strategi penjualan di rumah makan batak lapo …

57
STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO SUBUR LIPPO CIKARANG Oleh YULIANTO SITANGGANG 014201305115 Skripsi ini dipersembahkan untuk Fakultas Bisnis, President University sebagai Salah satu persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana Jurusan Management Mei 2018

Upload: others

Post on 25-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN

BATAK LAPO SUBUR LIPPO CIKARANG

Oleh

YULIANTO SITANGGANG

014201305115

Skripsi ini dipersembahkan untuk

Fakultas Bisnis, President University sebagai

Salah satu persyaratan untuk mendapatkan

Gelar Sarjana Jurusan Management

Mei 2018

Page 2: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Bersama dengan Lembar Pengesahan ini, Penguji menyatakan bahwa

skripsi yang berjudul “STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN

BATAK LAPO SUBUR LIPPO CIKARANG” yang diserahkan oleh Ryowa

Sihombing, Program Studi Management, Fakultas Bisnis, telah dinilai

dan terbukti lulus ujian lisan pada, 16 Mei 2018.

Dr. Dedi Rianto Rahadi, MM

Ketua Dewan Penguji

Jhanghiz Syahrivar, MM

Penguji I

Sonny V. Sutedjo, SE, MM

Penguji II

Page 3: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

2

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul (STRATEGI PENJUALAN DI

RUMAH MAKAN BATAK LAPO SUBUR LIPPO CIKARANG)

adalah hasil dari pengetahuan terbaik saya dan belum pernah diajukan ke

Universitas lain baik diterbitkan sebagian maupun keseluruhan.

Cikarang, Indonesia, 16th May 2018

Yulianto Sitanggang

NIM: 014201305115

Page 4: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

3

ABSTRAK

Restoran merupakan salah satu usaha bisnis kuliner yang banyak dijalankan oleh setiap

individu atau kelompok yang ingin memiliki usaha karena makanan adalah salah satu

kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi setiap harinya. Keuntungan yang

didapatkan dari membuka usaha restoran pun bisa tergolong memuaskan, oleh karena

itu semakin banyak restoran restoran kecil, menengah, hingga mewah muncul

kepermukaan yang menyebabkan semakin banyak persaingan antara usaha sejenis.

Persaingan yang tinggi memerlukan strategi penjualan yang tepat agar dapat menarik

minat konsumen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengedintifikasi

situasi persaingan industri rumah makan di radius 5 kilometer dari Rumah Makan Lapo

Subur, (2) Mengetahui strategi untuk meningkatkan penjualan bagi konsumen yang

melakukan delivery order, dan (3) Mengetahui strastegi untuk meningkatkan penjualan

bagi konsumen yang makan di tempat. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (Analisis Deskriptif) dengan

pendekatan adalah studi kasus untuk menganalisis dan mencari tahu masalah penurunan

pendapatan dan mengetahui strategi penjualan yang efektif untuk meningkatkan

kembali pendapatan dari Rumah Makan Lapo Subur Lippo Cikarang. Berdasarkan hasil

yang diperoleh dari analisis bahwa persaingan dalam radius 5 kilometer dari Rumah

Makan Batak Lapo Subur mempengaruhi penurunan penjualan yang berdampak pada

penurunan pendapatan. Banyak sekali pesaing pesaing tidak langsung yang berada di

radius tersebut. Oleh karena itu terdapat strategi penjualan yang tepat bagi Rumah

Makan Batak Lapo Subur untuk dapat bersaing dan kembali meningkatkan

penjualannya yaitu strategi penjualan dengan bekerja sama dengan pihak penyedia jasa

ojek online (Gojek), memberikan promosi penjualan berupa gratis minuman dan nasi

tambah untuk setiap pembelian makan ditempat, dan menambahkan menu menu favorit

dari pesaing pesaing tidak langsung seperti Rumah Makan Padang, Rumah Makan

Sunda, dan Warteg.

Kata Kunci: Restoran, Strategi, penjualan, promosi penjualan, bauran produk, E-

business dan E-commerce.

Page 5: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

4

ABSTRACK The restaurant is one of the many culinary business undertaken by any individual or

group who want to have a business because food is one of the basic human needs that

must be fulfilled every day. The advantages of opening a restaurant business can be

quite satisfactory, therefore more and more small restaurants, medium restaurants,

fancy restaurants appear on the surface that causes more competition between similar

businesses. High competition requires the right sales strategy in order to attract

consumers. Therefore this study aims to: (1) Reduces the competitive situation of the

restaurant industry within a 5-kilometer radius of Lapo Subur Restaurant, (2) Knowing

strategies to increase sales for consumers who deliver delivery orders, and (3) Knowing

the strata to increase sales for consumers who eat on the spot. The research method

used in this research using qualitative research method (descriptive analysis) with

approach is a case study to analyze and find out the problem of income decline and

know the effective selling strategy to improve return of income from Restaurant Lapo

Subur Lippo Cikarang. Based on the results obtained from the analysis that the

competition within a radius of 5 kilometers from Rumah Makan Batak Lapo Subur

affects the sales decline that impact on income decrease. Lots of indirect competitors

are in the radius. Therefore, there is an appropriate sales strategy for Rumah Makan

Batak Lapo Subur to be able to compete and to increase sales ie sales strategy by

cooperating with the provider of ojek service online (Gojek), providing sales promotion

in the form of free drinks and rice added for every purchase of food in place, and add

menu favorites from competitors indirect competitors such as Restaurant Padang,

Restaurant Sunda, and Warteg.

Keyword: Restaurant, Strategy, sales, sales promotion, product mix, E-business and E-

commerce.

Page 6: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karunia-Nya

sehingga penelitian ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang

dilaksanakan sejak bulan Januri 2018 ini ialah strategi, dengan judul “Strategi

Penjualan di Rumah Makan Batak Lapo Subur Lippo Cikarang”. Terima kasih

penulis ucapkan kepada Bapak Sonny V. Sutedjo, SE, MM selaku pembimbing.

Ucapan terimakasih kepada kedua orang tua saya selaku pemilik dari Rumah Makan

Batak Lapo Subur yang selama ini telah berjasa dalam hidup saya selama menempuh

perkuliahaan ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Vina Fadra Sally yang selalu

mendampingi saya dan memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan penelitian

ini. Di samping itu saya berterima kasih kepada semua teman teman saya yang dimana

mereka selalu memberikan semangat, membantu saya dalam mencari informasi untuk

dapat menyelesaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat.

Cikarang, Indonesia, 09th April 2018

Yulianto Sitanggang

Page 7: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

6

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... 2

ABSTRAK .................................................................................................................... 3

ABSTRACK ................................................................................................................. 4

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 5

DAFTAR ISI................................................................................................................. 6

BAB I ............................................................................................................................. 8

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 8

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 8

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 11

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................ 11

BAB II ......................................................................................................................... 12

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 12

2.1 Landasan Teori ................................................................................................... 12

2.1.1 Pengertian Pasar .......................................................................................... 12

2.1.2 Persaingan .................................................................................................... 13

2.1.3 Strategi ......................................................................................................... 15

2.1.4 Strategi Pengembangan Usaha .................................................................... 15

2.1.5 Analisis SWOT ............................................................................................ 16

2.1.6 Penjualan ..................................................................................................... 19

2.1.7 Promosi Penjualan ....................................................................................... 19

2.1.8 Product ......................................................................................................... 22

2.1.9 Bauran Product ............................................................................................ 23

2.1.10 Kerjasama dan Kolaborasi ......................................................................... 23

2.1.11 E-business dan E-commerce ...................................................................... 24

Page 8: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

7

2.1.12 Restoran ..................................................................................................... 26

BAB III ........................................................................................................................ 30

METODE PENELITIAN .......................................................................................... 30

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................... 30

3.2 Studi Kasus ......................................................................................................... 30

3.3 Triangulasi Data ................................................................................................. 30

3.3 Instrumen Penelitian ........................................................................................... 31

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 31

3.5 Subjek Penelitian ................................................................................................ 31

3.6 Jenis Data ........................................................................................................... 32

BAB IV ........................................................................................................................ 33

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ........................................................ 33

4.1 Sejarah Singkat Rumah Makan Lapo Subur ...................................................... 33

4.2 Visi dan Misi Rumah Makan Lapo Subur .......................................................... 33

4.3 Hasil Penelitian .................................................................................................. 33

4.3.1 Analisis SWOT ............................................................................................ 33

4.3.2 Hasil Interview ............................................................................................ 35

4.4 Pembahasan ........................................................................................................ 36

BAB V ......................................................................................................................... 41

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 41

5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 41

5.2 Saran ................................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 43

DAFTAR TABLE ...................................................................................................... 45

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. 46

LAMPIRAN................................................................................................................ 47

Page 9: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan perekonomian di dunia tidak lepas dari usaha yang keras di bidang pemasaran.

Kita melihat dan bahkan telah menjalankan proses pemasaran dalam menjual barang

atau jasa yang kita tawarkan kepada konsumen atau pembeli. Namun kadang kadang

proses pemasaran tersebut dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan saja, sering terjadi

seorang penjual kalah bersaing dengan penjual lain dengan jenis usaha yang sejenis.

Untuk merebut hati pembeli maka sebagai pengusaha harus memiliki perencanaan

proses menjual secara matang degan menggunakan strategi penjualan yang tepat.

Semakin banyak orang memproduksi barang yang sama dengan demikian pembeli akan

semakin bebas menentukan pilihan mereka terhadap barang yang akan dibeli. Apakah

mereka akan membeli barang yang berharga murah dengan kualitas rendah atau

membeli yang kualitasnya bagus walaupun harganya mahal.

Tidak ada suatu usaha yang mampu bertahan apabila tidak dapat memasarkan

produknya dengan baik. Betapapun sempurnanya pengelolaan usaha, apabila tidak

diiringi dengan kemampuan pemasaran barang maupun jasa, maka usaha tersebut akan

mengalami kebangkrutan. Namun sebaliknya bilamana suatu usaha mampu

meningkatkan volume/omset penjualan, maka usaha tersebut mempunyai kemungkinan

untuk melanjutkan usahanya.

Sebuah Perusahaan harus tahu kekuatan dan kelemahan perusahaannya sendiri yang

dimana dalam kompetisi hal ini sangat membantu untuk mengevaluasi dan berguna

juga untuk menentukan keputusan untuk mengambil kesempatan yang ada ataupun

menghindari resiko.

Restoran atau rumah makan memilik tipenya masing masing dari menu, cara penyajian,

serta ada atau tidaknya pelayan yaitu tipe restoran etnis yaitu restoran yang menyajikan

masakan-masakan lokal atau nasional, Restoran fast food yang dimana mengedepankan

kecepatan pelayanan, fast casual tipe restoran yang berada diantara fast food dan casual

Page 10: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

9

dining, restoran ini menyediakan berbagai jenis makanan namun tidak dengan

pelayanan penuh, casual dining restoran yang menyajikan makanan dengan harga

sedikit diatas rata-rata dengan suasana restoran yang nyaman, family style atau bisa

disebut dengan restoran keluarga yang dimana makanan disajikan dengan jumlah besar

dan disajikan ditengah seperti pada meja makan keluarga, fine dinning menawarkan

suasana restoran yang mewah dengan desain dan furnitur yang megah

Rumah makan khas Batak Lapo Subur merupakan rumah makan yang tidak cukup

mewah dan besar rumah makan ini termasuk dalam jenis rumah makan etnis

(tradisional). Lapo merupakan sebutan orang batak untuk warung makan dan Subur

adalah nama dari warung makan tersebut yang mengartikan agar rezekinya subur dan

makmur. Rumah Makan Lapo Subur berlokasi di daerah Hyundai yang tepatnya berada

di Ruko Pasar Central Lippo Cikrang. Rumah makan ini sudah berjalan cukup lama

dari tahun 2011 hingga saat ini.

Awal didirikannya rumah makan ini pengunjung yang datang masih sedikit selama

beberapa bulan bahkan hampir setengah tahun. Oleh karena improvisasi atau

pengembangan, perubahan produk dari mulai rasa, bentuk, dan penyajian kini rumah

makan ini sudah cukup banyak dikenal oleh banyak orang. Menu yang paling banyak

dibeli yaitu babi panggangnya yang terkenal berbeda dengan babi panggang yang

disajikan oleh usaha sejenis serta juga sambal ijo yang menemani babi panggang

sebagai sambalnya. Mulai dari pekerja dimana lokasi dari rumah makan ini terletak di

kawasan industri, hingga orang orang yang lokasinya berjauhan dari rumah makan ini,

mereka rela untuk datang jauh jauh agar dapat menyantap hidangan dirumah makan ini

terutama babi panggangnya yang sangat enak, gurih, garing dan lezat.

Setiap perusahaan pasti memiliki permasalahannya masing masing, dari permasalahan

internal perusahaan ataupun permasalahan eksternal yang dapat berdampak buruk pada

perusahaan. Rumah Makan Lapo Subur juga seperti itu terdapat permasalahan tentang

pendapatan bersih yang didapatkan pada 1 tahun terakhir ini, terjadi pada tahun berikut.

Page 11: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

10

50%

30%

20%

Sales Rumah Makan Batak Lapo Subur

Eceran Delivery Order Chatring

Tabel 1.1 data pendapatan Rumah Makan Lapo Subur

TAHUN PENDAPATAN

2015 Rp. 106.000.000,00

2016 Rp. 150.000.000,00

2017 Rp. 89.000.000,00

Sumber: Rumah Makan Batak Lapo Subur

Sebagai penulis yang dapat dilihat dari data pendapatan Rumah Makan Lapo Subur

bahwa rata rata pendapatan dalam 3 tahun terakhir yang dicapai oleh pihak rumah

makan tersebut adalah 115 juta. oleh karna itu target pendapatan yang harus dicapai

pada tahun tahun berikutnya adalah 115 juta.

Berikut data beberapa jenis pembeli yang telah melakukan pembelian di Rumah Makan

Lapo Subur

Gambar 1.2 Persentase pembeli dari Rumah Makan Lapo Subur dari jenis

pembeliannya.

Sumber: Rumah Makan Batak Lapo Subur

Setiap tahunnya Rumah Makan Lapo Subur memiliki tiga jenis pembeli yang dapat kita

lihat pada Gambar 1.2 yang pertama adalah pembeli eceran. Pembeli eceran ini adalah

pembeli yang datang langsung ke Rumah Makan Lapo Subur untuk makan di tempat

maupun yang membawa pulang untuk dimakan dirumah atau tempat lain, yang kedua

Page 12: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

11

adalah pembeli yang memesan untuk diantarkan kelokasi tempat mereka berada dan

jumlah pesananya tidak terlalu banyak seperti chatring (Delivery Order), yang ketiga

adalah pembeli yang memesan dalam jumlah besar untuk acara tertentu seperti

pernikahan, arisan keluarga, acara ibadah dan pesanan dalam jumlah besar lainnya

(Chatring).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam

penelitian ini adalah:

A. Bagaimana situasi persaingan industri rumah makan di radius 5 kilometer dari

Rumah Makan Lapo Subur, yang menyebabkan terjadinya penurunan penjualan

dalam 1 tahun terakhir?

B. Bagaimana meningkatkan penjualan bagi konsumen yang melakukan delivery

order?

C. Bagaimana meningkatkan penjualan bagi konsumen yang makan di tempat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah d iatas, Tujuan dari penelitian yang dilakukan sebagai

berikut:

A. Mengedintifikasi situasi persaingan industri rumah makan di radius 5 kilometer

dari Rumah Makan Lapo Subur.

B. Mengetahui strategi untuk meningkatkan penjualan bagi konsumen yang

melakukan delivery order.

C. Mengetahui strastegi untuk meningkatkan penjualan bagi konsumen yang

makan di tempat.

Page 13: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan beberapa teori yang berlandaskan dari

penelitian ini.

2.1.1 Pengertian Pasar

Definisi pasar menurut Kotler Dan Amstrong “1999” merupakan seperangkat pembeli

aktual dan potensial dari sebuah produk atau jasa. Ukuran dari pasar sendiri tergantung

pada jumlah orang yang menunjukan kebutuhan, memiliki kemampuan dalam

pertukaran. Banyak pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai

pasar, dimana penjual mengirimkan produk dan jasa yang mereka produksi dan

mengkomunikasikan atau menyampaikannya kepada pasar; sebagai gantinya, mereka

akan menerima uang dan informasi dari pasar.

Menurut Kotler (2002) pasar merupakan suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual

berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa.

Handri Ma’aruf (2005) kata “pasar” memiliki tiga pengertian yaitu:

1. Pasar dalam arti “tempat”, yaitu tempat bertemunya para penjual atau produsen

dengan pembeli atau konsumen.

2. Pasar dalam arti “interaksi permintaan dan penawaran”, yaitu pasar sebagai

tempat terjadinya transaksi jual beli.

3. Pasar dalam arti “sekelompok anggota masyarakat yang memiliki kebutuhan

dan daya beli”. Pengertian ini merujuk pada dua hal, yaitu kebutuhan dan daya

beli. Jadi pasar adalah orang-orang yang menginginkan sesuatu barang atau jasa

dan memiliki kemampuan untuk membeli.

Jenis-jenis pasar berdasarkan bentuk kegiatannya, dibagi menjadi 2:

1. Pasar nyata

Pasar nyata atau pasar konkret ialah suatu pasar dimana terdapat beragam jenis

barang yang diperjualbelikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh dari pasar

nyata ini ialah pasar swalayan dan juga pasar tradisional.

Page 14: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

13

2. Pasar tidak nyata (Pasar Abstrak)

Pasar abstrak ialah suatu pasar dimana proses jual beli tidak dilakukan secara

langsung, tetapi hanya menggunakan surat dagang saja. Contoh dari pasar

abstrak ialah pasar online, pasar valuta asing, pasar modal, dan pasar saham.

Jenis-jenis pasar berdasarkan cara transaksinya, dibagi menjadi 2:

1. Pasar tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para pembeli dan

penjual bisa saling tawar menawar secara langsung. Berbagai jenis barang yang

diperjualbelikan ialah barang yang berupa barang-barang kebutuhan pokok

sehari-hari.

2. Pasar modern

Pasar modern ialah sebuah pasar yang bersifat modern dimana terdapat beragam

macam barang yang diperjualbelikan dengan harga yang telah pas dan dengan

layanan yang mandiri. Tempat berlangsungnya pasar modern ialah di plaza,

mal, dan tempat-tempat yang lainnya.

Jenis-jenis pasar berdasarkan jenis barangnya, dibagi menjadi 2:

1. Pasar barang konsumsi

Pasar barang konsumsi ialah suatu pasar yang memperjualbelikan beragam jenis

barang yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kehidupan

sehari-hari manusia.

2. Pasar daya produksi

Pasar sumber daya produksi ialah suatu pasar yang memperjualbelikan barang-

barang atau jasa faktor-faktor produksi, misalnya, tenaga kerja, mesin-mesin

dan tenaga ahli.

2.1.2 Persaingan

Kotler dan Porter menyatakan bahwa persaingan dalam konteks pemasaran adalah

keadaan dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan

keunggulannya masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam

rangka meraih pelanggannya (Kotler, 2002). Sedangkan menurut Porter, persaingan

akan terjadi pada beberapa kelompok pesaing yang tidak hanya pada produk atau jasa

Page 15: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

14

sejenis, dapat pada produk atau jasa substitusi maupun persaingan pada hulu dan hilir

(Porter, 1996).

Macam macam persaingan:

1. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna diartikan sebagai pasar dengan jumlah penjual dan

pembeli yang sangat banyak, sehingga tidak ada satu pun penjual atau pembeli

yang bisa mempengaruhi harga. Dalam pasar persaingan sempurna jumlah

perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap

sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Ciri-ciri Pasar

Persaingan Sempurna:

a. Terdapat banyak sekali penjual (perusahaan) dan pembeli.

b. Produk-produk homogen (sama).

c. Bebas keluar masuk pasar.

d. Penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasr secara sempurna.

e. Faktor-faktor produksi bergerak bebas.

f. Tidak ada campur tangan pemerintah

2. Persaingan Pasar Tidak Sempurna

Persaingan pasar tidak sempurna adalah suatu pasar di mana seorang penjual

mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar, karena jumlah barang

yang ditawarkan cukup besar. Memungkinkan penjualan tersebut dapat

mempengaruhi harga pasar. Ciri- cirri persaingan pasar tidak sempurna:

a. Terdapat sedikit penjual banyak pembeli atau sebaliknya

b. Masing-masing penjual dapat bersatu untuk menguasai pasar

c. Pembeli tidak bebas untuk menentukan pilihannya, karena sedikitnya

penjual yang ada di pasar

d. Barang yang diperdagangkan homogen.

Pesaing produk dibagi menjadi 2 bagian:

1. Pesaing Langsung (Direct competitor) adalah pesaing yang memiliki hubungan

langsung dengan produk kita, dimana produknya dapat beragam.

2. Pesaing tidak langsung (indirect competitor) adalah perusahaan yang memiliki

produk berbeda dengan produk kita, tetapi keberadaan produk ini bersifat

substitutif (produk pengganti)

Page 16: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

15

2.1.3 Strategi

Menurut Chandler (Rangkuti, 2000, p3) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan

perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta

prioritas alokasi sumber daya.

Menurut Learned, Christensen, Andrews, dan Guth, (Rangkuti, 2000, p3) strategi

merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu

fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.

Menurut Hamel dan Prahalad (Rangkuti, 2000, p4) strategi merupakan tindakan yang

bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa

depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang

dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Tetapi kecepatan inovasi pasar

baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).

Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

2.1.4 Strategi Pengembangan Usaha

Strategi Pengembangan Usaha adalah cara untuk mengantisipasikan masalah-maslah

dan kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi perusahaan yang berubah

dengan cepat agar sang pengusaha paham dan mengerti tujuan dan fungsi dari kiat

mengembangkan usaha kecil itu sendiri.

A. Strategi Pemasaran

Menurut Rhenald Kasali (2010:152-156) Strategi pemasaran adalah suatu cara

untuk mencapai tujuan yaitu dengan mengetahui dimana kita berada dan apa

tujuan yang akan dicapai. Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan

kombinasi alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi dan

mempertahankan pembeli.

1. Product (Produk)

2. Price (Harga)

3. Place (Tempat)

4. Promotion (Promosi)

B. Strategi Produksi

Menurut T. Hani Handoko (2010:3) Strategi produksi merupakan usahausaha

pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya atau faktor-

Page 17: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

16

faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah

dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja

menjadi berbagai produk atau jasa.

1. Pemilihan

2. Perencanaan

3. Pengoperasian

4. Pengawasan

5. Pembaharuan

C. Strategi Operasi

Menurut Roger G. Schroeder (2012:26) Strategi operasi adalah suatu visi

fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk

pengambilan keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan strategi bisnis

tapi tidak selalu direflesikan pada perencanaan formal.

1. Kapasitas dan sediaan

2. Mutu

3. Penyebaran

4. Pemasaran dan operasi

2.1.5 Analisis SWOT

Menurut (David Freed. R 2009:30) analisis SWOT adalah identfikasi berbagai faktor

secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan yaitu faktor internal dan faktor

eksternal perusahaan.

1. Kekuatan (Strengths) adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan

keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan

kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat

dilayani.

2. Kelemahan (Weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan, kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja

perusahaan.

3. Peluang (Opportunity) adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal

perusahaan yang membantu manajemen dalam mencari dan mengetahui apa

saja yang menjadi peluang dan kesempatan bagi perusahaan dalam menjalankan

bisnisnya sehingga perusahaan tersebut dapat meraih pangsa pasar dan

keuntungan yang lebih besar.

Page 18: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

17

4. Ancaman (Threaths) adalah bagian dari analisis lingkungan eksternal

perusahaan yang membantu manajemen untuk mengetahui tantangan yang akan

dan telah dihadapi perusahaan yang timbul karena adanya suatu kecenderungan

atau perkembangan yang tidak menguntungkan diluar perusahaan.

2.1.6 Matriks SWOT

Menurut (Irham Fahmi 2013:270), Alat yang dipakai untuk menyusun factor factor

strategi perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

1. Strategi SO, strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu

dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST, strategi ini diterapkan dalam menggunakan kekuatan perusahaan

untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT, strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Alat Analisis Data

Tabel 2.1 Format Analisis SWOT

Sumber: (Irham Fahmi 2013:263)

Uraian Bobot Rating Skor

Stretgth (Kekuatan)

Item dari Strength Nilai Nilai Nilai

Item dari Strength Nilai Nilai Nilai

Weaknesses (Kelemahan)

Item dari Weaknesses Nilai Nilai Nilai

Item dari Weaknesses Nilai Nilai Nilai

Opportunities (Peluang)

Item Oppoertunities Nilai Nilai Nilai

Item Oppoertunities Nilai Nilai Nilai

Threats (Ancaman)

Item Threats Nilai Nilai Nilai

Item Threats Nilai Nilai Nilai

Jumlah

Page 19: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

18

a) Bobot nilai

1,00 = Sangat Baik

0,75 = Baik

0,50 = Standar

0,25 = Tidak baik

0,10 = Sangat tidak baik

b) Rating Nilai

5 = Sangat Penting

4 = Penting

3 = Standar

2 = Tidak Penting

1 = Sangat tidak Penting

c) Skor Nilai

SN = BN x RN

Keterangan:

SN = Skor Nilai

BN = Bobot Nilai

RN = Rating Nilai

Untuk skor nilai dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Sumber: (Irham Fahmi 2013:271)

IFAS Strenghts (S) Weaknesses (W)

EFAS Menentukan faktor kekuatan internal

Menentukan faktor kelemahan internal

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

Menentukan peluang

eksternal

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang

Threaths (T) Strategi ST Strategi WT

Menentukan Ancaman Eksternal

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Page 20: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

19

2.1.6 Penjualan

Menurut Basu Swasta (2001:1) dalam bukunya Manajemen Penjualan edisi ketiga,

Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk

mengajak orang lain agar bersedia membeli barang dan jasa yang ditawarkan.

Menurut Winardi (2005:26) Penjualan adalah berkumpulnya seorang pembeli dan

penjual dengan tujuan melaksanakan tukar menukar barang dan jasa berdasarkan

pertimbangan yang berharga misalnya pertimbangan uang.

Kotler (2006:457) mengemukakan bahwa penjualan merupakan sebuah proses dimana

kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi

dan kepentingan.

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana

strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna

mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan

merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba

serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik

mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi

(1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut

dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang

bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil

pemasaran.

2.1.7 Promosi Penjualan

Menurut Basu Swastha (1999) Istilah penjualan sering digunakan secara sinonim

dengan istilah promosi meskipun yang dimaksud promosi. Penjualan hanya meliputi

kegiatan pemindahan barang/jasa atau penggunaan penjual saja, dan tidak terdapat

kegiatan periklanan atau kegiatan lain yang ditujukan untuk mendorong permintaan.

Jadi, penjualan hanya merupakan bagian dari kegiatan promosi.

Sedangkan menurut Indriyo G (1994) promosi penjualan adalah merupakan kegiatan

perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga

konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan

pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

Page 21: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

20

Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001) promosi penjualan adalah kegiatan

komunikasi pemasaran, selain dari pada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan

masyarakat, dimana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran

distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang

rendah atau dengan menaikkan nilai tambah.

Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, kebanyakan

berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan/atau

lebih besar dari suatu produk/jasa tertentu oleh konsumen atau pelanggan tersebut

(Kotler, 2000).

Menurut Teguh Budianto dan Fandy C (1997) promosi penjualan alat promosi yang

merupakan perangsang bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian, umumnya

bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dapat bersifat individu maupun non

individu.

Tujuan Promosi Penjualan

1. Tujuan promosi penjualan intern.

Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk mendorong karyawan lebih

tertarik pada produk dan promosi perusahaan. Adapun tujuan internalnya adalah

untuk meningkatkan atau mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan,

kerjasama, serta semangat bagi usaha promosinya. Promosi penjualan juga

menambah dan melengkapi kegiatan-kegiatan bagian humas dengan

memberikan beberapa peralatan dan materi yang diperlukan untuk

melaksanakan program humas internal. Sebagai contoh: slide, filim, brosur, dan

selebaran.

2. Tujuan promosi penjualan perantara.

Usaha-usaha promosi penjualan dengan perantara (pedagang besar, pengecer,

lembaga perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk memperlancar atau

mengatasi perubahan-perubahan musiman dalam pesanan, untuk mendorong

jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas

dalam saluran terhadap usaha promosi, atau untuk memperoleh tempat serta

ruang gerak yang lebih baik. Untuk mengatasi fluktuasi yang bersifat musiman

dalam pesanan, misalnya ditawarkan kepada perantara dua unit gratis apabila ia

Page 22: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

21

membeli 10 unit, atau memberikan potongan musiman 25%. Teknik promosi

semacam ini dapat mendorong jumlah pembelian yang lebih besar.

3. Tujuan promosi penjualan konsumen.

Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang yang

bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume per penjualan

(seperti, mendapat potongan 20% apabila membeli satu produk), untuk

mendorong penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi

yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan. Jadi,

promosi penjualan perusahaan yang ditujukan pada konsumen dapat dibedakan

ke dalam dua kelompok, yaitu:

a. Kegiatan yang ditujukan untuk mendidik atau memberitahukan

konsumen

b. Kegiatan yang ditujukan untuk medorong para konsumen.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Volume Penjualan:

1. Kualitas barang.

Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang

yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang

sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa

berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.

2. Selera konsumen.

Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana

selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka

volume penjualan akan menurun.

3. Servis terhadap pelanggan merupakan faktor penting dalam usaha

memperlancar penjualan terhadap usaha dimana tingkat persaingan semakin

tajam. Dengan adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat

meningkatkan volume penjualan.

4. Persaingan menurunkan harga jual.

Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan

perasahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat

diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.

Page 23: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

22

2.1.8 Product

Pengertian produk Menurut Fandy Tjiptono (1999:95) produk adalah segala sesuatu

yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau

dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

bersangkutan.

Pengertian produk menurut Stanton (1996:222) produk adalah kumpulan dari atribut

atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk didalamnya kemasan, warna, harga,

kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualan.

Pengertian produk menurut Swastha dan Irawan (1990:165) produk adalah suatu sifat

kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga,

prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhan.

Pengertian produk Menurut Kotler dan Amstrong ((2001: 346) produk adalah segala

sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, digunakan atau pun dikonsumsi sehingga mampu

memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya berupa fisik, tempat,

orang, jasa, gagasan, serta organisasi.

Produk terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Produk Konsumsi

Produk Konsumsi sering juga disebut dengan barang kebutuhan sehari-hari

(convenience goods), Sedangkan pengertian produk konsumsi adalah barang

yang umumnya dikonsumsi atau digunakan sendiri oleh anggota keluarga atau

perorangan maupun diberikan kepada orang lain dan pembeliannya didasarkan

atas kebiasaan dari konsumen itu sendiri.

Kategori produk konsumsi dan contohnya:

a. Convenience Gods (Barang kebutuhan sehari-hari)

b. Specialy Goods (Barang-barang istimewa atau produk khusus).

c. Shoppping Goods (Barang belanjaan)

d. Unsought Goods (barang-barang yang tidak dicari)

2. Produk Industri

Produk Industri adalah barang yang dapat membantu manusia mengerjakan

suatu kegiatan produksi nya.

Page 24: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

23

2.1.9 Bauran Product

Menurut Kotler dan Keller (2009:16) bauran produk adalah kumpulan semua lini dan

jenis produk yang ditawarkan oleh penjual agar dibeli oleh pembeli. Bauran produk

terdiri dari:

1. Tingkat Kelebaran Produk

Lebar bauran produk mengacu pada jumlah lini produk berbeda yang

ditawarkan perusahaan.

2. Tingkat kepanjangan produk

Panjang bauran produk mengacu pada jumlah seluruh jenis barang yang dibuat

perusahaan.

3. Tingkat kedalam produk

Dalam bauran produk merujuk pada jumlah versi yang ditawarkan dari setiap

produk dalam lini.

4. Konsistensi bauran produk

Konsistensi bauran produk merujuk pada sebesarapa dekat hubungan berbagai

lini produk dalam pemakaian akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi atau

dengan hal cara lain.

Bauran produk dapat memudahkan perusahaan dalam menentukan strategi produk dan

memudahkan perusahaan dalam meningkatkan bisnisnya, yaitu dengan cara sebagai

berikut:

1. Perusahaan dapat menambah lini produk mereka untuk menjangkau konsumen

yang lebih luas.

2. Perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang sudah ada agar lebih

lengkap.

3. Perusahaan dapat menambah varian tiap produk sehingga dapat memperdalam

bauran produk.

4. Perusahaan dapat mengurangi atau menambah lini produknya, yang disesuaikan

dengan kemampuan dan daya saing perusahaan.

2.1.10 Kerjasama dan Kolaborasi

Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau

kelompok manusia untuk mencapai satu atau tujuan bersama (Soekanto, 1990).

Kerjasama (cooperation) adalah suatu usaha atau bekerja untuk mencapai suatu hasil

Page 25: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

24

(Baron & Byane, 2000). Kerjasama (Cooperation) adalah adanya keterlibatan secara

pribadi diantara kedua belah pihak demi tercapainya penyelesaian masalah yang

dihadapi secara optimal (Sunarto, 2000). Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa kerjasama (Cooperation) adalah suatu usaha bersama antara orang

perorangan atau kelompok diantara kedua belah pihak manusia untuk tujuan bersama

dan mendapatkan hasil yang lebih cepat dan lebih baik.

Kolaborasi adalah suatu proses partisipasi beberapa orang ataupun kelompok organisasi

untuk bekerja sama mencapai hasil tertentu (kusnandar: 2013). Menurut (Ilza: 2011)

arti kolaborasi adalah bentuk kerjasama untuk mencapai hasil yang diinginkan

sekaligus melahirkan kepercayaan diantara pihak yang terkait. Dari dua definisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa kolaborasi adalah segala bentuk kerja sama yang

dilakukan oleh dua orang atau sekelompok orang dalam bidang tertentu.

2.1.11 E-business dan E-commerce

E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti

perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,

pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,

komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System:

Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002). E-business adalah mengenai

penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang

dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang

secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with

Net.Commerce. Prentice Hall).

Electronic commerce atau selanjutnya disebut E-commerce merupakan salah satu hasil

dari perkembangan teknologi internet. Pengertian E-commerce itu sendiri adalah suatu

proses berbisnis dengan menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan

antara perusahaan, konsumen, dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektonik.

Dengan demikian pada prinsipnya bisnis dengan E-commerce adalah bisnis tanpa

warkat paperless trading. (Munir Fuady, 2002)

Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah penggunaan

jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Pandangan

populer dari e-commerce adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser

Web untuk membeli dan menjual produk. McLeod Pearson (2008: 59).

Page 26: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

25

Menurut Shely Cashman (2007: 83) E-commerce atau kependekan dari elektronik

commerce (perdagangan secara electronic), merupakan transaksi bisnis yang terjadi

dalam jaringan elektronik, seperti internet. Siapapun yang dapat mengakses komputer,

memiliki sambungan ke internet, dan memiliki cara untuk membayar barang-barang

atau jasa yang mereka beli, dapat berpartisipasi dalam e-commerce.

Manfaat dalam menggunakan E-commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem

transaksi adalah:

a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)

Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan

dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan

tidak terbatas jarak dan waktu.

b. Menurunkan biaya operasional (operating cost)

Transaksi E-commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya

diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban

gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi.

c. Melebarkan jangkauan (global reach)

Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas

tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan

menggunakan media perantara komputer.

d. Meningkatkan customer loyalty

Ini disebabkan karena sistem transaksi E-commerce menyediakan informasi

secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu

dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat

memilih sendiri produk yang dia inginkan.

e. Meningkatkan supply management

Transaksi E-commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada

perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang

tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut

maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.

Page 27: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

26

2.1.12 Restoran

Menurut Marsum (2005), restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi

secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua

tamunya baik berupa makan maupun minum. Restoran ada yang berada dalam suatu

hotel, kantor maupun pabrik dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu.

Menurut Prof. Vanco Christian dalam Marsum (2005), tujuan operasi restoran adalah

untuk mencari untung. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas para

tamu pun merupakan tujuan operasi restoran yang utama.

Terdapat 6 tipe restoran dalam industri makanan. Tipe ini diklasifikasikan dari menu,

cara penyajian, serta ada atau tidaknya pelayan, berikut 6 tipe restoran:

1. Etnis

Restoran etnis adalah restoran yang menyajikan masakan-masakan lokal atau

nasional. Misalnya restoran padang, restoran manado, dan lainnya. Jika restoran

ini berada di luar negeri, bisa juga disebut sebagai Restoran Indonesia, yaitu

restoran yang menyajikan berbagai makanan dari suatu daerah atau negara.

Restoran jenis ini memiliki penggemarnya sendiri.

2. Fast Food

Restoran fast food atau cepat saji ini mengedepankan kecepatan pelayanan.

Pilihan menu yang disajikan di restoran cepat saji umumnya tidak terlalu

banyak. Ukuran restoran cepat saji juga biasanya hanya berukuran kecil, bisa

juga hanya berupa kios di pinggir jalan. Pelanggan juga bisa membawa

makanan tersebut dan makan di mana saja. Restoran fast food ini kemudian

dikembangkan dengan fasilitas drive thru, dimana pelanggan bisa memesan

makanan dari dalam mobil tanpa harus masuk ke dalam restoran. Dalam industri

restoran, tipe restoran fast food juga disebut sebagai quick service restaurant.

3. Fast Casual

Restoran dengan tipe fast casual adalah tipe restoran yang berada diantara fast

food dan casual dining, dimana restoran ini menyediakan berbagai jenis

makanan namun tidak dengan pelayanan penuh hingga ke meja makan dari

pelayannya. Dari sisi harga, makanan di restoran fast casual juga memiliki

rentang harga diantara fast food dan casual dining.

Page 28: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

27

4. Casual Dining

Restoran dengan tipe casual dining adalah restoran yang menyajikan makanan

dengan harga sedikit diatas rata-rata dengan suasana restoran yang nyaman.

Casual dining sendiri merupakan tipe restoran yang berada satu tingkat dibawah

restoran tipe fine dining, baik dari sisi pelayanan, jenis serta harga makanan.

Umumnya restoran casual dining akan dilengkapi dengan bar dan menyediakan

menu minuman beralkohol seperti beer dan wine.

5. Family Style

Family style restaurant biasa kita sebut juga dengan restoran keluarga. Di

restoran ini, makanan biasanya disajikan dalam jumlah besar dan diletakkan

ditengah, dan setiap anggota keluarga akan mengambil makanan dari tengah

dan menikmatinya dalam piring masing-masing. Konsep ini sama persis dengan

cara makan di rumah bersama keluarga. Restoran keluarga hampir serupa

dengan casual dining restaurant, yang membedakan adalah tidak tersedianya

minuman beralkohol pada restoran keluarga.

6. Fine Dining

Restoran fine dining dikenal dengan restoran yang memberikan pelayanan

penuh kepada pelanggannya dengan menu utama yang unik dan spesifik. Setiap

restoran fine dining memiliki menu andalannya sendiri, yang berbeda antara

restoran yang satu dengan yang lain. Secara desain, restoran fine dining juga

menawarkan suasana restoran yang mewah dengan desain dan furnitur yang

megah. Tamu yang berkunjung ke restoran fine dining biasanya memang telah

mempersiapkan diri dengan pakaian yang sesuai dan mengikuti tata cara makan

internasional.

Menurut Marsum (2005:274) ada 4 (empat dasar jenis pelayanan yang diterapkan

direstoran, antara lain:

1. Table Service

Table service adalah suatu system pelayanan restoran dimana para tamu duduk

dikursi menghadap meja makan, dan kemudian makanan dan minuman

diantarkan dan disajikan kepada para tamu. Dalam hal ini yang menyajikan

makanan dan minuman adalah pramusaji (waiter/waitress). Table service pada

umumnya dapat dibedakan menjadi 4 (empat) katagori, yaitu:

Page 29: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

28

American Service, pelayanan dengan American service dimana

makanan sudah siap ditata dan diatur diatas piring sejak dari dapur yang

kemudian disajikan oleh pramusaji diatas meja tamu. Makanan disajikan

dari sebelah kiri tamu dan piring kotor diangkat dari sebelah kanan.

English Service, pelayanan yang diterapkan dalam English service mirip

dengan pelayanan yang biasa digunakan dirumah pada saat makan

bersama, dan sering disebut dengan family service. Tuan rumah

sekeluarga dan tamu duduk bersama menikmati makan malam dengan

menu makanan yang sama, mulai dari hidangan pembuka sampai

hidangan penutup. Tuan rumah (host) mengatur hidangan diatas meja

yang kemudian akan disajikan oleh pramusaji kepada para tamu. Mula

mula pramusaji akan melayni nyonya rumah, tamu tamu kehormarmatan

dan tamu – tamu lainnya.

French Service, suatu jenis pelayanan mewah dan mahal. Pelayanan

dilakukan dengan menggunakan kereta special (gueridan) yang

berisikan alat pemanas (rechaud) untuk memanaskan makanan yang

akan disajikan untuk tamu. Pelyanan biasanya dilakukan oleh captain

(chef de rang) dan dibantu oleh pramusaji (waiter/waitress).

Russian Service, makanan sepenuhnya sudah siap dari dari dapur yang

telah disusun sedemikian rupa oleh chef didalam silver platter ( piring

besar dari logam). Makanan disajkan oleh pramusaji dengan

menggunakan service fork dan serving spoon (garpu dan sendok besar

untuk menyajikan makanan) di piring yang ada diatas meja tamu sesuai

dengan keinginan tamu.

2. Counter Service

Yang dimaksud dengan counter service adalah system pelayanan di restoran dimana

para tamu yang datang terus di counter. Apabila makanan dan minuman yang

dipesan oleh tamu sudah siap maka akan disajikan kepada tamu di diatas conter.

Yang dimaksud dengan istilah counter dalam hal ini adalah seja panjang yang

membatasi dua ruangan anata ruang dapur dengan ruang restoran.

Page 30: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

29

3. Self Service

Self Service atau kadang – kadang disebut juga dengan istilah buffet service adalah

suatu system pelayanan restoran dimana semua makanan secara lengkap mulai dari

hidangan pembuka sampai dengan hidangan penutup telah ditata dan diatur rapi

diatas meja hidangan atau meja prasmanan.

4. Carry Out Service

Carry out service atau sering disebut dengan istilah take out service yaitu system

pelayanan restoran dimana tamu datang untuk membeli makanan yang telah

disiapkan terlebih dahulu, dibungkus dalam kotak untuk dibawa pulang. Jadi

makanan atau minuman yang dibeli tidak dinikmati di tempat itu.

Page 31: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah tata cara yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam

rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi terhadap

data yang telah didapatkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif (Analisis Deskriptif) dengan pendekatan

adalah studi kasus untuk menganalisis dan mencari tahu masalah penurunan pendapatan

dan mengetahui strategi penjualan yang efektif untuk meningkatkan kembali

pendapatan dari Rumah Makan Lapo Subur Lippo Cikarang. Menurut Crossman (2017)

Metode penelitian kualitatif meliputi observasi dan perendaman, wawancara, survei

terbuka, kelompok fokus, analisis isi materi visual dan tekstual, dan sejarah lisan.

Setelah secara pribadi mewawancarai responden, rekaman data yang direkam

ditranskripsi. Ini penting untuk memastikan bahwa semua informasi muncul dan

ditemukan dalam konteks yang benar, dan untuk konfirmasi data.

3.2 Studi Kasus

Dalam penelitian ini peneliti menganalisis strategi penjualan yang efektif untuk

meningkatkan pendapatan Rumah Makan Lapo Subur serta dapat mempertahankan

pendapatannya di tahun tahun berikutnya. Studi kasus adalah pendekatan penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan pemahaman yang mendalam dan multi segi dari

masalah yang kompleks dalam konteks kehidupan nyata. (Ann Robertson, 2011)

3.3 Triangulasi Data

Triangulasi adalah istilah yang sering disebutkan dalam publikasi studi kualitatif.

Biasanya, para sarjana menyebutkan "triangulasi" dalam diskusi yang dilakukan

dengan bagaimana kualitas atau validitas suatu penelitian dapat dijamin (misalnya,

Seale, 1999; Tracy, 2010). Fungsi dari tringulasi adalah untuk validitas dari penelitian

ini, di mana analisis akan dibandingkan dengan teori dan bukti. Penelitian kualitatif

menggunakan triangulasi di antara sumber data untuk kemajuan ketelitian penelitian.

Triangulasi adalah proses penguatan data dari berbagai individu (dosen dan

mahasiswa). Jenis data (observasi lapangan, wawancara) dalam deskripsi dan tema

Page 32: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

31

dalam penelitian kualitatif. Para peneliti menguji setiap informasi, fakta, dan temuan

untuk mendukung sebuah tema. Ini adalah jaminan bahwa studi perilaku akurat karena

informasi berasal dari sumber yang berbeda yang terkait dengan studi. Dalam penelitian

ini penelitian ditekankan untuk mengembangkan laporan yang akurat dan kredibel

dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mengumpulkan

informasi atau data sebagai referensi.

3.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti

itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti, meliputi;

pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang

diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara akademik

maupun logiknya (Sugiono,2009:305). Peneliti kualitatif sebagai human instrumen

berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data

dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,2009:306).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan

wawancara. Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu

(Sugiono,2009:317) dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang

lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena

yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui observasi (Sugiono,2009:318).

3.5 Subjek Penelitian

Sumber atau informan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah pelanggan

yang telah melakukan pembelian selama 3 tahun terakhir dan selama 12 bulan telah

melakukan pembelian sebanyak 10x atau bisa disebut dengan pelanggan yang loyal

yaitu:

1. Nama : Marlin

Kantor : Pekerja lapangan (driver)

2. Nama : Ridwan

Kantor : Sales di jababeka 1

Page 33: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

32

3. Nama : Hitler Nadeak

Kantor : Daerah Jababeka tidak menyebutkan nama kantor

4. Nama : Fernandus Sihombing

Kantor : Indokano Lippo Cikarang

5. Nama : Fransiska Debora

Kantor : Politeknik Meta (Hyundai)

6. Nama : Lido Lubis

Kantor : Politeknik Meta (Hyundai)

3.6 Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan 2 (dua) jenis

sumber data yaitu:

1. Data Primer

Sumber data ini berasal dari responden langsung. Diperoleh melalui wawancara

dan observasi. Pengamatan lebih lanjut langsung dari situasi lokasi penelitian.

Sesi wawancara adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan informasi.

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2016: 231) wawancara bisa dilakukan

didefinisikan sebagai "pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui pertanyaan dan tanggapan, menghasilkan komunikasi dan konstruksi

bersama makna tentang suatu topik tertentu ”.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2005). Data sekunder adalah

data yang diperoleh melalui studi literatur, arsip, dokumentasi, jurnal, bukti

fisik, yang berfungsi untuk melengkapi data primer.

Page 34: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat Rumah Makan Lapo Subur

Rumah Makan Lapo Subur adalah rumah makan khas Sumatra utara yang lebih

tepatnya adalah rumah makan khas batak. Rumah Makan Lapo Subur berlokasi di ruko

pasar central lippo cikarang di kawasan Hyundai. Rumah makan ini sudah berdiri tahun

2011 hingga saat ini. Menu menu yang disediakan dirumah makan ini adalah makan

khas batak seperti babi panggang, sayur ubi tumbuk, ikan mas arsik, babi arsik, saksang,

dan lain lain. Rumah makan ini terkenal dengan menu panggangnya yang sangat

berbeda dengan usaha rumah makan khas batak lainnya, dagingnya yang gurih dan

krispi membuat menu babi panggang dirumah makan ini menjadi salah satu menu

favorit dari setiap pelanggannya.

4.2 Visi dan Misi Rumah Makan Lapo Subur

Visi Rumah Makan Lapo Subur

Memberikan pengalaman yang menakjubkan ketika berkunjung dan memakan

hidangan yang disediakan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap

pengunjungnya.

Misi Rumah Makan Lapo Subur

Menjadi salah satu tempat makan khas batak yang terbaik di cikarang.

4.3 Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah proses pengaturan dan pengelompokan secara baik tentang

informasi suatu kegiatan berdasarkan fakta melalui usaha pikiran peneliti dalam

mengolah dan menganalisa objek atau topik penelitian secara sistematis dan objektif

untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis sehingga terbuat

sebuah prinsip-prinsip umum atau teori.

4.3.1 Analisis SWOT

Faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang dan

Ancaman) dari Rumah Makan Batak Lapo Subur sebagai berikut:

Page 35: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

34

A. Kekuatan

1) Harga yang ditetapkan terjangkau konsumen

2) Kualitas produk yang disajikan baik

3) Kuantiti yang disajikan baik

4) Rumah Makan Lapo Subur memiliki hubungan yang baik dengan

konsumen

B. Kelemahan

1) Kurangnya tenaga kerja

2) Kurangnya pengetahuan terhadap perkembangan teknologi

3) Kurang update terhadap perkembangan rumah makan yang baru di

daerah lippo cikarang dalam 2 tahun terakhir

4) Pemilik tidak merenovasikan tempat produksi dan meja makan

konsumen

5) Terbatasnya ruang untuk menampung konsumen yang datang

C. Peluang

1) Selera konsumen

2) Banyak aplikasi yang memberikan jasa pelayanan pesan antar

3) Lokasi yang strategis

4) Tidak memiliki pesaing dengan produk yang sejenis (Pesaing Langsung)

5) Kualitas produk yang berbeda dengan jenis usaha dan produk yang sama

D. Ancaman

1) Banyak pesaing pesaing yang berbeda produk dengan jenis usaha yang

sama (Pesaing tidak langsung)

2) Kurangnya promosi yang dilakukan

3) Keinginan konsumen yang berubah ubah

4) Kenaikan harga bahan baku (Raw Material)

Analisis SWOT ini hanya sebagai acuan atau analisa awal untuk kemudian

dikembangkan dengan melakukan interview. Beberapa poin dari analisis SWOT

tersebut akan digunakan sebagai pertanyaan untuk mengetahui pendapat konsumen

tentang hal hal tersebut.

Wawancara dilakukan kepada 6 responden yang telah melakukan pembelian selama 3

tahun terakhir dan selama 12 bulan telah melakukan pembelian sebanyak 10 kali atau

lebih. Dari hasil interview ini akan mendapatkan strategi penjualan apa yang harus

Page 36: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

35

dilakukan oleh Rumah Makan Batak Lapo Subur untuk meningkatkan kembali

penjualannya.

4.3.2 Hasil Interview

Dalam penelitian ini terdapat 6 responden yang telah diwawancarai dari karakteristik

karakteristik yang sudah ditentukan yaitu pelanggan yang sudah melakukan pembelian

selama 3 tahun terakhir dan selama 12 bulan telah melakukan pembelian sebanyak 10

kali atau lebih, atau bisa disebut dengan pelanggan yang loyal.

Tabel 4.1 Kesamaan Hasil Interview Responden

Jika dilihat dari Table 4.1 hasil interview bahwa keenam responden mengatakan biaya

yang dikeluarkan untuk makan siang mereka sekitar 30.000 sampai 50.000. Kedua

adalah jenis rumah makan yang banyak dikunjungi oleh keenam responden adalah jenis

rumah makan etnis (tradisional) terdapat 4 rumah makan yang sering mereka kunjungi

Lapo, Rumah Makan Padang, Rumah Makan Sunda, dan Warteg. Ketiga adalah jarak,

keenam responden mengatakan jarak yang mereka tempuh saat makan siang dari kantor

mereka adalah maksimal 5 kilometer. Keempat tipe makan siang dari keenam

responden ada tiga diurutkan berdasarkan yang paling sering mereka lakukan saat

makan siang yaitu makan siang diluar kantor, makan siang dengan membawa bekal,

dan makan siang dengan melakukan delivery order. Kelima adalah produk dari keenam

responden mengatakan lebih tertarik dengan kualitas produk dibandingkan promo

untuk makanan.

No Variable Kesamaan

1 Tipe makan siang

Makan siang diluar kantor (73,3%)

Delivery Order (5%)

Membawa bekal (17%)

2 Faktor yang paling dicari dari

makanan

Kualitas Produk (90%)

Promo (Discount) (10%)

3 Harga rata rata 1 kali makan 30.000-50.000

4 Jenis Rumah Makan yang didatangi

saat makan siang

Lapo (38,3%)

Rumah makan padang (16%)

Rumah makan sunda (17,7%)

Warteg (11%)

Mc Donald (17%)

5 Jarak dari kantor menuju rumah

makan (Rata rata) Maksimal 5 kilometer

Page 37: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

36

Hasil interview yang telah disimpulkan dalam Table 4.1 dapat dianalisis untuk

menjawab pertanyaan pertanyaan pada rumusan masalah dan mengetahui strategi

seperti apa yang harus dilakukan oleh Rumah Makan Batak Lapo Subur untuk

meningkatkan penjualannya kembali di tahun berikutnya.

4.4 Pembahasan

Bagaimana situasi persaingan industri rumah makan di radius 5 kilometer dari

Rumah Makan Lapo Subur yang menyebabkan penurunan pendapatan 1 tahun

terakhir?

Berikut adalah lokasi Rumah Makan Lapo Subur yang dilihat melalui google map.

Gambar 4.1 Lokasi Rumah Makan Lapo Subur.

Pada gambar 4.1 dilihat lokasi Rumah Makan Lapo Subur yang diambil melalui Google

Map, dari gambar tersebut peneliti ingin mengetahui pesaing pesaing tidak langsung

dari Rumah Makan Lapo Subur yang dimana jarak yang ditentukan seperti pada

lingkaran merah yaitu 5 kilometer dari Rumah Makan Lapo Subur. Pesaing tidak

langsung adalah perusahaan yang memiliki produk berbeda dengan produk kita, tetapi

keberadaan produk ini bersifat substitutif (produk pengganti).

Page 38: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

37

Dari gambar 4.1 dapat dilihat ada 2 lambang yang diberikan nomor yang akan

menunjukan nama restoran tersebut yang dapat dilihat pada table 4.2, lambang pertama

bintang bewarna merah dan kedua kotak bewarna hijau, untuk bintang bewarna merah

adalah restoran yang memiliki tipe fast food dan kotak berwarna hijau itu adalah

restoran yang memiliki tipe etnis.

Berikut beberapa pesaing tidak langsung dari Rumah Makan Lapo Subur:

No Tempat

1 McDonalds Lippo Cikarang

2 Burger King Lippo Cikarang

3 KFC Lippo Cikarang

4 Rumah Makan Padang

5 Rumah Makan Bebek Huh Hah

6 Rumah Makan Aroma Sunda

7 Warung Bambu

8 Ayam Bakar Sogo

9 Warung Nasi Kebumen

10 Sari Rasa

11 Rumah Makan Timlo Solo

12 Rumah Makan Budi Bundo

13 Rumah Makan Surya

14 Rumah Makan Selera Baru

15 Warung Laksa Kang Prabu

16 Saung Ma Hj Atun

17 Kampung Nelayan

18 Ayam Geprek Xoxo

19 Rumah Makan Pondok Citra

20 Warung Nasi Rizki

21 Ayam&Bebek Al-karomah

22 Ayam Monyet

23 Selera Sambal Restaurant

24 Ayam Panik

25 Rumah Makan Padang Elok Basamo

Tabel 4.2 Data pesaing tidak langsung Rumah Makan Lapo Subur

Seperti pada gambar 4.1 dan table 4.2 Rumah Makan Lapo Subur memiliki banyak

pesaing pesaing tidak langsung yang berada 5 kilometer dari Rumah Makan Lapo Subur

yang dimana produknya tidak sama tetapi masih pada jenis usaha yang sama yaitu

Rumah Makan/Restoran, setiap rumah makan tersebut memiliki beberapa service

seperti layanan pesan antar (Delivery Order), pesanan untuk acara (Chatring), dan juga

makan di tempat (Eceran) dengan biaya yang berbeda pada setiap pelayanannya. Pada

hasil wawancara yang telah didapatkan dan disimpulkan pada table 4.1 jenis rumah

Page 39: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

38

makan yang paling sering dikunjungi oleh keenam responden adalah Lapo 38,3%,

Rumah Makan Padang 16%, Rumah Makan Sunda 17,7%, Warteg 11% dan Mc Donald

17%. Ini membuat pemilik dari Rumah Makan Lapo Subur harus membuat suatu

strategi penjualan yang dapat bersaing dengan pesaing pesaing yang berada dalam

radius 5 kilometer tersebut.

Bagaimana meningkatkan penjualan bagi konsumen yang melakukan delivery

order?

Pada gambar 1.2 pembeli yang melakukan pemesanan antar atau delivery order sebesar

30% ini terjadi karena pihak Rumah Makan Lapo Subur memberikan minimal

pemesanan yang dapat diantarkan seperti memesan 10 menu yang diantarkan pada 1

tempat ini membuat pelanggan atau konsumen yang ingin memesan hanya 1 pesanan

saja tidak dapat memesan apalagi jika jarak pemesan dengan rumah makan terlampau

jauh. Pihak rumah makan berfikir berapa yang akan didapatkan jika hanya mengantar

1 pesanan saja di bandingkan dengan 10 pesanan dan berapa biaya transport yang

dikeluarkan untuk mengantar 1 pesanan dibandingkan dengan 10 pesanan. oleh karna

itu strategi untuk meningkatkan penjualan bagi konsumen yang melakukan delivery

order adalah dengan cara bekerja sama dengan pihak Gojek atau Gofood. GoJek adalah

sebuah layanan booking ojek melalui aplikasi GoJek yang bisa didownload di

Smartphone android & iPhone. Gojek menyediakan beberapa fitur jasa layanan seperti

salah satunya adalah Gofood. Gofood adalah layanan pesan antar makanan dengan

lebih dari 75.000 restoran yang terdaftar di aplikasi Gojek. Pada layanan Gofood,

penyedia jasa akan membelikan makanan yang dipesan oleh Pelanggan dan

mengantarkannya ke lokasi Pelanggan sesuai dengan keterangan di aplikasi. Maksimal

jarak pengantaran pada layanan Gofood adalah 25 km.

Page 40: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

39

Gambar 4.2 Aplikasi Layanan Jasa Gojek

Dengan bekerja sama dengan pihak Gojek atau Gofood para pelanggan atau konsumen

yang ingin memesan kurang dari 10 pesanan bisa melakukan pembelian dimana pun

lokasi konsumen tersebut berada, keuntungan yang didapatkan oleh pihak Rumah

Makan Lapo Subur adalah tidak lagi perlu memikirkan biaya transport yang

dikeluarkan karena biaya pengiriman sudah ditanggung oleh konsumen yang memesan

melalui aplikasi Gojek atau Gofood.

Bagaimana meningkatkan penjualan bagi konsumen yang makan ditempat?

Jika dilihat dari hasil wawancara pada table 4.1 faktor yang diinginkan para konsumen

pada saat makan siang adalah makanan yang enak (kualitas produk yang baik). Dengan

banyaknya loyal konsumen di Rumah Makan Lapo Subur yang membuktikan bahwa

kualitas produk dari Rumah Makan Batak Lapo Subur ini sudah baik jadi yang perlu

dilakukan oleh pihak Rumah Makan Batak Lapo Subur terhadap kualitas produk

kedepannya adalah mempertahankan kualitas produk yang ada, agar para konsumen

yang loyal tidak mencari tempat makan siang lain melainkan akan membawa konsumen

konsumen potensial lain untuk mengunjungi Rumah Makan Batak Lapo Subur.

Pada gambar 1.2 pembeli yang melakukan pembelian ditempat dan mengkonsumsinya

ditempat sebesar 50% disini memang sudah cukup besar persentasenya tetapi untuk

Page 41: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

40

dapat mencapai target penjualan yang diinginkan maka pihak Rumah Makan Lapo

Subur harus membuat suatu strategi penjualan yang dapat meningkatkan persentase

konsumen yang makan ditempat dengan cara memberikan promo seperti:

1. Memberikan promo gratis minuman seperti es teh manis, es jeruk, teh botol,

S’Tea, Kopi

2. Promo 1 porsi nasi tambah gratis

Promo itu dikhususkan untuk pembelian 1 menu makanan dan pelanggan yang makan

ditempat.

3. Menambahkan menu menu favorit dari Rumah Makan Padang, Rumah Makan

Sunda, dan Warteg.

Selain promosi dan bekerja sama dengan Gojek atau Gofood untuk dapat meningkatkan

penjualannya dan dapat bersaing dengan pesaing pesaing yang berada pada radius 5

kilometer dari Rumah Makan Lapo Subur adalah dengan menambahkan jenis produk

atau menu menu favorit yang ada di Rumah Makan Padang, Rumah Makan Sunda, dan

Warteg. Dari strategi penjualan tersebut persentase kunjungan Rumah Makan Lapo

Subur sebesar yang tadinya 38,3% ditambahkan dengan kunjungan ke Rumah Makan

Padang 16% ditambahkan dengan kunjungan Rumah Makan Sunda 17,7%

ditambahkan dengan Warteg 11% maka akan membuat persentase kunjungan ke

Rumah Makan Batak Lapo subur menjadi 83% karena akan membuat pengunjung yang

tadinya ingin memakan masakan padang , masakan sunda, atau warteg bisa berkunjung

ke Rumah Makan Lapo Subur karena menunya selain menu pokok dari Rumah Makan

Lapo Subur ada juga menu favorit yang biasa disajikan oleh Rumah Makan Padang,

Rumah Makan Sunda dan Warteg, dengan itu akan meningkatkan jumlah pengunjung

yang datang dan target pendapatan tiap tahunnya akan tercapai bahkan meningkat.

Page 42: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Strategi Penjualan di Rumah Makan Batak

Lapo Subur” yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

A. Persaingan antar usaha sejenis atau persaingan langsung dari radius 5 kilometer

tyersebut memang tidak mempengaruhi tetapi dilihat dari banyaknya pesaing

tidak langsung yang berbeda produk pada radius tersebut sangatlah

mempengaruhi dan harus menjadi perhatian. Karena jika dilihat melalui pola

pikir konsumen bukan “Makan di Lapo/Padang/Sunda/Warteg/Mcd Mana siang

hari ini?” tetapi “Dimana saya makan siang ini?” jadi sebenarnya pesaing

pesaing yang terdapat pada Table 4.3 adalah pesaing pesaing langsung dari

Rumah Makan Khas Batak Lapo Subur. Maka dari pihak Rumah Makan Lapo

Subur harus dapat membuat strategi penjualan atau inovasi yang dapat bersaing

dengan pesaing pesaing lainnya dalam radius 5 kilometer tersebut.

B. Bekerja sama dengan pihak Gojek atau Gofood untuk mempermudah layanan

pesan antar bagi konsumen yang tidak memiliki waktu banyak untuk datang dan

makan ditempat, dan juga dapat menguntungkan bagi pihak Rumah Makan

Lapo Subur karena tidak perlu mengeluarkan biaya transport pengiriman

pesanan.

C. Bagaimana meningkatkan penjualan bagi konsumen yang makan ditempat?

Dengan cara memberikan promosi penjualan seperti:

Memberikan promo gratis minuman seperti es teh manis, es jeruk, teh

botol, S’Tea, Kopi dalam setiap pembelian 1 menu makanan dengan

harga berdasarkan dari 1 porsi menu makanan dan promo itu

dikhususkan untuk pelanggan yang makan ditempat.

Promo 1 porsi nasi tambah gratis di hari sabtu setiap pembelian dan

makan ditempat.

menambahkan jenis produk atau menu menu favorit yang ada di Rumah

Makan Padang, Rumah Makan Sunda, dan Warteg.

Page 43: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

42

5.2 Saran

Bagi Pemilik Rumah Makan Batak Lapo Subur

Semoga dari hasil penelitian dan kesimpulan yang didapatkan dari observasi dan

wawancara di Rumah Makan Batak Lapo Subur untuk menjawab permasalahan yang

dihadapi yaitu menurunnya penjualan dapat bermanfaat bagi Rumah Makan Batak

Lapo Subur untuk dapat meningkatkan penjualannya kembali menggunakan strategi

strategi yang telah di analisis dari permasalahan tersebut.

Bagi Pembaca

Semoga penelitian ini bisa menjadi salah satu informasi yang baik dalam menentukan

sebuah konsep strategi penjualan bagi usaha sejenis dan semoga penelitian ini bisa

dilanjutkan lagi kedepannya dengan menggunakan narasumber yang lebih banyak agar

hasil survey lebih relevan dari sebelumnya.

Page 44: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

43

DAFTAR PUSTAKA

Buku

David Fred R. 2004. Manajemen Strategis. PT Indeks. Jakarta. Kotler, P. 2000.

Marketing Management: The Millenium Edition. Prentice-Hall Internacional, Inc. New

Jersey

David, F.R. (2011). Strategic management concepts and cases (13th ed.). New Jersey:

Pearson Education

Gunawan, I. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik (Cetakan Kedua).

Jakarta: Bumi Aksara

Hunger, J.D. & Wheelen T.L. (2001). Manajemen Strategis (edisi terjemahan).

Yogyakarta: ANDI.

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Terjemahan: Bob

Sabran. Edisi 13 Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta

Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm 9. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung

Rangkuti, F. 2013. Marketing Strategy & Competitive Positioning. PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta

Rangkuti, Freddy, 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta:

Gramedia

Swastha, Basu. (1984). Manajemen pemasaran (3rd ed). Jakarta: Erlangga

Swastha, Basu. (2002). Manajemen pemasaran moderen. Yogyakarta: Liberty

Swastha, Basu. (2005). Azas-azas marketing (2nd ed). Yogayakarta: Akademi

Keuangan dan Bisnis

Stanton, William. (1984). Fundamentals of marketing (7th ed). New York: McGraw-

Hill

Page 45: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

44

Jurnal

Asmawati Hanafih 1 Strategi Pengembangan Usaha Dengan Metode Analisi SWOT

Pada Usaha Laundry Istiqomah di Samarinda

Hilyah Magdalena dan Widya Ellyani 1,2STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang Strategi

Memanfaatkan E-Commerce Dalam Memasarkan Makanan Khas Bangka (Studi

Kasus: Aneka Citra Snack)

Willy Pratama Widharta dan Sugiono Sugiharto, S.E., M.M Penyusunan Strategi dan

Sistem Penjualan Dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Toko Damai Jurusan

Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra

Skripsi

Afandi I. 2011. Strategi Promosi Restoran Waralaba Mie Jogja Cabang Bogor

[skripsi]. 2011: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Web

http://www.majalahfranchise.com/article/489/strategi-meningkatkan-omzet-bisnis-

dengan aplikasi-mobile

http://www.portal.fisip-unmul.ac.id/site/?p=7541

Page 46: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

45

DAFTAR TABLE

Tabel 1.1 data pendapatan Rumah Makan Lapo Subur……………………………….10

Tabel 2.1 Format Analisis SWOT…………………………………………………….17

Tabel 4.1 Kesamaan Hasil Interview Responden…………………………………….35

Tabel 4.2 Data pesaing tidak langsung Rumah Makan Lapo Subur………………….37

Page 47: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

46

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 Persentase pembeli dari Rumah Makan Lapo Subur dari jenis

pembeliannya………………………………………………………………………...10

Gambar 4.1 Lokasi Rumah Makan Lapo Subur………………………………...........36

Gambar 4.2 Aplikasi Layanan Jasa Gojek…………………………………………...39

Page 48: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

47

LAMPIRAN

Hasil Interview

Nama: Marlin

Nama Kantor: pekerja lapangan (sopir)

P: Apakah saat makan siang anda selalu makan diluar kantor atau anda membawa bekal

dari rumah? Bisakah dibuat persentase secara rata rata berapa persen anda makan diluar,

delivery order dan berapa persen anda membawa bekal?

R: Makan diluar terus 90% makan diluar

P: Setiap makan siang anda lebih memilih restoran makanan apa?

R: Yang terdekat dari lokasi kerja

P: Setiap makan siang, restoran atau rumah makan mana sajakah yang menjadi tempat

favorit anda dan tempat itu adalah tempat yang paling sering anda kunjungi disekitar

lippo cikarang?

R: Paling MCD

P: Apa yang membuat anda selalu makan siang di rumah makan tersebut? Keunikan

apa yang ada dirumah makan tersebut?

R: Karna dekat kantor dan lebih dekat ga ribet simple.

P: Dalam sebulan bisakah anda estimasi urutan tempat makan siang anda ? misal makan

di mcdonald 50%, makan di Lapo 20%, dan makan di rumah makan sunda / jawa atau

lain lainnya 30%?

R: Paling sering makan di kantin belakang kantor 50%, mcd sama lapo 25%.

P: Secara rata rata berapa kilometer restoran yang anda kunjungi setiap hari dari kantor

anda? (secara rata rata)

R: Sekitar 1-2 kilometer paling jauh

P: Apakah anda tertarik untuk mengunjungi suatu restoran karena kualitas produknya

atau karna restoran tersebut sedang mengadakan promo yang membuat konsumen

membayar lebih murah?

Page 49: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

48

R: Pertama kualitas produknya dan tapi dimana mana ya semua orang suka discount

tapi untuk saya yg pertama kualitas produk dan yang kedua ya promo.

P: Berapakah harga makanan yang anda beli untuk sekali makan siang (secara rata rata)

R: 30 ribu lah.

Nama: Ridwan dan Reno

Nama Kantor: sales di jababeka 1

P: Apakah saat makan siang anda selalu makan diluar kantor atau anda membawa bekal

dari rumah? Bisakah dibuat persentase secara rata rata berapa persen anda makan diluar,

delivery order dan berapa persen anda membawa bekal?

R: Kebanyakan di luar kantor ya sekitar 80% diluar kantor

P: Setiap makan siang anda lebih memilih restoran makanan apa?

R: Tergantung mood aja kadang mau makan babi ya kesini (Lapo Subur) kalo mau

makan ayam ya tempat lain. Sama kita liat jarak juga sih lokasinya.

P: Setiap makan siang, restoran atau rumah makan mana sajakah yang menjadi tempat

favorit anda dan tempat itu adalah tempat yang paling sering anda kunjungi disekitar

lippo cikarang?

R: Kalo makan siang di lippo ya jarang karna jarak jauh juga paling ya cari cari deket

kantor saja seperti di pecenongan yg di jababeka. Kalo kesini ya kalo searah saja saat

ingin bertemu customer.

P: Apa yang membuat anda selalu makan siang di rumah makan tersebut? Keunikan

apa yang ada dirumah makan tersebut?

R: Kadang kadang kita makan jarang sendiri pasti sama temen temen, jadi ya makan

ditempat2 yg temen seneng aja. ya ada tempatnya sendiri sih.

P: Dalam sebulan bisakah anda estimasi urutan tempat makan siang anda? misal makan

di mcdonald 50%, makan di Lapo 20%, dan makan di rumah makan sunda / jawa atau

lain lainnya 30%?

R: Tradisional ya 50% (makanan sunda, jawa, dll), kalo lapo ya kebetulan 20% dan

kalo sisanya 30% ya fast food gtu.

Page 50: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

49

P: Secara rata rata berapa kilometer restoran yang anda kunjungi setiap hari dari kantor

anda? (secara rata rata)

R: sekitar 3 kilometer

P: Apakah anda tertarik untuk mengunjungi suatu restoran karena kualitas produknya

atau karna restoran tersebut sedang mengadakan promo yang membuat konsumen

membayar lebih murah?

R: Yang pertama saya lebih mementingkan kualitas produknya sih,

P: Berapakah harga makanan yang anda beli untuk sekali makan siang (secara rata rata)

R: 50 ribu lah.

Nama: Hitler Nadeak

Nama Kantor: Daerah jababeka tidak menyebutkan nama kantor

P: Apakah saat makan siang anda selalu makan diluar kantor atau anda membawa bekal

dari rumah? Bisakah dibuat persentase secara rata rata berapa persen anda makan diluar,

delivery order dan berapa persen anda membawa bekal?

R: Makan diluar 100% berhubung kondisinya begini ga masak dirumah.

P: Setiap makan siang anda lebih memilih restoran makanan apa?

R: Makan di Lapo Subur di Hyundai, dan warteg yang ada sayurnya.

P: Setiap makan siang, restoran atau rumah makan mana sajakah yang menjadi tempat

favorit anda dan tempat itu adalah tempat yang paling sering anda kunjungi disekitar

lippo cikarang?

R: Lapo Subur ini persis di Hyundai.

P: Apa yang membuat anda selalu makan siang di rumah makan tersebut? Keunikan

apa yang ada dirumah makan tersebut?

R: Selera saja karna pengen dan suka makan ditempat tersebut dengan menunya.

P: Dalam sebulan bisakah anda estimasi urutan tempat makan siang anda? misal makan

di mcdonald 50%, makan di Lapo 20%, dan makan di rumah makan sunda / jawa atau

lain lainnya 30%?

Page 51: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

50

R: Kemungkinan besar saya dilapo subur perminggu 3 sampai 2 kali semnggu,

diwarung yang lain kayanya bebas, ya kira2 di lapo 50% dan warteg 30% dan tempat

lain 20% sisanya.

P: Secara rata rata berapa kilometer restoran yang anda kunjungi setiap hari dari kantor

anda? (secara rata rata)

R: Sekitar 5-7 kilo lah dari kantor.

P: Apakah anda tertarik untuk mengunjungi suatu restoran karena kualitas produknya

atau karna restoran tersebut sedang mengadakan promo yang membuat konsumen

membayar lebih murah?

R: Kalo masalah harga tidak terlalu, yang jelas lebih enak dan lebih lain dari pada yang

lain.

P: Berapakah harga makanan yang anda beli untuk sekali makan siang (secara rata rata)

R: 16-30 ribu.

Nama: Fernadus Sihombing

Nama Kantor: Indonakano lippo cikarang

P: Apakah saat makan siang anda selalu makan diluar kantor atau anda membawa bekal

dari rumah? Bisakah dibuat persentase secara rata rata berapa persen anda makan diluar,

delivery order dan berapa persen anda membawa bekal?

R: Diluar kantor 100%

P: Setiap makan siang anda lebih memilih restoran makanan apa?

R: apa aja tapi mugkin batak, kalo ada batak pasti batak yg saya pilih.

P: Setiap makan siang, restoran atau rumah makan mana sajakah yang menjadi tempat

favorit anda dan tempat itu adalah tempat yang paling sering anda kunjungi disekitar

lippo cikarang?

R: Saya makan itu ga favorit tapi setiap hari atau setiap minggu ganti ganti tempat

makan, kalo yang paling seringnya ya makanan makanan daerah seperti Lapo Subur

karna lapo di lippo cikarang cuman ini saja yang ada.

Page 52: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

51

P: Apa yang membuat anda selalu makan siang di rumah makan tersebut? Keunikan

apa yang ada dirumah makan tersebut?

R: Yang pasti karna makanan batak saya suka makanan batak dan rasanya cocok sama

lidah saya.

P: Dalam sebulan bisakah anda estimasi urutan tempat makan siang anda ? misal makan

di mcdonald 50%, makan di Lapo 20%, dan makan di rumah makan sunda / jawa atau

lain lainnya 30%?

R: Mungkin hampir rata karna saya selalu berganti ganti lokasi tempat makan. Karna

saya kan tadi bilang saya kalo makan ga bisa satu tempat selalu mencari suasana baru.

Masing masing 25%.

P: Secara rata rata berapa kilometer restoran yang anda kunjungi setiap hari dari kantor

anda? (secara rata rata)

R: 2-3 kilometer, tapi paling jauh jika di kantor lippo saya paling jauh ke kalimalang di

rumah makan barokah. Itu paling jauh.

P: Apakah anda tertarik untuk mengunjungi suatu restoran karena kualitas produknya

atau karna restoran tersebut sedang mengadakan promo yang membuat konsumen

membayar lebih murah?

R: Kalo saya kualitas produk.

P: Berapakah harga makanan yang anda beli untuk sekali makan siang (secara rata rata)

R: 50 ribu minimal.

Nama: Fransiska Debora

Nama Kantor: Politeknik Meta (Hyundai)

P: Apakah saat makan siang anda selalu makan diluar kantor atau anda membawa bekal

dari rumah? Bisakah dibuat persentase secara rata rata berapa persen anda makan diluar,

delivery order dan berapa persen anda membawa bekal?

R: Kalo saya sendiri persentase lebih besar sih membawa bekal sekitar 50%, 30%

makan diluar kantor, 20% delivery order

P: Setiap makan siang anda lebih memilih restoran makanan apa?

Page 53: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

52

R: Kalo untuk makan diluar kantor lebih dominan sih di lapo ini (Lapo Subur)

P: Setiap makan siang, restoran atau rumah makan mana sajakah yang menjadi tempat

favorit anda dan tempat itu adalah tempat yang paling sering anda kunjungi disekitar

lippo cikarang?

R: Di Lapo atau fast food kaya mcd, burger king, atau juga rumah makan padang.

P: Apa yang membuat anda selalu makan siang di rumah makan tersebut? Keunikan

apa yang ada dirumah makan tersebut?

R: Kalo fast food bisa lebih drive thru kita bisa pesan dan langsung jalan, kalo misal di

lapo rindu masakan masakan daerah, kalo nasi padang ya kita kan seleranya ga mungkin

sama selama 1 bulan jadi kita coba coba rasa lain supaya ga bosen, tapi paling sering di

lapo sih.

P: Dalam sebulan bisakah anda estimasi urutan tempat makan siang anda ? misal makan

di mcdonald 50%, makan di Lapo 20%, dan makan di rumah makan sunda / jawa atau

lain lainnya 30%?

R: Paling sering lapo 50%, nasi padang ata soto atau makanan daerah lain 30%, dan

fast food nya 20%.

P: Secara rata rata berapa kilometer restoran yang anda kunjungi setiap hari dari kantor

anda? (secara rata rata)

R: Sekitar 1-2 kilometer

P: Apakah anda tertarik untuk mengunjungi suatu restoran karena kualitas produknya

atau karna restoran tersebut sedang mengadakan promo yang membuat konsumen

membayar lebih murah?

R: Lebih ke kualitas produknya kalo promo sih nomor 2 lah.

P: Berapakah harga makanan yang anda beli untuk sekali makan siang (secara rata rata)

R: 50-75 ribu lah.

Nama: Lido Lubis

Nama Kantor: Politeknik Meta (Hyundai)

Page 54: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

53

P: Apakah saat makan siang anda selalu makan diluar kantor atau anda membawa bekal

dari rumah? Bisakah dibuat persentase secara rata rata berapa persen anda makan diluar,

delivery order dan berapa persen anda membawa bekal?

R: 50% untuk membawa bekal, Delivery order 10%, 40 % makan diluar

P: Setiap makan siang anda lebih memilih restoran makanan apa?

R: Tergantung suasana hati dan suasana kantong juga, kalo misalnya pengen makanan

yg berbau batak ya di lapo (Lapo Subur), tapi kalo waktu sudah mepet ya memilih yang

deket deket.

P: Setiap makan siang, restoran atau rumah makan mana sajakah yang menjadi tempat

favorit anda dan tempat itu adalah tempat yang paling sering anda kunjungi disekitar

lippo cikarang?

R: Kalo sekitar lippo ya lapo ini (Lapo Subur) yang kedua ya warung padang 2 sepakat.

P: Apa yang membuat anda selalu makan siang di rumah makan tersebut? Keunikan

apa yang ada dirumah makan tersebut?

R: Kalo di lapo dari kecilkan kita sudah biasa dengan makanan makanan khas batak

kalo soal rasa relative tergantung selera orangnya.

P: Dalam sebulan bisakah anda estimasi urutan tempat makan siang anda? misal makan

di mcdonald 50%, makan di Lapo 20%, dan makan di rumah makan sunda / jawa atau

lain lainnya 30%?

R: Lebih sering ke lapo sekitar 60%, 40% Padang 10% sisanya bisa warteg dan lain

lain.

P: Secara rata rata berapa kilometer restoran yang anda kunjungi setiap hari dari kantor

anda? (secara rata rata)

R: sekitar 2-3 kilometer.

P: Apakah anda tertarik untuk mengunjungi suatu restoran karena kualitas produknya

atau karna restoran tersebut sedang mengadakan promo yang membuat konsumen

membayar lebih murah?

R: Pertama ya kualitas dong kalo promo pas makan kita sakit perut ya percuma dong

nyari penyakit.

Page 55: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

54

P: Berapakah harga makanan yang anda beli untuk sekali makan siang (secara rata rata)

R: 30-50 ribu lah.

Foto Foto

Rumah Makan Batak Lapo Subur

Menu Menu Rumah Makan Batak Lapo Subur

Page 56: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

55

Pelanggan loyal yang telah diwawancarai (Hitler Nadeak) beserta pemilik Rumah

Makan Batak Lapo subur

Istri dari pemilik Rumah Makan Batak Lapo Subur

Page 57: STRATEGI PENJUALAN DI RUMAH MAKAN BATAK LAPO …

56

Daftar Menu

No Nama Barang Harga

1 Teh Botol 5,000

2 S'Tea 5,000

3 Es Jeruk 5,000

4 Es Teh Manis 5,000

5 Badak 15,000

6 Kopi 3,000

7 AQUA 5,000

8 Nasi Putih 5,000

9 Sayur ubi tumbuk 5,000

10 Babi Panggang 24,000

11 Ikan Mas Arsik 23,000

12 B1 23,000

13 Saksang 23,000

14 Babi Arsik 23,000

15 Paket (Babi Panggang) 28,000

16 Paket menu lain (saksang,tango tango, ikan mas arsik dll) 26,000

Sumber: Rumah Makan Batak Lapo Subur