menggunakan rasio keuangan selanjutnya
dilihat pengaruhnya melalui uji path analisis atau analisis jalur, juga dapat
Struktur Keuangan (X1)
- Struktur Aktiva
Manajemen Hutang (X2)
- Debt to Asset Ratio (DAR)
Kinerja Laba
(ROE)
Rasio Efisiensi (Y)
- (Total asset Turnover)
7
menyebutnya dengan istilah analisis regresi menggunakan variable intervening
dengan menggunakan program SPSS versi 21.
3.2 Uji Asumsi Klasik
3.2.1 Uji Normalitas Data
Menurut (Singarimbun dan Effendi, 2005:142), uji normalitas digunakan
untuk menguji normal data yang berasal dari distribusi normal, salah satu bentuk
pengujiannya adalah Kolmogorov-Smirnov Test. Jika probabilitas > 0,05 maka data
terdistribusikan dengan normal. Jika probabilitas < 0,05 maka data tidak
terdistribusikan dengan normal.
3.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel
dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan
mengistemasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Priadana, 2009:184).
3.2.3 Uji Hipotesis
3.2.3.1 Analisis Uji F
Untuk menguji kebenaran pengaruh dari seluruh variabel bebas (independent)
terhadap variabel terikat (dependent) secara bersama-sama.
3.2.3.2 Analisis Uji t
Uji t merupakan pengujian regresi secara parsial atau sendiri-sendiri variabel
bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Asumsi Klasik
4.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam distribusi
variabel, baik variabel terikat maupun variabel bebas mempunyai distribusi
8
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal. Jika
nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05, Diketahui nilai
signifikansi dari keempat variabel di atas (struktur keuangan, manajemen
hutang, rasio efisiensi, dan kinerja laba) adalah sebesar 0.949 atau lebih besar
(>) dari 0.05 sehingga dapat dikatakan data berdistribusi normal.
4.1.2 Analisis Regresi
Hasil analisis dengan menggunakan model regresi berganda telah memenuhi
uji instrumen dan uji asumsi klasik antara variabel bebas (sturktur keuangan,
manajemen hutang) terhadap variabel terikat (Rasio efisiensi). Analisis regresi
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 21 for
Windows, diperoleh persamaan regresi berganda model I sebagai berikut :
Y = 37,783 – 0,377X1 + 0,147X2
Z = 72,824 – 0,369X1 + 0,362X2+ 0,488Y
4.1.3 Uji Hipotesis
4.1.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji pengaruh dari variabel-variabel
bebas terhadap variabel terikat, baik secara simultan dengan menggunakan uji
F maupun secara parsial dengan menggunakan uji t.
a. Uji Simultan (F)
Dari hasil uji F pada tabel ringkasan 4.4, diperoleh nilai Fhitung 2.164
sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,23 sehingga diperoleh hasil Fhitung < Ftabel. Hasil
tersebut membuktikan bahwa variabel bebas (struktur keuangan,manajemen
hutang) secara bersama-sama tidak bepengaruh terhadap rasio efisiensi atau
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.
9
b. Uji Parsial (t)
Dari hasil uji t pada tabel ringkasan 4.4, dapat disimpulkan bahwa secara
individual (parsial) variabel bebas X1 berpengaruh terhadap variabel terikat
dan variabel bebas X2 tidak berpengaruh terhadap variabel terikat, dimana
nilai signifikansi dari variabel bebas tersebut, yakni struktur keuangan dengan
indikator struktur aktiva (0,049) lebih kecil (<) dari tingkat α = 0,10, dan
manajemen hutang dengan indikator DAR (0,434) lebih besar (>) dari tingkat
α = 0,10.
4.1.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis yang kedua dimana struktur keuangan dan manajemen
hutang melalui Rasio Efisiensi memiliki pengaruh terhadap kinerja laba. Pengujian
ditentukan dengan melihat pada nilai Sig t atau tHitung hasil analisis regresi berganda
model II dengan melihat pada masing-masing variabel bebas yang diteliti.
a. Uji Simultan (F)
Dari hasil uji F pada tabel ringkasan 4.7, diperoleh nilai Fhitung 6.857
sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,23 sehingga diperoleh hasil Fhitung > Ftabel. Hasil
tersebut membuktikan bahwa variabel bebas (struktur keuangan,manajemen
hutang, rasio efisiensi) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
laba (ROE) atau dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
b. Uji Parsial (t)
Dari hasil uji t pada tabel ringkasan 4.7, dapat disimpulkan bahwa secara
individual (parsial) seluruh variabel bebas (struktur keuangan, manajemen
hutang, dan rasio efisiensi) berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja laba
(ROE) dengan nilai signifikansi struktur aktiva (0,035), manajemen hutang
(0,038), dan rasio efisiensi (0,001) lebih kecil (<) dari tingkat α = 0,10.
10
4.1.3.3 Uji Variabel Intervening
a. Analisis Pengaruh X1 melalui Y terhadap Z
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Z sebesar -0,369.
Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Y terhadap Z adalah perkalian
antara nilai beta X1 terhadap Y dengan nilai beta X1 terhadap Y dengan nilai
beta Y terhadap Z yaitu: -0,377 x 0,488 = -0,183. Maka pengaruh total yang
diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambahkan dengan
pengaruh tidak langsung yaitu: 0,369 + 0,183 = 0,552. Berdasarkan hasil
perhitungan diatas diperoleh nilai pengaruh langsung sebesar -0,369 dan
pengaruh tidak langsung sebesar 0,552 yang berarti bahwa nilai pengaruh
tidak langsung lebih besar dari pada nilai pengaruh langsung, hasil ini
menunjukkan bahwa secara tidak langsung X1 melalui Y mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Z.
b. Analisis Pengaruh X2 melalui Y terhadap Z
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2 terhadap Z sebesar 0,362.
Sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Y terhadap Z adalah perkalian
antara nilai beta X2 terhadap Y dengan nilai beta X2 terhadap Y dengan nilai
beta Y terhadap Z yaitu: 0,147 x 0,488 = 0,071 . Maka pengaruh total yang
diberikan X2 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambahkan dengan
pengaruh tidak langsung yaitu: 0,362 + 0,071 = 0,433. Berdasarkan hasil
perhitungan diatas diperoleh nilai pengaruh langsung sebesar 0,362 dan
pengaruh tidak langsung sebesar 0,433 yang berarti bahwa nilai pengaruh
tidak langsung lebih besar dari pada nilai pengaruh langsung, hasil ini
menunjukkan bahwa secara tidak langsung X2 melalui Y mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Z.
11
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pengaruh Struktur Keuangan dan Manajemen Hutang terhadap Rasio
Efisiensi
Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka untuk memperoleh
gambaran hasil penelitian yang lebih jelas akan ditelaah lebih lanjut setiap data hasil
perhitungan. Hasil estimasi dengan model regresi model I linier berganda
menunjukkan bahwa variabel Struktur keuangan, manajemen hutang, tidak
memiliki pengaruh terhadap rasio efisiensi.
Dari hasil analisis regresi dalam uji F (simultan), diperoleh nilai Fhitung lebih
besar (>) dari nilai Ftabel, yaitu 2.164 < 2,23 dan berada pada tingkat signifikansi
0,129. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel struktur keuangan, manajemen
hutang secara bersama-sama (simultan) tidak mempunyai pengaruh terhadap rasio
efisiensi. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel struktur
keuangan dan manajemen hutang tidak mampu digunakan sebagai alat ukur rasio
efisiensi, sehingga pernyataan ini tidak sejalan dengan penelitian yang dikemukakan
oleh Rina Walmiaty (2008) memiliki hasil yang menunjukkan bahwa didalam struktur
aktiva mempunyai pengaruh signifikan terhadap rasio efisiensi industri perbankan
dari pada profitabilitas. Hasil penelitian Rina Walmiaty menunjukkan bahwa struktur
aktiva merupakan tolak ukur yang lebih baik dalam menilai keputusan pendanaan
perusahaan. Hasil penelitian Faizatur Rosyadah (2012) yang menemukan bahwa
secara simultan DAR berpengaruh signifikan terhadap ROE. Rasio solvabilitas yang
diukur menggunakan DAR mempunyai pergerakan searah dengan profitabilitas atau
kinerja laba (ROE). Berbeda dengan hasil penelitian Hendra Agus dan Diyah P
(2011) dimana Rasio Aktivitas (Perputaran total asset) Rasio solvabilitas (total
12
Hutang terhadap total asset) dan profitabilitas (ROA dan ROE) memiliki pengaruh
tidak signifikan dalam prediksi perubahan laba di perusahaan estate dan property.
4.2.2 Pengaruh Struktur Keuangan dan Manajemen Hutang melalui Rasio
Efisiensi memiliki pengaruh terhadap Kinerja Laba.
Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka untuk memperoleh
gambaran hasil penelitian yang lebih jelas akan ditelaah lebih lanjut setiap data hasil
perhitungan dimana hasil estimasi dengan model regresi model II linier berganda
menunjukkan bahwa variabel struktur keuangan, manajemen hutang, rasio
efisiensi secara bersama-sama mempunyai hubungan yang kuat terhadap
kinerja laba.
Dari hasil analisis regresi dalam uji F (simultan), diperoleh nilai Fhitung lebih besar (>)
dari nilai Ftabel, yaitu 6.857 > 2,23 dan berada pada tingkat signifikansi 0,001. Hasil
tersebut membuktikan bahwa variabel bebas (struktur keuangan,manajemen hutang,
rasio efisiensi) secara bersama-sama bepengaruh terhadap Kinerja Laba (ROE). Hal
ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel struktur keuangan, manajemen
hutang, rasio efisiensi mampu digunakan sebagai alat ukur Kinerja Laba (ROE).
Secara parsial Struktur keuangan dengan indikator (struktur aktiva) bepengaruh secara
parsial terhadap ROE pada regresi model II, sama dengan hasil penelitian Hendra
Agus Wibowo dan Diyah P (2011) menyatakan hasil uji t menyatakan perputaran total
asset (TAR) dalam hal ini rasio efisiensi dan rasio profitbilitas berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba, hasil uji t disimpulkan rasio aktivitas (perputaran total asset)
dan rasio profitabilitas (profit margin) berpengaruh signifikan sedangkan rasio
likuiditas (rasio lancar), rasio solvabilitas (total hutang terhadap total asset) dan
profitabilitas (ROA dan ROE) memiliki pengaruh yang tidak signifikan dan
mempengaruhi perubahan laba.
13
Sama halnya pada penelitian dilakukan oleh (Sampurno:2009) terdapat
pengaruh positif Struktur Aktiva terhadap Return On Equity di perusahaan
Manufaktur di BEI, artinya semakin besar struktur aktiva perusahaan maka semakin
besar pula Return On Equity yang diperoleh. Berbeda pada penelitian Fachrudin
(2011) di Perusahaan industri dasar dan kimia yang diolah menggunakan analisis jalur
menyatakan struktur modal signifikan positif berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Hasil analisis regresi pertama, secara parsial variabel bebas struktur keuangan
(X1) berpengaruh terhadap variabel intervening rasio efisiensi (Y) dan
variabel bebas manajemen hutang (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel
intervening rasio efisiensi (Y).Hal ini dikarenakan pada struktur keuangan
(X1) nilai signifikan t lebih kecil dari α = 0,10 atau dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan H1 diterima, sedangkan pada manajemen hutang (X2) nilai
singnifikan t lebih besar dari α = 0,10 atau dapat disimpulkan bahwa H0
diterima dan H1 ditolak. Hasil pengujian secara simultan, variabel bebas
struktur keuangan (X1) dan manajemen hutang (X2) tidak berpengaruh
terhadap variabel intervening rasio efisiensi (Y). Hal ini dikarenakan F Hitung >
F Tabel. atau dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.
2. Hasil analisis regresi kedua secara individual (parsial) variabel bebas struktur
keuangan (X1), manajemen hutang (X2) dan variabel intervening rasio efisiensi
(Y) berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja laba (ROE). Hal ini
14
dikarenakan nilai signifikan t dari ketiga variabel tersebut lebih kecil dari nilai
α = 0,10 atau dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil pengujian
secara simultan (bersama-sama) variabel bebas struktur keuangan (X1)
manajemen hutang (X2) dan variabel intervening rasio efisiensi (Y)
berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja laba (Z). Hal ini dikarenakan
nilai FHitung dari ketiga variabel tersebut lebih besar dari F Tabel. atau dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat peneliti tambahkan guna penelitian yang lebih
baik lagi, yaitu :
1. Dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap beberapa variabel lain dalam
kaitannya dengan struktur keuangan dan manajemen hutang dalam
mempengaruhi kinerja laba.
2. Sebaiknya jumlah data dalam penelitian-peneltian berikutnya dapat
diperbanyak (ditingkatkan) untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik
lagi (memuaskan).
DAFTAR PUSTAKA
Ardiatmi, Uliva Dewi.2014. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio,Total
Asset Turnover, Firm Size, dan Debt Ratio Terhadap Profitabilitas (ROE)
Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Food and Beverages yang
Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012). Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro.
FacrudinKA. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Agency Cost
terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.13(1):37-46.
Hendra Agus Wibowo dan Diyah Pujiati (2011) “Analisis Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property Di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX). Skripsi
Horne, James C Van dan John M.Machhowicz, 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.
Alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny A.Kwary. Jakarta: Salemba Empat
Husnan, Suad. 2000. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, YKPN,
Yogyakarta.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2008, PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta
15
Keown,A.J dan D.F. scott Jr, 2001, Basic Financial Management.7th edition, Prentice Hall,
New York.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. BPEE.
Yogyakarta.
Singarimbun, M dan Sofyan Effendi. 2005. Metode Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: Pustaka
LP3 ES. Indonesia.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Van Horne, James C. Dan M.Jhon Wachowicz, 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,
Diterjemahkan oleh Aria Farahita, Amanugrani, dan Taufik Hendrawan, edisi
kedua belas, PT Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta
Weston, J. Fred & Eugene F. Brigham. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi
Kesepuluh, Jilid Dua. Jakarta: Erlangga