strategi manajemen sumberdaya air terpadu … · - pp 37/2012 : pengelolaan das yang dalam...
TRANSCRIPT
STRATEGI MANAJEMENSUMBERDAYA AIR TERPADU UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SEMINAR & LOKAKARYA NASIONALPENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR TERPADU UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
MALANG, 2 Oktober 2018
KUKUH MURTILAKSONOKetua Umum MKTI
Dep. Ilmu Tanah & Sumberdaya Lahan, Faperta IPB
OUTLINE PAPARAN
• PENDAHULUAN
• STATUS SUMBERDAYA AIR
• PERATURAN
• KONSEP PENGATURAN
• STRATEGI PENGELOLAAN TERPADU
• PENUTUP
Tahun
Deforestasi1990-1996 1996-2000 2000-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2011 2011-2014 2015-2017
Nasional 1,87 3,51 1,08 1,17 0,83 0,45 0,63 0,65
Hutan 1,37 2,83 0,78 0,76 0,61 0,32 0,38 0,45
Non Hutan 0,5 0,68 0,3 0,41 0,22 0,13 0,25 0,21
Grafik deforestasi per tahun
(dalam juta Ha)Sumber data: Ditjen PKTL
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nasional Hutan NonHutan
1990-1996 1996-2000 2000-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2011 2011-204 2015-2017
Maluku: 687,496
Papua: 975,811 Kalimantan:
2,863,472
Jawa: 2,128,680
Balinusra: 953,608
Sulawesi: 1,849,636
Sumatera: 4,547,746
LAHAN KRITIS TAHUN 2018 SELUAS 14 Juta Ha
LAHAN KRITIS(Kategori Kritis dan Sangat Kritis)
Pulau Luas (ha)Bali Nusa Tenggara 953.608Sumatera 4.547.746Kalimantan 2.863.472Sulawesi 1.849.636Jawa 2.128.680Papua 975.811Maluku 687.496
Total14.006.450
Keterangan:
D : Domestik (Rumah Tangga)
M : Municipal (Perkotaan)
I : Industrial
Sumber:
Puslitbang SDA, 2012
Roadmap CC Water Sector, 2011
DMI (106 m3/th)
34,100 (19.5%)
IRIGASI (106 m3/th)
141,000 (80.5 %)
DM
(106 m3/th)
6.400 (3,7%)
SUDAH DIMANFAATKAN
(106 m3/th)
175,100 (25.3%)
GAMBARAN UMUM PEMANFAATAN AIR DI INDONESIA
BELUM DIMANFAATKAN
(106 m3/th)
516,200 (74.7%)
INDUSTRIAL
(106 m3/th)
27.700 (15,8%)
AIR BAKU TERSEDIA (106 m3/th)
POTENSI DAPAT DIMANFAATKAN
3,906,500 691,300
INDONESIA 3.906,500
SUMATERA 840,700
JAVA 164,000
KALIMANTAN 1,314,000
SULAWESI 299,200
BALI + NUSATENGGARA
49,600
MALUKU 176,700
PAPUA 1,062,100
DISTRIBUSI
GAMBARAN UMUM TAMPUNGAN AIR PERKAPITA DI INDONESIA (M3 PER-KAPITA)
Dari total potensi air baku di Indonesia sebesar 3.9 triliun m3, baru ± 13.5 milyar m3 atau
± 52 m3 perkapita air baku yang dapat dikelola melalui reservoir. Angka ini jauh lebih
rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Bahkan dari Thailand (1.277 m3
perkapita) yang merupakan negara tetangga kita di Asia Tenggara.
5,961
4,717
3,386
2,486
2,000
1,277 1,104
687
52 38 -
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000 RESERVOIR STORAGE PERCAPITA BY REGION
5,660
8362,428
3,452
1,486
353543 901
NORTH AMERICA
CENTRAL AMERICA
SOUTH AMERICA
OCEANIA
EUROPE
ASIA
SUB SAHARAN AFRICA
MIDDLE EAST & NORTH AFRICA
Sumber:Diolah dari World Bank, 2003; White, 2005; Grey and Sadoff, 2007; IMWI, 2006;
Ketersediaan air di Pulau Jawa diproyeksikan mendekati kelangkaan mutlak di tahun 2020
(<500m3/kapita/tahun)
- PP 76/2008 : Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, (sedang direvisi) - Ps 9 & 10 - rehabilitasi & reklamasi dilaksanakan dalam DAS yang diprioritaskan;
- PP 37/2012 : Pengelolaan DAS yang dalam pasal-pasal dan ayat-ayatnya mengatur sepenuhnya pengelolaan DAS
- UU 37/2014 : implemnetasi KTA secara komprehensif
- UU 7/2004 (SDA), (sedang direvisi)- UU 26/2007 (Tata Ruang), - UU 4/2009 (Pertambangan Mineral dan Batubara), - UU 25/2004 (Sistem Perencanaan Nasional), - UU 32/2009 (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup), - UU 32/2004 (Pembagian Urusan Pemerintahan), menjadi UU 23/2014- UU 12/1992 (Budidaya Tanaman), - PP 42/2008 (Pengelolaan Sumberdaya Air) (gugur), dan - PP 26/2008 (Penataan Ruang)
PENYELARASAN IMPLEMENTASI PENGELOLAAN DAS DALAM RANGKA MANAJEMEN SUMBERDAYA AIR
(PP No. 42/2008 : Pengelolaan Sumberdaya Air)versus
PP No. 37/2012 : Pengelolaan DAS
tidak terdapat argument a contratio (saling bertentangan), namun saling melengkapi (complementary) dalam pengelolaan sumberdaya
air
PP No. 26/2008 : Penataan Ruangversus
PP No. 37/2012 : Pengelolaan DAS
saling melengkapi dan tidak bertentangan satu dengan lainnya
PP 26/2008 Ps 8 dan PP 37/2012 Ps 4 & 19 :pembangunan wilayah dalam DAS harus berdasarkan daya dukung wilayahadministrasi dan ekologinya. Pemanfaatan dan penggunaan sumberdaya alamdalam batas wilayah administrasi (kabupaten/kota) maupun ekologi (DAS)harus tidak boleh melebihi daya dukungnya.
PP 37/2012 Ps 2 ay 3 :pengelolaan DAS dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang (RTRW) dan polapengelolaan sumberdaya air, dan perlu dilakukan koordinasi, integrasi,sinkronisasi, dan sinergi pengelolaan DAS untuk meningkatkan daya dukungDAS (Pasal 4).
PP 37/2012 Ps 38 :kegiatan pengelolaan DAS dilaksanakan berdasarkan Rencana Pengelolaan DASyang telah ditetapkan dan menjadi acuan rencana pembangunan sektor danrencana pembangunan wilayah administrasi.
PP 42/2008 Ps 40 ay 3 :kelayakan perencanaan pengelolaan Sumber Daya Air dalam DAS disusunberdasarkan keterpaduan antar sektor serta teknis, sosial, ekonomi, danlingkungan.
PP 26/2008 Ps 2 :tujuan perencanaan tata ruang suatu wilayah meliputi :a. keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi,b. keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi,
dan kabupaten/ kota dalam rangka perlindungan fungsi ruang danpencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatanruang,
c. pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan bagi peningkatankesejahteraan masyarakat,
d. keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor.
Pemangku Kepentingan
KETERPADUAN TUJUAN
PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR DALAM DAS
Pemegang Hak Kelola
“Hak” atasmanfaat
Rumah tangga
Industry
Kabupaten
Provinsi
Nasional
Sektor
PemegangHak Kelola
“Hak” atasmanfaat
IndustriR. tangga
Kabupaten/Kota
Provinsi
Nasional
Sektor
In
str
um
en
yg
Me
nd
oro
ng
Te
rwu
jud
nya
Tu
jua
nb
ers
am
aya
ng
sa
ma
Muatan pasal-pasal dalam peraturan-perundangan yang ada semestiya telah selaras agar tujuan pengelolaan DAS dalam manajemen sumberdaya air terwujud perlu disusun Rencana Pengelolaan DAS Terpadu setiap DAS
yang bisa mewadahi koordinasi semua kepentingan dari seluruh pemangku kepentingan atau stakeholders DAS (sektor pemerintah, masyarakat, industri/swasta, rumah tangga, LSM, akademisi, dan sebagainya)
dan sekaligus sebagai piranti penting pengelolaan DAS di Indonesia.
Pengelolaan DAS terpadu dalam manajemen sumberdaya air akan terwujud jika dan hanya jika didukung oleh anggaran yang
memadai dari berbagai sektor
Konservasi Tanah dan Air- Konservasi tanah: penempatan setiap bidang tanah
pada penggunaan yang sesuai dengan kemampuan
tanah tsb, dan memberikan perlakukan sesuai dengan
syarat yg diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.
- Konservasi air: pemanfaatan air hujan yang jatuh ke
tanah untuk pertanian (dan penggunaan lainnya)
seefisien mungkin, serta mengatur waktu aliran agar
tidak terjadi banjir yang merusak pada musim hujan
dan terdapat air yang cukup pada musim kemarau.
Antara konservasi tanah dan konservasi air terdapat hubungan
yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
Instrumen manajemen KTA (tinjauan filosofis (Arsyad, 2015)):
(1). Klasifikasi kemampuan lahan, (2). Metode
konservasi tanah dan air, (3). Metode prediksi erosi, dan
(4) Evaluasi erosi.
(1). Klasifikasi kemampuan lahan (KKL).
Lahan dikelompokkan ke dalam 8 Kelas Kemampuan
Lahan (KKL):
- Klas I (lereng < 3%)
- Klas II (lereng >3% - 8%)
- Klas III (lereng >8% - 15%)
- Klas IV (lereng > 15% - 30%)
- Klas V (>90% permukaan tertututp batuan atau kerikil, rawa)
- Klas VI (lereng > 30% - 45%)
- Klas VII (lereng >45% - 65%)
- Klas VIII (lereng > 65%)
(2). Metode konservasi tanah dan air.
TEKNOLOGI / METODAKONSERVASI TANAH DAN AIR
(UU No. 37/2014)
A. Pendekatan teknologi KTAB. Teknik sipil mekanikC. Teknik agronomi dan vegetatifD. ManajemenE. Pemanenan air
A. PENDEKATAN TEKNOLOGI KTA
1. Klasifikasi kemampuan lahan
2. Lahan prima, kritis, rusak (UU 37/2014)*)
3. Ketersediaan sumberdaya : material & dana, sosial budaya masyarakat,
4. Iklim
5. Regulasi dan kebijakan
6. Organisasi penyelenggara*)
Program WOCAT dimulai tahun 1992 oleh kelompok
ahli/spesialis konservasi tanah dan air sebagai jejaring
internasional baik untuk individu maupun institusi.
Misi WOCAT adalah untuk menyediakan perangkat dimana
ahli/spesialis konservasi tanah dan air berbagi
pengetahuan profesionalnya. Perangkat tersebut dapat
membantu untuk mengidentifikasi teknologi dan
pendekatan yang memadai serta mendukungnya dalam
perencanaan dan penerapan di lapang.
(World Overview of Conservation Approaches and Technologies)
Skema Relasi Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945
SUMBER DAYA ALAM
(BUMI, AIR, DAN KEKAYAAN ALAM
YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA)
DIKUASAI NEGARA
(KEBIJAKAN, PENGURUSAN,
PENGATURAN,
PENGELOLAAN, PENGAWASAN)
KEMAKMURAN RAKYAT
(KETAHANAN ENERGI, KETAHANAN
PANGAN, PEMERATAAN PEMBANGUNAN,
AKSES PENDIDIKAN DAN KESEHATAN,
PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP, PENYERAPAN TENAGA KERJA, DLL)
HUTANLINDUNG;2.428.335
HUTAN
KONSERVASI
;
HUTANPRODUKSI;
5.069.997AREA
PENGGUNAANLAIN;
4.998.040
RHL2019-2030
171,450
262,765 262,765
129,630 129,630 129,630 129,630
242,567 242,567 242,567 242,567 242,567
30,295
599,932 599,932
344,163 344,163 344,163 344,163
492,637 492,637 492,637 492,637 492,637
24,255
60,812 60,812
54,465 54,465 54,465 54,465
102,741 102,741 102,741 102,741 102,741
-
624,508 624,508
231,049 231,049 231,049 231,049
564,966 564,966 564,966 564,966 564,966
2 0 1 9 2 0 2 0 2 0 2 1 2 0 2 2 2 0 2 3 2 0 2 4 2 0 2 5 2 0 2 6 2 0 2 7 2 0 2 8 2 0 2 9 2 0 3 0
HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN KONSERVASI AREA PENGGUNAAN LAIN
877.446
TARGET LUASAN
(dalam Ha)