strategi pemasaran jamu tradisional ... - eprints.ums.ac.id

13
STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR” DI PASAR GEDE KOTA SURAKARTA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Oleh: CHRIS MONASANTI A210170132 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021

Upload: others

Post on 05-Apr-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR”

DI PASAR GEDE KOTA SURAKARTA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

CHRIS MONASANTI

A210170132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

i

HALAMAN PERSETUJUAN

STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR”

DI PASAR GEDE KOTA SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Oleh:

CHRIS MONASANTI

A210170132

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Sabar Narimo, M.M, M.Pd

NIDN. 06-1303-6301

ii

HALAMAN PENGESAHAN

STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR”

DI PASAR GEDE KOTA SURAKARTA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

CHRIS MONASANTI

A210170132

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

pada hari Kamis, 08 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd (…………………..)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Prof. Dr. Harsono, SU (…………………..)

(Anggota Dewan Penguji II)

3. Dr. Suyatmini, S.E, M.Si (…………………..)

(Anggota Dewan Penguji III)

Surakarta, 08 Juli 2021

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof. Dr. Sutama, M.Pd

NIDN. 00-0701-6002

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan

dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya

akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 24 Juni 2021

Penulis

Chris Monasanti

A210170132

1

STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR” DI PASAR GEDE

KOTA SURAKARTA

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran, faktor lingkungan internal dan

eksternal, hambatan dan solusi yang paling tepat untuk Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di

Pasar Gede Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di

Pasar Gede Kota Surakarta menerapkan konsep bauran pemasaran dan kegiatan promosi

produknya (personal selling) secara langsung dan menggunakan media sosial WhatsApp.

Meskipun kedua strategi ini dianggap sederhana, namun dipercaya memiliki nilai daya tarik

tinggi sehingga strategi tersebut dipilih sebagai strategi prioritas yang diterapkan pada pemasaran

jamu tradisional di Kios “MAS KEMBAR”. Dalam menghadapi berbagai ancaman seperti

banyaknya produk jamu yang dijual melalui marketplace, persaingan tidak sempurna oleh kios

sekitar, mengharuskan Kios “MAS KEMBAR” dalam pemasarannya menggunakan media sosial

marketplace atau website lainnya untuk memperluas dan meningkatkan angka penjualannya,

untuk mempertahankan produknya maka harus memprioritaskan kualitas produk unggulan agar

mampu menghadapi persaingan. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan

pemasaran jamu tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Personal Selling, Jamu Tradisional

Abstract

This research aims to know the marketing strategy, internal and external environmental factors,

obstacles and right solution by Traditional Herbs of MAS KEMBAR in Pasar Gede Surakarta.

Data collection technique used is interview, observation and documentation. The results shows

that the marketing strategy used by Traditional Herbs of MAS KEMBAR in Pasar Gede

Surakarta implement the concept of marketing mix and promotes the products by direct selling

(personal selling) and uses WhatsApp. Although these two strategies are considered simple, they

are believed to have a high attractiveness value so that the strategy was chosen as a priority

strategy applied to marketing Traditional Herbs of MAS KEMBAR in Pasar Gede Surakarta. To

deal with various threats such as the large number of herbal products sold through the

marketplace, imperfect competition by local merchants requires MAS KEMBAR to use social

media marketplace or other websites to widen and increase sales figures. To maintain the

products MAS KEMBAR must give priority to the superior products quality to be able to face

the competition. So that it is expected to contribute to increasing marketing of Traditional Herbs

of MAS KEMBAR in Pasar Gede Surakarta.

Key Words : Marketing Strategy, Personal Selling, Traditional Herbs

1. PENDAHULUAN

Indonesia saat ini sedang mengalami wabah pandemi Covid-19. Penyakit yang disebabkan

jenis corona virus ini ditandai dengan gejala gangguan pernafasan, batuk, demam. Akibat dari

pandemi ini Indonesia memberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)

untuk membatasi kontak langsung. Menurut (Taufik & Ayuningtyas, 2020) adanya pandemi

2

ini justru menyebabkan beberapa usaha mengalami kenaikan dan penurunan penjualan yang

mengakibatkan banyaknya pengurangan karyawan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Perekonomian menjadi shock baik secara perorangan, rumah tangga, perusahaan makro dan

mikro bahkan perekonomian negara di dunia.

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, di samping kebutuhan akan

sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Hanya dengan kondisi yang baik serta tubuh yang

sehat, manusia dapat melaksanakan proses kehidupan untuk tumbuh dan berkembang

menjalankan segala aktivitas hidupnya. Untuk menjaga kesehatan yang optimal, salah satu

caranya adalah memanfaatkan tanaman obat yang dikemas dalam bentuk jamu atau obat

tradisional. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman yang

berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir masalah kesehatan dengan cara

tradisional. Obat tradisional telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia dan

dipercayai bahwa tidak memiliki efek samping, tapi hal ini tidak selalu benar untuk semua

tanaman obat (Oktora, dkk. 2006)

Persaingan usaha jamu tradisional yang semakin ketat beberapa tahun belakangan

membuat para pelaku bisnis jamu tradisional yang dikemas ala minuman modern ini, harus

lebih pandai dan cermat dalam memasarkan produknya. Dalam menjalankan strategi

pemasaran setiap perusahaan diharapkan dapat menjalankan usahanya dengan baik sehingga

dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Strategi Pemasaran merupakan

serangkaian tujuan dan sasaran seperti memberikan arahan kepada usaha-usaha pemasaran

dari waktu ke waktu, sehingga berpengaruh pada masing-masing tingkatan dan acuan lokasi

terutama sebagai tanggapan perusahaan organisasi atau bisnis dalam menghadapi lingkungan

dan keadaan pesaing yang selalu berubah. Strategi pemasaran bisa mengenai strategi spesifik

untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan pengembangan pemasaran

dalam keunggulan bersaing (Siagian & Cahyono, 2021)

Jamu merupakan obat tradisional turun-temurun dalam pengolahan dan pemanfaatan

berdasarkan resep warisan leluhur, kepercayaan, budaya, dan kebiasaan bangsa ini. Bahan-

bahan yang digunakan untuk jamu sifatnya alami, berupa tumbuh-tumbuhan khas Indonesia,

bagian tanaman yang digunakan bermacam-macam sesuai kebutuhan seperti akar, umbi, daun,

batang, bunga hingga kulit. Hal ini disebabkan karena secara umum masyarakat menganggap

3

jamu tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping yang telah teruji oleh waktu, zaman

dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia

Keberadaan pasar tradisional dan pasar modern sudah menjadi bagian yang tidak

terlepaskan dalam kehidupan masyarakat perkotaan. Upaya untuk menjadikan pasar

tradisional sebagai salah satu motor penggerak dinamika perkembangan perekonomian suatu

daerah, maka diperlukan adanya pasar yang dapat beroperasi secara optimal dan efisien serta

dapat melayani kebutuhan masyarakat. Pasar Tradisional menurut Peraturan Menteri Dalam

Negeri adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi, sarana

interaksi sosial budaya masyarakat, dan pengembangan ekonomi masyarakat (Peraturan

Menteri Dalam Negeri, 2007). Pada zaman itu pasar tradisional bukan semata-mata sebagai

tempat bertemunya penjual dan pembeli, namun lebih dari itu pasar tradisional sebagai tempat

bertemunya masyarakat dan kaum bangsawan, bahkan pasar sering dijadikan sebagai bagian

strategi politik untuk memperoleh informasi penting yang ada pada zaman itu (Brata, 2016)

Kota Surakarta merupakan kota yang memiliki daya tarik wisata yang terdapat di

Provinsi Jawa Tengah. Kota Surakarta yang merupakan salah satu destinasi pariwisata yang

ada di Indonesia, dengan slogan The Spirit of Java. Beberapa destinasi pariwisata (daerah

tujuan wisata) di Kota Surakarta yang perlu masyarakat ketahui, salah satunya adalah Pasar

gede yang merupakan pasar tradisional ber lokasi di pusat Kota Solo tepatnya dekat dengan

kampung China yang dikenal dengan daerah Balong dan Wihara Avalokitesvara. Hingga

sekarang pasar tradisional ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dan orang Solo untuk

sekedar membeli kebutuhan sehari-hari. Pasar Gede juga menjual beraneka ragam jajanan

pasar khas Solo seperti risol, pastel, lumpia, cabuk rambak, rengginang, klepon, grontol, es

dawet telasih dan jamu tradisional. Kios Jamu “MAS KEMBAR” merupakan salah satu

penjual jamu tradisional yang ada di Pasar Gede Kota Surakarta dengan menjual berbagai

varian produk jamu, strategi penjualan yang digunakan menerapkan konsep bauran pemasaran

yang kegiatan promosinya secara Personal Selling dan media sosial WhatsApp.

Berdasarkan pada uraian di atas, rumusan permasalahan pada penelitian ini yaitu: 1)Apa

saja strategi pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta?.

2)Bagaimana faktor lingkungan internal dan eksternal usaha terhadap pemasaran Jamu

tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta?. 3)Hambatan dan solusi apa saja

4

yang dialami dalam strategi pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede

Kota Surakarta?

Sedangkan, tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) Untuk

mendeskripsikan strategi yang diterapkan dalam pemasaran jamu Tradisional “MAS

KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta. 2) Untuk mengidentifikasikan faktor internal dan

eksternal yang berpengaruh terhadap pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar

Gede Kota Surakarta. 3) Untuk mendeskripsikan apa saja hambatan dan solusi yang

digunakan dalam strategi pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota

Surakarta.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian metode deskriptif

kualitatif merupakan cara belajar tentang realitas sosial dengan pendekatan penelitian yang

sering digunakan untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena sosial.

Menurut (Setiawan, dkk. 2017) metode deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian

yang berdasarkan pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi. Data yang diperoleh cenderung data

kualitatif, analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian bersifat untuk

memahami makna, memahami keunikan, mengkontruksi fenomena, dan menemukan

hipotesis.

Desain yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi kebijakan publik.

Menurut (Nugroho, 2014) desain studi kebijakan publik merupakan penelitian tentang

kebijakan tidak berbeda dengan penelitian-penelitian ilmu sosial lainnya yang mengikuti

logika ilmiah beserta tahapan-tahapannya. Penggunaan studi kebijakan publik ini bertujuan

untuk mengeksplorasi tindakan-tindakan baik yang dilakukan atau justru tidak dilakukan,

dengan cara apa, bagaimana hasil, akibat, dan dampaknya pada strategi pemasaran usaha jamu

tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta.

Subjek dalam penelitian ini adalah owner atau pemilik usaha, karyawan dan beberapa

konsumen Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta. Dalam

penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah strategi pemasaran jamu tradisional “MAS

KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan

5

menggunakan tehnik wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dalam

penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dengan uji kredibilitas melalui triangulasi

sumber. Teknis analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Strategi Pemasaran yang diterapkan Jamu Tradisional “MAS KEMBAR”

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan untuk

penelitian ini, strategi pemasaran kios jamu “MAS KEMBAR” yaitu menerapkan konsep

bauran pemasaran yang berfokus pada kualitas produk, kestabilan harga dan kegiatan

promosi secara langsung, menggunakan media sosial WhatsApp. Promosi secara langsung

(personal selling) yang dilakukan oleh karyawan kios jamu tradisional tersebut dengan

menawarkan produknya kepada calon konsumen yang hendak mencari produk di kios.

Karyawan memperkenalkan berbagai macam varian produk serta memberi pemahaman

manfaat dan khasiat dari produk tersebut, selain itu karyawan harus bersikap ramah dan

baik. Hal ini sejalan dengan penelitian (Saraswati, dkk. 2019) penjualan personal (personal

selling) merupakan bentuk presentasi secara lisan dengan satu atau lebih calon pembeli

dengan tujuan melakukan penjualan yang maksimal.

Owner dan karyawan kios jamu tradisional “MAS KEMBAR” juga melakukan

promosi produknya menggunakan media sosial WhatsApp untuk memperluas

pemasarannya dengan memberi kartu nama yang tercantum nomor owner dengan tujuan

mempermudah konsumen dari luar kota atau luar daerah yang akan melakukan pemesanan,

menjalin hubungan baik dengan konsumen sebagai pelanggan setia dari kios jamu tersebut.

Promosi ini dilakukan dengan mengunggah foto varian produk jamu di WhatsApp dan

memberi keterangan manfaat serta khasiat dari produk tersebut. Hal ini sejalan dengan

penelitian (Adila & Aziz, 2019) bahwa dalam pemasarannya perusahaan harus menjalin

hubungan baik dengan pelanggan. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus berhubungan

baik dengan kepentingan publik.

Kios Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” menerapkan konsep baruan pemasaran

untuk menyusun strategi yang terdiri dari kegiatan menginovasikan produk, penetapan

harga, penentuan lokasi dan kegiatan promosi. Inovasi produk dilakukan untuk memberi

6

berbagai macam pilihan varian baru kepada konsumen, memenuhi permintaan konsumen

dan mengikuti perkembangan jaman. Penetapan harga harus dilakukan sesuai dengan biaya

pengeluaran untuk mendapatkan laba yang maksimal dengan memprioritaskan kualitas

produk.

Kios jamu tersebut juga menetapkan metode MOQ (Minimum Order Quantity) yang

bertujuan agar jumlah pemesanan atau pembelian dapat menutupi biaya produksi dan

memberikan nilai yang impas bagi usaha. Penentuan lokasi yang strategis merupakan suatu

penentu keberhasilan perusahaan dalam keuntungan dan memberikan kemudahan kepada

konsumen agar dengan mudah memperoleh produk atau jasa yang tersedia di pasar sasaran.

Kegiatan promosi dilakukan untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk yang

dihasilkan baik secara langsung maupun perantara yang dapat mempengaruhi konsumen.

Hal ini sesuai dengan penelitian (Ulus, 2013) secara signifikan maupun parsial, produk,

harga, tempat dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang diterapkan

dalam konsep bauran pemasaran.

3.2 Faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap strategi

pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR”

Untuk mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran jamu

tradisional sebaiknya didasarkan pada faktor lingkungan internal dan eksternal usaha.

Menurut (Nilasari, 2014) setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya

dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor

seperti teknologi, sumber daya finansial, kekuatann pemasaran dan basis pelanggan yang

dimiliki.

Hal ini sesuai dengan penelitian (Sari, dkk. 2018) yang bertujuan untuk

mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh Agroindustri

Keripik Tempe Dua Putri di Desa Buluh Rampai Kecamatan Saberida Kabupaten Indragiri

Hulu. Sedangkan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan

eksternal yang berpengaruh terhadap pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di

Pasar Gede Kota Surakarta.

7

3.3 Hambatan dan Solusi yang digunakan dalam pemasaran Jamu Tradisional “MAS

KEMBAR”

Hambatan yang dialami dalam strategi pemasaran jamu “MAS KEMBAR” yaitu dalam

menawarkan produknya masih sederhana, melakukan promosi secara langsung (personal

selling). Meskipun sederhana, strategi ini sudah berjalan dari jaman dahulu hingga

sekarang masih diterapkan kios jamu tersebut untuk menawarkan produknya kepada calon

konsumen dengan memberi pemahaman manfaat dan khasiat dari produk tersebut.

Hambatan lain yang dialami usaha jamu kios “MAS KEMBAR” seperti persaingan tidak

sempurna antar kios sekitar dan tidak membuka akun marketplace seperti Shopee,

Instagram, Facebook, dan Website lainnya.

Hal ini membuat owner jamu tersebut akan mengkaji kembali untuk melakukan

kegiatan promosi dengan membuat akun marketplace. Dengan evaluasi yang dilakukan

pada strategi pemasaran yang dilaksanakan, diharapkan dapat membuat strategi pemasaran

alternatif jika ada kegiatan pemasaran yang tidak sesuai dengan target yang diinginkan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Strategi pemasaran Kios Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” yaitu menerapkan konsep

bauran pemasran berfokus pada kualitas produk, kestabilan harga dan kegiatan promosi

(personal selling) menawarkan produk secara langsung kepada calon konsumen dengan

memberi pemahaman manfaat dan khasiat dari produk tersebut, menerapkan konsep bauran

pemasaran sebagai perencanaan kegiatan pemasaran melalui empat komponen (4p) seperti

price, product, place, promotion dan menggunakan media sosial WhatsApp untuk pemasaran

secara luas (M.Kurniawan, 2017). Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan angka

penjualan produk di kios tersebut. 2) Terdapat faktor internal dan eksternal dalam pemasaran

Jamu Tradisional “MAS KEMBAR”. Penilaian tersebut didasarkan pada faktor-faktor

teknologi, sumber daya finansial, kekuatan pemasaran dan basis pelanggan yang dimiliki

yang bertujuan sebagai pembuat keputusan strategi yang baik, mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan perusahaan, melakukan identifikasi faktor lingkungan internal yang strategis,

meningkatkan pangsa pasar dan sebagai keputusan alokasi sumber daya. 3) Hambatan dalam

pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” yaitu dalam menawarkan produknya masih

8

sederhana, melakukan promosi secara langsung (personal selling). Hambatan lain yang

dialami usaha jamu kios tersebut seperti persaingan tidak sempurna antar kios sekitar dan

tidak membuka akun marketplace. Hambatan yang dialami dalam pemasaran jamu tersebut

harus dapat diatasi dengan baik untuk meningkatkan angka penjualan produk jamu

tradisional.

DAFTAR PUSTAKA

Adila, S. N., & Aziz, N. (2019). Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Restoran Kfc Cabang Khatib

Sulaiman Padang. 1–16. https://doi.org/10.31219/osf.io/dqb9m

Brata, I. (2016). Pasar Tradisional Di Tengah Arus Budaya Global. Jurnal Ilmu Manajemen

Mahasaraswati, 6(1), 102449.

M.Kurniawan, N. S. H. H. (2017). Pengaruh Bauran Pemasaran (4P) Terhadap Keputusan

Pembelian Perumahan PT. Berlian Bersaudara Propertindo. Jurnal Ilmiah Ekonomi

Global Masa Kini, 8(1), 43–49.

http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/EGMK/article/view/298/302

Nilasari, Senja. (2014). Manajemen Strategi. Dunia. Cerdas. Jakarta Timur.

Oktora, L., Kumala, R., Staf, S., Program, P., Farmasi, S., & Pendahuluan, U. J. (2006).

Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya.

Majalah Ilmu Kefarmasian, III(1), 1–7.

Peraturan Menteri Dalam Negeri, (2007)

Riant, Nugroho. (2014). Kebijakan Publik di Negara-Negara Berkembang. Yogyakarta, Pustaka

Pelajar

Saraswati, I. D. A. G., Telagawathi, N. L. W., & Susila, G. P. A. (2019). Pengaruh Personal

Selling Agen dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Nasabah Pada PT.

Sun Life Financial Cabang Pemaron A. Yani. 5(2), 131–139.

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/BISMA-JM/article/view/22021/13631

Sari, N., Maharani, E., & Khaswarina, S. (2018). Strategi Permasalahan Agroindustri Keripik

Tempe di Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal

Ilmiah Pertanian, 12(2), 23–35. https://doi.org/https://doi.org/10.31849/jip.v12i2.983

Setiawan, A. R., Utari, S., & Nugraha, M. G. (2017). Mengonstruksi Rancangan Soal Domain

Kompetensi Literasi Saintifik Siswa Smp Kelas Viii Pada Topik Gerak Lurus. WaPFi

(Wahana Pendidikan Fisika), 2(2), 44. https://doi.org/10.17509/wapfi.v2i2.8277

Siagian, A. O., & Cahyono, Y. (2021). Strategi Pemulihan Pemasaran UMKM di Masa Pandemi

Covid-19 Pada Sektor Ekonomi Kreatif. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis,

3(1), 206–217. https://doi.org/10.47233/jiteksis.v3i1.212

Taufik, T., & Ayuningtyas, E. A. (2020). DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP

BISNIS DAN EKSISTENSI PLATFORM ONLINE. Jurnal Pengembangan

9

Wiraswasta, 22(01), 21. https://doi.org/10.33370/jpw.v22i01.389

Ulus, A. (2013). Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil

Daihatsu Pada Pt. Astra Internasional Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,

Bisnis Dan Akuntansi, 1(4), 1134–1144. https://doi.org/10.35794/emba.v1i4.2872