strategi reformasi birokrasi di daerah

11
Disampaikan pada Diskusi Hasil Kajian PKP2A I LAN Bandung Jatinangor, 19 November 2013 Tri Widodo W. Utomo Kepala Pusat Kajian HAN LAN-RI

Post on 21-Oct-2014

1.236 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Disampaikan pada Diskusi Hasil Kajian PKP2A I LAN Bandung Jatinangor, 19 November 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

Disampaikan pada Diskusi Hasil Kajian PKP2A I LAN Bandung

Jatinangor, 19 November 2013

Tri Widodo W. Utomo

Kepala Pusat Kajian HAN LAN-RI

Page 2: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

� Cukup baik untukmemberi deskripsipelaksanaan RB di daerah. Namun, bagaimana UTILISASI dari tipologi ini untukanalisis lebih lanjutatau untuk penarikankesimpulan & pembuatanrekomendasi?

� TIPOLOGISASI akanlebih baik jikamengandung 2 variabel (driving forces) yg akandianalisis secarasilang pada sumbu X dan Y.

(Menurut hasil kajian PKP2A I Bandung)

TIPOLOGI 1: Sudahmelakukan RB atasinisiatif sendirisebelum ada GD &RM:Prov. YogyaKota Denpasar

TIPOLOGI 2: RB Substantif (atasinisiatif sendiri)Kota SurabayaKota GresikKota CimahiKota CirebonKota Banda Aceh

TIPOLOGI 3: RB Prosedural (dimulaidengan menyusunRM)Prov. Jawa BaratProv. BantenKab. Sukabumi

TIPOLOGI 4: Belummelakukan RB secarasubstantif maupunprocedural (?)Tidak adarepresentasi di daerah.

Page 3: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

Temuan

Kajian

Evaluasikebijakan

& program RB selama

ini?

Model

RB

Kesimpulan

Rekomendasi

� Kesimpulan: Daerah sudah memilikikesadaran untuk reform meski degan model ygbervariasi.

� Rekomendasi: RB tidakperlu didesain secaraseragam, yg terpentingada progress yg bisadibandingkan antarsatuan waktu.

Page 4: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

menimbulkan situasi high-cost bureaucracy

kecenderungan lahirnya banyak sekaliaturan-aturan baru

menyuburkan budaya formalistik danmengaburkan esensi sebuah kebijakan

Item 1

mendegradasi kompetensi organisasiItem 2

Item 5

Item 3

Item 4

ketiadaan standar kesejahteraan sesamaPNS

mengalami ahistorisitas dan diskontinuitasItem 6

lemahnya kepercayaan (trust) birokrasi di pusat maupun di daerahItem 7

kehilangan sentuhan manusiawiItem 8

Page 5: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

(Dengan Analisis Sumbu X dan Y Antar 2 Driving Forces)

TIPOLOGI 1: InnovativeDaerah yg sudah RB tanpa menungguroadmap.

TIPOLOGI 2: ChampionDaerah yang sudahRB berdasarkanroadmap.

TIPOLOGI 3: Lack BehindDaerah yg belum RB dan belum memilikiroadmap.

TIPOLOGI 4: ProceduralDaerah yg belum RB namun sudahmemiliki roadmap.

K e b e r a d a a n Ro a d m a p R B

Pe

lak

sa

na

an

RB

Page 6: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

Kesulitan mendefinisikan “Reformasi”

� Dalam arti terbuka (open definition), reformasiadalah setiap bentuk perbaikan administratifdimensi/ruang lingkup apapun � “Administrative reform means an induced, permanent improvement in administration” (Malcolm Wallis, 1989. Bureaucracy: Its Role in Third World Development. London: Macmillan).

� Dalam arti sempit (strict definition), reformasihanya terjadi pada area yg ditetapkan � 8 area perubahan.

Potensi Masalah

Page 7: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

� Guided reform (generic), dalam arti sudah adadesain nasional tentang area reform, tahapan & mekanisme reform, tim reform, dll.

� Focused reform (spesific), dalam arti pemilihan area, metode, dan prioritas reform diserahkan kepadakebutuhan masing2 daerah dan stakeholdernya. Kalaupun ada pedoman, sifatnya hanya memberirambu2, bukan menjadi persyaratan seperti sekarang� daerah dituntut memiliki kemampuan melakukandiagnostic reading thd kinerjanya agar dapatmenemukan sense of urgency, kemudianmenentukan area & substansi reform secara tepat.

Pilihan Model Reformasi

Page 8: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

Pilihan Model Reformasi

Sekarang Yang Akang Datang

8 AREA PERUBAHAN

1. Prioritas Pembenahan Manajemen

Pemerintahan Daerah, yaitu prioritas yang

dipilih dari delapan area perubahan

2. Prioritas Pemeliharaan untuk hal-hal yang

sudah baik/maju, yaitu prioritas yang

ditujukan untuk memelihara atau bahkan

meningkatkan hal-hal yang sudah

baik/maju, agar tidak terjadi kemunduran;

3. Prioritas Peningkatan Kualitas Pelayanan,

yaitu prioritas yang ditujukan secara spesifik

pada pelayanan publik yang langsung

menyentuh kehidupan masyarakat.

4. Prioritas Perubahan Pada Satuan Perangkat

Daerah, yaitu prioritas perubahan yang

dilakukan pada satuan perangkat daerah.

Page 9: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

Logical Steps of Reform

Establishing sense of urgency

Forming a powerful guiding

coalition

Creating a vision

Communicating the vision

Empowering others to act the

vision

Planning for and creating short-

term wins

Consolidating improvements and producing more changes

Institutionalizing new approaches

John P Kotter, Leading Change: Why Transformation Efforts Fail?

Page 10: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

Analogi RB Daerah =

Reformasi BUMN

GARUDA

KAI

TELKOM

AP II

Perbedaan dalam halsense of urgency, dimensi / ruanglingkup reform, metode reform, target/sasaranreform, dst. Yang terpenting, organisasi/ perusahaan tsbmenjadi unit usaha ygsehat, kompetitif danberkinerja tinggi.

Page 11: Strategi Reformasi Birokrasi di Daerah

Semoga Bermanfaat …

Bandung, 19 November 2013