strategi pengembangan waterboom - …/strategi... · dalam buku karya freddy rangkuti tersebut juga...

71
STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM DI OBJEK MATA AIR COKRO SEBAGAI ASET WISATA KABUPATEN KLATEN Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Menempuh Gelar Ahli Madya Usaha Perjalanan Wisata di Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : Nama : Lutfiana Oktarigusta NIM : C9407046 D III Usaha Perjalanan Wisata FAKULTAS SATRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010

Upload: dinhdat

Post on 24-May-2018

248 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM

DI OBJEK MATA AIR COKRO

SEBAGAI ASET WISATA KABUPATEN KLATEN

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Menempuh Gelar Ahli Madya Usaha Perjalanan Wisata

di Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

Nama : Lutfiana Oktarigusta

NIM : C9407046

D III Usaha Perjalanan Wisata

FAKULTAS SATRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2010

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PEMBIMBING

Judul Tugas Akhir : Strategi Pengembangan Waterboom di Objek Mata Air Cokro

Sebagai Aset Wisata Kabupaten Klaten

Nama Mahasiswa : LUTFIANA OKTARIGUSTA

NIM : C9407046

Diterima dan disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing II

Tugas Akhir Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Pembimbing I Pembimbing II

Umi Yuliati, S.S, M.Hum Achmad Mujtahid, B.A

NIP:197707162003122202 NIP:

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : Strategi Pengembangan Waterboom di Objek Mata Air Cokro Sebagai Aset Wisata Kabupaten Klaten

Nama Mahasiswa : LUTFIANA OKTARIGUSTA

NIM : C9407046

Diterima dan disetujui oleh panitia penguji Tugas Akhir Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Fakultas Sastra dan Seni RupaPada Tanggal : 3 Agustus 2010

Panitia Penguji :

Ketua Sidang Tugas Akhir:Dra Hj Isnaini Wijaya Wardani, M.PdNIP:195905091985032001 ( )

Sekertaris Sidang Tugas Akhir:Tiwuk Kusuma Hastuti,S.S,M.HumNIP:197306132000032002 ( )

Penguji I:Umi Yuliati, S.S, M.HumNIP:197707162003122202 ( )

Penguji II:Achmad Mujtahid, B.A ( )

Mengetahui

Dekan Fak.Sastra dan Seni RupaDrs.Sudarno, M.A

( )

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

iv

MOTTO

Yesterday is history

Tomorrow is mistery

And today is a given

(Kemarin adalah sejarah

Besok adalah misteri

Dan hari ini adalah anugrah)

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:

Suami tercinta

Kedua orang tua tersayang

Calon bayiku tercinta

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

vi

ABSTRAK

Lutfiana Oktarigusta, 2010. Strategi Pengembangan Waterboom di Objek Mata Air Cokro Sebagai Aset Wisata Kabupaten Klaten.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui alasan mengapa Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten membangun waterboom di Objek Mata Air Cokro, Untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten untuk mengembangkan waterboom di Objek Mata Air Cokro, dan Untuk mengetahui strategi yang bisa dilakukan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan waterboom di Objek Mata Air Cokro.

Dari penelitian yang dilakukan penulis, Objek Mata Air Cokro memiliki berbagai macam daya tarik yang mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung, daya tarik tersebut antara lain: sumber mata air, keindahan alam, waterboom, dan flying fox. Pemerintah daerah memilih Objek Mata Air Cokro sebagai tempat pembangunan waterboom, karena Objek Mata Air Cokro memiliki debit air yang memadai untuk pengoperasian wahana waterboom, yaitu 1.500 liter per detik. Selain itu, Objek Mata Air Cokro memiliki keindahan alam yang mendukung. Pemda Klaten sudah banyak melakukan usaha untuk mengembangkan Objek Mata Air Cokro tersebut, diantaranya dengan perawatan fasilitas, peningkatan mutu pelayanan, belum ada menaikan harga tiket masuk, dan lain sebagainya. Sedangkan strategi pengembangan yang bisa dilakukan Pemerintah Daerah dan Masyarakat setempat dalam memgembangkan waterboom di Objek Mata Air Cokro adalah dengan membuka akses ke Objek Mata Air Cokro, mengadakan kerjasama dengan biro perjalanan wisata, masyarakat setempat dan daerah lain disekitar Klaten.

Kesimpulan : waterboom yang baru saja dibangun oleh Pemda Klaten masih memerlukan banyak usaha dari Pemda dan masyarakat sekitar untuk dapat mengembangkannya. Usaha yang sudah mulai dilakukan Pemda dan masyarakat setempat tersebut sampai saat ini masih belum dapat mengembangkan Objek Mata Air Cokro secara maksimal. Maka, Pamda memerlukan strategi yang dapat membantu pengembangan Objek Mata Air Cokro.

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini dengan lancar.

Secara garis besar, Tugas Akhir ini berisi tentang Strategi Pengembangan

Waterboom di Objek Mata Air Cokro Sebagai Aset Wisata Kabupaten Klaten. Tugas

Akhir ini diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna menempuh gelar

Ahli Madya Usaha Perjalanan Wisata di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak-

pihak yang telah membantu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1 . Bapak Drs. Sudarno, M.A selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

2 . Bapak Drs. Suharyana, M.Pd selaku Ketua Program Diploma III Usaha

Perjalanan Wisata.

3 . Ibu Umi Yuliati, S.S, M.Hum selaku Pembimbing I, yang banyak memberikan

bimbingan selama penulisan Tugas Akhir ini.

4 . Bapak Achmad Mujtahid, B.A selaku Pembimbing II, yang banyak memberikan

masukan bagi penulis.

5 . Semua dosen Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis.

6 . Mbak Rully, yang banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

viii

7 . Ayahanda dan ibunda tersayang yang selalu memberikan motivasi dan

kepercayaannya untuk menyelesaikan study di bangku perkuliahan.

8 . Suamiku tercinta, yang selalu setia mendampingi hingga dapat terselesaikannya

Tugas Akhir ini.

9 . Calon anakku tercinta, yang tidak pernah rewel saat bundanya menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

10 . Teman-teman dan semua pihak yang banyak membantu hingga

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih terdapat banyak

kekurangan, untuk itu penulis mohon kepada ahli didik dan pembaca atas kritik dan

sarannya yang bersifat membangun guna menyempurnakan tulisan selanjutnya.

Akhirnya dengan ridho Allah SWT, penulis berharap tugas akhir ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca pada umumnya.Amiin.

Surakarta, …………..

Penulis,

Lutfiana Oktarigusta

NIM : C9407046

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

ix

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan…………………………………………………………………..... iHalaman Pengesahan…………………………………………………………………..... iiHalaman Persembahan………………………………………………………………….. iiiMotto……………………………………………………………………….................... ivAbstrak…………………………………………………………………………………. vKata pengantar………………………………………………………………………..... viDaftar isi…………………………………………………………………………….... viii

BAB IPENDAHULUAN……….…………………………………………………………...….1

A. Latar belakang…………………………………………...………………………..1B. Rumusan Masalah…...……………………………………………………………3C. Tujuan Penelitian…...…………………………………………………………….4D. Manfaat penulisan.......……………………………………………………………4E. Kajian Pustaka…………………………………………………………………….4F. Metode Penelitian…………………………………………………………………7G. Sistematika Penulisan……………………………………………………………..9

BAB IISEKILAS TENTANG KABUPATEN KLATEN………..………………….................10

A. Geografis dan sejarah Kabupaten Klaten………………………...……………...10B. Potensi Pariwisata Kabupaten Klaten…………………………………………...13

BAB IIIHASIL PENELITIAN DI OBJEK MATA AIR COKRO……………………...............28

A. Potensi Wisata Objek Mata Air Cokro…………………………………..............28B. Usaha Pengembangan Waterboom di Objek Mata Air Cokro…………………..37C. Analisis 4A…………………………………………………................................40D. Strategi yang bisa Dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten…………...50E. Potensi yang Masih bisa Dikembangkan…………………………………..........54

BAB IVPENUTUP……………….……………………………………………………………...57

A. Kesimpulan……………………………………………………..……………… 57B. Saran…………………………………………………………………………… 59

Daftar Pustaka………………………………………………………………………….. 61

Lampiran…………………………………………………………………….................. 62

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

x

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum Kepariwisataan adalah semua kegiatan dan urusan yang

berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pariwisata, baik dilakukan

pemerintah dan masyarakat. Secara khusus kepariwisataan adalah segala yang

berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta

usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (Nyoman S.

Pendit,1999:12)

Penulis memilih Kabupaten Klaten sebagai lokasi penelitian untuk membuat

Tugas Akhir dalam perkuliahan. Kabupaten Klaten terletak diantara 110o30'-110o45'

Bujur Timur dan 7o30'-7o45' Lintang Selatan. Luas wilayah kabupaten Klaten

mencapai 665,56 km2. Kabupaten Klaten adalah suatu wilayah yang memiliki

banyak obyek wisata yang berpotensi, jika Pemerintah Daerah mampu mengolahnya

dengan baik. Berbagai macam tempat tujuan wisata terdapat di kabupaten Klaten,

mulai dari wisata alam, wisata religi, wisata kuliner, wisata tirta dan wisata budaya,

semua memiliki potensi yang besar. Potensi yang dimiliki oleh suatu obyek wisata

hendaknya di lestarikan dan dikembangkan dengan penanganan yang baik dan benar.

Potensi tersebut bila sering dikembangkan akan terus bermunculan dan menjadikan

obyek wisata tersebut menjadi obyek yang diminati oleh wisatawan. Pengembangan

yang dapat dilakukan tidak hanya terpaku pada potensi utama saja, melainkan dapat

dikembangkan lagi dalam suatu rangkaian yang dapat menjadi ciri khas dan dapat

menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Apapun pengembangan yang

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xi

dilakukan, tentunya jangan sampai merusak nilai-nilai alami yang dimiliki oleh

obyek wisata tersebut. (http://www.klaten.go.id/)

Salah satu obyek wisata yang memiliki potensi di Kabupaten Klaten adalah

obyek wisata Objek Mata Air Cokro, atau yang lebih dikenal masyarakat dengan

sebutan “Cokro” saja. Objek Mata Air Cokro terletak di Desa Cokro, Kecamatan

Tulung, Kabupaten Klaten. Objek Mata Air Cokro adalah salah satu obyek wisata di

Kabupaten Klaten yang menawarkan wisata tirta bagi pengunjung. Sesuai namanya,

Objek Mata Air Cokro adalah sebuah sumber mata air atau yang disebut masyarakat

setempat dengan umbul. Di daerah sekitar kecamatan Cokro ini terdapat banyak

sumber air lainnya, seperti umbul nganten, umbul nila, dan lainnya, namun sumber

air yang terbesar adalah Objek Mata Air Cokro.

Objek Mata Air Cokro tidak hanya menawarkan wisata tirta kepada para

pengunjung, namun juga menyajikan nuansa dan panorama yang sejuk dan indah.

Nuansa air dengan berbagai macam pepohonan rindang, memberi kesan alami dan

asri. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa damai dan nyaman bagi para pengunjung

yang ingin mencari hiburan dan kedamaian. Hal tersebut pula yang mungkin

membuat para pengunjung memilih Cokro sebagai tempat pensucian sebelum

memasuki bulan suci Ramadhan Satu hari sebelum bulan puasa, para pengunjung

khususnya yang beragama Islam berdatangan untuk mensucikan diri (padusan) di

Cokro, dengan harapan setelah mandi di air yang bersih dan suci seperti di Cokro,

maka raga dan jiwa mereka akan menjadi bersih. ( Fanotti. ”Padusan Umbul Cokro”.

http;//amboeradoel-camp.blogspot.com/2008/09/padusan-umbul-cokro.html. diakses

tanggal 20 september 2008 )

Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten sangat antusias dalam pengembangan

potensi yang dimiliki Objek Mata Air Cokro. Salah satu pengembangan potensi yang

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xii

baru-baru ini dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah pembangunan waterboom (

wahana bermain air) di Objek Mata Air Cokro. Pembangunan waterboom tersebut

telah dimulai dari pertangahan tahun 2008, dan baru diresmikan bulan Januari 2010.

Hingga saat ini pengoperasian waterboom di Objek Mata Air Cokro masih tergolong

sangat baru, yaitu baru beberapa bulan. Bahkan hingga saat ini waterboom di Objek

Mata Air Cokro tersebut hanya beroperasi pada saat weekend (akhir pekan) dan saat

ramai pengunjung. Pengoperasian waterboom tersebut juga masih memerlukan

banyak pengembangan dan memerlukan strategi pengembangan agar dapat lebih

menarik minat wisatawan untuk berkunjung. ( Erryanzslo. ”Cokro Tulung

Waterboom”. http;//www.panoramio.com/photo/31256092. Diakses tanggal 7 mei

2009)

Pengembangan waterboom yang terjadi saat ini pada obyek wisata Objek

Mata Air Cokro sangat menarik perhatian untuk melakukan penelitian. Maka penulis

mengambil judul STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM DI OBJEK

MATA AIR COKRO SEBAGAI ASET WISATA KABUPATEN KLATEN sebagai

tugas akhir.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis ialah :

1 . Mengapa Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten membangun waterboom di

Objek Mata Air Cokro?

2 . Apa usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten untuk

mengembangkan waterboom di Objek Mata Air Cokro?

3 . Bagaimana strategi yang bisa dilakukan Pemerintah Daerah dan masyarakat

setempat untuk mengembangkan waterboom di Objek Mata Air Cokro?

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xiii

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :

1 . Untuk mengetahui alasan mengapa Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten

membangun waterboom di Objek Mata Air Cokro.

2 . Untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Klaten untuk mengembangkan waterboom di Objek Mata Air Cokro.

3 . Untuk mengetahui strategi yang bisa dilakukan Pemerintah Daerah dan

masyarakat setempat untuk mengembangkan waterboom di Objek Mata Air

Cokro.

D. Manfaat Penulisan dan Penelitian

Manfaat penulisan dan penelitian yang dilakukan penulis , antara lain :

1 . Menerapkan ilmu yang didapat oleh penulis di bangku perkuliahan.

2 . Mengetahui perkembangan yang terjadi di Objek Mata Air Cokro.

3 . Mengetahui pengembangan yang dilakukan oleh Pemda Klaten di Objek

Mata Air Cokro.

E. Kajian Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata : suatu proses kepergian sementara seseorang untuk

menuju ke tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergian

adalah karena berbagai kepentingan antara lain : ekonomi, social, politik,

agama, kesehatan, maupun kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu,

menembah pengalaman ataupun untuk belajar (Gamal Suwantoro, 1997

:3)

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xiv

Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk

sementara waktu yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat yang

lain dengan maksud bukan berusaha atau mencari nafkah disuatu tempat

yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut

guna bertamasya atau rekrasi atau untuk menuruti keinginan yang

beraneka ragam (Oka A.Yoeti,1982:11)

2. Pengertian Wisata

Wisata adalah segala kegiatan dalam kegiatan dalam masyarakat

yang berhubungan dengan wisatawan ( R.G Soekadijo, 1996 : 2)

3. Konsep Strategi

Freddy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul “Analisis SWOT

teknik membedah kasus bisnis”, berpendapat bahwa strategi merupakan

alat untuk memcapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai

strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya

perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir ( 2006 : 3 ).

Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa

konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut Chandle

(1962), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam

kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta

prioritas alokasi sumber daya. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth

(1965) berpendapat bahwa strategi merupakan alat untuk menciptakan

keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu focus strategi adalah

memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. Menurut

Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977), strategi

merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif-terhadap peluang

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xv

dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat

mempengaruhi organisasi. Menurut Porter (1985), Strategi adalah alat

yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut

Andrews (1980), Chaffe 91985), Strategi adalah kekuatan motivasi untuk

stakeholders, seperti stakeholders, deptolders, manajer, karyawan,

konsumen, komunitas, pemerintah dan sebagainya, yang baik secara

langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang

ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.

Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-

langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi

organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta

merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka

menyediakan customer value terbaik.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi,

yaitu:

1 . Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan

di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai

visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

2 . Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk

mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman

yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

3 . Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success

factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis

sebelumnya.

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xvi

4 . Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai

alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang

dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

5 . Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka

pendek dan jangka panjang. (Hariadi, 2005).

Dari konsep strategi yang dikemukakan oleh para ahli di atas,

dapat disimpulkan bahwa strategi memegang peran penting untuk

mencapai tujuan. Maka dalam pengembangan suatu objek wisata

memerlukan suatu strategi yang tepat demi tercapainya tujuan, yaitu

menarik minat pengunjung untuk datang. Jika suatu objek wisata

dikembangkan dengan strategi yang bagus dan tepat, maka potensi yang

dimiliki objek wisata tersebut dapat berkembang dengan baik dan akan

memiliki daya tarik wisata yang sangat kuat bagi pengunjung.

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian adalah Objek Mata Air Cokro, yang

terletak di Desa Tulung, Kecamatan Cokro, Kabupaten Klaten.

2. Teknik pengumpulan data

1 . Penelitian Lapangan

a. Observasi Langsung

Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi

langsung ke obyek wisata Objek Mata Air Cokro, guna mendapat data

yang nyata mengenai perkembangan obyek yang telah dilakukan

Dinas pariwisata. Dari observasi ke obyek wisata, dapat dilihat secara

langsung hasil pembangunan yang telah diselesaikan bulan Januari

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xvii

2010 lalu, dan masih banyak lagi data-data yang di dapat penulis dari

observasi langsung ke obyek wisata Objek Mata Air Cokro.

b. Wawancara

Penulis akan melakukan wawancara kebeberapa tempat, yaitu

Objek Mata Air Cokro, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten. Dari

hasil wawancara tersebut penulis mendapat data-data yang diperlukan

dalam penulisan tugas akhir ini. dan dapat melakukan analisis tentang

masalah yang diangkat oleh penulis dan memberi saran-saran yang

berguna dan membangun untuk Objek Mata Air Cokro.

2 . Studi Perpustakaan

Seperti yang telah dikemukakan di depan, bahwa telah dilakukan

penelitian sebelumnya tentang obyek wisata Objek Mata Air Cokro, lebih

tepatnya tentang usaha pengembangan potensi Objek Mata Air Cokro

pada saat itu. Dalam penelitian ini juga digunakan beberapa buku-buku

terkait sebagai reverensi dalam penelitian.

Selain menggunakan karya-karya ilmiah dan buku-buku yang

terkait dengan penelitian, teknologi internet juga digunakan sebagai bahan

masukan dan reverensi. Karena dari data di internet penulis dapat

mengetahui perkembangan yang terbaru tentang obyek wisata yang

diteliti, dan mengetahui pendapat dan pandangan masyarakat tentang

pengoperasian waterboom di Objek Mata Air Cokro.

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xviii

G. Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari empat bab , yaitu :

BAB I Pendahuluan.

Pada bab pertama ini berisi tentang : latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II Sekilas Tentang Kabupaten Klaten

Bab dua berisi tentang gambaran umum pariwisata Kabupaten Klaten, dan

potensi pariwisata Klaten.

BAB III Hasil Penelitian di Objek Mata Air Cokro.

Pada bab tiga penulis mengupas tentang obyek wisata Objek Mata Air Cokro,

mengapa Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten membangun waterboom di

Objek Mata Air Cokro, usaha pengembangan, strategi pengembangan yang

bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah, analisis 4A dan potensi yang masih

dapat dikembangkan.

BAB IV Penutupan

Bab empat berisi tentang kesimpulan tentang penelitian yang dilakukan oleh

penulis, dan saran yang membangun bagi pengembangan waterboom di

Objek Mata Air Cokro.

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xix

BAB II

SEKILAS TENTANG KABUPATEN KLATEN

A. Geografis dan Sejarah Kabupaten Klaten

Secara geografis Kabupaten Klaten terletak diantara 110o30'-110o45' Bujur

Timur dan 7o30'-7o45' Lintang Selatan. Luas wilayah kabupaten Klaten mencapai

665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo. Di sebelah

selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta).

Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sleman (Daerah Istimewa

Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Boyolali. Menurut

topografi kabupaten Klaten terletak diantara gunung Merapi dan pegunungan Seribu

dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi menjadi

wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan

wilayah berbukit di bagian selatan. Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah kabupaten

Klaten terdiri dari dataran dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang

bervariasi, yaitu 9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari permukaan air laut.

77,52% terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan air laut dan 12,76%

terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan air laut. Keadaan iklim

Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih

berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-30o Celsius dengan

kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan

tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terrendah bulan Juli (8mm).

(http://www.klaten.go.id/)

Kabupaten Klaten terdiri atas 26 kecamatan, yaitu: Bayat, Cawas, Ceper,

Delanggu, Gantiwarno, Jatinom, Jogonalan, Juwiring, Kalikotes, Karanganom,

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xx

Karangdowo, Karangnongko, Kebonarum, Kemalang, Klaten Utara, Klaten Tengah,

Klaten Selatan, Manisrenggo, Ngawen, Pedan, Polanharjo, Prambanan, Trucuk,

Tulung, Wedi, dan Wonosari.

Gambar A1 : Peta Wisata Kabupaten Klaten

Sumber : www.google.com

Visi dan Misi Kabupaten Klaten.

Visi Kabupaten Klaten: Terwujudnya Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto

Raharjo.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxi

Misi Kabupaten Klaten:

1 . Mengupayakan terpenuhunya kebutuhan dasar masyarakat ( wareg, wasis,

wisma, dan wutuh).

2 . Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan

materiil dan spiritual dan meningkatkan keimanan,ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

3 . Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi

diri dalam pembangunan.

4 . Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan

menumbuhkan kehidupan perekonomian rakyat yang berbasis sumber

daya lokal, menjaga kelestarian hidup, serta mengurangi kemiskinan.

5 . Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi Pemerintahan.

6 . Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan.

7 . Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya

yang memadai.

8 . Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat

pertumbuhan. (http://www.klaten.go.id/)

Ada dua versi yang menyebut tentang asal muasal nama Klaten. Versi

pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelati atau buah bibir. Kata

kelati ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu

merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya. Versi kedua menyebutkan

Klaten berasal dari kota Melati. Kata Melati kemudian berubah menjadi Mlati.

Berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan kata Klati berubah

menjadi kata Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orangtua sebagaimana

dikutip dalam buku Klaten dari Masa ke Masa yang diterbitkan Bagian Ortakala

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxii

Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993. Melati adalah nama seorang kyai yang

pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa

hutan belantara. Kyai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di

tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan

daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang. Dukuh tempat tinggal Kyai Melati

oleh masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah

bagian darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang menjadi

Sekalekan, sehingga sampai sekarang nama dukuh itu adalah Sekalekan. Di Dukuh

Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan. Kyai Melati dikenal sebagai orang

berbudi luhur dan lagi sakti. Karena kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari

gangguan perampok. Setelah meninggal dunia, Kyai Melati dikuburkan di dekat

tempat tinggalnya. Sampai sekarang sejarah kota Klaten masih menjadi silang

pendapat. Belum ada penelitian yang dapat menyebutkan kapan persisnya kota

Klaten berdiri. Selama ini kegiatan peringatan tentang Klaten diambil dari hari jadi

pemerintah Kab Klaten, yang dimulai dari awal terbentuknya pemerintahan daerah

otonom tahun 1950. http://www.klaten.go.id/

B. Potensi Wisata Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten adalah kabupaten yang memiliki potensi yang besar dalam

dunia pariwisata. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya bermunculan

objek wisata baru yang memilki potensi yang cukup besar di dunia pariwisata. Selain

itu, terdapat pula objek wisata di Kabupaten Klaten yang sudah banyak dikenal oleh

wisatawan, baik wisatawan local dari wilayah Klaten maupun di sekitar Klaten.

Jenis-jenis wisata dan beberapa contoh objek wisata yang terdapat di

Kabupaten Klaten:

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxiii

1 . Wisata religi

Wisata religi adalah wisata ke objek-objek wisata yang berkaitan dengan

keagamaan.

Objek wisata religi yang terdapat di Kabupaten Klaten ialah Makam Sunan

Bayat, Makam Rangga Warsita.

a. Makam Ronggo Warsita

Makam Rangga Warsita terletak di Dukuh Palar, Desa Palar,

Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Jarak dari kota Klaten ± 15

km. Memiliki luas kawasan 150 x 100m = 15.000 m2. Dan luas

bangunan 22 x 12 m = 264 m2. Panjang makam Ronggowarsita ± 2 m

dan diibuat dari Marmer dan genting soka. Rng Ronggowarsito adalah

putera dari Mas Ngabehi Ronggo Warsito II Abdi dalem Panewu /

Carik Adipati Anom Kraton Surakarta. Beliau adalah Pujangga Kraton

Surakarta, wafat pada tanggal 24 Desember 1973 (5 Dulhijah 1802).

Beliau bertempat tinggal dan dimakamkan di Dukuh Palar Desa Palar

Kecamatan Trucuk. Di dekat lokasi makam terdapat sumur tiban

bernama Nyai Sekar Gading Melati yang digunakan untuk tempat

sesuci, dan apabila habis bersemedi / nyepi lalu mandi di sumur

tersebut badan terasa segar kembali. Makam tersebut pernah di pugar

oleh Presiden RI yang pertama tahun 1952.

b. Makam Sunan Bayat

Wali songo adalah pemuka dahwah agama Islam di pulau

Jawa, dengan anggota sembilan (songo) orang. Salah satu anggotanya

adalah Sunan Bayat. Makam Sunan Bayat ada di kecamatan Bayat,

kabupaten Klaten. Makamnya terletak di atas bukit. Kompleks makam

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxiv

Tembayat ini sendiri dibangun sejak tahun 1526 (sengkala: murti

sarira jleging ratu) dengan nuansa Hindu yang sangat kental. Desain

kompleks makam ini mengikuti pandangan kosmologis masyarakat

Jawa. Saat memasuki gerbang terdapat gapura Segara Muncar yang

berbentuk candi bentar. Gapura ini sekarang sudah menyatu dengan

kompleks permukiman warga dan berdiri di sudut lapangan balai desa.

Lebih keatas,terdapat gapura Dhuda yang juga berupa Candi Bentar.

Semakin keatas, pangunjung dapat melihat banyak gapura

Pangrantunan berbentuk paduraksa tanpa pintu, gapura Panemut yang

berbentuk candi bentar, gapura Pamuncar seperti gapura Panemut, dan

gapura Bale Kencur yang berbentuk paduraksa yang berdaun pintu.

Setelah gapura terakhir, terdapat masjid yang usianya sama dengan

kompleks makam ini. Ukurannya kecil, bahkan untuk masuk masjid

harus menundukkan kepala. Arsitektur masjid jawa dengan 4 soko

guru. Bahan kayu yang dipakai untuk sokoguru, pintu, dan jendela

masih asli. Diluar masjid terdapat bedug yang usianya sangat tua.

Setelah gapura Bale Kencur, terdapat makam keluarga dan pengikut

sunan Bayat. Di kompleks makam ini terdapat dua padasan yang

berusia ratusan tahun, yang bernama Kyai Naga. Disebut Kyai Naga

karena tempat keluarnya air dari padasan berbentuk kepala

naga.diatasnya lagi, pengunjung akan sampai pada puncak kosmos

pemakaman tersebut, yaitu Makam Sunan Bayat. Makam tersebut

terletak di dalam sebuah bangunan yang luas dan tertutup dengan

tembok yang tebal. Di dalam ruangan, makam tersebut juga ditutupi

oleh bangunan dari kayu, dengan selambu kain warna putih. Di sekitar

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxv

bangunan tersebut juga terdapat senjata tombak dan payung. Nama

asli Sunan bayat ialah Ki Ageng Pandanarang. Awalnya beliau adalah

seorang pejabat tinggi kerajaan dan memiliki kekayaan yang

melimpah. Kemudian beliau memutuskan untuk meninggalkan

kehidupan duniawinya, kekayaannya, dan mengabdikan dirinya untuk

syia’ar agama. Beliau menjadi murid Sunan Kalijaga, dan oleh

Kanjeng Sunan Kalijaga diperintahkan untuk berd’awah di daerah

Bayat, Klaten. Disinilah Sunan Bayat berda’wah hingga akhir usia.

2 . Wisata budaya

Wisata budaya adalah wisata untuk memperkaya informasi dan

pengetahuan tentang kebudayaan.

Objek wisata budaya di Kabupaten Klaten yaitu Candi Prambanan.

a. Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang

dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan

dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi

dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan

pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini

terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini

dibangun taman indah.

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa

tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai

Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso

membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxvi

terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan

membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso

yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang

menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu

Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang

Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur.

Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke

barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk

Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi

sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya

paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama

berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi

arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa).

Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam

legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda

hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian

juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga

hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda

yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang

sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda

merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas,

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxvii

berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang.

Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti

'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam

mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda

bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang

terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak

orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan.

Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta

lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain

yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand,

dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda.

Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah

Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana

yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah

pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon

kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief

pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon

ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki

kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk

berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana

Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali

mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxviii

dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga

dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka

kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah

mendunia.

3 . Wisata belanja

Wisata belanja yaitu wisata yang tujuannya untuk mencari atau membeli

sesuatu (berbelanja ).

Wisata belanja di kabupaten Klaten yaitu objek wisata kerajinan melikan.

a. Kerajinan Gerabah Melikan

Kabupaten Klaten juga memiliki sabuah objek wisata kerajinan

gerabah, yaitu di Desa Melikan. Kerajinan gerabah yang terdapat di Desa

melikan tersebut menyajikan berbagai macam buah tangan yang terbuat

dari gerabah, seperti guci, vas bunga, hingga pernak pernik kecil lainnya.

Terdapat banyak outlet yang menawarkan hasil karya mereka dipinggir

jalan. Jadi, para pengunjung dapat melihat-lihat dan memilih kerajinan

gerabah secara mudah. Selain dapat memilih kerajinan yang sesuai

dengan minat dan kebutuhan pengunjung juga dapat melihat proses

pembuatan dan pengecatan kerajinan gerabah tersebut.

4 . Wisata sejarah

Di Klaten terdapat wisata sejarah mengenai peninggalan jaman colonial,

yaitu Pabrik Gula Gondhang.

Pabrik Gula Gondang

Di Museum tersebut, pengunjung dapat menelusuri sejarah

pabrik gula yang saat itu bernama Pabrik Gula Gondang Winangoen. Di

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxix

masa pendudukan Jepang, pabrik gula tersebut sempat berhenti

berproduksi dan diubah menjadi pabrik serta gudang senjata bala tentara

Jepang. Baru setelah masa kemerdekaan, pabrik gula tersebut kembali

difungsikan lagi. Tahun 1960 namanya diganti menjadi Pabrik Gula

Gondang Baru.

Letak museum Pabrik Gula Gondang Baru sangat strategis karena

berada persis di tepi jalan utama/ jalan raya yang menghubungkan kota

Yogyakarta dengan Kota Solo. Museum ini terletak di lingkungan

kompleks Pabrik Gula Gondang Baru Klaten, termasuk dalam wilayah

Desa Gondang Winangun, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten,

Jawa Tengah. Museum ini didirikan di sebuah gedung bekas tempat

tinggal di sebelah barat pabrik gula Gondang Baru yang pada saat ini

merupakan bagian dari unit usaha PT. Perkebunan Nusantara IX. Pabrik

ini dibangun pada 1860 dan merupakan satu–satunya pabrik gula di

Indonesia yang masih menggunakan mesin uap sebagai penggeraknya.

Pendirian Museum ini dilandasi pertimbangan bahwa perkembangan

industri dapat digunakan sebagai data untuk pengembangan lebih lanjut.

Museum ini menempati sebuah bangunan lama, yang bergaya

arsitektur klasik Eropa. Bangunan museum didirikan di atas areal tanah

seluas 1.261,20 meter persegi dengan luas bangunan 240 meter persegi

yang terdiri dari ruang pameran tetap, perpustakaan, lavatory, dan

musholla, seta dilengkapi dengan ruang auditorium seluas 753 meter

persegi.

Di masa keemasannya, pemerintah kolonial Belanda sangat serius

menggarap industri gula di Indonesia. Mereka mengirimkan teknologi dan

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxx

ahli-ahli terbaiknya untuk menggarap komoditi ini. Masa kejayaan ini

berlangsung hingga1925, sampai kemudian pada 1930 Indonesia

dihantam oleh krisis ekonomi. Namun setelah itu pabrik-pabrik gula ini

kembali beroperasi. Pasca kemerdekaan, industri ini diambil alih oleh

Pemerintah Indonesia, sayang industri ini tidak dikelola dengan baik dan

mendapat berbagai macam masalah mulai dari serbuan gula impor dan

juga regenerasi alat–alat pabrik yang tidak terencana.

Koleksi yang dimiliki terdiri dari peralatan untuk menanam tebu

sampai dengan peralatan pengolahan tebu menjadi gula pasir seperti:

peralatan tanam tebu tradisional, macam–macam bibit dan penyakit

tanaman tebu, alat–alat perawatan tanaman tebu, alat–alat pengolah tebu

menjadi gula pasir, miniatur pabrik gula, alat–alat administrasi pada

pabrik gula, sarana pengangkut tebu, macam–macam jenis hama tebu,

serta beberapa foto penunjang. Foto-foto penunjang, antara lain: foto

pabrik gula lama, foto upacara giling pertama, tiruan visualisasi ruang

administrasi lama dan lain-lain. Museum ini juga dilengkapi dengan

perpustakaan, mushola, ruang pertemuan, dan cafe kecil untuk bersantai.

(www.indonesiansugar.wordpress.com)

Gambar A6 : Museum gula Gondang baru tampak dari depan

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxi

Sumber : dokumen pribadi, 2009

5 . Wana wisata

Wana wisata adalah obyek-obyek wisata alam yang dibangun

dan dikembangkan oleh Perum Perhutani di dalam kawasan hutan

produksi atau hutan lindung secara terbatas dengan tidak mengubah

fungsi pokoknya (Anonimous, 1989). Objek wisata di Kabupaten Klaten

yang termasuk dalam wana wisata adalah Deles Indah.

a. Deles Indah

Gambar A8 : Pintu gerbang Deles Indah

Sumber : dokumen pribadi, 2 juli 2009

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxii

Deles Indah merupakan Obyek Wisata yang terletak di lereng kaki

gunung Merapi sebelah timur ± 25 km dari Kota Klaten. Deles Indah

berada di Wilayah Desa Sidorejom Kecamatan Kemalang, dengan

ketinggian antara 800 m – 1300 m diatas permukaan laut. Deles Indah

mempunyai potensi spesifik suasana pemandangan alam pegunungan.

Dari obyek wisata Deles Indah dapat dilihat pemandangan puncak Merapi

dengan jelas, dan pemandangan kota Klaten.

Objek wisata yang berada di kaki Gunung Merapi ini menawarkan

keindahan panorama alam bagi wisatawan. Melalui gardu pandang,

wisatawan dapat melihat langsung puncak Gunung Merapi yang

menunjukkan aktivitas vulkanik. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa

menikmati keindahan tempat-tempat lain seperti bekas pesanggrahan

Pakoe Boewono X, makam Kiai Mloyopati, Sendang Reno, Taman Pring

Cendani, dan Gua Sapuangin.

6 . Wisata tirta

Wisata tirta ialah wisata yang berkaitan dengan air sebagai daya tarik

wisatanya.

Terdapat beberapa objek wisata tirta di Kabupaten Klaten, yaitu: umbul

nila, umbul manten, Sumber Air Ingas Cokro, dan lainnya.

a. Objek Mata Air Cokro

Objek Mata Air Cokro atau yang lebih akrab disebut dengan

Cokro Tulung, adalah salah satu sumber mata air di Kabupaten Klaten.

Sesuai dengan sebutannya, yaitu Cokro Tulung yang diambil dari nama

desa dimana objek wisata ini berada (Desa Cokro, Kecamatan Tulung,

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxiii

Kabupaten Klaten). Selain merupakan sumber mata air yang memiliki air

yang bersih dan jernih, objek wisata Objek Mata Air Cokro tersebut juga

menyajikan keindahan dan Keasrian panorama yang akan membuat

pengunjung merasa betah dan nyaman.

Gambar A3 : Pengunjung yang sedang berenang di Objek Mata Air Cokro

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

7 . Wisata kuliner

Wisata kuliner adalah wisata untuk menikmati beragam makanan khas

dari suatu daerah.

Wisata kuliner di Kabupaten Klaten yaitu Pemancingan Janti dan Rowo

Jombor.

a. Pemancingan Janti

Di Kabupaten Klaten terdapat dua buah objek wisata kuliner yang

terbesar dan menawarkan menu masakan serba ikan, salah satunya adalah

Pemancingan Janti. Objek wisata yang satu ini terdapat di Desa Janti,

Kecamatan Tulung. Pemancingan Janti adalah sebuah wilayah yang

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxiv

terdapat banyak warung-warung makan dengan menu sama yaitu masakan

ikan. Di objek wisata Pemancingan Janti tersebut juga terdapat fasilitas

penunjang, yaitu kolam renang. Jadi selain dapat menikmati masakan ikan

yang lezat dengan harga terjangkau dan suasana yang nyaman,pengunjung

juga dapat berenang dan bermain air di kolam renang yang terdapat di

Pemancingan Janti tersebut.

Gambar A4 : Pancingan Lumintu

Sumber : www.google.com

b. Warung Apung Jombor (Rowo Jombor)

Gambar A5: Warung apung Rowo Jombor

Sumber : dokumen pribadi, 02 april 2010

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxv

Rowo Jombor merupakan salah satu obyek wisata unggulan di

Kabupaten Klaten dan menjadi kawasan wisata potensial. Keindahan rawa

yang mengagumkan dan kelezatan aneka masakan ikan menjadi ciri khas

tempat ini. Setiap hari libur Rowo Jombor selalu dipadati pengunjung

baik dari dalam kota maupun dari luar kota seperti Solo, Sukoharjo,

Boyolali, Jogja, Magelang, Jakarta, dan lain sebagainya, semua

berdatangan untuk berekreasi di tempat tersebut.

Para pengelola berfikir kreatif agar warungnya ramai pengunjung,

banyak warung-warung yang mulai menyediakan tontonan gratis seperti

pertunjukan organ tunggal dan ada pula yang menyediakan berbagai

mainan anak seperti perahu bebek dan lain sebagainya. Keberadaan

warung apung Rowo Jombor mampu meningkatkan ekonomi warga,

banyak warga yang mempunyai pekerjaan berkat keberadaan warung

apung Rowo Jombor ini, banyak pula warga yang membuka usaha-usaha

di area kawasan tersebut.

8 . Wisata alam

Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang

memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami

maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan

memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan

pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta

terhadap alam (Anonymous, 1982 dalam Saragih, 1993).

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxvi

Di Kabupaten Klaten terdapat wisata alam,yaitu kebun Ace.

a. Kebun Ace

Objek wisata Kebun Ace terletak tidak jauh dari Sumber Air Ingas

Cokro dan Pemancingan Janti. Kebun Ace adalah sebuah tempat wisata

yang menawarkan nuansa Kebun Ace itu sendiri dan menawarkan fasilitas

untuk memetik dan menikmati secara langsung buah Ace dari pohonnya.

Dengan biaya masuk yang sangat terjangkau bagi pengunjung, yaitu Rp.

3000,00 per orang, pengunjung sudah dapat menikmati buah Ace yang

baru saja dipetik sepauasnya di Kebun Ace. Namun satu-satunya kendala

yang dihadapi adalah wisata kebun Ace tersebut hanya dapat dinikmati

pada musim panen saja.

Gambar A2 : Wisatawan yang sedang menikmati kebun ace

Sumber : dokumen Pribadi,

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxvii

BAB III

HASIL PENELITIAN DI OBJEK MATA AIR COKRO

A. Potensi Wisata Objek Mata Air Cokro

Objek wisata atau “tourist attraction” adalah segala sesuatu yang menjadi

daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu (Oka A. Yoeti,1985).

Dalam dunia kepariwisataan, segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk

dikunjungi dan dilihat, disebut atraksi atau lazim pula dinamakan objek wisata

(Nyoman S.Pendit,1994). Dari kedua pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa objek wisata adalah suatu tempat yang memiliki daya tarik yang mampu

menarik minat para wisawatan untuk berkunjung.

Salah satu objek wisata potensial yang dapat menjadi tempat tujuan wisata

bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Klaten ialah Objek Mata Air Cokro.

Seperti yang telah dipaparkan sekilas di atas, bahwa Objek Mata Air Cokro adalah

sebuah sumber mata air alami yang memiliki panorama asri dan indah, yang terletak

di desa Cokro, Tulung, Klaten. Objek wisata ini sudah tidak asing lagi bagi

wisatawan disekitar Klaten, karena Objek Mata Air Cokro menawarkan banyak

hiburan bagi pengunjung. Banyak para wisatawan yang berdatangan, baik dari daerah

sekitar maupun daerah lain. Khususnya pada akhir pekan dan liburan sekolah,

pengunjung banyak berdatangan untuk mencari ketenangan dan hiburan. Suasana

alam yang sejuk dan indah, membuat wisatawan berdatangan untuk melepas lelah

setelah beraktifitas sepekan lamanya. Pengunjung yang datang bukan hanya dari

golongan anak-anak dan remaja, namun para orang tua ikut pula menikmati objek

wisata ini.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxviii

Gambar B 1 : Objek Mata Air Cokro

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

Objek wisata Objek Mata Air Cokro menyimpan banyak potensi yang

istimewa dan membanggakan bagi Kabupaten Klaten. Daya tarik yang menjadi

unggulan di Objek Mata Air Cokro antara lain :

1 . Sumber Mata Air

Keunggulan yang pertama yaitu, Objek Mata Air Cokro adalah sebuah

objek wisata yang memiliki sumber mata air yang alami. Air yang keluar

dari umbul Cokro ini sangatlah bersih dan bening. Di Kabupaten Klaten

sendiri banyak terdapat sumber mata air alami yang serupa, sebut saja

umbul nilo, umbul nganten, dll. Namun, Objek Mata Air Cokro memiliki

debit air yang lebih dibanding umbul lain, yaitu mencapai 1.500 liter per

detik. Air yang dihasilkan tersebut sangat lebih dari cukup untuk

digunakan para pengunjung untuk bermain air maupun berenang. Karena

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xxxix

keberadaanya yang lebih, air yang bersumber dari umbul Cokro tersebut

tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan wisata saja, namun juga

digunakan untuk kebutuhan sehari-hari oleh warga sekitar. Warga sekitar

juga menggunakan air tersebut untuk mengairi persawahan, disamping

untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mandi, masak,

mencuci dan minum. Bahkan para pengusaha baik dari local maupun

nasional ikut andil dalam pemanfaatan air di Objek Mata Air Cokro ini.

Tercatat sudah dua buah perusahaan AMDK (Air Minum Dalam

Kemasan) yang tertarik dan menggunakan air dari Objek Mata Air Cokro

untuk produksi. Jika mendapati Air Minum Dalam Kemasan dengan

merek AC ( Air Cokro), maka sudah dipastikan bahwa air tersebut berasal

dari air di Objek Mata Air Cokro.

Gambar B2 : Mata Air di Objek Mata Air Cokro

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xl

2 . Keindahan Alam

Potensi lain yang dimiliki oleh Objek Mata Air Cokro adalah nuansa

alam yang terdapat di objek wisata tersebut. Udara yang sejuk, pepohonan

yang rindang, dan alam yang indah merupakan nilai tambah yang dimiliki

objek wisata ini. Sungai-sungai yang membawa aliran air bening dari

sumber mata air ikut menambah indanya panorama di Objek Mata Air

Cokro ini. Airnya yang sejuk akan membuat wisatawan yang sekedar

menikmati panoramapun menjadi marasa nyaman dan betah berlama-lama

di objek wisata Objek Mata Air Cokro. Pengunjung yang sekedar ingin

bersantai dapat menyewa tikar yang banyak disewakan oleh penduduk

sekitar, dan duduk dibawah pohon rindang sebari menikmati jajanan yang

ditawarkan oleh penjual dan menikmati indahnya alam. Hanya dengan

membayar Rp.5000,00 saja pengunjung dapat menggunakan tikar

sepuasnya, sampai saat pulang. Suasana tersebut banyak dijumpai di

Objek Mata Air Cokro ini, karena tidak semua wisatawan yang datang

berkunjung untuk berenang ataupun bermain air, namun banyak pula dari

pengunjung yang hanya sekedar ingin bersantai sambil menikmati nuansa

alam di Objek Mata Air Cokro.

Gambar B3 : keindahan alam Objek Mata Air Cokro

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xli

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

3 . Waterboom

Baru-baru ini Pemda Klaten membangun waterboom di Objek Mata Air

Cokro. Waterboom yang baru saja diresmikan januari 2010 lalu ini cukup

menarik minat pengunjung untuk datang dan mencoba wahana-wahana

yang ada. Terdapat wahana untuk anak-anak maupun untuk orang dewasa.

Wahana untuk dewasa berukuran 495 meter persegi dengan tinggi

mencapai 50 meter, sedangkan untuk anak-anak dibangun waterboom

dengan ukuran 176 meter persegi dengan ember tumpah dan air mancur.

Selain itu, ada pula seluncuran panjang yang meluncur sampai kolam

renang paling bawah. Namun seluncuran yang satu ini hanya

diperuntukan bagi orang dewasa saja. Semua wahana tersebut saat ini

menjadi tujuan utama bagi para pengunjung yang datang untuk

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xlii

mencobanya. Namun bagi wisatawan yang ingin menikmati wahana

tersebut, harus datang pada akhir pekan ataupan hari libur. Karena

wahana ini hanya dibuka pada saat hari minggu dan hari libur saja, saat

banyak pengunjung yang datang. Maklum, karena wahana ini baru saja

diresmikan bulan januari 2010, jadi pengoperasiannya masih belum stabil.

Gambar B 4 : Waterboom di Objek Mata Air Cokro

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xliii

Gambar B5 : Waterboom untuk anak-anak

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

Gambar B 6 : Seluncuran untuk dewasa

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xliv

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

4 . Flying Fox

Selain berenang, menikmati indahnya alam, dan waterboom, pengunjung

juga dapat menikmati wahana flying fox. Wahana ini tergolong baru

dikalangan masyarakat setempat, namun antusias pengunjung terhadap

wahana ini cukup baik, banyak dari pengunjung yang datang berminat

untuk mencoba wahana tersebut. Wahana ini bukan hanya dapat dinikmati

oleh orang dewasa saja, namun anak-anak pun bisa mencobanya.

Meskipun panjang wahana ini masih tergolong pendek dan kurang

menantang, namun mampu menarik minat wisatawan. Factor keamanan

wahana ini juga sudah cukup memadai, tali-tali pengaman yang

digunakan cukup menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung yang

mencoba wahana ini. Jadi, bagi wisatawan yang suka pada hal-hal yang

memacu adrenalin, wahana ini pantas untuk dicoba, tanpa perlu khawatir

akan keamanannya.

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xlv

Terdapat banyak fasilitas penunjang yang ada di Objek Mata Air Cokro.

Terdapat jembatan kayu sederhana, yang sering disebut jembatan goyang. Jembatan

ini terdapat disebelah utara, dan terdapat pula jembatan permanen di sebelah selatan.

Meskipun Pemda telah membangun fasilitas jembatan permanen yang sangat

nyaman, namun keberadaan jembatan yang satu ini tetap menjadi daya tarik

tersendiri bagi Objek Mata Air Cokro. Setelah melawati jembatan tersebut,

pengunjung langsung dihadapkan dengan pemandangan indah dan sejuk Objek Mata

Air Cokro. Terdapat sungai dengan air yang bening dan sejuk atau yang lebih tepat

disebut dingin. Air tersebut langsung mengalir dari umbul atau sumber mata air. Ada

pula fasilitas kolam renang disebelah barat. Saat ini pengelola Objek Mata Air

Cokro. menambahkan fasilitas perahu-perahu karet bagi wisatawan. Terdapat juga

panggung hiburan yang biasa digunakan untuk manggung. Pada hari minggu

pengelola Objek Mata Air Cokro memberikan hiburan tambahan bagi pengunjung,

yaitu pertunjukan band-band lokal maupun pertunjukan music asli Indonesia alias

dangdut. Acara band tersebut biasanya dimulai pada siang hari, saat pengunjung

datang sudah mulai ramai, dan berakhir pada sore hari. Bagi wisatawan muda-mudi

yang sekedar ingin bermain air dan bersantai, terdapat sungai kecil disebelah utara

bagian bawah. Sungai kecil dengan air bersih dan sejuk serta batu-batuan, membuat

tempat tersebut asyik untuk bersantai dan bermain air. Tempat ini memang banyak

didatangi wisatawan muda-mudi apalagi saat akhir pekan, banyak pengunjung remaja

yang yang menghabiskan akhir pekan bersama pasangan di tempat ini.

Gambar B7 : Jembatan goyang

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xlvi

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

Gambar B8 : Acara band

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xlvii

Sumber : dokumen pribadi , januari 2009

B. Usaha Pengembangan Waterboom Di Objek Mata Air Cokro

Pada saat ini waterboom menjadi wahana yang cukup menghibur bagi

masyarakat. Bukan hanya bagi anak-anak, namun keberadaan waterboom sangat

dinikmati pula oleh para remaja dan orang dewasa. Maka dari itu Pemerintah

Kabupaten Klaten pun ingin memiliki waterboom sebagai aset wisata di daerahnya.

Dan Pemerintah Daerah tertarik dan berminat untuk membangun wahana waterboom

di Kabupaten Klaten. Keinginan Pemda Klaten ternyata didukung dengan banyaknya

objek wisata tirta di Kabupaten Klaten, salah satunya Objek Mata Air Cokro. Objek

Mata Air Cokro memiliki debit air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air untuk

waterboom yaitu 1.500 liter per detik.

Usaha pengembangan daya tarik obyek wisata Objek Mata Air Cokro telah

dilakukan berkali-kali secara bertahap. Pada pertengahan tahun 2008, Pemerintah

Daerah Kabupaten Klaten turut andil dalam proyek pembangunan dan

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xlviii

pengembangan daya tarik Objek Mata Air Cokro menghabiskan dana APBN

milyaran rupiah. Pembangunan tersebut meliputi pembangunan waterboom dan

berbagai sarana penunjang lainnya. Pembangunan waterboom ini dibagi dalam dua

tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan waterboom untuk dewasa dengan ukuran 495

meter persegi dan tinggi mencapai 50 meter , sedangkan untuk anak-anak dibangun

waterboom dengan ukuran 176 meter persegi dengan ember tumpah dan air mancur.

Pembangunan tahap pertama tersebut menghabiskan dana 5,6 milyar rupiah. Tahap

kedua dibangun waterboom dengan ukuran besar dan sangat tinggi. Dana yang

dikeluarkan sebanyak 12 milyar rupiah. Kedua tahap pembangunan tersebut telah

selesai dan telah diresmikan pada bulan januari 2010.

Selain pembangunan waterboom, Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten juga

membangun beberapa fasilitas penunjang antara lain tempat makan, jembatan, tempat

makan, loket dan toilet. Pemerintah daerah cukup tanggap dengan perlunya

membangun banyak toilet yang tersebar dibeberapa tempat untuk berganti pakaian.

Loket baru dan jembatan dibangun di sebelah selatan objek wisata. Loket baru ini

bergaya modern dan memberikan kenyaman bagi pengunjung. Jembatan yang baru

juga sangat nyaman dan cukup luas. Diharapkan dari pembangunan sarana penunjang

tersebut dapat memberi kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung. Meskipun

pembangunan waterboom ini telah diresmikan sejak bulan januari, namun pada

kenyataannya belum mendapat penanganan dan belum dikelola secara baik dari

pihak pengelola. Usaha-usaha yang telah dilakukan antara lain :

1 . Perawatan fasilitas yang ada.

Seperti memperbaiki jalan di objek wisata yang mulai rusak, merawat

jembatan, menjaga kebersihan toilet, dan menjaga kebersihan objek wisata.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

xlix

2 . Sampai saat ini pihak pengelola Objek Mata Air Cokro belum menaikan

harga tiket secara berati. Tidak seperti harga-harga tiket di beberapa

waterboom lain yang tergolong mahal, waterboom Objek Mata Air Cokro

masih menawarkan harga terjangkau, yaitu Rp.5.000,00 per orang. Hal

tersebut termasuk usaha promosi yang cukup bagus untuk menarik minat

pengunjung untuk mencoba waterboom di objek wisata ini. Meskipun

rencana ke depan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten akan menaikan harga

tiket, namun kenaikan yang direncanakan masih bisa dikatakan murah

dibanding waterboom ditenpat lain. Rencana tersebut juga masih dalam

pertimbangan dan belum direalisasikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Klaten.

3 . Rencana pengambilalihan pengelolaan objek wisata Objek Mata Air Cokro.

Dari pengambilalihan pengelolaan yang tadinya dipegang oleh masyarakat

setempat menjadi dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten,

diharapkan dapat meningkatkan kinerja dalam memajukan objek wisata.

4 . Mengadakan seleksi duta wisata Klaten

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

Olahraga (Disbudparpora), Hardoko SE MM kepada Espos, Sabtu (8/5),

mengatakan salah satu upaya untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada

di Klaten ialah dengan melakukan penjaringan duta wisata.

5 . Meningkatkan mutu pelayanan

Pihak pengelola semakin bersungguh-sungguh dalam mengelola Objek Mata

Air Cokro ini. Salah satu usaha yang ditempuh dalam memajukan Objek

Mata Air Cokro ini adalah dengan pemberian pelayanan yang baik kepada

konsumen (wisatawan). Pembangunan berbagai fasilitas sebagai salah satu

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

l

sarana pemberian pelayanan yang baik bagi pengunjung. Pelayanan yang

semakin memberikan kenyamanan bagi pengunjung, salah satunya terdapat

pada loket yang baru saja dibangun Pemda.

C. Analisis 4A

Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu objek wisata dibutuhkan metode

atau analisa data yang lengkap agar dalam pelaksanaan program yang direncanakan

dapat tercapai dan tepat pada sasaran yang diingkan. Kemudian dalam melakukan

penelitian ini penulis melakukan suatu metode pengembangan objek wisata dengan

pendekatan analisis 4A

Hal tersebut dilakukan oleh penulis agar dalam merumuskan kajian permasalahan

penulis dapat mengetahui secara pasti dan lengkap mengenai atraksi wisata yang ada,

sarana dan prasarana yang dimiliki objek tersebut, akses yang bisa dipakai untuk menuju

objek dan aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan selama berada di objek maupun

aktifitas yang dilakukan oleh warga setempat dalam menyediakan jasa wisata kepada

wisatawan . Analisi 4 A terdiri dari Atraksi, Aktifitas, Amenitas dan Aksesibilitas.

a. Atraksi

Yang dimaksud dengan atraksi yaitu hal yang menjadi daya tarik dan

dapat dinikmati oleh pengunjung. Apasaja daya tarik yang dimiliki oleh

objek wisata tersebut, sehingga pengunjung tertarik untuk datang berwisata.

Atraksi wisata yang terdapat di objek wisata Objek Mata Air Cokro yaitu

pemandangan alam yang indah dengan pepohonan rindang yang sejuk.

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

li

Aliran air sungai yang membawa air dari mata air umbul ingas tersebut

memberi nuansa segar bagi pengunjung yang datang. Selain pemandangan

alam yang cantik dan aliran sungai yang segar, terdapat pula wahana

waterboom di Objek Mata Air Cokro ini. selain itu, wahana flying fox yang

baru saja di bangun ikut manambah daya tarik ynag terdapat di Objek Mata

Air Cokro.

Pemandangan yang disajikan oleh objek wisata ini memang cukup

indah, namun ada baiknya Pemda beserta pengelola lebih mendayagunakan

potensi yang ada tersebut dan mengembangkannya. Mungkin dengan

menambahkan berbagai tanaman dan bunga-bunga untuk menambah eloknya

pemandangan. Pemda dapat membuat taman-taman bunga untuk

mempercantik pemandangan yang ada sekaligus sebagai tempat beristirahat

yang nyaman bagi pengunjung. Apalagi di area waterboom, sangat

membutuhkan penambahan tanaman yang cukup rindang. Karena diarea

waterboom, tidak terdapat pepohonan, hal tersebut membuat suasana

menjadi panas dan kurang nyaman saat matahari mulai terik. Atraksi lain

yang dapat dinikmati oleh pengunjung ialah aliran sungai jernih yang sangat

sejuk. Air yang mengalir di sungai tersebut tidak diragukan lagi

sejernihannya, namun untuk menjaga keindahan aliran sungai tersebut, pihak

pengelola diharapkan untuk menjaga kebersihan sungai dan sekitarnya dari

sampah yang mengganggu pemandangan.

Gambar B 9: Kejernihan sungai di Objek Mata Air Cokro

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lii

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

b. Aktifitas

Aktifitas yaitu apa saja kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan yang

berkunjung selama berada di objek wisata tersebut, dan aktifitas yang

dilakukan penduduk sekitar. Factor aktifitas ini berpengaruh bagi kedatangan

wisatawan. Wisatawan tentu ingin mengetahui apa saja yang dapat mereka

lakukan saat berada di objek wisata tersebut, sebelum wisatawan tersebut

mengunjunginya. Semakin banyak kegiatan yang dapat wisatawan lakukan,

dan semakin menarik kegiatan tersebut bagi wisatawan, maka wisatawan

akan tertatik untuk datang.

- Wisatawan

Aktifitas utama yang dapat dilakukan wisatawan yang berkunjung ke

Objek Mata Air Cokro adalah bermain air dan berenang. Pengunjung

dapat bermain air sepuasnya, baik disungai, kolam renang, maupun

waterboom. Terdapat beberapa kolam renang untuk anak dan dewasa,

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

liii

sungai dengan aliran air yang bening dan sejuk, dan seluncuran untuk

anak-anak maupun orang dewasa. Selain bermain air dan berenang,

pengunjung juga dapat menikmati masakan ikan di tempat makan yang

terdapat didalam objek wisata ini. Selain warung makan ada pula

pedagang jajanan yang banyak dijumpai disini. Sehingga bagi pengunjung

yang lapar setelah berenang maupun bermain air dapat segara mengisi

perut di tempat makan yang ada di Objek Mata Air Cokro ini. Pengunjung

juga dapat mencoba wahana flying fox yang terdapat di objek wisata ini.

bukan hanya diperuntukan bagi orang dewasa, namun juga dapat

dinikmati oleh anak-anak. Bagi anak-anak yang takut untuk naik wahana

ini sendiri, dapat pula ditemani oleh pengelola saat meluncur. Selain itu,

perahu karet yang disediakan oleh pengelola, menjadi salah satu alternatif

bagi wisatawan yang ingin mengarungi sungai-sungai buatan di Objek

Mata Air Cokro ini.

Gambar B10 : Aktifitas berenang pengunjung

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

liv

Sumber : dokumen pribadi,

- Penduduk sekitar

Aktifitas penduduk sekitar Objek Mata Air Cokro adalah berdagang.

Warga sekitar banyak yang mengais rejeki dengan berjualan di dalam

objek wisata. mereka menjajakan makanan seperti mie ayam, baso,

gorengan, jagung bakar, makanan ringan, dan minuman. Banyak pula

yang menyewakan tikar untuk para pengunjung yang ingin beristirahat

setelah berenang, bersantai di bawah pohon sambil menikmati

pemandangan yang ada. Selain menyewakan tikar, warga sekitar juga

menyewakan ban pelampung bagi pengunjung yang belum bisa berenang,

atau yang baru belajar berenang. Aktifitas lain penduduk sekitar Objek

Mata Air Cokro adalah menjadi tukang parkir. Meskipun objek wisata

Objek Mata Air Cokro telah menyediakan tempat parkir yang cukup luas

bagi pengunjung, namun warga sekitar banyak menjadikan rumahnya

sebagai tempat parkir. Dan keberadaan tempat parkir di rumah-rumah

warga tersebut ternyata banyak diminati pengunjung.

c. Amenitas

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lv

Amenitas yaitu fasilitas penunjang yang terdapat disekitar objek

wisata, meliputi akomodasi (penginapan maupun hotel), tempat makan

(warung makan, restoran, dll). Amenitas menjadi salah satu faktor penting

yang berpengaruh pada kenyamanan wisatawan yang datang, khususnya bagi

wisatawan yang ingin tinggal dan menikmati daya tarik objek untuk waktu

yang cukup lama. Keberadaan akomadasi yang memadai, tempat makan dan

sebagainya yang terdapat disekitar objek wisata, akan berpengaruh pada

minat wisatawan untuk tinggal lebih lama.

- Akomodasi

Di kawasan objek wisata Objek Mata Air Cokro belum banyak

terdapat penginapan-penginapan yang menunjang bagi wisatawan yang

ingin menikmati panorama umbul cokro ini dalam waktu lama. Untuk

mendapatkan penginapan maupun hotel, wisatawan harus menempuh

jarak yang cukup jauh dari tempat wisata kurang lebih 7 km dari objek

wisata. Hotel maupun penginapan disekitar objek wisata terdapat di

kecamatan Delanggu, terdapat hotel kecil yaitu hotel Kendedes. Letak

hotel dan penginapan memang cukup jauh dari objek wisata, dan

seharusnya Pemda Klaten melakukan membangunan fasilitas berupa hotel

maupun penginapan di daerah sekitar objek wisata.

- Tempat makan

Sedangkan untuk restoran dan tempat makan di Objek Mata Air

Cokro sudah cukup memadai. Di dalam objek wisata terdapat dua buah

tempat makan bagi wisatawan yang ingin berkuliner, ada kantin yang

cukup luas dan tempat makan “Salsabil” yang dapat menjadi pilihan

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lvi

untuk makan. Jajanan yang dijajakan penduduk sekitarpun dapat menjadi

alternatif bagi pengunjung. Selain tempat makan yang terdapat didalam

objek wisata tersebut, pengunjung juga dapat berkuliner masakan ikan di

warung-warung makan yang terdapat di Pemancingan Janti yang letaknya

cukup dengan Objek Mata Air Cokro. Di pemancingan Janti tersebut

terdapat banyak tempat-tempat makan yang dapat menjadi pilihan para

pengunjung, salah satu nama tempat makan yang dapat wisatawan

kunjungi selama berada di kecamatan Tulung ini antara lain, yaitu

Pancingan 1000, Pancingan Kusuma, Pancingan lumintu dan sebagainya.

Gambar B11 : tempat makan salsabil

Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lvii

d. Aksesibilitas

Aksesibilitas yaitu akses penghubung antara pengunjung dan objek

wisata, yang berupa jalan. Bagaimana keadaan jalan unutk menuju objek

wisata tersebut. Apakah sudah memadai yang bagus, atau masih memerlukan

perbaikan. Aksesibilitas sangat penting bagi kelancaran dan kenyamanan

wisatawan yang akan datang berkunjung. Jika terdapat kendala pada faktor

aksesibilitas ini, maka wisatawan yang akan berkunjung menjadi kurang

nyaman dan kurang tertarik.

- Akses Jalan

Akses untuk menuju ke objek wisata Objek Mata Air Cokro sudah

cukup bagus dan mudah dijangkau. Dengan jalan yang sudah aspal dan cukup

lebar pengunjung dengan mudah dapat mendatangi objek wisata ini. Namun

kondisi jalan yang mulai rusak, sangat memerlukan perhatian Pemerintah

Daerah untuk melukukan perbaikan jalan. Untuk menuju objek wisata Objek

Mata Air Cokro, wisatawan dapat menempuh jalur dari jalan Jogja-Solo,

yaitu Kecamatan delanggu belok ke arah barat kurang lebih 7 Km.

- Sarana Transfortasi

Pengunjung dapat menempuh dengan kendaraan pribadi seperti motor

maupum mobil. Namun terdapat pula angkutan umum seperti angkutan desa,

andong, dan becak. Permasalahan transfortasi tentu terjadi pada pengguna

angkutan umum, karena keberadaanya yang belum memadai dan tidak

memenuhi kebutuhan wisatawan. Perlu adanya penambahan angkutan umum,

seperti bus. Dengan demikian wisatawan akan merasa nyaman, bukan hanya

bagi wisatawan yang berkunjung ke Objek Mata Air Cokro, namun juga

wisatawan lainnya yang berkunjung ke objek wisata di Klaten.

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lviii

Tabel 1. Analisi Potensi Wisata di Objek Mata Air Cokro Berdasarkan

pendekatan 4A

No KOMPONEN KETERANGAN

1 Atraksi Daya tarik yang terdapat di Objek Mata Air Cokro.

Pemandangan Alam Nuansa alam yang indah, serta pepohonan rindang yang mampu membuat pengunjung merasa betah dan nyaman.

Sungai untuk berenang

Air sungai sangat bersih dan jernih. Bagi wisatawan yang memiliki hobi berenang, objek wisata dapat menjadi surga bagi mereka. Selain itu air di sungai ini sangat menyegarkan, sehingga dapat membuat wisatawan yang mandi jadi merasa segar kembali.

waterboom Terdapat wahana untuk anak-anak dan juga untuk dewasa.

Flying fox Dapat dinikmati orang dewasa maupun anak-anak.

2 Aksesibilitas Bagaimana keadaan jalan dan sarana transportasi untuk menuju objek wisata Objek Mata Air Cokro.

Kondisi jalan Kondisi jalan menuju Objek Mata Air Cokro masih banyak memerlukan perbaikan. Karena kondisi aspal jalan yang mulai rusak.

Sarana transfortasi Ada beberapa sarana transfortasi yang tersedia,seperti angkutan desa. Namun keberadaannya dinilai masih sangat kurang dan tidak memadai. Perlu penambahan sarana transfortasi seperti bus dan yang lainnya.

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lix

Papan petunjuk Papan petunjuk objek wisata hanya terdapat beberapa saja, dan kurang cukup jelas dan memadai bagi wisatawan.

3 Amenitas Fasilitas penunjang yang terdapat di sekitar objek wisata. keberadaan fasilitas ini sangat menunjang kenyamanan wisatawan yang datang.

Akomodasi Belum terdapat hotel dan penginapan disekitar objek wisata. Adapun hotel terdapat pada jarak kurang lebih 7 Km dari objek wisata, yaitu di kecamatan Delanggu.

Rumah makan Rumah makan disekitar Objek Mata Air Cokrosudah cukup memadai. Didalam objek wisata sendiri sudah terdapat 2 tempat makan, ditambah lagi keberadaan Pancingan Janti yang letaknya sangat dekat dengan Sumber Air Ingas Cokro, hanya berjarak 1 Km.

Jasa angkutan Angutan umum sudah tersedia di Objek Mata AirCokro, namun keberadaannya masih belum memadai.

Jasa komunikasi Sudah banyak terdapat wartel, warnet, maupun tempat pengisian pulsa disekitar objek wisata.

Penerangan Penerangan sudah memadai. Listrik di daerah Cokro sudah cukup memadai bagi penduduk maupun wisatawan.

Pos keamanan Ada

Air bersih Air bersih di sekitar Objek Mata Air Cokro sangat berlimpah ruah. Karena debit air dari “umbul” (Objek Mata Air Cokro) mencapai 1.500 liter per detik, maka lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan wisatawan.

Poliklinik Sudah cukup memadai, terdapat pukesmas maupun mantri yang praktek di sekitar objek wisata. Rumah sakit pun juga tersedia, meskipun letaknya cukup jauh dari objek wisata.

Jasa pemandu Sejauh ini belum terdapat jasa pemandu wisata di Objek Mata Air Cokro.

Papan keterangan objek

Belum terdapat papan keterangan objek wisata. maka perlu dibuat papan untuk memberi keterangan

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lx

pada wisatawan yang berkunjung.

4 Aktifitas Kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan selama berada di objek wisata dan kegiatan penduduk sekitar.

Wisatawan Aktifitas utama yang dapat dilakukan wisatawan selama berada di Objek Mata Air Cokro adalah berenang. Namun wisatawan juga dapat melakukan hal lain seperti bermain air, bersantai, menikmati wahana waterboom, flying fox, mendayung perahu karet dan berkuliner di rumah makan yang terdapat di Objek Mata Air Cokro.

Penduduk Aktifitas penduduk sekitar yaitu berjualan, menjadi tukang parkir, menyewakan tikar, ban dan sebagainya.

D. Strategi yang Bisa Dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten

Strategi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten

antara lain:

- Membuka akses ke objek wisata Objek Mata Air Cokro

Pemerintah daerah Kebupaten Klaten dapat membuka akses masuk dan

memperbaiki akses masuk ke objek wisata sebagai langkah awal pengembangan

objek wisata Objek Mata Air Cokro. Akses yang dimaksud antara lain yaitu akses

informasi, dengan cara mempermudah para wisatawan untuk mendapatkan

informasi mengenai objek wisata, jika wisatawan dapat mengakses informasi

tentang objek wisata dengan mudah, maka wisatawan akan tertarik untuk

berkunjung. Sebaliknya, jika wisatawan kesulitan dalam mendapat informasi

tentang objek wisata tersebut, bagaimana wisatawan dapat tertarik untuk

melakukan wisata ke objek yang dimaksud. Informasi tersebut dapat berupa

lokasi, gambaran objek wisata, daya tarik objek wisata, fasilitas yang ada,

transfortasi menuju objek wisata, serta akomodasi yang ada. Pemda dapat

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxi

menyebarkan informasi tersebut melalui internet, brosur, famflet, kerjasama

dengan biro perjalanan wisata dan melalui media cetak maupun media elektronik.

Informasi yang memadai akan membuka peluang bukan hanya wisatawan

daearah lokal, melainkan wisatawan dari daerah lain berminat unutk berkunjung.

Berikutnya adalah akses transportasi. Transportasi menjadi salah satu

kunci dalam memajukan suatu objek wisata. Tanpa adanya sarana dan prasarana

transfortasi yang memadai maka sulit bagi objek wisata tersebut untuk

berkembang. Wisatawan yang ingin datang berkunjung akan mengalami kesulitan

unutk menuju objek wisata tersebut. Dan hal tersebut akan menurunkan tingkat

kunjungan wisatawan ke objek wisata. Pemda Klaten diharapkan dapat

membangun dan memperbaiki jalan menuju objek wisata. Pada saat ini jalan

untuk menuju objek wisata memang sudah cukup lumayan, namun melihat

kondisi jalan sudah banyak yang rusak, maka diharapkan Pemda Klaten mampu

mengupayakan perbaikan jalan demi kelancaran dan kenyamanan pengunjung

yang hendak datang. Hal lain yang menyangkut masalah transfortasi ialah sarana

pengangkut atau angkutan. Seperti yang telah dipaparkan pada analisis

asesibilitas, bahwa alat transfortasi umum yang ada ialah angkutan desa, becak,

andong dan sebagainya. hal tersebut masih jauh dari cukup untuk memenuhi

kebutuhan wisatawan akan alat transfortasi umum. Mungkin bagi pengunjung

yang menggunakan alat transfortasi pribadi tidak masalah dengan hal ini, namun

bagi pengunjung yang menggunakan alat transfortasi umum, hal tersebut

menjadi kendala untuk berkunjung. Maka Pemda Klaten diharapakan untuk

menambah jumlah dan jenis angkutan umum menuju objek wisata Objek Mata

Air Cokro. Yang penulis maksud dengan menambah jenis angkutan umum yaitu,

dengan menambah mini bus atau bahkan bus sedang pada jalur menuju objek

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxii

wisata. Dengan demikian wisatawan tidak perlu lagi kesulitan dalam mencari

angkutan umum untuk menuju ke Objek Mata Air Cokro.

- Bekerjasama dengan biro perjalanan wisata dan membuat paket wisata

Paket wisata adalah salah satu cara yang dapat ditempuh Pemda Klaten

demi mengembangkan Objek Mata Air Cokro. Saat ini sudah banyak biro wisata

yang mengemas objek-objek wisata menjadi paket wisata yang menarik minat

wisatawan. Melalui paket wisata yang dibuat oleh biro perjalanan wisata , secara

tidak langsung Pemda memperkenalkan dan memasarkan objek wisata Objek

Mata Air Cokro kepada masyarakat luas. Paket wisata tersebut akan dijual

kepada wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah, dan bisa pula menarik

minat wisatawan internasional untuk datang berkunjung.

Melalui perantara Biro perjalanan wisata inilah, wisatawan dari luar

daerah maupun luar negeri akan mendapat banyak informasi yang dibutuhkan

dan menimbulkan rasa keingintahuan untuk mengunjungi objek wisata Objek

Mata Air Cokro secara langsung. Ditambah lagi keberadaan paket-paket wisata

yang lebih bersifat untuk suatu rombongan (group), hal tersebut akan menambah

jumlah pengunjung yang datang secara cepat. Sebagai contoh yaitu paket wisata

yang anggotanya anak sekolah, mahasiswa maupun intansi. Dari satu rombongan

saja bisa terdiri dari beberapa bus yang memuat 30 sampai 60 orang per bus.

Maka hal tersebut akan sangat membantu perkembangan pariwisata Kabupaten

Klaten, khususnya Objek Mata Air Cokro.

- Bekerjasama dengan masyarakat setempat.

Lingkungan dimana objek wisata tersebut berada akan sangat menunjung

bagi perkembangan objek wisata itu. Maka sangatlah mutlak bagi Pamda Klaten

untuk melakukan kerjasama dengan masyarakat lingkungan sekitar demi

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxiii

kemajuan objek wisata Objek Mata Air Cokro. Kerjasama tersebut tidak hanya

menguntungkan bagi pengelola objek wisata, namun juga bermanfaat bagi

masyarakat sekitar. Contoh, adanya penjual, tukang parkir, dari warga sekitar

objek wisata akan menambah fasilitas yang ada pada objek tersebut. Sedangkan

adanya objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, akan memberi

pemasukan bagi warga setempat yang mengais rejeki di objek wisata tersebut.

Kerjasama yang lain antara Pemda dan masyarakat sekitar objek wisata yaitu

dengan memberikan penyuluhan bagi masyarakat setempat untuk memberi

pelayanan dan keramahtamahan bagi para pengunjung yang datang. Hal tersebut

sangatlah penting, wisatawan mana yang akan betah berada di lingkungan objek

wisata tersebut jika warga sekitarnya tidak beramahtamah dan tidak sopan

terhadap wisatawan. Masyarakat sekitar objek pun akan merasa lebih nyaman

jika keramahtamahan tersebut terjalin antara masyarakat, pengelola dan

wisatawan. Jika objek wisata tersebut menjadi daerah tujuan wisata yang maju

maka akan banyak wisatawan yang keluar masuk ke daerah tersebut. Dengan

adanya jalinan keramahtamahan dan sikap terbuka dalam menerima wisatawan,

masyarakat akan dapat dengan mudah memantau wisatawan yang datang, agar

warga sekitarpun merasa lebih nyaman dengan kedatangan wisatawan yang

datang berkunjuung. Maka jalinan kerjasama tersebut akan memberi banyak

pengaruh kepada keberadan suatu objek dan dapat memberi dampak yang baik

pada perkembangan suatu objek wisata jika dapat terjalin secara baik.

- Bekerjasama dengan daerah lain sebagai daerah tujuan wisata.

Kabupaten Klaten tidak perlu selalu bertindak sendiri dalam

mengembangkan dan memasarkan objek wisata di Klaten khususnya Objek Mata

Air Cokro. Kabupaten Klaten dapat melakukan kerjasama dengan Kabupaten lain

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxiv

disekitar Klaten demi memajukan pariwisata Klaten. Klaten bisa bekerjasama

dengan Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonogiri, Kota Solo, bahkan dengan

Propinsi yang telah maju pariwisatanya seperti Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pemda Klaten dapat melakukan kerjasama, bagaimana caranya agar wisatawan

yang berkunjung ke Kabupaten lain disekitar Klaten dapat tertarik dan

berkunjung ke objek wisata di Klaten. Jika kunjungan tersebut memberi kesan

yang baik dan menyenangkan, pasti wisatawan akan berkunjung kembali ke

Klaten dan menjadikan Klaten sebagai daerah tujuan utama. Apalagi jika Pemda

Klaten berhasil mengadakan kerjasama dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Seperti yang telah diketahui, bahwa sudah banyak wisatawan mancanegara ynag

datang ke Yogyakarta, apalagi wisatawan domestik. Dan tidak sedikit dari

mereka yang singgah di Kota tersebut selama beberapa hari untuk menikmati

objek-objek wisata di Yogyakarta. Hal itulah yang akan memberikan banyak

peluang bagi Kabupaten Klaten untuk turut memperkenalkan objek wisata di

Kabupaten Klaten kepada wisatawan.

E. Potensi yang Masih Bisa Dikembangkan

Pengelola dan Pemda Kabupaten Klaten sudah banyak melakukan

pengembangan potensi yang terdapat di Objek Mata Air Cokro ini. objek wisata

yang tadinya hanya sumber mata air yang di gunakan warga untuk mencukupi

kebutuhan air sehari-hari, telah dikembangkan sebagai objek wisata tirta. Dari

objek wisata tirta yang digunakan pengunjung untuk berenang, pengelola

membangun beberapa fasilitas penunjang untuk kenyamanan wisatawan. Dan

dari objek wisata itulah, Pemda Klaten membangun objek wisata tirta itu menjadi

waterboom pertama di Klaten.

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxv

Bagitu banyak pengembangan yang sudah dilakukan pengelola dan

Pemda setempat demi memajukan pariwasata di Kabupaten Klaten khususnya

Cokro. Namun, penulis ingin memberikan sekidit gagasan mengenai potensi yang

masih dapat dikembangkan oleh pengelola dan Pemda setempat. Potensi lain

yang masih bisa dikembangkan oleh pengelola Objek Mata Air Cokro antara lain:

1 . Objek Mata Air Cokro sebagai wisata pendidikan.

Pada dasarnya Objek Mata Air Cokro adalah objek wisata yang

menawarkan air yang bersumber dari umbul (mata air) yang terdapat di

Cokro. Dari hal dasar itulah penulis berpendapat bahwa, bagaimana jika

hal tersebut menjadi salah satu daya tarik wisatawan, khususnya dalam

bidang pendidikan. Pengelola dapat menjadikan Objek Mata Air Cokro

sebagai objek wisata yang menawakan edukasi bagi wisatawan yang ingin

mengetahui lebih banyak tentang sumber mata air tersebut. Banyak sekali

ilmu yang dapat pengelola bagikan kepada pengunjung khusunya para

siswa yang belum banyak mengetahui tentang hal tersebut. Antara lain,

bagaimana proses terjadinya sumber mata air tersebut, bagaimana

pengelolaannya, apa saja manfaat nya, sampai proses pengolahan air

tersebut untuk dijadikan air minum dalam kemasan. Hal tersebut tidak

sulit bagi pegelola. Apalagi Objek Mata Air Cokro telah mengadakan

kerjasama dengan 2 perusahaan air minum dalam kemasan. Maka hal

tersebut dapat mempermudah objek wisata tersebut untuk dikelola sebagai

objek wisata pendidikan tentang air. Selain itu dapat pula dijadikan

tempat penelitian tentang air, dan sebagainya.

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxvi

2 . Pembangunan Taman

Panorama alam yang terdapat di Objek Mata Air Cokro sangat

indah, dan cukup banyak menarik wisatawan untuk menikmatinya.

Namun dari hal tersebut masih dapat dilakukan pengembangan lain guna

menambah daya tarik objek wisata tersebut. Salah satunya dengan

pembuatan taman. Karena tidak semua pengunjung yang datang ingin

melakukan aktifitas berenang, dan banyak dari wisatawan hanya ingin

sekedar bersantai dan menikmati pemandangan, maka pembangunan

taman ini dirasa cukup bagus untuk menarik wisatawan.

Wisatawan yang ingin bersantai biasanya akan menyewa tikar dan

duduk-duduk di bawah pepohonan rindang dan menikmati pemandangan

yang ada. Namun jika pihak pengelola membuat taman dengan berbagai

macam pepohonan dan bunga-bunga yang cantik, maka pengunjung akan

mempunyai pilihan lain untuk bersantai. Ditambah lagi jika jenis tamanan

yang dan bunga yang terdapat di taman tersebut tergolong tanaman unik

dan jarang ditemui, maka hal tersebut semakin menambah pengetahuan

pengunjung yang datang.

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxvii

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Objek Mata Air Cokro adalah sebuah aset wisata yang dimiliki oleh

Kabupaten Klaten. Ditambah lagi dengan keberadaan waterboom yang baru-baru ini

diresmikan oleh Pemda Klaten. Namun, sampai saat ini objek wisata yang bernama

Objek Mata Air Cokro ini masih mencari-cari nama yang sesuai dan mampu

memberi hoki bagi objek wisata ini. “Umbul Cokro” dan “Umbul Ingas” adalah

nama yang dulu pernah diberikan kepada objek wisata ini. Setelah itu pengelola

objek wisata ini mengganti nama tersebut dengan nama Sumber Air Ingas Cokro, dan

saat ini diubah lagi menjadi Objek Mata Air Cokro. Sepertinya Pemda sendiri belum

menemukan sebuah nama yang tepat dan hoki (membawa untung) yang dapat

memberi ciri khas bagi objek wisata ini. Namun, hingga saat ini Pemda masih

mengusahakan apa terbaik bagi Objek Mata Air Cokro tersebut.

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis angkat dalam Tugas Akhir ini, dapat

disimpulkan sebagai barikut:

Saat ini waterboom telah menjadi pilihan berwisata yang sangat diminati

bagi wisatawan. Hampir setiap kota memiliki objek wisata waterboom sebagai aset

wisata di kota mereka. Oleh karena itu Pemda Klaten tidak ingin kalah bersaing

dalam hal tersebut dan membangun waterboom Kabupaten di Klaten. Namun, apa

yang menjadikan Pemda Klaten membangun waterboom di Objek Mata Air Cokro.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan beberapa alasan yang

mendasari Pemda Klaten memilih Objek Mata Air Cokro sebagai lokasi untuk

membangun waterboom, antara lain:

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxviii

- Alasan pertama ialah karena Objek Mata Air Cokro adalah sebuah objek

wisata dengan sumber mata air alami yang memiliki debit air yang sangat

memadai untuk pengoperasian waterboom. Sumber mata air di Objek Mata

Air Cokro mampu menghasilkan debit air 1.500 liter per detik. Hal tersebut

tentu membuat Pemda Klaten tertarik dan tidak ragu-ragu dalam memilih

Objek Mata Air Cokro sebagai tempat pembangunan waterboom. Meskipun

telah digunakan untuk kegitan wisata yang lain, dan kebutuhan masyarakat,

bahkan digunakan untuk air minum dalam kemasan, namun melihat debit air

yang mampu dihasilkan oleh mata air cokro, Pemda yakin air dari mata air

tersebut masih dapat mencukupi kebutuhan untuk wahana-wahana

waterboom.

- Alasan kedua yaitu keindahan alam yang dimiliki oleh Objek Mata Air

Cokro. Objek Mata Air Cokro memiliki pemandangan alam yang cukup

indah, terdapat pepohonan rindang, yang memberikan nuansa alami pada

objek wisata ini. Hawa sejuk menambah suasana yang nyaman bagi

pengunjung. Maka dipilihlah Objek Mata Air Cokro sebagai tempat

pembangunan waterboom.

Usaha demi usaha masih dilakukan Pemda demi mangembangkan dan

memajukan Objek Mata Air Cokro ini. Dan usaha yang dilakukan oleh Pemda Klaten

sehubungan dengan pengembangan waterboom di Objek Mata Air Cokro:

1 . Perawatan fasilitas yang ada.

2 . Belum adanya kenaikan harga tiket masuk secara berarti.

3 . Rencana pengambilalihan pengelolaan objek wisata Objek Mata Air Cokro.

4 . Mengadakan seleksi duta wisata Klaten

5 . Meningkatkan mutu pelayanan.

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxix

Strategi yang bisa dilakukan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat untuk

mengembangkan waterboom di Objek Mata Air Cokro, antara lain:

- Membuka akses ke Objek Mata Air Cokro

- Bekerjasama dengan biro perjalanan wisata dan membuat paket wisata

- Bekerjasama dengan masyarakat setempat.

- Bekerjasama dengan daerah lain sebagai daerah tujuan wisata.

B. Saran

Meskipun sudah banyak hal yang dilakukan Pemda sehubungan dengan

pembangunan dan pengembangan potensi yang ada di Objek Mata Air Cokro, namun

masih ada saja beberapa hal yang masih perlu dibenahi untuk menjadi objek wisata

yang maju. Maka dari itu, penulis ingin mengemukakan beberapa saran bagi

pengelola dan Pemda Klaten, demi terciptanya objek wisata yang mampu

diunggulkan bagi Pemda Klaten. Saran yang dapat sampaikan kepada Pemda dan

pengelola objek wisata Objek Mata Air Cokro yaitu :

1 . Untuk menjaga dan merawat potensi dasar dan alami yang dimiliki oleh

Objek Mata Air Cokro, agar tidak tergeser dengan pembangunan yang

dilakukan Pemda, dan kedepannya masih dapat dinikmati oleh anak cucu kita.

Yang penulis maksud dengan potensi dasar dan alami yang dimiliki Objek

Mata Air Cokro ialah sumber mata air dan keindahan alamnya.

2 . Agar Pemda Kabupaten Klaten dan pengelola dapat merawat fasilitas yang

telah dibangun, sehingga dapat dimanfaatkan dalam waktu lama dan dapat

memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxx

3 . Lebih percaya diri dalam pemberian nama objek wisata tersebut.

Dengan berkali-kali mengganti nama objek wisata ini, berarti Pemda Klaten

masih belum memiliki tingkat percaya diri yang besar pada objek wisata ini.

Pemda tidak sepatutnya mengganti nama sebuah objek wisata yang mulai

dikenal orang sampai berkali-kali. Hal tersebut menunjukan kurangnya

kebijakan Pemda dan akan membuat wisatawan menjadi bingung.

4 . Memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan, agar wisatawan tertarik

untuk datang kembali. Pelayanan adalah kunci utama dalam dunia pariwisata,

maka dari itu pihak pengelola harus memberikan pelayanan sebaik mungkin

bagi wisatawan.

5 . Meningkatkan strategi pemasaran di Objek Mata Air Cokro. Sehingga dapat

menarik wisatawan dari luar, dan mampu bersaing dengan objek wisata lain

yang telah lebih dulu maju.

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN WATERBOOM - …/Strategi... · Dalam buku karya Freddy Rangkuti tersebut juga terdapat beberapa konsep strategi menurut para ahli,yaitu sebagai berikut : Menurut

lxxi

DAFTAR PUSTAKA

Freddy Rangkuti,2006.Analisis SWOT Tahnik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta:PT

Gramedia Pustaka Utama.

Gamal Suwantoro,1997.Dasar-Dasar Pariwisata.Yogyakarta:Andi Offset.

Oka A.Yoeti,1982.Perencanaan dan Perkembangan Pariwisata.Jakarta:Diadya Paramita.

R.G Soekadijo,1996.Anatomi Pariwisata.Jakarta:Diadya Paramita.

Www.google.com

Www.klaten.go.id