strategi pengembangan kompetensi guru di smp...

110
STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP DARUSSALAM CIMANGGIS CIPUTAT TANGGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : ASEP AKBARUDIN 206018200190 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Upload: trinhcong

Post on 04-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

i

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU

DI SMP DARUSSALAM CIMANGGIS CIPUTAT

TANGGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd)

Oleh :

ASEP AKBARUDIN

206018200190

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

ii

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU

DI SMP DARUSSALAM CIMANGGIS CIPUTAT

TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Asep Akbarudin

NIM: 206018200190

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMP

Darussalam Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan”, telah diujikan pada sidang

Munaqosah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Senin , tanggal 13 Juni 2011.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Strata Satu (SI) pada Jurusan KI-Manajemen

Pendidikan.

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

iv

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMP Darussalam Cimanggis

Tangerang Selatan” yang disusun oleh Asep Akbarudin NIM 206018200190

Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

telah di uji kebenarannya oleh dosen pembimbing pada tanggal 31 Juni 2011

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

v

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Asep Akbarudin

Tempat/Tgl. Lahir : Sukabumi, 15 Agustus 1987

NIM : 206018200190

Jurusan/Prodi : KI-Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : “Strategi Pengembangan Kompetensi Guru Di

SMP Darussalam Cimanggis Tangerang Selatan”

Dosen : Drs. Muarif SAM, M.Pd

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya bersedia

menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

i

ABSTRAK

Asep Akbarudin 206018200190 Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Judul Skripsi “ Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMP Darussalam

Cimanggis Ciputat Tanggerang Selatan”.

Guru merupakan pemegang tonggak keberhasilan dan mempunyai peranan

penting dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Namun, pada kenyataannya masih

ada beberapa guru yang tidak mempunyai kompetensi penuh dalam menjalankan

tugas dan fungsinya dengan baik, karena ada beberapa hambatan-hambatan yang

menghalanginya. Diantaranya kemampuan guru yang tidak menunjang

pelaksanaan tugas, karena kurangnya kesadaran, keinginan, dan kemauan guru

untuk meningkatkan kompetensi diri. Seorang guru harus memiliki empat

kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial, dan kompetensi professional. Supaya aspek yang diteliti tidak terlalu luas.

maka, dalam penelitian ini hanya terfokus pada kompetensi pedagogik guru yang

meliputi kemampuan mengelola, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran,

pemahaman dan pengembangan peserta didik, kemampuan pemanfaatan

teknologi, dan evaluasi hasil belajar.

Penelitian ini bertempat di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat

Tangerang Selatan, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara pada kepala sekolah,studi

dokumentasi dan penyebarkan angket sebanyak 32 item pernyataan yang di

sebarkan pada guru di SMP Darussalam. Adapun populasinya terdiri dari populasi

yang berjumlah 58 orang.

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kepala

sekolah telah melakukan tiga strategi pengembangan kompetensi pedagogik guru

sebagai berikut: Pertama, strategi mendorong atau memotivasi guru belajar

mandiri, Kedua, strategi menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan (workshop)

serta memfasilitasi guru untuk mengikuti musyawarah guru mata pelajaran,

Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan oleh pemerintah .

ketiga strategi tersebut sangat efektif dalam Pengembangan meningkatkan

kompetensi pedagogik guru.

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat dan nikmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMP

Darussalam Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan. Sholawat serta salam

senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,

beliau adalah penghibur dikala duka pengobat dikala luka, serta yang telah

membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang

yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Kita limpahkan juga kepada keluarga,

sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Dalam penulisan penelitian ini, saya mengalami hambatan dan kesulitan

namun berkat bimbingan dan motivasi serta bantuan dari berbagai pihak, penulis

dapat menyelesaikan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih

yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam

menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Drs. Muarif SAM, M.Pd, pembimbing penulis sekaligus sebagai Ketua

Program Studi Manajemen Pendidikan, yang telah meluangkan waktu, pikiran,

arahan dan masukan-masukan dengan penuh kesabaran, dan tidak bosan-

bosannya selalu membimbing penulis dalam proses penulisan skripsi ini

3. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Kependidikan Islam Manajemen

Pendidikan, yang telah sabar mendidik dan memberikan motivasi selama

penulis belajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Pimpinan dan seluruh Staff Perpustakaan baik Perpustakaan Utama maupun

Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah memberikan

pelayanan semaksimal mungkin, dalam membantu menyediakan fasilitas dan

buku-buku

5. Kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Supendi (alm) dan ibunda

Rosita, yang selalu memberikan terbaik bagi ananda, dengan penuh kasih

sayang, kesabaran, pengorbanan dalam mendidik ananda dari kecil hingga

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

iii

kini. Bagi ayah mudah-mudahan mendapatkan ridho dan tempat yang

selayaknya disisi allah swt.

6. Kakanda Ferry Superi dan Euis Sulastri, Ruhanuddin, serta adinda Sopian dan

Muhammad Nazril Ilham yang menjadi penyemangat, penghibur, serta

memberikan bantuan moril dan materil. Mudah-mudahan kita selalu

mendapatkan keridhoan dari Allah SWT baik di dunia maupun akhirat

7. Drs. Asnawie Kepala Sekolah SMP Darussalam Cimanggis Ciputat

Tangerang Selatan yang telah menerima di sekolah tersebut serta seluruh Guru

dan Staffnya yang telah membantu dan meluangkan waktunya dalam

memberikan informasi-informasi berkaitan dengan skripsi ini

8. Keluarga Besar Yayasan Pendidikan Islam Al-Bashry, Dr. Abdullah Hasby,

Ustd. Ujang, Khaidar, Hisab, Aos, Bu Papa, Euis, Aas, Yuyun, serta Ma Idah

9. Saudaraku DR. Lili, teh Nyai, Mang Dasep Rosmun, Ade Sanim, Ua Hada,

Encoh, Encah, A Hendra, Ekiw, Andi Qmaha, Aan Photocopy, yang telah

memberikan semangatnya, “ketika saya pulang”.

10. Teman-teman sekelas, Dani, Qori, Feri, Om Siraj, Wahyu, Muklis, Imam, De

Mina, Husna, Rina, Lilis, Erma, Fifi, Nova. Yang telah menjadi teman

seperjuangan dalam menuntut ilmu

11. Dan semuanya yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, penulis

tidak bisa sebutkan namanya satu-persatu.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis bertawakal, semoga jasa mereka

semua mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan amal kebaikannya diterima

Allah SWT. Besar harapan penulis semoga karya ilmiyah sederhana ini

memeberikan manfaat bagi yang meluangkan waktunya untuk membaca.

Jakarta, 30 Mei 2011

Penulis

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

iv

DAFTAR ISI

ABSTAK ................................................................................................................ I

KATA PENGANTAR ......................................................................................... II

DAFTAR ISI ....................................................................................................... IV

DAFTAR TABEL .............................................................................................. VI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kompetensi Pedagogik Guru

1. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru ................................... 9

2. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik Guru ............. ………. 13

B. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru

1. Urgensi Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru ............. 19

2. Strategi Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru............... 22

3. Kerangka Berpikir…………………………………………….24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian .......................................................................... 27

B. Tempat Dan Waktu ....................................................................... 27

C. Metode Penelitian .......................................................................... 28

D. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 28

F. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 29

G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

v

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Singkat Smp Darussalam .......................................... 34

2. Profil Siswa ............................................................................. 35

3. Profil Guru ............................................................................. 37

B. Deskripsi, Analisis Dan Interpretasi Data .................................... 39

C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………..64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 70

B. Saran ............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1. Strategi Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru ........... 26

2. Tabel 3.1. Jenis Kegiatan ........................................................................ 27

3. Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Untuk Guru ................................................ 30

4. Tabel 3.4. Skala Prosentasi ...................................................................... 33

5. Tabel 4.1. Data Siswa Dalam 4 (Empat) Tahun Terakhir ....................... 36

6. Tabel 4.1. Analisis Kemampun Guru Menyusun Program Tahunan ....... 43

7. Tabel 4.2. Analisis Kemampun Guru Menyusun Program Semester ...... 44

8. Tabel 4.3. Analisis Kemampun Guru Menyusun Silabus........................ 44

9. Tabel 4.4. Analisis Kemampun Guru Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ................................................................ 44

10. Tabel 4.5. Analisis Pelaksaan Guru Dalam Menguasai Kelas ................. 46

11. Tabel 4.6 Analisis Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Metode

Pembelajaran .......................................................................... 46

12. Tabel 4.7 Analisis Guru Dalam Menguasai Pokok Bahasan ................. 47

13. Tabel 4.8 Analisis Pelaksanaan Guru Sebelum Mengadakan

Pembelajaran .......................................................................... 47

14. Tabel 4.9 Analisis Perhatian Guru Dalam Mengetahui Karakter Anak

Didik ....................................................................................... 48

15. Tabel 4.10 Analisis Pembelajaran Guru Terhadap Siswa Yang

Kesulitan Dalam Belajar ......................................................... 49

16. Tabel 4.11 Analisis Perhatian Guru Kepada Setiap Siswa ...................... 50

17. Tabel 4.12 Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Guru Dalam

Menggunakan Metode Variatif .............................................. 50

18. Tabel 4.13 Analisis Kesuksesan Pembelajaran Guru Dengan

Menggunakan Bantuan Komputer .......................................... 50

19. Tabel 4.14 Analisis Guru Menjadikan Internet Sebagai Sumber Belajar . 51

20. Tabel 4.15 Analisis Kemampuan Guru Dalam Melakukan Refleksi

Seusai Pembelajaran ............................................................... 52

21. Tabel 4.16 Analisis Kemampuan Guru Dalam Memberikan Penilaian

Terhadap Siswa....................................................................... 52

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

vii

22. Tabel 4.17 Analisis Kemampuan Guru Dalam Membimbing

Perkembangan Psikologis Anak Didik 58

23. Tabel 4.18 Anaisis Pelaksanaan Remedial Yang Diberikan Guru

Kepada Siswa ......................................................................... 53

24. Tabel 4.19 Analisis Pembelajaran Sumber Media Guru Dalam

Mengembangkan Kompetensi Pedagogiknya ........................ 54

25. Tabel 4.20 Analisis Penyelenggaraan Yang Dilakukan Diluar Sekolah .. 55

26. Tabel 4.21 Analisis Kesempatan Guru Dalam Mengikuti Pelatihan

Kompetensi Pedogogik ........................................................... 56

27. Tabel 4.22 Analisis Pelaksanaan Pelatihan Yang Dilakukan Kepada

Sekolah Setiap Semester ......................................................... 57

28. Tabel 4.23 Analisis Pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran ...... 57

29. Tabel 4.24 Analisis Pelaksanaan Penyusunan Program Tahunan ............ 58

30. Tabel 4.25 Analisis Penyususnan Program Semester .............................. 59

31. Tabel 4.26 Analisis Evaluasi Program Tahunan....................................... 59

32. Tabel 4.27 Analisis Evaluasi Program Semester ...................................... 60

33. Tabel 4.28 Analisis Pengawasan Supervisi Pendidik .............................. 61

34. Tabel 4.29 Analisis Pembinaan Guru Oleh Pengawas ............................. 61

35. Tabel 4.30 Analisis Persiapan Sertifikasi Guru ........................................ 62

36. Tabel 4.31 Analisis Pelaksanaan MGMP ................................................. 62

37. Tabel 4.32 Analisis Pelaksanaan MGMP Yang Difasilitasi Pengawas .... 63

38. Tabel 7.1 Data Jumlah Skor.................................................................... 65

39. Tabel 7.2 Data Nilai Rata-Rata Skor ..................................................... 66

40. Tabel 7.3 Data Jumlah Kategori ............................................................ 68

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pilar utama dalam konteks pembangunan

bangsa dan negara. Hal ini dapat terlihat dari tujuan nasional bangsa Indonesia

yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, yang menempati posisi strategis dalam

pembukaan UUD 1945. Dalam pendidikan formal di sekolah, guru merupakan

komponen yang penting dalam meningkatkan dan mengembangkan mutu

pendidikan, ini disebabkan guru berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan

pendidikan. Dengan demikian, guru merupakan komponen yang paling

berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang

berkualitas.

Oleh sebab itu, pemerintah telah merancang dan menetapkan standar

kompetensi, kualifikasi dan sertifikasi guru sebagai usaha untuk menghasilkan

guru yang profesional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan fungsi

dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan pendidikan pada umumnya. Dapat

diidentifikasi beberapa karakteristik guru yang dinilai kompeten secara

profesional. Sebagai berikut: (1) mampu mengembangkan tanggungjawab

dengan baik, (2) mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat, (3)

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

2

mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah, (4) mampu

melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran di kelas.1

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan dosen, dikemukakan bahwa: kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh

guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Profesi guru merupakan

bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai

berikut: (a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. (b) memiliki

komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan

akhlak mulia. (c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan

sesuai dengan bidang tugas.(d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai

dengan tugas.(e)memilki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas

keprofesionalan. (f) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan

prestasi kerja.(g)memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.(h) memiliki jaminan

perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dan (i)

memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal

yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.2

Selanjutnya Dalam Undang-undang yang sama dijelaskan pula bahwa

guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik tersebut diperoleh melalui

pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Kompotensi

guru sebagaimana dimaksudkan diatas meliputi kompetensi paedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi. Sedangkan sertifikasi pendidik yaitu

diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.

Dari uraian di atas bahwa menjadi seorang guru hendaknya memiliki

bakat, minat, kemauan keras, panggilan jiwa dan idealisme sehingga dapat

1 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2010), Cet. Ke-7, hlm. 38. 2 Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, hlm.8-9.

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

3

meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah juga telah mengatur dalam

UUD Guru dan Dosen untuk terciptanya guru yang berkompeten.

Gary dan Margaret, sebagaimana dikutip oleh Mulyasa

mengemukakan bahwa guru yang efektif dan kompeten secara profesional

memilki karakteristik sebagai berikut: (1) memiliki kemampuan menciptakan

iklim belajar yang kondusif, (2) kemampuan mengembangkan strategi dan

manajemen pembelajaran, (3) memiliki kemampuan memberikan umpan balik

(fedback) dan penguatan (reinforcement), dan (4) memiliki kemampuan untuk

peningkatan diri.3

Dari keempat karakteristik guru tersebut sangat jelas, menjadi guru

bukan sekedar menyampaikan materi tetapi harus mampu mengembangkan

materi dalam realitas kehidupan serta memiliki strategi dalam meningatkan

kualitas peserta didik. Dengan demikian menjadi seorang guru harus terus-

menerus meningkatkan kualitas diri, karena aktivitas seorang guru mengajar

dan melakukan proses pembelajaran yang baik. Adapaun kemampuan

menciptakan iklim belajar yang kondusif, meliputi: kemampuan interpesonal

untuk menunjukan empati dan penghargaan kepada peserta didik, hubungan

baik dengan peserta didik dengan tulus, menunjukan minat dan antusias yang

tinggi dalam mengajar, menciptakan iklim untuk tumbuhnya kerjasama,

melibatkan peserta didik dalam mengorganisasikan dan merencanakan

pembelajaran, mendengarkan dan menghargai peserta didik untuk berbicara

dalam setiap diskusi, dan meminimalkan setiap permasalahan yang sering

terjadi dalam pembelajaran. Sedangkan kemampuan mengembangkan strategi

dan manajemen pembelajaran, berkaitan dengan kemampuan untuk

menghadapi dan menangani peserta didik yang bermasalah, suka menyela,

mengalihkan pembicaraan, dan mampu memberikan transisi substansi bahan

ajar dalam pembelajaran, serta kemampuan bertanya yang memerlukan tingkat

berfikir yang berbeda untuk semua peserta didik.

3 Mulyasa .E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008) Cet ke-3, hlm. 21.

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

4

kemampuan memberikan umpan balik (feedback) dan penguatan

(reinforcement) antara lain: memberikan umpan balik yang sifatnya membantu

terhadap peserta didik yang lamban belajar, memberikan tindak lanjut

terhadap jawaban peserta didik yang kurang memuaskan. Dan kemampuan

untuk peningkatan diri, antara lain: menerapkan kurikulum dan metode

mengajar secara inovatif, kreatif, memperluas dan menambah pengetahuan

tentang metode pembelajaran dan mengembangkan metode pembelajaran yang

relevan.

Berdasarkan uraian di atas, setidaknya ada dua kategori kompetensi

yang harus dimiliki oleh guru: (1) kompetensi profesional yaitu kemahiran

merancang, melaksanakan, dan menilai tugas guru, yang meliputi penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan, dan (2) kompetensi personal,

yang meliputi etika, moral, pengabdian, kemampuan sosial, dan spiritual.

Untuk menjadi seorang guru dituntut memiliki minimal lima hal

kemampuan yaitu sebagai berikut:

1. Komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya;

2. Menguasai secara mendalam bahan atau mata pelajaran yang diajarkan

serta cara mengajarnya kepada peserta didik;

3. Bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui

berbagai cara evaluasi;

4. Mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar

dari pengalamannya;

5. Seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam

lingkungan profesinya (Supriadi 1998).4

Dengan adanya tuntutan tersebut, pemerintah melakukan berbagai

upaya untuk mengembangkan standar kompetensi dan sertifikasi guru, antara

lain dengan disahkannya undang-undang guru dan dosen yang ditindaklanjuti

dengan pengembangan rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang guru

dan dosen. Lahirnya undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

4 Mulyasa .E, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,. Hlm. 11.

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

5

Dosen mengharuskan semua pendidik menguasai empat kompetensi. Yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan

kompetensi professional.

Upaya Pengembangan kompetensi guru telah banyak dilakukan,

namun pada kenyataan dan pelaksanaannya masih dihadapkan pada berbagai

kendala, baik di lingkungan Depdiknas misalnya, adanya gejala kurang

keseriusannya dalam menangani permasalahan pendidikan, seperti juga dalam

menangani masalah guru. Gejala tersebut antara lain adanya

ketidaksinambungan antara program peningkatan kualitas pendidikan dan

kualitas guru yang ditangani oleh berbagai direktorat di lingkungan depdiknas;

minimnya fokus dalam peningkatan kualitas guru, serta minimnya penanganan

yang dilakukan oleh para ahli. Sehingga tidak menghasilkan perbaikan

kualitas yang berkesinambungan (continuous Quality improvement).

Kebanyakan guru belum memiliki kompetensi yang memadai untuk

menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/200,

yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan

penelitian, dan melakukan pengabdian masyarakat. Sebagian guru di

Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Persentase guru menurut

kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan:

untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94 (swasta),

untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29%

(negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK 55,49% (negeri) dan 58,26%

(swasta). Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukan dari sekitar 1,2 juta

SD/MI, hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D-2. Selain itiu, dari sekitar

680.000 guru SMP/MTS baru 38,8% yang berpendidikan diploma D-3

samapai kependidikan ke atas. Dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki

kependidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S-2

ke atas (3,48% berpendidikan S-3).5

5 Jamal Ma’mur asmani., 7 Tip Cerdas & Efektif Lulus Sertifikasi Guru, (Jogjakarta :

Diva Press, 2009), hlm. 118.

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

6

Kondisi guru di atas sangat memprihatinkan. maka, tidak ada jalan lain

kecuali memacu semangat belajar guru untuk terus meningkatkan

kompetensinya, melalui kuliah, banyak membaca, menulis, berdiskusi,

berorganisasi, dan mengembangkan jaringan ke luar. Salah satunya dengan

cara mengikutsertakan program pendidikan dan pelatihan serta kegiatan

lainnya. karena jika tidak, semua upaya tersebut tidak akan membawa hasil

tanpa ada niat yang kuat dari guru tersebut. Sebab, tanggungjawab dalam

mengembangkan kualitas dan kompetensi pada dasarnya merupakan tuntutan

kebutuhan pribadi guru itu sendiri, tanggungjawab meningkatkan dan

mengembangkan kompetensi tidak dapat dilakukan oleh orang lain kecuali

oleh guru itu sendiri.6

Pada kenyataanya di sekolah masih ada masalah-masalah sebagai

berikut: (1) belum seluruh guru berkualifikasi S-1 atau D-4. (2) masih ada

guru mengajar mata pelajaran yang tidak relevan dengan ijazahnya

(missmach). (3) masih ada guru yang kurang mampu membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penelitian tindakan kelas, dan publikasi

ilmiah. (4) para guru cenderung mengajar menggunakan metode ceramah,

karena masih kurang menguasai alat informasi dan teknologi (5) masih ada

guru yang kurang memperhatikan kualitas peserta didik. Fenomena ini

ditemukan diberbagai sekolah termasuk di SMP Darussalam Cimanggis

Ciputat Tangerang Selatan.

Hasil wawancara dan data yang terdapat di bagian administrasi di SMP

Darussalam Cimanggis Ciputat Tanggerang Selatan yaitu mempunyai jumlah

guru sebanyak 58 orang, yang mempunyai kompetensi kualifikasi akademik

S-1 sebanyak 45 orang, S-2 sebanyak delapan orang dan dalam proses S-1

sebanyak lima orang. Dari keseluruhan guru yang ada di sekolah tersebut

masih ada guru yang mengajar tidak relevan dengan ijazahnya (missmach).7

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik menuangkan dalam

bentuk skripsi dengan judul :“STRATEGI PENGEMBANGAN

6 Moh. Uzer Usman, menjadi guru …, hlm. 3.

7 Wawancara dengan Guru(Ciputat,oktober 2010).

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

7

KOMPETENSI GURU DI SMP DARUSSALAM CIMANGGIS CIPUTAT

TANGERANG SELATAN”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas yaitu belum

efektifitasnya usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi

guru secara berkelanjutan maka, dapat diidentifikasikan masalah-masalah

sebagai berikut :

1. Masih adanya guru yang tidak berkualifikasi akademik Sarjana Satu (S1),

dan guru yang mengajar mata pelajaran tidak sesuai dengan Ijazahnya

2. Masih ada guru yang mengajar tidak sesuai dengan kualifikasi akademik

(missmach).

3. Masih ada guru yang kurang mampu membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran yang benar.

4. Para guru cenderung mengajar dengan menggunakan metode ceramah.

5. Masih ada guru yang belum mempunyai kompetensi pedagogik secara

utuh.

6. Minimnya program pengembangan kompetensi pedagogik guru yang di

lakukan oleh Kepala Sekolah .

C. Pembatasan Masalah

Dengan ini penulis berupaya menjelaskan masalah yang dibahas hanya

terfokus pada: Pengembangan kompetensi Pedagogik Guru dan Strategi

Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru di SMP Darussalam Cimanggis

Ciputat Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah sebagaimana telah dipaparkan

sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru di SMP Darussalam Cimanggis

Ciputat Tangerang Selatan?

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

8

2. Bagaimana strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik guru di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat Tangerang

Selatan?

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan nilai guna bagi:

1. SMP Darussalam, sebagai bahan rujukan untuk mengadakan

pengembangan kompetensi pedagogik guru;

2. Guru, sebagai kajian/referensi dalam menambah wawasan dan

pengetahuan tentang pengembangan kompetensi pedagogik.

3. Penulis, sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar S-1(Strata Satu)

Jurusan Kependidikan Islam, Prodi. Manajaemen Pendidikan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kompetensi Pedagogik Guru

1. Pengertian kompetensi Pedagogik guru

Teori landasan terbentuknya kompetensi seseorang adalah teori

medan yang dirintis oleh Kurt Lewin. Perhatian dalam teori ini adalah

masalah persepsi, belajar, dan berfikir.8

Teori Kurt Lewin mengidentifikasikan bahwa kompetensi

seseorang turut dibentuk oleh faktor pengetahuan yang diperoleh melalui

informasi. Dengan informasi yang diperoleh seseorang, akan bertambah

pengetahuan yang akhirnya terbentuk kompetensi dirinya.

Merujuk pada teori di atas, berarti semua orang memiliki

kompetensi pada dirinya, baik kompetensi belajar, menghafal dan berpikir,

begitu juga dengan guru. Menjadi seorang guru harus memiliki

kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik dan

kompetensi professional. Dari keempat kompetensi tersebut ada salah satu

yang harus jadi perhatian yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

tersebut dimiliki guru ketika mau belajar dan mengembangkan dirinya

secara terus menerus sesuai dengan perkembangan tekhnologi.

8 Hamzah B. Uno , Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di

Indonesia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Ed. 1, cet. 5, hlm. 60.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

10

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa, “Kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimilki,

dihayati, dan dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas

profesional”.9

Jadi, dikatakan guru kompeten yaitu guru yang memiliki ketiga

kompetensi tersebut yang mampu merealisasikan secara professional.

Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian dasar

kompetensi (competency), yakni kemampuan atau kecakapan. 10

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan suatu

pekerjaan (tugas) yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta

didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.11

Kompetensi juga menunjukan karakteristik pengetahuan dan keterampilan

yang dimiliki atau dibutuhkan oleh setiap individu untuk mampu

melakukan tugas dan tanggungjawab secara efektif dan meningkatkan

standar kualitas professional, termasuk diantaranya kemampuan untuk

mentransfer dan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuannya.

Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna

sebagaimana yang dikutip oleh Mulyasa dari beberapa pendapat, antara

lain menurut Broke and Stone, :”Kompetensi merupakan gambaran

hakikat kualitatif dari perilaku guru yang penuh arti”. Menurut Charles

(1994) mengemukakan bahwa: competency as rational performance which

satisfactorily meets the objective for a desired condition (kompetensi

merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.12

Dengan demikian

pengertian kompetensi dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan di

atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan,

9 Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang guru dan Dosen, (Jakarta, Ciputat

Press, 2006) hlm. 5.

10

Asep Umar Fakhruddin, Menjadi Guru Favorit, (Jogjakarta: Diva Press, 2009), cet-1,

Hlm. 19 11

Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakaera: Pt Rajagrafindo Persada, 2007),hlm. 86 12

Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru…,hlm. 25.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

11

keterampilan, serta kemampuan sebagai tugas seseorang tetapi merupakan

penguasaan dalam diri seseorang yang mencakup perilaku rasional sebagai

wujud dari pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang.

Adapun kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan

personal, keilmuan, teknologi, social, dan spiritual yang secara kaffah

membentuk kompetensi standar profesi guru. Yang mencakup penguasaan

materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,

pengembangan pribadi dan profesionalisme.13

Definisi ini menunjukan

bahwa tanggung jawab seorang pengajar dalam melakukan tugasnya

mendidik sebagai wujud dari pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

yang dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan

kompetensi profesional.14

Senada dengan itu, PP No. 19 Tahun 2005 Pasal

28 tentang Standar Nasional Pendidikan ayat 3 menjelaskan bahwa

seorang pendidik atau pengajar harus memiliki empat kompetensi yaitu:

a. Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya.

b. Kompetensi Kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi

peserta didik, dan berahlak mulia.

c. Kompetensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam SNP.

13

Mulyasa. Standar Kompetensi………Hlm. 26 14

Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,. Hlm. 10-11

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

12

d. Kompetensi Sosial, adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua wali

peserta didik dan masyrakat sekitar.15

Dari keempat kompetensi di atas, salah satu kemampuan yang

harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi

tersebut meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Jika dilihat dari segi istilah, pedagogik sendiri berasal dari bahasa

Yunani Kuno, yaitu paedos (anak) dan agogos (mengantar, membimbing,

memimpin).pengertian pedagog intinya adalah mengantarkan anak menuju

pada kedewasaan. Istilah lainnya yaitu Paedagogia yang berarti pergaulan

dengan anak, Pedagogi yang merupakan praktek pendidikan anak dan

kemudian muncullah istilah ”Pedagogik yang berarti ilmu mendidik anak”.

Pedagogik secara jelas memiliki kegunaan diantaranya bagi pendidik

untuk memahami fenomena pendidikan secara sistematis, memberikan

petunjuk tentang yang seharusnya dilaksanakan dalam mendidik,

menghindari kesalahan-kesalahan dalam praktek mendidik anak juga

untuk ajang untuk mengenal diri sendiri dan perbaikan bagi diri sendiri.

Selanjutnya dalam rancangan keputusan pemerintah, sebagaimana

dikutip Wina Sanjaya yang dimaksud kompetensi pedagogis adalah

“kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik”16

.

Selanjutnya dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat

(3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi paedagogik adalah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sedangkan

15

Peraturan Pemerintah. Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 Tentang SNP.

16

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta:Prenada Media Group, 2010). Cet ke-7, hlm.19

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

13

pengertian pedagogik menurut Nana Syaodih adalah “penguasaan materi

atau bahan pelajaran. Penguasaan kemampuan itu berupa penguasaan isi,

baik yang berasal dari disiplin ilmu, maupun dari kehidupan masyarakat.17

Pengertian ini menyatakan bahwa setiap tenaga pengajar sudah pasti

memiliki kemampuan dasar yaitu kemampuan melakukan pengajaran

dengan segala ruang lingkupnya meliputi interaksi dengan peserta didik,

pemahaman psikologis peserta didik, perancangan, pelaksanaan, evaluasi

pembelajaran, serta pengembangan potensi peserta didik.

Dari berbagai pengertian kompetensi di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa guru yang berkompeten adalah guru yang memiliki

kemampuan, keahlian, dan menguasai dengan baik hal-hal yang

berhubungan dengan pengajaran sesuai dengan bidang yang ia tekuni

sebagai seorang guru harus menguasai empat kompetensi yaitu kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan

kompetensi sosial, sehingga guru mampu meningkatkan kemampuan dalam

melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab. Sedangkan kompetensi

pedagogik merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru dalam

mengelola bahan belajar mengajar dan mengelola pembelajaran peserta

didik. Penguasaan materi dan mampu mengkondisikan serta

mengembangkan peserta didik menjadi lebih baik.

2. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik guru

Dalam proses belajar mengajar guru merupakan faktor yang sangat

dominan dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Dengan demikian,

untuk mencapai keberhasilan tersebut, guru harus memiliki kemampuan

dasar dalam kegiatan belajar mengajar dan menjalankan tugasnya sesuai

dengan perkembangan dan kemajuan teknologi.

Iklim belajar yang kondusif harus ditunjang oleh berbagai fasilitas

belajar yang menyenangkan, seperti sarana, laboratorium, pengaturan

lingkungan,penampilan dan sikap guru, hubungan yang harmonis antara

17

Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet- 12, hlm.193.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

14

peserta didik dengan guru, serta penataan organisasi dan bahan

pembelajaran secara tepat sesuai dengan kemampuan dan perkembangan

peserta didik.

Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat (3) butir a

dinyatakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.18

Uraian di atas menjelaskan ruang lingkup kompetensi pedagogik

guru, tugas dan fungsi guru bukan sekedar mengajar saja, tapi peranannya

sangat besar dalam mengembangakan potensi peserta didik. Ruang lingkup

kompetensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kemampuan Mengelola Pembelajaran dan Perancangan

Pembelajaran

Secara operasional, kemampuan mengelola pembelajaran

menyangkut tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

dan pengendalian.

1) Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi, serta

memperkirakan cara mencapainya. Perencanaan merupakan fungsi

sentral dari manajemen pembelajaraan dan harus berorientasi ke

masa depan.

2) Pelaksanaan atau sering juga disebut implementasi adalah proses

yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah

memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang

diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai

tujuan yang diinginkan.

3) Pengendalian atau evaluasi, bertujuan menjamin kinerja yang

dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam proses manajerial terakhir ini perlu dibandingkan kinerjaa

18

Mulyasa, Standar kompetensi dan Sertifikasi Guru,… hlm. 75

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

15

aktual dengan kinerja yang telah ditetapkan (kinerja standar). Guru

sebagai manajer pembelajaran harus mengambil langkah-langkah

atau tindakan perbaikan apabila terdapat perbedaan yang signifikan

atau adanya kesenjangan antara proses pembelajaran aktual di

dalam kelas dengan yang telah direncanakan.

Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara aktif dan

efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan kegiatan

manajemen sistem pembelajaran, sebagai keseluruhan proses untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Dengan demikian, guru tidak hanya berperan sebagai model

atau teladan bagi siswa yang diajarkannya, tetapi juga sebagai pengelola

pembelajaran (manager of learninga).19

Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi

pedagogis yang harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada

pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran sedikitnya

mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan

kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. Kegiatan

tersebut akan berdampak pada proses pembelajar. Guru harus

mmperhatikan ketiga kegiatan dalam merancang pembeljaran karena

keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh rancangan yang

dibuat oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

sesungguhnya.

b. Pemahaman dan Pengembangan Peserta Didik

Pemahaman terhadap peserta didik merupakan salah satu

kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Sedikitnya terdapat

empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat

kecerdasan, kreativitas, cacat fisik, dan perkembangan kognitif. Dari

keempat terrsebut, seorang guru harus mengetahui pada diri peserta

didik, sehingga guru dapat mengidentifikasi individunya. Yang

19 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta:Prenada Media Group, 2010). Cet ke-7, hlm. 52

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

16

tujuannya akan mempermudah proses pembelajaran yang pada akhirnya

guru akan bisa menyalurkan bakat, minat, dan tingkat kecerdasan

peserta didik sesuai dengan kemampuannya.

Pengembangan peserta didik merupakan bagian dari kompetensi

pedagogik yang harus dimiliki guru, untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pengembangan peserta

didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain

melalui kegiatan ektra kurikuler (ekskul), pengayaan dan remidial, serta

bimbingan konseling (BK).

Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus

dilaksanakan oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai

pengajar. Tugas guru ini sangat berkaitan dengan kompetensinya.

Secara garis besar, tugas guru dapat ditinjau dari tugas-tugas yang

langsung berhubungan dengan tugas-tugas utamanya, yaitu menjadi

pengelola dalam proses pembelajaran dan tugas-tugas lain yang tidak

secara langsung berhubungan dengan proses pembelajaran, tetapi akan

menunjang keberhasilannya menjadi guru yang profesional dan dapat

diteladani. Semua itu merupakan hal yang dapat menunjang

terbentuknya kompetensi pedagogik guru. Kompetensi tersebut, dapat

berpengaruh terhadap proses pengelolaan pendidikan sehingga mampu

menghasilkan lulusan pendidikan yang bermutu.

c. Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis

Kegagalan pelaksanaan pembelajaran sebagaian besar

disebabkan oleh penerapan metode pendidikan konvergensi, anti dialog,

proses penjinakan, pewarisan pengetahuan, dan tidak bersumber pada

realita masyarakat. Dalam Rencana Peraturan Pemerintah tentang guru,

bahwa guru harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini berarti, bahwa

pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antara

sesama subjek pembelajaran, sehingga melahirkan pemikiran kritis dan

komunikasi. Tanpa komunikasi tidak akan ada pendidikan sejati.

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

17

Pembelajaran yang mendidik dan dialogis merupakan respon

terhadap praktek pendidikan anti realitas, yang menurut Freire (2003)

harus diarahkan pada proses terhadap masalah. Pembelajaran pada

hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhi, baik

faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor

faktor eksternal yang datang dari lingkungan.

Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah

mengkondisikan lingkungan kelas agar menunjang terjadinya

perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik.

Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup dua macam kegiatan

yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagai

sumber belajar itu sendiri. Sebagai manajer, guru memiliki empat

fungsi umum:

a. merencanakan tujuan;

b. mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan

tujuan belajar,

c. memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan

menstimulasi siswa,

d. mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagai mana

mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.20

Dari keempat kegiatan tersebut harus dipandang sebagai siklus yang

berhubungan satu sama lain, karena akan bermuara pada usaha

mengelola proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya agar tujuan

pendidikan bisa maksimal, maka pelaksanaan mutlak diperlukan dan

dilaksanakan oleh seorang guru.

20 Asep Umar Fakhrudin, Menjadi Guru favorit, Pengenalan, Pemahaman dan Praktek

Mewujudkannya. (Jogjakarta: Diva Press, 2009) hlm. 52

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

18

d. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran

Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran (e-

learning) dimaksudkan untuk memudahkan atau mengefektifkan

kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki

kemampuan menggunakan dan mempersiapkan materi pembelajaran

dalam suatu sistem jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta

didik. Oleh karena itu, seyogyanya guru dibekali dengan berbagai

kompetensi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi sebagai teknologi pembelajaran. 21

Penggunaan teknologi mempunyai keuntungan-keuntungan

yaitu dapat membantu guru dan peserta didik secara konkrit konsep

berpikir, mengurangi respon yang kurang bermanfaat, meningkatkan

perhatian anak didik, dapat membuat secara riil yang akan mendorong

kegiatan mandiri anak didik,

e. Evaluasi Hasil Belajar

Semua kegiatan mengajar belajar perlu dievaluasi.22

Evaluasi

hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan

pembentukan kompetensi peserta didik, menggambarkan kemajuan

siswa, prestasi, hasil rata-rata, dan dapat menjadi bahan umpan balik

bagi guru sendiri. Semua itu dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes

kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi,

benchmarking, serta penialaian program.

Evaluasi hasil belajar merupakan alat untuk mengukur

kemampuan peserta didik yang pada akhirnya akan dijadikan acuan

untuk meningkatkan perbaikan pembelajaran selanjutnya.

21 Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta:Prenada

Media Group, 2009), Cet ke-1, hlm.291

22

Slameto, Belajar & factor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010) hlm.39

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

19

B. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru

1. Urgensi Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru

Guru adalah figur yang mulia dan dimuliakan banyak orang,

kehadiran guru ditengah-tengah kehidupan manusia sangat penting, tanpa

seorang guru yang dapat ditiru dan dijadikan suriteladan oleh orang-orang

untuk belajar dan berkembang, manusia tidak akan memiliki budaya,

norma, agama, dan perilaku yang baik. Guru merupakan orang pertama

yang memberikan pengetahuan, pengalaman, dan kebudayaan dengan cara

proses pembelajaran. Sehingga pengembangan kompetensi guru dirasakan

sangat penting untuk menjaga konsistensi kebudayaan dan perilaku

pendidikan yang baik.

Uzer (1990), sebagaimana dikutip oleh Hamzah B. Uno ada tiga

jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan

tugas dalam bidang kemasyarakatan.23

Tugas guru sebagai suatu profesi

meliputi mendidik dalam arti meneruskan dan mengembangkan nilai hidup.

Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan iptek, sedangkan

melatih berarti mengembangkan keterampilan pada peserta didik. Tugas

guru dalam bidang kemanusiaan meliputi bahwa guru di sekolah harus

dapat menjadi orang tua kedua, dapat memahami peserta didik dengan

tugas perkembangannya mulai dari sebagai makhluk bermain

(homoludens), sebagai makhluk remaja atau berkarya (homopither), dan

sebagai makhluk berpikir atau dewasa (homosapiens). Membantu peerta

didik dalam mentranspormasikan dirinya sebagai upaya pembentukan sikap

dan membantu peserta didik dalam mengidentifikasikan diri peserta didik

tersebut.

Kaitanya dengan pengembangan guru, dalam Undang-Undang RI

No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagai berikut:

a. Pembinaan dan pengembambangan guru meliputi pembinaan dan

pengembangan profesi dan karier.

23

Hamzah B. Uno ., Ed. 1, Cet. ke 5, hlm. 20.

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

20

b. Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksudkan

pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

c. Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksudkan

dalam ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional.

d. Pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana dimaksudkan

pada ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.24

Dari uraian di atas dapat diketahui salah satu urgensi dalam

pengembangan guru adalah mengenai pengembangan kompetensi

pedagogik. Kompetensi pedagogik guru sangat penting dimiliki setiap guru

karena guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, guru sebagai penunjang hasil belajar siswa.

Dengan demikian, guru harus mampu menguasai dan menggunakan teknik,

metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi. Guru tidak selalu

menjadi seorang transporman ilmu pengetahuan, juga harus mampu

menjadi fasilitator belajar siswa.

Pengembangan Kompetensi pedagogik guru dirasakan penting

karena keberhasilan pembelajaran terpusat pada diri seorang guru. Kualitas

guru dalam mengajar pada hakikatnya merupakan hasil interaksi dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor yang datang dari

dalam dirinya dan dari luar dirinya. Faktor yang berasal dari dalam dirinya

(faktor internal) antara lain faktor kesehatan, potensi, sikap, dan

kepribadian. Sedangkan faktor yang berasal dari luar dirinya (faktor

eksternal) diantaranya kepemimpinan Kepala Sekolah, anak didik, dan

sarana dan prasarana yang menunjang. Untuk mengembangkan kompetensi

pedagogik guru perlu dipertimbangkan faktor yang mempengaruhinya baik

dari dalam maupun dari luar dirinya. Bagaimanapun situasi dan kondisi

yang tersedia serta pembinaan yang telah diupayakan dengan baik oleh

kepala sekolah, namun jika guru tersebut tidak memiliki kemauan maka

semuanya tidak akan berjalan dengan baik. Dengan adanya kemauan,

24

Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Hlm. 25

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

21

kecakapan, keahlian, dan kreatifitas yang dimiliki oleh seorang guru maka

segala kekurangan yang ada akan menjadi pendorong baginya untuk selalu

berusaha mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya. Dengan

peningkatan kompetensi guru diharapakan akan meningkatan metode,

teknik, media pembelajaran yang baik dan akan berimbas terhadap

peningkatan kualitas peserta didik. Mengembangkan kompetensi

pedagogik guru pada hakikatnya ialah melaksanakan prinsip belajar seumur

hidup. Salah satu prinsip belajar ialah menyesuaikan proses belajar dengan

kebutuhan setiap inividu. Belajar seseorang akan lebih berhasil kalau apa

yang dipelajari sesuai dengan kebutuhanya.

Ada lima macam kebutuhan untuk mengembangkan dirinya: (1)

ingin merasa diri penting, terpandang, dan berharga, (2) ingin hidup aman,

sentosa, dan berkecukupan, (3) ingin memperoleh teman hidup yang tepat

dan berkeluarga, (4) ingin berkelana di lapangan yang belum diketahui atau

hasra ingin tahu, dan (5) dalam waktu-waktu tertentu ingin melepaskan diri

dari kesulitan, bergembira, dan bermain-main (Halsey, 1983, h. 44 – 52).25

Terkait dengan pengembangan kompetensi pedagogik guru, sangat

dibutuhkan karena Untuk mempercepat dalam pengembangkan pendidikan

terutama dalam bidang pembelajaran. Pendidikan dan pelatihan merupakan

salah satu upaya dalam meningkatkan dan mengembangkan tenaga

pendidik terutama mengembangkan kemampuan pedagogik guru yaitu

kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dari uraian di atas, tujuan pendidikan dan pelatihan berhubungan

erat dengan manfaat dari pendidikan dan pelatihan tersebut, dengan

maksud agar tenaga pendidik dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru

dengan profesional. Adapun tujuan dari pendidikan dan pelatihan

diantaranya dapat meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan

guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pembelajar. Dan juga

25

Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) Cet.

Kedua, hlm.119.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

22

diharapkan dapat menumbuh kembangkan minat dan perhatian para

pendidik terhadap bidang atau tugasnya masing-masing.

2. Strategi Pengembangan Kompetensi Pedagogik guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian strategi adalah

Ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk

melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.26

Secara

umum strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam

usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.27

Sedangkan dalam dalam

dunia penndidikan strategi adalah “ a plan, method, or series of activities

designed to achieves a particular education goal”28

.

Dalam UUD RI No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

dijelaskan berbagai upaya untuk mengembangkan standar kompetensi

guru, antara lain dengan disahkannya undang-undang guru dan dosen yang

ditindaklanjuti dengan pengembangan rancangan peraturan pemerintah

(RPP) tentang guru dan dosen. Lahirnya undang-undang Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen mengharuskan semua pendidik menguasai

empat kompetensi. Semuanya itu bermaksud untuk meningkatkan

kompetensi guru. Ada beberapa strategi pemerintah dalam

mengembangkan kompetensi pedagogik guru, yaitu sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan pendidikan untuk meningkatkan kualifikasi

akademik, kompetensi, dan pendidikan profesi.

2. Pemenuhan hak dan kewajiban guru sebagai tenaga profesinal sesuai

dengan prinsip profesionalitas.

3. Penyelenggaraan kebijakan strategi dalam pengangkatan, penempatan,

pemindahan, dan pemberhntian guru sesuai dengan kebutuhan, baik

jumlah, kualifikasi akademik, kompetensi, maupun sertifikasi yang

26

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai

Pustaka, 2011 27

Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT

Rineka Cipta, 2006). Hlm. 5

28

Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), Hlm. 294

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

23

dilakukan sevcara merata, objektif, transparan, dan akuntabel untuk

menjamin keberlangsungan pendidikan.

4. Penyelenggaraan kebijakan strategis dalam pembinaan dan

pengembangan profesi guru untuk meningkatkan profesionalitas dan

pengabdian profesional.

5. Peningkatan pemberian penghargaan dan jaminan perlindungan

terhadap guru dalam melaksanakan tugas profesional.

6. Pengakuan yang sama antara guru yang bertugas pada stuan

pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dengan guru yang

bertugas pada stuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dan

pemerintah daerah.

7. Penguatan tanggungjawab dan kewajiban pemerintah dan pemerintah

daerah dalam merealisasikan pencapaian anggaran pendidikan untuk

memenuhi hak dan kewajiban guru sebagai pendidik profesional, dan

8. Peningkatan peran serta masyarakat dalam memenuhi hak dan

kewajiban guru.29

Dari kedelapan strategi di atas, merupakan upaya untuk meningkatkan

kompetensi pedagogik guru. Semua itu dilakukan hasil pertimbangan dan

evaluasi. Adanya analisis mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan,

dan tantangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat. Maka

pengembangan kompetensi guru, bukan hanya tanggung jawab

pemerintah, sekolah, guru, tetapi masyarakat juga harus ikut andil.

29

Mulyasa .E, Standar kompetensi dan Sertifikasi Guru, hlm. 6.

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

24

C. KERANGKA BERPIKIR

Pengembangan kompetensi pedagogik guru merupakan faktor yang

sangat penting, karena guru merupakan salah satu unsure pendidikan yang

penting dalam pencapaian tujuan pendidikan, (tanpa menyampingkan

komponen yang lain, seperti: peserta didik, orang tua, masyarakat,

dll).untuk menjadi guru harus mempunyai kualifikasi akademik sesuai

dengan UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mengajar

sesuai dengan ijazah (kompetensi yang dimiliki), mempunyai kompetensi

pedagogik secara utuh (baik), dan penguatan akademik lainnya.

Memiliki kualifikasi akademik pendidikan merupakan syarat

mutlak yang harus dimiliki oleh seseorang jika ingin menjadi seorang

tenaga pendidik, mengajar sesuai dengan ijazah yang diperoleh.

Kemudian, yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai kompetensi

pedagogik secara utuh yang meliputi kemampuan pengelolaan dan

perancangan pembelajaran, pemahaman dan pengembangan peserta didik,

pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan

teknologi pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.

Guru di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan

sebanyak 58 orang, yang mempunyai kompetensi kualifikasi akademik S-1

sebanyak 45 orang, S-2 sebanyak delapan orang dan dalam proses S-1

sebanyak lima orang. Dari keseluruhan guru masih ada guru yang

mengajar tidak sesuia dengan Ijazah, serta kompetensi pedagogik yang

dimiliki masih kurang.

Dan sebagai akibatnya, siswa tidak punya konsentrasi dalam

menangkap materi atau penjelasan yang diberikan oleh pendidik.

Selanjutnya, guru tersebut harus mendapatkan penguatan akademik, guna

menunjang kompetensi pedagogik, seperti: bagi guru yang belum

mempunyai kualifikasi akademik S1, harus diberikan beasiswa untuk

melanjutkan ke Perguruan Tinggi Ilmu Pendidikan, kepala sekolah

memberikan tugas mengajar guru sesuai kompetensinya, adanya

penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan (workshop), memfasilitasi guru

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

25

mengikuti musyawarah guru mata pelajaran, dan dengan adanya program

sertifikasi dari pemerintah, akan menjadi pemacu guru dalam

meningkatkan kompetensinya.

Dari kondisi nyata guru di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat

Tangerang Selatan, maka dapat diidentifikasi tiga problem atau masalah,

diantaranya:

1. Masih ada guru yang belum berkualifikasi akademik S1 dan guru yang

mengajar masih ada yang tidak sesuai dengan Ijazahnya (missmach).

2. Masih ada guru yang belum mempunyai kompetensi penuh yang

meliputi kemampuan mengelola, perancangan, dan pelaksanaan

pembelajaran, pemahaman dan perkembangan peserta didik,

kemampuan pemanfaatan teknologi, dan evaluasi hasil belajara.

3. Minimnya kegiatan atau program pengembangan seperti seminar,

pelatihan dan pendidikan, dan sebagainya

Dengan adanya permasalah tersebut, maka strategi yang harus

dilaksanakan yaitu:

1. Dalam hal pendidikan, kepala sekolah harus memberikan peluang bagi

guru yang belum mempunyai kualifikasi akademik S1, supaya

melanjutkan keperguruan tinggi Ilmu Pendidikan dan merumuskan

kembali arah dan tujuan pembinaan kompetensi guru, agar terjadi

keseimabanagan antar hak dan kewajiban sebagai tenaga pendidik.

2. Kepala sekolah harus memberikan tugas mengajar guru sesuai dengan

kompetensi yang dimilikinya. Dengan memberikan pembinaan dan

pengembangan kemampuan pedagogiknya.

3. Pembinaan akademik dapat dilakukan melalui kegiatan dan

penyelenggaraan seminar, MGMP, dan pelatihan serta pendidikan

(workshop)

4. Pemerintah telah melakukan terobosan baru yaitu adanya sertifikasi

guru yang diberikan bagi guru yang telah memenuhi persyaratan yang

terkandung dalam UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan dosen.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

26

INPUT PROSES OUTPUT

IN

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

KONDISI AKTUAL GURU 1. Masih ada guru yang

belum mempunyai

kualifikasi akademik

S1

2. Masih ada guru yang

mengajar tidak

sesuai dengan Ijazah

3. Masih ada guru

belum memiliki

kompetensi

pedagogik yang baik

4. Minimnya program

pengembangan guru

Problem

1. Meningkatnya

tugas guru,

karena jumlah

siswa bertambah

2. Efektifitas

pembelajaran

menjadi rendah

3. Kurangnya

wawasan dan

pengetahuan

guru

Strategi Kepala Sekolah

1. Mendorong guru untuk

belajar mandiri, melalui

membaca buku, media

(baik media massa

maupun media

elektronik)

2. Menyelenggarakan

pelatihan dan pendidikan

(workshop), serta

MGMP

3. Program sertifikasi guru

yang dilakukan oleh

pemerintah

HASIL

Kompetensi

pedagogik guru

baik, kegiatan

pembelajaran

efektif, sehingga

kualitas peserta

didik akan

meningkat

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kompetensi Pedagogik Guru

di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan dan Bagaimana

Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru di

SMP Darussalam Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan, serta mengetahui

Efektifitas strategi Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru di SMP

Darussalam Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan.

B. TEMPAT DAN WAKTU

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat

Tanggerang Selatan. Adapun penelitian ini dilaksanakan antara bulan Januari

sampai Maret 2011. dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Jenis Kegiatan

NO JENIS KEGIATAN SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR

1 PEMILIHAN JUDUL

2 KONSULTASI

3 PENDEKATAN

KESEKOLAH

4 IZIN PENELITIAN

5 PENGUMPULAN DATA

6 ANALISIS DATA

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

28

C. METODE PENELITIAN

Metode adalah cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.

Sedangkan metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam peneltian ini, digunakan

penelitian kombinasi yaitu kuantitatif dan kualitatif pendekatan deskriptif.

Metode kuantitatif yaitu untuk mengetahui efektifitas strategi

pengembangan kompetensi pedagogik guru di SMP Darussalam Cimanggis

Ciputat Tangerang Selatan, dan metode kualitatif ini digunakan untuk

mempelajari berbagai peristiwa dan kondisi yang terjadi pada objek yang akan

diteliti. Sedangkan metode deskriptif adalah bertujuan untuk membuat potret

tentang suatu keadaan secara sistematis, factual, akurat mengenai fakta dan

sifat yang terjadi pada variabel yang akan diteliti yang bersifat mandiri.

D. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dengan demikian dapat

ditegaskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah guru SMP

Darussalam Cimanggis Tangerang Selatan yang berjumlah 58 orang pada

tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan yang dimaksud sampel adalah

sebagaian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan sampel penuh artinya, penulis mengambil semua

orang guru yang mengajar di sekolah tersebut yang berjumlah 58 orang.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data adalah salah satu bagian penelitian yang sangat

penting. Keberhasilan suatu penelitian sangat tergantung kepada sikap yang

dikembangkan peneliti yaitu : teliti, intensif, terinci, mendalam, dan lengkap

dalam mencatat setiap informasi yang ditemukan. Dalam pengumpulan data

ini penulis menggunakan tiga cara : pertama, dengan cara observasi, kedua,

angket yaitu mengajukan daftar pernyataan atau pertanyaan kepada guru untuk

memperoleh data yang terkait dengan penelitian, ketiga, wawancara yaitu

mengajukan daftar pertanyaan yang diajukan pada Kepala SMP Darussalam

Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan.

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

29

1.Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka

mengumpulkan data dalam suatu penelitian, metode ini hamper

dipergunakan pada seluruh proses pengambilan data. Penulis melakukan

pengamatan untuk mendapatkan data mengenai kondisi atau keadaan

tenaga pendidik yang ada di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat

Tangerang Selatan. Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan

sekolah serta keadaan tenaga pendidik yang ada di sekolah tersebut.

2.Angket (Quesioner)

Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran

Quesioner (daftar pernyataan/isian) untuk diisi langsung oleh responden.30

Angket dalam penelitian ini akan diberikan dan diisi oleh guru di

SMP Darussalam Cimanggis Tangerang Selatan.

3.Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan

yang diajukan langsung kepada responden yang diteliti. Teknik wawancara

ini di lakukan untuk menggali data tentang keadaan sekolah, guru, dan

peserta didik serta data lain yang menunjang tentang penelitian ini.

F. INTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Adapun intrumen yang digunakan dalam pengumpulan data di atas adalah

sebagai berikut:

1. Panduan Observasi

Intrumen yang akan mengarahkan cara dan langkah-langkah pengamatan

yang akan dilakukan.

2. Panduan Angket

Intrumen yang akan menjadi pedoman bagi peneliti untuk melakukan

kegiatan pembuatan butir pertanyaan/pernyataan dengan para responden.

30

Nuraida Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Ciputat: Islamic Research Publishing,

2009). Hlm. 96

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

30

Wawancara akan dilakukan dengan kepala sekolah dan angket

akan disebarkan kepada guru di SMP Darussalam Cimanggis Tangerang

Selatan. wawancara yang penulis gunakan , diajukan langsung kepada

responden yaitu kepala sekolah dan angket untuk guru. Peneliti juga

menggunakan rekam, selanjutnya dibuat kesimpulan sehingga dapat

disusun data dan informasi sejelas mungkin.

Tabel 3.3.

Kisi-Kisi Angket untuk Guru

Dimensi Aspek Indikator Soal

Kompetensi

pedagogik guru

a. Pemahaman

terhadap peserta

didik

b. kemampuan

perancangan

pembelajaran

c. kemampuan

melaksanakan

dan mengelola

pembelajaran

1. Mampumengidentifikasi

tingkat kecerdasan peserta

didik

2. Mampu mengidentifikasi

sifat/karakteristik peserta

didik

3. Mampu membantu

menyelesaikan masalah

siswa dalam belajar

4. Mampu memberikan

perhatian pada setiap

siswa

1. Mampu menyusun

program tahunan

2. Mampu membuat

program semesteran

3. Mampu membuat silabus

4. Mampu membuat RPP

(Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran)

1. Mampu mengkondisikan

peserta didik dalam proses

pembelajaran

2. Mampu berinteraksi

dengan peserta didik

dalam proses belajar

mengajar

3. Mampu menguasai setiap

materi yang diajarkan

8,9,10,

11

1,2,3,4

5,6,7,12

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

31

Pengembangan

kompetensi

pedagogik guru

d. Kemampuan

pemanfaatan

teknologi

pembelajaran

e. kemampuan

evaluasi hasil

belajar

f. kemampuan

mengembangka

n peserta didik

a. Pengembangan

kompetensi

pedagogik oleh

diri sendiri

b. Pengembangan

kompetensi

pedagogik oleh

sekolah

4. Mampu menggunakan

metode pembelajaran

secara efekti

1. Mampu menggunakan

komputer dalam pendidikan

dan pembelajar

2. Mampu menggunakan

internet untuk menambah

sumber pembelajaran

1. Guru mampu melaksanakan

refleksi setelah pembelajaran

2. Guru mampu membuat

penilaian terhadap peserta didik

1. Guru mampu membimbing

perkembangan psikologis peserta

didik kearah yang lebih baik

2. Guru mampu memfasilitasi

remedial untuk peserta didik

yang kurang nilainya

1. Mempelajari berbagai sumber

pembelajaran baik dalam media

massa maupun elektronik

2. Mengikuti workshop/pelatihan

pembelajaran yang

diselenggarakan di luar sekolah

1.Membina kompetensi

pedagogik guru

2. Menyelenggaran program

pendidikan dan pelatihan

3. Melakukan evaluasi program

pendidikan dan pelatihan

13,14

15,16

17,18

19,20

21,22

23,24,25

,26,27,

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

32

c. Pengembangan

kompetensi

pedagogik oleh

pemerintah

1. Melakukan supervisi secara

kontinue

2. Memfasilitasi guru dalam

program sertifikasi guru

3. Menyelenggarakan program

MGMP (Musyawarah Guru Mata

Pelajaran)

3. Memfasilitasi program MGMP

(Musyawarah Guru Mata

Pelajaran)

28,29,30

,31,32

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Yang dimaksud dengan pengolahan data dan analisis data dalam

skripsi ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk

memperoleh hasil akhir dalam penelitian ini. Dalam pengolahan data dan

analisis data penulis memperoleh data melalui wawancara dan angket, yang

kemudian diolah dan diedit, selanjutnya akan dianalisis dan disimpulkan.

Untuk teknis analisis data angket yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan rumus prosentase, sebagai berikut:

F

P= ------- x 100 %

N

Keterangan

P : Prosentase yang dicari

F : Frekuensi jawaban responden

N : Jumlah responden31

Sedangkan untuk data wawancara yang penulis peroleh dianalisis

secara deskriptif kualitatif yaitu teknik analisis data yang penganalisisannya

dilakukan dengan memberikan penjelasan-penjelasan mengenai gambaran

yang berkaitan dengan strategi kepala sekolah dalam mengembangkan

kompetensi guru.

31

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004), Cet-ke4, h.43

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

33

Data yang diperoleh di lapangan, kemudian diklarifikasikan sehingga

diperoleh kategori masalah dari temuan penelitian yang merujuk kepada

kerangka berfikir, dengan mendeskrifsikan temuan-temuan penelitian

sehingga diperoleh kecenderungan-kecenderungan hasil penelitian yang pada

girirannya menjadi input bagi penarikan kesimpulan, kemudian ditarik

kesimpulan penelitian berdasarkan analissis terhadap data yang diperoleh.

Tabel 3.4

Skala Prosentase

No Prosentase Penafsiran

1 100% Seluruhnya

2 90%-99% Hampir seluruhnya

3 60%-89%) Sebagian besar

4 51%-59% Lebih dari setengahnya

5 50% Setengahnya

6 40%-49% Hampir setengahnya

7 10%-39% Sebagian kecil

8 1%-9% Sedikit kecil

9 0% Tidak ada sama sekali

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Singkat SMP Darussalam

SMP Darussalam berdirinya pada tahun 1985 di jalan Otista No. 36

Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan sebagai lanjutan dari MI Syaadah

yang didirikan oleh Kyai. H. Ahmad Darwie B,A. beliau merupankan

sosok Kyia yang berperan aktif dalam bidang pendidikan. Pada saat itu

jumlah siswa baru mencapai 63 orang dengan jumlah guru dan karyawan

20 orang. Seiring perkembangannya, saat ini jumlah siswa SMP

Darussalam mencapai 1367 orang dengan tenaga pendidik dan karyawan

66 orang. Keberhasilan ini tak luput dari kerja keras pendiri dan seluruh

karyawan SMP Darussalam yang salah satu inisiatorya yaitu Drs. HM.

Salman Faris, S.E sekaligus sebagai Kepala Sekolah pertama, yang

selanjutnya digantikan oleh Drs. Asnawie sampai sekarang.

SMP Darussalam didirikan sebagai suatu wujud serta dalam

pembangunan generasi muda dan kepedulian dalam meningkatkan mutu

pendidikan, baik di bidang IPTEK maupun IMTAQ. Selain belajar di

kelas, para siswa dibekali dengan keterampilan melalui kegiatan

penyaluran minat & bakat yaitu kegiatan Paskibra, Pramuka, pencak silat,

sepak bola, bola basket, dan bola volly. Dari beberapa kegiatan tersebut,

olah raga (Volley Ball, Footsall) menjadi favorit. Hal ini terlihat dari

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

35

prestasi-prestasi yang diraih oleh SMP Darussalam, prestasi terakhir pada

tahun 2010 meraih juara sepak bola liga pelajar Se-kota Tangsel Hal ini

merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Tetapi yang harus

diperhatikan pihak sekolah yaitu posisi lapangan yang terletak di tengah

sekolah yang sering mengganggu kegiatan belajar mengajar, serta letak

sekolah yang berdampingan dengan SMA dan SMK, sehingga akan

berdampak terhadap perkembangan psikologis, tingkah laku, serta

pergaualan siswa, ditambah dengan kelas yang dipergunakan bersamaan

dengan anak SMA dan SMK, sehingga di bagi kedalam dua kegiatan

pembelajaran yaitu ada kelas pagi dan siang. Kelas pagi dimulai dari

pukul 07.00 WIB-12.00 WIB, kelas siang pukul 13.WIB s/d 17.00.

Adapun Visi SMP Darussalam yaitu berprestasi dalam belajar dan

berkarya, dipercaya dan dibanggakan, serta menghasilkan para lulusan

yang Cerdas, Terampil dan Berakhlak. Untuk merealisasikan Visi tersebut

SMP Darussalam mempunyai Misi dengan indikatornya sebagai berikut:

a. Meningkatkan sikap tanggung jawab atas dasar keikhlasan seorang

muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT.

b. Mengembangkan propesionalisme personal dan peningkatan pelayanan

pendidikan demi pencapaian mutu lulusan.

c. Memacu terciptanya lingkungan pendidikan yang sehat dan bersih dari

pengaruh lingkungan yang tidak baik

2. Profil Siswa

Jumlah siswa SMP Darussalam yang terdaftar pada tahun ajaran

2010-1011 adalah 1369 orang, terdiri dari kelas VII berjumlah 484 orang,

terbagi kedalam 12 rombongan belajar. Kelas IX berjumlah 466, 11

rombongan belajar dan kelas X berjumlah 419, 10 rombongan belajar.

Dilihat dari kuantitas siswa SMP Darussalam sangat banyak. Keadaan ini

akan menimbulkan sisi positif dan negatifnya, sisi positifnya yaitu:

kepercayaan masyarakat tinggi, sehingga sekolah akan lebih eksis dan

jauh dari kehilangan siswa, sehingga dana operasional dan keperluan

sekolah akan tercukupi, serta kesejahteraan guru akan

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

36

terpenuhi,selanjutnya program dan kegiatan sekolah akan berjalan dengan

baik, karena siswa akan banyak berpartisifasi.

Tentu, semakin banyak peserta didik, maka tidak terpungkiri akan

adanya permasalahan-permasalah di sekolah.diantaranya: akan susahnya

penegakan disiplin siswa, ditambah disekolah ini tidak adanya ruang

khuus Bimbingan dan Konseling yang disediakan oleh sekolah, dan dalam

proses pembelajaran siswa tidak terkontrol dengan maksimal, karena tidak

sebanding antara jumlah peserta didik dengan jumlah siswa. Serta akan

adanya ketidak puasan peserta didik terhadap pelayana sekolah, sehingga

akan berdampak terhadap perkembangan psikologisnya.

Latar belakang siswa SMP Darussalam berasal dari beaneka ragam

suku di Indonesia, antara lain: Jawa, Sunda, Padang, Sulawesi. Keadaan

ekonomi orang tua menengah ke bawah. Pekerjaan orang tua siswa rata-

rata wirausaha, namun ada juga sebagian dari mereka yang pegawai

negeri.

Data lebih lengkap mengenai jumlah siswa SMP Darussalam

Cimanggis-Ciputat Tangerang Selatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Data Siswa Dalam 4 (Empat) tahun terakhir :

Tahun Ajaran

Jml Pendaftar

( Calon siswa baru )

Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah

Jml. Siswa

Jumlah Jml.

Siswa

Jumlah Jml.

Siswa

Jumlah ( kls I,II dan III )

Rombe Belajar

Rombe Belajar

Rombe Belajar

Siswa Rombongan Belajar

2007/2008 1505 455 11 523 12 527 12 1505 35

2008/2009 1272 489 11 349 9 434 10 1272 30

2009/2010 1280 498 12 440 11 342 9 1280 32

2010/2011 1369 484 12 466 11 419 10 1369 33

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

37

3. Profil Guru SMP Darussalam

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses

pendidikan, terutama peranan guru dalam kegiatan pembelajaran. Guru

merupakan kunci dan pemegang keberhasilan peserta didik. Dengan

demikian seorang guru dituntut dengan sejumlah persyaratan minimal,

antara lain memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,

memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya,

memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didiknya,

mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan

komitmen tinggi terhadapprofesinya, dan selalu melakukan pengembangan

diri secara terus-menerus (continous improvement) melalui organisasi

profesi, internet, buku, seminar, workshop, dan semacamnya.dengan

persyaratan semacam ini, maka tugas guru bukan lagi knowledge based,

tetapi lebih bersifat competency based, yang menekankan pada penguasaan

secara optimal konsep keilmuan dan perekayasaan yang berdasarkan nilai-

nilai etika dan moral.

Konsekuensinya, seorang guru tidak lagi menggunakan komunikasi

multi arah melainkan menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga

terjadi komunikasi dua arah secara demokratis antara guru dan murid.

Mengingat begitu pentingnya peranan guru di sekolah, maka guru

setidaknya harus memenuhi empat kompetensi utama sebagaimana

dijelaskan dalam UU no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Keempat

kompetensi tersebut yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi social, dan kompetensi professional. Komposisi guru pada

SMP Darussalam terdiri dari 7 orang Guru Tetap Yayasan (GTY) dan 51

orang Guru Tidak Tetap/Guru Bantu (GTT). Total jumlah guru 58 orang.

Dilihat dari jumlah guru pada SMP Darussalam dirasakan belum

cukup, mengingat begitu banyak jumlah siswa sehingga terdapat 33

rombongan belajar sementara jumlah guru ada 58 orang, terdiri 3 orang

berpendidikan S.3, 4 orang S.2, 47 orang S.1, 4 orang berpendidikan D-4.,

sehingga ada guru yang mengampu mata pelajaran lebih dari satu. Kondisi

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

38

seperti inilah yang mengakibatkan adanya ketidak sinambungan dengan

bidang yang ditekuninnya. Selain itu ada beberaapa guru di sekolah

tersebut yang mengajar lebih dari satu mata pelajaran, sehingga akan

berdampak terhadap hasil pembelajaran yang kurang baik, karena

seharusnya guru konsentrasi terhadap bidang yang ditekuninya.

Sekolah ini kebanyakan guru tidak tetap (guru honor), guru mengajar

dibeberapa sekolah, sehingga perhatian mengembangkan peserta didiknya

tidak terfokus pada sekolah ini saja,dengan keadaan seperti ini

dihawatirkan akan berpengaruh pada kualitas peserta didik, karena

kurangnya perhatian dari guru.

Dari kekurangan yang ada, guru SMP Darussalam selalu berupaya

meningkatkan kedisiplinannya yaitu tidak pernah membolos (kecuali ada

kepentingan), saling menghormati sesama guru (guru junior sangat

menghormati guru senior) dalam hal tata karma, adanya kepedulian, dan

tidak ada pungutan liar yang membebankan siswa, dan dalam kegiatan

belajar mengajar selalu mengutamakan kualitas atau mutu peserta

didiknya, yaitu diantaranya adanya remedial bagi siswa yang belum

mencukupi standar kompetensi, membimbing dan mengarahkan siswa

untuk menjadi siswa yang berakhlak yang baik.

Dengan adanya kekuramngan dan kekuatan guru di sekolah ini,

kesempatan untuk meningkatkan kualitas gurupun peluangnya sangat

besar karena ketua SMP Darussalam adalah Pejabat Dinas Kota Tangerang

Selatan, sehingga informasi-informasi mengenai peningkatan mutu guru

akan terakses dengan cepat, dapat bekerja sama yaitu adanya studi banding

antar guru ke sekolah yang sudah bonavid. Karena bila tidak adanya

peningkatan dan pengembangan kompetensi guru, sekolah ini akan

mengalami kesulitan. Karena kedepannya peserta didik akan bertambah

banyak, karena bisa dilihat pada saat ini juga sudah begitu banyak.

Dengan demikian kedepannya kepala sekolah dan pihak yang

bertanggungjawab harus benar-benar menseleksi guru yang dijadikan

pendidik.

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

39

B. Deskripsi, Analisis, dan Interpretasi Data

Data hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:

A. Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru oleh Kepala Sekolah

Untuk merumuskan kembali arah dan tujuan pembinaan kompetensi

guru diantaranya melalui: LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan).

Artinya, melalui LPTK sebagai lembaga pendidikan tenaga keguruan,

SMP Darussalam mampu merumuskan kembali arah dan tujuan dasar dari

pembinaan kompetensi pedagogik guru. Dengan memberikan arahan-

arahan kepada guru-guru, memberikan pengertian dan pendekatan yang

baik sehingga akan saling memudahkan dalam pengembangannya di

sekolah.

Program pengembangan kompetensi pedagogik guru yang sudah

diselenggarakan di SMP Darussalam diantaranya: pembekalan penulisan

KTSP, pedoman penulisan RPP, penataran guru yang dilakukan melalui

workshop. Selain itu sekolah juga akan melakukan pelatihan-pelatihan dan

pendidikan yang akan bekerja sama dengan sekolah lain atau dinas

pendidikan, yaitu adanya MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),

PLPG (Pelatihan Pendidikan Guru) serta saat ini adanya sertifikasi guru.

Program ini yang dilakukan pemerintah sangat memotivasi dan memacu

guru untuk mau meningkatkan kompetensinnya.

B. Upaya SMP Darussalam dalam Menyediakan Media Pembelajaran

Perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam

proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang

dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tetutup kemungkinan bahwa alat-

alat tersebut sesuai dengan tuntunan dan perkembangan zaman.

Oleh karena itu, dalam proses mengajar sangat perlu dikembangkan cara-

cara mengajar yang kreatif dan inovatif. Sehingga kegiatan belajar

mengajar yang ada di sekolah tersebut berjalan dengan efektif. Media yang

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

40

ada di SMP Darussalam diantaranya: OHP dan IN Focus dan tape

recorder.

Dengan adanya media tersebut , dapat memberi kemudahan kepada tenaga

pendidik dalam mengajar dan peserta didikpun diharapkan dapat dengan

mudah memahami materi yang diberikan.

Untuk meningkatkan mutu guru yang ada di sekolah ini, maka guru-guru

diikutsertakan dalam kegiatan seminar atau work shop KTSP, diharapkan

setelah itu berdampak positif terhadap sistem pembelajaran guru kearah

yang lebih baik lagi.

C. Upaya SMP Darussalam dan Pemerintah dalam Meningkatkan

Kompetensi Pedagogik Guru

Untuk meningkatkan kompetensi guru, contohnya pihak sekolah sering

mengikutsertakan guru untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan diluar

sekolah guna menambah wawasan serta dapat meningkatkan kompetensi

pedagogik guru.yaitu dengan memfasilitasi untuk mengikuti Musyawarah

Guru Mata Pelajaran, Kegiatan ini bertujuan agar materi yang diajarkan

sesuai dengan kebutuhan siswa. Kegiatan ini dilakukan secara rutin

dilakukan setiap bulan yang diselenggarakan di SMP N 3 Tangerang

Selatan. Kegiatan ini meliputi belajar membuat butir soal yang baik,

sharring mengenai bidang studi sesuai kompetensi guru yaitu belajar

mempresentasikan pelajaran, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dan membuat silabus. Bagi guru yang sudah memenuhi persyaratan

diajukannya Sertifikasi Guru. Program ini merupakan program pemerintah

yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan mensejahterakan guru

sehingga ada persyaratan-persyaratan untuk guru yang disertifikasi,

sehingga program sertifikasi akan memacu semangat kembali guru untuk

meningkatkan baik kualifikasi pendidikannya maupun profesionalalnnya,

hal ini akan berdampak terhadap peningkatan kompetensi yang dimiliki

oleh guru.

Kegiatan-kegiatan di atas sangat membantu dalam upaya

peningkatan kompetensi guru. Di SMP Darussalam pada saat ini sudah

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

41

ada 10 orang guru yang telah disertifikasi, 2 orang dalam proses, dan 18

orang guru yang baru diajukan.

D. Implikasi Pendidikan dan Pelatihan terhadap peningkatan Kompetensi

pedagogik Guru di SMP Darussalam

Informasi tentang implikasi pendidikan dan pelatihan kompetensi

guru, dapat dideskripsikan bahwa hasil pendidikan dan pelatihan

berdampak positif bagi peningkatan kompetensi guru-guru SMP

Darussalam. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang

telah diraih oleh guru dan siswa SMP Darussalam.

E. Upaya Guru SMP Darussalam dalam Meningkatkan Kompetensi

pedagogik

Upaya guru-guru SMP Darussalam dalam meningkatkan

kompetensi pedagogiknya, antara lain: membaca dan membeli buku, rajin

mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang diadakan

disekolah maupun diluar sekolah, serta rajin mengikuti perkembangan-

perkembangan informasi baru, terutama yang berkaitan dengan

pendidikan. Contohnya dapat diakses melalui: Televisi, Koran, Internet,

atau media informasi lainnya.

Upaya lain yang dilakukan oleh guru-guru dalam meningkatkan

kompetensinya antara lain mengikuti musyawarah guru mata pelajaran,

seminar-seminar, pembekalan penulisan soal, serta mengikuti PLPG.

Kegiatan pelatihan ini biasanya dilakukan di SMP N 3 Tangsel yang

diselenggarakan setiap bulan dan setiap semester, yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan wawasan guru-guru. Dengan adanya

kegiatan ini sangat membantu sekali pada permasalah-permasalah guru

yang tidak bisa dipecahkan oleh sendiri, karena disini guru-guru saling

bertukar pikiran (sharring). Sehingga akan adanya suatu pemecahan

persoalan atau masalah yang ada yang kaitannya dengn kegiatan

pembelajaran dan pendidikan di sekolah masing-masing.

F. Kendala-kendala yang menghambat peningkatan kompetensi guru, serta

upaya penanggulangannya

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

42

Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru SMP

Darussalam, didapatkan beberapa kendala yang menghambat peningkatan

kompetensi guru, antara lain:

1. fasilitas atau sarana yang ada di sekolah kurang memadai, sehingga

berdampak terhadap pelaksanaan pengembangan kompetensi guru yang

kurang maksimal.

2. kurangnya komunikasi kepala sekolah dan guru atau sosialisasi antara

guru dan guru yang lain.

3. minimnya dana dalam program pengembangan kompetensi guru yang

dialokasikan oleh sekolah, sehingga akan menghambat dalam

pelaksanaan suatu kegiatan.

Banyak kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh

sekolah apalagi yang diselenggaran di luar sekolah maupun instansi lain,

namun, seringkali terdapat guru yang tidak mengetahui kegiatan tersebut.

Hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi atau sosialisasi dari guru

yang mengetahui kegiatan tersebut.

Untuk mengatasi kendala-kendala diatas, sekolah sebagai penanggung

jawab dalam pengembangan kompetensi guru hendaknya terus-menerus

mengadakan perbaikan-perbaikan yang maksimal diantaranya:

1. perlu meningkatkan dan mendayagunakan fasilitas dan sarana yang

ada di sekolah, seyogyanya sekolah siap dengan sarana yang lengkap,

sesuai dengan kurikulum yang digunakan, sehingga upaya

pengembangan kompetensi guru dapat berjalan dengan optimal.

2. perlu adanya jalinan kerja sama yang jelas dan mengkomunikasikan

dengan tepat sebelum dilakukannya kegiatan pendidikan dan pelatihan

baik yang di adakan disekolah maupun yang diselenggaran di sekolah

lain.

3. sekolah terus berupaya menjalin hubungan dengan sekolah lain dalam

program pengembangan kompetensi guru. Sehingga akan saling

melengkapi, baik bidang ilmu pengetahuannya maupun dalam aspek

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

43

ilmu dan teknologinya. Hal ini akan berdampak positif dalam

peningkatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui strategi pengembangan

kompetensi pedagogik guru di SMP Darussalam. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan data-data yang lebih akurat. Sedangkan untuk menganalisi dan

interpetasi data, penulis menyebarkan angket untuk guru sebanyak 32 item

butir pernyataan yang berbentuk pilihan ganda yang harus diisi oleh guru

yang mengajar di sekolah tersebut. Kemudian hasil angket yang telah

terkumpul ditabulasikan dalam bentuk prosentase dan diolah kemudian

diinterprerasikan dengan menggunakan rumusan distribusi frekuensi. Maksud

pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan

penjelasannya dari tujuan penelitian yang dilakukan.

Untuk mempermudah menganalisis data hasil penelitian tersebut, maka

setiap item soal dimasukan kedalam tabulasi yang disesuaikan dengan teknik

analisis data, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan mengenai strategi

pengembangan kompetensi pedagogik guru di SMP Darussalam dengan

melihat hasil angket dibawah ini:

1. Dimensi Kompetensi Pedagogik Guru

a. Analisis kemampuan guru menyusun program tahunan

Tabel 4.1

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 24 41,37%

Sering 8 13,79%

Jarang 10 17,24%

Pernah 12 20,68%

Tidak Pernah 4 6,89%

Jumlah 58 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hampir setengahnya guru

menjawab selalu (41,37%) membuat program tahunan, sebagian kecil

menyatakan pernah (20,68%), yang menyatakan jarang (17,24%),guru yang

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

44

menjawab sering (13,79%), dan sedikit kecil (6,89%) menyatakan tidak

pernah membuat program tahunan, karena masa kerja guru tersebut belum

sampai setahun sehingga tidak dilibatkan dalam penyusunan program tahunan.

Padahal kegiatan ini sangat penting dalam kaitannya dengan visi dan misi

guru dalam jangka setahun, guru yang mampu membuat program tahunan

yang baik, maka akan berdampak positif pada pembelajaran yang akan di

lakukan dan di jalankan setahun kedepan.

b. Analisis kemampuan guru membuat program semester

Tabel 4.2

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 24 41,37%

Sering 11 18,96%

Jarang 10 17,24%

Pernah 9 15,51%

Tidak Pernah 4 6,89%

Jumlah 58 100%

Tabel di atas, dapat diketahui bahwa hampir setengahnya (41,37%) guru

menjawab selalu membuat program semester, sebagaian kecil mengemukakan

sering (18,96%), jarang (17,24%) dan pernah (15,51%). Serta sedikit kecil

guru yang tidak pernah membuat program semester (6,89%) sebanyak empat

orang, guru tesebut masih baru, sehingga sekolah masih memfasilitasinya dan

memberikan keringanan dengan mengcopy program semester yang ada di tata

usaha. Dari uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar setiap

semester guru membuat program semester. Sedangkan sebagian kecil setiap

semester guru tidak dilibatkan dalam membuat program semester.

Kesimpulannya guru di SMP Darussalam memiliki semangat untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dengan membuat program semester.

Program tersebut akan mempengaruhi kinerja guru, karena sebuah kegiatan

sudah direncanakan dengan baik, maka hasilnyapun akan baik.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

45

c. Analisis kemampuan guru membuat silabus

Tabel 4.3

Altenatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 25 44,12%

Sering 13 22,41%

Jarang 10 17,24%

Pernah 8 13,79%

Tidak Pernah 4 6,89%

Jumlah 58 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hampir setengahnya (44,12%)

guru setiap tahun selalu membuat silabus, sebagian kecil (22,41%) sering

membuat silabus, jarang (17,21%) dan sebagian kecil guru pernah membuat

silabus (13,79%), serta sedikit kecil (6,89%) guru tidak pernah setiap tahunnya

membuat silabus. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru aktif

membuat silabus yang menjadi buku pedoman secara keseluruhan materi

sesuai dengan bidang studinya, sehingga akan membantu terhadap kegiatan

belajar mengajar.

d. Analisis kemampuan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

Tabel 4.4

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 28 48,27%

Sering 10 17,24%

Jarang 10 17,24%

Pernah 10 17,24%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hampir setengahnya (48,27%)

Guru menjawab selalu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran setiap

akan mengajar, sebagian kecil menjawab sering, jarang dan pernah dengan

prosentasi masing-masing (17,24%). Dapat di tarik kesimpulan bahwa hampir

sebagian guru ketika akan mengajar selalu membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran untuk menunjang kesuksesan belajar mengajar. Sedangkan tidak

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

46

ada sama sekali guru ketika akan mengajar tidak membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran. Hal ini menunjukan bahwa ketika mengadakan

pembelajaran tidak memberikan materi yang tidak sesuai dengan pembahasan,

sehingga pokok bahasan akan tersampaikan dengan baik.

e. Analisis pelaksaan guru dalam mengusai kelas

Tabel 4.5

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 25 43,10%

Sering 15 25,86%

Jarang 12 20,68%

Pernah 6 10,34%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Keberhasilan kegiatan belajar ujung tobaknya berada di tangan guru, guru

mampu mengkondisikan kelas, maka kegiatan pembelajaran akan berjalan

dengan baik. dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa hampir setengahnya

(43,10%) guru menjawab selalu menguasai kelas dengan baik, sebagian kecil

(25,89%) guru menjawab sering, guru menjawab jarang (20,68%), dan

(10,34%) guru menjawab pernah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

dalam kegiatan belajar mengajar dikelas hampir setengahnya guru menguasai

kelas dengan baik. Hal ini akan membuat suasana belajar mengajar yang

kondusif.sedangkan tidak ada sama sekali guru setiap kegiatan belajar

mengajar, guru tidak mampu menguasai kelas dengan baik.

f. Analisis kemampuan guru dalam menggunakan metode pembelajaran

Tabel 4.6

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 22 37,92%

Sering 20 34,48%

Jarang 9 15,51%

Pernah 7 12,06%

Tidak Pernah - 6,89%

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

47

Jumlah 58 100%

Untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,

salah satunya dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi. Dari

tabel 4.6, dapat dilihat bahwa sebagian kecil (31,03%) guru menjawab selalu

menggunakan metode sesuai dengan materi yang diajarkan, sering (34,48),

jarang (15,51%), dan pernah (12,06%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar guru setiap melaksanakan pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan,

g. Analisis guru dalam menguasai pokok bahasan

Tabel 4.7

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 31 53,44%

Sering 13 22,41%

Jarang 7 12,06%

Pernah 8 13,79%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Penguasaan materi merupakan hal mutlak bagi guru akan mengajar.

Menurut data di atas, dapat dikemukakan bahwa setengahnya (53,44%) guru

menguasai pokok bahasan yang akan diajarakan, sebagian kecilnya menjawab

sering (22,41%), jarang (12,06%) dan (13,795) guru menjawab pernah. Hal ini

mencerminkan bahwa guru di SMP Darussalam setiap mengajar menguasai

pokok bahasan yang akan diajarakan pada anak didiknya. Dengan demikian

guru tidak akan menghadapi permasalahan yang serius dalam menyampaikan

materi pengajaran.

Tabel 4.8

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 16 27,58%

Sering 25 43,10%

Jarang 11 18,96%

Pernah 6 10,34%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

48

Pada tabel 4.8, dapat diketahui bahwa hampir setengahnya (43,10%) guru

menjawab sering melakukan penjajakan sebelum melakukan pembelajaran,

sebagian kecil (27,58%) selalu, (18,96%) jarang, dan (10,345) pernah

melukakn penjajakan sebelum melakukan penjajakan sebelum pembelajaran.

Ini menunjukan bahwa sebagian besar guru melakukan penjajakan sebelum

mengadakan pembelajaran, sebagian kecilnya guru SMP Darussalam jarang

melakukan penjajakan sebelum mengadakan pembelajaran. Dengan demikian

sebagian besar guru SMP Darussalam melakukan penjajakan sebelum

melakukan pembelajaran, sedangkan sebagian kecil dan tidak pernah sama

sekali guru tidak melakukan penjajakan sebelum melakukan pembelajaran.

i. Analisis perhatian guru dalam mengetahui karakter anak didik

Tabel 4.9

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 31 53,47%

Sering 4 6,89%

Jarang 18 31,03%

Pernah 5 8,62%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian kecil (31,03%) jarang

menegetahui setiap karakter anak didik, guru yang menjawab selalu (27,58%)

dan sering (6,89%) yang menjawab mengetahui setiap karakter anak didik

yang diajar, dan sedikit kecil (8,625) pernah, sedangkan yang menjawab tidak

pernah mengetahui karakter setiap anak didik (25,89%). Dapat disimpulkan

bahwa guru SMP Darussalam masih mengalami kesulitan dalam mengeahui

karakter siswa, hal ini diakibatkan karena jumlah siswa di SMP Darussalam

sangat banyak, sehingga guru kurang mampu mengetahui karakter setiap anak

dididknya.

j. Analisis pembelajaran guru terhadap siswa yang kesulitan dalam belajar

Tabel 4.10

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

49

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 19 32,75%

Sering 26 44,82%

Jarang 8 13,79%

Pernah 5 8,62%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.10, dapat dikemukakan bahwa hampir setengahnya (44,82%)

guru menjawab sering membantu siswa yang kesulitan dalam memahami

materi, sebagian kecil (32,75%) menjawab selalu, (13,79%) menjawab jarang,

dan sebagian kecil (8,62%) guru menjawab pernah membantu siswa yang

kesulitan dalam memahami materi. Dengan tidak ada sama sekali yang

menjawab tidak pernah guru membantu siswa yang kesulitan memahami

materi berarti guru di SMP Darussalam peduli pada kompetensi pencapaian

siswa. Ini menunjukan bahwa sebagian besar guru membantu siswa yang

kesulitan dalam memahami materi, sedadangkan tidak ada sama sekali guru

yang tidak membantu siswa yang kesulitan dalam memahami materi.

k. Analisis perhatian guru kepada setiap siswa

Tabel 4.11

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 16 27,58%

Sering 18 31,03%

Jarang 17 29,31%

Pernah 7 12,06%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.11, dapat diketahui bahwa sebagian kecil (31,03%) guru

menjawab sering memberikan perhatian kepada setiap siswa, jarang (29,315),

selalu (27,58%), dan pernah (12,06%), serta tidak ada sama sekali yang

menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa lebih setengahnya guru

memberikan perhatian kepada setiap siswa. Dapat disimpulkan bahwa

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

50

sebagian besar guru memberikan perhatian kepada setiap siswa, sedangkan

tidak ada sama sekali guru yang tidak memberikan perhatian kepada setiap

siswa.

l. Analisis pelaksanaan pembelajaran guru dalam menggunakan metode

variatif

Tabel 4.12

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 14 27,57%

Sering 19 32,75%

Jarang 16 27,58%

Pernah 7 12,06%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Dalam setiap menyampaiakan materi, guru perlu menggunakan metode

variatif, hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kejenuhan siswa pada saat

menerima materi, sehingga materi yang disampaiakan dapat cepat diterima

dengan baik oleh siswa.

Pada tabel 4.12, dapat dikemukakan bahwa sebagian kecil (32,75%) guru

menjawab sering menggunakan metode variatif dalam setiap pembelajaran,

jarang (27,58%), guru yang menjawab selalu menggunakan metode variatif

(20,68%), dan yang menjawab pernah (12,06%). guru SMP Darussalam harus

lebih meningkatkan kompetensi pedagogiknya dalam aspek metode

pembelajaran, supaya kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan

bervariatif. Hal ini akan membuat suasana pembelajaran lebih baik. Dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar guru menggunakan metode variatif dalam

setiap pembelajaran. Sedangkan seagian kecil guru tidak menggunakan

metode variatif dalam setiap pembelajaran.

m. Analisis kesuksesan pembelajaran guru dengan menggunakan komputer

Tabel 4.13

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

51

Selalu 18 31,03%

Sering 7 12,06%

Jarang 15 25,86%

Pernah 14 24,13%

Tidak Pernah 3 5,17%

Jumlah 58 100%

Semakin berkembangnya teknologi, salah satunya adanya komputer yang

akan mempermudah suatu kegiatan. Dalam dunia pendidikan komputer sudah

tidak asing lagi, sehingga guru harus mampu menggunakan komputer untuk

membantu kesuksesan pembelajaran.

Pada tabel 4.13, dapat dikemukakan bahwa sebagian kecil (31,03%) guru

selalu menggunakan komputer untuk membantu kesuksesan pembelajaran,

sebagian kecil (24,13%) guru pernah menggunakan komputer untuk

membantu kesuksesan pembelajaran, sebagian kecil (25,89%) guru jarang

menggunakan komputer untuk membantu kesuksesan pembelajaran, dan

sebagian kecil (12,06%) guru mnggunakan komputer untuk membantu

kesuksesan pembelajaran, serta sebagain kecil (5,17%) guru tidak pernah

menggunakan komputer untuk membantu kesuksesan pembelajaran. Dapat

disimpulkan bahwa guru SMP Darussalam memandang penting menggunakan

komputer untuk membatu kesuksesan pembelajaran, hal ini perlu diperhatikan

oleh sekolah yaitu dengan memfasilitasi guru dengan diadakannya

komputer/laptop serta in focus untuk membantu para guru pada saat kegiatan

belajar mengajar. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, guru

harus terus belajar dan berlatih menggunkan teknologi, karena dengan bantuan

tersebut, akan mempermudah proses pembelajar.

n. Analisis guru bertambah wawasan dan menjadikan internet sebagai

sumber belajar

Tabel 4.14

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 18 31,03%

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

52

Sering 11 18,69%

Jarang 19 32,75%

Pernah 10 17,24%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.14, dapat dikemukakan bahwa sebagian kecil (32,75%) guru

jarang menggunakan internet untuk menambah wawasan dan sumber belajar,

guru yang sering menggunakan internet (18,69%), guru yang selalu (31,03),

dan pernah menggunakan internet untuk menambah wawasan serta

menjadikan sumber belajar (17,24%). Dengan demikian sebagian besar guru

menganggap penting mengguanakan internet untuk menambah wawasan dan

menjadikan sumber belajar.

o. Analisis kemampuan guru dalam melakukan refleksi seusai pembelajaran

Tabel 4.15

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 30 51,72%

Sering 11 18,69%

Jarang 10 17,24%

Pernah 7 12,06%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.15, dapat dikemukakan bahwa setengahnya (51,72%) guru

melakukan refleksi untuk memikirkan kembali materi yang dibelajarkan,

sebagian kecil (18,695) guru sering melakukannya, guru yang menjawab

jarang (17,24%), dan (12,06%) guru menjawab pernah melakukan refleksi

setelah pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru SMP

Darussalam Setiap selesai pembelajaran, guru melakukan kegiatan refleksi

untuk memikirkan kembali materi yang dibelajarkan. Sedangkan tidak ada

yang menjawab tidak pernah guru tidak melakukan refleksi seusai materi

pembelajaran.

p. Analisis kemampuan guru dalam memberikan penilaian terhadap siswa

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

53

Tabel 4.16

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 35 60,34%

Sering 19 32,75%

Jarang 4 6,89%

Pernah - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi dan keberhasilan siswa,

salah satunya dengan mengadakan evaluasi setelah selesai pembelajaran. Dari

data di atas, dapat dikemukakan bahwa lebih dari setengahnya (60,34%) guru

memberikan penilaian setiap selaesai pembelajaran untuk mengetahui tingkat

penguasaan kompetensi siswa, sedikit kecil (32,75%) guru memberikan

penilaian setiap selesai pembelajaran untuk mengetahui tingkat penguassaan

kompetensi siswa, dan sedikit kecil (6,89%) guru jarang memberikan

penilaian setiap selesai pembelajaran untuk mengetahui tingkat penguasaan

kompetensi siswa, serta tidak ada sama sekali guru yang menjawab pernah dan

tidak pernah. Dapat disimpulkan bahwa guru SMP Darussalam selalu

memberikan penilaian setiap selesai pembelajaran untuk mengetahui tingkat

penguasaan kompetensi siswa. Dengan demikian,guru akan menilai secara

objektif sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap siswa setiap selesai

pembelajaran. Dengan demikian sebagian besar guru melakukan penilaian

setelah selesai pembelajaran untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi

siswa, sedangkan tidak ada sama sekali guru yang tidak melakukan penilaian

setelah selesai pembelajaran untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi

siswa.

q. Analisis kemampuan guru dalam membimbing perkembangan psikologis

anak didik kearah lebih baik

Tabel 4.18

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

54

Selalu 28 48,27%

Sering 14 24,13%

Jarang 9 15,51%

Pernah 7 12,06%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Tabel diatas, dapat diketahui bahwa hampir setengahnya (48,27%) guru

memberikan perhatian bagi setiap siswa dalam perkembangan psikologisnya ,

sebagian kecilnya guru menjawab sering (24,13%), jarang (15,51%), dan

pernah (12,06%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru memberikan

perhatian kepada setiap siswa dalam perrkembangan psikologisnya untuk

berkembang kearah yang lebih baik lagi.

r. Analisis pelaksanaan remedial yang diberikan guru kepada siswa

Tabel 4.18

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 28 48,27%

Sering 14 24,13%

Jarang 9 15,51%

Pernah 7 12,06%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.17, diketahui bahwa hampir setengahnya (48,27%) guru

memberikan remedial bagi setiap siswa yang belum mencapai kompetensi

yang diharapkan, sebagian kecilnya guru menjawab sering (24,13%), jarang

(15,51%), dan pernah (12,06%) guru memberikan remedial bagi setiap siswa

yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan. Dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar guru memberikan remedial bagi setiap siswa yang

belum mencapai kompetensi yang diharapkan. Sedangkan tidak ada sama

sekali yang menjawab tidak ada guru yang tidak memberikan remedial pada

siswa yang belum mencapai kompetensi yang diaharapkan.

2. Dimensi Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

55

a. Analisis pembelajaran melalui sumber media guru dapat meningkatkan

kompetensi pedagogiknya

Tabel 4.19

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 33 56,89%

Sering 7 12,06%

Jarang 10 17,24%

Pernah 8 13,79%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.18, dapat di kemukakan bahwa lebih dari setengahnya

(56,89%) untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, guru belajar mandiri

dalam berbagai sumber media, sebagian kecil (17,24%) guru jarang

meningkatkan kompetensi pedagogik, guru belajar mandiri dalam berbagai

sumber media, sebagaian kecil (13,79%) pernah belajar mandiri untuk

meningkatkan kompetensi pedagogik. Dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, guru belajar mandiri dalam

berbagai sumber media. Sedangkan tiadak ada sama sekali guru yang tidak

pernah untuk meningkatkan pedagogik, guru tidak belajar madiri dalam

berbagai sumber media.

b. Analisis penyelenggaraan pelatihan yang dilakukan diluar sekolah dalam

membantu meningkatkan kompetensi guru

Tabel 4.20

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 35 60,34%

Sering 15 25,86%

Jarang - -

Pernah 3 5,17%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

56

Kompetensi pedagogik merupakan mutlak harus dimiliki oleh seorang

guru. Guru akan mempunyai kompetensi tersebut yaitu dengan belajar dan

berlatih, dan sekolah memfasilitasi serta menyelenggarakan program

diklat/workshop sehingga kompetensi pedagogik guru akan terus-menerus

meningkat.

Pada tabel 4.19, dapat dikemukakan bahwa sebagian besar (60,34%)

sekolah selalu menyelenggaran program diklat/workshop guna meningkatkan

kompetensi pedagogik guru, sebagian kecil (25,86%) guru menjawab sering

setiap tahun sekolah melakukan program diklat/workshop guna meningkatkan

kompetensi pedagogik guru, sedangkan sedikit sekali guru yang menjawab

pernah (5,17%). Dengan demikian program diklat/workshop dapat berguna

dalam meningkatkan kompetensi pedagogic guru. Sedangkan tidak ada guru

yang menjawab setiap tahun sekolah tidak menyelenggarakan diklat/workshop

guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru.

c. Analisis kesempatan guru dalam mengikuti pelatihan kompetensi

Tabel 4.21

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 33 56,89%

Sering 10 17,24%

Jarang 7 12,6%

Pernah 8 13,79%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Salah satu cara meningkatkan kompetensi pedagogik guru yaitu dengan

mengikuti berbagai pelatihan,seminar dan sebagainya, baik yang

diselenggarakan oleh sekolah maupun yang diselenggarakan diluar sekolah.

Dengan mempunyai inisiatif, guru mengikuti berbnagai kesempatan pelatihan

itu akan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.

Pada tabel 4.20, dapat diketahui bahwa lebih setengahnya (56,89%) guru

setiap ada kesempatan, guru selalu mengikuti peltihan guna meningkatkan

kompetensi pedagogi\k, sebagian kecil (17,245) setiap ada kesempatan, guru

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

57

sering mengikuti pelatihan guna meningkatkan kompetensi pedagogik.

Sebagian kecil pernar (13,79%), dan jarang (12,6%) setiap ada kesempatan

guru mengikuti pelatihan guna meningkatkan kompetensi pedagogik. Dengan

demikian bahwa sebagian besar setiap ada kesempatan, guru selalu mengikuti

pelatihan guna meningkatkan kompetensi pedagogik. Sedangkan tidak ada

sama sekali guru yang tidak mengikuti pelatihan guna meningkatkan

kompetensi pedagogik.

d. Analisis pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh kepala sekolah setiap

semester

Tabel 4.22

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 18 31,03%

Sering 11 18,69%

Jarang 19 32,75%

Pernah 10 17,24%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.21, dapat diketahui bahwa setiap semester kepala sekolah

melakukan pelatihan kompetensi guru secara terstruktur. Hal ini dapat

dibuktikan dengan jawaban responden. Sebagian kecil guru menjawab jarang

(32,75%), sering (18,69%), Selalu (17,24%), pernah (13,79%), dan tidak

pernah (13,79%). Ini menunjukan bahwa setiap semester kepala sekolah

jarang melakukan pelatihan kompetensi guru secara terstruktur. Sedangkan

sebagian kecil setiap semester kepala sekolah melakukan pelatihan

kompetensi guru secara berkala.

Dengan demikian, tidak semua guru di SMP \Darussalam setiap semester

diberikan pelatihan kompetensi oleh kepala sekolah secara terstruktur. Hal ini

akan menimbulkan ketidaksetaraan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru

di SMP Darussalam.

e. Analisis pelaksanaan musyawarah guru mata pelajaran

Tabel 4.23

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

58

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 26 44,82%

Sering 10 17,24%

Jarang 12 20,68%

Pernah 10 17,24%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.22, dapat diketahui bahwa hamper setengahnya (44,82%)

guru menjawab bahwa kepala sekolah memfasilitasi guru yang akan mengikuti

Musyawarah Guru Mata Pelajaran, sebagian kecil (20,68%) jarang, sering

(17,24%), dan pernah (17,24%) kepala sekolah memfasilitasi guru yanga akan

mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar guru menganggap kepala sekolah memfasilitasi guru yang akan

mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Sedangkan tidak ada sama

sekali guru yang menjawab tidak pernah kepala sekolah memfasilitasi, guru

yang akan mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran.

f. Analisis penyusunan program tahunan kepala sekolah

Tabel 4.24

Lternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 21 36,20%

Sering 9 15,51%

Jarang 18 31,03%

Pernah 10 17,24%

Tidak Pernah 4 6,89%

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.23, dapat diketahui bahwa sebagian kecil (36,20%) responden

menjawab bahwa kepala sekolah menginstruksikan guru menyusun program

tahunan, jarang (31,035), sering (15,51%), pernah (17,24%), dan sedikit kecil

(6,89%) kepala sekolah menginstruksikan guru menyusun program tahunan.

Ini menunjukan bahwa sebagian besar guru diperintahlan kepala sekolah

menyususn program tahunan, sedangkan sebagian kecil guru tidak pernah

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

59

diperintahkan menyususn program tahunan. Seharusnya kepala sekolah

menginstruksikan kepada seluruh guru untuk menyususn program tahunan,

sehingga guru akan mengetahui program-program yang direncanakan dan

akan membantu untuk ketercapaian program tersebut.

g. Analsisi penyusunan program semester yang diinstruksikan kepala sekolah

Tabel 4.25

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 23 39,64%

Sering 13 22,41%

Jarang 12 20,68%

Pernah 10 17,24%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.24, dapat diketahui bahwa sebagian kecil (32,75%) guru

menjawab kepala sekolah menginstruksikan setiap guru menyusun program

semesteran, sering (22,41%), jarang (20,68%), pernah (17,24%), dan sebagian

kecil (6,89%) guru menjawab bahwa kepala sekolah tidak pernah

menginstruksikan setiap guru menyususn program semester. Dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar guru menjawab bahwa kepala sekolah

mengistruksikan setiap guru untuk menyususn program semesteran.

Sedangkan sebagian kecil guru menjawab kepala sekolah tidak

menginstruksikan setiap guru menyususn program semester. Hal ini

dikarenakan kepala sekolah kurang inten mengkomunikasikan setiap

intruksinya pada setiap guru, sehingga ada sebagian guru yang merasa tidak

pernah diperintahkan menyususn program semester.

h. Analisis evaluasi program tahunan yang dibuat guru

Tabel 4.26

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 10 17,24%

Sering 20 34,48%

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

60

Jarang 10 17,24%

Pernah 15 25,86%

Tidak Pernah 3 5,17%

Jumlah 58 100%

Kepala sekolah merupakan supervisi dilingkungan sekolah, sehingga harus

mengevaluasi hasil yang telah dilaksanakan oleh seluruh guru. Pada tabel

4.25, diketahui bahwa seebagian kecil (34,48%) kepala sekolah sering

memeriksa program tahunan yang dibuat guru, pernah (25,86%), selalu

(17,24), jarang (17,24%), dan sedikit kecil (5,17%) responden menjawab

kepala sekolah tidak pernah memeriksa program tahunan yang dibuat guru.

Kesimpulannya adalah sebagian besar kepala sekolah jarang memeriksa

program tahunan yang dibuat guru, sedangkan sebagian kecil kepala sekolah

selalu memeriksa program tahunan yang dibuat guru.

i. Analisis evaluasi kepala sekolah terhadap program semester yang dibuat

guru

Tabel 4.27

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 13 22,41%

Sering 19 32,75%

Jarang 18 31,03%

Pernah 8 13,79%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.27, dikemukakan bahwa sebagian kecil (32,75%) kepala

sekolah sering memeriksa program semester yang dibuat guru, jarang

(31,03%), selalu (22,41%), dan pernah (13,795) kepala sekolah memeriksa

program semester yang dibuat guru. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar guru menganggap bahwa kepala sekolah selalu

memeriksa program semester yang dibuat guru, sedangkan responden yang

menjawab tidak pernah, tidak ada sama sekali guru yang menjawab tidak

pernah kepala sekolah tidak memeriksa program semester yang dibuat guru.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

61

j. Analisis pengawasan supervisi pendidik

Tabel 4.28

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 9 15,51%

Sering 18 31,79%

Jarang 17 29,31%

Pernah 9 15,51%

Tidak Pernah 5 8,62%

Jumlah 58 100%

Untuk meningkatkan kedisiplinan setiap guru, hendaknya pengawas

melakukan supervisi secara berkala ke sekolah. Pada tabel 4.27, dapat

diketahui bahwa sebagian sering (31,79%), responden menjawab jarang

pengawas melakukan supervisi secara berkala, kecil (29,31%), selalu dan

pernah, masing-masing (15,51%), dan sedikit kecil tidak pernah (8,62%)

pengawas melakukan supervisi secara berkala. Ini menunjukan bahwa

sebagian besar pengawas melakukan supervisi secara berkala, sedanngkan

sebagian kecil pengawas tidak pernah melakukan supervisi secara berkala.

k. Analisis pembinaan guru oleh pengawas

Tabel 4.29

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 11 18,69%

Sering 12 20,68%

Jarang 19 32,75%

Pernah 12 20,68%

Tidak Pernah 5 8,62%

Jumlah 58 100%

Bantuan pengawas baik sarana prasarana ataupun menyampaikan ilmu

pengetahuan masalah pendidikan, semua itu akan membantu meningkatakan

kompetensi guru. Pada tabel 4.28, dapat diketahui bahwa sebagian kecil

(32,75%) pengawas jarang membantu/membina guru untuk meningkatakan

kompetensi pedagoggik, sering (dan pernah, masing-masing responden

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

62

(20,68%), selalu (18,68%), dan sedikit kecil responden menjawab tidak pernah

(8,62%) pengawas tidak membantu/membina guru dalam meningkatkan

kompetensi pedagogik. Dengan demikian sebagian besar pengawas

membantu/membina guru dalam meningkatkan konmpetensi pedagogik,

sedangkan sebagian kecil pengawas tidak membantu/membina guru dalam

meningkatkan kompetensi pedagogik.

l. Analisis persiapan sertifikasis guru

Tabel 4.30

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 9 15,51%

Sering 16 27,58%

Jarang 21 36,20%

Pernah 12 20,68%

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.29, dapat diketahui bahwa sebagian kecil (36,20%) pengawas

jarang memfasilitasi guru mempersiapkan sertifikasii guru, sering (27,58%),

selalu (15,51%), pernah (20,68%), dan tidak ada sama sekali responden yang

menjawab tidak pernah pengawastidak memfasilitasi guru mempersiapkan

sertifikasi guru.

Ini menunjukan bahwa sebagian besar guru dibantu pengawas untuk

mempersiapan sertifikasi guru, sedangkan sebagian kecil guru tidak dibantu

pengawas mempersiapkan sertifikasi guru.

m, Analisis pelaksanaan MGMP yang dilakukan guru

Tabel 4.31

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 22 37,63%

Sering 17 29,31%

Jarang 13 22,41%

Pernah 6 10,34%

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

63

Tidak Pernah - -

Jumlah 58 100%

Pada tabel 4.30, dapat dikemukakan bahwa sebagian kecil (37,63%) untuk

meningkatkan kompetensi pedagogic, guru selalu mengikuti MGMP, sering

(22,41%), jarang (22,41%), pernah (`10,34%), dan tidak ada yang menjawab

tidak pernah mengikuti MGMP, untuk meningkatkan kompetensi pedagogik.

Dapat disimpulkan bahwa program musyawarah guru mata pelajaran sangat

membantu sekali dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik guru.

n. Analisis pelaksanaan MGMP yang difasilitasi pengawas

Tabel 4.32

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Selalu 20 34,48%

Sering 15 25,86%

Jarang 10 17,24%

Pernah 11 18,96%

Tidak Pernah 1 1,72%

Jumlah 58 100%

Dengan adanya kerja sama yang sinergis antara kepala sekolah dengan

pengawas, dalam bidang pengembangan kompetensi pedagogik guru, baik

dengan pelatihan maupun dengan membina guru melalui MGMP, asalkan

kegiatan tersebut dialukan secara berkala, niscaya kompetensi guru akan

semakin baik.

Dari data di atas, dapat di kemukakan bahwa sebagain kecil (34,48%) guru

menjawab pengawas membina guru melalui musyawarah guru mata pelajaran,

sebagian kecil (25,86%) pengawas sering membina guru melalui musyawarah

guru mata pelajaran, sebagian kecil (18,96%) pengawas pernah membina guru

melalui musyawarah guru mata pelajaran, sebagian kecil (17,24%) pengawas

jarang membina guru melalui musyawarah guru mata pelajaran, dan sedikit

kecil (1,72%) guru menjawab pengawas tidak pernah membina guru melalui

musyawarah guru mata pelajaran. Dapat disimpulkan bahwa pengawas masih

membina guru melalui musyawarah guru mata pelajaran, karena kegiatan ini

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

64

akan semakin menambah wawasan guru sesuai dengan bidang studinya

masing-masing, sehingga pada akhirnya kompetensi pedagogik guru akan

semakin meningkat.

E. PEMBAHASAN DATA PENELITIAN

Dari data-data yang diperoleh melalui angket di atas, maka dapat

diketahui kompetentensi pedagogik guru di SMP Darussalam Cimanggis

Ciputat Tangerang Selatan yaitu baik. Kesimpulan ini di dapat dari hasil

yang selalu menunjukan angka positif pada setiap butir pertanyaan dalam

angket tersebut.

Pada tabel 4.4, 4.5, 4.6, 4.7, 4.8, 4.9, 4.10, 4.12, 4.13, 4.16,4.18. yang

berkaitan dengan kemampuan mengelola pembelajaran, perancangan, dan

pelaksanaan pembelajaran, pemanfaatan teknologi (metode pembelajaran),

pemahaman dan pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil

belajara.terbukti dari hasil jawaban guru dengan rata-rata prosentase 77,46 %

yang menjawab selalu.

Adapun mengenai pengembangan pedagogik guru itu sangat baik. Hal

ini dapat dilihat dari hasil jawaban guru yang selalu menunjukan angka positif.

Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.19, 4.20, 4.23, 4.29, 4.31, 4.32 yaitu guru

SMP Darussalam selalu melakukan pengembangan kompetenmsi pedagogik

baik yang dilakukan oleh guru sendiri, dengan cara belajar lewat media

elektronik maupun media massa, serta menggali informasi, pengetahuan dan

wawasannya dengan mengikuti pelatihan pendidikan (workshop). Dari hasil

jawaban 83,83%. Pengembangan oleh kepala sekolah berjalan demgan baik

yaitu kepala sekolah selalu memfasilitasi guru untuk mengikuti musyawarah

guru mata pelajaran dan setiap tahunnya selalu menyelenggarakan workshop,

dengan jumlah jawaban 92,88%. Untuk meningkatakan kompetensi pedagogik

guru. Peran dari pemerintahpun sangat diperlukan sekali yaitu pengembangan

oleh pemerintah. Guru selalu dibina dan dibimbing oleh pengawas serta

adanya bantuan bagi guru yang telah memiliki persyaratan akan diberikan

sertifikasi. Dengan rata-rata prosentase 80, 26%. Dengan demikian strategi

pengembangan tersebut berkategori Sangat efektif.

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

65

Dari hasil data yang telah dianalisis, dapat dijelaskan bahwa yang

menjadi responden pada penelitian ini, yaitu guru SMP Darussalam Cimanggis

Tangerang Selatan dengan jumlah guru 58 orang. Untuk memberikan

interpretasi dari prosentase hasil angket yang diperoleh digunakan pedoman

interpretasi sebagai berikut:

1. Sangat efektif, jika nilai diperoleh pada interval 76-100%

2. Efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 51-75%

3. Kurang efektif, jika nilai yang diperoleh pada interval 26-50%

4. Tidak efektif, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0-25%

Untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana dengan

langkah-langkah:

1. Menentukan Nilai Harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan

mengalikan item pernyataan dengan skor tertinggi

2. Mengetahui Nilai Skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya

yang diperoleh dari hasil nilai penelitian

3. menentukan kategori, yaitu dengan menggunakan rumus:

Berdasarkan skor penilaian yang ada, maka analisis deskriftip secara

terperinci berdasarkan indikator penilaian, lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Deskripsi Data Strategi Pengembangan Kompetensi Guru di SMP

Darussalam Cimanggis Tangerang Selatan

Tabel 7.1

Jumlah

Responden

Dimensi Penelitian Jumlah

Item

Skor

58 orang

Guru

Pemamhaman terhadap

peserta didik

4 674

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

66

Kemampuan perancangan

pembelajaran

4 725

Kemampuan melaksanakan

dan mengelola pembelajaran

2 719

Kemampuan pemanfaatan

pembelajaran

2 316

Kemampuan evaluasi hasil

belajar

2 412

Kemampuan mengmbangkan

peserta didik

2 389

Pengembangan kompetensi

pedagogik oleh diri sendidri

2 431

Pengembangan komptensi

pedagogik oleh sekolah

7 1256

Pengembangan kompetensi

pedagogik oleh pemerintah

5 920

Dari tabel di atas, dapat diketahui berapa jumlah skor yang diperoleh

dari kesembilan dimensi tersebut. Dan untuk mengetahui kategori dari

nilai rata-rata skor penelitian dapat pada tabel di bawah ini :

Tabel 7.2

Variabel Dimensi Nilai

Harapa

n (NH)

Nilai

Skor

(NS)

NS x 100

NH

Kategori

Kompetensi

Pedagogik

Pemahaman

terhadap

4 x 4 =

16

674 : 58

=11,62

11,62 x 100

16

Efektif

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

67

Guru peserta didik = 72,62

Kemampuan

perancangan

pembelajaran

4 x 4 =

16

725 : 58

= 12,5

12,5 x 100

16

= 78,12

Sangat

Efektif

Kemampuan

melaksanakan

dan mengelola

pembelajaran

yang mendidik

4 x 4 =

16

719 : 58

= 12,39

12,39 x 100

16

= 77,47

Sangat

Efektif

Kemampuan

pemanfaatan

teknologi

pembelajaran

2 x 4 =

8

316 : 58

= 5,44

5,44 x 100

8

= 68,10

Efektif

Kemampuan

evaluasi hasil

belajar

2 x 4 =

8

412 : 58

= 7,10

7,10 x 100

8

= 88,79

Sangat

Efektif

Kemampuan

mengembangk

an peserta

didik

2 x 4 =

8

389 : 58

= 6,70

6,70 x 100

8

= 83,83

Sangat

Efektif

Pengemban

gan

kompetensi

pedagogik

guru

Pengembangan

kompetensi

pedagogik oleh

diri sendiri

2 x 4 =

8

431 : 58

= 7,43

7,43 x 100

8

= 92,88

Sangat

Efektif

Pengembangan

kompetensi

pedagogik oleh

sekolah

7 x 4 =

28

1256 : 58

= 21,65

21,65 x 100

28

= 77,33

Sangat

Efektif

Pengembangan

kompetensi

pedagogik oleh

pemerintah

5 x 4 =

20

920 : 58

= 15,86

15,86 x 100

20

Sangat

Efektif

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

68

= 79,31

Dari hasil di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata skor

penelitian, dari ke dua variabel tersebut yaitu variable “pertama” ada

enam dimensi, sebagai berikut: dimensi pertama pemahaman terhadap

peserta didik dengan nilai harapan 16, nilai skor 11,62, maka jumlah

kategori yang diperoleh 72,62 (Efektif), “kedua” kemampuan

perancangan pembelajaran dengan nilai harapan 16, nilai skor 12,5, maka

jumlah kategori yang diperoleh 78,12 (Sangat Efektif), “ketiga”

kemampuan melaksanakan dan mengelola pembelajaran dengan nilai

harapan 16, nilai skor 12,39, maka jumlah kategori yang diperoleh 77,47

(Sangat Efektif), “keempat” kemampuan pemanfatan teknologi

pembelajaran dengan nilai harapan 8, nilai skor 5,44, maka jumlah

kategori yang diperoleh 68,10 (Efektif), “kelima” kemampuan evaluasi

belajar dengan nilai harapan 8, nilai skor 7,10, maka jumlah kategori yang

diperoleh 88,79 (Sangat Efektif), “keenam” kemampuan mengembangkan

peserta didik dengan nilai harapan 8, nilai skor 6,70, maka jumlah kategori

yang diperoleh 83,83 (Sangat Efektif). dan variable kedua ada tiga dimensi

yaitu sebagai berikut. “Pertama” pengembangan kompetensi pedagogic

oleh diri sendiri dengan nilai harapan 8, nilai skor 7,43, maka jumlah

kategori yang diperoleh 92,88 (Sangat Efektif), “kedua” pengembangan

kompetensi pedagogic oleh sekolah dengan nilai harapan 28, nilai skor

21,65, maka jumlah kategori yang diperoleh 77,3 (Sangat Efektif),

“ketiga” pengembangan kompetensi pedagogik oleh pemerintah dengan

nilai harapan 20, nilai skor 15,86, maka jumlah kategori yang diperoleh

79,31 (Sangat Efektif).

Berdasarkan hasil deskripsi penelitian di atas, maka dapat disimpulkan

nilai skor penilaian berdasarkan variable peneltian sebagai berikut :

Tabel 7.3

Variabel Nialai

Harapan

Nilai skor

(NS)

NS x 100

NH

Kategori

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

69

(NH)

Kompetensi

Pedagogik

Guru

18 x 4 = 72 3235 : 58

= 55,77

55,77 x 100

72

= 77,46

Sangat

efektif

Strategi

Pengembangan

Kompetensi

Pedagogik

Guru

14 x 4 = 56 2607 : 58

= 44,94

44,94 x 100

56

= 80,26

Sangat

Efektif

Berdasarkan hasil di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata skor

penelitian dari 2 variabel, “pertama” kompetensi pedgogik guru dengan

nilai harapan 72, nilai skor 55,77, maka jumlah kategori yang diperoleh

77,46 (Sangat Efektif), “kedua” strategi pengembangan kompetensi

pedagogik guru dengan nilai harapan 56, nilai skor 44,94, maka jumlah

kategori yang diperoleh 80,26 (Sangat Efektif).

Dengan demikian hasil analisis tabel di atas dapat disimpulkan bahwa,

Strategi Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru di SMP Darussalam

Cimanggis Tangerang Selatan mulai dari kompetensi pedagogik guru dan

pengembangan kompetensi pedagogik guru adalah sangat efektif.

Dengan demikian, dari kedua deskripsi hasil penelitian, strategi yang

dilaksanakan oleh kepala sekolah berdampak positif untuk

mengembangkan kompetensi pedagogic guru di SMP Darussalam

Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan.

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data hasil penelitian di SMP Darussalam Cimanggis

Tangerang Selatan berkenaan dengan strategi pengembanagn kompetensi guru

di SMP Darussalam Cimanggis Tangerang Selatan, penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik guru di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat

Tangerang Selatan sangat efektif dengan prosentase yang didapat hasil

penelitian 77,46% , meliputi kemampuan mengelola, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran . pemahaman dan perkembangan peserta didik,

kemampuan pemanfaatan teknologi, dan evaluasi hasil belajar.

2. Strategi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah sangat efektif dengan

prosentase yang didapat hasil penelitian 92,88%, yaitu dengan

mendorong guru SMP Darusslam Cimanggis Ciputat Tangerang Selatan

untuk belajar mandiri dengan cara membeli dan membaca buku

pendidikan, mengakses internet sebagai penunjang sumber belajar, serta

media (media elektronik maupun media massa).

3. Kepala sekolah menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan (workshop).

Kegiatan ini sangat efektif dilakukan untuk meningkatkan kompetensi

pedagogik guru dengan prosentase hasil penelitian 77,33%, serta

mengikutsertakan guru SMP Darusslam Cimanggiis Ciputat Tangerang

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

71

Selatan dalam kegiatan musyawarah guru mata pelajaran yang

dilaksanakan di SMP negeri 3 tangerang Selatan, berjalan dengan baik.

4. Kepala sekolah memanfaatkan Sertifikasi guru yaitu program pemerintah

pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Program ini berjalan sangat

efektif dengan prosentase hasil penelitian 79,31%. Untuk pengembangan

kompetensi pedagogik Guru di SMP Darussalam Cimanggis Ciputat

Tangerang Selatan.

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang diperhatikan sebagai bahan

pertimbangan. Adapun saran penulis yang harus disampaikan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi guru hendaknya selalu mengikuti perkembangan teknologi

pendidikan, baik bentuk pengembangan yang diberikan sekolah maupun

pemerintah. Bila guru akktif, kreatif dan inovatif, maka akan

meningkatkan kompetensi yang dimilikinya dan keuntungn bagi sekolah

yaitu guru akan mampu membantu mewujudkan tujuan operasional

sekolah.

2. Untuk kepala sekolah yaitu harus memperhatikan komptensi calon guru,

dan meningkatkan kompetensi guru yang ada dengan menyediakan

sarana-prasarana dan menyelnggarakan pelatihan secara berkala.

3. Bagi pemerintah, signifikasi program pengembangan pendidikan dapat

membantu meningkatakan kompetensi guru, dengan demikian diknas

pendidikan menyelenggaran dn memfasilitasi dengan dilakukannya

supervise pengawas secaraterprogram.

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

72

DAFTAR PUSTAKA

Alkaf, Halid Nuraida. Metodologi Penelitian pendidikan, Ciputat : Islamic

Research Publishing, 2009

Asmani, Ma’mur Jamal. 7 Tip Cerdas & Efektif Lulus Sertifikasi Guru,

Jogjakarta : Diva Press, 2009

Daradjat, Zakiyah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2008

Departemen Pendidikan Dan kebudayaan. Pedoman Pelaksanaan Pola

Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga kependidikan Di Indonesia, 1981

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka, 2001

Djamarah, bahri syaiful dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :

Rineka Cipta, 2006

Fakhruddin, Umar Asep. Menjadi Guru Favorit, Jogjakarta : Diva Press, 2009

Hamalik, Umar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta :

Bumi Aksara, 2010

Hamalik, Umar. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2009

Hamzah, Uno, Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan

di Indonesia, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010.

Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam konteks menyukseskan

MBS dan MBK, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004

Mulyasa. Standar kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : PT remaja

RosdaKarya, 2008

N.K, Rostiyah. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2008

Nata, Abuddin. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta :

Kencana Prenada Media Group, 2008

Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta, 2004

Salam, Burhanuddin. Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidika),

Jakaarta : PT Rineka Cipta, 1997

Sanjaya, Wina. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan,

Jakarta : Prenada Media Group, 2006

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

73

………………., Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media

Group,2008

Slameto. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka

Cipta, 2010

Soetopo, Hendiyat dan Wasty soemanto. Kepemimpinan dan Supervisi

Pendidikan, Jakarta : PT Bina Aksara, 1988

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada, 2004

Sukmadinata, Syaodih Nana. Pengembangan kurikulum Teori Dan Praktek,

Bandung : PT Remaja RosdaKarya, 2009

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru &

Dosen

Uno, Hamzah. Profesi Kependidikan, Jakarta ; Bumi Aksara, 2010

Wibowo. Manajemen Kinerja, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

74

DAFTAR REFERENSI

No Bab No

Footnote

Halaman

Skripsi

Halaman

Referensi

Paraf

Pembimbing

1

I

1 1 38

2 2 2 8-9

3 3 3 21

4 4 4 11

5 5 5 6

6 6 6 118

7 7 6 27

8 8 7 3

9 9 7 -

10

II

1 10 60

11 2 11 5

12 3 11 19

13 4 11 62

14 5 12 25

15 6 12 95

16 7 12 10-11

17 8 13 -

18 9 13 19

19 10 13 193

20 11 15 67

21 12 15 75

22 13 16 52

23 14 18 52

24 15 19 291

25 16 19 39

26 17 20 20

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

75

27 18 21 -

28 19 22 119

29 20 23 293-294

30 21 23 5

31 22 23 128

32 23 26 154

33 24 28 146-147

34 III 1 31 96

35 1 35 43

36 3 44 137

37 IV 1 44 156

38 2 45 157

Jakarta, 31 Mei 2011

Asep Akbarudin

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

76

Tabel 7.4

Data Guru SMP Darussalam tahun 201132

No Nama L/P TTL Pendidikan Jabatan TMK Status

1 Drs. Asnawie L Tangerang,

12-08-1962

S.1 PAI Kepsek.

Guru Budi

Pekerti

1985 GTY

(Non PNS)

2 Drs.Mukija

HS,MM

L Bantul,

22-09-1963

S.2

Manajemen

Jagjakarta

Guru MTK 1985 GTY

(Non PNS)

3 Drs. Riswadi L Bjr Negara,

07-07-1964

S.1

Ekonomi

STKIP

Kebayoran

Wakasek

Guru

Penjaskes

W.Kls

VIII.3

1986 GTY

(Non PNS)

4 H. Alam

Tahrudin, S.Pd

L Tangerang,

08-04-1965

S.1 B.

Indonesia

Guru B.

Indonesia

1987 GTT

(PNS)

5 Sriyono, S.Pd L Klaten,

06-06-1954

S.1

Pendidikan

Guru PKN

W.Kls

VIII.3

1986 GTY

(PNS)

6 Dra. Hj. Ida

Farida

P Bogor,

12-06-1965

S.1 Sosial Guru IPS 1986 GTY

(Non PNS)

7 Dra. Maryanah P Tangerang, S.1 Sosial Guru IPS 1992 GTT

32

Awi, Arsip Data Guru SMP Darussalam, (Ciputat: 22 Februari 2011)

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

77

15-05-1964 W.Kls IX.6 (Non PNS)

8 Malih

Romansyah, S.Pd

L Tangerang,

03-11-1965

S.1 Pendd.

Fisika

Guru IPA

W.Kls IX.8

1993 GTY

(Non PNS)

9 Rita, S.Pd P Jakarta,

17-10-1970

S.1 MTK

UIN JKT

Guru MTK

W.Kls

VIII.9

1993 GTT

(Non PNS)

10 Marwiyah,S.Pd P Palembang,

13-10-1969

S.1 Guru B.

Indonesia

1992 GTT

(PNS)

11 B.,Zubaedah,

S.Pd.I

P Bogor,

02-12-1963

S.1 PAI Guru

Al-quran

1995 GTT

(Non PNS)

12 Yuliani, S.Ag P Gontor,

09-11-1972

S.1 PAI Guru

B.Inggris

W.Kls

VII.5

1999 GTT

(Non PNS)

13 Dra. Liah P Bogor,

16-12-1964

S.1 Sosial Guru PKN

W.Kls IX.7

1995 GTT

(Non PNS)

14 Basyah Agyatno,

S.Pd

L Slema,

10-03-1960

S.1

Pendidikan

MTK

Guru MTK

W.Kls

VIII.2

1997 GTT

(PNS)

15 Dasuki, S.Pd.MM L Tangerang,

12-03-1970

S.2

Manajemen

Guru IPS

1997 GTT

(PNS)

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

78

16 N. Lis

Yunengsih, S.Ag

P Subang,

03-05-1971

S.1 B.

Indonesia

Guru

Bahasa

Indonesia

1997 GTT

(Non PNS)

17 Nurul Aeni R,

S.Pd. M.Pd

P Kebumen,

23-03-1968

S.2

Manajemen

Guru IPS

W.Kls

VIII.4

2000 GTT

(PNS)

18 Dra. Eti

Djunaety

P Brebes,

20-12-1969

S.1 Pendd

MTK

Guru MTK

W.Kls

VII.6

1996 GTT

(Non PNS)

19 Sartuti, SE. P Tangerang,

21-03-1970

S.1

Ekonomi

Guru IPS

W.Kls

VII.8

1997 GTT

(Non PNS)

20 Marul Wa’id,

S.Ag.

L Tangerang,

09-09-1970

S.1 PAI

UIN JKT

Guru

Agama

1998 GTT

(Non PNS)

21 Sri

Irnaningsih,

S.Pd.

P Tangerang,

1970

S.1 B.

Indonesia

Guru

Bahasa

Indonesia

1998 GTT

(Non PNS)

22 Neneng Herawati P

Tangerang,

12-08-1977

D.1

(Belum

Lulus)

Guru TIK

W.Kls

VIII.8

2000 GTT

(Non PNS)

23 Edi Djunaedi,

A.M.pd

L

Tangerang,

01-02-1965

D.3 Fisika

IKIP JKT

Guru IPS 2001 GTT

Non PNS)

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

79

24 Verawati, SS. P Tangerang,

28-11-1979

S.S Sastra

UIN JKT

Guru B.

Inggris

W.Kls IX.1

2000 GTT

(Non PNS)

25 Samsul Bahri R,

S.pd. M.Pd

L Medan,

10-12-1979

S.2

UIN JKT

Guru PAI

Alquran

W.Kls

VIII.10

2003 GTT

(Non PNS)

26 Iswadi, S.Ag. L Tangerang,

06-03-1975

S.1 PAI

UIN JKT

Guru IPS

Budi

Pekerti

W.Kls

VII.10

2003 GTT

(PNS)

27 Isman Fauzi,

ST, MM

L Tangerang,

15-07-1977

S.2

Manajemen

Guru KTK 2001 GTT

(PNS)

28 Warnadi

Susanto,

SE, MM

L Sleman,

29-04-1967

S.2

Jogjakarta

Guru MTK 2003 GTT

(Non PNS)

29 Dra.Sri

Rahmani R,

P Bandung,

23-04-1975

S.1 (belum

Lulus)

Guru MTK 2003 GTT

(Non PNS)

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

80

30 Maradona,

S.Th.I, MM

L Tangerang,

21-06-1980

S.2

UIN JKT

Wakasek

Guru IPS

Alquran

W.Kls IX.3

2004 GTT

(Non PNS)

31 Jamaludin

Al Afghani,

S.Fil.I

L Tangerang,

22-02-1982

S.1 Filsafat

UIN JKT

Wakasek

Guru PAI

Alquran

Budi

Pekerti

2004 GTT

(Non PNS)

32 Sophan Sofyan,

S.Kom

L Tangerang,

18-07-1975

S.1

Komputer

Univ. Budi

Luhur

Guru TIK

2003 GTT

(Non PNS)

33 Amru Ikhwan,

S,Ip

L Tangerang,

04-11-1972

S.1

Pendidikan

Bioogi

Guru

IPA

W.Kls IX.9

2004 GTT

(Non PNS)

34 Ridwan Indarto,

SE, MM

L

Tangerang,

29-07-1978

S.2

Manajemen

Ekonomi

Guru IPA

Budi

Pekerti

W.Kls

VII.9

2004 GTT

(Non PNS)

35 Hendra, L Tangerang, S.1 Guru KTK 2004 GTT

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

81

S.Pd.I

28-03-1978 UIN JKT W.Kls IX.5

(Non PNS)

36 Ismail Helmi,

S.Sos.

L

Tangerang,

04-04-1975

S.1 Sosial

Univ.

Mustopo

Jkt

Guru PKN

Budi

Pekerti

W.Kls

VII.1

2004 GTT

(Non PNS)

37 Tito Yusdiana,

ST.

L Tasikmalya,

29-03-1972

S.1

Komputer

Univ.

Buana

Guru IPA 2004 GTT

(Non PNS)

38 Rita Zahara,S.Pd

P Aceh,

01-10-1969

S.1 Biologi

UIN JKT

Guru IPA

W.Kls

VII.4

2005 GTT

(Non PNS)

39 Maryuni

Utamisari, S.Ip.

P Banyumas,

23-06-1972

S.1 Pendd.

Biologi

Guru IPA

W.Kls

VIII.6

2005 GTT

(Non PNS)

40 Zwesty Faj.

Inggraini, S.Pd.

P Yogyakarta,

23-01-1979

S.1

Univ.

Jogjakarta

Guru B.

Indonesia

W.Kls

VIII.6

2005 GTT

(Non PNS)

41 Dini munasar L Bogor, S.1 Sastra Wakasek 2005 GTT

(Non PNS)

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

82

SS. 05-07-1982 Arab UIN

Jakarta

Guru

C. Inggris

Wakasek

W.Kls

IX.10

42 Rulli Trisandy,

S.Kom.

L Bandung,

31-01-1979

S.1

Komputer

Univ. Budi

Luhur

Guru TIK

W.Kls

VII.7

2005 GTT

(Non PNS)

43 Faisal Syarif,

S.Pd.

L Tangerang,

16-07-1986

S.1

Penjaskes

STIE

Paripurna

Guru

Penjaskes

W.Kls

VIII.4

2006 GTT

(Non PNS)

44 Nurwulan Sugih,

SS.

P Bogor,

05-07-1982

S.1 Bahasa

& Sastra

Inggris

Guru B.

Inggris

W.Kls

VII.2

2005 GTT

(Non PNS)

45 Erna Kurniawati,

S.Pd

P Sumedang,

26-12-1985

S.1 Pendd.

Sejarah

Guru IPS

W.Kls

VII.3

2005 GTT

(Non PNS)

46 Muhibudin M,

S.Ag.

L Tangerang,

27-03-1975

S.1 PAI

UIN Syarif

Hidayatulah

Guru PAI

Budi

Pekerti,

W.Kls

2005 GTT

(Non PNS)

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

83

Jakarta

VIII.11

47 Edi sutikno,

S.Pd.

L Jakarta,

08-10-1969

S.1

Penjaskes

UNJ JKT

Guru

Penjaskes

W.Kls

VII.11

2008 GTT

(Non PNS)

48 Ida Rasyadah,

S.Ag.

P Bogor,

12-06-1964

S.1 B.

Indonesia

Guru B.

Indonesia

2008 GTT

(Non PNS)

49 Nani Suhartini,

S.Pd.

P

Bandung,

13-11-1971

S.1 Budi

Daya

Pertanian

Guru IPA 2009 GTT

(Non PNS)

50 Carsipan, SE. L Subang,

28-12-1983

S.1

Ekonomi

STIE

Paripurna

Guru IPS 2005 GTT

(Non PNS)

51 Ainal, S.Ag. P Bogor,

03-08-1967

S.1 PAI

UIN JKT

Guru B.

Indonesia

2009 GTT

(Non PNS)

52 Hamamah, S.Pd P Tangerang,

23-07-1984

S.1 Ingris

UIN JKT

Guru B.

Iggris

W.Kls

VII.12

2010 GTT

(Non PNS)

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

84

53 Kholid Mawardi

L Tangerang,

1986

S.1

(belum

Lulus)

Guru TIK 2009 GTT

(Non PNS)

54 Heni Nurkholipah P

Bandung,

13-11-1971

S.1 (belum

Lulus)

Guru IPS 2005 GTT

(Non PNS)

55 Ana Gozwana,

S.Sos.

P Tangerang,

14-01-1986

S.1 IAD Guru KTK 2005 GTT

(Non PNS)

56 Azye Murni, SS. P Tangerang,

1986

S,1 Sastra Guru B.

Indonesia

2009 GTT

(Non PNS)

57 Rachmawati P Tangerang,

1987

S.1 Pend.B.

INA (belum

lulus)

Guru B.

Indonesia

2010 GTT

(Non PNS)

58 Firman

Hardyansyah,

S.Pd.

L Tangerang,

1987

S.1

Pendidikan

IPS

Guru IPS 2010 GTT

(Non PNS)

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

85

PEDOMAN WAWANCARA

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI

PEDAGOGIK GURU DI SMP DARUSSALAM

CIMANGGIS TANGERANG SELATAN

Nama : Drs. Asnawie

Jabatan : Kepala Sekolah

Pendidikan Terakhir : SI

Masa Kerja : -

1. Apa yang menjadi landasan sekolah menyelenggarakan program

pengembangan kompetensi pedagogik guru?

2. Bentuk pengembangan apa saja yang pernah dilakukan di SMP

Darussalam guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru?

3. Menurut bapak, apa tujuan pengembangan kompetensi pedagogic guru?

4. Bagaimana respon guru terhadap penyelenggaraan program

pengembangan kompetensi pedagogik guru?

5. Apa yang bapak lakukan untuk mengevaluasi program pengembangan

kompetensi pedagogik guru?

6. Apa saja kendala atau hambatan dalam pelaksanaan pengembangan

kompetensi pedagogik guru?

7. Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi

pedagogik guru di SMP Darussalam?

8. Apakah bapak menjalin kerja sama dengan instansi atau sekolah lain

dalam rangka meningkatkan kompetensi guru?

9. Pengembangan kompetensi guru kedepan seperti apa?

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

86

HASIL WAWANCARA

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP

DARUSSALAM

CIMANGGIS TANGERANG SELATAN

A : Apa yang menjadi landasan sekolah menyelenggarakan program

pengembangan kompetensi pedagogik guru?

B : Keberhasilan Pembangunan Nasional ditentukan oleh keberhasilan dalam

mengelola pendidikan, peran guru menempati posisi penting dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.. Maka saya rasa kompetensi guru harus

digalakan baik oleh pihak sekolah, maupunpun oleh pemerintah. Oleh karena itu

pemerintah telah membuat UU Guru dan Dosen, dengan landasan itu pihak

sekolah lebih memberikan perhatian pada pengembangan kompetensi guru.

A : Bentuk pengembangan apa saja yang pernah dilakukan di SMP Darussalam

guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru?

B : Program pengembanagan kompetensi pedagogik guru yang sudah

diselenggarakan di SMP Darussalam diantaranya: pembekalan penulisan KTSP,

pedoman penulisan RPP, penataran guru yang dilakukan melalui workshop.

Selain itu sekolah juga akan melakukan pelatihan-pelatihan dan pendidikan yang

akan bekerja sama dengan sekolah lain atau dinas pendidikan, yaitu adanya

MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), PLPG (Pelatihan Pendidikan Guru)

serta saat ini adanya sertifikasi guru. Program ini yang dilakukan pemerintah

sangat memotivasi dan memacu guru untuk mau meningkatkan kompetensinnya.

A : Bagaimana respon guru terhadap penyelenggaraan program pengembangan

kompetensi pedagogik guru?

B : Guru sangat berantusias dan mengikutinya sesuai dengan ketentuan yang

telah ada. Karena dengan adanya kegiatan ini sangat membantu sekali pada

permasalah-permasalah guru yang tidak bisa dipecahkan oleh sendiri, karena

program ini dapat meningkatkan pengetahuan guru-gur selain itu adanya

komunikasi yang dapat saling bertukar pikiran (sharring). Apalalagi kegiatan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang sangat membantu guru, kegiatan ini

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

87

dilakukan secara terus-menerus sehingga adanya suatu pemecahan persoalan atau

masalah yang ada yang kaitannya dengan kegiatan pembelajaran dan pendidikan

di sekolah masing-masing.

A : Apa yang bapak lakukan untuk mengevaluasi keberhasilan dan tidaknya

program pengembangan kompetensi pedagogik guru?

B : Untuk mengetahui tingkat ketercapaian program tersebut yaitu saya melihat

dari beberapa aspek, diantaranya: aspek kemampuan guru dalam mengelola

pembelajran, program tersebut berhasil bilamana guru sudah mampu membuat

rencana pembelajaran yang menarik dan guru mambu membuat inovasi

pembelajaran. Aspek pembelajaran dan pemanfaatan teknologi yaitu bilamana

guru sudah mampu mengkaitkan realita dengan bahan yang diajarkan, mampu

membuat suasana pembelajaran yang penuh makna, mampu memotivasi,

membimbing dan mengarahkan anak yang lebih baik lagi, guru mampu

menggunakan metodee atau alat pembelajaran sesuai dengan bbahan yang

diajarkan secara kreatif dan inovatif, serta mampu menguasai komputer supaya

dalam membantu proses pembelajaran.

A : Apa saja kendala atau hambatan dalam pelaksanaan pengembangan

kompetensi pedagogik guru?

B : ada beberapa kendala atau hambatan yang dialami, baik oleh pihak sekolah

maupun dari pihak guru itu sendiri. Diantaranya :

4. Fasilitas atau sarana yang ada di sekolah kurang memadai, sehingga

berdampak terhadap pelaksanaan pengembangan kompetensi guru yang

kurang maksimal.

5. Kurangnya komunikasi kepala sekolah dan guru atau sosialisasi antara

guru dan guru yang lain.

6. Minimnya dana dalam program pengembangan kompetensi guru yang

dialokasikan oleh sekolah, sehingga akan menghambat dalam

pelaksanaan suatu kegiatan.

7. Waktu yang tersedia belum dimaksimalkan dengan baik.

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

88

A : Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi

pedagogik guru di SMP Darussalam?

B : yang menjadi pendukung yaitu adanya kemauan guru untuk meningkatkan

kompetensinya, adanya kerjasama dengan instansi atau sekolah, dan adanya

program pemerintah yaitu program sertifikasi guru, program tersebut berdampak

positif terhadap peningkatan kompetensi guru , sehingga guru mempunyai

semangat yang tinggi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus-menerus,

karena sertifikasi guru tersebut diberikan kepada guru yang sudah mempunyai

persyaratan khusus yaitu sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan dalam

UU Guru dan Dosen.

A : Apakah bapak menjalin kerja sama dengan instansi atau sekolah lain dalam

rangka meningkatkan kompetensi guru?

B : Ya, tentu saja karena dengan adanya jalinan kerja sama dengan sekolah lain,

sangat membatu dalam rangka peningkatan kompetensi guru. Contoh bentuk

kerjasama yang telah dilakukan yaitu program MGMP, Pelatihan-Pelatihan saya

mengutus dan memfasilitasi guru untuk mengikutinya baik ditingkat gugus

maupun propinsi.

A : Pengembangan kompetensi guru kedepan seperti apa?

B : penembangan kompetensi guru untuk kedepannya, selain melaksanakan

program yang sudah diselenggarakan, akan dilaksanakan dalam meningkatan

kompetensi guru, saya juga akan terus menjalin kerjasama dengan sekolah lain

dan pemerintah, dengan aktif mencari informasi dan mengirimkan guru dalam

berbagai seminar, whorkshop, ataupun pelatihan-pelatihan yang lainnya.

Pewawancara,

Asep Akbarudin

Kepala SMP Darussalam,

Drs. Asnawie

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

89

Prestasi SMP Darussalam Cimanggis Tangerang Selatan

SMP Darussalam Ciputat Kota Tangerang Selatan tidak kalah bersaing

baik dengan sekolah sekitar maupun dengan tingkat nasional. Prestasi yang pernah

diraih oleh sekolah tersebut diantaranya :

1. Juara 1 sepak bola liga pelajar se-kota Tangsel tahun 2010,

2. Piala bergilir piala Bupati Cup 2009 (bolla volley),

3. Juara 1 futsal putra charisma Bangsa Depok 2009,

4. Juara 1 futsal putra Taruna Mandiri 2009,

5. Piala bergilir Sasmita Cup 2009 (Volly Putra dan Putri),

6. Juara II Volly ball putri antar SMP se-Jakarta Selatan tahun 2008,

7. Juara I Volly Ball Putra se-kab. Tangsel tahun 2008,

8. Piala bergilir Volly Ball SMK Pustek Serpong t6ahun 2006,

9. Juara I Volly Ball Se-kab. Bogor tahun 2006,

10. Juara I Volly Ball putra se-kab. Tangerang tahun 2008,

11. Juara I Band Islami Perguruan Muhammadiyah tahun 2006,

12. Juara I Volly Ball putra Se-Jabotabek tahun 2005,

13. Juara I festival Bang puspita Bangsa tahun 2005,

14. Juara II Band Garantika Sasmita jaya tahun 2005,

15. Juara I total futsal Se-Jabotabek tahun 2005,

16. Juara I Volly Ball putri Dinas Pendidikan tahun 2005,

17. Juara I volley Ball Putra Dinas Pendidikan tahun 2005,

18. Juara I Volly Ball Putra Se-jabotabek tahun 2002,

19. Juara I Volly Ball Putri Dinas Pendidikan tahun 2004,

20. Juara I Putri Dinas pendidikan tahun 2004.

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

90

Data Ruang Belajar Lainnya

Data Ruang Kantor

Data Ruang Penunjang

Jenis

Ruang

Jumlah

(buah)

Ukuran

( pxl )

Kondidis Jenis Ruangan Jumlah

(buah)

Ukuran

( pxl )

Kondisi

1. Gudang 1 12 Baik 10. Ibadah 1 20 Baik

2. Dapur 1 6 Baik 11. Ganti 1 10 Baik

3. Reproduksi - - - 12. Koperasi 1 48 Baik

4. KM/WC

Guru

2 4 Baik 13. Hall - - -

Jenis Ruang Jumlah

Ruang

Jumlah Ruang yang

Kondisinya Baik

Jumlah Ruang yang

Kondisinya Baik

Jenis Ruang

Katagori

Kerusakan

Ruang Kelas 17 15 2 Ringan

Perpustakaan 1 √

R. Lab. IPA 1 √

Ketrampilan - -

LAB. Bahasa 1 √

Multimedia - -

Lab. Komputer 1 √

Jenis Ruang Jumlah

Ruang

Ukuran

( pxl )

Kondisi

1. Kepala Sekolah 1 49 Baik

2. Wakil Kepala Sekolah 1 36 Baik

3. Guru 1 94 Baik

4. Tata Usaha 1 49 Baik

5. Tamu - - -

Lainnya : ……

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

91

5. KM/WC

Siswa

14 4 Baik 14. Kantin 1 180 Baik

6. BK - - - 15. Rumah

Pompa

1 12 Baik

7. UKS 1 20 - 16. Bangsal

Kendaraan

1 21 Baik

8.

PMR/Pramuka

- - - 17. Rumah

Penjaga

3 9 Baik

9. OSIS 1 18 Baik 18. Pos Jaga 1 9 Baik

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

No Jabatan Nama

Jenis

Kelamin Usi

a

Pend.

Akhir

Masa

Kerja L P

1. Kepala Sekolah Drs. Asnawie √ S1 25

2. Wakil Kepala

Sekolah

Drs. Riswadi, SE.

Jamaludin A. S.Fi.I

Dini Munasar, SS

S1

S1

S1

10

8

6

b. Guru

Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin dan Jumlah

No Tingkat

Pendidikan

Jumlah dan status Guru

Jumlah

GTY GTT/Guru Bantu

L P L P

1. S2/S3 2 - 6 - 7

2. S1 5 - 18 24 47

3. D-4 - - 1 2 3

4. D3/Sarmud - - - - -

5. D2 - - - - -

6. D1 - - - - -

7. SMA/Sederajat - - - - -

Jumlah 7 - 25 26 58

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

92

ANGKET

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP

DARUSSALAM CIMANGGIS TANGERANG SELATAN

Identitas responden

Nama :

Jabatan :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti

2. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat untuk setiap pertanyaan

3. Berikan tanda contreng ( ) pada pilihan jawaban yang tersedia dan sesuai

dengan kondisi yang anda alami

4. Pastikan tidak ada jawaban yang terlewati

1.Setiap tahun, saya membuat program tahunan.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

2.Setiap semester, saya membuat program semester.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

3.Setiap tahun saya menyusun silabus!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

4.Setiap akan mengajar, saya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

5.Setiap kegiatan belajar mengajar, saya mampu menguasai kelas dengan baik!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

6.Setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran, saya menggunakan metode

pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan!

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

93

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

7.Saya menguasai setiap pokok bahasan yang akan diajarkan!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

8.Sebelum mengadakan pembelajaran, saya melakukan penjajakan untuk

mengetahui kemampuan anak didik terhadap materi yang akan dipelajari!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

9.Saya mengetahui setiap karakter peserta didik yang saya ajar!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

10. Saya membantu permasalahan siswa yang kesulitan dalam memahami materi!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

11. Saya memberikan perhatian kepada setiap siswa!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

12. Saya menggunakan metode yang bervariatif dalam setiap pembelajaran!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

13. Saya menggunakan komputer untuk membantu kesuksesan proses belajar

mengajar!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

14. Saya memanfaatkan internet untuk menambah pengetahuan dan

memperbanyak sumber belajar!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

15. Setiap selesai pembelajaran, saya melakukan kegiatan refleksi untuk

memikirkan kembali apa yang telah dibelajarkan!

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

94

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

16. Kompetensi yang direncanakan dalam setiap pembelajaran dapat dicapai oleh

setiap siswa!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

17. Setiap selesai pembelajaran, saya memberikan penilaian untuk mengetahui

tingkat penguasaan kompetensi siswa!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

18. Saya memberikan remedial bagi setiap siswa yang belum mencapai

kompetensi yang diharapkan!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

19. Untuk menambah wawasan pedagogik, saya belajar mandiri dalam berbagai

sumber media!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

20. Setiap ada kesempatan, saya mengikuti pelatihan/workshop guru guna

menambah kompetensi pedagogik!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

21. Setiap tahun sekolah menyelenggarakan program diklat/workshop guru guna

meningkatkan kompetensi pedagogik!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

22. Setiap semester kepala sekolah melakukan pelatihan kompetensi guru secara

terstruktur!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

23. Kepala sekolah memfasilitasi guru yang akan mengikuti kegiatan MGMP!

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

95

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

24. Kepala sekolah menginstruksikan setiap guru menyusun program tahunan!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

25. Setiap semester kepala sekolah menginstruksikan setiap guru menyusun

program semesteran!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

26. Kepala sekolah memeriksa program tahunan yang dibuat guru!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

27. Kepala sekolah memeriksa program semesteran yang dibuat guru!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

28. Pengawas melakukan supervise secara berkala!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

29. Pengawas membantu/membina guru dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

30. Pengawas memfasilitasi guru mempersiapkan program sertifikasi guru!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

31. Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, guru mengikuti MGMP!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

32. Pengawas membina guru melalui MGMP!

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Pernah e. Tidak pernah

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

96

PERNYATAAN BUTIR ANGKET GURU "STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP DARUSSALAM CIMANGGIS TANGERANG SELATAN".

Resp Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

9 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4

13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4

16 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4

17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4

18 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4

19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4

20 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4

21 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

97

22 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4

23 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4

24 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4

25 2 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4

26 2 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4

27 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4

28 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4

29 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4

30 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4

31 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4

32 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4

33 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4

34 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4

35 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4

36 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4

37 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3

38 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3

39 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

40 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

41 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

42 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3

43 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3

44 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3

45 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3

46 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SMP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/279/1/101560... · Ketiga, Strategi pemanfaatan program sertifikasi yang dilakukan

98

47 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3

48 4 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2

49 4 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2

50 4 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2

51 0 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

52 0 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

53 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

54 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2

55 4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1

56 4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1

57 3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1

58 3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1

Jmh 173 159 165 177 182 179 189 175 186 190 171 172 152 164 195 217 197 192 224 207 180 192 173 192 178 181 160 156 169 198 193 227