strategi counter issue airin rachmi diany-benyamin...

176
STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN DAVNIE DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH TANGERANG SELATAN 2015 DI MEDIA SOSIAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh Syifa Maulidina NIM. 1112051000150 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

STRATEGI COUNTER ISSUE

AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN DAVNIE

DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH

TANGERANG SELATAN 2015 DI MEDIA SOSIAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

Syifa Maulidina

NIM. 1112051000150

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 2: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 3: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 4: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 5: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

i

ABSTRAK

Syifa Maulidina (111205100150)

Strategi Counter Issue Pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie

dalam Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan 2015 di Media Sosial

Pada Pilkada Tangsel 2015 terjadi persaingan cukup ketat. Tim Sukses Airin-

Benyamin berjuang keras untuk memanfaatkan sektor-sektor media mainstream

dan new media untuk meraih vote getter. Tidak hanya kampanye yang dilakukan

tetapi Tim Sukses juga memainkan propaganda guna mengcounter issue dari

kandidat lawan. Pertanyaan mayornya adalah bagaimana strategi counter issue

yang dilakukan Tim Sukses Airin-Benyamin dalam menanggapi isu negatif yang

berkembang di Facebook dan Twitter pada Pilkada Tangsel 2015? Kemudian,

minornya adalah bagaimana Tim Sukses Airin-Benyamin memanfaatkan Facebook

dan Twitter? Dan isu-isu apa saja yang berkembang di Facebook dan Twitter yang

dianggap menyerang pasangan Airin-Benyamin pada Pilkada Tangsel 2015?

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Pendekatan penelitian ini menggunakan studi kasus. Jenis studi kasus

dalam penelitian ini adalah studi kasus intrinsik (intrinsic case study). Paradigma

yang digunakan adalah paradigma konstruktivisme. Teori utama yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Teori Propaganda.

Dalam politik, strategi counter issue memiliki peran yang merujuk pada usaha

persuasif dengan tujuan mengontrol opini publik untuk menciptakan citra positif.

Di dalamnya terdapat unsur teknik propaganda yang merupakan salah satu

pendekatan persuasi politik. Hal itu bisa dilakukan melalui media sosial, karena

media sosial memiliki fungsi sosialisasi bagi kehidupan yang lebih luas.

Penelitian ini menghasilkan sebuah fakta bahwa Tim Sukses Airin-Benyamin

memanfaatkan Facebook dan Twitter untuk menyisir pemilih yang notabenenya

mereka menganggap media sosial sebagai gaya hidup, serta pemilih yang tinggal di

perumahan elit. Berikutnya, top ranking issue yang menyerang Airin-Benyamin di

Facebook dan Twitter pada periode 27 Agustus - 5 Desember 2015 adalah isu

korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih menggunakan strategi

mendiamkan isu sampai berhenti atau sikap bertahan (defensif). Jika diperlukan

sikap ofensif, maka memilih isu yang aktual saja dan mengcounternya dengan

bobot isu yang sebanding.

Kesimpulannya, kemenangan Pilkada Tangsel 2015 tidak luput dari kinerja Tim

Suksesnya. Dalam politik, Facebook dan Twitter menjadi genre tersendiri di

Indonesia dalam menyisir kalangan pemilih pemula dan generasi tekno. Yang perlu

diperhatikan, penggunaan propaganda harus memerhatikan syariat Islam sehingga

atmosfir perpolitikan di Indonesia dapat berjalan secara sehat dan jujur.

Kata Kunci: Pilkada, Tangsel, 2015, Tim Sukses, Propaganda, Facebook,

Twitter.

Page 6: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan

rahmat, hidayah, serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Strategi Counter Issue Pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie

dalam Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan 2015 di Media Sosial”.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri

tauladan dan panutan kita semua umat Islam.

Karya tulis ini patut penulis syukuri dan banggakan, karena penulis berusaha

menyajikan dengan sebaik-baiknya supaya karya tulis ini dapat berguna bagi dunia

akademis. Namun, penulis juga menyadari masih terdapat kesalahan dan

kekurangan yang perlu diperbaiki dalam karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan dan bimbingan berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi

pemikiran, materi, dan data, hingga penulisan skripsi ini terselesaikan. Oleh karena

itu, sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief

Subhan, MA. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Suparto, PhD.

Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Ibu Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag.

Serta, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr. Suhaimi, M.Si.

Page 7: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

iii

2. Bapak Drs. Masran, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, dan Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, selaku Dosen Penasehat Akademik

yang telah bersedia meluangkan waktunya kepada penulis untuk berdiskusi.

4. Bapak Dr. Sihabudin Noor, M.A, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

selalu sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta yang

telah mewariskan ilmu kepada penulis selama masa aktif perkuliahan.

Semoga ilmu yang Bapak Ibu berikan bermanfaat bagi penulis dan menjadi

amal baik yang akan terus mengalir tanpa putus.

6. Sonny Majid Daeng Taran, M. Si, sebagai Koordinator Counter Issue dan

Juru Bicara Airin Rachmi Diany, serta Rudy Gani, S. I. Kom, sebagai Tim

Media Airin-Benyamin yang telah bersedia meluangkan waktunya kepada

penulis untuk diwawancarai dan untuk saling sharing pengalaman.

7. Kedua orang tua dan Nenek tercinta beserta keluarga besar. Abi Asep

Saepuloh dan Ummi Lilis Lisniawati yang selalu memberi semangat dan

doa tanpa henti dalam setiap langkah demi kesuksesan anak-anaknya.

Adikku, Hasna Muflihah dan Nadya Mardhotillah yang selalu memberi

keceriaan saat penulis merasa jenuh. Semoga dengan selesainya penulisan

skripsi ini dapat menambah sedikit kebahagiaan untuk kalian.

Page 8: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

iv

8. Melky Amirussholeh sebagai sahabat yang selalu siap meminjamkan buku-

bukunya, siap mendengar keluhan penulis, memberi bimbingan, dan

kontribusi pemikirannya. Rivaldy Ramadhan sebagai seorang pendengar

yang baik, terima kasih atas dukungan, perhatian, dan kesabarannya yang

selalu menemani penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Teman-teman KPI E angkatan 2012: Aisyah, Sarah, Mudillah, Fitri,

Thabitha, Nenden, Mia, Bilqis, Dityan, Nufus, Dewi, Apik, Nirma, Novi,

Agung, Fikri, Akbar, Arif, Ferdy, Gilang, Gio, Munir, Hilman, Indra,

Gondes, Topik, Saka, Ahok, Acong, Fahmi, Pasto, Ridho, yang telah sama-

sama berbagi ilmu, berdiskusi, saling bercanda, dan walau terkadang

menyebalkan.

10. Teman-teman KKN AKSARA 2015 Kemuning.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Ciputat, 29 Juni 2016.

Syifa Maulidina

Page 9: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

DAFTAR BAGAN ..................................................................................... viii

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 9

D. Metodologi Penelitian ........................................................ 10

E. Tinjauan Pustaka ............................................................... 15

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 17

BAB II KERANGKA TEORI

A. Counter Issue ....................................................................... 19

B. Propaganda ......................................................................... 22

1. Pengertian Propaganda ................................................. 22

2. Jenis-Jenis Propaganda ................................................. 25

3. Teknik-Teknik Propaganda ......................................... 28

4. Perbedaan Propaganda dengan Kampanye ................ 29

C. Media Baru (New Media) ................................................... 31

1. Karakteristik Media Sosial ........................................... 35

2. Kelebihan dan Kekurangan Media Sosial ................... 38

3. Facebook dan Twitter ..................................................... 39

D. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ................................. 43

1. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ............................ 43

2. Sisi Positif dan Negatif Pilkada .................................... 46

E. Peraturan dan Adab Sopan Antar Orang Beriman ........ 49

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Pasangan Walikota dan Wakil Walikota

Tangerang Selatan Periode 2016-2021 .............................

53

1. Profil Airin Rachmi Diany ............................................ 53

2. Profil Benyamin Davnie ................................................ 57

B. Visi, Misi, dan Program ..................................................... 61

C. Profil Kota Tangerang Selatan ......................................... 65

Page 10: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

vi

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Efektivitas Pemanfaatan Media Sosial ............................. 71

B. Isu-Isu yang Berkembang Seputar Pemilihan Kepala

Daerah Tangerang Selatan 2015 .......................................

84

C. Strategi Counter Issue Pasangan Airin Rachmi Diany-

Benyamin Davnie ...............................................................

93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 121

B. Kritik dan Saran ................................................................ 123

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 126

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 130

Page 11: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Kampanye dengan Propaganda ................... 30

Tabel 2.2. Perbedaan Antara Era Media Pertama dan

Era Media Kedua ..............................................................

34

Tabel 4.1. Data Kemunculan Isu terhadap Pasangan Airin-

Benyamin di Facebook pada 27 Agustus - 5 Desember

2015 ....................................................................................

85

Tabel 4.2. Data Kemunculan Isu terhadap Pasangan Arin-

Benyamin di Twitter pada 27 Agustus - 5 Desember

2015 ....................................................................................

87

Tabel 4.3. Interview Perihal Isu Korupsi dengan Tim

Koordinator Counter Issue ...............................................

95

Tabel 4.4. Interview Perihal Isu Ekonomi dan Kesejahteraan

dengan Tim Koordinator Counter Issue .........................

98

Tabel 4.5. Interview Perihal Isu Pembangunan Infrastruktur,

Kesehatan, dan Lingkungan dengan Tim Koordinator

Counter Issue .....................................................................

101

Tabel 4.6. Teknik Propaganda dan Counter Issue Airin-

Benyamin di Facebook pada 27 Agustus - 5 Desember

2015 ....................................................................................

110

Tabel 4.7. Teknik Propaganda dan Counter Issue Airin-

Benyamin di Twitter pada 27 Agustus - 5 Desember

2015 ....................................................................................

116

Page 12: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

viii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Model Pemilihan Kepala Daerah Langsung di

Indonesia ........................................................................

45

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1. Persentase Kemunculan Isu terhadap Pasangan

Airin-Benyamin di Facebook pada 27 Agustus - 5

Desember 2015 ...............................................................

86

Diagram 4.2. Persentase Kemunculan Isu terhadap Pasangan

Airin-Benyamin di Twitter pada 27 Agustus - 5

Desember 2015 ...............................................................

89

Gambar 3.1. Lambang Daerah Kota Tangerang Selatan ............. 68

Gambar 4.1. Persentase Penggunaan Media Sosial di

Indonesia .....................................................................

75

Gambar 4.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Tangerang

Selatan Tahun 2011 - 2014 ........................................

99

Gambar 4.9. Pengambaran Sosok yang Sukses ............................. 105

Gambar 4.10. Pengambaran Sosok yang Berprestasi ..................... 106

Gambar 4.11. Pengambaran Sosok yang Dermawan ...................... 107

Page 13: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan (Tangsel) 2015 telah

berlangsung pada 9 Desember lalu dan terpilihlah Walikota dan Wakil Walikota

yang baru. Tidak bisa dipungkiri bahwa Pilkada kemarin berjalan sangat menarik

dan persaingan ketiga pasangan calon (paslon) begitu ketat. Tim Koordinator

Counter Issue dan Tim Media Center dari masing-masing paslon berjuang keras

untuk memanfaatkan sektor-sektor media, baik dari media massa lama maupun dari

media massa baru demi meraih vote getter.

Jika melihat dan mendengar gaya-gaya kampanye di media massa lama untuk

meraih suara tentunya sudah biasa. Yang jarang dan mungkin belum terlalu banyak

diketahui, yakni mengenai penyebaran isu-isu negatif yang terdapat di media baru

(Facebook dan Twitter). Seperti contoh, permasalahan pendidikan rendah dan

kemiskinan. Di Twitter, Tim Media dari Iksan Modjo-Li Claudia mengklaim bahwa

dua hal tersebut menjadi masalah yang belum terselesaikan. Tidak setuju dengan

pendapat tersebut, Tim Media Airin-Benyamin segera melakukan counter issue

dengan mengatakan bahwa persoalan pendidikan rendah dan kemiskinan sudah

berkurang.

Pertarungan tersebut merupakan teknik propaganda bandwagon, karena Tim

Media lawan menggemborkan kelemahan Airin-Benyamin dan Tim Media Airin-

Benyamin menggemborkan kesuksesannya, serta masih banyak lagi unsur

propaganda yang terdapat di Twitter saat Pilkada Tangsel 2015 kemarin. Setelah

Page 14: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

2

lebih dari 11 tahun UU No. 32 Tahun 2004 berlaku, selama pelaksanaan Pilkada

begitu banyak kampanye negatif yang terjadi di Indonesia. Khususnya Pilkada di

daerah otonom, yakni Kota Tangsel. Kota Tangsel telah melaksanakan dua kali

Pilkada langsung, yaitu tahun 2010 dan 2015. Pada Pemilukada Tangsel 2010,

terdapat empat paslon Kepala Daerah, termasuk pasangan nomor urut tiga yaitu

Arsid-Andre Taulany, dan dimenangkan oleh pasangan nomor urut empat yaitu

Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie (AMIN).

Sedangkan, pada Pilkada Tangsel 2015 terdapat tiga paslon, pasangan Airin-

Benyamin kembali maju, Arsid pun kembali maju tetapi dengan menggandeng

Elvier Ariadiannie. Walau pada akhirnya, Pilkada Tangsel 2015 dimenangkan oleh

pasangan Airin-Benyamin yang didukung oleh koalisi Partai Golongan Karya

(Golkar), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),

Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai

Persatuan Pembangunan (PPP).

Kandidat petahana (incumbent) memiliki peluang lebih besar dibanding

dengan kandidat lainnya. Namun, di sisi lain pasangan Airin-Benyamin ini sempat

diterpa isu-isu negatif. Bahkan, pelaksanaan Pemilukada Tangsel 2010 sewaktu itu

sempat diulang, karena Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan adanya bukti

kecurangan pengerahan birokrasi secara terstruktur, sistematis, dan masif yang

dilakukan oleh pasangan Airin-Benyamin.

Selain itu, pada acara Debat Kandidat dengan tema Menuju Tangsel

Keberadaban yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi swasta. Pasangan nomor

urut satu (Ikhsan-Li Claudia) dan pasangan nomor urut dua (Arsid-Elvier)

Page 15: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

3

cenderung lebih sering menyerang pasangan nomor urut tiga (Airin-Benyamin)

dengan isu korupsi dan rezim dinastinya. Isu-isu negatif yang menerpa kandidat

incumbent ini sebenarnya ada keuntungan tersendiri terhadap kandidat lawan yang

mengusung visi anti korupsi, tetapi di sisi lain ini adalah serangan terhadap Airin-

Benyamin yang mungkin saja dapat menggerus pendukung Airin-Benyamin. Jika

dihubungkan dengan teknik propaganda, pernyataan yang dilontarkan oleh kandidat

lawan mengandung dua teknik sekaligus, yaitu name calling dan testimonials.

Dari hal tersebut, wajar memang adanya jika pelaksanaan Pilkada diwarnai

oleh kampanye negatif (negative campaign). Walaupun tidak etis melakukan

kampanye negatif, tetapi memang tidak bisa dipungkuri dalam prosesnya tentunya

banyak kepentingan-kepentingan politik yang turut andil, secara langsung ataupun

tidak langsung itu akan memengaruhi proses pemilihan dan kualitas output yang

dihasilkan.

Umumnya pada ajang kampanye politik, masing-masing kandidat tidak hanya

disibukkan membentuk citra positif dirinya sendiri, tetapi juga melempar isu negatif

kepada kandidat lawannya guna membentuk citra negatif. Kampanye negatif ini ada

yang dilakukan secara terbuka, tetapi ada juga yang dilakukan secara sembunyi,

misalnya melalui selebaran isu-isu di media massa seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya, baik media cetak ataupun media elektronik, dan yang terkini di era

digital melalui media baru (new media).

The American Heritage Dictionary of The English Language mendefinisikan

kampanye negatif sebagai sebuah kampanye yang berisi: “a statement or act

Page 16: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

4

indicating or expressing a contradiction, denial, or refusal”, a statement or act

that is highly critical of another or of others.1

Artinya, kampanye negatif berisi sebuah pernyataan atau tindakan yang

menunjukkan atau mengekspresikan kontradiksi, penyangkalan, atau penolakan,

pernyataan atau tindakan yang sangat kritis terhadap yang lain atau orang lain.

Semua itu tujuannya untuk menguasai opini publik. Menguasai opini publik

dianggap penting, selain untuk tujuan popularitas, elektabilitas, dan politik

pencitraan (bisa baik atau buruk, sesuai perencanaan), penguasaan opini publik

dapat dijadikan alasan, alat atau bahkan mandat rasional untuk melakukan tindakan

politik tertentu sejalan dengan opini yang telah tercipta.

Berdampingan dengan kampanye, propaganda sekarang merupakan bagian

politik rutin yang normal dan dianggap dapat diterima, serta tidak hanya terbatas

pada pesan-pesan yang dibuat selama perayaan politik, kampanye, krisis atau

perang. Tujuan propaganda adalah membelenggu rakyat dengan segala cara untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.2

Peneliti memilih judul penelitian ini, karena terdapat fenomena menarik dalam

proses Pilkada Tangsel 2015, menurut peneliti Pilkada Tangsel tersebut mampu

menarik perhatian semua kalangan baik muda ataupun tua. Menariknya lagi adalah

kehebohan Pilkada Tangsel ini tidak hanya terdapat pada ruang publik dan media

massa lama (mainstream), tetapi juga di dalam media massa baru, khususnya media

sosial (social media) yaitu Facebook dan Twitter. Alasan mengapa peneliti memilih

1 Cleveland Ferguson, “The Politics of Ethics and Elections”, diakses dari

http://www.law.fsu.edu/journals/lawreview/frames/242/fergram/html pada 2 Maret 2016, pukul

21:20 WIB. 2 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, (Ciputat: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet. Ke-1, h. 112.

Page 17: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

5

Facebook dan Twitter, karena kedua media sosial tersebut merupakan jenis jejaring

sosial yang sedang hype sampai saat ini serta penggunanya adalah kalangan

menengah yang notabenenya familiar dengan media sosial. Selain itu, menurut

peneliti pada Facebook dan Twitter terdapat seni retorika, hal itu makin terlihat jelas

pada Twitter yaitu bagaimana dengan 140 karakter huruf dapat terbentuk tweet yang

singkat, padat, jelas, dan dapat menarik publik.

Penelitian ini untuk melihat propaganda politik yang dilakukan oleh Tim

Media kandidat incumbent, yakni Airin-Benyamin. Tidak hanya dari sudut

kalkulasi komunikasi politiknya, tetapi juga aspek strategi counter issue di media

sosial yang merupakan bagian penting dari proses Pilkada tersebut. Seperti yang

disebutkan sebelumnya, isu korupsi dan rezim dinasti ini menyebabkan elektabilitas

pasangan Airin-Benyamin sempat menurun, seperti yang diungkap oleh Ade Yunus

selaku Direktur Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu (LKADT), bahwa

sebelum Airin diterpa isu korupsi dan rezim dinasti tingkat elektabilitasnya adalah

41 persen, sedangkan setelah diterpa isu tingkat elektabilitas menurun menjadi

37,17 persen.3

Isu negatif tentu sangat tidak menguntungkan bagi pasangan Airin-Benyamin.

Jika hanya dilihat dari tingkat elektabilitas yang turun, mungkin beberapa orang

berpendapat bahwa pasangan incumbent ini tidak memiliki cukup peluang untuk

memenangkan Pilkada kali ini. Tetapi justru hasil perhitungan cepat (quick count)

menunjukkan kondisi yang kontradiktif. Pernyataan dari lembaga polling Charta

3 Joniansyah Hardjono, “Isu Korupsi Gerus Elektabilitas Airin, tapi Tetap Teatas”,

diakses dari haji.tempo.co pada 8 Juni 2016, pukul 23:42 WIB.

Page 18: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

6

Politika yang menyatakan kandidat petahana menang dengan perolehan suara

sementara sebesar 60,2 persen.4

Selain hasil perhitungan cepat, berdasarkan hasil real count oleh Komisi

Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel pada 22 Januari 2016, penetapan ini sehari

setelah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia pada 21

Januari 2016. KPU Kota Tangsel memutuskan nama paslon yang terpilih sebagai

Walikota dan Wakil Walikota periode 2016 - 2021 pada Pilkada Tangsel 2015

adalah paslon nomor urut tiga, yakni Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie,

dengan perolehan suara 305.322 atau presentase suara sah 59,62 persen.

Sedangkan, kandidat lawan paslon nomor satu Ikhsan Modjo-Li Claudia

memperoleh suara 42.074 atau 8,21 persen, dan paslon nomor urut dua Arsid-Elvier

memperoleh suara 164.732 atau 32,17 persen.5

Kemenangan pasangan ini juga menjadi alasan peneliti untuk meneliti, karena

telah kedua kalinya pasangan Airin-Benyamin menang dalam Pilkada Tangsel.

Selain merupakan pasangan petahana, pada saat yang bersamaan isu korupsi dan

rezim dinasti yang memanas sewaktu Pilkada Tangsel sempat membawa pengaruh

citra negatif, hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri dalam penelitian ini. Proses

penangkalan isu yang dilakukan oleh Tim Koordinator Counter Issue dan Tim

Media Airin-Benyamin ini dapat diteliti dalam perspektif komunikasi politik.

Pasangan Airin-Benyamin memanfaatkan media baru sebagai peluang utama

mendapatkan pemilih yang potensial. Namun di sisi lain, mereka menyisipkan

4 Deny Irawan, “Hasil Quick Count di Tangsel Unggulkan Airin”, Charta Politika, diakses

dari http://metro.sindonews.com/ pada 22 Desember 2015, pukul 13:27 WIB. 5 KPUD Kota Tangerang Selatan, “Penetapan Hasil Suara di Kota Tangerang Selatan”,

diakses dari http://www.kpud.go.id pada 2 Maret 2016, pukul 11:30 WIB.

Page 19: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

7

kesan propaganda dalam media baru ketika kampanye. Dalam studi kasus Pilkada

ini yang menggunakan media baru adalah para juru kampanye profesional. Mereka

ini yang berperan aktif merespon setiap isu negatif yang berkembang di masyarakat.

Ketika isu negatif muncul terhadap kandidatnya, maka Tim Suksesnya akan

langsung memutarbalikkan fakta dengan menggunakan data yang akurat ataupun

tidak akurat kepada Tim Sukses lawan.

Namun, mengapa isu yang diangkat oleh para kandidat berkesan tidak akurat

dan hanya untuk memanipulasi pikiran khalayak? Apakah hal itu menjadi strategi

politikus demi memperoleh suara dalam Pilkada? Strategi apa yang akan digunakan

mereka ketika kampanye pada media baru berlangsung? Hal-hal tersebut yang

membuat peneliti memberi judul skripsi “Strategi Counter Issue Pasangan Airin

Rachmi Diany-Benyamin Davnie dalam Pemilihan Kepala Daerah Tangerang

Selatan 2015 di Media Sosial”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dari banyaknya masalah yang bisa diteliti dan mengacu pada latar

belakang di atas, maka peneliti membatasi penelitian ini yaitu:

a. Penelitian ini dilakukan pada media sosial, yaitu Facebook dan

Twitter.

b. Timeline yang diteliti terhitung dari tanggal 27 Agustus - 5 Desember

2015, karena pada periode tersebut adalah rentang waktu masa

kampanye Pilkada Tangsel 2015, dan di mana merupakan waktu yang

Page 20: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

8

dianggap krusial untuk membangun isu politik bagi ketiga kandidat

Pilkada.

c. Pada Facebook, postingan yang diteliti adalah postingan dari akun

resminya pasangan Ikhsan-Li Claudia (IkhsanLiClaudia), Arsid-

Elvier (Arsid-Elvier untuk Tangerang Selatan), dan Airin-Benyamin

(Airin-Benyamin). Begitupun, pada Twitter, tweet yang diteliti adalah

tweet dari akun resminya pasangan Ikhsan-Li Claudia

(@IkhsanLiClaudia), Arsid-Elvier (@arsid_kita), dan Airin-

Benyamin (@airin_benyamin).

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, agar penelitian

ini berjalan dengan sistematis, maka perlu dibuat rumusan permasalahan yang

diangkat dari objek penelitian. Maka dapat dikemukakan rumusan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana Tim Koordinator Counter Issue dan Tim Media Airin-

Benyamin memanfaatkan media Facebook dan Twitter pada Pilkada

Tangsel 2015?

b. Isu-isu apa saja yang berkembang di Facebook dan Twitter yang

dianggap menyerang pasangan Airin-Benyamin pada Pilkada Tangsel

2015?

c. Bagaimana strategi counter issue yang dilakukan Tim Koordinator

Counter Issue dan Tim Media Airin-Benyamin dalam menanggapi

Page 21: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

9

isu-isu negatif yang berkembang di Facebook dan Twitter pada

Pilkada Tangsel 2015?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menggambarkan dan menjelaskan pemanfaatan media sosial

(Facebook dan Twitter) yang dilakukan oleh Tim Koordinator

Counter Issue dan Tim Media Airin-Benyamin pada Pilkada Tangsel

2015.

b. Untuk menggambarkan dan menjelaskan terkait isu-isu apa saja yang

berkembang di Facebook dan Twitter yang dianggap menyerang

pasangan Airin-Benyamin pada Pilkada Tangsel 2015.

c. Untuk menggambarkan dan menjelaskan strategi counter issue yang

dilakukan oleh Tim Koordinator Counter Issue dan Tim Media Airin-

Benyamin dalam menanggapi isu negatif yang berkembang di

Facebook dan Twitter pada Pilkada Tangsel 2015.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terbagi menjadi manfaat akademis, manfaat praktis,

dan manfaat sosial. Adapun penguraian dari ketiga manfaat tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Manfaat Akademis

Page 22: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

10

Penelitian ini diharapkan memberi sumbangan penelitian guna

memperkaya kajian Ilmu Komunikasi, khususnya komunikasi politik

hubungannya dengan pemanfaatan media sosial, yaitu Facebook dan

Twitter.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang praktik

propaganda di media sosial Facebook dan Twitter. Dan menjadi data

awal untuk penelitian sejenis bagi peneliti selanjutnya yang tertarik

mengkaji komunikasi politik di media sosial.

c. Manfaat Sosial

Tulisan ini diharapkan mampu menjelaskan strategi counter issue

yang dilakukan oleh Tim Koordinator Counter Issue dan Tim Media

Airin-Benyamin kepada lapisan sosial lainnya, serta menjadi

masukkan untuk konsultan komunikasi politik dan para politisi terkait

penggunaan media sosial.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu suatu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.6 Metode ini

6 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi), (Bandung: Rosdakarya,

2005), Cet. Ke-11, h. 4.

Page 23: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

11

digunakan, karena data yang dibutuhkan berupa sebaran-sebaran informasi

yang tidak perlu dikuantifikasikan.

Berdasarkan tema yang dibahas, pendekatan penelitian ini menggunakan

studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif,

terinci, dan mendalam, terhadap suatu organisasi, lembaga atau masyarakat

mengenai gejala-gejala tertentu.7 Jenis studi kasus dalam penelitian ini adalah

studi kasus intrinsik (intrinsic case study). Jenis ini digunakan oleh peneliti

yang ingin lebih memahami sebuah kasus tertentu. Jenis ini ditempuh bukan

karena suatu kasus mewakili kasus-kasus lain atau karena menggambarkan

sifat atau problem tertentu, namun karena, dalam seluruh aspek kekhususan

dan kesederhanaannya, kasus itu sendiri menarik minat.8

Hal terpenting bagi seorang peneliti kualitatif yang menggunakan

pendekatan studi kasus adalah sebagai berikut:

a. Membingkai kasus dan mengonseptualisasikan objek penelitian.

b. Memilih fenomena (gejala), menentukan tema-tema atau isu-isu yang

menjadi fokus pertanyaan riset.

c. Melacak pola-pola data untuk memperkaya isu-isu dalam penelitian.

d. Menghadirkan beberapa alternatif penafsiran.

e. Merumuskan pernyataan sikap atau generalisasi tentang kasus.9

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rinekha

Cipta, 2002), h. 14. 8 Robert E. Stake, “Studi Kasus”, dalam Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln (Ed),

Handbook of Qualitative Reasearch, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 301. 9 Robert E. Stake, “Studi Kasus”, h. 313.

Page 24: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

12

Paradigma merupakan perspektif peneliti yang digunakan untuk

mempelajari fenomena dan menginterpretasikan temuan.10 Paradigma yang

digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme, paradigma

ini juga sering disebut sebagai paradigma produksi dan pertukaran makna.

Alasan menggunakan paradigma konstruksionis, karena peneliti ingin

menemukan bagaimana peristiwa Pilkada ini dikonstruksi dan dengan cara apa

konstruksi itu dibentuk.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah pasangan

petahana Airin-Benyamin. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah

postingan di Facebook dan kultwit di Twitter yang menjadi strategi counter

issue oleh pasangan Airin-Benyamin dalam Pilkada Tangsel 2015.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan.11 Adapun teknik pengumpulan data,

peneliti menggunakan metode yang bersumber pada penelitian lapangan (field

research) yaitu sebagai berikut:

a. Data primer didapat dari hasil pengamatan kegiatan kampanye politik

pasangan petahana, dan wawancara yang dilakukan peneliti kepada

Tim Koordinator Counter Issue dan Tim Media Airin-Benyamin

10 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara

2013), h. 25.

11 Ridwan, Statistika Untuk Lembaga dan Instansi Pemerintah/Swasta, (Bandung:

Alfabeta, 2004), h. 138.

Page 25: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

13

mengenai strategi penangkalan isu-isu negatif di Facebook dan

Twitter dalam Pilkada Tangsel 2015.

1) Observasi

Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

mnegadakan pengamatan terhadap objek.12 Pengumpulan data

dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan indera mata tanpa ada pertolongan alat standar lain

untuk keperluan tersebut.13 Dalam observasi ini, peneliti

mengikuti timeline Facebook dan Twitter dari akun resmi ketiga

paslon pada Pilkada Tangsel 2015.

2) Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang yang

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

orang lain dengan mengajukan pertanyaan, berdasarkan tujuan

tertentu.14 Teknik yang digunakan dalam wawancara adalah

dengan wawancara terstruktur yaitu wawancara yang

pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan.15 Dalam penelitian ini peneliti

melakukan wawancara dengan Tim Koordinator Counter Issue

dan Tim Media Airin-Benyamin.

12 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), h. 72. 13 Moh. Nadzir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indah, 2005), Cet. Ke-4, h. 193-194.

14 Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), h. 120. 15 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, h. 190.

Page 26: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

14

b. Data sekunder merupakan data tambahan yang berkaitan dengan topik

penelitian yang didapatkan melalui studi dokumen yang relevan

dengan fokus penelitian. Seperti notulen rapat, dan foto-foto kegiatan

kampanye dari Tim Sukses pasangan Airin-Benyamin, termasuk

pemberitaan yang dilakukan oleh Tim Media Center di media sosial

dapat digunakan sebagai data tambahan untuk memperkaya substansi

penulisan skripsi.

1) Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan

mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden.16

Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh

dari Tim Koordinator Counter Issue dan Tim Media Airin-

Benyamin, serta foto-foto yang berkaitan dengan penelitian, dan

hasil rekaman dengan narasumber.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif

deskriptif.17 Analisis deskriptif adalah untuk menjawab ketiga rumusan

masalah tentang strategi counter issue pasangan Airin-Benyamin dalam

Pilkada Tangsel 2015 di media sosial. Semua data yang telah didapat kemudian

diolah melalui tiga jalur analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian

16 Abdurrahman Fatoni, Metodologi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

PT. Rinekha Cipta, 2006), h. 112.

17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif: Research and Development,

(Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. Ke-3, h. 8-9.

Page 27: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

15

data dan penarikan kesimpulan. Analisis data disebut juga pengolahan dan

penafsiran data.18

E. Tinjauan Pustaka

Setelah peneliti melihat dan mencari judul skripsi yang ada di perpustakaan

utama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan

perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan

ada beberapa skripsi yang membahas tentang komunikasi politik. Namun yang

diteliti mahasiswa sebelumnya sangat berbeda dengan yang diteliti oleh peneliti.

Oleh karena itu, untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti

menjiplak karya orang lain, maka peneliti mempertega perbedaan antara masing-

masing judul, isi, maupun kontennya.

1. Skripsi yang pertama berjudul Strategi Komunikasi dalam Pembentukan

Opini Publik Partai Persatuan Pembangunan pada Pemilu Legislatif

2009. Oleh Yuswita Lailah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2009.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuswita ini berisikan tentang

strategi DPP PPP dalam pembentukan opini publik pada Pemilu Legislatif

dan program pembangunan citra PPP pada Pemilu Legislatif 2009.

Persamaan dengan permasalahan yang penulis teliti adalah kajian ilmunya

18 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), h.

104.

Page 28: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

16

yaitu komunikasi politik, sedangkan perbedaannya adalah pada subjek

penelitiannya. Jika Yuswita mengambil PPP, maka penulis meneliti

pasangan Airin-Benyamin. Perbedaan berikutnya pada objek

penelitiannya, jika Yuswita meneliti strategi komunikasi dalam

pembentukan opini, sedangkan penulis meneliti tentang strategi

penangkalan isu negatifnya.

2. Skripsi yang kedua berjudul Komunikasi Politik Pasangan Hj. Airin

Rachmi Diany-Drs. H. Benyamin Davnie dalam Pilkada Tangsel Tahun

2011. Oleh Amalia, Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2011.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Amalia ini bertujuan untuk

mengetahui strategi komunikasi politik pasangan Airin-Benyamin untuk

memenangkan Pilkada Tangsel 2011 melalui media lini atas (above the

line) dan media lini bawah (below the line), dan penelitian sebelumnya itu

menggunakan teknik analisis data model kampanye Ostergaard. Perbedaan

dari penelitian tersebut terletak pada objek, jika Amalia melalui media lini

atas dan bawah, maka penulis melalui postingan di Facebook dan tweetan

di Twitter yang menjadi strategi counter issue oleh pasangan Airin-

Benyamin pada Pilkada Tangsel 2015. Perbedaan yang lain juga terletak

pada teknik analisis data yang digunakan, peneliti menggunakan

propaganda sebagai analisis datanya.

Page 29: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

17

3. Skripsi yang ketiga berjudul Teknik-Teknik Propaganda di Twitter

Pasangan Jokowi-Ahok dan Foke-Nara pada Pemilukada DKI Jakarta.

Oleh Ryan Rifqi Nugroho, Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Program Non Reguler Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ryan ini bertujuan untuk

mengetahui teknik-teknik propaganda yang digunakan Jokowi-Ahok dan

Foke-Nara di Twitter dalam Pemilukada DKI putaran kedua. Persamaan

dengan permasalahan yang peneliti teliti adalah kajian ilmunya yaitu

komunikasi politik, sedangkan perbedaannya adalah pada subjek

penelitiannya, jika Ryan mengambil Jokowi-Ahok dan Foke-Nara maka

penulis meneliti Tim Koordinator Counter Issue dan Tim Media pasangan

Airin-Benyamin. Perbedaan berikutnya pada objek penelitiannya, jika

Ryan meneliti tentang teknik-teknik propaganda maka penulis meneliti

tentang strategi counter issue yang menggunakan propaganda sebagai

teknik analisis datanya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibagi dalam lima bab, setiap bab dirinci ke dalam

sub-sub sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan

Page 30: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

18

Bab ini memaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II: Kerangka Teori

Bab ini menguraikan pengertian strategi penangkalan isu (counter issue) dan

pengertian propaganda. Kemudian menjelaskan tentang pengertian media baru dan

pembahasan mengenai Facebook dan Twitter. Pembahasan tentang Pemilihan

Kepala Daerah (Pilkada) langsung. Terakhir, pembahasan Islam tentang peraturan

dan adab antar orang beriman.

Bab III: Gambaran Umum

Bab ini membahas tentang profil pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota

Tangsel periode 2016-2021, latar belakang pencalonannya, visi, misi, dan program,

serta membahas profil Kota Tangerang Selatan.

Bab IV: Temuan dan Analisis Data

Bab ini berisikan analisis efektivitas pemanfaatan media sosial Lalu, isu-isu

negatif yang berkembang seputar masa kampanye Pilkada Tangsel 2015. Serta,

berisikan temuan dan analisis data tentang startegi counter issue pasangan Airin

Rachmi Diany-Benyamin Davnie yang dilakukan oleh Tim Koordinator Counter

Issue dan Tim Medianya.

Bab V: Penutup

Bab ini mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan

mengajukan saran atau rekomendasi sebagai implikasi teoritis maupun praktis

dalam penelitian ini.

Page 31: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

19

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Counter Issue

Penetapan strategi merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan

secara hati-hati dalam kampanye, sebab jika penetapan strategi salah atau keliru

maka hasil yang diperoleh bisa fatal. Strategi berarti bagaimana perencanaan dan

pengelolaan kegiatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam politik lebih

kepada memperoleh dukungan.1 Jika dikaitkan dengan penangkalan isu, berarti

strategi penangkalan isu merujuk pada usaha-usaha persuasif dengan tujuan

mengontrol opini, baik untuk membentuk dan atau membina opini publik dalam

mencapai tujuan politik (strategis atau taktis) dengan pesan-pesan khas yang

disampaikan tanpa merasa dipaksa atau merasa terpaksa.

Dari penyusunan pesan-pesan dan penyebarluasan pesan kepada khalayak

sasaran untuk mengubah sikap (pikiran, perasaan, dan tindakan) sebagaimana yang

dikehendaki oleh komunikator bila diperhatikan merupakan proses sosialisasi

politik sehingga sampai kepada partisipasi politik, dimana keseluruhan proses

tersebut adalah bagian dari propaganda.2 Misalnya, propaganda yang sering muncul

dalam masa kampanye politik adalah desas-desus dalam bentuk isu. Teknik

propaganda yang dilakukan adalah dengan cara pengalihan pada objek (isu) lain.

1 Antar Venus, Manajemen Kampanye, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), Cet.

Ke-3, h. 26. 2 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2013), Cet. Ke-1, h. 75.

Page 32: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

20

Dalam masa kampanye biasanya isu muncul dan menjalar dengan sangat cepat.

Isu muncul karena selain ketidakadaan informasi, juga dilancarkan oleh kandidat

lawan (challenger) untuk membangun atau bahkan menjatuhkan citra (image

oriented). Dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ini, persebaran isu

mengarah pada kecenderungan untuk saling menjatuhkan citra kandidat Pilkada.

Karena biasanya persebaran isu memiliki kekuatan destruktif. Isu sering disamakan

dengan torpedo yang meluncur tanpa halangan dan menyebar kemana-mana dengan

kekuatannya sendiri. Karena itu pula, tidak mudah untuk melakukan aksi-tandingan

(counter action) jika suatu isu telah tersebar luas, terlebih jika isu yang tersebar itu

adalah isu negatif.

Menurut Knap dalam Achmad (1990) desas-desus atau isu adalah suatu

proposisi terhadap kepercayaan mengenai rujukan yang bersifat pembicaraan ramai

yang tersiar tanpa pembuktian resmi. Desas-desus memiliki tiga sifat dasar, yakni

(1) mempunyai pola penyebaran yang jelas, yakni dari mulut ke mulut sehingga

mudah mengalami distorsi yang berubah-ubah; (2) informasi yang disebarluaskan

mengenai orang tertentu, kejadian tertentu dalam kondisi tertentu; (3) memenuhi

kebutuhan informasi yang bisa menimbulkan kecemasan jika desas-desus bersifat

ketakutan, tetapi menjadi humor jika orang atau sasaran desas-desus jadi bulan-

bulanan.3

Sebuah isu bisa berhasil jika pesan yang disebarkan singkat, sederhana dan

menonjol, sebaliknya suatu isu sangat mudah bergeser jika makin jauh dari fakta

3 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2014), Cet. Ke-4, h. 273-274.

Page 33: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

21

yang diketahui, dan mengalami pemutarbalikkan dari keadaan yang sebenarnya.

Sifat informasi non-formal seperti ini akan ‘memakan korban’ yang lebih banyak

jika tidak cepat diluruskan. Untuk itu, jalan yang dapat ditempuh adalah

‘keterbukaan informasi’ dengan menggunakan media massa seperti surat kabar dan

media elektronik. Tetapi jika hal ini tidak bisa dilakukan maka dapat ditempuh

dengan cara rapat pertemuan (meeting) untuk mengklarifikasi isu atau desas-desus

yang beredar tersebut. Terkini klarifikasi isu bisa melalui media baru, salah satunya

adalah melalui media sosial.

Moloney (2006), bahkan menyebut political persuation sebagai weak

propaganda dalam menunjukkan kepentingan memengaruhi pihak lain. Selain

diidentikan dengan propaganda, pendekatan ini juga berakar dari tradisi retorika.

Selain diidentikkan dengan propaganda, pendekatan ini juga berakar dari tradisi

retorika.4 Harold Lasswell (1930) memberikan definisi propaganda dalam arti yang

paling luas adalah teknik memengaruhi tindakan manusia dengan memanipulasi

representasi (penyajian). Representasi bisa berbentuk lisan, tulisan, gambar atau

musik, sehingga periklanan dan publisitas masuk dalam wilayah propaganda.5 Oleh

sebab itu, dalam bab dua ini perlu juga dibahas mengenai pengertian propaganda,

jenis-jenis propaganda, dan teknik-teknik propaganda.

4 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar…, h. 119.

5 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat, Paradigma, Teori, Tujuan, Strategi, dan

Komunikasi Politik Indonesia, (Jogjakarta: Graha Ilmu, 2010), Cet. Ke-2, h. 227.

Page 34: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

22

B. Propaganda

1. Pengertian Propaganda

Menurut Dan Nimmo, ada tiga pendekatan kepada persuasi politik, yakni

propaganda, periklanan, dan retorika. Semuanya serupa dalam beberapa hal

yakni bertujuan (purposive), disengaja (intentional), dan melibatkan pengaruh;

terdiri atas hubungan timbal balik antara orang-orang semuanya menghasilkan

berbagai tingkat perubahan dalam persepsi, kepercayaan, nilai, dan

pengharapan pribadi. Tentu saja ketiganya juga memiliki kekhususan yang

membedakan satu dengan lainnya. Salah satu definisi persuasi menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia adalah ajakan dengan cara memberikan alasan dan

prospek baik dengan tujuan untuk meyakinkan khalayak.

Menurut Jacques Ellul dalam Dan Nimmo, propaganda sebagai

komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin

menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa

yang terdiri atas individu-individu masyarakat, dipersatukan secara psikologis

melalui manipulasi psikologis dan digabungkan di dalam suatu organisasi.6

Harrold D. Lasswell mendefinisikan propaganda dengan formulasi,

“Propaganda semata merujuk pada kontrol opini, dengan simbol-simbol

penting, atau berbicara lebih konkrit dan kurang akurat melalui cerita, rumor,

berita, gambar, atau bentuk-bentuk komunikasi sosial lainnya”. Kemudian

Lasswell memberikan definisi yang agak berbeda dengan definisi sebelumnya

6 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, (Ciputat: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet. Ke-1, h. 110-111.

Page 35: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

23

yaitu, “Propaganda dalam arti luas adalah teknik memengaruhi tindakan

manusia dengan memanipulasi representasi (penyajian). Representasi bias

berbentuk lisan, tulisan, gambar, atau musik, sehingga periklanan dan

publisitas ada di dalam wilayah propaganda”. Lasswell melihat propaganda

membawa masyarakat dalam situasi kebingungan, ragu-ragu dan terpaku pada

sesuatu yang licik yang tampaknya menipu dan menjatuhkan mereka.

Propaganda diartikan sebagai proses disemasi informasi untuk memengaruhi

sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok masyarakat dengan motif

indoktrinasi ideologi.7

Herbert Blummer (1969) mengemukakan bahwa propaganda dapat

dianggap sebagai suatu kampanye politik yang dengan sengaja mengajak dan

membimbing untuk memengaruhi, membujuk atau merayu banyak orang guna

menerima suatu pandangan, ideologi atau nilai.8 Qualter mengatakan bahwa

propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja oleh beberapa

individu atau kelompok untuk membentuk, mengawasi atau mengubah sikap

dari kelompok-kelompok lain dengan menggunakan media komunikasi dengan

tujuan bahwa pada setiap situasi yang tersedia, reaksi mereka yang dipengaruhi

akan seperti yang diinginkan oleh propagandis.9

Pakar psikologis Roger Brown dalam Saverin dan Tankard menyatakan

bahwa usaha-usaha persuasif adalah propaganda, jika bermanfaat bagi yang

7 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta Utara: PT Raja

Grafindo Persada, 2011), Cet. Ke-3, h. 270.

8 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar…, h. 76.

9 Nurudin, Komunikasi Propaganda, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. Ke-3,

h. 9.

Page 36: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

24

melakukan dan merugikan bagi yang menerima. Sementara di Indonesia, istilah

propaganda antara lain diartikan sebagai penyampaian pesan benar atau salah

dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap atau arah

suatu tindakan tertentu yang biasanya disertai dengan janji yang muluk-

muluk.10

Propaganda sekarang merupakan bagian politik rutin yang normal dan

dapat diterima, dan tidak hanya terbatas pada pesan-pesan yang dibuat selama

perayaan politik atau kampanye. Penggunaan propaganda sebagai senjata

persuasi bukan barang baru dalam komunikasi, sebab kegiatan propaganda

sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, meskipun istilah propaganda baru

dikenal pada pertengahan abad ke-17 ketika gereja mulai mempraktikkan

penyebaran agama Kristen. Pada waktu itu, Menteri Propaganda Jerman Dr.

Joseph Gobbels mengatakan bahwa “propaganda tidak mengenal aturan dan

etika. Tujuannya ialah membelenggu rakyat dengan segala cara untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Doktrin politik Machiavelli yang

mengabaikan relevansi moral, di mana ketidakjujuran dibenarkan dalam

mencari dan mempertahankan kekuatan politik.11

Namun, Edward Barnays justru melihat propaganda bukan sebuah usaha

yang patut dicela dalam meracuni pikiran orang dengan penuh kebohongan,

melainkan lebih dari itu yakni suatu usaha yang terkelola untuk

10 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi…, h. 270. 11 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi…, h. 270-271.

Page 37: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

25

menyebarluaskan sesuatu untuk mendapat kepercayaan atau opini. Propaganda

menurut Barnays sangat dibutuhkan bagi peradaban umat manusia.12

Seperti yang dikutip Arifin bahwa peran Gobbles dalam melakukan

propaganda dinamakan propagandis politik. Pada umumnya, propagandis

politik adalah politikus atau aktivis politik yang memiliki kemampuan dalam

melakukan kegiatan propaganda, dan mampu merayu atau membujuk publik

dalam upaya membangun citra dan membentuk opini publik yang positif

dengan cara menjangkau khalayak yang lebih besar. Hal ini berarti propaganda

politik mampu merayu opini publik sehingga sampai sekarang masih sering

digunakan oleh para politikus, meskipun bertentangan dengan moralitas, nilai-

nilai demokrasi dan kemanusiaan.

2. Jenis-Jenis Propaganda

Untuk mencapai sasaran dan tujuannya, seorang juru kampanye perlu

mengetahui tipe atau bentuk propaganda, yakni propaganda putih, ialah

propaganda yang menyebarkan informasi ideologi dengan menyebut

sumbernya. Propaganda kelabu, ialah propaganda yang dilakukan oleh

kelompok yang tidak jelas. Biasanya ditujukan untuk mengacaukan pikiran

orang lain, seperti adu domba, intrik, dan gosip. Propaganda hitam, ialah

propaganda yang menyebarkan informasi palsu untuk menjatuhkan moral

lawan. Tidak mengenal etika dan cenderung berpikir sepihak. 13

12 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi…, h. 271.

13 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi…, h. 271-272.

Page 38: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

26

Lalu, ada pula beberapa jenis propaganda yang dikemukakan beberapa

pengamat. Sehubungan dengan cara yang dilakukannya atas isi pesan, ada

propaganda tersembunyi dan propaganda terbuka (Dobb, 1966). Dalam

propaganda tersembunyi, propagandis menyembunyikan tujuan utamanya

dalam kemasan suatu pesan lain. Sedangkan, propaganda terbuka adalah setiap

kemasan pesan, cara dan perilakunya dikemukakan secara transparan tanpa

dikemas dengan pesan lain.14

Selanjutnya, Jacquas Ellul (1965) membagi jenis propaganda menjadi

propaganda vertikal dan propaganda horizontal. Propaganda vertikal adalah

yang dilakukan oleh satu pihak kepada khalayak banyak dan biasanya

mengandalkan media massa untuk menyebarkan pesan-pesannya. Sedangkan,

propaganda horizontal adalah propaganda yang dilakukan seorang pemimpin

suatu organisasi atau kelompok pada anggota organisasi atau kelompok itu

melalui tatap muka atau komunikasi antar personal dan biasanya tidak

mengandalkan media massa. Contoh yang kedua ini biasa digunakan partai

politik dengan mengadakan silaturahmi, anjangsana, pengajian, temu kader,

dan lain-lain.15

Ada pula jenis propaganda yang lainnya, seperti propaganda sosial dan

propaganda politik. Jenis propaganda sosial ini berlangsung secara berangsur-

angsur, sifatnya merembes, berkepanjangan. Hasilnya suatu konsepsi umum

tentang tren life style masyarakat. Melalui propaganda ini, orang disuntik

14 Nurudin, Komunikasi Propaganda…, h. 38.

15 Nurudin, Komunikasi Propaganda…, h. 39.

Page 39: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

27

dengan suatu cara hidup atau ideologi. Sedangkan, propaganda politik

beroperasi melalui imbauan khas berjangka pendek, demi mencapai tujuan

strategis atau taktis. Misalnya dalam jangka pendek partai politik bermaksud

menaikkan legitimasinya sekaligus mendelegitimasi pihak lawan, maka partai

tersebut membuat beragam bentuk propaganda yang dalam jangka pendek

diharapkan berpengaruh secara langsung pada persepsi dan perilaku politik

khalayak yang menjadi target.16

Ellul, menyatakan bahwa propaganda politik adalah kegiatan yang

dilakukan pemerintah, partai politik dan kelompok kepentingan untuk

membentuk dan membina opini publik dalam mencapai tujuan politik dengan

pesan-pesan khas yang lebih berjangka pendek.17 Dengan begitu dapat ditarik

kesimpulan bahwa propaganda politik dapat merupakan kegiatan komunikasi

politik yang dilakukan secara terencana dan sistematik dengan menggunakan

sugesti (mempermainkan emosi) untuk memengaruhi, membentuk, atau

membina opini publik. Hal ini dilakukan dengan cara memengaruhi seseorang

atau kelompok khalayak atau komunitas yang lebih besar (bangsa), agar

melaksanakan atau meganut suatu ide (ideologi, definisi sampai dengan sikap)

dan atau kegiatan tertentu dengan kesadarannya sendiri tanpa merasa dipaksa

atau merasa terpaksa.18

16 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar…, h. 81-82 17 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar…, h. 82. 18 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Filsafat, Paradigma, Teori, Tujuan, Strategi, dan

Komunikasi Politik Indonesia, h. 133-134.

Page 40: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

28

3. Teknik-Teknik Propaganda

Dalam praktik komunikasi politik, sejumlah teknik propaganda kerapkali

digunakan bahkan diandalkan dalam upaya mengubah cara pandang. Adapun

teknik-teknik dalam propaganda adalah sebagai berikut:19

1. Name calling, adalah propaganda dengan memberikan sebuah ide atau

label yang buruk. Cara ini biasanya digunakan untuk menjatuhkan

atau menurunkan citra kandidat politik dengan menggunakan sebutan-

sebutan yang buruk pada lawan yang dituju.

2. Glittering Generalities, adalah menggunakan ‘kata bijak’ untuk

melukiskan sesuatu agar mendapat dukungan tanpa menyelidiki

ketepatan asosiasi itu. Teknik ini digunakan untuk menonjolkan

propagandis dengan menyanjung dirinya sendiri.

3. Transfer, teknik ini bisa digunakan dengan memakai pengaruh

seorang figur atau tokoh yang paling dikagumi dan berwibawa dalam

lingkungan tertentu. Hal ini dimaksudkan agar komunikan

terpengaruh secara psikologis terhadap apa yang sedang

dipropagandakan.

4. Testimonials, dalam teknik ini digunakan nama seseorang terkemuka

yang mempunyai otoritas dan pretise sosial tinggi di dalam

menyodorkan dan meyakinkan sesuatu hal dengan jalan menyatakan

bahwa hal tersebut didukung oleh orang-orang terkemuka tadi.

19 Nurudin, Komunikasi Propaganda…, h. 29-35.

Page 41: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

29

5. Plain folks, semacam imbauan yang mengatakan bahwa pembicara

berpihak kepada khalayaknya dalam usaha bersama yang kolaboratif.

Sifat ‘merakyat’ sering dimunculkan dalam teknik propaganda ini.

6. Card stacking, memilih dengan teliti pernyataan yang akurat dan tidak

akurat, logis dan tidak logis, dan sebagainya untuk membangun suatu

kasus. Teknik ini hanya menonjolkan segi positifnya saja, sehingga

publik hanya melihat satu sisi saja.

7. Bandwagon technique, usaha untuk meyakinkan khalayak agar

gagasan besarnya bisa diterima dan banyak orang akan turut serta ke

dalam gagasan tersebut. Teknik ini dengan menggembar-gemborkan

prestasi sukses yang dicapai oleh seorang kandidat politik, suatu

lembaga atau suatu organisasi.

8. Reputable mounthpiece, teknik yang dilakukan dengan

mengemukakan sesuatu yang tidak sesuai kenyataan. Teknik ini

biasanya digunakan oleh seseorang yang menyanjung pemimpinnya

tetapi tidak tulus.

9. Using all forms of persuations, teknik yang digunakan untuk

membujuk publik dengan rayuan, himbauan, dan ‘iming-iming’.

Teknik propaganda ini sering digunakan dalam kampanye.

4. Perbedaan Propaganda dengan Kampanye

Ada beberapa perbedaan mendasar antara kampanye dengan propaganda,

meski kedua-duanya juga kerap bersinggungan dalam level praktis. Perbedaan

tersebut mulai dari waktu, sifat gagasan, tujuan, modus penerimaan, modus

Page 42: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

30

tindakan dan sifat kepentingan. Kalau aktivitas kampanye hampir selalu bisa

diperdebatkan propaganda sebaliknya kerap berorientasi linear meski dalam

praktiknya berinteraksi dengan banyak pihak. Jika kita memosisikan

propaganda dalam gradasi intensitas komunikasi, maka propaganda masuk

kategori komunikasi yang berupaya menyampaikan pesan kepada pihak lain,

kemudian menjelaskan dan memersuasi khalayak agar mengikuti frame

berpikir propagandis, serta kerap menyisipkan fakta dan non fakta secara

bersamaan. Secara lebih jelas ada sejumlah faktor yang bisa kita komparasikan

antara propaganda dengan kampanye. Perbedaan tersebut meliputi:

Tabel 2.1.

Perbedaan Kampanye dengan Propaganda20

ASPEK PEMBEDA KAMPANYE PROPAGANDA

Sumber Selalu jelas Cenderung samar-samar

Waktu Terikat dan dibatasi

waktunya

Tak terikat waktu

Sifat gagasan Terbuka dan diperdebatkan

khalayak

Tertutup dan dianggap sudah

mutlak

Tujuan Tegas, spesifik, dan variatif. Umum dan ditunjukkan

untuk mengubah sistem

kepercayaan.

Modus penerimaan

pesan

Kesukarelaan/ persuasi Tidak menekankan

kesukarelaan dan melibatkan

paksaan/ koersif

Modus tindakan Diatur kode bertindak/ etika Tanpa aturan etis

Sifat kepentingan Mempertimbangkan

kepentingan kedua belah

pihak

Kepentingan sepihak

Dari tabel 2.1. di atas, nampak jelas bahwa dari aspek sumber kampanye

biasanya sumbernya jelas atau ada yang bertanggungjawab atas aktivitas

kampanye yang dilakukan, sementara propaganda seringnya samar-samar

20 Antar Venus, Manajemen Kampanye…, h. 6.

Page 43: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

31

bahkan terkadang tidak ketahuan siapa sumbernya.21 Dari sudut gagasan,

kampanye biasanya terbuka untuk diperdebatkan karena terdokumentasikan

dalam paparan janji-janji baik dalam teks pidato atau kampanye, skrip naskah

iklan, talkshow televisi atau radio maupun pemberitaan di media massa.

Dari sudut modus penerimaan pesan, kampanye itu berlangsung penuh

kesukaelaan, artinya khalayak diajak untuk mengikuti keinginan lembaga atau

kandidat politik tanpa memaksanya. Sementara, propaganda sebaliknya tak

menekankan pada kesukarelaan, bahkan kerapkali juga terjebak dengan

paksaan atau koersif.

Terakhir, kalau kampanye memiliki kode etik yang disepakati dalam

mengimplementasikan program-program atau janji-janji, sementara

propaganda tanpa aturan etis. Dengan demikian kerapkali menyebabkan

konflik dalam penyelenggaraan Pilkada. Sementara menyangkut sifat

kepentingan, kampanye lebih mementingkan kedua belah pihak, sementara

propaganda mementingkan sepihak yakni kepentingan propagandis.22

C. Media Baru (New Media)

Marshall McLuhan menyatakan bahwa media yang lebih lama (older media)

sering kali menjadi isi dari media yang lebih baru. Karena media baru ini membawa

konsep yang interaktif, penggunaan media baru yakni internet sebagai media atau

21 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik…, h. 114-115. 22 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik…, h. 116.

Page 44: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

32

saluran komunikasi semakin intensif digunakan. Keterlibatan khalayak dalam

media baru memberikan implikasi mengubah eksistensi media tradisional, otoritas

sumber dalam memproduksi, memperoleh, dan mendistribusikan berita semata.23

Secara sederhana, Terry Flew (2002) mendefinisikan media baru sebagai

perkembangan atau kemajuan teknologi media massa. Pemikiran dasar dari media

baru itu sendiri adalah untuk menggabungkan keunikan dari digital media dengan

pemakaian media tradisional untuk mengadopsi dan mengadaptasi teknologi media

baru.24

Dilanjutkan definisi dari McQuail yang mengemukakan media baru adalah

tempat dimana saluran pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat

satelit meningkat penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens

dalam proses komunikasi yang semakin meningkat; semakin seringnya terjadi

komunikasi interaktif (dua sisi); dan juga meningkatnya derajat fleksibilitas untuk

menentukan bentuk dan konten melalui digitalisasi dari pesan.25

Beranjak dari definisi, McQuail menyebutkan ciri utama media baru adalah

adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai

penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam

sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana, serta

merupakan media komunikasi massa dan pribadi.26

23 Nicholas W. Jankowski, Creating Community with Media, dalam Leah A. Liverouw dan

Sonia Livingstone (Ed), The Handbook of New Media, (London: Sage Publications Ltd, 2006), page.

1. 24 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar…, h. 162. 25 Nicholas W. Jankowski, Creating Community with Media…, page. 56.

26 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), Cet. Ke-

6, h. 43.

Page 45: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

33

Ciri-ciri media baru yang lainnya, yaitu pertama, pesan individual dapat

dikirimkan ke sejumlah orang yang tak terbatas secara bersamaan. Kedua, setiap

orang yang terlibat dalam suatu isi media dapat mengontrol timbal balik atas konten

tersebut.27 Hadirnya media baru secara konsekuensi membuatnya berbeda dengan

sistem media massa, proses komunikasi massa maupun massa audiens yang telah

ada sebelumnya.

Setidaknya ada dua konsekuensi yang timbul dari hadirnya media, yaitu

ubiquitas dan interaktivitas.28 Ubiquitas (ubiquity), menurut McLuhan adalah

kenyataan bahwa teknologi yang dibawa oleh media baru memengaruhi setiap

orang di masyarakat di mana mereka bertempat tinggal, walau tentunya tidak semua

orang di tempat tersebut benar-benar menggunakan teknologi tersebut. Sedangkan

interaktivitas (interactivity) bermakna hadirnya media baru membuat para

penggunanya secara otonom dapat menyeleksi dari mana saja sumber informasi

yang akan dipilih dan juga dengan siapa saja akan berinteraksi langsung. Bahkan

pengguna media baru juga dapat membuat konten tersendiri untuk kemudian

dibagikan ke khalayak sesama pengguna media baru.

Adapun perbedaan antara media lama dan media baru, yakni media baru

mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan memungkinkan

terjadinya percakapan antar banyak pihak, memungkinkan penerimaan secara

simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek budaya, mengganggu

tindakan komunikasi dari posisi pentingnya hubungan kewilayahan dan

27 Vin Crosbie, 2002, What is New Media? Terarsip di

http://www.sociology.org.uk/as4mm3a.doc pada 13 April 2016, pukul 14:11 WIB. 28 Leah A. Liverous dan Sonia Livingstone, Introduction to the Updated Student Edition,

dalam Leah A. Liverouw dan Sonia Livingstone (Ed), The Handbook of New Media, page. 6-7.

Page 46: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

34

modernitas, menyediakan kontak global secara instan, dan memasukkan subjek

modern ke dalam mesin aparat yang berjaringan.29

Perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru, yakni; (1)

digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media, (2) interaksi dna konektivitas

jaringan yang makin meningkat, (3) mobilitas dan deklokasi unutk mengirim dan

menerima, (4) adaptasi terhadap peranan publikasi khalayak, (5) munculnya

beragam bentuk baru ‘pintu’ (gateway) media, (6) pemisahan dan pengaburan dari

lembaga media.30 Holmes (2005), bahkan membagi media dalam perspektif historis

yang menjadi era media pertama (first media age) dengan pola broadcast, dan era

media kedua (second media age) dengan pola interactivity, sebagaimana dijelaskan

pada tabel berikut:

Tabel 2.2.

Perbedaan Antara Era Media Pertama dan Era Media Kedua31

29 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa…, h. 151.

30 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa…, h. 152.

31 Rulli Nasrullah, Cyber Media, (Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2013), Cet. Ke-1,

h. 17-18.

No. Perbedaan

1. Era media pertama (broadcast) Era media kedua (interactivity)

2. Tersentral (dari satu sumber ke

banyak khalayak)

Tersebar (dari banyak sumber ke banyak

khalayak)

3. Komunikasi terjadi satu arah Komunikasi terjadi timbal balik atau dua

arah

4. Terbuka peluang sumber atau media

untuk dikuasai

Tertutupnya penguasaan media dan

bebasnya kontrol terhadap sumber

5. Media merupakan instrument yang

melanggengkan strata dan

ketidaksetaraan kelas sosial

Media memfasilitasi setiap khalayak

(warga Negara)

6. Khalayak massa yang terfragmentasi Khalayak bisa terlihat sesuai dengan

karakter dan tanpa meninggalkan

keragaman identitasnya masing-masing

7. Media dianggap dapat atau sebagai

alat memengaruhi kesadaran sosial

Media melibatkan pengalaman kahalayak

baik secara ruang maupun waktu

Page 47: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

35

Pada era media pertama; produksi media tersentralisasi (one-to-many), media

dalam kondisi mengendalikan, reproduksi stratifikasi sosial dan ketidaksetaraan

melalui media, terfragmentasinya khalayak dan dianggap massa, dan dapat

membentuk kesadaran sosial.

Sedangkan, pada era media kedua; terjadi desentralisasi infromasi (few-to-few

dan atau many-to-many), media tidak dalam kondisi mengendalikan, demokratisasi,

lebih cenderung mempromosikan kesadaran individual, dan berorientasi secara

individual. Salah satu karakter dari apa yang disebut sebagai media lama atau media

baru adalah term broadcast yang mewakili konteks media lama, sementara term

intractivity mewakili konteks media baru.

Kesemua konsekuensi yang lahir dari media baru sejalan dengan tesis

technological determinism yang melihat bahwa teknologi secara tidak terelakkan

mendorong manusia untuk melakukan tindakan dan juga perubahan sosial. Hal ini

berkaitan dengan adanya media sosial yang merupakan bagian dari media baru.

1. Karakteristik Media Sosial

Menurut Sirous Panahi, Jason Watson, dan Helen Partridge (2012) dalam

World Academy of Science Journal membagi karakteristik media sosial dapat

dikategorikan menjadi lima fitur, yakni:32

a. User-generated content, penciptaan konten adalah salah satu dari

karakteristik utama dari media sosial. Pengguna tidak lagi hanya

sederhana sebagai pembaca, melainkan mereka dapat berkontribusi

32 Sirous Panahi, Jason Watson, dan Helen Partridge, Social Media and Tacit Knowledge

Sharing: Developing a Conceptual Model, World Academy of Science Journal, 2012, page 1096.

Page 48: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

36

dalam membuat, mengedit, memberikan komentar, anotasi,

mengevaluasi, dan mendistribusikan isi asli dalam ruang media sosial.

b. Peer to peer communication, yang membedakan media sosial dari

teknologi web lama adalah kekuatan menghubungkan pengguna ke

pengguna (one-to-many) dengan cara yang interaktif, dibandingkan

pendekatan lama menghubungkan pengguna dengan isi. Konektivitas

adalah fitur utama dari media sosial. Memungkinkan orang mudah

untuk tetap terhubung dengan satu sama lain dalam waktu real dan

dalam basis global.

c. Networking, membangun komunitas dengan pengguna lain utama

karakteristik media sosial. Ini telah memungkinkan orang-orang

dengan minat yang sama berkumpul dalam secara ruang online,

menemukan satu sama lain, berbagi profil, merek sendiri,

mengembangkan hubungan, berdiskusi bebas tentang mereka sehari-

hari masalah, dan mentransfer pengetahuan dan pengalaman.

d. Multimedia oriented, karakteristik utama dari aplikasi media sosial

yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi

beberapa konten bentuk seperti teks, gambar, audio, video, dan

lainnya format dengan cara yang interaktif dan mudah.

e. User friendly, media sosial terkenal karena kemudahan penggunaan

aplikasi yang tidak membutuhkan kemampuan teknisi tinggi.

Page 49: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

37

Lalu, Mayfield menambahkan, online social media merupakan sebuah

media online jenis baru yang memiliki karakteristik sebagai berikut:33

a. Partisipasi, media sosial mendukung kontribusi dan umpan balik dari

semua orang yang tertarik di dalamnya, sehingga tercipta sebuah

partisipasi dari pengguna di media tersebut.

b. Keterbukaan, sebagian besar pelayanan media sosial terbuka untuk

umpan balik dan partisipasi. Mereka mendukung adanya votting,

comment, dan saling membagi informasi. Sedikit kemungkinan

adanya batasan untuk mengakses atau menggunakan konten yang

tersedia memang ditujukan bagi para penggunanya.

c. Percakapan, dimana media tradisional lebih mengandalkan

‘broadcast’ (konten didistribusikan kepada pengguna), sedangkan

media sosial lebih terlihat sebagai komunikasi dua arah.

d. Komunitas, media sosial memungkinkan komunitas terbentuk lebih

cepat dan lebih efektif untuk berkomunikasi. Komunitas berbagi

beberapa hal yang sama, seperti kesukaan terhadap kuliner, sebuah isu

politik, atau sebuah acara televisi.

e. Connectivity, kebanyakan media sosial mengandalkan konektivitas

mereka dengan duniai internet. Seperti dengan link ke website lain

sehingga interaksi yang tercipta tidak hanya pada media sosial

33 Anthony Mayfield, What is Social Media? (Online resource:

http://www.icrossing.co.uk/fileadmin/uploads/eBooks/What_is_Social_Media_iCrossing_ebook.p

df), 2007, page 5.

Page 50: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

38

tersebut, namun juga ke berbagai sumber yang mendukung kekayaan

interaksi bagi user itu sendiri.

2. Kelebihan dan Kekurangan Media Sosial

Beberapa kelebihan internet sebagai media sosial, antara lain:34

1. Interaktif, terbuka, dan demokratis sehingga siapa saja bisa

berpartisipasi, memberi komentar dan berbagi informasi dalam waktu

yang cepat dan tak terbatas.

2. Bersifat global tanpa perlu bertemu muka secara langsung (terakhir

bisa dengan muka melalui virtual yahoo messanger).

3. Sebagai ruang publik yang terbuka, luwes, dan lingkungan informasi

yang dinamis.

4. Pengguna terbawa pada jejaring perkawanan dalam situasi yang erat

(friendly) sehingga dengan mudah melakukan kontak, mencurahkan

perasaan (curhat), mencerca, keluhan, pujian, fitnah yang tidak bisa

dilakukan oleh media konvensional (lama).

5. Menciptakan jejaring sosial (individu, kelompok, dan antar

komunitas) dalam membangun isu dan kekuatan yang bisa melahirkan

gerakan massa.

6. Setiap pengguna bisa memproduksi informasi dan

mendistribusikannya ke banyak pihak tanpa batas (multilevel

marketing model).

34 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2013), Cet. Ke-1, h. 130-131.

Page 51: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

39

Begitu bebasnya penggunaan media sosial, sehingga melahirkan sejumlah

pengaruh pada perilaku manusia dalam berkomunikasi maupun dalam

hubungan antar manusia (Darmastuti, 2011) antara lain dapat disbeutkan

sebagai berikut:35

1. Mengubah masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern

dengan terbiasa melakukan transaksi dan negosiasi secara online.

2. Perubahan perilaku dengan mudah penyimpangan seksual, menghujat

dan memfitnah orang lain sehingga bisa menimbulkan delik hukum.

3. Membiasakan masyarakat berperilaku tidak jujur dan suka berbohong,

melalui pesan yang tidak sesuai dengan realitas sesungguhnya.

4. Membuat masyarakat jarang berkomunikasi langsung sehingga

komunikasi antara orang tua dan anak lebih banyak melalui media

virtual.

5. Cara pandang masyarakat dengan melihat dunia dalam arti luas dan

global-tidak berorientasi lokal.

6. Individu menjadi pusat informasi, sehingga menimbulkan keakuan,

menang sendiri, dan cenderung menonjolkan pencitraan diri.

7. Berlomba-lomba menonjolkan diri untuk mendapatkan teman dalam

hal bergaul.

3. Facebook dan Twitter

Media sosial saat ini mengacu pada penggunaan web-based dan teknologi

mobile untuk mengubah komunikasi menjadi dialog yang lebih interaktif.

35 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi…, h. 131-132.

Page 52: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

40

Kaplan dan Michael Haenlein, membuat definisi mengenai media sosial

sebagai sebuah grup dari aplikasi dengan dasar internet yang membangun dasar

dari ideologi dan teknologi dari web 2.0, dan memperbolehkan pembuatan dan

pertukaran user-generated content atau konten yang dibuat oleh penggunanya,

sebagai satu kesatuan metode untuk mengembangkan komunikasi sosial,

dimana juga menggunakan akses ubiquitous dan terukur dari teknik

komunikasi yang dibangun.36

Melalui media sosial, pengguna dapat membangun bahkan menjalin

persahabatan dan berbagi informasi dengan pengguna lainnya tanpa ada

hambatan berupa jarak dan waktu. Media sosial menjadi media interaksi baru

yang membuat ruang-ruang bagi masyarakat untuk saling berbagi, bercerita

dan menyalurkan ide-idenya. Akibatnya, masyarakat melakukan migrasi

virtual untuk berinteraksi di ruang maya atau virtual agar dapat berinteraksi

dengan pengguna lainnya. Jika sebelumnya, komunikasi dan interaksi kita

hanya sebatas tatap muka, maka hal tersebut semakin terpanjangkan dengan

hadirnya media sosial.

Dilihat dari perkembangan media sosial di internet, terutama yang populer

digunakan di Indonesia, maka awal popularitas media sosial berbasis internet

web 2.0 adalah Friendster. Di awal tahun 2000-an Friendster memulai demam

media sosial. Popularitas Friendster tergerus dengan kehadiran Facebook yang

menawarkan fasilitas lebih variatif. Facebook secara cepat menjadi situs media

36 Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, Users of the world, unite! The Challenges and

Oppurtunities of Social Media, Business Horizons, 2010.

Page 53: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

41

sosial yang paling banyak diminati.37 Para aktor politik tidak ketinggalan dalam

memanfaatkan Facebook sebagai media untuk menjaring popularitas.

Sebaliknya, khalayak menjadikan Facebook sebagai media untuk

menumpahkan pendapatnya tentang fenomena komunikasi politik yang terjadi.

Setelah Facebook, Twitter yang hanya menyediakan 140 karakter untuk

menulis kicauan pendek (tweet), menjadi fenomena yang mengglobal. Twitter

adalah layanan micro blogging yang mendistribusikan potongan ukuran teks di

beberapa platform, termasuk ponsel, instant messaging, dan email. Pesan

sering digunakan untuk update status tentang apa yang dilakukan oleh

pengguna.

Sebagai media sosial, Twitter dan Facebook bekerja dengan prinsip

jejaring. Satu akun akan terhubung dengan akun yang lain jika pengguna, baik

pemilik atau pengunjung, mengoneksikan akun yang dimiliki melalui klik opsi

follow atau add friend. Ketika sebuah akun Twitter atau Facebook sudah

terhubung, maka kita dapat memperoleh informasi dari akun yang kita follow.

Dari informasi itu lah pengguna bisa berinteraksi dengan pengguna lainnya.

Melalui Facebook dan Twitter seseorang dapat bertemu kembali dengan

teman-teman lama, membangun silaturahmi yang dahulu sempat terputus, dan

dapat berkomunikasi dengan lancar walaupun berjauhan. Facebook dan Twitter

juga sebagai media promosi online untuk mempermudah seseorang yang ingin

mempromosikan, baik dalam bentuk perniagaan, budaya, bahkan politik.

37 Fajar Junaedi, Komunikasi Politik: Teori, Strategi, dan Aplikasi di Indonesia,

(Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2013), Cet. Ke-1, h. 98.

Page 54: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

42

Banyaknya pengguna Facebook dan Twitter membuka peluang bagi banyak

orang untuk dapat melihat sesuatu hal yang memang sengaja ingin

dipromosikan.

Selain itu Facebook dan Twitter juga sebagai tempat diskusi yang tepat.

Kolom comment yang ditulis seseorang secara bebas, akan direspon oleh orang

lain, sehingga disini dapat dijadikan sebagai ajang tukar pikiran yang baik. Hal

ini sangat menarik sebab di satu sisi masyarakat jadi lebih mudah

berkomunikasi jarak jauh, tapi juga mulai menggerogoti interaksi sosial

masyarakat, sebab mereka mulai lebih cenderung berinteraksi di dunia maya

ketimbang bertemu bertatap muka.

Menurut Schoeder (2004), media sosial adalah suatu ruang publik dimana

orang-orang menggunakannya untuk membaca dan mengekspresikan opini-

opini politik. Penggunaan media sosial dalam komunikasi politik yang semakin

meluas tentu tidak bisa lepas dari faktor lingkungan yang dinamis.

Keefektifan serta peranannya yang begitu hebat menjadikan media sosial

menjadi salah satu komponen penting bagi pembentukan kepribadian

masyarakat, serta perilaku dan pengalaman kesadaran masyarakat. Oleh karena

itu pula banyak kelompok masyarakat yang berupaya menjadikan media sosial

sebagai sarana propaganda ide, cita-cita, nilai, dan norma yang mereka ingin

bentuk atau ciptakan.

Page 55: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

43

D. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

1. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Reformasi telah membawa perubahan setidaknya terlihat pada dua aspek,

yaitu mekanisme pemilihan kepala pemerintahan di tingkat nasional dan

daerah, serta pelaksanaan pemilihan langsung calon legislatif pusat dan daerah.

Harapan perubahan ke arah yang lebih baik ditandai dengan dikeluarkannya

UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999, meskipun sempat dinilai

terlalu dipaksakan oleh pemerintah pada waktu itu. Perubahan ini berarti

adanya pergeseran kedaulatan politik dari partai politik (parpol) kepada rakyat

yang secara langsung dapat memberikan suaranya dalam menentukan siapa

yang mereka nilai layak untuk memimpin.38

Seiring perubahan sistem pemilihan pemerintahan di tingkat nasional,

ternyata memiliki implikasi politis terhadap sistem pemilihan kepala

pemerintahan di tingkat daerah. Pada masa Orde Baru, kepala pemerintahan di

daerah, tingkat satu dan dua, calon-calon dipilih secara proforma oleh anggota

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kemudian diajukan untuk mendapatkan

restu dari atas. Pada masa reformasi, proses pemilihan yang bersifat lebih

sentralistis kemudian bergeser kepada pilihan anggota DPR Daerah. Sistem

Pilkada masih bersifat oligarkis dan rakyat masih belum berdaulat sepenuhnya

dalam memilih kepala daerah. Namun, pergeseran ini dapat dinilai sebagai

38 Donni Edwin et al, Pilkada Langsung: Demokratisasi Daerah dan Mitos Good

Governance, dalam Koleksi Pustaka Pribadi Cecep Effendi, (Jakarta: Partnership, 2005), Cet. Ke-1,

h. 1.

Page 56: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

44

langkah maju dalam proses demokratisasi, yaitu bentuk desentralisasi

kekuasaan (otonomi daerah) hasil langsung dari reformasi.39

Sebelum munculnya UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

sewaktu itu UU No.22 Tahun 1999 digunakan sebagai landasan hukum

Pilkada. Mekanisme tersebut memiliki dampak terhadap minimnya peranan

masyarakat dalam menentukan siapa yang akan memimpin wilayah mereka

dalam waktu lima tahun. Kini dengan disahkannya UU No.32 Tahun 2004,

yang mengamanatkan bahwa kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Hal

ini berarti bahwa sistem Pilkada mengalami perubahan ke arah yang lebih

demokratis, rakyat memiliki kedaulatan penuh atas hak politiknya dalam

memilih calon pemimpin mereka.40

39 Donni Edwin et al, Pilkada Langsung: Demokratisasi Daerah dan Mitos Good

Governance…, h. 2.

40 Mahi M. Hikmat, Komunikasi Politik: Teori dan Praktek dalam Pilkada Langsung,

(Bandung: PT Simbiosa Rekatama Media, 2010), h. 175.

Page 57: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

45

Bagan 2.1.

Model Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Indonesia41

Umpan balik

Berdasarkan bagan di atas, Pemilihan Kepala daerah terbagi tiga, yaitu

ditunjuk oleh Pemerintah Pusat, ditunjuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD), dan secara langsung. Pilkada secara langsung yang dilakukan

oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan Kabupaten serta diawasi

oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu). Panwaslu itu sendiri

terdiri dari kejaksaan, perguruan tinggi, kepolisian, pers, serta tokoh

masyarakat. Pada model pemilihan secara langsung ini, pasangan calon kepala

41 Mahi M. Hikmat, Komunikasi Politik; Teori dan Praktek dalam Pilkada Langsung…, h.

126.

PEMERINTAH

PUSAT

KPUD

PANWAS DPRD

1. Pendaftaran Pemilih

2. Pencalonan

3. Kampanye

4. Pemungutan dan

Perhitungan

5. Penetapan Calon Terpilih

Calon

Kepala

Daerah /

Wakil

Kepala

Daerah

Partai

Gabungan

Partai

Kepala

Daerah dan

Wakil

Kepala

Daerah

Pemantau Masyarakat

Page 58: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

46

daerah dan wakilnya diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik

yang memenuhi persyarakatan dan pasangan calon perseorangan. Selanjutnya

pasangan calon yang memenuhi persyaratan mengikuti kompetisi melalui

pemilihan umum untuk dipilih secara langsung oleh rakyat pemilih.

Perubahan sistem pemilihan berarti juga telah membawa perubahan

hubungan tata pemerintahan antara pusat dan daerah. Pendelegasian kekuasaan

dari pusat ke daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat

administratif, tetapi telah bergeser ke arah yang lebih maju yaitu kewenangan

politik dan juga menjadi ‘pemimpin politik’ di daerah, karena dipilih dan

mendapatkan legitimasi politik yang kuat dari rakyat.42

2. Sisi Positif dan Sisi Negatif Pilkada

Harus diingat bahwa Pilkada hanyalah sebuah proses yang tidak bediri

sendiri. Baik atau buruknya proses berkaitan langsung dengan subjek yang

terlibat langsung dalam proses tersebut. Keberhasilan pelaksanaan Pilkada,

baik dalam pengertian ‘prosedural’ ataupun ‘substansial’, terkait dengan tiga

faktor; (1) pemilih yang memiliki hak pilih, (2) penyelenggara yaitu KPU

Daerah, Panwaslu, pemantau, dan pemerintah, serta (3) lembaga stake holders

lainnya.43

Beranjak dari faktor keberhasilan pelaksanaan Pilkada, ada pula sisi positif

dan sisi negatif dari pelaksanaan Pilkada. Sisi positif dari Pilkada, yaitu

pertama, kepala daerah yang terpilih melalui pemilihan langsung akan

42 Donni Edwin et al, Pilkada Langsung: Demokratisasi Daerah dan Mitos Good

Governance…, h. 2. 43 Donni Edwin et al, Pilkada Langsung: Demokratisasi Daerah dan Mitos Good

Governance…, h. 3.

Page 59: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

47

mendapat mandat dan dukungan yang riil dari rakyat sebagai wujud “kontrak

sosial” antara pemilih dengan yang dipilih. Semangat Pilkada langsung adalah

memberikan ruang yang luas bagi partisipasi politik masyarakat untuk

menentukan kepala daerah sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan di daerah

masing-masing. Sehingga diharapkan kebijakan-kebijakan dari pemerintah

nantinya sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat pada umumnya, atau

dengan kata lain, lebih mendekatkan pemerintah kepada rakyatnya. Selain itu,

Pilkada secara langsung oleh rakyat ini akan membawa pengaruh secara

transparan dan bertanggungjawab, sehingga akan membawa dampak kepada

peningkatan pendidikan politik rakyat.44

Kedua, kedekatan calon dengan masyarakat daerah dan penguasaan medan

(geografi, demografi, SDA, dan SDM) dan berbagai permasalahan dalam

masyarakat, merupakan prasyarat mutlak yang harus dikuasai oleh calon.

Pendayagunaan sumber daya (resources) yang dimiliki calon akan lebih efektif

dan efisien, sebab komunikasi calon dengan masyarakat tidak difasilitasi oleh

pihak ketiga, walaupun menggunakan kendaraan parpol. Ketokohan figur

calon sangat menentukan dibanding dengan kekuatan mesin parpol, artinya

besar atau kecilnya parpol yang dijadikan kendaraan politik pencalonan tidak

berkolerasi kuat terhadap keberhasilan seorang calon.45

Ketiga, Pilkada secara langsung dapat menjadi mekanisme rekrutmen

politik atas calon pemimpin bangsa. Dengan kata lain, mungkin saja dapat

44 Djohermansyah Djohan dan Made Suwandi, Pilkada Langsung: Pemikiran dan

Peraturan, (Jakarta: IIP Press, 2005), Cet. Ke-1, h. 9.

45 Djohermansyah Djohan dan Made Suwandi, Pilkada Langsung: Pemikiran dan

Peraturan…, h. 10.

Page 60: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

48

meningkatkan gairah birokrasi Pemerintahan Daerah, karena adanya

keleluasaan untuk mengambil keputusan, serta terbukanya peluang karir yang

lebih tinggi melalui kompetensi profesional. Artinya, jika kinerja seseorang

bupati atau walikota piawai, mungkin saja dapat dicalonkan dalam pemilihan

gubernur. 46

Keempat, pemberian pelayanan umum kepada masyarakat akan semakin

meningkat, baik kualitas maupun kuantitas, sejalan dengan meningkatnya

tuntutan dari masyarakat akan pelayanan yang lebih baik yang pada gilirannya

akan menimbulkan keterpercayaan kepada masyarakat.47

Sedangkan, sisi negatifnya, yaitu pertama, kemungkinan munculnya

konflik kepentingan antara propinsi dan kabupaten atau kota, dan antar daerah.

Dampak pemekaran daerah sehingga menjadi ajang perebutan kekuasaan di

kalangan elit politik lokal. Atau dengan kata lain, proses Pilkada ini dapat

menyebabkan monopoli di tingkat lokal, bahkan merambah kepada struktur

politik di tingkat lokal. Kedua, ketidakseimbangan populasi antara penduduk

asli dengan para pendatang yang relatif lebih besar jumlahnya di daerah

pemekaran. Ketiga, dalam penyelenggaraan Pilkada langsung kemungkinan

terjadinya isu kolusi dan isu money politic, disebabkan ekonomi di daerah

masih relatif rendah. Fanatisme golongan dan keluarga sangat menonjol

46 Agust Riewanto, Ensiklopedia Pemilu, (Wonogiri: Lembaga Studi Agama dan Budaya,

2007), h. 180. 47 Djohermansyah Djohan dan Made Suwandi, Pilkada Langsung: Pemikiran dan

Peraturan…, h. 11.

Page 61: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

49

sehingga kadang tidak rasional dan menimbulkan sikap siap menang, tetapi

tidak siap kalah.48

Keempat, sikap dan perilaku birokrasi pusat yang cenderung untuk tetap

mempertahankan statusquo, terutama dalam hal mempertahankan kewenangan

pusat yang enggan menyerahkannya kepada daerah (tidak transparan). Kelima,

kekurangpahaman terhadap metode riset ilmiah melalui quick count sehingga

cenderung menolak hasil perhitungan dengan melakukan perhitungan sendiri

yang kurang didasari keakuratan data.49

E. Peraturan dan Adab Sopan Antar Orang Beriman

Surat Al-Hujurat berisi petunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh

seorang mukmin terhadap Allah SWT dan terhadap Nabi SAW, dan orang yang

menentang ajaran Allah dan Rasul-Nya, yaitu orang fasik. Pada pembahasan ini

dijelaskan apa yang harus dilakukan seorang mukmin terhadap sesama manusia

secara keseluruhan demi terciptanya sebuah perdamaian.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar berita yang tidak jelas

asal-usulnya. Terkadang, isu kecil diperbesarkan dalam berita yang diedarkan atau

sebaliknya. Terkadang, berita itu juga berkaitan dengan kehormatan seorang

muslim. Dalam firman Allah berikut ini berisi penjelasan tentang bagaimana

48 Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi…, h. 263. 49 Djohermansyah Djohan dan Made Suwandi, Pilkada Langsung: Pemikiran dan

Peraturan…, h. 12.

Page 62: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

50

seharusnya sikap seorang muslim terhadap berita-berita yang belum jelas

kebenarannya. Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 6:

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik

membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak

menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum karena kebodohan

(kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu” (6).

Dalam ayat ini, Allah melarang hamba-hambanya yang beriman percaya

kepada berita angin. Allah menyeru untuk memastikan kebenaran berita yang

sampai kepada kita. Tidak semua berita itu benar dan juga tidak semua berita yang

disampaikan ada faktanya. Ingatlah, musuh-musuh kamu senantiasa untuk

menjatuhkan kamu. Maka wajib atas kamu untuk selalu berwaspada, hingga kamu

kenal pasti orang yang hendak menyebarkan berita yang tidak benar.

Adapun etika yang diusung untuk menciptakan sebuah perdamaian dan

menghindari pertikaian yaitu menjauhi sikap mencaci, menghina, saling memberi

panggilan yang buruk, berprasangka buruk (suudzon), memfitnah, mencari-cari

kesalahan orang lain (tajassus), bergunjing, serta tidak boleh bersikap sombong dan

saling membanggakan diri, karena derajat manusia di hadapan Allah SWT sama

terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 12:

Page 63: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

51

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka

(dugaan terhadap sesama Muslim), sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa,

dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian

kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka

memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu jijik. Dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi

Maha Penyayang” (12).

Lalu, membahas soal menggunjing erat kaitannya dengan penyebaran berita

atau isu yang belum jelas asal-usul kebenarannya. Ini bertentangan dengan Al-

Quran Surat Al-Ahzab ayat 70:

“Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah

perkataan yang benar” (70).

Dalam ayat tersebut, Islam mengajarkan untuk bertutur kata yang tepat.

Maksudnya ialah jujur, sesuai dengan fakta, dan tidak dibuat-buat, ditambah-

tambahkan ataupun dikurang-kurangi. Maka dari itu, seperti yang telah Allah

serukan dalam Surat Al-Hujurat ayat enam dan ayat 12 menerangkan tentang akhlak

yang baik dalam berhubungan dengan sikap orang mukmin terhadap mereka

seagama, soapn santun dalam pergaulan dan pergaulan antar suka dan bangsa.

Serta, menerangkan bagaimana sikap orang-orang mukmin dalam menerima berita

Page 64: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

52

dari orang-orang fasik. Begitu pula dengan seruan Allah pada Surat Al-Ahzab ayat

70 untuk selalu berkata perkataan yang benar dan sesuai dengan faktanya. Ternyata

Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam telah memberikan perhatian sebegitu

detailnya terhadap perlunya adab sopan dalam bergaul.

Page 65: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

53

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan

Periode 2016-2021

1. Profil Airin Rachmi Diany

Airin Rachmi Diany yang lahir di Kota Banjar pada 28 Agustus tahun

1976, sekarang menjadi Hj. Airin Rachmi Diany Wardana merupakan orang

nomor satu di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Suaminya adalah Tubagus

Chaeri Wardana atau akrab dipanggil Wawan yang merupakan adik dari Ratu

Atut Chosiyah. Adik ipar dari Atut yang berperangai kalem dan pendiam kini

telah memiliki dua orang anak hasil pernikahannya dengan Wawan. Keluarga

Airin tinggal di Jalan Sutera Nerada V Nomor 16, Alam Sutera, Serpong, Kota

Tangerang Selatan, Banten.

Airin menjabat posisi sebagai Walikota Tangsel selama periode tahun

2011 sampai 2016, namun pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015,

Airin kembali maju mencalonkan diri berpasangan dengan Benyamin Davnie.

Akhirnya, pasangan petahana yakni Airin-Benyamin kembali menang dan

menjadi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih periode 2016 - 2021. Dengan

perolehan suara terbanyak yang mencapai 305.322 suara sah atau sama dengan

59, 62 persen suara, mengalahkan lawan politiknya yaitu Ikhsan Modjo-Li

Claudia dan Arsid-Elvier Andriannie.

Airin kecil bersekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibodas Banjar,

kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama

Page 66: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

54

(SMP) Negeri 5 Bandung. Setelah tamat, Mojang ini melanjutkan

pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) tepatnya di SMA

Negeri 20 Bandung. Universitas Parahyangan dan Universitas Padjajaran

menjadi tempat menimba ilmunya sebagai mahasiswi. Airin berhasil

mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH) dari Universitas Parahyangan.

Studinya di Universitas juga berbuah gelar yaitu Spesialis Satu (SP-1) Program

Studi Notariat dan Magister Hukum (MH), Program Studi Ilmu Hukum Bisnis.

Airin merupakan sosok perempuan yang aktif dan berjiwa sosial. Di masa

mudanya, sudah banyak prestasi yang diraih oleh perempuan yang memiliki

kegemaran bersepeda ini, mulai dari Putri Pariwisata dan Putri Favorit pada

Pemilihan Putri Indonesia tahun 1996, juara kesatu Mojang Provinsi Jawa

Barat tahun 1995 dan Mojang dan Jajang Parahyangan Kodya Bandung,

PASKIBRAKA Provinsi Jawa Barat tahun 1992, terakhir Airin ikut menjadi

peserta The 2nd Pasific Asia Travel Association Youth Forum.

Sebagai salah satu warga Tangsel, Airin dikenal aktif dalam berbagai

kegiatan sosial. Notaris yang juga lulusan Magister Hukum Bisnis Universitas

Padjajaran (Unpad) Bandung ini memprakarsai sederet program di bidang

pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kepemudaan. Tak kurang dari

pendirian Komunitas Masyarakat Gemar Membaca (MAGMA), Taman

Bacaan Masyarakat (TBM), gerakan menyumbang buku, tryout SNMPTN,

beasiswa, pemberian nutrisi sehat, pelatihan pengolahan sampah, pengobatan

gratis, gaya hidup ramah lingkungan (go green), dan fogging gratis digagasnya.

Page 67: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

55

Berkat komitmennya di bidang sosial, Airin sempat mendapat

penghargaan Kartini Indonesia 2010 (Kartini Award) dari International

Human Resources Development Programme (IHRDP) dan Kharisma

Indonesia Foundation (KLIF), serta anugerah Tokoh Generasi Plural, Aktivis

Sosial, dan Kemanusiaan oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Gerakan

berbasis komunitas yang digagasnya pun mendapat juara kesatu tingkat

nasional untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mandiri dan berkelanjutan.

Selain dikenal sebagai perempuan yang aktif berjiwa sosial, Airin juga

berkontribusi dalam berbagai macam organisasi. Di antaranya menjadi Ketua

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangsel (2009 - kini), Dewan Pembina

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangsel (2010 - 2013),

Dewan Pembina PRAMUKA Kota Tangsel, Wakil Ketua Komisi

Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kota Tangsel, Pengurus Daerah Ikatan

Notaris Indonesia (INI) Kota Tangsel, dan Ketua Dewan Penyantun Kaukus

Perempuan Peduli Kesehatan Kota Tangsel.

Organisasi-organisasi yang disebut hanya yang di wilayah Tangsel, belum

termasuk disebutkan organisasi yang diikuti Airin di wilayah luar Tangsel.

Salah satunya yang di Provinsi Banten adalah Pembina Forum Masyarakat

Peduli Pendidikan dan Kesehatan Provinsi Banten. Melanjutkan dari

pengalaman organisasi, Airin juga memiliki pengalaman kerja, yaitu sebagai

Asisten Notaris di Kantor Imas Tarwiyah SH, MH (1999), Notaris di

Page 68: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

56

Kabupaten Tangerang (2004), dan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kabupaten

Tangerang (2008).1

Airin juga pernah mendapatkan dua penghargaan yaitu Kartini Indonesia

2010 diberikan oleh International Human Recources Development Programme

dan Tokoh Generasi Plural, serta penghargaan Aktivis Sosial dan Kemanusiaan

yang diberikan oleh Forum Pembauran Kebangsaan. Perempuan yang sudah

berkeluarga dan mempunyai dua anak ini untuk saat ini memfokuskan diri agar

berguna tidak hanya bagi keluarga maupun orang-orang di sekitarnya, terlebih

masyarakat Kota Tangsel.

Latar belakang inilah yang kemudian mengantarkan Airin untuk

mencalonkan diri sebagai Calon Wali Kota Tangsel pada Pilkada Tangsel

2015. Didukung oleh enam partai koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai

Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional

Demokrat (NasDem), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan

Pembangunan (PPP). Airin merasa terpanggil untuk menjadikan Tangsel

sebagai rumah dan kota bagi warganya, sesuai dengan slogan yang diusungnya.

Tangsel harus menjadi kota yang mandiri, damai, dan asri dimana seluruh

warganya dapat bekerja, beraktivitas, belajar, dan berkarya. Sebuah rumah

yang memberi suasana aman, nyaman, dan kondusif untuk mereka yang tinggal

di dalamnya.

1 Riwayat Hidup Airin, diakses dari www.kpud-tangsel.go.id pada tanggal 16 Maret

2016, pukul 2:57 WIB.

Page 69: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

57

2. Profil Benyamin Davnie

Drs. H. Benyamin Davnie adalah nama lengkap seorang Wakil Wali Kota

Tangerang Selatan (Tangsel) yang baru ini. Bang Ben panggilan akrabnya ini

lahir di Pandeglang 1 September 1958 dan kini umurnya sudah 57 tahun. Pria

asal Pandeglang ini mempunyai hobi memancing. Keluarga Benyamin

bertempat tinggal di Jalan Perwira Nomor 02 RT 01/02, Kelurahan Suka Asih,

Kota Tangerang.

Benyamin merupakan pendamping Airin dalam memimpin Kota Tangsel

pada periode tahun 2011 hingga seharusnya 2016 yang akan datang. Namun,

pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2015 kemarin, ia kembali

maju bersama Airin sebagai pasangan petahana melawan dua pasangan

kompetitornya. Dan pasangan petahana ini kembali memenangkan Pilkada

Kota Tangsel 2015.

Dahulu Benyamin mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri

(SDN) 1 Tangerang, lalu dilanjutkan pada tingkat Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 6 Tangerang. Masih di wilayah yang sama, yaitu Tangerang,

Benyamin meneruskan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu di SMA Negeri

1 Tangerang. Terakhir, Benyamin berhasil meraih gelar Sarjana Program Studi

Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1982. Dan

di saat alumnus Universitas Padjajaran mengadakan reuni, Benyamin bertemu

dengan Airin. Dimana Benyamin dan Airin memulai komunikasi mereka satu

sama lain. Tentunya sudah lebih dahulu Benyamin mengawali karir politiknya.

Page 70: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

58

Berhubungan dengan gelar Sarjana yang telah didapat, Benyamin pun

memiliki deretan pengalaman kerja yang tidak lepas dari Ilmu Pemerintahan.

Diantaranya adalah Staf Pelaksana Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

Tangerang (1983), Kepala Sub Bagian (Kasubag) Kependudukan Bagian

Pemerintahan Kab. Tangerang (1986), bahkan pernah menjadi Camat Ciledug

dan Cisoka Kab. Tangerang (1988), Kepala Bagian Humas Kab. Tangerang

(1991), Camat Tigaraksa Kab. Tangerang (1995), Kepala Bagian Tata

Pemerintahan Kab. Tangerang (1998), Kepala Bagian Bina Wilayah Kab.

Tangerang (1999), Kepala Bagian Organisasi Kab. Tangerang (2002), Kepala

Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kab. Tangerang (2003), Asisten Daerah Tata

Praja Kab. Tangerang (2004), serta menjadi Kepala Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Tangerang (2005).2

Benyamin adalah seorang birokrat berpengalaman. Ia meretas karir selama

27 tahun di pemerintahan. Ia menunjukkan bakat manajerialnya dalam

mengelola pemerintahan saat menjadi staf dan kemudian menjadi Kepala Sub

Bagian Kependudukan Bagian Pemerintahan. Selanjutnya, Benyamin semakin

matang dan menduduki berbagai jabatan Kepala Dinas tersebut, berbagai

prestasi pun ia torehkan dalam masa pengabdiannya.

Prestasi yang telah diraih, diantaranya; Sertifikat Panglima Komando

Daerah Militer Jaya tahun 1990), Certificate of Participation Burobudur Run

tahun 1992), Lencana Panca Warsa II Pramuka tahun 1995, Penghargaan

2 Riwayat Hidup Benyamin, diakses dari www.kpud-tangsel.go.id pada tanggal 16 Maret

2016, pukul 2:59 WIB.

Page 71: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

59

Pejabat Aktivis versi Koalisi LSM tahun 2002, Lencana Dharma Bhakti

Pramuka tahun 2003, Satyalencana Karya Satya X Tahun yang merupakan

sebuah penghargaan atas Prestasi Kerja selama sepuluh tahun tanpa cacat dari

Presiden Soeharto tahun 2003, dan terakhir Certificate of Attendant the Sixth

ASPAC IFYE Conference tahun 2005. Sebelumnya, Benyamin pernah sukses

melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

yang merupakan program pemerintah pusat pada tahun 2007 lalu.

Di samping pengalaman kerjanya pada bidang manajerial Ilmu

Pemerintahan yang sudah lama ia tekuni itu, Benyamin juga memiliki

segudang pengalaman organisasi yang pernah dijalaninya. Mulai dari

PRAMUKA (1975), PASKIBRA (1975), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),

Cabang Bandung (Jawa Barat) (1979), Pengurus Senat Mahasiswa Universitas

Padjajaran Bandung (1980), Ketua Forum Komunikasi Putra Putri

Purnawirawan Indonesia (FKKPI) Kabupaten Tangerang (1983), Pengurus

Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Tangerang

(1985), Ketua Komite Nasional Pemuda Indoensia (KNPI) Kabupaten

Tangerang (1993) dan Penasehat DPD-KNPI Kabupaten Tangerang (1995),

Pengurus Paguyuban Warga Tangerang (1998 - kini), Pembina Forum

Masyarakat Tangerang (1998), Pembina Ikatan Cendikiawan Muslim

Indonesia (ICMI) Orsat Kabupaten Tangerang (1997), Penasehat Himpunan

Mahasiswa Tangerang (1998), Penasehat DPD-KNPI Provinsi Banten (2001 -

2004), Penasehat DPD-BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid

Indonesia) Kabupaten Tangerang (2004), Anggota Masyarakat Kybernnolog

Page 72: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

60

(Ahli Ilmu Pemerintahan) pada 2004, Pembina Yayasan Tangerang Institute

(2005), terakhir menjadi Wakil Ketua Paguyuban Warga Banten (PUWNTEN)

pada 2006.

Figur seperti Benyamin memang sangat dibutuhkan untuk penataan Kota

Tangsel yang masih terbilang daerah baru pemekaran. Ia mengerti betul dan

bahkan sudah lama berkecimpung dalam tata kelola daerah Tangsel yang masih

menjadi wilayah tugasnya, terutama ketika memimpin BAPPEDA Kabupaten

Tangerang. Ia akan menjadi penghubung antara Tangsel dan induknya

Kabupaten Tangerang, terutama untuk melanjutkan berbagai rumusan dan

rancangan yang belum terwujud untuk kemajuan Tangsel.

Meski banyak perbincangan dan terpaan kritik dan dukungan yang

beragam, ternyata masyarakat Kota Tangsel secara objektif menilai kinerja

pasangan Airin-Benyamin ini. Namun, perbincangan ini menjadi lebih menarik

dan justru menaikkan popularitas Airin- Benyamin setelah sebelumnya banyak

diterpa isu negatif. Kota Tangsel dibawah kinerja Benyamin adalah sosok figur

yang tangguh, memiliki komitmen, berdedikasi, dan pengabdiannya semata-

mata didorong oleh niat yang ikhlas demi kemajuan dan kepentingan

masyarakat. Kota yang dipimpin oleh pemimpin yang baik selalu mempunyai

keinginan untuk menebarkan cinta pada rakyatnya, hingga rakyatnya sadar

untuk mempercayainya. Karena dengan rasa saling percaya, rasa mengemban

amanah, seorang pemimpin akan mensejahterakan rakyatnya dengan

memberikan kemampuan terbaiknya.

Page 73: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

61

B. Visi Misi dan Program

Pada periode 2011-2015, visi pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie

(AMIN) untuk Kota Tangsel ini adalah “Terwujudnya Kota Tangsel yang Mandiri,

Damai, dan Asri (Tangsel Kota Madani)”, dimana visi terebut dilaksanakan dengan

enam misi, yaitu:3

Pertama, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Dengan menjunjung

tinggi nilai keagamaan, moral dan aturan hokum ditujukan untuk menciptakan

keamanan, keterlibatan dan ketentraman masyarakat kota dalam menjalankan

aktivitas di berbagai bidang kehidupan.

Kedua, meningkatkan keharmonisan fungsi ruang kota yang berawawasan

lingkungan. Ditujukan untuk menjadi kota hunian dengan fasilitas umum dan sosial

yang memadai, selaras dan serasi dengan tetap memperhatikan daya dukung dan

kelestarian lingkungan.

Ketiga, menata sistem sarana dan prasarana dasar perkotaan. Ditujukan

untuk pembangunan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur dasar dan

fasilitas umum dan sosial sesuai dengan ekosistem kota yang diperlukan.

Keempat, meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan

masyarakat. Ditujukan untuk peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan

didukung oleh manajemen sistem pelayanan terpadu, kapasitas kelembagaan yang

handal dan professional, serta sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.

3 Amalia, Komunikasi Politik Pasangan Hj. Airin Rachmi Diany dan Drs. H. Benyamin

Davnie dalam Pilkada Tangsel Tahun 2011, Skripsi Strata 1 pada FIDKOM UIN Jakarta: tidak

diterbitkan.

Page 74: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

62

Kelima, meningkatkan fungsi dan ruang kota sebagai sentra perdagangan dan

jasa. Ditujukan untuk menciptakan stabilitas dan pemetaan ekonomi didukung oleh

investasi dan pengembangan sektor lain yang potensial.

Keenam, meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih. Ditujukan

untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih, partisipatif, transparan,

akuntabel, dan berdedikasi didukung aparatur pemerintah yang kompeten,

professional, dan berdedikasi.

Dan kini, pada periode 2016-2021 terdapat perbedaan visi, yakni:4

“Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas, dan

Berdaya Saing Berbasis Teknologi dan Inovasi”

Visi tersebut akan dilaksanakan seiring dengan lima misi sebagai berikut:5

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing,

2. Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional,

3. Menciptakan kota layak huni yang berwawasan lingkungan,

4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk

unggulan,

5. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik berbasis teknologi

informasi.

Selanjutnya, program-program yang ditawarkan oleh pasangan Airin-

Benyamin ini terbagi atas program prioritas; ada program pembangunan,

pengembangan, dan peningkatan. Program prioritasnya adalah “Meneruskan

4 Diakses dari https://www.facebook.com/AirinRachmiDiany.BenyaminDavnie/ pada 31

Mei 2016, pukul 18:40 WIB. 5 Diakses dari https://www.facebook.com/AirinRachmiDiany.BenyaminDavnie/ pada 31

Mei 2016, pukul 18:45 WIB.

Page 75: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

63

penataan pembangunan yang sudah berjalan dengan baik, serta meningkatkan

program-program pembangunan yang akan memberikan manfaat bagi warga

masyarakat dengan berbasis teknologi dan inovasi”. Program prioritas akan

diwujudkan melalui:6

Pembangunan;

1. Pembangunan konsep Park n’ Ride (sistem transportasi terpadu),

2. Pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khusus teknologi

informasi,

3. Pembangunan sarana komunikasi publik, yang meliputi mobile

broadband, connected support, dan ruang publik akan didukung oleh

ketersediaan Free Hotspot dan Wifi.

4. Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gedung III,

pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah dan Gedung Perpustakaan

skala kota bahkan skala kecamatan, pembangunan Depo Arsip, serta

pembangunan Gedung Olahraga (GOR) dan budaya tingkat kota dan

tingkat kecamatan.

5. Pembangunan atau revitalisasi pasar tradisional,

6. Pembangunan rumah layak huni vertikal.

Pengembangan;

1. Pengembangan transportasi masal (circle Tangsel, penambahan ruang

publik dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)),

6 Diakses dari https://www.facebook.com/AirinRachmiDiany.BenyaminDavnie/ pada 31

Mei 2016, pukul 18:52 WIB.

Page 76: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

64

2. Pengembangan sistem penyediaan air bersih dan sanitasi,

3. Pengembangan kawasan perdagangan tradisional,

4. Pengembangan dan peningkatan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat, terutama keluarga miskin melalui pelayanan kesehatan gratis.

5. Pengembangan program bedah rumah bagi rumah tidak layak huni,

6. Pengembangan Taman Pemakaman Umum (TPU) Sarimulya dan

perluasan, serta pengembangan Taman Pendidikan Anak-anak (TPA)

skala regional.

7. Pengembangan pembangunan posyandu,

8. Pengembangan Taman Kota tingkat kecamatan,

9. Pengembangan industri kreatif dan produk unggulan.

Peningkatan;

1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) melalui program pendidikan,

entrepreneur, bahasa asing dan komputer secara gratis di setiap Kelurahan,

2. Peningkatan kualitas, kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.

3. Peningkatan atau pelebaran jalan kota, jembatan, jalan lingkungan,

penataan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan jalan perumahan.

4. Peningkatan dan pemeliharaan saluran drainase jalan kota, lingkungan dan

pemukiman.

5. Peningkatan bantuan beasiswa miskin, Bantuan Operasional Daerah

(BOSDA) dan bantuan sosial beras miskin (raskin).

6. Peningkatan pelayanan publik melalui pendelegasian kewenangan,

Page 77: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

65

7. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pelayanan

publik disetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sampai tingkat

Kelurahan,

8. Peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan meliputi

Pemerintahan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dunia usaha,

perguruan tinggi dan partisipasi aktif warga.

C. Profil Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan (Tangsel) adalah wilayah otonom di Provinsi Banten.

Wilayah ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Pembentukan

daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten

Tangerang, pemekaran dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam

bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan

kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Pada tahun 2000, beberapa tokoh

dari kecamatan-kecamatan mulai menyebut-nyebut Cipasera sebagai wilayah

otonom. Warga merasa kurang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Tangerang

sehingga banyak fasilitas terabaikan.

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang resmi terbentuk pada

akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November

2008. Sebelumnya, pada 27 Desember 2006, DPRD Kabupaten Tangerang

mengeluarkan Keputusan Nomor 28 Tahun 2006 tentang Persetujuan

Pembentukkan Kota Tangerang Selatan. Lalu, pada Januari 2007, Rapat Paripurna

Page 78: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

66

DPRD Kabupaten Tangerang menetapkan pusat pemerintahan berada di Kelurahan

Serua Kecamatan Ciputat. Cakupan wilayah Tangerang Selatan meliputi

Kecamatan Serpong, Serpong Utara, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok

Aren, dan Setu. Batas wilayah menggunakan atas alam suangai Cisadane.7

Pada 22 Januari 2007, Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kabupaten Tangerang menetapkan Kecamatan Ciputat sebagai pusat

pemerintahan Tangsel. Dalam rapat yang dipinpin Ketua DPRD, Endang Sujana,

Ciputat dipilih secara aklamasi. Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 yang

membahas soal pemekaran daerah menyebutkan keputusan akhir rencana itu ada di

DPR-RI. Usul disampaikan melalui Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri,

kemudian dikaji oleh Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah. Setelah disetujui,

Menteri Dalam Negeri mengajukan kepada Presiden. Kemudian, diajukan dalam

bentuk rancangan undang-undang ke DPR-RI untuk diputuskan.

Komisi I DPRD Banten mulai membahas berkas usulan pembentukan Kota

Tangerang Selatan mulai 23 Maret 2007. Pemberkasan dilakukan setelah berkas

usulan dan persyaratan pembentukan kota diserahkan Gubernur Banten Ratu Atut

Chosiyah ke Dewan pada 22 Maret 2007.

Pada 2007, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan dana sebesar 20

miliar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu disiapkan

untuk biaya operasional kota baru selama satu tahun pertama dan merupakan modal

awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran. Selanjutnya, Pemerintah

7 Abdul Rojak dan Istijar Nusantara, Sejarah Berdirinya Kota Tangerang Selatan,

(Tangerang Selatan: Green Komunika, 2010), Cet. Ke-1, h. 96-100.

Page 79: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

67

Kabupaten Tangerang akan menyediakan dana bergulir sampai kota hasil

pemekaran mandiri.

Kini Kota Tangsel merupakan salah satu wilayah pemekaran yang terbilang

maju dengan pesat. Wilayah Kota Tangsel itu sendiri terdiri dari 7 kecamatan, 49

kelurahan, dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19 kilometer persegi (Km2) atau

14.719 hektar (Ha). Batas wilayah Kota Tangsel adalah; sebelah utara berbatasan

dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang, sebelah timur berbatasan dengan

Provinsi DKI Jakarta dan Kota Depok, sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Bogor dan Kota Depok, terakhir sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Tangerang.8

Tangerang Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 1.492.999 jiwa pada

tahun 2014 dengan kepadatan penduduk sekitar 10.143 jiwa per Km2. Artinya

bahwa di Kota Tangerang selatan setiap 1 Km2 rata-rata dihuni oleh 10.143 orang

penduduk. Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Ciputat Timur yaitu

sebesar 12.830 orang per Km2, dan jumlah tersebut pasti semakin bertambah.

Dilihat dari data penduduk pada tujuh kecamatan itu yang melebihi satu juta jiwa,

sehingga memenuhi syarat untuk suatu daerah otonom.9

8 Diakses dari www.tangerangselatankota.go.id pada 31 Mei 2016, pukul 17:50 WIB. 9 Diakses dari www.tangerangselatankota.go.id pada 31 Mei 2016, pukul 17:52 WIB.

Page 80: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

68

Gambar 3.1.

Lambang Daerah Kota Tangerang Selatan

1. Perisai mengandung arti perlindungan, keamanan, penegakkan hukum,

serta dalam arti luas mengandung makna pengamalan pancasila dan UUD

1945.

2. Bintang mengandung arti ketuhanan, melambangkan bahwa masyarakat

Kota Tangsel berkeyakinan terhadap Tuhan YME, saling menghormati

sesama dan antar pemeluk agama di dalam kehidupan masyarakat.

3. Rumah khas daerah dengan beranda tempat orang berkumpul

(Blandongan), melambangkan tempat atau wadah yang akan melahirkan

satu tekad ataupun tujuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan agar

membawa kemajuan bagi masyarakat Kota Tangsel.

4. Tujuh trap pondasi, melambangkan adanya tujuh wilayah kecamatan saat

terbentuknya Kota Tangsel, yaitu Kecamatan Pamulang, Kecamatan

Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan

Serpong, Kecamatan Serpong Utara, dan Kecamatan Setu.

Page 81: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

69

5. Padi dan kapas serta ikatan atau simpul, memiliki makna kemakmuran dan

kesejahteraan di setiap bidang kehidupan masyarakat dengan jumlah

masing-masing mengandung arti sebagai berikut:

1) Padi berjumlah 26 butir, mencerminkan Kota Tangsel secara resmi

terbentuk pada tanggal 26.

2) Bunga kapas berjumlah 11, mencerminkan Kota Tangsel secara resmi

terbentuk pada bulan 11 atau bulan November.

3) Ikatan atau simpul berjumlah 8, mencerminkan Kota Tangsel secara

resmi terbentuk pada tahun 2008.

6. Pena dan buku, melambangkan pendidikan sebagai lembaga dan sebagai

proses mewujudkan masyarakat Kota Tangsel yang cerdas, modern, dan

religius.

7. Bingkai yang melingkar membentuk segi lima adalah simbol ideologi

negara, yaitu pancasila.

8. Hamparan berwarna hijau kebiruan bagian bawah bingkai segi lima,

melambangkan hamparan kekayaan sumber daya air, baik sungai mauoun

situ yang ada di Kota Tangsel, sebagai salah satu sumber kekayaan alam

yang memberi kehidupan bagi masyarakat Kota Tangsel.

9. Pita yang bertuliskan slogan atau motto “Cerdas, Modern, Religius”

mengandung makna bahwa cita-cita dan harapan untuk mewujudkan

masyarakat Kota Tangsel yang:

1) Cerdas dalam arti memiliki ilmu pengetahuan yang luas,

berketerampilan baik, disertai perilaku positif.

Page 82: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

70

2) Modern dalam arti memiliki peradaban yang dinamis sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3) Religius dalam arti bahwa kecerdasan dan kemajuan peradaban

senantiasa dibingkai oleh nilai-nilai agama yang dianut masyarakat

secara utuh dan benar.10

Visi Kota Tangsel adalah: “Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang

Mandiri, Damai dan Asri”, sedangkan misinya adalah:11

1. Meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat,

2. Meningkatkan keharmonisan fungsi ruang kota yang berwawasan

lingkungan,

3. Menata sistem sarana dan prasarana dasar perkotaan,

4. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan masyarakat,

5. Meningkatkan fungsi dan peran kota sebagai sentra perdagangan dan

jasa,

6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

10 Katalog Badan Pusat Statistik, (Online resources: Kota Tangerang Selatan dalam

angka.pdf), 2013, h. 8. 11 Amalia, Komunikasi Politik Pasangan Hj. Airin Rachmi Diany dan Drs. H. Benyamin

Davnie dalam Pilkada Tangsel Tahun 2011, Skripsi Strata 1 pada FIDKOM UIN Jakarta: tidak

diterbitkan.

Page 83: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

71

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Efektivitas Pemanfaatan Media Sosial

Dalam paparannya mengenai media baru, McQuail menyatakan bahwa media

massa lama dianggap memainkan peran yang sangat besar dalam melaksanakan

pelaksanaan politik demokratis. Manfaat media massa dalam bidang politik adalah

memberikan informasi kepada publik mengenai agenda politik pemerintah dan

politisi, serta membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mengkritisi

pemerintah. Namun demikian, lebih jauh McQuail berpendapat bahwa peran media

massa di bidang politik juga memiliki sisi negatif, misalnya adanya dominasi media

oleh kelompok tertentu dan juga dominasi aliran suara vertikal, serta komersialisme

media yang kerap mengabaikan peran komunikasi yang demokratis.1

Internet di kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia

dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berfungsi sebagai

jaringan global untuk berkomunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan

dunia. Internet juga berfungsi sebagai aspek penyedia informasi yang tidak ada

batasannya. Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan

masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi

kini dapat mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang

ditawarkan oleh sejumlah provider telepon seluler.

1 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), Cet. Ke-

6, h. 150-152.

Page 84: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

72

Seiring dengan melonjaknya penggunaan internet dan mobile, maka kini

booming lah pemanfaatan media sosial atau jejaring sosial seperti Facebook dan

Twitter untuk melakukan komunikasi di ranah politik. Hadirnya media Facebook

dan Twitter yang dioperasionalisasikan melalui jaringan internet dilabeli sebagai

media baru. Hal ini didasarkan pada perbedaan jenis media ini dengan media lama

yang telah muncul sebelumnya, seperti koran, majalah, radio, dan televisi.

Kemudian, belakangan Facebook dan Twitter disebut sebagai media sosial karena

telah memiliki fungsi sosialisasi bagi kehidupan manusia yang lebih luas.

Dalam aktivitas politik, setiap kandidat mencoba berbagai usaha untuk

memperoleh dukungan dalam pencapaian tujuan politiknya. Untuk itu, diperlukan

sarana komunikasi dan informasi. Media sosial sebagai salah satu sarana informasi

yang sangat banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di masa sekarang. Media sosial

menurut Amos Davidowitz, mempunyai empat manfaat bagi aktifitas politik suatu

partai maupun kandidat yaitu sebagai information, service, access to political

power, and space (informasi, pelayanan, akses kekuatan politik, dan ruang).2

Ada harapan baru dengan munculnya media baru, khususnya media sosial yang

berkembang saat ini, bahwa media ini bisa menjadi cara yang potensial dalam

mendobrak politik demokrasi massa, yang sulit menyuarakan suara dari bawah ke

atas, yang kerap dengan power yang dimiliki dimanfaatkan oleh penguasa untuk

kepentingan golongannya. Media sosial ini bisa menjadi media mengalirnya

informasi dua arah yang interaktif antara politisi dan pendukungnya. Media sosial

menjanjikan akan memberikan forum yang seluas-luasnya bagi pengembangan

2 Astrid S.Soesanto, Komunikasi Sosial di Indonesia, (Jakarta: Bina Cipta, 1980), h. 2.

Page 85: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

73

kelompok kepentingan dan sebagai sarana penyaluran opini. Sebagai contoh,

gambar cicak kecil yang sedang melawan buaya besar dalam kasus Komisi

Pemberantasan Korupsi dan Polri dengan cepat dan singkat menyebar di dunia

maya. Lalu contoh kedua yang masih terekam dalam memori kita adalah kasus Koin

untuk Prita, kedua kasus tersebut merupakan dua gerakan sukses yang berawal dari

Facebook dan Twitter.

Media sosial banyak memengaruhi masyarakat dalam menentukan perilaku

pemilih, berdasarkan data yang diperoleh di lokasi penelitian dan pasangan Airin-

Benyamin paling banyak dikenal melalui media sosial, meningkatnya popularitas

pasangan Airin-Benyamin ini selain karena kampanye konvensional juga

dikarenakan peran media sosial dalam membangun image atau citra, sehingga

mampu meraih simpati publik yang sangat signifikan. Pasangan petahana ini

awalnya dianggap akan kalah dalam Pilkada Tangsel 2015, dikarenakan tingkat

elektabilitasnya sempat turun menjadi 37,17 persen menurut Lembaga Kajian dan

Analisa Daerah Terpadu (LKADT) yang dipengaruhi oleh sandungan kasus korupsi

yang dilakukan oleh suaminya Tubagus Chairi Wardana. Namun ternyata mampu

meraih dukungan yang sangat besar dibanding kandidat lainnya sehingga dapat

menang pada Pilkada Tangsel kemarin.

Untuk mengejar kemerosotan elektabilitas, pasangan ini melakukan sosialisasi

sekaligus memperkenalkan program-programnya ke masyarakat Tangsel dengan

memanfaatkan media sosial untuk memengaruhi masyarakat pengguna media sosial

yang tentu lebih kritis dan tentu akan memberikan popularitas yang signifikan

ketika media sosial mampu mencitrakan pasangan ini secara positif.

Page 86: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

74

Dalam mengungkap berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan media

baru dalam bidang politik, Van Dijk menggunakan istilah digital democracy yang

dalam pandangannya secara luas diterjemahkan sebagai upaya mempraktikkan

demokrasi tanpa batasan waktu, tempat, dan kondisi fisik lainnya, dengan

menggunakan peralatan digital, dan sebagai tambahannya, demokrasi digital ini

tidak dimaksudkan untuk menggantikan praktik politik ‘analog’ tradisional. Dari

pendapat Van Dijk tersebut, para politisi di Indonesia tentu dapat melihat betapa

besar potensi yang ditawarkan media baru dalam politik praktis dengan

karakteristiknya yang begitu solutif. Partai-partai politik ataupun politisi yang

cerdas, seharusnya tidak menyia-nyiakan peluang baru ini.3

Sebelum menelusuri lebih lanjut hubungan yang dinamis antara media sosial

dan politik, peneliti merasa perlu untuk memaparkan data berupa total pertumbuhan

pengguna media sosial. Awalnya internet hanya digunakan oleh 55 juta dari total

populasi sebesar 240 juta (pada tahun 2012), Indonesia telah menyaksikan

pertumbuhan penggunaan media sosial yang luar biasa, dengan 90 persen aktivitas

online dicurahkan untuk berselancar di situs jejaring sosial. Indonesia telah menjadi

negara terbesar ketiga di Facebook dengan 43 juta pengguna dan kelima terbesar di

Twitter dengan 29,4 juta pengguna. Dengan perkembangan setinggi itu, banyak

pihak yang memperkirakan bahwa media sosial akan bermanfaat bagi hajatan

politik.4

3 Van Dijk, The Network Society, (London: Sage Publication Ltd, 2006), h. 103-104. 4 Merlyna Lim, Klik yang Tak Memantik: Aktivisme Media Sosial di Indonesia, dalam

Jurnal Komunikasi Indonesia, Volume III, Nomor 1, (Depok: Departemen Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014), h. 37.

Page 87: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

75

Dalam paparan tentang pertumbuhan pengguna media sosial yang telah

diuraikan oleh Jurnal Komunikasi Indonesia sebelumnya, kali ini data yang

dipublikasikan oleh Lembaga We are social, pada tahun 2015 di Indonesia sendiri

tingkat top active social platform yang paling tinggi adalah Facebook dan Twitter.

Berikut adalah persentase penggunaan media sosial:5

Gambar 4.1.

Persentase Pengunaan Media Sosial di Indonesia6

Sumber: We Are Social

Dari gambar 4.1. di atas, We Are Social menyebutkan, pada tahun 2015 media

sosial Facebook menempati posisi teratas dengan 14 persen, dan Twitter menempati

posisi kedua social network dengan angka 11 persen. Berhubungan dengan hal

tersebut, pada Pilkada Tangsel 2015 diperkirakan media sosial ini berpengaruh

5 We are social yakni sebuah lembaga statistik yang menggabungkan pemahaman bawaan

dari media sosial dengan keterampilan digital, PR, dan pemasaran. Sepenuhnya berfokus pada

inovatif, kreatif dan efektif pemasaran media sosial dan komunikasi. Berdiri tahun 2008 dan telah

berkembang menjadi sebuah tim internasional dengan 550 anggota di 11 kantor yang tersebar di

seluruh dunia.

6 We Are Social, Top Active Social Platform, diakses dari http://www.wearesocial.sg pada

3 Maret 2016, pukul 13:20 WIB.

Page 88: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

76

cukup besar, terutama jika kandidat Pilkada ingin mendapatkan dukungan dari para

pemilih kalangan muda (pemilih pemula). Di mana pemilih pemula ini bisa

dikatakan merupakan golongan pemilih yang paling sering mengakses media sosial

melalui handphone atau gadget. Jumlah pengguna internet diprediksikan akan terus

bertambah, dikarenakan ini didukung oleh kemudahan tersedianya fasilitas untuk

terhubung dengan internet (modem, WiFi, hotspot, dan lain-lain) dalam mengakses

informasi.

Keterangan yang peneliti peroleh dari Jurnal Komunikasi Indonesia, jumlah

pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan setiap

tahun. Salah satu studi mengenai internet yang dilaksanakan oleh Markplus Insight

mengonfirmasi pertumbuhan tersebut. Studi ini menunjukkan bahwa penetrasi

mobile internet di Indonesia mencapai seratus persen dibandingkan dengan total

pengguna pada tahun 2010. Pertumbuhan ini telah menyumbangkan dan membawa

total pengguna internet di Indonesia secara signifikan meningkat 57 persen pada

tahun 2011 dari 45 juta pengguna pada tahun sebelumnya (The Jakarta Post,

2011).7

Studi tersebut dilaksanakan di sepuluh kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta,

Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Denpasar, Pekanbaru,

Palembang, dan Banjarmasin. Data didapat dari 2161 pengguna internet dengan

rentang umur 16 - 64 tahun yang menggunakan internet selama lebih dari tiga jam

per hari. Ditemukan bahwa kelompok umur 15 - 30 tahun, yang merupakan 80

7 Sherly Haristya, Digital Natives: Pemahaman dan Sikap Mengenai Hak Cipta dan

Kreativitas Digital, dalam Jurnal Komunikasi Indonesia…, h. 5.

Page 89: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

77

persen dari total responden adalah pengguna internet aktif dalam penelitian ini (The

Jakarta Post, 2011).8

Selain itu data yang didapat dari riset perilaku anak dan remaja dalam

menggunakan internet yang dilakukan oleh Kementrian Komunikasi dan

Informatika (Kominfo) Indonesia bekerjasama dengan United Nations International

Children's Emergency Fund (UNICEF).9 Menemukan fakta bahwa, menurut data

terbaru, setidaknya 30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna

internet, dan media digital saat ini menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang

mereka gunakan. Hasil studi menemukan bahwa 80 persen responden yang disurvei

merupakan pengguna internet, dengan bukti kesenjangan digital yang kuat antara

mereka yang tinggal di wilayah perkotaan dan lebih sejahtera di Indonesia, dengan

mereka yang tinggal di daerah perdesaan (dan kurang sejahtera). Di Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jakarta dan Banten, misalnya, hampir semua responden

merupakan pengguna internet. Sementara di Maluku Utara dan Papua Barat, kurang

dari sepertiga jumlah responden telah menggunakan internet.10 Studi ini merupakan

yang pertama di antara penelitian sejenisnya, dengan keunikan data pada golongan

anak dan remaja yang belum pernah menggunakan internet. Kesenjangan yang

8 Sherly Haristya, Digital Natives: Pemahaman dan Sikap Mengenai Hak Cipta dan

Kreativitas Digital, dalam Jurnal Komunikasi Indonesia…, h. 6. 9 Studi ini didanai oleh UNICEF dan dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo dengan

menelusur aktivitas online dari sampel anak dan remaja usia 10-19 (sebanyak 400 responden) yang

tersebar di seluruh negeri dan mewakili wilayah perkotaan dan perdesaan. Studi dibangun berdasar

pada penelitian sebelumnya sehingga didapatkan gambaran yang paling komprehensif dan terkini

tentang penggunaan media digital di kalangan anak-anak dan remaja Indonesia, termasuk motivasi

mereka, serta informasi tentang anak remaja berusia 10-19 yang tidak menggunakan media digital.

Dengan demikian, penelitian ini baru pertama kali dilakukan dibandingkan penelitian serupa lainnya

di Indonesia. 10 Kepala Pusat Informasi dan Humas Keminfo, diakses dari https://kominfo.go.id pada

10 Mei 2016, pukul 1:21 WIB.

Page 90: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

78

paling jelas terlihat, di daerah perkotaan hanya 13 persen dari anak dan remaja yang

tidak menggunakan internet, sementara daerah perdesaan, menyumbang jumlah 87

persen.11

Dari data tersebut, ternyata media sosial dianggap sangat efektif dan efisien

dalam menyisir pemilih pemula. Hal ini sama seperti yang diungkap oleh Sonny

Majid Daeng Taran (Selaku Tim Koordinator Counter Issue dan Juru Bicara Airin

Rachmi Diany):

Dengan pemanfaatan media sosial ini terutama kepada pemilih pemula maka

kita bisa menyampaikannya dengan genre yang berbeda. Mengikuti gaya hidup

anak muda, di sini kami menggunakan Facebook dan Twitter tetapi beberapa

juga membuat video Youtube. Hal tersebut dilakukan untuk menyisir pemilih

pemula yang notabenenya mereka menganggap kalau media sosial itu sebagai

gaya hidup.12

Berdasarkan data yang didapat tentang top active social platforms dari lembaga

statistik We Are Social dan kutipan wawancara di atas dapat kita nilai bahwa

pengguna media sosial ini lebih tertarik mencari informasi politik melalui media

sosial, hal ini dikarenakan mereka bisa memberikan masukan dan kritikan secara

langsung tanpa harus ikut dalam kampanye terbuka, selain itu pengguna melalui

media sosial bisa membandingkan visi misi, latar belakang calon dan programnya

dengan cepat sehingga media ini dipilih sebagai sarana mendapatkan informasi

politik, oleh karena itu media sosial sangat penting dalam memengaruhi

masyarakat.

11 Kepala Pusat Informasi dan Humas Keminfo, diakses dari https://kominfo.go.id pada

10 Mei 2016, pukul 1:21 WIB. 12 Wawancara dengan Sonny Majid Daeng Taran, pada 24 April 2016.

Page 91: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

79

Dengan demikian, media sosial dalam komunikasi politik telah menciptakan

peluang baru, bukan hanya berperan sebagai penyampai (transmitter) dari pesan-

pesan politik yang dilakukan oleh aktor politik pada khalayak, namun media sosial

juga berperan sebagai aktor politik dalam proses politik. Pada umumnya, para aktor

politik harus menggunakan media untuk mendapatkan dukungan dari khalayak,

karena tanpa media, khalayak juga tidak akan mengetahui aktor politik yang

bermain di panggung politik. Kegiatan politik, program politik, pernyataan politik

dan sejenisnya tidak akan mencapai khalayak jika tidak menggunakan media.

Hal inilah yang kemudian membuat para aktor politik berusaha mengekspos

atau mensosialisasikan program kampanyenya di media sosial Facebook dan

Twitter agar tujuan politik mereka terkomunikasikan dengan khalayak. Bahkan,

pada event seperti Pilkada, para kandidat seringkali mempercayakan pengelolaan

manajemen kampanye kepada seorang juru kampanye. Tentu Tim Sukses juga

merupakan elemen yang penting dalam mendukung kesuksesan kandidat Pilkada

guna meraih target politik yang diharapkan. Ini tentu tidak lepas dari usaha juru

kampanye agar kandidat Pilkada yang bersangkutan mendapatkan citra positif di

mata publik.

Kini mengandalkan media sosial sebagai sarana sosialisasi figur dan sosialisasi

program kampanye untuk membentuk pencitraan sudah menjadi pilihan Tim

Sukses dalam kampanye politik. Media sosial tidak seperti media mainstream,

media sosial (antara lain Facebook dan Twitter) memberi kesempatan pengguna

untuk aktif saling berkomunikasi melalui tulisan, gambar, dan audio dan atau video.

Media sosial membuka peluang suatu komunitas besar untuk dapat saling

Page 92: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

80

terhubung secara mudah dan murah melalui berbagai bentuk layanan media sosial.

Karena itu media sosial dianggap cukup efektif untuk mendongrak popularitas

sekaligus meningkatkan perolehan suara dalam setiap Pemilu ataupun Pilkada.

Pada media sosial, persuasi politik memainkan peranan penting dalam membentuk

pencitraan untuk merebut popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.

Bagaimanapun juga, bidang politik merupakan bidang yang butuh publisitas

tentunya, sehingga media baru banyak digunakan dalam hal promosi politik.

Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya oleh peneliti, maka untuk

meningkatkan popularitas dan elektabilitas, pasangan Airin-Benyamin

memanfaatkan media sosial untuk membangun isu-isu politik, mensosialisasikan

program-program, profil dan kegiatan-kegiatannya. Hal ini dianggap cukup efektif

dalam memengaruhi opini dan perilaku politik masyarakat seperti yang diungkap

oleh Sonny Majid yang menegaskan bahwa:

Kalau dalam konteks propaganda dan perang wacana penggunaan media sosial

cukup efektif, selain untuk menyampaikan visi misi kandidat, penggunaan

media sosial juga untuk menyisir pemilih yang agak’ sulit tersentuh langsung

oleh Tim Sukses atau pasangan calon. Contohnya seperti pemilih di

perumahan. Mengingat karakter sebagian masyarakat Tangsel adalah

masyarakat urban, sehingga media sosial bisa menjadi jalan alternatif.13

Platform media sosial seperti Facebook dan Twitter memang tidak mendukung

berlangsungnya percakapan panjang, tetapi fitur-fiturnya mengarahkan pengguna

untuk memelihara interaksi yang cepat dan singkat, serta untuk melakukan banyak

hal pada saat yang sama. Meningkatkan kecepatan dan ukuran informasi, ditambah

dengan cepat dan ringkasnya interaksi membuat media sosial lebih ramah bagi

13 Wawancara dengan Sonny Majid Daeng Taran, pada 24 April 2016.

Page 93: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

81

narasi yang sederhana dan atau narasi yang disederhanakan dibandingkan yang

rumit (kompleks).

Narasi sederhana atau yang disederhanakan yang dihubungkan dengan

kegiatan kampanye politik di media sosial, memiliki kemungkinan yang lebih tinggi

untuk cepat menyebar dan melahirkan aktivisme politik di media sosial. Itulah

sebabnya, mengapa masing-masing kandidat politik memiliki Tim Media yang

berfokus pada kegiatan kampanye di media baru demi menggalang dukungan dan

membangun citra positif di mata publik, dimana individu dan grup menghasilkan

aktivisme online secara kolektif dan menerjemahkannya menjadi pergerakan dunia

nyata di ranah offline (Lim, 2006).14 Media sosial yang berakar pada hubungan

sosial dan jaringan sosial. Akibatnya, jaringan yang tercipta dalam media sosial

menyerupai jaringan secara offline. Individu terkelompokkan berdasarkan usia,

ketertarikan, serta kesamaan sosial dan budaya lain.

Pengunaan media sosial sebagai sosialisasi program kampanye tentu saja

bukan jaminan bahwa kandidat Pilkada akan sukses. Melihat dari event Pilkada

yang sebelumnya, baik Tim Sukses maupun Tim Media memberikan porsinya

tersendiri dalam keberhasilan si kandidat Pilkada. Dalam hal ini, teamwork salah

satu faktor penting dalam manajemen kampanye. Jadi pada event demokrasi tingkat

lokal ini, tugas dari Tim Sukses dan Tim Media tidaklah mudah. Baik Tim Sukses

dan Tim Media harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang yang ada. Dalam

membaca peluang yang ada harus jeli, kritis, teliti, dan proaktif.

14 Merlyana Lim, Klik yang Tak Memantik: Aktivisme Media Sosial di Indonesia, dalam

Jurnal Komunikasi Indonesia, h. 37.

Page 94: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

82

Membahas mengenai Tim Media, peneliti juga mewawancarai Tim Media

Airin-Benyamin yaitu Rudy Gani. Beliau sempat menjadi bagian dari orang yang

kontra terhadap Airin dan sering menulis di Banten Crisis Center (BCC), termasuk

yang ikut dalam membuat petisi lengserkan Airin. Tetapi kini ia aktif dalam

mendukung pasangan Airin-Benyamin, bahkan termasuk sebagai salah seorang

yang menggagas berdirinya Tangsel Institut.15 Rudy berpendapat bahwa:

Media sosial diakui sangat efektif dalam menampilkan profil terbaik di

panggung politik demi menciptakan image kandidat, tetapi pada intinya kami

Tim Media lebih ke arah bagaimana mendistribusikan informasi, merangkul

teman-teman kalangan muda khususnya yang aktif menggunakan media sosial

untuk membangun jaringan yang bisa mewadahi komunitas-komunitas

pemuda di Tangsel. Jadi kami menyampaikan apa adanya, tidak mengurangi

juga tidak menambahkan, artinya kami tidak mengada-ngada yang memang

tidak ada. Airin dikenal sebagai keluarga korup ya’ memang seperti itu adanya,

tidak bisa kami pungkiri. Sebenarnya kami mengedukasi masyarakat agar

cerdas dalam memilih, jangan kemudian mereka memilih berangkat dari

kandidat yang sifatnya terus menjelek-jelekkan.16

Kutipan wawancara di atas kemudian menjelaskan bahwa media sosial menjadi

sumber rujukan bagi calon pemilih untuk mengenali sosok kandidat. Sudah

seharusnya media sosial dimanfaatkan sebagai sarana pembangkit kesadaran

bersama, selama ini rakyat sudah capek, putus asa, dan apatis dengan perilaku

politik di Indonesia. Pemanfaatan media sosial sebagai peluang untuk

mensosialisasikan program kampanye dari kandidat Pilkada yang diunggulkan

sekaligus membangun citra positif kandidat yang diusungnya misalnya, merupakan

15 Tangsel Institut secara resmi diresmikan tahun 2016. Lahir dari sebuah gagasan

penyeimbang kekuasaan di Tangsel, berangkat dari obrolan-obrolan yang mengarah kepada wacana

dan pengkajian media yang menjadi pengawal roda pemerintahan Tangsel. Tidak semata-mata

hanya untuk Pilkada, Tangsel Institut ini bagian dari proses pengawal pemerintahan. 16 Wawancara dengan Rudy Gani, pada 27 April 2016.

Page 95: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

83

salah satu dari sekian banyak peluang yang tercipta dari adanya media baru

(khususnya media sosial).

Citra yang berusaha direpresentasikan tersebut di sisi lain terkadang

melampaui realitas dalam kehidupan manusia atau dalam bahasa lainnya

terjadi hyperreality. Sehingga pada titik tertentu, masyarakat modern menerima

realitas dengan beraneka macam bentuk citra yang dihadapkan pada mereka,

kemudian serta merta meyakini kebenaran yang diberikan atau direpresentasikan

dari citranya. Dengan demikian, media sosial mampu membentuk image dengan

tujuan mempengaruhi perilaku politik masyarakat.17 Sebuah pencitraan merupakan

bagian atau salah satu model dari simulasi yang dimaksudkan Jean Baudrillard

bahwa simulasi adalah citra tanpa referensi (suatu simulacrum). Simulacrum dapat

dipahami sebagai sebuah cara pemenuhan kebutuhan masyarakat modern atas tanda

atau penampakan yang menyatakan diri sebagai realitas. Media sosial sangat

berpengaruh dalam pembentukan hiperrealitas dari citra politik.18

Dalam aktifitas politik, setiap kandidat mencoba berbagai usaha untuk

memperoleh dukungan dalam pencapaian tujuan politiknya. Untuk itu, diperlukan

sarana komunikasi dan informasi. Media sosial sebagai salah satu sarana informasi

yang sangat banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dimasa sekarang menjadi ruang

konstruksi citra bagi politisi. Masalahnya, meski Tim Media sudah dapat

menggalang dukungan dari khalayak lewat media sosial, mereka sekaligus juga

17 Diakses dari ruangantara.org pada 31 Mei 2016, pukul 22:20 WIB. 18 Ruang Antara adalah wadah apresiasi dan berbagi pengetahuan bagi seluruh kalangan.

Ranah kerjanya meliputi aktifitas riset, edukasi, dan advokasi yang bertujuan untuk

mengembangkan pengetahuan masyarakat dalam bidang sosial-kebudayaan dan teknologi

informasi.

Page 96: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

84

mendapatkan serangan dari khalayak lainnya yang tidak menyukai pasangan yang

mereka bela.

Karena itulah, secara umum dapat dikatakan, sehebat atau seintensif apapun

penggunaan atau pengoptimasian media sosial oleh politisi, politisi tidak akan

berhasil menang dalam persaingan politik, jika sang politisi tidak memiliki Tim

Sukses yang solid dan pengorganisasian kampanye yang mumpuni, terencana, dan

terfokus. Maka dari itu, pemanfaatan media baru ini ternyata telah memberikan

peluang baru sekaligus tantangan baru bagi komunikasi politik.

B. Isu-Isu yang Berkembang Seputar Pemilihan Kepala Daerah Tangerang

Selatan 2015 di Facebook dan Twitter

Berbagai peristiwa politik di tanah air, saat ini cenderung tumpang tindih. Dari

isu ke isu muncul silih berganti, belum selesai satu isu muncul isu yang lain dengan

menyisakan pertanyaan. Ahlasil, berbagai komentar dan isu mencapai pembenaran

umum, semua itu ada karena punya target politik. Ini bisa diamati dengan adanya

silang pendapat antara ‘komentator’ dengan yang ‘dikomentari’. Pihak

‘komentator’ berusaha mengupas atau bahkan mempersoalkan berbagai

permasalahan atau kejanggalan yang terjadi pada pemerintahan. Karena

semangatnya, ada kecenderungan komentar itu bermuatan politik. Sedangkan pihak

‘dikomentari’, dalam hal ini pemerintah, sering berkilah bahwa kelompok

‘komentator’ itu sedang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan pemerintahan

yang sah.

Page 97: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

85

Seperti sewaktu Pilkada Tangsel 2015 lalu, terdapat beragam isu yang saling

dilontarkan oleh ketiga kandidat politik. Kandidat yang ‘menyerang’ berusaha

menjatuhkan citra kandidat yang ‘diserang’. Terlebih jika isu yang dimunculkan

merupakan isu negatif yang bersifat destruktif. Dalam konteks Pilkada, isu dapat

membangun atau menjatuhkan citra politik, tujuannya untuk merengkuh target

politik tertentu.

Dalam kaitannya dengan kemunculan isu negatif, berikut adalah data

kemunculan isu-isu di Facebook yang berkembang pada periode 27 Agustus - 5

Desember 2015. Di mana pada periode tersebut merupakan masa pencitraan bagi

ketiga kandidat politik. Berikut berbagai macam pemberitaan mengenai isu-isu dan

program-program yang secara tidak langsung menyerang pasangan Airin-

Benyamin:

Tabel 4.1.

Data Kemunculan Isu terhadap Pasangan Airin-Benyamin

di Facebook pada 27 Agustus - 5 Desember 2015

No. Ragam Isu Pasangan I-

L

Pasangan

A-E

Jumlah

Kemunculan

Isu

1. Agama dan Etnis - 1 kali 1 kali

2. Birokrasi 1 kali - 1 kali

3. Ekonomi dan

Kesejahteraan 6 kali - 6 kali

4. Kesehatan 2 kali 1 kali 3 kali

5. Korupsi 8 kali 2 kali 10 kali

6. Lingkungan 1 kali 2 kali 3 kali

7. Pembangunan

Infrastruktur 3 kali - 3 kali

8. Transportasi 2 kali - 2 kali

Jumlah Kemunculan Isu 23 kali 6 kali 29 kali

Sumber: data diolah peneliti

Keterangan:

AMIN: Airin-Benyamin

I-L: Ikhsan Modjo-Li Claudia

A-E: Arsid-Elvier

Page 98: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

86

Dari tabel 4.1. tersebut dapat dideskripsikan bahwa terdapat delapan ragam isu

yang digulirkan oleh kandidat lawan melalui media Facebook kepada pasangan

Airin-Benyamin. Pada isu korupsi, Ikhsan-Li Claudia menyerang sebanyak delapan

kali dan Arsid-Elvier sebanyak dua kali. Pada isu birokrasi, hanya Ikhsan-Li

Claudia yang menyerang sebanyak satu kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak. Pada

isu ekonomi dan kesejahteraan, Ikhsan-Li Claudia menyerang sebanyak enam kali,

sedangkan Arsid-Elvier tidak. Pada isu kesehatan, Ikhsan-Li Claudia menyerang

sebanyak dua kali dan Arsid-Elvier hanya menyerang satu kali. Pada isu

lingkungan, Ikhsan-Li Claudia menyerang sebanyak satu kali dan Arsid-Elvier

menyerang sebanyak dua kali. Pada isu agama dan etnis, hanya Arsid-Elvier yang

menyerang sebanyak satu kali, sedangkan Ikhsan-Li Claudia tidak. Pada isu

pembangunan infrastruktur, Ikhsan-Li Claudia menyerang sebanyak tiga kali,

sedangkan Arsid-Elvier tidak. Terakhir, pada isu transportasi Ikhsan-Li Claudia

menyerang sebanyak dua kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak.

Diagram 4.1.

Persentase Kemunculan Isu terhadap Pasangan Airin-Benyamin

di Facebook pada 27 Agustus - 5 Desember 2015

Sumber: data diolah peneliti

34.48%

20.69%10.34%

10.34%

10.34%

6.90%

3.45% 3.45%Korupsi

Ekonomi & Kesejahteraan

Kesehatan

Lingkungan

Pembangunan Infrastruktur

Transportasi

Birokrasi

Agama dan Etnis

Page 99: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

87

Jika mengacu pada tabel 4.1. dan diagram 4.1. yang sudah diolah oleh peneliti,

berikut adalah ranking list issue yang peneliti sudah urutkan; pertama, isu korupsi

dengan 34,48 persen; kedua, isu ekonomi dan kesejahteraan dengan 20,69 persen;

ketiga, isu kesehatan berdampingan sekaligus dengan isu lingkungan dan isu

pembangunan infrastruktur yang memiliki persentase sama yaitu 10,34 persen;

keempat, isu transportasi dengan 6,90 persen; terakhir kelima, isu birokrasi

berdampingan dengan isu agama dan etnis yang memiliki persentase sama yaitu

3,45 persen. Dengan demikian, dalam rentang waktu dari tanggal 27 Agustus - 5

Desember 2015 yang menjadi top ranking issue di Facebook adalah isu korupsi

yang mencapai angka 34,48 persen.

Beranjak dari uraian data yang ditemukan di media Facebook, selanjutnya,

peneliti akan menguraikan data ragam kemunculan isu-isu yang berkembang di

Twitter.

Tabel 4.2.

Data Kemunculan Isu terhadap Pasangan Airin-Benyamin

di Twitter pada 27 Agustus - 5 Desember 2015

No. Ragam Isu Pasangan

I-L

Pasangan

A-E

Jumlah

Kemunculan

Isu

1. Birokrasi 6 kali - 6 kali

2. Ekonomi dan

Kesejahteraan 7 kali - 7 kali

3. Kesehatan 1 kali - 1 kali

4. Korupsi 30 kali - 30 kali

5. Lingkungan 2 kali - 2 kali

6. Pembangunan

Infrastruktur 5 kali - 5 kali

7. Pendidikan 1 kali 1 kali 2 kali

8. Rezim Dinasti 4 kali - 4 kali

9. Transportasi 2 kali - 2 kali

Jumlah Kemunculan Isu 58 kali 1 kali 59 kali

Sumber: data diolah peneliti

Page 100: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

88

Keterangan:

AMIN: Airin-Benyamin

I-L: Ikhsan Modjo-Li Claudia

A-E: Arsid-Elvier

Dari tabel 4.2. tersebut dapat dideskripsikan bahwa terdapat sembilan ragam

isu yang digulirkan oleh kandidat lawan melalui media Twitter kepada pasangan

Airin-Benyamin. Pada isu korupsi, Ikhsan-Li Claudia paling banyak menyerang

sebanyak 30 kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak. Pada isu birokrasi, hanya Ikhsan-

Li Claudia yang menyerang sebanyak enam kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak.

Pada isu ekonomi dan kesejahteraan, hanya Ikhsan-Li Claudia yang menyerang

yakni sebanyak tujuh kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak. Begitu pula pada isu

kesehatan, hanya Ikhsan-Li Claudia yang melakukan penyerangan yakni sebanyak

satu kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak. Pada isu lingkungan, hanya Ikhsan-Li

Claudia yang menyerang sebanyak dua kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak. Pada isu

pembangunan infrastruktur, Ikhsan-Li Claudia cukup banyak menyerang, yakni

sebanyak lima kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak. Pada isu transportasi, Ikhsan-Li

Claudia hanya menyerang sebanyak dua kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak. Kali

ini pada isu pendidikan, baik Ikhsan-Li Claudia dan Arsid-Elvier sama-sama

melakukan penyerangan sebanyak satu kali. Isu terakhir adalah isu rezim dinasti,

dan hanya pasangan Ikhsan-Li Claudia lah yang melakukan penyerangan sebanyak

empat kali, sedangkan Arsid-Elvier tidak.

Page 101: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

89

Diagram 4.2.

Persentase Kemunculan Isu terhadap Pasangan Airin-Benyamin

di Twitter pada 27 Agustus - 5 Desember 2015

Sumber: data diolah peneliti

Jika mengacu pada tabel 4.2. dan diagram 4.2. yang sudah diolah oleh peneliti,

berikut adalah ranking list issue yang peneliti sudah urutkan; pertama, isu korupsi

dengan 50,85 persen; kedua, isu ekonomi dan kesejahteraan dengan 11,86 persen;

ketiga, isu birokrasi dengan 10,17 persen; keempat, isu pembangunan infrastruktur

dengan 8,47 persen; kelima, isu rezim dinasti dengan 6,78 persen; keenam, isu

lingkungan berdampingan sekaligus dengan isu pendidikan dan isu transportasi

yang memiliki persentase sama yaitu 3,39 persen; terakhir, ketujuh, isu kesehatan

dengan 1,69 persen. Dengan demikian, dalam rentang waktu dari tanggal 27

Agustus - 5 Desember 2015 yang menjadi top ranking issue di Twitter adalah isu

korupsi dengan total 50,85 persen.

Jika melihatnya dari berbagai sudut pandang positif potensi media baru sebagai

sarana demokratisasi, idealnya Facebook dan Twitter mampu menjadi media

50.85%

11.86%

10.17%

8.47%

6.78%

3.39%

3.39%3.39% 1.69% Korupsi

Ekonomi dan Kesejahteraan

Birokrasi

Pembangunan Infrastruktur

Rezim Dinasti

Lingkungan

Pendidikan

Transportasi

Kesehatan

Page 102: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

90

alternatif dengan kemampuan signifikan dalam menampung dan menyalurkan

aspirasi rakyat. Namun, tampaknya politisi Indonesia dewasa ini sedang terkena

demam politik pencitraan. Meskipun banyak permasalahan yang muncul yang perlu

ditangani oleh pemerintah, kadang pemerintah kerap mengambil kebijakan yang

tidak populer, yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Facebook dan Twitter

yang digunakan oleh kandidat Pilkada ternyata isinya tidak lebih dari situs yang

mereka miliki, yang hanya digunakan untuk memberitakan hal-hal yang baik-baik

saja mengenai figur kandidat Pilkada.

Mayoritas transaksi informasi yang terjadi di sana didominasi oleh berbagai

postingan yang disampaikan oleh simpatisan partai politik. Selain itu, sewaktu

Pilkada Tangsel 2015 kemarin, media sosial cenderung digunakan sebagai media

untuk melontarkan sesuatu yang berkonotasi negatif kepada lawan politiknya,

misalnya sindiran terhadap pasangan lawan politiknya yang kebetulan mempunyai

catatan sejarah yang kurang baik karena terkenal dengan isu negatif yang

menerpanya, yaitu isu korupsi dan rezim dinastinya.

Mencerna saling lempar isu negatif yang digembar-gemborkan di media sosial

dan penerapan dari beberapa teknik propaganda, ternyata ada yang berlawan

dengan ajaran Islam. Dua teknik yang sebelumnya telah disebutkan adalah teknik

Page 103: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

91

name calling dan glittering of generalities. Teknik dengan cara memberikan label

buruk kepada seseorang tanpa menguji kebenarannya, seperti labeling koruptor dan

lain sebagainya ini bertentangan dengan Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 12.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (dugaan

terhadap sesama Muslim), karena sebagian sangka-sangka itu ialah dosa, dan

janganlah kamu mencari-cari aib orang dan jangan pula setengah kamu

mengumpat yang lain. Adakah di antara kamu yang memakan daging

saudaranya yang telah mati (bangkainya)? Maka tentu kamu jijik (benci)

memakannya. Takutlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah penerima

taubat lagi Maha Penyayang” (12).

Islam memerintahkan kita untuk menjauhi prasangka atau dugaan-dugaan,

mencari aib, dan tidak mengumpat. Pertama, teknik propaganda name calling jelas

bertentangan dengan ayat ini. Selain itu, jika kita melihat pengertian dan

praktiknya, teknik name calling ini bisa mendekati fitnah. Tentu jika melihat pada

teori propaganda, hal tersebut sah-sah saja dilakukan, namun dalam ajaran Islam

serangan verbal yang tanpa bukti dan kebenarannya bisa menjadi fitnah. Dalam

firman Allah berikut ini berisi penjelasan tentang bagaimana seharusnya sikap

seorang muslim terhadap berita-berita yang belum jelas kebenarannya. Allah

berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 6:

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa

suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu

musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan

kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (6).

Page 104: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

92

Maksudnya, jangan sampai kita menerima begitu saja berita dari seseorang,

teliti dan dapatkan bukti kebenarannya. Pada intinya, Allah memberitahu bahwa

orang-orang fasik itu pada dasarnya jika berbicara ia dusta, akan tetapi kadang kala

ia juga benar. Karena, berita yang disampaikan tidak boleh diterima dan juga tidak

boleh ditolak begitu saja, kecuali setelah diteliti terlebih dahulu fakta kebenarannya.

Jika benar sesuai dengan bukti, maka diterima dan jika tidak, maka ditolak.

Kedua, teknik propaganda glittering of generalities. Teknik dengan

menggunakan kata-kata bijak dengan tujuan mendapat dukungan secara tidak murni

atau tidak alami. Ini bertentangan dengan Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 70:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan

katakanlah perkataan yang benar” (70).

Dalam ayat tersebut, Islam mengajarkan untuk bertutur kata yang tepat.

Maksudnya ialah jujur, sesuai, dan tidak dibuat-buat. Kita bisa melihat kembali

contoh teknik propaganda glittering of generalities dari Tim Media Arsid-Elvier

yang peneliti temukan pada pembahasan sebelumnya, seperti kalimat ‘Sebuah titik

temu bersama untuk melawan perilaku korupsi. Ayo kita buktikan bahwa kita bisa

melakukannya, bisa mencetak sejarah bersama’. Penggunaan ‘kata-kata yang baik’

tersebut digunakan untuk mendapat dukungan meskipun tanpa menyelidiki

ketepatan aosiasinya. Bisa diartikan, punya maksud dan tujuan lain. Jika melihat

pada teori propaganda, cara ini tidak dilarang dan sah saja digunakan. Namun,

Page 105: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

93

dalam ajaran Islam teknik propaganda ini bertentangan karena caranya yang dibuat-

buat atau tidak jujur.

Seharusnya Facebook dan Twitter dengan sifat interaktifnya yang lebih tinggi

dibandingkan situs web, mampu dimanfaatkan oleh politisi untuk menjaring

aspirasi rakyat mengenai permasalahan bangsa yang krusial untuk ditangani dengan

mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang seharusnya bisa mereka jaring

melalui media sosial tersebut.

C. Strategi Counter Issue Pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie

Dalam masa kampanye biasanya isu muncul dan menjalar dengan sangat cepat.

Isu muncul karena selain ketidakadaan informasi, juga dilancarkan oleh kandidat

lawan (challenger) untuk membangun atau bahkan menjatuhkan citra (image

oriented). Dalam konteks Pilkada ini, persebaran isu mengarah pada kecenderungan

untuk saling menjatuhkan citra kandidat Pilkada. Karena biasanya persebaran isu

memiliki kekuatan destruktif. Isu sering disamakan dengan torpedo yang meluncur

tanpa halangan dan menyebar kemana-mana dengan kekuatannya sendiri. Karena

itu pula, tidak mudah untuk melakukan isu-tandingan (counter issue) jika suatu isu

telah tersebar luas, terlebih jika isu yang tersebar itu adalah isu negatif yang bisa

saja menggerus basis pendukung dari kandidat yang ‘diserang’.

Counter issue berarti strategi penangkalan isu yang merujuk pada usaha-usaha

persuasif dengan tujuan mengontrol opini, baik untuk membentuk atau membina

opini publik dalam mencapai tujuan politik (strategis atau taktis) dengan pesan-

Page 106: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

94

pesan khas yang disampaikan tanpa merasa dipaksa atau merasa terpaksa. Dalam

menggiring opini publik, demi mencapai target politik yang diharapkan ini

membutuhkan perencanaan yang sistematis, di dalamnya terdapat unsur

propaganda sebagai teknik pengalihan isu.

Proses pengalihan isu ini tidak hanya hari ini saja terjadi, banyak rentetan di

momentum-momentum sebelumnya. Pengalihan isu dianggap sebagai suatu

strategi, tidak sembarang bermain pengalihan isu, butuh siasat dan waktu yang

tepat. Kondisi sekarang, pengalihan isu berkaitan dengan popularitas politik.

Kekuasaan tidak akan bisa sukses berkuasa, jika belum mampu mengoptimasi

media. Karena bicara media berkaitan dengan kepentingan politik, terlebih dalam

menggiring dan membentuk opini publik.

Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan wawancara (interview)

terhadap Tim Koordinator Counter Issue, Sonny Majid Daeng Taran, dan Rudy

Gani sebagai Tim Media Airin-Benyamin. Dari interview yang telah dilakukan

dengan narasumber, dapat diperoleh beberapa poin yang menjadi rujukan.

1. Isu teratas yang paling sering dituduhkan ke Airin-Benyamin ini lebih

kepada kasus korupsi yang menjerat suaminya dan kakak iparnya, yakni

Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) dan Ratu Atut Chosiyah. Baik menurut

Tim Koordinator Counter Issue maupun Tim Media Airin-Benyamin,

keduanya kompak berpendapat, “Benar, isu yang paling banyak

dikeluarkan oleh kandidat lawan adalah isu korupsi”.

Page 107: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

95

Tabel 4.3.

Interview Perihal Isu Korupsi dengan Tim Koordinator Counter Issue

No Isu Negatif tentang

Airin-Benyamin

Counter Issue

1. Kasus Hukum di KPK tentang

Tindak Pidana Korupsi

Pengadaan Alat Kesehatan di

Tangsel

Tidak terlalu banyak merespon atas

kasus hukum tersebut, karena hingga

sekarang Airin secara fakta hukum

terbukti tidak terlibat dalam kasus itu.

Airin-Benyamin lebih disibukkan

dengan counter issue lapangan, yakni

memantau puskesmas-puskesmas dan

berkeliling posyandu di Tangsel.

2. Citra Buruk Walikota Tangsel

dan Ketidakmaksimalan

Kepemimpinannya

Evaluasi dan respon Pemda pasca

banjir dan cuaca ekstrim;

a. Merespon isu dan tindakan setelah

terjadinya banjir dan cuaca

ekstrim.

b. Pencitraan kinerja dan kepekaan

Kepala Daerah, khususnya bidang

sosial.

c. Evaluasi kinerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD),

khususnya tanggap bencana. Baik

itu soal kecepatan dan kesiapan.

Merangsang kembali kerja tim di

lingkungan Pemda Tangsel, sehingga

objektivitas report tercapai.

Pada tabel 4.3. tersebut menjelaskan strategi counter issue yang dilakukan

oleh Tim Koordinator Counter Issue atas isu kasus hukum di KPK tentang

Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Alat Kesehatan di Tangsel dicounter

dengan tindakan lapangan, yakni memantau puskesmas-puskesmas dan

berkeliling posyandu di Tangsel. Untuk citra buruk Walikota Tangsel dan

ketidakmaksimalan kepemimpinannya dicounter dengan tindakan

evaluasi dan respon Pemda pasca banjir dan cuaca ekstrim, serta

merangsang kembali kerja tim di lingkungan Pemda Tangsel.

Sedangkan, Tim Media Airin-Benyamin melalui media sosial yang

berfokus pada penangkalan isu korupsi, yakni dengan mencitrakan

Page 108: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

96

pasangan ini dengan cara membingkai sosok Airin yang sederhana, tegar,

dan tangguh. Secara garis besar tema bahwa Airin Rachmi Diany adalah

sosok perempuan yang sederhana, tangguh, dan tegar, di mana di media

sosial digambarkan bahwa saat Airin turun ke lapangan yakni melakukan

sidak ke puskesmas dan posyandu sekitar Tangsel dengan mobil dinas

yang terbilang sederhana (mobil avanza).

Padahal jika dilihat dari latar belakang keluarga Airin yang ‘segala ada’

dan koleksi mobil pribadinya pun terbilang mewah, tetapi Airin lebih

memilih mobil dinasnya yang sederhana dari pada menaiki mobil

pribadinya yang mewah dan lebih nyaman itu. Berangkat dari hal tersebut,

muncul kesan sederhana sehingga tidak ada jarak antara paslon dengan

rakyatnya, terutama dalam hal ini kalangan ibu-ibu.

Selanjutnya mengenai penggambaran sosok Airin yang tegar, di mana

sebagai perempuan ketegarannya diuji dengan masalah yang menimpa

keluarganya. Masalah tersebut sempat menjadi sorotan oleh berbagai

media, yakni tentang tindak pidana korupsi yang menjerat suaminya,

Tubagus Chairi Wardana (Wawan). Di samping perannya sebagai Kepala

Daerah, Airin adalah seorang istri dari Wawan dan Ibu dari kedua anaknya.

Ketiga perannya tersebut harus dijalani oleh Airin. Pada akhirnya ada citra

‘ketegaran’ yang keluar dari sosok Airin.

Kemudian, penggambaran sosok Airin yang tangguh, di mana masalah

yang ia hadapi tidak memengaruhi tugasnya sebagai pejabat negara. Airin

Page 109: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

97

mampu bangkit untuk tetap melaksanakan dan memenuhi tugasnya

sebagai Walikota Tangsel. Ketegaran, ketangguhan, dan kekuatan dalam

konteks politik kaum perempuan itu seakan ada di dalam diri Airin,

berbekal pengalaman juga Airin kembali maju dalam Pilkada Tangsel

2015, dan akhirnya berhasil meraih kemenangan kedua kalinya.

Dari keseluruhan penggambaran sosok yang sudah dibahas, inilah yang

disebut sebagai propaganda jurnalisme perspektif gender. Di mana

penggambaran sosok itu dimanfaatkan untuk membalik stigma masyarakat

dari yang awalnya ‘tidak suka’ menjadi ‘simpati’, dan telah membawa

image bahwa Airin merupakan sosok yang fokus dan konsisten pada

politik di tengah masalah yang menimpa keluarganya. Hal itulah yang

cukup menjadi pengaruh bagi kalangan pengguna media sosial ataupun

masyarakat luas khususnya kalangan perempuan, serta menjadi investasi

politik beberapa tahun ke depan dari seorang Airin.

2. Isu kedua yang dituduhkan ke Airin-Benyamin ini lebih kepada persoalan

ekonomi dan kesejahteraan. Seperti isu penetapan Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah (APBD) Tangsel, bahwa isu tentang keuangan daerah

masih mendapat perhatian dari media, terutama dalam pertarungan politik

bagi kandidat ‘penyerang’ sangat perlu untuk mencari titik kelemahan dari

kandidat ‘yang diserang’. Wajar juga, karena ini menyangkut seluruh

aspek atau sektor di Tangsel. Tim Media Airin-Benyamin berpendapat,

Page 110: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

98

“Tuduhan isu seperti hasil kinerja itu hal biasa, karena terkait status Airin-

Benyamin yang merupakan pasangan incumbent”.19

Tabel 4.4.

Interview Perihal Isu Ekonomi dan Kesejahteraan dengan

Tim Koordinator Counter Issue

No Isu Negatif tentang

Airin-Benyamin

Counter Issue

1. Isu Pengesahan APBD

Tangsel yang Molor

Perincian secara normatif terhadap

anggaran penanganan kemiskinan,

dengan menyebutkan objek

sasarannya. Sedangkan, rekomendasi

counter issue lapangan dengan

melakukan kunjungan ke pasar

tradisional. Dengan sekenario, Airin

berbincang-bincang dengan

pedagang seputar harga kebutuhan

pokok.

Pada tabel 4.4. tersebut menjelaskan strategi counter issue yang dilakukan

oleh Tim Koordinator Counter Issue atas isu pengesahan APBD Tangsel

yang molor dicounter dengan tindakan lapangan, yaitu melakukan

kunjungan ke pasar tradisional. Dengan skenario di lapangan, Airin

berbincang-bincang dengan pedagang seputar harga kebutuhan pokok.

Sedangkan, Tim Media Airin-Benyamin melalui media sosial yang

berfokus pada penangkalan isu ekonomi dan kesejahteraan, yakni dengan

mencitrakan pasangan ini dengan cara membingkai sosok Airin-Benyamin

yang peduli pada rakyat kecil.

19 Wawancara dengan Rudy Gani, pada 27 April 2016.

Page 111: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

99

Gambar 4.8.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Tangerang Selatan

Tahun 2011 - 2014 20

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

Gambar 4.8. tersebut merupakan laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan

kelompok lapangan usaha; primer, sekunder, dan tersier. Data pada 2014

lalu, menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kelompok lapangan usaha

primer mencapai 3,06 persen meningkat dibanding tahun 2013 minus 1,65

persen. Kelompok lapangan usaha sekunder pada 2014 mencapai 8,42

persen menurun dibanding tahun 2013 mencapai 10,55 persen. Terakhir,

kelompok lapangan usaha tersier pada 2014 mencapai 9,20 persen

meningkat dibanding tahun 2013 mencapai 8,36 persen.

Pertumbuhan ekonomi sendiri menunjukkan tingkat aktivitas

perekonomian yang menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada

suatu periode tertentu. Tinjauan umum atas perekonomian Kota Tangsel

tahun 2014 relatif naik dibandingkan tahun sebelumnya, namun jika kita

20 Badan Pusat Statistik, Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan Tahun 2015, (Online

resource: https://tangselkota.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Indikator-Ekonomi-Kota-Tangerang-Selatan-Tahun-2015.pdf), 2015, h. 27.

Page 112: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

100

melihat pada tingkat pengangguran yang masih berada di atas tujuh persen,

sedangkan tingkat kesempatan kerja berada pada angkat 93 persen.21 Hal

ini menunjukkan bahwa seluruh aktivitas ekonomi di Kota Tangsel pada

tahun 2014 belum bisa menyerap seluruh angkatan kerja yang tersedia

yaitu sekitar 93 persen, masih ada sekitar 7 persen dari angkatan kerja yang

belum terserap dan menjadi pengangguran.

Dari data di atas merupakan representasi dari kurang berhasilnya

pemanfaatan dana APBD untuk memuaskan masyarakat Tangsel. Jika kita

melihat dari misi yang diusung olehnya yaitu ‘Mengembangkan ekonomi

kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan’. Pada program-program

prioritasnya yang ditawarkan dibagi menjadi tiga, yaitu bagian

pembangunan, pengembangan, dan peningkatan. Serta jika diuraikan, pada

bagian pembangunan program prioritasnya yang akan diwujudkan melalui

‘Pembangunan atau revitalisasi pasar tradisional’. Selanjutnya, pada

bagian pengembangan program prioritasnya akan diwujudkan melalui

‘Pengembangan kawasan perdagangan tradisional’ dan ‘Pengembangan

industri kreatif dan produk unggulan’. Terakhir, pada bagian peningkatan

program prioritasnya akan diwujudkan melalui ‘Peningkatan bantuan

beasiswa miskin, Bantuan Operasional Daerah (BOSDA) dan bantuan

sosial beras miskin (raskin)’. Dari penjabaran misi dan program kerja

prioritas yang ditawarkan, mengimplikasikan bahwa citra yang ingin

21 Badan Pusat Statistik, Indikator Kesejahteraan Kota Tangerang Selatan Tahun 2015,

(Online resource: https://tangselkota.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Indikator-Kesejahteraan-Rakyat-Kota-Tangerang-Selatan-Tahun-2015.pdf), 2015, h. 49.

Page 113: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

101

dibangun ialah pasangan Airin-Benyamin peduli terhadap kesulitan

masyarakat dan akan berusaha mengatasinya. Kesulitan warga Kota

Tangsel seakan segera teratasi jika beliau terpilih.

3. Isu ketiga yang dituduhkan ke Airin-Benyamin ini lebih kepada isu

pembangunan infrastruktur, isu kesehatan, dan isu lingkungan. Dari ketiga

isu tersebut, ketiganya saling memengaruhi, seperti pada persoalan

penanganan pasca-banjir dan pasca-cuaca ekstrim. Karena, pasca-banjir

pasti muncul masalah baru yakni infrastruktur jalan yang berlubang

bahkan ada yang hancur. Di sisi lain, pada keadaan pasca-cuaca ekstrim

muncul masalah persebaran penyakit, diantaranya penyakit demam

berdarah dan diare yang banyak menjangkiti masyarakat yang berada di

lingkungan kurang bersih atau bahkan pemukiman kumuh. Hal-hal

tersebut cukup mendapat respon media, begitu pula menjadi perhatian dari

Walikota dan Wakil Walikota Tangsel.

Tabel 4.5.

Interview Perihal Isu Pembangunan Infrastruktur, Kesehatan, dan Lingkungan

dengan Tim Koordinator Counter Issue

No Isu Negatif tentang

Airin-Benyamin

Counter Issue

1. Isu Banjir di Sejumlah

Titik

Isu penyebaran penyakit dengan

kondisi cuaca hujan yang

sedemikian ekstrim. Dinas

Kesehatan perlu

menindaklanjutinya dalam bentuk

menyiapkan laporan penyakit

dominan yang terjadi, khususnya

untuk warga Tangsel kategori

anak-anak, sepanjang musim

penghujan.

Counter issue lapangan dengan

mengadakan pemeriksaan

kesehatan gratis di sekolah-sekolah

tingkat dasar, mengingat dalam

kondisi cuaca seperti ini, anak-anak

Page 114: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

102

masuk dalam kelompok rentan.

Dan dengan menginstruksikan

kepada seluruh Puskesmas untuk

memprioritaskan pasien anak-anak.

2. Isu Perbaikan Jalan Melakukan pemantauan kondisi

jalan yang rusak, dan merilis

informasi tentang titik jalan yang

rusak (jika ada).

3. Isu Lingkungan Mengevaluasi pendirian bangunan

terkait izin dan standar peraturan

perundang-undangan. Kondisi

bangunan yang harus dievaluasi

yang berdiri di sekitar hutan kota

dan situ-situ atau zona yang masuk

kategori daerah resapan air.

Pada tabel 4.5. tersebut menjelaskan strategi counter issue yang dilakukan

oleh Tim Koordinator Counter Issue atas isu banjir dicounter dengan

tindakan lapangan yaitu dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis

di sekolah-sekolah tingkat dasar,

Tim Media Airin-Benyamin melalui media sosial yang berfokus pada

penangkalan isu pembangunan infrastruktur, isu kesehatan, dan isu

lingkungan hidup yakni dengan mencitrakan pasangan ini dengan cara

membingkai sosok Airin-Benyamin yang sukses, berprestasi, dan

dermawan.

Prestasi menjadi modal utama yang digunakan dalam mengangkat citra

Airin-Benyamin di kancah politiknya di media sosial. Pasalnya Airin yang

sebelumnya sebagai Dewan Pembina Komite Nasional Pemuda Indonesia

(KNPI) Kota Tangsel, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangsel,

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota

Page 115: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

103

Tangsel, Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kota Tangsel,

serta Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kabupaten Tangerang ini sudah

mempunyai banyak relasi dan sudah dikenal oleh masyarakat.

Begitupun dengan Benyamin yang sudah sangat lama berkecimpung

dalam dunia politik pemerintahan atau birokrasi, ia sebelumnya sebagai

Kepala Bagian Organisasi Kabupaten Tangerang, Kepala Dinas Tata

Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang, Asisten Daerah Tata Praja

Kabupaten Tangerang, serta Kepala Badan Perencanaan dan Pembangun

Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tangerang ini sudah tidak perlu

diragukan lagi dalam mengurusi urusan pemerintahan. Baik Airin maupun

Benyamin merupakan perpaduan yang mempunyai basis relasi dan

segmentasi pendukung tersendiri untuk meraih kemenangan di Pilkada

Tangsel kemarin.

Airin pun memiliki segudang penghargaan sebagai Walikota, seperti Satya

Lencana Wira Karya yang langsung disematkan Presiden RI Joko Widodo,

tidak semua kepala daerah mendapat penghargaan tersebut. Yang

prestisius adalah “Goverment and Privat Partnership for Public Spaces

Provision” penghargaan kelas internasional yang diterimanya lembaga

internasional The Eastern Regional Organization for Planning and

Housing (Earoph), salah satu organisasi non-pemerintah yang punya

hubungan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain Airin,

Walikota Surabaya Tri Rismaharini juga mendapat penghargaan sama.

Keduanya dianggap mampu memadukan dua kekuatan pemerintah dan

Page 116: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

104

swasta dalam membangun kota. Tidak kalah dengan Airin, Benyamin pun

memiliki prestasi yang prestisius, yakni Lencana Dharma Bhakti Pramuka

pada tahun 2003 dan Satya Lencana Karya Satya X Tahun: Sebuah

Penghargaan Atas Prestasi Kerja selama 10 Tahun tanpa cacat diberikan

oleh Presiden (SK Presiden) pada tahun 2003.

Tangsel, dibawah duet Airin-Benyamin juga dipilih sebagai kota

pemekaran terbaik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Belum lagi

penghargaan dari Kementerian Perdagangan sebagai Kota Tertib Ukur.

Selain itu, yaitu Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak. Salah satu indikatornya adalah terbaik

dalam pelayanan pembuatan Akta Kelahiran. Penghargaan Piala Adipura

dari Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2013, penghargaan Manggala

Karya Kencana (MKK) dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN), dan masih banyak prestasi lainnya yang telah berhasil

Tangsel raih selama Airin-Benyamin menjabat.

Konsep pengembangan hutan kota yang direalisasikannya, menuai hasil.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penghargaan

Langit Biru karena Tangsel termasuk kota yang memiliki udara bersih.

Terakhir, Tangsel dinobatkan sebagai Badan Publik Terbaik di bidang

transparansi. Dengan demikian sangat wajar, Airin-Benyamin masih kuat

memenangkan Pilkada 2015. Karena ada popularitas, yang kemudian

disokong banyak prestasi.

Page 117: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

105

Kesuksesan dan prestasi Kota Tangsel pun tidak diraih begitu saja, hal

tersebut merupakan hasil dari usaha dan kerja keras seluruh pihak, baik

SKPD terkait serta seluruh masyarakat yang sudah mendukung dan

bekerjasama dalam program-program Pemkot Tangsel. Berikut adalah

foto-foto yang mempublikasikan sosok Airin-Benyamin sebagai seseorang

yang sukses, berprestasi, dan dermawan:

Gambar 4.9.

Penggambaran Sosok yang Sukses

Sumber: www.republika.co.id

Keterangan gambar 4.9. terlihat Airin menyapa salah satu pasien anak di

RSUD Tangerang Selatan. Airin memang fokus dengan kesehatan anak.

Pada gambar tersebut secara tidak langsung menggambarkan sosok Airin-

Benyamin yang telah membuahkan prestasi diantaranya program

pelayanan kesehatan gratis. Layanan berobat gratis ini diberikan kepada

warga Tangsel yang mempunyai elektronik-KTP. Ketentuannya dengan

menunjukkan e-KTP dan rujukan puskesmas di wilayah Kota Tangsel

yang sudah diverifikasi oleh puskesmas dan tidak memiliki jaminan

kesehatan lainnya.

Page 118: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

106

Gambar 4.10.

Penggambaran Sosok yang Berprestasi

Sumber: bidiktangsel.com

Keterangan gambar 4.10. terlihat Airin sedang berpidato. Walikota

Tangerang Selatan ini ketika menjadi salah satu pembicara dalam Forum

Inovasi Global 2014 di Daenjeon, Korea Selatan. Kegiatan Global

Innovation Forum adalah kegiatan yang diprakarsai oleh WTA dan

UNESCO, di mana Kota Daenjeon adalah kota inisiator pertama untuk

kegiatan Forum Inovasi Global ini. Setelah Airin menjadi pembicara di

forum WTA dan UNESCO pada tahun 2014 lalu, maka disepakati Kota

Tangsel sebagai tuan rumah acara Global Innovation Forum tahun 2016

yang bekerjasama dengan Kemenristek Dikti dalam penyelenggaraan

forum ini.

Page 119: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

107

Gambar 4.11.

Penggambaran Sosok yang Dermawan

Sumber: www.harianterbit.com

Keterangan gambar 4.11. terlihat Airin bersama seorang anak penderita

AID. Sekali lagi, Airin tergambar sangat konsen terhadap kesehatan

kelompok anak-anak. Airin meminta jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes)

untuk memantau dan melakukan pengecekan kesehatan di sejumlah

tempat yang rawan dijadikan tempat berkumpul atau tempat hiburan

malam lainnya, serta meminta Dinkes untuk kalangan pelajar dan remaja

hendaknya dilakukan secara berkala dengan berkeliling ke sekolah untuk

mengecek urin mereka.

Terlepas dari tiga poin garis besar counter issue yang telah diuraikan oleh

peneliti, strategi dalam mengcounter negative issue pada dasarnya pasangan Airin-

Benyamin ini lebih memilih sikap bertahan (defensif). Di mana Tim Koordinator

Counter Issue Airin-Benyamin memilih menggunakan strategi mendiamkan

sampai rentang waktu isu tersebut berhenti dengan sendirinya. Seperti yang

diungkap oleh Sonny Majid:

Jadi biasanya di dalam kerangka strategi propaganda, kita harus bisa

menghitung berapa lama isu tersebut bertahan. Ketika misalnya dua minggu,

maka diamkan dahulu selama dua minggu. Kemudian pasca dua minggu atau

Page 120: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

108

reda itu kita mencari cara counter. Setelah itu, kita mengcounter dengan isu

positifnya pasangan AMIN ini dengan mengekspos prestasi Airin sebagai

Walikota, tetapi itu dimunculkan setelah kita menghitung rentang waktu bahwa

isu korupsi itu akan cooling down dalam kurun waktu dua minggu misalnya.

Kita menunggu isu baru atau runutan prediksi isu yang akan muncul dari isu

lama, itu saja yang kita respon, jadi ternyata menganalisis isu itu tidak hanya

membaca ‘A’ tetapi kita juga harus membaca ‘A1’, ‘A2’, dan seterusnya. 15

hari kemudian misalnya, apakah isu ini keluar, kalaupun iya setelah isu

sebelumnya sudah tersebar isu apa lagi yang akan keluar. Dari kesemuanya itu

sudah kita prediksi runutan isunya, dan biasanya benar apa yang sudah kita

prediksi dipadukan dengan feeling Timses. Pada intinya strategi yang

digunakan adalah defensif dibanding ofensif. Tetapi kalaupun diperlukan usaha

ofensif itu akan tetap dilakukan, dengan catatan ukuran skala yang sama

dengan isu yang digulirkan oleh lawan. Misalnya isu korupsi, berarti kita

mencari isu untuk menyerang lawan yang bobotnya sama atau bisa jadi lebih

besar, supaya isu negatif itu tenggelam.22

Kutipan wawancara di atas kemudian menjelaskan bahwa dalam melakukan

counter issue tidak semata-mata membalas serangan isu dari lawan politik, tetapi

ada waktunya yang tepat untuk melakukan pembalikkan isu dan ada waktunya pula

untuk tetap pada posisi bertahan. Hal itu dimaksudkan agar Tim Sukses fokus pada

pemenangan pasangan petahana ini yakni sosialisasi kefiguran, penyampaian visi

misi, dan tetap menjalankan tugas sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tangsel,

sehingga tidak terporsir waktu dan perhatiannya kepada serangan isu dari lawan

politik.

Berbicara tentang sosialisasi kefiguran untuk menenggelamkan isu negatif,

Tim Media Airin-Benyamin juga sangat berperan penting, kontribusi strateginya

adalah sebagai berikut seperti yang diungkap oleh Rudy Gani:

Jadi begini, ada teknis rapat yang memang rutin dan dijadwalkan, serta ada

rapat yang fleksibel. Kita sebenarnya tidak masuk ke dalam struktur resmi, jadi

kita hanya menjadi bagian yang mendukung pasangan ini, bisa disebut tim

22 Wawancara dengan Sonny Majid, pada 24 April 2016.

Page 121: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

109

relawan yang membacking orang-orang struktur tetapi memang akses kita

langsung dengan Airin-Ben, tidak terdaftar di KPUD dan tidak terdaftar

sebagai Timses yang resmi di struktur. Pola kerja kita memang ketika ada

berbagai persoalan terkait dengan Airin-Ben pada saat itu biasanya metode

kerja kita dengan berkomunikasi lewat grup dengan pembagian tugas yang

sudah dijelaskan dan disepakati dari awal, misalnya ada bagian untuk meng-

counter issue; terdiri dari orang yang merumuskan isunya lalu

mendistribusikan isu. Untuk Pilkada Tangsel 2015 kemarin, kita lebih

merespon hal-hal yang sifatnya aktual. Aktual maksudnya di sini apa yang

terjadi akan dijawab langsung, tidak merumuskan agenda setting yang terlalu

sistematis dalam melempakan isu, artinya karena kemarin lebih banyak

penyerangan dari kandidat lawan sehingga kemudian kita harus mengcounter

dengan cara-cara menjawab isu-isu aktual yang dilemparkan oleh teman-teman

tim media yang lain.23

Dalam kutipan wawancara tersebut, tergambarkan bahwa Tim Media terdiri

dari orang yang merumuskan isu dan orang yang mendistribusikan isu. Dalam

mendistribusikan isu inilah letak pentingnya peran media sosial untuk mengcounter

isu negatif dengan cara mengkonfirmasi atau mengklarifikasi isu-isu aktual yang

dilemparkan oleh lawan politik.

Dalam menyikapi isu negatif tersebut, pasangan Airin-Benyamin beserta Tim

Suksesnya mencoba mengatasi dengan melakukan pengalihan isu, yaitu dengan

menjalankan program-program yang telah dirancang untuk masyarakat Tangsel

agar masyarakat lebih mengingat akan keberhasilan program-program pasangan

Airin-Benyamin dibandingkan dengan isu korupsi yang dimunculkan kelompok

kritis dan kandidat lawan.

Selanjutnya, berdasarkan penjelasan teori yang telah dikemukakan pada bab

dua, peneliti menemukan teknik-teknik propaganda yang dilontarkan oleh kedua

23 Wawancara dengan Rudy Gani, pada 27 April 2016.

Page 122: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

110

kandidat lawan, yaitu Ikhsan Modjo-Li Claudia dan Arsid-Elvier kepada Airin-

Benyamin dalam Pilkada Tangsel 2015 di Facebook dan Twitter. Berikut tabel

teknik-teknik propaganda yang ditemukan dalam postingan Ikhsan Modjo-Li

Claudia dan Arsid-Elvier beserta counter issue yang dilakukan Airin-Benyamin di

Facebook pada 27 Agustus - 5 Desember 2015:

Tabel 4.6.

Teknik Propaganda dan Counter Issue Airin-Benyamin

di Facebook pada 27 Agustus - 5 Desember 2015

No. Teknik Propaganda Postingan dari Kandidat Lawan Counter Issue Airin-

Benyamin Ikhsan-Li Claudia Arsid-Elvier

1 Glittering generalities 1) “Semasa menjadi

konsultan dan

penasehat di

berbagai

lembaga, tidak

ada red flag issue

mengenai Ikhsan

Modjo. Demikian

juga dengan

Claudia, sebagai

pebisnis Claudia

tahu benar bahwa

hal-hal berbau

fraud hanya akan

membawa

keuntungan

sesaat namun

membawa

kerugian jangka

panjang”.

1) “9 Desember

nanti saat hari

pencoblosan

adalah Hari Anti

Korupsi se-dunia.

Mari kita jadikan

hari ini sebagai

sebuah tonggak

sejarah baru bagi

kita semua demi

membangun

Pilkada yang

berintegritas.

Sebuah titik temu

bersama untuk

melawan perilaku

korupsi. Ayo kita

buktikan bahwa

kita bisa

melakukannya

dan mencetak

sejarah bersama”.

1) Demi terwujudnya

Tangsel Kota Cerdas,

Berkualitas, dan Berdaya

Saing Berbasis

Teknologi dan Inovasi.

Mari beri dukungan

kepada pasangan calon

nomor urut 3. (Teknik

propaganda glittering

generalities)

2) “Demi mewujudkan

Kota Tangsel yang

cerdas, berkualitas, dan

berdaya saing berbasis

teknologi informasi,

Airin telah menyusun

program prioritas. Ini

semua merupakan

penjabaran keinginan

masyarakat selama ini,

jadi visi misi saya ini

adalah visi misi

masyarakat, harapan,

dan keiginan masyarakat

untuk tinggal di Tangsel

dengan suasana yang

aman, nyaman, damai,

dan ramah lingkungan,

serta terbukanya

lapangan pekerjaan

untuk masyarakat”.

(Teknik propaganda

glittering generalities)

2 Transfer 1) “Rakyat butuh

pemimpin yang - 1) “Wakil Sekjen DPD

Forkabi Kota Tangsel,

Page 123: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

111

bisa membuat

mereka makan 3x

sehari dengan

gizi yang baik

tanpa harus

berhutang”.

Pasangan ini

menggunakan

cara simbolik,

yakni

menampilkan

foto sosok

Prabowo.

Irvan, melihat dan

merasakan banyak karya

nyata selama lima tahun

Airin-Benyamin

memimpin Kota

Tangsel”. (Teknik

propaganda testimonials)

2) Ketua Komunitas

Pergerakan Wanita Kota

Tangsel yang

mengatasnamakan

dirinya Pasukan

Perempuan Pendukung

Airin (Papera), Munifah

Umar, Airin merupakan

simbol dari ketegaran

kaum perempuan. “Airin

pemimpin yang sangat

memperhatikan kaum

perempuan dan

memperjuangkan

aspirasi kami, sehingga

tingkat kejahatan

maupun kekerasan

terhadap perempuan di

Kota Tangsel terbilang

minim”. (Teknik

propaganda testimonials)

3) Menurut Bang Ben,

selaku Wakil Walikota,

“saya sangat apresiatif

kepada Gubernur Banten

Rano Karno yang sudah

memberikan kami izin

cuti untuk mengikuti

kegiatan tahapan

Pilkada. Gubernur

merestui kami untuk

mengambil izin cuti,

dengan sistem yang

tidak meninggalkan

rakyat. Kami diberi

waktu secara bergantian

untuk melakukan cuti

kerja. Gubernur sangat

memahami kondisi

kami, sehingga

pelayanan menjadi

prioritas dalam sebuah

pemerintahan, ini juga

membantu agar proses

pemerintahan tetap

Page 124: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

112

berjalan”. (Teknik

propaganda testimonials)

3 Card stacking 1) “Ikhsan Modjo

berhasil meraih

gelar doktor di

bidang ekonomi

dari University of

Melbourne,

Australia. Latar

belakang

keilmuan yang

dimiliki Ikhsan

dapat

berkontribusi

pada produk

kebijakan-

kebijakan yang

tak sekedar

populer, tetapi

juga berlandaskan

riset”.

2) “Apalagi Ibu

Elvier adalah

seorang dokter

yang sangat

paham bagaimana

mengelola

kesehatan

masyarakat

Tangsel secara

baik dan benar”.

1) Airin dalam dialog

terbuka dengan

masyarakat di

Kecamatan Setu

dihadapan relawan Pro

Airin (Pro-Ar) memutar

film pendek yang berisi

beberapa poin program

yang sudah berhasil

direalisasikan, seperti

kesehatan gratis,

pembangunan

infrastruktur, serta

banyak prestasi yang

telah diraih oleh Kota

Tangsel.

“Sejak September 2012 telah

dimulai pelayanan

kesehatan gratis bagi

seluruh warga Tangsel di

seluruh Puskesmas,

hanya dengan

menunjukkan e-KTP

Tangsel”.

“Pembangunan jalan raya

Ciater Raya menuju

BSD dan sekitarnya,

Simpang Maruga, dan

Jembatan Ciater,

mengurai kemacetan

kota”.

“Pada bidang pendidikan,

Airin telah melakukan

pembebasan SPP dan

DSP melalui Bantuan

Operasional Daerah

(BOSDA dari tahun

2011-2015)”.

“APBD awalnya pada tahun

2011 hanya 1,532 triliun

naik menjadi 2,843

triliun di tahun 2015”.

(Teknik propaganda

bandwagon technique)

2) “Ikatan Batak Muslim di

Tangsel berikan gelar

Boru Namora ‘Wanita

Berkarisma’ kepada

Airin Rachmi Diany”.

(Teknik propaganda

bandwagon technique)

Page 125: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

113

3) Setya Lencana Karya

Setya X Tahun: sebuah

penghargaan atas pretasi

kerja selama 10 tahun

tanpa cacat yang

diberikan oleh Presiden

(SK Presiden) kepada

Benyamin Davnie tahun

2003. (Teknik

propaganda bandwagon

technique)

4 Using all forms of

persuations

1) “Bagi-bagi uang

untuk rakyat

Tangsel. Kita

ingin APBD

untuk rakyat

Tangsel. APBD

bukan buat

pemain proyek,

bukan buat

golongan”.

2) “Tekad kami:

tidak ada jalan

rusak lebih dari

tujuh hari di

Tangsel. Tidak

peduli itu jalan

negara, provinsi

atau daerah”.

3) “Rumah sakit

tanpa kelas”.

4) “Menyediakan

transportasi yang

murah, aman dan

nyaman.

Pembangunan

sebuah city loop

berupa LRT yang

akan mengelilingi

tujuh kecamatan

di Kota Tangsel”.

- 1) Kerjasama dengan KPK,

Tangsel akan bentuk unit

pengendalian gratifikasi.

Airin mengatakan,

kedepannya Pemkot

Tangsel akan

berkoordinasi dengan

KPK dalam membentuk

unit pengendalian

gratifikasi. “Kita

menyambut baik

kerjasama yang

dibangun KPK, kita

akan buat unit

pengendalian

gratifikasi”. (Teknik

propaganda using all

forms of persuations)

Pada tabel 4.6. merupakan kutipan kalimat dalam postingan dari kandidat

lawan yang masuk ke dalam teknik-teknik propaganda, tetapi peneliti tidak

Page 126: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

114

menemukan kategori teknik propaganda name calling, testimonials, bandwagon

technique, dan reputable mouthpiece.

Dalam kutipan kalimat, “Semasa menjadi konsultan dan penasehat di berbagai

lembaga, tidak ada red flag issue mengenai Ikhsan Modjo. Demikian juga dengan

Claudia, sebagai pebisnis Claudia tahu benar bahwa hal-hal berbau fraud hanya

akan membawa keuntungan sesaat namun membawa kerugian jangka panjang”.

Semua label positif ini tidak alamiah, melainkan dikonstruk, seolah-olah baik. Hal

tersebut masuk dalam kategori teknik propaganda glittering generalities, di mana

digunakan untuk menonjolkan propagandis atau menyanjung dirinya dalam hal ini

tertuju pada pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia. Lalu, dicounter oleh Airin-

Benyamin dengan ungkapan kalimat “Demi terwujudnya Tangsel Kota Cerdas,

Berkualitas, dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi dan Inovasi. Mari beri

dukungan kepada pasangan calon nomor urut 3”. Menjadi salah satu ciri teknik

propaganda glittering generalities ini, seolah mengklaim dengan memilih Airin-

Benyamin maka terwujud Tangsel akan mejadi kota cerdas, berkualitas, dan

berdaya saing berbasis teknologi dan inovasi.

Pada kolom kutipan kalimat selanjutnya, “Rakyat butuh pemimpin yang bisa

membuat mereka makan 3x sehari dengan gizi yang baik tanpa harus berhutang”.

Dengan menggunakan cara simbolik, yakni menampilkan foto sosok Prabowo.

Masuk dalam kategori teknik propaganda transfer, karena memakai pengaruh

seseorang atau tokoh yang berwibawa yang mempunyai maksud agar komunikan

terpengaruh secara psikologis terhadap apa yang dipropagandakan. Sedangkan,

pihak Airin-Benyamin mengcounter dengan teknik propaganda testimonials yang

Page 127: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

115

terlihat pada kutipan kalimat, “Wakil Sekjen DPD Forkabi Kota Tangsel, Irvan,

melihat dan merasakan banyak karya nyata selama lima tahun Airin-Benyamin

memimpin Kota Tangsel”. Peneliti temukan penggunaan perkataan (testimoni) dari

kelompok terkemuka yakni Forkabi untuk menguntungkan posisi Airin-Benyamin.

Kalimat tersebut seolah menganggap hanya pasangan Airin-Benyamin lah yang

didukung oleh Forkabi.

Pada kolom kutipan kalimat selanjutnya, “Ikhsan Modjo berhasil meraih gelar

doktor di bidang ekonomi dari University of Melbourne, Australia. Latar belakang

keilmuan yang dimiliki Ikhsan dapat berkontribusi pada produk kebijakan-

kebijakan yang tak sekedar populer, tetapi juga berlandaskan riset”. Masuk dalam

kategori teknik propaganda card stacking, di mana Ikhsan Modjo menonjolkan hal-

hal atau segi baiknya saja, sehingga publik hanya melihat satu sisi saja. Sedangkan,

Airin-Benyamin mengcounter dengan menggunakan teknik propaganda

bandwagon. Terlihat pada kutipan kalimat, “Pada bidang pendidikan, Airin telah

melakukan pembebasan SPP dan DSP melalui Bantuan Operasional Daerah

(BOSDA dari tahun 2011-2015)”. Karena peneliti temukan penggunaan kalimat

yang menggembar-gemborkan sukses yang telah dicapai oleh Airin Rachmi Diany.

Terakhir, pada kolom kutipan kalimat, “Bagi-bagi uang untuk rakyat Tangsel.

Kita ingin APBD untuk rakyat Tangsel. APBD bukan buat pemain proyek, bukan

buat golongan”. Masuk dalam kategori teknik propaganda using all forms of

persuations, karena Ikhsan Modjo-Li Claudia menjanjikan akan bagi-bagi uang

APBD untuk rakyat jika pasangan ini menang dan teknik ini digunakan untuk

membujuk dengan ‘iming-iming’ tertentu. Airin-Benyamin pun mengcounternya

Page 128: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

116

dengan mengatakan “Kita menyambut baik kerjasama yang dibangun KPK, kita

akan buat unit pengendalian gratifikasi”. Pernyataan tersebut digunakan untuk

menarik simpati masyarakat guna menepis isu korupsi yang menerpa Airin.

Pada media Twitter, peneliti juga menemukan teknik-teknik propaganda yang

dilontarkan oleh kedua kandidat lawan, yaitu Ikhsan Modjo-Li Claudia dan Arsid-

Elvier kepada Airin-Benyamin dalam Pilkada Tangsel 2015. Berikut tabel teknik-

teknik propaganda yang ditemukan dalam postingan Ikhsan Modjo-Li Claudia dan

Arsid-Elvier beserta counter issue yang dilakukan Airin-Benyamin di Twitter pada

27 Agustus - 5 Desember 2015:

Tabel 4.7.

Teknik Propaganda dan Counter Issue Airin-Benyamin

di Twitter pada 27 Agustus - 5 Desember 2015

No. Teknik Propaganda Kultwit dari Kandidat Lawan Counter Issue Airin-

Benyamin Ikhsan-Li Claudia Arsid-Elvier

1 Name calling 1) “Komitmen Ikhsan

Modjo Anti Korupsi

dan Li Claudia Anti

Budaya Keluarga

Koruptor di

Tangsel”.

2) “Sudah saatnya

Tangsel bersih dari

birokrat korup dan

dinasti yang korup.

Saatnya Tangsel

berbenah dan

pemimpin yang

layak

@IkhsanLiClaudia”.

3) “Jumlah

pengangguran di

Tangsel mencapai

54,82%, angka ini

akan terus

bertambah seiring

dengan krisis

ekonomi dan masih

bercokolnya rezim

dinasti koruptor”.

- 1) Pilkada Tangsel, Haji

Yoyo (sapaan akrab Adi

Sunaryo Tokoh Sentral

Timses Arsid)

deklarasikan dukung

Airin Rachmi Diany-

Benyamin Davnie pada

Pilkada Tangsel 2015.

(Teknik propaganda

testimonials)

2) “Forkabi melihat dan

merasakan banyak karya

nyata dari Airin-

Benyamin selama

memimpin Tangsel”.

(Teknik propaganda

testimonials)

Page 129: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

117

2 Card stacking 1) “Track record

Ikhsan Modjo

sebagai ekonom

dan Li Claudia

sebagai pengusaha

merupakan

pasangan ideal

untuk memimpin

Tangsel”.

2) Menurut warga:

perbaikan jalan

hanya tambal

sulam, jalan tanpa

drainase. “Pemkot

Tangsel juga

menghindar dengan

kerap mengatakan

bahwa perbaikan

jalan tanggung

jawab provinsi”.

3) Kemiskinan

meningkat, korupsi

merajalela,

pengangguran naik,

infrastruktur

banyak yang rusak.

Tangsel berbenah.

- 1) “Tangsel di bawah

kepemimpinan

@airinrachmi dan

@benyamindavnie

kembali meraih

penghargaan Kota

Layak Anak 2015 oleh

Presiden RI tahun

2015”.

Piagam Penghargaan

Kepala Kementerian

Agama Banten atas

Kepeduliannya terhadap

Pembangunan di Bidang

Pendidikan Agama dan

Keagamaan 2015.

Penghargaan Satya Lencana

Pembangunan dan Satya

Lencana Wira Karya

oleh Presiden RI

@Jokowi pada

Peringatan Harganas

XXII tahun 2015.

(Teknik propaganda

bandwagon technique)

2) “Alhamdulillah hari ini

Tangsel adalah mitra

@KPK_RI untuk soal

pengawasan birokrasi.

Ini merupakan prestasi

yang tak banyak daerah

lain lakukan”. (Teknik

propaganda bandwagon

technique)

3) “Penghargaan Kota

Sehat dari Kemenkes

merupakan kado

istimewa pada HUT

Tangsel ketujuh”.

(Teknik propaganda

bandwagon technique)

3 Using all forms of

persuations

1) “Pembebasan biaya

pendidikan secara

menyeluruh sampai

level SMA tanpa

tedeng aling-aling”.

2) “Peningkatan asupan

gizi bagi peserta

didik miskin.

Dengan pemberian

susu dan telur gratis

- 1) “Peningkatan kualitas

SDM dalam

menghadapi MEA

melalui program

pendidikan,

entrepreneur, pelatihan

Bahasa Asing dan

Komputer secara gratis

di setiap kelurahan.

Serta, peningkatan

bantuan beasiswa

Page 130: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

118

seminggu sekali di

SD Negeri”.

3) “Lewat APBD kita

siapkan program gas

rakyat yang

harganya 40% lebih

rendah dari harga

gas tabung”.

4) “Pembangunan

PDAM Tangsel, bagi

daerah yang terkena

dampak kekurangan

air bersih selama

masa transisi”.

5) “Pembangunan

trotoar dan jalur

hijau untuk pejalan

kaki, dan

pembentukkan

Satgas khusus jalan

yang memastikan

tidak ada jalan rusak

di Tangsel lebih dari

tujuh hari”.

miskin, BOSDA, dan

bantuan sosial raskin”.

(Teknik propaganda

using all forms of

persuation)

2) “Melanjutkan program

pelayanan kesehatan

gratis bagi pemegang

KTP Tangsel di seluruh

puskesmas Tangsel

yang telah dimulai sejak

2012”. (Teknik

propaganda using all

forms of persuation)

Pada tabel 4.7. merupakan kutipan kalimat dalam kultwit dari kandidat lawan

yang masuk ke dalam teknik-teknik propaganda, tetapi peneliti tidak menemukan

kategori teknik propaganda glittering generalities, transfer, bandwagon technique,

dan reputable mouthpiece.

Dalam kolom kutipan kalimat, “Komitmen Ikhsan Modjo Anti Korupsi dan Li

Claudia Anti Budaya Keluarga Koruptor di Tangsel”. Tweet tersebut masuk dalam

kategori teknik propaganda name calling, karena terdapat pemberian sebutan buruk

‘Keluarga Koruptor’ untuk menunjuk pada pasangan Airin-Benyamin. Hal ini

dimaksudkan untuk menjatuhkan atau menurunkan derajat kandidat lawan

politiknya. Sedangkan, Airin-Benyamin mengcounternya dengan teknik

propaganda testimonials, seperti pada kutipan kalimat Pilkada Tangsel, Haji Yoyo

Page 131: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

119

(sapaan akrab Adi Sunaryo Tokoh Sentral Timses Arsid) deklarasikan dukung Airin

Rachmi Diany-Benyamin Davnie pada Pilkada Tangsel 2015. Lebih lanjut, Haji

Yoyo menuturkan, “Dari hasil penglihatan dan pengamatan saya Airin-Benyamin

selama lima tahun belakang sudah bekerja sangat keras dan hasilnya sangat bagus”.

Syarat dari testimonials sendiri dilakukan oleh public figure atau tokoh terkenal

yang memiliki otoritas dan prestise sosial tinggi sehingga mampu memengaruhi

pikiran khalayak. Tokoh dalam tweet tersebut adalah Haji Yoyo bersama 25 orang

relawan Arsid yang justru mendeklarasikan untuk memenangkan Airin-Benyamin.

Pada kolom kutipan kalimat selanjutnya, “Track record Ikhsan Modjo sebagai

ekonom dan Li Claudia sebagai pengusaha merupakan pasangan ideal untuk

memimpin Tangsel”. Masuk dalam kategori teknik propaganda card stacking,

karena hanya menonjolkan segi positifnya saja dan seolah mengklaim bahwa hanya

Ikhsan Modjo-Li Claudia saja yang merupakan pasangan ideal untuk memimpin

Tangsel dengan menafikan sisi buruknya. Sedangkan, pasangan Airin-Benyamin

mengcounternya dengan menggembar-gemborkan kesuksesan yang telah dicapai

sewaktu masa jabatannya yang masuk dalam kategori teknik propaganda

bandwagon. Terlihat pada kutipan kalimat, “Tangsel di bawah kepemimpinan

@airinrachmi dan @benyamindavnie kembali meraih penghargaan Kota Layak

Anak 2015 oleh Presiden RI tahun 2015”. Memberi kesan bahwa banyak prestasi

yang sudah dicapai oleh pasangan ini demi meyakinkan khalayak agar gagasannya

bisa diterima dan banyak orang yang akan ikut serta dalam gagasan ini.

Terakhir, pada kolom kutipan kalimat, “Pembebasan biaya pendidikan secara

menyeluruh sampai level SMA, tanpa tedeng aling-aling”. Masuk dalam kategori

Page 132: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

120

teknik propaganda using all forms of persuations, karena menjanjikan kepada

masyarakat nantinya bisa mengenyam pendidikan gratis sampai level SMA jika

Ikhsan Modjo-Li Claudia menang. Tidak mau kalah, pasangan Airin-Benyamin

juga memberi iming-iming yang terlihat pada tweet dalam kutipan kalimat,

“Peningkatan kualitas SDM dalam menghadapi MEA melalui program pendidikan,

entrepreneur, pelatihan Bahasa Asing dan Komputer secara gratis di setiap

kelurahan”. Hal ini dimaksudkan untuk membujuk dan mendapatkan simpati

masyarakat.

Page 133: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

121

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tim Koordinator Counter Issue dan Tim Media Airin-Benyamin pada

Pilkada Tangsel 2015 memanfaatkan media Facebook dan Twitter sebagai

medium penyampaian visi dan misi, sosialisasi program kampanye,

sosialisasi figur atau sosok dari Airin-Benyamin, serta membangun isu-isu

politik. Tentu masing-masing Tim Sukses memiliki strategi yang berbeda

dalam menanggapi isu negatif di media sosial. Bagi Tim Koordinator

Counter Issue dan Tim Media Airin-Benyamin pun peran media sosial

dinilai sangat efektif dan efisien. Tim Airin-Benyamin beralasan

penggunaan media sosial dipilih untuk sasaran pemilih di kawasan

perkotaan, di mana kultur masyarakatnya sudah modern. Berbeda dengan

tradisional yang dominannya ada di wilayah yang kecenderungannya

masyarakat lokalnya itu masih tinggi jumlahnya. Karena salah satu ciri

masyarakat tradisional itu masih adanya unsur sistem ketokohan. Salah

satu optimasi media sosial ini, untuk menjangkau generasi tekno (pemilih

pemula), dan juga masyarakat urban yang misalnya ber-KTP di Tangsel

tetapi bekerja di Jakarta yang tidak terkena sosialisasi optimal, di sinilah

membuktikan bahwa media sosial memang sudah menjadi genre

komunikasi politik kini yang harus mengoptimasi media sosial.

2. Isu-isu yang berkembang di Facebook dan Twitter pada Pilkada Tangsel

2015 pada kurun waktu 27 Agustus - 5 Desember 2015 adalah isu korupsi

Page 134: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

122

yang menempati top ranking issue. Di Twitter isu korupsi mencapai angka

50,85 persen dan di Facebook mencapai angka 34,48 persen. Kedua adalah

isu ekonomi dan kesejahteraan, yang ada pada media Facebook yang

mencapai angka 20,69 persen. Ketiga ditempati oleh tiga macam isu

sekaligus, yaitu isu pembangunan infrastruktur, isu kesehatan, dan isu

lingkungan hidup yang ada di Facebook dan ketiga-tiganya mencapai

angka 10,34 persen. Pasangan Airin-Benyamin diidentikkan dengan isu

korupsi dan dinasti politik oleh lawan politiknya. Meski lawan politiknya

tidak langsung menyebut nama dalam postingan dan tweetan mereka,

namun gelombang isu tersebut seakan tercitrakan pada sosoknya.

3. Strategi counter issue yang dilakukan Tim Koordinator Counter Issue dan

Tim Media Airin-Benyamin dalam menanggapi isu negatif yang

berkembang di Facebook dan Twitter pada Pilkada Tangsel 2015 yang

dipakai adalah attack dan defense. Dari segi waktu, pihak Tim Media

Airin-Benyamin tidak menentukan waktu pengelolaan Facebook dan

Twitter, dalam artian bebas kapan saja tidak terikat waktu. Jika diserang

dan diperlukan sikap ofensif, maka akan dipilih bobot isu yang seimbang

untuk balik menyerang. Di mana media sosial digunakan untuk merespon

hal-hal yang sifatnya aktual. Aktual maksudnya di sini apa yang terjadi

akan dijawab langsung, tidak merumuskan agenda setting yang terlalu

sistematis dalam melemparkan isu, artinya karena kemarin lebih banyak

penyerangan dari kandidat lawan sehingga kemudian Tim Media Airin-

Benyamin harus mengcounter dengan cara-cara menjawab isu-isu aktual

Page 135: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

123

yang dilemparkan oleh teman-teman Tim Media yang lain. Tetapi, baik

dari Koordinator Counter Issue dan Tim Media Airin-Benyamin yang

telah diwawancarai, keduanya menjawab pada kampanye Pilkada Tangsel

kemarin lebih banyak menggunakan sikap defensif karena ingin fokus

untuk sosialisasi figur dan penyampaian program-program kampanye,

serta tidak ingin terlalu terporsir hanya untuk head to head mengcounter

negative issue saja. Secara keseluruhan, Tim Media ini dibagi menjadi dua,

yaitu orang yang merumuskan isu dan orang yang mendistribusikan isu.

Tim Airin-Benyamin telah memprediksi isu-isu yang akan menyerang

kandidat yang diunggulkannya, maka dari itu Tim Airin-Benyamin pun

sudah memiliki persiapan jawaban untuk menangkal isu negatif dari lawan

politik. Dalam pembalikkan isu, Tim Airin-Benyamin melakukannya

secara tentatif tergantung peta isu di lapangan. Terkadang Tim Airin-

Benyamin hanya mendiamkan isu negatif tersebut, setelah dua minggu isu

reda (cooling down) misalnya, strategi terakhir yang dilakukan adalah

membuat isu tandingan.

B. Kritik dan Saran

Sebenarnya dari ketiga kandidat Pilkada ini seluruhnya telah memiliki

akun resmi media sosial yang digunakan sebagai media berkomunikasi

dengan masyarakat. Namun, mayoritas kandidat Pilkada tersebut tidak

memanfaatkan media sosial mereka untuk menjaring aspirasi masyarakat.

Hal ini diindikasikan dengan tidak adanya sejenis forum opini pada hampir

Page 136: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

124

semua media sosial kandidat Pilkada tersebut. Kalaupun ada, forum ini

ternyata lebih banyak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, bahkan

cenderung isinya berisi dari akun-akun yang sengaja dibuat sebagai

provokator.

Jika sifat interaktif situs web cenderung rendah karena hanya digunakan

untuk ajang kampanye yang mengekspos berita-berita yang ‘baik-baik’ saja

tentang kandidat politik, lalu bagaimana dengan media sosial Facebook dan

Twitter? Jika melihatnya dari berbagai sudut pandang positif potensi media

baru sebagai sarana demokratisasi, idealnya Facebook dan Twitter mampu

menjadi media alternatif dengan kemampuan signifikan dalam menampung

dan menyalurkan aspirasi rakyat.

Namun, tampaknya politisi Indonesia dewasa ini sedang terkena demam

politik pencitraan. Meskipun banyak permasalahan yang muncul yang perlu

ditangani oleh pemerintah, kadang pemerintah kerap mengambil kebijakan

yang tidak populer, yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Facebook

dan Twitter yang digunakan oleh kandidat Pilkada ternyata isinya tidak

lebih dari link situs yang mereka miliki, yang hanya digunakan untuk

mengekspos hal-hal yang positif saja mengenai figur kandidat Pilkada.

Mayoritas transaksi informasi yang terjadi di sana didominasi oleh

berbagai postingan yang disampaikan oleh simpatisan partai politik atau

kandidat politik. Selain itu, sewaktu Pilkada Tangsel 2015 kemarin, media

sosial cenderung digunakan sebagai media untuk melontarkan sesuatu yang

berkonotasi negatif kepada lawan politiknya, misalnya sindiran terhadap

Page 137: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

125

pasangan lawan politiknya yang kebetulan mempunyai rekam jejak buruk

karena terkenal dengan isu negatif yang menerpanya, yaitu isu korupsi dan

dinasti politiknya. Seharusnya Facebook dan Twitter dengan sifat

interaktifnya yang lebih tinggi dibandingkan situs web, selain untuk strategi

dalam mengcounter issue, seharusnya mampu dimanfaatkan oleh politisi

untuk menjaring aspirasi rakyat mengenai permasalahan bangsa yang

krusial untuk ditangani dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat

yang seharusnya bisa mereka jaring melalui media sosial tersebut.

Page 138: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

126

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa, 1993.

Arifin, Anwar. Komunikasi Politik: Filsafat, Paradigma, Teori, Tujuan, Strategi,

dan Komunikasi Politik Indonesia. Jogjakarta: Graha Ilmu, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rinekha Cipta, 2002.

Cangara, Hafied. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2013.

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2014.

Dijk, Van. The Network Society. London: Sage Publication Ltd, 2006.

Djohan, Djohermansyah., dan Made Suwandi. Pilkada Langsung: Pemikiran dan

Peraturan. Jakarta: IIP Press, 2005.

Edwin, Donni, et al. Pilkada Langsung: Demokratisasi Daerah dan Mitos Good

Governance, dalam Koleksi Pustaka Pribadi Cecep Effendi. Jakarta:

Partnership, 2005.

Fatoni, Abdurrahman. Metodologi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi.

Jakarta: PT Rinekha Cipta, 2006.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara 2013.

Heryanto, Gun Gun., dan Ade Rina Farida. Komunikasi Politik. Ciputat: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Heryanto, Gun Gun. Komunikasi Politik: Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2013.

Hikmat, Mahi M. Komunikasi Politik: Teori dan Praktek dalam Pilkada

Langsung. Bandung: PT Simbiosa Rekatama Media, 2010.

Jankowski, Nicholas W. Creating Community with Media, dalam Leah A.

Liverouw dan Sonia Livingstone (Ed). The Handbook of New Media.

London: Sage Publications Ltd, 2006.

Junaedi, Fajar. Komunikasi Politik: Teori, Strategi, dan Aplikasi di Indonesia.

Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2013.

Page 139: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

127

Kaplan, Andreas., dan Michael Haenlein. Users of the world, unite! The

Challenges and Oppurtunities of Social Media. Business Horizons,

2010.

Liverouw, Leah A., dan Sonia Livingstone. The Handbook of New Media.

London: Sage Publications Ltd, 2006.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung:

Rosdakarya, 2005

Mulyana, Dedi. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006

Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin,

1996

Nadzir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indah, 2005

Nasrullah, Rulli. Cyber Media. Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2013

Nurudin. Komunikasi Propaganda. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008

Panahi, Sirous, Jason Watson., dan Helen Partridge. Social Media and Tacit

Knowledge Sharing: Developing a Conceptual Model. World Academy

of Science Journal, 2012.

Ridwan. Statistika Untuk Lembaga dan Instansi Pemerintah/Swasta. Bandung:

Alfabeta, 2004.

Riewanto, Agust. Ensiklopedia Pemilu. Wonogiri: Lembaga Studi Agama dan

Budaya, 2007.

Rojak, Abdul., dan Istijar Nusantara. Sejarah Berdirinya Kota Tangerang Selatan.

Tangerang Selatan: Green Komunika, 2010.

Stake, Robert E. “Studi Kasus”, dalam Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln

(Ed). Handbook of Qualitative Reasearch. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009.

Soesanto, Astrid S. Komunikasi Sosial di Indonesia. Jakarta: Bina Cipta, 1980.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif: Research and Development.

Bandung: Alfabeta, 2007.

Triputra, Pinckey. Digital Natives: Pemahaman dan Sikap Mengenai Hak Cipta

dan Kreativitas Digital, dalam Jurnal Komunikasi Indonesia. Volume

Page 140: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

128

III. Nomor 1. Depok: Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014.

Venus, Antar. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2009.

Referensi Tambahan

Anthony Mayfield. What is Social Media? (Online resource:

http://www.icrossing.co.uk/fileadmin/uploads/eBooks/What_is_Social_

Media_iCrossing_ebook.pdf), 2007, page 5.

Badan Pusat Statistik. Indikator Ekonomi Kota Tangerang Selatan Tahun 2015.

(Online resource:

https://tangselkota.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Indikator-Ekonomi-

Kota-Tangerang-Selatan-Tahun-2015.pdf), 2015, h. 27.

Badan Pusat Statistik. Indikator Kesejahteraan Kota Tangerang Selatan Tahun

2015. (Online resource:

https://tangselkota.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Indikator-

Kesejahteraan-Rakyat-Kota-Tangerang-Selatan-Tahun-2015.pdf), 2015,

h. 49.

Cleveland Ferguson. “The Politics of Ethics and Elections”, diakses dari

http://www.law.fsu.edu/journals/lawreview/frames/242/fergram/html

pada 2 Maret 2016, Pukul 21:20 WIB.

Deny Irawan. “Hasil Quick Count di Tangsel Unggulkan Airin”, Charta Politika,

diakses dari http://metro.sindonews.com/ pada 22 Desember 2015,

pukul 13:27 WIB.

Diakses dari https://www.facebook.com/AirinRachmiDiany.BenyaminDavnie/

pada 31 Mei 2016, pukul 18:40 WIB.

Diakses dari https://www.facebook.com/AirinRachmiDiany.BenyaminDavnie/

pada 31 Mei 2016, pukul 18:40 WIB.

Diakses dari www.tangerangselatankota.go.id pada 31 Mei 2016, pukul 17:52

WIB.

Diakses dari ruangantara.org pada 31 Mei 2016, pukul 22:20 WIB.

Joniansyah Hardjono. “Isu Korupsi Gerus Elektabilitas Airin, tapi Tetap Teatas”,

diakses dari haji.tempo.co pada 8 Juni 2016, pukul 23:42 WIB.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Keminfo. https://kominfo.go.id pada 10 Mei

2016, pukul 1:21 WIB.

Page 141: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

129

KPUD Kota Tangerang Selatan. “Penetapan Hasil Suara di Kota Tangerang Selatan”,

diakses dari http://www.kpud.go.id pada 2 Maret 2016, pukul 11:30 WIB.

Riwayat Hidup Airin. Diakses dari www.kpud-tangsel.go.id pada tanggal 16

Maret 2016, pukul 2:57 WIB.

Riwayat Hidup Benyamin. Diakses dari www.kpud-tangsel.go.id pada tanggal 16

Maret 2016, pukul 2:59 WIB.

Vin Crosbie, 2002. What is New Media? Terarsip di

http://www.sociology.org.uk/as4mm3a.doc pada 13 April 2016, pukul

14:11 WIB.

We Are Social. Top Active Social Platform. Diakses dari

http://www.wearesocial.sg pada tanggal 3 Maret 2016, pukul 13:20

WIB.

Skripsi

Amalia, Komunikasi Politik Pasangan Hj. Airin Rachmi Diany dan Drs. H.

Benyamin Davnie dalam Pilkada Tangsel Tahun 2011, Skripsi S1 Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011.

Ryan Rifqi Nugroho, Teknik-Teknik Propaganda di Twitter Pasangan Jokowi-Ahok

dan Foke-Nara pada Pemilukada DKI Jakarta, Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Sonny Majid Daeng Taran, BSD Serpong, 24 April 2016.

Wawancara dengan Rudy Gani, Pamulang 2, 27 April 2016.

Page 142: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

LAMPIRAN

Bersama Sonny Majid Daeng Taran

Bersama Rudy Gani

Page 143: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

WAWANCARA

Nama Informan : Sonny Majid Daeng Taran, M. Si.

Jabatan Informan : Tim Koordinator Counter Issue dan Juru Bicara Airin

Rachmi Diany

Tanggal dan Waktu : 24 April 2016, 11:26 WIB.

1. Isu di sektor apa saja yang diekspos serta dianggap Timses sebagai isu

positif (yang potensial) bagi pasangan AMIN demi membangun opini

positif kepada publik?

Yang paling banyak dituduhkan ke Pasangan AMIN ini lebih pada ke

beberapa kasus korupsi; korupsi yang menjerat suaminya, korupsi di

internal Pemda Tangsel yang kasus Alat Kesehatan, dan pembangunan

Puskesmas, serta akumulasi dari dua item itu. Maka pihak lawan politik

membangun pencitraan bahwa Pasangan AMIN ini dicap sebagai keluarga

koruptor.

2. Kapan waktu yang tepat bagi Timses melakukan pembalikkan isu yang

menyerang pasangan AMIN? Apakah menunggu respon masyarakat reda

terhadap isu negatif yang terlanjur berkembang tersebut atau malah

membalasnya dengan isu positif?

Mengalihkan isu yang lebih besar. Kalau isu Pilkada itu kan’ selalu isu yang

menarik tentang isu kampanye negatif antar calon, perseteruan

penyelenggara Pilkada dengan kandidat. Kalau momentum konflik yang

kita anggap itu konflik antara penyelenggara dengan salah satu pasangan

Page 144: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

calon, maka itu bisa dimanfaatkan jadi mereka waktunya terporsir kesana.

Kalau batas waktu yang ditanya itu sifatnya tentatif, kalau misalnya ada

yang seminggu, ada yang dua minggu, bahkan ada yang dua minggu off

dahulu isunya kemudian melonjak lagi dengan tematik yang baru, misalnya

isu Alkes kemudian tiba-tiba isu keluarga koruptor, itu membangun isunya

tidak bersamaan, seakan menjadi stok isu. Disimpan satu, yang satu tidak

mempan, keluarin lagi isu yang lainnya. Jadi waktu yang tepat untuk

pembalikkan isu itu sifatnya tentatif, tergantung dari gimana feeling Timses

untuk membaca peta isu di lapangan.

3. Dalam pandangan Timses AMIN ini pada Pilwalkot Tangsel 2015 kemarin,

kira-kira pasangan mana dari kandidat lawan yang lebih banyak menyerang

pasangan AMIN?

Kalau yang muncul ke ruang publik itu pasangan Ikhsan-Claudia, di medsos

juga mereka selalu menyerang. Tetapi kalau dari sisi gerak-gerak di tingkat

masyarakat langsung, bukan hal publisitas, itu sebenarnya pasangan Arsid-

Elvier yang lebih banyak nyerang. Itu sebabnya kita tidak mau terjebak pada

pertarungan isu politik di ruang publik atau di arena media sosial, koran

cetak maupun media elektronik lainnya, sementara kita lupa menghadapi

isu yang dibangun di tingkat masyarakat langsung oleh lawan politik

lainnya.

Pasangan Ikhsan-Claudia itu cenderung menyerang di tahapan awal,

sedangkan pasangan Arsid-Elvier muncul dalam penyerangan isu agak’

tinggi traffic-nya itu setelah masuk masa kampanye. Karena sudah pasti

Page 145: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

mereka sudah membentuk tim. Di masa kampanye ini lah akhirnya

pasangan AMIN diserang dari dua kandidat lain.

4. Dicelah mana biasanya kandidat lawan membuat isu negatif yang cenderung

merusak citra positif pasangan AMIN?

Kasus Pilkada kemarin, menurut kita tidak ada yang terlalu signifikan.

Karena ketika mereka mengangkat isu korupsi tetapi fakta hukum tidak

pernah membuktikan, maka itu bisa membalik image publik, bahwa Airin

ini adalah sosok yang diintimidasi, semenjak isu itu kita berpikirnya bahwa

isu korupsi adalah isu yang dibangun oleh lawan lebih kepada persoalan

skenario politik saja. Kalau ditanya celahnya itu kita melihatnya tidak ada,

itu bisa dilihat dari persentasi perolehan suara, harapan mereka kan’ suara

kita turun tetapi faktanya tidak. Ini yang kadang tidak disadari sama lawan

politik bahwa kadang isu hukum itu ada kalanya bisa digunakan untuk

skenario politik, tatapi ketika tidak ada suatu putusan hukum yang tetap atau

sah yang berbunyi Airin terlibat kasus korupsi. Akhirnya jadi berbalik,

malah publik merasa isu itu bohong hanya cara yang digunakan lawan

politik untuk menjatuhkan pasangan AMIN.

5. Terkait dengan isu, sekiranya ada atau tidak isu yang dianggap Timses

AMIN paling mengancam elektabilitas?

Tetap isu korupsi, kemudian pemanfaatan birokrasi karena AMIN

incumbent. Kadang birokrasi ini ada konflik di internal, itu bisa saja

dimanfaatkan oleh lawan politik. Secara garis besar hanya itu, tetapi kalau

hukum, Pilkada kemarin menghadapi isu pengembangan pembangunan

Page 146: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

infrastruktur itu agak’ redup, klimaksnya itu sewaktu penandatangan nota

kerjasama dengan KPK tentang supevisi keseluruhan SKPD bagaimana

membuat laporan keuangan yang baik, pengawasan pada saat tender, dan

lainnya. Hal tersebut menjadi titik klimaks, itu langsung grafiknya naik,

sewaktu AMIN menandatangani kemudian salah satu pejabat KPK juga

hadir akhirnya isu korupsi itu runtuh. Karena itu juga merupakan fakta

bahwa sosok AMIN transparan, tidak seperti yang dituduhkan. Akhirnya

pasca penandatanganan itu isunya menjadi berbalik ke isu pemanfaatan

birokrasi, karena mereka incumbent.

6. Mengapa Timses pasangan AMIN cenderung lebih memilih media sosial

dalam mensosialisasikan program kampanyenya pada Pilwalkot Tangsel

2015? Hal ini bermakna bagaimana Timses AMIN memanfaatkan media

sosial

Karena itu satu-satunya aplikasi publik yang bersentuhan langsung dengan

publik, karena koran harus beli repot. Jadi memang media sosial sudah

genre komunikasi politik kini harus menggunakan optimasi media sosial.

Kemudian sasaran pemilih di kawasan perkotaan, dimana kultur

masyarakatnya sudah modern, kalau tradisional kan dominannya ada di

wilayah yang kecenderungannya masyarakat lokalnya itu masih tinggi

jumlahnya, kenapa begitu? Karena salah satu ciri masyarakat tradisional itu

masih ada unsur sistem ketokohan. Salah satu optimasi media sosial, untuk

mengcover pemilih pemula generasi tekno, dan juga masyarakat urban yang

Page 147: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

misalnya masyarakat ber-KTP di Tangsel tetapi bekerja di Jakarta tidak bisa

sosialisasi optimal di sini kita menggunakan media sosial.

7. Komponen Timses yang mengelola media sosial dari kalangan mana saja?

Apakah random atau bagaimana?

Justru kita lebih melibatkan kalangan muda, misalnya mahasiswa. Karena

kalangan muda lebih fasih soal optimasi media sosial, lalu bagaimana

mereka membaca report di media sosial dan saran masukkan dari mereka

kemarin juga bermanfaat sekali. Karena macam saya ini kan’ bukan

generasi tekno, jadi skill saya lebih pada bagaimana counter propaganda

atau counter issue saja. Memang kemarin perkembangan di media sosial

kita jadikan suatu komponen untuk menyusun isu baru. Misalnya begini,

hampir semua kandidat di luar AMIN itu jarang menggarap isu kebutuhan

anak-anak muda. Kemarin saya dapat counter issue yang tematiknya anak

muda itu dari teman-teman yang tugasnya mengelola media sosial.

Sementara anak-anak muda ini harus dikasih pemahaman bahwa politik itu

penting, anak muda itu juga tidak boleh alergi terhadap politik. Salah satu

komponen yang kemarin kita sampai bikin analisis isu itu lebih banyak

input-an dari teman-teman muda yang kita gunakan, seperti dari komunitas

di Pamulang yang sangat optimal dalam menggunakan media sosial,

termasuk Airin juga punya gadget untuk memantau isu-isu yang

berkembang.

8. Apakah parpol pendukung juga ikut mensosialisasikan program kampanye?

Dan bagaimana caranya serta bentuknya jika ada?

Page 148: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Parpol lebih pada penjajak pendapat isu, cuman kemarin nentuin tema

terkait isu; pertama, membangun image keyakinan bahwa pasangan AMIN

menang. Kedua, tentang prediksi perolehan suara. Ketiga, tentang

pemaksilan jaringan partai sampai ke bawah. Jadi dengan parpol pendukung

lebih pada tiga item itu. Sekaligus membantah tuduhan kalau di internal

parpol pendukung itu pecah, jadi saya merotasi narasumber tidak hanya satu

partai. Misalnya hari ini saya ngobrol dengan ketua partai PPP, tentang

bagaimana kesiapan partai PPP dan keyakinan prediksi perolehan suara,

besoknya NasDem, besoknya lagi saya ngobrol dengan GolKar. Tetapi

memang orang parpol tidak terlalu terjun ke lapangan, karena di tengah

struktur orang parpol itu dikelilingi oleh tim-tim relawan yang dibentuk

untuk mensosialisasikan program kampanye ke bawah. Relawan juga kita

minta perkembangan isu yang lokalitas. Misalnya kecurangan black

campaign lawan, kapanpun relawan bisa melaporkan suatu kejadian yang

kita anggap itu bisa menjadi isu besar. Itu akhirnya menjadi bukti bahwa

kandidat lain yang menuduh pasangan AMIN curang ternyata mereka juga

melakukan hal yang sama. Jadi relawan di sini berperan sebagai penginput

informasi. Tetapi kadang kita juga turun ke bawah untuk wawancara tokoh

masyarakat.

9. Bagaimana strategi yang digunakan Timses AMIN dalam menangkal isu

negatif yang sudah terlanjur berkembang di tengah-tengah publik? Dalam

konteks ini khususnya strategi di media sosial Facebook dan Twitter

Page 149: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Kita menunggu isu baru atau runutan prediksi isu yang akan muncul dari isu

lama, itu saja yang kita respon, jadi ternyata menganalisis isu itu tidak hanya

membaca ‘A’ tetapi kita juga harus membaca ‘A1’, ‘A2’, dan seterusnya.

15 hari kemudian misalnya, apakah isu ini keluar, kalaupun iya setelah isu

sebelumnya sudah tersebar isu apa lagi yang akan keluar. Dari kesemuanya

itu sudah kita prediksi runutan isunya, dan biasanya benar apa yang sudah

kita prediksi dipadukan dengan feeling Timses. Pada intinya strategi yang

digunakan adalah defensif dibanding ofensif. Tetapi kalaupun diperlukan

usaha ofensif itu akan tetap dilakukan, dengan catatan ukuran skala yang

sama dengan isu yang digulirkan oleh lawan. Misalnya isu korupsi, berarti

kita mencari isu untuk menyerang lawan yang bobotnya sama atau bisa jadi

lebih besar, supaya isu negatif itu tenggelam. Ada orang melempar isu itu

untuk mengungkap isu yang lain, ada juga orang melempar isu itu

harapannya orang yang dituduhkan terpancing. Kalau Airin terpancing

maka dia tidak fokus pada persoalan sosialisasi figur, penguatan figur dia di

ruang publik, itu bisa terganggu. Memang kemarin kesepakatannya, AMIN

lebih fokus pada persoalan sosialisasi kefiguran, penyampain visi misi di

tingkat masyarakat, dan tetap menjalankan tugas sebagai Walikota di saat

tidak sedang cuti kampanye. Jadi memang seorang analis itu harus bisa

membaca itu, apakah isu ini hanya untuk memancing isu lain atau memang

sengaja isu dilempar supaya isunya besar, isu bisa menjadi besar karena

respon kita akhirnya bergulir panjang isunya. Ditarik garis besarnya, lebih

banyak bertahan dibanding menyerang. Karena pertimbangan kalau

Page 150: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 151: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

WAWANCARA

Nama Informan : Rudy Gani, S. I. Kom.

Jabatan Informan : Tim Media Airin-Benyamin

Tanggal dan Waktu : 27 April 2016, 11:59 WIB.

1. Posisi Bang Rudy di sini sebagai pemegang akun-akun pendukung pasangan

Airn-Ben atau malah pemegang akun resmi pasangan Airin-Ben?

Saya pemegang akun-akun pendukung pasangan Airin-Ben, termasuk

inisiatif saya sendiri membuat akun yang bernama @Saharani (Sahabat

Airin Rachmi Diany) di Twitter. Itu akun yang dibuat khusus untuk

menyampaikan informasi yang sebelumnya sudah direncanakan oleh tim,

dan itu hanya di media Twitter, sedangkan di media Facebook tidak dibuat.

Karena pada saat Pilkada kemarin, fokusnya memang dimainkan di media

Twitter, dan kita menilai Twitter lebih ramai dibandingkan dengan media

sosial yang lainnya. Karena saya menilai waktu itu pertarungan ada di

Twitter maka kemudian dibikin akun @Saharani. Jadi, memang saya

mengelola akun tersebut dan membuat agenda setting-nya ke depan isu-isu

apa saja yang dibangun tetapi itu hanya turunan dari rapat yang kita sudah

buat dengan tim, misal isunya adalah seperti ini dan meng-counter nya

dengan seperti ini.

2. Bang Rudy bagian dari Komunitas Tangsel Institut dan juga bagian dari Tim

Pengelola Media Sosial Airin-Ben, uraian job desk-nya seperti apa?

Saya mendapat kekhususan di wilayah media sosial dengan garapan fokus

ke pemilih pemula. Job desk saya; pertama lebih ke arah bagaimana

Page 152: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

mendistribusikan informasi. Kedua, merangkul teman-teman kalangan

muda khususnya di dunia media sosial. Artinya juga mencermati

perkembangan yang terjadi di kalangan muda Tangsel terkait dengan

Pilkada.

3. Bagaimana tim Airin-Ben dalam membangun wacana politik? Hasil kerja

atau target pencapaian Airin-Ben

Jadi begini, ada teknis rapat yang memang rutin dan dijadwalkan, serta ada

rapat yang fleksibel. Kita sebenarnya tidak masuk ke dalam struktur resmi,

jadi kita hanya menjadi bagian yang mendukung pasangan ini, bisa disebut

tim relawan yang mem-backing orang-orang struktur. Pola kerja kita

memang ketika ada berbagai persoalan terkait dengan Airin-Ben pada saat

itu biasanya metode kerja kita dengan berkomunikasi lewat grup dengan

pembagian tugas yang sudah dijelaskan dan disepakati dari awal, misalnya

ada bagian untuk meng-counter issue; terdiri dari orang yang merumuskan

isunya lalu mendistribusikan isu. Untuk Pilkada Tangsel 2015 kemarin, kita

lebih merespon hal-hal yang sifatnya aktual. Aktual maksudnya di sini apa

yang terjadi akan dijawab langsung, tidak merumuskan agenda setting yang

terlalu sistematis dalam melempakan isu, artinya karena kemarin lebih

banyak penyerangan dari kandidat lawan sehingga kemudian kita harus

meng-counter dengan cara-cara menjawab isu-isu aktual yang dilemparkan

oleh teman-teman tim media yang lain.

4. Dalam pengamatan Bang Rudy top ranking issue yang sering dikeluarkan

oleh kandidat lawan itu terkait dengan isu apa?

Page 153: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Masih soal korupsi, terutama suaminya dan dinasti politiknya. Sedangkan

yang keduanya lebih ke arah kinerja, seperti pembangunan infrastruktur dan

birokrasi karena Airin-Ben ini merupakan pasangan incumbent.

5. Lalu, kandidat mana yang menurut Bang Rudi paling banyak menggulirkan

usaha ofensif ke pasangan Airin-Ben?

Hampir dua-duanya sama, namun kalau bicara di media sosial baik

pasangan Arsid-Elvier dan Ikhsan-Claudia seimbang dalam menggulirkan

usaha ofensifnya.

6. Tim lebih memilih sikap defensif atau sikap ofensif?

Karena sifat responnya harus fleksibel, kembali lagi melihat kemarin

pasangan lawan memang sudah merencanakan mereka lebih tersistematis

dan mereka sudah menyiapkan stok isu, tetapi kita juga sudah melihat

bahwa paling terukurnya itu adalah isu yang akan mereka bangun adalah

tidak jauh dari isu korupsi dan isu kinerja karena memang status quo.

Artinya kita juga melihat pasti isu-isu yang terbangun itu sudah kita analisa

dari jauh-jauh hari. Sehingga ketika ada serangan yang muncul kita sudah

bisa meng-counter nya dengan cara menyampaikan apa-apa yang sudah kita

rencanakan juga. Bahkan kadang kala kita mengambil bahan-bahan yang

jauh-jauh hari sudah ada, maka kita tidak kesulitan untuk menjawab ketika

ada isu yang baru atau sebagainya. Karena praktis sebenarnya tidak ada isu

yang baru yang dilemparkan oleh kandidat lawan ke Airin-Ben, jadi intinya

memang sikap kita berimbang terkadang bertahan dan terkadang

Page 154: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 155: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

GAMBAR (FACEBOOK)

Postingan dari Ikhsan Modjo-Li Claudia (teknik propaganda glittering

generalities)

Page 156: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Postingan dari Arsid-Elvier (teknik propaganda glittering generalities)

Counter Issue Airin-Benyamin (teknik propaganda glittering generalities)

Page 157: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 158: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Postingan dari Ikhsan Modjo-Li Claudia (teknik propaganda transfer)

Counter Issue Airin-Benyamin (teknik propaganda testimonials)

Page 159: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 160: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 161: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Postingan dari Ikhsan Modjo-Li Claudia (teknik propaganda card stacking)

Postingan dari Arsid-Elvier (teknik propaganda card stacking)

Page 162: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Counter Issue Airin-Benyamin (teknik propaganda bandwagon)

Page 163: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Postingan dari Ikhsan Modjo-Li Claudia (teknik propaganda using all forms

of persuations)

Page 164: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 165: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Counter Issue Airin-Benyamin (teknik propaganda using all forms of

persuations)

Page 166: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

GAMBAR (TWITTER)

Kultwit dari Ikhsan Modjo-Li Claudia (teknik propaganda name calling)

Page 167: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 168: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Counter Issue Airin-Benyamin (teknik propaganda testimonials)

Page 169: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 170: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Kultwit dari Ikhsan Modjo-Li Claudia (teknik propaganda card stacking)

Page 171: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Counter Issue Airin-Benyamin (teknik propaganda bandwagon)

Page 172: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 173: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih
Page 174: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Kultwit dari Ikhsan Modjo-Li Claudia (teknik propaganda using all forms of

persuations)

Page 175: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih

Counter Issue Airin-Benyamin (teknik propaganda using all forms of

persuations)

Page 176: STRATEGI COUNTER ISSUE AIRIN RACHMI DIANY-BENYAMIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34031... · 2017. 2. 2. · korupsi. Terakhir, Tim Sukses Airin-Benyamin memilih