strategi komunikasi politik dalam perolehan suara …

115
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) PADA PEMILU LEGISLATIF 2009 DI KABUPATEN TEGAL Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Kom.I) Oleh: Mochammad Rifqi Ridho 107051002550 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM

PEROLEHAN SUARA PARTAI PERSATUAN

PEMBANGUNAN (PPP) PADA PEMILU LEGISLATIF

2009 DI KABUPATEN TEGAL

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Kom.I)

Oleh:

Mochammad Rifqi Ridho

107051002550

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAMPEROLEHAN SUARA PARTAI PERSATUAN

PEMBANGUNAN (PPP) PADA PEMILU LBGISLATIF2OO9 DI KABUPATEN TBGAL

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Kom.I)

Oleh:

Mochammad Rifqi Ridho

107051002550

Dosen Pembimbing:

Gun Gun Herva,ntg. M.Si

NIP: 19760812200501 1 005

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAI\ ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

20ltM/1432H:

r

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul 6'strategi Komunikasi Politik dalam Perolehan Suara

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada pemilu Legislatif 2009 diKabupaten Tegal" ini telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27

Mei 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Program Strata I (sl) pada program Studi Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

Jakarta, 1 Juni 2011

Sidang Munaqosyah

Ketua

.ALDrslJumrffiil-Jvt.Si

NrP. 19630515 t99203 1 006

Sekretaris

Penguji I

NIP.

Anggota

199703 1 001

Pembimbing

Q-ft-.Gun Gun Heryanto. M.Si

NIP. 19760812 200501 1 005

19710816

Penguji

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

LEMBAR PERNYATAAN

Assalamualaikum, Wr.Wb

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah penyusun skripsi dengan

judul “Strategi Komuniasi Politik dalam Perolehan Suara Partai Persatuan

Pembangunan (PPP) pada Pemilu Legislatif 2009 di Kabupaten Tegal” dengan

ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini adalah benar-benar murni hasil karya asli peneliti, tanpa adanya

duplikasi hasil karya orang lain.

2. Adapun apabia peneliti mengutip tulisan dan karya ilmiah orang lain,

peneliti telah mencantumkannya dalam bentuk refrensi, baik footnote

ataupun daftar pustaka.

3. Apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang merugikan orang lain, atau

terbukti peneliti menduplikasi karya orang lain, peneliti siap menerima

konsekuensinya dan sanksi akademis yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian lembar pernyataan ini dibuat, diharapkan dapat dipergunakan

dengan semestinya. Terima kasih.

Wassalamualaikum, Wr. Wb

Tanggerang Selatan, 29 Maret 2011

Peneliti,

Mochammad Rifqi Ridho

NIM: 107051002550

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

i

MOCHAMMAD RIFQI RIDHO

107051002550

Strategi Komunikasi Politik dalam Perolehan Suara Partai

PersatuanPembangunan (PPP) pada Pemilu Legislatif 2009 di Kabupaten

Tegal

ABSTRAK

PPP adalah salah satu partai tua yang sudah memiliki penggalaman yang

matang dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, utamanya dalam menghiasi

panggung politik tanah air dengan segala suka dan dukanya. Namun pada zaman

reformasi perolehan suara PPP di Kabupaten Tegal terus menurun, hingga Pemilu

2009. Tentunya ada masalah yang terjadi, sehingga terjadi penurunan pada

perolehan suara PPP Kabupaten Tegal.

Dalam penelitian ini peneliti membuat perumusan masalah sebagai

berikut; Bagaimana strategi komunikasi politik yang digunakan oleh PPP

Kabupaten Tegal pada Pemilu 2009? Apa saja kelebihan dan kelemahan strategi

komunikasi politik yang digunakan oleh PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu

legislatif 2009? Apa penyebab turunnya perolehan suara PPP Kabupaten Tegal

pada Pemilu legislatif tahun 2009?

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Tipe

penelitian ini menggunakan tipe deskriptif interpretatif analisis, yang bertujuan

untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan

data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam

dan dokumentasi.

Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori performa

komunikatif, performa adalah metafora yang menggambarkan proses simbolik

pemahaman akan perilaku manusia dalam sebuah organisasi, performa organisasi

seringkali memiliki unsur teatrikal, di mana baik supervisior maupun karyawan

(kader partai dalam hal ini) memilih untuk mengambil peranan atau bagian

tertentu dalam organisasi mereka.

Dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2009 PPP Kabupaten Tegal

melakukan beberapa strategi komunikasi politik, strategi komunikasi politik yang

digunakan PPP Kabpaten Tegal dalam mempengaruhi konstituen pada Pemilu

legislatif 2009, diantaranya: Melakukan audiensi dengan Ikatan Pemuda Pemudi

Nahdlatul Ulama (IPPNU), lomba nyanyi bareng PETIGA dan motor wisata. Di

samping melakukan kegiatan-kegiatan tersebut PPP Kabupaten Tegal

menggunakan beberapa saluran komunikasi politik seperti saluran komunikasi

politik struktur tradisional, saluran komunikasi politik input dan saluran

komunikasi politik melalui media massa

Sedangkan kelemahan strategi komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal

adalah terlalu mengandalkan tokoh, keterbatasan dana pencalonan caleg yang

bukan berasal dari daerah sendiri. Untuk kelebihannya adalah seluruh pengurus

DPC PPP Kabupaten Tegal bekerja secara maksimal dalam mengimplementasikan

strategi-strategi yang disusun LP2L PPP Kabupaten Tegal.

Penyebab penurunan perolehan suara PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu

legislatif 2009: Munculnya partai-partai baru yang mengatasnamakan ormas

Islam, berubahnya orientasi masyarakat (pemilih), berubahnya aturan pemilu dari

nomor urut caleg menjadi suara terbanyak, berubahnya aturan pemilu dari nomor

urut caleg menjadi suara terbanyak, lemahnya SDM PPP Kabupaten Tegal.

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti haturkan kehadirat Allah SWT. Tuhan

Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tanpa inayah-Nya tak mungkin

peneliti bisa mencapai pendidikan sampai S1.

Shalawat serta salam semoga tetap teriring keharibaan junjungan Nabi

besar Muhammad SAW, para keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para

pengikutnya ampai akhir zaman.

Atas doa dan usaha, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan salah satu

tugas penting yang mempertaruhkan segenap keilmuan yang peneliti pelajari

selama menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, walaupun

sangat jauh dari kesempurnaan.

Dengan kerendahan hati, peneliti tentu sadar bahwa skripsi ini tidak

mungkin dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak

yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin

menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. H. Arif Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, sebagai

Pembantu Dekan Bid. Akademik, Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA,

sebagai Pembantu Dekan Bid. Administrasi Umum dan Keuangan, dan

Bapak Drs. Study Rizal, LK, MA, sebagai Pembatu Dekan Bid.

Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam, dan Ibu Umi Musyarafah, MA, sebagai Sekretaris

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

3. Bpk Gun Gun Heryanto, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing dalam

penulisan skripsi ini, yang telah membimbing peneliti dengan penuh

kesabaran dan ketelatenan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Segenap dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan ilmu dan mendidik peneliti dengan penuh kesabaran.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

iii

5. Bapak Ahmad Tubagus Fahmi, SH sebagai Ketua DPC PPP

Kabupaten Tegal, Bapak Masdar Hilmi, SPd sebagai anggota Lajnah

Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L) PPP Kabupaten Tegal dan para

kader-kader PPP yang telah bersedia diwawancara dalam rangka

mengumpulkan data untuk penyusunan skripsi ini.

6. Teristimewa kepada Abah H. Saefulloh dan ummi Hj. Chusnul

Chotimah yang telah membesarkan dengan kasih sayang, mendidik,

dan yang selalu memberikan do’a. Kalian adalah teladan dan harta

yang paling berharga bagi peneliti. Semoga kalian selalu dalam

perlindungan, kasih sayang, dan keridhoan Allah SWT, amin.

7. Istriku tercinta Umi Nur Atiyah, S.Sos.I yang selalu menjadi motivator

bagi peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman mahasiswa KPI B angkatan 2007, khususnya untuk

Ahmad Khumaedi, Syarif Fadillah, Indra Dita Puspito, S.Sos.I, Ahmad

Mursyidi, Wahyudi, Ilham Berlian dan semuanya yang telah sama-

sama berbagi ilmu, berdiskusi, bercanda dan saling berbagi rasa.

Tanggerang Selatan, 29 Maret 2011

Mochammad Rifqi Ridho

NIM: 107051002550

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK………………………………………………………….............................i

KATA PENGANTAR…………………………………......………...........................ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...…iv

DAFTAR GRAFIK...................................................................................................vi

DAFTAR TABEL......................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………….1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………………………………8

1. Pembatasan Masalah………………………………………….……………….8

2. Perumusan Masalah…………………………………………………………...8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………………………..9

1. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………..9

2. Manfaat Penelitian …………………………………………………………....9

D. Metodologi Penelitian………………………………………………..………..…10

1. Metode Penelitian………………………………………………………..….10

2. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………...........10

3. Subjek dan Objek Penelitian………………………………………………..11

4. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….............11

5. Teknik Analisis Data …………………………………………………….....12

E. Tinjauan Pustaka………………………………………………..……..…........…13

F. Sistematika Penulisan………………………………………………………...….15

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Teori Performa Komunikatif.................................................................................17

B. Konseptualisasi Strategi Komunikasi………………………………....................19

C. Konseptualisasi Komunikasi Politik………………………………………...…...24

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

v

D. Konseptualisasi Partai Politik………………………………………………........32

E. Konseptualisai Pemilu……………………………………………………......….38

BAB III GAMBARAN UMUM DPC PPP KABUPATEN TEGAL

A. Sejarah dan Pembentukan DPC PPP Kabupaten Tegal…………………......…...44

B. Visi dan Misi DPC PPP Kabupaten Tegal……………………………………….45

C. Program Perjuangan DPC PPP Kabupaten Tegal………………......……………47

D. Struktur Kepengurusan DPC PPP Kabupaten Tegal …………....………………50

E. Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif..................................................................51

F. Kabupaten Tegal pada Pemilu Legislatif 2009......................................................52

BAB IV ANALISIS dan HASIL TEMUAN

A. Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal Pada Pemilu Legislatif

2009…………………………...............................……………............................55

B. Kelemahan dan Kelebihan Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal

Pada Pemilu Legislatif 2009…………………………………........................…..62

C. Penyebab Penurunan Perolehan Suara PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu

Legislatif 2009.......................................................................................................65

D. Performa Komunikatif PPP Kabupaten Tegal ……………........………………..72

BAB V SIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan………...……………………………………………………………78

B. Saran…………………………………………………………………………......81

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….....82

LAMPIRAN

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

vi

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 1 Prosentase Perolehan Suara PPP Pada Pemilu Legislatif 1999-2009 di

Tingkat Nasional......................................................................................................6

2. Grafik 2 Prosentase Perolehan Suara PPP Pada Pemilu Legislatif 1999-2009 di

Kabupaten Tegal......................................................................................................7

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

vii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Susunan dan Personalia Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang

Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Tegal Masa Bhakti 2010-

2015.................................................................................................................50

2. Tabel 2 Susunan dan Personalia Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan

Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Tegal Masa

Bhakti 2010-2015............................................................................................51

3. Tabel 3 Susunan dan Personalia Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan

Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Tegal Masa Bhakti 2010-

2015.................................................................................................................51

4. Tabel 4 Nama-Nama Anggota LP2L PPP Kabupaten Tegal...........................52

5. Tabel 5 Hasil Perolehan Suara Partai-Partai Peserta Pemilu Legislatif 2009 Di

Kabupaten Tegal..............................................................................................53

6. Tabel 6 Nama-Nama Ulama’ dan Tokoh Masyarakat Dapil 1.......................59

7. Tabel 7 Nama-Nama Ulama’ dan Tokoh Masyarakat Dapil2........................59

8. Tabel 8 Nama-Nama Ulama’ dan Tokoh Masyarakat Dapil 3.......................59

9. Tabel 9 Nama-Nama Ulama’ dan Tokoh Masyarakat Dapil 4.......................60

10. Tabel 10 Nama-Nama Ulama’ dan Tokoh Masyarakat Dapil 5.....................60

11. Tabel 11 Nama-Nama Ulama’ dan Tokoh Masyarakat Dapil 6.....................60

12. Tabel 12 Majelis Taklim dan Pondol Pesantren Saluran Komunikasi Politik

PPP Kabupaten Tegal......................................................................................61

13. Tabel 13 Tingkat Pendidikan Pengurus DPC PPP Kabupaten Tegal..............71

14. Tabel 14 Kegiatan-Kegiatan PPP Kabupaten Tegal Yang Berkaitan dengan

Performa Ritual................................................................................................73

15. Tabel 15 Kegiatan-Kegiatan PPP Kabupaten Tegal yang Berkaitan dengan

Performa Sosial................................................................................................74

16. Tabel 16 Kegiatan-Kegiatan PPP Kabupaten Tegal yang Berkaitan dengan

Performa Politis...............................................................................................76

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

viii

17. Tabel 17 Kegiatan-Kegiatan PPP Kabupaten Tegal yang berkaitan dengan

Performa Enkulturasi.......................................................................................76

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tanggal 9 April tahun 2009 yang lalu terjadi peristiwa penting bagi

bangsa Indonesia untuk menentukan masa depannya lima tahun ke depan.

Peristiwa tersebut biasa disebut dengan Pemilu, yang bertujuan untuk memilih

para calon wakil rakyat di tingkat pusat maupun daerah.

Pemilu yang dilakukan secara rutin lima tahun sekali ini ditandai dengan

banyak munculnya partai poltik. Partai politik dengan ideologi, visi, dan misi

berlomba-lomba untuk tampil di depan publik untuk merebut hati para

konstituennya. Atas dasar tujuan ini partai politik harus memiliki strategi

komunikasi politik guna membentuk pencitraan positif partai agar dapat bersaing

dengan partai-partai lain.

Strategi dalam menghadapi Pemilu legislatif merupakan perencanaan yang

cermat yang disusun dan dilaksanakan oleh tim kampanye yang memiliki tujuan

mencapai kemenangan atas sasaran yang ditentukan dalam Pemilu. Sasaran

merupakan apa yang ingin dicapai oleh tim kampanye dalam hal ini adalah target

dukungan pemilihan yang diwujudkan dalam pemberian suara kepada partai

politik tersebut. Ruang lingkup pembahasan strategi tak sebatas pada tatanan

konsep atau rencana, namun yang terpenting adalah bagaimana tim kampanye

tersebut mengimplementasikannya di lapangan.

Dalam teorinya komunikasi adalah merupakan aktivitas dasar dari seluruh

interaksi antarmanusia karena tanpa komunikasi interaksi antarmanusia baik

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

2

secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak mungkin terjadi

komunikasi memainkan peran penting dalam kehidupan manusia dan hampir

setiap saat manusia bertindak dan belajar dengan dan melalui komunikasi

termasuk dalam aktivitas politik, komunikasi memainkan peran yang dominan,

salah satunya hubungan antarmanusia dalam rangka mencapai saling pengertian

(mutual understanding).1

Pentingnya komunikasi dalam aktivitas politik tidak bisa dimungkiri,

begitu juga halnya dalam suatu partai politik. Setiap komunikasi politik yang

dilakukan selalu mencakup pesan politik, komunikator politik, media atau saluran

politik, dan efek yang muncul di tengah khalayak akibat terjadinya proses

komunikasi politik.

Tentu saja, komunikasi politik bukanlah sebuah proses yang sederhana,

karena kerja sistem politik amat ditentukan oleh adanya suatu masukan (input)

dari lingkungan, dan setelah melalui proses tertentu membentuk sejumlah output.

Selanjutnya output ini diberikan kembali kepada lingkungan, sebagai umpan

balik.2

Penting diperhatikan bahwa tanpa komunikasi politik yang efektif, maka

aktifitas politik akan kehilangan bentuk. Untuk itu sumber pesan, misalnya

seorang pemimpin dituntut untuk menyampaikan pesan yang jelas kepada para

pendukungnya dan masyarakat luas. Di samping itu, calon yang bersangkutan pun

harus tahu saluran atau sarana penyampaian informasi yang tepat.3

1 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industry Citra,( Jakarta: Lasswell

Visitama, 2010), h. 3. 2 Ibid, h.13.

3 Rafael Raga Maran, Pengantar Sosiologi Politik, Suatu Pemikiran dan Penerapan,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2001) h. 163.

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

3

Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau

berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Di Indonesia partai politik telah

merupakan bagian dari kehidupan politik selama kurang lebih seratus tahun. Di

Eropa Barat, terutama di Inggris, partai politik telah muncul jauh sebelumnya

sebagai sarana pertisipasi bagi beberapa kelompok masyarakat, yang kemudian

meluas menjadi pertisipasi seluruh masyarakat dewasa.4

Pembentukan partai politik berdasarkan atas prinsip-prinsip demokrasi,

yakni pemerintah yang dipimpin oleh mayoritas melalui pemilihan umum. Untuk

menciptakan pemerintahan yang mayoritas, diperlukan partai–partai yang dapat

digunakan sebagai kendaraan politik untuk ikut dalam pemilihan umum. Melalui

partai rakyat berhak menentukan siapa yang akan menjadi wakil mereka serta

siapa akan menjadi pemimpin yang akan menentukan kebijakan umum (public

policy).5

Melalui partai politik masyarakat dapat menyalurkan kehendak dan

aspirasinya, serta menjadikan wadah untuk bisa berhubungan dengan lembaga-

lembaga internasional guna mendapatkan dukungan atas perjuangan mereka.6

Partai politik muncul di Indonesia berawal dari sebuah Maklumat

Pemerintah pada tanggal 3 Nopember 1945 tentang hak hidup partai-partai politik

di Indonesia. Maka berdirilah beberapa partai politik bak jamur di musim hujan,

yang jumlahnya lebih dari seratus partai politik.7

4 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2008), h. 442. 5 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta, Rajawali

Pers, 2009), h. 207 6 Ibid. h. 208.

7 Tubagus Fahmi, Pasang Surut Partai Persatuan Pembangunan , (Tegal: DPC PPP Kab

Tegal, 2006), h. 3.

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

4

Sedangkan pada pemerintahan Orde Baru Pemilu pertama dilaksanakan

pada tanggal 3 Juli 1971, Pemilu tersebut diikuti oleh Sembilan partai politik

antara lain; Nahdhatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI),

Partai Islam Perti, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), Partai Katolik, Partai

Nasional Indonesia (PNI), Partai Murba, Ikatan Pendukung Indonesia (IPKI),

Parkindo dan satu Golongan Karya. Pada waktu itu kepentingan golongan bagi

partai politik menjadi prioritas. Kepentingan golongan lebih utama dari pada

kepentingan bersama, sehingga kepentingan nasional menjadi terabaikan. Dan hal

ini mengancam persatuan, kesatuan bangsa dan mengganggu stabilitas nasional.

Maka munculah gagasan untuk menyederhanakan organisasi kekuatan sosial

politik kepada jumlah yang lebih kecil dikenal dengan istilah fusi.8

Sudah menjadi kenyataan bahwa secara historis PPP didirikan sebagai fusi

dari empat partai politik Islam, diantaranya Partai Nahdlatul Ulama, Partai

Muslimin Indonesia, Partai Sarikat Islam, dan Partai Islam Perti pada tanggal 30

Dzulqaidah 1392 H bertepatan tanggal 5 Januari 1973 M, yang bersepakat

menggabungkan aktivitas politiknya ke dalam satu partai bernama Partai

Persatuan Pembangunan (PPP), dengan tekad membina masyarakat yang beriman

dan bertakwa kepada Allah SWT9, maka dapat dikatakan PPP telah berusia cukup

panjang dan memiliki penggalaman yang matang dalam sejarah perjuangan

bangsa Indonesia, utamanya dalam menghiasi panggung politik tanah air dengan

segala suka dan dukanya.

Sampai kini, kesepakatan fusi ini masih selalu diingat dan ini merupakan

modal dasar bagi PPP Kabupaten Tegal dalam mewujudkan cita-cita dan

8 Ibid, h. 15.

9 Ibid, h. 17.

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

5

perjuangannya. Cita-cita dan perjuangan PPP Kabupaten Tegal sendiri adalah

merupakan mata rantai pengembangan cita-cita perjuangan partai, yang

dirumuskan pada saat tercapainya fusi tersebut.

Di Kabupaten Tegal banyak berdiri partai yang berbasis massa Islam,

meskipun demikian PPP tetap berjuang keras dalam merebut simpati umat Islam,

ini dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal yang

selalu berpihak dan perhatian kepada kepentingan umat Islam di Kabupaten Tegal.

Inilah yang membuat keberadaan PPP Kabupaten Tegal masih tetap terjaga.

Namun perolehan suara PPP mulai terjadi penurunan pada Pemilu

legislatif 1999, Pada Pemilu 1999 PPP meraih 11.329.905 suara (10,71%) dengan

perolehan 58 kursi (12,55%) dari 462 kursi yang diperebutkan. Pada Pemilu 2004

PPP meraih 9.248.764 suara (8,14%) dengan perolehan 58 kursi (10,54%) dari

550 kursi yang diperebutkan, dan Pada Pemilu 2009 memperoleh suara 5.533.214

(5,3%) dengan jumlah 39 kursi (7%) dari 560 kursi yang diperebutkan.10

Penurunan perolehan suara terus terjadi hingga Pemilu 2009 yang lalu, Penurunan

perolehan suara ini terjadi di tingkat nasional maupun tingkat daerah.

10 Redaksi Harian Pelita, “Perolehan Suara PPP Yang Terus Merosot”, diakses pada

tanggal 31 Desember 2010 pukul 14.00 dari http://www.harianpelita.com.

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

6

Berikut grafik penurunan perolehan suara PPP pada Pemilu legislatif

1999-2009 di tingkat nasional.

GRAFIK I

PENURUNAN PEROLEHAN SUARA PPP PADA PEMILU LEGISLATIF

1999-2009 DI TINGKAT NASIONAL

Penurunan perolehan suara ini terjadi di tingkat nasional maupun tingkat

daerah, di Kabupaten Tegal penurunan perolehan suara terjadi dari Pemilu

legislatif 1999 hingga Pemilu 2009. Pada Pemilu legislatif tahun 1999 perolehan

suara PPP Kabupaten Tegal 65.734 (9,4%), pada Pemilu legislatif 2004 perolehan

suara untuk PPP Kabupaten Tegal sebesar 53.889 suara (7,74%), dan pada Pemilu

2009 perolehan suara PPP Kabupaten Tegal turun menjadi 31.288 suara (5,2%).11

11

Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal Masa

Bakti 2005-2010, (Tegal, 2010) h. 17.

0.0%1.0%2.0%3.0%4.0%5.0%6.0%7.0%8.0%9.0%

10.0%11.0%12.0%

Sumber: http://www.harianpelita.com

10.71%

8.14%

5.3% 1999

2004

2009

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

7

Berikut grafik penurunan perolehan suara PPP Kabupaten Tegal pada

Pemilu 1999-2009.

GRAFIK II

PENURUNAN PEROLEHAN SUARA PPP KABUPATEN TEGAL PADA

PEMILU LEGISLATIF 1999-2009

Tentunya ada masalah yang terjadi, sehingga terjadi penurunan pada

perolehan suara PPP Kabupaten Tegal. Masalah inilah yang membuat peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian. Peneliti ingin mengetahui kelemahan-

kelemahan apa saja dari strategi komunikasi politik yang digunakan PPP

Kabupaten Tegal sehingga terjadi penurunan perolehan suara pada Pemilu 2009.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi Politik dalam

Perolehan Suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilu

Legislatif 2009 di Kabupaten Tegal”

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

7.0%

8.0%

9.0%

10.0%

Sumber: Laporan Pertanggung Jawaban

Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal

Masa Bakti 2005-2010

9.4%

7.74%

5,2%

1999

2004

2009

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

8

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan, maka dalam

penelitian ini dibuat satu batasan. Ruang lingkup dibatasi hanya pada strategi

komunikasi politik yang digunakan oleh PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu

legislatif 2009. Sedangkan fokus penelitian ini adalah pada masalah-masalah yang

terjadi pada strategi komunikasi politik yang digunakan oleh PPP Kabupaten

Tegal pada Pemilu legislatif 2009 dilihat dari mengidentifikasi kelebihan dan

kelemahan strategi komunikasi politik yang digunakan PPP Kabupaten Tegal

pada Pemilu legislatif 2009 dan penyebab turunnya perolehan suara PPP

Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009.

2. Rumusan Masalah

Berkenaan dengan uraian di atas yang menunjukkan bahwa penurunan

perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan, dengan ini peneliti merumuskan

masalah dalam penelitian ini, yaitu:

a. Bagaimana strategi komunikasi politik yang digunakan oleh PPP

Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009?

b. Apa saja kelebihan dan kelemahan strategi komunikasi politik yang

digunakan oleh PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009?

c. Apa penyebab turunnya perolehan suara PPP Kabupaten Tegal pada

Pemilu legislatif 2009?

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian

ini bisa dirumuskan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui strategi komunikasi politik PPP Kabupaten Tegal

pada Pemilu legislatif 2009.

b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan strategi komunikasi

politik yang digunakan oleh PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu

legislatif 2009.

c. Untuk mengetahui penyebab turunnya perolehan suara PPP Kabupaten

Tegal pada Pemilu legislatif 2009.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian Ilmu

Komunikasi terutama kajian Komunikasi Politik. Bagi

Jurusan/Fakultas Komunikasi diharapkan dapat membantu pengayaan

kasus dalam pengajaran komunikasi politik.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi penelitian

serupa di masa mendatang. Selain juga memberi masukan bagi para

penggiat atau aktor politik dalam suatu partai atau organisasi yang

menggunakan strategi-strategi dalam pencapaian sesuatu, dan dapat

menjadi bahan evaluasi bagi PPP Kabupaten Tegal.

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

10

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

dengan format desain deskriptif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan

interpretasi yang tepat. Metode ini mempelajari masalah-masalah dalam

masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi

tertentu, termasuk tentang hubungan serta pengaruh dari suatu fenomena.12

Berdasarkan metode penelitian tersebut di atas peneliti berharap

mendapatkan data penelitian yang bersifat deskriptif interpretatif sehingga peneliti

dapat menganalisis dan menelaah lebih dekat, mendalam, mengakar dan

menyeluruh, untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai strategi

komunikasi politik PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009, dan

penyebab turunnya perolehan suara PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif

2009.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai

Persatuan Pembanguan yang berlokasi di Jl. Pancasila Desa Grogol Kecamatan

Dukuhturi Kabupaten Tegal 52192. Peneliti memilih lokasi tersebut karena di

tempat tersebut peneliti dapat memperoleh data, dan peneliti mewawancarai Ketua

DPC PPP Kabupaten Tegal dan Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu.

Sedangkan waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2011 sampai

April 2011.

12

Moh Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), H. 55.

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

11

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah DPC PPP Kabupaten Tegal, dan yang

menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi politik yang

digunakan oleh PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau

informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar

mendapatkan data lengkap dan mendalam13

yaitu tentang strategi komunikasi

politik PPP di Kabupaten Tegal pada Pemilu 2009, dalam hal ini peneliti

mewawancarai Bapak Tubagus Fahmi, SH. sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten

Tegal, Bapak Masdar Helmi, SPd. Sebagai Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu

Legislatif PPP Kabupaten Tegal dan tiga orang kader PPP Kabupaten Tegal.

Peniliti mewawancarai beberapa responden tersebut karena menurut peneliti

mereka dapat memberikan informasi ataupun data yang dibutuhkan oleh peneliti.

b. Dokumentasi

Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh dari buku-

buku arsip partai berupa Laporan Pertanggung Jawaban DPC PPP Kabupaten

Tegal Masa Bakti 2005-2010 dan Rancangan Materi Musyawarah Cabang VI

DPC PPP Kabupaten Tegal serta foto-foto yang berkaitan dengan penelitian, dan

hasil rekaman dengan nara sumber.

13

Rachmat Kriyantoro, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2009), h.

100.

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

12

5. Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Tesch

yang dikutip oleh Craswell, langkah-langkah tersebut akan peneliti uraikan

sebagai berikut:

a. Memahami catatan secara keseluruhan dengan teliti.

b. Memilih satu dokumen yang paling menarik, yang singkat,

mempelajari dokumen tersebut dan memikirkan makna pokoknya.

c. Membuat daftar seluruh topik, mengelompokkan topik-topik yang

sejenis, selanjutnya peneliti memasukkan topik-topik tersebut ke

dalam kolom-kolom topik penting, topik unik dan sisanya.

d. Menyingkat topik-topik tersebut dalam menjadi kode dan menulis

kode tersebut. Skema awal ini untuk melihat apakah muncul kategori

dan kode baru.

e. Mencari kata yang paling deskriptif untuk topik-topik tersebut, lalu

mengubah topik tersebut ke dalam kategori-kategori.

f. Membuat keputusan akhir tentang singkatan setiap kategori dan

mengurutkan kode-kode tersebut menurut abjad.

g. Mengumpulkan materi data setiap kategori dalam satu tempat dan

melakukan analisis awal.

h. Yang terakhir jika perlu, peneliti akan mengkodekan kembali data

yang sudah ada.14

Peneliti menggunakan analisis deskriptif interpretatif, peneliti

menginterpretasi data untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam

dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. Pembahasan hasil

14

John W. Creswell, Research Design Qualitative & Quantitative Approach, (Jakarta:

KIK Press, 2003), h. 148-149.

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

13

penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan

teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan.15

Selanjutnya peneliti menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.16

E. Tinjauan Pustaka

Setelah peneliti melihat dan mencari judul skripsi yang ada di perpustakan

utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan ada beberapa

skripsi yang membahas tentang komunikasi politik dan PPP.

Namun yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda dengan isi atau

konten permasalahan yang peneliti teliti. Oleh karena itu, untuk menghindari dari

hal-hal yang tidak diinginkan seperti menjiplak karya orang lain, maka peneliti

mempertegas perbedaan antara masing-masing judul masalah yang dibahas pada

skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang akan diteliti. Skripsi sebelumnya

yang membahas tentang komunikasi politik dan PPP akan peneliti uraikan sebagai

berikut:

1. Skripsi yang pertama dengan judul Strategi Komunikasi dalam Pembentukan

Opini Publik Partai Persatuan Pembangunan pada Pemilu legislatif 2009

oleh Yuswita Lailah berisikan tentang strategi DPP PPP dalam pembentukan

opini publik pada Pemilu legislatif 2009 dan program pembangunan citra PPP

15

Lexy J. Moeong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2009), h. 151. 16

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2010), h. 244.

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

14

pada Pemilu legislatif 2009. Persamaan dengan permasalahan yang peneliti

teliti adalah pada kajian ilmunya yaitu komunikasi politik dan subjek

penelitiannya yaitu PPP, sedangkan perbedaannya adalah pada objek

penelitiannya, jika Yuswita meneliti strategi komunikasi dalam pembentukan

opini maka penulis meneliti tentang strategi komunikasi politik dalam

perolehan suara.

2. Skripsi dengan judul Dakwah Politik Partai Persatuan Pembangunan oleh

Sa’roni Mubarok. Berisikan tentang program perjuangan PPP di bidang

keagamaan, bidang politik, bidang ekonomi, bidang hukum dan hak asasi

manusia, bidang sosial-kemasyarakatan dan kebudayaan, bidang kesejahteraan

masyarakat, dan bidang hubungan internasional. Pada skripsi ini juga

berisikan aplikasi dakwah Islam PPP dalam hal legislasi. Persamaannya

dengan masalah yang akan peneliti teliti ada pada subjek penelitiannya yaitu

PPP, sedangkan perbedaannya ada pada masalah yang diteliti. Jika Sa’roni

Mubarok meneliti tentang aplikasi dakwah PPP, sedangkan peneliti meneliti

tentang strategi komunikasi politik PPP.

3. Skripsi yang ketiga dengan judul Komunikasi Politik Dewan Pimpinan

Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Bogor dalam Pilkada

Bupati 2009 oleh Teedy Khumaedi berisikan tentang pesan politik DPC PPP

Kabupaten Bogor, komunikator DPC PPP Kabupaten Bogor dalam Pilkada

bupati Bogor, dan saluran politik yang digunakan oleh DPC PPP Kabupaten

Bogor pada Pilkada Kabupaten Bogor. Persamaannya terletak pada kajian

ilmu yaitu komunikasi politik dan subjek penelitiannya yaitu PPP, sedangkan

perbedaannya yaitu lokasi penelitian dan permasalahannya. Teedy Khumaedi

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

15

meneliti PPP daerah Kabupaten Bogor dan permasalahan pada Pilkada,

sedangkan peneliti meneliti komunikasi politik PPP Kabupaten Tegal pada

Pemilu legislatif.

Melihat dari skripsi sebelumnya yang peneliti uraikan di atas, ada

beberapa perbedaan dari masalah yang akan diteliti. Dalam penulisan skripsi yang

peneliti buat adalah bagaimana strategi komunikasi politik dalam perolehan suara

PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009. Dibandingkan dengan skripsi

mahasiswa sebelumnya, hal yang ditonjolkan pada penulisan skripsi ini adalah

strategi komunikasi politik dalam perolehan suara PPP.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan

dalam penulisan ini, maka peneliti membagi sistematika penyusunan kedalam

lima bab dibagi dalam sub dengan perincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN meliputi : latarbelakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS memuat : teori performa komunikatif,

konseptualisasi strategi komunikasi, konseptualisasi komunikasi politik,

konseptualisasi partai politik, dan konseptualisasi Pemilu.

BAB III GAMBARAN UMUM PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

KABUPATEN TEGAL meliputi : sejarah dan pembentukan DPC PPP

Kabupaten Tegal, visi dan misi DPC PPP Kabupaten Tegal, prinsip perjuangan

DPC PPP Kabupaten Tegal, Struktur kepengurusan DPC PPP Kabupaten Tegal

dan Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L) PPP Kabupaten Tegal.

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

16

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS meliputi : strategi komunikasi politik PPP

Kabupaten Tegal pada Pemilu 2009, Penyebab turunnya perolehan suara PPP

Kabupaten Tegal pada Pemilu 2009, dan performa komunikatif PPP Kabupaten

Tegal.

BAB V PENUTUP meliputi : kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

17

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Teori Performa Komunikatif

Pacanowsky dan O’Donell Trujillo, menyatakan bahwa anggota organisasi

melakukan peforma komunikasi tertentu yang berakibat pada munculnya budaya

organisasi yang unik. Pacanowsky dan O’Donell Trujillo meyakini bahwa

performa komunikatif sangat penting bagi budaya suatu organisasi.1

Organisasi dalam hal ini adalah organisasi politik atau yang dikenal

sebagai partai politik. Partai politik yang akan dibahas adalah Partai Persatuan

Pembangunan. Bagaimana partai ini membentuk sebuah performa komunikatif di

antara para kader, konstituennya dan masayarakat secara luas, terutama dalam

rangka menghadapi Pemilu legislatif 2009.

Performa adalah metafora yang menggambarkan proses simbolik

pemahaman akan perilaku manusia dalam sebuah organisasi, performa organisasi

seringkali memiliki unsur teatrikal, di mana baik supervisior maupun karyawan

(kader partai dalam hal ini) memilih untuk mengambil peranan atau bagian

tertentu dalam organisasi mereka.2

Performa komunikatif dibedakan menjadi performa ritual, performa hasrat,

performa sosial, performa politis, dan performa enkulturasi.3 Di bawah ini akan

1 Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi

(Jakarta: Salemba Humanika, 2008), h. 325. 2 Ibid, h. 325.

3 Ibid, h. 325.

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

18

dijelaskan lebih lanjut mengenai empat performa komunikatif yang dilakukan oleh

PPP Kabupaten Tegal tersebut:

1. Performa Ritual

Performa ritual merupakan semua performa komunikasi yang terjadi

secara teratur dan berulang. Ritual terdiri atas empat jenis, yakni personal, tugas,

sosial, dan organisasi. Ritual personal merupakan rutinitas yang dilakukan di

tempat kerja setiap hari. Ritual tugas adalah perilaku rutin yang dikaitkan dengan

pekerjaan seseorang. Ritual sosial adalah rutinitas verbal nonverbal yang biasanya

mempertimbangkan interaksi dengan orang lain. Ritual organisasi merupakan

rutinitas yang berkaitan dengan organisasi secara keseluruhan.

2. Performa Sosial

Performa sosial merupakan perpanjangan sikap santun dan kesopanan

untuk mendorong kerja sama diantara anggota organisasi. Sikap ini juga

merupakan cerminan perilaku organisasi yang ditunjukkan untuk

mendemonstrasikan kerja sama dan kesopanan dengan orang lain. Kebanyakan

organisasi menginginkan untuk mempertahankan perilaku yang professional,

bahkan dimasa yang sulit, dan performa sosial membantu tercapainya hal ini.

Organisasi dalam konteks ini adalah prganisasi partai politik, performa

sosial berupa kesantunan dan kesopanan yang ditunjukkan oleh Partai Persatuan

Pembangunan untuk kerjasama diantara para kader dan konstituennya.

3. Performa Politis

Ketika budaya organisasi mengkomunikasikan performa politis, budaya ini

sedang menjalankan kekuasaan atau kontrol. Performa politis merupakan perilaku

organisasi yang mendemonstrasikan kekuasaan atau kontrol. Karena kebanyakan

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

19

organisasi bersifat hierarkis, harus ada seseorang dengan kekuasaan untuk

mencapai segala sesuatu dan memiliki cukup kontrol untuk mempertahankan

dasar-dasar yang ada.

Ketika organisasi terlibat dalam performa politis, mereka

mengkomunikasikan keinginan untuk mempengaruhi orang lain. Hal ini bukanlah

selalu merupakan hal yang buruk. Performa politis budaya pada anggota

organisasi berpusat pada pengakuan akan kompetisi sebagai anggota organisasi

dan untuk komitmen mereka terhadap organisasinya.

4. Performa Enkulurasi

Performa enkulturasi merujuk pada bagaimana anggota mendapatkan

pengetahuan dan keahlian untuk dapat menjadi anggota organisasi yang mampu

berkonkontribusi. Performa ini mendemonstrasikan kompetisi seorang angota

dalam sebuah organisasi.

Dalam performa ini, Partai Pesatuan Pembangunan memberikan

pengetahuan dan keahlian kepada kader-kadernya dalam rangka meningkatkan

komunikasi politik dan bagaimana menjadi politisi yang dapat mencapai jabatan

publik serta mensosialisasikan program-program partai kepada konstituennya.4

B. Konseptualisasi Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah

ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk

4 Ibid, h. 325-327.

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

20

melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat

mngenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.5

Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Gluek strategi adalah sarana

yang digunakan untuk tujuan akhir (sasaran). Tetapi strategi bukanlah sekedar

suatu rencana. Strategi ialah rencana yang disatukan: strategi mengikat semua

bagian perusahaan menjadi satu. Strategi itu menyeluruh: strategi meliputi semua

aspek penting perusahaan. Strategi itu terpadu: semua bagian rencana serasi satu

sama lain dan bersesuaian.6

Menurut Onong Uchjana Effendy, mengatakan bahwa strategi pada

hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk menapai tujuan, namun

untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang

memberikan arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya7

2. Tahapan-Tahapan Strategi

Dalam proses penerapan strategi menggunakan beberapa tahapan diantaranya:

a. Perumusan Strategi

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menyusun strategi yaitu

dengan cara merumuskan strategi, atau menyusun langkah awal. Sudah

termasuk didalamnya untuk pengembangan tujuan, mengenai peluang dan

ancaman eksternal, menetapkan kelemahan dan kelebihan secara internal,

5 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1902. 6 Lawrence R. Jauch, William F. Gluek, Manajemen Strategis dan Kebijakan

Perusahaan, (Jakarta: Penerbit Erlangga) h. 12. 7 Onong Uchjana Effendy, “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek”, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), h.32.

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

21

menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif, dan

memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga

ditentukan suatu sikap untuk memutuskan suatu keputusan dalam proses

kegiatan.

b. Implementasi Strategi

Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah

ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang

ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih

sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat

dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen dan kerja sama dalam

pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya

akan menjadi impian yang sangat jauh dari kenyataan. Implementasi

strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang

ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme

kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan

organisasi.

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat

diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi

tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu

organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

22

dinyatakan telah dicapai. Ada tiga macam mendasar untuk mengevaluasi

strategi, yakni:

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.

Adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam

pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya

strategi tidak efektif atau hasil implemenatsi yang buruk dapat berakibat

buruk pula bagi hasil yang akan dicapai.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang akan diharapkan dengan

kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan

dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan

yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk

mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria

yang meramalkan hasil lebih penting daripada kriteria yang

mengungkapkan apa yang terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai

dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada

ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif

diperuntukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang

dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.8

8 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prehalindo, 2002), h. 3.

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

23

3. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan perpaduan perencanaan komunikasi

(communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi

ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus

dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung

pada suatu kondisi dan situasi.9

Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes, sehingga taktik

operasional komunikasi dapat segera disesuaikan dengan faktor-faktor yang

berpengaruh. Untuk mencapai tujuan komunikasi secara efektif, seorang strategis

komunikasi perlu memahami sifat-sifat komunikasi dan pesan, guna dapat

menentukan jenis media yang akan diambil dan teknik komunikasi yang akan

ditetapkan.10

a. Fungsi Strategi Komunikasi

Fungsi strategi komunikasi di bagi menjadi dua yaitu:

1) Tujuan sentral dalam strategi komunikasi; strategi pada hakikatnya adalah

perencanaan dan manajement untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi,

untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan

yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan

bagaimana takik oprasionalnnya.

9 Effendy, “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek”, h. 10.

10 Onong Uchjana Effendy, “Dinamika Komunikasi”, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004), h. 33.

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

24

2) Korelasi antar komponen dalam strategi komunikasi; dalam rangka

menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan

memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat.

Akan lebih baik apabila dalam strategi itu diperhatikan komponen-

komponen komunikasi dan faktor-faktor pendukung dan penghambat

pada setiap komponen tersebut.11

C. Konseptualisasi Komunikasi Politik

1. Pengertian Komunikasi Politik

Komunikasi politik mempunyai peranan yang penting dalam

menyampaikan pesan-pesan politik kepada khalayak luas, karena merupakan tolak

ukur keberhasilan bagi para politisi atau institusi politik. Sebelum kita mengetahui

lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi komunikasi dan

politik itu sendiri.

Komunikasi menurut bahasa atau etimologi dalam “Ensiklopedi Umum”

diartikan dengan “Perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku

komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu:

a. Communicare, yang berpartisipasi ataupun memberitahukan.

b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-mana

c. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat

mayoritas.

d. Communico, yang berarti membuat sama.

11

Effendy, “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek”), h. 32 & 35.

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

25

e. Demikian juga Communication berasal dari kata latin Communicatio

yang juga bersumber dari kata Communis yang berarti sama. Sama

disini maksudnya sama makna.12

Definisi komunikasi menurut istilah banyak dikemukakan oleh sarjana-

sarjana yang menekuni Ilmu Komunikasi seperti yang dikutip oleh Roudhonah,

antara lain:

a. Menurut Carl I. Hovland, mengatakan bahwa komunikasi adalah

Proses di mana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-

perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk

merubah tingkah laku orang-orang lain (komunikan).

b. Menurut Wiliam Albiq, mengatakan bahwa komunikasi adalah proses

pengoprasian lambing-lambang yang berarti di antara individu-

individu.

c. Menurut Harold D. Lasweel, mengatakan bahwa komunikasi pada

dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”,

“mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” dan “dengan

akibat atau hasil apa”.13

Sementara politik diambil dari kata politics, dalam bahasa Inggris , adalah

sinonim dari kata politik atau ilmu politik dalam bahasa Indonesia. Bahasa Yunani

pun mengenal beberapa istilah yang terkait dengan kata politik, seperti politicos

12

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta press, 2007), h. 19. 13

Ibid, h. 20.

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

26

(menyangkut warga negara), polites (seorang warga negara), polis (kota,negara),

dan politeia (kewargaan).14

Sementara pengertian politik secara terminologi telah banyak para ahli

yang mendefinisikan apa itu politik. Mengacu pada pendapat Deliar Noer yang di

kutip oleh Gun Gun Heryanto, politik merupakan aktivitas atau sikap yang

berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk mempengaruhi

dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu bentuk susunan masyarakat.15

Menurut Budiarjo yang dikutip oleh Cangara, politik adalah kegiatan yang

dilakukan suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan dan

melaksanakan tujuan tersebut.16

Lalu, apa yang dimaksud komunikasi politik? Bertolak dari konsep

komunikasi dan konsep politik yang telah diuraikan pada bagian awal, upaya

untuk mendekati apa yang dimaksud komunikasi politik, pengertian komunikasi

politik dapat dirumuskan sebagai suatu proses pengoperan lambang-lambang atau

simbol-simbol komunikasi yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau

kelompok kepada orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara

berpikir, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi

target politik.17

Sedangkan menurut Maswadi Rauf yang dikutip oleh Gun Gun heryanto,

komunikasi politik sebagai kegiatan politik merupakan proses penyampaian

14

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia : Dinamika Islam Politik Pasca-

Orde Baru, (Bandung: 2008, Remaja Rosda Karya), h. 28-29. 15

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industry Citra,( Jakarta: Lasswell

Visitama, 2010), h. 5. 16

Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta, Rajawali

Pers, 2009), h. 28 17

Ibid, h. 35.

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

27

pesan-pesan bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan

ini adalah salah satu dari kegiatan sosial yang dijalankan seehari-hari oleh warga

masyarakat termasuk oleh elit politik.18

2. Unsur-Unsur Komunikasi Politik

Proses komunikasi politik sama dengan proses komunikasi pada umumnya

(komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia) komunikasi politik sebagai

body of knowledge juga terdiri atas berbagai unsur, yakni:

a. Komunikator Politik

Komunikasi politik tidak hanya menyangkut partai politik,

melainkan juga lembaga pemerintahan legislatif, dan eksekutif. Dengan

demikian, sumber atau komunikator politik adalah mereka-mereka yang

dapat memberi informasi tentang hal-hal yang mengandung makna atau

bobot politik misalnya presiden, menteri, anggota DPR, MPR, KPU,

gubernur, bupati/walikota, politisi, fungsionaris partai politik, fungsionaris

LSM, dan kelompok-kelompok penekan dalam masyarakat yang bisa

mempengaruhi jalannya pemerintahan.

b. Pesan Politik

Pesan politik ialah pernyataan yang disampaikan, baik secara

tertulis maupun tidak tertulis, baik secara verbal maupun non verbal.

Tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak

disadari yang isinya mengandung bobot politik. Misalnya pidato poitik,

18

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industry Citra, h. 5.

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

28

undang-undang kepartaian, undang-undang Pemilu, pernyataan poltik,

artikel atau isi buku/brosur dan berita surat kabar, radio, televisi dan

internet yang berisi ulasan politik dan pemerintahan, spanduk atau baliho,

iklan politik, propaganda, makna logo, warna baju atau bendera dan

semacamnya.

c. Saluran atau Media Politik

Saluran atau media politik ialah alat atau sarana yang digunakan

oleh para komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya.

Misalnya media cetak, yaitu surat kabar, tabloid, majalah. Media

elektronik, misalnya film, radio, televisi, komputer, internet. Media format

kecil, misalnya, leaflet, brosur, selebaran, stiker, bulletin. Media luar ruang

(outdoor media), misalnya baliho, spandu, reklame, bendera, jumbai, pin,

logo, topi, rompi, kaos oblong, kalender, blok note, dan segala sesuatunya

yang biasa digunakan untuk membangun citra image building.

d. Sasaran atau Target Politik

Sasaran adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat member

dukungan dalam bentuk pemberian suara kepada partai atau kandidat

dalam pemilihan umum. Mereka adalah pengusaha, pegawai negeri, buruh,

perempuan, ibu rumah tangga, pedagang kaki lima, mahasiswa, petani,

yang berhak memilih maupun pelajar dan siswa yang akan memilih setelah

cukup usia.

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

29

e. Pengaruh atau Efek Komunikasi Politik

Efek komunikasi poltik yang diharapkan adalah terciptanya

pemahaman terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, di

mana nuansanya akan bermuara pada pemberian suara dalam pemilihan

umum. Pemberian suara sangat menentukan terpilih tidaknya seorang

kandidat untuk posisi mulai tingkat presiden dan wakil presiden, anggota

DPR/MPR, gubernur, dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati,

walikota dan wakil walikota sampai tingkat DPRD.19

3. Tipologi Komunikator Politik

a. Politisi

1) Politikus sebagai wakil : yakni komunikator politik yang menjadi

perwakilan artikulasi kepentingan politik dari individu ataupun

kelompok.

2) Politikus sebagai ideolog : yakni komunikator politik yang menjadi

kader ideologi representasi nilai-nilai normatif yang diusung oleh

individu atau kelompok politik. Biasanya berdasarkan sebuah

proses kaderisasi.20

19

Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, h. 37-39. 20

Gun Gun Heryanto, Hand Out Perkuliahan Mata Kuliah Komunikasi Politik, Materi-4

h.1.

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

30

b. Profesional

1) Jurnalis : komunikator yang secara profesional dan melembaga

turut mempublikasikan isu, opini publik, dan fakta politik yang

dapat diakses oleh masyarakat luas.

2) Promotor : komunikator yang secara professional bekerja

mempromosikan seorang kandidat atau sebuah partai politik

tertentu dalam pemenangan kompetisi politik misalnya saat

Pemilu.21

c. Aktivis

1) Juru Bicara: komunikator politik yang mewakili kelompok-

kelompok di masyarakat dalam hal menyuarakan tuntutan,

desakan, dan masukan kepada suprastruktur politik.

2) Pemuka Pendapat : komunikator politik dari tokoh masyarakat,

figur yang memiliki pengaruh di lingkungan masyarakat.22

4. Saluran-Saluran Komunikasi Politik

a. Struktur face-to-face informal

1) Bersifat bebas tidak terikat oleh struktur formal.

2) Tidak semua orang memiliki akses.

3) Yang memiliki akses ke saluran ini biasanya memiliki informasi

lebih banyak.

4) Sangat dipengaruhi struktur informal di mana dia bergabung.

b. Struktur Sosial Tradisional

21

Ibid, h. 1. 22

Ibid, h. 1.

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

31

Saluran komunikasi di mana arus komunikasi ditentukan oleh

posisi sosial pihak yang berkomunikasi (khalayak maupun sumber).

Artinya, pada lapis mana yang bersangkutan berkedudukan dan

memiliki akses di susunan sosial masyarakat tersebut.

c. Struktur Masukan (Input)

Struktur masukan adalah struktur yang memungkinkan

terbentuknya input bagi sistem politik.

d. Struktur Keluaran (Output)

Struktur output politik adalah legislatif dan birokrasi. Dengan kata

lain, adalah struktur formal pemerintahan. Memungkinkan

penyampaian pesan secara cepat dan mudah karena mereka berada

dalam jajaran birokrasi.

e. Media Massa

Media memiliki efek politik dalam suatu kelangsungan sistem

politik. Paling tidak kekuatan media ini bersumber pada tiga hal:

1) Struktural : bersumber dari kemampuannya menyediakan khalayak

bagi para politisi.

2) Psikologis : akar psikologis bersumber pada hubungan

kepercayaan dan keyakinan yang diperolh oleh organisais media

dari khalayak

3) Normatif : bersumber pada prinsip-prinsip demokrasi mengenai

kebebasan menyatakan pendapat. 23

23

Ibid, h. 5-7.

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

32

D. Konseptualisasi Partai Politik

1. Definisi Partai politik

Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau

berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dewasa ini partai politik sudah

sangat akrab di lingkungan kita. Sebagai lembaga politik, partai bukan sesuatu

yang dengan sendirinya ada. Kelahirannya mempunyai sejarah cukup panjang,

meskipun juga belum cukup tua. Biasa dikatakan partai politik merupakan

organisasi yang baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan

dengan organisasi negara. Dan ia baru ada di negara modern.24

Mengenai pengertian partai politik cukup banyak sarjana telah

mengemukakan pendapatnya antara lain sebagai berikut: Menurt Carr yang

dikutip oleh Hafied Cangara, “political party is an organization that attemps to

achieve and maintain control of government” (partai politik adalah suatu

organisasi yang berusaha untuk mencapai dan memelihara pengawasan terhadap

pemerintah).25

Sementara itu, pengertian partai politik menurut Undang-Undang

No. 31 Tahun 2002 Republik Indonesia dinyatakan bahwa “partai politik adalah

organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik

Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk

memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui

pemilihan umum.”26

24

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2008), h. 397. 25

Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, h. 208. 26

Ibid, h. 209.

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

33

Menurut Carl Friendrich yang dikutip oleh Ramlan Surbakti dalam

bukunya, memberi batasan partai politik sebagai kelompok manusia yang

terorganisasi secara stabil dengan tujuan untuk merebut atau mempertahankan

kekuasaan dalam pemerintahan bagi pemimin materiil dan idiil kepada para

anggotanya. Sementara itu soultau menjelaskan partai politik sebagai yang sedikit

banyak terorganisasikan, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik, dan yang

memanaatkan kekuasaannya untuk kebijakan umum yang mereka buat.27

2. Fungsi Partai Politik

Fungsi utama partai politik adalah mencari dan mempertahanan kekuasaan

guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu.28

Namun, partai politik juga melaksanakan sejumlah fungsi lain. Fungsi lain

tersebut adalah:

a. Sosialisasi Politik

Yang dimaksud sosialisasi politik ialah proses pembentukan sikap

dan orientasi politik para anggota masyarakat. Melalui proses sosialisai

politik inilah para anggota masyarakat memperoleh sikap dan orientasi

terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat.

b. Rekrutmen Politik

Rekrutmen politik ialah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan

pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan

sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan

pada khususnya. Fungsi ini sangat besar porsinya manakala partai politik

27

Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta: Grasindo, 2010), h. 148. 28

Ibid, h. 149.

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

34

itu merupakan partai tunggal seperti dalam sistem politik totaliter, atau

manakala partai ini merupakan partai mayoritas dalam badan perwakilan

rakyat sehingga berwenang membentuk pemerintahan dalam sistem politik

demokrasi.

c. Partisipasi Politik

Partisipai politik ialah kegiatan warga negara biasa dalam

mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebikjasanaan umum

dan dalam ikut menentukan pemimpin pemerintahan. Kegiatan yang

dimaksud, antara lain, mengajukan tuntutan, membayar pajak,

melaksanakan keputusan, mengajukan kritik dan koreksi atas pelaksanaan

suatu kebijakan umum, dan mendukung atau menetang calon pemimpin

tertentu, mengajukan alternatif pemimpin dan memiih wakil rakyat dalam

pemilihan umum.

d. Pemadu Kepentingan

Untuk memadukan berbagai kepentingan yang berbeda bahkan

bertentangan, maka partai politik dibentuk. Kegiatan menampung,

menganalisis dan memadukan berbagai bagai kepentingan yang berbeda

bahkan bertentangan menjadi berbagai alternatif kebijakan umum,

kemudian diperjuangkan dalam proses pembuatan dan pelaksanaan

keputusan politik. Itulah yang dimaksud dengan fungsi pemaduan

kepentingan.

e. Komunikator Politik

Partai politik berfungsi sebagai komunikator politik yang tidak

hanya menyampaikan segala keputusan dan penjelasan pemerintah kepada

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

35

masyarakat sebagaimana diperankan oleh partai politik di negara totaliter

tetapi juga menyampaikan aspirasi dan kepentingan berbagai kelompokk

masyarakat kepada pemerintah. Keduanya dilaksanaan oleh partai-partai

politik dalam sistem demokrasi.

f. Pengendalian Konflik

Partai politik sebagai salah satu lembaga demokrasi berfungsi

untuk mengendalikan konflik melalui cara berdialog dengan pihak-pihak

yang berkonflik, menampung dan memadukan berbagai aspirasi dan

kepentingan dari pihak-pihak yang berkonflik dan membawa

permasalahan ke dalam musyawarah badan perwakilan rakyat untuk

mendapatkan penyelesaian berupa keputusan politik.

g. Kontrol politik

Dalam melaksanakan fungsi kontrol politik, partai politik juga

harus menggunakan tolak ukur tersebut sebab tolak ukur itu pada dasarnya

merupakan hasil kesepakatan bersama sehingga seharusnya menjadi

pegangan bersama.29

3. Tujuan Partai Politik

Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 2008 Pasal 10 tujuan partai politik

secara khusus adalah:

a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan.

b. Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan negara.

29

Ibid, h. 149-154.

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

36

c. Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan negara.30

4. Tipologi Partai Politik

Tipologi partai politik ialah pengklasifikasian berbagai partai politik

berdasarkan kriteria tertentu, seperti asas dan orientasi, komposisi dan fungsi

anggota, basis sosial dan tujuan. Klasifikasi ini cenderung bersifat tipe dan ideal

karena dalam kenyataanya, tidak sepenuhnya demikian. Tetapi untuk

memudahkan pemahaman, di bawah ini, diuraikan sejumlah tipologi partai politik

menurut kriteria-kriteria tersebut.

a. Asas dan Orientasi

Berdasarkan asas dan orientasinya, partai politik diklasifikasikan

menjadi tiga tipe. Ketiga tipe ini meliputi partai politik pragmatis, partai

politik doktriner, dan partai politik kepentingan. Yang dimaksud partai

politik pragmatis ialah suatu partai yang mempunyai program dan kegiatan

yang tak terikat kaku pada suatu doktrin dan ideologi tertentu. Sedangkan

yang dimaksud partai politik doktriner ialah suatu partai politik yang

memiliki sejumlah program dan kegiatan konkret sebagai penjabaran

ideologi. Selanjutya yang dimaksud dengan partai kepentingan ialah suatu

partai politik yang dibentuk dan dikelola atas dasar kepentingan tertentu.

b. Komposisi dan Fungsi Anggota

Menurut komposisi dan fungsi anggotanya, partai politik dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu massa atau lindungan dan partai kader.

30

Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, h. 213.

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

37

Yang dimaksud dengan partai politik massa atau lindungan ialah partai

politik yang mengadalkan kekuatan pada keunggulan jumlah anggota

dengan cara memobilisasi massa sebanyak-banyaknya, dan

mengembangkan diri sebagai pelindung bagi berbagai kelompok dalam

masyarakat sehingga pemilihan umum dapat dipelihara.

Sedangkan partai kader ialah suatu partai yang mengandalkan

kualitas anggota, ketaatan organisasi, dan disiplin anggota sebagai sumber

kekuatan utama. Seleksi kenggotaan dalam partai kader biasanya sangat

ketat, yaitu melalui kaderisasi yang berjenjang dan intensif, serta

penegakan disiplin partai yang konsisten dan tanpa pandang bulu.

c. Basis Sosial dan Tujuan

Menurut almond yang dikutip oleh Surbakti menggolongkan partai

politik berdasarkan basis sosial dan tujuannya. Menurut basis sosialnya

partai politik dibagi menjadi empat tipe, yaitu:

1) Partai politik yang beranggotakan lapisan-lapisan sosial dalam

masyarakat, seperti kelas atas, menengah, dan bawah.

2) Partai politik yang anggota-anggotanya berasal dari kelompok

kepentingan tertentu, seperti petani, buruh, dan pengusaha.

3) Partai politik yang anggotanya berasal dari pemeluk agama tertentu,

seperti Islam, Katolik, Protestan, dan Hindu.

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

38

4) Partai politik yang angotanya berasal dari kelompok budaya tertentu,

seperti suku bangsa, bahasa, dan daerah tertentu.31

E. Konseptualisasi Pemilu

1. Definisi Pemilu

Ada beberapa macam definisi mengenai Pemilu, diantaranya adalah

menurut Nohlen yang dikutip oleh Toni Andrianus dkk , di mana pemilihan

umum (Pemilu) adalah “satu-satunya metode demokratik” untuk memilih wakil

rakyat.32

Kemudian menurut R. William Liddle yang dikutip oleh Toni Andrianus

dkk menyatakan dalam sistem pemerintahan demokrasi, Pemilu sering dianggap

sebagai penghubung antara prinsip kedaulatan rakyat dan praktek pemerintahan

oleh sejumlah elit politik. Setiap warga negara yang telah dianggap dewasa dan

memenuhi persyaratan menurut Undang-Undang, dapat memilih wakil-wakil

mereka di parlemen. Termasuk para pemimpin pemerintahan. Kepastian bahwa

hasil pemilihan itu mencerminkan kehendak rakyat diberikan oleh seperangkat

jaminan yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan

dengan pemilihan umum.33

Pemilu disebut juga dengan “Political Market” (Dr. Indria Samego).

Artinya Pemilu adalah pasar politik tempat individu/masyarakat berinteraksi

untuk melakukan kontrak sosial antara peserta Pemilu (partai politik) dengan

pemilih (rakyat) yang memiliki hak pilih setelah terlebih dahulu melakukan

31

Surbakti, Memahami Ilmu Politik, h. 155-158. 32

Toni Andrianus Pito, dkk., Mengenal Teori-Teori Politik, (Bandung: Penerbit Nuansa,

2006) h. 298. 33

Ibid, h. 298.

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

39

serangkaian aktivitas politik untuk meyakinkan pemilih, sehingga mencoblos

partai politik yang menjadi peserta Pemilu untuk mewakilinya dalam badan

legislatif maupun eksekutif.34

2. Tujuan Pemilu

Tujuan Pemilu menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2008 Pasal 3

adalah Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD

provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.35

3. Fungsi Pemilu

Pemilu mempunyai beberapa fungsi yang tidak bisa dipisahkan satu

dengan yan lain. Fungsi tersebut adalah:

a. Sebagai sarana legitimasi politik. Fungsi ini menjaadi kebutuhan

pemerintah dan sistem politik yang mewadahi format Pemilu yang

berlaku. Melalui Pemilu, keabsahan pemerintah yang berkuasa dapat

ditegakkan.

b. Fungsi perwakilan politik. Fungsi ini terutama menjadi kebutuhan rakyat,

baik dalam rangka mengevaluasi maupun mengontrol perilaku pemerintah

dan program serta kebijakan yang dihasilkannya. Pemilu dalam kaitan ini

merupakan mekanisme demokratis bagi rakyat untuk duduk dalam

pemerintahan maupun lembaga legislatif.

c. Pemilu sebagai mekanisme bagi pergantian atau sirkulasi elit penguasa.

Keterkaitan Pemilu dalam sirkulasi elit didasarkan pada asumsi bahwa elit

berasal dari dan bertugas mewakili masyarakat luas. Dalam kaitan ini

34

A. Rahman H.I, Sistem Politik Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) h. 147. 35

H. Akhmad Muqowam, UU PARPOL & UU PEMILU, (Jakarta: T.pn., 2008), h. 74.

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

40

Pemilu merupakan sarana dan jalur langsung untuk mencapai posisi elit

penguasa. Dengan begitu maka Pemilu diharapkan bisa berlangsung

pergantian atau sirkulasi elit penguasa secara kompetitif dan demokratis

d. Sebagai sarana pendidikan politik bagi rakyat. Pemilu merupakan salah

satu bentuk pendidikan politik bagi rakyat yang bersifat langsung, umum,

bebas, dan rahasia. Yang diharapkan bisa mencerdaskan pemahaman

politik dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai demokrasi.36

4. Asas Pemilu

Asas Pemilu yatiu:

a. Berkala (teratur). Bahwa pemilihan umum itu dilaksanakan secara teratur

sesuai dengan konstitusi dan ketentuan yang diatur oleh negara

bersangkutan.

b. Langsung. Pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan

suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara dalam

memilih wakil-wakil yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat dan

di pemerintahan.

c. Umum. Pemilihan umum diikuti oleh setiap orang yang sudah memenuhi

syarat.

d. Bebas. Maksudnya dalam memberikan suaranya, si pemilih tidak ada

tekanan dari pihak manapun yang memungkinkan dia memberikan suara

tidak sesuai dengan hati nuraninya. Dia benar-benar bebas dalam

menentukan pilihannya.

36

Syamsudin Haris, Menggugat Pemilihan Umum Orde Baru, (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 1998), h. 8.

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

41

e. Rahasia. Artinya kerahasiaan pemberi suara atas calon atau organisasi atau

partai peserta pemilihan umum yang dipilihnya tidak akan diketahui oleh

siapapun, termasuk panitia pemungutan suara. Sehingga pemilih bebas

dari ketakutan atau ancaman dari pihak manapun dalam memberikan

suaranya dan setelah dia memberi suaranya.

f. Jujur. Maksudnya adalah tidak boleh terjadi kecurangan-kecurangan

dalam pemilihan umum tersebut. Baik oleh penyelenggara yang

memanipulasikan suara-suara untuk kepentingan partai/organisai tertentu,

atau oleh organisasi/partai peserta pemilihan umum yang berbuat

kecurangan-kecurangan dengan memberikan informasi tentang dirinya

yang mungkin belum berhak memilih tetapi sudah memperoleh keterangan

yang menyatakan ia berhak memilih.

g. Adil. Dalam penyelenggaraan pemilihan umum setiap pemilihan dan partai

politik peserta pemilihan umum mendapatkan perlakuan yang sama, serta

bebas dari kecurangan pihak manapun.37

5. Tipe-Tipe Sistem Pemilu

Umumnya anggota partai politik duduk dilembaga perwakilan melalui

pemilihan umum, tetapi karena ada kelompok fungsional dalam masyarakat yang

dibutuhkan duduk di lembaga perwakilan maka dikenal cara pengangkatan atau

penunjukkan oleh organisasi fungsionalnya atau perwakilan etnis atau daerah.

Sehubungan dengan itu cara yang bisa dianut untuk mengisi keanggotaan lembaga

perwakilan menurut G.Y. Wolhoff, yaitu melalui pengangkatan (penunjukkan)

37

Ibid, h. 311-312.

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

42

biasa disebut sistem pemilihan organis dan pemiihan umum biasa disebut sistem

pemilihan mekanis.38

Berikut ini akan peneliti jelaskan tipe-tipe sistem Pemilu:

a. Sistem Pemilihan Organis

Dalam sistem pemilihan organis ini pertain-partai/organisasi politik

tidak perlu dikembangkan, karena pemilihan diselenggarakan dan

dipimpin oleh setiap persekutuan hidup dalam lingkungan sendiri.

Badan perwakilan menurut sistem organisme ini berifat badan

perwakilan kepentingan-keprntingan khusus persekutuan hidup yang

biasa disebut dewan korporatif.

b. Sistem Pemilihan Mekanis

Dalam sistem mekanisme, partai-partai/organisasi politik

mengorganisir pemilih-pemilih dan di sini partai-partai politik

berkembang baik menurut sistem satu partai, dua partai atau multi

partai. Lembaga perwakilan rakyat yang terbentuk bersifat leaga

perwakilan kepentingan rakyat seluruhnya atau menghasilakan

parlemen atau dalam lembaga perwakilan dengan satu kamar disebut

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

c. Sistem Distrik

Sistem distrik biasa disebut juga sistem pemilihan mayoritas atau

single-member constituency. Sistem pemilihan distrik adalah suatu

sistem pemilihan umum di mana wilayah suatu negara yang

menyelenggarakan pemilihan untuk memilih wakil di parlemen, dibagi

38

Ibid, h. 314.

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

43

atas distrik-distrik pemilihan yang jumlahnya sama dengan kursi yang

tersedia di parlemen, dan setiap ditrik memilih hanya satu wakil untuk

duduk di parlemen dari sekian calon untuk distrik tersebut, yaitu yang

memperoleh suara terbanyak (mayoritas) dalam pemilihan

bersangkutan.

d. Sistem Pemilihan Mayoritas-Plularitas

Pada intinya, sistem mayoritas dilihat sebagai kompromi oleh

kelompok yang ingin melakukan peningkatan terhadap sistem distrik

tetapi tidak menyukai sistem proporsional.

e. Sistem Representasi Proporsional

Sistem ini biasa disebuut juga sebagai sistem pemilihan multi-

member constituency atau sistem perwakilan berimbang, dengan

menggunakan distrik-distrik wakil majemuk, jumlah wakil yang

terpilih untuk suatu distrik ditentukan oleh presentase suara sah yang

diraih oleh partai atau kendidat peserta Pemilu dalam distrik tersebut.

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

44

BAB III

GAMBARAN UMUM DEWAN PIMPINAN CABANG (DPC) PPP

KABUPATEN TEGAL & KABUPATEN TEGAL PADA PEMILU

LEGISLATIF 2009

A. Sejarah dan Pembentukan DPC PPP Kabupaten Tegal

Partai Persatuan Pembagunan (PPP) secara nasional didirikan pada tanggal

5 Januari 1973, sebagai hasil fusi politik empat partai Islam, Partai Nadhlatul

Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia

(PSII) dan Partai Islam Perti.1

PPP didirikan oleh lima deklarator yang merupakan pimpinan empat Partai

Islam peserta Pemilu 1971 dan seorang ketua kelompok Persatuan Pembangunan,

semacam fraksi empat partai Islam di DPR. Para deklarator itu adalah KH Idham

Chalid, Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama, H.Mohammad Syafaat Mintaredja,

SH Ketua Umum Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), H. Anwar Tjokroaminoto,

Ketua Umum PSII, H. Rusli Halil Ketua Umum Partai Islam Perti dan H.

Mayskur, Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di Fraksi DPR.2

Sedangkan di Kabupaten Tegal, PPP berdiri setelah mendapatkan instruksi

dari pimpinan pusat PPP, dan diprakarsai oleh para tokoh masyarakat dan ulama’,

adalah Kyai Muhgni, Kyai Usman Zahid, Kyai Miftah, KH Zainal Arifin,

1 Tubagus Fahmi, Pasang Surut Partai Persatuan Pembangunan , (Tegal: DPC PPP KAB

Tegal, 2006), h. 16. 2 Ibid, h. 16.

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

45

sedangkan tokoh dari H. Qosim Tafsir dan Agus Fatah, sedangkan Ketua Umum

pertama DPC PPP Kabupaten Tegal adalah H. Qosim Tafsir.3

B. Visi dan Misi DPC PPP Kabupaten Tegal

Secara umum dasar pemikiran visi dan misi DPC PPP Kabupaten Tegal

sama dengan visi dan misi Dewan Pimipinan Pusat (DPP) PPP.

1. Visi PPP

Berdasarkan sejarah perjuangan dan jati diri di atas, maka visi PPP adalah

"Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dan negara

Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, bermoral, demokratis, tegaknya

supremasi hukum, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), serta

menjunjung tinggi harkat-martabat kemanusiaan dan keadilan sosial yang

berlandaskan kepada nilai-nilai keislaman".4

2. Misi PPP

a. PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan membina

manusia dan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT, meningkatkan mutu kehidupan beragama, mengembangkan

ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim).Dengan demikian

PPP mencegah berkembangnya faham atheisme,

komunisme/marxisme/leninisme, serta sekularisme, dan pendangkalan

agama dalam kehidupan bangsa Indonesia.

3 Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi, Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal, Tegal,

06 Maret 2011. 4 Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal Masa

Bakti 2005-2010, h. 3.

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

46

b. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan

kewajiban dasar manusia sesuai harkat dan martabatnya dengan

memperhatikan nilai-nilai agama terutama nilai-nilai ajaran Islam,

dengan mengembangkan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama

manusia). Dengan demikian PPP mencegah dan menentang

berkembangnya neo-feodalisme, faham-faham yang melecehkan

martabat manusia, proses dehumanisasi, diskriminasi, dan budaya

kekerasan.

c. PPP berkhidmat untuk berjuang memelihara rasa aman,

mempertahankan dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa

dengan mengembangkan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan

sebangsa). Dengan demikian PPP mencegah dan menentang proses

disintegrasi, perpecahan dan konflik sosial yang membahayakan

keutuhan bangsa Indonesia yang ber-bhineka tunggal ika.

d. PPP berkhidmat untuk berjuang melaksanakan dan mengembangkan

kehidupan politik yang mencerminkan demokrasi dan kedaulatan

rakyat yang sejati dengan prinsip musyawarah untuk mencapai

mufakat. Dengan demikian PPP mencegah dan menentang setiap

bentuk otoritarianisme, fasisme, kediktatoran, hegemoni, serta

kesewenang-wenangan yang mendzalimi rakyat.

e. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan berbagai upaya dalam rangka

mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridlai oleh Allah

SWT, baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Dengan demikian PPP

mencegah berbagai bentuk kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi,

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

47

kesenjangan budaya, pola kehidupan yang konsumeristis, materialistis,

permisif, dan hedonistis di tengah-tengah kehidupan rakyat banyak

yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.5

C. Prinsip Perjuangan DPC PPP Kabupaten Tegal

Prinsip perjuangan PPP Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Ibadah

PPP senantiasa berupaya mendasari perjuangannya dengan prinsip ibadah,

dalam arti yang seluas-luasnya yaitu untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Oleh

karena itu, seluruh kegiatan berpolitik jajaran partai adalah merupakan

keterpanggilan untuk beribadah.

2. Prinsip Amar Ma`Ruf Nahi Munkar

PPP mendasarkan perjuangannya atas prinsip menyeru dan mendorong

melaksanakan segala perbuatan yang baik serta mencegah segala perbuatan yang

tercela (munkar). Prinsip ini juga melandasi segala landasan perjuangan dalam

melaksanakan fungsi untuk menyerap, menampung, menyalurkan,

memperjuangkan dan membela aspirasi rakyat dan melaksanakan pengawasan

atau kontrol sosial. Dengan prinsip ini partai berusaha untuk mendorong budaya

kritis dalam kehidupan masyarakat keseluruhan sehingga tidak terjadi political

decay (pembusukan politik) yang mengakibatkan kemungkaran yang lebih jauh

oleh sikap tatanan masyarakat secara keseluruhan. Prinsip ini juga menumbuhkan

keberanian dalam menegakkan kebenaran.

5 Ibid, h. 3-4.

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

48

3. Prinsip Kebenaran, Kejujuran dan Keadilan

Perjuangan PPP selalu didasarkan pada penegakan dan pembelaan prinsip

kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat. Perjuangan partai mengarah pada

perlawanan terhadap kebatilan karena kebenaran berhadapan secara diametral

dengan kebatilan. Meskipun begitu kebenaran yang mutlak hanya Allah SWT

yang Maha Benar. Karena itu sepanjang kebenaran itu masih bersifat manusiawi

kebenaran itu bukanlah monopoli siapapun. Sementara itu, Prinsip kejujuran atau

amanah bersifat sentral dan esensial dalam perjuangan PPP. Dengan prinsip

kejujuran ini perjuangan dalam bentuk apapun akan menjamin tegaknya saling

pengertian, keharmonisan, keserasian dan ketenteraman. Prinsip kejujuran

merupakan penunaian amanah dan kepercayaan rakyat yang perlu terus dijaga

sehingga terhindar dari perbuatan yang menghianati amanah rakyat. PPP juga

akan terus mempertahankan prinsip keadilan di dalam setiap gerak langkah

perjuangannya. Tegaknya keadilan (justice) adalah essensial dalam kehidpan

masyarakat, bangsa dan negara. Dengan prinsip keadilan maka segala aturan dapat

terlaksana dan berjalan baik sehingga menimbulkan keharmonisan, keselarasan,

keseimbanan, ketenteraman dan sekaligus akan menghilangkan kedzaliman,

kesenjangan, keresahan, dan konflik.

4. Prinsip Musyawarah

PPP berpendirian bahwa musyawarah untuk mencapai mufakat merupakan

dasar dalam proses pengambilan keputusan. Dengan musyawarah dapat dipelihara

sikap saling pengertian, saling menghargai dan menjamin kemantapan hasilnya

serta menumbuhkan tanggung jawab bersama sehingga demokrasi yang sejati

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

49

dapat terwujud dengan baik dan nyata. Disamping itu keputusan yang diambil

harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Allah SWT. Apabila

dengan musyawarah tidak dicapai mufakat maka tidak tertutup kemungkinan

pengambilan keputusan ditempuh dengan suara terbanyak dengan mencegah

munculnya diktator mayoritas.

5. Prinsip Persamaan, Kebersamaan dan Persatuan

PPP mendasarkan perjuangan atas dasar prinsip persamaan derajat

manusia di hadapan Allah SWT. Ini adalah keyakinan yang mendasar, yang dapat

memberikan motivasi perjuangan kepada seluruh jajaran partai sehingga terhindar

dari bahaya kultur individu dan neo-feodalisme yang dapat memerosotkan

kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. PPP berjuang untuk

mengembangkan nilai-nilai kebersamaan dalam memikul beban dan tanggung

jawab kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan secara proporsional

sehingga terhindar dari dominasi, perasaan ditinggalkan, dan dikucilkan.

Disamping itu, perjuangan PPP juga didasarkan atas prinsip menegakkan dan

mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga terhindar dari bahaya

disintegrasi dan perpecahan.

6. Prinsip Istiqomah

PPP menjadikan prinsip istiqomah atau konsisten sebagai prinsip

perjuangan. Artinya, PPP sebagai institusi dan kader-kadernya harus gigih, kokoh,

terguh pendirian dan selalu konsisten dalam memperjuangkan aspirasi rakyat

berdasarkan nilai-nilai kebenaran. Atas dasar istiqomah sebagai nilai-nilai dasar

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

50

perjuangan partai, maka keberhasilan akan dapat ditegakkan dan kemantapan

dalam perjuangan partai dalam konteks perjuangan bangsa untuk mencapai cita-

cita nasional.6

D. Struktur kepengurusan DPC PPP Kabupaten Tegal

Berdasarkan surat keputusan dari DPW PPP Jawa Tengah maka susunan

personalia dan pengurus harian Dewan Pimpinan Cabang, pimpinan majelis

pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang dan pimpinan majelis pakar Dewan

Pimpinan Cabang Partai Pesatuan Pembangunan Kabupaten Tegal masa bhakti

2010-2015 adalah sebagai berikut:

TABEL 1

Susunan dan Personalia Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang

Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Tegal Masa Bhakti 2010-

2015

NAMA JABATAN

H. Ahmad Tubagus Fahmi, SH Ketua

Masdar Helmi, S.Pd Wakil Ketua

HA. Muzaeni Wakil Ketua

Titin Mar’atin Wakil Ketua

Dasuki Mustofa Wakil Ketua

H. Susneri Wakil Ketua

A. Ghufroni Salim Wakil Ketua

Noval Shaleh Wakil Ketua

Ma’adah Wakil Ketua

Eko mahendra, S.Sos Sekretaris

Muatif, SQ Wakil Sekretaris

Mufasirin Miftah Wakil Sekretaris

H. Imamudin, Lc Wakil Sekretaris

Husni Iskandar, SE Bendahara

H. Saefulloh Wakil Bendahara

Kustika Dewi Ristanti Wakil Bendahara

Sumber: Surat keputusan DPW PPP Jawa Tengah

6 DPC PPP Jakarta Barat “Sejarah PPP dalam Lintasan Perpolitikan Nasional” diakses

Pada Tanggal 31 Desember 2010dari http://www.ppp-jakbar.org.

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

51

TABEL 2

Susunan dan Personalia Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan

Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Tegal Masa Bhakti

2010-2015

NAMA JABATAN

KH. Nurcholis Ketua

K. Ramedhon Wakil Ketua

Ustd. Zaenudin Wakil Ketua

K. Saprudin Wakil Ketua

KH. Sayidi Hisbullah Wakil Ketua

Ustd H. Ramedlon Wakil Ketua

H. Farikhin MS Wakil Ketua

Sumber: Surat keputusan DPW PPP Jawa Tengah

TABEL 3

Susunan dan Personalia Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan

Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Tegal Masa Bhakti

2010-2015

NAMA JABATAN

Surip Manis, BE Ketua

Hj. Maryammeni, SH Wakil Ketua

Zaenal Arifin Wakil Ketua

Safawi Wakil Ketua

Slamet Riyadi Wakil Ketua

Mohammad Kholik Sekretaris

Sumber: Surat keputusan DPW PPP Jawa Tengah

E. Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L) PPP Kabupaten Tegal

Untuk menangani persiapan Pemilu legislatif 2009 PPP Kabupaten Tegal

memmbentuk tim sukses yang disebut dengan Lajnah Pemenangan Pemilu

Legislatif (LP2L). LP2L ini beranggotakan tiga orang yang diambil dari pengurus

harian DPC PPP Kabupaten Tegal. Berikut adalah nama-nama pengurus LP2L

PPP Kabupaten Tegal.

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

52

TABEL 4

Susunan Pengurus Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L) PPP

Kabupaten Tegal

NAMA JABATAN

Masdar Helmi, S.Pd Ketua

H. Ahmad Tubagus Fahmi, SH Anggota

Maftuhi Anggota

Sumber: wawancara pribadi dengan Masdar Helmi

Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif ini dibentuk tentunya mempunyai

fungsi dan tugas, berikut adalah fungsi LP2L PPP Kabupaten Tegal:

1. Menyusun program pemenangan Pemilu legislatif.

2. Menyusun anggaran pemenangan Pemilu legislatif.

3. Menyusun mekanisme rekruietmen calon anggota legislatif.

4. Menyusun pedoman dan materi kampanye Pemilu meliputi pelatihan juru

kampanye, pelatihan saksi, dll.

5. Sosialisasi program pemenangan Pemilu legislatif.

6. Menyusun jadwal kampanye.

7. Mengevaluasi pasca Pemilu legislatif7.

F. Kabupaten Tegal pada Pemilu Legislatif 2009

Jumlah penduduk Kabupaten Tegal pada tahun 2009 mencapai 1.420.760

orang dengan spesifikasi sebagai berikut laki-laki : 709.872 / 49,96% dan

perempuan : 710.888 / 50.04%. Sedangkan jumlah hak pilih pada Pemilu legislatif

2009 adalah 793.152 orang, akan tetapi hanya 608.325 pemilih yang

7 Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal Masa

Bakti 2005-2010, h. 17-18.

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

53

menggunakan hak pilihnya pada Pemilu legislatif 2009.8 Berikut adalah hasil

perolehan suara partai-partai peserta Pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Tegal

akan peneliti uraikan sebagai berikut:

TABEL 5

NO NAMA PARTAI SUARA SAH JUMLAH KURSI

1 PARTAI HATI NURANI RAKYAT 18.578 1

2 PARTAI KARYA PEDULI BANGSA 12.373 0

3 PARTAI PENGUSAHA DAN

PEKERJA INDONESIA

42.646 0

4 PARTAI PEDULI RAKYAT

NASIONAL

7.241 0

5 PARTAI GERAKAN INDONESIA

RAYA

21.642 1

6 PARTAI BARISAN NASIONAL 1.079 0

7 PRTAI KEADILAN PERSATUAN

INDONESIA

961 0

8 PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 48.136 5

9 PARTAI AMANAT NASIONAL 43.317 5

10 PARTAI PERJUANGAN

INDONESIA BARU

0 0

11 PARTAI KEDAULATAN 504 0

12 PARTAI PERSATUAN DAERAH 226 0

13 PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 108.961 8

14 PARTAI PEMUDA NDONESIA 0 0

15 PARTAI NASIONAL INDONESIA

MARHAENISME

812 0

16 PARTAI DEMOKRASI

PEMBARUAN

7.895 0

17 PARTAI KARYA PERJUANGAN 0 0

18 PARTAI MATAHARI BANGSA 2.570 0

19 PARTAI PENEGAK DEMOKRASI

INDONESIA

473 0

20 PARTAI DEMOKRASI

KEBANGSAAN

322 0

21 PARTAI REPUBLIKA NUSANTARA 0 0

22 PARTAI PELOPOR 56 0

23 PARTAI GOLONGAN KARYA 57.712 6

24 PARTAI PERSATUAN

PEMBANGUNAN

31.288 3

25 PARTAI DAMAI SEJAHTERA 0 0

26 PARTAI NASIONAL BENTENG

KERAKYATAN INDONESIA

174 0

27 PARTAI BULAN BINTANG 5.748 0

28 PARTAI DEMOKRASI INDONESIA

PERJUANGAN

143.817 13

29 PARTAI BINTANG REFORMASI 6.237 0

8 Pemerintah Kabupaten Tegal, “ Profile Kabupaten Tegal”, diakses Pada Tanggal 30

Mei 2011dari http://www.kabtegal.co.id.

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

54

30 PARTAI PATRIOT 167 0

31 PARTAI DEMOKRAT 58.683 6

32 PARTAI KASIH DEMOKRASI

INDONESIA

0 0

33 PARTAI INDONESIA SEJAHTERA 789 0

34 PARTAI KEBANGKITAN

NASIONAL ULAMA

14.308 0

41 PARTAI MERDEKA 0 0

42 PARTAI PERSATUAN

NAHDLATUL ULAMA

634 1

43 PARTAI SERIKAT INDONESIA 0 0

44 PARTAI BURUH 11.003 1

JUMLAH 608.362 50

Sumber: Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tegal

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

55

BAB IV

ANALISIS dan HASIL TEMUAN

A. Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal Pada Pemilu

Legislatif 2009

Strategi komunikasi politik dalam menghadapi Pemilu legislatif

merupakan perencanaan yang cermat yang disusun dan dilaksanakan oleh tim

sukses yang memiliki tujuan mencapai kemenangan atas sasaran yang ditentukan

dalam Pemilu. Sasaran merupakan apa yang ingin dicapai oleh tim kampanye

dalam hal ini adalah target dukungan pemilihan yang diwujudkan dalam

pemberian suara kepada partai politik tersebut.

Strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal

bertujuan untuk mempertahankan konstituen lama dan mendapatkan konstituen

baru, dalam hal ini PPP Kabupaten Tegal melakukan strategi komunikasi politik

menurut segmentasi pemilih, segmentasi pemilih ini menurut Smiht dan Hirst

yang dikutip oleh Firmanzah berguna untuk :

1. Membantu identifikasi kepentingan dan tujuan politik masing-masing

masyarakat.

2. Membantu partai politik untuk lebih meningkatkan ketetapan program

kerja dan isu politik di setiap kelompok masyarakat.

3. Membantu organisasi politik dalam mengembangkan program

komunikasi politik. Mengingat masing-masing kelompok masyarakat

memiliki cara berpikir yang berbeda.

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

56

4. Membantu dalam analisis atas persaingan politik, melihat jumlah yang

ada di setiap segmen akan membantu organisasi politik bersangkutan

dalam menghitung probabilitas untuk menang atau kalah.

5. Membantu organisasi politik untuk mengembangkan program

marketing politik yng lebih tepat sasaran dan komprehensif.1

Dalam hal ini PPP Kabupaten Tegal menggunakan metode segmentasi

pemilih Demografi yakni, konsumen politik yang dapat dibedakan berdasarkan

umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan dan kelas sosial.2 Namun

dilihat dari segi prakteknya PPP Kabupaten Tegal hanya membedakan pemilih

berdasarkan usia dalam menjalankan strategi komunikasi politiknya, berikut

adalah langkah-langkah strategi komunikasi politik yang digunakan oleh PPP

Kabupaten Tegal dalam menarik simpati pemilih dari kalangan pemuda dan orang

tua.

1. Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal Untuk Kalangan

Pemuda

Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh PPP Kabupaten

Tegal dalam rangka menggaet pemilih dari kalangan pemuda.

a. Melakukan audiensi dengan Ikatan Pemuda Pemudi Nahdlatul Ulama

(IPPNU) pada tanggal 5 Mei 2007, bertempat di kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal.

b. Lomba Nyanyi bareng PETIGA yang bertempat Radio Citra Pertiwi

FM pada tanggal 1 Maret 2008, lomba nyanyi ini diadakan untuk

masyarakat umum.

1 Firmanzah, Mengelola Partai Politik, (Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2011), h. 160.

2 Ibid, h. 161.

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

57

c. Motor Wisata PPP dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2008, diikuti

oleh 2000 peserta dengan hadiah utama 1unit sepeda motor.3

Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk menggaet pemilih dari

kalangan pemuda seperti yang diungkapkan oleh Masdar Helmi selaku ketua

Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L) PPP Kabupaten Tegal:

“……..kita banyak mengadakan kegiatan-kegiatan yang

memang kita sasarannya kaum muda seperti motor wisata PPP,

dan hadiahnya juga motor, dan hadiah lainnya yang nilainya

hampir 50 jutaan, kemudian ada lomba nyanyi bareng, nah

itukan tujuan kita untuk merekrut kaum-kaum muda”4

Kegiatan-kegiatan tersebutpun ikut dirasakan oleh beberapa

kader muda PPP Kabupaten Tegal, hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Ali Mahmudi:

“......dalam hal untuk membaur dengan masyarakat jaman

sekarang yaitu kegiatan sepeda santai, wisata motor itukan

termasuk juga kegiatan yang dilakukan untuk mendongkrak

peningkatan suara PPP, dengan hadiah yang cukup besar,

itukan sudah menjadi bukti bahwa dari DPC sangat ingin sekali

suara PPP itu bisa menang.”5

2. Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal Untuk Kalangan

Pemilih Orang Tua

Untuk menggaet dukungan dari pemilih kalangan orang tua PPP

Kabupaten Tegal melakukan strategi komunikasi politik dengan membangun

komunikasi dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, ulama’, pondok pesantren

dan majelis taklim. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Tubagus Fahmi selaku

Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal sebagai berikut:

3 Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal, h. 9.

4 Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi ketua LP2L PPP Kabupaten Tegal, Tegal, 09

Maret 2011. 5 Wawancara Pribadi dengan Ali Mahmudi kader PPP Kabupaten Tegal, Tegal, 06 Maret

2011.

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

58

“Kami menjalin komunikasi dengan berbagai elemen

masyarakat sperti kyai, tokoh masyarakat, ulama, pimpinan

pondok pesantren, pimpinan majelis ta’lim, karena memang

PPP basisnya itu”6

Kalimat yang samapun diungkapkan oleh Masdar Helmi:

“.........di samping itu juga kita tetap menggunakan komunikasi

melalui para tokoh masyarakat dan ulama’ untuk ulamanya

kita menggunakan ulama’ lokal Ya karena memang basic kita

kan hampir dari partai-partai Islam atau yang berbasis massa

Islam itukan peran tokoh sangat tinggi, Tapi khususnya tokoh2

tua yah”7.

Untuk keterangan lebih lanjut tentang siapa saja tokoh-tokoh masyarakat,

ulama’, pondok pesantren dan majelis taklim yang digunakan oleh PPP Kabupaten

Tegal pada pada Pemilu legislatif 2009 akan peneliti uraikan pada sub-bab

berikutnya.

3. Saluran-Saluran Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal pada

Pemilu legislatif 2009

Pada Pemilu legislatif 2009, PPP Kabupaten Tegal menggunakan 3 dari 5

saluran-saluran komunikasi politik yang ada.

a. Saluran Komunikasi Politik Struktur Tradisional

Saluran komunikasi politik struktur sosial tradisional, yaitu dimana arus

komunikasi yang ditentukan oleh posisi sosial pihak yang berkomunikasi,8 dalam

hal ini PPP Kabupaten Tegal, membangun komunikasi dan silaturahmi dengan

tokoh masyarakat, ulama’, pondok pesantren dan majelis taklim.

6 Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal, Tegal,

06 Maret 2011. 7 Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi.

8 Gun Gun Heryanto, Hand Out Perkuliahan Mata Kuliah Komunikasi Politik, Materi-4,

h. 5.

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

59

Berikut adalah tokoh-tokoh masyarakat dan ulama’ yang menjadi saluran

komunikasi politik struktur sosial tradisional oleh PPP Kabupaten Tegal

berdasarkan masing-masing daerah pilihan (Dapil) Pada Pemilu Legislatif 2009 :

1) Dapil 1 (meliputi Kecamatan Slawi, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan

Dukuhwaru).

TABEL 6

NAMA TOKOH WILAYAH

Ustadz Solehudin Kecamatan Slawi

H Susneri Khariri Kecamatan Lebaksiu

Kyai Nashori Kecamatan Lebaksiu

H Abdul Qodir Kecamatan Dukuhwaru

Sumber: Wawancara pribadi dengan Ketua LP2L DPC PPP Kabupaten Tegal

2) Dapil 2 (meliputi Kecamatan Pangkah, Kecamatan Tarub, Kecamatan

Kedung Banteng).

TABEL 7

NAMA WILAYAH

HJ Maesaroh, Kecamatan Pangkah

Ustadz H Ramedlon Kecamatan Pangkah

KH Abdullah Nawawi Kecamatan Tarub

Kyai Hariri Kecamatan Kedung Banteng

Sumber: Wawancara pribadi dengan Ketua LP2L DPC PPP Kabupaten Tegal

3) Dapil 3 (meliputi wilayah Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Bojong,

Kecamatan Buijawa).

TABEL 8

NAMA WILAYAH

Ustadz Toyfur Kecamatan Jatinegara

KH Tahril Kecamatan Bumijawa

KH Muhyidin Kecamatan Bumijawa

KH Masruri Kecamatan Bojong

KH Rifai Kecamatan Bojong

Sumber: Wawancara pribadi dengan Ketua LP2L DPC PPP Kabupaten Tegal

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

60

4) Dapil 4 (meliputi wilayah, Kecamatan Balapulang, Kecamatan Margasari,

Kecamatan Pagerbarang).

TABEL 9

NAMA WILAYAH

KH Nurkholis Kecamatan Balapulang

Kyai Zenudin Kecamatan Margasari

Kyai Sayyidi Kecamatan Margasari

Ibu Titin Mar’atin Kecamatan Pagerbarang

Kyai Solikhun Kecamatan Pagerbarang

Sumber: Wawancara pribadi dengan Ketua LP2L DPC PPP Kabupaten Tegal

5) Dapil 5 (meliputi Kecamatan Dukuhturi, Kecamatan Talang, dan

Kecamatan Adiwerna)

TABEL 10

NAMA WILAYAH

HJ Chusnul Chotimah Kecamatan Dukuhturi

Ustadz Ahmad Zaeni Kecamatan Dukuhturi

Suratmi Kecamatan Dukuhturi

KH Chafidz Sueb Kecamatan Talang

Ustadz Masduki Kecamatan Talang

Ustadz Mufasirin Kecamatan Talang

KH Fathurrahman Kecamatan Talang

Kyai Romadhon Kecamatan Adiwerna

H Farikhin Kecamatan Adiwerna

Sumber: Wawancara pribadi dengan Ketua LP2L DPC PPP Kabupaten Tegal

6) Dapil 6 (meliputi wilayah Kecamatan Warureja, Kecamatan Suradadi, dan

Kecamatan Kramat).

TABEL 11

NAMA WILAYAH

Ustadz Muttaqin Kecamatan Kramat

Ustadz Dasuki Kecamatan Suradadi

H Solihin Kecamatan Suradadi

Kyai Safrudin Kecamatan Warureja

KH Mashuri Kecamatan Warureja

Sumber: Wawancara pribadi dengan Ketua LP2L DPC PPP Kabupaten Tegal

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

61

Di samping saluran komunikasi politik melalui para tokoh masyarakat dan

ulama’, PPP Kabupaten Tegal juga menggunakan saluran komunikasi politik

dengan berbagai Pondok Pesantren dan Majelis Ta’lim yang ada di Kabupaten

Tegal, Berikut adalah Pondok Pesantren dan Majelis Ta’lim yang menjadi saluran

komunikasi politik PPP Kabupaten Tegal Pada Pemilu legislatif 2009.

TABEL 12

NAMA WILAYAH

Majelis Dzikir Dzikrul Ghofilin Se-Kabupaten Tegal

Majelis Ta’lim Miftahul Afkar Kecamatan Warureja

Majelis Ta’lim Musyarofah Kecamatan Dukuhturi

Majelis Ta’lim Husnul Hotimah Kecamatan Dukuhturi

Pondok Pesantren Attauhidiyyah Kecamatan Bojong

Pondok Pesantren Nurul Hikmah Kecamatan Bumijawa

Sumber: Wawancara pribadi dengan Ketua LP2L DPC PPP Kabupaten Tegal

b. Saluran Komunikasi Politik Input

Saluran komunikasi politik input, yakni saluran yang memanfaatkan

berbagai pihak yang biasanya memberikan masukan (input) politik.9 Dalam

konteks ini PPP Kabupaten Tegal menjalin komunikasi dengan berbagai Ormas di

antaranya PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Tegal, dan IPPNU Kabupaten Tegal.10

Hal ini dibuktikan dengan adanya pertemuan yang dilakukan oleh PPP Kabupaten

Tegal dengan MWC IPPNU pada tanggal 5 Mei 2007.

c. Saluran Komunikasi Politik Melalui Media Massa

Saluran Komunikasi Politik media massa, dalam hal ini PPP Kabupaten

Tegal mengekspos kegiatan-kegiatan dan program-program mereka melalui media

9 Ibid, h. 6.

10 Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal, h. 9.

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

62

massa lokal seperti Radar Tegal dan media massa tingkat propinsi seperti Suara

Merdeka. Seperti yang di ungkapkan oleh Masdar Helmi:

“Untuk saluran komunikasi poiltiknya kita berimbang, kita

terus mengekspos baik di media lokal maupun media tingkat

propinsi seperti radar, bahkan di media lokal seperti radar dan

nirmala bisa seminggu dua kali.”11

Beragam strategi komunikasi politik yang dilakukan DPC PPP Kabupaten

Tegal adalah sebuah bentuk ikhtiar untuk menjaga performa komunikatif mereka,

dan diharapkan dapat terus menjaga eksistensi PPP Kabupaten Tegal ditengah

kerasnya persaingan partai dan munculnya banyak partai politik baru pada Pemilu

legislatif 2009.

B. Kelemahan dan Kelebihan Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten

Tegal Pada Pemilu Legislatif 2009

PPP Kabupaten Tegal dalam melaksanakan strategi komunikasi politiknya,

tentu terdapat kelemahan dan kelebihan dari strategi komunikasi politik tersebut.

Berikut adalah kelemahan dan kelebihan strategi komunikasi politik yang

digunakan PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009:

1. Kelemahan Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal pada

Pemilu Legislatif 2009

Kelemahan dari strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh PPP

Kabupaten Tegal adalah:

a. Terlalu Mengandalkan Tokoh

Pada Pemilu legislatif 2009 PPP Kabupaten Tegal terlalu mengandalkan

tokoh-tokoh yang dijadikan saluran komunikasi politik oleh PPP Kabupaten

11

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi.

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

63

Tegal, karena ada dari sebagian tokoh-tokoh tersebut juga didekati oleh partai lain

sehingga mereka menjadi setengah-setengah dalam memberikan dukungannya

kepada PPP, hal ini seperti yang diungkapkan oleh Masdar Helmi kepada

peneiliti:

“Kalau kelemahan saya kira ada pada figure centrisnya, kita

terlalu percaya pada figure centrisnya, ya kalau kita lihat kita

harus pecaya pada tokoh-tokoh yang kita dekati, namun

ternyata ya itu tadi kelemahannya ya kita hanya mengandalkan

tokoh-tokoh itu, soalnya tokoh-tokoh itu juga didekati oleh

partai lain yang mungkin memberikan kontribusi yang lebih

besar kepada mereka”12

b. Keterbatasan Dana

Kelemahan lain yang dirasakan oleh PPP Kabupaten Tegal adalah

terbatasnya dana yang dimiliki oleh PPP Kabupaten Tegal, sehingga dalam

mengimplementasikan strategi-strategi yang telah disusun oleh PPP Kabupaten

Tegal dilakukan secara tidak maksimal, hal ini seperti yang di ungkapkan oleh

Masdar Helmi:

“…..lalu kelemahan lainnya itu kita minim dana yah, ya kalau

dibandingkan dengan partai lain, PPP itu termasuk partai yang

kekurangan dana untuk menjalankan strategi-strategi yang

sudah kita susun.”13

c. Pencalonan Caleg yang Bukan Berasal dari Daerah Sendiri

Kelemahan selanjutnya yaitu banyak dari caleg PPP yang tidak

mencalonkan dirinya di daerah caleg tersebut, maksudnya adalah caleg tersebut

mencalonkan dirinya di daerah/wilayah yang bukan domisili caleg tersebut, ini

mengakibatkan para pemilih lebih memilih caleg yang berasal dari partai lain

namun berasal dari daerah tersebut, hal ini juga dikatakan oleh Masdar Helmi:

12

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi. 13

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi.

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

64

“……kemudian hampir setiap calon yang di Dapil yang bukan

daerahnya sendiri kalah dengan calon lain yang berasal dari

daerah Dapil tersebut, meskipun di Dapil tersebut pada

awalnya adalah basis PPP, ya bisa dikatakan sentimen

kedaerahanlah”14

d. Tidak Adanya Pemetaan Strategi Komunikasi Politik yang digunakan

oleh PPP Kabupaten Tegal ditiap Dapil

PPP Kabupaten Tegal menyamaratakan semua strategi komunikasi

politik yang digunakan pada setiap daerah pemilihan (Dapil), hal ini membuat

PPP Kabupaten Tegal tidak mengetahui potensi-potensi yang ada ataupun

prediksi perolehan suara di setiap Dapilnya, hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Masdar Helmi:

“.......dan kelemahan lainnya ya kami tidak melakukan

pemetaan untuk implementasi strategi tersebut, jadi kami tidak

tahu potensi-potensi yang ada di tiap Dapil, dan kita juga tidak

dapat memprediksi perolehan suara kami di tiap Dapilnya.”15

2. Kelebihan Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal Pada

Pemilu Legislatif 2009

Sedangkan untuk kelebihan dari strategi komunikasi politik yang

digunakan oleh PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009 adalah seluruh

pengurus DPC PPP Kabupaten Tegal bekerja secara maksimal dalam

mengimplementasikan strategi-strategi yang disusun oleh Lajnah Pemenangan

Pemilu Legislatif (LP2L) PPP Kabupaten Tegal, hal ini di ungkapkan oleh Masdar

Helmi kepada peneliti:

14

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi. 15

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi.

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

65

“…sedangkan untuk kelebihannya ya menurut saya ya seluruh

jajaran kepengurusan dari tingkat DPC sampai ranting, bekerja

cukup maksimal yah”16

C. Penyebab Penurunan Suara PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu 2009

Penurunan perolehan suara yang dialami PPP Kabupaten Tegal pada

Pemilu legislatif 2009 cukup signifikan. Pada tahun 2004 PPP Kabupaten Tegal

memperoleh suara hingga 7,74%, namun pada Pemilu legislatif PPP Kabupaten

Tegal hanya memperoleh 5,2% pada Pemilu legislatif 2009.17

Bahkan perolehan

suara pada Pemilu legislatif 2009 sangat jauh dari perolehan suara yang

ditargetkan oleh PPP Kabupaten Tegal, target perolehan suara pada Pemilu

legislatif 2009 adalah 8%.18

Padahal PPP Kabupaten Tegal telah berupaya untuk

merebut simpati masyarakat. Beragam agenda kegiatan dan program kerja sudah

dijalankan untuk memberikan stimulan kepada mayarakat agar terpanggil untuk

memilih PPP. Berikut adalah faktor-faktor yang menjadi penyebab penurunan

perolehan suara PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009:

1. Munculnya Partai-Partai Baru yang Mengatasnamakan Ormas Islam

Banyak munculnya partai baru mengakibatkan pemilih menjadi lebih

banyak pilihan, apalagi partai-partai baru tersebut mengatas namakan dari

berbagai Ormas Islam, yang selama ini menjadi sayap dari PPP. Karena dengan

munculnya partai baru yang mengatas namakan berbasis Ormas Islam tersebut

secara otomatis PPP merasa kehilangan pemilih yang berasal dari anggota Ormas-

Ormas tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Tubagus Fahmi,

16

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi. 17

Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal, h. 17. 18

Ibid, h, 17.

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

66

“Faktor eksternal yang memengaruhi turunnya perolehan suara

PPP di Kabupaten Tegal pada Pemilu 2009 yang lalu adalah

dengan munculnya partai-partai baru yang menyebabkan

masyarakat Kabupaten Tegal mempunyai banyak pilihan untuk

memilih partai, dan juga partai-partai tersebut tersebut banyak

yang mengatasnamakan basis ormas Islam tertentu, seperti

PKB, PKNU yang berbasis NU, kemudian PAN, PMB yang

berbasis massa Muhamadiyah dan PBB yang berbasis massa

Masyumi. Ketiga ormas tersebut merupakan pilar utama

konstituen PPP, dan ketika ada partai baru yang

mengatasnamakan ketiga ormas tersebut, maka secara otomatis

PPP merasa kehilangan sayapnya, karena ketiga ormas tersebut

merupakan sayap-sayap yang selama ini di Pemilu-Pemilu

yang lalu adalah sayap dari PPP”19

2. Berubahnya Orientasi Masyarakat (Pemilih)

Selanjutnya penyebab lain penurunan perolehan suara PPP Kabupaten

Tegal yaitu, sikap dan perilaku masyarakat yang cenderung mudah berubah secara

mendadak, tejadinya pergeseran orientasi memilih dikalangan masyarakat, bahkan

menurut Tubagus Fahmi orientasi pemilih pada saat ini dapat dibedakan menjadi

tiga bagian;

“Pemilih pragmatis maksudnya adalah pemilih akan memilih

suatu partai ataupun calon kandidat ketika partai atau kandidat

tersebut memberikan kontribusi yang besar baik untuk dirinya

maupun golongannya, menurutnya pemilih ini memang sudah

dari awal tidak mempunyai pilihan yang pasti, mereka akan

memilih tergantung dari kontribusi yang diberikan kepada

mereka. Pemilih pragmatis idealis, pemilih ini sejatinya adalah

pemilih PPP akan tetapi jika PPP tidak dapat memberikan

sesuatu yang berguna bagi dirinya maupun keompoknya

mereka akan memilih partai lain yang dapat memberikan

kontribusi untuk dirinya maupun kelompoknya. Pemilih

idealis, pemilih ini adalah pemilih sejati PPP yang tidak bisa

digoyahkan oleh suatu apapun.”20

Tentang kepragmatisan pemilih juga diungkapkan oleh Masdar Helmi:

“kita orang-orang PPP itu tidak siap untuk “Money politic”, itu

yang saya anggap ketidak siapannya ada di disitu, kita melihat

begitu Karena pragmatisnya orang-orang atau pemilih

19

Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi. 20

Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi.

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

67

sekarang karena ya kita melihat sekarang itu biasanya last

minute”21

3. Berubahnya Aturan Pemilu dari Nomor Urut Caleg Menjadi Suara

Terbanyak

Penyebab lain turunnya perolehan suara PPP Kabupaten Tegal yaitu

perubahan mendasar atas regulasi yang mengatur Pemilu legislatif 2009,

perubahan aturan ini terjadi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan

gugatan uji materi dan membatalkan pasal 214 huruf a, b, c, d, dan e UU No 10

tahun 200822

yang berbunyi :

Penetapan calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

kabupaten/kota dari partai politik peserta Pemilu didasarkan pada perolehan kursi

partai politik peserta Pemilu di suatu daerah pemilihan, dengan ketentuan:

a. Calon terpilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD

kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan calon yang memperoleh suara

sekurang-kurangnya 30% dari bilangan pembagi pemilih (BPP),

b. Dalam hal calon yang memenuhi ketentuan huruf a jumlahnya lebih

banyak daripada jumlah kursi yang diperoleh partai plitik peserta

Pemilu, maka kursi diberikan kepada calon yang memilki nomor urut

lebih kecil di antara calon yang memenuhi ketentuan sekurang-

kurangnya 30% dari BPP,

21

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi. 22

Dumadia, Keputusan Mahkamah Konstitusi Tentang Suara Terbanyak Pada Pemilu

Legislatif 2009, diakses pada tanggal 1 Mei 2011 dari http://dumadia.wordpress.com.

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

68

c. Dalam hal terdapat dua calon atau lebih yang memenuhi ketentuan

sekurang-kurangnya 30% dari BPP, kecuali bagi calon yang

memperoleh suara 100% dari BPP,

d. Dalam hal calon yang memenuhi ketentuan huruf a jumlahnya kurang

dari jumlah kursi yang diperoleh partai politik peserta Pemilu, maka

kursi yang belum terbagi diberkan kepada calon berdasarkan nomor

urut,

e. Dalam hal tidak ada calon yang memperoleh suara sekurang-

kurangnya 30% dari BPP, maka calon terpilih ditetapkan berdasarkan

nomor urut.23

Akibat Peraturan tersebut diubah menjadi penetapan calon terpilih

ditentukan oleh perolehan suara terbanyak, PPP Kabupaten Tegal mengalami

kesulitan mengimplementasikan program sukses Pemilunya. Segala bentuk

strategi komunikasi politik yang disusun rapi oleh Lajnah Pemenangan Pemilu

Legislatif (LP2L) DPC PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu Legislatif 2009,

mendadak tidak relevan lagi, para Calegpun merasa tidak siap dengan aturan baru

tersebut. Maka kemudian yang terjadi adalah politik uang baik secara terselubung

maupun terang-terangan.

Menurut Faisal Basri seperti yang dikutip oleh Toni Andrianus dalam

bukunya mengemukakan bahwa politik uang atau money politic adalah setiap

pemberian bantuan, baik dalam bentuk uang maupun non-uang yang diduga atau

patut diduga dapat mempengaruhi dalam pemilihan umum.24

23

Akhmad Muqowwam, UU PARPOL & UU PEMILU , (Jakarta: T.pn., 2008), h. 222 24

Toni Andrianus Pito, dkk., Mengenal Teori-Teori Politik, (Bandung: Penerbit Nuansa,

2006) h. 283

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

69

PPP sebagai partai berasas Islam mengalami kegamangan menghadapi

situasi seperti ini. Kader-kader PPP yang mencalonkan diri, sebagian ada yang

mengikuti permainan perang uang, sebagian lagi memilih untuk merebut simpati

masyarakat dengan menawarkan program-program unggulan yang akan

diperjuangkan di parlemen jika terpilih, sebab mereka merasa bahwa politik uang

sangatlah tidak pantas dilakukan oleh PPP yang berasaskan Islam, karena politik

uang dapat dikategorikan sebagai riswah (suap) Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Tubagus Fahmi:

“Faktor lain penyebab turunnya perolehan suara PPP yaitu

diberlakukannya keputusan Mahkamah Konstitusi tentang perolehan

suara terbanyak caleg dan tidak berpengaruhnya urutan nomor Caleg

pada Pemilu legislatif 2009, ini mengakibatkan para caleg hanya

mementingkan perolehan suaranya masing-masing, dari pada

perolehan suara partai, nah pada kondisi seperti ini memungkinkan

adanya money politic,pada kondisi seperti ini mengakibatkan caleg

dari PPP tidak siap menghadapi Pemilu 2009. Kendala ini yang

menjadikan para fungsionaris PPP tidak bisa mengikuti ritme politik

saat ini. Karena memang ada kaidah-kaidah tertentu yang dijadikan

pegangan oleh beberapa teman-teman, yaitu kaidah tentang riswah

atau suap, memberikan sesuatu dengan imbalan akan dipilih, ini

menurut para sesepuh partai tidak diperbolehkan, namun ada juga dari

beberapa teman-teman yang melakuakn hal ini dengan tujuan ketika

mereka mendapatkan kekuasaan akan di gunakan dengan sebaik-

baiknya. Dalam kondisi yang seperti ini PPP ada di persimpangan

jalan, di satu sisi PPP adalah partai Islam yang berpegang teguh pada

syariat Islam, tapi kalau tidak seperti itu ya PPP tidak mendapatkan

suara.”25

Hal ini pun dikemukakan oleh Masdar Helmi selaku Ketua LP2L PPP

Kabupaten Tegal:

“Bisa dikatakan mayoritas caleg itu tidak siap dengan aturan

baru yang memang sudah berubah di tengah jalan yang

awalnya memang pake nomor urut untuk tiap-tiap Dapilnya

berubah menjadi suara terbanyak dan itu yang menjadikan

sebagian besar caleg tidak siap. Karena memang kita melihat

bahwa dengan sistem Pemilu seperti itu evaluasi kita orang-

orang PPP itu tidak siap untuk “Money politic”, itu yang saya

25

Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi.

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

70

anggap ketidak siapannya ada di disitu, kita melihat begitu

Karena pragmatisnya orang-orang atau pemilih sekarang

karena ya kita melihat sekarang itu biasanya last minute.”26

4. Perubahan Aturan Pemilu dari Pencoblosan Menjadi

Pencontrengan

Selanjutnya penyebab lain penurunan perolehan suara PPP Kabupaten

Tegal adalah perubahan cara yang berawal dari pencoblosan menjadi

pencontrengan, peraturan ini berdasarkan pada UU No. 35 tahun 2008 yang

menyatakan pemberian suara sah dilakukan dengan tanda contreng. Kemudian,

contrengan dilakukan pada nama caleg atau nomor caleg serta lambang parpol.27

ini mengakibatkan para pemiih PPP yang didominasi oleh orang-orang tua

menjadi kebingungan, dan mengakibatkan tidak sahnya suara yang diberikan, hal

ini juga diungkapkan oleh Tubagus Fahmi:

“hal lain yang mempengaruhi perolehan suara PPP adalah keputusan

tentang cara pencoblosan yang berubah menjadi pencontrengan

membuat konstituen PPP yang kebanyakan orang tua menjadi

kebingungan, ya akibatnya mereka salah dan kertas suaranya tidak sah,

ini kan merugikan sekali bagi PPP.”28

5. Lemahnya SDM PPP Kabupaten Tegal

Namun dari beberapa faktor penyebab penurunan perolehan suara PPP

Kabupaten Tegal, ada salah satu faktor internal yang mengakibatkan PPP

Kabupaten Tegal mengalami penurunan suara secara terus menerus pada Pemilu

legislatif dari tahun 2004 hingga 2009, faktor internal tersebut adalah lemahnya

SDM yang dimiliki oleh PPP Kabupaten Tegal, hal ini disebabkan oleh tetap

bertahannya para kader senior PPP di jajaran kepengurusan DPC PPP Kabupaten

Tegal, dan dari beberapa kader yang duduk di kepengurusan DPC PPP Kabupaten

26

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi. 27

Redaksi Equator News, Suara Pemilih Ditentukan Sudut Contreng, diakses pada

tanggal 1 Mei 2011 dari http://www.equator-news.com. 28

Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi.

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

71

Tegal hanya 9 orang yang tingkat pendidikannya lulusan dari perguruan tinggi/S1

selebihnya hanya lulusan dari SMA/MA dan pondok pesantren hal ini di

kemukakan oleh Tubagus Fahmi pada Peneliti;

“Sedangkan untuk faktor internalnya bisa dikatakan bahwa SDM di

PPP Tegal itu sangat lemah, dan rekruitmen terhadap kader PPP

stagnan. Artinya kader-kader senior di PPP tetap mempertahankan

posisinya dan mendominasi dalam kepengurusan partai. Mereka tidak

ingin tergeser oleh munculnya kader-kader muda, kalaupun ada kader

muda yang berpotensi sudah pasti akan dibatasi ruang geraknya. Nah

inilah yang menjadi kemacetan kaderisasi di tubuh PPP. Dan juga di

DPC itu dari beberapa kader yang menjadi pengurus di DPC Cuma

ada 9 orang yang lulusan dari perguruan tinggi. Padahal tingkat

kepengurusan di PPP sangat komplit, dari mulai tingkat ranting (desa),

sampai tingkat nasional, akan tetapi tidak didukung dengan SDM yang

mumpuni. Sehingga bisa dikatakan PPP tidak dapat mengikuti ritme

politik pada saat ini. ”29

Berikut adalah rincian tingkat pendidikan pengurus DPC PPP Kabupaten Tegal

TABEL 13

TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

Perguruan Tinggi/S1 9 Orang

SMA/MA 13 Orang

Pondok Pesantren 7 Orang

Sumber: Wawancara Pribadi dengan Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal

Beberapa penyebab penurunan perolehan suara PPP Kabupaten Tegal

mengakibatkan PPP Kabupaten Tegal berupaya untuk melakukan beberapa

evaluasi demi mengantisipasi terjadinya penurunan perolehan suara pada Pemilu-

Pemilu yang akan datang. Evaluasi yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal

kedepannya adalah dengan cara merekrut para mantan Kades ataupun Kades yang

pada Pemilu 2014 akan lengser, karena menurut PPP Kabupaten Tegal para

mantan Kades tentunya memiliki pengikut yang lebih fanatik, ini akan menjadi

29

Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi.

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

72

sebuah keuntungan bagi PPP Kabupaten Tegal di masa mendatang. Hal ini di

ungkapkan oleh Masdar Helmi:

“Kita ingin mendekati para mantan kepala desa atau kepala desa yang

menjelang Pemilu 2014 sudah mau lengser, rencananya kita akan

memberikan tawaran kepada mereka dengan cara memberikan brosur-

brosur perjuangan PPP, tokoh-tokoh nasional, tokoh daerah seperti

bupati, dengan jalan bahwa agar mereka tertarik untuk masuk ke PPP,

karena banyak dari bupati yang berawal dari kepala desa. Kita akan

menawarkan kepada mereka bahwa PPP bisa menjadi jalan anda

menjadi seperti itu, mantan kepala desa saya yakin pasti punya

pendukung dan daerah-daerah yang satu tahun menelang Pemilu

melaksanakan Pilkades, karena saya yakin pendukung Kades itu lebih

fanatik. Itu mungkin antisipasi kami ke depannya itu seperti itu.”30

D. Performa Komunikatif PPP Kabupaten Tegal

Performa komunikatif merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh

setiap partai politik, ini dilakukan supaya partai politik dapat menjaga

eksistensinya sebagai suatu organisasi politik. Performa adalah metafora yang

menggambarkan proses simbolik pemahaman akan perilaku manusia dalam

sebuah organisasi, performa organisasi seringkali memiliki unsur teatrikal, di

mana baik supervisior maupun karyawan (kader partai dalam hal ini) memilih

untuk mengambil peranan atau bagian tertentu dalam organisasi mereka.31

Dalam menjaga performa, tentu saja terkait dengan citra dan agenda kerja,32

oleh

sebab itu PPP Kabupaten Tegal melakukan beberapa upaya agar dapat menjaga

eksistensinya dalam dunia politik.

30

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi. 31

Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi

(Jakarta: Salemba Humanika, 2008), h. 325. 32

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industry Citra,( Jakarta: Lasswell

Visitama, 2010), h. 100

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

73

Berikut adalah langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

PPP Kabupaten Tegal yang bertujuan untuk tetap menjaga performa mereka

dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2009.

1. Performa ritual, yaitu merupakan semua performa komunikasi yang terjadi

secara teratur dan berulang.33

ini menyangkut semua hal yang dilakukan

oleh PPP Kabupaten Tegal Pra Pemilu Legislatif 2009, berikut adalah

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal yang

berkaitan dengan performa ritual mereka:

TABEL 14

KEGIATAN WAKTU TEMPAT

Rapat pengurus harian DPC

PPP Kabupaten Tegal dengan

FPPP DPRD II Kabupaten

Tegal

Setiap tanggal 27

Desember

Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Syukuran Hari Ulang Tahun

PPP

Setiap tanggal 5 Januari Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Rapat Pengurus Harian DPC

PPP Kabupaten Tegal dengan

Majelis pakar PPP Kabupaten

Tegal

Setiap dua bulan sekali Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Rapat Lajnah Pemenangan

Pemilu Legislatif (LP2L) PPP

Kabupaten Tegal

2 minggu sekali

menjelang Pemilu

legislatif 2009

Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Rapat DPC dengan PAC PPP

se-Kabupaten Tegal

Setiap 6 bulan sekali Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Musyawarah Cabang DPC PPP

Kabupaten Tegal

Setiap 5 tahun sekali Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Sumber: LPJ DPC PPP Kabupaten Tegal masa bakti 2005-2010.

2. Performa sosial, yakni Performa sosial merupakan perpanjangan sikap

santun dan kesopanan untuk mendorong kerja sama diantara anggota

organisasi.34

Dalam hal ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh

PPP Kabupaten Tegal dalam berkerja sama dengan para kader dan

33

Ibid, h. 326.

34

Ibid, h. 326.

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

74

jaringan organisasi PPP Kabupaten Tegal di tingkat kecamatan dan

ranting. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh PPP

Kabupaten Tegal dalam performa sosial mereka.

TABEL 15

KEGIATAN WAKTU TEMPAT Keterangan

Pertemuan

dengan Wanita

persatuan

Pembangunan

(WPP)

Kabupaten Tegal

29 Januari 2006 Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Membahas

tentang

pembentukan

WPP di tingkat

PAC se-kabupaten

Tegal

Konsolidasi

partai tingkat

ranting di Desa

Karangdawa

kecamatan

Margasari

16 Maret 2007 Desa Karangdawa

kecamatan

Margasari

Membahas

pembentukan

kepengurusan

PPP tingkat

Ranting se-

kecamatan

Margasari

Konsolidasi PAC

PPP Talang

18 April 2007 Desa Pesayangan

Kecamatan Talang

Membahas

tentang

menyelenggarakan

sunatan masal di

Kecamatan

Talang

Konsolidasi PAC

PPP Pangkah

21 April 2007 desa dermasandi

Kecamatan Pangkah

Membahas

tentang pemberian

santunan kepada

anak yatim piatu

di panti asuhan

Darul yatama

Pangkah

Konsolidasi PAC

PPP Bumijawa

30 April 2007 Kecamatan

Bumijawa

Membahas

tentang

Pembentukan

kepengurusan

tingkat Ranting di

Kecamatan

Bumijawa

Konsolidasi PAC

PPP Balapulang

05 Mei 2007 Desa Danawarih

Kecamatan

Balapulang

Membahas

tentang

pembentukan

kepengurusan di

tingkat ranting se-

kecamatan

Balapulang

Konsolidasi PAC

PPP Margasari

6 Mei 2007 Desa Jembayat

Kecamatan

Margasari

Membahas

tentang pemberian

beasiswa kepada

anak-anak dari

kader PPP yang

kurang mampu

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

75

Konsolidasi PAC

PPP Adiwerna

7 mei 2007

Desa Harjosari

Kidul Kecamatan

Adiwerna

Membahas

tentang

pembentukan

kepengurusan di

tingkat ranting se-

kecamatan

Adiwerna

Konsolidasi PAC

PPP Warureja

12 mei 2007 Desa Demangharjo

Kecamatan

Warureja

Membahas

tentang

pembentukan

kepengurusan di

tingkat ranting se-

kecamatan

Warureja

Konsolidasi PAC

PPP Kramat

13 Mei 2007 Desa Kertayasa

Kecamatan Kramat

Membahas

tentang

pembentukan

kepengurusan di

tingkat ranting se-

kecamatan kramat

Konsolidasi PAC

PPP Lebaksiu

10 juni 2007 Desa Kesuben

Kecamatan

Lebaksiu

Membahas

tentang

pembentukan

kepengurusan di

tingkat ranting se-

kecamatan

Lebaksiu

Konsolidasi PAC

PPP Jatinegara

10 september 2007 Desa Cerih

Kecamatan

Jatinegara

Membahas

tentang

pembentukan

kepengurusan di

tingkat ranting se-

kecamatan

Jatinegara

Konsolidasi PAC

PPP Bojong

29 september 2007 Dukuh Tere Tuwel

Kecamatan Bojong

Membahas

tentang

pembentukan

kepengurusan di

tingkat ranting se-

kecamatan Bojong

Konsolidasi PAC

PPP Pangkah

11 januari 2008 Desa Kalikangkung

Kecamatan Pangkah

Membahas

tentang

pembentukan

kepengurusan di

tingkat ranting se-

kecamatan

Pangkah

Konsolidasi PAC

PPP Warureja

18 Januari 2008 Desa Demangharjo

Kecamatan

Warureja

Membahas

tentang persiapan

acara Tabligh

Akbar di Desa

Demangharjo

Kecamatan

Warureja

Sumber: LPJ DPC PPP Kabupaten Tegal masa bakti 2005-2010

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

76

3. Performa politis, yakni perilaku organisasi yang mendemonstrasikan

kekuasaaan dan kontrol,35

yakni menyangkut cara mendapatkan konstituen

baru dan mempertahankan konstituen lama, berikut adalah langkah-

langkah yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal yang berkaitan dengan

peforma politis mereka.

TABEL 16

KEGIATAN WAKTU TEMPAT

Audiensi DPC PPP

Kabupaten Tegal dengan

PC IPNU/IPPNU

Kabupaten Tegal

05 Mei 2007 Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Menyelenggarakan

pengajian ulama Ka’bah

9 September 2007 Desa Maribaya

Kecamatan Kramat

Menyelenggarakan

Tabligh Akbar untuk

umum

21 Oktober 2007 Desa Kejenengan

Membentuk Majelis

Silaturahim Kyai

Pengasuh Pondok

Pesantren (MSKP3PI)

Cabang Tegal

9 Oktober 2008 Kantor DPC PPP

Kabupataen Tegal

Menyelenggarakan

Halaqoh ulama’ ka’bah

se-Kabupaten Tegal

16 November 2008 di Gedung Korpri Slawi

Sumber: LPJ DPC PPP Kabupaten Tegal masa bakti 2005-2010

4. Performa enkulturasi, dalam performa ini, Partai Pesatuan Pembangunan

memberikan fasilitas, pengetahuan dan keahlian kepada kader-kadernya

dalam rangka meningkatkan komunikasi politik dan bagaimana menjadi

politisi yang dapat mencapai jabatan publik serta mensosialisasikan

program-program partai kepada konstituennya.36

TABEL 17

KEGIATAN WAKTU TEMPAT

Memfasilitasi penyelenggaraan 26 Februari 2006 Kantor DPC PPP

35

Ibid, h. 327. 36

Ibid, h. 327.

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

77

MUSCAB I WPP Kabupaten

Tegal

Kabupaten Tegal

Memberangkatkan PH DPC,

MPC, Majelis Pakar dan PAC

se-Kabupaten Tegal untuk

menhadiri acara silaturahmi

kader PPP se-Jawa Tengah

7 Maret 2006 Masjid Agung Jawa

Tengah Semarang

Mengikut sertakan Satgas PPP

dan WPP Kabupaten Tegal

pada pawai karnaval dalam

rangka HUT RI

20 Agustus 2006 Start Dan Finish Di

Alun-Alun Slawi

Kabupaten Tegal

Menyelenggarakan Forum

Orientasi dan Komunikasi

(FOK) DPRD Kabupaten Tegal

dan DPRD Prop. Jawa Tengah

16 September 2006 Rumah Makan Pring

Sewu

Memberangkatkan MPC, PH

DPC, dan PAC se-Kabupaten

Tegal ke Jakarta dalam rangka

mengikuti pembukaan

muktamar VI PPP

30 Januari 2007 Pantai Karnaval Ancol

Jakarta

Menyelenggarakan Pelatihan

Study Politik dan usaha kecil

mikro (UKM)

30 Juli- 2 Agustus 2007 Hotel Riez Tegal

Mengikut sertakan Angkatan

Muda Ka’bah (AMK), Satgas

PPP, dan WPP Kabupaten

Tegal pada karnaval

memperingati HUT RI

19 agustus 2007 Slawi

Sosialisasi Undang-Undang

Pemilu

4 Mei 2008 Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Sosialisasi Pemilu Legislatif

2009

18 Januari 2009 Desa Sutapranan

Kecamatan Dukuhturi

Sosialisasi Pemilu Legislatif

2009

30 Januari 2009 Desa Kedungsugih

Kecamatan

Pagerbarang

Menyelenggarakan

sosialisasi/etika kampanye

1 Maret 2009 Kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal

Menyelenggarakan pelatihan

saksi PPP

17 Maret 2009 Rumah Makan

Cempako

Demangharjo

Sumber: LPJ DPC PPP Kabupaten Tegal masa bakti 2005-2010

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2009 PPP Kabupaten Tegal

melakukan beberapa strategi komunikasi politik, strategi komunikasi politik yang

digunakan PPP Kabupaten Tegal dalam mempengaruhi konstituen pada Pemilu

legislatif 2009, diantaranya:

1. Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal Untuk Kalangan

Pemuda

Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh PPP Kabupaten

Tegal dalam rangka menggaet pemilih dari kalangan pemuda.

a. Melakukan audiensi dengan Ikatan Pemuda Pemudi Nahdlatul Ulama

(IPPNU) pada tanggal 5 Mei 2007, bertempat di kantor DPC PPP

Kabupaten Tegal.

b. Lomba Nyanyi bareng PETIGA yang bertempat Radio Citra Pertiwi

FM pada tanggal 1 Maret 2008, lomba nyanyi ini diadakan untuk

masyarakat umum.

c. Motor Wisata PPP dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2008, diikuti

oleh 2000 peserta dengan hadiah utama 1unit sepeda motor.

2. Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal Untuk Kalangan Orang

Tua

Untuk menggaet dukungan dari pemilih kalangan orang tua PPP

Kabupaten Tegal melakukan strategi komunikasi politik dengan membangun

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

79

komunikasi dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, ulama’, pondok pesantren

dan majelis taklim.

3. Menggunakan saluran komunikasi politik

Saluran komunikasi politik yang digunakan PPP Kabupaten Tegal adalah:

a. Saluran Komunikasi Politik Struktur Tradisional

Dalam hal ini PPP Kabupaten Tegal, membangun komunikasi dan

silaturahmi dengan tokoh masyarakat, ulama’, pondok pesantren dan

majelis taklim.

b. Saluran Komunikasi Politik Input

Dalam konteks ini PPP Kabupaten Tegal menjalin komunikasi dengan

berbagai Ormas di antaranya PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Tegal,

dan IPPNU Kabupaten Tegal

c. Saluran Komunikasi Politik Melalui Media Massa

Dalam hal ini PPP Kabupaten Tegal mengekspos kegiatan-kegiatan

dan program-program mereka melalui media massa lokal seperti Radar

Tegal dan media massa tingkat propinsi seperti Suara Merdeka.

Namun beragam strategi komunikasi politik yang digunakan PPP

Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009, ternyata tidak membuahkan hasil

yang maksimal dikarenakan kelemahan-kelemahan dari strategi komunikasi

politik itu sendiri, berikut adalah kelamahan dan kelebihan strategi komunikasi

politik PPP Kabupaten Tegal:

1. Kelemahan Strategi Komunikasi Politik PPP Kabupaten Tegal

a. Terlalu Mengandalkan Tokoh

b. Keterbatasan Dana

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

80

c. Pencalonan Caleg yang Bukan Berasal dari Daerah Sendiri

2. Untuk kelebihan strategi komunikasi politik yang di gunakan oleh PPP

Kabupaten Tegal adalah seluruh pengurus DPC PPP Kabupaten Tegal

bekerja secara maksimal dalam mengimplementasikan strategi-strategi

yang disusun oleh Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L) PPP

Kabupaten Tegal.

Ketidak maksimalnya strategi komunikasi politik yang digunakan PPP

Kabupaten Tegal mengakibatkan penurunan perolehan suara PPP Kabupaten

Tegal pada Pemilu legislatif 2009, berikut adalah penyebab penurunan perolehan

suara PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009:

1. Munculnya Partai-Partai Baru yang Mengatasnamakan Ormas Islam

2. Berubahnya Orientasi Masyarakat (Pemilih)

3. Berubahnya Aturan Pemilu dari Nomor Urut Caleg Menjadi Suara

Terbanyak

4. Berubahnya Aturan Pemilu dari Nomor Urut Caleg Menjadi Suara

Terbanyak

5. Lemahnya SDM PPP Kabupaten Tegal

Beberapa penyebab penurunan perolehan suara PPP Kabupaten Tegal

mengakibatkan PPP Kabupaten Tegal berupaya untuk melakukan beberapa

evaluasi demi mengantisipasi terjadinya penurunan perolehan suara pada Pemilu-

Pemilu yang akan datang. Evaluasi yang dilakukan oleh PPP Kabupaten Tegal

kedepannya adalah dengan cara merekrut para mantan Kades ataupun Kades yang

pada Pemilu 2014 akan lengser, karena menurut PPP Kabupaten Tegal para

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

81

mantan Kades tentunya memiliki pengikut yang lebih fanatik, ini akan menjadi

sebuah keuntungan bagi PPP Kabupaten Tegal di masa mendatang.

B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, yang bertujuan agar

adanya perbaikan di masa yang akan datang. Karena peneliti sadar bahwa karya

ini tentunya jauh dari kesempurnaan, Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan

kepada pihak- pihak yang terkait adalah sebagai berikut:

1. Dalam upaya kaderisasi kaum pemuda, hendaknya dapat lebih intens lagi

agar tidak terjadi stagnansi kader muda pada diri PPP Kabupaten Tegal.

Dan para kader-kader senior agar bersifat sportif dan mau menerima

kader-kader muda untuk sama-sama berjuang.

2. Hendaknya pengurus DPC Kabupaten Tegal, mencoba untuk melakukan

strategi-strategi komunikasi politik yang lebih sesuai dengan dinamika

politik di Indonesia.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk mempertajam lagi fokus

kajian dengan meneliti kasus-kasus yang terjadi di DPP Partai Persatuan

Pembangunan.

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

82

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Cangara, Hafied, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, Jakarta, Rajawali Pers, 2009.

Creswell, John W., Research Design Qualitative & Quantitative Approach, Jakarta: KIK Press,

2003.

Diverge, Maurice, Sosiologi Politik, Penterjemah:Denial Dhakidae, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005.

Effendy, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

___________, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Fahmi, Tubagus, Pasang Surut Partai Persatuan Pembangunan , Tegal: DPC PPP KAB Tegal,

2006.

Firmanzah, Mengelola Partai Politik, Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2011.

Haris, Syamsudin, Menggugat Pemilihan Umum Orde Baru, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

1998.

Heryanto, Gun Gun, Hand Out Perkuliahan Mata Kuliah Komunikasi Politik, Jakarta: T.d, 2010

____________, Komunikasi Politik di Era Industry Citra, Jakarta: PT Lasswell Visitama, 2010.

Jauch, Lawrence R, Gluek, William F., Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan,

Jakarta: Penerbit Erlangga

Kriyantoro, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2009.

Maran, Rafael Raga, Pengantar Sosiologi Politik, Suatu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta:

Rineka Cipta, 2001.

Moeong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009.

Muhtadi, Asep Saeful, Komunikasi Politik Indonesia : Dinamika Islam Politik Pasca-Orde Baru,

Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.

Muqowwam, Akhmad, UU PARPOL & UU PEMILU Tahun 2008, (Jakarta: T.pn., 2008)

Nazir, Moh, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2005.

Pito, Toni Andrianus, dkk, Mengenal Teori-Teori Politik, Bandung: Penerbit Nuansa, 2006.

Rahman, A, Sistem Politik Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

83

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta press, 2007.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.

Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Grasindo, 2010.

West, Richard & Turner, Lynn H., Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Jakarta:

Salemba Humanika, 2008.

Arsip-Arsip:

Rancangan Materi Musyawarah Cabang VI PPP Kabupaten Tegal

LPJ Pengurus Harian DPC PPP Kabupaten Tegal Masa Bakti 2005-2010.

Internet:

Redaksi Equator News, Suara Pemilih Ditentukan Sudut Contreng, diakses pada tanggal 1 Mei

2011 dari http://www.equator-news.com.

Redaksi Harian Pelita, “Perolehan Suara PPP Yang Terus Merosot”, diakses pada tanggal 31

Desember 2010 dari http://www.harianpelita.com.

DPC PPP Jakarta Barat “Sejarah PPP dalam Lintasan Perpolitikan Nasional” diakses Pada

Tanggal 31 Desember 2010 dari http://www.ppp-jakbar.org.

Dumadia, “Keputusan Mahkamah Konstitusi Tentang Suara Terbanyak Pada Pemilu Legislatif

2009”, diakses pada tanggal 1 Mei 2011 dari http://dumadia.wordpress.com.

Pemerintah Kabupaten Tegal, “ Profile Kabupaten Tegal”, diakses Pada Tanggal 30 Mei 2011dari

http://www.kabtegal.co.id.

Wawancara:

Wawancara Pribadi dengan Tubagus Fahmi, SH, Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal, Tegal 28

Januari 2011 dan 06 Maret 2011.

Wawancara pribadi dengan Ali Mahmudi, Kader PPP Kabupate Tegal, Tegal 06 Maret 2011.

Wawancara Pribadi dengan Masdar Helmi, S.Pd, Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif,

Tegal, 09 Maret 2011.

Wawancara Pribadi dengan Maskuri, Satgas PPP Kabupaten Tegal, Tegal 09 Maret 2011.

Wawancara Pribadi dengan Eko Mahendra, Kader PPP Kabupaten Tegal, Tegal 09 Maret 2011.

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

Hasil Wawancara dengan Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal

Responden : H. Ahmad Tubagus Fahmi, SH.

Jabatan : Ketua DPC PPP Kabupaten Tegal

Tempat & Waktu : Restoran Kulu Asri Tegal/06-03-2011

T : Bagaimanakah kronologi pembentukan DPC PPP Kabupaten

Tegal?

J : Kronologis berdirinya PPP di Kabupaten Tegal tentunya atas instruksi

dari pusat yang menyuruh agar mendirikan partai dari gabungan partai-partai

Islam pada saat itu, sedangkan tokoh-tokoh yang memprakarsai berdirinya PPP di

Kabupaten Tegal adalah tokoh-tokoh ulama di Kabupaten Tegal seperti, Kyai

Muhgni, ada Kyai Usman Zahid, Kyai Miftah, KH Zainal Arifin, H. Qosim Tafsir

dan Aggus Fatah, dan ketua pertamanya H. Qosim tafsir.

T : Bagaimanakah struktur kepengurusan di DPC PPP Kabupaten

Tegal?

J : Kalo struktur kepengurusan nanti bisa di fotocopy saja dokumennya.

T : Bagaimana proses kaderisasi di DPC PPP Kabupaten Tegal?

J : Proses kaderisasi di DPC Kabupaten Tegal tetap berjalan akan tetapi ada

sedikit masalah yaitu kader-kader senior di PPP banyak yang tetap

mempertahankan posisinya dan mendominasi dalam kepengurusan partai. Mereka

tidak mau tergeser oleh munculnya kader-kader muda, kalaupun ada kader muda

yang berpotensi sudah pasti akan dibatasi ruang geraknya. Nah inilah yang

menjadi kemacetan kaderisasi di tubuh PPP. Padahal tingkat kepengurusan di PPP

sangat komplit, dari mulai tingkat ranting (desa), sampai tingkat nasional, akan

tetapi tidak didukung dengan SDM yang mumpuni

T : Bagaimanakah pola hubungan antara DPC PPP Kab Tegal dengan

sayap-sayap PPP?

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

J : Pola hubungannya untuk saat ini seperti berjalan setengah-setengah,

soalnya kan sekarang banyak dari Ormas-Ormas yang dulunya jadi sayap-sayap

PPP sudah memiliki partai sendiri, contohnya seperti NU yang mempunyai PKB

dan PKNU, Muhammadiyyah punya PAN dan PMB, dengan adnya partai-partai

tersebut PPP merasa kehilangan sayapnya, tapi ya.... kami tetap berkomunikasi

dengan Ormas-Ormas tersebut, soalnya banyak dari kader-kader Ormas tersebut

adalah kader kami.

T : Bagaimanakah proses penyiapan Pemilu legislatif 2009?

J : Jawabanya ada pada materi LPJ pengurus DPC PPP Tegal masa bakti

2005-2010, nanti saya kasih.

T : Bagaimanakah strategi komunikasi politik yang dilakukan PPP Kab

Tegal pada Pemilu legislatif 2009?

J : Kami menjalin komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat sperti

kyai, tokoh masyarakat, ulama, pimpinan pondok pesantren, pimpinan majelis

ta’lim, karena memang PPP basisnya itu, dan ormas-ormas Islam seperti NU dan

badan otonomnya, Muhammadiyah dan beberapa ormas Islam yang lain. Ini sudah

pernah dilaksanakan dengan menjaring kader-kader IPNU dan IPPNU, kalau

dengan pers, wartawan dan pengusaha itu sudah kami upayakan, dan dengan

kalangan pemuda kami melakukan strategi dengan cara lomba nyanyi yang

diadakan di Radio Pertiwi Kabupaten Tegal, kami melakukan hal tersebut agar

PPP dikalangan pemuda tidak dikatakan Jadul, pawai motor wisata dengan hadiah

utamanya satu unit sepada motor, dan alhamdulillah ada 2000 peserta yang ikut

berpartisipasi, saya membuat ini dalam rangka menggaet pemilih pemula, strategi

ini saya rasa belum pernah dilakukan oleh partai manapun khususnya di

Kabupaten Tegal.

T : Bagaimanakah prosentase suara PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu

1999-2009?

J : Untuk lebih jelasnya nanti saya kasih data-data nya berbentuk dokumen

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

T : Bagaimanakah kendala yang dialami oleh PPP Kabupaten Tegal

dalam pemenangan Pemilu legislatif 2009?

J : Kendala ketika Pemilu kemarin, masyarakat itu terbagi menjadi tiga,

masyarakat dalam artian ini adalah pemilih yah, pemilih yang pragmatis, pemilih

yang idealis dan pemilih yang semi pragmatis dan idealis. Pemilih idealis itu

pemillih PPP murni hidup mati PPP, ada pemilih pragmatis idealis, pemilih ini

kombinasi contohnya saya mau milih PPP asal ada kontribusi-kontribusi tertentu

baik kontribusi riil yang berguna untuk kepentingan umum maupun kontribusi

yang bersifat pribadi tapi kalo tidak ada kontribusinya ya saya milih partai lain

yang ngasih sesuatu yang bermanfaat untuk kepentingan saya dan kepentingan

masyarakat. Dan juga ada pemilih pragmatis yaitu pemilih yang sama sekali tidak

punya pilihan tetap, yang penting siapa yang ngasih duit yang saya pilih. Kendala

ini yang menjadikan para fungsionaris PPP tidak bisa mengikuti ritme politik saat

ini. Karena memang ada kaidah-kaidah tertentu yang dijadikan pegangan oleh

beberapa teman-teman, yaitu kaidah tentang riswah atau suap, memberikan

sesuatu dengan imbalan akan dipilih, ini menurut para sesepuh partai tidak

diperbolehkan, namun ada juga dari beberapa teman-teman yang melakuakn hal

ini dengan tujuan ketika mereka mendapatkan kekuasaan akan di gunakan dengan

sebaik-baiknya. Dalam kondisi yang seperti ini PPP ada di persimpangan jalan, di

satu sisi PPP adalah partai Islam yang berpegang teguh pada syariat Islam, tapi

kalau tidak seperti itu ya PPP tidak mendapatkan suara.

T : Bagaimanakah evaluasi DPC PPP Kab Tegal atas pelaksanaan

strategi komunikasi politik pada Pemilu 2009?

J : Evaluasinya dalam rekrutmen caleg ataupun kepengurusan yang akan

datang kita harus mempersiapkan SDM, dana dan pendekatan-pendekatan baik

secara personal maupun kelembagaan baik ke beberapa tokoh masyarakat ataupun

ormas-ormas Islam khususnya basis massa PPP.

T : Menurut anda apa saja faktor penyebab turunnya suara PPP Kab

Tegal pada Pemilu legislatif 2009?

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

J : Ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya perolehan suara PPP

pada Pemilu 2009 yang lalu, dilihat dari faktor eksternalnya yaitu munculnya

partai-partai baru, ini menyebabkan masyarakat punya banyak pilihan partai, dan

partai tersebut banyak yang mengatasnamakan dari basis ormas tertentu, seperti

contoh PKB, PKNU yang berbasis NU, belum lagi ada PAN, PMB yang berbasis

Muhamadiyah dan PBB yang berbasis massa Masyumi. Ketiga Ormas tersebut

merupakan pilar utama konstituen PPP, ketika ada partai baru yang

mengatasnamakan ketiga Ormas tersebut, maka PPP merasa kehilangan sayap,

karena PPP sendiri tidak mempunyai sayap-sayap yang lain. Sedangkan untuk

faktor internalnya bisa dikatakan bahwa SDM di PPP Tegal itu sangat lemah, dan

rekruitmen terhadap kader PPP stagnan. Artinya kader-kader senior di PPP tetap

mempertahankan posisinya dan mendominasi dalam kepengurusan partai. Mereka

tidak ingin tergeser oleh munculnya kader-kader muda, kalaupun ada kader muda

yang berpotensi sudah pasti akan dibatasi ruang geraknya. Nah inilah yang

menjadi kemacetan kaderisasi di tubuh PPP. Padahal tingkat kepengurusan di PPP

sangat komplit, dari mulai tingkat ranting (desa), sampai tingkat nasional, akan

tetapi tidak didukung dengan SDM yang mumpuni. Sehingga bisa dikatakan PPP

tidak dapat mengikuti ritme politik pada saat ini faktor lain penyebab turunya

perolehan suara PPP adalah diberlakukannya keputusan Mahkamah Konstitusi

tentang perolehan suara terbanyak caleg dan tidak berpengaruhnya urutan nomor

Caleg pada Pemilu legislatif 2009, ini mengakibatkan para caleg hanya

mementingkan perolehan suaranya masing-masing, dari pada perolehan suara

partai, nah pada kondisi seperti ini memungkinkan adanya money politic,pada

kondisi seperti ini mengakibatkan caleg dari PPP tidak siap menghadapi Pemilu

2009. Hal lain yang mempengaruhi perolehan suara PPP adalah keputusan tentang

cara pencoblosan yang berubah menjadi pencontrengan membuat konstituen PPP

yang kebanyakan orang tua menjadi bingung.

H. Ahmad Tubagus Fahmi, SH.

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

Hasil Wawancara dengan Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif

(LP2L)

Responden : Masdar Helmi, S.Pd

Jabatan : Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif (LP2L)

Tempat/Waktu : Desa Bojong Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal/09-

03-2011

T :Bagaimanakah mekanisme pembentukan tim sukses pada Pemilu

legislatif 2009?

J : Ya pembentukan untuk tim sukses itu saya kira, bukan saya kira yah,

memang kemarin itu dibentuk berdasarkan keputusan DPC, di mana disitu ada

semacam Lajnah Pemenangan Pemilu Legislatif, ini di bentuk berdasarkan rapat

DPC atas instruksi dari DPP, ditindak lanjuti oleh DPW kemudian melalui DPC.

Jadi LP2L ini di ambil dari pengurus DPC yang anggotanya ada tiga orang, yaitu

ketua DPC, sekretaris dan wakil ketua bidang organisasi dan pemenangan Pemilu

T :Bagaimanakah master plane (perencanaan) strategi komunikasi

politik DPC PPP Kabupaten Tegal pada Pemilu legislatif 2009?

J : Jadi Perencananaanya ya sebetulnya kita sesuai dengan strategi yang

sudah ada, perencanaan dari awal tetang rekrutmen kader-kader muda, tentang

kita ingin mengembalikan ulama’-ulama’, atau tokoh-tokoh masyarakat yang

hijrah ke partai lain maksudnya dulu pernah di PPP dan hijrah ke partai lain

setelah tumbuhnya partai-partai baru. Kita awalnya punya strategi seperti itu, kita

merekrut kaum-kaum muda pemilih pemula kemudian kita sowan lagi ke tokoh-

tokoh untuk kita ajak kembali untuk bergabung dengan PPP dan langkah itu sudah

kita tempuh walaupun eeee….awalnya sambutan memang baik dari mereka, dan

tokoh-tokoh muda seperti kita banyak mengadakan kegiatan-kegiatan yang

memang kita sasarannya kaum muda seperti motor wisata PPP, dan hadiahnya

juga motor, dan hadiah lainnya yang nilainya hampir 50 jutaan, kemudian ada

lomba nyanyi bareng, nah itukan tujuan kita untuk merekrut kaum-kaum muda,

dan untuk orang-orang tua kita dekati baik secara cultural maupun organisatoris,

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

baik perorangan maupun secara organisasi tapi rencana seperti itu ternyata setelah

sampai dengan awal proses pemilihan umum, kan ada beberapa proses, dan pada

saat itu kita menganggap kita masih bisa mengembalikan suara PPP di Kabupaten

Tegal yang dari 6 Dapil, minimal ya target kita 6 kursi dari tiap-tiap Dapil bahkan

7 kursi soalnya Dapil 3 yang dari awalnya dapat 2 kursi kita pertahankan ya

hasilnya tidak seperti yang kita sangka.

T :Bagaimanakah proses perumusan strategi komunikasi politik dalam

mengantisipasi dinamika politik pada Pemilu legislatif 2009?

J : Kalau proses perumusannya kita jadi ada semacam pertemuan rutin yah,

jadi kita membahas LP2L bekerja sama dengan DPC dan PAC, kemudian Litbang

DPP sudah punya strategi-strategi yang kemudian menginstruksikan DPW untuk

disosialisasikan kepada DPC, strateginya ya seperti merekrut kaum muda dan

pemilih pemula, lalu mengembalikan suara Nahdliyyin, kemudian ada lagi hal-hal

yang kondisional yang sesuai dengan daerah masing-masing diantaranya ya

mungkin untuk setiap calegnya disuruh untuk memperbanyak kegiatan-kegiatan

yang mengundang masyarakat banyak khususnya dalam kegiatan social

keagamaan, yang jelas ada petunjuk-petunjuk baku dari DPP yang diinstruksikan

ke DPW dan di sosialisakan ke DPC.

T : Apa saja Saluran komunikasi politik pada pemilu legislatif 2009?

J : Untuk saluran komunikasi poitiknya kita berimbang, kita terus

mengekspos baik di media lokal maupun media tingkat propinsi seperti radar,

bahkan di media lokal seperti radar dan nirmala bisa seminggu dua kali. Di

samping itu juga kita tetap menggunakan komunikasi melalui para tokoh

masyarakat dan ulama’ untuk ulamanya kita menggunakan ulama’ lokal Ya

karena memang basic kita kan hampir dari partai-partai Islam atau yang berbasis

massa Islam itukan peran tokoh sangat tinggi. Tapi khususnya tokoh2 tua yah.

Untuk perinciannya saya sebutkan per Dapil saja yah. Dapil 1Kecamatan Slawi:

Ustadz Solehudin. Kecamatan lebaksiu, H Susneri Khariri, Kyai Nashori.

Kecamatan dukuhwaru,H Abdul Qodir. Dapil 2 Kecamatan Pangkah: HJ

Maesaroh, Ustadz H Ramedlon Kecanatan Tarub KH Abdullah Nawawi

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

Kecamatan Kedungbanteng Kyai Hariri, Dapil 3 Kecamatan Jatinegara : Ustadz

Toyfur Kecamatan Bumijawa: KH Tahril dan KH Muhyidin Kecamatan Bojong:

KH Masruri KH Rifai. Dapil 4 Kecamatan Balapulang KH Nurkholis Kecamatan

Margasari Kyai Zenudin dan Kyai Sayyidi Kecamatan Pagerbarang Ibu Titin

Mar’atin. Kyai Solikhun. Dapil 5 Kecamatan Dukuhturi : HJ Chusnul Chotimah,

Ustadz Ahmad Zaeni, Suratmi Kecamatan Talang : KH Chafidz Sueb, Ustadz

Masduki, Ustadz mufasirin, KH FathurrahmanKecamatan Adiwerna: Kyai

Romadhon, H farikhin. Dapil 6 Kecamatan Kramat: Ustadz Muttaqin Kecamatan

Suradadi: Ustadz Dasuki H Solihin Kecamatan Warureja Kyai Safrudin, KH

Mashuri. Kalau Majelis Ta’lim itu ada Majelis Dzikir Dzikrul Ghofilin majelis ini

tingkatnya Kabupaten, Majelis Ta’lim Miftahul Afkar itu di Kecamatan Warureja

Majelis Ta’lim Musyarofah dan Majelis Ta’lim Husnul Hotimah di Kecamatan

Dukuhturi, untuk Pondok Pesantrennya kita menjalin komunikasi dengan dua

Pondok Pesantren yang cukup berpengaruh di Kabupaten Tegal yaitu Pondok

Pesantren Attauhidiyyah di Kecamatan Bojong dan Pondok Pesantren Nurul Huda

di Kecamatan Bumijawa.

T :Berapa persenkah target pemenangan suara PPP Kab Tegal pada

Pemilu legislatif 2009?

J : Target kita itu kemarin 15% atau 6-7 kursi dari semua dapil.

T :Bagaimanakah evaluasi terhadap target pencapaian suara tersebut?

J : Evaluasinya ya bisa dikatakan mayoritas caleg itu tidak siap dengan

aturan baru yang memang sudah berubah di tengah jalan yang awalnya memang

pake nomor urut untuk tiap-tiap Dapilnya berubah menjadi suara terbanyak dan

itu yang menjadikan sebagian besar caleg tidak siap. Karena memang kita melihat

bahwa dengan sistem Pemilu seperti itu evaluasi kita orang-orang PPP itu tidak

siap untuk “Money politic”, itu yang saya anggap ketidak siapannya ada di disitu,

kita melihat begitu Karena pragmatisnya orang-orang atau pemilih sekarang

karena ya kita melihat sekarang itu biasanya last minute, padahal kalo tentang

social keagamaan kemudian bantuan-bantuan, saya kira pada waktu itu saya

sebagai Ketua LP2L sekaligus Caleg juga. Bahkan saya hampir beberapa tahun

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

sebelum Pemilu sudah mengupayakan bantuan-bantuan untuk mushola, kegiatan

keagamaan, madrosah yang kesemuanya itu ya untuk pencitraan dan

menunjukkan bahwa ini lho hasil dari kawan-kawan kita yang menjadi anggota

DPRD I, DPRD II, DPR pusat, dan dari situ saya berharap ketika memang

Pemilu nanti merka mau memilih PPP, dan bantuan itu kita kasih ke daerah-

daerah yang PPP nya minus, pada awalnya mereka mengatakan tertarik akan

tetapi ya kenyataanya nihil.

T :Apa saja faktor pendukung dan penghambat apa saja yang

ditemukan oleh tim sukses?

J : Faktor pendukungnya ya saya kira seluruh jajaran dan kader PPP all out

sedangkan penghambatnya yak arena mungin banyak dari konstituen kita

berpindah ke partai lain karena mungkin keluarganya, orang satu desanya,

menjadi calon dari partai lain, dan saya kira ya hambatannya tidak terlalu banyak,

Cuma karena ketidaksiapan dengan aturan baru tersebut.

T :Mengapa terjadi penurunan suara pada Pemilu legislatif 2009?

J : Ya itu tadi karena ketidak siapan calon dalam menghadapi aturan baru

itu.

T :Bagaimanakah antisipasi PPP Kabupaten Tegal terhadap penurunan

suara?

J : Ya kita kemarin melihat evaluasi dari hasil kemarin ya kita paling tidak

ingin merekrut kader-kader muda, kemudian kita ingin mendekati para mantan

kepala desa atau kepala desa yang menjelang Pemilu 2014 sudah mau lengser,

rencananya kita akan memberikan tawaran kepada mereka dengan cara

memberikan brosur-brosur perjuangan PPP, tokoh-tokoh nasional, tokoh daerah

seperti bupati, dengan jalan bahwa agar mereka tertarik untuk masuk ke PPP,

karena banyak dari bupati yang berawal dari kepala desa. Kita akan menawarkan

kepada mereka bahwa PPP bisa menjadi jalan anda menjadi seperti itu, mantan

kepala desa saya yakin pasti punya pendukung dan daerah-daerah yang satu tahun

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

menelang Pemilu melaksanakan Pilkades, karena saya yakin pendukung Kades itu

lebih fanatic. Itu mungkin antisipasi kami ke depannya itu seperti itu.

T : Apa kelemahan dan kelebihan dari strategi komunikasi politik PPP

Kab Tegal?

J : Kalau kelemahan saya kira ada pada figure centrisnya, kita terlalu

percaya pada figure centrisnya, ya kalau kita lihat kita harus pecaya pada tokoh-

tokoh yang kita dekati, namun ternyata ya itu tadi kelemahannya ya kita hanya

mengandalkan tokoh-tokoh itu, soalnya tokoh-tokoh itu juga didekati oleh partai

lain yang mungkin memberikan kontribusi yang lebih besar kepada mereka, tapi

ya untuk masyarakat di daerah tokoh-tokoh tersebut masih ada yang milih PPP,

tapi ya tidak semuanya jadi ini suatu kelemahan sekaligus kelebihan strategi kami

jika aturan tidak berubah.kelemahannya lagi adalah ada dari beberapa tokoh yang

belum sempat kita dekati karena terbatasnya waktu. Saya kalau masih

menggunakan aturan lama ya saya kira strategi tersebut baguslah, tapi dengan

berubahnya aturan di tengah jalan dan kemudian hampir setiap calon yang di

Dapil yang bukan daerahnya sendiri kalah dengan calon lain yang berasal dari

daerah Dapil tersebut, meskipun di Dapil tersebut pada awalnya adalah basis PPP,

ya bisa dikatakan sentiment kedaerahanlah, lalu kelemahan lainnya itu kita minim

dana yah, ya kalau dibandingkan dengan partai lain, PPP itu termasuk partai yang

kekurangan dana untuk menjalankan strategi-strategi yang sudah kita susun.

sedangkan untuk kelebihannya ya menurut saya ya seluruh jajaran kepengurusan

dari tingkat DPC sampai ranting, bekerja cukup maksimal yah.

Masdar Helmi, S.Pd

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

Hasil wawancara dengan kader PPP Kabupaten Tegal

Responden : Ali Mahmudi

Jabatan : Kader PPP Desa Demangharjo

Tempat&waktu : Restoran Kulu Asri/06-03-2011

T : Bagaimanakah anda melihat eksistensi PPP di Kab Tegal?

J : Kalo eksistensi PPP di Tegal menurut saya ya..... masih eksis lah, dari

dulu sampe sekarang PPP ya gitu-gitu aja, tapi ya ada sedikit pembaruan lah.tapi

terlalu pelan dan kurang greget. Orang-orangnya juga masih yang itu-itu aja, tapi

ya ada sedikitlah orang-orang baru tapi mungkin kurang berani tampil

T : Apakah anda memilih PPP karena sesuai dengan keinginan politik

anda?

J : Kalo masalah milih PPP itu memang pilihan saya sendiri.

T : Apa alasannya?

J : PPP itu salah satu dari partai-partai Islam (yang sekarang ada loh) itu

yang masih eksis dalam azasnya, dulu memang pernah dilarang pake azas Islam

dan harus pake azas pancasila, tapi setelah orde baru lengser, PPP kenbali berazas

islam. Itulah yang mebuat saya memilih PPP, karena menurut saya PPP itu partai

yang istiqomah. Kalo teman-teman saya banyak yang PKB dan banyak yang

mengajak saya utuk masuk ke PKB tapi saya tolak, karena saya melihat

perjuangan PPP itu sendirinya sampe dari mulai berdirinya sampe pada zaman

orde baru yang cuma ada tiga partai itu golkar Pdi dan PPP, di mana di antara tiga

partai itu hanya PPP yang menjadi wadah inspirasi bagi umat Islam, dan itu saya

lihat sampe sekarang.

T : Sejak kapan anda menjadi pemilih PPP?

J : Saya menjadi pemilih PPP ya sejak saya mengenal PPP, dan semenjak

saya terdaftar menjadi pemilih di Pemilu, jadi pada waktu pertama saya menjadi

pemilih saya langsung memilih PPP.

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

T : Apakah anda merasa ada penurunan citra PPP pada Pemilu

legislatif 2009?

J : Kalo penurunan citra sih kayanya enggak yah, untuk masalah suaranya

yang turun ya karena orang-orangnya atau pemilih-pemilih sekarang banyak yang

pragmatis, mereka hanya melihat luarnya aja,

T : Apakah anda merasakan strategi komunikasi politik yang

dijalankan DPC Kab Tegal?

J : Kalo strateginya ya saya ikut merasakan, Cuma kalo hasilnya emang

belum maksimal, dari DPC sudah ada dan sudah disosialisasikan ke PAC dan

Ranting, bahkan dari DPC sudah kerja keras sekali, seperti adanya pengkaderan

dan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memenangkan Pemilu 2009 kemarin.

T : Bentuk-bentuk strategi apa saja yang dilakukan DPC PPP Kab

Tegal dalam mempengaruhi kader?

J : Di antaranya ya mengumpulkan anak-anak muda, soalnya kan PPP

terkenalnya sebagai partainya orang tua, sekarang sudah mulai merekrut pemuda,

terus dari kegiatan itu sendiri dari mulai pengajian-pengajian yang diadakan oleh

PPP, dan dalam hal untuk membaur dengan masyarakat jaman sekarang yaitu

kegiatan sepeda santai, wisata motor itukan termasuk juga kegiatan yang

dilakukan untuk mendongkrak peningkatan suara PPP, dengan hadiah yang cukup

besar, itukan sudah menjadi bukti bahwa dari DPC sangat ingin sekali suara PPP

itu bisa menang.

T : Bagaimana proses evaluasi internal kader terhadap partai?

J : Proses evaluasinya ya kami memberikan kritik dan saran-saran melalui

pengurus ranting dan PAC untuk selanjutnya disampaikan ke DPC.

T : Apakah kader selalu dilibatkan dalam pelaksanaan kampanye PPP?

J : Ya itu pasti, kalo saya itu selalu ikut dan dilibatkan pada waktu

kampanye.

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

T : Apakah kader memiliki mekanisme penyampaian pendapat di

dalam partai?

J : Kader bisa menyampaikan pendapat ketika ada acara-acara rapat dengan

DPC, dan biasanya juga DPC memberikan kesempatan kepada kader untuk

menyampaikan pendapatnya.

Ali Mahmudi

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

Hasil wawancara dengan kader PPP Kabupaten Tegal

Responden : Mufasirin

Jabatan : Anggota Satgas DPC PPP Kabupaten Tegal

Tempat&waktu : Kantor DPC PPP Kabupaten Tegal/12-03-2011

T : Bagaimanakah anda melihat eksistensi PPP di Kab Tegal?

J : untuk PPP sendiri ya sebagai partai lama ya…. Optimis untuk bisa eksis

terus.

T : Apakah anda memilih PPP karena sesuai dengan keinginan politik

anda?

J : sudah dari dulu saya PPP tidak pernah beda hahaha….

T : Apa alasannya?

J : karena memang sudah cocok dengan saya.

T : Sejak kapan anda menjadi pemilih PPP?

J : ya sejak saya punya hak pilih.

T : Apakah anda merasa ada penurunan citra PPP pada Pemilu 2009?

J : karena adanya patai-partai baru, apalagi kan kita dulunya kantong

nahdliyyin, tapi berhubung sekarang sudah banyak partai yang menjadi wadah

nahdliyyin ya PPP citranya kalah dengan partai baru itu.

T : Apakah anda merasakan strategi komunikasi politik yang

dijalankan DPC PPP Kab Tegal?

J : oh ya jelas itu, apalagi PPP yang dipimpin oleh pak Tubagus Fahmi itu

orangnya merakyat, jadi ya saya lihat sering lah ada komunikasi politik yang

diakukan oleh PPP.

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

T : Bentuk-bentuk strategi apa saja yang dilakukan DPC PPP Kab

Tegal dalam mempengaruhi kader?

J : PPP kan tidak lepas dari ulama’ yah, jadi ya kita mendekati para ulama’,

tokoh-tokoh masyarakat dan pemilih pemula tentunya, seperti adanya wisata

motor dan lomba nyanyi yang di adakan oleh PPP pada Pemilu kemaren.

T : Bagaimana proses evaluasi internal kader terhadap partai?

J : untuk evaluasi menurut saya PPP selama ini sudah melakukan fungsinya

dengan baik, tingal pengembangan ajalah, mudah-mudahan ke depannya bisa

lebih baik.

T : Apakah kader selalu dilibatkan dalam pelaksanaan kampanye PPP?

J :.ya tidak selalu tapi itukan sukarela jadi ya saya selalu hadir kareana

seneng aja.

T : Apakah kader memiliki mekanisme penyampaian pendapat di

dalam partai?

J : karena saya sudah lama ya saya tahulah proses penyampaian pendapat itu

dari mulai ranting hingga pusat.

Mufasirin

Page 110: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

Hasil wawancara dengan kader PPP Kabupaten Tegal

Responden : Eko Mahendra

Jabatan : Kader PPP Desa Bogares Lor

Tempat&waktu : Kantor DPC PPP Kabupaten Tegal/12-03-201

T : Bagaimanakah anda melihat eksistensi PPP di Kab Tegal?

J : Di Kabupaten Tegal PPP cukup eksis dari semenjak berdiri sampai

sekarang, terbukti PPP di era multi partai seperti ini masih memiliki anggota

DPRD di Kabupaten Tegal.

T : Apakah anda memilih PPP karena sesuai dengan keinginan politik

anda?

J : ya

T : Apa alasannya?

J : ya pada awalnya mungkin seperti kebanyakan kader-kader muda PPP

biasanya diawali dari lingkungan terutama keluarga, kemudian stelah saya terlibat

langsung di dalamnya saya merasa secara ideology, secara keyakinan berpolitik

ternyata kok ya sesuai seperti itu.

T : Sejak kapan anda menjadi pemilih PPP?

J : sejak pertama kali nyoblos

T : Apakah anda merasa ada penurunan citra PPP pada Pemilu

legislatif 2009?

J : kalo citra saya kira terjadi di partai manapun, itu tidak bisa dihindari

karena memang eranya era kebebasan, ketika era kebabasan berlangsung orang

bebas ngomong apa saja sehingga terjadi beberapa kelompok memandang partai

Page 111: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

politik sesuatu yang patut dijatuhkan citranya dengan bebagai cara dan ini pun

dialami oleh hampir semua partai dan termasuk PPP

T : Apakah anda merasakan strategi komunikasi politik yang

dijalankan DPC PPP Kab Tegal?

J : ya, dan cukup efektif saya kira, terbukti dengan penurunan suara yang

tidak banyak kalau di bandingkan dengan suara PPP di kota-kota lain di seluruh

Indonesia

T : Bentuk-bentuk strategi apa saja yang dilakukan DPC PPP Kab

Tegal dalam mempengaruhi kader?

J : macem-macem ya ada pemasangan baliho, bendera, mendekati para

ulama’ dan kader-kader muda

T : Bagaimana proses evaluasi internal kader terhadap partai?

J : ya kami berharap untuk kedepannya pengurus PPP di semua tingkatan

untuk melihat kebutuhan masyarakat agar masyarakat dapat menyalurkan aspirasi

mereka

T : Apakah kader selalu dilibatkan dalam pelaksanaan kampanye PPP?

J :.ya selalu, alhamdulillah selama ini saya selalu dilibatkan dalam

kampanye

T : Apakah kader memiliki mekanisme penyampaian pendapat di

dalam partai?

J : ya selama ini saya melihat DPC PPP Kabupaten Tegal sangat terbuka

terhadap masukan-masukan kader, dan pengurus DPC juga nomor yang bisa di

akses 24 jam

Eko Mahendra

Page 112: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …

Foto-Foto Kegiatan PPP Kabupaten Tegal Pra Pemilu Legislatif 2009

Page 113: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …
Page 114: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …
Page 115: STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEROLEHAN SUARA …