strategi gerakan nirkekerasan tesis olehrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a...

30
STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN (Studi atas Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Agama bidang Dakwah dan Komunikasi OLEH: Ramadiva Muhammad Akhyar NIM. 21141200100074\ Pembimbing: Dr. Arief Subhan, MA KONSENTRASI DAKWAH DAN KOMUNIKASI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM BEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: phunglien

Post on 24-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN

(Studi atas Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama)

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Agama

bidang Dakwah dan Komunikasi

OLEH:

Ramadiva Muhammad Akhyar

NIM. 21141200100074\

Pembimbing:

Dr. Arief Subhan, MA

KONSENTRASI DAKWAH DAN KOMUNIKASI

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM BEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017

Page 2: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

KATA PENGANTAR

م بسم الل الرحمن الرح

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Penulis keteguhan dan kesabaran sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini. Shalawat serta Salam tidak lupa penulis haturkan ke haribaan Baginda Nabi Muhammad saw. yang dengan segenap jiwa dan raganya mendakwahkan Islam hingga dapat kita rasakan keindahan ajarannya sampai sekarang. Tesis yang berada di tangan Anda ini berjudul “STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN (Studi atas Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama).” Dalam proses pengerjaannya, Penulis menghadapi cukup banyak hambatan, salah satunya adalah pengumpulan data yang membutuhkan banyak waktu. Namun, tekad dan motivasi dari orang tua dan kawan-kawan seperjuangan, membantu saya untuk terus bangkit dan berjuang hingga tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang penulis anggap berjasa dan turut membantu proses penulisan Tesis ini, khususnya pada pihak-pihak di bawah ini:

1. Pertama, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., beserta jajarannya. Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA Kemudian kepada Prof. Dr. Didin Saepudin, MA selaku ketua Program Doktor, dan kepada Dr JM. Muslimin, MA selaku ketua Program Magister.

2. Kedua, Bapak Dr. Arief Subhan, MA, selaku pembimbing tesis penulis, atas kesabaran dan kesediaan beliau untuk membimbing penulis. Meski bertugas sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Beliau selalu memberikan waktunya untuk memberikan arahan dan wejangan mengenai tesis penulis. Beliau juga selalu memberikan semangat untuk terus mencari dan menggali ide-ide untuk menulis dan menyelesaikan tesis ini.

3. Ketiga, para pengurus Lembaga Dakwah PBNU, Bapak KH. Masruhin Abdul Majid, KH. Misbahul Munir, KH. Moch. Bukhori Muslim, Ustadz Imaduddin, Ustadz Nurochman Maksudi, Ibu Hj. Dewi Ani dan KH. Wahid Nuruddin selaku narasumber penulis selama melakukan penelitian. Tokoh-tokoh yang penulis sebutkan telah banyak membantu terutama dalam memberikan tanggapan mengenai penelitian penulis. Mereka juga memberikan data yang penulis butuhkan dengan jelas dan memuaskan.

4. Keempat, jajaran dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama Prof. Andi Faisal Bakti, MA, Ph.D yang telah mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk

Page 3: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

meeberikan nasihat, saran dan kritik serta pengetahuan kepada Penulis yang belum diketahui sebelumnya.

Ucapan terima kasih yang paling utama adalah teruntuk kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Akhyar Roeslan dan Ibunda Faridah, yang senantiasa memberikan semangat dan selalu mendoakan penulis. Banyak pesan-pesan yang penulis terima dari keduanya, baik untuk terus bersabar, tetap menjalani proses yang ada dengan semangat. Maka inilah persembahan Penulis bagi keduanya. Tidak lupa pula adik penulis Adinda Ramaulvi Muhammad Akhyar yang saat ini pun sedang melanjutkan studinya ke jenjang Strata dua. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua Om penulis, Nurtafiin Roeslan dan Edy Wardhana yang selalu membantu penulis selama masa penyelesaian studi Strata dua di UIN. Terakhir, kepada seluruh teman-teman seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan namanya, terima kasih atas persahabatan dan persaudaraan yang telah kita jalin bersama. Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu, penulis membuka diri bagi masukan berupa kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan diri penulis. Penulis berharap bahwa tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama dalam bidang kajian dakwah dan komunikasi. A<mi>n ya Rabb al-‘Alami>n. Ramadiva Muhammad Akhyar Kos Bapak Fateh Ciputat, 25 Juli 2017

Page 4: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

Abstrak

Tesis ini membahas tentang strategi dakwah LD-PBNU yang berhubungan dengan upaya nirkekerasan. Strategi dakwah nirkekerasan LD-PBNU dijalankan dengan dua tahapan. Pada tahapan pertama, adalah usaha dakwah untuk membumikan Islam damai melalui pembentukan divisi-divisi yang secara aktif melakukan dakwah nirkekerasan. Pada tahapan kedua, divisi yang sudah terbentuk melakukan gerakan-gerakan dakwahnya masing-masing., seperti PKD, pembuatan modul dakwah, Aswaja Center, dan seminar-seminar Islam ramah.

Penelitian dengan obyek kajian LD-PBNU dan dengan tema nirkekerasan, sejauh penelusuran penulis belum ditemukan. Adapun beberapa penelitian yang masih memiliki relevansi lebih mengangkat NU, namun mengambil objek kajian yang berbeda. Beberapa penelitian tersebut adalah Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah Radikalisme Agama, oleh Ahmad Ali MD. Ali menyampaikan bagaimana nilai-nilai Aswaja dalam tubuh NU digandengkan dengan piagam Madinah dan Undang-undang Dasar 1945 untuk mencegah meluasnya radikalisme agama. Penelitian lainnya adalah NU dan Wacana Radikalisme Agama (Analisis terhadap Majalah Risalah tahun 2012-2013) oleh Arsam. Arsam membahas bagaimana para tokoh NU dalam hal ini, menyoroti radikalisme yang ada di Indonesia, yang mana menjadi perhatian serius bagi tokoh-tokohnya. Respons tersebut ditampilkan melalui Majalah Risalah yang diterbitkan langung oleh PBNU.

Adapun penelitian ini merupakan penelitian kualitatif desktiptif, yaitu mendiskripsikan kembali tentang LD-PBNU melalui sudut pandang dakwah nirkekerasan. Pendekatan yang penulis pergunakan ada dua, yaitu pendekatan sosiologis, dan komunikasi. Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah dengan wawancara dengan pengurus-pengurus LD- PBNU, yakni KH. Misbahul Munir, KH. Masruhin Abdul Majid, Ibu Hj. Dewi Ani, Ustadz Imaduddin, KH. Moch. Bukhori Muslim and Ustadz Nurochman Maksudi, dan observasi dalam kegiatan LD-PBNU sebagai sumber primer. Adapun sumber data sekunder penelitian diperoleh melalui buku-buku serta artikel-artikel dan jurnal-jurnal ilmiah yang terkait di bidang dakwah dan nirkekerasan. Selain itu, penulis juga mempergunakan analisis isi untuk membedah teks-teks yang berkaitan langsung dengan strategi dakwah nirkekerasan LD-PBNU seperti modul pelatihan dakwah LD-PBNU. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teori Miles dan Huberman, yaitu dengan diawali dengan pengumpulan data (data collection), kemudian dilanjutkan dengan reduksi data (data reduction), setelah itu penyajian data (data display) dan diakhiri dengan kesimpulan (conclusion). Kemudian, dari sini akan terlihat, bagaimana strategi dakwah LD-PBNU dalam upaya nirkekerasan.

Kata Kunci: Dakwah, LD-PBNU, Nirkekerasan, Strategi, Gerakan, Islam ramah

Page 5: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah
Page 6: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

Abstract

This research discusses the da'wah strategy of LD-PBNU about their nonviolence effort. The strategies of nonviolence da'wah of LD-PBNU is conducted in two phases. First, the da'wa effort to earthing the peaceful Islam by establishing the divisions which actively run the nonviolence da'wa effort. Second, the established divisions perform each of their da'wah movements, such as PKD, the production of da'wah module, Aswaja Center and Seminars of friendly Islam. Researches with LD-PBNU as the object and nonviolence as the theme, have not been found yet. There are some studies that still have relevance, but with a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah Radikalisme Agama, by Ahmad Ali MD. Ali states how Aswaja values in NU's body paired with Medina charter and constitution of 1945 can be used to prevent the widespread of religious radicalism. The other research is NU dan Wacana Radikalisme Agama (Analisis terhadap Majalah Risalah tahun 2012-2013) by Arsam. Arsam discusses how NU's figures, highlight the radicalism in Indonesia, which is pretty much a concern for them. Those responses are showed through Risalah magazine that are printed by PBNU themselves. This research is a qualitative descriptive research, that describes LD-PBNU from nonviolent da'wa perspective. There are two approaches that I use, they are sociological and communication. Data gathering techniques are interviews with administers of LD-PBNU, such as KH. Misbahul Munir, KH. Masruhin Abdul Majid, Hj. Dewi Ani, Ustadh Imaduddin, KH. Moch. Bukhori Muslim, and Ustadh Nurochman Maksudi, and observations of LD-PBNU program as the primary resources. The secondary resources are obtained from books and also scientific journal and articles about da'wa and nonviolence. Besides, the writer uses content analysis as a tool to analyze texts that linked directly with LD-PBNU's nonviolent da'wah strategy further, like the LD-PBNU training module. The data analysis method that used in this research is Miles and Huberman, which are started from data collection, then data reduction, and after that data display and finally the conclusion. In this state, it will be shown how the strategy of LD-PBNU in their nonviolent da'wah effort. Keywords: Da'wah, LD-PBNU, nonviolence, strategy, movement, friendly Islam

Page 7: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah
Page 8: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

الملخص

ة دعوة الالعنف التي ج ة ªذه الدراسة تبحث عن استرات ا لجنة الدعوة لجمع ر عل تس

ضة العلماء ( ن. )LD-PBNUن مات التي تعمل ب: وªي نفذت بالمرحلت ن التقس د الدعوة بتكو ج

ة، وبحركات وأعمال الدعوة من م االسالم السلم ق تعال مات تلك في دعوة الالعنف لتحق التقس

م مادات الد ،المكونة ة و تنظ ادة االساس ب على الق اج أªل كالتدر ة من عوة وبناء المركز لترب

ة. السنة والجماعة وآداء الندوات اإلسالم

ة خاصة عن موضوع ض وبقدر ما بحثت عن فلم توجد األبحاث السابقة عن الدعوة الن

ن ر نفس الموضوع. و من ذا البحث ولو بغ ماكتب دعوة الالعنف اال كانت ªناك دراسات مناسبة ب

نة عن احمد علي م. د ثاق المد تماشي مع م ضة العلماء م اªل السنة والجماعة عند ن كون تعال

ة ن االساس ال و القوان ف أرسم 1945 عاموبنشاش ني. ومع ذالك تأل في منع نشر التطرف الد

ني. وªذ الردود مجموع ضة على واقع التطرف الد ات الن درس عن ردود علماء وشخص ةالذي

في مجلة الرسالة. ةمطبوع

ولوجي والنوعي البحث ال بحث ªوال ªذا ج السوس . اما معلومات البحث اتصاالتوصفي بن

ر اªي الحاج مصباح المن ة, ªؤالء ك ض قة المقابلة مع موظفي لجنة الدعوة الن فجمعت بطر

ن و وي آني واألستاذ عماد الد د واألم الحاجة د ن عبد المج اªي الحاج مسروح اªي الحاج وك ك

قة المالحظة على أعمال وأنشطة اللجنة. محمد بخاري مسلم واألستاذ نور رحمن مقصودي, وطر

ع الكتب والمقاالت وªما (المقابلة والمالحظة) كمصادر ي جم ة ف ة. واما المصادرالثانو أول

اج ضا بمن ة والالعنف. واªتم الباحث ا ر المتعلقة بمادة الدعوة السلم ل والتقار تحل

انات فتستخدم ل الب ة. ولتحل ض ة الن م ما وراء النصوص الدعو ف المضموني/المحتوي لكي

س ل ة م ر من و(Miles)نظر ا ثم (Huberman)حوب ض كل المعلومات وعرض قة تخف بطر

ة لالسالم ة في نشر الدعوة السلم ض ر ما فعلت ب لجنة الدعوة الن ظ ا حتى االستنتاج من

ة.الالعن ف

تجي و الحركة و االسالم ة و الالعنف و استرا ض ة: الدعوة واللجنة الدعوة الن الكلمة المفتاح

السلمي

Page 9: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii PERNYATAAN PENULIS .................................................................................. v PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................................... vi ABSTRAK TESIS ............................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ xv DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ................................................................... xix PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... xxi BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................. 1 B. PERMASALAHAN ........................................................................ 10

1. Identifikasi Masalah .................................................................. 10 2. Rumusan Masalah ..................................................................... 10 3. Batasan Masalah ....................................................................... 11

C. TUJUAN PENELITIAN.................................................................. 11 D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................. 11

1. Aspek Teoretis .......................................................................... 11 2. Aspek Praktis ............................................................................ 12

E. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN .......................... 12 F. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 14

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................ 15 2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 16 3. Sumber Data ............................................................................. 16 4. Teknik Analisis Data................................................................. 18

BAB II LANDASAN TEORETIS

A. NONVIOLENCE RHETORIC (RETORIKA NIRKEKERASAN) ................................................... 21 1. Empati terhadap Kalangan yang

dianggap Musuh ........................................................................ 23 2. Penghindaran dari Perumpamaan yang Mengandung Kekerasan .................................................... 23 3. Budaya Penuh Hormat dan Penuh Kesadaran ............................ 24 4. Kepedulian atas Hak Asasi Manusia, Kesamaan Derajat dan

Penghormatan ........................................................................... 25 5. Pengandalan Pada Pendirian Masyarakat dan Tanggung Jawab

Bersama .................................................................................... 25 B. KONSEP DAMAI DALAM ISLAM ............................................... 27

1. Jihad ......................................................................................... 27 2. Sala>m (Perdamaian) .................................................................. 35 3. S}ulh{ (Rekonsiliasi) .................................................................... 38 4. Taghyi>r (Perubahan) .................................................................. 42

Page 10: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

xviii

C. ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS) ....................................... 48 BAB III LEMBAGA DAKWAH PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA

A. Sejarah Berdirinya LD-PBNU ......................................................... 51 1. Struktur Kepengurusan ............................................................. 53 2. Visi dan Misi LD-PBNU ........................................................... 56 3. Sarana dan Prasarana Kantor ..................................................... 57 4. Prestasi yang telah dicapai ........................................................ 57

B. Program Dakwah LD-PBNU ........................................................... 58 1. Dakwah Mingguan dan Istighasah Bulanan ............................... 58 2. Dakwah di Luar Daerah dan Luar Negeri................................... 59 3. Pembinaan Narapidana .............................................................. 59 4. Pelatihan Kader Da’i ................................................................. 59

BAB IV STRATEGI DAKWAH NIRKEKERASAN LD-PBNU

A. EMPATI TERHADAP KALANGAN YANG DIANGGAP MUSUH ..................................................................... 65

B. PENGHINDARAN DARI PERUMPAMAAN YANG MENGANDUNG KEKERASAN ........................................ 75

C. BUDAYA PENUH HORMAT DAN PENUH KESADARAN ......... 81 D. KEPEDULIAN ATAS HAK ASASI MANUSIA, KESAMAAN

DERAJAT, DAN PENGHORMATAN ........................................... 89 E. PENGANDALAN PADA PENDIRIAN MASYARAKAT DAN

TANGGUNG JAWAB BERSAMA ................................................ 99 F. ANALISIS ISI DAKWAH LD-PBNU .......................................... 117

1. Pendidikan Kader Da’i ........................................................... 117

2. Dakwah di Youtube ............................................................... 119

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................................................ 121 B. SARAN ........................................................................................ 122

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 123 INDEKS ................................................................................................. 135 GLOSARIUM ......................................................................................... 139 LAMPIRAN-LAMPIRAN BUKTI CEK PLAGIASI BIODATA PENULIS

Page 11: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

xix

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel

Tabel 2.1 Contoh Tindakan Nirkekerasan .......................................................................... 27 Tabel 3.1 Ketua dan Periode Kepemimpinan LD-PBNU .................................................... 53 Tabel 3.2 Anggota Penasehat LD-PBNU Periode 2015-2020 ............................................. 54 Tabel 3.3 Ketua dan Wakil Ketua LD-PBNU Periode 2015-2020 ...................................... 54 Tabel 3.4 Sekretaris dan Wakil Sekretaris LD-PBNU Periode 2015-2020 .......................... 55 Tabel 3.5 Bendahara dan Wakil Bendahara LD-PBNU Periode 2015-2020 ........................ 55 Gambar Gambar 3.1 Visi dan Misi LD-PBNU tahun 2016-2020 ......................................................... 56 Gambar 3.2 Piagam BNPT kepada LD-PBNU ....................................................................... 58

Page 12: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Berbicara tentang kekerasan, bukanlah suatu persoalan baru. Menengok

pada perilaku pada zaman peradaban manusia pada masa lampau, tampaknya

kekerasan bukanlah hal baru dalam kehidupan manusia. Meskipun demikian,

pada abad pengetahuan dan peradaban manusia yang semakin mapan, bukanlah

tingkah laku seseorang itu semakin sopan dan beradab, akan tetapi semakin

rapuh dab biadab. Tataplah misalnya, kekerasan di Jalur Gaza Palestina,

kriminalitas di sudut-sudut kota di Amerika, perang antar etnis dan sekte

keagamaan di Afghanistan, penyiksaan terhadap pembantu rumah tangga di

Malaysia hingga terorisme di Indonesia.1 Khususnya yang terakhir, ini

memiliki hubungan dengan paham radikalisme.

Pembahasan radikalisme sendiri telah mendapat tempatnya di dalam ranah

sosial. Radikalisme adalah masalah di banyak negara-negara besar di dunia,

tidak terkecuali di Indonesia. Radikalisme sendiri erat dengan berbagai tindak

kekerasan yang terkadang berkaitan dengan agama. Penyebutan radikal sendiri

mesti diberikan definisi dengan hati-hati, begitu juga kebanyakan dengan label

militan Islam, “radikal” kadang digunakan untuk menyatakan ketidaksetujuan

atau kecaman.2

Jika dapat didefinisikan secara lebih jelas, maka radikalisme sendiri banyak

macamnya, baik itu melalui gerakan politik, gerakan budaya dan yang terakhir

gerakan keagamaan. Pada gerakan politik, radikalisme yang ditunjukkan adalah

melalui isu-isu politik, dengan mengetengahkan persoalan penegakan syariat

Islam. Pada radikalisme kebudayaan, merupakan sikap dan tuntutan dari

masyarakat yang menginginkan agar ada penerapan syariat Islam yang akan

mempererat hubungan antar suku dan etnis. Radikalisme dalam bentuk ketiga,

lebih sebagai bentuk radikalisme dan ketidaksetujuan, serta merupakan sebuah

gerakan garis keras yang dipengaruhi oleh teologi keagamaan, yakni salafi.

Pada golongan terakhir ini, mereka berupaya memurnikan ajaran Islam dari

1 Acep Aripudin, Sosiologi Dakwah(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 108.

2 The term "radical" needs careful definition. As with many of the labels for militant Islam, "radical" is often used to connote disapproval or censure. Greg Fealy, “Islamic Radicalism in Indonesia: The Faltering Revival?” Southeast Asian Affairs (2004): 105. http://www.jstor.org/stable/27913255 (diakses tanggal 16 Agustus 2015.

Page 13: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

2

pengaruh budaya dan maupun ajaran non-Islam dari praktik-praktik

keislaman.3

Pada mulanya, alasan utama dari radikalisme agama atau gerakan-gerakan

Islam garis keras tersebut adalah dilatarbelakangi oleh politik lokal yang

berangkat dari ketidakpuasan politik, keterpinggiran politik dan semacamnya.

Kendati demikian, setelah terbentuknya gerakan tersebut, agama meskipun

pada awalnya bukan sebagai pemicunya, kemudian menjadi faktor legitimasi

maupun perekat yang sangat penting bagi gerakan Islam garis keras. Meski

begitu, radikalisme agama yang dilakukan oleh sekelompok muslim tidak

dapat dijadikan alasan untuk menjadikan Islam sebagai biang radikalisme.

Ditegaskan di sini bahwa, radikalisme berpotensi menjadi bahaya besar bagi

masa depan peradaban manusia.4

Beberapa penelitian telah menjelaskan tentang radikalisme yang terjadi di

beberapa negara. Di antaranya adalah penelitian Isaac Kramnick pada 1997

tentang hubungan antara agama dan radikalisme. Kasus yang ia angkat adalah

penganut Agama Kristen Protestan yang ada di negara Inggris.5 Tulisan itu

sendiri bertujuan untuk mengkonstruk ulang ideologi kaum Kristen Protestan

di sana yang dikenal sebagai kalangan sektarian, serta ketat dalam memegang

tradisi. Mereka menganggap bahwa banyak orang ingkar yang mencoba

mengubah Inggris menjadi Negara yang borjuis. Orang ingkar yang dimaksud

adalah orang yang tidak berpegang teguh pada ajaran Alkitab.

Penelitian yang lebih tua lagi adalah apa yang ditulis oleh Rodney Stark

pada tahun 1966. Pada tulisannya ini, Ia menuliskan bahwa pada masyarakat

kelas pekerja di Inggris Raya yang dibagi atas tiga kelas, yaitu kelas atas,

tengah dan bawah dengan melihat kepada aktivitas keagamaan mereka.6

mereka memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam aktivitas-aktivitas

keagamaan. Dari aktivitas-aktivitas keagamaan ini, terlihat bahwa pada

masyarakat kelas bawah menjalankan agamanya dengan penuh ketaatan dan

kekhusyuan dalam ibadahnya, sedangkan pada kalangan pekerja kelas

menengah dan atas, mereka ingin merasakan “agama” melalui aktivitas dan

3 Lihat Bahtiar Effendy dan Soetrisno Hadi (ed), Agama dan Radikalisme di

Indonesia (Jakarta: NuQtah, 2007), 25-29. 4 Jamhari dan Jajang Jahroni (ed.), Gerakan Salafi Radikal di Indonesia (Jakarta:

Raja Gravindo Persada, 2004), 47. 5 Isaac Kramnick, “Religion and Radicalism: English Political Theory in The Age

of Revolution,”Political Theory 5, (1977), 505-534. http://www.jstor.org/stable/191029 (diakses tanggal 19 Agustus 2015).

6 Rodney Stark, “Class, Radicalism, and Religious Involvement in Great Britain” American Sociological Review, 29 (1966), 698-706. http://www.jstor.org/stable/2091420 diakses tanggal 19 Agustus 2015).

Page 14: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

3

partisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Di Inggris Raya sendiri juga

terdapat partai radikal, yang lebih menawarkan bagaimana mendapatkan

kebahagiaan di dunia, dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh agama

bahwa kebahagiaan diterima kelak di akhirat.

Radikalisme berbasis pada agama memunculkan stigma negatif tentang

agama itu sendiri. Beberapa penelitian menyatakan bahwa agama adalah

penyebab dari munculnya tindakan radikalisme atau dalam hal ini dapat

dikatakan konflik. Sejarah sosial masyarakat agama di berbagai belahan dunia

tidak pernah lepas dari konflik, baik yang bersumber dari perbedaan agama

maupun yang disebabkan oleh faktor nonkeagamaan, seperti etnis, politik,

ekonomi budaya dan sebagainya.

Dalam realitas sosial agama seringkali tampil dengan wajah yang

paradoksal dengan misi universalnya. Ia kadang-kadang dapat menjadi perekat

sosial yang dapat menyatukan masyarakat. Di pihak lain, agama juga

seringkali terlihat dalam proses disintegrasi sosial antarumat beragama.

Problem universal yang tidak bisa dihindari oleh setiap pemeluk agama adalah

problem hermeneutik, yakni persoalan yang berkaitan dengan proses

pemahaman atas ajaran agama.7

Berkaitan dengan agama sendiri, ada beberapa pendapat yang

mengaitkannya dengan kehidupan sosial masyarakat yang ada. Sebagian ahli

berpendapat, seperti yang disampaikan oleh Johan Galtung,8 yang menyatakan

bahwa agama adalah sarana untuk mencapai kedamaian. Ini berarti bahwa,

penganut agama menjalankan ajaran-ajaran yang sifatnya teologis, serta

sosialnya dengan baik.

Pendapat lainnya, agama tidak dipandang baik, yaitu yang mengganggap

agama merupakan sebab dari adanya tindak kekerasan. Jack Nelson-Pallmeyer,

misalnya, dalam bukunya, Is Religion Killing Us? Violence in The Bible and

Quran, menyatakan bahwa dengan adanya agama, maka akan muncul banyak

kekerasan yang berkontribusi pada kerusakan yang terdapat di muka bumi ini,9

khususnya agama-agama Nabi Ibrahim.

7 Rohadi Abdul Fatah, Sosiologi Agama, (Ciputat: Kencana Mas, 2004), 115. 8 Johan Galtung, menyampaikan bahwa dalam mencapai kedamaian, agama dapat

dijadikan preferensi. Ia menyebutkan seperti budaya kesatuan umat manusia, yang terdapat dalam agama-agama Nabi Ibrahim. Johan Galtung, Introduction: Peace by Peaceful Conflict Transformation, dalam Charles Webel dan Johan Galtung (eds), Handbook of Peace and Conflict Studies (London&New York: Routledge, 2007), 24.

9 Ia menulis, "Judaism, Christianity and Islam will continue to contribute to the destruction of the world until and unless each challenges violence in "sacred texts" and until each affirms nonviolent power of God." Jack Nelson-Pallmeyer, Is Religion Killing

Page 15: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

4

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dengan bersikap fanatis dalam

beragama, orang-orang dengan mudahnya menghilangkan nyawa orang lain

dengan mengatasnamakan agama. Tentu saja hal ini tidak bisa digeneralisir,

karena, tidak ada ajaran agama yang membolehkan adanya pembunuhan. Hal

demikian ini hanya dilakukan segelintir golongan saja.10 Padahal, hal tersebut

tidak berarti bahwa agama merupakan penyebab dari tindakan radikalisme,

karena agama juga mengandung nilai-nilai moral bagi pembentukan

perdamaian.11

Sehubungan dengan hal tersebut, maka kita harus terlebih dahulu

mengetahui pengertian dari damai itu sendiri. Johan Galtung, yang dijuluki

sebagai bapak dari Kajian Perdamaian, menyebutkan bahwa kedamaian terbagi

atas dua hal, yaitu kedamaian positif dan kedamaian negatif. Pada kedamaian

negatif, hal ini dikategorikan dengan ketidakberadaan kekerasan. Sedangkan,

kedamaian positif adalah sikap proaktif membangun kedamaian dengan cara

bekerjasama, atau berdialog untuk mencapai kesepahaman.12 Dari sini, dapat

diketahui bahwa, perdamaian adalah sebuah sikap untuk menjaga kehidupan

sosial dari adanya kekerasan, dan berjuang bersama-sama untuk tetap

mempertahankannya.

Perdamaian adalah tugas kita bersama. Lebih banyak orang, dalam profesi

dan disiplin yang meningkat, ikut serta dalam kegiatan yang berkaitan dengan

kedamaian.13 Hal ini dapat terjadi karena kedamaian adalah satu hal yang

Us? Violence in The Bible and Quran (London & New York: Continuum International Publishing Group, 2003) 136.

10 Sebagian orang, dengan meningkatnya religiusitas, maka akan muncul pula sebagian orang yang memisahkan diri dari kalangan orang banyak. Mereka juga menyebut diri mereka sebagai “Muslim Sejati,” yang mana Islam juga memiliki andil dalam tindakan terorisme. Akil N. Awan, “Antecedents of Islamic Political Radicalism Among Muslim Communities in Europe,” Political Science and Politics 41 (2008), 13. http://www.jstor.org/stable/20452103 (diakses tanggal 15 September 2015).

11 Mohammed Abu-Nimer menulis “Religion can also bring social, moral, andspiritual resources to the peacebuilding process. The spiritual dimension in religious peacebuilding can create a sense of engagement and a commitment both to peace and to transforming a relationship of a missing dimension from the mechanical and instrumental conflict resolution models.” Mohammed Abu-Nimer, “Conflict Resolution, Culture, and Religion: Toward a Training Model of Interreligious Peacebuilding,” Journal of Peace Research 38, (2001), 686. http://www.jstor.org/stable/425559 (diakses pada tanggal 2 Januari 2016).

12 Lihat Johan Galtung dan Dietrich Fischer, Johan Galtung: Pioneer of Peace Research (New York: Springer, 2013), 174.

13 Chadwick F. Alger, “There Are Peacebuilding Tasks for Everybody”, International Studies Review 9 (2007), 534. http://www.jstor.org/stable/4621856 (diakses pada tanggal 13 Februari 2016).

Page 16: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

5

merupakan pikiran kolektif kita.14 Agenda perdamaian yang dicari tidak hanya

sebatas pada ketidakberadaan perkelahian-seperti baku tembak-tapi juga

keberadaan-tatanan politik, sosial yang memungkinkan manusia untuk

memajukan, mendirikan kepercayaan diri bersama, mengamankan hak-hak

kemanusiaan dan melepaskan sumber kebencian dan ketidakpuasan.15

Indonesia menjadi rumah bagi banyak agama, yang mana agama yang

menjadi mayoritas adalah Islam. Berkaitan dengan hal itu, sebagai umat

mayoritas, umat Islam seringkali dipersalahkan atas beragam tindakan

kekerasan. Hal ini dikarenakan banyaknya tindak radikalisme yang melibatkan

beberapa gerakan-gerakan yang mengatasnamakan Islam yang memang

mempunyai visi dan misi tersendiri, serta cara dalam menjalankan ajaran

agama.

Dalam kajian organisasi-organisasi/pergerakan Islam, tidak sedikit yang

menunjukkan hasil yang tidak mengenakkan. Banyaknya pergerakan Islam

radikal yang hadir di dunia, malah merusak nama Islam sendiri. Bahkan, bisa

dibilang, bahwa tanpa Islam, tidak akan terjadi kejadian-kejadian yang

berskala internasional seperti 9/11.16 Selain itu menarik untuk dikaji, bahwa

salah satu penyebab tumbuh suburnya paham radikal di dunia adalah karena

kegagalan gerakan-gerakan sekular dan nasional untuk meraih suara di

masyarakat.17

Data yang terdapat di lapangan banyak menunjukkan bagaimana

radikalisme di Indonesia telah menjadi kasus-kasus terkenal dan mendunia.

Salah satunya adalah Bom Bali I dan Bom Bali II. Tindak terorisme ini

menjadi headline di beberapa surat kabar dan media massa di belahan dunia

14 Peter Verbeek, “Peace Ethology”, Behaviour 145 (2008), 1498.

http://www.jstor.org/stable/40295887 (diakses pada tanggal 04 November 2015). 15 "An agenda for peace" opened the door to thinking about peace not

just as an absence of fighting—a ceasefire—but also as a presence—as a social, economic, and political order that enables human flourishing, establishes mutual confidence, secures human rights, and dispenses with sources of festering resentment and dissatisfaction. Nathan C. Funk, “Building on What's Already There: Valuing the Local in International Peacebuilding,” International Journal 67 (2012), 394. http://www.jstor.org/stable/23266014 (diakses pada tanggal 2 Januari 2016).

16 Graham E. Fuller, “A World Without Islam,” Foreign Policy 164 (2008), 46. http://www.jstor.org/stable/25462249 (diakses pada tanggal 1 April 2016).

17 Saeed Rahnema, “ Radical Islamism and Failed Developmentalism,” Third World Quarterly 29 (2008), 483. http://www.jstor.org/stable/20455053 (diakses pada tanggal 1 April 2016).

Page 17: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

6

lain. Tindakan yang demikian ini melawan hukum dan HAM dan termasuk

kejahatan kemanusiaan, juga sebagai sebuah bentuk kekerasan.18

Kasus-kasus yang terdapat di Indonesia seperti pada Jamaah Islamiyah (JI)

dan FPI (Front Pembela Islam) telah menarik perhatian orang banyak. Sebagai

contoh, Jamaah Islamiyah yang melakukan aksi pengeboman pada tahun 2000

di sejumlah gereja. Pada akhirnya polisi juga dapat menangkap otak peledakan

tersebut yaitu Riduan Isamudin alias Hambali danAbdul Azis alias Imam

Samudra.19 Contoh lainnya, aksi yang biasa dilakukan oleh FPI mengundang

sikap antipati dari masyarakat luas, seperti peristiwa pengusiran FPI terhadap

KH. Abdurrahman Wahid dari Forum Dialog Lintas Agama pada tanggal 23

Mei 2006.20

Berbicara tentang Islam, maka akan terbayang sebuah agama penuh

dengan kedamaian. Agama Islam, tidak pernah mengajarkan bentuk-bentuk

kekerasan. Islam selalu membawa perdamaian. Satu hal yang menjadi masalah

adalah, media-media barat yang seringkali memberitakan Islam dari sisi

negatifnya (kekerasan), sehingga merefleksikan sisi agresif umat Islam.21 Hal

ini ditambah pula dengan kurangnya penguasaan para pengemban dakwah

Islam tentang media sehingga tidak bisa melawan arus berita yang sedemikian

gencarnya memojokkan Islam.22

Dakwah,23 selalu dikaitkan dengan kegiatan yang sifatnya vocational.24 Hal

ini serta merta mengurangi esensi dakwah yang dapat masuk ke dalam berbagai

18 Meskipun tidak ada definisi yang diterima secara universal, terorisme biasa

didefinisikan sebagai penggunaan kekerasan dan intimidasi yang disengaja, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang, untuk memaksa sebuah komunitas (pemerintah) untuk mengakui tuntutan-tuntutan yang didorong secara ideologis maupun politis. Tim Krieger dan Daniel Meierrieks “What causes terrorism?“ Public Choice 147 (2011), 4. http://www.jstor.org/stable/41483643 (diakses pada tanggal 13 Februari 2015).

19 Eric Hiariej, “Aksi dan Identitas Kolektif Gerakan Islam Radikal di Indonesia,” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 14 (2010), 4-5. http://jurnalsospol.fisipol.ugm.ac.id/index.php/jsp/article/view/27 (diakses tanggal 3 April 2016).

20 Rubaidi, “Variasi Gerakan Radikal di Indonesia,” Analisis 4 (2011), 46. http://ejournal.iainradenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/146/107 (diakses pada tanggal 3 April 2016).

21 Mohammed Abu-Nimer, “A Framework for Nonviolence and Peacebuilding in Islam” Journal of Religion and Law 15 (2001), 217. http://www.jstor.org/stable/1051519 (diakses tanggal 27 November 2015).

22 Lihat Andi Faisal Bakti, “The Role of Islamic Media in the Globalization Era: Between Religious Principles and Values of Globalization, The Challenges and The Opportunities,” (2011), 1. http://www.andifaisalbakti.net/the-role-of-islamic-media-in-the-globalization-era.pdf (diakses pada tanggal 7 November 2015).

23 Dari segi istilah, yang dikemukakan oleh pakar komunikasi, dakwah adalah perbuatan yang diketahui yang menyeru kepada akal dan bersandar pada logika dan

Page 18: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

7

ranah seperti politik, sosial dan pendidikan. Namun tidak berarti dakwah selalu

bermakna sempit. Dakwah sering dipahami sebagai sebuah upaya untuk

memberikan solusi Islam terhadap berbagai masalah dalam kehidupan. Untuk

itu dakwah harus dikemas dengan cara yang menarik dan tampil secara aktual,

faktual dan kontekstual.25

Dakwah yang merupakan upaya untuk menciptakan kedamaian, menjadi

urgen dan amat dibutuhkan bagi masyarakat, karena dakwah pada dasarnya

berorientasi pada kemaslahatan masyarakat yang di dalamnya. Kedamaian

(Peacefulness) merupakan sebuah yang berarti tidak melibatkan kekerasan atau

memanfaatkan kekuatan yang ada.26 Hal itu karena, bagi umat Muslim,

perdamaian tidak hanya ketidakadaan perang atau kekerasan terorganisir.

Perdamaian juga berarti hadirnya keadilan yang mana manusia dapat

menyadari potensi penuhnya.27

Melihat kepada sejarah, kita akan melihat bagaimana Islam tersebar di

Indonesia, khususnya Islam di Tanah Jawa. Islam di Pulau Jawa dibawa oleh

Wali Songo, yang mana mereka tidak menghapus semua ajaran dan paham

yang ada pada wilayah ini, melainkan dengan mengubah dan meniadakan

unsur- unsur agama nenek moyang dan mengislamkan budaya. Sehingga Islam

di Tanah Jawa menjadi Islam kultural (berbasis pada budaya). Hal inilah yang

juga terlihat pada Islam kalangan Nahdatul Ulama (selanjutnya NU). Tradisi

yang kental. Bahkan NU sendiri memiliki institusi pendidikan yang mandiri,

yaitu pesantren, yang dipimpin oleh ulama yang kharismatik. 28

petunjuk. Lihat Ra’ad Hami>d Tawfi>q Sha>lih dan Hashim Ah}mad Nagmish, “Al-Da’wah wa Al-Di’a>yah Al-Isla>mi>yah bayna Al-Naz}ri>yah wa tat}bi>q,” Majallatu Diya>li 52, (2011), 284. http://www.iasj.net/iasj?func=fulltext&aId=30205 (diakses tanggal 18 Agustus 2015). 24 of, relating to, or undergoing training in a skill or trade to be pursued as a career (berhubungan dengan dari, berhubungan dengan, atau menjalani pelatihan keterampilan atau perdagangan diupayakan sebagai karir). https://www.merriam-webster.com/dictionary/vocational (diakses pada tanggal 28 Januari 2017).

25 Andi Faisal Bakti, “Trendsetter Komunikasi di Era Digital: Tantangan dan Peluang pendidikan Komunikasi dan Penyiaran Islam,” Jurnal Komunikasi Islam 2 (2012), 13.

26 http://www.thefreedictionary.com/peacefulness (diakses pada tanggal 21 Maret 2016).

27 Abdul Aziz Said, Nathan C. Funk, and Ayse S. Kadayifci, “Introduction Islamic Approaches to Peace and Conflict Resolution”, in Peace and Conflict Resolution in Islam: Precept and Practice (Lanham:University Press of America, 2001) 7.

28 Lihat Michael Laffan, “From Alternative Medicine to National Cure”, Archives desciences sociales des religions, Reveils du soufisme en Afrique et en Asie: Translocalite proselytisme et Reforme 51(2006), 93. http://www.jstor.org/stable/30122872 (diakses pada tanggal 11 September 2015).

Page 19: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

8

Sebagaimana diketahui, bahwa Islam NU adalah Islam dengan ajaran yang

sifatnya klasik dan tradisional, yang juga membentuk masyarakat agamis dan

mengedepankan ilmu-ilmu keislaman, seperti ilmu kalam, fiqh dan juga

tasawuf. Berdirinya NU sendiri dalam kilasan sejarahnya adalah sebagai reaksi

defensif terhadap perkembangan paham pembaruan dalam Islam di Tanah Air

yang dikembangkan oleh Muhammadiyah, sebagai upaya mempertahankan

ajaran tradisional dan mazhab di Tanah Suci, yang baru dikuasai oleh golongan

Wahabi di bawah Raja Abdul Aziz bin Saud.29 Dengan demikian, NU sebagai

salah satu peranannya,30 atau dengan kata lainnya menjalankan fungsinya

sebagai organisasi yang melawan radikalisme, yang itu merupakan nilai

tambah bagi NU.

Pemikiran NU juga tidak terlepas dari term utama yang terkenal yang

dibawa pendirinya, KH. Hasyim Asy’ari. NU dalam hal politik, dalam

sejarahnya, banyak memberikan kontribusinya kepada negara ini, dikarenakan

dengan paham Ahlussunanah yang dibawa oleh KH. Hasyim Asy’ari. Kiai

Hasyim telah membuktikan bahwa antara keislaman dan keindonesiaan tidak

boleh dipertentangkan. Keduanya harus berada dalam satu napas. Islam adalah

nilai-nilai adiluhung yang bersifat universal, sedangkan keindonesiaan adalah

realitas sosial yang harus diisi dengan nilai-nilai itu tanpa harus menafikannya.

Artinya, keislaman harus hadir dalam kebudayaan dan kebhinekaan yang yang

sudah mengakar kuat dalam jati diri dan memori kolektif bangsa ini.31

NU, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Said Aqil Siradj, bahwa

dapat menjaga umat Muslim di Indonesia untuk tidak bersikap ekstrim dan

sekular.32 Selain itu, saat dilantik kembali menjadi ketua PBNU, dalam salah

satu agenda kepemimpinannya, adalah menjaga generasi muda NU dari paham-

paham radikal.33

NU menjadi menarik untuk dikaji secara mendalam. Sebagai salah satu

organisasi sosio-religius terbesar yang ada di Indonesia, NU bergerak di

berbagai bidang kemasyarakatan. Beberapa lembaga di bawahnya menangani

permasalahan sesuai dengan bidangnya, seperti Lembaga Kajian dan

29 Deliar Noer, Partai Islam di Pentas Nasional; Kisah dan Analisis Perkembangan

Politik Indonesia 1945-1965 (Bandung: Mizan, 1987), 85. 30 Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa kata peranan berarti

fungsi, tugas dan kewajiban. Js. Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet. IV (Jakarta: PT. Intergrafika, 2001), 1037.

31 Zuhairi Misrawi, Hadratus Syaikh KH> Hasyim Asy’ari Moderasi, Keumatan dan Kebangsaan. (Jakarta: Kompas, 2010), 6.

32http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,38174-lang,id-c,nasional-t,Kang+Said++Islam+Moderat+Paling+Tepat+untuk+Indonesia-.phpx (diakses tanggal 17 September 2015).

33 “Ketua Umum Terpilih,” Republika, 7 Agustus 2015, 1.

Page 20: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

9

Pengembangan Sumberdaya Manusia NU, Lembaga Penyuluhan dan Bantuan

Hukum NU, Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah NU, Lembaga Wakaf

dan Pertanahan NU, Lembaga Bahtsul Masail NU. Dari sekian lembaga

tersebut, penulis menyoroti Lembaga Dakwah PBNU (selanjutnya LD-PBNU)

yang menjadi tonggak dakwah PBNU. Sebagaimana diketahui, bahwa LD-

PBNU bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang

pengembangan agama Islam yang menganut paham Ahlu al-Sunnah wa al-

Jama’ah.34Satu hal menarik bahwa, meskipun ditugasi untuk menjalankan

tugasnya sebagai pelaksana tugas dakwah NU, LD-PBNU tidak lebih banyak

terlihat perannya sebagai sebuah lembaga.

Meski demikian, LD-PBNU dipercaya oleh pihak kepolisian sebagai mitra

dalam menanggulangi radikalisme. Kepolisian sering sekali meminta bantuan

dari LD-PBNU sebagai antitesis gerakan-gerakan ekstrem.35 Dalam "Dialog

Kebangsaan: Meneguhkan Komitmen Dakwah Kemanusiaan" yang digelar

oleh Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD-PBNU) pusat

pada Kamis (18/8) di Hotel Acacia, Kramat, Jakarta Pusat, Wakil Ketua LD-

PBNU KH. Maman Imanul Haq menyampaikan bahwa dakwah tidak

semestinya keluar dari koridor semangat kebangsaan yang dilandasi oleh spirit

kemanusiaan. Karena itu, Dakwah haruslah mengukuhkan nasionalisme dan

menyebarluaskan nilai cinta kasih sesama untuk perdamaian. Itulah konsep

dakwah rahmatan li al-‘a>lami>n.36

Dari penjabaran di atas, LD-PBNU merupakan organisasi yang dimiliki

oleh NU yang merupakan basis propaganda dari corak keislaman NU. Jika

memang demikian, maka perlu kiranya untuk mengeksplorasi lebih jauh dan

mendalam tentang upaya-upaya dakwah Islam ramah yang sedang digaunggkan

oleh LD-PBNU, terutama strategi-strategi yang dijalankan agar mampu

mencapai gagasan keislaman tersebut. Penulis tertarik untuk membahas dan

mengeksplorasi bagaimana LD-PBNU sebagai lembaga yang khusus bergerak

di bidang dakwah dapat membuka jalan bagi adanya upaya nirkekerasan.

Maka dari itu, penulis mengangkat sebuah penelitian dengan judul “Strategi

Gerakan Nirkekerasan (Studi atas Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul

Ulama).

34 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NU (Jakarta: Lembaga Ta’lif wan Nasyr PBNU, 2015), 71. 35 Wawancara dengan Muhammad Shodiq, pada tanggal 19 Agustus 2016. 36http://netralitas.com/nasional/read/8541/ld-pbnu-teguhkan-komitmen-dakwah-untuk-kebangsaan-dan-kemanusiaan (diakses pada tanggal 21 Oktober 2016).

Page 21: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

10

B. PERMASALAHAN

Dari latar belakang di atas, penulis mrmbagi permasalahan ke dalam tiga

bagian, yaitu identifikasi masalah, batasan masalah dan rumusan masalah.

Pada identifikasi masalah, akan diuraikan beberapa poin permasalahan yang

dapat dijadikan pembahasan pada tesis ini. Selanjutnya, pada batasan masalah,

penulis membatasi permasalahan hanya pada fokus yang menjadi tesis penulis.

Penulis kemudian membuat rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan

dalam tesis ini secara keseluruhan. Adapun perinciannya adalah sebagai

berikut.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka, ada beberapa masalah

yang dapat teridentifikasi, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang ini, yaitu

banyaknya tindakan kekerasan yang mengaitkan aktivitas mereka

dengan Islam. Bagaimana LD-PBNU dalam dakwahnya

memasukkan nilai-nilai perdamaian yang dapat mencegah dari

tindakan-tindakan tersebut?

b. NU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia,

yang memang orang banyak mengenalnya. Namun belum begitu

diketahui bagaimana jalannya LD-PBNU. Dampak apa saja yang

terlihat? Apakah dakwah yang LD-PBNU lakukan mampu

mengubah masyarakat menjadi lebih baik?

2. Rumusan Masalah

Dari beberapa hal yang telah disampaikan di atas, maka penulis

melihat bahwa ada satu permasalahan utama yang merupakan inti dari

penulisan tesis ini, yaitu adalah kekerasan yang identik dengan golongan

tertentu di masyarakat yang melibatkan agama dalam aksi-aksinya. Maka

dari itu, rumusan masalah dalam penelitian yang penulis angkat ini adalah:

“Bagaimana strategi dakwah nirkekerasan LD-PBNU?”

Berangkat dari pertanyaan mayor ini, penulis membagi kembali

pertanyaan menjadi beberapa pertanyaan minor yaitu: 1. Apa empati yang

ditunjukkan oleh LD-PBNU kepada kalangan yang dianggap musuh?

2. Dalam bentuk apa LD-PBNU menghindarkan diri dari majaz-majaz yang

mengandung kekerasan? 3. Apakah budaya penuh hormat dan penuh

kesadaran dalam LD-PBNU? 4. Sejauh mana kepedulian LD-PBNU

Page 22: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

11

terhadap hak asasi manusia, kesamaaan derajat dan penghormatan? dan 5.

Dalam bentuk apa LD-PBNU mengandalkan pada pendirian masyarakat

dan tanggung jawab bersama?

Rumusan masalah yang penulis angkat ini, akan penulis kembangkan

sesuai dengan kerangka penelitian yang akan dijabarkan pada bab inti dari

tesis ini pada bab IV.

3. Batasan Masalah

Agar tulisan ini lebih terarah dan berfokus pada penyelesaian masalah,

dan dengan melihat kepada keterbatasan waktu dan tenaga yang penulis

miliki, maka penulis melakukan pembatasan masalah pada beberapa hal

berikut.

Penulis membatasi lokasi penelitian dalam tesis ini yaitu hanya di

kantor LD-PBNU yang bertempat di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya

nomor 164 Jakarta Pusat. Kantor LD-PBNU terletak di lantai enam gedung

PBNU. Adapun untuk acara-acara yang berkaitan dengan LD-PBNU,

penulis hanya membatasi pada acara-acara yang bertempat di aula PBNU

di lantai 8.

Dalam hal waktu penelitian, penulis memberi batasan dimulai dari

tahun 2010 hingga tahun 2017. Hal ini lebih bertujuan untuk dapat melihat

program dakwah LD-PBNU dari waktu ke waktu. Ini sebagai bahan

perbandingan dari tiap periode kepengurusan agar dapat dilihat capaian

untuk masing-masing periode.

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengeksplorasi konstruksi atau rumusan paham keislaman yang

dikembangkan LD-PBNU dan kontribusinya sebagai sebuah jalan untuk

dakwah nirkekerasan. Melalui penelitian ini, penulis ingin mengkonstruksi

ulang dan memberikan kritik terhadap program–program yang telah dijalankan

oleh LD-PBNU. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih keilmuan

dalam ranah ilmu sosial, terutama yang berkaitan dengan agama sebagai

gerakan dakwah nirkekerasan di Indonesia, serta, dalam ilmu dakwah,

bagaimana dakwah dapat menjadi salah satu alat bagi terciptanya masyarakat

muslim Indonesia yang humanis.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat ditinjau dari beberapa aspek,

yaitu:

Page 23: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

12

1. Aspek Teoritis

Aspek teoritis dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi

bagi para peneliti lain yang berkeinginan untuk mengangkat penelitian

yang sama. Penelitian ini mengungkap peranan LD-PBNU yang belum

banyak terekspos kinerjanya, terutama dengan upaya dakwah yang

terkait dengan upaya nirkekerasan. Selain itu, secara khusus, tulisan ini

ingin menjaring pembaca untuk memahami dakwah sebagai sebuah

keilmuan, khususnya dalam sebagai alat utama pembentuk

perdamaian.

2. Aspek Praktis

Aspek praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan

pertimbangan dan evaluasi bagi LD-PBNU atas kegiatan dan

programnya selama ini. Selain itu, tesis ini diharapkan dapat menjadi

bahan catatan bagi lembaga dakwah lain untuk dapat mengembangkan

programnya.

E. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN

Penelitian dengan tema nirkekerasan sudah sangat banyak dijumpai di

berbagai negara, namun tulisan yang mengangkat LD-PBNU dan nirkekerasan

secara khusus dalam penelusuran penulis belum ditemukan. Oleh sebab itu,

tesis ini mengulas beberapa kajian diantaranya yang memiliki kesamaan topik

dalam pembahasannya yaitu agama dan nirkekerasan. Adapun beberapa

penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah Radikalisme Agama,

oleh Ahmad Ali MD, yang diterbitkan di jurnal Adz-Dzikra pada tahun 2011.

Tulisan ini menjelaskan tentang radikalisme agama yang ada di Indonesia,

seperti pada beberapa gerakan yang ada di Indonesia setelah berakhirnya era

Orde Baru, yaitu FPI (Front Pembela Islam), Laskar Jihad dan Majelis

Mujahidin Indonesia (MMI). Pada tulisan ini pula, Ali menyampaikan

bagaimana nilai-nilai Aswaja dalam tubuh NU digandengkan dengan piagam

Madinah dan Undang-undang Dasar 1945 untuk mencegah meluasnya

radikalisme agama.37 Namun dalam tulisan tersebut, yang penulis jumpai

hanya tulisan yang sifatnya normatif dan tidak menyampaikan aktualisasinya

dakwahnya di masyarakat.

37 Ahmad Ali MD, “Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

Radikalisme Agama,” Jurnal Adz-Dzikra 9 (2011), 37-56. http://ejournal.iainradenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/download/343/280 (diakses tanggal 11 September 2015).

Page 24: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

13

NU dan Wacana Radikalisme Agama (Analisis terhadap Majalah Risalah

tahun 2012-2013) oleh Arsam. Penelitian ini dipublikasikan pada Jurnal

KOMUNIKA pada tahun 2013. Sesuai dengan judulnya, Arsam membahas

bagaimana para tokoh NU dalam hal ini, menyoroti radikalisme yang ada di

Indonesia, yang mana menjadi perhatian serius bagi tokoh-tokohnya. Respon

tersebut ditampilkan melalui Majalah Risalah yang diterbitkan langung oleh

PBNU. Melalui majalah ini pula, NU mengkritik gerakan-gerakan yang

dilakukan dengan cara kekerasan dan memberikan wacana solusi untuk

mengatasi masalah radikalisme agama.38 Namun, penelitian ini adalah

penelitian kepustakaan dan terbatas antara tahun 2012 hingga 2013.

Respon Nahdlatul Ulama (NU) terhadap Wahabisme dan Implikasinya bagi

Deradikalisasi Pendidikan Islam oleh Ahmad Shidqi pada tahun 2013.

Penelitian ini dilakukan di kota Yogyakarta. Adapun dalam penelitian ini, yang

menjadi fokusnya adalah maraknya aksi radikalisme Islam yang ada di

Indonesia disebabkan oleh Wahabisme. Hal ni kemudian memunculkan respon

dari berbagai kalangan, baik NU struktural maupun kultural yang berupaya

membentengi diri dari paham tersebut, karena deradikalisasi (pendidikan)

Islam sebenarnya adalah sebuah upaya untuk meminimalisir atau bahkan justru

mengSikis habis anasir-anasir radikalisme yang menyusup dalam paradigma,

sistem dan kultur yang berkembang dalam pendidikan Islam.39 Penelitian ini

berbeda dengan penelitian penulis, terutama pada objek yang diteliti. Penelitian

ini lebih mengeksplorasi radikalisme yang muncul dalam dunia pendidikan

Islam, sedangkan penulis melihat bagaimana radikalisme pada masyarakat,

melalui pendapat para tokoh NU. Sedangkan dalam penelitian penulis, kajian

lebih fokus kepada LD-PBNU dan materi-materi dakwah yang disampaikan

yang berhubungan dengan nirkekerasan.

Islam and Peace: A Survey of The Sources of Peace in The Islamic

Tradition, oleh Ibrahim Kalin pada tahun 2005. Tulisan Kalin mengungkap

makna kedamaian dari beberapa konteks, yaitu dari konteks spiritual-metafisis,

konteks filosofis-teologis, konteks hukum politik Syariah, dan konteks sosio-

politik. Pada konteks spiritual-metafisis, Kalin menjabar konsep bahwa Tuhan

adalah sumber dari kedamaian (as-Sala>m) itu sendiri, yang mana ia mengutip

banyak ayat al-Qur’an dan penafsiran dari kalangan Sufi. Pada konteks

38 Arsam, “NU dan Wacana Radikalisme Agama (Analisis terhadap Majalah

Risalah tahun 2012-2013)” KOMUNIKA 7 (2013) 1-13. http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/komunika/article/view/370/334 (diakses pada tanggal 7 Maret 2016).

39 Ahmad Shidqi, “Respon Nahdlatul Ulama (NU) terhadap Wahabisme dan Implikasinya bagi Deradikalisasi Pendidikan Islam” Jurnal Pendidikan Islam 2 (2013), 109-128. http://jurnaljpi.com/index.php/JPI/article/view/22/22 (diakses tanggal 9 Maret 2016).

Page 25: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

14

filosofis-teologis, Kalin membahasnya dalam kajian ilmu Kalam (teologi

Islam) dan filsafat Islam. Pada konteks hukum politik Syariah, ia menjelaskan

menurut beberapa pendapat ulama, di antaranya Imam Syafii, Ibnu Taimiyah

dan Ibnu Qayyim al-Jawzi. Pada konteks sosio-politis, ia menyatakan bahwa

ajaran Islam adalah ajaran yang berdasarkan pada universalisme dan menjadi

umat yang menengah (ummatan wasat}an).40

Conflict Resolution and Peacemaking in Islam: Toward Reconciliation and

Complementarity between Western and Muslim Approaches, ditulis oleh

Uzma Rehman pada tahun 2011. Penelitian ini fokus pada perbedaan

pendekatan yang dipergunakan oleh Barat dan Islam dalam memecahkan

konflik yang terjadi, yang mana secara lebih lanjut, dijelaskan bahwa tradisi

Arab yang diikuti juga dengan konflik serta cara-cara resolusi konflik harus

berdasarkan pada nilai-nilai spiritualitas, sebab, itu merupakan inti dari tradisi

keagamaan di semua agama.41

Nonviolence and Communications, oleh Brian Martin dan Wendy Varney

yang ditulis pada tahun 2003. Tulisan ini membahas komunikasi sebagai titik

pusat efektivitas aksi nirkekerasan. Beberapa tindakan seperti persuasi dan

protes merupakan tujuan dari komunikasi, sedangkan non-kooperasi dan

intervensi nirkekerasan memiliki dimensi komunikatif yang krusial.42

Describing kekerasan Some observations on writing about violence in

Indonesia after the New Order, oleh Jemma Purdey. Sesuai dengan judulnya,

tulisan ini menganalisis kekerasan yang ada di Indonesia dengan menggunakan

beragam perspektif dan tulisan dari peneliti terdahulu. Ia menyoroti kekerasan

di Indonesia, selama rezim Orde Baru yang terjadi di beberapa tempat di

Indonesia seperti Timor Timur, dan kepada etnis Cina di Gresik, Jawa Timur.43

40 Ibrahim Kalin, “Islam and Peace: A Survey of The Sources of Peace in The

Islamic Tradition” Islamic Studies 44 (2005), 327-362. http://www.jstor.org/stable/20838977 (diakses tanggal 12 September 2015).

41 Uzma Rehman, “Conflict Resolution and Peacemaking in Islam: Toward Reconciliation and Complementarity between Western and Muslim Approaches” Islamic Studies 50 (2011), 55-69. http://www.jstor.org/stable/41932576 (diakses tanggal 24 April 2015). 42 Brian Martin dan Wendy Varney, “Nonviolence and Communications,” Journal of Peace Research 40 (2003), 213. http://www.jstor.org/stable/3648412 (diakses pada tanggal 16 Mei 2017). 43 Jemma Purdey, “Describing kekerasan Some observations on writing about violence in Indonesia after the New Order,” Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 160 (2004), 189-225. http://www.jstor.org/stable/27868127 (diakses pada tanggal 10 Juni 2017).

Page 26: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

15

F. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini akan semakin penulis perjelas dengan adanya metodologi

penelitian yang akan membantu pembaca dalam memahami secara garis besar

isi dari tulisan ini. Adapun rincian tentang metodologi penelitian yang penulis

pergunakan adalah sebagai berikut.

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang penulis pergunakan dalam tulisan ini adalah

penelitian kualitatif. Secara lebih jelas, penelitian ini bersifat deskriptif-

kualitatif dengan jenis penelitian dengan kajian lapangan. Penelitian yang

penulis lakukan berusaha mendeskripsikan tentang nirkekerasan dan

bagaimana dakwah dapat menanggulangi hal tersebut dengan menawarkan

beberapa metode-metode dakwah melalui beberapa aspek dalam

masyarakat untuk menciptakan satu tatanan masyarakat yang humanis.

Pendekatan kedua yang penulis pergunakan adalah pendekatan

sosiologis.44 Pendekatan sosiologis dalam hal ini berupaya mengaitkan

dakwah LD-PBNU dengan tindakan nirkekerasan. Seperti yang diketahui,

dakwah sendiri adalah upaya untuk menegakkan ajaran agama Islam

dengan cara-cara yang Islami pula. Pendekatan ini juga membedah dakwah

LD-PBNU yang dilakukan oleh para pengurusnya, yaitu agar dapat

memberi sumbangsih pemikiran bagi LD-PBNU terutama untuk terus

menjalankan tugas dakwah yang diamanatkan oleh NU.

Pendekatan kedua adalah pendekatan ilmu komunikasi. Tesis ini

sendiri adalah salah satu bentuk upaya penulis dalam mengawinkan teori

nirkekerasan dengan komunikasi, sehingga menghasilkan pemikiran-

pemikiran baru dalam ilmu komunikasi. Selain itu juga, pendekatan ilmu

komunikasi juga dapat dipergunakan untuk memperkokoh ilmu dakwah

yang masih memiliki ketersambungan dengan ilmu komunikasi.45

44 Pendekatan sosiologis dibedakan dari pendekatan studi agama lainnya karena

fokus perhatiannya pada interaksi antara agama dan masyarakat. Praanggapan dasar perspektif sosiologis adalah concernnya pada struktur sosial, konstruksi pengalaman manusia dan kebudayaan termasuk agama. Objek-objek, pengetahuan, praktik-praktik, dan institusi-institusi dalam dunia sosial, oleh para sosiolog dipandang sebagai produk interaksi manusia dan konstruksi sosial. Agama adalah salah satu bentuk konstruksi sosial. Tuhan, ritual, nilai, hierarki keyakinan-keyakinan dan perilaku religius menurut sosiolog adalah untuk memperoleh kekuatan kreatif atau menjadi subjek dari kekuatan lain yang lebih hebat dalam dunia sosial. Peter Connolly (ed), Aneka Pendekatan Studi Agama, Cet. II, Terj. Imam Khoiri, (Yogyakarta: LKiS, 2009), 271. 45 Inilah makna dari dakwah, yaitu proses internalisasi, transformasi, transmisi, dan difusi ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah juga dapat berarti panggilan dari Allah swt. dan Rasulullah saw. untuk umat manusia agar percaya kepada ajaran Islam

Page 27: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

16

Pendekatan ini penulis pergunakan juga sebagai pisau bedah bagi dakwah

LD-PBNU di media dengan menggunakan perspektif meaning.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah dengan

teknik analisis semiotik. Analisis ini penulis pergunakan untuk

menganalisis kegiatan-kegiatan terkait tentang gerakan dakwah LD-

PBNU, baik itu modul-modul pelatihan dan juga naskah-naskah ceramah.

sehingga dapat diketahui bahwa yang menjadi sumber data-data penelitian

yang penulis lakukan adalah tulisan-tulisan ilmiah.46 Selain itu, penulis

juga melakukan wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang akan

penulis tujukan kepada beberapa pengurus di kantor LD-PBNU pusat.

Teknik pengumpulan data lainnya yang penulis pergunakan adalah

observasi. Penulis bertindak sebagai seorang partisipan (Observer as

Participant)47 dalam meneliti program PKD LD-PBNU. Melalui cara ini

peneliti menggali informasi melalui interaksi penulis dengan seluruh

peserta PKD LDPBNU. Penulis juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan

yang diadakan oleh LD-PBNU serta yang berkaitan dengan PKD LD-

PBNU.

3. Sumber Data

Penelitian ini dalam hal pengumpulan data, memiliki dua sumber

yaitu sumber data primer data sekunder. Semua data ini akan penulis

elaborasi untuk memeroleh hasil yang dibutuhkan untuk menjelaskan

tentang dakwah LD-PBNU dalam upaya nirkekerasan. Adapun penjelasan

tentang sumber data yang dipergunakan adalah sebagai berikut.

a. Data Primer

Data primer penelitian ini, sebagaimana telah disebutkan di bagian

pendahuluan, akan terkait dengan langkah-langkah yang LDNU

pergunakan untuk melawan radikalisme yang sudah ada terdapat di

Indonesia. Sumber data primer adalah wawancara dengan pengurus

PBNU yang bertempat di Jln. Kramat Jati, Jakarta Pusat, di antaranya

dan mewujudkan ajaran yang dipercayainya itu dalam segala segi kehidupannya. Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011), 3.

46 Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk verbal, bukan dalam bentuk angka. Data dalam bentuk kata verbal sering muncul dalam kata yang berbeda dengan maksud yang sama, atau sebaliknya; sering muncul dalam kalimat panjang lebar, yang lain singkat melainkan perlu dilacak kembali maksudnya dan banyak lagi ragamnya. Data kata verbal yang beragam tersebut perlu diolah agar menjadi ringkas dan sistematis. Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi III, Cet. VII (Yogyakarta: PT. Indra Bayu Grafika, 1996), 29. 47 Sharan B. Merriam, Qualitative Research, A guide to Design and Implementation (San Fransisco: Jossey Bass, 2009), 124.

Page 28: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

17

adalah Ustadz Imaduddin, Ustadz Nurochman Maksudi, Ustadzah

Dewi Ani, KH. Wahid Nuruddin, KH. Misbahul Munir, KH. Masruhin

Abdul Majid, KH. Zakki Mubarak dan KH. Manarul Hidayah.

Adapun alasan penulis mewawancarai orang-orang ini adalah

karena hubungannya dengan LD-PBNU itu sendiri. Wawancara dengan

narasumber tersebut bertujuan untuk secara langsung menggali dan

mengeksplorasi pergerakan dakwah LD-PBNU dalam mempromosikan

Islam damai. Masing-masing narasumber tersebut mewakili setiap

divisi yang terdapat dalam tubuh LD-PBNU, yaitu Divisi Perempuan

dan Anak, Divisi Transmigrasi dan Kerja sama Luar Negeri, Divisi

Kajian dan Pengembangan, Divisi Kaderisasi dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia dan Divisi Publikasi dan Produksi. Adapun

beberapa di antara narasumber di atas, seperti KH. Zakki Mubarak dan

KH. Wawancara ini adalah wawancara tidak terstruktur,48 Sumber

primer yang lain adalah hasil observasi penulis sebagai partisipan

dalam kegiatan PKD LD-PBNU, yang diselenggarakan setiap hari

Rabu siang pukul 13.00-16.00 WIB.

b. Sumber Sekunder

Data primer didukung pula dengan data sekunder. Sebagai sumber

data sekunder, penulis mempergunakan buku-buku ataupun jurnal-

jurnal ilmiah yang berkenaan dengan tema yang penulis angkat. Data

sekunder lainnya adalah buku-buku yang berhubungan langsung

dengan LDNU Adapun buku-buku yang penulis pergunakan sebagai

bahan referensi adalah beberapa buku berkaitan dengan tema

radikalisme dan buku-buku tentang dakwah, yaitu:

1) Sosiologi Dakwah, karya Acep Aripudin, diterbitkan oleh penerbit

PT. Remaja Rosdakarya, pada tahun 2013. Buku ini banyak

berbicara tentang kejadian-kejadian sosiologis yang terjadi pada

masyarakat dalam ranah dakwah.

2) Filsafat Dakwah, Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban

Islam, karya A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, diterbitkan oleh

Kencana Prenada Media Group, cet. II pada tahun 2013. Sesuai

dengan judulnya, buku ini membahas tentang kandungan-

48 Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang memiliki ciri kurang

diinterupsi dan arbiter. Wawancara semacam ini dipergunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Hasil wawancara semacam ini menekankan kekecualian, penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran kembali, pendekatan baru, pandangan ahli atau perspektif tunggal. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. XIII (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), 139.

Page 29: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

18

kandungan yang tersimpan dalam dakwah, dari berbagai sisinya,

seperti dalam unsur-unsur dakwah.

3) Kajian Dakwah Multiperspektif, Teori, Metodologi, Problem dan

Aplikasi, diterbitkan oleh PT> Remaja Rosdakarya, pada tahun

2014. Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang ilmu dakwah

yang menjelaskan beberapa masalah yang terjadi di masyarakat

dengan melihat pada berbagai perspektif.

4) Ilmu Da’wah, oleh Toha Yahya Omar, diterbitkan oleh Penerbit

Widyaya pada tahun 1983. Isi dari buku ini berkisar tentang

dakwah sebagai sebuah disiplin keilmuan. Selain itu, buku ini juga

banyak menyebutkan tentang masyarakat yang juga merupakan

sasaran dari pesan dakwah (mad’u).

5) Nirkekerasan dan Bina-Damai dalam Islam, karya Mohammed

Abu-Nimer. Buku ini merupakan hasil terjemahan dari buku

aslinya yang berjudul Nonviolence and Peacebuilding in Islam:

Theory and Practice. Ia adalah peneliti dalam bidang kajian

perdamaian. Buku ini membahas tentang kaitan Islam dan

perdamaian. Di dalam buku ini juga disinggung, prinsip-prinsip

Islam mengenai perdamaian, serta contoh-contoh kasus

nirkekerasan yang terjadi di dunia.

4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif dengan menggunakan

teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, selain juga

mengumpulkan data melalui content analysis (analisis isi). Maka dari itu,

dalam hal teknik analisis data, penulis terlebih dahulu mengumpulkan

data-data melalui buku-buku, karya ilmiah, jurnal tentang Islam di

Indonesia dan nirkekerasan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis

dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun penjelasannya adalah sebagai

berikut.

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

teori Miles dan Huberman,49 yaitu dengan diawali dengan pengumpulan

data (data collection), kemudian dilanjutkan dengan reduksi data (data

reduction), setelah itu penyajian data (data display) dan diakhiri dengan

kesimpulan (conclusion).

49 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, Ed. 2, Cet. I, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), 84-88.

Page 30: STRATEGI GERAKAN NIRKEKERASAN TESIS OLEHrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · a different object. Those studies are Aktualisasi Nilai-nilai Aswaja NU dalam Mencegah

19

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera

dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal

penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, jika diperlukan.50

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya, namun, apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

50 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Cet. XV

(Bandung: Alfabeta, 2012), 247.