strategi reformasi birokrasi di daerah
Post on 21-Oct-2014
1.236 views
DESCRIPTION
Disampaikan pada Diskusi Hasil Kajian PKP2A I LAN Bandung Jatinangor, 19 November 2013TRANSCRIPT
Disampaikan pada Diskusi Hasil Kajian PKP2A I LAN Bandung
Jatinangor, 19 November 2013
Tri Widodo W. Utomo
Kepala Pusat Kajian HAN LAN-RI
� Cukup baik untukmemberi deskripsipelaksanaan RB di daerah. Namun, bagaimana UTILISASI dari tipologi ini untukanalisis lebih lanjutatau untuk penarikankesimpulan & pembuatanrekomendasi?
� TIPOLOGISASI akanlebih baik jikamengandung 2 variabel (driving forces) yg akandianalisis secarasilang pada sumbu X dan Y.
(Menurut hasil kajian PKP2A I Bandung)
TIPOLOGI 1: Sudahmelakukan RB atasinisiatif sendirisebelum ada GD &RM:Prov. YogyaKota Denpasar
TIPOLOGI 2: RB Substantif (atasinisiatif sendiri)Kota SurabayaKota GresikKota CimahiKota CirebonKota Banda Aceh
TIPOLOGI 3: RB Prosedural (dimulaidengan menyusunRM)Prov. Jawa BaratProv. BantenKab. Sukabumi
TIPOLOGI 4: Belummelakukan RB secarasubstantif maupunprocedural (?)Tidak adarepresentasi di daerah.
Temuan
Kajian
Evaluasikebijakan
& program RB selama
ini?
Model
RB
Kesimpulan
Rekomendasi
� Kesimpulan: Daerah sudah memilikikesadaran untuk reform meski degan model ygbervariasi.
� Rekomendasi: RB tidakperlu didesain secaraseragam, yg terpentingada progress yg bisadibandingkan antarsatuan waktu.
menimbulkan situasi high-cost bureaucracy
kecenderungan lahirnya banyak sekaliaturan-aturan baru
menyuburkan budaya formalistik danmengaburkan esensi sebuah kebijakan
Item 1
mendegradasi kompetensi organisasiItem 2
Item 5
Item 3
Item 4
ketiadaan standar kesejahteraan sesamaPNS
mengalami ahistorisitas dan diskontinuitasItem 6
lemahnya kepercayaan (trust) birokrasi di pusat maupun di daerahItem 7
kehilangan sentuhan manusiawiItem 8
(Dengan Analisis Sumbu X dan Y Antar 2 Driving Forces)
TIPOLOGI 1: InnovativeDaerah yg sudah RB tanpa menungguroadmap.
TIPOLOGI 2: ChampionDaerah yang sudahRB berdasarkanroadmap.
TIPOLOGI 3: Lack BehindDaerah yg belum RB dan belum memilikiroadmap.
TIPOLOGI 4: ProceduralDaerah yg belum RB namun sudahmemiliki roadmap.
K e b e r a d a a n Ro a d m a p R B
Pe
lak
sa
na
an
RB
Kesulitan mendefinisikan “Reformasi”
� Dalam arti terbuka (open definition), reformasiadalah setiap bentuk perbaikan administratifdimensi/ruang lingkup apapun � “Administrative reform means an induced, permanent improvement in administration” (Malcolm Wallis, 1989. Bureaucracy: Its Role in Third World Development. London: Macmillan).
� Dalam arti sempit (strict definition), reformasihanya terjadi pada area yg ditetapkan � 8 area perubahan.
Potensi Masalah
� Guided reform (generic), dalam arti sudah adadesain nasional tentang area reform, tahapan & mekanisme reform, tim reform, dll.
� Focused reform (spesific), dalam arti pemilihan area, metode, dan prioritas reform diserahkan kepadakebutuhan masing2 daerah dan stakeholdernya. Kalaupun ada pedoman, sifatnya hanya memberirambu2, bukan menjadi persyaratan seperti sekarang� daerah dituntut memiliki kemampuan melakukandiagnostic reading thd kinerjanya agar dapatmenemukan sense of urgency, kemudianmenentukan area & substansi reform secara tepat.
Pilihan Model Reformasi
Pilihan Model Reformasi
Sekarang Yang Akang Datang
8 AREA PERUBAHAN
1. Prioritas Pembenahan Manajemen
Pemerintahan Daerah, yaitu prioritas yang
dipilih dari delapan area perubahan
2. Prioritas Pemeliharaan untuk hal-hal yang
sudah baik/maju, yaitu prioritas yang
ditujukan untuk memelihara atau bahkan
meningkatkan hal-hal yang sudah
baik/maju, agar tidak terjadi kemunduran;
3. Prioritas Peningkatan Kualitas Pelayanan,
yaitu prioritas yang ditujukan secara spesifik
pada pelayanan publik yang langsung
menyentuh kehidupan masyarakat.
4. Prioritas Perubahan Pada Satuan Perangkat
Daerah, yaitu prioritas perubahan yang
dilakukan pada satuan perangkat daerah.
Logical Steps of Reform
Establishing sense of urgency
Forming a powerful guiding
coalition
Creating a vision
Communicating the vision
Empowering others to act the
vision
Planning for and creating short-
term wins
Consolidating improvements and producing more changes
Institutionalizing new approaches
John P Kotter, Leading Change: Why Transformation Efforts Fail?
Analogi RB Daerah =
Reformasi BUMN
GARUDA
KAI
TELKOM
AP II
Perbedaan dalam halsense of urgency, dimensi / ruanglingkup reform, metode reform, target/sasaranreform, dst. Yang terpenting, organisasi/ perusahaan tsbmenjadi unit usaha ygsehat, kompetitif danberkinerja tinggi.
Semoga Bermanfaat …
Bandung, 19 November 2013