strategi pemasaran jamu tradisional ... - eprints.ums.ac.id
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR”
DI PASAR GEDE KOTA SURAKARTA
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan
Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
CHRIS MONASANTI
A210170132
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR”
DI PASAR GEDE KOTA SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Oleh:
CHRIS MONASANTI
A210170132
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Dr. Sabar Narimo, M.M, M.Pd
NIDN. 06-1303-6301
ii
HALAMAN PENGESAHAN
STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR”
DI PASAR GEDE KOTA SURAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
CHRIS MONASANTI
A210170132
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
pada hari Kamis, 08 Juli 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd (…………………..)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Prof. Dr. Harsono, SU (…………………..)
(Anggota Dewan Penguji II)
3. Dr. Suyatmini, S.E, M.Si (…………………..)
(Anggota Dewan Penguji III)
Surakarta, 08 Juli 2021
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Prof. Dr. Sutama, M.Pd
NIDN. 00-0701-6002
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya
akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, 24 Juni 2021
Penulis
Chris Monasanti
A210170132
1
STRATEGI PEMASARAN JAMU TRADISIONAL “MAS KEMBAR” DI PASAR GEDE
KOTA SURAKARTA
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran, faktor lingkungan internal dan
eksternal, hambatan dan solusi yang paling tepat untuk Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di
Pasar Gede Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di
Pasar Gede Kota Surakarta menerapkan konsep bauran pemasaran dan kegiatan promosi
produknya (personal selling) secara langsung dan menggunakan media sosial WhatsApp.
Meskipun kedua strategi ini dianggap sederhana, namun dipercaya memiliki nilai daya tarik
tinggi sehingga strategi tersebut dipilih sebagai strategi prioritas yang diterapkan pada pemasaran
jamu tradisional di Kios “MAS KEMBAR”. Dalam menghadapi berbagai ancaman seperti
banyaknya produk jamu yang dijual melalui marketplace, persaingan tidak sempurna oleh kios
sekitar, mengharuskan Kios “MAS KEMBAR” dalam pemasarannya menggunakan media sosial
marketplace atau website lainnya untuk memperluas dan meningkatkan angka penjualannya,
untuk mempertahankan produknya maka harus memprioritaskan kualitas produk unggulan agar
mampu menghadapi persaingan. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan
pemasaran jamu tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Personal Selling, Jamu Tradisional
Abstract
This research aims to know the marketing strategy, internal and external environmental factors,
obstacles and right solution by Traditional Herbs of MAS KEMBAR in Pasar Gede Surakarta.
Data collection technique used is interview, observation and documentation. The results shows
that the marketing strategy used by Traditional Herbs of MAS KEMBAR in Pasar Gede
Surakarta implement the concept of marketing mix and promotes the products by direct selling
(personal selling) and uses WhatsApp. Although these two strategies are considered simple, they
are believed to have a high attractiveness value so that the strategy was chosen as a priority
strategy applied to marketing Traditional Herbs of MAS KEMBAR in Pasar Gede Surakarta. To
deal with various threats such as the large number of herbal products sold through the
marketplace, imperfect competition by local merchants requires MAS KEMBAR to use social
media marketplace or other websites to widen and increase sales figures. To maintain the
products MAS KEMBAR must give priority to the superior products quality to be able to face
the competition. So that it is expected to contribute to increasing marketing of Traditional Herbs
of MAS KEMBAR in Pasar Gede Surakarta.
Key Words : Marketing Strategy, Personal Selling, Traditional Herbs
1. PENDAHULUAN
Indonesia saat ini sedang mengalami wabah pandemi Covid-19. Penyakit yang disebabkan
jenis corona virus ini ditandai dengan gejala gangguan pernafasan, batuk, demam. Akibat dari
pandemi ini Indonesia memberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
untuk membatasi kontak langsung. Menurut (Taufik & Ayuningtyas, 2020) adanya pandemi
2
ini justru menyebabkan beberapa usaha mengalami kenaikan dan penurunan penjualan yang
mengakibatkan banyaknya pengurangan karyawan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Perekonomian menjadi shock baik secara perorangan, rumah tangga, perusahaan makro dan
mikro bahkan perekonomian negara di dunia.
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, di samping kebutuhan akan
sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Hanya dengan kondisi yang baik serta tubuh yang
sehat, manusia dapat melaksanakan proses kehidupan untuk tumbuh dan berkembang
menjalankan segala aktivitas hidupnya. Untuk menjaga kesehatan yang optimal, salah satu
caranya adalah memanfaatkan tanaman obat yang dikemas dalam bentuk jamu atau obat
tradisional. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman yang
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir masalah kesehatan dengan cara
tradisional. Obat tradisional telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia dan
dipercayai bahwa tidak memiliki efek samping, tapi hal ini tidak selalu benar untuk semua
tanaman obat (Oktora, dkk. 2006)
Persaingan usaha jamu tradisional yang semakin ketat beberapa tahun belakangan
membuat para pelaku bisnis jamu tradisional yang dikemas ala minuman modern ini, harus
lebih pandai dan cermat dalam memasarkan produknya. Dalam menjalankan strategi
pemasaran setiap perusahaan diharapkan dapat menjalankan usahanya dengan baik sehingga
dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Strategi Pemasaran merupakan
serangkaian tujuan dan sasaran seperti memberikan arahan kepada usaha-usaha pemasaran
dari waktu ke waktu, sehingga berpengaruh pada masing-masing tingkatan dan acuan lokasi
terutama sebagai tanggapan perusahaan organisasi atau bisnis dalam menghadapi lingkungan
dan keadaan pesaing yang selalu berubah. Strategi pemasaran bisa mengenai strategi spesifik
untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan pengembangan pemasaran
dalam keunggulan bersaing (Siagian & Cahyono, 2021)
Jamu merupakan obat tradisional turun-temurun dalam pengolahan dan pemanfaatan
berdasarkan resep warisan leluhur, kepercayaan, budaya, dan kebiasaan bangsa ini. Bahan-
bahan yang digunakan untuk jamu sifatnya alami, berupa tumbuh-tumbuhan khas Indonesia,
bagian tanaman yang digunakan bermacam-macam sesuai kebutuhan seperti akar, umbi, daun,
batang, bunga hingga kulit. Hal ini disebabkan karena secara umum masyarakat menganggap
3
jamu tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping yang telah teruji oleh waktu, zaman
dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia
Keberadaan pasar tradisional dan pasar modern sudah menjadi bagian yang tidak
terlepaskan dalam kehidupan masyarakat perkotaan. Upaya untuk menjadikan pasar
tradisional sebagai salah satu motor penggerak dinamika perkembangan perekonomian suatu
daerah, maka diperlukan adanya pasar yang dapat beroperasi secara optimal dan efisien serta
dapat melayani kebutuhan masyarakat. Pasar Tradisional menurut Peraturan Menteri Dalam
Negeri adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi, sarana
interaksi sosial budaya masyarakat, dan pengembangan ekonomi masyarakat (Peraturan
Menteri Dalam Negeri, 2007). Pada zaman itu pasar tradisional bukan semata-mata sebagai
tempat bertemunya penjual dan pembeli, namun lebih dari itu pasar tradisional sebagai tempat
bertemunya masyarakat dan kaum bangsawan, bahkan pasar sering dijadikan sebagai bagian
strategi politik untuk memperoleh informasi penting yang ada pada zaman itu (Brata, 2016)
Kota Surakarta merupakan kota yang memiliki daya tarik wisata yang terdapat di
Provinsi Jawa Tengah. Kota Surakarta yang merupakan salah satu destinasi pariwisata yang
ada di Indonesia, dengan slogan The Spirit of Java. Beberapa destinasi pariwisata (daerah
tujuan wisata) di Kota Surakarta yang perlu masyarakat ketahui, salah satunya adalah Pasar
gede yang merupakan pasar tradisional ber lokasi di pusat Kota Solo tepatnya dekat dengan
kampung China yang dikenal dengan daerah Balong dan Wihara Avalokitesvara. Hingga
sekarang pasar tradisional ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dan orang Solo untuk
sekedar membeli kebutuhan sehari-hari. Pasar Gede juga menjual beraneka ragam jajanan
pasar khas Solo seperti risol, pastel, lumpia, cabuk rambak, rengginang, klepon, grontol, es
dawet telasih dan jamu tradisional. Kios Jamu “MAS KEMBAR” merupakan salah satu
penjual jamu tradisional yang ada di Pasar Gede Kota Surakarta dengan menjual berbagai
varian produk jamu, strategi penjualan yang digunakan menerapkan konsep bauran pemasaran
yang kegiatan promosinya secara Personal Selling dan media sosial WhatsApp.
Berdasarkan pada uraian di atas, rumusan permasalahan pada penelitian ini yaitu: 1)Apa
saja strategi pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta?.
2)Bagaimana faktor lingkungan internal dan eksternal usaha terhadap pemasaran Jamu
tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta?. 3)Hambatan dan solusi apa saja
4
yang dialami dalam strategi pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede
Kota Surakarta?
Sedangkan, tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) Untuk
mendeskripsikan strategi yang diterapkan dalam pemasaran jamu Tradisional “MAS
KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta. 2) Untuk mengidentifikasikan faktor internal dan
eksternal yang berpengaruh terhadap pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar
Gede Kota Surakarta. 3) Untuk mendeskripsikan apa saja hambatan dan solusi yang
digunakan dalam strategi pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota
Surakarta.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian metode deskriptif
kualitatif merupakan cara belajar tentang realitas sosial dengan pendekatan penelitian yang
sering digunakan untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena sosial.
Menurut (Setiawan, dkk. 2017) metode deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian
yang berdasarkan pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi. Data yang diperoleh cenderung data
kualitatif, analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian bersifat untuk
memahami makna, memahami keunikan, mengkontruksi fenomena, dan menemukan
hipotesis.
Desain yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi kebijakan publik.
Menurut (Nugroho, 2014) desain studi kebijakan publik merupakan penelitian tentang
kebijakan tidak berbeda dengan penelitian-penelitian ilmu sosial lainnya yang mengikuti
logika ilmiah beserta tahapan-tahapannya. Penggunaan studi kebijakan publik ini bertujuan
untuk mengeksplorasi tindakan-tindakan baik yang dilakukan atau justru tidak dilakukan,
dengan cara apa, bagaimana hasil, akibat, dan dampaknya pada strategi pemasaran usaha jamu
tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta.
Subjek dalam penelitian ini adalah owner atau pemilik usaha, karyawan dan beberapa
konsumen Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta. Dalam
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah strategi pemasaran jamu tradisional “MAS
KEMBAR” di Pasar Gede Kota Surakarta. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan
5
menggunakan tehnik wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dengan uji kredibilitas melalui triangulasi
sumber. Teknis analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Strategi Pemasaran yang diterapkan Jamu Tradisional “MAS KEMBAR”
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan untuk
penelitian ini, strategi pemasaran kios jamu “MAS KEMBAR” yaitu menerapkan konsep
bauran pemasaran yang berfokus pada kualitas produk, kestabilan harga dan kegiatan
promosi secara langsung, menggunakan media sosial WhatsApp. Promosi secara langsung
(personal selling) yang dilakukan oleh karyawan kios jamu tradisional tersebut dengan
menawarkan produknya kepada calon konsumen yang hendak mencari produk di kios.
Karyawan memperkenalkan berbagai macam varian produk serta memberi pemahaman
manfaat dan khasiat dari produk tersebut, selain itu karyawan harus bersikap ramah dan
baik. Hal ini sejalan dengan penelitian (Saraswati, dkk. 2019) penjualan personal (personal
selling) merupakan bentuk presentasi secara lisan dengan satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan yang maksimal.
Owner dan karyawan kios jamu tradisional “MAS KEMBAR” juga melakukan
promosi produknya menggunakan media sosial WhatsApp untuk memperluas
pemasarannya dengan memberi kartu nama yang tercantum nomor owner dengan tujuan
mempermudah konsumen dari luar kota atau luar daerah yang akan melakukan pemesanan,
menjalin hubungan baik dengan konsumen sebagai pelanggan setia dari kios jamu tersebut.
Promosi ini dilakukan dengan mengunggah foto varian produk jamu di WhatsApp dan
memberi keterangan manfaat serta khasiat dari produk tersebut. Hal ini sejalan dengan
penelitian (Adila & Aziz, 2019) bahwa dalam pemasarannya perusahaan harus menjalin
hubungan baik dengan pelanggan. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus berhubungan
baik dengan kepentingan publik.
Kios Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” menerapkan konsep baruan pemasaran
untuk menyusun strategi yang terdiri dari kegiatan menginovasikan produk, penetapan
harga, penentuan lokasi dan kegiatan promosi. Inovasi produk dilakukan untuk memberi
6
berbagai macam pilihan varian baru kepada konsumen, memenuhi permintaan konsumen
dan mengikuti perkembangan jaman. Penetapan harga harus dilakukan sesuai dengan biaya
pengeluaran untuk mendapatkan laba yang maksimal dengan memprioritaskan kualitas
produk.
Kios jamu tersebut juga menetapkan metode MOQ (Minimum Order Quantity) yang
bertujuan agar jumlah pemesanan atau pembelian dapat menutupi biaya produksi dan
memberikan nilai yang impas bagi usaha. Penentuan lokasi yang strategis merupakan suatu
penentu keberhasilan perusahaan dalam keuntungan dan memberikan kemudahan kepada
konsumen agar dengan mudah memperoleh produk atau jasa yang tersedia di pasar sasaran.
Kegiatan promosi dilakukan untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk yang
dihasilkan baik secara langsung maupun perantara yang dapat mempengaruhi konsumen.
Hal ini sesuai dengan penelitian (Ulus, 2013) secara signifikan maupun parsial, produk,
harga, tempat dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang diterapkan
dalam konsep bauran pemasaran.
3.2 Faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap strategi
pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR”
Untuk mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap strategi pemasaran jamu
tradisional sebaiknya didasarkan pada faktor lingkungan internal dan eksternal usaha.
Menurut (Nilasari, 2014) setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya
dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor
seperti teknologi, sumber daya finansial, kekuatann pemasaran dan basis pelanggan yang
dimiliki.
Hal ini sesuai dengan penelitian (Sari, dkk. 2018) yang bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh Agroindustri
Keripik Tempe Dua Putri di Desa Buluh Rampai Kecamatan Saberida Kabupaten Indragiri
Hulu. Sedangkan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan
eksternal yang berpengaruh terhadap pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” di
Pasar Gede Kota Surakarta.
7
3.3 Hambatan dan Solusi yang digunakan dalam pemasaran Jamu Tradisional “MAS
KEMBAR”
Hambatan yang dialami dalam strategi pemasaran jamu “MAS KEMBAR” yaitu dalam
menawarkan produknya masih sederhana, melakukan promosi secara langsung (personal
selling). Meskipun sederhana, strategi ini sudah berjalan dari jaman dahulu hingga
sekarang masih diterapkan kios jamu tersebut untuk menawarkan produknya kepada calon
konsumen dengan memberi pemahaman manfaat dan khasiat dari produk tersebut.
Hambatan lain yang dialami usaha jamu kios “MAS KEMBAR” seperti persaingan tidak
sempurna antar kios sekitar dan tidak membuka akun marketplace seperti Shopee,
Instagram, Facebook, dan Website lainnya.
Hal ini membuat owner jamu tersebut akan mengkaji kembali untuk melakukan
kegiatan promosi dengan membuat akun marketplace. Dengan evaluasi yang dilakukan
pada strategi pemasaran yang dilaksanakan, diharapkan dapat membuat strategi pemasaran
alternatif jika ada kegiatan pemasaran yang tidak sesuai dengan target yang diinginkan.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Strategi pemasaran Kios Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” yaitu menerapkan konsep
bauran pemasran berfokus pada kualitas produk, kestabilan harga dan kegiatan promosi
(personal selling) menawarkan produk secara langsung kepada calon konsumen dengan
memberi pemahaman manfaat dan khasiat dari produk tersebut, menerapkan konsep bauran
pemasaran sebagai perencanaan kegiatan pemasaran melalui empat komponen (4p) seperti
price, product, place, promotion dan menggunakan media sosial WhatsApp untuk pemasaran
secara luas (M.Kurniawan, 2017). Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan angka
penjualan produk di kios tersebut. 2) Terdapat faktor internal dan eksternal dalam pemasaran
Jamu Tradisional “MAS KEMBAR”. Penilaian tersebut didasarkan pada faktor-faktor
teknologi, sumber daya finansial, kekuatan pemasaran dan basis pelanggan yang dimiliki
yang bertujuan sebagai pembuat keputusan strategi yang baik, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan, melakukan identifikasi faktor lingkungan internal yang strategis,
meningkatkan pangsa pasar dan sebagai keputusan alokasi sumber daya. 3) Hambatan dalam
pemasaran Jamu Tradisional “MAS KEMBAR” yaitu dalam menawarkan produknya masih
8
sederhana, melakukan promosi secara langsung (personal selling). Hambatan lain yang
dialami usaha jamu kios tersebut seperti persaingan tidak sempurna antar kios sekitar dan
tidak membuka akun marketplace. Hambatan yang dialami dalam pemasaran jamu tersebut
harus dapat diatasi dengan baik untuk meningkatkan angka penjualan produk jamu
tradisional.
DAFTAR PUSTAKA
Adila, S. N., & Aziz, N. (2019). Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Restoran Kfc Cabang Khatib
Sulaiman Padang. 1–16. https://doi.org/10.31219/osf.io/dqb9m
Brata, I. (2016). Pasar Tradisional Di Tengah Arus Budaya Global. Jurnal Ilmu Manajemen
Mahasaraswati, 6(1), 102449.
M.Kurniawan, N. S. H. H. (2017). Pengaruh Bauran Pemasaran (4P) Terhadap Keputusan
Pembelian Perumahan PT. Berlian Bersaudara Propertindo. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Global Masa Kini, 8(1), 43–49.
http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/EGMK/article/view/298/302
Nilasari, Senja. (2014). Manajemen Strategi. Dunia. Cerdas. Jakarta Timur.
Oktora, L., Kumala, R., Staf, S., Program, P., Farmasi, S., & Pendahuluan, U. J. (2006).
Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamanannya.
Majalah Ilmu Kefarmasian, III(1), 1–7.
Peraturan Menteri Dalam Negeri, (2007)
Riant, Nugroho. (2014). Kebijakan Publik di Negara-Negara Berkembang. Yogyakarta, Pustaka
Pelajar
Saraswati, I. D. A. G., Telagawathi, N. L. W., & Susila, G. P. A. (2019). Pengaruh Personal
Selling Agen dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Nasabah Pada PT.
Sun Life Financial Cabang Pemaron A. Yani. 5(2), 131–139.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/BISMA-JM/article/view/22021/13631
Sari, N., Maharani, E., & Khaswarina, S. (2018). Strategi Permasalahan Agroindustri Keripik
Tempe di Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal
Ilmiah Pertanian, 12(2), 23–35. https://doi.org/https://doi.org/10.31849/jip.v12i2.983
Setiawan, A. R., Utari, S., & Nugraha, M. G. (2017). Mengonstruksi Rancangan Soal Domain
Kompetensi Literasi Saintifik Siswa Smp Kelas Viii Pada Topik Gerak Lurus. WaPFi
(Wahana Pendidikan Fisika), 2(2), 44. https://doi.org/10.17509/wapfi.v2i2.8277
Siagian, A. O., & Cahyono, Y. (2021). Strategi Pemulihan Pemasaran UMKM di Masa Pandemi
Covid-19 Pada Sektor Ekonomi Kreatif. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis,
3(1), 206–217. https://doi.org/10.47233/jiteksis.v3i1.212
Taufik, T., & Ayuningtyas, E. A. (2020). DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP
BISNIS DAN EKSISTENSI PLATFORM ONLINE. Jurnal Pengembangan
9
Wiraswasta, 22(01), 21. https://doi.org/10.33370/jpw.v22i01.389
Ulus, A. (2013). Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil
Daihatsu Pada Pt. Astra Internasional Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 1(4), 1134–1144. https://doi.org/10.35794/emba.v1i4.2872