struktur dan tujuan tutur mim selamat pagi … · ucapan selamat pagi berbahasa inggris ..... 38...
TRANSCRIPT
i
STRUKTUR DAN TUJUAN TUTUR MIM SELAMAT
PAGI DALAM AKUN INSTRAGRAM PATH INDONESIA:
KAJIAN STRUKTURAL DAN PRAGMATIS
Tugas Akhir
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Bella Belinda
NIM: 124114018
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
一一
一
一
一
一
..一
TUGAS AKⅡIR
STRUKTUR DAN TUJUAN TUTUR PIIIM SELApl区 T PAGI
DALAM AKUN INSTRAGRAPIIPИ ■ビIAFDθNEЛИ:
銀 AN STR■lKTURAL DAN PRAGmTIS
01eh
T傘菫ggal,27 Jttli 2016
Prott Dr.Io Praplomo建aryadi,■ I。菫um.
PEp璽B理}IBⅢIG菫
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketua
Sck_rctaris
Allggota
ⅡALAPIAN PENGESAttAN
TUGAS AKIIR
STRUKTUR DAN TUttAN TUT‐ URnどJttl sELttMAT PAGI
DALAPIIAKIIN INSTRAGRAM燿筋百ぶD錫 劇И:
―
STRUKTURAL DAN PRAGPmTIS
I)i』ulis olch
Dr.P`Att Stlbalvo,M.Hum.
PIoi Dr.1.Praplomo Balγ懇重i,L〔.Hum.
一
一
padatan6gal, 19 Juli 2016
dan dinyatakan memenuhi s3rarat.
3二 E■■■,Fま■:【二P■11惑毒::
l Lcrigkap
Hcly Antono,ヽ 4.Hulit
1野akarta,27 hli 2016
F〔畿ultts Sastta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis
ini tidak mernuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimanalayalaya karya ilmiah.
Yogyakarta,27 Juli 2016
Pcllulis,
Bclla Belinda
lV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas
akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1)
Program Studi Sastra Indonesia di Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan limpah terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan
tugas akhir ini.
1. Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan pembimbing
akademik yang tidak pernah letih menyisihkan waktu dan tenaganya dengan
penuh perhatian, kasih sayang, dan kesabaran dalam membimbing,
mengarahkan, dan menyemangati penulis sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan.
2. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku pembimbing II yang telah
membantu memberi masukan, bimbingan, dan arahan dalam penyusunan tugas
akhir ini.
3. Segenap dosen Program Studi Sastra Indonesia USD: Drs. A. Hery Antono,
M.Hum.; Drs. B.Rahmanto, M.Hum.; S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum.; Dr.
Yoseph Yapi Taum, M.Hum.; Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum.; Drs. F.X.
Santoso, M.S.; Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A., serta para dosen
pengampu mata kuliah yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
5。
Segenap Staf Sekretariat Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma atas
berbagai pelayanan dalam urusan akadernik.
Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
menyediakan buku-buku yang penulis perlukan.
6. Kedua orang tualercinta, Bapak Fransiskus Aler (alm.) dan Ibu Lim ljia Tjuan
yang tidak pernah lelah berjuang, mendukun5, dar. mendoakan selama proses
pendidikan hingga saat ini. Terima kasih juga kepada Drs. Hb. Hery Santoso,
M.Hum., Dra. Agnes Triana Sulistyaningsih, drg. Paulus Paksi Inggrl
Lumaksita, dan Paulus Wikan Unggul Prabandono atas segala kasih sayang,
doa, perhatian, sernangat, dan nasihat yang tidak pernah bosan diberikan
kepada penulis.
7. Teman-ternan mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia angkatan 2012 yang
telah berjuang bersama-sama hingga saat ini. Terima kasih juga kepada Valen,
Puput, Jalu, Icha, Arum, Noven, Lydia, Melki, Tere, Lita, dan Miki yang telah
memberikan semangat kepadapenulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyusun
tugas akhir ini yang tidak disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan. Sanoga tugas
akhir ini memberikan manfaatbagi pembaca.
Yogyakart a, 27 Juli 2016
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Capek boleh. Nyerah? Jangan!
-Bella Belinda-
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:
Bapak Fransiskus Aler (alm.) dan Ibu Lim Tjia Tjuan
Program Studi Sastra Indonesia USD
Segenap pembaca karya sederhana ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
ABSTRACT .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
1.4 Manfaat Hasil Penelitian ............................................................................... 5
1.5 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 6
1.6 Landasan Teori .............................................................................................. 8
1.6.1 Pengertian dan Struktur Wacana .......................................................... 8
1.6.2 Wacana Tertulis ................................................................................... 9
1.6.3 Jenis Wacana ........................................................................................ 10
1.6.4 Tujuan Tutur ........................................................................................ 11
1.7 Metode dan Teknik Penelitian ...................................................................... 12
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ............................................... 12
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data ........................................................ 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ................................................ 16
1.8 Sistematika Penyajian ................................................................................... 16
BAB II STRUKTUR MIM SELAMAT PAGI
2.1 Pengantar ....................................................................................................... 17
2.2 Tipe I: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi ....................... 18
2.2.1 Tipe I-a: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi
secara Tersurat .................................................................................... 19
2.2.2 Tipe I-b: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi
secara Tersirat ..................................................................................... 20
2.3 Tipe II: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
dan Slot Tuturan Penyerta ............................................................................ 23
2.3.1 Tipe II-a: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
Formal dan Slot Tuturan Penyerta ...................................................... 24
2.3.2 Tipe II-b: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
Informal dan Slot Tuturan Penyerta ................................................... 28
2.3.3 Tipe II-c: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
Berbahasa Inggris dan Slot Tuturan Penyerta .................................... 31
2.4 Tipe III: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot
Ucapan Selamat Pagi ................................................................................... 33
2.4.1 Tipe III-a: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta
dan Slot Ucapan Selamat Pagi Formal ............................................... 34
2.4.2 Tipe III-b: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta
dan Slot Ucapan Selamat Pagi Informal ............................................. 37
2.4.3 Tipe III-c: MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot
Ucapan Selamat Pagi Berbahasa Inggris ............................................ 38
2.5 Tipe IV: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
Informal, Slot Tuturan Penyerta-1, dan Slot Tuturan Penyerta-2 ................ 39
2.6 Tipe V: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta-1, Slot
Ucapan Selamat Pagi Informal, dan Slot Tuturan Penyerta-2 ..................... 41
2.7 Bagan Rangkuman ........................................................................................ 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III TUJUAN TUTUR MIM SELAMAT PAGI
3.1 Pengantar ....................................................................................................... 44
3.2 Mengucapkan Selamat Pagi .......................................................................... 45
3.3 Mengucapkan Selamat Pagi dan Menyemangati .......................................... 46
3.4 Mengucapkan Selamat Pagi dan Menasihati ................................................ 49
3.5 Mengucapkan Selamat Pagi dan Mendoakan ............................................... 51
3.6 Mengucapkan Selamat Pagi dan Mengingatkan ........................................... 54
3.7 Mengucapkan Selamat Pagi dan Merayu ...................................................... 56
3.8 Mengucapkan Selamat Pagi dan Bergurau ................................................... 59
3.9 Mengucapkan Selamat Pagi, Menasihati, Menyemangati, dan Mendoakan
..................................................................................................................... 61
3.10 Menyemangati, Mengingatkan, dan Mengucapkan Selamat Pagi .............. 63
3.11 Mengingatkan .............................................................................................. 64
3.12 Tabel Penanda Tujuan Tutur dalam MSP ................................................... 65
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 69
4.2 Saran ............................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71
LAMPIRAN 1 .................................................................................................... 73
LAMPIRAN 2 .................................................................................................... 84
PROFIL PENULIS ........................................................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR SINGKATAN,
DAFTAR BAGAN, DAN DAFTAR TABEL
halaman
DAFTAR SINGKATAN
KBBI : Buku Kamus Besar Bahasa Indonesia
MSP : Mim Selamat Pagi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Ucapan Selamat Pagi dan Tuturan Penyerta........................ 3
Bagan 2 Struktur Tuturan Penyerta dan Ucapan Selamat Pagi........................ 3
Bagan 3 Struktur Ucapan Selamat Pagi Tersirat ............................................. 3
Bagan 4 Strukutr MSP Tipe I ........................................................................ 19
Bagan 5 Struktur MSP Tipe II ....................................................................... 24
Bagan 6 Struktur MSP Tipe III ...................................................................... 34
Bagan 7 Struktur MSP Tipe IV ...................................................................... 40
Bagan 8 Struktur MSP Tipe V ....................................................................... 41
Bagan 9 Rangkuman Struktur MSP ............................................................... 43
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Penanda Tuturan Tersirat dalam MSP Tipe I-b ................................ 23
Tabel 2 Penanda Tujuan Tutur dalam MSP ................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Belinda, Bella. 2016. “Struktur dan Tujuan Tutur Mim Selamat Pagi dalam
Akun Instagram Path Indonesia: Kajian Struktural dan
Pragmatis”. Skripsi Strata Satu (S-1). Program Studi Sastra
Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji struktur dan tujuan mim “selamat pagi”
(selanjutnya disingkat MSP) dalam akun Instagram Path Indonesia. Dua masalah
yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bagaimana struktur MSP, dan (ii) apa
saja tujuan tutur MSP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur
dan tujuan tutur MSP.
Objek penelitian ini adalah struktur dan tujuan tutur MSP yang terdapat
dalam data berupa 90 file IMG (image) Instagram Path Indonesia. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode simak, yaitu menyimak tuturan tertulis pada MSP
dalam akun Instagram Path Indonesia.
Data kemudian dianalisis dengan metode agih dan metode padan. Metode
agih digunakan untuk menjawab masalah pertama.Teknik yang diterapkan adalah
teknik bagi unsur langsung (BUL), dilanjutkan dengan teknik baca markah.
Metode padan digunakan untuk menjawab masalah kedua. Metode padan yang
dimaksud adalah metode padan pragmatik. Metode ini digunakan untuk meng-
identifikasi tujuan tutur MSP. Hasil analisis data lalu disajikan dengan metode
formal dan metode informal.
Terkait dengan masalah pertama, ditemukan lima struktur MSP, yaitu (i)
MSP yang terdiri dari satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi, (ii) MSP
yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi dan tuturan
penyerta, (iii) MSP yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi tuturan
penyerta dan ucapan selamat pagi, (iv) MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional
yang berisi ucapan selamat pagi informal, tuturan penyerta-1, dan tuturan
penyerta-2, serta (v) MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi tuturan
penyerta-1, ucapan selamat pagi informal, dan tuturan penyerta-2.
Menyangkut masalah kedua, ditemukan 10 (sepuluh) tujuan tutur dalam
MSP, yaitu (i) mengucapkan selamat pagi, (ii) mengucapkan selamat pagi dan
menyemangati, (iii) mengucapkan selamat pagi dan menasihati, (iv) mengucapkan
selamat pagi dan mendoakan, (v) mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan,
(vi) mengucapkan selamat pagi dan merayu, (vii) mengucapkan selamat pagi dan
bergurau, (viii) mengucapkan selamat pagi, menasihati, menyemangati, dan
mendoakan, (ix) menyemangati, mengingatkan, dan mengucapkan selamat pagi,
serta (x) mengingatkan.
Kata Kunci: mim selamat pagi, instragram, struktur, tujuan tutur, wacana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Belinda, Bella. 2016. “Structures and Goals of „Selamat Pagi‟ Meme in the
Path Indonesia Instagram: Structural and Pragmatic Studies”.
Undergraduate (S-1) Thesis: Department of Indonesian Letters,
Sanata Dharma University.
This study analyzes the structures and goals of „selamat pagi‟ meme
(MSP) taken from Instagram account named Path Indonesia. There are two main
problems in this study: (i) how is the structure of MSP and (ii) what is the goal of
MSP expression. The aim of this study are to describe the structure of MSP and
the goal of MSP expression.
The objects of this study are structures and goals of MSP from 90 IMG
(image) Path Indonesia Instagram files. Data collected by simak method. The data
are collected using observation method, which was observing written expression
of MSP in Instagram account Path Indonesia. The base technique is observation
method, which it is continued in involved conversation observation technique.
Data in this study are analyzed by using distributional and identity
methods. Distributional method is used to answer the first problem. It is applied in
segmenting immediate constituents technique. It is continued with read-marker
technique. Identity method is used to answer the second problem. The method is
applied in pragmatic identity method. The results of this analysis are presented
with formal and informal methods.
There are five structures of MSP found in the first problem: (i) MSP
structure consists of one functional slot which is selamat pagi expression, (ii)
MSP structure consists of two functional slots which are selamat pagi expression
and complementary discourse, (iii) MSP structure consists of two functional slots
which are complementary discourse and selamat pagi expression, (iv) MSP
structure consists of three functional slots which are selamat pagi informal
expression, the first complementary discourse, and the second complementary
discourse, and (v) MSP structure consists of three functional slots which are the
first complementary discourse, selamat pagi informal expression, and the second
complementary discourse.
There are 10 goals of MSP expression found in the second problem: (i) to
express selamat pagi, (ii) to express and to inspire, (iii) to express and to suggest,
(iv) to express and to pray, (v) to express and to remind, (vi) to express and to
persuade, (vii) to express and to make a joke, (viii) to express, to remind, to
inspire, and to pray, (ix) to inspire, to remind, and to express, and (x) to remind.
Key words: meme “selamat pagi”, instagram, structure, goal, expression
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tugas akhir ini membahas mim “selamat pagi” (selanjutnya disingkat MSP)
dalam akun Instagram Path Indonesia. Tinjauan dilakukan secara struktural dan
pragmatis. MSP akhir-akhir ini mudah dijumpai di media sosial, salah satunya di
Instagram. Ada banyak akun Instagram yang mempublikasikan MSP. Bahkan, ada
beberapa akun Instagram yang setiap pagi secara rutin mengunggah atau meng-
upload MSP, misalnya akun Path Indonesia.
Dilihat dari arti katanya, mim merupakan sebuah karya komunikasi yang
dikemas dalam bentuk tulisan, video maupun foto atau gambar yang disertai kata-kata
singkat untuk menyampaikan ide si pembuat agar dapat disampaikan atau disebarkan
ke khalayak luas (bdk. Adhiwijayanti, 2015: 1). Berikut ini beberapa contoh MSP
yang terdapat dalam akun Instagram Path Indonesia.
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(2)
(3)
Dalam tiga contoh tersebut, dijumpai fenomena verbal dan visual. Pada
contoh (1), fenomena verbalnya berupa tuturan Selamat pagi kesayangan aku, disertai
fenomena visual berupa secangkir minuman dengan hiasan krim berbentuk kucing.
Fenomena pada contoh (2) adalah tuturan Perbedaan antara hari yang indah atau
tidak adalah sikapmu. Selamat pagi disertai gambar jembatan kecil menuju ke sebuah
pantai. Adapun pada contoh (3), fenomena verbalnya tuturan Bangun pagi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tanda bahwa Anda bisa mencapai tujuan hidup lebih baik dari kemarin, akan tetapi
fenomena visualnya hanya disertai latar belakang berwarna putih polos.
Tentu ada hubungan antara fenomena verbal dan visual dalam mim. Kedua
fenomena tersebut memiliki kaitan sehingga menghasilkan keutuhan pesan yang
ingin disampaikan (Subagyo, 2016: 26). Namun, penelitian ini hanya akan berfokus
pada fenomena verbal dalam MSP. Selain itu, kajian ini mengkhususkan pada MSP
yang berupa tulisan dan foto atau gambar (bukan MSP berupa video). Adapun
masalah yang akan dibahas ada dua. Pertama, bagaimana struktur MSP? Dalam tiga
contoh di atas, terlihat adanya struktur MSP yang berbeda. Ketiga struktur tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan I Struktur Ucapan Selamat Pagi dan Tuturan Penyerta
Bagan II Struktur Tuturan Penyerta dan Ucapan Selamat Pagi
Bagan III Struktur Ucapan Selamat Pagi Tersirat
Ucapan Selamat Pagi
Tuturan Penyerta
Tuturan Penyerta
Ucapan Selamat Pagi
Ucapan Selamat Pagi
Tersirat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kedua, apa saja tujuan tutur MSP? Dalam tiga contoh di atas, terlihat adanya
tujuan MSP yang bermacam-macam. Pada contoh (1), tujuannya mengucapkan
selamat pagi dan merayu mitra tutur. Contoh (2) bertujuan menasihati mitra tutur dan
mengucapkan selamat pagi. Adapun contoh (3) bertujuan mengingatkan mitra tutur.
Topik tentang MSP dipilih dalam penelitian ini karena empat alasan. Pertama,
MSP menjadi fenomena komunikasi yang dijumpai dalam relasi kaum muda. Mim
dapat dikatakan identik dengan komunikasi kaum muda yang secara intensif terjadi
melalui gawai (gadget).
Kedua, MSP sangat dekat dengan keseharian peneliti sebagai kaum muda.
MSP menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari, bahkan peneliti juga menjadi
pelaku dari komunikasi dengan MSP.
Ketiga, MSP telah menjadi gejala bahasa yang berkembang dan mempublik
sehingga menarik untuk diteliti. Di samping itu, MSP merupakan bagian dari budaya
pop, sehingga kajian tentang MSP menjadi perlu untuk didokumentasikan sebagai
salah satu fenomena bahasa yang pernah berkembang.
Keempat, MSP menunjukkan adanya fenomena komunikasi yang layak dikaji
secara linguistis. Semula, tuturan disebut bernilai mim jika ditujukan untuk hiburan
semata (bdk. Adhiwijayanti, 2015: 1). Berangkat dari pengertian tersebut, MSP dapat
diartikan sebagai tuturan yang kurang serius atau tidak berarti. Ucapan selamat pagi
biasa dimasukkan sebagai phatic communion (komunikasi fatis). Komunikasi fatis
adalah tuturan yang dimaksudkan untuk membentuk ikatan sosial (Malinowski, 2014:
285); atau penggunaan bahasa yang semata-mata mengutamakan fungsi sosial, tetapi
tidak dimaksudkan untuk mengemukakan gagasan atau pemikiran (Senft, 2014: 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Namun, MSP ternyata bukan sekadar komunikasi fatis. Selain untuk mengucapkan
selamat pagi, MSP juga digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam butir 1.1, penelitian ini akan membahas dua
masalah, yaitu:
1.2.1 Bagaimana struktur MSP?
1.2.2 Apa saja tujuan tutur MSP?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Mendeskripsikan struktur MSP.
1.3.2 Mendeskripsikan tujuan tutur MSP.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah deskripsi tentang struktur dan tujuan tutur
MSP. Secara teoretis, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai jenis wacana baru
sehingga menemukan teori struktur wacana baru, yaitu struktur komunikasi fatis.
Secara praktis, penelitian ini menemukan strategi komunikasi fatis (phatic
communication) yang baru. Pemaparan mengenai bagaimana struktur penciptaan
MSP dan apa saja tujuan tutur MSP membuat MSP semakin mudah untuk dipahami,
sehingga mendorong hadirnya MSP yang lebih bervariasi dan tidak membosankan
bagi mitra tutur. Hasil penelitian ini juga bermanfaat bagi retorika dan dapat dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sebagai dokumentasi salah satu gejala bahasa yang sedang populer saat ini, terutama
di kalangan anak muda.
1.5 Tinjauan Pustaka
Mim merupakan gejala baru dalam komunikasi, terutama setelah kehadiran
perangkat komunikasi modern bernama telepon cerdas (smartphone) atau gawai
(gadget). Oleh sebab itu, fenomena mim belum mendapat perhatian yang cukup,
terutama dari kacamata analisis wacana dan pragmatik. Sejauh penelusuran yang
dilakukan oleh peneliti, baru ditemukan empat kepustakaan, yaitu Adhiwijayanti
(2015), Simanullang (2015), Amretasari (2014), dan Subagyo (2016).
Dalam buku berjudul Meme Dibaca Mim, Adhiwijayanti (2015) hanya
memuat kumpulan pengalaman admin-admin Meme Comic Indonesia (MCI), tidak
memuat mengenai mim itu sendiri. Sementara itu, Simanullang (2015) dalam
penelitiannya yang berjudul “Fenomena Meme di Media Sosial dan Pengaruhnya
bagi Kehidupan Sosial” menyimpulkan bahwa munculnya fenomena mim saat ini
merupakan fenomena khas era internet. Informasi yang beredar tidak lagi komunikasi
satu arah (one step communication), tetapi dua arah (two step communication), atau
bahkan berbagai arah (multistep flow of communication).
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Riau tersebut menyebutkan beberapa jenis mim yang sedang ngetrend di
kalangan anak muda sekarang, yaitu mim sindiran, mim percintaan, mim motivasi,
mim joke, dan mim politik. Menurutnya, cara berkomunikasi melalui ilustrasi mim
memiliki manfaat (khususnya dalam dunia maya), seperti hiburan bagi banyak orang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mengembangkan imajinasi dengan membuat cerita lucu, mengetahui informasi baru
secara tidak langsung mengenai fenomena sosial yang ada, dan lain sebagainya.
Dibahas pula oleh Amretasari (2014) dalam penelitiannya yang berjudul
“Struktur Teks Bergambar Meme Keanu Conspiration dalam Media Sosial” bahwa
salah satu ciri khas mim jaringan maya adalah adanya aturan tidak tertulis mengenai
bagaimana seharusnya sebuah mim dibuat. Adapun salah satu kunci penting dalam
menentukan aturan tersebut adalah menganalisis unsur eksternal dari tiap mim dan
memetakan polanya. Hubungan yang ada antar unsur eksternal dan struktur akan
menunjukkan aturan bagi mim tersebut. Hubungan ini secara tidak langsung
membantu para pembuat mim maupun para orang awam yang ingin membuat mim
sesuai dengan keinginannya.
Subagyo (2016) dalam tulisannya yang berjudul “Tujuan Tutur Mim Selamat
Pagi dalam Wacana Media Sosial” membahas apa saja tujuan tutur mim “Selamat
Pagi” dalam wacana media sosial. Melalui kajian pragmatis, penelitian tersebut
berhasil menemukan 14 tujuan tutur dalam mim “Selamat Pagi” di media sosial
WhatsApp dan Instagram, yaitu (1) mengucapkan selamat pagi, (2) mengucapkan
selamat pagi dan mendoakan, (3) mengucapkan selamat pagi dan menyemangati, (4)
mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan, (5) mengucapkan selamat pagi dan
mengajak bergurau, (6) mengucapkan selamat pagi dan merayu (nggombal), (7)
mengucapkan selamat pagi, mengingatkan, dan mendoakan, (8) menyemangati,
mengingatkan, dan mengucapkan selamat pagi, (9) mengingatkan, menyemangati,
dan mengucapkan selamat pagi, (10) mengingatkan, (11) menyemangati, (12) berdoa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
atau bersyukur, (13) menyemangati dan mendoakan, serta (14) mengingatkan dan
bergurau.
Dari penelusuran pustaka tersebut, dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama,
belum ada peneliti yang mengkaji struktur mim. Kedua, penelitian mengenai tujuan
tutur MSP telah dilakukan, tetapi dalam wacana media sosial, bukan khusus dalam
Instagram. Dengan demikian, penelitian ini akan menghasilkan dua hal baru, yaitu
struktur MSP serta berbagai tujuan tutur MSP khususnya dalam wacana Instagram
Path Indonesia.
1.6 Landasan Teori
Pada landasan teori ini akan dipaparkan (a) pengertian dan struktur wacana,
(b) wacana tertulis, (c) jenis wacana, dan (d) tujuan tutur. Landasan teori butir (a),
(b), dan (c) akan digunakan sebagai dasar analisis struktural MSP. Adapun landasan
teori butir (d) menjadi dasar analisis pragmatis atas tujuan tutur MSP.
1.6.1 Pengertian dan Struktur Wacana
Baryadi dalam Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa (2002)
menjelaskan hakikat wacana secara etimologis. Kata wacana berasal dari kata vacana
„bacaan‟ dalam bahasa Sansekerta. Kata vacana itu kemudian masuk ke dalam bahasa
Jawa Kuna dan bahasa Jawa Baru wacana yang memiliki makna „bicara, kata,
ucapan‟. Kata wacana dalam bahasa Jawa Baru tersebut kemudian diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi wacana yang bermakna „ucapan, percakapan, tutur yang
merupakan suatu kesatuan‟ (Soegono, dkk., eds., 2008: 1612). Kata wacana dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
bahasa Indonesia digunakan sebagai padanan kata discourse dalam bahasa Inggris
(Baryadi, 2002: 1). Menurut Kamus Linguistik, wacana merupakan satuan gramatikal
tertinggi atau terbesar (Kridalaksana, 2008: 231).
Wacana dihasilkan oleh proses komunikasi verbal yang berkesinambungan,
yaitu dari titik mula, tengah berlangsung, sampai titik akhir. Tahap-tahap komunikasi
itu menentukan struktur wacana yang dihasilkannya. Sesuai dengan tahap-tahap
komunikasi itu, wacana memiliki bagian-bagian, yaitu bagian awal wacana, bagian
tubuh wacana, dan bagian penutup (Luxemburg 1984: 100). Sebagai sebuah struktur,
setiap bagian wacana memiliki fungsi tersendiri. Bagian awal wacana berfungsi
sebagai pembuka wacana, bagian tubuh wacana berfungsi sebagai pemapar isi
wacana, dan bagian penutup berfungsi sebagai penanda akhir wacana. Dari ketiga
bagian itu, bagian yang wajib ada adalah tubuh wacana. Dua bagian yang lain tidak
selalu ada dalam setiap wacana (Baryadi, 2002: 14).
Tentang cara memerikan struktur wacana, Longacre (1979 dikutip Subagyo,
1998: 34) mengusulkan dilakukannya penentuan slot-slot fungsional. Slot fungsional
ibarat ruangan yang di dalamnya terdapat seperangkat fenomena kebahasaan dengan
fungsi tertentu.
1.6.2 Wacana Tertulis
Berdasarkan media yang dipakai untuk mewujudkannya, dapat dikemukakan
dua jenis wacana, yaitu (i) wacana lisan (spoken discourse) dan (ii) wacana tertulis
(written discourse). Wacana lisan adalah wacana yang diwujudkan secara lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Untuk menerima dan memahami jenis wacana ini, si penerima harus menyimak atau
mendengarkannya (Baryadi, 2002: 9).
Wacana tertulis adalah wacana yang diwujudkan secara tertulis. Untuk
menerima dan memahaminya, si penerima harus membacanya. Wacana ini sering
dikaitkan dengan wacana noninteraktif (noninteractive discourse) karena proses
pemproduksian wacana ini tidak dapat langsung ditanggapi oleh komunikan. Contoh
jenis wacana ini adalah surat, telegram, pengumuman tertulis, deskripsi, cerita
pendek, novel, puisi, naskah drama, petunjuk melakukan suatu perbuatan, eksposisi,
naskah undang-undang, iklan tertulis, dan wacana jurnalistik (Baryadi, 2002: 11).
1.6.3 Jenis Wacana
Berdasarkan keaktifan partisipan komunikasi, wacana dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu (i) wacana monolog (monologue discourse), (ii) wacana
dialog (dialogue discourse), dan (iii) wacana polilog (poyilogue discourse). Wacana
monolog adalah wacana yang pemproduksiannya hanya melibatkan pihak pembicara.
Wacana monolog dapat dibedakan menjadi wacana monolog lisan seperti ceramah,
khotbah, kampanye, petuah dan wacana monolog tertulis seperti wacana eksposisi,
wacana deskripsi, wacana jurnalistik, wacana prosedural, dan wacana narasi tertulis
(Baryadi, 2002: 11).
Wacana dialog adalah wacana yang pemproduksiannya melibatkan dua pihak
yang bergantian peran sebagai pembicara dan pendengar. Contoh wacana dialog
adalah sapa-menyapa, tanya jawab, peristiwa tawar-menawar dalam jual beli
(Baryadi, 2002: 11-12).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Wacana polilog adalah wacana yang diproduksi melalui pertukaran tiga jalur
atau lebih. Pemproduksian wacana polilog pada dasarnya sama dengan
pemproduksian wacana dialog karena keduanya melibatkan pihak-pihak yang
bergantian peran sebagai pembicara dan pendengar. Contoh wacana polilog adalah
percakapan, diskusi, rapat, dan musyawarah (Baryadi, 2002: 12).
1.6.4 Tujuan Tutur
Secara umum, tujuan dapat dirumuskan sebagai a state which regulates the
behavior of the individual (suatu keadaan yang mengatur atau mendorong perilaku
seseorang) (Leech, 1993: 61; Subagyo, 2014: 22). Tujuan tuturan dapat mencakup
tujuan personal dan tujuan sosial. Tujuan personal (tujuan perseorangan) adalah
tujuan yang hendak dicapai seseorang dengan tuturannya, seperti menyuruh diam.
Yang lain, misalnya bertanya, mengajak, menolak (ajakan), mengejek, mengkritik,
mengusulkan, memuji, mengucapkan terima kasih, memberitahu, dan sebagainya.
Adapun tujuan sosial (tujuan bersama) adalah menegakkan dan menjaga rasa hormat
sebagai sesama (Leech, 1993: 162). Setiap orang sebaiknya selalu mengingat dua
tujuan tersebut sekaligus, yaitu bagaimana agar tujuan personalnya tercapai, tetapi
tujuan sosialnya juga diperhatikan.
Selain tujuan personal dan tujuan sosial, fungsi fatis juga terlibat di dalam
sebuah tuturan. Fungsi komunikasi fatis dimaksudkan untuk membentuk ikatan sosial
(Malinowski, 2014: 285); atau penggunaan bahasa yang semata-mata mengutamakan
fungsi sosial, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengemukakan gagasan atau pemikiran
(Senft, 2014: 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1.7 Metode dan Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu (a) pengumpulan data, (b)
analisis data, (c) penyajian hasil analisis data. Berikut akan dijelaskan masing-masing
tahap dalam penelitian ini.
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Objek penelitian ini adalah MSP. Wacana ini berada dalam data yang berupa
wacana berbentuk tuturan tertulis. Data tersebut diperoleh dari akun Instagram Path
Indonesia, dan terkumpul sebanyak 90 data, sebagaimana tersaji dalam Lampiran 1
dan Lampiran 2.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Disebut
“metode simak” atau “penyimakan” karena memang berupa penyimakan: dilakukan
dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133;
2015: 203). Adapun teknik yang digunakan dalam metode simak ada dua tahapan,
yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya adalah teknik sadap, yaitu
teknik yang dilakukan dengan menyadap pembicaraan (baca: menyadap penggunaan
bahasa) seseorang atau beberapa orang (Sudaryanto, 1993: 133; 2015: 203). Adapun
teknik lanjutnya adalah teknik simak libat cakap, yaitu peneliti terlibat langsung
dalam dialog. Dalam hal ini, keikutsertaannya dapat aktif dapat pula reseptif.
Dikatakan aktif, bila peneliti juga ikut angkat bicara dalam proses dialog atau
konversasi atau imbal wicara; dan dikatakan reseptif bila peneliti, baik karena faktor
subjektif maupun faktor objektif hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh mitra
(-mitra) wicaranya. Diri peneliti sendiri sebagai alatnya, yaitu untuk dilibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
langsung dalam membentuk dan memunculkan calon data (Sudaryanto 1993: 133-
134; 2015: 203-204). Data berupa 90 MSP selanjutnya direkam dalam bentuk file
berformat IMG (image).
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya adalah analisis data. Telah
dikemukakan adanya dua masalah yang akan dibahas. Pertama, bagaimana struktur
MSP? Untuk menjawab masalah tersebut, diterapkan metode agih, yaitu metode yang
alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu sendiri (Sudaryanto, 2015: 37).
Teknik dasar yang diterapkan adalah bagi unsur langsung atau teknik BUL. Disebut
demikian karena cara yang digunakan pada awal kerja analisis adalah membagi
satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur (Sudaryanto, 2015: 37).
Setelah membagi satuan lingual menjadi beberapa bagian, teknik selanjutnya
adalah teknik baca markah. Menurut pendapat Sudaryanto (2015: 129) pemarkahan
menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu. Kemampuan
membaca peranan pemarkah (marker) berarti kemampuan menentukan kejatian yang
dimaksud. Penggunaan teknik baca markah dalam penelitian ini dilakukan dengan
melihat langsung pemarkah yang bersangkutan. Pemarkah itu berupa keberadaan
tuturan “Selamat pagi” dan berbagai variasinya sebagai pengisi slot fungsional yang
utama. Selain itu, terdapat pula pemarkah lain yang mengisi slot fungsional yang
berperan sebagai tuturan penyerta. Jadi, terdapat slot-slot fungsional yang berisi
ucapan selamat pagi maupun berisi tuturan penyerta. Lebih jelasnya sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(4)
Pada contoh (4), Selamat pagi. Buruan bangun, kalau ngga rejekinya keburu
dipatok ayam! memiliki dua slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat pagi
formal yang dikemukakan dengan Selamat pagi. Slot kedua berisi tuturan penyerta
Buruan bangun, kalau ngga rejekinya keburu dipatok ayam!.
Masalah kedua, apa tujuan tutur MSP? Untuk menjawab masalah itu, diterap-
kan metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, ter-
lepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto,
1993: 13; 2015: 15). Adapun metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat
penentunya mitra wicara (Sudaryanto, 1993: 15). Dalam penelitian ini, metode padan
pragmatis digunakan untuk menentukan tujuan tutur MSP, misalnya sebagai berikut.
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(6)
Untuk menentukan tujuan tutur contoh (5) dan (6), peneliti menempatkan diri
sebagai mitra wicara yang menafsirkan tujuan dua tuturan tersebut. Contoh (5),
Selamat pagi. Jangan lupa sarapan biar ngga pingsan, tujuan tutur bergurau
diutarakan dengan Jangan lupa sarapan biar ngga pingsan, dengan kata kunci biar
ngga pingsan. Sedangkan tujuan mengucapkan selamat pagi dituturkan dengan
Selamat pagi. Contoh (5) akan lebih wajar jika dituturkan kepada kerabat dekat kita,
seperti teman sebaya dan rekan kerja. Akan dirasa tidak wajar bahkan tidak sopan
bila dituturkan kepada orang tua.
Contoh (6), Selamat pagi, para calon orang sukses!, bertujuan mengucapkan
selamat pagi dan mendoakan. Tujuan mengucapkan selamat pagi kepada mitra tutur
dikemukakan dengan Selamat pagi. Tujuan mendoakan mitra tutur diutarakan dengan
menggunakan tuturan Para calon orang sukses. Tuturan (6) akan lebih tepat dan
wajar bila dituturkan kepada anak muda dan kerabat dekat, misalnya rekan kerja.
Tuturan tersebut menjadi tidak wajar, aneh, bahkan tidak sopan bila dituturkan
kepada orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis
data. Hasil analisis data pada penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode
formal dan informal. Penyajian dengan metode formal adalah perumusan dengan
tanda dan lambang-lambang. Pada metode informal hasil penelitian disajikan
menggunakan kata-kata biasa yang dapat langsung dipahami secara mudah oleh
pembacanya (Sudaryanto, 1993: 145).
1.8 Sistematika Penyajian
Laporan hasil penelitian disusun dalam IV Bab. Bab pertama pendahuluan.
Bab pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
hasil penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan
sistematika penyajian.
Bab II memuat kajian struktural MSP. Bab III membahas tujuan tutur apa saja
yang terdapat dalam MSP. Bab IV memuat kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
STRUKTUR MIM SELAMAT PAGI
2.1 Pengantar
MSP merupakan perpaduan antara gejala verbal dan visual. Gejala verbal
dalam MSP berupa wacana tertulis. Wacana tertulis adalah wacana yang diwujudkan
secara tertulis. Untuk menerima dan memahaminya, si penerima harus membacanya.
Wacana tertulis sering dikaitkan dengan wacana noninteraktif (noninteractive
discourse) karena proses pemproduksiannya tidak dapat langsung ditanggapi oleh
komunikan (Baryadi, 2002: 11). Berdasarkan keaktifan partisipan komunikasi, MSP
merupakan wacana monolog. Wacana monolog adalah wacana yang
pemproduksiannya hanya melibatkan pihak pembicara (ibid.). Adapun gejala visual
dalam MSP berupa foto atau gambar yang mendukung tuturan yang bersifat verbal.
Dalam Bab II ini dibahas struktur MSP berdasarkan gejala verbalnya. Struktur
MSP menyangkut keberadaan atau kelengkapan bagian-bagian MSP. Tentang cara
memerikan struktur wacana, Longacre (1979 dikutip Subagyo, 1998: 34) mengusul-
kan dilakukannya penentuan slot-slot fungsional. Slot fungsional ibarat ruangan yang
di dalamnya terdapat seperangkat fenomena kebahasaan dengan fungsi tertentu.
Selain dengan penentuan slot-slot fungsional, penonjolan topik dalam wacana juga
dilakukan. Pengedepanan (foregrounding) merupakan salah satu cara menonjolkan
topik dalam wacana. Pengedepanan adalah cara menonjolkan topik dengan
meletakkan topik pada bagian depan dari suatu wacana. Dengan diletakkan di depan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
topik akan kelihatan mencolok di antara bagian wacana yang lain. Dengan demikian,
topik akan mudah diketahui (Baryadi, 2002: 55-56).
Penentuan slot fungsional dalam MSP dilakukan dengan metode agih. Teknik
dasarnya bagi unsur langsung, diteruskan teknik lanjutan baca markah. MSP terdiri
dari slot atau slot-slot fungsional yang terdiri atas slot ucapan selamat pagi dan slot
lain yang berisi tuturan penyerta. Dalam penelitian ini, berhasil ditemukan 5 (lima)
tipe MSP berdasarkan keberadaan atau kelengkapan slot fungsionalnya. Pertama,
struktur MSP yang terdiri dari satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi
(selanjutnya disebut Tipe I). Kedua, struktur MSP yang terdiri dari dua slot
fungsional yang berisi ucapan selamat pagi dan tuturan penyerta (selanjutnya disebut
Tipe II). Ketiga, struktur MSP yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi tuturan
penyerta dan ucapan selamat pagi (selanjutnya disebut Tipe III). Keempat, struktur
MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi informal,
tuturan penyerta-1, dan tuturan penyerta-2 (selanjutnya disebut Tipe IV). Kelima,
struktur MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi tuturan penyerta-1,
ucapan selamat pagi informal, dan tuturan penyerta-2 (selanjutnya disebut Tipe V).
Berikut ini paparan tentang lima tipe MSP tersebut.
2.2 Tipe I: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi
MSP Tipe I hanya tersusun dengan satu slot fungsional, dan slot itu berisi
ucapan selamat pagi. Sebagaimana namanya, slot tersebut berfungsi untuk memuat
ucapan selamat pagi. Jika dibuat bagan, struktur MSP Tipe I adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Ucapan Selamat Pagi
Bagan 4 Struktur MSP Tipe I
Dari bagan di atas, struktur MSP Tipe I dapat dibedakan menjadi dua.
Pertama, MSP Tipe I-a, yaitu struktur MSP yang berisi ucapan selamat pagi bersifat
tersurat. Kedua, MSP Tipe I-b, yaitu struktur MSP dengan ucapan selamat pagi
bersifat tersirat.
2.2.1 Tipe I-a: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi secara Tersurat
Struktur MSP Tipe I-a berisi ucapan selamat pagi yang dikemukakan secara
tersurat. Disebut “tersurat” karena maksud mengucapkan selamat pagi dikemukakan
dengan tuturan Selamat pagi. Berikut ini contohnya.
(7)
Pada contoh (7), tampak satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi yang
dikemukakan secara tersurat Selamat pagi. Tindak tutur tersurat (eksplisit) dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
ini sama dengan tindak tutur literal (literal speech act). Tindak tutur literal (literal
speech act) adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata yang
menyusunnya (Wijana, 1996: 32).
Dari 90 data MSP yang ditemukan, hanya dijumpai satu data MSP Tipe I-a
dalam media sosial Instagram Path Indonesia. Tidak ditemukan variasi pengucapan
selamat pagi seperti dalam media sosial yang lain, terutama WhatsApp, yang
memungkinkan adanya variasi pengucapan selamat pagi, seperti Pagi, Mat pagi, Met
pagi, atau Slamat pagi.
2.2.2 Tipe I-b: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi secara Tersirat
Selain struktur MSP Tipe I-a yang berisi ucapan selamat pagi yang
dikemukakan secara tersurat, dijumpai pula MSP Tipe I-b berisi ucapan selamat pagi
yang dikemukakan secara tersirat. Dikatakan “tersirat” sebab tujuan tutur
mengucapkan selamat pagi pada struktur MSP Tipe I-b dikemukakan dengan kata-
kata yang maknanya tidak menyatakan secara terus terang. Ucapan selamat pagi
dikemukakan secara tersirat atau tidak tersurat. Berikut ini akan dikemukakan lima
contoh MSP bertipe I-b.
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(9)
(10)
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(12)
Pada contoh (8) s.d. (12), ucapan selamat pagi dikemukakan dengan tuturan
tersirat (implisit). Contoh (8) memperlihatkan adanya satu slot fungsional. Slot itu
berisi ucapan selamat pagi yang dikemukakan dengan tuturan tersirat Semangat pagi
kamu yang terbit dan merekah dari sudut hati, yang tersenyum serta menari di sela-
sela imaji. Contoh (9) menunjukkan satu slot fungsional, yaitu ucapan selamat pagi
dengan tuturan tersirat Tiap pagi kita punya pilihan; terus tidur dan melanjutkan
mimpi atau bergegas bangun dan mengejar mimpi. Contoh (10) menyajikan satu slot
fungsional berisi ucapan selamat pagi yang dikemukakan secara tersirat Masih terlalu
pagi untuk sebuah kesedihan.
Pada contoh (11), tampak adanya satu slot fungsional berisi ucapan selamat
pagi secara tersirat Pagi itu untuk disyukuri, bukan untuk dikeluhkan. Adapun pada
contoh (12), satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi dengan tuturan tersirat
Semangat. Semoga hari ini penuh berkah dan senyum. Have a lovely day.
Paparan dalam butir 2.2.2 menunjukkan penggunaan tindak tutur tersirat
untuk mengisi slot ucapan selamat pagi. Tuturan tersirat tersebut dapat dilacak lewat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
“kata kunci” (clue) yang ada dalam tuturan (bdk. Subagyo, 2016: 28). Kata kunci
sebagai penanda tuturan tersirat semangat pagi pada contoh (8), tiap pagi pada
contoh (9), masih terlalu pagi pada contoh (10), pagi itu untuk disyukuri pada contoh
(11), dan semoga hari ini pada contoh (12) menunjukkan ucapan selamat pagi yang
tersirat. Selain adanya kata-kata kunci tersebut, tuturan (8) s.d. tuturan (12) terkesan
aneh dan tidak wajar apabila dituturkan selain di pagi hari.
Penjelasan mengenai penanda tuturan tersirat dalam contoh (8) s.d. (12) dapat
ditabelkan seperti di bawah ini.
Tabel 1 Penanda Tuturan Tersirat dalam MSP Tipe I-b
No. Data MSP Penanda Tuturan Tersirat
8
Semangat pagi kamu yang terbit dan
merekah dari sudut hati, yang
tersenyum serta menari di sela-sela
imaji.
Semangat pagi
9
Tiap pagi kita punya pilihan; terus tidur
dan melanjutkan mimpi atau bergegas
bangun dan mengejar mimpi.
Tiap pagi
10 Masih terlalu pagi untuk sebuah
kesedihan. Masih terlalu pagi
11 Pagi itu untuk disyukuri, bukan untuk
dikeluhkan. Pagi itu untuk disyukuri
12 Semangat. Semoga hari ini penuh
berkah dan senyum. Have a lovely day. Semoga hari ini
2.3 Tipe II: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi dan Slot
Tuturan Penyerta
MSP Tipe II ini memiliki dua slot fungsional. Slot yang pertama berisi ucapan
selamat pagi. Sesuai dengan namanya, slot ini memuat tuturan selamat pagi. Slot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kedua berisi tuturan penyerta. Dinamai “tuturan penyerta” karena keberadaan tuturan
dalam slot tersebut bersifat menyertai slot ucapan selamat pagi yang diikutinya. Ada
berbagai tujuan tutur yang diemban slot tuturan penyerta; penjelasannya dipaparkan
pada Bab III. Jika dibuat bagan, struktur MSP Tipe II tampak sebagai berikut.
Ucapan Selamat Pagi
Tuturan Penyerta
Bagan 5 Struktur MSP Tipe II
Struktur MSP Tipe II selanjutnya dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan
keformalan-ketidakformalan dan kode yang digunakan dalam slot ucapan selamat
pagi. Pertama, stuktur MSP Tipe II-a yang berisi slot ucapan selamat pagi formal dan
slot berisi tuturan penyerta. Kedua, stuktur MSP Tipe II-b yang berisi slot ucapan
selamat pagi informal dan slot berisi tuturan penyerta. Ketiga, stuktur MSP Tipe II-c
yang berisi slot ucapan selamat pagi berbahasa Inggris dan slot berisi tuturan
penyerta. Berikut ini paparan tentang struktur MSP Tipe II-a, II-b, dan II-c.
2.3.1 Tipe II-a: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Formal dan Slot
Tuturan Penyerta
Struktur MSP Tipe II-a memiliki dua slot fungsional. Pertama, slot ucapan
selamat pagi yang dikemukakan dengan tuturan formal. Tuturan formal yang
dimaksud adalah tuturan yang menggunakan bahasa sesuai dengan situasi formal atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
resmi. Kedua, slot berisi tuturan penyerta. Berikut ini dipaparkan enam contoh MSP
Tipe II-a.
(13)
(14)
(15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(16)
(17)
(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pada contoh (13) s.d. (18), ucapan selamat pagi dikemukakan dengan tuturan
selamat pagi yang bersifat formal, yang disertai dengan tuturan penyerta. Contoh (13)
menampilkan adanya dua slot fungsional. Slot tersebut terdiri dari ucapan selamat
pagi yang dikemukakan secara formal Selamat pagi disertai dengan tuturan penyerta
Kalau kamu baca tulisan ini, selamat! Berarti kamu masih dikasih “hidup”. Kalau
itu ngga bisa jadi alasan buat kamu senyum, ngga tau deh alasan apalagi yang bisa.
Contoh (14) menghadirkan dua slot fungsional, yaitu ucapan selamat pagi bersifat
formal Selamat pagi dan tuturan Para calon orang sukses! yang menjadi tuturan
penyerta. Contoh (15) menyajikan dua slot fungsional. Pertama, slot berisi ucapan
selamat pagi formal Selamat pagi. Kedua, slot berisi tuturan penyerta
Assalamualaikum.
Contoh (16) memiliki dua slot fungsional. Pertama, ucapan selamat pagi yang
dikemukakan secara formal, yakni Selamat pagi. Kedua, berupa tuturan penyerta
Kamu yang selalu ada di hati. Terdapat dua slot fungsional pada contoh (17), yaitu
ucapan selamat pagi dengan tuturan formal Selamat pagi, diikuti tuturan penyerta
yang menyerupai sebuah dialog, yaitu Kamu: Aku musti bangun! Kasur: Tapi sayang,
di luar lagi dingin lho! Kamu: ……………………zzzzzzzzzzzzzzzz. Adapun contoh (18)
terdiri dari dua slot fungsional. Pertama, slot fungsional berisi ucapan selamat pagi
bersifat formal Selamat pagi!. Kedua, slot fungsional berisi tuturan penyerta Selamat
berhari Minggu!.
Paparan dalam butir 2.3.1 menunjukkan bahwa MSP (13) s.d (18) memiliki
dua slot fungsional. Pertama, slot ucapan selamat pagi yang berisi tuturan selamat
pagi bersifat formal. Kedua, slot yang berisi tuturan penyerta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.3.2 Tipe II-b: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Informal dan
Slot Tuturan Penyerta
Selain struktur MSP yang berisi slot ucapan selamat pagi formal dan slot
tuturan penyerta (Tipe II-a), terdapat pula struktur MSP yang berisi slot ucapan
selamat pagi informal dan slot tuturan penyerta (Tipe II-b). Dikatakan informal
karena tuturan yang digunakan merupakan bahasa yang tidak sesuai dengan situasi
formal atau resmi. Berikut ini beberapa contoh yang akan menunjukkan perbedaan
slot ucapan selamat pagi pada Tipe II-a dan Tipe II-b.
(19)
(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(21)
(22)
(23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pada contoh (19) s.d. (23), terlihat bahwa terdapat dua slot fungsional.
Pertama, slot berisi ucapan selamat pagi. Kedua, slot berisi tuturan penyerta. Ucapan
selamat pagi dikemukakan dengan tuturan informal yang disertai dengan tuturan
penyerta. Dikatakan sebagai tuturan informal karena tuturan tersebut menggunakan
bahasa informal atau bahasa yang biasa digunakan dalam situasi tidak formal.
Tampak adanya dua slot fungsional pada contoh (19). Slot pertama terdiri dari
slot ucapan selamat pagi yang disajikan secara informal Met pagi. Slot kedua
merupakan slot tuturan penyerta berisi Jangan mulai hari kamu dengan kepingan
hari kemarin. Setiap pagi di mana kita bangun adalah awal baru untuk hidup kita.
Contoh (20) berisi slot ucapan selamat pagi informal dan tuturan penyerta. Slot
ucapan selamat pagi informal dituliskan dengan tuturan Met Pagi!. Slot tuturan
penyerta berisi Ayo kita bikin seru hari ini!. Contoh (21) menyajikan dua slot
fungsional. Pertama, slot berisi ucapan selamat pagi yang bersifat informal Met pagi.
Kedua, slot tuturan penyerta berisi Kamu, yang senyumnya ngalahin indahnya
mentari pagi.
Contoh (22) berisi dua slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat
pagi informal Semangat pagi. Slot kedua berisi tuturan penyerta Makhluk pemilik
senyum manis. Adapun contoh (23) menampilkan dua slot fungsional. Slot pertama
berisi slot ucapan selamat pagi informal Pagi. Slot kedua merupakan slot tuturan
penyerta berisi tuturan Cantik.
Paparan dalam butir 2.3.2 memperlihatkan bahwa struktur MSP Tipe II-b
berisi dua slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat pagi yang disajikan
dengan tuturan selamat pagi bersifat informal. Slot kedua berisi tuturan penyerta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.3.3 Tipe II-c: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Berbahasa
Inggris dan Slot Tuturan Penyerta
Selain struktur MSP berisi slot ucapan selamat pagi formal dan slot tuturan
penyerta, serta struktur MSP berisi slot ucapan selamat pagi informal dan slot tuturan
penyerta, terdapat pula struktur MSP berisi slot ucapan selamat pagi berbahasa
Inggris dan slot tuturan penyerta (struktur MSP Tipe II-c). Struktur MSP Tipe II-c ini
mempunyai dua slot fungsional. Pertama, slot berisi ucapan selamat pagi yang
menggunakan bahasa Inggris. Kedua, slot berisi tuturan penyerta. Berikut ini
beberapa contohnya.
(24)
(25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(26)
(27)
(28)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pada contoh (24) s.d. (28), slot pertama berisi ucapan selamat pagi yang
dikemukakan dengan bahasa Inggris dan slot kedua berisi tuturan penyerta. Contoh
(24) mempunyai dua slot fungsional. Slot yang pertama memuat ucapan selamat pagi
berbahasa Inggris Good morning! dan slot kedua memuat tuturan penyerta Selalu ada
harapan bagi mereka yang berdoa dan selalu ada jalan bagi mereka yang mau
berusaha. Contoh (25) terdiri atas slot fungsional berisi ucapan selamat pagi
berbahasa Inggris Good morning, disusul slot berupa tuturan penyerta Don’t worry be
happy. Mulakan hari Anda dengan senyuman. Sulami dengan keceriaan. Tinggalkan
seketika kesedihan. Pasti beroleh kebahagiaan. Contoh (26) menampilkan slot
ucapan selamat pagi dengan menggunakan bahasa Inggris yakni Good morning!
disertai dengan slot tuturan penyerta berisi Udah siap buat memulai hari?.
Pada contoh (27), disajikan dua slot fungsional berupa slot ucapan selamat
pagi Good morning! diikuti slot tuturan penyerta berisi Yuk, sarapan dulu!. Adapun
contoh (28) berisi slot ucapan selamat pagi Good morning serta slot tuturan penyerta
berisi Awali dengan berdoa. Jalani dengan syukur. Akhiri dengan bersyukur.
Paparan dalam butir 2.3.3 menunjukkan bahwa slot fungsional ucapan selamat
pagi disajikan dengan menggunakan tuturan berbahasa Inggris dan diikuti dengan slot
fungsional berisi tuturan penyerta.
2.4 Tipe III: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi
MSP Tipe III juga memiliki dua slot fungsional. Slot pertama berisi tuturan
penyerta. Slot kedua berisi ucapan selamat pagi. Ada berbagai tujuan tutur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
diemban oleh slot penyerta; penjelasannya dipaparkan pada Bab III. Struktur MSP
Tipe III dapat dibagankan sebagai berikut.
Tuturan Penyerta
Ucapan Selamat Pagi
Bagan 6 Struktur MSP Tipe III
Berdasarkan Bagan 6 Struktur MSP Tipe III di atas, struktur MSP Tipe III
dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan keformalan-ketidakformalan dan kode
yang digunakan dalam slot ucapan selamat pagi. Pertama, stuktur MSP Tipe III-a
yang berisi slot ucapan selamat pagi formal. Kedua, stuktur MSP Tipe III-b yang
berisi slot ucapan selamat pagi informal. Ketiga, stuktur MSP Tipe III-c yang berisi
slot ucapan selamat pagi berbahasa Inggris. Berikut ini paparan tentang struktur MSP
Tipe III-a, III-b, dan III-c.
2.4.1 Tipe III-a: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi Formal
Struktur MSP Tipe III-a memiliki dua slot fungsional. Slot pertama berisi slot
tuturan penyerta. Slot kedua berisi ucapan selamat pagi yang bersifat formal.
Dikatakan bersifat formal karena tuturan yang digunakan menggunakan bahasa sesuai
dengan situasi formal atau resmi. Berikut ini beberapa contohnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
(29)
(30)
(31)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(32)
(33)
Contoh (29) ditampilkan dengan keberadaan dua slot fungsional. Pertama, slot
tuturan penyerta berisi pernyataan Sangat dicintai seseorang membuatmu memiliki
kekuatan. Sementara sangat mencintai seseorang membuatmu memiliki keberanian.
Kedua, slot berisi ucapan selamat pagi yang menggunakan tuturan formal, yakni
Selamat pagi. Disebut sebagai tuturan formal karena tuturan tersebut menggunakan
bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau resmi. Pada contoh (30), slot
fungsional terdiri dari tuturan penyerta Alhamdulillah. Berdoa itu bukan hanya ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kita memohon sesuatu, tapi juga karena banyak sekali hal yang harus kita syukuri,
diikuti dengan ucapan formal Selamat pagi. Contoh (31) menyajikan slot tuturan
penyerta berisi Mulailah hari baru dengan semangat baru disertai slot ucapan
selamat pagi formal Selamat pagi.
Pada contoh (32), dua slot fungsional terdiri dari slot ucapan tuturan penyerta
berisi Doaku hari ini: Tuhan, jadikan hari ini penuh berkah dan rahmatmu untuk
teman, saudara, dan keluargaku terkasih dan slot ucapan selamat pagi berisi Selamat
pagi. Adapun dua slot fungsional pada contoh (33) yaitu slot tuturan penyerta berisi
Sahabat adalah orang yang berani untuk membangunkan kita dari mimpi dan berani
berlari bersama menggapai mimpi itu diikuti slot ucapan selamat pagi formal
Selamat pagi.
Paparan dalam butir 2.4.1 menunjukkan bahwa terdapat dua slot fungsional
dalam MSP Tipe III. Pertama, slot fungsional yang berisi tuturan penyerta. Kedua,
slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi yang disajikan menggunakan tuturan
formal.
2.4.2 Tipe III-b: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi Informal
Struktur MSP Tipe III-b terdiri dari dua slot fungsional. Slot pertama berisi
tuturan penyerta, adapun slot kedua berisi ucapan selamat pagi yang bersifat informal.
Informal berarti tidak resmi (KBBI, 2008: 535). Berikut akan dipaparkan beberapa
contoh struktur MSP yang berisi slot tuturan penyerta dan slot ucapan selamat pagi
informal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(34)
Pada contoh (34), tampak bahwa slot fungsional tuturan penyerta Dear kamu
yang teristimewa disertai dengan slot fungsional berupa ucapan selamat pagi dengan
tuturan informal Met pagi!. Dari 90 data, hanya dijumpai satu data MSP Tipe I-a
dalam media sosial Instagram. Tidak ditemukan variasi pengucapan selamat pagi
seperti dalam media sosial yang lain, terutama WhatsApp, yang memungkinkan
adanya variasi Pagi, Mat pagi, Met pagi, atau Slamat pagi.
Dalam paparan butir 2.4.2, dapat dilihat bahwa struktur MSP Tipe III-b berisi
dua slot fungsional. Slot pertama berisi tuturan penyerta, dan slot kedua berisi ucapan
selamat pagi yang dikemukakan dengan tuturan informal.
2.4.3 Tipe III-c: MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan Selamat
Pagi Berbahasa Inggris
Struktur MSP Tipe III-c mempunyai dua slot fungsional. Slot pertama berisi
tuturan penyerta. Slot kedua berisi ucapan selamat pagi berbahasa Inggris. Berikut ini
beberapa contohnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(35)
Contoh (35) menyajikan dua slot fungsional secara bersamaan. Pertama, slot
berisi tuturan penyerta Enjoy ya hari ini. Kedua, slot ucapan selamat pagi berbahasa
Inggris yaitu Good morning. Tidak ditemukan variasi lain yang berstruktur sama
seperti Tipe III-c di media sosial Instagram Path Indonesia.
Dalam paparan butir 2.4.3, dapat dilihat bahwa struktur MSP Tipe III-c
mencakup dua slot fungsional. Slot pertama berisi tuturan penyerta, diikuti slot kedua
yang berisi ucapan selamat pagi dengan tuturan berbahasa Inggris.
2.5 Tipe IV: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Informal, Slot
Tuturan Penyerta-1, dan Slot Tuturan Penyerta-2
MSP Tipe IV memiliki tiga slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan
selamat pagi. Slot kedua berisi tuturan penyerta-1. Slot ketiga berisi tuturan penyerta-
2. Ada berbagai tujuan tutur yang diemban oleh slot tuturan penyerta-1 dan slot
tuturan penyerta-2; penjelasannya dipaparkan pada Bab III. Struktur MSP Tipe IV
dapat dibagankan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Ucapan Selamat Pagi
Informal
Tuturan Penyerta-1
Tuturan Penyerta-2
Bagan 7 Struktur MSP Tipe IV
Slot ucapan selamat pagi pada Tipe IV menggunakan tuturan informal.
Tuturan informal yang dimaksud adalah tuturan yang menggunakan bahasa tidak
sesuai dengan situasi formal atau resmi. Berikut ini contohnya.
(36)
Pada contoh (36), tampak tiga slot fungsional secara bersamaan. Pertama, slot
berisi ucapan selamat pagi informal Pagi. Kedua, slot berisi tuturan penyerta-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sayang. Ketiga, slot berisi tuturan penyerta-2 Sarapan dulu yuks. Tidak ditemukan
variasi lain yang berstruktur sama seperti Tipe IV di Instagram Path Indonesia. Perlu
dicatat bahwa tulisan Good morning pada foto atau gambar roti tidak diperhitungkan
sebagai tuturan dalam MSP.
Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa struktur MSP Tipe IV mencakup tiga
slot fungsional. Slot pertama berisi ucapan selamat pagi informal, diikuti slot kedua
yang berisi tuturan penyerta-1, dan diakhiri slot ketiga berisi tuturan penyerta-2.
2.6 Tipe V: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta-1, Slot Ucapan
Selamat Pagi Informal, dan Slot Tuturan Penyerta-2
MSP Tipe V berisi tiga slot fungsional. Slot pertama berisi tuturan penyerta-1.
Slot kedua berisi ucapan selamat pagi informal. Slot ketiga berisi tuturan penyerta-2.
Ada berbagai tujuan tutur yang diemban oleh slot tuturan penyerta-1 dan slot tuturan
penyerta-2; penjelasannya dipaparkan pada Bab III. Struktur MSP Tipe V dapat
dibagankan sebagai berikut.
Tuturan Penyerta-1
Ucapan Selamat Pagi
Informal
Tuturan Penyerta-2
Bagan 8 Struktur MSP Tipe V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Slot ucapan selamat pagi pada Tipe V menggunakan tuturan informal. Tuturan
informal yang dimaksud adalah tuturan yang menggunakan bahasa tidak sesuai
dengan situasi formal atau resmi. Berikut ini akan ditampilkan MSP yang memiliki
tiga slot fungsional sekaligus atau yang berstruktur tuturan penyerta-1, ucapan
selamat pagi informal, dan tuturan penyerta-2.
(37)
Contoh (37) menyajikan tiga slot fungsional secara bersamaan. Slot tersebut
masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Pertama, slot berisi tuturan penyerta-1
Buah Bengkuang Buah Jambu. Kedua, slot berisi ucapan selamat pagi informal Met
Pagi. Ketiga, slot berisi tuturan penyerta-2 Sayang. Aku kangen kamu. Dari 90 data,
hanya dijumpai satu data MSP Tipe V dalam media sosial Instagram Path Indonesia.
Dari paparan di atas, dapat dilihat bahwa struktur MSP Tipe V berisi tiga slot
fungsional. Slot-slot tersebut berpadu menjadi sebuah struktur baru di dalam sebuah
MSP. Slot pertama berisi tuturan penyerta-1, slot kedua berisi ucapan selamat pagi
informal, dan slot ketiga berisi tuturan penyerta-2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2.7 Bagan Rangkuman
Paparan tentang struktur MSP dalam Bab II dapat dibagankan sebagai berikut.
Struktur
MSP
MSP Tipe I
MSP Tipe II
MSP Tipe III
Ucapan
Selamat Pagi
Tersirat
Tersurat
MSP Tipe IV
MSP Tipe V
Ucapan
Selamat Pagi
Tuturan
Penyerta
Tuturan
Penyerta
Ucapan
Selamat Pagi
Formal
Informal
Berbahasa
Inggris
Formal
Informal
Berbahasa
Inggris
Ucapan
Selamat Pagi
Informal
Tuturan
Penyerta-1
Tuturan
Penyerta-2
Tuturan
Penyerta-1
Ucapan
Selamat Pagi
Informal
Tuturan
Penyerta-2
Bagan 9 Rangkuman Struktur MSP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
TUJUAN TUTUR MIM SELAMAT PAGI
3.1 Pengantar
Dalam pragmatik, berbicara dipandang sebagai salah satu dari aneka aktivitas
yang berorientasi pada tujuan (Leech, 1993: 20; Wijana, 1996: 11; Subagyo, 2014:
21). Secara umum, tujuan dapat dirumuskan sebagai suatu keadaan yang mengatur
atau mendorong perilaku seseorang (Leech, 1993: 61; Subagyo, 2014: 22). Tujuan
tuturan dapat mencakup tujuan personal dan tujuan sosial. Tujuan personal (tujuan
perseorangan) adalah tujuan yang hendak dicapai seseorang dengan tuturannya
seperti menyuruh diam. Yang lain, misalnya bertanya, mengajak, menolak (ajakan),
mengejek, mengkritik, mengusulkan, memuji, mengucapkan terima kasih, memberi
tahu, dan sebagainya. Adapun tujuan sosial (tujuan bersama) adalah pemeliharaan
perilaku yang sopan dan terhormat (Leech, 1993: 162). Pada Bab III ini, dibahas
tujuan tutur MSP lewat media sosial Instagram. Dalam komunikasi dengan MSP,
tujuan personal dan tujuan sosial tidak dapat dipisahkan sebab dua tujuan tersebut
berpadu menjadi satu. Selain dua tujuan tersebut, terdapat pula fungsi kontak tertentu
di dalam mim, misalnya fungsi kontak dalam mengucapkan selamat malam,
mengucapkan selamat siang, maupun mengucapkan selamat hari raya tertentu.
Dengan metode analisis padan pragmatik, penelitian ini berhasil menemukan
10 (sepuluh) tujuan tutur dalam MSP, yaitu (a) mengucapkan selamat pagi, (b)
mengucapkan selamat pagi dan menyemangati, (c) mengucapkan selamat pagi dan
menasihati, (d) mengucapkan selamat pagi dan mendoakan, (e) mengucapkan selamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pagi dan mengingatkan, (f) mengucapkan selamat pagi dan merayu, (g) mengucapkan
selamat pagi dan bergurau, (h) mengucapkan selamat pagi, menasihati,
menyemangati, dan mendoakan, (i) menyemangati, mengingatkan, dan mengucapkan
selamat pagi, serta (j) mengingatkan.
3.2 Mengucapkan Selamat Pagi
Tujuan utama dari MSP ialah mengucapkan selamat pagi. Namun, MSP yang
bertujuan mengucapkan selamat pagi dalam Instagram hanya ditemukan dua contoh,
sebagaimana salah satunya telah dikemukakan sebagai contoh (7) pada Bab II.
Berikut ini dua contoh MSP yang bertujuan mengucapkan selamat pagi.
(38)
(39)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Contoh (38) Selamat Pagi! dan contoh (39) Selamat pagi. Assalamualaikum
yang dalam Instagram tidak memiliki variasi lain, hanya sebatas mengucapkan
selamat pagi. MSP ini tidak diikuti dengan tuturan lain atau tuturan penyerta di
dalamnya. MSP (38) bersifat umum. Maksudnya, penuturnya dapat siapa saja, dan
penerima tuturnya juga dapat siapa saja, baik di kalangan anak muda maupun orang
tua. Bahasanya tidak menunjukkan ciri-ciri bahasa anak muda ataupun bahasa orang
tua. Namun, MSP (39) bersifat khusus. Penutur dan mitra tuturnya adalah kalangan
umat muslim. Ini dapat dicermati dari penggunaan Assalamualaikum yang terdapat di
dalam tuturan.
3.3 Mengucapkan Selamat Pagi dan Menyemangati
Selain tujuan utama mengucapkan selamat pagi, MSP juga diciptakan dengan
berbagai tujuan lain di dalamnya. Tujuan lain itu dikemukakan melalui tuturan
penyerta, salah satunya adalah menyemangati. Menyemangati yaitu memberi
semangat; memberi motivasi; menggiatkan; menggembirakan; membangkitkan
kebenaran atau kemauan (KBBI, 2008: 1258). Berikut ini beberapa contoh MSP yang
bertujuan mengucapkan selamat pagi dan menyemangati.
(40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(41)
(42)
(43)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Contoh (40), Selamat pagi! Semangat Senin, bertujuan mengucapkan selamat
pagi dan menyemangati mitra tutur. Tujuan mengucapkan selamat pagi diutarakan
dengan tuturan Selamat pagi. Tujuan menyemangati dikemukakan lewat tuturan
Semangat Senin, dengan kata kunci semangat. Pada contoh (41), Selamat pagi!
Biarpun ini hari Minggu, tetep semangat ya!, tujuan mengucapkan selamat pagi
dituturkan dengan Selamat pagi. Tujuan menyemangati dituturkan dengan Biarpun
ini hari Minggu, tetep semangat ya, melalui kata kunci tetep semangat. Tuturan Met
pagi. Ayo kita bikin seru hari ini (42), bertujuan mengucapkan selamat pagi dengan
tuturan Met pagi dan menyemangati dengan tuturan Ayo kita bikin seru hari ini,
dengan kata kunci ayo, dan bikin seru.
Adapun contoh (43), Good morning! Ayo awali hari ini dengan senyuman,
tujuan tuturnya adalah mengucapkan selamat pagi dan menyemangati. Tujuan
mengucapkan selamat pagi disampaikan dengan Good morning dan tujuan
menyemangati dikemukakan dengan tuturan Ayo awali hari ini dengan senyuman,
dengan kata kunci ayo dan senyuman. Contoh (40) dan (41) merupakan tuturan yang
bersifat umum. Dikatakan demikian, karena tuturan tersebut tidak menggunakan
bahasa yang dapat mengarah pada partisipan tutur tertentu. Tuturan tersebut dapat
diucapkan kepada teman kerja, teman sebaya, maupun yang lainnya. Sedangkan
contoh (42) dan (43), lebih mengarah pada kalangan muda. Penggunaan kata met
pagi, ayo dan bikin seru sangat memberikan ciri khas kalangan muda. Tuturan (42)
dan (43) akan terasa aneh atau tidak wajar bila dituturkan kepada orang tua, misalnya
dituturkan oleh seorang murid kepada gurunya di sekolah atau seorang cucu kepada
kakeknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.4 Mengucapkan Selamat Pagi dan Menasihati
Selain dua tujuan MSP yang telah dipaparkan di atas, yaitu MSP yang
bertujuan mengucapkan selamat pagi dan MSP yang bertujuan mengucapkan selamat
pagi dan menyemangati, terdapat pula MSP yang bertujuan mengucapkan selamat
pagi dan menasihati. Dilihat dari arti katanya, menasihati yaitu memberi nasihat
(KBBI 2008: 953). Berikut ini akan dipaparkan beberapa contoh MSP yang bertujuan
mengucapkan selamat pagi dan menasihati.
(44)
(45)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
(46)
(47)
Contoh (44), tuturan Selamat pagi. Mulailah hari dengan menghargai setiap
hal-hal kecil yang mungkin membuat hidup lebih bermakna, bertujuan mengucapkan
selamat pagi dan menasihati. Tujuan mengucapkan selamat pagi dikemukakan
dengan Selamat pagi. Tujuan menasihati ditulis Mulailah hari dengan menghargai
setiap hal-hal kecil yang mungkin membuat hidup lebih bermakna, dengan kata kunci
mulailah. Contoh (45), Waktu terus berjalan. Belajarlah dari masa lalu. Bersiaplah
untuk masa depan. Berikanlah yang terbaik untuk hari ini. Selamat pagi, tujuan
menasihati diujarkan dengan Waktu terus berjalan. Belajarlah dari masa lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Bersiaplah untuk masa depan. Berikanlah yang terbaik untuk hari ini, dengan kata
kunci belajarlah, bersiaplah, dan berikanlah. Sedangkan tujuan mengucapkan
selamat pagi disampaikan dengan Selamat pagi. Bila Anda ingin mendapatkan
sesuatu, belajarlah dengan memberi dan bila Anda ingin kebahagiaan, berikanlah
kebahagiaan itu kepada orang lain. Selamat Pagi, tuturan (46) tersebut bertujuan
mengucapkan selamat pagi dan menasihati. Tujuan selamat pagi ditampilkan dengan
Selamat pagi. Tujuan menasihati disajikan dengan Bila Anda ingin mendapatkan
sesuatu, belajarlah dengan memberi dan bila Anda ingin kebahagiaan, berikanlah
kebahagiaan itu kepada orang lain, dengan kata kunci belajarlah dan berikanlah.
Adapun contoh (47), Good morning. Awali dengan berdoa. Jalani dengan
senyum. Akhiri dengan bersyukur bertujuan mengucapkan selamat pagi dengan Good
morning dan menasihati dengan Awali dengan berdoa. Jalani dengan senyum. Akhiri
dengan bersyukur, dengan kata kunci awali dengan, jalani dengan, dan akhiri
dengan. Contoh tuturan (44), (45), (46), dan (47) merupakan tuturan yang bersifat
umum. Dikatakan demikian karena tuturan-tuturan tersebut dapat diujarkan baik di
kalangan orang tua maupun kalangan anak muda.
3.5 Mengucapkan Selamat Pagi dan Mendoakan
Beberapa tujuan MSP seperti mengucapkan selamat pagi, menyemangati, dan
menasihati telah dipaparkan di atas. Namun, ditemukan pula MSP yang bertujuan
untuk mendoakan. Mendoakan berarti memohonkan berkat dsb kepada Tuhan (KBBI,
2008: 337). Berikut ini beberapa contoh MSP yang bertujuan mengucapkan selamat
pagi dan mendoakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(48)
(49)
(50)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
(51)
Contoh (48), Selamat pagi. Ya Allah, dampingilah upayaku untuk menjadi
orang sukses dan mampu membahagiakan orang tuaku, bertujuan mengucapkan
selamat pagi dan mendoakan. Mengucapkan selamat pagi dengan tegas dituliskan
dengan Selamat pagi. Sedangkan tujuan mendoakan dituturkan dengan Ya Allah,
dampingilah upayaku untuk menjadi orang sukses dan mampu membahagiakan
orang tuaku, dengan kata kunci Ya Allah dan dampingilah. Tuturan (48) bersifat
khusus. Tuturan ini hanya dapat dikemukakan pada kalangan tertentu saja, misalnya
kepada umat muslim.
Contoh (49), Doaku hari ini: Tuhan, jadikan hari ini penuh berkah dan
rahmatmu untuk teman, sahabat, saudara, dan keluargaku terkasih. Selamat pagi,
tujuan mendoakan mitra tutur dikemukakan dengan tuturan Doaku hari ini: Tuhan,
jadikan hari ini penuh berkah dan rahmatmu untuk teman, sahabat, saudara, dan
keluargaku terkasih, dengan kata kunci doaku dan jadikan. Tujuan mengucapkan
selamat pagi disajikan dengan Selamat pagi. MSP ini dapat dituturkan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
siapapun, terlihat dari penggunaan bahasa yang tidak mengarah pada partisipan
tertentu.
Tuturan (50) Selamat pagi. Semoga harimu dimulai dengan cinta dan
berakhir dengan kenangan indah, bertujuan mengucapkan selamat pagi dan
mendoakan. Tujuan mengucapkan selamat pagi dituturkan Selamat pagi. Tujuan
mendoakan ditampilkan dengan tuturan Semoga harimu dimulai dengan cinta dan
berakhir dengan kenangan indah, dengan kata kunci semoga. Tuturan pada contoh
(50) terlihat wajar bila dituturkan oleh sepasang kekasih, karena terdapat tuturan
mengenai percintaan di dalamnya. Tuturan ini akan terasa aneh atau tidak wajar bila
dituturkan oleh anak di bawah umur.
Contoh (51), Selamat pagi, para calon orang sukses!, bertujuan mengucapkan
selamat pagi dan mendoakan mitra tutur. Tujuan mengucapkan selamat pagi
dituturkan dengan Selamat pagi dan tujuan mendoakan diujarkan dengan tuturan
Para calon orang sukses, dengan kata kunci yang sama, yaitu para calon orang
sukses. Tuturan tersebut lebih tepat dan wajar bila dituturkan kepada anak muda atau
rekan kerja, akan terasa aneh dan tidak sopan bila tuturan tersebut dituturkan kepada
orang tua.
3.6 Mengucapkan Selamat Pagi dan Mengingatkan
Selain empat tujuan MSP yang telah disebutkan di atas, yaitu mengucapkan
selamat pagi, mengucapkan selamat pagi dan menyemangati, mengucapkan selamat
pagi dan menasihati, serta mengucapkan selamat pagi dan mendoakan, tujuan lain
pada tuturan MSP juga ditemukan. Tujuan lain itu adalah mengucapkan selamat pagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dan mengingatkan. Berikut akan disajikan beberapa contoh MSP yang bertujuan
mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan.
(52)
(53)
(54)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Contoh (52), Selamat pagi. Jangan lupa berdoa hari ini karena Tuhan tidak
lupa membangunkan kamu hari ini, tujuan mengingatkan tampak jelas dari tuturan
Jangan lupa berdoa hari ini karena Tuhan tidak lupa membangunkan kamu hari ini,
dengan kata kunci jangan lupa. Begitu pula dengan tujuan mengucapkan selamat
pagi, dituliskan langsung melalui tuturan Selamat pagi. Contoh (53), Selamat pagi!
Ingat, tiada hal yang mustahil untuk kau raih di dunia ini selama Tuhan berada di
pihakmu, MSP ini memiliki tujuan untuk mengingatkan. Tujuan mengingatkan
diujarkan dengan Ingat, tiada hal yang mustahil untuk kau raih di dunia ini selama
Tuhan berada di pihakmu, dengan kata kunci ingat. Tujuan mengucapkan selamat
pagi juga dengan tegas dituturkan Selamat pagi. Adapun contoh (54), tujuan
mengucapkan selamat pagi diutarakan dengan tuturan Selamat pagi dan tujuan
mengingatkan disajikan dengan Untuk mengawali hari yang indah ini, jangan lupa
untuk berdoa dan berterima kasih atas kehidupan yang masih diberikan-Nya, dengan
kata kunci jangan lupa. MSP (52), (53), dan (54) bersifat umum. MSP ini dapat
dituturkan kepada siapapun, tanpa mengenal kalangan tertentu. Hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya penggunaan bahasa yang berciri khas anak muda maupun orang
tua.
3.7 Mengucapkan Selamat Pagi dan Merayu
Beragamnya tujuan MSP yang telah dipaparkan di atas, menunjukkan bahwa
MSP tidak hanya digunakan untuk mengucapkan selamat pagi. Walaupun, tujuan
utama dari sebuah MSP adalah mengucapkan selamat pagi. Perkembangan ini
semakin tampak pada berbagai tujuan MSP yang muncul. Berikut contohnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
(55)
(56)
(57)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(58)
(59)
Pada contoh (55), Selamat pagi. Kesayangan aku, dituturkan dengan tujuan
mengucapkan selamat pagi dan merayu. Tujuan merayu dieksekusi dengan
menggunakan tuturan Kesayangan aku, dengan kata kunci kesayangan aku. Tujuan
mengucapkan selamat pagi dituturkan langsung dengan Selamat pagi. Contoh (56),
Selamat pagi kamu yang selalu terselip dalam doaku, tujuan merayu dikemukakan
dengan tuturan Kamu yang selalu terselip dalam doaku, dengan kata kunci kamu
yang selalu dan tujuan mengucapkan selamat pagi disampaikan dengan tuturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Selamat pagi. Contoh (57), tujuan merayu disajikan dengan tuturan Mau teh, kopi,
susu, atau aku?, dengan kata kunci atau aku? dan tujuan mengucapkan selamat pagi
dituliskan dengan tuturan Selamat pagi.
Adapun contoh (58), Selamat pagi kamu pacar impian, bertujuan
mengucapkan selamat pagi dan merayu. Tujuan mengucapkan selamat pagi dituliskan
dengan Selamat pagi dan tujuan merayu diungkapkan dengan tuturan Kamu pacar
impian, dengan kata kunci yang sama pula, yaitu kamu pacar impian. Contoh (59),
Selamat pagi. Dibandingin dua cangkir kopi sekalipun, senyum kamu lebih ngefek
bikin melek, bertujuan mengucapkan selamat pagi dengan Selamat pagi dan merayu
dengan Dibandingin dua cangkir kopi sekalipun, senyum kamu lebih ngefek bikin
melek, dengan kata kunci dibandingin dan senyum kamu lebih ngefek. Contoh (55),
(56), (57), (58), dan (59) bersifat khusus. Dikatakan demikian karena tuturan tersebut
secara khusus dituturkan oleh sepasang kekasih atau dua orang yang memiliki
hubungan sangat erat. Tuturan-tuturan tersebut akan terasa aneh dan tidak wajar bila
diucapkan oleh orang yang baru saja saling kenal, atau dituturkan oleh pasangan
orang tua.
3.8 Mengucapkan Selamat Pagi dan Bergurau
Selain enam tujuan MSP yang telah dijabarkan di atas. Pada bagian ini, MSP
yang bertujuan mengucapkan selamat pagi dan bergurau akan dijabarkan pula dengan
contoh-contoh yang ada. Ditinjau dari arti katanya, bergurau adalah percakapan untuk
bermain-main saja; kelakar; lelucon (KBBI, 2008: 468). Berikut beberapa contoh
MSP yang bertujuan mengucapkan selamat pagi dan bergurau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(60)
(61)
(62)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Pada contoh (60), Selamat pagi. Buruan bangun, kalau ngga rejekinya keburu
dipatok ayam!, tujuan tutur dalam hal bergurau dapat dilacak pada tuturan Buruan
bangun, kalau ngga rejekinya keburu dipatok ayam, dengan kata kunci rejekinya
keburu dipatok ayam. Tujuan mengucapkan selamat pagi diutarakan dengan Selamat
pagi. Tuturan ini lebih tepat jika dituturkan kepada rekan kerja. Contoh (61), Selamat
pagi. Jangan lupa sarapan biar ngga pingsan, tujuan tutur berguraunya diutarakan
dengan Jangan lupa sarapan biar ngga pingsan, dengan kata kunci biar ngga
pingsan. Sedangkan tujuan mengucapkan selamat pagi dikemukakan dengan Selamat
pagi. Tujuan bergurau dalam tuturan (62), Selamat pagi. Sudah dapat pacar belum?,
dapat ditelusuri melalui tuturan Sudah dapat pacar belum?, dengan kata kunci yang
sama, yaitu sudah dapat pacar belum?. Tujuan mengucapkan selamat pagi dituturkan
dengan Selamat pagi. Contoh (60), (61), dan (62) lebih wajar jika dituturkan kepada
kerabat dekat kita, seperti teman sebaya dan rekan kerja. Akan dirasa tidak wajar
bahkan tidak sopan jika dituturkan kepada orang tua, apalagi orang tua yang masih
menyandang status lajang.
3.9 Mengucapkan Selamat Pagi, Menasihati, Menyemangati, dan Mendoakan
Ucapan selamat pagi juga disertai dua tujuan tutur lain, yaitu mengingatkan
dan mendoakan (bdk. Subagyo, 2016: 28). Namun, pada MSP di Instagram
ditemukan tiga tujuan tutur lain selain bertujuan mengucapkan selamat pagi, yang
secara berturut-turut terdapat di dalam tuturan MSP. Tiga tujuan tutur lainnya yaitu
menasihati, menyemangati, dan mendoakan. Dari 90 data yang ditemukan, hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
terdapat satu MSP yang bertujuan mengucapkan selamat pagi, menasihati,
menyemangati, dan mendoakan. Berikut contohnya.
(63)
Contoh (63), Selamat pagi. Awali dengan doa, niat bekerja dengan semangat,
dan pulang dengan selamat. Amin, tuturan tersebut bertujuan untuk mengucapkan
selamat pagi, menasihati, menyemangati, dan mendoakan. Tujuan mengucapkan
selamat pagi terurai dengan tuturan Selamat pagi. Tujuan menasihati diungkapkan
melalui tuturan Awali dengan doa, dengan kata kunci awali dengan. Tujuan
menyemangati dituliskan dengan Niat bekerja dengan semangat, dengan kata kunci
semangat. Tujuan mendoakan dikemukakan melalui tuturan Pulang dengan selamat.
Amin, dengan kata kunci selamat dan Amin. Tuturan (63) akan terasa wajar bila
dituturkan kepada rekan kerja atau kerabat dekat, misalnya sepasang suami-istri.
Tuturan tersebut akan terasa tidak wajar atau aneh bila dituturkan kepada anak-anak,
misalnya anak-anak di bawah umur atau anak-anak yang baru merasakan bangku
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3.10 Menyemangati, Mengingatkan, dan Mengucapkan Selamat Pagi
Dalam komunikasi melalui MSP di media sosial, tujuan tutur menyemangati
dan mengingatkan juga dapat dituturkan terlebih dahulu sebelum mengucapkan
selamat pagi (bdk. Subagyo, 2016, 28). Hal tersebut berlaku juga dalam MSP di
Instagram, sebagai contoh:
(64)
(65)
Tuturan (64), Jangan menyerah atas impianmu, impian memberimu tujuan
hidup. Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaan. Kebahagiaanlah kunci sukses.
Selamat pagi, memiliki tiga tujuan tutur. Pertama, bertujuan menyemangati mitra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tutur, ini dapat dilacak melalui kata kunci jangan menyerah. Kedua, bertujuan
mengingatkan mitra tutur, yaitu dengan kata kunci ingatlah. Ketiga, bertujuan
mengucapkan selamat pagi, yakni dengan tuturan Selamat pagi. Contoh (65),
Semangatlah menjalani hari. Jangan sesali kesalahan kemarin. Jadikan saja itu
sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali. Selamat pagi, tuturan (65) ini
memiliki tujuan tutur yang beragam. Pertama, tujuan tuturnya yakni menyemangati.
Tujuan ini dapat ditemukan dengan kata kunci semangatlah dan jadikan. Kedua,
tujuan tuturnya ialah mengingatkan. Tujuan tersebut dapat dilacak melalui kata kunci
jangan. Ketiga, tujuan tuturnya adalah mengucapkan selamat pagi. Tujuan ini dapat
ditemukan dalam tuturan Selamat pagi. Tuturan (64) dan (65) lebih tepat jika
dituturkan kepada kalangan muda. Dikatakan demikian karena tujuan tutur yang ada
di dalam MSP tersebut sangat sesuai dengan lingkup anak muda, terutama dalam hal
menyemangati.
3.11 Mengingatkan
Tujuan tutur mengingatkan tentunya berkenaan dengan perilaku atau tindakan
positif, misalnya rasa optimisme dalam mencapai tujuan hidup serta pentingnya doa
dan senyuman (bdk. Subagyo, 2016: 28). Ditemukan pula MSP dengan tujuan
mengingatkan di akun Instagram Path Indonesia. Ditelaah dari arti katanya,
mengingatkan adalah mengingat akan; memberi ingat; memberi nasihat (teguran dsb)
supaya ingat akan kewajiban dsb; menjadikan ingat (KBBI, 2008: 535). Namun, dari
90 data yang ditemukan, hanya terdapat satu MSP yang bertujuan mengucapkan
selamat pagi dan mengingatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
(66)
Contoh (66), Bangun pagi adalah tanda bahwa Anda bisa mencapai tujuan
hidup lebih baik dari kemarin, tujuan tuturnya yaitu mengingatkan. Tujuan ini dapat
ditelusuri melalui tuturan tanda bahwa Anda bisa. Tutuan (66) bersifat umum.
Dikatakan demikian karena penutur dan mitra tuturnya dapat siapa saja, baik
kalangan anak muda maupun orang tua. Tidak ada penggunaan bahasa yang dapat
mengarah pada partisipan tutur tertentu.
3.12 Tabel Penanda Tujuan Tutur dalam MSP
Uraian dalam butir 3.2 sampai dengan 3.12 memperlihatkan penggunaan
penanda-penanda kebahasaan yang menunjukkan tujuan tutur dalam MSP. Penanda-
penanda tersebut dapat dibuat tabel sebagai berikut.
Tabel 2 Penanda Tujuan Tutur dalam MSP
No.
Data MSP Tujuan
Penanda
Tujuan Tutur
38 Selamat Pagi! Mengucapkan
Selamat Pagi
selamat pagi
39 Selamat pagi.
Assalamualaikum
selamat pagi dan
assalamualaikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No.
Data MSP Tujuan
Penanda
Tujuan Tutur
40 Selamat pagi! Semangat Senin
Mengucapkan
Selamat Pagi
dan
Menyemangati
selamat pagi dan
semangat
41 Selamat pagi! Biarpun ini hari
Minggu, tetep semangat ya! selamat pagi dan
tetep semangat
42 Met pagi! Ayo kita bikin seru
hari ini! met pagi, ayo, dan
bikin seru
43 Good morning! Ayo awali hari
ini dengan senyuman good morning, ayo,
dan senyuman
44
Selamat pagi. Mulailah hari
dengan menghargai setiap hal-
hal kecil yang mungkin
membuat hidup lebih
bermakna
Mengucapkan
Selamat Pagi
dan Menasihati
selamat pagi dan
mulailah
45
Waktu terus berjalan.
Belajarlah dari masa lalu.
Bersiaplah untuk masa depan.
Berikanlah yang terbaik untuk
hari ini. Selamat pagi
belajarlah,
bersiaplah,
berikanlah, dan
selamat pagi
46
Bila Anda ingin mendapatkan
sesuatu, belajarlah dengan
memberi dan bila Anda ingin
kebahagiaan, berikanlah
kebahagiaan itu kepada orang
lain. Selamat Pagi
belajarlah,
berikanlah, dan
selamat pagi
47
Good morning. Awali dengan
berdoa. Jalani dengan senyum.
Akhiri dengan bersyukur
good morning,
awali dengan, jalani
dengan, dan akhiri
dengan
48
Ya Allah, dampingilah
upayaku untuk menjadi orang
sukses dan mampu
membahagiakan orang tuaku.
Selamat pagi
Mengucapkan
Selamat Pagi
dan Mendoakan
ya Allah,
dampingilah, dan
selamat pagi
49
Doaku hari ini: Tuhan, jadikan
hari ini penuh berkah dan
rahmatmu untuk teman,
sahabat, saudara, dan
keluargaku terkasih. Selamat
pagi
doaku dan jadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No.
Data MSP
Penanda Tujuan
Tutur
50
Selamat pagi. Semoga harimu
dimulai dengan cinta dan
berakhir dengan kenangan
indah
selamat pagi dan
semoga
51 Selamat pagi, para calon orang
sukses!
selamat pagi dan
para calon orang
sukses
52
Selamat pagi. Jangan lupa
berdoa hari ini karena Tuhan
tidak lupa membangunkan
kamu hari ini
Mengucapkan
Selamat Pagi
dan
Mengingatkan
selamat pagi dan
jangan lupa
53
Selamat pagi! Ingat, tiada hal
yang mustahil untuk kau raih
di dunia ini selama Tuhan
berada di pihakmu
selamat pagi dan
ingat
54
Untuk mengawali hari yang
indah ini, jangan lupa untuk
berdoa dan berterima kasih atas
kehidupan yang masih
diberikan-Nya. Selamat pagi
jangan lupa dan
selamat pagi
55 Selamat pagi. Kesayangan aku
Mengucapkan
Selamat Pagi
dan Merayu
selamat pagi dan
kesayangan aku
56 Selamat pagi kamu yang selalu
terselip dalam doaku selamat pagi dan
yang selalu
57 Selamat pagi. Mau teh, kopi,
susu, atau aku?
selamat pagi dan
atau aku?
58 Selamat pagi kamu pacar
impian selamat pagi dan
kamu pacar impian
59
Selamat pagi. Dibandingin dua
cangkir kopi sekalipun,
senyum kamu lebih ngefek
bikin melek
selamat pagi,
dibandingin, dan
senyum kamu lebih
ngefek
60
Selamat pagi. Buruan bangun,
kalau ngga rejekinya keburu
dipatok ayam!
Mengucapkan
Selamat Pagi
dan Bergurau
selamat pagi dan
rejekinya keburu
dipatok ayam
61
Selamat pagi. Jangan lupa
sarapan biar ngga pingsan
selamat pagi dan
biar ngga pingsan
62 Selamat pagi. Sudah dapat
pacar belum?
selamat pagi dan
sudah dapat pacar
belum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No.
Data MSP Tujuan
Penanda
Tujuan Tutur
63
Selamat pagi. Awali dengan
doa, niat bekerja dengan
semangat, dan pulang dengan
selamat. Amin
Mengucapkan
Selamat Pagi,
Menasihati,
Menyemangati,
dan Mendoakan
selamat pagi,
awali dengan,
semangat,
selamat, dan Amin
64
Jangan menyerah atas
impianmu, impian memberimu
tujuan hidup. Ingatlah, sukses
bukan kunci kebahagiaan.
Kebahagiaanlah kunci sukses.
Selamat pagi
Menyemangati,
Mengingatkan,
dan
Mengucapkan
Selamat Pagi
jangan menyerah
dan selamat pagi
65
Semangatlah menjalani hari.
Jangan sesali kesalahan
kemarin. Jadikan saja itu
sebagai pelajaran agar tidak
terulang kembali. Selamat pagi
semangatlah,
jadikan, dan selamat
pagi
66
Bangun pagi adalah tanda
bahwa Anda bisa mencapai
tujuan hidup lebih baik dari
kemarin
Mengingatkan tanda bahwa Anda
bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Masalah pada penelitian ini adalah (a) bagaimana struktur MSP dan (b) apa
saja tujuan tutur MSP? Kedua permasalahan tersebut telah dibahas dalam Bab II dan
Bab III.
Terkait dengan masalah pertama, ditemukan lima struktur MSP, yaitu (i) MSP
yang terdiri dari satu slot fungsional berisi ucapan selamat pagi, (ii) MSP yang terdiri
dari dua slot fungsional yang berisi ucapan selamat pagi dan tuturan penyerta, (iii)
MSP yang terdiri dari dua slot fungsional yang berisi tuturan penyerta dan ucapan
selamat pagi, (iv) MSP yang terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi ucapan
selamat pagi informal, tuturan penyerta-1, dan tuturan penyerta-2, serta (v) MSP yang
terdiri dari tiga slot fungsional yang berisi tuturan penyerta-1, ucapan selamat pagi
informal, dan tuturan penyerta-2.
Menyangkut masalah kedua, ditemukan 10 (sepuluh) tujuan tutur dalam MSP,
yaitu (i) mengucapkan selamat pagi, (ii) mengucapkan selamat pagi dan
menyemangati, (iii) mengucapkan selamat pagi dan menasihati, (iv) mengucapkan
selamat pagi dan mendoakan, (v) mengucapkan selamat pagi dan mengingatkan, (vi)
mengucapkan selamat pagi dan merayu, (vii) mengucapkan selamat pagi dan
bergurau, (viii) mengucapkan selamat pagi, menasihati, menyemangati, dan
mendoakan, (ix) menyemangati, mengingatkan, dan mengucapkan selamat pagi, serta
(x) mengingatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4.2 Saran
Setelah dua permasalahan dijawab lewat penelitian ini, ada beberapa saran
yang dapat dilakukan untuk melanjutkan penelitian kebahasaan tentang MSP dan
komunikasi yang sejenis di media sosial. Pertama, dengan rumusan masalah yang
sama, penelitian dapat dilanjutkan tentang MSP di media sosial yang lain, misalnya
khusus di WhatsApp, Twitter, Path secara umum, dsb. Kedua, juga dengan rumusan
masalah yang sama, penelitian dapat diterapkan pada mim selain MSP, misalnya
mim ucapan “Selamat malam”, mim ucapan “Selamat Ulang Tahun”, mim ucapan
“Selamat Idul Fitri”, mim ucapan “Selamat Natal”, dsb. Ketiga, selain itu, perlu juga
dilakukan penelitian mengenai keterkaitan antara fenomena verbal dan fenomena
visual yang terdapat pada MSP maupun mim yang lain. Hal ini perlu dilakukan
karena fenomena visual pasti memiliki makna dan mendukung fenomena verbal yang
disertainya.
Dalam era teknologi komunikasi dan informasi saat ini, komunikasi dengan
mim sangat menarik dan penting. Banyak hal dan pesan dapat dituturkan di dalam
sebuah mim sehingga mim menjadi media yang sangat efektif dalam komunikasi
penutur dan mitra tutur. Oleh sebab itu, topik tentang mim dapat dijadikan penelitian
kebahasaan yang sesuai dengan perkembangan penggunaan bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amretasari, Vremita Desectia. 2014. “Struktur Teks Bergambar Meme Keanu
Conspiration dalam Media Sosial”. Diunduh dari etd.repository.ugm.ac.id.
pada 15/03/2016, pukul 09.36 WIB.
Baryadi, I. Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa.
Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia.
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh M.D.D. Oka.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Malinowski, Bronislaw. 2014. “On Phatic Communion”. Dalam Jaworski, Adam dan
Nikolas Coupland (eds.). 2014. The Diccourse Reader. New York: Routledge,
hlm. 284-286.
Simanullang, Erik Pandapotan. 2015. “Fenomena Meme di Media Sosial dan
Pengaruhnya Bagi Kehidupan Sosial”. Diunduh dari erpandsima.blogspot.
co.id. pada 15/03/2016, pukul 08.38 WIB.
Soegono, Dandy, dkk., eds. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Subagyo, P. Ari. 1998. “Wacana Pojok dalam Bahasa Indonesia: Kajian Struktural
dan Pragmatis”. Tesis pada Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada
Subagyo, P. Ari. 2014. “Pragmatik”. Reader Mata Kuliah Wacana Bahasa Indonesia.
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Subagyo, P. Ari. 2016. “Tujuan Tutur Mim “Selamat Pagi” dalam Wacana Media
Sosial”. Prosiding KOLITA 14. Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya,
Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, hlm. 26-30.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian
Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University
Press.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian
Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma Anggota APPTI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
van Luxemburg, Jan dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Diterjemahkan oleh Dick
Hartoko. Jakarta: Gramedia.
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
Klasifikasi Mim Selamat Pagi Berdasarkan Strukturnya
1. Tipe I
1.1 Tipe I-a: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi secara Tersurat
1.2 Tipe I-b: Struktur MSP dengan Ucapan Selamat Pagi secara Tersirat
1
2 3
4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Tipe II
2.1 Tipe II-a: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Formal dan Slot
Tuturan Penyerta
6 7
8
9 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
11 12
13 14
16 15
17 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
19 20
21 22
23 24
25 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
27 28
29 30
31 32
33 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2.2 Tipe II-b: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Informal dan Slot
Tuturan Penyerta
35 36
37 38
39 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2.3 Tipe II-c: Struktur MSP Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Berbahasa Inggris
dan Slot Tuturan Penyerta
41 42
43
44 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Tipe III
3.1 Tipe III-a: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi Formal
48
49 50
46 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
55 56
53
57
54
51 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
3.2 Tipe III-b: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi Informal
3.3 Tipe III-c: Struktur MSP Berisi Slot Tuturan Penyerta dan Slot Ucapan
Selamat Pagi Berbahasa Inggris
59
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4. Tipe IV: Struktur MSP yang Berisi Slot Ucapan Selamat Pagi Informal, Slot
Tuturan Penyerta-1, dan Slot Tuturan Penyerta-2
5. Tipe V: Struktur MSP yang Berisi Slot Tuturan Penyerta-1, Slot Ucapan
Selamat Pagi Informal, dan Slot Tuturan Penyerta-2
60
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
Klasifikasi Mim Selamat Pagi Berdasarkan Tujuannya
1. Mengucapkan Selamat Pagi
2. Mengucapkan Selamat Pagi dan Menyemangati
62
64 65
66 67
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Mengucapkan Selamat Pagi dan Menasihati
4. Mengucapkan Selamat Pagi dan Mendoakan
68 69
70 71
73 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
5. Mengucapkan Selamat Pagi dan Mengingatkan
74
76
78
77
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6. Mengucapkan Selamat Pagi dan Merayu
81
80 79
82
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
7. Mengucapkan Selamat Pagi dan Bergurau
8. Mengucapkan Selamat Pagi, Menasihati, Menyemangati, dan
Mendoakan
84 85
87
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
9. Menyemangati, Mengingatkan, dan Mengucapkan Selamat Pagi
10. Mengingatkan
88 89
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PROFIL PENULIS
Bella Belinda lahir di Pontianak pada 20
Desember 1994. Pada tahun 1999-2000, ia
menempuh pendidikan TK di TK Bina Sari,
Pontianak. Pada tahun 2000-2006, ia menempuh
pendidikan SD di SDN 09, Pontianak. Pada tahun
2006-2009, ia menempuh pendidikan SMP di SMPN
7, Singkawang. Pada tahun 2009-2012, ia menempuh
pendidikan SMA di SMA Santo Ignasius,
Singkawang. Kemudian, pada tahun 2012 ia memulai studi S-1 di Program Studi
Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Ia menjadi anggota aktif Bengkel Sastra dari tahun 2012-2014. Ia menjadi
pengurus Bengkel Sastra periode 2012-2013 dan periode 2013-2014. Selama masa
aktifnya, ia terlibat dalam peluncuran antologi cerpen, baik sebagai panitia maupun
penulis. Selain itu, ia juga terlibat dalam kegiatan Bengkel Sastra lainnya, seperti tim
musik, pementasan teater, workshop artistik, malam ekspresi, dsb.
Pada tahun 2016, ia mengakhiri masa studinya dengan penelitian tugas akhir
yang berjudul “Struktur dan Tujuan Tutur Mim Selamat Pagi dalam Akun Instagram
Path Indonesia: Kajian Struktural dan Pragmatis”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI