strategi optimalisasi operasional pasar tradisional (studi kasus pada pasar pusat pasar kota...
DESCRIPTION
ABSTRACTSalah satu pasar tradisional di Kota Medan yakni Pasar Pusat Pasar menghadapi permsalahan dalam operasionalnya, yakni masih terdapat ruang kosong dalam bentuk toko, kios, stand/meja yang belum ditempati. Potensi ruang yang masih tersedia tidak menarik minat para pedagang untuk membukanya. Jumlah ruang tempat berjualan yang masih banyak tentunya menjadi beban bagi pengelola pasar. Minat pembeli yang cenderung lebih suka berbelanja di pasar modern menjadi tantangan yang tidak dapat dielakkan. Mengoptimalkan fungsi pasar tradisional merupakan langkah yang harus dilakukan PD Pasar Kota Medan agar pasar tradisional yang dikelola menarik minat pedagang dan pembeli. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi optimalisasi operasional Pasar Pusat Pasar Kota Medan, serta menyusun rekomendasi strategi optimalisasi operasional di Pasar Pusat Pasar Kota Medan. Data yang diperoleh berasal dari 7 (tujuh) pihak yang berkompeten dengan perkembangan operasional pasar tradisional, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan 4 (empat) alat analisis yakni IFE, EFE, IE dan SWOT.Strategi Penetrasi Pasar merupakan strategi yang tepat dalam meningkatkan optimalisasi operasional pasar tradisional. Strategi ini mendorong PD Pasar Kota Medan meningkatkan promosi secara agresif terhadap daya tarik berjualan kepada pedagang.Kata Kunci, Pasar Tradisional, Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, SWOTTRANSCRIPT
1
STRATEGI OPTIMALISASI OPERASIONAL PASAR TRADISIONAL(Studi Kasus Pada Pasar Pusat Pasar Kota Medan)
Benny Harianto Sihotang, Chairul Muluk, Iskandarini
Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Salah satu pasar tradisional di Kota Medan yakni Pasar Pusat Pasar menghadapipermsalahan dalam operasionalnya, yakni masih terdapat ruang kosong dalam bentuk toko,kios, stand/meja yang belum ditempati. Potensi ruang yang masih tersedia tidak menarikminat para pedagang untuk membukanya. Jumlah ruang tempat berjualan yang masihbanyak tentunya menjadi beban bagi pengelola pasar. Minat pembeli yang cenderung lebihsuka berbelanja di pasar modern menjadi tantangan yang tidak dapat dielakkan.Mengoptimalkan fungsi pasar tradisional merupakan langkah yang harus dilakukan PDPasar Kota Medan agar pasar tradisional yang dikelola menarik minat pedagang danpembeli.
Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yangmempengaruhi optimalisasi operasional Pasar Pusat Pasar Kota Medan, serta menyusunrekomendasi strategi optimalisasi operasional di Pasar Pusat Pasar Kota Medan. Data yangdiperoleh berasal dari 7 (tujuh) pihak yang berkompeten dengan perkembanganoperasional pasar tradisional, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan 4(empat) alat analisis yakni IFE, EFE, IE dan SWOT.
Strategi Penetrasi Pasar merupakan strategi yang tepat dalam meningkatkanoptimalisasi operasional pasar tradisional. Strategi ini mendorong PD Pasar Kota Medanmeningkatkan promosi secara agresif terhadap daya tarik berjualan kepada pedagang.
Kata Kunci, Pasar Tradisional, Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, SWOT
PENDAHULUANLatar Belakang
Sejak didirikan pada tanggal 7Juni 1993 PD Pasar Kota Medanberperan aktif dalam pengelolaan pasar-pasar tradisional di Kota Medan.Pendirian PD Pasar Kota Medan iniadalah didasarkan pada pemikiran untukoptimalisasi fungsi pasar tradisional,yang tentunya akan berdampak padapeningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Keberadaannya terusberkembang dan semakin banyakmasyarakat yang menggantungkan
hidupnya dari keberadaan pasartradisional, namun saat iniperkembangan pasar tradisional sangattidak signifikan bahkan menurun karenaharus bersaing dengan pasar modern.Minat pedagang untuk berjualan dipasar tradisional juga masih rendah,seperti terlihat pada salah satu pasartradisional terbesar di Kota Medan.
Potensi ruang usaha di PasarPusat Pasar Medan yang masih tersediatidak menarik minat para pedaganguntuk membukanya. Jumlah ruangtempat berjualan yang masih banyak
3
tentunya menjadi beban bagi pengelolapasar. Mengoptimalkan fungsi pasartradisional merupakan langkah yangharus dilakukan PD Pasar Kota Medanagar pasar tradisional yang dikelolamenarik minat pedagang dan pembeli.
Pasar Pusat Pasar Kota Medanmerupakan pasar tradisional yangpertama kali operasional di KotaMedan. Lokasi toko atau ruang yangtersedia masih belum sepenuhnyaditempati oleh pedagang resmi, banyakpedagang informal yang berjualan tidakpada tempatnya membuat pusat pasartidak teratur dan tidak nyaman bagipembeli. Untuk itu perlu dirumuskanstrategi mengoptimalkan operasionalPasar Pusat Pasar.
Tujuan dari jurnal ini adalah :a. Menganalisis faktor-faktor
internal yang mempengaruhioptimalisasi operasional PasarPusat Pasar Kota Medan.
b. Menganalisis faktor-faktoreksternal yang mempengaruhioptimalisasi operasional PasarPusat Pasar Kota Medan.
c. Menyusun rekomendasi strategioptimalisasi operasional di PasarPusat Pasar Kota Medan.
Batasan Permasalahana. Faktor eksternal yang
mempengaruhi optimalisasioperasional Pasar Pusat Pasardibatasi pada faktor politik,ekonomi, sosial, teknologi,potensi masuknya pendatangbaru, persaingan antar pedagangpasar tradisional, kondisikonsumen atau pembeli,hubungan pasar tradisionaldengan pemasok, akses kreditatau pinjaman bagi pedagang.
b. Faktor internal yangmempengaruhi optimalisasioperasional Pasar Pusat Pasardibatasi pada faktor lokasi,
kualitas pelayanan, harga,eksisting pasar, promosi,organisasi, keuangan, dansumber daya manusia.
LANDASAN TEORIPengertian Pasar
Pasar dapat didefinisikansebagai institusi atau mekanisme dimana pembeli (yang membutuhkan)dan penjual (yang memproduksi)bertemu dan secara bersama-samamengadakan pertukaran barang dan jasa(Campbell et.al., 1990). Sedangkanmenurut Stanton (1996) pasaradalah sebagai orang-orang yangmempunyai kebutuhan untukdipuaskan, mempunyai uang untukdibelanjakan dan kemauan untukmembelanjakan uang. Pasarmerupakan tempat pembeli bertemudengan penjual, barang-barang ataujasa-jasa ditawarkan untuk dijualdan kemudian terjadi pemindahan hakmilik.
Pasar merupakan akibat daripola kegiatan manusia yang terjadikarena adanya saling membutuhkan,sehingga terjadi pola pertukaran antarabarang dan jasa. Kompleksitaskebutuhan akan mengakibatkankompleksitas baik orang, jenis barang,cara pertukaran dan tempat yangsemakin luas (Kottler & Amstrong,2001).
Pengertian dan Tingkatan StrategiMenurut Robinson & Pearce
(1997), strategi merupakan suatu senimenggunakan pertempuran untukmemenangkan suatu perang. Strategimerupakan rencana jangka panjanguntuk mencapai tujuan, sehinggastrategi terdiri dari aktivitas-aktivitaspenting yang diperlukan untukmencapai tujuan.
Umar (2004) mengatakanbahwa strategi adalah sekumpulan
4
tindakan atau aktivitas yang berbedauntuk menghantarkan nilai yang unik.Sedangkan Thompson dan Strikcland(2001) mengatakan strategi terdiri dariaktivitas-aktivitas yang penuh dayasaing serta pendekatan-pendekatanbisnis untuk mencapai kinerja yangmemuaskan (sesuai target).
Tingkatan strategi padapenelitian ini adalah strategi unit bisnis,karena Pasar Pusat Pasar merupakansalah satu unit usaha PD Pasar KotaMedan.
Penelitian TerdahuluKiik (2006) melakukan
penelitian dengan judul “Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TidakOptimalnya Fungsi Pasar TradisionalLolowa dan Pasar TradisionalFatubenao Kecamatan AtambuaKabupaten Belu”. Pertumbuhanpenduduk dan pertumbuhan ekonomimenyebabkan tingginya aktivitas diPasar Inpres Atambua, akibatnya pasarmenjadi padat dan tidak teratur.
Tujuan tersebut dicapaimelalui sasaran-sasaran: identifikasidan analisis kebijakan pemerintahdaerah, identifikasi dan analisis kondisieksisting, identifikasi dan analisissistem penunjang, identifikasi dananalisis pola aktivitas, identifikasi dananalisis sosial ekonomi masyarakat danmerumuskan faktor-faktor penyebabtidak optimalnya fungsi pasartradisional yang baru. Metodepenelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah gabungan antarametode penelitian kualitatif dan metodepenelitian kuantitatif. Metode penelitiankualitatif menggunakan analisisdeskriptif, untuk metode penelitiankuantitatif akan digunakan analisisfaktor dan alat analisis kuantitatif lainseperti analisis jarak dan kesempatanterdekat, analisis indeks sentralitas, dan
analisis potensi penduduk.Dari analisis yang dilakukan
terdapat beberapa temuan studi antaralain terdapat indikasi ketidaktahuandan ketidaktaatan masyarakat dalampemanfaatan ruan, tidak adaperuntukan fasilitas perdagangan diKelurahan Lidak dan Fatubenao,pembangunan pasar yang baru tidakmelalui studi kelayakan, pedagangbersedia dipindahkan asal tidak hanyasebagian, tetapi seluruhnya, tidakadanya pelibatan masyarakat dalampembangunan pasar yang baru, produktata ruang sudah tidak sesuai denganperkembangan kota, aksesibilitasmenuju dua pasar baru belum cukupbaik, pasar baru dapat menampungpindahan pedagang dari Pasar InpresAtambua dan tidak terdapatnya jalurangkutan kota ke Pasar Fatubenao.Temuan lainnya adalah pedagang diPasar Inpres Atambua banyak yangmempunyai langganan tetap atauhubungan yang baik dengan konsumen,sebaran fasilitas, kepadatan pendudukdan potensi penduduk masih belumcukup memadai di Kelurahan Lidak danKelurahan Fatubenao, masih terdapatpengungsi yang tinggal di bangunanPasar Fatubenao.
Kerangka Pemikiran
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
5
METODE PENELITIANLokasi dan Jenis Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan disalah satu pasar tradisional yangdikelola oleh PD Pasar Kota Medanyakni di Pusat Pasar Kota Medan.Penelitian ini dimulai dari Maret hinggaOktober 2013. Jenis penelitian padapenelitian ini adalah penelitian tindakan(action research), yakni suatu penelitianyang dilakukan untuk mendapattemuan-temuan praktis atau untukkeperluan pengambilan keputusanoperasional. Karena tujuannya untukpengambilan keputusan operasionalguna mengembangkan keterampilanbaru atau pendekatan baru (Sinulingga,2012).Populasi
Populasi adalah keseluruhansubjek penelitian yang meliputi seluruhelemen yang ada dalam wilayahpenelitian (Arikunto, 2006). Populasidalam penelitian ini terdiri dari pihak-pihak yang berkompeten memberikaninformasi mengenai perkembanganPasar Pusat Pasar Kota Medan yakni :1) Direkur Utama PD Pasar Kota
Medan2) Direkur Administrasi dan
Keuangan PD Pasar Kota Medan3) Direkur Pengembangan dan SDM
PD Pasar Kota Medan4) Direkur Operasional PD Pasar Kota
Medan5) Kepala Pasar Pusar Pasar PD Pasar
Kota Medan6) Ketua Persatuan Pedagang Pasar
Pusat Pasar Kota Medan7) Ketua Koperasi Pedagang Pasar
Pusat Pasar Kota Medan.Analisis Data
Data dan informasi yang diperolehdari tujuh pihak yang terkait denganoperasional Pasar Pusat Pasar Medan,dikumpulkan dan kemudian di analisisdengan menggunakan analisislingkungan yaitu analisis terhadap
lingkungan internal perusahaan yangmenghasilkan kekuatan dan kelemahanserta lingkungan eksternal perusahaanyang menghasilkan peluang danancaman. Dalam penelitian ini, analisislingkungan diolah dengan 3 (tiga) jenismatriks yakni Matriks Evaluasi FaktorIntern (IFE Matriks), Matriks EvaluasiFaktor Intern (EFE Matriks) danMatriks Internal Eksternal (IE Matriks).Setelah diketahui hasil IE Matrikskemudian dilakukan analisis SWOT.
ANALISIS DAN PEMBAHASANMatriks EFE Dan IFE
Dari hasil diskusi denganketujuh pihak yang terkait, makadisusun faktor-faktor yangmempengaruhi optimalisasioperasional Pasar Pusar Pasar. PadaTabel 1 dan Tabel 2 menunjukkangambar matriks IFE (Internal FactorEvaluation) dan matriks EFE (ExternalFactor Evaluation).
Tabel 1. Matriks EFE
Dari Tabel 1. terlihat bahwa tingginyapertumbuhan ekonomi Sumatera Utaradan Medan merupakan peluang dengan
6
nilai paling tinggi yakni 0,744 hal inimenunjukkan kondisi perekonomianyang semakin membaik merupakanpeluang bagi PD Pasar dalammengoptimalkan potensi pasar yangdikelola.
Tabel 2. Matriks IFE
Pada Tabel 2. terlihat bahwalokasi Pasar Pusat Pasar yang strategismerupakan kekuatan yang memilikinilai paling tinggi dibanding faktor lain.Letak yang strategis tentunya menjadidaya tarik bagi calon pedagang yangingin berjualan di Pasar Pusat Pasar.
Matriks IEMatriks IE bermanfaat untuk
memposisikan perusahaan kedalammatriks yang terdiri dari sembilan sel.Matriks IE terdiri dari dua dimensi,yaitu total skor dari IFE matriks padasumbu X dan total skor EFE matrikspada sumbu Y.
Berapapun banyaknya faktoryang dimasukan dalam matriks IFE,total rata-rata tertimbang berkisar antarayang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0dengan rata-rata 2,5. Total rata-ratatertimbang dibawah 2,5menggambarkan organisasi yang lemahsecara internal, sementara total nilaidiatas 2,5 mengindikasikan posisiinternal yang kuat (David, 2006).
Dengan menggunakan hasilevaluasi dari matriks IFE dan EFE, padamatriks IE dapat dikerjakan. Untuksuatu sumbu horizontal pada matriks IEini adalah Total Weight Score darimatriks IFE yaitu sebesar 2,824 ,sedangkan untuk sumbu vertikalnyaadalah Total Weight Score dari matriksEFE yaitu sebesar 2,637. Pada Gambar1. menggambarkan matriks IE untukkondisi Pasar Pusat Pasar di KotaMedan.
Gambar 1. Hasil Matriks IE
Berdasarkan posisi yangdigambarkan pada Gambar 1. terlihatbahwa posisi Pasar Pusat Pasar di KotaMedan berada pada sel nomor 5 (lima),dengan skor 2,824 untuk faktor internaldan 2,637 untuk faktor eksternal.Berdasarkan teori pada kondisi ini baikdikendalikan dengan strategi-strategiHold dan Maintain. Strategi-strategiyang umum dipakai yaitu strategiMarket Penetration dan Productdevelopment.
Strategi yang umum padakuadran ini adalah strategi intensif.Pelaksanaan strategi intensif terdiri daristrategi penetrasi pasar (marketpenetration) dan pengembangan produk(product development). Strategi intensifini dalam implementasinya memerlukanusaha-usaha intensif untukmeningkatkan posisi persaingan
7
perusahaan melalui produk-produk yangada.
Strategi penetrasi pasar berusahamendorong PD Pasar Kota Medan agarlebih agresif melakukan berbagai upayapemasaran melalui promosi agar calonpedagang memiliki ketertarikan.Strategi ini akan dapatdiimplementasikan secara baik denganberbagai cara, sesuai dengan kondisiperkembangan PD Pasar Kota Medan.Pada strategi pengembangan produkdilakukan dengan memodifikasi produkyang didasarkan hasil riset konsumenterhadap produk yang diinginkan.Strategi ini mendorong PD Pasar KotaMedan dengan mengembangkan danmembuat produk baru untukmenggantikan produk yang ada di pasarsaat ini. Dapat dilakukan denganpertumbuhan intensif melaluipengembangan produk melaluimengembangkan tampilan baru PasarPusat Pasar, membuat produk dengankualitas yang berbeda, danmengembangkan teknologi baru untukmenghasilkan produk. (Jatmiko, 2004)
Dari kedua strategi tersebut,karena fokus permasalahan padaoptimalisasi operasional pasar bukandalam upaya pengembangan pasartradisional, maka strategi yang palingtepat dipilih adalah strategi penetrasipasar. Strategi ini mendorongperusahaan dengan cara meningkatkanpromosi secara agresif terhadap dayatarik berjualan bagi pedagang. Agarstrategi ini terlaksana dengan baik makadilakukan berbagai kebijakan untukmeningkatkan kualitas sarana danprasarana pasar, menata zona produkagar setiap toko disetiap tingkatan lantaimemiliki nilai jual yang tinggi,meningkatkan kebersihan pasar,membangun sistem keamanan yanglebih baik serta penataan perparkiranyang memberi kenyamanan terhadappembeli.
Matriks SWOTMatriks ini digunakan untuk
mengidentifikasi kekuatan (Strengths),kelemahan (Weakness) dalamlingkungan internal perusahaan, danpeluang (Opportunities) serta ancaman(Threats) lingkungan eksternalperusahaan (Rangkuti, 2004). Analisiskekuatan dan kelemahan yang ada dilingkungan internal terutama ditujukanterhadap faktor keberhasilan kunci(Key Success Factor). Jadi dengananalisis ini diharapkan akan diperolehcara untuk mengembangkan danmemanfaatkan kekuatan serta penopangatau mengurangi kelemahan denganmaksud untuk memanfaatkan peluangdan mengurangi ancaman. (David,2006)
Matriks SWOT merupakanmatching tool yang penting untukmembantu para pengambil keputusanmengembangkan 4 (empat) tipe strategi.Keempat tipe strategi yakni Strategi SO(Strength-Opportunity), Strategi WO(Weaknesses-Opportunity), Strategi ST(Strenghth-Threats), Strategi ST(Weaknesses-Threats).
Pada matriks ini, menggunakankey success factors untuk lingkunganinternal dan eksternal merupakanbagian yang sulit sehingga dibutuhkanjudgement yang baik. Kegunaan darimatriks SWOT adalah untukmerumuskan strategi alternatif yangfisibel untuk dilaksanakan, bukanuntuk memilih atau menentukanstrategi mana yang terbaik. Jadi tidaksemua strategi dikembangkan dalamSWOT. Pada Tabel 3. akanmemperlihatkan matriks SWOT untukpengembangan Pasar Pusat Pasar.
8
Tabel 3. Matriks SWOTKekuatan (Strengths) S Kelemahan (Weaknesses)W
a. Lokasi Pasar Pusat Pasar yang strategis.b. Peningkatan pendapatan dan laba perusahaan.c. Satu-satunya BUMD yang memonopoli
pengelolaan pasar di Kota Medan.d. Upaya perbaikan berbagai sarana dan prasarana
Pasar Pusat Pasar yang berkesinambungan
a. Pembagian zona produk yang tidak tepat.b. Kebersihan Pasar Pusat Pasar yang kurang bersih.c. Tidak adanya promosi terhadap keberadaan produk yang
dijual di Pasar Pusat Pasar.d. Sistem keamanan pasar tradisional yang belum memadai.e. Kondisi areal parkir yang tidak luasf. Kemampuan SDM PD Pasar Kota Medan yang kurang
inovatif
Peluang (Opportunities) O Strategi S – O Strategi W – Oa. Regulasi pemerintah yang berpihak pada
pasar tradisional.b. Minat masyarakat cukup tinggi berbelanja di
pasar tradisional.c. Tingginya pertumbuhan ekonomi Sumatera
Utarad. Meningkatnya Jumlah Penduduk dan
meningkatnya kunjungan konsumen luarKota Medan
1. Penambahan jumlah pasar tradisional.2. Membangun sistem pelayanan antara
pedagang dan konsumen agar hubungantetap terjaga .
3. Melakukan berbagai kegiatan promosidalam menarik minat pedagang berjualan dipasar tradisional.
4. Membangun ciri khas atau positioning PasarPusat Pasar.
1. Pengembangan konsep pasar sebagai koridorekonomi atau pasar wisata dengan meningkatkankebersihan dan penambahan sarana atau prasarana.
2. Penataan dan renovasi pasar yang bertujuanmemudahkan konsumen dalam berbelanja.
3. Memberikan katalog berisi informasi produk yangdijual yang dilengkapi dengan lokasi toko atau stand.
4. Menempatkan CCTV diberbagai lokasi strategis.5. Peningkatan kompetensi SDM PD Pasar Kota Medan
Ancaman (Threaths) T Strategi S – T Strategi W – Ta. Jumlah mall atau plaza, swalayan, dan
minimarket yang terus bertambah.b. Teknologi informasi yang memudahkan
konsumen dalam memilih dan membelibarang.
c. Akses permodalan bagi pedagang masih sulitd. Bahaya kebakarane. Hubungan pasar tradisional dengan pemasok
kurang baik
1. Mendorong pemerintah untuk lebih tegasdalam dalam penataan zona pasar modernagar melindungi keberadaan pasartradisional..
2. Meningkatkan anggaran untuk perbaikandan penambahan sarana dan prasarana pasartradisional disertai perbaikan sistemkeamanan terhadap bahaya kebakaran.
3. Membangun kerjasama dengan lembagakeuangan dalam pembiayaan pedagang.
4. Membangun kerjasama antara pedagangdengan pemasok.
1. Peningkatan kompetensi SDM PD Pasar yangberbasis teknologi informasi
2. Membangun sistem antisipasi kebakaran sehinggadapat meminimalkan resiko terjadi kebakaran
3. Meningkatkan alokasi anggaran untuk promosi dankomponen lain dalam usaha meningkatkankemampuan bersaing pasar tradisional.
9
Aplikasi StrategiDari seluruh usulan alternatif
strategi yang diperoleh dari hasilanalisis Matriks IE, dan MatriksSWOT, maka dikelompokkan menjadi4 (empat) aplikasi strategi sepertiterlihat pada Tabel 3. dari 4 (empat)kuadran yakni :
a. Strategi S-O1) Penambahan jumlah pasar
tradisional.2) Membangun sistem
pelayanan antara pedagangdan konsumen agar hubungantetap terjaga.
3) Melakukan berbagai promosidalam menarik minatpedagang berjualan di pasartradisional.
4) Membangun ciri khas ataupositioning Pasar Pusat Pasaryang membedakan denganpasar tradisional lain.
b. Strategi W-O1) Pengembangan konsep pasar
sebagai koridor ekonomi ataupasar wisata denganmeningkatkan kebersihan danpenambahan sarana atauprasarana.
2) Penataan dan renovasi pasaryang bertujuan memudahkankonsumen dalam berbelanja.
3) Memberikan katalog berisiinformasi produk yang dijualyang dilengkapi denganlokasi toko atau stand.
4) Menempatkan CCTVdiberbagai lokasi strategis.
5) Peningkatan kompetensiSDM PD Pasar Kota Medan
c. Strategi S-T1) Melakukan berbagai upaya
agar pemerintah daerahmemberikan perlindunganterhadap keberadaan pasartradisional denganmemberikan pengaturan
zoning yang lebih tegasantara pasar tradisional danmodern.
2) Meningkatkan anggaranuntuk perbaikan danpenambahan sarana danprasarana pasar tradisionaldisertai perbaikan sistemkeamanan terhadap bahayakebakaran.
3) Membangun kerjasamadengan lembaga keuangandalam pembiayaan pedagang.
4) Membangun kerjasama antarapedagang dengan pemasok.
d. Strategi W-T1) Peningkatan kompetensi
SDM PD Pasar yang berbasisteknologi informasi
2) Membangun sistem antisipasikebakaran sehingga dapatmeminimalkan resiko terjadikebakaran.
3) Meningkatkan alokasianggaran untuk promosi dankomponen lain dalam usahameningkatkan kemampuanbersaing pasar tradisional.
KESIMPULANa. Faktor-faktor internal yang
menyebabkan optimalisasioperasional pasar tradisionalyang dikelola PD Pasar KotaMedan belum optimal adalah :1) Pembagian zona produk yang
tidak tepat.2) Kebersihan Pasar Pusat Pasar
yang kurang bersih.3) Tidak adanya promosi
terhadap keberadaan produkyang dijual di Pasar PusatPasar.
4) Sistem keamanan pasartradisional yang belummemadai.
5) Kondisi areal parkir yangtidak luas dan tidak
10
memberikan kenyamananbagi pemilik kendaraan.
6) Kemampuan SDM PD PasarKota Medan yang kuranginovatif.
b. Faktor-faktor eksternal yangmenyebabkan optimalisasioperasional pasar tradisionalyang dikelola PD Pasar KotaMedan belum optimal adalah :1) Jumlah mall atau plaza,
swalayan dan minimarketyang terus bertambah.
2) Teknologi informasi yangmemudahkan konsumendalam memilih danmembeli barang melaluiinternet.
3) Akses permodalan bagipedagang yang masih sulit.
4) Bahaya kebakaran.5) Hubungan pasar tradisional
dengan pemasok tidaksebaik hubungan pemasokdengan pasar modern.
c. Strategi Penetrasi Pasarmerupakan strategi yang tepatdalam meningkatkanoptimalisasi operasional pasartradisional. Strategi inimendorong perusahaan dengancara meningkatkan promosisecara agresif terhadap dayatarik berjualan bagi pedagang.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2006, ProsedurPenelitian ; Sebuah PendekatanPraktek, Rineka Cipta, Jakarta
Campbell, R. McConnell and StanleyL. Brue, 1990, Economics:Principles, Problems andPolicies, McGraw-HillPublishing Company
David, Fred R. , 2006, ManajemenStrategis, Salemba Empat,Jakarta
Jatmiko, RD, 2004, ManajemenStrategik, Edisi Pertama, UMMPress, Malang
Kiik, Victor M. Manek, 2006, KajianFaktor-Faktor yangMempengaruhi TidakOptimalnya Fungsi PasarTradisional Lolowa dan PasarTradisional FatubenaoKecamatan Atambua KabupatenBelu, Pascasarjana UniversitasDiponegoro. Semarang
Kotler, Philip, & Gary Armstrong,2001, Prinsip-PrinsipPemasaran, Jilid 1, EdisiKedelapan, Alih Bahasa olehDamos Sihombing, Erlangga,Jakarta
Kuncoro, Mudrajad, 2006, Strategi :Bagaimana Meraih KeunggulanKompetitif ?, Erlangga, Jakarta
Rangkuti, Freddy, 2004, Analisis SWOTTeknik Membedah Kasus Bisnis,PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta
Robinson, Richard B, JR & John A.Pearce II, 1997, ManajemenStrategik Formula,Implementasi, danPengendalian, Binarupa Aksara,Jakarta
Stanton, William J., 1996, PrinsipPemasaran, Edisi Ketujuh,Erlangga, Jakarta
Sugiyono, 2006, Metode PenelitianBisnis, Penerbit Alfabeta,Bandung
Sinulingga, Sukaria, 2012, MetodePenelitian, USU Press, Medan
Thompson & Strickland, 2001,Strategic Management Conceptand Cases, 11th Edition,McGraw-Hill InternationalSeries
Umar, Husein, 2004, StrategicManagement in Action,Gramedia Pustaka Utama,Jakarta