step 11

20
Step Working Guide A.R angkah Sebelas mengatakan kita telah memiliki sebuah kontak sadar dengan Tuhan menurut pemahaman kita, dan bahwa apa yang harus kita lakukan sekarang ialah meningkatkan kontak tersebut. Kita mulai mengembangkan kepekaan sadar kita dengan Kekuatan yang Lebih Besar yang kita dapatkan di Langkah Ke-2, lalu belajar untuk mempercayai kekuatan tersebut untuk memperoleh bimbingan di Langkah Ke-3, dan bergantung kepada kekuatan tersebut sesering kali untuk manfaat- manfaat tertentu dalam proses mengerjakan Langkah-langkah. Setiap kali kita membutuhkan bantuan Kekuatan yang Lebih Besar, kita memperbaiki hubungan kita dengan Kekuatan yang Lebih Besar tersebut. Langkah ke-11 mengajarkan bahwa pencapaian kepada Tuhan menurut pemahaman kita, atau paling mudah disebut dengan doa, ialah salah satu cara yang paling efektif untuk membangun sebuah hubungan dengan Tuhan. Cara lain yang ditawarkan dalam langkah ini ialah meditasi. Dalam langkah ini kita perlu menggali konsep-konsep doa dan meditasi, dan memastikan bila doa dan meditasi ini merefleksikan jalan spiritual kita. L Jalan Spiritual Kita Langkah ke-11 memberikan kita kesempatan untuk menemukan jalan spiritual kita, atau untuk meneguhkan jalan kita jika kita telah melakukan perjalanan tersebut. Langkah-langkah yang kita tempuh dalam mencapai penemuan dan peneguhan jalan terebut, dan bagaimana kita menempuhnya, akan banyak dipengaruhi oleh budaya tempat kita hidup, pengalaman-pengalaman masa lampau dengan spiritualitas, dan hal-hal yang benar-benar cocok dengan sifat-sifat kepribadian kita. Spiritualitas kita telah berkembang sejak pertama kali kita tiba di NA. Kita secara terus-menerus mengalami perubahan, dan begitu pula dengan spiritualitas kita. Daerah baru, orang-orang baru, dan situasi- situasi baru telah memberikan efek-efek tertentu kepada kita, dan - 1-

Upload: musa-hutauruk

Post on 27-Jun-2015

212 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Step 11

Step Working Guide A.R

angkah Sebelas mengatakan kita telah memiliki sebuah kontak sadar dengan Tuhan menurut

pemahaman kita, dan bahwa apa yang harus kita lakukan sekarang ialah meningkatkan kontak

tersebut. Kita mulai mengembangkan kepekaan sadar kita dengan Kekuatan yang Lebih Besar yang kita

dapatkan di Langkah Ke-2, lalu belajar untuk mempercayai kekuatan tersebut untuk memperoleh

bimbingan di Langkah Ke-3, dan bergantung kepada kekuatan tersebut sesering kali untuk manfaat-

manfaat tertentu dalam proses mengerjakan Langkah-langkah. Setiap kali kita membutuhkan bantuan

Kekuatan yang Lebih Besar, kita memperbaiki hubungan kita dengan Kekuatan yang Lebih Besar

tersebut. Langkah ke-11 mengajarkan bahwa pencapaian kepada Tuhan menurut pemahaman kita, atau

paling mudah disebut dengan doa, ialah salah satu cara yang paling efektif untuk membangun sebuah

hubungan dengan Tuhan. Cara lain yang ditawarkan dalam langkah ini ialah meditasi. Dalam langkah ini

kita perlu menggali konsep-konsep doa dan meditasi, dan memastikan bila doa dan meditasi ini

merefleksikan jalan spiritual kita.

L

Jalan Spiritual Kita

Langkah ke-11 memberikan kita kesempatan untuk menemukan jalan spiritual kita, atau untuk

meneguhkan jalan kita jika kita telah melakukan perjalanan tersebut. Langkah-langkah yang kita tempuh

dalam mencapai penemuan dan peneguhan jalan terebut, dan bagaimana kita menempuhnya, akan

banyak dipengaruhi oleh budaya tempat kita hidup, pengalaman-pengalaman masa lampau dengan

spiritualitas, dan hal-hal yang benar-benar cocok dengan sifat-sifat kepribadian kita.

Spiritualitas kita telah berkembang sejak pertama kali kita tiba di NA. Kita secara terus-menerus

mengalami perubahan, dan begitu pula dengan spiritualitas kita. Daerah baru, orang-orang baru, dan

situasi-situasi baru telah memberikan efek-efek tertentu kepada kita, dan spiritualitas kita dituntut untuk

memberikan tanggapan terhadap hal-hal tersebut.

Mengkaji spiritualitas kita dalam Langkah ke-11 merupakan sebuah pengalaman yang menakjubkan

sekaligus memberikan pencerahan. Kita akan dihadapkan dengan pemikiran-pemikiran baru, dan kita

akan mendapatkan bahwa banyak pemikiran-pemikiran ini berasal dari pengetahuan kita akan hal-hal

spiritual. Karena kita telah membangun suatu kerangka rujukan akan spiritualitas dalam sepuluh langkah

sebelumnya, kita mendapati pandangan kita telah berkembang seiring dengan kapasitas kita untuk

memahami informasi baru tentang diri kita dan dunia kita. Pencarian spiritual merupakan sesuatu yang

sangat terbuka, dan kita akan mempelajari dan menemukan kebenaran-kebenaran diri kita baik dalam

usaha-usaha gigih kita untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh maupun dalam detil-detil keseharian

hidup kita.

Banyak dari kita berpikir bahwa ketika kita tiba pada NA, kita benar-benar perlu untuk “berganti

Tuhan.” Beberapa dari kita percaya akan sesuatu yang secara tidak langsung kita artikan “Tuhan,” tetapi

kita tidak benar-benar mengerti kecuali bahwa “sesuatu” tersebut tak dapat lepas dari kehidupan kita.

- 1-

Page 2: Step 11

Step Working Guide A.R

Kita mungkin telah melakukan sesuatu pada Langkah ke Dua dan ke Tiga yang ditujukan untuk

menemukan pemikiran-pemikiran yang tidak sehat tentang Kekuatan yang Lebih Besar, dan setelahnya

kita mencoba untuk menciptakan pemikiran-pemikiran baru yang memberikan kita suatu Kekuatan yang

mengasihi dan menyayangi kita. Bagi kebanyakan dari kita, hanya dengan meyakini jika kita

mempunyai sebuah Kekuatan yang Lebih Besar yang memperhatikan kita seutuhnya sudahlah cukup

untuk membawa kita menempuh langkah-langah berikutnya. Kita tidak merasakan kebutuhan untuk

lebih jauh mengembangkan pemikiran-pemikiran kita.

Tetapi bagaimanapun juga pemikiran-pemikiran kita telah berkembang, bahkan tanpa kita sadari.

Setiap pengalaman dalam mengerjakan langkah-langkah memberikan kita petunjuk akan sifat-sifat

Kekuatan yang Lebih Besar kita. Kita dapat merasakan kebenaran-kebenaran Kekuatan yang Lebih

Besar yang kita miliki dari pada sekadar memahaminya secara nalar. Pada saat kita meluangkan waktu

dengan sponsor kita untuk berbagi Langkah ke-5 kita, banyak dari kita tiba-tiba merasakan suatu

kepastian tersirat bahwa kita dapat mempercayai sponsor kita, mempercayai proses ini, dan terus maju;

yang merupakan kesempatan di mana banyak dari kita merasakan kehadiran Kekuatan yang Lebih Besar

. Hal ini bersama dengan apa yang kita lakukan pada Langkah Delapan dan Sembilan menanamkan pada

diri kita suatu kepekaan yang semakin besar akan rencana Kekuatan yang Lebih Besar terhadap kita.

Pengalaman-pengalaman apakah yang saya punya, baik pengalaman-pengalaman dengan

langkah-langah sebelumnya atau pengalaman-pengalaman lainnya dalam hidup saya, yang

memberikan saya gambaran seperti apakah Kekuatan yang Lebih Besar saya ?

Kualitas-kualitas apakah yang dimiliki oleh Kekuatan yang Lebih Besar saya ? Dapatkah saya

memanfaatkan kualitas-kualitas tersebut untuk diri saya sendiri — dapatkah saya merasakan

kekuatan dari kualitas-kualitas terebut yang memberikan perubahan dalam hidup saya ?

Bagaimanakah pemahaman saya akan Kekuatan yang Lebih Besar telah berubah semenjak tiba

pada NA ?

Petunjuk-petunjuk di atas akan sifat dari Kekuatan yang Lebih Besar kita mungkin merupakan faktor

utama dalam menentukan jalan spiritual kita. Banyak dari kita telah berkesimpulan bahwa jalan spiritual

masa lampau kita tidaklah seirama dengan kebenaran-kebenaran yang kita temukan dalam mengerjakan

langkah-langkah. Sebagai contoh, bila kita merasakan jika Tuhan itu sangatlah luas dan terbuka, dan

spiritualitas yang telah kita alami pada masa lampau menyatakan bahwa Tuhan itu terbatas dan

membatasi, kita mungkin tidak akan kembali kepada jalan spiritualitas kita sebelumnya. Bila kita dapat

merasakan bahwa Kekuatan yang Lebih Besar kita mengasihi secara pribadi dan intim untuk setiap

individu, sebuah sistem kepercayaan yang menunjukkan sebuah kekuatan yang sangat jauh, tidak

diketahui, dan asing tidaklah bekerja bagi kita.

Pada saat beberapa orang merasa perlu untuk menempuh jalan baru, yang lain telah mendapatkan

bahwa sebaliknya justru benar: bahwa apa yang kita cari dalam pengerjaan langkah-langkah dapat kita

gali secara lebih mendalam dengan jalan spiritual masa lampau kita. Adalah mungkin jika dengan

- 2-

Page 3: Step 11

Step Working Guide A.R

pengerjaan langkah-langkah, kita telah memulihkan ketidak-senangan kita terhadap institusi-institusi

keagamaan, dan sebagai hasilnya, kita dapat kembali kepada institusi-institusi tersbut dengan pikiran

yang terbuka. Bagi yang lainnya, agama pada masa lampau tidak lebih dari sekadar sarana untuk

berkumpul dan bermain, yaitu sebuah komunitas yang terkait secara sentimental dengan diri kita. Dalam

pemulihan, kita pada saatnya dapat melihat bagaimana kita dapat memanfaatkan agama sebagai jalan

spiritual pribadi kita.

Patut digaris-bawahi bahwa kita tidak seharusnya mencampur-adukkan agama dengan spiritualitas.

Dalam NA, kedua hal tersebut sama sekali tidak serupa. Narcotics Anonymous sendiri bukan merupakan

suatu agama. NA menawarkan sekumpulan prinsip-prinsip spiritual, dan menggunakan suatu konep yang

dapat diartikan sebagai “Tuhan,” sebuah “Kekuatan yang Lebih Besar,” atau sebuah “Kekuatan yang

lebih besar dari diri kita sendiri” untuk digunakan para anggota sebagai jalan keluar dari adiksi aktif kita.

Prinsip-prinsip spiritual dan konsep Kekuatan yang Lebih Besar dapat berjalan beriringan dengan jalan

spiritual yang kita ikuti di luar NA, atau prinsip-prinsip dan konsep tersebut dapat berfungsi sebagai

sebuah jalan spiritual tersendiri. Semuanya dikembalikan kepada masing-masing anggota.

Beberapa orang tiba pada titik ini, dan kita masih tidak tahu secara pasti. Institusi-institusi di mana kita

terlibat di masa lampau tidak mampu memberikan jawaban, tetapi kita tidak dapat memikirkan sesuatu

yang terdengar seperti pemikiran yang lebih baik. Bagi mereka dengan pengalaman seperti ini, hal ini

merupakan titik di mana kita dapat memulai suatu perjalanan paling penting dalam hidup kita: pencarian

akan suatu cara untuk memahami sebuah Kekuatan yang Lebih Besar. Dalam pengerjaannya, tidak

tertutup kemungkinan kita akan mengujungi setiap tempat yang berhubungan dengan spiritualitas yang

tersedia di komunitas kita. Tidak tertutup kemungkinan pula kita akan membaca banyak buku yang

membahas spiritualitas dan pertumbuhan pribadi, dan berbicara kepada banyak orang. Kita mungkin

mencoba bermacam-macam cara untuk beberapa waktu sebelum akhirnya memutuskan salah satu – atau

kita malah tidak pernah menetap pada salah satu cara. Itu Bekerja menyebutkan bahwa banyak anggota

kita mengadopsi “pendekatan kilat” terhadap spiritualitas. Bila ini cocok untuk kita, adalah penting untuk

mengetahui bahwa melakukan hal ini tidaklah mengakibatkan suatu apapun dan memenuhi kebutuhan-

kebutuhan spiritual pemulihan secara baik.

Apakh saya mempunyai suatu jalan spiritual yang khusus ?

Apakah perbedaaan-perbedaan antara agama dan spiritualitas ?

Apa saja yang telah saya lakukan untuk mengkaji spiritualitas saya ?

Sewaktu kita mengkaji jalan spiritual kita, dan mungkin mengambil dan membuang berbagai

pendekatan / praktek spiritual, beberapa dari kita merasa terganggu dengan apa yang terlihat sebagai

pandangan miring yang begitu tertanam dalam langkah-langkah dan tradisi-tradisi NA ketika Tuhan

dirujuk berjenis kelamin pria. Bahkan lebih menyakitkan lagi, beberapa dari kita mungkin merasakan

bahwa kita tidak mempunyai dukungan yang cukup dalam komunitas lokal NA kita dalam hal pilihan-

- 3-

Page 4: Step 11

Step Working Guide A.R

pilihan dan pencarian spiritual. Sangatlah penting bagi kita untuk memahami bahwa bahasa literatur

pemulihan NA tidak ditujukan untuk menentukan spiritualitas seseorang. Adalah penting juga bagi kita

untuk memahami bahwa para pecandu memiliki kecacatan-kecacatan karakter, dan terkadang beberapa

anggota menjelek-jelekkan jalan spiritual seseorang. Meraka bahkan mengutip literatur pemulihan NA

untuk “mendukung” kejelekkan tersebut. Sekali lagi, NA sendiri tidak mempunyai jalan spiritual “resmi”

atau “yang disetujui,” dan setiap anggota yang membuat pernyataan sebaliknya adalah salah. Kita

membahas hal ini di sini karena kita percaya bahwa adalah sangat penting bagi semua anggota kita untuk

mengetahui apa yang benar dan apa yang tidak benar berkaitan dengan NA pada saat mengerjakan

Langkah ke-11. Hal ini dapat menjadi berbahaya. Bila anggota NA mengikuti sebuah jalan spiritual, dan

merasa tidak nyaman di NA karenanya, pemulihan mereka berada dalam bahaya. Kita sebagai anggota

mempunyai kewajiban untuk mendukung pengkajian spiritual dari anggota-anggota lainnya, dan kita

yang sedang melakukan pengkajian spiritual perlu mengetahui bahwa kita dapat mencari spiritualitas kita

ke mana saja yang kita inginkan tanpa harus mengancam keanggotaan NA kita.

Apakah saya pernah mengalami penilaian sinis (ketidak toleransian, diskriminasi) dalam bentuk

apapun dalam Narcotics Anonymous ketika melakukan pengkajian spiitualitas saya ?

Bagaimanakah perasaan saya dengan mengalaminya ? Apa yang telah saya lakukan untuk tetap

teguh dengan keyakinan-keyakinan saya ?

Adalah penting untuk tidak membiarkan langkah spiritual kita menjauhkan kita dari persaudaraan

(fellowship). Teks Dasar kita megingatkan kita bahwa “sangatlah mudah untuk keluar dari permasalahan

dengan menggunakan keyakinan spiritual dan lupa bahwa kita adalah pecandu dengan sebuah penyakit

yang tak dapat disembuhkan.” Kita perlu untuk selalu mengingat bahwa kita membutuhkan Narcotics

Anonymous untuk mengatasi kecanduan kita. Apapun yang kita tambahkan ke hidup kita dapat

meningkatkan kualitas hidup kita, tapi tak ada satu pun yang dapat menggantikan tempat pemulihan NA.

Selama kita terus mempraktekkan dasar-dasar pemulihan – seperti menghadiri pertemuan-pertemuan,

tetap berhubungan dengan sponsor kita, dan bekerja bersama pendatang-pendatang baru – kita tidak perlu

khawatir akan melenceng dari arah pemulihan.

Tanpa memperdulikan jalan spiritual yang saya ikuti, apakah saya masih mempertahankan

keterlibatan saya dengan NA ?

Bagaimanakah keterlibatan saya dalam NA dapat melengkapi perjalanan spiritual saya ?

Bagaimanakah jalan spiritual saya memberikan manfaat untuk pemulihan saya

- 4-

Page 5: Step 11

Step Working Guide A.R

Doa dan Meditasi

Anggota-anggota NA seringkali mengartikan doa sebagai berbicara dengan Tuhan, dan meditasi

sebagai mendengarkan suara Tuhan. Penjelasan ini telah menjadi bagian dari kebijakan kolektif NA

untuk waktu yang lama karena penjelasan ini mempunyai arti yang begitu khusus untuk doa dan

meditasi. Kita membangun hubungan dengan Kekuatan yang Lebih Besar, dan kita memerlukan suatu

dialog khusus dengan kekuatan tersebut, bukan hanya sekedar monolog tanpa tujuan tertentu.

Doa adalah berbicara kepada Kekuatan yang Lebih Besar, meskipun doa tidak selalu dibawakan

dalam wujud wicara. Kita telah berusaha untuk mengembangkan suatu bentuk doa yang cocok dengan

kita pada Langkah ke-2. Sekarang, kita mendapati diri kita telah memperbaharui cara dan pendekatan

kita terhadap doa supaya dapat cocok dengan jalan spiritual kita. Salah satu macam doa yang dilafalkan

setiap anggota NA ialah doa pembuka dan penutup yang terdapat pada hampir setiap pertemuan NA.

Pada akhirnya, sikap dan cara kita berdoa kembali pada diri kita masing-masing.

Seberapa seringkah seharusnya kita berdoa? Banyak dari kita menyisihkan beberapa saat tertentu

setiap harinya – permulaan hari pada umumnya – untuk berdoa. Doa-doa ini biasanya meminta

Kekuatan Yang Lebih Besar kita untuk memberikan tambahan satu hari bersih atau, seperti yang akan

kita lihat lebih jauh dalam bab ini kemudian, pengetahuan akan niatan Tuhan atas diri kita. Ketika kita

berkomunikasi dengan Kekuatan Yang Lebih Besar pada penghujung hari, biasanya doa kita ditujukan

untuk mengekspresikan rasa bersyukur. Banyak dari kita mencoba untuk melibatkan doa sepanjang

hari. Merupakan suatu hal yang baik untuk mempraktekkan doa secara rutin. Doa membantu kita

membentuk suatu kebiasaan berkomunikasi dengan Kekuatan Yang Lebih Besar yang dapat

menyelamatkan pemulihan kita suatu hari nanti.

Bagaimanakah saya berdoa ?

Apakah pendapat saya tentang doa ?

Kapankah saya biasanya berdoa ? Ketika saya sedang merasakan perasaan sakit ? Ketika saya

menginginkan sesuatu ? Secara rutin ?

Bagaimana doa secara spontan dalam seluruh hari dapat membantu ?

Bagaimana doa dapat membantu saya memberikan perspektif akan hal-hal yang ada ?

Bila ini merupakan pengalaman pertama kita dengan Langkah ke-11, kita mungkin merasa terkejut

mengetahui diri kita melakukan meditasi, dan melakukannya secara rutin. Setiap kali kita berada dalam

komuitas pada saat pertemuan dan menghayati saat-saat hening, kita sedang bermeditasi.

Dari langkah awal yang seperti ini kita dapat beranjak untuk membangun suatu pola meditasi rutin.

Terdapat banyak cara yang tersedia untuk bermeditasi, tapi tujuan umumnya ialah untuk

mengheningkan pikiran sehingga kita dapat memperoleh pengertian dan pengetahuan dari Kekuatan

yang Lebih Besar kita. Kita mencoba untuk memperkecil gangguan-gangguan sehingga kita dapat

berkonsentrasi pada pengetahuan yang ditimbulkan koneksi spiritual kita. Adalah penting untuk

menyadari bahwa pengetahuan tersebut tidaklah harus, atau bahkan biasanya, datang dengan segera.

- 1-

Page 6: Step 11

Step Working Guide A.R

Pengetahuan tersebut tumbuh perlahan-lahan di dalam diri kita begitu kita meneruskan mempraktekkan

doa dan meditasi secara rutin; pengetahuan yang terasakan sebagai suatu keyakinan yang tenang akan

keputusan-keputusan kita dan berkurangnya kekacauan yang menghantui pikiran-pikiran kita.

Bagaimanakah saya bermeditasi ?

Kapankah saya bermeditasi ?

Apakah pendapat saya tentang meditasi ?

Andaikan saya telah bermeditasi secara terus-menerus untuk beberapa waktu, dalam hal apa

sajakah saya dapat merasakan perubahan-perubahan dalam diri saya atau hidup saya sebagai

akibat dari meditasi ?

Kontak Sadar

Bagi kebanyakan dari kita, “kontak sadar” terdengar seperti sesuatu yang sangat misterius,

menyiratkan suatu persatuan kosmis dengan Tuhan. Tetapi pengertiannya sangatlah sederhana. Itu

berarti bahwa kita mempunyai suatu kepekaan dasar akan pertalian atau hubungan kita dengan

Kekuatan Yang Lebih Besar. Kita memperhatikan kehadiran Kekuatan tersebut, dan melihat

bagaimana kekuatan tersebut bekerja dalam hidup kita. Terdapat banyak cara bagaimana anggota-

anggota kita telah mengalami kehadiran Tuhan yang mengasihi: ketika kita mengalami sesuatu yang

berasal dari alam, seperti hutan atau laut; melalui cinta tak bersyarat dari sponsor atau anggota NA

lainnya; melalui perasaan adanya tempat berlabuh ketika mengalami masa-masa sulit; melalui

perasaan-perasaan damai dan kehangatan; melalui kejadian-kejadian yang tak disengaja yang pada

akhirnya membimbing kita kepada suatu kebaikan; melalui fakta sederhana yaitu pemulihan kita dengn

NA; melalui kemampuan kita untuk mendengarkan orang lain pada saat pertemuan-pertemuan; dan

cara-cara lain yang tak terhitung jumlahnya. Intinya ialah, kita mencari, dan bersedia untuk mengakui

jika Kekuatan Yang Lebih Besar benar-benar bekerja dalam kehidupan kita.

Dalam situasi-situasi apakah saya dapat memperhatikan hadirnya Kekuatan Yang Lebih

Besar saya? Bagaimanakah perasaan saya ?

Apa sajakah yang saya lakukan untuk memperbaiki kontak sadar saya dengan Tuhan menurut

pemahaman saya ?

- 2-

Page 7: Step 11

Step Working Guide A.R

Niatan Tuhan

Kesadaran yang terus berkembang di dalam diri kita yang kita dapat dari doa dan meditasi

merupakan arti sesungguhnya dari niatan Tuhan atas diri kita. Tujuan dari melakukan doa dan meditasi

ialah untuk mengetahui niatan Kekuatan Yang Lebih Tinggi untuk kita dan, tentu saja, kekuatan untuk

melaksanakannya. Tapi, hal pertama yang harus dilakukan ialah mengidentifikasi rencana Tuhan atas

diri kita.

Untuk dapat mengerti niatan Tuhan atas diri kita membutuhkan keterbukaan-pikiran dalam jumlah

yang besar. Banyak dari kita tiba pada pemikiran bahwa lebih mudah untuk melihat apa yang bukan

merupakan niatan Tuhan untuk kita daripada sebaliknya. Cara seperti ini tidaklah salah; pada

kenyataannya, cara seperti ini merupakan langkah awal yang sangat baik yang dapat menuntun kita

untuk mengetahui niatan Tuhan yang lebih khusus lagi terhadap diri kita. Pertama-tama, dan nyatanya,

relapse bukanlah merupakan niatan Tuhan. Kita dapat memperluas pengertian ini dengan berpatokan

bahwa berperilaku dengan sikap-sikap yang dapat membuat kita relapse juga bukan merupakan niatan

Tuhan atas diri kita. Kita tidak perlu mengkaji hal ini terlalu dalam dan mulai mempertanyakan apakah

kehidupan keseharian kita dapat membawa kita untuk memakai kembali. Kita menggunakan

pengetahuan tentang diri kita dan pola-pola kita yang kita dapatkan dengan mengerjakan Langkah 4

sampai Langkah 9, dan kita berusaha semampu kita untuk menghindar dari pola-pola destuktif. Kita

tidak dapat mengatasi sebuah situasi dengan berpikir,”Oh, saya akan menjadi manipulatif kali ini saja,

dan kemudian menuliskannya untuk dibicarakan dengan sponsor saya, dan membuat perbaikan-

perbaikan.” Bila kita melakukan hal seperti ini, kita tidak hanya berada dalam situasi bahaya, kita telah

membuat keputusan yang sadar dan disengaja untuk melawan niatan Tuhan. Akan terdapat banyak

kesempatan dimana kita secara sadar bertindak berdasarkan kecacatan-kecacatan kita. Kesadaran dan

keinginan kita untuk menjadi destruktif dengan sengaja dalam situasi seperti ini yang merupakan pusat

perhatian kita.

Pada Langkah ke-3, kita mengkaji garis batas yang membedakan antara bagaimana kita mencapai

tujuan kita dengan kerendah-hatian dan kejujuran, dan dengan manipulasi cerdik dan hasil yang

dipaksakan. Sekarang, dengan pengalaman yang kita dapatkan dari mengerjakan Langkah-langkah

sebelumnya, kita menjadi jauh lebih mampu untuk melihat garis batas tersebut dan tidak

melangkahinya. Begitu kita mengejar apa yang kita inginkan, kita perlu mengukur jarak kita terhadap

garis tersebut secara sadar. Sebagai contoh, kita mungkin memutuskan untuk membuat sebuah

hubungan yang romantis. Tak ada yang salah dengannya, asalkan kita termotivasi secara spiritual dan

tetap memperhatikan garis batas antara niatan Tuhan dan niatan diri kita sendiri. Jika kita berbohong

agar diri kita terlihat menarik, atau menjadi seperti bunglon, maka kita bertindak berdasarkan niatan

diri kita. Bila kita dengan jujur mengekspresikan diri kita sesungguhnya, maka kita lebih cenderung

mengikuti niatan Tuhan. Bila kita berusaha untuk mengubah calon pasangan kita menjadi orang lain

yang bukan dirinya, maka kita telah bertindak berdasarkan kehendak pribadi. Bila, pada kebalikannya,

- 1-

Page 8: Step 11

Step Working Guide A.R

kita menetapkan hal-hal yang kita inginkan dalam hubungan kita, dan pasangan kita terasa sejalan

dengan keinginan kita tanpa campur tangan kita, maka kita mungkin hidup dengan niatan Tuhan.

Begitulah cara kita mengetahui apakah suatu hubungan tertentu merupakan niatan Tuhan untuk kita

atau bukan. Atau katakanlah kita ingin kuliah. Apakah kita bersedia curang dalam ujian masuknya ?

Melakukan hal seperti itu akan mengubah tujuan yang semulanya berharga menjadi tindakan yang sarat

dengan hasrat pribadi. Menghindari bertindak berdasarkan hasrat pribadi adalah alasan utama mengapa

kita berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanakannya.

Sebutkan macam-macam situasi dalam hidup saya dimana saya bertindak berdasarkan hasrat

pribadi ? Bagaimanakah hasil tindakan saya tersebut ?

Sebutkan macam-macam situasi dalam hidup saya dimana saya berusaha menyelaraskan

keinginan saya dengan niatan Tuhan ? Bagaimanakah hasil usaha saya tersebut ?

Seperti disebutkan dalam booklet, “Niatan Tuhan untuk kita merupakan suatu kemampuan untuk

hidup penuh dengan kehormatan, untuk mencintai diri kita sendiri dan orang lain, untuk tertawa, dan

menemukan kebahagiaan dan keindahan di sekeliling kita. Kerinduan dan impian-impian kita yang

paling dalam akan kehidupan kita akhirnya datang secara nyata. Karunia-karunia yang tak ternilai ini

tidak lagi berada di luar jangkauan kita. Mereka pada dasarnya adalah arti sesungguhnya akan niatan

Tuhan akan diri kita.” Pandangan pribadi terhadap kehendak Tuhan akan diri kita terlihat dalam

bagaimana hidup kita jadinya bila kita secara konsisten hidup dengan tujuan, makna dan penuh

kehormatan. Sebagai contoh, menolong orang lain supaya bertahan bersih dan mendapatkan pemulihan

adalah sebuah tujuan yang baik. Masing-masing cara yang kita tempuh untuk melakukannya—apakah

itu dengan sponsorship, atau berbagi dengan pendatang baru pada tiap-tiap pertemuan, atau membawa

pesan pemulihan ke institusi-institusi, atau bekerjasama dengan para profesional untuk

mengembangkan sebuah program akan menuntun para pecandu kepada NA—adalah pilihan kita.

Jelaskan dan beri contoh bagaimana saya menjalani hidup dengan tujuan, makna dan

kehormatan ?

Apakah pandangan saya akan niatan Tuhan terhadap diri saya ?

- 2-

Page 9: Step 11

Step Working Guide A.R

Kekuatan untuk Melaksanakan Niatan Tuhan

Di samping berdoa untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita, kita juga meminta kekuatan untuk

melaksanakan niatan tersebut. Dalam konteks ini, pengertian kekuatan tidak terpaku hanya kepada

sesuatu yang bersifat ‘besar’ , ‘dahsyat’, atau ‘hebat’. Terdapat banyak nilai-nilai lainnya yang kita

perlukan untuk melaksanakan niatan Kekuatan yang Lebih Tinggi tersebut seperti kerendahan-hati,

kasih sayang, kejujuran, integritas, atau sebuah kemampuan untuk bertahan dan berjuang, dan

kesabaran untuk menunggu dalam jangka waktu yang lama akan suatu hasil tindakan kita. Situasi-

situasi tertentu menuntut kesadaran yang tinggi akan nilai keadilan dan kemampuan untuk memahami

perasaan orang lain. Ada kalanya semangat untuk melakukan sesuatu amat diperlukan, dan pada waktu

lainnya hanya kehati-hatian yang berperan. Seringkali kita dituntut untuk menunjukkan sikap

keberanian dan keteguhan hati. Dan terkadang sikap terbaik untuk melakukan kehendak Tuhan adalah

dengan perasaan humor.

Pada hakikatnya kita membutuhkan semua sikap-sikap ini pada saat-saat yang berlainan dalam hidup

kita. Ketika kita berdoa memohon kekuatan untuk melaksanakan niatan Tuhan akan diri kita, kita

mungkin tidak akan mengetahui secara pasti sikap seperti apa yang kita perlukan. Kita mesti percaya

bahwa sikap-sikap tersebut akan tersedia untuk kita. Kita akan tergoda untuk meminta Kekuatan yang

Lebih Tinggi untuk memberikan hal-hal yang kita pikir kita butuhkan, tetapi kita biasanya tidak dapat

melihat gambaran besarnya atau akibat-akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan dari sesuatu

yang pada waktu ini terlihat begitu masuk akal.

Mengapa kita berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk

melakasanakan niatan tersebut ?

Bagaimana kerendahan-hati dapat bekerja dalam hal ini ?

- 1-

Page 10: Step 11

Step Working Guide A.R

Prinsip-prinsip Spiritual

Dalam Langkah ke-11, kita memfkuskan diri pada komitmen, kerendahan-hati, keberanian, dan

keyakinan. Kita perlu membuat sebuah komitmen untuk mempraktekkan doa dan meditasi rutin,

Banyak dari kita berpendapat pengalaman-pengalaman pertama kita dengan doa dan meditasi terasa

tidak nyaman. Kita menatap sekeliling ruangan apakah ada orang lain yang melihat kita, dan merasa

bingung apa yang seharusnya kita rasakan. Begitu kita melanjutkan komitmen kita, perasaan seperti ini

akan terlewati, begitu pula dengan perasaan frustrasi yang timbul karena hasilnya tidak sesuai dengan

pengharapan kita, dan perasaan bosan yang merasuki ketika hal-hal yang kita lakukan menjadi

rutinitas. Intiya ialah kita perlu meneruskannya tanpa memperdulikan perasaan kita. Hasil jangka

panjang dari kedamaian jiwa dan hubungan yang lebih mendalam dengan Kekuatan yang Lebih Tinggi

kita sepadan dengan kesabaran kita.

Bagaimanakah cara saya menunjukkan komitmen terhadap pengerjaan Langkah ke-11 dan

terhadap pemulihan saya ?

Apakah saya telah berdoa dan bermeditasi hari ini ?

Peringatan yang sering kita dengar yang berbumyi “Berhati-hatilah dengan apa yang kamu pinta

dalam doa!” merefleksikan kerendahan-hati seperti apa yang perlu kita praktekkan dalam langkah ini.

Kita hanya perlu menyadari bahwa kita tidak selalu mengetahui apa yang terbaik untuk diri kita—atau

untuk orang lain. Itulah sebabnya kita perlu untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita.

Pernahkah saya berdoa untuk mendapatkan sesuatu yang kemudian saya sesali setelah

mendapatkannya ? Jelaskan.

Tak ada hal yang membutuhkan keberanian yang begitu besar seperti berusaha untuk hidup sesuai

dengan niatan Kekuatan yang Lebih Tinggi ketika terdapat banyak tekanan untuk mengingkarinya.

Tidak setiap orang dalam hidup kita akan senang dengan kenyataan bahwa kita telah memutuskan

untuk menjalani hidup kita secara spiritual. Keluarga kita mungkin terbiasa dengan pola dimana kita

dituntut untuk menjalani hidup sesuai dengan niatan mereka, dan mereka menginginkan kita untuk

meneruskannya. Pertumbuhan kita menjadi suatu ancaman bagi mereka.

Atau katakanlah kita bersama dengan beberapa teman yang sedang menggosipkan seseorang. Usaha

kita untuk hidup sesuai dengan program membuat kita merasa tidak nyaman untuk ikut gosip dengan

mereka. Tapi pada saat yang sama kita tidak ingin membernarkan diri dan akhirnya menceramahi

mereka. Hanya sesederhana menarik diri dari situasi seperti ini membutuhkan keberanian. Kita dapat

ditinggalkan teman-teman kita begitu kita tumbuh secara spiritual.

Hampir setiap dari kita pernah mengalami suatu situasi dalam hidup dimana kita dihadapkan hanya

pada 2 pilihan situasi : entah terajak untuk ikut serta dalam suatu tindakan yang tak dapat dibenarkan

secara moral, atau kita dapat diam saja membiarkannya terjadi. Sikap kita pada situasi seperti itu

- 2-

Page 11: Step 11

Step Working Guide A.R

merupakan saat-saat yang menentukan, dan dapat mempengaruhi pilihan-pilihan yang kita buat untuk

seumur hidup kita.

Pernahkah saya dihadapkan pada sebuah situasi yang mengharuskan saya untuk

mempertahankan apa yang saya yakini walaupun hal itu merugikan secara pribadi ?

Bagaimana saya menanggapinya ? Dan bagaimanakah hasilnya ?

Prinsip keyakinan akan membantu kita dalam mempraktekkan prinsip keberanian dan untuk hidup

dengan integritas. Kita tidak perlu begitu takut akan kehilangan teman atau mengalami perubahan

dalam hubungan sosial, atau bahkan mengalami perubahan yang begitu hebat dalam hidup kita karena

kita tahu kita dikasihi. Kita mempunyai keyakinan bahwa jika kita harus kehilangan teman-teman lama

karena tindakan mereka mempunyai dampak yang tidak sehat bagi perkembangan spiritual kita, maka

kita akan menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang serupa dengan kita.

Pada dasarnya, kita perlu memiliki keyakinan bahwa kita akan menerima kekuatan untuk

melaksanakan niatan Kekuatan yang Lebih Tinggi.

Sampai sejauh ini, apakah saya telah diberikan apa yang saya butuhkan ? Apakah yang saya

dapatkan ?

Melangkah Maju

Tindakan-tindakan kita dalam langkah ini terlihat dalam setiap aspek hidup kita. Dari meditasi

rutin, kita dapat melihat diri kita mampu mendengarkan apa yang dikatakan prang lain dalam

pertemuan dengan perhatian lebih besar. Kita memiliki pengalaman dengan menenangkan pikiran kita

dan dengan begitu kita menjadi mampu untuk melakukannya di tempat-tempat lain. Kita tidak lagi

mendapati diri kita begitu disibukkan dengan merencanakan apa yang akan kita katakan ketika giliran

kita tiba, sehingga kita tidak mampu mendengar orang lain.

Kita mulai merasa puas dengan hidup kita. Kita tidak lagi merasakan keharusan untuk

mengendalikan hal-hal di sekitar kita. Kita memfokuskan diri kita kepada tujuan yang lebih tinggi dari

pada diri kita sendiri. Penyesalan-penyesalan kita mulai lenyap. Adiksi aktif kita tidak lagi terlihat

seperti tragedi dan kesia-siaan belaka begitu kita dapat melihat cara bagaimana kita dapat

memanfaatkan pengalaman tersebut untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, yaitu membawa pesan

kepada pecandu yang masih menderita. Dalam Langkah ke-12, kita akan menggali beberapa cara untuk

melakukannya, dan kita akan melihat bagaimana mempraktekkan prinsip-prinsip pemulihan begitu

penting untuk usaha tersebut.

- 3-