strategi pemasaran produk simpanan...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN
BMT AL FATH IKMI PAMULANG
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh :
Robby Barokah
NIM: 206046103873
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Robby Barokah
NIM : 206046103873
Prodi/Jurusan : Muamalat/Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pendidikan BMT AL
FATH IKMI Pamulang
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 28 Juni 2010
Robby barokah
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmat
yang tak dapat terukur yang dikaruniakan-Nya pada penulis sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk
meraih gelar kesarjanaan pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta. Shalawat beserta salam penulis haturkan kepada kekasih Allah SWT
junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. beserta keluarga, para sahabat hingga
para pengikutnya.
Walaupun masih dirasakan terdapat beberapa kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, baik dalam penyusunan kata-kata maupun dalam penyajiannya, tetapi
penulis telah berusaha untuk memberikan yang terbaik sesuai dengan bimbingan dari
dosen beserta saran-saran. Bentuk nyata skripsi ini, bukan hanya karena buah dari
kerja keras penulis, akan tetapi banyak pihak yang ikut membantu, mendoakan serta
memberikan dorongan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Amin Suma,
SH., M.A., M.M.
i
2. Ketua Jurusan Muamalat Dr. Euis Amalia, M.Ag., dan Sekretaris Jurusan H. Ah.
Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H, terima kasih atas bimbingan baik secara
langsung maupun tidak langsung selama penulis menempuh masa studi.
3. Dosen Pembimbing, Dr. Hasanudin, M.Ag., dan Kamarusdiana, S.Ag., M.H yang
senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan,
pemikiran dan semangat kepada penulis di tengah kepadatan kegiatan beliau,
semoga Allah SWT mempermudah setiap gerak langkah perjuangan beliau dan
senantiasa melimpahkan kebaikan, amin.
4. Manajer Tamwil BMT Al Fath IKMI Pamulang Bp. Saimin dan Customer
Service Rika Nurlaila, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian dengan memberikan informasi dan data yang penulis butuhkan dalam
penelitian ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap Staff Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.
6. Pimpinan Perpustakaan baik Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan Fakultas
Syariah dan Hukum yang telah memberikan fasilitas dan bantuan untuk
mendapatkan referensi yang penulis butuhkan dalam penelitian ini.
7. Ayahanda Harun Al Rasyid dan Ibunda Sumarni, terima kasih yang tak terhingga
banyaknya atas segala dukungan dalam kesabaran, keikhlasan, perhatian dan
kasih sayang yang tak terbatas, senantiasa memotivasi dan menguatkan penulis
disaat lelah dan lemah hingga dalam do’a tak pernah berhenti memohon pada-Nya
untuk memberikan yang terbaik untuk penulis.
ii
iii
8. Kakak-kakak dan keponakan ku tersayang, yang selalu menemani penulis dengan
canda dan kasih sayang, terima kasih karena menjadikan hidup terasa amat
berharga.
9. Semua sahabat-sahabat yang selalu mendo’a kan, memberikan kasih sayang, dan
dukungan yang selalu ikhlas membantu dan menemani penulis, Perbankan
Syariah-A angkatan 2006 dan keluarga besar Perbankan Syariah angkatan 2006,
terima kasih atas warna-warni yang telah kalian berikan dalam hari-hari penulis.
10. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa
hormat dan terima kasih kepada kalian semua.
Semoga bantuan dari semua pihak bernilai amal sholeh di sisi Allah SWT.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi bagi pengembangan ilmu ekonomi Islam.
Jakarta, 28 Juni 2010
Robby Barokah
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................. 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 11
D. Review (Kajian) Penelitian Terdahulu ............................................... 12
E. Metode Penelitian .............................................................................. 14
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 19
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI, PEMASARAN,
PRODUK, DAN BMT
A. Strategi .............................................................................................. 21
B. Pemasaran .......................................................................................... 25
C. Produk ................................................................................................ 46
D. BMT (Baitul Maal wat Tamwil) ....................................................... 49
iv
v
BAB III GAMBARAN UMUM BMT AL FATH IKMI PAMULANG
A. Sejarah BMT AL Fath IKMI ............................................................ 55
B. Landasan Hukum ............................................................................... 56
C. Visi, Misi dan Tujuan ......................................................................... 56
D. Budaya Kerja ...................................................................................... 57
E. Produk-Produk BMT Al Fath IKMI .................................................. 57
F. Simpanan Pendidikan ......................................................................... 61
G. Struktur Organisasi ............................................................................ 64
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Cara Memasarkan Produk SIDIK (Simpanan Pendidikan) Yang
Diterapkan Oleh BMT Al Fath IKMI Kepada Para Mitra ................. 67
B. Strategi Pemasaran Produk SIDIK (Simpanan Pendidikan) BMT Al Fath
IKMI. .................................................................................................. 69
C. Mekanisme Bagi Hasil Produk SIDIK (Simpanan Pendidikan) Antara
BMT Al Fath IKMI dengan Mitra ..................................................... 80
D. Analisa Penulis ................................................................................... 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 89
B. Saran ................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 93
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Informasi Bagi Hasil Produk SIDIK
Tabel 4.2 : Jumlah Mitra Produk SIDIK
Tabel 4.3 : Realisasi Penyaluran Dana SIDIK
Tabel 4.4 : Rincian Bagi Hasil Produk SIDIK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gagasan adanya lembaga perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariat Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya suatu sistem ekonomi
Islam.
Gagasan mengenai konsep ekonomi Islam secara Internasional muncul
pada sekitar dasawarsa 70-an, ketika pertama kali diselenggarakan konferensi
Internasional tentang ekonomi Islam di Makkah pada tahun 1976.
Diantara pemikir-pemikir sistem ekonomi Islam tersebut terdapat pola
kecenderungan yang berbeda-beda, pada dasarnya terdapat dua kelompok
kecenderungan yaitu kecenderungan teoritis, dengan memberikan alternatif
konsep dan kecenderungan pragmatis dengan mendirikan lembaga-lembaga
ekonomi dan keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip Islam. Salah satu di
antaranya kecenderungan kelompok kedua tersebut adalah mendirikan bank-
bank Islam.
Di dalam perkembangannya, kelompok pragmatis yang lebih tampak
keberhasilannya karena jauh sebelum adanya gagasan ekonomi Islam telah
diawali dengan suatu upaya untuk mendirikan bank-bank Islam.
1
2
Pada tahun 1920, di Mesir didirikan bank Islam yang pertama kali dengan
nama Bank Mesir, kemudian disusul tindakan pemerintah Republik Arab untuk
menasionalisasikan bank.
Lembaga perbankan Islam mengalami perkembangan yang amat pesat
dengan lahirnya Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 1975 yang
bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan
kesejahteraan sosial bagi negara-negara anggota dan masyarakat Muslim pada
umumnya.1
Jika mau melihat pemberdayaan ekonomi rakyat dalam arti sebenarnya,
lihatlah kiprah BMT (Baitul Mal waa Tamwil). Dari pedagang pecel, bakul
sayur, sampai toko-toko kelontong, sembako, atau kios sepatu berukuran sedang
dan kecil, telah sukses bermitra dengan BMT. Mereka dapat memperoleh
pendanaan murah lagi berkah dari lembaga keuangan syariah mikro yang kini
jumlahnya ditaksir 3.000-an tersebar di seluruh Indonesia.
Mereka hampir tanpa publikasi, tapi penetrasi dalam peran ekonomi ke
masyarakat menengah bawah begitu dalam.2
Peran BMT dalam memberikan kontribusi kepada bergeraknya roda
ekonomi kecil, jelas riil. Sementara perbankan dililit ’lemak’ dana yang tak
mampu disalurkan, BMT langsung masuk ke pengusaha. Tapi bukan itu saja
1 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait (BAMUI, Takaful dan Pasar Modal Syariah) (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.1-2.
2 M. Luthfi Hamidi, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003),
h.83.
3
nilai strategis BMT. Satu yang paling istimewa, BMT juga menjadi agen
pengembangan dan penyantun masyarakat papa.3
Dalam rangka turut serta untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
Indonesia, salah satunya BMT memberikan kontribusi dalam bidang
pendidikan.
Pendidikan nasional sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup
mendasar, terutama berkaitan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (Undang-Undang SISDIKNAS), manajemen, dan kurikulum, yang
diikuti oleh perubahan-perubahan teknis lainnya. Perubahan-perubahan tersebut
diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan pendidikan, baik
masalah-masalah konvensional maupun masalah-masalah yang muncul
bersamaan dengan hadirnya ide-ide baru (masalah inovatif). Di samping itu,
melalui perubahan tersebut diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi
peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia
(PSDM), untuk mempersiapkan bangsa indonesia memasuki era kesejagatan
dalam kesemrawutan global.
Perubahan-perubahan di atas, menuntut berbagai tugas yang harus
dikerjakan oleh para tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya
masing-masing, mulai dari level makro sampai pada level mikro, yakni tenaga
kependidikan di sekolah. Di sekolah terdapat dua boss yang paling berperan dan
3 Ibid., h.87
4
sangat menentukan kualitas pendidikan; yakni kepala sekolah dan guru. Dalam
persfektif globalisasi, otonomi daerah, dan desentralisasi pendidikan serta untuk
menyukseskan manajemen berbasis sekolah dan kurikulum berbasis
kompetensi, kepala sekolah merupakan figur sentral yang harus menjadi teladan
bagi para tenaga kependidikan lain di sekolah. Oleh karena itu, untuk
menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan yang dilakukan dan
diharapkan, perlu dipersiapkan kepala sekolah profesional, yang mau dan
mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi terhadap berbagai
kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien.4
Berbicara mengenai situasi pengajaran di Indonesia, kita tidak dapat
menutupi kenyataan di mana sekolah-sekolah masih menggunakan penguasaan
mata pelajaran-mata pelajaran. Akibatnya, peranan dan minat guru-guru
ataupun murid-murid masih banyak dibatasi oleh policy serta pengawasan dari
pihak pemerintah. Memang ada kemungkinan, bahwa keberhasilan pendidikan
kita adalah tidak lepas hubungannya dengan keterampilan guru-guru dalam
mengelola belajar-mengajar. Pendidikan kita sekarang belum banyak
memperhatikan minat dan kebutuhan anak didik. Pendidikan kita masih banyak
digumuli dengan masalah-masalah kompetensi lembaga pendidikan serta
pemenuhan kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja.
4 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.v-vi.
5
Dari kenyataan di atas, maka sudah tiba masanya sekarang dimana
pendidikan hendaknya lebih melayani kebutuhan dan hakikat psikologis anak
didik. Pendidikan seharusnya mempunyai kreasi-kreasi baru di sepanjang waktu
dengan berorientasi kepada sifat dan hakikat anak didik. Selama anak sekolah
hanya menyenangi puisi-puisi dari pada menulis naskah-naskah kreatif dan
selama anak-anak sekolah dilatih perhitungan matematis yang kurang berguna
daripada mengajarkan manfaat perhitungan tersebut bentuk kegunaannya yang
nyata, maka selama itu pula pendidikan di sekolah belum berhasil.5
Sebenarnya masalah pendidikan nasional bukanlah masalah prosentasi
dari alokasi dana dalam APBN dan APBD. Masalahnya ialah apakah kualitas
pendidikan yang diketahui sangat merosot dapat dipecahkan dengan ujian
nasional seperti yang dilaksanakan dewasa ini? Ataukah ada masalah-masalah
yang lebih mendasar yang perlu diatasi? Tetapi bagaimankah masalah-masalah
dasar serta pemecahannya dapat diketahui? Dalam pelaksanaan ujian nasional
selama ini yang berdalih untuk meningkatkan kualitas pendidikan, ternyata
tidak memberikan sumbangan apapun dalam upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Ujian nasional seperti ini yang terus berlangsung dari tahun ke
tahun dan hanya memboroskan uang rakyat untuk hal-hal bagi keuntungan
sekelompok kecil birokrasi dan pemimpin-pemimpin yang tidak mempunyai
komitmen bagi pendidikan anak bangsa. Ujian nasional itu perlu yaitu untuk
5 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h.24-25.
6
memberikan peta permasalahan dari pendidikan nasional yang tersebar luas di
suatu negara Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau dengan penduduk nomor
4 terbesar di dunia. Berdasarkan pemetaan pendidikan nasional yang antara lain
diperoleh dari ujian nasional dapat dirumuskan langkah-langkah yang perlu
diambil oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah masing-masing untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dari pemetaan itu dapat diketahui
kelemahan-kelemahan maupun kekuatan-kekuatan yang ada dalam pelaksanaan
pendidikan nasional.
Di tengah kontroversi kualitas pendidikan nasional ada yang beranggapan
bahwa kualitas pendidikan nasional tidak kalah dibandingkan dengan negara-
negara lain sebagaimana yang ditunjukkkan oleh kemenangan-kemenangan
yang diraih oleh siswa-siswa Indonesia dalam berbagai lomba internasional,
misalnya dalam olimpiade fisika dan matematika. Namun demikian,
kemenangan dari beberapa siswa Indonesia memang perlu dibanggakan tetapi
juga mengusik pemikiran kita mengenai keadaan yang sebenarnya dari
pendidikan nasional kita. Di tengah-tengah keterpurukan pendidikan nasional
ternyata masih banyak bakat-bakat tersembunyi yang ada pada anak-anak
bangsa. Kemenangan-kemenangan yang diraih tersebut sebenarnya
menunjukkan adanya kolam bakat yang tersembunyi di dalam pendidikan
nasional yang seharusnya dapat digali dan ditunjukkan oleh lebih banyak anak
bangsa lagi. Dari kemenangan-kemenangan para siswa dari berbagai penjuru
Indonesia menunjukkan beberapa hal yang menarik misalnya kemenangan-
7
kemenangan tersebut diraih oleh siswa-siswa sekolah-sekolah yang berada di
ujung paling barat Indonesia yaitu di Papua.6
Selanjutnya para siswa tersebut berasal bukan saja dari sekolah negeri
tetapi juga berasal dari sekolah-sekolah swasta. Semua hal ini merupakan
indikator sementara bahwa kemerosotan mutu pendidikan nasional tidak terletak
kepada kemampuan inteligensi para siswa Indonesia tetapi lebih-lebih di
sebabkan karena kesempatan yang tidak merata untuk memperoleh pendidikan
yang baik dari anak-anak bangsa kita. Selain dari pada itu kualitas pembinaan
dari para guru, kesempatan belajar yang tersedia di dalam lingkungan sekolah
dan masyarakat, serta biaya-biaya yang optimal yang dibutuhkan di dalam
pendidikan yang berkualitas yang rupa-rupanya belum secara merata dapat
dinikmati oleh anak-anak bangsa.7
Seperti diketahui kualitas pendidikan bukan hanya ditentukan oleh
kurikulum (standarisi) tetapi juga oleh faktor-faktor yang lain seperti
penguasaan para siswa terhadap isi yang telah digariskan di dalam kurikulum
serta tersedianya sumber-sumber belajar yang memadai (opportunity to learn,
OTL). Di dalam suatu penelitian mengenai apakah pendidikan di Amerika
Serikat telah berhasil ditingkatkan sesudah 20 tahun pelaksanaan pembaharuan
6 H.A.R. Tilaar, Standarisasi Pendidikan Nasional SuatuTinjauan Kritis (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.4-5.
7 Ibid., h.5.
8
ternyata bahwa pada akhirnya peningkatan kualitas terpusat dan ditentukan oleh
perbaikan proses belajar mengajar.8
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi anak-anak bangsa.
Sementara biaya pendidikan terus meningkat. Akankah anak-anak bangsa gagal
dalam pendidikan karena persoalan biaya?. Berdasarkan pernyataan di atas,
BMT Al Fath IKMI melakukan terobosan baru untuk ikut serta dalam
meningkatkan mutu pendidikan nasional dan untuk memberikan langkah
kemudahan bagi anak-anak bangsa dalam memperoleh pendidikan, maka BMT
Al Fath IKMI menerapkan produk SIDIK (Simpanan Pendidikan) dalam rangka
membantu perencanaan keuangan bagi orang tua agar putra-putri nya sukses
dalam pendidikan. Tanpa adanya perencanaan yang baik maka dana yang sudah
dialokasikan untuk biaya pendidikan, kadang terpakai untuk kebutuhan hidup
yang lain.
Berdasarkan pada pemikiran dan pertanyaan di atas, maka penulis tertarik
untuk menjawab, meneliti, mengkaji dan menganalisa lebih jauh dan mendalam
pertanyaan dan pernyataan tersebut dalam skripsi ini dengan judul ”Strategi
Pemasaran Produk Simpanan Pendidikan BMT Al Fath IKMI Pamulang”.
8 Ibid.
9
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
BMT pada perkembangannya masih berbadan hukum koperasi dengan
mengacu kepada UU No. 25 Tahun 1992, diantaranya adalah BMT Al Fath
IKMI dengan badan hukum 650/BH/KWK.10/VI/1998 dengan nama
“Koperasi simpan pinjam Pamulang”, dengan akte perubahan
518/BH/PAD/Koperasi/2005 dengan nama “Koperasi BMT AL-FATH
IKMI.
BMT Al Fath IKMI menerapkan berbagai macam produk
penghimpunan dana yang salah satunya adalah produk SIDIK dengan tujuan
untuk membantu perencanaan keuangan bagi mitra agar putra-putrinya
sukses dalam pendidikan. Hal ini sangat menarik, karena pendidikan di
Indonesia harus lebih ditingkatkan kualitasnya. kemerosotan mutu
pendidikan nasional tidak terletak kepada kemampuan inteligensi para siswa
Indonesia tetapi lebih-lebih di sebabkan karena kesempatan yang tidak
merata untuk memperoleh pendidikan yang baik dari anak-anak bangsa kita.
Selain dari pada itu kualitas pembinaan dari para guru, kesempatan belajar
yang tersedia di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat, serta biaya-
biaya yang optimal yang dibutuhkan di dalam pendidikan yang berkualitas
yang rupa-rupanya belum secara merata dapat dinikmati oleh anak-anak
bangsa.
10
Aktifitas pemasaran diperlukan baik oleh perusahaan yang baru
diluncurkan maupun perusahaan yang telah berjalan. Pemasaran merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan karena itu
pemasaran selalu memperoleh posisi penting dan dipandang sebagai jantung
perusahaan. Tanpa pemasaran, suatu perusahaan akan seperti kehilangan
dorongan untuk bertahan dan bersaing yang selanjutnya membawa
perusahaan menuju titik kemunduran, bahkan kekalahan dalam persaingan.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka sebuah perusahaan dalam hal ini
BMT Al Fath IKMI haruslah memiliki strategi pemasaran yang baik mulai
dari segmentasi pasar, penentuan target pasar, dan positioning serta
menerapkan berbagai macam strategi mulai dari strategi produk, strategi
harga, strategi distribusi, dan strategi promosi kemudian ditambah dengan
strategi khusus dalam memasarkan produk SIDIK (Simpanan Pendidikan)
agar masyarakat dapat tertarik dan berminat untuk mengambil produk
SIDIK.
Untuk lebih fokus dalam pembahasan skripsi ini, maka pembahasan
hanya dibatasi pada strategi pemasaran secara umum dan strategi pemasaran
secara khusus yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI.
2. Perumusan Masalah
Untuk mencegah terjadinya pembahasan yang melebar, maka penulis
membuat perumusan masalah sebagai berikut :
11
1. Bagaimana cara memasarkan produk SIDIK (Simpanan Pendidikan)
yang diterapkan oleh BMT Al Fath IKMI kepada para mitra ?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk SIDIK (Simpanan Pendidikan)
yang dilakukan oleh BMT AL Fath IKMI ?
3. Bagaimana mekanisme bagi hasil produk SIDIK (Simpanan Pendidikan)
antara BMT Al Fath IKMI dengan mitra ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban
dari permasalahan di atas, namun secara khusus dikemukakan sebagai berikut :
1. Mengetahui produk SIDIK yang diterapkan BMT Al Fath IKMI.
2. Mengetahui mekanisme bagi hasil produk SIDIK antara BMT Al Fath IKMI
dengan mitranya.
3. Mengetahui strategi pemasaran produk SIDIK yang dilakukan oleh BMT Al
Fath IKMI.
Adapun hasil dari penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi BMT Al Fath IKMI, Pembaca maupun pribadi, selain
itu juga diharapkan dapat bermanfaat :
1. Secara akademis, adalah menambah khazanah pengetahuan di bidang
Ekonomi Islam umumnya, khususnya di bidang perbankan syariah.
2. Secara praktis, adalah saran, informasi dan referensi bagi BMT dalam
meningkatkan pelayanan dan memberikan kepuasan bagi mitra.
12
3. Penulis memperoleh pengetahuan berharga tentang produk SIDIK BMT AL
Fath IKMI
4. Masyarakat dapat mengetahui produk SIDIK BMT Al Fath IKMI Sehingga
dapat membantu mempermudah masyarakat dalam melakukan perencanaan
keuangan agar putra-putrinya sukses dalam pendidikan.
5. Hasil penelitian dapat digunakan para mahasiswa sebagai bahan perkuliahan
untuk menambah pengetahuan, khususnya mahasiswa jurusan perbankan
syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas syariah dan hukum.
D. Review Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyertakan review hasil penelitian
terdahulu mengenai strategi pemasaran dan layanan secara umum yaitu :
1. Judul ”Strategi Pemasaran Produk Gadai Syariah Dalam Upaya
Menarik Minat Nasabah Pada Pegadaian Syariah Cabang Dewi
Sartika, Penulis Faridatun Sa’adah, Tahun 1429 H/2008 M, Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Skripsi ini membahas tentang
strategi pemasaran produk gadai syariah, implementasi strategi pemasaran
produk gadai syariah dalam upaya menarik minat nasabah, dan
pertumbuhan jumlah nasabah.
2. Judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan Musyarakah dalam Upaya
Menarik Minat Nasabah (Studi Pada BMT Al-Fath Pamulang),
13
Penulis Ibnu Hamim, Tahun 1427 H/2006 M, Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam). Skripsi ini membahas tentang strategi
pemasaran pembiayaan musyarakah yang diterapkan oleh BMT Al-Fath,
apakah strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT Al-Fath dapat
menarik minat nasabah untuk melakukan pembiayaan musyarakah, dan
apakah pembiayaan musyarakah di BMT Al-Fath menguntungkan
nasabah.
3. Judul ”Analisa Perlakuan Akuntansi Ijarah Pada Lembaga
Keuangan Mikro Syariah (Studi Pada BMT Ta’Awun dan BMT AL
Fath IKMI), Penulis Ajeng Ayu Katrini, Tahun 1430 H/2009 M,
Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Skripsi ini membahas
tentang analisa perlakuan akuntansi ijarah pada BMT Ta’Awun , analisa
perlakuan akuntansi ijarah pada BMT Al Fath, dan membahas hasil
analisis perlakuan akuntansi ijarah pada BMT Ta’Awun dan BMT Al Fath
dengan PSAK No.59.
Berdasarkan review penelitian terdahulu di atas, pembahasan skripsi
penulis memiliki perbedaan. Perbedaan itu terletak pada bagaimana strategi
pemasaran yang dilakukan BMT Al Fath IKMI dalam produk SIDIK (Simpanan
Pendidikan) yang tidak hanya dari strategi produk, strategi harga, strategi
distribusi, dan strategi promosi. Tetapi penulis juga membahas bagaimana BMT
Al Fath IKMI melakukan segmentasi pasar, penentuan target pasar, positioning,
14
serta penulis membahas bagaimana strategi khusus yang dilakukan BMT Al
Fath IKMI pada produk SIDIK, agar dapat menarik minat masyarakat.
Kemudian penulis juga membahas bagaimana produk SIDIK yang diterapkan
dan bagaimana mekanisme bagi hasil antara mitra dengan BMT Al Fath IKMI
pada produk SIDIK tersebut.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan
Penulis melakukan pendekatan dengan cara kualitatif yang bersifat
deskriptif. Data kualitatif, yakni data yang abstrak (intangible) atau tidak
terukur seperti ingin menjelaskan; tingkat nilai kepercayaan terhadap rupiah
menurun, citra perusahaan kurang baik, harga-harga sembako stabil, dan
pelayanannya kurang memuaskan bagi pelanggan.9 Bersifat deskriptif
artinya sekedar untuk melukiskan atau menggambarkan sejumlah variabel
yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, tanpa
mempersoalkan hubungan antarvariabel (jalin menjalinnya antarvariabel)10
yang dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu
9 Rosady Ruslan, Metode Penelitian: public relations dan komunikasi, Ed.1. Cet.4, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h.28-29.
10 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, cet.v, ed.1, (Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2001), h.16.
15
fenomena atau kenyataan sosial11 mengenai bagaimana konsep dan
mekanisme pelaksanaan strategi pemasaran produk SIDIK BMT Al Fath
IKMI pada saat penelitian berlangsung.
2. Jenis Penelitian
a. Library Research (Studi Pustaka) yaitu dengan mengumpulkan dan
menganalisis data dari berbagai sumber yang relevan dengan analisis
yang akan digunakan yaitu majalah-majalah, buku-buku, artikel serta
situs internet yang terkait dengan pembahasan dalam skripsi ini.
b. Field Research (Penelitian Lapangan) yang diperoleh melalui pusat
referensi dengan cara terjun langsung ke lapangan (tempat penelitian)
untuk melihat serta mengambil data-data secara langsung.
3. Data Penelitian
Sumber data yang digunakan adalah :
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber dan
atau hasil dari penelitian lapangan. Untuk memperoleh data primer ini,
penulis secara langsung mengadakan wawancara dengan pihak BMT Al
Fath IKMI terkait dengan permasalahan yang dibahas.
11 Ibid., h.20.
16
b. Data Sekunder, yaitu data yang diterima melalui studi dokumentasi
(library research) yang ada hubungannya dengan materi skripsi ini.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kepustakaan dengan
melakukan kunjungan ke berbagai perpustakaan untuk mendapatkan
data dari berbagai literatur.
Adapun jenis Data yang digunakan adalah menggunakan data primer
(wawancara), data sekunder (studi kepustakaan) dan dengan data kualitatif yang
bersifat deskriptif, yaitu sekedar untuk melukiskan atau menggambarkan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, tanpa
mempersoalkan hubungan antarvariabel (jalin menjalinnya antarvariabel) yang
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau
kenyataan sosial mengenai strategi pemasaran produk SIDIK BMT Al Fath
IKMI.
4. Subjek-objek Penelitian
Subjek-objek penelitian menjelaskan sebagai berikut:
a. Subjek-objek yang menjadi sumber informasi-data adalah pihak-pihak
BMT Al Fath IKMI yang terkait dan berkompeten dengan tujuan
penelitian untuk mendapatkan data yang akurat mengenai strategi
pemasaran produk SIDIK yang dilakukan BMT Al Fath IKMI
(Rumusan masalah penelitian ini). Objek yang menjadi sumber
informasi-data adalah BMT Al Fath IKMI.
17
b. Level analisis yang akan dilakukan adalah deskriptif, yaitu sekedar
untuk melukiskan atau menggambarkan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, tanpa mempersoalkan
hubungan antarvariabel (jalin menjalinnya antarvariabel).
c. Pertimbangan praktis dalam hal ini adalah waktu dalam menyelesaikan
penelitian ini di perkirakan kurang lebih satu bulan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Dilakukan guna mendapatkan data dengan melakukan pengamatan
langsung ke tempat penelitian yaitu BMT Al Fath IKMI Untuk
mendapatkan data yang relevan.
b. Wawancara
Dilakukan penulis secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait
dan berkompeten dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan data
yang akurat.
c. Studi Kepustakaan
Dengan membaca buku literatur yang relevan dengan topik masalah
dalam penelitian ini. Pengumpulan data berasal dari majalah-majalah,
18
buku-buku, artikel, jurnal dan informasi-informasi tertulis lainnya
yang berhubungan dengan pembahasan dalam skripsi ini.
6. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif,
yaitu sekedar untuk melukiskan atau menggambarkan sejumlah variabel
yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, tanpa
mempersoalkan hubungan antarvariabel (jalin menjalinnya
antarvariabel)12 mengenai strategi pemasaran produk SIDIK BMT Al Fath
IKMI.
Selanjutnya dari proses analisa tersebut, untuk mengevaluasi fakta-
fakta dan memberikan penilaian terhadap masalah yang diangkat dalam
penelitian ini, penulis membahas bagaimana segmentasi pasar, target
pasar, dan positioning yang dilakukan BMT Al Fath IKMI pada produk
SIDIK nya. Selain itu, penulis juga menyajikan bagaimana bauran
pemasaran yang terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi
distribusi, dan strategi promosi yang dilakukan BMT Al Fath IKMI pada
produk SIDIK nya.
12 Ibid. h.16.
19
F. Sistematika Penulisan
Secara sistematis, teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007. Adapun penulisan
skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review
penelitian terdahulu, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI,
PEMASARAN, PRODUK, DAN BMT
Bab ini terdiri dari definisi strategi, tujuan strategi, elemen dari
sebuah strategi yang berhasil, definisi pemasaran, perencanaan
pemasaran, strategi pemasaran, bauran pemasaran, definisi
produk, klasifikasi produk, definisi BMT, dan landasan syariah
BMT.
20
BAB III : GAMBARAN UMUM BMT AL FATH IKMI PAMULANG
Bab ini terdiri dari sejarah BMT Al Fath IKMI, landasan hukum,
visi, misi dan tujuan, budaya kerja, produk-produk BMT Al Fath
IKMI, simpanan pendidikan, dan struktur organisasi.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Bab ini terdiri dari pembahasan mengenai cara memasarkan
produk SIDIK yang diterapkan oleh BMT Al Fath IKMI kepada
para mitra, strategi pemasaran produk SIDIK BMT Al Fath
IKMI, dan mekanisme bagi hasil produk SIDIK BMT Al Fath
IKMI dengan mitra, dan analisa penulis.
BAB V : PENUTUP
Bab ini meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi
1. Definisi Strategi
Strategi adalah pusat dan inti yang khas dari manajemen strategik.
Strategi mengacu pada perumusan tugas, tujuan, dan sasaran organisasi;
strategi kebijakan dan program pokok untuk mencapainya; dan metode yang
dibutuhkan untuk menjamin bahwa strategi telah diimplementasikan untuk
mencapai tujuan akhir organisasi.1
J L Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk
mencapi sebuah hasil akhir: ‘Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran
organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi
kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional
mendorong secara langsung strategi kompetitif.’
Bennet (1996) menggambarkan strategi sebagai ’arah yang dipilih
organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya’.
Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi , yaitu :
a. Sebuah rencana – suatu arah tindakan yang di inginkan secara sadar;
1 George A. Steiner dan John B. Miner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, Ed.II, penerjemah Ticoalu dan Agus Dharma, SH. M.Ed (Jakarta: Erlangga, 1997), hal.6.
21
22
b. Sebuah cara – suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk
mengecoh lawan atau kompetitor;
c. Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan;
d. Sebuah posisi – suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah
lingkungan;
e. Sebuah perspektif – suatu cara yang terintegrasi dalam memandang
dunia.2
2. Tujuan Strategi
Strategi dalam pemasaran bertujuan untuk mencari atau menciptakan
kondisi paling menguntungkan untuk menjual produk. Beberapa komponen
dalam strategi pemasaran antara lain :
a. Menentukan segmen pasar, yaitu menentukan siapa yang paling
mungkin dan memastikan menjadi pangsa pasar dari produk yang kita
jual.
b. Menetapkan target penjualan, yaitu merencanakan berupa jumlah produk
yang paling optimal masuk ke segmen pasar. Misalnya produk kita
souvenir pernikahan, segmen pasarnya adalah orang yang punya hajat
pernikahan, maka kita harus mentarget jumlah maksimal pada bulan-
bulan orang melakukan pernikahan.
2 Sandra Oliver, Strategi Public Relations. Penerjemah Sigit Purwanto (Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 2.
23
c. Memberikan pemahaman pasar terhadap produk, yaitu upaya agar
sedapat mungkin keunggulan produk kita mampu membentuk imej di
masyarkat, sehingga produk kita mudah di kenal dan dikenang.
Misalnya, orang seneng sepeda motor merk Honda, karena keiritannya.
Jadi penekanan pembentukan imej adalah sesuatu kelebihan yang ada
pada produk kita dibanding produk lain.
Dari tiga komponen tersebut dapat diaplikasikan menjadi strategi yang
kita susun sehingga siap bersaing di pasar dengan kompetitor lain.
Jadikanlah pasar sebagai obyek penentu agar mereka membeli, membeli,
dan membeli lagi produk yang kita hasilkan, sehingga produk tersebut akan
semakin dikenal di pasar.3
3. Elemen Dari Sebuah Strategi Yang Berhasil
Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa jika suatu straegi harus
berhasil dalam mewujudkan efisiensi dan pemerataan yang optimum dalam
menggunakan sumber daya-sumber daya yang terbatas maka ia harus
mengandung tiga elemen: (a) sebuah mekanisme filter yang memungkinkan
individu memilih antara penggunaan tidak terbatas terhadap sumber daya-
sumber daya dalam suatu cara tertentu sehingga klaim-klaim agregat tidak
3 Sudradjat Rasyid, dkk, Kewirausahaan Santri (BIMBINGAN SANTRI MANDIRI) (Jakarta Timur: PT. Citrayudha Alamanda Perdana, 2005), h.83-84.
24
melebihi penawaran yang ada dan sasaran-sasaran sosioekonomi dalam
sistem itu dapat direalisasikan, (b) sebuah mekanisme yang dapat
memberikan motivasi kepada individu untuk menggunakan miliknya yang
terbaik menurut kehendak mekanisme filter tersebut dengan mengabaikan
apakah hal itu akan memberikan maslahat kepada kepentingan mereka atau
kepentingan masyarakat, dan (c) restrukturisasi sosioekonomi untuk
membantu mentransfer sumber daya-sumber daya terbatas dari satu
penggunaan kepada penggunaan yang lain sehingga pemerataan dan
efisiensi optimum dapat diwujudkan.
Strategi yang diajukan di atas tidak cukup diperlengkapi dengan tiga
elemen pokok saja, tetapi selayaknya menyuntikkan pula suatu dimensi
moral ke dalam sistem ekonomi. Setiap sistem ekonomi yang mempunyai
jawaban-jawaban sekuler terhadap pertanyaan metafisika yang disebutkan di
atas, arti dan tujuan hidup, kepemilikan yang sebenarnya dan tujuan sumber
daya-sumber daya yang terbatas serta hak-hak dan kepentingan individu
dalam masyarakat, tidak akan dapat memberikan motivasi efektif serta
restrukturisasi sosioekonomi.4
4 M. Umer Chapra, Islam dan Pembangunan ekonomi. Penerjemah Ikhwan Abidin Basri,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h.11.
25
B. Pemasaran
1. Definisi Pemasaran
Pemasaran merupakan ujung tombak dari setiap bisnis. Tanpa
pemasaran sehebat apapun bisnis yang dijalankan tidak ada artinya.
Pengertian pemasaran adalah setiap proses atau usaha yang perlu dilakukan
agar produk dan jasa yang akan dijual bisa laku di pasar. Sedang pasar
sendiri adalah semua orang yang mungkin menjadi pembeli dari produk
tersebut. Inti dari pemasaran adalah penjualan (selling).5
Apa sebenarnya arti pemasaran? Banyak orang mengira pemasaran
hanya sekedar penjualan atau periklanan dan pemenuhan kepuasan
pelanggan demi suatu keuntungan. Namun, penjualan dan periklanan
hanyalah puncak gunung es pemasaran. Sekarang, pemasaran harus
dipahami tidak dalam pengertian lama _”katakan dan jual”_ tetapi dalam
pengertian baru yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan. Jika pemasar
memahami kebutuhan-kebutuhan pelanggan dengan baik : mengembangkan
produk yang mempunyai nilai superior ; dan menetapkan harga,
mendistribusikan dan mempromosikan produknya dengan efektif, produk-
produk ini akan terjual dengan mudah. Jadi, penjualan dan periklanan
hanyalah bagian dari “bauran pemasaran” (“Marketing Mix”) yang lebih
5 Sudradjat Rasyid, dkk, Kewirausahaan Santri, h.81.
26
besar-satu set perangkat pemasaran yang bekerja bersama-sama untuk
mempengaruhi pasar.
Jadi definisi pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain.6
Dua tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan
menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan
memberikan kepuasan.7
Menurut pandangan Islam dalam garis besarnya dapat dikatakan
bahwa pemasaran adalah berbagai upaya yang dilakukan agar memudahkan
terjadinya penjualan/perdagangan. Rasulullah saw. adalah orang yang
menggeluti dunia perdagangan, sekaligus seorang pemasar (marketer) yang
andal. Sebagai pedagang, menurut Gunara dan Sudibyo (2006), Rasulullah
saw. berpegang pada lima konsep. Pertama, jujur, suatu sifat yang sudah
melekat pada diri beliau. Kejujuran ini diiringi dengan konsep kedua, yaitu
ikhlas, di mana dengan keikhlasan seorang pemasar tidak akan tunggang
langgang mengejar materi belaka. Kedua konsep ini dibingkai oleh
profesionalisme sebagai konsep ketiga. Seorang yang profesional akan
6 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, cet.I, Ed.VIII, Penerjemah Damos Sihombing (Jakarta: Erlangga, 2001), h.7.
7 Ibid., h.6.
27
selalu bekerja maksimal. Konsep keempat adalah silaturahmi yang
mendasari pola hubungan beliau dengan pelanggan, calon pelanggan,
pemodal, dan pesaing. Sedangkan konsep kelima adalah murah hati dalam
melakukan kegiatan perdagangan. Lima konsep ini menyatu dalam apa yang
disebut kedua penulisnya sebagai soul marketing yang nantinya akan
melahirkan kepercayaan (trust). Kepercayaan ini merupakan suatu modal
yang tidak ternilai dalam bisnis.
Berdasarkan uraian tersebut, maka telaah terhadap pemasaran dan
perdagangan dalam perspektif Islam diharapkan akan mampu menjawab dan
meluruskan berbagai permasalahan dalam bidang ini. Asumsi dasarnya
adalah bahwa perdagangan dengan kejujuran, keadilan, dalam bingkai
ketakwaan kepada Sang Maha Pencipta, merupakan persyaratan mutlak
terwujudnya praktik-praktik perdagangan yang dapat mendatangkan
kebaikan secara optimal kepada semua pihak yang terlibat. Lebih jauh lagi,
dalam melakukan berbagai upaya pemasaran dalam merealisasikan
perdagangan tadi seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip Islam.8
8 Jusmailani, dkk, ed., BISNIS BERBASIS SYARIAH (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.2-3.
28
2. Perencanaan Pemasaran
Rencana penjualan menentukan arah strategi pemasaran. Karena
ketika kita menghasilkan sebuah barang atau jasa, tentu kita akan
merencankan sebaik mungkin agar produk tersebut dapat diterima oleh
konsumen. Ada lima langkah rencana pelaksanaan pemasaran:
a Tetapkan sasaran pemasaran, yang meliputi: 1) lokasi, yaitu lokasi yang
tepat untuk produk yang kita hasilkan. 2) jenis/type konsumen, yaitu
jenis/type calon pembeli, misalnya berdasarkan umur, jenis kelamin,
tingkat ekonomi. 3) sifat dan perilaku, yaitu sifat calon konsumen serta
kebiasaan termasuk gaya hidup kesehariannya.
b. Tetapkan tanggal/bulan target untuk mencapai semua tujuan. Disini
diperlukan adanya time schedule (penjadwalan waktu) sesuai dengan
target yang diinginkan demi efektifitas kerja yang dilakukan sehingga
tidak banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia.
c. Berikan tanggung jawab hanya kepada satu orang. Ini untuk
memudahkan kontrol terhadap keluar masuknya produk melalui
mekanisme yang ada. Untuk langkah awal kita sendirilah yang
melaksanakan tugas ini, seiring dengan kemajuan usaha kita baru nanti
merekrut orang yang amanah dan memang mampu dalam
menanganinya.
29
d. Menentukan langkah-langkah pelaksanaan. Penentuan langkah –langkah
ini berdasarkan skala prioritas agar tujuan pemasaran dapat tercapai.
Mulai dari ketika suatu produk dihasilkan dan bagaimana supaya bisa
sampai ke tangan konsumen.
e. Pengecekan terhadap hasil pemasaran. Tentukan cara pengecekan
keberhasilan pemasaran. Ini sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan
kemajuan dan efektifitas pemasaran dimasa yang akan datang.
Dengan perencanaan pemasaran yang baik dan benar, maka kita akan
dapat menemukan lokasi jualan yang tepat, melakukan promosi dengan cara
yang tepat, menemukan cara berjualan pada saat yang tepat dan menemukan
calon pembeli yang tepat. Sehingga pembeli yakin bahwa membeli produk
kita lebih menguntungkan dibanding membeli barang pada pesaing kita.
ingat bahwa kepuasan konsumen berdampak pada meningkatnya daya beli
dan itu adalah tujuan pemasaran.9
3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran diperlukan baik oleh perusahaan yang baru
diluncurkan maupun perusahaan yang telah berjalan. Pemasaran merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan karena itu
pemasaran selalu memperoleh posisi penting dan dipandang sebagai jantung
9 Sudradjat Rasyid, Kewirausahaan Santri, h.82-83.
30
suatu perusahaan. Tanpa pemasaran, suatu perusahaan akan seperti
kehilangan dorongan untuk bertahan dan bersaing yang selanjutnya
membawa perusahaan menuju titik kemunduran, bahkan kekalahan dalam
persaingan.10
Supaya berhasil, perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi
pesaing dalam memuaskan konsumen sasaran. Maka strategi pemasaran
harus disesuaikan menurut kebutuhan konsumen maupun strategi pesaing.
Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan
melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan secara terus menerus
membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan
oleh produk, harga, distribusi, dan promosinya terhadap pesaing dekatnya.
Dengan cara ini, perusahaan dapat melihat seberapa besar keuntungan serta
kerugian potensial. Maka timbul pertanyaan dari perusahaan: Siapa pesaing
kita? Apa strategi dan tujuan mereka? Apa kekuatan serta kelemahan
mereka? Bagaimana perusahaan lain akan bereaksi terhadap strategi
kompetisi yang mungkin kita gunakan?11
Pembahasan akan dimulai dengan bagaimana perusahaan melakukan
segmentasi pasar (segmenting), penentuan target pasar (targeting), dan
10 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship (Jakarta: PT Grasindo, 2009), h.172.
11 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), h.71.
31
positioning. Selanjutnya akan dibahas bagaimana perusahaan
entrepreneurial membangun bauran pemasarannya.
a. Segmentasi
Segmentasi didefinisikan sebagai proses membagi pasar yang
heterogen ke dalam kelompok kecil yang relatif homogen. Agar efektif,
segmen yang terbentuk harus terdiri dari konsumen yang relatif seragam
dalam kebutuhan, keinginan, selera, atau preferensi namun berbeda
antara segmen yang satu dengan yang lainnya.12
Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar
menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin
memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri. Bank dalam
menjual produknya ke nasabah membagi pasar menjadi beberapa jenis
sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Pembagian pasar ini akan
memudahkan bank dalam menentukan nasabah atau konsumen
sasarannya.
Mengapa segmentasi pasar perlu dilakukan? Hal ini disebabkan di
dalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan
kebutuhannya. Setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar
12 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, h.172-173.
32
tersendiri. Dalam melakukan segmentasi terdapat beberapa variabel
yang perlu diperhatikan.
Dalam praktiknya segmentasi pasar terdiri dari segmentasi pasar
konsumen dan segmentasi pasar industrial. Setiap segmen memiliki
variabel tertentu, namun pada dasarnya variabel yang digunakan tidak
jauh berbeda.
Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen
terdiri dari berbagai sudut pandang seperti:
1). Segmentasi berdasarkan Geografik
Segmentasi berdasarkan Geografik, artinya membagi pasar berdasar
wilayah tertentu seperti:
a). Jenis Bangsa
b). Provinsi
c). Kabupaten
d). Atau Kecamatan
e). Atau lainnya
2). Segmentasi berdasarkan Demografik
Segmentasi berdasarkan Demografik maksudnya membagi pasar
berdasarkan kependudukan secara umum seperti:
a). Golongan umur
b). Jenis kelamin
c). Ukuran keluarga
33
d). Daur hidup keluarga
e). Pendapatan
f). Pekerjaan
g). Pendidikan
h). Agama
i). Ras
j). Kebangsaan
k). Tingkat sosial atau lainnya
3). Segmentasi berdasarkan Psikografik
Segmentasi berdasarkan Psikografik maksudnya membagi pasar
berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a). Kelas sosial
b). Gaya hidup
c). Karakteristik kepribadian
d). Atau lainnya
4). Segmentasi berdasarkan Perilaku
Segmentasi berdasarkan perilaku disusun berdasarkan tingkah laku
atau kebiasaan masyarakat sebagai berikut:
a). Pengetahuan
b). Sikap
c). Kegunaan
d). Tanggap terhadap suatu produk
34
e). Atau lainnya
Sedangkan variabel untuk melakukan segmentasi pasar industrial
adalah sebagai berikut:
1) Segmentasi berdasarkan Demografik, yaitu:
a). Jenis industri
b). Ukuran perusahaan
c). Lokasi perusahaan
d). Atau lainnya
2). Karakteristik Pengoperasian, yaitu:
a). Tekhnologi yang difokuskan
b). Status pengguna (berat, sedang, atau ringan)
c). Gaya hidup
d). Karakteristik kepribadian
e). Atau lainnya
3). Pendekatan Pembeli, yaitu:
a). Organisasi berfungsi pembeli
b). Sifat hubungan yang ada
c). Kebijakan pembelian umum
d). Kriteria pembeli
e). Atau lainnya
35
4). Karakteristik Personil Industri, yaitu:
a). Kesamaan pembeli
b). Sikap terhadap resiko
c). Kesetiaan
d). Atau lainnya
5). Faktor Situasional seperti:
a). Urgensi
b). Pengguna khusus
c). Besarnya pesanan
d). Atau lainnya
Dalam hal melakukan segmentasi pasar, baik untuk pasar
konsumen maupun pasar industri bank dapat memilih beberapa variabel
sekaligus.
Gensch berpendapat ada 4 segmen secara global dalam berbagai
industri, yaitu:
1) Company Loyal
Artinya, nasabah atau pelanggan sekarang ini hampir tidak akan
beralih ke perusahaan lain (pesaing).
2) Competitive
Artinya, nasabah atau pelanggan sekarang ini memiliki peluang atau
berpotensi pindah atau beralih ke perusahaan lain (pesaing).
36
3) Switehable
Artinya, nasabah atau pelanggan pesaing sekarang ini memiliki
peluang atau berpotensi pindah atau beralih ke perusahaan lain
(pesaing).
4) Competitor Loyal
Artinya, nasabah atau pelanggan pesaing sekarang ini hampir tidak
akan pindah atau beralih ke perusahaan lain (pesaing).13
b. Penentuan Target Pasar
Setelah proses segmentasi diselesaikan maka langkah selanjutnya
adalah penentuan target pasar. Langkah ini pada dasarnya adalah
mengevaluasi daya tarik setiap segmen dan memeriksa apakah segmen
tersebut sesuai dengan kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Segmen yang menarik berdasarkan lima kriteria dapat
diidentifikasi dan diukur, substansial, dapat diakses, responsif, serta
dapat tumbuh dan berkelanjutan belum tentu dapat menjadi target pasar
apabila tidak sesuai dengan kapabilitas dan sumber daya perusahaan.14
Menetapkan pasar sasaran artinya mengevaluasi keaktifan setiap
segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih
13 Kasmir, PEMASARAN BANK, cet.I, Ed.2, (Jakarta: Kencana, 2005), h.115-118.
14 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, h.176-177
37
untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan
ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen
sasaran yang diinginkan.
Kegiatan menetapkan pasar meliputi:
1). Evaluasi Segmen Pasar yang meliputi:
a). Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data tentang usia
nasabah, pendapatan, jenis kelamin, atau gaya hidup dari setiap
segmen.
b). Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.
Kurang menarik jika terdapat pesaing yang kuat dan agresif.
Perhatikan juga ancaman dari produk pengganti (substitusi)
misalnya dari lembaga keuangan lainnya, untuk pinjaman seperti
pegadaian, kantor pos dan giro, leasing atau money changer.
c). Sasaran dan sumber daya bank dengan memperhatikan energi
yang dimiliki bank yaitu ketersediaan sumber daya manusia
termasuk keterampilan yang dimilikinya.
2). Memilih Segmen
Memilih segmen adalah menentukan satu atau lebih segmen
yang memiliki nilai tinggi bagi perusahaan. Kemudian menentukan
segmen mana dan berapa banyak yang dapat dilayani. Pemilihan
segmen dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
38
Pertama membagi pemasaran menjadi:
a). Pemasaran serbasama, melayani semua pasar dan tawaran pasar
dalam arti tidak ada perbedaan. Mencari apa yang sama dalam
kebutuhan konsumen. Biasanya untuk produk massal seperti
tabungan untuk semua orang, baik usia, pendapatan maupun
wilayah. Keuntungannya pemasaran serbasama adalah hemat
biaya.
b). Pemasaran serbaneka, merancang tawaran untuk semua
pendapatan, tujuan, atau kepribadian. Untuk pasar ini
memerlukan biaya tinggi.
c). Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang
terbatas.
Kedua terdapat paling tidak lima alternatif untuk melakukan
seleksi atau memilih pasar sasaran. Hal ini penting mengingat
masing-masing alternatif memiliki kelebihannya tersendiri. Oleh
karena itu, setiap perusahaan perlu mempertimbangkan kelima
alternatif ini jika hendak melakukan memilih pasar sasarannya.
Adapun kelima alternatif itu sebagai berikut:
1. Single Segmen Concentration
Dalam alternatif bank dapat memilih hanya kepada satu
segmen saja. Artinya, kita konsentrasikan segmen mana yang paling
39
potensial dan menguntungkan bank. Pertimbangan penggunaan
alternatif ini adalah:
a). keterbatasan dana,
b). segmen tersebut belum tergara,
c). atau segmen tersebut cenderung diabaikan pesaing.
2. Selective Specialiation
Selective Specialiation merupakan cara untuk memilih
sejumlah segmen yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta
sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini
masing-masing segmen memiliki sinergi yang sama kuat, sehingga
perlu dipilih secara hati-hati.
3. Market Specialiation
Dalam hal ini perusahaan melakukan segmentasi dengan
mengkhususkan diri untuk melayani berbagai kebutuhan dari
sekelompok nasabah atau pelanggan tertentu saja.
4. Product Specialiation
Product Specialiation merupakan cara perusahaan untuk hanya
memfokuskan kepada produk yang kemudian dijual kepada berbagai
segmen pasar.
40
5. Full Market Coverage
Alternatif ini perusahaan melakukan atau melayani semua
segmen yang ada dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan
tanpa adanya batasan tertentu.15
c. Positioning
Setelah memilih taget pasar, maka langkah perusahaan selanjutnya
adalah menetapkan ’posisi’ dirinya sedemikian rupa relatif terhadap
pesaingnya. Artinya perusahaan harus memiliki dan memperlihatkan
keunikannya. Posisi perusahaan dapat dipelajari dan dilihat dari fitur
produk/jasa yang ditawarkan. Dari sudut pandang pemasaran,
positioning berarti citra yang diinginkan oleh perusahaan berdasarkan
persepsi para pelanggannya. Sebaliknya untuk memperoleh citra
tertentu, suatu perusahaan perlu memiliki produk tertentu yang sesuai
dengan citra yang diinginkannya. Kata positioning dipopulerkan oleh
dua orang eksekutif periklanan yaitu Al Ries dan Jack Trout. Mereka
mengatakan bahwa positioning dimulai dari produk. Namun positionong
bukanlah sesuatu yang perusahaan lakukan dengan produk, melainkan
15 Kasmir, PEMASARAN BANK, h.118-121.
41
dengan pikiran konsumen. Artinya bagaimana posisi produk perusahaan
di benak konsumen.16
Pengertian posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang
didefinisikan oleh nasabah atau konsumen atas dasar atribut-atributnya,
misalnya:
1). Simpanan Giro diposisikan sebagai kantongnya pengusaha.
2). Simpanan Tabungan diposisikan sebagai kantongnya keluarga.
3). Simpanan Deposito diposisikan sebagai kantong sekaligus sebagai
tempat investasinya para investor.
Untuk menentukan posisi pasar janganlah dilakukan secara
sembarangan, akan tetapi perlu dilakukan strategi yang benar, sehingga
posisi pasar yang diinginkan tepat pada sasarannya. Strategi penentuan
posisi pasar dapat dilakukan sebagai berikut:
1). Atas Dasar Atribut
Atas dasar atribut didasarkan pada penentuan atribut produk tertentu,
misalnya bunga rendah atau tinggi baik untuk simpanan maupun
pinjaman.
16 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, h.178.
42
2). Kesempatan Penggunaan
Kesempatan penggunaan maksudnya adalah simpanan diposisikan
sebagai kas atau tempat mengamankan uang atau tempat untuk
melakukan investasi.
3). Menurut Pengguna
Produk diposisikan berdasarkan penggunaan produk tersebut.
Misalnya, tabungan untuk umum atau tabungan Haji.
4). Langsung Menghadapi Pesaing
Produk diposisikan sebagai sesuatu yang lebih baik dibandingkan
pesaing kita, misalnya bank kami nomor satu atau yang terbaik.
5). Kelas Produk
Maksudnya produk tersebut ditujukan kepada kelompok tertentu,
misalnya kredit ekonomi lemah atau kredit ekonomi kuat.
Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar perlu
dilakukan dengan berbagai tahap agar hasil yang diharapkan optimal.
Tahapan dalam memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi
pasar sebagai berikut:
1). Identifikasikan Keunggulan Kompetitif
Di dalam suatu produk terdapat berbagai keunggulan jika
dibandingkan dengan produk pesaing. Tujuan manajemen
mengidentifikasikan keunggulan tersebut sebanyak dan selengkap
mungkin. Identifikasikan keunggulan kompetitif yang mungkin
43
memberikan nilai yang terbesar dengan cara mengadakan perbedaan,
yaitu:
a). Diferensiasi produk
b). Diferensiasi jasa
c). Diferensiasi personil
d). Diferensiasi citra
2). Memilih Keunggulan Kompetitif yang Tepat Setelah diidentifikasikan keunggulan-keunggulan kompetitif,
lalu dipilih yang paling memberikan keunggulan yang paling
banyak. Pertimbangan pemilihan keunggulan kompetitif adalah
sebagai berikut:
a). Berapa banyak perbedaan dipromosikan
b). Perbedaan mana yang dipromosikan
3). Mewujudkan dan Mengomunikasikan Posisi yang Dipilih
Posisi pasar yang telah dipilih sebaiknya diwujudkan,
kemudian dikomunikasikan ke berbagai pihak yang membutuhkan
termasuk pihak intern bank.17
17 Kasmir, PEMASARAN BANK, h.121-123.
44
4. Bauran Pemasaran
a. Strategi Produk
Dari keseluruhan bauran pemasaran, strategi produk adalah strategi yang
paling krusial. Ketiga elemen bauran pemasaran lainnya berkaitan
dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian strategi
lainnya belum relevan apabila produknya belum eksis. Produk
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Dalam konteks pemasaran
produk mencakup produk fisik, jasa, pengalaman, orang, tempat,
properti, organisasi, informasi, ide, dan kejadian.18
b. Strategi Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk
memperoleh sebuah produk. Harga merupakan elemen bauran
pemasaran yang perlu mendapat perhatian. Paling tidak terdapat empat
alasan mengapa harga layak memperoleh perhatian (Ferrell & Hartline,
2008): (1) harga merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan
oleh entrepreneur untuk meningkatkan reveneu perusahaan selain
dengan meningkatkan volume produk yang dijual; (2) harga merupakan
elemen bauran pemasaran yang paling mudah diubah. Mengubah
produk, promosi, atau distribusi mungkin memerlukan waktu beberapa
18 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, h.180
45
bulan sedangkan mengubah harga dapat dilakukan pada saat ini juga; (3)
strategi dan taktik harga pesaing memberikan pengaruh besar terhadap
penjualan suatu peruahaan; (4) harga merupakan salah satu komponen
yang digunakan untuk diferensiasi pada pasar yang telah jenuh dan
terjadi komoditasi produk.19
c. Strategi Distribusi
Distribusi sering kali dilupakan dan tidak dianggap sebagai elemen
terpenting dalam bauran pemasaran. Namun sejarah menunjukkan
banyak perusahaan dapat unggul dalam persaingan karena memiliki
jaringan distribusi yang kuat. Perusahaan besar kelas dunia yang sukses
seperti Wal-Mart dan Starbuck, banyak terbantu oleh jaringan distribusi
yang efektif dan efisien. Walaupun membangun jaringan distribusi
memerlukan biaya besar, namun dalam jangka panjang jaringan
distribusi yang solid akan memberikan keunggulan bersaing pada
perusahaan yang selanjutnya membangkitkan profit (Ferrell & Hartline,
2008).20
d. Strategi Promosi
Promosi merupakan aktivitas yang menunjang keberhasilan strategi
bauran pemasaran lainnya. Tanpa promosi keunggulan produk tidak
19 Ibid., h.184-185
20 Ibid., h.187
46
dapat diketahui konsumen. Program harga diskon yang disusun perlu
diperkuat dengan iklan sehingga diketahui oleh target pasar. Komponen
promosi terdiri dari periklanan, hubungan masyarakat, penjualan
personal, dan promosi penjualan.21
C. Produk
1. Definisi Produk
Apa yang disebut produk? Sepintas, tampaknya pertanyaan ini
sederhana. Suatu produk didefinisikan dengan sifat-sifat fisik-berat, ukuran,
dan material. Jadi, sebuah mobil dapat didefinisikan sebagai logam, plastik,
atau serat kaca (fiberglass) seberat 6.000 kilogram, berukuran panjang 4,8
meter, lebar 1,9 meter, dan tinggi 1,5 meter. Definisi ini dapat diperluas
dengan memasukkan beberapa hal seperti warna, tekstur, gaya, bentuk, dan
permukaan. Akan tetapi, pemasar mengetahui bahwa uraian apapun yang
hanya terbatas pada sifat-sifat fisik dengan lengkap, karena tidak sedikitpun
disinggung mengenai kebutuhan yang diisi oleh produk tersebut. Mobil,
misalnya, adalah suatu produk yang memenuhi berbagai kebutuhan.
Kebutuhan yang paling jelas adalah sarana transportasi, tetapi pemasar tidak
dapat mengabaikan kebutuhan rekreasi, status dan kekuasaan yang penting
dan keinginan yang terpuaskan oleh produk ini. Bahkan, segmen utama dari
21 Ibid., h.190
47
pasar mobil dikembangkan di sekitar keinginan konsumen ini. Seperti yang
kita lihat dalam kasus Harley-Davidson, pengendara Harley yang loyal
memperoleh jauh lebih banyak dari sekedar ”transportasi dasar” dari kuda
mereka yang tercinta itu. Oleh karena itu, kita harus mendefinisikan produk
sebagai koleksi sifat-sifat fisik, jasa, dan simbolik, yang menghasilkan
kepuasan, atau manfaat, bagi seorang pengguna atau pembeli. Manajemen
produk berkaitan dengan keputusan yang mempengaruhi persepsi pelanggan
dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan.22
Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Dalam konteks
pemasaran produk mencakup produk fisik, jasa, pengalaman, orang, tempat,
properti, organisasi, informasi, ide, dan kejadian.23
Produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak
pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.
Selanjutnya, jasa juga diberikan oleh sarana lain seperti orang, tempat,
kegiatan, organisasi atau gagsan.24
22 Warren J. Kagen, MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL. Penerjemah Alexander Sindoro
(Jakarta: Prenhallindo, 1996), h.73. 23 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, h.180
24 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian). Penerjemah Ancella Antawati Hermawan ( Jakarta: Salemba Empat, 1995), h.9.
48
2. Klasifikasi Produk
Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan daya tahan dan wujudnya,
dan penggunaannya (konsumen atau industri). Berdasarkan daya tahan dan
wujudnya, produk dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan, adalah
sebagai berikut (Kotler&Keller, 2006).
a. Produk tidak tahan lama (nondurable goods), adalah produk berwujud
yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa penggunaan seperti makanan
atau minuman. Karena produk ini sering dibeli dan dikonsumsi dalam
waktu yang singkat, maka ketersediaan produk merupakan aspek
penting.
b. Produk tahan lama (durable goods), adalah produk berwujud yang
digunakan untuk jangka waktu lama seperti lemari, pakaian, dan meja.
Produk tahan lama biasanya memberikan margin yang lebih besar dan
lebih memerlukan garansi penjualan.
c. Jasa (service), adalah produk tidak berwujud misalnya jasa pemotongan
rambut dan penasihat hukum. Berdasarkan sifatnya, jasa memerlukan
kredibilitas penyedianya, dan kontrol kualitas yang lebih ketat.
Berdasarkan penggunanya, produk dapat dibagi menjadi produk
konsumen dan produk industri. Produk konsumen dapat diklasifikasikan
menjadi produk nyaman (convenience products), produk belanja (shopping
products), produk special (specialty product), dan produk tidak dicari
(unsought products).
49
Produk industri dapat diklasifikasikan menjadi materials dan parts,
capital item, dan jasa supplies dan bisnis. Materials dan parts merupakan
produk yang memasuki proses produksi dan akan menjadi bagian dari
produk jadi, contohnya adalah terigu (bahan baku) untuk pembuatan roti dan
ban (parts) pada kendaraan. Capital item merupakan produk tahan lama
yang memfasilitasi pengembangan dan pengelolaan produk jadi, dan tidak
menjadi bagian dari produk jadi. Contohnya adalah instalasi dan peralatan
dalam pabrik yang menghasilkan produk tertentu. Jasa supplies dan bisnis
adalah produk yang digunakan dalam proses bisnis namun tidak menjadi
bagian dari produk jadi. Contohnya adalah peralatan kantor dan jasa
konsultasi hukum.25
D. BMT (Baitul Maal wat Tamwil)
1. Definisi BMT
Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal
dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha
pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit, seperti; zakat, infaq dan
shadaqoh. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan
penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi
masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah.
25 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, h.180-181
50
Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung Pusat Inkubasi
Usaha Kecil (PINBUK). PINBUK sebagai lembaga primer karena
mengemban misi yang lebih luas, yakni menetaskan usaha kecil. Dalam
prakteknya, PINBUK menetaskan BMT, dan pada gilirannya BMT
menetaskan usaha kecil. Keberadaan BMT merupakan representasi dari
kehidupan masyarakat di mana BMT itu berada, dengan jalan ini BMT
mampu mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat.
Peran umum BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan
pendanaan yang berdasarkan sistem syariah. Peran ini menegaskan arti
penting prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung dengan
kehidupan masyarkat kecil yang serba cukup – ilmu pengetahuan ataupun
materi – maka BMT mempunyai tugas penting dalam mengemban misi
keislaman dalam segala aspek kehidupan masyarkat.26
2. Landasan Syariah BMT
Di dalam BMT terdapat dua akad yang sering digunakan dalam setiap
produknya, yaitu akad Mudharabah dan akad Wadi’ah.
26 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan Ilustrasi (Yogyakarta: EKONISIA, 2008), h.103.
51
a. Akad Mudharabah27
Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau
berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah
proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.
Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua
pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan
dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya
kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola,
si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Secara umum, landasan dasar syariah al-mudharabah lebih
mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam
ayat-ayat dan hadits berikut ini:
1) Al-Qur’an
…
…
“…dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah SWT...” (al-Muzzammil: 20)
27 Muhammad Syafi’I Antonio, BANK SYARIAH: Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001), h.95-96.
52
Yang menjadi wajhud-dilalah ( ه الدالله وج ) atau argumen dari surah al-Muzzammil: 20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.
…
“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT…” (al-Jumu’ah: 10)
⌧
…
“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu...” (al-Baqarah: 198)
Surah al-Jumu’ah:10 dan al-Baqarah:198 sama-sama mendorong kaum
muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha.
2) Al-Hadits
،لجأ ىلإ عيبلا ،البر آة نهيف ثالث( لقا ان النبي ص بيهص نعرواه ابن ماجه باسناد . عيبلل ال ،تيبلل ريعالشب ربال طخلو ،ةضارقمالو
ضعيف
Dari Shuaib, bahwasanya Nabi saw. telah bersabda, ”Tiga perkara ada berkat padanya ; Jual-beli bertempoh, dan berqiradl, dan
53
campur bur dengan sya’ir buat di rumah, bukan buat jualan.” (Diriwayatkan-dia oleh Ibnu Majah dengan isnad yang lemah).28
b. Akad Wadi’ah
Dalam tradisi fiqh Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan
prinsip al-Wadi’ah. Al-Wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari
satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus
dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.
Landasan Syariah akad al-Wadi’ah terdapat dalam ayat-ayat dan
hadits berikut ini: 29
1) Al-Qur’an
⌧
...
”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat (titipan), kepada yang berhak menerimanya...” (an-Nisaa’: 58)
⌧
☺
28 Assayyidil Imam Muhammad Ibnu Ismail Kahilani, Subulussalam; Penjelasan Bulughul
Maram, Dari Semua Dalil-Dalil Hukum, Bab Qiradl, h.76. 29 Muhammad Syafi’I Antonio, BANK SYARIAH: Dari Teori ke Praktik, h.95-96.
54
”...jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya...” (al-Baqarah: 283)
2) Al-Hadits
من اودع (قال عن عمرو بن شعيب عن ابيه عن جده عن النبي ص ن ماجه، وفي اخر جه اب) س عليه ضمانوديعة فلي
ضعف اسناده
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapanya, dan datuknya, dari Nabi saw. Ia bersabda: “Barang siapa dititipkan satu titipan, maka tidak ada tanggungan atasnya”.30
30 Muhammad Ibnu Ismail Kahilani, Subulussalam; Penjelasan Bulughul Maram, Dari
Semua Dalil-Dalil Hukum, Bab Wadiah, h.108.
55
BAB III
GAMBARAN UMUM BMT AL FATH IKMI PAMULANG
A. Sejarah BMT AL Fath IKMI
BMT AL FATH IKMI berdiri pada tahun 1996 (13 Oktober 1996),
sebagai koperasi primer dengan anggota awal 25 orang badan pendiri dengan
modal awal Rp 400.000,- per sendiri dan kini bertambah menjadi 36 anggota
badan pendiri. Ide pendirian BMT AL FATH IKMI bermula dari para pengurus
IKMI (Ikatan Masjid Indonesia) yang tergabung dalam kegiatan ta’lim. Gagasan
untuk mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro syariah didasari oleh
idealisme yang kuat untuk turut andil dalam membantu saudara-saudara kita
yang bergerak dibidang usaha, tetapi sulit untuk berkembang, banyaknya
praktek rentenir, sistem ekonomi liberal yang melahirkan kaum kapitalis
sehingga distribusi pendapatan tidak merata. Disamping itu keinginan
mengembangkan pola dakwah yang selama ini lebih banyak dibidang dakwah
bil lisan, dicoba dibarengi dengan dakwah bilhal sehingga harapan besar dimasa
mendatang sistem ekonomi Islam dapat diterapkan di bumi Indonesia.
Pada tahun 1998, BMT AL FATH IKMI resmi mendaftarkan diri pada
departemen koperasi untuk mendapatkan badan hukum. Maka BMT AL FATH
IKMI mendapatkan legal hukum dengan Nomor: 650/BH/kwk.10/VI/1998
dengan nama “koperasi simpan pinjam Pamulang”.
55
56
Pada tahun 2005, berdasarkan hasil kesepakatan RAT tahun 2004, BMT
AL FATH IKMI mengajukan perubahan badan hukum, maka lahirlah akte
perubahan dengan Nomor: 518/BH/PAD/koperasi/2005 dengan nama Koperasi
BMT AL FATH IKMI”.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum BMT AL FATH IKMI sebagai koperasi primer adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 tentang
pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi.
3. Keputusan menteri koperasi dan PPK Republik Indonesia Nomor
650/KEP/KWK.10/VI/1998
C. Visi, Misi dan Tujuan
1. VISI
Meningkatkan kualitas anggota dan mitra binaan sehingga mampu berperan
sebagai khalifah Allah
2. MISI
Menerapkan prnsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi,
memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, serta membina kepedulian
aghniya kepada dhuafa secara terpola dan berkesinambungan
57
3. TUJUAN
Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta mempunyai posisi
tawar (daya saing) anggota dan mitra binaan juga masyarakat pada
umumnya melalui kegiatan pendukung lainnya.
D. Budaya Kerja
1. Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas dan Kerja Keras
2. Menjunjung tinggi sifat Amanah, Sidiq, Tabligh dan Fathonah
3. Selalu berupaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
menyenangkan
4. Memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan profesional
E. Produk-Produk BMT AL Fath IKMI
1. Produk Penghimpun Dana
a. Tawakal (Tabungan Wadiah BMT Al Fath IKMI)
Merupakan simpanan lancar mitra yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat. Tabungan ini menggunakan prinsip wadiah / titipan. Dalam
tabungan ini BMT Al Fath IKMI tidak wajib memberikan hasil kepada
penabung. BMT Al Fath IKMI boleh memberikan bonus setiap bulan
sesuai dengan kebijakan BMT Al Fath IKMI.
b. Tabah (Tabungan Berjangka AL Fath)
Merupakan tabungan atau investasi dengan menggunakan prinsip
mudharabah mutlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan
58
jangka waktu yang dikehendaki. Pilihan jangka waktu yang dapat
dipilih: 3 Bulan, 6 Bulan, 9 Bulan, 12 Bulan dengan nisbah bagi hasil
yang kompetitif.
c. Sidik (Simpanan Pendidikan)
Yaitu bentuk simpanan yang alokasi dananya diperuntukkan untuk dana
pendidikan bagi putra putri mitra. Penarikan dapat dilakukan dua kali
dalam satu tahun, yaitu: penarikan pertama pada saat tahun ajaran baru,
dan penarikan kedua pada saat semester. Mendapatkan bagi hasil sesuai
dengan nisbah
d. Simpanan Qurban
Yaitu produk simpanan yang memberikan kemudahan dalam
perencanaan ibadah qurban bagi mitra. Dengan mitra bebas menentukan
setoran sehingga cukup membantu pelaksanaan qurban mitra. Penarikan
dilakukan satu kali menjelang ibadah qurban. Simpanan ini
menggunakan prinsip mudharabah muthlaqah dan mendapatkan bagi
hasil sesuai dengan nisbah.
e. Simpanan Idul Fitri
Yaitu simpanan yang direncanakan untuk keperluan idul fitri. Seperti
mudik lebaran, belanja kebutuhan lebaran dan lain-lain. Penarikan
dilakukan menjelang satu kali menjelang idul fitri. Simpanan ini
menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah, dan mendapatkan bagi
hasil sesuai dengan nisbah.
59
f. Simpanan Nikah
Yaitu produk simpanan yang diperuntukkan bagi mereka para pemuda-
pemudi yang merencanakan pernikahan. Banyak pemuda-pemudi
menunda nikah salah satu faktornya adalah biaya. Produk tabungan ini
sangat efektif untuk membantu perencanaan keuangan pernikahan mitra.
Penarikan dilakukan satu kali, satu bulan menjelang pernikahan.
Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah, dan
mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah.
g. Simpanan Haji
Yaitu simpanan yang diperuntukan bagi mereka yang merencanakan
untuk menunaikan haji. Penarikan dilakukan satu kali. Simpanan ini
menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan
mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah.
2. Produk Penyaluran Dana
a. Piutang Murabahah
Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT Al Fath IKMI
dengan menyatakan harga perolehan/harga beli/harga pokok ditambah
keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak.
BMT membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT
memberi kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan
mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan
60
harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati
bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu.
b. Piutang Ijarah
Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT Al Fath IKMI
dan mitra.
BMT Al Fath IKMI menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan
harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu
tertentu.
c. Pembiayaan Mudharabah
Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul
Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (Mudharib) untuk mengelola
usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan dibagi sesuai
dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
d. Pembiayaan Musyarakah
Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan
mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah pihak sesuai dengan porsi
modal masing-masing.
61
F. Simpanan Pendidikan
Simpanan merupakan investasi tidak terikat dari mitra/anggota yang
penarikannya hanya dapat dilakukan oleh mitra/anggota atau yang diberi kuasa
dengan persyaratan tertentu yang telah disepakati.1
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun
1998 adalah Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.2
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan
perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat antara bank dengan si penabung.
Misalnya dalam hal frekuensi penarikan, apakah 2 kali seminggu atau setiap
hari atau mungkin setiap saat. Yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian
sebelumnya antara bank dengan nasabah. Kemudian dalam hal sarana atau alat
penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya.3
Adapun mengenai pendidikan, sebagaimana yang dikemukakan oleh M.
Dalyono, berasal dari kata ”didik” mendapat awalan ”me”, sehingga menjadi
”mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan
memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai
1 BMT Al Fath IKMI, Laporan Tahunan 2009 (Jakarta: BMT Al Fath IKMI, 2010), h.36.
2 Kasmir, Manajemen Perbankan, Ed.1. Cet.4, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h.57.
3 Ibid., h.58.
62
akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, pengertian ”pendidikan” menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam bahasa Inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate
(mendidik) artinya memberi peningkatan (to elicite, to give rise to), dan
mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit,
education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk
memperoleh pengetahuan.
Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai
sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan. Dalam pengertian yang luas dan representatif, pendidikan ialah the
total process off developing human abilities and behaviors, drawing on almost
all life’s experiences. Artinya seluruh tahapan pengembangan kemampuan-
kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir
seluruh pengalaman kehidupan.4
Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari
generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya,
kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda untuk
4 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (komponen MKDK) (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997),
h.4-5.
63
memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama,
dengan sebaik-baiknya.
Corak pendidikan itu erat hubungannya dengan corak penghidupan,
karenanya jika corak penghidupan itu berubah, berubah pulalah corak
pendidikannya, agar si anak siap untuk memasuki lapangan penghidupan itu.5
Sesungguhnya banyak ahli didik memberikan devinisi (ta’rif) pendidikan
dan berlain-lain pendapat mereka tentang devinisi itu. Begitu juga mereka
berlain-lain pendapat tentang tujuan pendidikan
Arti dan tujuan pendidikan menurut pendapat ahli-ahli didik yang
termahsyur :
1. “Pendidikan ialah mengasuh jasmani dan rohani, supaya sampai kepada
keindahan dan kesempurnaan yang mungkin dicapai.” (Plato)
2. “Tujuan pendidikan ialah menyiapkan akal pikiran untuk mendapat ilmu
pengetahuan, sebagaimana menyiapkan tanah untuk tumbuh-tumbuhan dan
tanam-tanaman.” (Aristotle)
3. “Pendidikan ialah jalan untuk merubah akal menjadi akal yang lain dan
merobah hati menjadi hati yang lain.” (Jules Simon)
4. “Pendidikan yang sempurna, ialah mendidik anak-anak, supaya dapat
melaksankan segala pekerjaan, baik pekerjaan khusus atau umum dengan
5 Prasetya, Filsafat Pendidikan Untuk UIN, STAIN, PTAIS (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h.15.
64
ketelitian, kejujuran dan kemahiran, baik waktu aman atau waktu
peperangan.” (John Milton)
5. “Pendidikan ialah menumbuhkan segala tenaga anak-anak dengan
pertumbuhan yang sempurna, lagi seimbang.” (Pestalozzi)
6. “Pendidikan ialah menyiapkan manusia, supaya hidup dengan kehidupan
yang sempurna.” (Herbert Spencer)
7. “Pendidikan ialah menyucikan tenaga tabi’at anak-anak, supaya dapat hidup
berbudi luhur, berbadan sehat serta berbahagia.” (Sully).6
Jadi simpanan pendidikan dapat diartikan sebagai bentuk simpanan yang
alokasi dananya diperuntukan untuk dana pendidikan.7
G. Struktur Organisasi
Dewan Pengurus dan Pengawas yang menjabat untuk periode 2009-
2011 adalah sebagai berikut:
Pengawas :
Ketua : Drs. H. Farid Hidayat
Anggota : Drs. Mustakim Kurdi
Anggota : H. Faridi Syahdana, SE
6 H. Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan Dan Pengajaran (Jakarta: Hidakarya Agung, 1978), h.5.
7 Wawancara Pribadi dengan Bp. Saimin: Manajer Tamwil BMT Al Fath IKMI. Jakarta, 25 Mei 2010.
65
Pengurus :
1. Ketua : Drs. Budiyono, Mpd
2. Wkl Ketua Bdg Pendanaan : H. Z. Arifin Listanto
3. Wkl Ketua Bdg SDM & Legal : Drs. R. Prastowo Sidhi, SH,MH
4. Wkl Ketua Bdg bina Mitra : H. Abdul Rahim
5. Wkl Ketua Bdg Pembiayaan : Opan Sopyan Sauri, S.Ag
6. Sekretaris : Drs. H. AR Sirath
7. Bendahara : Drs. H. Bambang Hermadi
Pengelola :
Manager Maal : H. Imam Turmudi, Ms
Manager Tamwil : Saimin
Kabag Operasional : H. Djaelani
Kabag Marketing : Drs. H. Moch Abduh Atmadiwirya
Account Officer : Robi Sugara
Pembiayaan : Cecep Nurjaya
Dodi Kurniawan
Pendanaan : Suheri Junianto
Parjan
Naufal Safiq
Pembukuan : Neneng Syarifah
Head Teller : Harum Sulitio Rini
66
Teller : Nurmilati
Adm Pembiayaan : Salahudin Arief
Customer Service : Rika Nurlaila
Security : Opik TR
OB : Ardiansyah
Suport IT : M. Yusuf
Kantor kas :
Kepala Kantor Kas : Supriyanto
Kabag Operasional : Suryadi, ST
Account Officer : Herdy Rusmantoro
Teller : Aisah
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Cara Memasarkan Produk SIDIK (Simpanan Pendidikan) Yang
Diterapkan Oleh BMT Al Fath IKMI Kepada Para Mitra.
Dalam memasarkan produk SIDIK kepada para mitranya, BMT AL Fath
IKMI melakukan berbagai cara yaitu dengan memberikan penjelasan dan
manfaat mengenai produk simpanan pendidikan, kemudian BMT Al Fath IKMI
juga memberikan penjelasan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh
mitra dan anggota yang akan membuka rekening produk SIDIK.
SIDIK (Simpanan Pendidikan) yaitu bentuk simpanan yang alokasi
dananya diperuntukan untuk dana pendidikan bagi putra-putri mitra. Penarikan
dapat dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu: penarikan pertama pada saat
tahun ajaran baru, dan penarikan kedua pada saat semester. Mendapatkan bagi
hasil sesuai dengan nisbah.
Produk SIDIK ini mulai diterapkan oleh BMT Al Fath IKMI pada saat
BMT Al Fath IKMI berdiri yaitu pada tahun 1996. Dan hingga sampai bulan
Mei 2010 ini jumlah mitra yang menggunakan produk SIDIK sebanyak 184
mitra. Simpanan ini berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah yaitu bentuk
kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas
dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Dalam
pembahasan fiqih ulama salafus saleh sering kali dicontohkan dengan ungkapan
67
68
if’al ma syi’ta (lakukanlah sesukamu) dari shahibul maal ke mudharib yang
memberi kekuasaan sangat besar.1
Menurut Fiqh Muamalat, mudharabah muthlaqah adalah penyerahan
modal secara mutlak tanpa syarat dan batasan dan pekerja diberi kebebasan
untuk mengelola modal itu selama profitable.2 Pada BMT Al Fath IKMI nisbah
bagi hasil produk SIDIK yang ditetapkan adalah 28% untuk mitra dan 72%
untuk BMT Al Fath IKMI.
Adapun manfaat dari produk SIDIK ini adalah:
1. Biaya pendidikan akan dapat teratasi dan terasa ringan
2. Mewujudkan cita-cita si buah hati
3. Aman dan menentramkan
4. Mendapat bagi hasil setiap bulan
Apabila mitra dan anggota yang ingin melakukan pembukaan produk
SIDIK, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Mengisi formulir pembukaan rekening mitra
2. Membawa foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku
3. Setoran pokok mitra Rp 10.000,-
4. Setoran SIDIK Rp 10.000,-
5. Administrasi Rp 5.000,-
1 Muhammad Syafi’I Antonio, BANK SYARIAH: Dari Teori ke Praktik, h.97. 2 H. Ah. Azharuddin Latief, Fiqh Muamalat, cet.I, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.137.
69
6. Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,-
7. Biaya tutup rekening Rp 5.000,-
B. Strategi Pemasaran Produk SIDIK (Simpanan Pendidikan) BMT Al Fath
IKMI.
Aktivitas pemasaran diperlukan baik oleh perusahaan yang baru
diluncurkan maupun perusahaan yang telah berjalan. Pemasaran merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan karena itu pemasaran
selalu memperoleh posisi penting dan dipandang sebagai jantung suatu
perusahaan. Tanpa pemasaran, suatu perusahaan akan seperti kehilangan
dorongan untuk bertahan dan bersaing yang selanjutnya membawa perusahaan
menuju titik kemunduran, bahkan kekalahan dalam persaingan.3
Pembahasan akan dimulai dengan bagaimana BMT Al Fath IKMI
melakukan segmentasi pasar (segmenting), penentuan target pasar (targeting),
dan positioning. Selanjutnya akan dibahas bagaimana BMT Al Fath IKMI
membangun bauran pemasarannya.
Segmentasi pasar yang dilakukan BMT Al Fath IKMI merupakan langkah
pertama yang mempelajari bagaimana BMT Al Fath IKMI akan bersaing
dengan BMT lainnya dan menentukan konsumen yang akan menjadi sasaran
produk SIDIK (Simpanan Pendidikan).
3 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, h.172.
70
1. Segmentasi Demografis
Pada segmentasi demografis, variabel yang sering digunakan adalah
umur, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, daur hidup
keluarga, generasi, etnik, agama, kebangsaan, dan kelas sosial.4
Segmentasi demografis yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI
terhadap produk SIDIK adalah tidak terbatas, baik dari segi umur, jenis
kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, daur hidup keluarga, generasi,
etnik, agama, kebangsaan, dan kelas sosial maupun pedagang, sekolah, TK,
TPA, perorangan, dll berhak untuk dapat menikmati produk SIDIK yang
diterapkan oleh BMT Al Fath IKMI. Karena SIDIK merupakan simpanan
dalam bentuk perencanaan keuangan agar sukses dalam pendidikan dengan
setoran yang terjangkau. Karena tanpa adanya perencanaan yang baik maka
dana yang sudah dialokasikan untuk biaya pendidikan, kadang terpakai
untuk kebutuhan hidup yang lain. Dengan memanfaatkan produk SIDIK,
insya Allah biaya pendidikan akan dapat terkelola dengan baik.
2. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis misalnya dengan menggunakan variabel seperti
propinsi, kabupaten, kota, dan densitas populasi.5
4 Ibid., h.176
5 Ibid.
71
Segmentasi geografis yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI
terhadap produk SIDIK berdsarkan Propinsi adalah propinsi banten dan
sekitarnya. Berdasarkan kabupaten adalah kabupaten Tangerang dan
kabupaten Tangerang Selatan. Berdasarkan kota adalah kota Tangerang,
Tangerang Selatan, Jakarta, Depok dan sekitarnya yang berada dekat dengan
kota Tangerang Selatan dimana kantor pusat BMT Al Fath IKMI berada.
Setelah proses segmentasi diselesaikan maka langkah selanjutnya adalah
penentuan target pasar. Langkah ini pada dasarnya adalah mengevaluasi daya
tarik setiap segmen dan memeriksa apakah segmen tersebut sesuai dengan
kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.6
Target pasar yang dilakukan BMT Al Fath IKMI terhadap produk SIDIK
adalah semua market dimasuki baik dari segi demografis dan geografis,
khususnya kepada keluarga yang memiliki putra-putri yang belum/masih
memerlukan pendidikan dan bertempat tinggal disekitar kelurahan Kedaung
Kecamatan Pamulang dan sekitarnya. Karena SIDIK hadir ketengah-tengah
masyarakat dalam rangka membantu perencanaan keuangan agar putra-putrinya
sukses dalam hal pendidikan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.
6 Ibid.
72
Setelah memilih target pasar, maka langkah perusahaan selanjutnya adalah
menetapkan ‘posisi’ dirinya sedemikian rupa relatif terhadap pesaingnya.
Artinya perusahaan harus memiliki dan memperlihatkan keunikannya.7
Produk SIDIK yang diterapkan oleh BMT Al Fath IKMI jelas akan dapat
menarik masyarakat untuk menjadi mitranya, karena SIDIK memiliki
keunggulan sebagai berikut:
1. SIDIK memberikan kemudahan bagi mitra dalam mengelola dana
pendidikan anak
2. SIDIK sangat efektif, karena setiap tahun pendidikan di Indonesia
mengalami peningkatan
3. Jika dilihat dari kondisi, kebutuhan dana untuk pendidikan memerlukan
dana yang tinggi di saat tahun ajaran baru dan pada saat semester. Sehingga
perencanaan keuangan sangatlah penting.
4. Orang tua menyiapkan dana untuk pendidikan anaknya, tetapi kadang
terpakai untuk kebutuhan hidup yang lain. Dari kondisi inilah SIDIK sangat
diperlukan.
Untuk mencapai pasar sasaran tersebut strategi pemasaran produk SIDIK
(Simpanan Pendidikan) yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI meliputi
empat variabel dalam Bauran Pemasaran, yaitu:
7 Ibid., h.178
73
1. Strategi Produk
Dari keseluruhan bauran pemasaran, strategi produk adalah strategi
yang paling krusial. Ketiga elemen bauran pemasaran lainnya berkaitan
dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian strategi
lainnya belum relevan apabila produknya belum eksis. Produk didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Dalam konteks pemasaran produk mencakup
produk fisik, jasa, pengalaman, orang, tempat, properti, organisasi,
informasi, ide, dan kejadian.
Strategi Produk yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI dalam upaya
menarik minat nasabah adalah dengan menampilkan mutu dari produk
SIDIK tersebut, sehingga dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan pasar
sasarannya. Mutu dari produk ini meliputi pemberian fasilitas dan
kemudahan dalam persyaratan yang terdapat di dalam karakteristik produk,
antara lain :
a. Dengan adanya produk SIDIK, biaya pendidikan akan dapat teratasi dan
terasa ringan
b. Dapat mewujudkan cita-cita sibuah hati
c. SIDIK merupakan produk yang aman dan mententramkan
d. Imbalan diberikan dengan mendapatkan bagi hasil setiap bulan
e. Fasilitas penarikan dua kali dalam satu tahun. Pertama pada tahun ajaran
baru, kedua pada waktu semester
74
f. Persyaratan untuk membuka rekening mudah dan murah.
Dengan strategi produk yang dilakukan oleh BMT Al Fath terhadap
produk SIDIK diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi
mitra.
2. Strategi Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk
memperoleh sebuah produk. Harga merupakan elemen bauran pemasaran
yang perlu mendapat perhatian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Serian Wijatno, Paling tidak terdapat empat alasan mengapa harga layak
memperoleh perhatian: (1) harga merupakan salah satu komponen yang
dapat digunakan oleh entrepreneur untuk meningkatkan reveneu perusahaan
selain dengan meningkatkan volume produk yang dijual; (2) harga
merupakan elemen bauran pemasaran yang paling mudah diubah.
Mengubah produk, promosi, atau distribusi mungkin memerlukan waktu
beberapa bulan sedangkan mengubah harga dapat dilakukan pada saat ini
juga; (3) strategi dan taktik harga pesaing memberikan pengaruh besar
terhadap penjualan suatu peruahaan; (4) harga merupakan salah satu
komponen yang digunakan untuk diferensiasi pada pasar yang telah jenuh
dan terjadi komoditasi produk.
75
Harga harus ditentukan besarnya, hal ini sangat penting karena harga
dapat menentukan laku tidaknya produk yang ditawarkan di pasar. Salah
menentukan harga akan berakibat fatal bagi produk yang ditawarkan.
Penetapan strategi harga pada produk SIDIK yang dilakukan oleh
BMT Al Fath IKMI adalah berupa sistem bagi hasil dan berupa setoran dan
biaya yang akan dikeluarkan oleh mitra.
Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara bagi hasil
usaha antara penyedia dana dan pengelola dana maupun antara BMT Al
Fath IKMI dengan mitra penerima dana. Dimana bagi hasil dalam SIDIK
adalah sebesar 28% untuk mitra dan 72% untuk BMT Al Fath IKMI.
Selain sistem bagi hasil di atas, penetapan strategi harga yang
dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI pada produk SIDIK adalah dengan
memberikan persyaratan berupa dana yang terjangkau yaitu:
a. Setoran pokok mitra Rp 10.000,-
b. Setoran SIDIK Rp 10.000,-
c. Biaya administrasi Rp 5.000,-
d. Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,-
e. Biaya tutup rekening Rp 5.000,-
3. Strategi Distribusi
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Serian Wijatno, distribusi sering
kali dilupakan dan tidak dianggap sebagai elemen terpenting dalam bauran
76
pemasaran. Namun sejarah menunjukkan banyak perusahaan dapat unggul
dalam persaingan karena memiliki jaringan distribusi yang kuat. Perusahaan
besar kelas dunia yang sukses seperti Wal-Mart dan Starbuck, banyak
terbantu oleh jaringan distribusi yang efektif dan efisien. Walaupun
membangun jaringan distribusi memerlukan biaya besar, namun dalam
jangka panjang jaringan distribusi yang solid akan memberikan keunggulan
bersaing pada perusahaan yang selanjutnya membangkitkan profit (Ferrell &
Hartline, 2008).
Mengenai strategi distribusi, BMT Al fath IKMI melakukan
kerjasama antara lain:
a. Dalam bentuk pembiayaan dan tabungan, BMT Al Fath IKMI
melakukan kerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah
Mandiri, BTN Syariah, Permata Syariah, dan BPRS Wakalumi
b. Pembelian lahan kantor yang sudah terealisasikan pada awal Maret
2010, dengan spesifikasi:
Luas lahan : 370 M²
Surat : SHM
Bangunan : Rumah (perlu renovasi)
Letak : Jl. Aria Putra RT. 06 RW.10 Kedaung
Pamulang (bekas rumah bersalin Bidan Popie)
Harga : Rp 780.000.000,- (Tujuh Ratus Delapan Puluh
Juta Rupiah).
77
Dengan pembelian lahan kantor ini, diharapkan dapat memperluas
jaringan distribusi bagi BMT Al Fath IKMI, khususnya pada produk
SIDIK.
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan aktivitas yang menunjang keberhasilan strategi
bauran pemasaran lainnya. Tanpa promosi keunggulan produk tidak dapat
diketahui konsumen. Program harga diskon yang disusun perlu diperkuat
dengan iklan sehingga diketahui oleh target pasar. Komponen promosi
terdiri dari periklanan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan
promosi penjualan.
Promosi yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI pada produk SIDIK
yaitu:
a. Melalui Penjualan Pribadi (Personal Selling), yaitu promosi ini
dilakukan oleh karyawan khususnya marketing BMT Al Fath IKMI
dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah/mitra,
mensosialisasikan dan Menawarkan produk SIDIK kepada mitra
potensial secara langsung.
b. Melalui Periklanan (Advertising), yaitu promosi yang dilakukan dalam
bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam iklan
majalah, spanduk, brosur, leaflet, souvenir seperti payung, celengan,
kalender, kalkulator, dan lain-lain. Dalam hal ini BMT Al Fath IKMI
78
melakukan promosi pada produk SIDIK hanya dengan menggunakan
brosur. Tetapi untuk kedepannya pihak BMT Al Fath IKMI sudah
merencanakan melakukan promosi dengan menambahkan adanya
promosi dalam bentuk souvenir berupa tas.
c. Melalui Publisitas (Publicity), yaitu promosi yang dilakukan untuk
meningkatkan citra perusahaan di depan para calon nasabah/mitra atau
mitranya melalui kegiatan amal yaitu BMT Al Fath IKMI mengadakan
kegiatan Khitanan Massal untuk anak-anak yang berada di wilayah
(Ciputat, Kedaung, Pamulang, Jombang) yang dilaksanakan pada
tanggal 28 Juni 2009 dengan kerjasama dr. Poerwandi dan kawan-kawan
(Tim Gesit) dengan jumlah 51 anak secara gratis berikut pemberian kain
sarung, baju koko, uang santunan dan uang transport dengan total
anggaran per anak kurang lebih Rp 300.000,- (Tiga Ratus Ribu Rupiah).
Adapun total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 16.517.500,- (Enam
Belas Juta Lima Ratus Tujuh Belas Ribu Lima Ratus).
BMT Al Fath IKMI juga memberikan beasiswa sekolah kepada
anak-anak sekolah setingkat SMP-SMA (bahkan ada beberapa yang
merupakan mahasiswa/mahasiswi) yang ada di sekitar BMT Al Fath
IKMI. Hingga kini terdapat sekitar 39 anak asuh yang mendapat
beasiswa dari BMT Al Fath IKMI.
BMT Al Fath IKMI juga mengadakan pengajian rutin mingguan
untuk membina akhlaq dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
79
anak asuh kepada Allah SWT. Maka setiap hari Sabtu malam Ahad
Baitul Maal menyelenggarakan ta’lim bertempat di Aula TPA Al-Fath,
dengan pembimbing dan materi yang berbeda, sesuai dengan jadwal
yang telah disusun. Satu kali dalam satu bulan anak asuh diberi
kesempatan untuk tampil memberikan tausiah di depan teman-temannya
selama bergiliran selama tujuh menit.
Selain strategi-strategi di atas, BMT Al Fath IKMI mempunyai strategi
khusus dalam memasarkan produk SIDIK nya agar dapat menarik minat
masyarakat untuk membuka rekening produk SIDIK. Strategi khusus
tersebut antara lain:8
a. Menjelaskan manfaat produk SIDIK kepada masyarakat agar mereka
dapat mempertimbangkan untuk mengambil produk SIDIK
b. Mengadakan sosialisasi ke lembaga-lembaga sekolah dan lebih
ditingkatkan untuk mengajak bekerja sama khususnya dalam produk
SIDIK
c. Untuk langkah ke depan, BMT Al Fath IKMI akan mengadakan sebuah
promosi dengan memberikan souvenir berupa tas bagi mitra yang
membuka rekening SIDIK
Adapun strategi khusus yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI
dalam membantu mitranya dalam memahami konsep bagi hasil itu berbeda
8 Wawancara Pribadi dengan Bp. Saimin: Manajer Tamwil. Pamulang, 9 Juni 2010.
80
dengan bunga, serta membantu mitranya dalam memahami nisbah bagi
hasil, BMT Al Fath IKMI melakukan strategi khususnya antara lain:9
a. Memberikan pemahaman secara jelas mengenai nisbah dan bagi hasil
yang cara perhitungannya telah ditentukan melalui sistem komputerisasi
dengan tampilan langsung dari layar komputer yang dilakukan langsung
oleh Customer Service (CS) kepada mitra
b. Memberikan pemahaman dan menekankan manfaat dari produk-produk
BMT Al Fath IKMI, khususnya produk SIDIK.
Dengan adanya promosi-promosi yang dilakukan oleh BMT Al Fath
IKMI , diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk segera bergabung
di BMT Al Fath IKMI dengan membuka rekening produk-produk nya,
khususnya produk SIDIK.
C. Mekanisme Bagi Hasil Produk SIDIK (Simpanan Pendidikan) BMT Al
Fath IKMI dengan mitra.
Kerja sama ekonomi dapat dilakukan dalam segala lini aktivitas
ekonomi, baik aktivitas produksi, distribusi maupun jasa. Pola kemitraan
merupakan dasar filosofi ekonomi dalam masyarakat Islam. Dalam pola
kemitraan dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untung maupun
9 Wawancara Pribadi dengan Rika Nurlaila: Customer Service. Pamulang, 9 Juni 2010.
81
situasi rugi (Profit and loss Sharing). Dimana terdapat tiga konsep dasar
transaksi yaitu:
1. Efisiensi, mengacu pada prinsip saling menolong untuk berikhtiar, dengan
tujuan mencapai laba sebesar mungkin dan biaya yang dikeluarkan
selayaknya.
2. Keadilan, mengacu pada hubungan yang tidak mendzolimi (menganiaya),
saling ikhlas mengikhlaskan antara pihak-pihak yang terlibat dengan
persetujuan yang adil tentang proporsi bagi hasil, baik untung maupun rugi.
3. Kebenaran, mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasehat
untuk saling meningkatkan produktivitas.10
BMT Al Fath IKMI merupakan lembaga keuangan syariah non bank
yang memiliki kegiatan usaha penghimpunan dana dan penyaluran dana dalam
produk-produknya. Dalam hal penghimpunan dana BMT Al Fath IKMI
menawarkan produk dengan berprinsip Titipan (Wadiah) dan prinsip Bagi
Hasil.
Sedangkan untuk penyaluran dananya BMT Al Fath IKMI menawarkan
produk pembiayaan berupa Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah,
Piutang Murabahah, dan Piutang Ijarah.
10 Ahmad Rodoni, INVESTASI SYARIAH, cet.I, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.33.
82
Berbicara tentang mekanisme bagi hasil produk SIDIK yang diterapkan
oleh BMT Al Fath IKMI adalah berdasarkan dengan pendapatan yang masuk
dari penyaluran pembiayaan dengan ketentuan sebagai berikut:
Saldo Rata-Rata Tuan A ___________________ X Pendapatan Operasi Pertama X Nisbah Bagi Hasil Saldo Rata-Rata Seluruh Penabung
Dengan ketentuan antara lain:
1. Jika dana mitra yang dikelola oleh BMT Al Fath IKMI memperoleh
keuntungan maka nisbah bagi hasilnya adalah 28% untuk mitra dan 72%
untuk BMT Al fath IKMI.
2. Jika dana mitra yang dikelola oleh BMT Al Fath IKMI tidak menghasilkan
keuntungan (rugi), maka tidak ada bagi hasil antara BMT Al Fath IKMI
dengan mitranya. BMT Al Fath IKMI hanya mengembalikan pokoknya saja.
Contoh:
Saldo rata-rata simpanan pendidikan tuan A di BMT Al Fath IKMI sebesar Rp
1.000.000,- nisbah bagi hasil 28% : 72%. Diasumsikan total saldo rata-rata
seluruh penabung simpanan pendidikan di BMT Al Fath IKMI Rp
100.000.000,- dan pendapatan operasi pertama sebesar Rp 3.000.000,-. Maka
pada akhir bulan nasabah akan memperoleh bagi hasil:
83
Rp 1.000.000,- ___________________ X Rp 3.000.000,- X 28% = Rp 8.400,- Rp 100.000.000,-
Di bawah ini adalah tabel informasi bagi hasil produk SIDIK (Simpanan
Pendidikan) BMT Al Fath IKMI tahun 2010.
Tabel 4.1
Informasi Bagi Hasil Produk SIDIK
NO Jenis
Produk
Nisbah
Mitra %
Januari Februari Maret
Equivalen Equivalen Equivalen
Perbulan Pertahun Perbulan Pertahun Perbulan Pertahun
1 Simpanan
Pendidikan 28 0,6 6,9 0,6 6,8 0,7 8,2
Catatan:
Equivalen rate yang ada berdasarkan realisasi bulan yang telah berjalan.
Adapun untuk bulan yang belum berjalan, masih bersifat perkiraan dengan dasar equivalen rate bulan yang
sudah berjalan.
D. Analisa Penulis
a. Analisa Jumlah Mitra Produk SIDIK BMT Al Fath IKMI
BMT Al Fath IKMI mengalami berbagai perubahan dalam jumlah
mitra produk SIDIK, terhitung mulai bulan Desember tahun 2009 sampai
dengan bulan Juni tahun 2010 jumlah mitra produk SIDIK berjumlah 21
mitra, diantaranya sebagai berikut:
67
Tabel 4.2
Data Mitra Produk Simpanan Pendidikan BMT AL FATH IKMI
Per Desember 2009 s/d Juni 2010
NO NAMA NO. REKENING ALAMAT PEKERJAAN AGAMA TANGGAL
MASUK
1 Sakinah Anjani Putri 312000188 Jl.Aria Putra GG. Swadaya RT 11/10
No.38 Kedaung
Pelajar Islam 10-12-09
2 Ike Noviana Devi QQ Milah 312000189 Jl.Benda Timur 9B/E53 No.11 RT
09/12 Pamulang II
Islam 11-12-09
3 Pusparini 312000190 Jl.Masjid Darussalam RT.04/02
Kedaung
Ibu Rumah Tangga Islam 11-12-09
4 Erick Sutriaji 312000191 Jl.mandor Baret Legoso RT. 01/07
Pisangan Ciputat
Wiraswasta Islam 14-12-09
5 Siti Robi’ah 312000192 Jl.Masjid Darussalam RT. 03/10
No.36
Guru Islam 26-12-09
6 Abdulah Faqih, S.Ag 312000193 Jl.Masjid Darussalam RT.03/10
No.68 Kedaung Pamulang
Karyawan Islam 29-12-09
7 Yuni Nurhidayati 312000194 Jl.Kp.Bulak V No.53 RT.01/02
Cempaka Putih
Karyawati Islam 31-12-09
8 Evi QQ Muhammad Evan
Syauqi
312000195 Komplek Kedaung Hijau Blok F
No.1 Kedaung Pamulang
Islam 11-01-10
9 Evi QQ Azelia Azizatuss 312000196 Komplek Kedaung Hijau Blok F
No.1
Ibu Rumah Tangga Islam 11-01-10
10 Yuliawati 312000197 Jl.H.Taip RT.01/02 No.22 Bambu
Apus Pamulang
Wiraswasta Islam 11-10-10
11 Vetty Narma Lasari 312000198 Jl.Masjid Darussalam GG.Lipin
RT.05/14 Kedaung
Islam 14-01-10
12 Ritha Suwarni 312000199 Jl.Mawar 9 Blok D2 No.2 Taman
Kedaung
Ibu Rumah Tangga Islam 01-02-10
13 Ambar QQ Safira Kaeladi 312000200 Jl.Swadaya RT.12/10 No.14 A Ibu Rumah Tangga Islam 10-02-10
67
68Kedaung Pamulang
14 Farel Febrian Setia QQ Aan
Setriana
312000201 Jl.Bhineka RT.01/01 No.28 Ciputat Islam 24-02-10
15 Kholila Nur Ma’rufi QQ
Suwarno
312000202 Jl.Masjid Darussalam RT.09/04
No.30 Kedaung
Islam 24-01-10
16 Berlian Wisnu Kencoqo QQ
Sri Sutami
312000203 Jl.Tabanas Ujung No.135 Ciputat Islam 25-02-10
17 Diana Novita 312000204 Jl.Masjid Darussalam RT.05/14
GG.Lipin Kedaung Pamulang
Karyawati Islam 03-03-10
18 Indah Pajriyah Dera 312000205 Kp.Pondok Sentul RT.07/03
Jl.Masjid Ciater Serpong
Karyawan Islam 09-03-10
19 Isriyah 312000206 Jl.Wahid RT.11/10 Kedaung
pamulang
Ibu Rumah Tangga Islam 27-04-10
20 Nur Milati Mustaqimah 312000207 Jl.Swadaya RT.06/10 Kedaung
Pamulang
Karyawati Islam 01-05-10
21 Muhammad Bahruns 312000208 Jl.Gurame Timur No.56 RT.04/01
Bampu Apus
Wiraswasta Islam 08-06-10
67
Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah
mitra produk SIDIK mulai bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Juni
2010 berjumlah 21 mitra. Mitra yang menggunakan produk SIDIK setiap
bulannya mengalami perubahan. Mulai dari bulan Desember 2009 jumlah
mitra produk SIDIK adalah 7 mitra. Pada bulan Januari 2010 mengalami
penurunan sebanyak 3 mitra, sehingga pada bulan Januari 2010 hanya
berjumlah 4 mitra. Pada bulan Februari 2010 mengalami peningkatan
dengan betambahnya 1 mitra, sehingga pada bulan Februari 2010 berjumlah
5 mitra. Pada bulan Maret 2010 jumlah mitra mengalami penurunan
sebanyak 3 mitra, sehingga pada bulan Maret 2010 berjumlah 2 mitra.
Kemudian pada bulan April 2010 mengalami penurunan sebanyak 1 mitra,
sehingga pada bulan April 2010 hanya berjumlah 1 mitra. Pada bulan Mei
dan bulan Juni 2010 mitra yang menggunakan produk SIDIK masing-
masing hanya berjumlah 1 mitra.
b. Analisa Realisasi Penyaluran Dana SIDIK BMT Al Fath IKMI
Sebagai lembaga intermediasi, BMT Al Fath IKMI berfungsi menjadi
lembaga poling dana dari anggota dan mitra binaan yang disalurkan kembali
kepada mereka dalam bentuk pembiayaan. Realisasi dari penghimpunan
produk SIDIK dapat digambarkan sebagai berikut:
67
68
Tabel 4.3
Realisasi Penyaluran Dana SIDIK
Dalam Jutaan
NO JENIS PRODUK 2007 2008 2009
1 Simpanan Pendidikan 57.2 114.4 151.1
Sumber: Laporan RAT 2009
Berdasarkan tabel tersebut, realisasi dana produk SIDIK yang
disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Pada tahun 2007, dana yang dapat terealisasikan adalah
sebesar Rp 57,200,000.00. Pada tahun 2008, dana yang dapat terealisasikan
adalah sebesar Rp 144,400,000.00. sehingga pada tahun 2008 mengalami
peningkatan sebesar Rp 57,200,000.00 (meningkat 100%). Kemudian pada
tahun 2009, dana yang dapat terealisasikan adalah sebesar Rp
151,100,000.00. sehingga pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar
Rp 36,700,000.00. Jadi total dana yang dapat terealisasikan pada tahun 2007
sampai dengan tahun 2009 adalah sebesar Rp 322,700,000.00.
c. Analisa Rincian Bagi Hasil Produk SIDIK BMT Al Fath IKMI
BMT Al Fath IKMI memberikan hak pihak ketiga berupa bagi hasil
kepada penabung SIDIK dengan rincian sebagai berikut:
69
Tabel 4.4
Rincian Bagi Hasil Produk SIDIK
KETERANGAN TAHUN
2008 2009
Basil Simpanan Pendidikan 7,726,038.94 11,390,485.15
Sumber: Laporan RAT 2009
Berdasarkan tabel di atas, rincian bagi hasil yang dilakukan oleh BMT
Al Fath IKMI pada produk SIDIK dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2009 mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, bagi hasil yang diberikan
kepada penabung SIDIK adalah sebesar Rp 7,726,038.94. Pada tahun 2009,
bagi hasil yang diberikan kepada penabung SIDIK adalah sebesar Rp
11,390,485.15. berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2008 sampai dengan
tahun 2009 BMT AL Fath IKMI dalam memberikan bagi hasil kepada
penabung SIDIK mengalami peningkatan sebesar Rp 3,664,446.21.
Sehingga total bagi hasil yang di berikan kepada penabung SIDIK pada
tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 adalah sebesar Rp 19,116,524.09.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas dan dijabarkan oleh penulis dalam
skripsi ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam memasarkan produk SIDIK kepada para mitranya, BMT AL Fath
IKMI menerapkan atau melakukan berbagai cara yaitu dengan memberikan
penjelasan dan manfaat mengenai produk simpanan pendidikan, kemudian
BMT Al Fath IKMI juga memberikan penjelasan mengenai persyaratan
yang harus dipenuhi oleh mitra dan anggota yang akan membuka rekening
produk SIDIK. Mitra yang membuka rekening SIDIK akan mendapatkan
bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah ditetapkan yaitu sebesar 28%
untuk mitra dan 72% untuk BMT Al Fath IKMI (bulan Mei 2010).
2. Strategi Pemasaran khusus yang dilakukan BMT Al Fath IKMI dalam
memasarkan produk SIDIK adalah:
1) Menjelaskan manfaat produk SIDIK kepada masyarakat agar mereka
dapat mempertimbangkan untuk mengambil produk SIDIK
2) Mengadakan sosialisasi ke lembaga-lembaga sekolah dan lebih
ditingkatkan untuk mengajak bekerja sama khususnya dalam produk
SIDIK
89
90
3) Untuk langkah ke depan, BMT Al Fath IKMI akan mengadakan sebuah
promosi dengan memberikan souvenir berupa tas bagi mitra yang
membuka rekening SIDIK
Adapun strategi khusus yang dilakukan oleh BMT Al Fath IKMI dalam
membantu mitranya dalam memahami konsep bahwa bagi hasil itu berbeda
dengan bunga, serta membantu mitranya dalam memahami nisbah bagi
hasil, BMT Al Fath IKMI melakukan strategi khususnya antara lain dengan
cara:
1) Memberikan pemahaman secara jelas mengenai nisbah dan bagi hasil
yang cara perhitungannya telah ditentukan melalui sistem komputerisasi
dengan tampilan langsung dari layar komputer yang dilakukan langsung
oleh Customer Service (CS) kepada mitra
2) Memberikan pemahaman dan menekankan manfaat dari produk-produk
BMT Al Fath IKMI, khususnya produk SIDIK.
3. Mekanisme bagi hasil yang dilakukan BMT Al Fath IKMI pada produk
SIDIK adalah berdasarkan dengan pendapatan yang masuk dari penyaluran
pembiayaan. Dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika dana mitra yang dikelola oleh BMT Al Fath IKMI memperoleh
keuntungan, maka nisbah bagi hasilnya adalah 28% untuk mitra dan
72% untuk BMT Al fath IKMI.
b. Jika dana mitra yang dikelola oleh BMT Al Fath IKMI tidak
menghasilkan keuntungan (rugi), maka tidak ada bagi hasil antara BMT
91
Al Fath IKMI dengan mitranya. BMT Al Fath IKMI hanya
mengembalikan pokoknya.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan
penelitian pada BMT Al Fath IKMI Pamulang adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat harus menyadari bahwa merencanakan keuangan untuk masa
depan sangatlah penting,terutama merencanakan keuangan untuk
pendidikan, karena pendidikan merupakan hal mendasar yang sangat
penting untuk mencapai kesuksesan dalam hidup
2. Pemerintah hendaknya dapat memberikan bantuan dana kepada setiap BMT
termasuk BMT Al Fath IKMI, sehingga akan dapat membantu kelancaran
operasionalnya serta dapat membantu dalam melakukan kegiatan-kegiatan
yang bersifat sosial kepada masyarakat
3. a. Untuk lebih efektif, BMT Al Fath IKMI harus lebih meningkatkan
strategi promosi pada produk SIDIK tidak hanya dengan menggunakan
brosur saja.
b. BMT Al Fath IKMI harus bisa mewujudkan perencanaan promosinya
berupa pemberian souvenir berupa tas bagi mitra yang membuka
rekening produk SIDIK secepatnya, karena promosi ini bagus dalam
menarik minat mitra.
92
c. BMT Al Fath IKMI harus bisa mempertahankan bahkan meningkatkan
kegiatan-kegiatan sosial yang telah dilakukannya setiap tahun seperti
pemberian beasiswa, khitanan masal, dan pengajian rutin.
4. Para ulama hendaknya dapat berpartisipasi membantu kegiatan-kegiatan
sosial yang dilakukan BMT Al Fath IKMI, seperti memberikan pengajaran
Al-Qur’an kepada anak-anak asuh serta memberikan ceramah-ceramah
agama pada saat pengajian rutin mingguan dan memberikan ceramah-
ceramah agama atau kultum (kuliah tujuh menit) yang dilakukan pada bulan
ramadhan menjelang berbuka puasa bersama.
DAFTAR PUSTAKA
A. Steiner, George dan B. Miner, John. Kebijakan dan Strategi Manajemen, ed.II. Penerjemah Ticoalu dan Agus Dharma. Jakarta: Erlangga, 1997.
BMT AL FATH IKMI. Laporan Tahunan 2009. Jakarta: BMT Al Fath IKMI, 2010. Dalyono, M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997. Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial, cet.V. Ed.I. Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2001. Hamidi, M. Luthfi. Jejak-Jejak Ekonomi Syariah. Jakarta: Senayan Abadi Publishing,
2003. J. Keegan, Warren. Ed. Manajemen Pemasaran Global. Penerjemah Alexander
Sindoro. Jakarta: Prenhallindo, 1996. Jusmailani. dkk. Ed. Bisnis Berbasis Syariah, cet.I. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Kahilani, Assayyidil Imam Muhammad Ismail. Subulussalam; Penjelasan Bulughul
Maram, Dari Semua Dalil-Dalil Hukum. Bandung. Kasmir. Manajemen Perbankan, cet.IV. Ed.1. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2003. ______________. Pemasaran Bank, cet.II. Ed.1. Jakarta: Kencana, 2005. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Pengendalian). Penerjemah Ancella Antawati Hermawan. Jakarta: Salemba Empat, 1995.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. Prinsip-Prinsip Pemasaran, cet.I. Ed.VIII.
Penerjemah Damos Sihombing. Jakarta: Erlangga, 2001. Latief, Ah. Azharuddin. Fiqh Muamalat, cet.I. Jakarta: UIN Press, 2005. Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006.
93
94
Oliver, Sandra. Strategic Public Relations. Penerjemah Sigit Purwanto. Jakarta: Erlangga, 2007.
Prasetya. Filsafat Pendidikan Untuk UIN, STAIN, PTAIS. Bandung: Pustaka Setia,
1997. Rasyid, Sudrajat. dkk. Kewirausahaan Santri (Bimbingan Santri Mandiri). Jakarta
Timur: PT Citrayudha Alamanda Perdana, 2005. Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah, cet.I. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009. Ruslan, Rosady. Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi, cet.IV. Ed.1.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008. Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan Ilustrasi,
cet.I. Ed.III. Yogyakarta: Ekonisia, 2008. Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait
(BAMUI, Takaful dan Pasar Modal Syariah). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Syafi’i Antonio, Muhammad. Ed. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, cet.I. Jakarta:
Gema Insani Press, 2001. Tilaar, H.A.R. Standarisasi Pendidikan Nasional Suatu Tinjauan Kritis. Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006. Umer Chapra, M. Islam Dan Pembangunan Ekonomi. Penerjemah Ikhwan Abidin
Basri. Jakarta: Gema Insani Press, 2000. Wawancara Pribadi dengan Rika Nurlaila (Customer Service BMT Al Fath IKMI).
Jakarta. 9 Juni 2010. Wawancara Pribadi dengan Bp. Saimin (Manajer Tamwil BMT Al Fath IKMI).
Jakarta. 25 Mei 2010. Wijatno, Serian. Pengantar Entrepreneurship. Jakarta: PT Grasindo, 2009. Yunus, Mahmud. Pokok-Pokok Pendidikan Dan Pengajaran. Jakarta: Hidakarya
Agung, 1978.
BIODATA PENULIS
Nama : Robby Barokah
NIM : 206046103873
Universitas : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Prodi/Jurusan : Muamalat/Perbankan Syariah
Kelas : PS VIII A Non Reg
Angkatan : 2006
Tempat,Tanggal Lahir : Tangerang, 11 Juli 1988
Alamat : Jl. Raya Bukit Indah RT.07 RW.01 No.1 Kp. Dukuh Kel.
Serua Lama Kec. Ciputat
Kab. Tangerang Selatan 15414
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Biodata Penulis
2. Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Wawancara
3. Lampiran 3 : Surat Perubahan Judul Skripsi
4. Lampiran 4 : Surat Pengantar Untuk Mohon Data/Wawancara
5. Lampiran 5 : Surat Pengantar Bimbingan Skripsi
6. Lampiran 6 : Surat Keterangan Riset/Penelitian dari BMT AL FATH
IKMI
7. Lampiran 7 : Brosur produk SIDIK (Simpanan Pendidikan)
8. Lampiran 8 : Formulir Permohonan Pembukaan Simpanan Mitra dan
Anggota
9. Lampiran 9 : Kartu Spesimen Tanda Tangan
10. Lampiran 10 : Lampiran Aturan dan Ketentuan Simpanan
11. Lampiran 11 : Informasi Bonus dan Bagi Hasil Tabungan BMT Al Fath
IKMI Tahun 2010
viii
ix
12. Lampiran 12 : Data Mitra KBMT Al Fath IKMI
13. Lampiran 13 : Daftar Badan Pendiri
14. Lampiran 14 : Struktur Organisasi