strategi mengelola laboratorium kimia

12
STRATEGI MENGELOLA LABORATORIUM KIMIA 1. PENDAHULUAN Laboratorium adalah suatu tempat atau ruangan tertutup dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Laboratorium juga merupakan sebagai sumber belajar untuk membuktikan kebenaran dari konsep yang sudah dipelajari siswa. Sehingga untuk memenuhi tujuan dari pembelajaran tersebut dibutuhkan laboratorium yang aman dan nyaman serta memenuhi standar keselamatan. Laboratorium yang bersifat aman memiliki makna telah tersedianya keamanan dan penanggulangan terhadap zat-zat kimia yang berbahaya. Sehingga seseorang yang akan melakukan penelitian terhadap zat-zat berbahaya sekalipun merasa aman karena telah dilakukan solusi setiap resiko yang akan terjadi, dan tidak perlu khawatir untuk menghabiskan waktu belajar yang lama di dalam laboratorium. Sedangkan laboratorium yang bersifat nyaman memiliki makna bahwa segala kebutuhan dan keperluan dapat dilakukan dengan ketersediaan sarana prasarana yang memadai dan mudah diakses bila akan digunakan. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Semua ini akan berjalan dengan baik jika dikelola oleh manajemen yang baik. Laboratorium kimia merupakan salah satu laboratorium yang cukup berbahaya dalam melaksanakan percobannya, sehingga sering kali kita mengabaikan percobaan kimia yang dianggap berbahaya meskipun harapan pada tujuan pembelajaran hal ini harus dilakukan. Pelaksaan percobaan kimia sebenarnya dapat dilakukan dengan baik apabila ada penanganan dan pengoperasian laboratorium yang baik dan benar. Untuk mendapatkan penanganan dan pengoperasian yang baik dan benar perlu dilakukan suatu strategi pengelolaan yang baik dalam penanganan alat, bahan dan tata letak laboratorium disamping kesadaran dalam menggunakan peralatan laboratorium yang baik dan benar. Pengelolaan laboratorium hendaknya merupakan tanggung jawab bersama baik si pengelola dan si pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat

Upload: qaiffahassanah

Post on 18-Jul-2015

365 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: strategi mengelola laboratorium kimia

STRATEGI MENGELOLA LABORATORIUM KIMIA

1. PENDAHULUAN

Laboratorium adalah suatu tempat atau ruangan tertutup dimana percobaan

dan penyelidikan dilakukan. Laboratorium juga merupakan sebagai sumber

belajar untuk membuktikan kebenaran dari konsep yang sudah dipelajari siswa.

Sehingga untuk memenuhi tujuan dari pembelajaran tersebut dibutuhkan

laboratorium yang aman dan nyaman serta memenuhi standar keselamatan.

Laboratorium yang bersifat aman memiliki makna telah tersedianya keamanan

dan penanggulangan terhadap zat-zat kimia yang berbahaya. Sehingga seseorang

yang akan melakukan penelitian terhadap zat-zat berbahaya sekalipun merasa

aman karena telah dilakukan solusi setiap resiko yang akan terjadi, dan tidak perlu

khawatir untuk menghabiskan waktu belajar yang lama di dalam laboratorium.

Sedangkan laboratorium yang bersifat nyaman memiliki makna bahwa segala

kebutuhan dan keperluan dapat dilakukan dengan ketersediaan sarana prasarana

yang memadai dan mudah diakses bila akan digunakan. Untuk meningkatkan

efesiensi dan efektifitas laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan

baik. Semua ini akan berjalan dengan baik jika dikelola oleh manajemen yang

baik.

Laboratorium kimia merupakan salah satu laboratorium yang cukup berbahaya

dalam melaksanakan percobannya, sehingga sering kali kita mengabaikan

percobaan kimia yang dianggap berbahaya meskipun harapan pada tujuan

pembelajaran hal ini harus dilakukan. Pelaksaan percobaan kimia sebenarnya

dapat dilakukan dengan baik apabila ada penanganan dan pengoperasian

laboratorium yang baik dan benar. Untuk mendapatkan penanganan dan

pengoperasian yang baik dan benar perlu dilakukan suatu strategi pengelolaan

yang baik dalam penanganan alat, bahan dan tata letak laboratorium disamping

kesadaran dalam menggunakan peralatan laboratorium yang baik dan benar.

Pengelolaan laboratorium hendaknya merupakan tanggung jawab bersama

baik si pengelola dan si pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat

Page 2: strategi mengelola laboratorium kimia

harus memiliki kesadaran untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan

keselamatan kerja. Dan hendaknya pemerintah juga harus serius dalam mengelola

laboratorium baik dari segi anggaran yang dibutuhkan untuk terpenuhinya

laboratorium yang bersifat aman, nyaman dan keselamatan yang terjamin bagi

siapapun yang bekerja di dalamnya.

Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium

selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga

keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan

terjadinya kecelakaan sewaktu kerja di laboratorium dan penanganannya bila

terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman

dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai dengan tanggung jawab

dan mengikuti peraturan.

Pengelola laboratorium biasanya terdiri dari: (1)

Para pengelola tersebut mempunyai tugas dan kewenangan yang berbeda

namun tetap sinergi dalam pencapaian tunuan bersama yang telah ditetapkan

(Sugiharto, 2008).

2. STRATEGI PENGELOLAAN LABORATORIUM

Dalam mengelola laboratorium khususnya laboratorium kimia ada hal-hal

yang harus dilakukan demi tercapainya laboratorium yang ideal yaitu:

2.1. Tata Ruang Laboratorium

Dalam menata ruang laboratorium, hendaknya tidah boleh dipercayakan

kepada arsitektur bangunan saja tetapi harus ada arahan dari pengelola

laboratorium yang tentu memahami seperti apakah tata ruang laboratorium yang

memenuhi standar keamanan dan kenyamanan dalam pengoperasiannya. Sebelum

membangun ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Faktor yang perlu

diperhatikan diantaranya adalah lokasi bangunan laboratorium dan ukuran ruang.

Lokasi bangunan laboratorium kimia hendaknya harus terpisah dari

laboratorium lainnya mengingat tingkat resiko kecelakaan yang lebih besar dari

laboratorium kimia dari pada laboratorium biologi, fisika, matematika ataupun

lainnya. Lokasi bangunan juga tidak terletak pada arah angin yang menuju

Page 3: strategi mengelola laboratorium kimia

bangunan lain atau pemukiman untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya.

Bangunan juga harus dekat dengan sumber air dan tidak menempel dengan

gedung lain serta mudah dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan

penindak lanjutan misalnya terjadi kebakaran.

Ada bebarapa komponen yang harus tersedia dari tata ruang laboratorium

yang ideal, yaitu :

1. Pintu Masuk 12. Ruang Bekerja

2. Pintu Keluar 13. Ruang Istirahat

3. Pintu Darurat 14. Ruang Ibadah

4. Ruang Persiapan 15. Ruang Prasarana Kebersihan

5. Ruang Peralatan 16. Ruang Keselamatan Kerja

6. Ruang Penangas 17. Lemari Praktikan

7. Ruang Penyimpanan 18. Lemari Gelas

8. Ruang Staff 19. Lemari Alat-Alat Optik

9. Ruang Teknisi 20. Pintu Jendela dengan Kawat Kasa

10. Ruang Administrasi 21. FAN

11. Ruang Seminar 22. Perangkat Pendingin (AC)

2.2. Alat yang Baik dan Terkalibrasi

Dalam menggunakan alat laboratorium, hendaknya pengelola melakukan

pengenalan terlebih dahulu kepada pengguna bagaimana menggunakan peralatan

yang ada di laboratorium. Ada beberapa peralatan yang harus disertai petunjuk

dalam penggunaannya, hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya kerusakan

mengingat peralatan kimia yang terbilang cukup mahal harganya. Sehingga

diharapkan teknisi laboratorium harus senantiasa ada di tempat karena tidak

menutup kemungkinan akan ada alat yang tidak berfungsi dengan baik ketika

hendak digunakan.

Adapun persyaratan dalam penggunaan alat hendaknya harus dalam kondisi

yang baik. Kriteria baik disini adalah siap digunakan, bersih, berfungsi dengan

baik dan terkalibrasi. Ada beberapa peralatan yang letaknya harus disusun secara

teratur pada tempat tertentu berupa rak meja yang digunakan. Peralatan

Page 4: strategi mengelola laboratorium kimia

hendaknya dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. Peralatan yang sudah

dipakai harus segera dicuci dan diletakkan kepada tempat semula. Semua alat

hendaknya ada penutupnya (cover) seperti plastik transparan atau disimpan dalam

lemari khusus penyimpanan alat-alat. Alat-alat yang tidak ditutup akan cepat

berdebu, kotor dan akhirnya merusak alat tersebuat. Semua itu dapat dilakukan

jikalau dilakukan dengan kepedulian dan disiplin terhadap peraturan demi

kebaikan bersama.

Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam menyimpan alat laboratorium

yaitu bahan dasar pembuatan alat, bobot alat, kepekaan alat terhadap lingkungan,

pengaruh alat lain serta kelengkapan alat dalam satu set. Dalam menata dan

menyimpan alat laboratorium didasarkan pada :

a. Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium

dan keadaan alat dan bahan.

b. Kepentingan pemakaian ditentukan berdasarkan kemudahan mencari dan

dicapai, keamanan dalam menyimpan dan pengambilan.

Perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium yang akan digunakan

hendaknya:

a. Membawa alat sesuai dengan petunjuk penggunaan

b. Menggunakan alat sesuai dengan petunjuk penggunaan

c. Menjaga kebersihan alat

d. Menyimpan alat

2.3. Infrastruktur Laboratorium

Infrastruktur dalam laboratorium meliputi sarana dan prasarana yang

mendukung terhadap kelengkapan dan kenyamanan penggunaan laboratorium.

Sarana dan prasarana ini terdiri dari sarana utama dan sarana pendukung.

a. Sarana utama

Sarana utama mencakup lokasi laboratorium, konstruksi bangunan

laboratorium dan sarana lain seperti pintu utama, pintu darurat, jenis meja

praktikum/peralatan, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis lampu, jenis

Page 5: strategi mengelola laboratorium kimia

ventilasi, jenis AC, jenis pintu, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan

kimia, jenis alat optic, jenis timbangan, jenis pembuangan limbah serta instrument

lainnya, dan kondisi laboratorium.

b. Sarana pendukung

Mencakup terhadap ketersediaan energy listrik, gas, air, lemari asam, kipas

angin (blower), kotak obat-obatan, peralatan P3K, alat komunikasi, papan tulis,

pendukung keselamatan kerja seperti hidran untuk memadamkan api darurat jika

terjadi kebakaran.

2.4. Administrasi Laboratorium

Administrasi laboratorium diperlukan agar proses pendokumenan dapat

berjalan dengan baik dan tersimpan dengan baik dari tahun ke tahun. Hal ini juga

bertujuan untuk mencegah duplikasi, kehilangan, penyalahgunaan, overlapping

permintaan, memudahkan operasional dan pemeliharaan serta memudahkan

pengontrolan dan pengecekan setiap alat.

Sebagai contoh pola pengadministrasian adalah meliputi data ruangan

laboratorium, kart barang, daftar barang, daftar pengeluaran/ penerimaan barang,

daftar usulan/ permintaan barang kartu alat, daftar alat, serta daftar alat (alat

kimia, kursi, meja dll) yang sudah tidak digunakan karena rusak ataupun sudah

ada peralatan yang baru dan di simpan dalam penginventarisasian barang, kartu

zat, daftar zat, daftar pengeluaran/ penerimaan zat serta daftar usulan atau

permintaan zat.

Dalam pengadminitrasian ruangan laboratorium, setiap laboratorium harus

memiliki denah yang menggambarkan keadaan macam ruangan yang ada,

jaringan listrik, kebutuhan air dan gas. Dalam pengadministrasian fasilitas umum,

barang-barang didata dalam kartu barang dan daftar barang dan didata

berdasarkan abjad. Begitu juga untuk zat, zat didata dalam kartu zat dan daftar zat

begitu juga untuk alat. Selain itu, pengelola juga harus membuat laporan (setiap

semester ataupun tahun sesuai kesepakatan) dalam setiap kegiatan sehingga

apapun yang terjadi tidak luput dari pengawasan kepala laboratorium. Setiap

Page 6: strategi mengelola laboratorium kimia

laporan akan dievaluasi secara bersama apa saja yang harus diperbaiki untuk

kedepannya.

2.5. Organisasi Laboratorium

Dalam mengelola laboratorium diperlukan sebuah organisasi untuk

pengelolaan segala aktifitas di laboratorium. Tanpa organisasi laboratorium yang

baik laboratorium secanggih apapun tidak akan berjalan dengan baik

pengoperasiannya. Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi

pekerjaan serta susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut. Adapun

struktur organisasi laboratorium adalah sebagai berikut:

2.6. Fasilitas Pendanaan

Pendanaan merupakan salah satu faktor utama dari berjalannya

pembangunan dan kegiatan laboratorium. Dengan pendanaan yang baik fasilitas

serta sarana dan prasarana dapat dipenuhi dengan maksimal. Pengelolaan disini

berguna untuk mengatur keuangan yang masuk dan keluar dari organisasi

laboratorium. Sehingga tidak terjadi kekurangan dana atau kebocoran dana pada

hal-hal yang kurang tidak penting. Untuk laboratorium sains anggaran harus

disiapkan dua atau tiga bulan sebelum tahun ajaran berjalan, sehingga memiliki

waktu yang cukup untuk mempertimbangkan pembatalan dan memberikan

keputusan terhadap pemesanan dan pengadaan alat dan bahan. Untuk melakukan

persiapan pendanaan ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:

1. Memeriksa semua persediaan alat dan zat.

2. Memeriksa alat-alat yang rusak, alat atau bahan yang hilang, barang yang

habis serta alat-alat baru yang dibutuhkan.

3. Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa/ mahasiswa pada tahun ajaran

yang akan dating.

4. Memeriksa fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas dan lain-

lain.

5. Memeriksa harga-harga alat/ bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga

tersebut pada tahun mendatang.

Page 7: strategi mengelola laboratorium kimia

6. Meminta informasi dari guru/ dosen untuk menyiapkan daftar alat dan bahan

yang dibutuhkan selama tahun ajaran berjalan.

7. Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritisasi untuk penyelesaian

kebutuhan alat/ bahan secara bersama (kepala laboratorium dan staf).

2.7. Inventarisasi Laboratorium

Inventarisasi peralatan dan bahan kimia sangat penting untuk dilakukan

karena ini merupakan aset penting yang sangat berharga sehingga harus dilakukan

secara teliti dan cermat. Hal ini dilakukan juga mengingat harga peralatan

laboratorium dan bahan kimia yang sangat mahal dan sulit didapatkan sehingga

harus disimpan sebaik-baiknya dari kehilangan, pencurian, kerusakan fatal,

penyalahgunaan dan kebakaran.

Inventarisasi bertujuan untuk mencegah terjadinya kehilangan,

meningkatkan proses pekerjaan dan hasil, mencegah pemakaian berlebihan,

meningkatkan kerjasama laboratorium, mencegah penyalahgunaan, mengurangi

biaya operasional, meningkatkan kualitas kerja, mengurangi resiko kerusakan dan

mendukung terciptanya kondisi yang aman. Dengan demikian perlu dibuat

pengaturan penggunaan, penyimpanan, pendataan dan pengamanan peralatan dan

bahan kimia di laboratorium.

Cara penyimpanan alat dan bahan berdasarkan jenis alat, pokok bahasan,

golongan percobaan dan bahan pembuat alat:

1. Pengelompokan alat-alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut

seperti: logam, kaca, porselen, plastic dan karet.

2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak

terpasang.

3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan

dan beaker glass.

4. Alat yang memiliki bobot relatif besar, disimpan pada tempat yang

tingginya tidak melebihi tinggi bahu.

Page 8: strategi mengelola laboratorium kimia

5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuaensi pemakaian alat.

Apabila alat tersebut sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada

tempat yang mudah diambil.

2.8. Pengamanan Laboratorium

Akifitas di laboratorium memang rentan terjadi kecelakaan, hal ini

dikarenakan rentannya suat zat bereaksi terhadap zat lainnya. Namun bahaya

tersebut dapat dihindari jika aktifitas di laboratorium dilaksanakan sesuai

prosedur. Kecelakaan dapat terjadi dalam setiap kegiatan aktifitas manusia.

Kecelakaan merupakan suatu kejadian di luar kemampuan manusia yang terjadi

dalam sekejap dan menimbulkan kerusakan baik jasmani dan jiwa. Untuk itu

perlunya pengetahuan terhadap hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam

menangani alat, bahan serta zat kimia. Berikut aturan umum yang berkaitan

dengan keamanan laboratorium, yaitu:

1. Penataan ruangan yang baik sangatlah penting untuk keamanan kerja di

laboratorium. Ruangan perlu ditata dengan rapi, berikan tempat untuk

jalan lewat dan tempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

2. Setiap orang harus cukup akrab dengan lokasi dan perlengkapan darurat

seperti kotak P3K, pemadam kebakaran, botol cuci mata dll.

3. Gunakan perlengkapan keamanan bila sedang melakukan eksperimen.

4. Sebelum mulai bekerja kenalilah dulu kemungkinan bahaya yang akan

terjadi dan ambil tindakan untuk mengurangi bahaya tersebut.

5. Berikan tanda peringatan pada setiap perlengkapan, reaksi atau keadaan

tertentu.

6. Eksperimen yang tanpa izin harus dilarang. Bekerja sendirian di

laboratorium juga perlu dicegah.

7. Gunakan tempat sampah yang sesuai untuk sisa pelarut, pecahan gelas,

kertas, dsb.

8. Semua percikan dan kebocoran harus segera dibersihkan.

Setiap orang harus mengetahui bagaimana menggunakan semua

perlengkapan keselamatan. Ketika peralatan darurat diperlukan, kecepatan sangat

Page 9: strategi mengelola laboratorium kimia

diutamakan. Alat-alat darurat terdiri dari: alarm kebakaran, alat dan bahan

pemadam kebakaran, pancuran keselamatan, botol pencuci mata, pintu darurat dan

selimut kebakaran.

2.9. Disiplin dan Keterampilan Laboran

Disipin merupakan salah satu faktor yang harus diterapkan demi

terwujudnya efisiensi kerja yang tinggi dan demi terbentuknya manajemen

laboratorium yang ideal. Disiplin ini harus dilakukan oleh seluruh pengguna

laboratorium seperti laboran, asisten, mahasiswa serta petugas kebersihan. Setiap

orang yang berkepentingan terhadap laboratorium harus mentaati peraturan yang

telah ditetapkan seperti menyadari tugas, wewenang dan fungsinya. Semua

peraturan dilakukaan dan hendaknya dapat bekerjasama dengan baik satu sama

lain.

Selain disiplin, laboran/ teknisi hendaknya memiliki keterampilan dalam

mengelola laboratorium. Keterampilan dapat ditingkatkan dengan memberikan

pendidikan tambahan seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan

(workshop) maupun magang di tempat yang dinilai lebih professional atau

bimbingan langsung dari dosen yang sesuai dengan bidangnya.

2.10. Keterampilan Sumber Daya Manusia

Dalam mengelola laboratorium diperlukan keterampilan laboran dan setiap

anggota yang terlibat atau bekerja di laboratorium. Untuk mendapatkan

keterampilan tersebut dapat dilakukan dengan keahlian yang didapat dari jalur

pendidikan formal, pelatihan dalam seminar ataupun pelatihan secara khusus oleh

dosen yang berkompetensi.

2.11. Peraturan Dasar di Laboratorium

Beberapa peraturan umum untuk menjamin kelancaran aktifitas di

laboratorium adalah sebagai berikut:

1. Dilarang makan dan minum di laboratorium.

Page 10: strategi mengelola laboratorium kimia

2. Diharuskan menggunakan baju laboratorium dan sarung tangan saat zat

kimia terlebih bagi zat berbahaya.

3. Dilarang merokok, karena mengandung bahaya seperti kontaminasi

melalui tangan, ada api/ uap /gas yang mudah terbakar dan uap/ gas

beracun akan terhisap melalui pernapasan.

4. Dilarang meludah untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

5. Jangan panik menghadapi bahaya kebakaran dan gempa.

6. Dilarang mencoba peralatan laboratorium tanpa diketahui cara

penggunaannya.

7. Diharuskan menulis label yang lengkap.

8. Dilarang menghisap atau menyedot dengan mulut.

9. Semua peraturan harus ditujukan untuk keselamatan kerja di laboratorium.

2.12. Pengelolaan Limbah Laboratorium

Pengelolaan limbah laboratorium dilakukan untuk mengurangi efek buruk

dari material terhadap lingkungan. Adapun cara pembuangan limbah sebagai

berikut:

1. Limbah laboratorium dikumpulkan dan dibuang dalam wadah terpisah

menurut tipe bahan kimia yang berkaitan.

2. Wadah diberi label (A-J).

3. Dengan label A-J dipastikan bahan kimia yang terkumpul dalam satu

kategori tidak bereaksi satu sama lain.

4. Pengecekan untuk kandungan asama dan basa.

5. Sebelum dikumpulkan, lakukan penetralan dengan menyediakan larutan

penetralan.

Dalam pembuangan limbah tidak boleh langsung ke lingkungan atau ke

saluran air karena limbah dapat memberi potensi polusi terhadap air. Hal yang

harus diperhatikan juga adalah wadah penampung limbah harus disesuaikan

dengan limbahnya, apakah penampungnya tersebut sesuai atau justru

menimbulkan bahaya dan kerusakan fatal.

Page 11: strategi mengelola laboratorium kimia

3. KESIMPULAN

Strategi mengelola laboratorium kimia yang baik sangatlah penting

dilakukan agar tercipta suasana kerja di laboratorium yang menyenangkan dan

menjadi tempat yang aman dan tidak membosankan bagi pengguna laboratorium.

Faktor-faktor yang harus diterapkan demi terciptanya laboratorium yang aman dan

ideal adalah bagaimana mengelola dengan baik tata ruang laboratorium, alat yang

baik dan terkalibrasi, infrastruktur laboratorium, administrasi laboratorium,

organisasi laboratorium, fasilitas pendanaan, inventarisasi laboratorium,

pengamanan laboratorium, disiplin dan keterampilan laboratorium, pengaturan

dasar di laboratorium dan pengelolaan limbah laboratorium.

Untuk mengelola semua faktor tersebut harus diterapkan dengan penanaman

nilai disiplin, kerjasama yang baik dan pengetahuan yang cukup mengenai

peralatan, bahan serta zat kimia dan bagaimana cara memperlakukan serta

penyimpanannya yang sesuai dengan prosedur. Jika semua peraturan sudah

dijalankan sebagaimana mestinya dengan penuh rasa ikhlas, penuh kesadaran dan

tanggung jawab maka laboratorium yang aman dan nyaman (ideal) akan tercipta

dan akan bermanfaat bagi semua orang yang menggunakannya dan tentunya

belajar di laboratorium menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan karena kenyamanan

dan keselamatan yang terjamin.

4. DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Yusuf H., (2004), Keselamatan dan Keamanan Laboratorium, Pusat

Pelatihan Pengelolaan Laboratorium. Bandung.

Situmorang, Manihar, (2014), Bahan Kuliah Pengelolaan Laboratorium, PPS

Unimed, Medan.

Moran, L., dan Masciangioli, T., (2010), Keselamatan dan Keamanan

Laboratorium Kimia (Panduan Pengelolaan Bahan Kimia dengan Bijak),

The National Academic Press, Washington.

Tim Dosen Pengelolaan Laboratorium, (2009), Pengelolaan Laboratorium

FMIPA Unimed, Unimed, Medan.

Page 12: strategi mengelola laboratorium kimia

Anonim, (2012), Pengelolaan Laboratorium Kimia,

http://ilmukimiawan.blogspot.com/2012/12/biokimia.html.