stimulasi elektrik transcutaneous menurunkan pemakaian ramifentanil dan
DESCRIPTION
anestesiTRANSCRIPT
Stimulasi elektrik transcutaneous titik akupunktur (TEAS) menurunkan pemakaian
ramifentanil dan mengurangi efek samping post op pada pasien
sinusotomi: Uji prospektif, acak, dan kontrol plasebo
H.Wang, Y. Xie, Q. Zhang, N. Xu, H. Zhong, H. Dong, L. Liu, T. Jiang, Q.Wang and L. Xiong
Department of Anesthesiology, Xijing Hospital, Fourth Military Medical University, Xi’an, 710032 Shaanxi Province, People’s Republic of China
British Journal of Anaesthesia 112 (6): 1075–82 (2014)Advance Access publication 26 February 2014
Pemakaian opioid lazim pada anestesi umum, namun memeiliki efek yang tidak menyenangkan nausea, muntah, Penurunan kesadaran : Pemulihan pasca operasi
lebih lambat
Latar belakang
Akupunktur dan tehnik sejenisnya, efektif dalam mengatasi nyeri akut dan kronik
Namun masih terdapat pertentangan dalam penelitian tentang akupunktur.
Beberapa uji klinik menunjukkan bahwa akupunktur tidak memiliki efek pada nyeri ataupun jumlah anelgesik post op pada thorakotomi, bedah abdomen dan ekstraksi molar.
Akupunktur
Penelitian lain, akupunktur atau EA memiliki potensi untuk mengurangi kebutuhan analgetik perioperatif. Namun belum pernah dinilai efeknya pada terhadap penurunan efek samping.
Dilakukan penelitian untuk menilai efek transcutaneous electric acupoint stimulation (TEAS) terhadap jumlah pemakaian ramifentanyl, dan insiden efek samping pasca anestesi.
60 pasien sinusotomi secara acak menjadi kelompok yang diberikan TEAS dan kelompok kontrol. Stimulasi TEAS diberikan 30 menit (6–9mA,2/10 Hz) pada Hegu(LI4), Neiguan (PC6), dan Zusanli (ST36) sebelum anestesi.
Metode
Pasien kontrol dipasang elektrode namun tidak diberikan stimulasi.
Indeks Bispectral dipakai untuk memonitor kedalaman anestesia.
Hemodinamik perioperatif dicatat dan sampai darah perifer di ambil untuk mengukur kadar mediator stress operasi.
Tujuan utamanya dalah mengukur kadar pemakaian remifentanil dan tujuan kedua untuk melihat kualitas recovery dan efek samping akibat anestesi.
Karakteristik pasien
Hasil
Pasien kelompok TEAS memerlukan 39% lebih sedikit remifentanil selama operasi dibanding kontrol [0.0907 (SD 0.026) mg/kg/min vs 0.051 (0.018) mg/kg/ min].
Tidak didapatkan perbedaan perubahan hemodinamik maupun stress operasi pada kedua kelompok. Namun, waktu untuk ekstubasi dan bangun lebih lama pada kelompok kontrol secara signifikan (P,0.01).
TEAS juga menurunkan insiden pusing dan pruritus selama 24 jam pasca operasi (P,0.01).
Simpulan : pemakaian TEAS menurunkan pemakaian remifentanil dan menurukan efek samping analgetik post op pada pasien sinusotomi.
Kesimpulan
TERIMA KASIH