strategi pemenangan partai dalam kontestasi pemilu 2014.docx

Upload: belinda1494

Post on 09-Oct-2015

124 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Strategi Pemenangan Partai Gerindra Dalam Kontestasi Pemilu 2014

Latar BelakangBila tak ada aral melintang, hajatan Pemilu Legislatif akan digelar pada 9 April 2014, tahun depan. Sebanyak 15 partai peserta Pemilu yang terdiri dari 12 partai nasional dan 3 partai lokal (Aceh) akan bertarung memperebutkan kursi legislatif di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat (nasional). 12 Partai nasional dimaksud yaitu: (1) Partai NasDem; (2) PKB; (3) PKS; (4) PDI Perjuangan; (5) Partai Golkar; (6) Partai Gerindra; (7) Partai Demokrat; (8) PAN; (9) PPP; (10) Partai Hanura; (14) PBB; dan (15) PKP Indonesia. Sementara 3 partai lokal Aceh (dan nomor urutnya) yang akan bertarung yaitu Partai Damai Aceh (11); Partai Nasional Aceh (12); dan Partai Aceh (13). Pertarungan itu juga melibatkan 6.576 Caleg DPR RI, ribuan Caleg DPD RI, dan puluhan ribu Caleg DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.Bagi partai nasional, kontestasi Pemilu 2014 dipastikan lebih berat ketimbang kontestasi Pemilu 2009 lalu. Sebab, PT (parliamentary threshold) atau ambang batas perolehan suara partai secara nasional untuk bisa menempatkan wakilnya di parlemen (DPR RI) pada Pemilu 2014 lebih tinggi, yakni 3,5 %. Sementara PT dalam Pemilu 2009 hanya 2,5 % suara. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan partai juga dipastikan akan semakin besar.Dalam kontestasi Pemilu, tidak ada satu pun partai yang ingin kalah. Semuanya bermaksud meraih kemenangan. Minimal, target lolos PT 3,5 % tercapai. Contohnya, target PKP Indonesia. Sebuah target minimal yang terlihat mudah diraih seandainya suara pemilih terbagi rata ke dalam 12 partai peserta Pemilu. Akan diperoleh rata-rata 8,33 % suara. Namun, hal itu merupakan sesuatu yang hampir mustahil. Persebaran suara pemilh ke partai selalu merata. Itu terjadi mulai dari Pemilu pertama 1955 di era orde lama, 6 kali Pemilu orde baru, sampai Pemilu 2009 atau pemilu ketiga di era reformasi ini.Untuk bisa menang dalam pertarungan, partai mutlak membutuhkan strategi pemenangan yang tepat. Pada titik inilah, ada kesamaan antara kontestasi Pemilu dan perang dalam militer. Perang membutuhkan strategi. Tidak ada kemenangan yang lahir tanpa strategi. Menang dan kalahnya sebuah peperangan sangat bergantung pada tepat atau tidaknya strategi yang digunakan. Begitu pun kontestasi Pemilu.Secara etimologis, strategi berasal dari kata Yunani strategia, yang diartikanart and science of directing military forces, seni atau ilmu tentang mengatur dan mengarahkan kekuatan militer. Dengan kata lain,strategia atau strategosberarti seni menjadi seorang jenderal atau panglima perang. Dalam konteks di atas, strategi dimaknai sebagai cara untuk mendapatkan kemenangan atau mencapai tujuan. Jadi, partai yang ingin menang atau hanya sekedar lolos PT 3,5 % membutuhkan strategi untuk mencapainya. Di dalam strategi, tercakup taktik dan logistik.Antara Perang dan PemiluDi dunia militer, ada adagium, kenali dirimu sendiri, kenali musuhmu maka seribu kali perang engkau akan menang. Oleh karena itu, dalam strategi perang seorang panglima perang harus mengenal kekuatan pasukannya dan kekuatan pasukan musuh, untuk menyusun strategi dan taktik pertempuran yang akan digunakan. Untuk bisa memilih strategi dan taktik yang tepat, seorang panglima perang harus mengenal betul kondisi CUMEMU (istilah dunia militer yakni Cuaca, Medan dan Musuh). Ini penting mengingat CUMEMU sangat mempengaruhi keberhasilan dalam pertempuran.Pada dasarnya, strategi dalam memenangi kontestasi Pemilu memiliki kemiripan dengan strategi perang. Tentu, ada pula yang membedakannya. Pembeda yang sangat kentara terletak pada target yang disasar untuk mencapai kemenangan. Dalam perang, target yang disasar adalah melemahkan dan merusak atau menghancurkan pasukan musuh baik fisik maupun moral (baca: mental), dan segala logistik perang serta hal pendukung lainnya sehingga pasukan musuh menyerah atau binasa. Dengan itu, kemenangan diraih. Sementara dalam kontestasi Pemilu, target yang disasar partai adalah simpati pemilih agar ia menjatuhkan pilihannya dalam Pemilu pada partai bersangkutan. Partai yang paling banyak dipilih oleh pemilih akan keluar sebagai pemenang. Jadi, pasukan menang dalam perang kalau musuh menyerah, sementara partai memenangi kontestasi pemilu kalau mendapatkan suara pemilih terbanyak.Namun demikian, perbedaan tersebut tak menghalangi untuk mengadopsi dan memodifikasi strategi perang menjadi strategi pemenangan partai dalam Pemilu. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menerjemahkan istilah CUMEMU untuk kepentingan strategi pemenangan partai. Cuaca dapat diterjemahkan sebagaitimingdan momentum, preferensi pemilih, budaya politik, perilaku pemilih, dan regulasi pemilu. Medan bisa diterjemahkan sebagai pemilih dan lingkungannya. Sementara musuh adalah partai kompetitor dan segala aspek pendukungnya. Terjemahan target yang disasar adalah menguasai medan atau pemilih dan lingkungannya.Strategi pemenangan yang tepat hanya bisa dihasilkan tatkala interpretasi CUMEMU di atas dapat diidentifikasi dengan tuntas dan jelas, dan dijadikannya sebagai salah satu input pembuatan strategi. Input lainnya adalah pengetahuan mengenai kondisi eksisting partai dan kapasitas yang dimilikinya. Misalnya, struktur kepengurusan partai dan dana yang dimilikinya, serta para calegnya. Dalam konteksnya ini, caleg diibaratkan sebagai senjata utama yang berfungsi sebagaivote getter.Dengan kedua input di atas, maka strategi pemenangan yang tepat dapat dibuat. Baru kemudian merumuskan taktik untuk tiap-tiap strategi yang dipilih, dan menyiapkan logistiknya. Kemenangan bisa diraih bila strategi dan taktik tersebut dapat diimplementasikan atau dieksekusi secara efektif.Kontestasi Pemilu 2009: Sebuah ReferensiPemilu 2009 yang digelar pada 9 April 2009 diikuti 38 partai nasional dan 6 partai lokal (Aceh), dengan sistem yang relatif berbeda dengan pemilu sebelumnya (2004). Dalam pemilu 2009 ini kali pertama diberlakukan sistem proporsional terbuka dikombinasikan dengan ketentuan PT (Parliamentary Treshold) 2,5 % perolehan suara partai untuk bisa menempatkan wakilnya di parlemen (pusat). Kursi parlemen diberikan kepada caleg terpilih dengan suara terbanyak dari partai yang mencapai 2,5 % perolehan suara secara nasional. Perhitungan suara partai dan caleg untuk dikonversi menjadi kursi bisa sampai tiga tahap.Fakta Pemilu yang memperebutkan 560 kursi DPR RI itu menunjukkan bahwa angka Golput masih demikian tinggi. Dari 171.265.442 DPT Pemilu 2009, terdapat 49.677.076 (29,01%) pemilih yang tidak memberikan suaranya.Terlepas dari uraian data dan fakta di atas, kontestasi Pemilu 2009 telah memberikan gambaran mengenai strategi pemenangan yang digunakan partai dalam hajatan reguler demokrasi lima tahunan. Secara garis besar, terdapat 3 model strategi jangka pendek yang bisa diidentifikasi dari partai kontestan Pemilu 2009 lalu. Pertama, strategi pencitraan dan PR (public relations) politik.Hampir semua partai politik menjadikan strategi ini sebagai strategi utama untuk bisa meningkatkan elektabilitas partainya. Partai Demokrat sebagairulling partysangat piawai memainkan strategi ini dengan mengklaim keberhasilan-keberhasilan pemerintah sebagai keberhasilan partainya.Sementara partai koleganya di koalisi pemerintahan SBY-JK, Partai Golkar, tidak optimal mengidentifikasikan keberhasilan Pemerintahan SBY-JK sebagai keberhasilan Partai Golkar.Untuk pendatang baru, Partai Gerindra adalah partai sangat massif menggunakan strategi pencitraan lewat media. Iklan kampanye muncul setiap hari di seluruh stasiun TV. Belanja iklan kampanye Partai Gerindra tercatat sangat besar.Kedua, strategi rekrutmen anggota dan/atau publik figure sebagaivote getter. Banyak partai yang terobsesi merekrut anggota sebanyak-banyaknya dalam waktu cepat. Caranya dengan pembuatan dan pembagian KTA (Kartu Tanda Anggota). Konon, Partai Gerindra telah membuat KTA sampai pemilu 2009 itu sebanyak 13 juta KTA. Realitas, hasil perolehan suara Partai Gerindra hanya 4.642.795 suara. Berarti, ada sesuatu yang salah dalam implementasi strateginya.Selain itu, public figure-seperti kalangan artis-banyak direkrut partai dengan harapan bisa berfungsi efektif sebagai pendulang suara. Banyak kalangan artis yang dipasang menjadi Caleg. PAN, termasuk partai yang dianggap banyak merekrut kalangan artis. Tidak heran, bila PAN pernahdiplesetkankepanjangannya menjadi Partai Artis Nasional.Ketiga, strategi ekstensifikasi kepengurusan. Strategi ini dilakukan dengan memperbanyak struktur kepengurusan dan jumlah pengurus partai. Dengan jumlah pengurus yang banyak, diharapkan mampu merekrut pendukung yang banyak pula. Mereka berasumsi, bahwa 1 pengurus bisa merekrut pendukung rata-rata 10 orang. Partai yang terlihat menonjol mengedepankan strategi ini adalah PDP (Partai Demokrasi Pembaharuan) yang dipimpin oleh Roy BB Janis dan Laksamana Sukardi. Pimpinan PDP itu pernah mengatakan bahwa partainya memiliki 2 juta orang pengurus. Dengan itu, mereka menargetkan perolehan suara di Pemilu 2009 sebanyak 20 juta suara. Hasil Pemilu 2009 menunjukkan perolehan suara PDP jauh lebih kecil ketimbang jumlah pengurusnya, yakni hanya 896.959 suara. Hal ini menunjukkan ada masalah dengan klaim jumlah 2 juta pengurus di atas.Selain 3 model strategi di atas, sebenarnya terdapat strategi kaderisasi. Namun, strategi ini tidak dipilih sebagai strategi utama yang berorientasi meraih kemenangan dalam waktu dekat atau tujuan jangka pendek. PKS, termasuk partai yang berkesinambungan kaderisasinya.Strategi Partai Peserta Pemilu 2014Secara umum, tak ada perbedaan signifikan yang dilakukan partai kontestan Pemilu 2014 dengan partai kontestan Pemilu 2009. Tiga model strategi jangka pendek tersebut di atas masih menjadi pilihan. Kalau pun ada yang berbeda, terletak pada cara atau taktiknya saja. Sebagai contoh, rekrutmen anggota dengan pembuatan KTA yang pernah dilakukan Partai Gerindra secara manual, saat ini dilakukan Partai pendatang baru, Partai NasDem, dengan memanfaatkan jaringan internet melalui program O250. Melalui program itu ditargetkan terekrut sekitar 25 juta lebih.Strategi pencitraan dan PR politik masih menjadi primadona, terutama melalui media TV. Saluran media sosial atau media baru juga semakin intens digunakan. Prabowo dan Partai Gerindra terlihat semakin agresif memanfaatkan dunia maya untuk kepentingan pencitraan dan PR politiknya.Hal terkait dengan pilihan strategi kemenangan yang semakin diterima sebagai input dan evaluasi-baik terus terang maupun sembunyi-sembunyi-adalah hasil survei politik. Hasil survei yang paling banyak mendapat perhatian adalah mengenai tingkat elektabilitas.Pada akhirnya, apapun pilihan strategi yang digunakan 12 partai kontestan Pemilu 2014, akan diuji efektifitasnya pada Pemilu 2014 mendatang. Apakah strategi yang digunakan mampu mengantarkan partai tertentu menjadi pemenang, atau sebaliknya, menjadi pecundang dan terhalang masuk senayahttp://politik.kompasiana.com/2013/05/12/strategi-pemenangan-partai-dalam-kontestasi-pemilu-2014-555148.html

Strategi Pemenangan Pemilu Partai Gerindra

"Gerindra memberi kepada rakyat Indonesia suatu program aksi yang merupakan hasil pemikiran yang mendalam dari sebuah tim pakar yang bekerja kurang lebih hampir 1 tahun sehingga Partai Gerindra bisa memperjuangkan dan mendapatkan mandat dari rakyat untuk memimpin bangsa 5 tahun kedepan," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya di acara Deklarasi 6 Program Aksi Transformasi Bangsa di Hotel Sahid, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (15/7/2013).

6 Program Aksi Tranformasi Bangsa Partai Gerindra 2014-2019 tersebut adalah:

1. Membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil dan makmur.2. Melaksanakan ekonomi kerakyatan.3. Membangun kedaulatan pangan dan energi serta pengamanan sumber daya air.4. Meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia, melalui program pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.5. Membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian alam serta lingkungan hidup.6. Membangun pemerintahan yang bebas korupsi, kuat, tegas, dan efektif.

"Analisa partai gerindra yang sudah lama kita sampaikan ke bangsa Indonesia bahwa kondisi bangsa ini merupakan sebuah paradoks dan kejanggalan serta suatu gejala yang tidak masuk akal. Suatu negara yang kaya raya tapi rakyatnya miskin," ungkap Prabowo.

Sumber:http://politik.pelitaonline.com/news/2013/07/15/gerindra-deklarasikan-6-aksi-strategi-pemenangan-pemilu-2014#.Ueca-NKBnec

Sejarah Partai GerindraSejarah Partai GerindraBermula dari Keprihatinan, Partai Gerindra lahir untuk mengangkat rakyat dari jerat kemelaratan, akibat permainan orang-orang yang tidak peduli pada kesejahteraan.Dalam sebuah perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta, terjadi obrolan antara intelektual muda Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo. Ketika itu, November 2007, keduanya membahas politik terkini, yang jauh dari nilai-nilai demokrasi sesungguhnya. Demokrasi sudah dibajak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan memiliki kapital besar. Akibatnya, rakyat hanya jadi alat. Bahkan, siapapun yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi dan politik akan dengan mudah jadi korban. Kebetulan, salah satu korban itu adalah Hashim sendiri. Dia diperkarakan ke pengadilan dengan tudingan mencuri benda-benda purbakala dari Museum radya Pustaka, Solo, Jawa tengah. Padahal Pak Hashim ingin melestarikan benda-benda cagar budaya, kata Fadli mengenang peristiwa itu. Bila keadaan ini dibiarkan, negara hanya akan diperintah oleh para mafia. Fadli Zon lalu mengutip kata-kata politisi inggris abad kedelapan belas,Edmund Burke:The only thing necessary for the triumph [of evil] is for good men to do nothing.Dalam terjemahan bebasnya,kalau orang baik-baik tidak berbuat apa-apa, maka para penjahat yang akan bertindak.terinspirasi oleh kata-kata tersebut, Hashim pun setuju bila ada sebuah partai baru yang memberikan haluan baru dan harapan baru. Tujuannya tidak lain, agar negara ini bisa diperintah oleh manusia yang memerhatikan kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan golongannya saja. Sementara kondisi yang sedang berjalan, justru memaksakan demokrasi di tengah himpitan kemiskinan, yang hanya berujung pada kekacauan.Gagasan pendirian partai pun kemudian diwacanakan di lingkaran orang-orang Hashim dan Prabowo. Rupanya, tidak semua setuju. Ada pula yang menolak, dengan alasan bila ingin ikut terlibat dalam proses politik sebaiknya ikut saja pada partai politik yang ada. Kebetulan, Prabowo adalah anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, sehingga bisa mencalonkan diri maju menjadi ketua umum. Namun, ketika itu Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla adalah wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mana mau Jusuf Kalla memberikan jabatan Ketua Umum Golkar kepada Prabowo? kata Fadli.Setelah perdebatan cukup panjang dan alot, akhirnya disepakati perlu ada partai baru yang benar-benar memiliki manifesto perjuangan demi kesejahteraan rakyat. Untuk mematangkan konsep partai, pada Desember 2007, di sebuah rumah, yang menjadi markas IPS (Institute for Policy Studies) di Bendungan Hilir, berkumpulah sejumlah nama. Selain Fadli Zon, hadir pula Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi dan Haris Bobihoe. Mereka membicarakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk. Pembahasan dilakukan siang dan malam, kenang Fadli. Karena padatnya jadwal pembuatan AD/ART , akhirnya fisik Fadli ambruk juga. Lelaki yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif di IPS ini harus dirawat di rumah sakit selama dua minggu.Fadli tidak tahu lagi bagaimana kelanjutan partai baru ini. Bahkan dia merasa pesimistis bahwa gagasan pembentukan partai baru itu akan terus berlanjut. Namun diluar dugaan, ketika Hashim datang menjenguk di rumah sakit, Hashim tetap antusias pada gagasan awal untuk mendirikan partai politik. Akhirnya, pembentukan partai pun terus dilakukan secara maraton. Hingga akhirnya, nama Gerindra muncul, diciptakan oleh Hashim sendiri. Sedangkan lambang kepala burung garuda digagas oleh Prabowo Subianto.Pembentukan Partai Gerindra terbilang mendesak. Sebab dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye pemilihan umum, yakni pada 6 Februari 2008. Dalam deklarasi itu, termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yakni terwujudnya tatanan masyarakat indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945.Budaya bangsa dan wawasan kebangsaan harus menjadi modal utama untuk mengeratkan persatuan dan kesatuan. Sehingga perbedaan di antara kita justru menjadi rahmat dan menjadi kekuatan bangsa indonesia. Namun demikian mayoritas rakyat masih berkubang dalam penderitaan, sistem politik kita tidak mampu merumuskan dan melaksanakan perekonomian nasional untuk mengangkat harkat dan martabat mayoritas bangsa indonesia dari kemelaratan. Bahkan dalam upaya membangun bangsa, kita terjebak dalam sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi pasar telah memporak-porandakan perekonomian bangsa, yang menyebabkan situasi yang sulit bagi kehidupan rakyat dan bangsa. Hal itu berakibat menggelembungnya jumlah rakyat yang miskin dan menganggur. Pada situasi demikian, tidak ada pilihan lain bagi bangsa indonesia ini kecuali harus menciptakan suasana kemandirian bangsa dengan membangun sistem ekonomi kerakyatan.Nah, Partai Gerindra terpanggil untuk memberikan pengabdiannya bagi bangsa dan negara dan bertekad memperjuangkan kemakmuran dan keadilan di segala bidang.Kisah Gerindra dan Kepala GarudaMemberi nama partai politik gampang-gampang susah. Karena nama partai berkaitan dengan persepsi yang akan diingat oleh masyarakat selaku konstituen. Sebelum nama Gerindra muncul, para pendiri partai ini seperti Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon dan Muchdi Pr juga harus memikirkan nama yang tepat. Ketika itu di Bangkok, Thailand, mereka berkumpul untuk acara Sea Games Desember 2007, demi mendukung tim indonesia, terutama polo dan pencak silat yang berhasil lolos untuk dipertandingkan di sana.Kebetulan Prabowo adalah ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia). Namun ajang kumpul-kumpul tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membahas nama dan lambang partai. Nama partai harus memperlihatkan karakter dan ideologi yang nasio-nalis dan kerakyatan sebagaimana manifesto Gerindra. tersebutlah nama Partai Indonesia Raya. Nama yang sebenarnya tepat, namun sayang pernah digunakan di masa lalu, yakni PIR (Partai Indonesia Raya) dan Parindra. Kalau begitu pakai kataGERAKAN, jadiGerakan Indonesia Raya, ucap Hashim penuh semangat. Peserta rapat pun kemudian menyetujuinya. Selain gampang diucapkan, juga mudah diingat: Gerindra, begitu bila disingkat. Nah, setelah persoalan nama selesai, tinggal soal lambang. Lambang apa yang layak digunakan?Muncul ide untuk menggunakan burung garuda. Namun, ini lambang yang sudah banyak digunakan partai lain. apalagi simbol Pancasila yang tergantung di dada garuda, mulai dari bintang, padi kapas, rantai, sampai kepala banteng dan pohon beringin, sudah digunakan oleh partai yang ada sekarang. Untuk menemukan lambang yang tepat, Fadli Zon mengadakan survei kecil-kecilan.Hasilnya, sebagian masyarakat justru menyukai bila Gerindra menggunakan lambang harimau. Harimau adalah binatang yang sangat perkasa dan menggetarkan lawan bila mengaum. Namun, Prabowo memiliki ide lain, yakni kepala burung garuda, ya hanya kepalanya saja. Gagasan itu disampaikan oleh Prabowo sendiri, yang juga disetujui oleh pendiri partai yang lain.Maka jadilah Partai Gerindra yang kita kenal sekarang. Perpaduan antara nama dan lambang yang tepat, sebab keduanya menggambarkan semangat kemandirian, keberanian dan kemakmuran rakyat. Kepala burung garuda yang menghadap ke kanan, melambangkan keberanian dalam bersikap dan bertindak. Sisik di leher berjumlah 17, jengger dan jambul 8 buah, bulu telinga 4 buah, dan bingkai gambar segi lima yang seluruhnya mengandung arti hari kemerdekaan, 17-8-1945. Dalam perjalanannya kemudian, terbukti, Gerindra mendapatkan tempat di hati masyarakat, meski berusia muda. Ketika iklan kampanye gencar dilakukan, burung garuda dan suaranya ikut memberi latar belakang sehingga para penonton merasa tergugah dengan iklan tersebut.- See more at: http://partaigerindra.or.id/sejarah-partai-gerindra#sthash.wFFevs8t.dpufLangkah pasangan calon gubernur (Cagub) Herman HN - Zainudin Hasan yang meminang Partai Gerindra untuk meminta dukungan pada Pilgub pada 9 April mendatang mendapatkan dukungan penuh dari Ketua DPDPAN Kota Bandarlampung Tobroni Harun.Menurutnya, semakin banyak dukungan dalam pencalonan Manzada akan semakin besar pula peluang untuk mengantarkan pasangan ini menjadi orang nomor satu di Provinsi Lampung.

"Ini jadi sangat bagus kalau Gerindra ke Manzada, berarti akan semakin banyak dukungan. Karena kalau mau menang harus banyak element yang terlibat. Kan kalau digotong rame-rame apapun itu akan terasa ringan," kata Tobroni Harun yang juga merupakan Wakil Walikota Bandar Lampung, saat ditemui di ruangannya, Selasa (11/3).

Terlebih, kata dia, wilayah Lampung ini sangat luas. Jika didukung oleh PAN, Partai non Parlemen dan Partai Gerindra maka peluang untuk menang semakin besar."Seluruh partai pengusung kan punya struktur kepengurusan sampai ke desa-desa. Ini bisa menjadi strategi pemenangan yang kuat," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap semua partai pengusung maupun pendukung bisa bekerja sama untuk mensukseskan jalannya pilgub nanti. Sehingga apa yang ditargetkan oleh semua pihak yang mendukung Manzada bisa sukses.

" Mudah-mudahan dengan adanya sinergitas elemen dan partai yang mendukung Manzada ini. Bisa bersama-sama berusaha untuk mencapai tujuan yakni kemenangan. Karena kemenangan Manzada adalah tugas kita bersama," terangnya.

Selain itu, Tobroni juga berharap target yang direncanakannya yakni memenangkan Manzada hanya dengan satu putaran akan segera terwujud."Kalau semua pendukung solid dan kompak. Bukan tidak mungkin kita menang satu putaran," tukasnya.

Saat disinggung mengenai strategi pemenangan apa yang akan dijalankan oleh partai berlambang matahari putih ini sama dengan partai lainnya? Dirinya belum bisa memaparkannya secara gamblang.Lihat sajalah ke depannya bagaimana. Yang jelas kita hanya menjalankan apa yang diperintahkan dari pusat. Strategi menang pilgub, pileg, dan pilpres harus dijalankan sebaik mungkin, tuturnya. (El Shinta)

Sumber Berita:http://swaralampung.com/berita-pan-dan-gerindra-duet-manzada-makin-kuat.html#ixzz2xiFAWxjW

Strategi komunikasi dalam politik merupakan salah satu kunci keberhasilan sebuah Partai politik dalam memenangkan pemilu. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki asas demokrasi, yaitu pemerintahan yang dilakukan dari rakyat, oleh rakyat, dan kembali kepada kepentingan rakyat melalui perwakilan anggota legislatif. Dalam kondisi seperti ini, Partai Gerindra hadir sebagai respon atas kegagalan partai politik yang ada dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai penyambung serta penyerap aspirasi rakyat. Dalam penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana strategi komunikasi politik PAC Partai Gerindra dalam Pemilu Legislatif di Depok? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui strategi komunikasi politik Partai Gerindra dalam Pileg di Depok. Sedangkan metodologi yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini menggunakan kualitatif yaitu, melakukan wawancara langsung dengan Muhammad, HB selaku Pimpinan PAC Partai Grindra Limo, kemudian mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikan data kegiatan PAC. Sedangakan analisis yang digunakan adalah deskriptif interpretatif yaitu menjelaskan langkah-langkah strategi komunikasi politik yang dilakukan PAC Partai Gerindra Limo dalam Pileg di Depok. Teori yang digunakan dalam pembahasan ini adalah teori Graber yang mengatakan bahwa sosialisasi merupakan tahapan belajar, penerimaan, dan improvisasi kebiasaan-kebiasaan, aturan-aturan, struktur, serta faktor lingkungan yang membentuk kehidupan politik. Kemudian teori Krech menggaris bawahi ada dua hal penting dalam sosialisasi politik yaitu konteks verbal dan non verbal. Kerja keras yang dilakukan PAC Limo melalui berbagai macam program, baik dari partai, maupun caleg itu sendiri tidak sia-sia. Ada lima hal yang menjadi strategi komunikasi PAC Partai Gerindra Limo dalam mensukseskan Pemilu Legislatif, yaitu, Pertama, melakulan sosialisasi politik baik yang dilakukan melalui komunikasi massa maupun komunikasi interpersonal dengan mengangkat isu-isu yang relevan untuk dijadikan slogan.. Kedua, memperluas jaringan partai dengan menggandeng tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, ataupun pendekatan secara personal (ikatan emosional). Ketiga, menjalankan kampanye individu dan kampanye terbuka. Keempat, mengoptimalkan peran media massa dengan terus menjalin hubungan dengan pers, baik berupa pengiriman rilis berita maupun penginformasian kegiatan partai. Kelima, melakukan pencitraan politik yang bertujuan untuk meyakinkan masyarakat bahwa Partai Gerindra berbeda dengan partai lain.

Partai Gerindra secara resmi telah bulat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014, meski terganjal minimnya kursi di Parlemen. Lalu, langkah apa yang disiapkan untuk memenangkan prabowo sebagai presiden?

"Pertama sekarang ini partai sedang sibuk-sibuknya melakukan pengggalangan terhadap konsolidasi partai, pencalonan pak Prabowo seperti yang kita tahu hanya dapat dicalonkan oleh 20 persen dari jumlah anggota DPR RI. Ada 560 anggota DPR RI, 20 persennya berarti 112 kursi," kata Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani di acara Rakerda Partai Gerindra DKI, di Hotel Royal Century, Jakarta, Sabtu (8/12/2012).

Menurutnya, Partai Gerindra hari ini hanya ada 26 kursi di parlemen, jika pada 2014 Partai Gerindra tidak mencapai 112 kursi, maka itu berat, Gerindra harus mengusung Prabowo melalui koalisi dengan partai lain.

"Makanya kita harus menaikkan perolehan kursi partai sampai 5 kali lipat untuk mencapai 112 kursi dari 26 kursi yang ada, berarti perlu kerja keras, perlu kerja berat. Nah, kerja keras ini harus dikonsolidir dalam bentuk konsolidasi partai," jelasnya.

Ia menuturkan, hal yang kedua yang perlu dilakukan oleh Gerindra adalah melakukan penggalangan-penggalangan terhadap masyarakat, kemudian struktur partai dibariskan, begitu juga dengan dukungan masyarakat yang terus digalang.

"Lalu hal yang ketiga kita juga perlu melakukan komunikasi politik dengan partai lain, tercapai atau tidak tercapai 112 kursi gerindra tahun 2014, koalisi adalah keharusan. Anda tahu undang-undang menyebutkan kekuasan DPR sangat besar, dari mulai persetujuan atas anggaran dan persetujuan-persetujuan lainnya," ungkapnya.

"Agak berat apabila partai didukung oleh minimal partai yang ada di senayan, nantinya akan saling menyandera antara senayan dengan istana. Maka koalisi juga suatu keharusan pada saat Prabowo jadi presiden nanti. Maka komunikasi polititk kepada banyak partai mesti kita galang," tegasnya.

Soal partai mana yang akan diajak koalisi, menurutnya hal itu belum saatnya ditentukan, karena yang terpenting adalah membangun konsolidasi internal dan penggalangan kepada masyarakat.

Partai Gerindra sedang berada di atas angin. Setelah resmi bercerai dengan jagoannya Amalsyah Tarmizi, kini partai besutan Prabowo Subianto itu menjadi pusat perhatian para pasangan calon gubernur-wakil gubernur (cagub-cawagub) Lampung.Gerindra pun belum berani mengambil keputusan final. Partai berlambang burung garuda itu pun cukup pintar menarik retrebusi dari pasangan calon. Mereka masih menghitung-hitung angka, berapa persentase keuntungan untuk partai, termasuk peluang menang pasangan calon.Isu santer beredar, jajaran petinggi di DPD Partai Gerindra Lampung, tengah menunggu suplai atau pasokan amunisi agar, logistik yang digunakan untuk bertarung hingga 9 April mendatang dapat tercukupi, sehingga target untuk menggeser sang jawara Partai Demokrat dapat terlampaui.Terkait hal ini Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara. Ia menegskan Partai Gerindra mencari potensi kemenangan sebagai prioritas. Nah untuk memutuskan siapa pasangan cagub-cawgub Lampung yang akan diusung, tentu menunggu hasil rapat internal termasuk petunjuk Prabowo. Terkait dengan konstelasi yang berkembang termasuk, merapatnya pasangan nomor urut tiga Herman HN-Zainudin Hasan, dan cagub yang diusung koalisi Partai Golkar dan Partai Hanura, M. Alzier Dianis Tabrani yang menyempatkan diri bertandang ke markas DPD Partai Gerindra Lampung, kemarin (11/3), Muzani berpendapat ini adalah bagian dari strategi yang biasa dimainkan sebelum perang dimulai. Kami belum memutuskan sikap hingga hari ini. Tapi dalam beberapa hari kedepan, akan ada langkah kongrit dari DPP. Lihat nanti ya, kami pun masih merapatkan hal ini, kata Muzani lewat sambungan telepon.Ditambahkan anggota DPR RI ini, kedekatan emosional, termasuk potensi kemenangan adalah poin plus arah dukungan partai besutan Prabowo. Yang didukung, tentu punya potensi kemenangan, sisanya kedekatan, dan deal politik kedepan, singkat Muzani.Muncul kesan, bahwa Partai Gerindra mengabaikan komitmen dengan pasangan Amalsyah-Gunadi, Muzani enggan mengulasnya lebih dalam terkait hal ini.Benar Partai Gerinda mendukung majunya pasangan Amalsyah-Gunadi lewat jalur independen. Tapi dalam perkembangannya, ada perubahan dengan penarikan berkas pencalonan. Ini yang belum kita tentukan, sabarlah secepatnya pasti ada keputusan, kemana angin Gerindra, singkat Muzani. Penegasan Muzani serupa dipaparkan Ketua DPD Partai Gerindra Lampung Gunadi Ibrahim. Ia menampik jika Gerindra sedang berada diatas angin. Wah, ngak di atas angin lah. Bagaimana kalau jatuh. Kan sakit. Menjawab kondisi saat ini, sederhana saja. Semua yang merapat, kuncinya ada di DPP, papar Gunadi.Ia menyebut Herman HN adalah sahabatnya, sementara Alzier Dianis Tabrani adalah kakaknya. Semua saudara saya itu saya usulkan ke DPP, terserah bagaimana baiknya DPP dalam mengambil keputusan. Saya sih maunya semuanya diusung, tapi apa bisa, timpal Gunadi. Begitu pula dengan beberapa pasangan calon lain, seperti Berlian Tihang, yang berpasangan dengan Mukhlis Basri maupun M. Ridho Ficardo yang maju berpasangan dengan Bachtiar Basri. Berlian itu om saya, apalagi pak Mukhlis. Dengan Ridho, pun demikian. Kami kenal baik, jadi saya serahkan. Nah kalau ditanya kapan keputusan final, saya jawab secepatnya, kata Gunadi.Terpisah, calon wakil gubernur Mukhlis Basri menanggapi santai terkait, upaya yang dilakukan kandidat nomor urut tiga dan empat dalam menarik simpati Partai Gerindra.Gunadi Ibrahim yang kebetulan ketua DPD Partai Gerindra itu adalah saudara saya, secara emosional tentu dekat, baik secara pribadi maupun dengan partai (PDI Perjuangan). Apakah akan ada rencana yang lain, saya belum melihat itu. Saya ini kan cuma calon wakil sepenuhnya saya serahkan ke pak Berlian sebagai cagub, papar Mukhlis.Bupati Lampung Barat ini menambahkan, gerakan memenangkan Berlian-Mu, terus berjalan bersama simpatisan, relawan dan partai koalisi PDIP, PPP, maupun PKB.Nah ketika Partai Gerindra masuk dan menjadi bagian pemenangan Berlian-Mu, tentu kekuatan besar ini akan semakin kokoh, menggapai kemenangan bersama rakyat. Koalisi yang dibangun saat ini semakin solid, tujuan kita jelas yakni menang bersama rakyat karena potensinya besar, tandas Mukhlis.Kemenangan ditangan rakyat, lanjut Mukhlis adalah kemenangan sejati. Maka, jangan pilih pemimpin yang bisanya bagikan susu, sabun apalagi gula. Lihat visi dan programnya. Lihat juga bukti yang sudah ada, kalau soal kesehatan masyarakatnya saja tidak diperhatikan, bagaimana kedepan mau dipilih. Ini kita bicara bukti, bukan lagi janji!, timpal kader PDI Perjuangan itu. Senada disampaikan calon gubernur Berlian Tihang yang memang dekat dengan sejumlah petinggi partai berlambang burung garuda itu. Ia menyebut, Prabowo sangat memahami peta politik di Lampung.Pak Prabowo sangat faham kondisi Lampung. Saya pribadi sangat menghormati beliau. Arah, dan kemana Gerindra pun, sedikit banyak saya tahu, keputusan jelas ada ditangan Gerindra. Dan itu harus kita hormati, kat Berlian Tihang, lewat pesan singkatnya.Berlian mengaku berkeinginan untuk bisa sowan, ke DPD Partai Gerindra, namun padatnya agenda, terpaksa harus tertunda. Yang pasti, saya komunikasi selalu dengan mereka. Hati kami pun sama, dekat, dan memiliki komitmen bersama, harapannya Gerindra solid, pungkas mantan Sekprov Lampung itu.Untuk diketahui, Alzier Dianis Thabranie berusaha meminang Partai Gerindra itu untuk mengusungnya dalam Pilgub 9 April mendatang.Usai pertemuan Alzier mengatakan, menyerahkan sepenuhnya kepada Gunadi Ibrahim untuk memutuskan siapa cagub yang akan diusung. Saya silaturahmi ke DPD Partai Gerindra. Karena orang tua pak Gunadi itu kawan lama saya. Jadi saya sudah seperti keluarga dengan Partai Gerindra, kata Alzier. Begitu pula dengan Gunadi Ibrahim, bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai Gerindra untuk memutuskan siapa cagub yang akan didukung oleh Gerindra.Karena DPP yang berhak melakukan penilaian terhadap cagub yang meminang Partai Gerindra. Bisa salah satu atau tidak ada yang mendapat rekomendasi dari DPP, kata Gunadi.Pertimbangan Partai Gerindra ingin turut serta pada pilgub diantaranya, membuat partai ini tujuannya untuk dapat mencapai kekuasaan, kemudian tentunya di dalam pemilukada yang berlangsung selama lima tahun sekali ini dapat memberikan kontribusi suara.Kita tunggu sampa nanti sore (kemarin), kalau nggak ada cagub lain yang datang, maka hanya kedua cagub ini aja yang saya sampaikan ke DPP. Tapi kami memberikan peluang kepada semua cagub, jelasnya.Sedangkan dari kubu pasangan M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, tak begitu menggubris gerakan yang dilakukan beberapa calon yang ada. No comment dulu, soal itu ya singkat juru bicara Ridho-Bachtiar, Fajrun Najah Ahmad.Herman HN sebelumnya menuturkan, Partai Gerindra saat ini sedang naik daun. Untuk itu pihaknya menginginkan partai besutan Prabowo Subianto ini untuk mendukung pencalonannya sebagai cagub.Kami memiliki kesamaan visi dan misi, yakni untuk membuat Lampung menjadi lebih baik. Kita ingin Gerindra dan PAN sama-sama menjadi besar," kata Herman HN. Keinginan dirinya agar Gerindra mendukungnya, karena sejak awal Partai Gerindra telah bersamanya.Saya yakin Gerindra akan mendukung kami. Kami juga sering berkomunikasi dengan Gerindra dan saya sudah dua kali berkomunikasi dengan Prabowo pada saat berkunjung ke Lampung, beber wali kota Bandarlampung itu.(ful/ben/ful)