struktur 1

6
1. Jurus (Strike) Jurus suatu perlapisan batuan adalah arah dari garis yang dibentuk oleh perpotongan lapisan batuan tersebut dengan bidang horisontal (permukaan bumi). Sebuah garis jurus (stike line) dapat didefinisikan sebagai sebuah garis horizontal yang terletak pada suatu struktur bidang. Sebuah garis jurus pada suatu struktur bidang dapat dibayangkan sebagai perpotongan antara bidang horizontal imajiner dengan struktur bidang tersebut (ingat bahwa perpotongan antara dua buah bidang adalah sebuah garis). Di beberapa lokasi tertentu di lapangan, garis jurus dapat dilihat secara langsung, misalnya di tebing-tebing yang berada di pinggir laut yang tenang. Perpotongan antara permukaan laut dengan permukaan tebing merupakan garis jurus pada permukaan tebing tersebut. Gambar 1

Upload: aisyah-putri-abrianty

Post on 17-Feb-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

geologi struktur

TRANSCRIPT

Page 1: STRUKTUR 1

1. Jurus (Strike)

Jurus suatu perlapisan batuan adalah arah dari garis yang dibentuk oleh perpotongan lapisan batuan tersebut dengan bidang horisontal (permukaan bumi).Sebuah garis jurus (stike line) dapat didefinisikan sebagai sebuah garis horizontal yang terletak pada suatu struktur bidang. Sebuah garis jurus pada suatu struktur bidang dapat dibayangkan sebagai perpotongan antara bidang horizontal imajiner dengan struktur bidang tersebut (ingat bahwa perpotongan antara dua buah bidang adalah sebuah garis).

Di beberapa lokasi tertentu di lapangan, garis jurus dapat dilihat secara langsung, misalnya di tebing-tebing yang berada di pinggir laut yang tenang. Perpotongan antara permukaan laut dengan permukaan tebing merupakan garis jurus pada permukaan tebing tersebut.

Gambar 1

Gambar 1. Perpotongan antara permukaan laut (bidang horizontal) dan permukaan tebingadalah garis pantai. Garis pantai ini dapat mewakili garis jurus pada permukaan tebing tersebut. Tebing A memiliki jurus N-S, Tebing B memiliki jurus NE-SW, and Tebing C memiliki jurus E-W*.

Page 2: STRUKTUR 1

Jurus suatu struktur bidang pada lokasi tertentu adalah sudut antara garis jurus dengan utara sebenarnya. Dengan kata lain, jurus adalah sudut antara garis horizontal pada suatu struktur bidang dengan utara sebenarnya. Jurus merupakan besaran sudut yang diukur dalam satuan derajat (0) dengan menggunakan kompas. Setiap sudut yang diukur dengan menggunakan kompas disebut arah (baearing atau azimuth).

2. Dip Kemiringan suatu perlapisan batuan adalah sudut yang di bentuk oleh perlapisan batuan tersebut dgn bidang horisontal, dan diukur pada bidang vertikal yang arahnya tegak lurus jurus (strike).

Kemiringan sebenarnya (true dip) dari suatu struktur bidang adalah sudut antara struktur bidang tersebut dan sebuah bidang horizontal yang diukur pada bidang vertikal tertentu. Bidang vertikal yang tertentu ini memiliki orientasi yang tepat tegak lurus dengan garis jurus. Pada sebuah struktur bidang, kemiringan sebenarnya selalu merupakan kemiringan lereng yang paling besar, dan arah kemiringan sebenarnya merupakan arah yang tepat tegak lurus jurus. Arah kemiringan sebenarnya selalu ditentukan pada arah turun lereng (downslope).

Page 3: STRUKTUR 1

Gambar 2

Gambar 2 Diagram blok yang memperlihatkan arti dari kemiringan. (a) Kemiringan sebenarnya (δ), dengan arah panah menunjukkan arah kemiringan. (b) kemiringan semu (α).

Kemiringan semu suatu perlapisan batuan adalah sudut yang dibentuk oleh perlapisan batuan tsb dgn bidang horisontal, diukur dibidang vertikal yg arahnya tidak tegak lurus jurus. Kemiringan yang diukur pada bidang vertikal yang tidak tegak lurus garis jurus disebut sebagai kemiringan semu (apparent dip) (Gambar 2 ) Besar kemiringan semu harus selalu lebih kecil dari pada besar kemiringan sebenarnya. Besar kemiringan semu yang diukur pada bidang vertikal yang mengandung garis jurus adalah nol derajat (00).

Kemiringan dideskripsikan sebagai sudut yang memiliki besar antara 00 dan 900. Bidang dengan kemiringan 00 adalah bidang horizontal, sedangkan bidang dengan kemiringan 900 adalah bidang vertikal. Pada

umumnya, kemiringan antara 00 dan 200 dianggap sebagai kemiringan landai (shallow), kemiringan antara 200 dan 500 dianggap sebagai kemiringan sedang (moderate), dan kemiringanantara 500 dan 900 dianggap sebagai kemiringan terjal (steep).Untuk lapisan terbalik (overturned), kemiringan tetap dideskripsikan sebagai sebuah sudut yang lebih kecil daripada 900, tetapi pada peta digunakan simbol yang berbeda.

Page 4: STRUKTUR 1

PRAKTIKUM

GEOLOGI STRUKTUR

Oleh :AISYAH PUTRI ABRIANTI

F 121 14 004

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

Page 5: STRUKTUR 1

2015