struktur keuangan dan manajemen hutang terhadap …

15
1 STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP KINERJA LABA (STUDI KASUS PADA PT GARUDA INDONESIA) FINANCIAL STRUCTURE AND DEBT MANAGEMENT ON PROFIT PERFORMANCE (CASE STUDY ON PT GARUDA INDONESIA) 1 Mutmainnah Nurdin, 2 Djabir Hamzah dan 3 Amiruddin 1 Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (email : [email protected]) 2 Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (email : [email protected]) 3 Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (email : [email protected]) Alamat Korespondensi: Mutmainnah Nurdin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar Hp: +6285299648691 Email : [email protected]

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

1

STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP KINERJA LABA (STUDI KASUS PADA PT GARUDA INDONESIA)

FINANCIAL STRUCTURE AND DEBT MANAGEMENT ON PROFIT

PERFORMANCE (CASE STUDY ON PT GARUDA INDONESIA)

1Mutmainnah Nurdin,

2Djabir Hamzah dan

3Amiruddin

1Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

(email : [email protected]) 2Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

(email : [email protected]) 3Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

(email : [email protected])

Alamat Korespondensi:

Mutmainnah Nurdin

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

Makassar

Hp: +6285299648691

Email : [email protected]

Page 2: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur keuangan dan manajemen hutang dapat

berpengaruh terhadap kinerja laba dengan rasio efisiensi sebagai variabel intervening pada perusahaan

penerbangan PT Garuda Indonesia.

Teknik analisis data menggunakan SPSS 21 for Windows. Analisis data menggunakan uji

statistik regresi berganda dengan uji t statistik dan uji f statistik.

Hasil penelitian menunjukkan pada hasil uji regresi pertama, variabel bebas (struktur

keuangan, manajemen hutang) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel intervening (rasio

efisiensi) dengan nilai signifikansi sebesar 0,129 dan model analisis ini mampu menjelaskan variabel

dependen sebesar 10%. Hasil uji regresi kedua, variabel bebas (struktur keuangan, manajemen hutang)

dan variabel intervening (rasio efisiensi) secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (kinerja

laba) dengan nilai signifikansi 0,001 dan model analisis ini mampu menjelaskan variabel dependen

sebesar 35,1%.

Kata Kunci : Struktur Keuangan, Manajemen Hutang, Rasio Efisiensi, Kinerja Laba

Abstract

This study aims to analyze the financial structure and debt management can affect earnings

performance with the efficiency ratio as an intervening variable on airline PT Garuda Indonesia.

Data analysis techniques using SPSS 21 for Windows. Data analysis used multiple regression

statistic test with t statistic test and statistical f test.

The results showed that the first regression, independent variables (financial structure, debt

management) did not simultaneously affect the intervening variable (efficiency ratio) with significance

value of 0.129 and this model of analysis was able to explain the dependent variable by 10%. The

results of the second regression test, independent variables (financial structure, debt management) and

intervening variables (efficiency ratios) simultaneously affect the dependent variable (earnings

performance) with a significance value of 0.001 and this model of analysis is able to explain the

dependent variable of 35.1%.

Keywords: Financial Structure, Debt Management, Efficiency Ratio, Profit Performance

Page 3: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

3

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Transportasi udara merupakan alat angkutan mutakhir dan tercepat.

Transportasi ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan sedangkan udara

atau angkasa sebagai jalur atau jalannya. Usaha yang dilakukan perusahaan dalam

memperluas industri ini tentu diiringi dengan peningkatan kebutuhan terhadap

struktur keuangan dan manajemen hutang agar dapat bersaingan dengan perusahaan

lain. Ini membuktikan bahwa masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi

udara untuk sampai ketujuannya dengan asumsi penggunaan lebih mudah, aman dan

cepat sampai ke tujuannya, PT Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan

domestik pertama di Indonesia yang sampai saat ini dipercayakan masyarakat sebagai

perusahaan terbaik di Indonesia.

Dalam perkembangannya dunia bisnis terdiri dari beragam perusahaan yang

bergerak dalam berbagai bidang usaha, mulai dari bidang usaha perdagangan, industri

transportasi, pertanian, peternakan, perumahan, manufaktur, keuangan dan bidang

lainnya. Semua bidang usaha tersebut tidak terlepas dari pengelolaan keuangan dan

kinerja laba perusahaan. Indikator dari kinerja suatu perusahaan adalah laba karena

tujuan utama dari kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan adalah

memaksimalkan laba. Besar kecilnya laba dapat mengukur kenaikan tergantung pada

ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya.

Dalam Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh struktur keuangan terhadap

kinerja keuangan perusahaan atau profitabilitas yang diukur dengan ROE sudah

banyak dilakukan. Pada penelitian Fachruddin (2011) struktur modal berpengaruh

positif dan hampir signifikan terhadap kinerja. Dalam Ardiatmi (2014) DER

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, TAR tidak berpengaruh terhadap

ROE dan Size berpengaruh negative dan signifikan terhadap ROE. Dalam Latifa

Dinna P (2014) Struktur modal berpengaruh negative signifikan terhadap kinerja

keuangan.

Penelitian ini, peneliti melakukan pengembangan model dengan menambah

rasio efisiensi sebagai variable intervening antara variable independen terhadap

dependen. Rasio efisiensi Menurut Horne and Wachowicz (2009) dalam Aria Farahita

(2005) rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

jauh efektivitas penggunaan dana yang digunakan perusahaan. Dimana rasio ini

Page 4: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

4

mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya

yang ada padanya.

Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Struktur Keuangan dan Manajemen Hutang terhadap Kinerja Laba

(Studi Kasus pada PT Garuda Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah struktur keuangan dan manajemen hutang memiliki pegaruh

terhadap rasio efisiensi ?

2. Apakah struktur keuangan dan manajemen hutang melalui Rasio Efisiensi

memiliki pengaruh terhadap kinerja laba?

1.3 Pembahasan Masalah

Dalam penelitian ini, Struktur Keuangan dengan indikator struktur aktiva.

Manajemen Hutang dengan indikator Debt to Asset ratio (DAR), ratio efisiensi

sebagai variabel intervening dengan indikator Total asset turnover (TAR), dan

kinerja laba (ROE). Batasan Subyek penelitian ini adalah pada perusahaan PT

Garuda Indonesia periode 2007-2017

1.4 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis pengaruh struktur keuangan dan manajemen hutang terhadap

rasio efisiensi.

2. Menganalisis struktur keuangan dan manajemen hutang melalui Rasio

Efisiensi memiliki pengaruh terhadap kinerja laba.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Struktur Keuangan

Struktur Keuangan menurut Riyanto (2001) mencerminkan cara bagaimana

aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, yang tercermin pada keseluruhan pasiva dalam

neraca. Struktur keuangan mencerminkan pula perimbangan antara keseluruhan

modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal

sendiri.

Page 5: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

5

2.2 Struktur Aktiva

Menurut Weston dan Brigham (2005:175) “struktur aktiva adalah:

perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Agar perusahaan

memiliki struktur aktiva yang baik, caranya adalah dengan melakukan penilaian

kembali pada aktiva tetap yang dimiliki perusahaan tersebut sehingga tidak berisiko

tinggi bagi perusahaan dalam menghadapi masalah penyusutan aktivanya”. Artinya

Aktiva atau aset merupakan segala sumber daya dan harta yang dimiliki untuk

digunakan dalam operasional perusahaan.

2.3 Rasio Solvabilitas

Menurut pengertian Kasmir (2008:151) rasio solvabilitas atau leverage

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan

dibiayai dengan hutang. Debt Ratio yang biasa disebut dengan rasio hutang (debt

ratio) ini mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Hutang yang

dimaksud adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka

pendek maupun berjangka panjang. Debt to Asset Ratio adalah salah satu rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibelanjakan dengan

menggunakan hutang atau pinjaman dari pihak lain. (Husnan:2000)

2.4 Rasio Efisiensi

Total Assets Turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi

penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan

tertentu menurut Syamsuddin (2009:19). Jadi semakin besar rasio ini semakin baik

yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan

menunjukkan semakin efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan

penjualan.

2.5 Profitabilitas

ROE (Return On Equity) membandingkan laba bersih setelah pajak dengan

ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan.Menurut Van Horne

dan Wachowicz (2005:225) ROE (Return On Equity) adalah Rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal

sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor.

2.6 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan masalah yang diangkat, tinjauan pustaka yang telah dijelaskan

sebelumnya,maka kerangka pemikiran peneliti ini mempermudah pemahaman

terhadap permasalahanpermasalahan pokok yang akan dianalisis sebagai berikut:

Page 6: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

6

Gambar 2.6 Kerangka Pemilikran

2.7 Hipotesis

H1 : Diduga bahwa struktur keuangan dan manajemen hutang memiliki pegaruh

terhadap rasio efisiensi

H2 : Diduga bahwa struktur keuangan dan manajemen hutang melalui Rasio

Efisiensi sebagai variable Intervening memiliki pengaruh terhadap kinerja laba

3. METODE PEELITIAN

3.1 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Industri

Penerbangan PT Garuda Indonesia melalui situs resmi. Data yang diambil dari tahun

2007 sampai 2017 (data time-series). Sampel dalam penelitian ini identik dengan

populasi yang diteliti.

3.1.1 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan data

kuantitatif, dimana data yang diolah dan dinyatakan dalam bentuk angka. Data

kuantitatif dalam penelitian ini adalah angka-angka yang terdapat pada laporan

keuangan yang diselanjutnya diolah menjadi angka-angka rasio untuk dianalisis pada

laporan keuangan perusahaan PT Garuda Indonesia tahun 2007-2017.

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data dokumentasi yang

digunakan untuk mendapatkan data (Keown & Scott Jr, 2001:102). Metode

dokumentasi adalah pengumpulan data dengan dokumen berupa laporan keuangan

yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan.

3.1.3 Teknik Analisis Data

Data akan diolah dan dianalisis menggunakan rasio keuangan selanjutnya

dilihat pengaruhnya melalui uji path analisis atau analisis jalur, juga dapat

Struktur Keuangan (X1)

- Struktur Aktiva

Manajemen Hutang (X2)

- Debt to Asset Ratio (DAR)

Kinerja Laba

(ROE)

Rasio Efisiensi (Y)

- (Total asset Turnover)

Page 7: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

7

menyebutnya dengan istilah analisis regresi menggunakan variable intervening

dengan menggunakan program SPSS versi 21.

3.2 Uji Asumsi Klasik

3.2.1 Uji Normalitas Data

Menurut (Singarimbun dan Effendi, 2005:142), uji normalitas digunakan

untuk menguji normal data yang berasal dari distribusi normal, salah satu bentuk

pengujiannya adalah Kolmogorov-Smirnov Test. Jika probabilitas > 0,05 maka data

terdistribusikan dengan normal. Jika probabilitas < 0,05 maka data tidak

terdistribusikan dengan normal.

3.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel

dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan

mengistemasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel

dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Priadana, 2009:184).

3.2.3 Uji Hipotesis

3.2.3.1 Analisis Uji F

Untuk menguji kebenaran pengaruh dari seluruh variabel bebas (independent)

terhadap variabel terikat (dependent) secara bersama-sama.

3.2.3.2 Analisis Uji t

Uji t merupakan pengujian regresi secara parsial atau sendiri-sendiri variabel

bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Asumsi Klasik

4.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam distribusi

variabel, baik variabel terikat maupun variabel bebas mempunyai distribusi

Page 8: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

8

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal. Jika

nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05, Diketahui nilai

signifikansi dari keempat variabel di atas (struktur keuangan, manajemen

hutang, rasio efisiensi, dan kinerja laba) adalah sebesar 0.949 atau lebih besar

(>) dari 0.05 sehingga dapat dikatakan data berdistribusi normal.

4.1.2 Analisis Regresi

Hasil analisis dengan menggunakan model regresi berganda telah memenuhi

uji instrumen dan uji asumsi klasik antara variabel bebas (sturktur keuangan,

manajemen hutang) terhadap variabel terikat (Rasio efisiensi). Analisis regresi

digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 21 for

Windows, diperoleh persamaan regresi berganda model I sebagai berikut :

Y = 37,783 – 0,377X1 + 0,147X2

Z = 72,824 – 0,369X1 + 0,362X2+ 0,488Y

4.1.3 Uji Hipotesis

4.1.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji pengaruh dari variabel-variabel

bebas terhadap variabel terikat, baik secara simultan dengan menggunakan uji

F maupun secara parsial dengan menggunakan uji t.

a. Uji Simultan (F)

Dari hasil uji F pada tabel ringkasan 4.4, diperoleh nilai Fhitung 2.164

sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,23 sehingga diperoleh hasil Fhitung < Ftabel. Hasil

tersebut membuktikan bahwa variabel bebas (struktur keuangan,manajemen

hutang) secara bersama-sama tidak bepengaruh terhadap rasio efisiensi atau

dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.

Page 9: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

9

b. Uji Parsial (t)

Dari hasil uji t pada tabel ringkasan 4.4, dapat disimpulkan bahwa secara

individual (parsial) variabel bebas X1 berpengaruh terhadap variabel terikat

dan variabel bebas X2 tidak berpengaruh terhadap variabel terikat, dimana

nilai signifikansi dari variabel bebas tersebut, yakni struktur keuangan dengan

indikator struktur aktiva (0,049) lebih kecil (<) dari tingkat α = 0,10, dan

manajemen hutang dengan indikator DAR (0,434) lebih besar (>) dari tingkat

α = 0,10.

4.1.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis yang kedua dimana struktur keuangan dan manajemen

hutang melalui Rasio Efisiensi memiliki pengaruh terhadap kinerja laba. Pengujian

ditentukan dengan melihat pada nilai Sig t atau tHitung hasil analisis regresi berganda

model II dengan melihat pada masing-masing variabel bebas yang diteliti.

a. Uji Simultan (F)

Dari hasil uji F pada tabel ringkasan 4.7, diperoleh nilai Fhitung 6.857

sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,23 sehingga diperoleh hasil Fhitung > Ftabel. Hasil

tersebut membuktikan bahwa variabel bebas (struktur keuangan,manajemen

hutang, rasio efisiensi) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

laba (ROE) atau dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

b. Uji Parsial (t)

Dari hasil uji t pada tabel ringkasan 4.7, dapat disimpulkan bahwa secara

individual (parsial) seluruh variabel bebas (struktur keuangan, manajemen

hutang, dan rasio efisiensi) berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja laba

(ROE) dengan nilai signifikansi struktur aktiva (0,035), manajemen hutang

(0,038), dan rasio efisiensi (0,001) lebih kecil (<) dari tingkat α = 0,10.

Page 10: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

10

4.1.3.3 Uji Variabel Intervening

a. Analisis Pengaruh X1 melalui Y terhadap Z

Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X1 terhadap Z sebesar -0,369.

Sedangkan pengaruh tidak langsung X1 melalui Y terhadap Z adalah perkalian

antara nilai beta X1 terhadap Y dengan nilai beta X1 terhadap Y dengan nilai

beta Y terhadap Z yaitu: -0,377 x 0,488 = -0,183. Maka pengaruh total yang

diberikan X1 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambahkan dengan

pengaruh tidak langsung yaitu: 0,369 + 0,183 = 0,552. Berdasarkan hasil

perhitungan diatas diperoleh nilai pengaruh langsung sebesar -0,369 dan

pengaruh tidak langsung sebesar 0,552 yang berarti bahwa nilai pengaruh

tidak langsung lebih besar dari pada nilai pengaruh langsung, hasil ini

menunjukkan bahwa secara tidak langsung X1 melalui Y mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Z.

b. Analisis Pengaruh X2 melalui Y terhadap Z

Diketahui pengaruh langsung yang diberikan X2 terhadap Z sebesar 0,362.

Sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Y terhadap Z adalah perkalian

antara nilai beta X2 terhadap Y dengan nilai beta X2 terhadap Y dengan nilai

beta Y terhadap Z yaitu: 0,147 x 0,488 = 0,071 . Maka pengaruh total yang

diberikan X2 terhadap Z adalah pengaruh langsung ditambahkan dengan

pengaruh tidak langsung yaitu: 0,362 + 0,071 = 0,433. Berdasarkan hasil

perhitungan diatas diperoleh nilai pengaruh langsung sebesar 0,362 dan

pengaruh tidak langsung sebesar 0,433 yang berarti bahwa nilai pengaruh

tidak langsung lebih besar dari pada nilai pengaruh langsung, hasil ini

menunjukkan bahwa secara tidak langsung X2 melalui Y mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Z.

Page 11: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

11

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Pengaruh Struktur Keuangan dan Manajemen Hutang terhadap Rasio

Efisiensi

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka untuk memperoleh

gambaran hasil penelitian yang lebih jelas akan ditelaah lebih lanjut setiap data hasil

perhitungan. Hasil estimasi dengan model regresi model I linier berganda

menunjukkan bahwa variabel Struktur keuangan, manajemen hutang, tidak

memiliki pengaruh terhadap rasio efisiensi.

Dari hasil analisis regresi dalam uji F (simultan), diperoleh nilai Fhitung lebih

besar (>) dari nilai Ftabel, yaitu 2.164 < 2,23 dan berada pada tingkat signifikansi

0,129. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel struktur keuangan, manajemen

hutang secara bersama-sama (simultan) tidak mempunyai pengaruh terhadap rasio

efisiensi. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel struktur

keuangan dan manajemen hutang tidak mampu digunakan sebagai alat ukur rasio

efisiensi, sehingga pernyataan ini tidak sejalan dengan penelitian yang dikemukakan

oleh Rina Walmiaty (2008) memiliki hasil yang menunjukkan bahwa didalam struktur

aktiva mempunyai pengaruh signifikan terhadap rasio efisiensi industri perbankan

dari pada profitabilitas. Hasil penelitian Rina Walmiaty menunjukkan bahwa struktur

aktiva merupakan tolak ukur yang lebih baik dalam menilai keputusan pendanaan

perusahaan. Hasil penelitian Faizatur Rosyadah (2012) yang menemukan bahwa

secara simultan DAR berpengaruh signifikan terhadap ROE. Rasio solvabilitas yang

diukur menggunakan DAR mempunyai pergerakan searah dengan profitabilitas atau

kinerja laba (ROE). Berbeda dengan hasil penelitian Hendra Agus dan Diyah P

(2011) dimana Rasio Aktivitas (Perputaran total asset) Rasio solvabilitas (total

Page 12: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

12

Hutang terhadap total asset) dan profitabilitas (ROA dan ROE) memiliki pengaruh

tidak signifikan dalam prediksi perubahan laba di perusahaan estate dan property.

4.2.2 Pengaruh Struktur Keuangan dan Manajemen Hutang melalui Rasio

Efisiensi memiliki pengaruh terhadap Kinerja Laba.

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka untuk memperoleh

gambaran hasil penelitian yang lebih jelas akan ditelaah lebih lanjut setiap data hasil

perhitungan dimana hasil estimasi dengan model regresi model II linier berganda

menunjukkan bahwa variabel struktur keuangan, manajemen hutang, rasio

efisiensi secara bersama-sama mempunyai hubungan yang kuat terhadap

kinerja laba.

Dari hasil analisis regresi dalam uji F (simultan), diperoleh nilai Fhitung lebih besar (>)

dari nilai Ftabel, yaitu 6.857 > 2,23 dan berada pada tingkat signifikansi 0,001. Hasil

tersebut membuktikan bahwa variabel bebas (struktur keuangan,manajemen hutang,

rasio efisiensi) secara bersama-sama bepengaruh terhadap Kinerja Laba (ROE). Hal

ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel struktur keuangan, manajemen

hutang, rasio efisiensi mampu digunakan sebagai alat ukur Kinerja Laba (ROE).

Secara parsial Struktur keuangan dengan indikator (struktur aktiva) bepengaruh secara

parsial terhadap ROE pada regresi model II, sama dengan hasil penelitian Hendra

Agus Wibowo dan Diyah P (2011) menyatakan hasil uji t menyatakan perputaran total

asset (TAR) dalam hal ini rasio efisiensi dan rasio profitbilitas berpengaruh signifikan

terhadap perubahan laba, hasil uji t disimpulkan rasio aktivitas (perputaran total asset)

dan rasio profitabilitas (profit margin) berpengaruh signifikan sedangkan rasio

likuiditas (rasio lancar), rasio solvabilitas (total hutang terhadap total asset) dan

profitabilitas (ROA dan ROE) memiliki pengaruh yang tidak signifikan dan

mempengaruhi perubahan laba.

Page 13: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

13

Sama halnya pada penelitian dilakukan oleh (Sampurno:2009) terdapat

pengaruh positif Struktur Aktiva terhadap Return On Equity di perusahaan

Manufaktur di BEI, artinya semakin besar struktur aktiva perusahaan maka semakin

besar pula Return On Equity yang diperoleh. Berbeda pada penelitian Fachrudin

(2011) di Perusahaan industri dasar dan kimia yang diolah menggunakan analisis jalur

menyatakan struktur modal signifikan positif berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Hasil analisis regresi pertama, secara parsial variabel bebas struktur keuangan

(X1) berpengaruh terhadap variabel intervening rasio efisiensi (Y) dan

variabel bebas manajemen hutang (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel

intervening rasio efisiensi (Y).Hal ini dikarenakan pada struktur keuangan

(X1) nilai signifikan t lebih kecil dari α = 0,10 atau dapat disimpulkan bahwa

H0 ditolak dan H1 diterima, sedangkan pada manajemen hutang (X2) nilai

singnifikan t lebih besar dari α = 0,10 atau dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan H1 ditolak. Hasil pengujian secara simultan, variabel bebas

struktur keuangan (X1) dan manajemen hutang (X2) tidak berpengaruh

terhadap variabel intervening rasio efisiensi (Y). Hal ini dikarenakan F Hitung >

F Tabel. atau dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Hasil analisis regresi kedua secara individual (parsial) variabel bebas struktur

keuangan (X1), manajemen hutang (X2) dan variabel intervening rasio efisiensi

(Y) berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja laba (ROE). Hal ini

Page 14: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

14

dikarenakan nilai signifikan t dari ketiga variabel tersebut lebih kecil dari nilai

α = 0,10 atau dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil pengujian

secara simultan (bersama-sama) variabel bebas struktur keuangan (X1)

manajemen hutang (X2) dan variabel intervening rasio efisiensi (Y)

berpengaruh terhadap variabel terikat kinerja laba (Z). Hal ini dikarenakan

nilai FHitung dari ketiga variabel tersebut lebih besar dari F Tabel. atau dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat peneliti tambahkan guna penelitian yang lebih

baik lagi, yaitu :

1. Dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap beberapa variabel lain dalam

kaitannya dengan struktur keuangan dan manajemen hutang dalam

mempengaruhi kinerja laba.

2. Sebaiknya jumlah data dalam penelitian-peneltian berikutnya dapat

diperbanyak (ditingkatkan) untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik

lagi (memuaskan).

DAFTAR PUSTAKA

Ardiatmi, Uliva Dewi.2014. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio,Total

Asset Turnover, Firm Size, dan Debt Ratio Terhadap Profitabilitas (ROE)

Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Food and Beverages yang

Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012). Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro.

FacrudinKA. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Agency Cost

terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.13(1):37-46.

Hendra Agus Wibowo dan Diyah Pujiati (2011) “Analisis Rasio Keuangan dalam

Memprediksi Perubahan Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property Di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX). Skripsi

Horne, James C Van dan John M.Machhowicz, 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.

Alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny A.Kwary. Jakarta: Salemba Empat

Husnan, Suad. 2000. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, YKPN,

Yogyakarta.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2008, PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta

Page 15: STRUKTUR KEUANGAN DAN MANAJEMEN HUTANG TERHADAP …

15

Keown,A.J dan D.F. scott Jr, 2001, Basic Financial Management.7th edition, Prentice Hall,

New York.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. BPEE.

Yogyakarta.

Singarimbun, M dan Sofyan Effendi. 2005. Metode Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: Pustaka

LP3 ES. Indonesia.

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Van Horne, James C. Dan M.Jhon Wachowicz, 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,

Diterjemahkan oleh Aria Farahita, Amanugrani, dan Taufik Hendrawan, edisi

kedua belas, PT Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta

Weston, J. Fred & Eugene F. Brigham. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi

Kesepuluh, Jilid Dua. Jakarta: Erlangga