strategi hubungan masyarakat (humas) partai bulan...
TRANSCRIPT
STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS)
PARTAI BULAN BINTANG DEWAN PIMPINAN
CABANG TANGERANG SELATAN DALAM
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN PUBLIK
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
oleh:
Raga Arrizallu Panjaitan
NIM. 11140510000240
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Raga Arrizallu Panjaitan
Strategi Hubungan Masyarakat (Humas) Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan Dalam
Meningkatkan Kepercayaan Publik.
Humas sangat penting dibalik keberlangsungan sebuah
partai politik. Humas akan mengerti cara mengambil simpati dan
simpatisan yang baik. Adanya Permasalahan dalam tubuh Partai
Bulan Bintang DPC Tangerang Selatan terkait dengan
pengelolaan publik menyebabkan turunnya kepercayaan publik
terhadap Partai Bulan Bintang dan menyebabkan rendahnya suara
terpilih dalam Pileg 2014.
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana strategi
hubungan masyarakat Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan dalam meningkatkan kepercayaan
publik? Kedua, bagaimana peran hubungan masyarakat Partai
Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
dalam meningkatkan Kepercayaan Publik?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
teori Frank Jefkins bahwa salah satu model perencanaan humas
meliputi model enam langkah yaitu: pengenalan situasi,
penetapan tujuan, definisi khalayak, pemilihan media dan teknik-
teknik PR, perencanaan anggaran, dan pengukuruan hasil.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu metode penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa paradigma konstruktivis
yang berlandasan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan
yang objektif, tetapi di konstruksi melalui proses interaksi dalam
kelompok, masyarakat dan budaya.
Hasil penelitian ini menampilkan bahwa strategi humas
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang dalam
meningkatkan kepercayaan publik dengan mambuat program
internal yaitu. Pertama, Pelatihan dan pendidikan kader DPC
Tangerang Selatan untuk menyebarluaskan nilai-nilai politik.
Kedua, pembekalan dan bimtek saksi PBB DPC untuk
memberikan arahan fungsi dan tugas saksi disetiap TPS agar
tidak terjadi kesalahan. Ketiga, Pembekalan dan bimtek relawan
PBB untuk membantu humas PBB dalam mensosialisasikan
v
kegiatan PBB. Dan peran humas PBB DPC Tangerang Selatan
dalam meningkatkan kepercayaan publik. Humas PBB DPC
membuat program eksternal yaitu: Pertama, sosialisasi majelis
yang dianggap tempat paling efisien untuk mensosialisasikan
partai. Kedua, Rapat konsolidasi dan kordinasi dengan DPP dan
se-Tangerang Raya untuk mulai mulai merapatkan barisan dan
mengadakan konsolidasi dan kordinasi internal dan eksternal
terkait kinerja pengurus PBB DPP dan DPC. Ketiga, kegiatan
bakti social dan santunan anak yatim untuk merapatkan
kekarabatan antara kader dan relawan dengan masyarakat.
Keempat, sosialisasi door to door dianggap efisien untuk
mensosialisasikan PBB DPC secara personal. Kelima, Membuat
komunitas Pemuda bulan bintang karena sangat membutuhkan
sosok pemuda yang memiliki semangat dalam membantu
sosialisasi humas PBB DPC Tangerang Selatan.
Kata kunci : Strategi, Humas, Partai Bulan Bintang,
Meningkatkan Kepercayaan Publik.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi, berkat,
rahmmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini menjadi sebuah
skripsi yang berjudul “Strategi Hubungan Masyarakat
(Humas) Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan Dalam Meningkatkan Kepercayaan
Publik”.
Shalawat serta salam semoga terucurah kepada junjungan
baginda Nabi Muhammad SAW, bserta keluarganya, para
sahabat serta seluruh pengikutnya yang senantiasa menjadi
rahmat bagi seluruh alam.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus
diselesaikan sebagai salah persyaratan untuk meraih gelar
Sarjana Sosial (S.Sos.) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa selama masa
perkuliahan, penelitian, penyusunan, penulisan sampai masa
penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak baik dari keluarga, sahabat,
teman dan berbagai pihak lainnya yang telah banyak berjasa
bagi penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
vii
1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Suparto, M,Ed, Phh. D. sebagai Wakil Dekan I,
Ibu Dr. Raudhonah, MA. Sebagai Wakil Dekan II, bapak
Dr. Suhaimi, M.Si. sebagai Wakil Dekan III, Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Masran, MA. Sebagai Ketua Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam dan Ibu Fathurokhmah,
M.Si, selaku sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan
memudahkan segala urusan mereka.
4. Bapak Zakaria, M. Ag sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membantu peneliti sampai selesai
dalam memberikan arahan dan informasi dalam proses
penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Pia Khoirotun nisa, M.I.Kom. sebagai Dosen
Pembimbing skripsi yang secara ikhlas dan sabar
memberikan pemahaman, petunjuk, dan arahan baik
kepada peneliti dalam proses penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah memberikan kesehatan dan limpahan
rezeki dan keberkahan kepadanya.
6. Kepada seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, atas segala pengetahuan dan pengalaman
viii
berharga sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Kedua orang tua saya Bapak Ulil Amri Panjaitan dan Ibu
Elvi Sukaesih yang selalu memberi do’a, kasih sayang
dan memberi semangat kepada penulis agar dapat
menyelesaikan studi S1 dengan baik dan menyelesaikan
skripsi ini.
8. Adik saya, saudari Mutiara Chairutunnissa dan Saudara
Raffa Sultanul Al-Fath Panjaitan yang membantu,
memberi informasi, memberi semangat kepada penulis
agar dapat menyelesaikan studi S1 dengan baik.
9. Kepada Guru saya saudara Aksa Dewangga, S.Psi. yang
selalu memberikan doa, dukungan, perhatian dan tidak
henti memberikan semangat kepada penulis dalam setiap
proses penyelesaian skripsi ini.
10. Bapak Diyansyah Putra selaku Sekretaris Jendral Partai
Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan. Terimakasih telah memberikan banyak masukkan
dan arahan kepada penulis.
11. Kepada Bapak Dzul selaku Anggota Humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan.
Terimakasih telah memberikan banyak masukkan dan
arahan kepada penulis.
12. Kepada Saudari Aprilia Lianjani, S.Sos. yang telah
membantu dan memberikan informasi kepada penulis
dalam setiap proses penyelesaian skrispsi ini.
ix
13. Kepada seluruh keluarga besar mahasiswa Komunikasi
dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2014. Semoga silaturahmi kita akan terjaga.
14. Kepada seluruh teman-teman Kelas KPI E angatan 2014
yang telah memberikan semangat di masa perkuliahan.
15. Sahabat sejak kuliah Farhan Surya Fajriansyah,
Muhammad Iqbal, R. Alfin Pradana Putra, Hakiki, Widya,
Muhammad Bayu Tama, Waqid Setyo Budi Utomo,
Abdul Hadi, Ridmargus Wanys, Muhammad Zemil
Ghairi, Donny Herlambang, Bayu Setiawan, Abdul Rouf,
Venny, Raden Siti Poppy Purwita, Hilmi Mochsen, Dita
Dwi Astuti Terimakasih selalu setia membantu dan
memberikan motivasi kepada peneliti dimasa perkuliahan
sampai penulisan skripsi ini selesai.
16. Saudara dan sabahat Alfi Fauzul Anam, Riszki
Gustiawan, Muhammad Faqih Isnaini, Muhammad
Rizzazi Johan, Idham Khalid, Wahyu Wirya Saputra,
Septiana Pratiwi, Muhammad Yazid Khairi, Muhammad
Fariski, Naufal Aditya, Hanif, Arif Andika, Tria Dona,
Imroatul Azizah, Terimakasih selalu setia membantu dan
memberikan semangat kepada peneliti dimasa perkuliahan
sampai penulisan skripsi ini selesai
Jakarta, 22 Februari 2019
Raga Arrizallu Panjaita
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ............................................. iii
ABSTRAK .................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................. vi
DAFTAR ISI .................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ........................................................ 10
C. Rumusan Masalah ............................................................ 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 10
E. Metodologi Penelitian ...................................................... 11
F. Tinjauan Pustaka .............................................................. 15
G. Sistematika Penulisan ...................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Humas ................................................................. 21
1. Strategi ...................................................................... 21
2. Humas ....................................................................... 28
3. Strategi Humas . ......................................................... 38
B. Kepercayaan Publik ......................................................... 49
1. Kepercayaan .............................................................. 49
C. Kerangka Berpikir ............................................................ 52
xi
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Partai Bulan Bintang ......................... 53
1. Latar Belakang ........................................................... 53
2. Sejarah Berdirinya Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan ........................ 56
B. Visi dan Misi .................................................................... 60
1. Visi ........................................................................... 60
2. Misi ........................................................................... 60
C. Struktur Organisasi Partai Bulan Bintang ........................ 61
1. Struktur Partai Bulan Bintang Pusat ......................... 61
2. Struktur PBB DPC Tangerang Selatan ..................... 65
D. Kedudukan, Tujuan, dan Fungsi Partai ………………. .. 66
1. Kedudukan Partai Bulan Bintang ……………….. .. 66
2. Tujuan Partai Bulan Bintang …………………….. . 66
3. Fungsi Partai Bulan Bintang …………………….. . 66
E. Lambang Partai Bulan Bintang ........................................ 66
F. Data Pemilu Partai Bulan Bintang ……………………. 67
1. Data Hasil Pemilu 1999 …………………………. . 68
2. Data Hasil Pemilu 2004 ………………………….. 69
3. Data Hasil Pemilu 2009 …………………………. . 70
4. Data Hasil Pemillu 2014 ………………………… . 71
BAB IV DATA DAN HASIL TEMUAN
A. Strategi Humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan Dalam Meningkatkan
Kepercayaan Publik ......................................................... 73
xii
B. Peran Humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan Dalam Meningkatkan
Kepercayaan Publik ......................................................... 88
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan Dalam Meningkatkan
Kepercayaan Publik…………. ....................................... 100
B. Peran Humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan Dalam Meningkatkan
Kepercayaan Publik ....................................................... 116
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................... 127
B. Saran .............................................................................. 131
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 133
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Lambang Partai Bulan Bintang ................................ 67
Gambar 4.1 Pelatihan dan Pendidikan Kader PBB DPC
Tangerang Selatan ........................................................................ 82
Gambar 4.2 Pembekalan dan Bimtek Saksi PBB DPC Tangerang
Selatan ......................................................................................... 84
Gambar 4.3 Pelatihan dan Bimtek Relawan PBB DPC Tangerang
Selatan ......................................................................................... 85
Gambar 4.4 Masyarakat Gabung Jadi Relawan PBB DPC
Tangerang Selatan ........................................................................ 86
Gambar 4.5 Sosialisasi Majelis .................................................... 90
Gambar 4.6 Rapat Konsolidasi dan kordinasi dengan DPP dan
DPC se-Tangerang Raya ................................................ ............. 92
Gambar 4.7 Kegiatan Bakti Sosial ................................... .......... 94
Gambar 4.8 Sosialisasi Door to door ................ .......................... 95
Gambar 4.9 Pemuda Bulan Bintang .... ....................................... 97
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tinjauan Pustaka ........................................................ 15
Tabel 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................... 52
Tabel 3.1 Struktur DPP PBB ..................................................... 61
Tabel 3.2 Struktur DPC PBB ..................................................... 65
Tabel 3.3 Data Hasil Pemilu 1999 ............................................. 69
Tabel 3.4 Data Hasil Pemilu 2004 ............................................. 69
Tabel 3.5 Data Hasil Pemillu 2009 ............................................ 70
Tabel 3.6 Data Hasil Pemilu 2014 ............................................. 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kesatuan yang terdiri
dari berbagai pulau yang tersebar dalam wilayah territorial,
bentuk negara Indonesia didasarkan pada asas Negara
Demokrasi, yaitu pemerintahan yang dilakukan dari rakyat,
oleh rakyat, dan kembali kepada kepentingan rakyat.
Kendali pemerintahan Indonesia mewujudkan dengan
adanya lembaha tinggi dan tertinggi negara, dalam hal ini
yaitu DPR dan MPR sebagai pusat control kebijakan
pemerintah.
Lembaga tersebut dimulai dari tingkat daerah/kota
sampai dengan provinsi. Semua lembaga perwakilan rakyat
ini langsung dipilih oleh rakyat dalam kurun waktu 5 tahun
sekali untuk menjadi delegasi rakyat dalam pemerintahan.
Pemilu di Indonesia diselenggarakan pertama kali
pada tahun 1955 untuk memilih anggota DPR dan MPR.
Dalam pemilu pertama ini Indonesia menganut sistem multi
partai, yang ditandai dengan munculnya 25 partai politik.1
Partai Politik muncul di Indonesia berawal dari sebuah
Maklumat pemerintah pada tanggal 3 November 1945
tentang hak hidup partai-partai politik di Indonesia. Maka
berdirilah beberapa partai politik bak jamur di musim hujan,
1 Firmanzah, Marketing Politik, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2008), h. 108
2
yang jumlahnya lebih dari seratus partai politik.2
Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik
adalah suatu kelompok teorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, niai-nilai dan cita-cita yang sama.
Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan
politik dan merebut kedudukan politik biasanya dengan cara
konstitusional untuk melaksanakan programnya.3
Mendirikan partai politik (sebagai instrument yang sah
untuk ikut serta dalam pemerintahan, atau bahkan untuk
mengganti pemerintah) perlu diatur dengan undang-undang
otonomi daerah. Pendek kata UUD 1945 menjamin
kebebasan berkeyakinan politik bagi setiap warga negara,
dan kebebasan untuk memperjuangkan keyakinan politiknya
itu lewat lembaga-lembaga pengelolaan konflik yang ada
(misalnya parlemen).
Di negara-negara demokratis, partai politik sebagai
sarana untuk mewujudkan hak rakyat dalam menentukan
figure-figur yang akan menjadi pemimpinnya. Sedangkan di
negara-negara totaliter, partai didirikan oleh elit politik
dengan pertimbangan bahwa rakyat perlu dibina agar
tercapai stabilitas yang berkelanjutan.4 Oleh karena itu,
partai politik merupakan pilar yang sangat penting untuk
diperkuat pelembagaannya (the degree of
2 Tubagus Fahmi, Pasang Surat Partai Persatuan Pembangunan
(Tegal: DPC PPP Kab Tegal, 2006), h. 3. 3 Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2009), h. 404 4 Zainal Abidin Amir, Peta Islam Politik Pasca Soeharto (Jakarta:
LP3S, 2003), h. 19.
3
institutionalization) dalam setiap system politik yang
demokratis. Bahkan lebih lanjut Jimly menjelaskan bahwa
hal tersebut dikatakan oleh Schattscheider, “Modern
democracy is unthinkable save in terms of the parties”.5
Partai politik memerlukan komunikasi yang baik
terhadap publik. Dalam teorinya komunikasi adalah
merupakan aktivitas dasar dari seluruh interaksi
antarmanusia, karena tanpa komunikasi interaksi
antarmanusia baik secara perorangan, kelompok maupun
organisasi tidak mungkin terjadi. Komunikasi memainkan
peran penting dalam kehidupan manusia dan hamper setiap
saat manusia bertindak dan belajar dengan melalui
komunikasi termasuk dalam aktivitas politik, komunikasi
memainkan peran yang dominan, salah satunya hubungan
antarmanusia dalam rangka mencapai saling pengertian.6
Pentingnya komunikasi dalam aktivitas politik tidak
bisa dipungkiri, begitu juga halnya dalam suatu politik.
Setiap komunikasi politik yang dilakukan secara mencakup
pesan politik, komunikator politik, media atau saluran
politik, dan efek yang muncul ditengah khalayak akibat
terjadinya proses komunikasi politik. Di Indonesia
komunikasi politik sebagai disiplin ilmu, telah lama
tercantum dalam kurikulum ilmu sosial, baik dalam kajian
5 Jimly Asshididdqie, Pengantar Ilmu Hukum Tatanegara, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), h. 401. 6 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik Modul Kuliah, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), Tidak
diterbitkan, h. 1
4
ilmu komunikasi maupun dalam kajian ilmu politik.
Para komunikator politik digolongkan menjadi tiga:
politisi, profesional, dan aktivis. Ketiga golongan di atas
telah lama terlibat dalam kegiatan komunikasi politik.
Anggota DPR, Para Pejabat, Pengamat Politik (yang amatir
maupun professional) para aktivis partai politik melihat
dengan cermat fenomena yang terjadi, dengan demikian,
komunikasi sebagai proses politik, dapat diartikan sebagai
gejala-gejala yang menyangkut pembentukan kesepakatan
menyangkut bagaimana pembagian sumberdaya kekuasaan
atau dalam arti lain. Komunikasi politik adalah upaya
sekelompok manusia yang mempunyai orientasi, pemikiran
politik atau ideology tertentu dalam rangka menguasai atau
memperoleh kekuasaan.7
Menurut Rush dan Althoff, yang dikutip oleh Asep
Saeful Muhtadi dalam bukunya Komunikasi Politik
Indonesia. Komunikasi politik sebuah transmisi informasi
yang relevan secara politis dari suatu bagian system politik
kepada system politik yang lain, dan antara system sosial
dengan system politik merupakan unsur dinamis dari suatu
system politik, dan proses sosialisasi, partisipasi, serta
reikrutmen politik tergantung pada komunikasi.8
Sejumlah partai politik Islam dan berbasis massa
Islam dinilai perlu kerja keras mengahadapi Pemilu 2019.
7 Dan Nimmo, Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan dan
Meddia), (Bandung: Rosdakarya, 2005), cet 6, h. 30. 8 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008), h. 27
5
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum pada tahun 1999
partai Islam mendapatkan 34,2 persen suara, lalu pada
Pemilu 2004 mengalami peningkatan menjadi 43,27 persen
suara, namun pada Pemilu 2009 partai Islam mengalami
penurunan menjadi 30 persen suara, dan di tahun 2014 31.44
persen suara partai Islam.9
Dalam jumlah suara yang fantastis mencapai 622.744
suara sah dan 37.122 suara yang tidak sah. Disusul Golkar
121.868 suara, PDIP 113.298 suara, Gerindra 79.844 suara,
PKS 58.450 suara, Nasdem 49.996 suara, Hanura 49.771
suara, PKB 41.025 suara, PAN 35.195 suara, Demokrat
34.130 suara, PPP 33.693 suara, PKPI 10.608 suara, PBB
7.839 suara. Data Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Tangerang Selatan (Tangsel) menjelaskan Golkar dan PDIP
perolehan suara yang tertinggi di Pileg 2014 Tangerang
Selatan (Tangsel).10
Penurunan suara yang terus merosot yang dialami
Partai Bulan Bintang (PBB) mengharuskan partai berbasis
massa Islam ini berbenah dan terus meningkatkan
elektabilitasnya untuk menghadapi Pemilu 2019 mendatang.
Dalam hal merebut hati pemilih dengan komposisi peserta
pemilu seperti saat ini, ditambah lagi berdasarkan hasil
Komisi Pemilihan Umum Tangerang Selatan suara Pileg
9 Internet: Perolehan suara partai Islam tahun 1999-2014, diakses
pada tanggal 20 Oktober 2018,
https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id/amp/mlajoy 10
Internet: Perolehan suara Pileg 2014 Tangerang Selatan, diakses
pada tanggal 14 Agustus 2018, https://kabartangsel.com/inilah-hasil-
perolehan-suara-pemilu-legislatif-2014-di-tangerang-selatan/
6
12
1,8
68
11
3,2
98
79
,84
4
[]0
49
,99
6
49
,77
1
41
,02
5
35
,19
5
34
,13
33
,69
3
10
,60
8
7,8
39
020406080
100120140
2014 Tangerang Selatan Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan, bahwa PBB DPC
Tangerang Selatan mendapatkan suara terendah yaitu 7.839
suara di Tangerang Selatan.11
Gambar 1.1
Perolehan suara Pileg 2014 Tangerang Selatan.12
KPUD Tangsel telah menetapkan empat partai politik
baru memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu 2019
mendatang. Namun, Partai Bulan Bintang (PBB) dinyatakan
belum memenuhi syarat (BMS).13
Berdasarkan hasil dari
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tangerang
Selatan, bahwa Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
11
Internet: Perolehan suara Pileg 2014 Tangerang Selatan, diakses
pada tanggal 14 Agustus 2018, https://kabartangsel.com/inilah-hasil-
perolehan-suara-pemilu-legislatif-2014-di-tangerang-selatan/ 12
Internet: Perolehan suara Pileg 2014 Tangerang Selatan, diakses
pada tanggal 14 Agustus 2018, https://kabartangsel.com/inilah-hasil-
perolehan-suara-pemilu-legislatif-2014-di-tangerang-selatan/ 13
Internet: Partai Bulan Bintang belum memenuhi syarat, diakses
pada tanggal 20 Oktober 2018, https://www.merdeka.com/politik/data-
anggota-berbeda-dengan-kpu-pbb-tangsel-belum-penuhi-syarat.html
7
Cabang Tangerang Selatan hampir tidak lolos pemilu 2019,
karena ada beberapa syarat yang belum terpenuhi.14
Untuk pelaksananya, sebuah partai politik tidak begitu
saja melespaskan kendali. Setidaknya mereka akan
mempercayakan kepada humas yang lebih mengerti akan
pembentukan citra baik untuk khalayak. Tujuannya tidak
jauh agar lebih terkonsep dan lebi efektif efisien menarik
kontitusiensinya. Strategi kehumasan yang baik diharap
dapat menjembatani komunikasi politi antara partai politik
dengan pendukung.
Peran humas dalam politik bukan sekedar dirasakan
ole partai politik namun juga beberapa Negara yang
demokrasinya sudah mapan. Dalam melakukan konsultasi
kehumasan, partai politik juga dapat merancang strategi
yang baik dalam tunjuk aksi kepada publik dalam
meningkatkan kepercayaan.
Peran Hubungan Masyarakat (Humas) pada dasarnya
merupakan bidang atau fungsi tertentu oleh setiap
organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial
perusahaan maupun organisasi yang bersifat non komersial.
Mulai dari yayasan, perguruan tinggi, dinas militer, sampai
dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan
humas.15
14 Internet: Partai Bulan Bintang belum memenuhi syarat, diakses
pada tanggal 20 Oktober 2018, https://www.merdeka.com/politik/data-
anggota-berbeda-dengan-kpu-pbb-tangsel-belum-penuhi-syarat.html 15
M. Linggar Hanggoro, Teori & Profesi Kehumasan(serta Aplikasi
di Indonesia), (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet 2, h. 1.
8
Sebagai suatu bidang yang dianggap selalu
berhubungan dengan masyarakat sebagaian besar partai
menyadari akan pentingnya humas dalam suatu organisasi.
Dengan adanya fenomena tersebut, menunjukkan humas
sudah dianggap bagian yang cukup membantu
kelangsungan hidup partai politik. Penduduk Indonesia
mayoritas Islam, tetapi tidak menjadikan partai Islam
sebagai pilihan.
Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen
yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksananya,
yang melalui inteprestasi yang peka mengenai peristiwa-
peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan
publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan
itikad baik.16
Hubungan masyarakat (humas) merupakan bidang
atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi.
Humas yang merupakan terjemahan dari istilah Public
Relations menurut definisi kamus terbitan institute of Public
Relations (IPR), yakni keseluruhan upaya yang
dilanngsungkan secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan
saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.17
Sosok humas sangat penting dibalik keberlangsungan
16
Frazier Moore, Humas Membangun Citra dengan Komunikasi,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), cet 2, h. 6 17
M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2000), h. 2
9
sebuah partai politik. Segala bentu aktivitas partai politik
yang berusaha keras untuk mendongkrak perolehan suara
atau hanya sekedar mendapatkan kepercayaan publik.
Seorang humas yang baik dalam partai politik akan mengerti
bagaimana cara mengambil simpati dan simpatisan yang
baik. Seperti yang dijelaskan surat Al Anfal ayat 27, bahwa
jangan menghianati amanat yang sudah dipercaya hanya
untuk kepentingan sendiri.
يا أيها الذيه آمىىا ل تخىوىا للا
سىل وتخىوىا أماواتكم وأوتم تعلمىن والر
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Surat
Al Anfal ayat 27)
Berdasarkan fenomena dan data yang telah diuraikan
diatas, humas sebagai bagian yang esensi dalam memperluas
dukungan public atau kepercayaan publik bagi partai politik
teryata masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini masih
terlihat dari adanya permasalahan-permasalahan dalam tubuh
Partai Bulan Bintang (PBB) Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan yang terkait dengan pengelolaan publik.
Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian lebih
mendalam untuk mengetahui “Strategi Hubungan
Masyarakat (humas) Partai Bulan Bintang (PBB) Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan dalam
10
Meningkatkan Kepercayaan Publik”
B. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini agar pembahasan
tidak terlalu meluas dan terfokus pada satu permasalahan
saja. Oleh sebab itu penulis membatasi kajian ini pada
Strategi Hubungan Masyarakat (Humas) yang dilakukan
oleh Partai Bulan Bintang (PBB) Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan dalam meningkatkan kepercayaan publik.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji oleh
peneliti adalah:
1. Bagaimana Strategi Hubungan Masyarakat (Humas) Partai
Bulan Bintang (PBB) Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan dalam meningkatkan kepercayaan publik?
2. Bagaimana Peran Hubungan Masyarakat (Humas) Partai
Bulan Bintang (PBB) Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan dalam Meningkatkan Kepercayaan Publik?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan, diantaranya:
1. Untuk mengetahui strategi hubungan masyarakat (humas)
Partai Bulan Bintang (PBB) Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan dalam meningkatkan kepercayaan publik.
2. Untuk mengetahui Peran hubungan masyarakat (humas)
Partai Bulan Bintang (PBB) Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan dalam meningkatkan kepercayaan publik.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini dibagi ke dalam
11
dua aspek, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan menjadi acuan ilmiah maupun
referensi dalam pengembangan ilmu komunikasi, khususnya
pada tataran kajian komunikasi politik.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa yang berminat dalam kajian
strategi humas. Serta diharapkan dapat membantu Partai
Bulan Bintang sebagai bahan evaluasi.
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
pendekatan kualitatif, yakni peneliti berusaha untuk
memahami fenomena sedalam-dalamnya dan
membentuk pengertian sesuai dengan makna yang lazim
digunakan oleh subjek penelitian. Dalam hal ini peneliti
mengamati gejala pada keadaan alamiah dan tidak
memanipulasi fenomena yang diamatinya.18
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bersifat interperatif (menggunakan penafsiran) yang
melibatkan banyak metode, dalam menalah masalah
penelitiannya. Penggunaan berbagai metode ini sering
disebut trigulasi dimaksudkan agar ppeneliti
memperoleh pemahaman yang komprehnsif (holistic)
18
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi,
(Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), h.28.
12
mengenai fenomena yang ia teliti. Sesuai dengan prinsip
epistemology, peneliti kualitatif lazim menelah hal-hal
yang berada dalam lingkungan alamiahnya, berusaha
memahami, atau menafsirkan, fenomena berdasarkan
makna-makna yang orang berikan kepada hal-hal
tersebut.19
Disini peneliti lebih ditekankan dalam kualitas
data bukan kuantitas data. Adapun metode digunakan
adalah analisis deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan
yang sebenarnya dan dianggap akurat serta
menuangkannya dalam konteks penelitian ini.
2. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah salah satu cara pandang untuk
memahami kompleksitas dunia nyata.20
Penelitian ini
menggunakan paradigm konstruktivisme. Karakteristik
konstruktivisme adalah metodologi empiris logis dalam
pengertian luas dan ajakan untuk menerapkan kerangka
tersebut kedalam penelitian manusia. Konstruktivis
menyatakan bahwa manusia tidak menemukan atau
mendapatkan pengetahuan namun menyusun dan
membentuknya.21
Paradigma tersebut menyatakan bahwa indiviu
menginterprestasikan dan bereaksi menurut kategori
19
Deddy Mulyana dan Solatun, Metode Penelitian Komunikasi
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 5. 20
Dedy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru
Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 6. 21
Denzin and Licoln, Handbook of Qualitative Research,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 156-157
13
konseptual dari pikiran. Realitas tidak menggambarkan
diri individu namun harus dating disaring melalui cara
pandang orang terhadap realitas tersebut.22
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Partai Bulan
Bintang (PBB) Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan, dan yang menjadi objek dalam penelitian ini
adalah strategi hubungan masyarakat (Humas) yang
digunakan oleh Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan dalam meningkatkan
kepercayaan publik.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data
yang dilakukkan peneliti untuk mengamati atau
mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian
langsungnya, dan biasanya peneliti sebagai
partisipan dan observer dalam menyaksikan atau
mengamati suatu objek peristiwa yang sedang
ditelitinya.23
Dalam praktik penggunaannya, metode
observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis
sesuai dengan tingkat keterlibatan peneliti dalam
atau terhadap proses penelitian yaitu, observasi
22
Elvinaro Ardianto dan Bambang Q Anees, Filsafat Ilmu
Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 158. 23
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 221.
14
dengan ikut terlibat dalam kegiatan komunitas
yang diteliti (participant observation) dan
observasi tidak terlihat (non participant
observation). Participant observastion dibagi
menjadi dua jenis: pertama, peniliti yang
melibatkan diri secara total dalam setiap proses
dan aktifitas masyarakat yang ditelitinya (total
participant observation), yang kedua, peniliti ikut
mengambil bagian sampai tingkat tertentu dalam
kegiatan-kegiatan penting, namun hanya sebatas
melakukan pengamatan (active participant
observation).24
b. Wawancara
Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan
memperkuat data, maka peneliti melakukan wawancara
bebas terpimpin (Semi Structured Interview) yaitu
wawancara dengan menggunakan interview guide atau
pedomann wawancara yang dibuat berupa daftar
pertanyaan.25
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kumpulan
sejumlah besar fakta dan data tersimpan. Secara
detail bahan documentasi terbagi beberapa
macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku
24
Parwito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS,
2007), h. 114 25
Denzin, Norman K, Lincoln, Yvonna S, Handbook of Qualitative
Research, Dariyanto dkk (edisi terjemahan Indonesia), (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009)
15
atau catatan harian, memorial, kliping, dokumen
pemerintahan atau swasta, data di server dan
flashdisk, data tersimpan di website dan lain-lain.26
Adapun dalam penelitian ini, peneliti mengambil
dokumentasi pada Partai Bulan Bintang (PBB)
Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
I. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian ini penulis
melakukan pengecekan di perpustakaan Fakultas dan
perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Namun yang diteliti mahasiswa sebelumnya berbeda
denga nisi atau konten permasalahan yang penulis teliti.
Oleh karena itu karena itu untuk menghindari dari hal-hal
yang tidak diinginkan seperti mengikuti karya orang lain,
maka penulis mempertegas perbedaan antara masisng-
masing yang membahas humas. Penulis uraikan sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Penelitian sebelumnya. Perbedaan penulis dengan
penelitian sebelumnya.
26
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi
Akasra, 2013), h.175.
16
Skripsi yang berjudul “Strategi
Kampanye Humas Partai
Persatuan Pembangunan
(PPP) dan Partai Keadilan
Bangsa (PKB) dalam
Meningkatkan Citra Partai
Menjelang Pemilu 2014”, yang
ditulis oleh Elvira Hannum,
Jurusan dan Komunikasi
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Pada skripsi ini adalah peneliti
sama-sama mengangkat
strategi humas. Namun yang
membedakan adalah dengan
skripsi ini adalah memfokuskan
pada meningkatkan citra partai
menjelang Pemilu 2014.
Sedangkan penulis mengangkat
tentang meningkatkan
kepercayaan publik.
Yang kedua, skripsi yang
berjudul “Strategi Humas
Front Pembela Islam (FPI)
dalam Memperbaiki Citra
Publik Melalui Media Massa,
yang ditulis oleh Fitri Silvia,
Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Persamaan penelitian skripsi ini
terdapat pada strategi hubungan
masyarakat (humas) yang
digunakan, namun yang
membedakan adalah subjek dan
objek penelitian tersebut.
17
Yang ketiga, skripsi yang
berjudul “Strategi Public
Relation Politik Partai
Keadilan Sejahtera (PKS)
dalam Reformulasi Citra
Partai Menuju Pemilu 2014”.
Yang disusun oleh Sadam
Husen Salahudin, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Persamaan penelitian terdapat
pada konsep strategi
komunikasi yang digunakan.
Perbedaannya terdapat pada
subjek penelitiannya.
Yang keempat,, skripsi yang
berjudul “Strategi Komunikasi
dalam Pembentukan opini
public Partai Persatuan
Pembangunan pada Pemilu
Legislatif 2009” yang disusun
oleh Yuswita Lailah, Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Persamaan dengan
permasalahan yang peneliti
teliti adalah pada kajian
ilmunya yaitu strategi
komunikasi dan perbedaannya
adalah pada objek
penelitiannya. Jika Yuswita
tentang strategi komunikasi
dalam pembentukan opini,
maka penulis tentang strategi
humas dalam meningkatkan
kepercayaan publik.
18
J. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penulisan karya ilmiah
ini merujuk pada pedoman umum karya ilmiah civitas
akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Untuk memperoleh penulisan, maka sistematika
penulisan ini terdiri dari enam bab dan masing-masing
bab terdiri dari sub-bab dengan penyusunan sebagai
berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini akan memaparkan tentang latar
belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian yang
didalamnya terdapat penjelasan mengenai
metode penelitian, subjek dan objek
penelitian, teknik pengumpulan data yang
berupa wawancara, observasi,
dokumentasi, serta teknik analisis data.
Kemudian tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang
pengertian strategi, tahapan strategi.
Kemudian dalam bab ini juga akan
menguraikan pengertian humas, macam-
macam humas, strategi humas, peran
19
humas, komponen pembentuk strategi
humas, dan tahapan-tahapan dalam
kegiatan humas. Serta menjelaskan partai
politik, teori publik.
BAB III: GAMBARAN UMUM
Menjelaskan tentang gambaran umum
profil Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan.
Profil itu sendiri terdiri atas sejarah singkat
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan, Visi dan Misi,
Struktur Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
BAB IV: DATA DAN HASIL TEMUAN
Bab ini berisi data dan hasil temuan
strategi hubungan masyarakat (humas) dan
Peran Humas Partai Bulan Bintang (PBB)
Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan dalam meningkatkan kepercayaan
publik.
BAB V: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis dan pembahasan
strategi hubungan masyarakat (humas) dan
Peran Humas Partai Bulan Bintang (PBB)
Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
20
Selatan dalam meningkatkan kepercayaan
publik.
BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan
mengenai kesimpulan dan saran penulis.
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Humas
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), disebutkan bahwa strategi adalah Ilmu dan
seni menggunakan semua sumber daya bangsa-
bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu
diperang dan damai, atau rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.1
Kata strategi berasal dari akar kata bahasa
Yunani strategos yang secara harfiah berarti “seni
umum”, kelak term ini berubah menjadi kata sifat
strategia berarti “keahlian militer” yang belakangan
diadaptasikan ke dalam lingkungan bisnis modern.
Kata strategos bermakna sebagai:
1) Keputusan untuk melakukan suatu tindakan
dalam jangka panjang dengan segala akibatnya.
2) Penentuan tingkat kerentanan posisi kita dengan
posisi para pesaing (ilmu perang dan bisnis).
3) Pemanfaatan sumber daya dan penyebaran
informasi yang relatif terbatas terhadap
kemungkinan penyadapan informasi oleh para
1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), edisi ketiga, h. 1092.
22
pesaing.
4) Penggunaan fasilitas komunikasi untuk
penyebaran informasi yang menguntungkan
berdasarkan analisis geografi dan topografi.
5) Penemuan titik-titik kesamaan dan perbedaan
penggunaan sumber daya dalam pasar
informasi.2
Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani
strategia berarti “keahlian militer”. Dalam
lingkungan militer, “strategi” menjelaskan manuver
pasukan ke suatu posisi sebelum musuh berada di
posisi ini. Jadi, untuk manuver pasukan ini
diperlukan “gelar pasukan” sebagai persiapan
terakhir untuk menduduki posisi musuh, dan jika
pasukan telah terlibat kontak dengan musuh, maka
pusat perhatian pasukan diletakkan pada “taktik”.
Jadi, ketika kita bicara tentang strategi, maka
kegiatan utamanya adalah pengerahan pasukan.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan
(planning) dan manajemen (management) untuk
mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi
sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah
saja, melainkan harus mampu menunjukan
2 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 240.
23
bagaimana taktik operasionalnya.3
Sandra Oliver dalam bukunya strategy public
relation mendefinisikan strategi sebagai sebuah cara
untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir
menyangkut tujuan dan sasaran organisasi, ada
strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan
strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas.
Dia juga menggambarkan, strategi adalah jalan yang
dipilih oleh organisasi untuk diikuti dalam mencapai
misinya.4
Menurut Henry Mintzberg seperti yang
dikutip oleh Alo Liliweri, dalam buku yang berjudul
The Rise and Fall of Strategic Planning (1994),
menunjukkan bahwa orang menggunakan term
“strategi” dalam beberapa cara berbeda namun pada
umumnya mencakup empat makna:5
1) Strategi adalah sebuah rencana, “bagaimana”,
suatu cara untuk mendapatkan sesuatu dari sini
atau dari sana.
2) Strategi adalah pola tindakan dari waktu ke
waktu misalnya, sebuah perusahaan yang secara
teratur memasarkan produknya yang sangat
mahal sehingga harus menggunakan strategi
3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset), 2011, h. 32. 4 Sandra Oliver, Strategi Public Relation, (Jakarta: Erlangga, 2007),
h. 2. 5 Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011), Edisi Pertama, Cet ke-1, h. 242.
24
high-end (dari awal sampai akhir tetap mahal
demi menjamin nama produk).
3) Strategi adalah suatu posisi yang mencerminkan
keputusan untuk menawarkan produk atau jasa
tertentu di pasar tertentu.
4) Strategi adalah perspektif terhadap visi dan arah
terhadap visi.
Dari beberapa definisi strategi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli komunikasi, maka
penulis menarik kesimpulan bahwa strategi
merupakan proses perencanaan atau sebuah cara
untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
Strategi bukan hanya perencanaan atau planning,
melainkan strategi juga menunjukan bagaimana
mengimplementasikan langkah-langkah yang tepat
secara sistematis, efektif, dan efisien sehingga
memudahkan dalam proses pelaksanaannya. Strategi
menjadi acuan untuk mencapai hasil yang
diharapkan oleh sebuah perusahaan, organisasi,
maupun lembaga.
b. Tahapan-tahapan Strategi
Menurut Fred R. David, strategi tidak cukup
hanya perumusan konsep dan implementasi
terhadap strategi tersebut melainkan dalam strategi
juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang
25
telah dilakukan berhasil atau tidak. Ada tiga tahapan
strategi6, yaitu:
1) Formulasi Strategi (strategy formulation)
Langkah pertama yang dilakukan adalah
merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah
termasuk di dalamnya adalah pengembangan
tujuan, mengidenfitikasi peluang dan ancaman
eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan
secara internal, menetapkan suatu objektifitas,
memulai strategi alternatif dan memilih strategi
untuk dilaksanakan.
2) Implementasi Strategi (strategy implementation)
Setelah merumuskan dan memilih strategi
yang ditetapkan, maka langkah berikutnya
melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut.
Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah
dipilih sangat membutuhkan komitmen dan
kerjasama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak
maka proses formulasi dan analisis strategi tidak
memiliki tujuan yang berguna.7
3) Evaluasi Strategi
Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi
implementasi strategi. Evaluasi strategi
diperlukan karena keberhasilan yang dapat
6 Fred R. David, Manajemen Strategik, alih bahasa Novita Puspasari
dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h. 4. 7 Fred R. David, Manajemen Strategik, alih bahasa Novita Puspasari
dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h. 4.
26
dicapai dan dapat diukur untuk menetapkan
tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur
strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh
suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan
untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah
dicapai.
Ada tiga macam langkah dasar untuk
mengevaluasi strategi, yaitu:
a) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal
yang menjadi dasar strategi. Adanya perubahan
yang diadakan menjadi satu hambatan.
pencapaian tujuan. Begitupula dengan faktor
internal yang diantaranya strategi efektif atau
hasil implementasi yang buruk dapat berakibat
buruk pula bagi hasil yang akan dicapai.
b) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang
diharapkan dengan kenyataan. Prosesnya dapat
dilakukan dengan menyelidiki penyimpanan dari
rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan
menyimak kemajuan yang dibuat kearah
pencapaian sasaran yang dinyatakan.
c) Mengembalikan tindakan korektif untuk
memastikan bahwa prestasi sesuai dengan
rencana. Dalam hal ini tidak harus strategi yang
ada yang ditinggalkan atau harus merumuskan
strategi yang baru.
27
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi
Faktor yang mempengaruhi strategi adalah
sebagai berikut:
1) Lingkungan
Lingkungan tidak pernah berada pada
satu kondisi dan selalu terjadi perubahan yang
berpengaruh sangat luas terhadap gejala sendi
kehidupan manusia. Sebagai individu dan
masyarakat, tidak hanya kepada cara berfikir,
tetapi juga tingkah laku, kebiasaan, kebutuhan,
dan pandangan hidup.
2) Lingkungan Organisasi
Lingkungan Organisasi mencakup segala
sumber daya dan kebijakan organisasi yang ada.
3) Kepemimpinan
Seorang pemimpin adalah orang yang
tertinggi dalam mengambil suatu keputusan.
Oleh karena itu, pemimpin dalam menilai
perkembangan yang ada dalam lingkungan,
baik internal maupun eksternal sangat berbeda.8
8 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008), h. 29.
28
2. Humas
a. Pengertian Humas
Menurut Frank Jefkins Humas atau public
relations (PR) adalah semua bentuk komunikasi
yang terencana, baik itu ke dalamm maupun ke luar,
antara organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.9
Menurut (British) Institute of Public
Relations Humas adalah keseluruhan upaya yang
dilakukan secara terencana dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik (good will) dan saling pengertian antara suatau
organisasi dengan segenap khalayaknya. Menurut
The Statement of mexico praktik PR atau humas
adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang
menganilisis berbagai kecendrungan,
memperkirakan setiap kemungkinan
konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran
kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan
progam-program tindakan yang terencana untuk
melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan
khalayaknya.10
9 Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima
(Jakarta: Erlangga, 2003), h. 10. 10
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima
(Jakarta: Erlangga, 2003), h. 9-10.
29
Definisi mengenai humas atau public
relations (PR), menurut para ahli sampai saat ini
belum ada satu kesepakatan secara tegas, karena
disebabkan banyaknya definisi humas yang telah
dirumuskan oleh para pakar atau ahli maupun
professional humas, terjadinya perbedaan batasan
pengertian tentang humas, dan sesuatu yang
menunjukan baik secara teoritis maupun praktisi
bahwa kegiatan kehumasan itu bersifat dinamis dan
fleksibel terhadap perkembangan masyarakat yang
mengikuti zaman.11
Meskipun ada perbedaan dalam penekanan
unsur-unsur pokoknya dalam setiap definisi humas
di atas, yakni baik batasan pengertian humas yang
berasal dari (British) Institute of Public Relations,
The Statement of Mexico, maupun menurut Frank
Jefkins, definisi humas banyak kesamaannya, yaitu
unsur-unsur utamanya yang menyangkut fungsi
manajemen, suatu proses mencakupi hubungan
timbal balik antara organisasi dan publiknya,
analisis data evaluasi melalui penelitian lapangan
terhadap sikap, opini kecendrungan sosial, untuk
mengkomunikasikannya kepada pihak manajemen
atau pimpinan, konseling manajemen agar dapat
dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata cara kegiatan
11
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), cet 4, h. 16-17.
30
dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam
konteks demi kepentingan bersama bagi kedua belah
pihak, pelaksaaan atau menindaklanjuti program
aktivitas yang terencana, mengkomunikasikannya,
dan mengevaluasi, kemudian perencanaan agar
saling pengertian dan penerimaan dari pihak
publiknya (internal dan eksternal) sebagain hasil
akhir dari aktivitas humas. Jadi unsur utama
menunjukan adanya hubungan kait mengait secara
holistik yang merupakan proses berkesinambungan
dalam fungsional humas yang integral dengan
manajemen organisasi, dalam upaya mencapai
tujuan dan sasaran utama organisasi.12
Menurut Edward L. Bernay humas
mempunyai tiga fungsi utama yaitu memberikan
kepada masyarakat, melakukan untuk mengubah
sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung,
berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan
perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan
sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.13
b. Peranan Humas
Peranan humas adalah mengatur lalu lintas,
sirkulasi informasi, interna dan eksternal, dengan
memberikan informasi serta penjelasan seluas
12
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), cet 4, h. 19. 13
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), cet 4, h. 20.
31
mungkin kepada publk mengenai kebijakan
program, tindakan suatu organisasi agar dapat
dipahami sehingga memperoleh publiv support and
public acceptness.14
Kegiatan public relations (humas) yang
dikonsep dan operasionali oleh sebuah organisasi,
meskipun pada hakikatnya mempunyai persamaan,
dalam hal-hal tertentu memiliki perbedaan-
perbedaan yang disebabkan oleh jenis organisasi
yang berbeda.15
Peranan Humas yang ruang
lingkupnya antara lain meliputi aktivitas:
1) Hubungan Internal (Membinan hubungan ke
dalam public internal)
Hubungan internal adalah bagian
khusus dari public relations yang membangun
dan mempertahankan hubungan yang baik dan
saling bermanfaat antara manajemen dan
kartyawan suatu organisasi menguntungkan
kesuksesan.
Ahli hubungan internal bekerja di
bagian “komunikasi karyawan”, hubungan
karyawan” dan hubungan internal”. Dengan
tujuan agar karyawan tetap mmendapat
14
F. Rachmadi, Public Relations: Teori dan Praktek aplikasi dalam
badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1992), h. 22 15
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat (Suatu Studi
Komunikologis), h. 37.
32
informasi bbaru dan tetap termotivasi, serta
menciptakan kultur organisasi.16
Public Internal adalah publik yang
mmenjadi bagian dari unit/perusahaan atau
organisasi itu sendiri. Dan mampu
mengidentifikasi atau mengenal hal-hal yang
menimbulkan gambaran negatif di
masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan
oleh organisasi.17
2) Hubungan Eksternal (Membina Hubungan ke
luar/public eksternal)
Hubungan eksternal adalah public
(masyarakat umum). Tugas terpenting dalam
hubungan eksternal adalah mengadakan
komunikasi yang efektif yang sifatnya
informative dan persuasif yang ditunjukan
kepada publik diluuar suatu badan atau
lembaga. Informasi yang diberikan harus
didasarkan kepada kejujuran serta dengan
fakta.18
Peran Humas menurut Cultip dan Center
dalam buku rosday Ruslan menjelaskan bahwa
communicator, penghubungan antara organisasi atau
16
Scott M. Cultip, Allen H. Center, Glen m. Broom, Effective Public
Relations, h. 11 17
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsep dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 24-25. 18
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi, (Jakarta: PT Graha Grapindo Persada), h. 22-23.
33
lembaga yang diwakili dengan publiknya. Dari
uraian tersebut dijelaskan humas berperan sebagai
perwakilan perusahan dalam melakukan komunikasi
dengan publik internal dann eksternal.19
Kemudian membina Relationship, yaitu
berupaya membina hubungan yang positif dan
saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
Dalam hal ini humas berperan dalam melakukan
pendekatan hubungan baik dengan publik.20
Lalu peranan back up management, yakni
sebagai pendukung dalam fungsi manajemen
organisasi atau perusahaan. Humas memiliki
peranan sebagai pendukung organisasi yang selalu
sigap dalam menjalankan tugas dari atas
perusahaan.21
Dan selanjutnya adalah membentuk
corporate image, artinya peranan humas berupaya
menciptakan citra bagi organisaasi atau lembaganya.
Dalam hal ini humas berperan menjaga dan
19
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.
20 20
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.
20 21
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.
20
34
menciptakan citra yang positif terhadap perusahaan
dimata publik.22
Menurut Dozier & Broom (1995) bahwa
peranan public relations dibagi empat kategori
dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut:
1) Expert prescriber
Sebagai praktisi ahli public relations yang
berpengalaman dan memiliki kemampuan
tinggi dapat membantu untuk mencari solusi
dalam penyelesaian masalah hubungan dengan
publikya (public relationship).
2) Communication fasilatator
Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai
komunikator atau mediator untuk membantu
pihak manajemen dalam hal untuk mendengar
apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
publiknya dari organisasi bersangkutan,
sekaligus harus mampu menjelaskan kembali
keinginan, kebijakan dan harapan organisasi
kepada pihak publiknya.
3) Problem solving procces fasilatator
Peranan praktisi PR dalam hal proses
pemecahan persoalan public relations ini,
merupakan bagian tim manajemen untuk
22
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.
20
35
membantu pimpinan organisasi baik sebagai
penasehat (adviser) sehingga mengambil
tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah dihadapi
secara rasional dan professional.
4) Communication technician
Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR
professional sebelumnya yang terkait erat
dengan fungsi dan peranan menajemen
organisasi. Sedangkan dalam perananan
communication technician ini sebagai journalist
in resident yang hanya menyediakan layanan
teknis komunikasi atau dikenal dengan method
of communication in organization dan sistem
komunikasi dalam organisasi tergantung dari
masing-masing bagian atau tingkatan (level),
yaitu secara teknis komunikasi, baik arus
maupun media komunikasi dipergunakan dari
tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda
dari bawahan ke tingkat atasan. 23
c. Tujuan Humas
Tujuan dari humas disini adalah
mengembangkan hubungan yang harmonis dengan
pihak lain yakni public (umum, masyarakat). Selain
itu tujuannya adalah untuk menciptakan, membina
23
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), Cet. 4, h. 21.
36
dan memelihara sikap budi yang menyenangkan
bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan
dengan publik di lain pihak dengan komunikasi
yang harmonis dan timbal balik24
d. Macam-Macam Humas
Kajian dan ilmu komunikasi kehumasan
semakin berkembang yang ditandai dengan semakin
banyak permasalahan manajemen yang terselesaikan
dengan pendekatan kehumasaan. Pendekatan
kehumasan telah memasuki bermacam-macam
sector. Mulai dari sector bisnis dan industry, sector
pemerintahan, sector sosial, pendidikan, kesehatan,
politik, dan sebagainya. Sektor-sektor tersebut
menggunakan humas sebagai bagian dari
manajemen, sehingga munculnya bermacam-macam
umas. Akan dibhas 3 macam humas yakni humas
industry dan bisnis, humas pemerintahan, dan
humas sosial. Penjelasannya sebagai berikut.25
1) Humas Industri dan Bisnis
Humas industry dan bisnis telah
diterima oleh perusahaan-perusahaan besar.
Humas yang merupakan fungsi manajemen
turut menentukan suksesnya operasi suatu
perusahaan. Humas industry tidak dapat
24
H.A.W Widjaja, Komunikasi: Komunikasi & Hubungan
Masyarakat, cet ke 5, h. 55. 25
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2002), h. 37-43.
37
dilepaskan dari prinsip ekonomi dan
keuntungan (profit). Dengan demikian, humas
industry harus memiliki suatu daftar prioritas,
sehingga sumber daya yang tersedia dapat
dipergunakan seefisien mungkin untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.26
2) Humas Pemerintahan
Humas pemerintahan pada dasarnya tidak
bersifat politis. Humas di institusi pemerintahan
dibentukk untukk mempublikasikan kebijakan-
kebijakan yang dijalankan. Memberi informasi
secara teratur mengenai kebijakan, rencana-
rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta
memberi pengertian kepada masyarakat
tentang peraturan dan perundang-undangan dan
segala sesuatu yang berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakat. Humas dalam
pemerintahan dan politik tidak dapat dilepaskan
dari opini publik.
3) Humas Sosial
Banyak aktivitas yang menyangkut
kesejahteraan umum terpisah dari implikasi-
implikasi komersial yang biasa. Humas adalah
subjek yang sangat luas. Misi utama humas
26
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2002), h. 37-43.
38
adalah mengembangkan saling pengertian,
kepercayaan, dan bantuan atau kerja sama.
Praktik humas dalam organisasi-
organisasi sosial, latar belakang, dan
penerapan-penerapannya terbagi kedalam
humas penegak hukum yaitu termasukk humas
yang berada dalam kepolisian, humas organisasi
kegamaan yaitu organisasi-organisasi
keagamaaan yang sekarang muali menyadari
pentingnya media massa untuk mencapai
jamaah dan memprogandakan doktri-doktrin
mereka, humas profesi yaitu profesi kedokteran,
dan berbagai macam-macam profesi yang tidak
kalah menggunakan humas untuk
berkomunikasi dengan masyarakat, humas
organisasi sukarela yaitu ada banyak organisasi
sukkarela, puluhan, ratusan bahkan mungkin
ribuan, dan kebanyakan mereka
membutuhkandana terus menerus.27
3. Strategi Humas
a. Pengertian Strategi Humas
Menurut Ahmad S. Adnanputra pakar humas
dalam naskahnya berjudul PR Strategy, mengatakan
bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu
rencana (plan), sedangkan rencana merupakan
27
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Hubungan Masyarakat, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2002), h. 37-43.
39
produk dari suatu perencanaan (planning), yang
pada akhirnya perencanaan adalah suatu fungsi
dasar dari proses manajemen, selain perencanaan
yang dimiliki oleh manajemen, terdapat beberapa
unsur perorganisasian (organizing) termasuk
struktulisasi, pengawakan (staffing), pengarahan
(directing), dan pengendalian (controlling). Semua
unsur manajemen haruss berjalan dengan baik agar
tujuan bersama dapat tercapai dan sesuai dengan apa
yang diinginkan serta mencegah terjadinya
kekeliuran dari apa yang direncanakan semula.28
Mengacu pada pola strategi humas, maka
menurut Ahmad. S Adnaputra strategi humas adalah
alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh
guna mencapai tujuan public relations rangka suatu
rencana public relations. Humas bertujuan untuk
menegakan dan mengembangkan suatu “citra yang
mengungtungkan ; (favourable image) bagi
organisasi terhadap khalayak sasaran yang terkait
yaitu public internal dan eksternal (stakeholders).
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka strategi
kegiatan humas yang diarahkan ada upaya
menciptakan persepsi stakeholder. Jika strategi
dalam menciptakan persepsi tersebut berhasil
dilakukan maka akan memperoleh keuntungan dari
28
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet 4, h. 120.
40
stakeholder sebagai khalayak sasarannya dan akan
tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan.29
Berikut ini ada empat langkah yang dapat
dilakukan Public Relations, yaitu identifikasi
permasalahan, perencanaan dan program aksi dan
komunikasi serta evaluasi program.30
1) Indentifikasi permasalahan, pada langkah ini
praktisi public relations mengindentifikasi dan
mendefinisi permasalahan organisasi dengan
melakukan penelitian dan pengumpulan data
secara terus menurus serta melibatkan dirinya
untuk terjun langsung dipermasalahan apapun
terkait organisasi.
2) Perencanaan dan program, setelah mengetahui
masalah dan penyebab masalah muncul,
selanjutnya public relations menyusun rencana
untuk mengatasi masalah itu dengan membuat
program-program berisi rencana beserta
program-program yang akan dilakukan hingga
anggarannya.
3) Aksi dan komunikasi, langkah aksi dan
komunikasi dilakukan setelah menyusun
keperluan yang telah terbentuk melalui program
penanganan masalah.
29
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi, h. 121. 30
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsepsi dan
Aplikasi, h. 128.
41
4) Evaluasi program, seorang praktisi public
relations harus melakukan evaluasi setelah
melakukan kegiatan dalam mengatasi
masalah.31
b. Komponen Pembentuk Strategi Humas
Strategi humas dibentuk melalui dua
komponen yang saling terkait. Pertama, komponen
sasaran (satuan atau segmen yang akan digarap)
pada umumnya adalah stakeholder dan publik yang
mempunyai kepentingan yang sama. Seberapa jauh
sasaran menyandang opini bersama, mengandung
potensi kontrofersial dan mempengaruhinya bagi
masa depan organisasi yang menjadi perhatiann
publik sasarannya. Kedua, komponen sarana
(paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu
sasaran) berfungsi untuk menggarap kearah posisi
atau dimensi yang menguntungkan, melalui pola
dasar “the 3 CS Option” conservation
(menguntugkan terhadap opini yang aktif pro-
proponen, change (mengubah) terhadap opini yang
aktif kontra openen, dan crystallization
(mengristalisasi) terhadap opini pasif uncommitted
dari stakeholder yang disegmentasikan menjadi
publik sasaran. Setiap unsur dapat ditempuh melalui
jalur taktikal atau strategi humas, yaitu setiap
31
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsepsi dan
Aplikasi, h. 128.
42
komponen sarana yang ditempuh melalui jalur
membeli (purchaging), jalur penekanan atau
kekuatan (preasurre and power), jalur membujuk
persuation dan jalur merangkul (patronage).32
Proses penyusunan humas menurut Ahmad. S
Adnanputra yang berkaitan dengan fungsi-fungsi
humas secara integral melekat pada manajemen
suatu irganisasi atau lembaga yaitu dengan
mengidentifikasi permasalahan yang muncul,
indentifikasi unit-unit sasarannya, mengevaluasi
mengenal pola dan kader sikap tindak unit sebagai
sasarannya, mengidentifikasi tentang struktur
kekuasaan pada unit sasaran, pemilihan opsi atau
unsur taktikal strategi humas, mengidentifikasi dan
mengevaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan
atau peraturan pemerintahan dan langkah terakhir
adalah menjabarkan strategi humas dan takti atau
cara menerapkan langkah-langkah program yang
telah direncanakan, dilaksanakan,
mengkomunikasikan, dan penilaian evaluasi hasil
kerja.33
Setelah melalui tahapan proses penyusunan
strategi humas, perlu mengetahui komponen-
komponen sebagai pembentuk strategi dalam
32
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi, konsepsi dan Aplikasi, h. 122-125. 33
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi, h. 127-128
43
pembentukan strategi koorporate akan dipengaruhi
oleh unsur tertentu yang berkaitan dengan
lingkungan, kondisi, isi atau arah, tujuan dan
sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya
dibedakan yaitu secara makro dipengaruhi oleh
unsur-unsur kebijaan umum (public police), budaya
(culture) yang dianut, sistem perekonomian dan
teknologi yang dikuasai oleh organisasi. Secara
mikro tergantung dari misi organisasi, lembaga atau
perusahaan, sumber-sumber yang dimiliki, sistem
pengorganisasian, dan program jangka pendek atau
jangka panjang serta tujuan yang ingin dicapai.34
c. Model Perencanaan Humas
Menurut Frank Jefkins yang dikutip oleh
Daniel Yadin dalam buku public relations, salah
satu model perencanaan humas adalah apa yang
disebut sebagai model enam langkah. Model ini
sudah diterima secara luas oleh praktisi humas
profesional. Adapun keenam tahapan tersebut yaitu
sebagai berikut.35
1) Pengenalan situasi
Kunci utama dalam menyusun suatu
rencana secara logis adalah pemahaman terhadap
situasi yang ada. Ada beberapa tujuan humas
34
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi, h. 128 35
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima,
(Jakarta: Erlangga, 2003), h. 56
44
yang ingin dicapai adalah mengubah sikap
negative menjadi positif yang diharapkan
menumbuhkan pengetahuan yang akan menjadi
pemahaman. Untuk memahami situasi yang ada
degan menggunakan satu metode yaitu
pengumpulan pendapat atau studi sikap (attitude
study). Maka akan dapat mengenali masalah
yang ada serta mencari cara untuk
memecahkannya.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan
memahami situasi yang ada. Humas harus
mengetahui situasi yang berada disekitar,
terutama salah satu tujuan yang ingin dicapai
humas adalah mengubah sikap negatif menjadi
positif. Dengan mengubah sikap menjadi positif,
diharapkan dapat dengan mudah menerima
pengetahuan yang menumbukan pemahaman.
Metode pengumpulan data merupakan metode
yang sangat tepat untuk diterapkan dalam
pengenalan situasi yang ada. Dengan mengetahui
pendapat dari satu dengan lainnya yang berbeda,
akan diperoleh berbagai masalah yang berbeda
pula. Setelah mengetahui masalah yang ada
kemudian diperoleh solusi untuk permasalahan
2) Penetapan Tujuan
Dari sekian banyak tujuan dalam kegiatan
humas, beberapa diantaranya adalah untuk
45
mengubah citra umum di mata khalayakk, untuk
menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai
oleh organisasi kepada masyarakat luas, untuk
memperbaiki hubungan antara organisasi dengan
khalayaknya, untu menyebarluaskan informasi
mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan
organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Mengingat jenis dan karakter organisasi itu
berbeda-beda, maka tujuannya pun sangat
bervariasi dan tidak terbatas.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan
penetapan tujuan. Semua organisasi memiliki
tujuan yang ingin dicapai dan humas membantu
dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut.
Banyak langkah yang harus dilakukan untuk
mencapaii tujuan, terutama keinginan dan
harapan yang ingin dicapai organisasi kepada
khalayaknya. Kegiatan humas membantu
membangun citra organisasi di mata khalayaknya
dan membangun yang baik diantara keduanya.
3) Definisi Khalayak
Pentingnya bagi suatu organisasi mengenali
dan mambatasi khalayakya. Sebesar apapun
suatu organisasi tidak mungkin menjangkau
semua orang. Walaupun beberapa jenis khalayak
masih dapat dijangkau dengan teknologi dan
berbagai macam media.
46
Untuk menyusun rencana yaitu dengan
mengenali khalayak. Setiap organisasi pasti
mengharapakan organisasinya, tersebar luas dan
menjangkau semua orang. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan munculnya
berbagai macam media yang membantu
memberikan indormasi kepada khalayak,
organisasi juga memilih teknologi dan media
untuk menjangkau beberapa khalayak yang luas.
Dengan bantuan teknologi dan media, khalayak
dapat mengetahui pemahaman yang diinginkan
mengenai organisasi. Dalam mmembatasi
khalayak yang terdiri dari berbagai macam
lapisan masyarakat, organisasi membataasi agar
upaya menjangkau khalayak luas dapat terwujud.
4) Pemilihan Media dan Teknik-Teknik PR
Salah satu contoh media yaitu jurnaslis,
sedangkan sebagai tekniknya yaitu
penyelenggaraan acara resepsi pers. Baik
kampanye periklanan amupun kampanye humas
sama-sama dapat menggunakan berbagai macam
media. Kampanye periklanan biasanya terbatas
pada media-media tertentu yang diharapkan,
dunia humas dapat menggunakan berbagai media
khusus seperti jurnal-jurnal internal, bulletin,
atau sekedar majalan dinding.
47
Untuk menyusun rencana yaitu dengan
pemilihan media dan teknik-teknik. Tidak hanya
dengan kampanye periklanan yang muncul
diberbagai media, humas melakukan kampanye
sama halnya dengan periklanan. Baik Kampanye
periklanan maupun humas sama-sama
menggunakan media sebagai penghubung kepada
khalayak. Akan tetapi, terdapat perbedaan dari
keduanya yaitu kampanye periklanan
menggunakan media tertentu untuk mewujudkan
keinginan yang ingin dicapai secara maksimal
dan humas hanya mmenggunakan media-media
khusus. Dalam pelaksanaannya kampanye
periklanan hanya bekerja sama dengan pimpinan
media saja, sedangkan humas bekerjasama
dengan jurnalis, editor, maupun pimpinan media.
5) Perencanaan Anggaran
Dalam perencanaan anggaran dapat
dipahami bahwa humas merupakan kegiatan
yang padat karya, sehingga pengeluaran terbesar
dihabiskan untuk membayar pemakaian jam kerja
yaitu gaji pegawai. Pengeluaran lain yang cukup
besar termasuk pemakaian alat operasional.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan
perencanaan anggaran. Banyaknya kegiatan tidak
terlepas dari banyaknya anggaran yang harus
dikeluarkan. Anggaran dana harus dipersiapkan
48
secara matang dan professional agar berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan yang
direncanakan. Apabila angaran dan tidak
dirancang dengan baik dan benar, maka akan
menghambat keseluruhan aktivitas. Pengeluaran
untuk membbayar gaji pegawai yang memiliki
jam kerja padat maupun pemakaian alat
operasional. Pemakaian alat operasional memiliki
pengeluaran yang besar sebagai alat pendukung
kerja. Baik pegawai maupun alat kerja yang
dipakai aktivitas merupakan faktor yang harus
selalu diperhatikan. Apabila anggaran dana tidak
dirancang dengan baik dan benar, maka akan
menghambat keseluruhan aktivitas. Setiap
aktivitas yang dilakukan akan sulit untuk
dilaksanakan karena terbatas dengan anggaran,
maka sangat penting untuk diperhatikan.
6) Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil merupakan faktor yang
keenam. Mengevaluasi berbagai hasil yang telah
dicapai dengan teknik-teknik penelitian yang
digunakan untuk mengenali situasi. Metode-
metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada
tahap perencanaan. Target-target untuk mencapai
tujuan dapat digunakan sebagai tolok
perbandingan, baijk untuk mengetahui apakah
49
citra organisasi dengan khalayaknya sudah lebih
baik, serta hasil-hasil nyata telah dicapai.
Untuk menyusun rencana terakhir yaitu
dengan pengukuran hasil. Setelah perencanaan-
perencanaan kegiatan humas dilakukan, maka
dapat mengevaluasi berbagai hasil yang telah
dicapai dengan lebih mengenal khalayak dan
situasi untuk memberikan pemahaman dalam
mengubah sikap. Hasilnya dapat dilihat dari
apakah tercapainnya upaya dalam memperbaiki
citra organisasi di mata khalaya, tercapainya
tujuan-tujuan yang diharapkan atau diinginkan,
serta terciptanya hubungan yang baik antara
organisasi dengan khalayak.
B. Kepercayaan Publik
1. Kepercayaan
a. Pengertian Kepercayaan
Menurut Luarn dan Lin dalam Erna
Ferrinadewi, kepercayaan adalah sejumlah
keyakinan spesifik terhadap integritas (kejujuran
pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati
janji). Benevolence (perhatian dan motivasi yang
bertindak sesuai dengan kepentingan yang
mempercayai mereka). Competency (kemampuan
pihak yang dipercaya untuk melaksanakan
50
kebutuhan yang mempercayai) dan Predictability
(konsistensi perilaku pihak yang dipercaya).36
Dalam konsep relationship marketing,
kepercayaan merupakan salah satu dimensi dari
relationship marketing untu menentukan sejauh
mana yang dirasakan suatu pihak mengenai
integritas dan janji yang ditawarkan piha lain.
Kepercayaan terhadap merek terbentuk dari
pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya
suatu pengalaman konsumsi dapat didefinisikan
sebagai kesadaran dan perasaan yang dialami
konsumen selama pemakaian produk atau jasa.37
Kepercayaan adalah hal yang sangat
penting khususnya bagi perusahaan penyedia jasa,
karena mereka menjajikan konsumennya atas
pembelian produk yang tidak dapat dilihat, dimana
konsumen membayar sebelum merasakannya.
Kepercayaan penting bagi perusahaan karena
sebuah perusahaan tidak dapat membangun
hubungan yang sebenarnya tanpa ada
kepercayaan.38
Kepercayaan adalah kunci sukse untuk
melanjutkan usaha, terutama dibidang jasa. Apabila
36
Ferinadewi Erna, Merek dan Psiokologi Konsumen, h. 147. 37
Fandy Tciptono, Perspektif Manajemen Pemasaran Kontemporer,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2000), h. 74. 38
Farida Jasfar, Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu, (Bogor:
Ghalia Indah, 2009), h. 163.
51
perusahaan tidak mampu membina dan
mempertahankan kepercayaan konsumen, maka
sangat sulit bagi perusahaan untuk mengembalikan
kepercayaan ini. Oleh karena itu, perusahaan harus
selalu membina komunikasi dengan konsumen dan
selalu berusaha untuk memuaskannya, dengan
menangani keluhan-keluhannya dengan bijaksana.39
39
Farida Jasfar, Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu, h. 199.
52
C. Kerangka berpikir
Adapun kerangka berpikir yang digunakan penulis yaitu
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Latar Belakang Masalah
Sosok humas berlangsung sangat pentng dibalik
keberlangsungan sebuah partai politik. Seorang humas
yang baik dalam partai politik akan mengerti
bagaimana cara mengambil simpati dan simpatisan
yang baik. Berdasarkan data adanya permasalahan-
permasalahan dalam tubuh Partai Bulan Bintang
Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan yang
terkait dengan pengelolaan publik. Oleh karena itu
penulis tertarik dengan penelitian ini.
Teori Umum
Konsep yang penulis gunakan
adalah Dozier & Broom (1995)
bahwa peranan public relations
dibagi empat kategori dalam suatu
organisasi, yaitu sebagai berikut:
(Expertprescriber, communication
fasilatator, problem solving process
fasilatator dan communication
technician.
Teori Khusus
Penulis lebih memfokuskan
konsep tersebut ke dalam teori
khusus yaitu enam langkah
model perencanaan humas oleh
Frank Jekfkins. (Pengenalan
situasi, penetapan tujuan,
definisi khalayak, pemiihan
media dan teknik-teknik PR,
perencanaan anggaran, dan
pengukuran hasil) Hasil yang diharapkan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan memiliki
pengetahuan dalam hal: strategi dan perannya
humas Partai Bulan bintang dewan pimpinan
cabang dalam meningkatkan kepercayaan.
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa yang berminat
dalam kajian strategi humas. Serta diharapkan
dapat membantu Partai Bulan Bintang sebagai
bahan evaluasi.
53
BAB III
GAMBARAN UMUM
PARTAI BULAN BINTANG DEWAN PIMPINAN
CABANG TANGERANG SELATAN
A. Sejarah Berdirinya Partai Bulan
Bintang
1. Latar Belakang
Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai
politik Indonesia yang berasaskan Islam berdiri pada
tanggal 17 Juli 1998 di Jakarta dan dideklarasikan pada
hari Jumat tanggal 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-
Azhar Kemayoran Jakarta.
Partai Bulan Bintang didirikan dan didukung oleh
ormas-ormas Islam tingkat Nasional yaitu Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Ikatan
Cendakiawan Muslim Indonesia (ICMII), Badan
Koordinasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren
Indonesia (BKSPPI), Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI),
Forum Silaturahmi Ulama, Habaib dan Tokoh
Masyarakat (FSUHTM), Persatuan Islam (PERSIS),
Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Umat
Islam (PUI), Perti, Al-Irsyad, komite untuk Solidaritas
Dunia Islam (KISDI), Persatuan Pekerja Muslim
Indoneisa (PPMI), Lembaga Hikmah, Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII),
Gerakan Pemuda Islam (GPI), KB-PII, KB-GPI
54
Hidayatullah, Asyafifah, badan Koordinasi Pemuda &
Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI). 1
Berbasis ormas ini bergabung didalam Badan
Koordinasi Umat Islam (BKUI) yang didirikan pada
tanggal 12 Mei 1998. BKUI merupakan pelanjut dari
Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) yang didirikan pada
tanggal 1 Agustus 1989 oleh pemimpin Partai Masyumi
yaitu DR. Mohammad Natsir, Pfor. DR. HM. Rasyidi,
KH. Maskur, KH. Rusli Abdul Wahid, KH. Noer Ali,
DR. Anwar Harjono, H. Yunan Nasution, KH. Hasan
Basri dan lain-lain.
Pada awal berdirinya Partai Bulan Bintang
diketuai oleh Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.
Sc. Tokoh reformasi yang menjadi arsitek berhentinya
Soeharto dari jabatan Presiden RI ketika reformasi
bergulir dan juga sebagai tokoh yang mempelopori
Amandemen konstitusi pasca reformasi ditengah
tuntutan Federalisme dari berbagai tokoh reformasi
ketika itu dan pernah pula menjadi Menteri Hukum dan
Hak Azasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara.
Sedangkan DR. H. MS. Kaban diangkat sebagai
Sekretasis Jendral, tokoh HMI yang sangat disegani dan
pernah menjabat sebagai menteri Kehutanan yang juga
dikenal tanpa kompromi dengan para cukong kayu dan
perambah hutan Indonesia.
1 Buku Kecil Pedoman SejarahPartai Bulan Bintang, pengurus PBB
tahun 2015-2020
55
Berikutnya MS Kaban dipilih sebagai ketua
umum Partai Bulan Bintang (PBB), pada tanggal 1 Mei
2005 dan Drs. H. Sabar L Hasan sebagai Sekjen. Sejak
Muktamar ke-3, April 2010, di Medan partai ini telah
menetapkan kembali Dr. H. MS Kaban sebagai ketua
umum dan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M. Sc.
Sebagai ketua Majelis Syuro dan BM Wibowo, S.E.,
MM., mantan Sekretaris Jenderal Organisasi Massa
Islam Hidayatullah, sebagai Sekretaris Jenderal.
Partai Bulan Bintang (PBB) menjadi peserta
pemilu 2014 dan mendapat nomor urut 14. Pada April
2015, Prof. Dr. Yusrill Mahendra Ihza Mahendra, S.H.,
M.Sc., terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai
Bulan Bintang di Muktamar IV PBB menggantikan MS
Kaban, dan terpilih secara aklamasi setelah calon
lainnya Rhoma Irama tidak datang ke arena muktamar
pada pemilihan ketua umum.
Sejak reformasi Partai Bulan Bintang menjadi
peserta pemilu dan telah mengikuti pada tahun 1999,
2004, dan pemilu tahun 2009. Pada pemilu 1999, Partai
Bulan Bintang meraih 2.050.000 suara atau sekitar 2%
dan meraih 13 kursi DPR RI. Sementara pada pemilu
2004 memenangkan suara sebesar 2.970.487 pemilih
2,62% dan mendapatkan 11 kursi di DPR.
Dalam Pemilu Umum Anggota Legislatif 2009,
PBB memperoleh suara sekitar 1,8 juta yang setara
dengan 1,7% dan dengan sistem parliamentary
56
threshold 2,5% sehingga berakibat hilangnya wakil
PBB di DPR RI, meski di beberapa daerah pemilihan
beberapa calon anggota DPR RI yang diajukan
mendapatkan dukungan suara rakyat dan memenuhi
persyaratan untuk ditetapkan sebagai anggota DPR RI.
Namun PbB memiliki sekitar 400 anggota DPRD baik
di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia.
Pemilihan Umum Anggota Legislatif pada tahun
2014, PBB memperoleh suara sekitar 1,8 juta yang
setara dengan 1.5% sama seperti 2009 karena sistem
parliamentary threshold 2,5% sehingga berakibat PBB
tak bisa mendapatkan wakilnya PBB di DPR RI.
2. Sejarah Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan
Sejarah berdirinya Dewan Pimpinan Cabang
Partai Bulan Bintang kota Tangerang selatan tidak
terlepas dari Bedirinya Partai Bulan Bintang dan
terbentuknya Provinisi Banten dan Kota Tangerang
Selatan, namun sebelum terlebih dahulu sejarah
berdirinya Partai Bulan Bintang, Partai Bulan Bintang
(PBB) adalah sebuah partai politik Indonesia yang
berasaskan Islam berdiri pada tanggal 17 Juli 1998 di
Jakarta dan dideklarasikan pada hari Jumat tanggal 26
Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar Kemayoran Baru
Jakarta. Partai Bulan Bintang didirikan dan didukung
57
oleh ormas-ormas Islam tingkat Nasional yaitu Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI),
Badan Koordinasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren
Indonesia (BKSPPI), Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI),
Forum Silaturahmi Ulama, Habaib dan Tokoh
Masyarakat (FSUHTM), Persatuan Islam (PERSIS),
Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Umat
Islam (PUI), Perti, Al-Irsyad, Komite untuk Solidaritas
Dunia Islam (KISDI), Persatuan Pekerja Muslim
Indonesia (PPMI), Lembaga Hikmah, Himpunan
Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Pelajar Islam
Indonesia (PII), Gerakan Pemuda Islam (GPI), KB-PII,
KB-GPI, Hidayatullah, Asyafiiyah, Badan Koordinasi
Pemuda & Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Badan
Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin),Wanita
Islam, Ikatan Keluarga Masjid Indonesia (IKMI),
Ittihadul Mubalighin.
Forum Antar Kampus dan Lembaga Penelitian
Pengkajian Islam (LPPI). Berbagai ormas ini bergabung
didalam Badan Koordinasi Umat Islam (BKUI) yang
didirikan pada tanggal 12 Mei 1998. BKUI merupakan
pelanjut dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) yang
didirikan pada tanggal 1 Agustus 1989 oleh Pemimpin
Partai Masyumi yaitu DR.H. Mohammad Natsir,
Prof.DR.HM. Rasyidi, KH. Maskur, KH. Rusli Abdul
58
Wahid, KH. Noer Ali, DR. Anwar Harjono, H. Yunan
Nasution, KH. Hasan Basri dan lain-lain.
Pada awal berdirinya PBB diketuai oleh Prof.DR.
Yusril Ihza Mahendra, SH,MSc tokoh reformasi yang
menjadi arsitek berhentinya Soeharto dari jabatan
Presiden RI ketika reformasi bergulir dan juga sebagai
tokoh yang mempelopori Amandemen Konstitusi Pasca
reformasi ditengah tuntutan Federalisme dari berbagai
tokoh reformasi ketika itu dan pernah pula menjadi
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia dan Menteri
Sekretaris Negara.Sedangkan DR. H.MS. Kaban
diangkat sebagai Sekretaris Jendral, tokoh HMI yang
sangat disegani dan pernah menjabat sebagai Menteri
Kehutanan yang juga dikenal tanpa kompromi dengan
para cukong kayu dan perambah hutan Indonesia.
Berikutnya MS Kaban dipilih sebagai Ketua
Umum PBB pada tanggal 1 Mei 2005 dan Drs.H. Sahar
L. Hasan sebagai Sekjen. Sejak Muktamar ke-3, April
2010, di Medan partai ini telah menetapkan kembali
DR.H.MS Kaban sebagai Ketua Umum dan Prof. Dr.
Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc. sebagai Ketua
Majelis Syuro dan BM Wibowo,SE., MM., mantan
Sekretaris Jenderal Organisasi Massa Islam
Hidayatullah, sebagai Sekretaris Jenderal. Partai Bulan
Bintang sejak reformasi telah menjadi peserta pemilu
dan telah mengikuti Pemilu tahun 1999, 2004 dan
Pemilu tahun 2009.
59
Pada Pemilu tahun 1999, Partai Bulan Bintang
mempu meraih 2.050.000 suara atau sekitar 2% dan
meraih 13 kursi DPR RI. Sementara pada Pemilu 2004
memenangkan suara sebesar 2.970.487 pemilih (2,62%)
dan mendapatkan 11 kursi di DPR. Dalam Pemilihan
Umum Anggota Legislatif 2009, PBB memeroleh suara
sekitar 1,8 juta yang setara dengan 1,7% dan dengan
system parliamentary threshold 2,5% sehingga
berakibat hilangnya wakil PBB di DPR RI, meski di
beberapa daerah pemilihan beberapa calon anggota
DPR RI yang diajukan mendapatkan dukungan suara
rakyat dan memenuhi persyaratan untuk ditetapkan
sebagai Anggota DPR RI. Namun PBB masih memiliki
sekitar 400 Anggota DPRD baik di tingkat Propinsi
maupun Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Kemudian di tahun 2008 Tangerang selatan
secara resmi menjadi kota hasil dari Pemekaran
KabupatenTangeran, oleh karena itu Begitu Juga
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang
memberikan mandat kepada Bambang Iswahyanto
untuk membentuk DPC partai Bulan Bintang Kota
Tangerang Selatan.
Dan Tahun 2009 Bambang Iswahyanto
terpilih menjadi Ketua DPC dan Didampingi dengan
Masturo Bento selaku Sekretaris DPC namun karna
masa Baktinya habis pada tahun 2014 maka pada
musyawarah kerja cabang Partai Bulan Bintang maka
60
terpilihnya Siti Fatimah, Mpd selaku Ketua yang
didampingi dengan Syamsul Bahri selaku Sekretaris
Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang, karena
Kegagalan pada Pemilihan Legislatif 2014.
Maka ketua dan sekretaris DPC partai Bulan
bintang mengundurkan diri sehingga terjadi kevakuman
namun akhirnya di tahun 2017 Dewan Pimpinan cabang
menyelenggarakan mukercab namun adanya konflik
internal sehingga Mukercab diambil oleh Dewan
Pimpinan Pusat Partai Bulan sehingga dibulan Januari
secara terpilih Jonson, SH sebagai ketua dan Diyansah
Putra, SIP, SH sebagi sekretaris DPC dengan Masa
Bakti 2018-2023.2
B. Visi dan Misi
Partai Bulan Bintang sebagai partai politik yang
berasaskan Islam memiliki visi dan misi yang
mencerminkan ideologi partai sebagai berikut:3
1. Visi
Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang
Islami.
2. Misi
Membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang
beriman dan bertaqwa, maju, mandiri,
2 Buku Pedoman Sejarah Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan
Bintang Tangerang Selatan 2015- 2020 3 Buku Kecil Pedoman visi dan misi Partai Bulan Bintang, pengurus
tahun 2015-2020
61
berkepribadian, demokratis dan turut menciptakan
perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai keIslaman.
C. Struktur Organisasi Partai Bulan Bintang
1. Dewan Pimpinan Pusat
Partai Bulan Bintang juga memiliki struktur
organisasi. Berikut ini gambaran struktur organisasi
DPP Partai Bulan Bintang secara umum dalam buku
kecil pedoman PBB.4
Tabel 3.1
Ketua Umum Prof. Dr. Yusril Ihza
Mahendra, SH., M.Sc
Wakil Ketua Umum Jurhum Lantong
Wakil Ketua Umum
Organisasi
Jamaluddin karim, SH., MH
Wakil Ketua Umum
Pemenangan Pemilu
Dr. Muhanto AQ, MM
Wakil Ketua Umum
Dakwah & Jaringan Umat
H.m Syarifien Maloko, SH.,
M.Si., MM
Wakil Ketua Umum
Pengkaderan & Badan
Otonom
Ir. Eddy Wahyudin, MBA
Wakil Ketua Umum
Ekonomi
Prof. Dr. Masyhudulhaq
Sekretaris Jendral Ir. Afriansyah, M.Si
4 Buku Kecil Pedoman struktur Partai Bulan Bintang, pengurus tahun
2015-2020
62
Ketua Bidang Polhankam
& Luar Negeri
Dr. Yurisman Star, SE.,
M.Si.
Ketua Bidang Otonom Husni Jumat, S.Sos
Ketua Bidang
Pemberdayaan Perempuan
& Sosial Masyarakat
Ramdhyana Nuzul Qadina,
SH.
Ketua Bidang Pemenangan
Legislatif & DPD
Drs. Dwianto Ananias
Ketua Bidang Verifikasi &
Keanggotaan
Zulkifli, S.SI., M.Si
Ketua Bidang Sistem
Informasi
Harjono Padmono Putro,
ST., M. Kom
Ketua Bidang Pemenangan
Pilkada
Drs. Yusuf Hasani, M.Si
Ketua Bidang Dakwah &
Jaringan Umat
Drs. M. Taufik Rahman,
MM
Ketua Bidang Komunikasi
& Opini Publik
Ir. Alexander David Pranata
Ketua Bidang Pengkaderan Mawardi Abdullah, SE.,
MM.
Ketua Bidang Pembinaan
Legislatif & Pejabat Publik
Ahmad Rusdi, SE
Ketua Bidang Badan
Hukum & Ham
Dr. Youngky Fernando,
SH., MH
Ketua Bidang Amrullah Andi Hamid, SE
63
Pemerintahan Dalam
Negeri & Agraria
Ketua Bidang
Pembangunan Nasional
Wilayah & Pedesaan
Dr. Ir. Ahmad Bachtiar
Amin, M.Sc
Ketua Bidang Bisnis &
Koperasi
Andi Darwis, SE
Ketua Bidang Pemenangan
Presiden
Sukmo Harsono, SE
Wakil Sekretaris Jendral
Pemenangan Pilkada
NS. Aji Martono, SH
Wakil Sekretaris Jendral
Polhakan & Luar Negeri
Gusti M faisal
Wakil Sekretaris Jendral
Pemenangan Presiden
Rona Lubis, SE
Wakil Sekretaris Jendral
Komunikasi & Opini
Publik
Solihin Pure, SP
Wakil Sekretaris Jendral
Pemerintahan Dalam
Negeri & Agraria
Ir. Dr. Ajuansyah Putra
Surbakti
Wakil Sekretaris Jendral
Verifikasi & Keanggotaan
Ir. Abdul Kadir Assegaf
Wakil Sekretaris Jendral
Sistem Informasi
Drs. Yunandi
Wakil Sekretaris Jendral Mulyadi, ST
64
Pemenangan Legislatif &
DPD
Wakil Sekretaris Jendral
Dakwah & Jaringan Umat
Syarifah Lulu Assegaf
Wakil Sekretaris Jendral
Pemberdayaan Perempuan
& Sosial Masyarakat
Swaty Utami Dewi, MA
Wakil Sekretaris Jendral
Pengkaderan
Ratna Julita Jakoeb, S.Ag
Wakil Sekretaris Jendral
Pembinaan Legislatif &
Pejabat Publik
Hasfil Nazir, SE
Wakil Sekretaris Jendral
Otonom
Ir. Dorianggrat Pakpahan
Wakil Sekretaris Jendral
Hukum & Ham
Ismar Syarifudin, SH., MA
Wakil Sekretaris Jendral
Ekonomi Keuangan &
Perbankan Syariah
Muh Ludfi Adi Susilo
Wakil Sekretaris Jendral
Pembangunan nasional &
Pedesaan
Dr. Nia Kurniasari, ST.,
MT
65
2. Dewan Pimpinan Cabang
Partai Bulan Bintang juga memiliki struktur
organisasi. Berikut ini gambaran struktur organisasi
DPC Partai Bulan Bintang secara umum.5
Tabel 3.2
Ketua DPC Jonson, SH
Wakil Ketua Dama Suhendar, SH
Sekretaris DPC Diyansyah Putra, S. Ip,.
SH.
Wakil Sekretaris Mashabi, SE.
Bendahara DPC Bahrosi, SE.
Wakil Bendahara Fahrul Syahbana, SH
Kabid Hukum & Ham Zaenal Abidin, SH
Wakabid Hukum & Ham Anwar Sanusi, SH
Kabid Humas Tonny Sasto, S.
Wakabid Humas Zulfikar
Kabid Pendidikan Rahmatulloh, S. Pd
Wakabid Pendidikan Herlambang
Kabid Ekonomi Hendri Syahro, SE
Wakabid Ekonomi Romly Suhendar, SE.
Kabid Organisasi H. Arman Isnaini, MM
Wakabid Organisasi Hasannudin
5 Buku Pedoman struktur Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan
Bintang Tangerang Selatan 2015- 2020
66
D. Kedudukan, Tujuan, dan Fungsi Partai Bulan Bintang
1) Kedudukan Partai Bulan Bintang
Partai Politik ini berkedudukan di Ibu Kota
Negara dan keberadaannya meliputi seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta di luar
negeri bilamana dipandang perlu.
2) Tujuan Partai Bulan Bintang
Tujuan umum didirikannya partai ini adalah
terwujudnya cita-cita nasional bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD
1945 dan berkembangnya kehidupan demokrasi
dengan menghormati kedaulatan rakyat dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan prinsip-
prinsip ajaran Islam.
3) Fungsi Partai Bulan Bintang
Partai politik ini berfungsi sebagai sarana
dakwah, pendidikan dan perjuangan politik bagi
anggota dan masyarakat.
E. Lambang Partai Bulan Bintang
Sesuai dengan isi Anggaran Dasar Partai Bulan
Bintang, bahwa partai ini berlambang “Bulan Bintang”
berwarna emas di atas dasar warna hijau dibawahnya dibubuhi
tulisan berbunyi “Partai Bulan Bintang “.6
6 Internet: Lambang Partai Bulan Bintang, diakses pada tanggal 08
November 2018, https://www.partaibulanbintang.or.id/struktural-partai.html
67
68
mendapatkan 2.049.708 suara atau 13 kursi di parlemen pada
pemilu 1999.7
Sementara pada pemilu 2004 memenangkan suara
sebesar 2.970.487 pemilih 2,62% dan mendapatkan 11 kursi
di DPR.
Dalam Pemilu Umum Anggota Legislatif 2009, PBB
memperoleh suara sekitar 1,8 juta yang setara dengan 1,7%
dan dengan sistem parliamentary threshold 2,5% sehingga
berakibat hilangnya wakil PBB di DPR RI.8
Pada pemilu 2014 PBB mendapatkan 1.825.750 suara
1,46% dan hampir tidak parliamentary threshold atau tidak
lolos disenayan. Dan di pemilu legislatif di Tangerang Selatan
PBB mendaatkan suara paling terendah diantara partai-partai
lain.9
1. Tabel Data Hasil Pemilu Tahun 199910
Tabel 3.3
Partai Politik Jumlah Suara
PDIP 35.689.073
Golkar 23.741.749
PPP 11.329.905
7 Internet: Hasil Suara Pemilu 1999, diakses pada tanggal 20
November 2018 https://www.era.id/read/Q9UeW6-pemilu-1999-pertama-
setelah-reformasi 8 Internet: Hasil Suara Pemilu 2004, diakses pada tanggal 20
November 2018 https://www.merdeka.com/politik/ini-hasil-rekapitulasi-
nasional-kpu-pbb 9 Internet: Hasil suara Pemilu, diakses pada tanggal 20 November
2018 https://www.merdeka.com/politik/ini-hasil-rekapitulasi-nasional-kpu-
pbb-dan-pkpi-tak-lolos-pt.html 10
Internet: Hasil Pemilu 1999, diakses pada tanggal 20 November
2018, https://kpu.go.id/index.php/pages/detail/2008/11/Pemilu-1999
69
PKB 13.336.982
PAN 7.528.956
PBB 2.049.708
Partai Keadilan 1.436.565
Berdasarkan hasil pemilu tahun 1999, Partai
Bulan Bintang mendapatkan 2.049.708 dan
mendapatkan 13 kursi di parlemen pada pemilu
tahun 1999.
2. Tabel Data Hasil Pemilu Tahun 200411
Tabel 3.4
Nama Partai Jumlah Suara
Golkar 24.480.757
PDIP 21.026.629
PKB 11.989.564
PPP 9.248.764
Demokrat 8.455.225
PKS 8.325.020
PAN 7.303.324
PBB 2.970.487
PBR 2.764.998
Berdasarkan hasil pemilu tahun 2004,
Partai Bulan Bintang meningkat dalam
memperoleh suara. Partai Bulan Bintang
mendapatkan 2.970.487 suara dan mendapatkan
11 kursi di DPR pada tahun 2004.
11
Internet: Hasil Pemilu 2004, diakses pada tanggal 20 November
2018 https://kpud-balangankab.go.id/pemilu-tahun-2004/
70
3. Tabel Data Hasil Pemilu Tahun 2009.12
Tabel 3.5
Nama partai Jumlah Suara
Hanura 3.922.870
Gerindra 4.646.625
Golkar 15.037.757
PDIP 14.600.091
PAN 6.254.580
PKS 8.206.955
PKB 5.146.122
PBB 1.864.752
PPP 5.533.214
Berdasarkan hasil pemilu tahun 2009,
Partai Bulan Bintang mengalami penurunan di
tahun 2009. Partai Bulan Bintang mendapatkan 1,8
juta yang setara dengan 1,7% dan dengan system
parliamentary threshold 2,5%.
4. Tabel Data Hasil Pemilu Tahun 2014.13
Tabel 3.6
Nama Partai Jumlah Suara
Nasdem 8.402.812
PKB 11.298.957
12
Internet: Hasil Pemilu 2009, diakses pada tanggal 20 November
2018,
https://nasional.kompas.com/read/2009/05/09/22401496/inilah.hasil.akhir.pero
lehan.suara.nasional.pemilu 13
Internet: Hasil Perolehan Suara Pemilu 2014, diakses pada tanggal
20 November 2018, http://bamboeroentjing.com/pemenang-pemilu-2014/
71
PKS 8.480.204
PDIP 23.681.471
Golkar 18.432.312
Gerindra 14.760.371
Demokrat 12.728.913
PAN 9.481.621
PPP 8.157.488
PBB 1.825.094
Berdasarkan hasil pemilu tahun 2014,
Partai Bulan Bintang mengalami penurunan suara
pada tahun 2014. Partai Bulan Bintang
mendapatkan 1.825.094 suara yang setara dengan
1,46% dan hampir tidak parliamentary threshold
atau hampir tidak lolos di Senayan.
72
73
BAB IV
DATA DAN HASIL TEMUAN
A. Strategi Hubungan Masyarakat (Humas) Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
dalam Meningkatkan Kepercayaan Publik.
Setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki
program kerja untuk mencapai tujuan, baik itu untuk
jangka panjang dan juga jangka pendek. Agar tercapainya
semua program kerja dan juga tujuan itu dengan baik,
haruslah ada strategi yang baik pula. Strategi perlu
dilakukan agar kegiatan Humas dalam meningkatkan
kepercayaan publik Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan. Agar publik
mengetahui keberadaan suatu organisasi atau perusahaan
tersebut perlu adanya strategi yang tepat. Strategi tersebut
yaitu serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah organisasi harus beroperasi untuk
mencapai tujuannya.
Menurut Ahmad S. Adnanputra pakar humas
dalam naskahnya berjudul PR Strategy, mengatakan
bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana
(plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu
perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan
adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen, selain
perencanaan yang dimiliki oleh manajemen, terdapat
beberapa unsur perorganisasian (organizing) termasuk
struktulisasi, pengawakan (staffing), pengarahan
74
(directing), dan pengendalian (controlling). Semua unsur
manajemen haruss berjalan dengan baik agar tujuan
bersama dapat tercapai dan sesuai dengan apa yang
diinginkan serta mencegah terjadinya kekeliuran dari apa
yang direncanakan semula.1
Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai
politik Indonesia yang berasaskan Islam berdiri pada
tanggal 17 Juli 1998 di Jakarta dan dideklarasikan pada
hari Jumat tanggal 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-
Azhar Kemayoran Jakarta. Partai Bulan Bintang sebagai
partai politik yang berasaskan Islam memiliki visi dan
misi yang mencerminkan ideologi partai sebagai berikut:
visi Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang
Islami dan misi Membangun masyarakat dan bangsa
Indonesia yang beriman dan bertaqwa, maju, mandiri,
berkepribadian, demokratis dan turut menciptakan
perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai keIslaman.
“Karena PBB berdiri notabane yang berasas
Islam. Tujuan pbb seperti masyumi, sehiingga
bisa merangkul kelompok islam yang lain”.2
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Diyansyah
sebagai Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan, bahwa PBB
1 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, h. 120. 2 Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
75
mencerminkan ideologi sebagai partai islam yang
berasaskan Islam.
PBB memiliki cita-cita mengimplementasikan
nilai keislaman ke dalam politik Indonesia. Dalam artian
lain, nilai keislaman berarti kebaikan secara universal.
PBB sendiri tetap tunduk pada sistem hukum yang
berlaku di Indonesia. PBB memiliki strategi humas dalam
mengimplementasikan cita-cita untuk nilai keislaman ke
dalam politik
Menurut Frank Jefkins yang dikutip oleh Daniel Yadin
dalam buku public relations, salah satu model perencanaan
humas adalah apa yang disebut sebagai model enam langkah.
Model ini sudah diterima secara luas oleh praktisi humas
profesional. Adapun keenam tahapan tersebut yaitu sebagai
berikut.3
a) Pengenalan situasi
Kunci utama dalam menyusun suatu rencana secara logis
adalah pemahaman terhadap situasi yang ada. Ada beberapa
tujuan humas yang ingin dicapai adalah mengubah sikap
negative menjadi positif yang diharapkan menumbuhkan
pengetahuan yang akan menjadi pemahaman. Untuk
memahami situasi yang ada degan menggunakan satu metode
yaitu pengumpulan pendapat atau studi sikap (attitude study).
Maka akan dapat mengenali masalah yang ada serta mencari
cara untuk memecahkannya.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan memahami
situasi yang ada. Humas harus mengetahui situasi yang berada
3 Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima, h. 56
76
disekitar, terutama salah satu tujuan yang ingin dicapai humas
adalah mengubah sikap negatif menjadi positif. Dengan
mengubah sikap menjadi positif, diharapkan dapat dengan
mudah menerima pengetahuan yang menumbukan pemahaman.
Metode pengumpulan data merupakan metode yang sangat
tepat untuk diterapkan dalam pengenalan situasi yang ada.
Dengan mengetahui pendapat dari satu dengan lainnya yang
berbeda, akan diperoleh berbagai masalah yang berbeda pula.
Setelah mengetahui masalah yang ada kemudian diperoleh
solusi untuk permasalahan
b) Penetapan Tujuan
Dari sekian banyak tujuan dalam kegiatan humas,
beberapa diantaranya adalah untuk mengubah citra umum di
mata khalayakk, untuk menyebarluaskan cerita sukses yang
telah dicapai oleh organisasi kepada masyarakat luas, untuk
memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayaknya,
untu menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan
partisipasi para pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial
sehari-hari. Mengingat jenis dan karakter organisasi itu
berbeda-beda, maka tujuannya pun sangat bervariasi dan tidak
terbatas.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan penetapan tujuan.
Semua organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai dan
humas membantu dalam melaksanakan pencapaian tujuan
tersebut. Banyak langkah yang harus dilakukan untuk
mencapaii tujuan, terutama keinginan dan harapan yang ingin
dicapai organisasi kepada khalayaknya. Kegiatan humas
membantu membangun citra organisasi di mata khalayaknya
dan membangun yang baik diantara keduanya.
77
c) Definisi Khalayak
Pentingnya bagi suatu organisasi mengenali dan
mambatasi khalayakya. Sebesar apapun suatu organisasi tidak
mungkin menjangkau semua orang. Walaupun beberapa jenis
khalayak masih dapat dijangkau dengan teknologi dan berbagai
macam media.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan mengenali
khalayak. Setiap organisasi pasti mengharapakan
organisasinya, tersebar luas dan menjangkau semua orang.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya
berbagai macam media yang membantu memberikan
indormasi kepada khalayak, organisasi juga memilih
teknologi dan media untuk menjangkau beberapa
khalayak yang luas. Dengan bantuan teknologi dan media,
khalayak dapat mengetahui pemahaman yang diinginkan
mengenai organisasi. Dalam mmembatasi khalayak yang
terdiri dari berbagai macam lapisan masyarakat,
organisasi membataasi agar upaya menjangkau khalayak
luas dapat terwujud.
d) Pemilihan Media dan Teknik-Teknik PR
Salah satu contoh media yaitu jurnaslis, sedangkan
sebagai tekniknya yaitu penyelenggaraan acara resepsi pers.
Baik kampanye periklanan amupun kampanye humas sama-
sama dapat menggunakan berbagai macam media. Kampanye
periklanan biasanya terbatas pada media-media tertentu yang
diharapkan, dunia humas dapat menggunakan berbagai media
khusus seperti jurnal-jurnal internal, bulletin, atau sekedar
majalan dinding.
78
Untuk menyusun rencana yaitu dengan pemilihan
media dan teknik-teknik. Tidak hanya dengan kampanye
periklanan yang muncul diberbagai media, humas melakukan
kampanye sama halnya dengan periklanan. Baik Kampanye
periklanan maupun humas sama-sama menggunakan media
sebagai penghubung kepada khalayak. Akan tetapi, terdapat
perbedaan dari keduanya yaitu kampanye periklanan
menggunakan media tertentu untuk mewujudkan keinginan
yang ingin dicapai secara maksimal dan humas hanya
mmenggunakan media-media khusus. Dalam pelaksanaannya
kampanye periklanan hanya bekerja sama dengan pimpinan
media saja, sedangkan humas bekerjasama dengan jurnalis,
editor, maupun pimpinan media.
e) Perencanaan Anggaran
Dalam perencanaan anggaran dapat dipahami bahwa
humas merupakan kegiatan yang padat karya, sehingga
pengeluaran terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaian
jam kerja yaitu gaji pegawai. Pengeluaran lain yang cukup
besar termasuk pemakaian alat operasional.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan perencanaan
anggaran. Banyaknya kegiatan tidak terlepas dari
banyaknya anggaran yang harus dikeluarkan. Anggaran
dana harus dipersiapkan secara matang dan professional
agar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang
direncanakan. Apabila angaran dan tidak dirancang
dengan baik dan benar, maka akan menghambat
keseluruhan aktivitas. Pengeluaran untuk membbayar gaji
pegawai yang memiliki jam kerja padat maupun
79
pemakaian alat operasional. Pemakaian alat operasional
memiliki pengeluaran yang besar sebagai alat pendukung
kerja. Baik pegawai maupun alat kerja yang dipakai
aktivitas merupakan faktor yang harus selalu diperhatikan.
Apabila anggaran dana tidak dirancang dengan baik dan
benar, maka akan menghambat keseluruhan aktivitas.
Setiap aktivitas yang dilakukan akan sulit untuk
dilaksanakan karena terbatas dengan anggaran, maka
sangat penting untuk diperhatikan.
1) Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil merupakan faktor yang keenam.
Mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dengan teknik-
teknik penelitian yang digunakan untuk mengenali situasi.
Metode-metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahap
perencanaan. Target-target untuk mencapai tujuan dapat
digunakan sebagai tolok perbandingan, baijk untuk mengetahui
apakah citra organisasi dengan khalayaknya sudah lebih baik,
serta hasil-hasil nyata telah dicapai.
Untuk menyusun rencana terakhir yaitu dengan
pengukuran hasil. Setelah perencanaan-perencanaan kegiatan
humas dilakukan, maka dapat mengevaluasi berbagai hasil
yang telah dicapai dengan lebih mengenal khalayak dan situasi
untuk memberikan pemahaman dalam mengubah sikap.
Hasilnya dapat dilihat dari apakah tercapainnya upaya dalam
memperbaiki citra organisasi di mata khalaya, tercapainya
tujuan-tujuan yang diharapkan atau diinginkan, serta
terciptanya hubungan yang baik antara organisasi dengan
khalayak.
80
Hubungan Masyarakat dapat mengembangkan
hubungan yang baik dengan masyarakat, selain dengan
masyarakat humas juga mengembangkan dengan lembaga satu
pihak ataupun dengan pihak yang lain. Termasuk pada humas
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan. Dalam humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan juga mempunyai tujuan untuk
menjalin dengan hubungan masyarakat luas dan lembaga-
lembaga yang lainnya. Selain menjalin hubungan, juga
memberikan informasi mengenai Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan.
Sesuai dengan penjelasan dengan strategi humas PBB
DPC juga memiliki program yang sesuai dengan pengertian
humas. Hal itu juga disampaikan oleh Humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan.
“Membangun kepercayaan itu bukan sekali atau
dua kali tetapi mempunyai intensitas pertemuan,
bahwa PBB merangkul masyarakat bukan hari ini
berawal setelah mengetahui hasil evaluasi
kekalahan di 2014. Dan membahas struktur
kepengurusan dan membangun beberapa program
agar komposisinya yang jelas agar dapat
membangun kepercayaan publik”4
Merujuk pada pengertian dan hasil wawancara
peneliti dengan humas Partai Bulan Bintang Tangerang
Selatan. Bahwa PBB Tangerang Selatan melalui program-
4 Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
81
program sebagai upaya meningkatkan kepercayaan
publik.
Program-program Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan dalam meningkatkan
kepercayan publik diantaranya:
Program Internal Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan
Bintang Tangerang Selatan berdasarkan hasil dan temuan.
1. Pelatihan dan Pendidikan kader dan Caleg Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan
Pelatihan atau pendidikan kader dan Caleg partai
politik sangat penting, tidak hanya untuk mendukung visi
dan misi partai. Pendidikan bagi kader dan Caleg partai
merupakan cara untuk menyebarluaskan nilai-nilai baik
politik.
Sebelum kader dan caleg partai terjun ke masyarakat,
DPC Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan melakukan
pelatihan dan pendidikan kader dan caleg. Banyak materi
yang dijelaskan narasumber dan fasilatator kepada kader
dan caleg untuk memberikan pengetahuan mengenal politik
Rahmatal Lil’alamin. Dengan tujuan membangun bangsa
untuk mencapai cita-cita besar bangsa menciptakan
masyarakat adil dan makmur.5
5 Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan Cabang
Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018 pukul
13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan..
82
Gambar 4.1
Pelatihan dan Pendidikan Kader DPC PBB
Tangerang Selatan
Jika, merujuk kepada definisi humas yang dikutip
Rosady Ruslan dalam buku Manejemen Humas dan
Komunikasi Konsepsi dan aplikasi adalah fungsi utama
Humas yaitu memberikan kepada masyarakat,
melakukan untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung, berupaya untuk
mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau
lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat
atau sebaliknya.6
“Setiap partai rendahnya tingkat kepercayaan publik
kepada setiap partai. Itu yang harus di Kendal
pegangkan, karena mengapa yang pertama kader
partai yang tidak sesuai apa yang diharapkan sama
mereka, sehingga terjadi korupsi. bagi kita
menguntungkan bagi PBB karena tindakan seperti itu
tidak termaasuk dalam visi mis PBB. Sehingga
pengrekrutan figure yang dijadikan kader atau caleg
6 Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, h. 19.
83
pbb membuat pelatihan bimbingan tekniis, supaya
nanti kepercayaan publik timbul kembali”.7
Hasil wawancara dengan Sekretaris Jendral Partai
Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan. Bahwa PBB Tangerang Selatan melakukan
pelatihan untuk kader dan caleg sebelum terjun ke lapangan
dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Menurut analisis peneliti yang dilakukan pengurus
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan dalam membuat pelatihan kader dan caleg agar bisa
menjadikan kader dan caleg sesuai dalam visi dan misi
sehingga sosok atau figure kader dan caleg diterima
masyarakat dengan baik dan menimbulkan kepercayaan
publik
2. Pembekalan dan Bimtek saksi Partai Bulan Bintang Tangerang
Selatan
Saksi untuk pemungutan suara adalah elemen penting
dalam pemilu, baik dalam pemilu legislative, pilpres maupun
dalam pilkada. Maksud dan tujuannya. Memberikan arahan
fungsi dan tugas saksi disetiap per TPS. Banyak hal-hal yang
sering terjadi dalam pemungutan suara, agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemilu, maka dari itu DPC PBB Tangerang
7 Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
85
Selatan dalam melakukan kegiatan pembekalan dan bimtek saksi,
agar saksi mengetahui tugas dan fungsi dilapangan.
Seperti hasil ketipan diatas, bahwa kegiatan yang
dilakukan humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan dalam melakukan pelatihan dan bimtek pada
saksi sangat tepat. Karena agar tidak terjadinya kesalahan ketika
terjun dilapangan atau di TPS yang ditentukan oleh PBB
Tangerang Selatan.
3. Pembekalan dan bimtek relawan Partai Bulan Bintang Tangerang
Selatan
Memberikan arahan fungsi dan tugas relawan, bahwa
keberadaan relawan sangat penting bagi Partai Bulan Bintang
Tangerang Selatan. Peran relawan sebagai kekuatan sosial dalam
mengawal pelaksanaan pemilu, dan utamanya untuk
mengahantarkan kemenangan untuk partai sesuai daerah atau
provinsi.11
Gambar 4.3
Pelatihan dan Bimtek Relawan Partai Bulan Bintang
Jadi, jika merujuk pada definisi Humas yang dikutip
Daniel Yadin dalam buku Public Relations humas adalah
11
Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018
pukul 13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan..
87
Seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam buku
Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi adalah
humas berupaya membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak publiknya. Dalam Hal ini humas
berperan dalam melakukan pendekatan hubungan yang baik
dengan publik.14
“Kami membuat program pembekalan dan bimtek relawan
agar terciptanya relawan yang mempunyai pengetahuan dan
wawasan untuk mengetahui cara untuk bersosialisaasi
kepada masyarakat dalam melihat situasi menjelang pemilu
2019.”15
Hasil wawancara dengan Bapak Dzul Humas Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan terkait program
pembekalan dan bimtek pada relawan PBB Tangerang
Selatan. Menyatakan bahwa kegiatan PBB DPC Tangerang
Selatan sangat penting bagi relawan PBB DPC dalam
memberikan pengetahuan dan wawasan sebelum terjun ke
masyarakat.
Salah satu cara yang dilakukan humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan adalah
strategi PBB agar masyarakat menerima cara penyampaian
sosialisasi relawan pada masyarakat.
14
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi, h. 127 15
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
88
Dikutip jurnal Ani Yuningsih, Dosen Hubungan Masyarakat,
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. Arti
penting pembaharuan strategi kehumasan untuk diterapkan, agar
upaya-upaya parpol membentuk, memelihara, meningkatkan dan
mempertahankan reputasi dan citra partai dapat dicapai seoptimal
mungkin. Melalui pendekatan kehumasan, parpol yang dapat
mengindentifikasian publik internal dan eksternalnya. Parpol juga
harus mengenali keunggulan diri sebagai landasan pembentuk citra
politik dan mengangkatnya sebagai issu sentrak dalam berbagai
kampanye. Citra parpol dibenak personal maupun publik dan
khalayak secara umum amat penting perannya untuk
diperhitungkan, baik oleh para pengurus parpol para kader,
relawan, partisan, maupun kelompok-kelompok kepentingan.16
B. Peran Hubungan Masyarakat (Humas) Partai Bulan Bintang
Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan dalam
Meningkatkan Kepercayaan Publik.
Dalam mensosialisasikan kegiatan humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan, kegiatan
yang dilakukan humas adalah menjalin hubungan baik kepada
masyarakat. Peran humas tidak terlepas dari dukungan dan
pengarahan dari pimpinan pengurus Partai Bulan Bintang
Tangerang Selatan. Sesuai dengan visi dan misi PBB
terwujudnya kehidupan masyarakat yang Islami dan misinya
membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beriman,
bertaqwa, maju, mandiri, berkepribadian, demokratis dan turut
16
Ani Yuningsih, Urgensi Pembaharuan Strategi Kehumasan Partai
Politik”Jurnal Strategi Kehumasan, Vol 19.(2003). No 1.
89
menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai ke
Islaman.
Menurut Edward L. Bernay kutipan Rosday Ruslan
dalam buku manajemen humas adalah humas mempunyai tiga
fungsi utama yaitu memberikan kepada masyarakat, melakukan
untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara
langsung, berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan
perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan
perbuatan masyarakat atau sebaliknya.17
Peran Humas menurut Cultip dan Center dalam buku rosday
Ruslan menjelaskan bahwa communicator, penghubungan antara
organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya. Dari uraian
tersebut dijelaskan humas berperan sebagai perwakilan perusahan
dalam melakukan komunikasi dengan publik internal dan eksternal.18
Oleh, karena itu Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan dalam membangun komunikasi yang baik
agar proses sosialisaasi berjalan dengan lancar membutuhkan peran
humas untuk mensosialisasikan kegiatan PBB Tangerang Selatan.
Program Humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan berdasarkan hasil dan temuan:
1. Sosialisasi ke Majelis
Maksud dan tujuannya, memperkenalkan partai bulan
bintang melalui majelis, karena majelis itu dianggap tempat
yang efisien untuk mensosialisasikan partai dan sesuai dengan
17
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, h. 20. 18
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, h. 20
90
partai bulan bintang yang berasaskan islam dan disertakan
dengan pendidikan politik melalui majelis.19
Gambar 4.5 Sosialisasi Majelis
Menurut Frank Jefkins seperti yang dikutip oleh Daniel
Yadin dalam buku public relations, salah satu model
perencanaan humas adalah apa yang disebut sebagai model
enam langkah salah satunya adalah penetapan tujuan. Dari
sekian banyak tujuan dalam kegiatan humas, beberapa
diantaranya adalah untuk mengubah citra umum di mata
khalayak, untuk menyebarluaskan cerita suskes yang telah
dicapai oleh organisasi kepada masyarakat luas. Untuk
memperbaiki hubungan antara organisasi dengan
khalayaknya, untuk menyebarluaskan informasi mengenai
aktivitas dan partisipasi para pimpinan organisasi dalam
kehidupan sosial sehari-hari.
“Sosialisasi jaringan PBB seperti majelis taklim dan
berorganisasi islam. Salah satu cara agar menimbulkan
kepercayaan publik masyarakat kepada PBB Tangerang
Selatan. Bahwa PBB mengatakan kepada masyarakat
19
Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018
pukul 13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
91
tingkat kesadaran politik dan jangan buta politik. Dan PBB
Tangerang Selatan mempunyai komitmen ada program
bersama kepada masyarakat, agar nanti janjinya bisa ditagih
apabila Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan menang dalam pemilu 2019.”20
Hasil wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra
Sebagai Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan, dalam melakukan
sosialisasi kepada masyarakat. Menyatakan bahwa
kegiatan sosialisasi ke majelis sangat perlu untuk
meningkatkkan tingkat kesadaran politik seperi yang
dikutip diatas.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
pada majelis, bahwa sosialisasi yang sangat tepat, sesuai
dengan visi dan misi PBB membangun masyarakat dan
bangsa Indonesia yang beriman, bertaqwa, maju, mandiri,
berkepribadian, demokratis dan turut menciptakan
perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai ke Islaman
2. Rapat Konsolidasi dan kordinasi dengan DPP dan DPC se
Tangerang Raya.
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan gelar rapat konsolidasi dan kordinasi di
Tangerang Selatan, bertujuan Untuk mulai merapatkan
barisan dan mengadakan konsolidasi dan kordinasi
internal terkait kinerja dalam menggerakan mesin partai
20
Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
93
Menurut hasil analisis peneliti terkait program rapat
konsolidasi dan kordinasi PBB se-Tangerang Raya, untuk
menyusun strategi di pemilu 2019. Karena PBB ingin
menghindarkan kegagalan di pemilu sebelumnya. Seperti yang
dikatakan oleh sekretaris Jendral PBB Tangsel.
“Kalau terkait pemilu 2014 pertama prosesnya
menangnya di turn artinya persiapan. Dalam strategi itu
kalau kalah persiapan udah kalah 20%, makannya di
pemilu 2014 kami tidak terlalu berbuat banyak. Karena
kami PBB DPC Tangerang Selatan masa itu persiapan
untuk menuju pileg persiapannya minim. Sehingga
rekrutmen caleg dan pergerakan yang berpotensial
kebanyakan pindah partai, makannya kebanyakan yang
tidak lolos di pemilu 2014. Kemudian ada perbedaan
2014 dan 2019 itu persiapan kami harus lebih matang”.23
Oleh karena itu Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang lebih siap menghadapi pemilu 2019. Karena
memilki persiapan yang lebih matang di banding pemilu 2014 lalu.
3. Kegiatan bakti sosial dan santunan Yatim Piatu
Kegiatan yang dilakukan Partai Bulan Bintang
Tangerang Selatan, untuk mewujudkan rasa cinta,kasih
kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan adanya
kegiatan ini dapat merapatkan kekerabatan antara kader atau
relawan dengan masyarakat.24
23
Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan. 24
Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018
pukul 13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
95
santunan anak yatim. Sebagai upaya humas DPC salah satu
membantu hubungan baik kepada masyarakat
4. Sosialisasi Door to Door
Sosialisasi door to door merupakan cara efektif, agar lebih
dekat dengan konstituen secara emosional dan sosialisasi door to
door dianggap efisien dalam mensosialisasikan partai bulan
bintang secara personal dan mengenalkan calon legislative
Tangerang Selatan.27
Gambar 4.8
Sosialisasi Door to Door
Menurut Frank Jefkins seperti yang dikutip oleh Daniel
Yadin dalam buku Public Relations Pentingnya humas bagi suatu
organisasi mengenali dan mambatasi khalayakya. Sebesar apapun
suatu organisasi tidak mungkin menjangkau semua orang.
Walaupun beberapa jenis khalayak masih dapat dijangkau dengan
teknologi dan berbagai macam media.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan mengenali khalayak.
Setiap organisasi pasti mengharapakan organisasinya, tersebar luas
dan menjangkau semua orang. Seiring dengan perkembangan
teknologi dan munculnya berbagai macam media yang membantu
27
Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018
pukul 13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
96
memberikan indormasi kepada khalayak, organisasi juga memilih
teknologi dan media untuk menjangkau beberapa khalayak yang luas.
Dengan bantuan teknologi dan media, khalayak dapat mengetahui
pemahaman yang diinginkan mengenai organisasi. Dalam
mmembatasi khalayak yang terdiri dari berbagai macam lapisan
masyarakat, organisasi membataasi agar upaya menjangkau khalayak
luas dapat terwujud.28
“Kader atau caleg dalam melakukan sosialisasi,
alhamdulillah pandangan masyarakat ke Partai Bulan
Bintang Tangerang Selatan itu positif, dan hanya sekian
persen yang berpikir negative terhadap PBB Tangerang
Selatan.”29
Hasil wawancara dengan Bapak Dzul sebagai Humas Partai
Bulan Bintang Tangerang Selatan dalam memberikan informasi
kegiatan sosialisasi door to door, sebagai salah satu bentuk sosialisasi
untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap PBB DPC
Tangerang Selatan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas. menurut hasil analisis
peneliti, bahwa ada masyarakat di Tangerang Selatan memiliki
pandangan yang baik terhadap partai PBB Tangerang Selatan. Oleh
karena itu, humas DPC melakukan sosialisasi door to door sebagai
salah satu bentuk komunikasi yang efektif.
5. Pemuda Bulan Bintang Tangerang Selatan
Melalui pemuda bulan bintang salah satu badan otonom dari
Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan. Pemuda Islam yang
bernaung dalam pemuda bulan bintang, Panjang tangan dari Partai
28
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima,
(Jakarta: Erlangga, 2003), h. 56 29
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
97
98
Menurut analisis peneliti bahwa dibentuknya Pemuda
Bulan Bintang Tangerang Selatan, sangat membantu humas
PBB Tangserang Selatan dalam membantu sosialisasi dan
pendekatan pada masyarakat. Bentuk sosialisasi dan pendekatan
masyarakat yang dilakukan oleh pemuda bulan bintang
mengunakan media seperti whatsapp.
99
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Partai politik adalah suatu kelompok teorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, niai-nilai dan
cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan
politik biasanya dengan cara konstitusional untuk
melaksanakan programnya.
Di negara-negara demokratis, partai politik sebagai
sarana untuk mewujudkan hak rakyat dalam menentukan
figur-figur yang akan menjadi pemimpinnya. Sedangkan di
negara-negara totaliter, partai didirikan oleh elit politik
dengan pertimbangan bahwa rakyat perlu dibina agar
tercapai stabilitas yang berkelanjutan.
Partai Bulan Bintang merupakan salah satu partai yang
berasaskan Islam sebagai landasannya. Berdasarkan data
pada Pemilihan Umum Tangerang Selatan suara Pileg 2014
Tangerang Selatan, bahwa Partai Bulan Bintang
mendapatkan suara terendah yaitu 7.839 suara di Tangerang
Selatan. Kecenderungan masyarakat yang mudah termakan
isu-isu negative menjadi penyebab utama turunnya
kepercayaan public terhadap partai politik.
Seperti yang dinyatakan Bapak Usni Hasanudin
sebagai Dosen Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
100
Jakarta dalam wawancara peneliti berikut ini:1 Menyatakan
bahwa setiap rendahnya suara partai politik bergantung
kepada kemampuan humas dan pengurus partai politik.
“Faktor rendahnya suara di Pileg 2014 yaitu
kurangnya kemampuan humas dan pengurus
PBB DPC Tangerang Selatan dalam
mengelola sumber daya dan isu politik yang
belum maksimal. Sehingga electoral PBB
tidak signifikan di 2014. Harapannya tentu di
2019 dapat lebih baik.”
Hal tersebut pun terjadi dengan Partai Bulan Bintang,
turunnya kepercayaan public kepada PBB disebabkan oleh
banyak hal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti,
isu-isu negatif biasanya terjadi di ranah nasional dan luas
sedangkan untuk di daerah-daerah isu negatif tidak terlalu
banyak. Tetapi, dampak yang dihasilkan dari isu negatif
nasional akan memicu permasalahan yang juga
mengikutsertakan daerah-daerah yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, Partai Bulan Bintang (PBB)
melakukan pembenahan diri di dalam badan organisasi agar
meningkatkan kepercayaan public kepada Partai Bulan dan
Bintang.
A. Strategi Hubungan Masyarakat (Humas) Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
dalam Meningkatkan Kepercayaan Publik.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan
(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai
1 Wawancara dengan bapak Usni Hasanudin (Dosen Ilmu Politik
UMJ Jakarta) pada Selasa, 23 Januari 2019 pukul 10.00 WIB, di Lab Politik
Fisip UMJ Jakarta.
101
suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu
menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.2
Sedangkan menurut Frank Jefkins & Daniel
Yadin dalam bukunya public relations, salah satu model
perencanaan humas adalah apa yang disebut sebagai
model enam langkah. Keenam tahapan tersebut yaitu:
Pengenalan situasi, Penetapan Tujuan, Definisi khalayak,
Pemilihan media dan Teknik-teknik PR, Perencanaan
Anggaran dan pengukuran hasil.
Dengan demikian tahapan strategi komunikasi
yang digunakan Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
Tangerang Selatan dalam meningkatkan kepercayaan
publik terdiri dari enam langkah, yaitu:
1) Pengenalan Situasi
Kunci utama dalam menyusun suatu rencana
secara logis adalah pemahaman terhadap situasi yang
ada. Ada beberapa tujuan humas yang ingin dicapai
adalah mengubah sikap negatif menjadi positif yang
diharapkan menumbuhkan pengetahuan yang akan
menjadi pemahaman. Untuk memahami situasi yang ada
degan menggunakan satu metode yaitu pengumpulan
pendapat atau studi sikap (attitude study). Maka akan
dapat mengenali masalah yang ada serta mencari cara
untuk memecahkannya.
2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, h. 32.
102
Untuk menyusun rencana yaitu dengan
memahami situasi yang ada. Humas harus mengetahui
situasi yang berada disekitar, terutama salah satu tujuan
yang ingin dicapai humas adalah mengubah sikap
negatif menjadi positif. Dengan mengubah sikap
menjadi positif, diharapkan dapat dengan mudah
menerima pengetahuan yang menumbukan pemahaman.
Metode pengumpulan data merupakan metode yang
sangat tepat untuk diterapkan dalam pengenalan situasi
yang ada. Dengan mengetahui pendapat dari satu
dengan lainnya yang berbeda, akan diperoleh berbagai
masalah yang berbeda pula. Setelah mengetahui
masalah yang ada kemudian diperoleh solusi untuk
permasalahan.
Dalam tahapan ini metode pengumpulan data
sangat tepat untuk mengetahui perbedaan perdapat yang
akan memunculkan berbagai macam masalah.
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Kota Tangerang Selatan memiliki seksi Humas yang
bertugas untuk membuat citra Partai Bulan Bintang
menjadi baik dan bagus di mata masyarakat. Menurut
hasil wawancara peneliti dengan Sekertaris Jendral
PBB DPC Tangerang Selatan mengatakan.3
“Sebagai partai yang massanya agamis dan
religious, isu yang menghampiri partai kita pun
3 Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
103
tidak akan jauh-jauh dari isu hoax yang
menggunakan unsur SARA. Hal tersebut sering
terjadi, maka dari itu kita menonjolkan public figure
yang sangat disukai masyarakat, yang mampu
membawa citra positif di masyarakat”
Dari kutipan diatas dapat dilihat bahwa, Partai
Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan, selalu memperhatikan segala macam situasi
yang terjadi baik internal maupun eksternal. Hal tersebut
dilakukan agar semua permasalahan yang terjadi tidak
dibiarkan terbengkalai dan menjadi masalah besar,
sehingga pencegahan bisa dilakukan.
Melihat situasi internal dan eksternal PBB DPC
Tangerang Selatan yang terjadi di tahun 2014, bahwa
rendahnya suara PBB DPC di pileg 2014 dan masih
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap PBB,
sehingga PBB DPC Tangerang Selatan memperhatikan
segala macam situasi yang terjadi di internal dan
eksternal dalam mempersiapkan pemilu di 2019. Seperti
yang dinyatakan oleh Frank Jefkins dalam buku public
relations, Kunci utama dalam menyusun suatu rencana
secara logis adalah pemahaman terhadap situasi yang
ada. Ada beberapa tujuan humas yang ingin dicapai
adalah mengubah sikap negatif menjadi positif yang
diharapkan menumbuhkan pengetahuan yang akan
menjadi pemahaman. Untuk memahami situasi yang ada
degan menggunakan satu metode yaitu pengumpulan
104
pendapat atau studi sikap (attitude study). Maka akan
dapat mengenali masalah yang ada serta mencari cara
untuk memecahkannya.
2) Penetapan Tujuan
Dari sekian banyak tujuan dalam kegiatan
humas, beberapa diantaranya adalah untuk mengubah
citra umum di mata khalayak, untuk menyebarluaskan
cerita sukses yang telah dicapai oleh organisasi kepada
masyarakat luas, untuk memperbaiki hubungan antara
organisasi dengan khalayaknya, untuk menyebarluaskan
informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
Mengingat jenis dan karakter organisasi itu berbeda-
beda, maka tujuannya pun sangat bervariasi dan tidak
terbatas.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan
penetapan tujuan. Semua organisasi memiliki tujuan
yang ingin dicapai dan humas membantu dalam
melaksanakan pencapaian tujuan tersebut. Banyak
langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan,
terutama keinginan dan harapan yang ingin dicapai
organisasi kepada khalayaknya. Kegiatan humas
membantu membangun citra organisasi di mata
khalayaknya dan membangun yang baik diantara
keduanya.
105
Dalam meningkatkan kepercayaan publik,
humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang selatan membuat program kerja internal
yaitu
Program Internal Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan
Bintang Tangerang Selatan berdasarkan hasil dan
temuan yaitu:.
a. Pelatihan dan Pendidikan kader dan Caleg Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
Pelatihan atau pendidikan kader dan Caleg partai
politik sangat penting, tidak hanya untuk mendukung
visi dan misi partai. Pendidikan bagi kader dan Caleg
partai merupakan cara untuk menyebarluaskan nilai-
nilai baik politik.
Sebelum kader dan caleg partai terjun ke
masyarakat, DPC Partai Bulan Bintang Tangerang
Selatan melakukan pelatihan dan pendidikan kader dan
caleg. Banyak materi yang dijelaskan narasumber dan
fasilatator kepada kader dan caleg untuk memberikan
pengetahuan mengenal politik Rahmatal Lil’alamin.
Dengan tujuan membangun bangsa untuk mencapai
cita-cita besar bangsa menciptakan masyarakat adil dan
makmur.4
Seperti yang dinyatakan Bapak Usni Hasanudin
4 Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan Cabang
Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018 pukul
13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
106
sebagai Dosen Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Jakarta dalam wawancara pribadi
dengan peneliti berikut ini:5
“Kita bisa mengukur kesiapan PBB DPC
Tangerang Selatan dalam menghadapi pemiu
2019. Apa saja alat ukurnya? Pertama
ketokohan caleg di setiap dapil. Kedua,
kemampuan sumber daya caleg termasuk
didalam kemampuan finansial. Dan ketiga,
yang sangat terpenting merespon isu-isu yang
saat ini berkembang. Respon yang dimaksud
harus sesuai dan mampu mempengerahui
pemilih.”
Dari kutipan diatas, dalam hal ini peneliti melihat
bahwa PBB DPC dalam meliterasi kesiapan PBB di
tahun 2014, yaitu pertama, ketokohan caleg di setiap
dapil, kedua, kemampuan sumber daya caleg termasuk
di dalam kemampuan finansial dan ketiga yang
terpenting merespon isu-isu yang saat ini berkembang.
Dan baru dilakukan menjelang pemilu 2019 dalam
proses meningkatkan kepercayaan publik.
b. Pembekalan dan Bimtek saksi Partai Bulan Bintang
Tangerang Selatan
Pembekalan dan bimtek saksi yang dilakukan
PBB DPC Tangerang untuk mengetahui fungsi dan
tugas dilapangan. Saksi untuk pemungutan suara
5 Wawancara dengan bapak Usni Hasanudin (Dosen Ilmu Politik
UMJ Jakarta) pada Selasa, 23 Januari 2019 pukul 10.00 WIB, di Lab Politik
Fisip UMJ Jakarta.
107
adalah elemen penting dalam pemilu, baik dalam
pemilu legislative, pilpres maupun dalam pilkada.
Maksud dan tujuannya. Memberikan arahan fungsi dan
tugas saksi disetiap per TPS. Banyak hal-hal yang
sering terjadi dalam pemungutan suara, agar tidak
terjadi kesalahan dalam pemilu, maka dari itu DPC
PBB Tangerang Selatan melakukan pembekalan dan
bimtek kepada para saksi partai untuk pemilu 2019.6
“Pembekalan Bimtek untuk saksi itu harus
dilakukan disebuah partai lain, banyak partai yang
merasa kecewa dengan saksi partainya di pemilu
sebelumnya. Karena terjadi ketidaktahuaan saksi
ketika di lapangan.”7
Hasil wawancara peneliti dengan Dzul selaku Humas
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan dalam melakukan kegiatan pembekalan dan bimtek
saksi, agar saksi mengetahui tugas dan fungsi dilapangan.
Seperti hasil ketipan diatas, bahwa kegiatan yang
dilakukan humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan dalam melakukan pelatihan dan
bimtek pada saksi sangat tepat. Karena agar tidak terjadinya
6 Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan Cabang
Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018 pukul
13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan. 7 Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
108
kesalahan ketika terjun dilapangan atau di TPS yang
ditentukan oleh PBB Tangerang Selatan.
c. Pembekalan dan bimtek relawan Partai Bulan Bintang
Tangerang Selatan
Pembekalan dan bimtek relawan adalah
memberikan arahan fungsi dan tugas relawan, bahwa
keberadaan relawan sangat penting bagi Partai Bulan
Bintang Tangerang Selatan. Peran relawan sebagai
kekuatan sosial dalam mengawal pelaksanaan pemilu,
dan utamanya untuk mengahantarkan kemenangan untuk
partai sesuai daerah atau provinsi.8
Seperti yang dinyatakan Ibu Gefa sebagai Dosen
Ilmu Politik UIN Jakarta dalam wawancara pribadi
dengan peneliti berikut ini
“Menurut saya humas PBB DPC Tangerang
Selatan berhasil dalam menarik simpati
masyarakat. Dan relawan ini adalah sebuah
peningkatan dari tingkat simpati menjadi
empati. Misalnya isu yang dikembangkan oleh
PBB menjadi menarik bagi masyarakat, seperti
tokoh yusril yang membuat menarik masyarakat
dalam tokoh politik saat ini.”9
8 Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan Cabang
Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018 pukul
13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan. 9 Wawancara dengan Ibu Gefa (Dosen Ilmu Politik UIN Jakarta),
pada Selasa, 23 Januari 2019 pukul 14.00. WIB, di ruang Dosen Fisip UIN
Jakarta.
109
Dalam pemaparan hasil wawancara diatas,
kegiatan yang dilakukan humas Partai Bulan Bintang
Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan telah
berhasil menarik simpati masyarakat, dimana relawan
PBB merupakan sebuah peningkatan dari tingkat simpati
menjadi empati. Seperti yang dijelaskan Frank Jefkins
salah satu model perencanaan humas, untuk menyusun
rencana yaitu dengan mengenali khalayak. Setiap
organisasi pasti mengharapakan organisasinya, tersebar
luas dan menjangkau semua orang. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan munculnya berbagai
macam media yang membantu memberikan informasi
kepada khalayak.
3) Definisi Khalayak
Pentingnya bagi suatu organisasi mengenali dan
mambatasi khalayak. Sebesar apapun suatu organisasi tidak
mungkin menjangkau semua orang. Walaupun beberapa
jenis khalayak masih dapat dijangkau dengan teknologi dan
berbagai macam media.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan mengenali
khalayak. Setiap organisasi pasti mengharapakan
organisasinya, tersebar luas dan menjangkau semua orang.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya
berbagai macam media yang membantu memberikan
informasi kepada khalayak, organisasi juga memilih
teknologi dan media untuk menjangkau beberapa khalayak
110
yang luas. Dengan bantuan teknologi dan media, khalayak
dapat mengetahui pemahaman yang diinginkan mengenai
organisasi. Dalam mmembatasi khalayak yang terdiri dari
berbagai macam lapisan masyarakat, organisasi membatasi
agar upaya menjangkau khalayak luas dapat terwujud.
Tahapan ini bertujuan untuk memiliki sasaran
kalayak yang menjadi target dalam menanamkan
kepercayaan sesuai yang telah ditetapkan.
DPC Tangerang Selatan memiliki sararan khalayak
di semua lapisan masyarakat dengan metode yang berbeda,
disesuaikan dengan jenis khalayak yang ditargetkan. Target
utama adalah para pemuda pemudi yang memiliki semangat
perubahan. Maka, salah satunya dibentuklah komunitas
Pemuda Bulan Bintang. Menurut Bapak Dzul sebagai
Humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan.
“Pemuda akan mudah membawa perubahan ke
masyarakat. Jika dari yang termuda sudah kita
bimbingan dan kita berikan pengarahan maka
elemen masyarakat yang lainnya pun akan lebih
mudah untuk kita ajak kepada kegiatan yang
lebih bernilai.”10
Dari hasil kutipan diatas, bahwa Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan sudah
memiliki sasaran khalayak yang sudah ditetapkan sejak
awal pada saat membuat program kerja. Setiap sasaran
10
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
111
khalayak yang sudah ditetapkan akan memiliki metode
penyampaian yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan
kondisi khalayak tersebut.
4) Pemilihan Media dan Teknik-teknik PR
Salah satu contoh media yaitu jurnaslis, sedangkan
sebagai tekniknya yaitu penyelenggaraan acara resepsi pers.
Baik kampanye periklanan amupun kampanye humas sama-
sama dapat menggunakan berbagai macam media.
Kampanye periklanan biasanya terbatas pada media-media
tertentu yang diharapkan, dunia humas dapat menggunakan
berbagai media khusus seperti jurnal-jurnal internal,
bulletin, atau sekedar majalan dinding.
Untuk menyusun rencana yaitu dengan pemilihan
media dan teknik-teknik. Tidak hanya dengan kampanye
periklanan yang muncul diberbagai media, humas
melakukan kampanye sama halnya dengan periklanan. Baik
Kampanye periklanan maupun humas sama-sama
menggunakan media sebagai penghubung kepada khalayak.
Akan tetapi, terdapat perbedaan dari keduanya yaitu
kampanye periklanan menggunakan media tertentu untuk
mewujudkan keinginan yang ingin dicapai secara maksimal
dan humas hanya mmenggunakan media-media khusus.
Dalam pelaksanaannya kampanye periklanan hanya bekerja
sama dengan pimpinan media saja, sedangkan humas
bekerjasama dengan jurnalis, editor, maupun pimpinan
media.
112
Penggunaan media sebagai salah satu alat untuk
menarik khalayak merupakan suatu metode yang dapat
memberikan dampak yang signifikan.
“Media sosial secara biaya paling murah dan itu lebih
gampang masyarakat membaca dan mengetahui info
terkait partai tersebut, dan menggunakan whatsapp
untuk mengeshare segala info tersebut. Diwajibkan
kepada seluruh kader agar meningkatkan kepercayaan
publik untuk mengeshare group yang mereka punya.”11
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Dzul sebagai Humas
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan, bahwa media yg digunakan oleh PBB dalam
meningkatkan kepercayaan publik adalah whatsapp dalam
menyebarkan informasi.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa menurut
analisis peneliti Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan bahwa media yang digunakan oleh
PBB untuk menyebarkan informasi kepada khalayak adalah
melalui whatsapp, karena dalam menerima informasi, PBB
DPC sharing informasi terlebih dahulu dan baru menyebarkan
informasi kepada masyarakat. Agar khalayak atau publik
untuk lebih memahami informasi yang disebar oleh PBB
Tangerang selatan. Dan penggunaan media jejaring seperti
whatsapp pun disebarkan melalui grup chat kader yang
dimiliki.
11
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
113
5) Perencanaan Anggaran
Dalam perencanaan anggaran dapat dipahami bahwa
humas merupakan kegiatan yang padat karya, sehingga
pengeluaran terbesar dihabiskan untuk membayar pemakaian
jam kerja yaitu gaji pegawai. Pengeluaran lain yang cukup
besar termasuk pemakaian alat operasional.
Menurut Frank Jefkins salah satu model perencanaan
humas. Untuk menyusun rencana yaitu dengan perencanaan
anggaran. Banyaknya kegiatan tidak terlepas dari banyaknya
anggaran yang harus dikeluarkan. Anggaran dana harus
dipersiapkan secara matang dan professional agar berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan yang direncanakan. Apabila
angaran dan tidak dirancang dengan baik dan benar, maka
akan menghambat keseluruhan aktivitas. Pengeluaran untuk
membayar gaji pegawai yang memiliki jam kerja padat
maupun pemakaian alat operasional. Pemakaian alat
operasional memiliki pengeluaran yang besar sebagai alat
pendukung kerja. Baik pegawai maupun alat kerja yang
dipakai aktivitas merupakan faktor yang harus selalu
diperhatikan. Apabila anggaran dana tidak dirancang dengan
baik dan benar, maka akan menghambat keseluruhan aktivitas.
Setiap aktivitas yang dilakukan akan sulit untuk dilaksanakan
karena terbatas dengan anggaran, maka sangat penting untuk
114
diperhatikan.
Seperti yang dikatakan oleh bapak Dzul sebagai
Humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan.12
Menyatakan sumber dana untuk kegiatan
humas dan pengurus masih sangat kecil.
“Sumber dananya Paling itu saat ini untuk bahasa
kampugnya, urunan atau pantungan dari caleg dan
anggota DP. Bahwa ditangsel ini PBB ini masih
baru , dan belum mendapatkan anggaran dari
pemerintah, karena kita belum ada dewan yang
duduk di pemerintahan. Mungkin untuk
mendapatkan anggaraan uuntuk sosialisasi dari
DPP atau dari ketua DPC”13
Melihat dari kondisi PBB DPC Tangerang Selatan,
bahwa kondisi Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan yang masih tergolong baru yang
menyebabkan anggaran keuangan belum dapat direalisasikan,
maka dari itu anggaran yang di dapat dari hasil sumbangan
dari seluruh anggota PBB DPC Tangerang Selatan.
6) Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil merupakan faktor yang keenam.
Mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dengan teknik-
teknik penelitian yang digunakan untuk mengenali situasi.
Metode-metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahap
perencanaan. Target-target untuk mencapai tujuan dapat
12
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan. 13
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
115
digunakan sebagai tolak perbandingan, baik untuk mengetahui
apakah citra organisasi dengan khalayaknya sudah lebih baik,
serta hasil-hasil nyata telah dicapai.
Menurut Frank Jefkins salah satu model perencanaan
humas. Untuk menyusun rencana terakhir yaitu dengan
pengukuran hasil. Setelah perencanaan-perencanaan kegiatan
humas dilakukan, maka dapat mengevaluasi berbagai hasil
yang telah dicapai dengan lebih mengenal khalayak dan situasi
untuk memberikan pemahaman dalam mengubah sikap.
Hasilnya dapat dilihat dari apakah tercapainya upaya dalam
memperbaiki citra organisasi di mata khalayak, tercapainya
tujuan-tujuan yang diharapkan atau diinginkan, serta
terciptanya hubungan yang baik antara organisasi dengan
khalayak.
Bentuk pengukuran hasil yang dilakukan Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan adalah
laporan hasil kerja kegiatan. Jadi kegiatan yang sudah
dilaksanakan akan dibuatkan laporan hasil kegiatan yang
menjadi laporan untuk melakukan evaluasi kegiatan. Seperti
yang dikatakan Bapak Diyansyah Putra sebagai Sekretaris
Jendral PBB DPC Tangerang Selatan,
“Hasil di pileg 2014 PBB Tangerang Selatan tidak
terlalu berbuat banyak pada saat itu, karena
kurangnya persiapan dari PBB Tangerang Selatan.
Persiapan pada saat itu sangat minim sekali.”14
14
Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
116
Dari penjelasan hasil kutipan diatas, bahwa persiapan
yang dilakukan Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan sangat minim di pemilu 2014, persiapan
menghadapi pemilu di 2019 humas DPC membuat suatu
program internal dan eksternal, seperti program internal yaitu
pelatihan dan pendidikan kader, pembekalan dan bimtek saksi,
pembekalan dan bimtek relawan dan program eksternal yaitu
sosialisasi majelis, rapat konsolidasi dan kordinasi dengan
DPP dan DPC se-Tangerang Raya, kegiatan bakti sosial,
sosialisasi door to door dan membuat komunitas pemuda bulan
bintang Tangerang Selatan. Dari hasil tersebut yang akan
menjadi tolak ukur kegiatan PBB yang sudah disiapkan dalam
meningkatkan kepercayaan publik untuk menghadapi pemilu
2019.
B. Peran Hubungan Masyarakat (Humas) Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
dalam Meningkatkan Kepercayaan publik.
Dalam mensosialisasikan kegiatan humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan, kegiatan
yang dilakukan humas adalah menjalin hubungan baik kepada
masyarakat. Peran humas tidak terlepas dari dukungan dan
pengarahan dari pimpinan pengurus Partai Bulan Bintang
Tangerang Selatan. Sesuai dengan visi dan misi PBB
terwujudnya kehidupan masyarakat yang Islami dan misinya
membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beriman,
bertaqwa, maju, mandiri, berkepribadian, demokratis dan turut
117
menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai ke
Islaman.
Fungsi komunikasi dalam organisasi diperlukan dalam
perusahaan untuk menyebarluaskan informasi kepada
khalayak. Dalam berkomunikasi dengan khalayak organisasi
memerlukan media penyaluran, media tersebut adalah humas.
15
Peran humas dalam suatu organisasi sangat penting
bagaimana organisasi memposisikan humas sebagai alat
organisasi sangat menentukan output yang dihasilkan oleh
humas. Program kerja merupakan rambu-rambu humas dan
organisasi untuk melakukan tugas. Posisi dan peran humas
juga dapat diidentifikasi dengan implementasi program kerja.16
Sedangkan menurut Frank Jefkins,17
salah satu model
perencanaan humas adalah apa yang disebut sebagai model
enam langkah. Oleh, karena itu humas Partai Bulan Bintang
Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan dalam
membangun komunikasi yang baik agar proses sosialisaasi
berjalan dengan lancar membutuhkan peran humas untuk
mensosialisasikan kegiatan PBB Tangerang Selatan dan
membuat program eksternal sebagai berikut:
1. Sosialisasi Majelis
15
Yanuar Luqman, Peran dan Posisi Hubungan Maasyarakat”Jurnal
Peran dan Posisi Hubungan Masyarakat, Vol II No. 1 Januari 2013: 1-10 16
Yanuar Luqman, Peran dan Posisi Hubungan Maasyarakat”Jurnal
Peran dan Posisi Hubungan Masyarakat, Vol II No. 1 Januari 2013: 1-10 17
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima, h. 56
118
Sosialisasi ke majelis yang dilakukan humas PBB DPC
Tangerang Selatan, untuk memperkenalkan Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan, karena
majelis itu dianggap tempat yang efisien untuk
mensosialisasikan partai dan sesuai dengan partai bulan
bintang yang berasaskan islam dan disertakan dengan
pendidikan politik melalui majelis.18
Menurut Frank Jefkins, salah satu model perencanaan
humas adalah apa yang disebut sebagai model enam langkah
salah satunya adalah penetapan tujuan. Dari sekian banyak
tujuan dalam kegiatan humas, beberapa diantaranya adalah
untuk mengubah citra umum di mata khalayak, untuk
menyebarluaskan cerita suskes yang telah dicapai oleh
organisasi kepada masyarakat luas. Untuk memperbaiki
hubungan antara organisasi dengan khalayaknya, untuk
menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan
partisipasi para pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial
sehari-hari.19
“Sosialisasi jaringan PBB seperti majelis taklim
dan berorganisasi islam. Salah satu cara agar
menimbulkan kepercayaan publik masyarakat
kepada PBB Tangerang Selatan. Bahwa PBB
mengatakan kepada masyarakat tingkat kesadaran
politik dan jangan buta politik. Dan PBB
Tangerang Selatan mempunyai komitmen ada
program bersama kepada masyarakat, agar nanti
18
Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018
pukul 13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan. 19
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima, h. 56
119
janjinya bisa ditagih apabila Partai Bulan Bintang
Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
menang dalam pemilu 2019.”20
Hasil wawancara peniliti dengan Bapak Diyansyah
Putra Sebagai Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan, dalam melakukan
sosialisasi kepada masyarakat, bahwa yang dilakukan humas
dalam sosialisasi ke majelis sangat efisien dalam berinteraksi
kepada masyarakat.
Dari penjelasan hasil kutipan diatas terkait sosialisasi
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan pada majelis, bahwa sosialisasi yang sangat tepat,
sesuai dengan visi dan misi PBB membangun masyarakat
dan bangsa Indonesia yang beriman, bertaqwa, maju,
mandiri, berkepribadian, demokratis dan turut menciptakan
perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai ke Islaman.
2. Rapat Konsolidasi dan kordinasi dengan DPP dan DPC se
Tangerang Raya.
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan gelar rapat konsolidasi dan kordinasi
di Tangerang Selatan, bertujuan Untuk mulai merapatkan
barisan dan mengadakan konsolidasi dan kordinasi
internal terkait kinerja dalam menggerakan mesin partai
serta bagaimana dapat mengajak tokoh-tokoh atau ormas
20
Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
120
Islam yang ada diwilayah, agar mau bergabung dan ikut
membesarkan partai.21
Menurut Frank Jefkins, salah satu model
perencanaan humas dengan enam langkah, salah satunya
adalah pengenalan situasi, kunci utama dalam menyusun
suatu rencana logis adalah pemahaman terhadap situasi
yang ada. Untuk menyusun rencana rencana yaitu dengan
memahami situasi yang berada disekitar.22
“Kami dengan seluruh DPC di Tangerang Raya
mengadakan rapat konsolidasi dan kordinasi
dengan DPP dan DPC se-Tangerang Raya untuk
mengusung strategi di pemilu 2019 agar tidak
gagal dalam pemilu sebelumnya.”23
Seperti yang dikatakan dari hasil wawancara
dengan Bapak Diyansyah Putra sebagai Sekretaris Jendral
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan terkait kegiatan yang di lakukan pengurus PBB
se-Tangerang Raya dan bertempat di Tangerang Selatan.
Yang dilakukan PBB DPC dalam rapat kordinasi dengan
DPP dan DPC se-Tangerang Raya untuk mempersiapkan
strategi dalam pemilu 2019.
Salah satu cara dalam menyusun strategi dengan
mengadakan rapat konsolidasi dan kordinasi PBB se-
21
Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018
pukul 13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan. 22
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima, h. 56 23
Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
121
Tangerang Raya, salah satu cara untuk menyusun strategi
di pemilu 2019. Karena PBB ingin menghindarkan
kegagalan di pemilu sebelumnya.
“Kalau terkait pemilu 2014 pertama prosesnya
menangnya di turn artinya persiapan. Dalam
strategi itu kalau kalah persiapan udah kalah
20%, makannya di pemilu 2014 kami tidak
terlalu berbuat banyak. Karena kami PBB DPC
Tangerang Selatan masa itu persiapan untuk
menuju pileg persiapannya minim. Sehingga
rekrutmen caleg dan pergerakan yang
berpotensial kebanyakan pindah partai,
makannya kebanyakan yang tidak lolos di pemilu
2014. Kemudian ada perbedaan 2014 dan 2019
itu persiapan kami harus lebih matang”.24
Melihat dari hasil kegagalan dari sebelumnya
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang lebih siap menghadapi pemilu 2019. Karena
memilki persiapan yang lebih matang di banding pemilu
2014 lalu.
3. Kegiatan bakti sosial dan santunan Yatim Piatu
Kegiatan yang dilakukan Partai Bulan Bintang
Tangerang Selatan, untuk mewujudkan rasa cinta, kasih
kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan adanya
24
Wawancara dengan Bapak Diyansyah Putra (Sekretaris Jendral
PBB Tangerang Selatan), pada Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB, di
Kantor PBB DPC Tangerang Selatan.
122
kegiatan ini dapat merapatkan kekerabatan antara kader atau
relawan dengan masyarakat.25
Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam buku public
relations dalam teori model perencanaan humas, salah
satunya adalah khalayak. Pentingnya bagi suatu orgaanisasi
mengenali dan membatasi khalayaknya. Walaupun beberapa
jenis khalayak masih dapat dijangkau degan teknologi dan
berbagai macam media. Untuk menyusun rencana yaitu
dengan mengnali khalayak. Setiap organisasi pasti
organisasinya tersebar luas dan menjangkau semua orang.26
“Kegiatan yang diadakan oleh DPC itu, yak arena kita
partai agamis ya kita pendekatan melalui majelis,
kegiatan bakti sosial dan santunan anak yatim. Karena
dengan cara itu yang paling efektif untuk PBB
Tangerang Selatan”.27
Hasil Wawancara dengan bapak Dzul sebagai Humas
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan dalam melakukan kegiatan bakti sosial dan santunan
anak yatim. Kegiatan ini salah satu cara humas DPC dalam
mendekatkan dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.
Menurut analisis peneliti, bahwa yang dilakukan
Humas Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan dalam
25
Berdasarkan Hasil Temuan Data Pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan, pada Senin, 15 Oktober 2018
pukul 13.00 WIB di Kantor PBB DPC Tangerang Selatan. 26
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima, h. 56 27
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
123
melakukan kegiatan bakti sosial untuk menaikan popularitas
PBB DPC di Kota Tangerang Selatan. Karena dengan cara
seperti salah satu cara mempererat hubungan kekeluargaan
dengan masyarakat.
4. Sosialisasi Door to Door
Sosialisasi door to door merupakan cara yang efektif,
agar lebih dekat dengan konstituen secara emosional dan
sosialisasi door to door dianggap efisien dalam
mensosialisasikan partai bulan bintang secara personal dan
mengenalkan calon legislatif Tangerang Selatan.28
Menurut Frank Jefkins, salah satu model perencanaan
humas adalah apa yang disebut sebagai model enam langkah
salah satunya adalah penetapan tujuan. Dari sekian banyak
tujuan dalam kegiatan humas, beberapa diantaranya adalah
untuk mengubah citra umum di mata khalayak, untuk
menyebarluaskan cerita suskes yang telah dicapai oleh
organisasi kepada masyarakat luas. Untuk memperbaiki
hubungan antara organisasi dengan khalayak, untuk
menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan
28
Berdasarkan Hasil Temuan Data dan Dokumentasi di PBB DPC
Tangerang Selatan, pada Semin, 15 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB di Kantor
PBB DPC Tangerang Selatan
124
partisipasi para pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial
sehari-hari.29
“Kader atau caleg dalam melakukan sosialisasi,
alhamdulillah pandangan masyarakat ke Partai
Bulan Bintang Tangerang Selatan itu positif, dan
hanya sekian persen yang berpikir negative terhadap
PBB Tangerang Selatan.”30
Hasil wawancara dengan Bapak Dzul sebagai Humas
Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan dalam memberikan
informasi kegiatan sosialisasi door to door. Sosialisasi door to
door yang dilakukan humas maupun caleg dalam berinteraksi
langsung dengan masyarakat agar tepat tujuan sasaran dalam
bersosialisasi kepada masyarakat.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan setiap partai
berbeda-beda cara dalam meyakinkan sesuatu kepada
masyarakat. Dalam cara seperti ini Partai Bulan Bintang
menjadikan kegiatan sosialisasi door to door cara yang paling
efektif dalam meyakinkan masyarakat.
5. Pemuda Bulan Bintang Tangerang Selatan
Melalui pemuda bulan bintang salah satu badan otonom
dari Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan. Pemuda Islam
yang bernaung dalam pemuda bulan bintang, Panjang tangan
dari Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan berasaskan Islam
29
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima, h. 56 30
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
125
yang istiqomah dalam perjuangan dalam membela masyarakat
di Tangerang Selatan.31
Sedangkan menurut Frank Jefkins model perencanaan
humas, salah satunya adalah khalayak. Pentingnya bagi suatu
orgaanisasi mengenali dan membatasi khalayaknya.
Walaupun beberapa jenis khalayak masih dapat dijangkau
degan teknologi dan berbagai macam media. Untuk
menyusun rencana yaitu dengan mengnali khalayak. Setiap
organisasi pasti organisasinya tersebar luas dan menjangkau
semua orang.32
“Pemuda akan mudah membawa perubahan ke
masyarakat. Jika dari yang termuda sudah kita
bimbingan dan kita berikan pengarahan maka elemen
masyarakat yang lainnya pun akan lebih mudah untuk
kita ajak kepada kegiatan yang lebih bernilai.”33
Seperti yang dikatakan dalam wawancara peneliti
dengan bapak Dzul sebagai humas PBB DPC Tangerang
Selatan. DPC Tangerang Selatan memiliki sararan khalayak di
semua lapisan masyarakat dengan metode yang berbeda,
disesuaikan dengan jenis khalayak yang ditargetkan. Target
utama adalah para pemuda pemudi yang memiliki semangat
31
Berdasarkan Hasil Temuan Data dan Dokumentasi di PBB DPC
Tangerang Selatan, pada Semin, 15 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB di Kantor
PBB DPC Tangerang Selatan 32
Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Rrelations edisi kelima, h.
56 33
Wawancara dengan bapak Dzul (Anggota Humas PBB Tangerang
Selatan), pada Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB di kantor PBB DPC
Tangerang Selatan.
126
perubahan. Maka, salah satunya dibentuklah komunitas
Pemuda Bulan Bintang.
Salah satu cara Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan
dalam meningkatkan kepercayaan publik, sangat
membutuhkan sosok pemuda-pemuda yang memiliki semangat
dalam membantu kegiatan PBB DPC Tangerang Selatan,
dengan dibentuknya Pemuda Bulan Bintang sangat optimis
dalam menaikan popularitas PBB DPC Tangerang Selatan
kepada masyarakat di kota Tangerang Selatan.
127
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini bahwa Humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan dalam
meningkatkan kepercayaan public, menggunakan teori
Frank Jefkins melalui salah satu model perencanaan humas
sebagai model enam langkah (pengenalan situasi,
penetapan tujuan, definisi khalayak, pemilihan media dan
teknik-teknik PR, perencanaan anggaran dan pengukuran
hasil) maka peneliti memberi kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengenalan situasi
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan telah melakukan pemahaman
terhadap situasi yang ada. Dengan memahami situasi
yang ada, humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan lebih mengetahui situasi
yang terjadi disekitar masyarakat di Tangerang Selatan.
Salah satu tujuan yang dicapai humas Partai
Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan adalah mengubah sikap negatif menjadi positif.
Dengan mengubah sikap menjadi positif, dapat dengan
mudah menerima pengetahuan yang menumbuhkan
pemahaman bagi masyarakat.
128
2. Penetapan tujuan
Untuk menyusun rencana humas Partai Bulan
Bintan Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
melakukan rencana dengan penetapan tujuan, salah
satu tujuannya dengan malakukan penetapan tujuan
untuk mengubah citra umum kepada khalayak dalam
menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh
organisasi kepada masyarakat. Dan untuk memperbaiki
hubungan antara organisasi dengan khalayak.
Dalam meningkat kepercayaan publik, humas
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan membuat program kerja internal
yaitu pelatihan dan pendidikan kader dan caleg untuk
menyebarluaskan dalam memberikan pengetahuan
politik politik Rahmatal Lil’alamin. Kedua,
pembekalan dan bimtek saksi untuk memberikan
arahan fungsi dan tugas disetiap TPS agar tidak terjadi
kesalahan. Ketiga, pembekalan dan bimtek relawan
PBB untuk membantu humas PBB dalam
mensosialisasikan kegiatan PBB.
3. Definisi Khalayak
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan memiliki sasaran khalayak di semua
lapisan masyarakat dengan metode yang berbeda,
disesuaikan dengan jenis khalayak yang ditargetkan.
Target utama adalah para pemuda-pemudi yang
memiliki semangat perubahan. Maka salah satunya
129
dibentuklah komunitas Pemuda Bulan Bintang
Tangerang Selatan oleh Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan.
4. Pemilihan media dan Teknik-teknik PR
Humas Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan dalam menyusun rencana
yaitu dengan pemilihan media dan teknik-teknik PR.
Penggunaan pemilihan media dan teknik-teknik PR
salah satu alat untuk menarik khalayak merupakan
suatu metode yang dapat memberikan dampak yang
signifikan.
Dalam menyebarluaskan informasi kepada
khalayak adalah melalui whatsapp, dalam menerima
informasi, PBB mensharing informasi terlebih dahulu
dan baru menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat. Agar khalayak atau publik dapat lebih
memahami informasi yang disebar oleh PBB DPC
Tangerang Selatan.
5. Perencanaan Anggaran
Kegiatan yang dilakukan humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan
tidak terlepas dari banyaknya anggaran yang harus
dikeluarkan. Bahwa Kondisi anggaran PBB DPC
Tangerang Selatan pada saat ini mendapatkan hasil
sumbangan dari seluruh pengurus anggota dan ketua
DPC agar kegiatan PBB DPC dapat berjalan dengan
lancar.
130
6. Pengukuran hasil
Untuk menyusun rencana terakhir yaitu dengan
pengukuran hasil, setelah perencanaan-perencanaan
kegiatan humas dilakukan, maka dapat mengevaluasi
berbagai hasil, bentuk pengukuran hasil Partai Bulan
Bintang Dewan Piimpinan Cabang Tangerang Selatan
adalah laporan hasil kerja. Jadi kegiatan yang sudah
dilaksanakan akan dibuatkan laporan hasil kegiatan
yang menjadi laporan untuk melakukan evaluasi
kegiatan Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan
Cabang Tangerang Selatan.
Peran humas Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan dalam
meningkatkan kepercayaan publik. Dalam
mensosialisasikan kegiatan humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan,
kegiatan yang dilakukan humas adalah menjalin
hubungan baik kepada masyarakat. Peran humas tidak
terlepas dari dukungan dan pengarahan dari pimpinan
pengurus Partai Bulan Bintang Tangerang Selatan.
Oleh karena itu Partai Bulan Bintang Dewan
Pimpinan Cabang Tangerang Selatan dalam
membangun komunikasi yang baik, agar proses
sosialiasasi berjalan dengan lancar. Humas Partai
Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang
Selatan membuat program eksternal yaitu pertama,
131
sosialisasi majelis, rapat konsolidasi dan kordinasi
dengan DPP dan DPC se-Tangerang raya, kegiatan
bakti sosial dan santunan yatim piatu dan sosialisasi
door to door.
B. Saran
Ada beberapa saran yang ingin diberikan peneliti,
terkait hasil penelitian ini kepada Humas Partai Bulan
Bintang Dewan Pimpinan Cabang Tangerang Selatan.
Tentunya saran ini bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan kepada publik supaya lebih baik lagi,
diantaranya adalah:
1. Kegiatan program kerja internal dan eksternal PBB
DPC Tangerang Selatan sebagai sarana untuk
meningkatkan kepercayaan publik kepada PBB sudah
sangat tepat dan baik. Dan adanya program internal
dan eksternal ini, membuat masyarakat mulai percaya
kepada PBB DPC Tangerang Selatan
2. Diharapkan untuk selalu konsisten dan terus menerus
dalam melakukan program internal dan eksternal agar
terus menjaga kepercayaan publik kepada PBB DPC
Tangerang Selatan
Partai Bulan Bintang Dewan Pimpinan Cabang
Tangerang Selatan diharapkan menjadi contoh baik bagi
partai lain yang ada di Tangerang Selatan. Dan hendaknya
menjadikan hal tersebut menjadi motivasi untuk
132
kedepannya agar menjadi lebih maju dan sukses. Serta
selalu menunjukan hasil kerja nyata untuk masyarakat.
Wawancara 1
Narasumber : Dzul
Jabatan : Anggota Humas PBB DPC Tangerang Selatan
Waktu : Kamis, 25 Oktober 2018, pukul 15.00 WIB
Tempat : Kantor PBB DPC Tangerang Selatan
1. Bagaimana DPC dalam melakukan pengenalan situasi
dimasyarakat?
“Tangerang selatan salah satu pemekaran dari kabupate
orangnya masih pribumi sekali, kebanyakan disini betawi
kebudayaan lebih kental. Walaupun kebudayaanya lebih
kental tapi pemikiran intelektualnya tinggi. Kalo kita liat
dari kolektif mereka ada yang pragmatis dan idealis dan
adajuga yang matrealistis itu wajar.. PBB tetap dalam
melakukan sosialisasi dengan PBB sudah terbukti dan
teruji lah bahwa pbb dalam membela rakyat dan
mmembela umat Islam”
“Apalagi di tangsel ini mayoritas umat islam sepeti FPI.
Pendekatannya melalui jalur ormas, tokoh masyarakat dan
majelis”
2. Bagaimana DPC PBB tangsel dalam mengubah sikap
negatif di masyarakat tangsel ke sikap positif?
“Lihat kondisi sekarang, alhamdulillah pandangan
masyarakat ke partai bulan bintang itu positif, hanya
sekian persen yang berpikir negatif”.
“Ah ini partai bulan bintang ini terlalu agamis dan islami.
Karena kita punya teklen itu bela islam dan bela agama.
Padahal kan kita sikapi dengan cerdas. Bela islam karena
kita partai islam. Karena kita pake teklen bela islam
karena mengikuti ulama. Bela rakyat karena setiap warga
negara ini kan rakyat tetap kita bela mau dia suku apa,
agama apa tetap kita bela”.
“Buktinya seperti apa? Ada di Tangerang selatan caleg
kita bahwa dia non muslim, tetap kita rangkul, walaupun
pbb agamis tetap ada nasionalisnya. Paling yang berpikir
negative itu kemungkinan dari luar muslim yang berbeda
pandangan pada partai ini”.
3. Apakah ada permusuhan dimasyarakat yang menuju
ke dpc pbb, bagaimana cara menanggulanginya?
“Paling saat ini yang kita temui dilapangan tidak ada.
Paling yaa ini imbasnya politik skearang ini dalam
masalah pemilihan capres dan cawapres, yang menjadi
politik identitas, jadi nasionalis dibenturkan dengan
agamis”.
4. Bagaimana DPC PBB tangsel dalam menanggulangi
masyarakat yang memiliki sikap apatis dalam politik?
“Paling mengindari dari sikap apatis itu dengan cara
pendekatan secara persuasif. Kita beritahukan. Dan kita
memberi penjelasan. Dan kita mengadakan seminar agar
tidak terjadi sikap apatis.. dan ada suatu gerakan dari
pemuda partai bulan bintang untuk menjelaskan terkait
partai PBB”
5. Apa dalam seminar itu cara yang efektif untuk
menghindari sikap apatis?
“Setidaknya disitu ada efektifitas dari seminar tersebut,
kita tetap turun ke masyarakat juga untuk mejelaskannya”
6. Ada gak sih program yang menarik masyarakat agar
tertarik dengan PBB?
“Paling program-program yang diadakan itu, yak arena
kita partai agamis yaa kita pendekatan melaui majelis-
majelis. Ya dengan cara seperti itu yang paling efektif
untuk PBB”.
PBB DPC lebih fokus ke caleg dibanding capres.
“Apabila ada isu, DPC Tangsel tetap bertabayun dahulu
ke DPP apabila itu ada isu tentang PBB untuk
menanggapi isu tersebut”.
Wawancara 2
Narasumber : Diyansyah Putra
Jabatan : Sekretaris Jendral PBB DPC Tangerang Selatan
Waktu : Sabtu, 27 Oktober 2018, pukul 13.00 WIB
Tempat : Kantor PBB DPC Tangerang Selatan
1. Bagaimana tanggapan Tangsel terkait isu di
masyarakat?
“Kalo terkait 2014 pertama prosesnya menangnya di turn
artinya segala persiapan. Dalam strategi itu kalo kalah
persiapan udah kalah 20 % , makannya di 2014 kita tidak
terlalu berbuat banyak. Karena kita dpc masa itu persiapan
untuk menuju pileg persiapannya minim. Shingga
kerekrutmen caleg dan penggerakan yang berpontesial
kebanyakan pindah partai. Makannya kebanyakan yang
tidak lolos. Kemudian 2019 ini ada perbedaan di 2014
persiapan harus lebih matang. Ditambah lagi isu partai
islam saat ini murni. Artinya secara nasional masih pbb.
Ditingkat masalah agama lebih condong ke pbb. Itu
berdampak besar bagi kita”.
2. Bagaimana cara kinerja dpc tangsel dalam menangani
isu?
Kalo partai itu isu itu, kalo didaerah gak terlalu banyak.
Kalo itu berdampak di nasional.
Kita liat nasional hari ini. dinasional hari ini. apalagi
baru2 ini yusril hari ini sifat terjang ketua umum, akan
berdampak kepada partai. Kalo dulu ketidak lolosan
pemillu pada dasarya di zholimi. Karena ada perbedaan
pendapat dari kpud dan kpu pusat. Kpud berbeda teknis
dengan kpu pusat. Di kpu daerah yang digunakan
teknisnya salah bagi kpu pusat. Tapi didaerah pbb
diundang dan dinyatakan lolos. Ada 1 kabupaten di
manowari.
“Setelah pbb ke bawaslu pbb dibenerkan dan dinyatakan
lolos”.
“Kalo isu didaerah melihat pada tingkat. Pbb masanya
jelas. Masa yang agamis yang religius”.
“Karena pbb berdiri notabane yang berasas islam. Tujuan
pbb seperti masyumi, sehiingga bisa merangkul kelompok
islam yang lain. Pengelolaan isu didaerah bentuknya
memerlukan sosok habib ustadz agar masyarakat melihat
tingkah laku selama ini supaya belanya ke Islam”.
“PBB kordinasi dengan fpi, karena beberapa pengurus
bagian dari fpi dari tingkat ranting samping ke DPC”.
“Di tahun 2014 PBB tidak mempunyai basis islam, karena
dari persiapan yang minim. Rezim sekarang sangat
menguntungkan bagi PBB karena yang dibela PBB itu
notabanenya yang kita bela adalah masa Islam yang
mempunyai figure seperti habib Rizieq Syihab”.
3. Bagimana strategi dalam meningkatkan kepercayaan
publik?
“Setiap partai rendahnya tingkat kepercayaan publik
kepada setiap partai. Itu yang harus di Kendal pegangkan,
karena mengapa yang pertama kader partai yang tidak
sesuai apa yang diharapkan sama mereka, sehingga terjadi
korupsi. bagi kita menguntungkan bagi pbb karena
tindakan seperti itu tidak termaasuk dalam visi mis pbb.
Sehingga pengrekrutan figure yang dijadikan kader atau
caleg pbb membuat pelatihan bimbingan tekniis, supaya
nanti kepercayaan publik timbul kembali”.
“Kemudian jaringan pbb seperti majelis taklim dan
beorganisasi islam. Salah satu cara agar menimbulkan
kepercayaan publik pbb kepada masyarakat, bahwa pbb
mengatakan kepada masyarakat tingkat kesadaran politik
dan jangan buta politik. Dan pbb mempunyai komitmen
ada program bersama kepada masyarakat, agar nanti
janjinya bisa ditagih apabila dpc pbb menang dalam
pemilu 2019”.
“Membangun kepercayaan itu bukan sekali atau dua kali
tetapi mempunyai intesitas pertemuan, bahwa pbb
merangkul masyarakat bukan hari ini berawal setelah
mengetahui hasil evaluasi kekalahan di 2014. Dan
membahas struktur kepengurusan agar komposisinya
yang jelas agar dapat membangun kepercayaan publik”.
“Pemuda akan mudah membawa perubahan ke
masyarakat. Jika dari yang termuda sudah kita bimbingan
dan kita berikan pengarahan maka elemen masyarakat
yang lainnya pun akan lebih mudah untuk kita ajak
kepada kegiatan yang lebih bernilai”.
“PBB mempunyai lembaga bantuan hukum untuk
membantu masyarakat yang membutuhkan, dan
mengadakan pelatihan advokasi kepada masyarakat”.
“Sebagai partai yang massanya agamis dan religious, isu
yang menghampiri partai kita pun tidak akan jauh-jauh
dari isu hoax yang menggunakan unsur SARA. Hal
tersebut sering terjadi, maka dari itu kita menonjolkan
public figure yang sangat disukai masyarakat, yang
mampu membawa citra positif di masyarakat”.
4. Media apa saja yang digunakan pbb dpc dalam
menangani isu?
“2014 itu elektronik salah satu corong isu, hari ini
berbeda”.
Yang digunakan oleh dpc pbb dalam menangani isu
dengan media sosial yaitu facebook Instagram dan media
online bekerja sama dengan pimpinan media online
seperti Tangerang online.
“Medianya pun juga melalui mejelis taklim dan pengajian
yang digunakan oleh dpc pbb dalam meningkatkan
kepercayaan publik”.
5. Satu media yang paling efektif?
“Media sosial secara biaya paling murah dan itu lebih
gampang masyarakat membaca dan mengetahui info
terkait partai tersebut”. Dan menggunakan whatsapp
untuk mengeshare segala info tersebut”
“Diwajibkan kepada seluruh kader agar meningkatkan
kepercayaan publik untuk mengeshare group yang mereka
punya”.
“Dan harus menyebarkan misi partai agar masyarakat
mempunyai kesadaran politik. Dan agar masyarakat tidak
salah pilih dalam pemilu 2019”.
6. Tim khusus dalam menangani isu ?
“Untuk mengklarifikasi isu ada ditangan kappu, bahwa
pemenangan partai ini ada ditangan kappu dpc pbb
tangsel. Dan kappu mempunyai wewenang dengan
seluruh pengurus dalam melakukan klarifikasi isu
tersebut”.
7. Banyak masyarakat yang datang menjadi relawan di
dpc tangsel?
“Itu salah satu yang dimaksud dengan kesaadaran politik
untuk masyarakat, sehingga masyarakat sudah memilih
dengan kesadaran politik”.
Wawancara 3
Narasumber : Dr. Usni Hasanudin, S.Ip., M.Si.
Jabatan : Dosen Politik UMJ Jakarta
Waktu : Rabu, 23 Januari 2019 , pukul 13.00 WIB
Tempat : Lab Politik UMJ Jakarta
1. Bagaimana Pandangan pada PBB Tangsel dalam
Program yang dijalani selama ini?
“Soal program yang sudah dilaksanakan memang sangat
bergantung pada kemampuan SDM structural PBB DPC.
Implementasi program sangat menentukan memang bagi
eksistensi partai politik, tidak saja bagi PBB”.
2. Bagaimana perbedaan persiapan PBB Tangsel di
pemilu 2019?
“Kalau perbedaan saya tidak mengetahui sepenuhnya, tapi
kita bisa mengukur kesiapan PBB dalam menghadapi
pemilu 2019. Apa saja alat ukurnya? Pertama, ketokohan
caleg yang diusung dapil. Kedua, kemampuan sumber
daya caleg termasuk didalam kemampuan finansial. Dan
ketiga, yang sangat terpenting merespon isu-isu yang saat
ini berekembang, respon yang dimaksud harus sesuai dan
mampu mempengarui pemilih”.
3. Menurut bapak faktor apa yang dialami PBB Tangsel
dalam rendahnya suara di pileg 2014?
“Faktor rendahnya suara di Pileg 2014 yaitu kurangnya
kemampuan humas dan pengurus PBB DPC Tangerang
Selatan dalam mengelola sumber daya dan isu politik
yang belum maksimal. Sehingga electoral PBB tidak
signifikan di 2014. Harapannya tentu di 2019 dapat lebih
baik.”
Wawancara 4
Narasumber : Gefarina Djohan, MA
Jabatan : Dosen Politik UIN Jakarta
Waktu : Kamis, 24 Januari 2019 , pukul 14.00 WIB
Tempat : Ruang Dosen Fisip UIN Jakarta
1. Bagaimana menurut ibu terkait PBB hampir tidak lolos
pemilu 2019?
“Sebagai partai yang tidak menang di dalam verifikasi KPU
kecendrungannya bisa saja mereka tidak mengikuti
persyaratan perundangan politik atau pun perundangan
pemilu..itu saja bukkan sesuatu bukan partai ini dilarang atau
bukan partai ini deskritkan tidak. Itu hak partai politik untuk
mengembangkan apa yang mereka yakini sebagai partai
politik.Tetapi mereka harus mengikuti aturan perundangan
yang berlaku. Nah apakah itu terpenuhi atau tidak.. Partai
apapun tidak mengikuti aturan perundangan pemilu maka akan
tidak lolos dalam pemilu.”
2. Banyak masyarakat yang gabung menjadi relawan PBB
Tangsel. Apakah humas PBB efektif dalam menjalankan
sosialisasi pada masyarakat?
“Menurut saya humas PBB DPC Tangerang Selatan berhasil
dalam menarik simpati masyarakat. Dan relawan ini adalah
sebuah peningkatan dari tingkat simpati menjadi empati.
Misalnya isu yang dikembangkan oleh PBB menjadi menarik
bagi masyarakat, seperti tokoh yusril yang membuat menarik
masyarakat dalam tokoh politik saat ini.”