step 11
TRANSCRIPT
Step Working Guide A.R
angkah Sebelas mengatakan kita telah memiliki sebuah kontak sadar dengan Tuhan menurut
pemahaman kita, dan bahwa apa yang harus kita lakukan sekarang ialah meningkatkan kontak
tersebut. Kita mulai mengembangkan kepekaan sadar kita dengan Kekuatan yang Lebih Besar yang kita
dapatkan di Langkah Ke-2, lalu belajar untuk mempercayai kekuatan tersebut untuk memperoleh
bimbingan di Langkah Ke-3, dan bergantung kepada kekuatan tersebut sesering kali untuk manfaat-
manfaat tertentu dalam proses mengerjakan Langkah-langkah. Setiap kali kita membutuhkan bantuan
Kekuatan yang Lebih Besar, kita memperbaiki hubungan kita dengan Kekuatan yang Lebih Besar
tersebut. Langkah ke-11 mengajarkan bahwa pencapaian kepada Tuhan menurut pemahaman kita, atau
paling mudah disebut dengan doa, ialah salah satu cara yang paling efektif untuk membangun sebuah
hubungan dengan Tuhan. Cara lain yang ditawarkan dalam langkah ini ialah meditasi. Dalam langkah ini
kita perlu menggali konsep-konsep doa dan meditasi, dan memastikan bila doa dan meditasi ini
merefleksikan jalan spiritual kita.
L
Jalan Spiritual Kita
Langkah ke-11 memberikan kita kesempatan untuk menemukan jalan spiritual kita, atau untuk
meneguhkan jalan kita jika kita telah melakukan perjalanan tersebut. Langkah-langkah yang kita tempuh
dalam mencapai penemuan dan peneguhan jalan terebut, dan bagaimana kita menempuhnya, akan
banyak dipengaruhi oleh budaya tempat kita hidup, pengalaman-pengalaman masa lampau dengan
spiritualitas, dan hal-hal yang benar-benar cocok dengan sifat-sifat kepribadian kita.
Spiritualitas kita telah berkembang sejak pertama kali kita tiba di NA. Kita secara terus-menerus
mengalami perubahan, dan begitu pula dengan spiritualitas kita. Daerah baru, orang-orang baru, dan
situasi-situasi baru telah memberikan efek-efek tertentu kepada kita, dan spiritualitas kita dituntut untuk
memberikan tanggapan terhadap hal-hal tersebut.
Mengkaji spiritualitas kita dalam Langkah ke-11 merupakan sebuah pengalaman yang menakjubkan
sekaligus memberikan pencerahan. Kita akan dihadapkan dengan pemikiran-pemikiran baru, dan kita
akan mendapatkan bahwa banyak pemikiran-pemikiran ini berasal dari pengetahuan kita akan hal-hal
spiritual. Karena kita telah membangun suatu kerangka rujukan akan spiritualitas dalam sepuluh langkah
sebelumnya, kita mendapati pandangan kita telah berkembang seiring dengan kapasitas kita untuk
memahami informasi baru tentang diri kita dan dunia kita. Pencarian spiritual merupakan sesuatu yang
sangat terbuka, dan kita akan mempelajari dan menemukan kebenaran-kebenaran diri kita baik dalam
usaha-usaha gigih kita untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh maupun dalam detil-detil keseharian
hidup kita.
Banyak dari kita berpikir bahwa ketika kita tiba pada NA, kita benar-benar perlu untuk “berganti
Tuhan.” Beberapa dari kita percaya akan sesuatu yang secara tidak langsung kita artikan “Tuhan,” tetapi
kita tidak benar-benar mengerti kecuali bahwa “sesuatu” tersebut tak dapat lepas dari kehidupan kita.
- 1-
Step Working Guide A.R
Kita mungkin telah melakukan sesuatu pada Langkah ke Dua dan ke Tiga yang ditujukan untuk
menemukan pemikiran-pemikiran yang tidak sehat tentang Kekuatan yang Lebih Besar, dan setelahnya
kita mencoba untuk menciptakan pemikiran-pemikiran baru yang memberikan kita suatu Kekuatan yang
mengasihi dan menyayangi kita. Bagi kebanyakan dari kita, hanya dengan meyakini jika kita
mempunyai sebuah Kekuatan yang Lebih Besar yang memperhatikan kita seutuhnya sudahlah cukup
untuk membawa kita menempuh langkah-langah berikutnya. Kita tidak merasakan kebutuhan untuk
lebih jauh mengembangkan pemikiran-pemikiran kita.
Tetapi bagaimanapun juga pemikiran-pemikiran kita telah berkembang, bahkan tanpa kita sadari.
Setiap pengalaman dalam mengerjakan langkah-langkah memberikan kita petunjuk akan sifat-sifat
Kekuatan yang Lebih Besar kita. Kita dapat merasakan kebenaran-kebenaran Kekuatan yang Lebih
Besar yang kita miliki dari pada sekadar memahaminya secara nalar. Pada saat kita meluangkan waktu
dengan sponsor kita untuk berbagi Langkah ke-5 kita, banyak dari kita tiba-tiba merasakan suatu
kepastian tersirat bahwa kita dapat mempercayai sponsor kita, mempercayai proses ini, dan terus maju;
yang merupakan kesempatan di mana banyak dari kita merasakan kehadiran Kekuatan yang Lebih Besar
. Hal ini bersama dengan apa yang kita lakukan pada Langkah Delapan dan Sembilan menanamkan pada
diri kita suatu kepekaan yang semakin besar akan rencana Kekuatan yang Lebih Besar terhadap kita.
Pengalaman-pengalaman apakah yang saya punya, baik pengalaman-pengalaman dengan
langkah-langah sebelumnya atau pengalaman-pengalaman lainnya dalam hidup saya, yang
memberikan saya gambaran seperti apakah Kekuatan yang Lebih Besar saya ?
Kualitas-kualitas apakah yang dimiliki oleh Kekuatan yang Lebih Besar saya ? Dapatkah saya
memanfaatkan kualitas-kualitas tersebut untuk diri saya sendiri — dapatkah saya merasakan
kekuatan dari kualitas-kualitas terebut yang memberikan perubahan dalam hidup saya ?
Bagaimanakah pemahaman saya akan Kekuatan yang Lebih Besar telah berubah semenjak tiba
pada NA ?
Petunjuk-petunjuk di atas akan sifat dari Kekuatan yang Lebih Besar kita mungkin merupakan faktor
utama dalam menentukan jalan spiritual kita. Banyak dari kita telah berkesimpulan bahwa jalan spiritual
masa lampau kita tidaklah seirama dengan kebenaran-kebenaran yang kita temukan dalam mengerjakan
langkah-langkah. Sebagai contoh, bila kita merasakan jika Tuhan itu sangatlah luas dan terbuka, dan
spiritualitas yang telah kita alami pada masa lampau menyatakan bahwa Tuhan itu terbatas dan
membatasi, kita mungkin tidak akan kembali kepada jalan spiritualitas kita sebelumnya. Bila kita dapat
merasakan bahwa Kekuatan yang Lebih Besar kita mengasihi secara pribadi dan intim untuk setiap
individu, sebuah sistem kepercayaan yang menunjukkan sebuah kekuatan yang sangat jauh, tidak
diketahui, dan asing tidaklah bekerja bagi kita.
Pada saat beberapa orang merasa perlu untuk menempuh jalan baru, yang lain telah mendapatkan
bahwa sebaliknya justru benar: bahwa apa yang kita cari dalam pengerjaan langkah-langkah dapat kita
gali secara lebih mendalam dengan jalan spiritual masa lampau kita. Adalah mungkin jika dengan
- 2-
Step Working Guide A.R
pengerjaan langkah-langkah, kita telah memulihkan ketidak-senangan kita terhadap institusi-institusi
keagamaan, dan sebagai hasilnya, kita dapat kembali kepada institusi-institusi tersbut dengan pikiran
yang terbuka. Bagi yang lainnya, agama pada masa lampau tidak lebih dari sekadar sarana untuk
berkumpul dan bermain, yaitu sebuah komunitas yang terkait secara sentimental dengan diri kita. Dalam
pemulihan, kita pada saatnya dapat melihat bagaimana kita dapat memanfaatkan agama sebagai jalan
spiritual pribadi kita.
Patut digaris-bawahi bahwa kita tidak seharusnya mencampur-adukkan agama dengan spiritualitas.
Dalam NA, kedua hal tersebut sama sekali tidak serupa. Narcotics Anonymous sendiri bukan merupakan
suatu agama. NA menawarkan sekumpulan prinsip-prinsip spiritual, dan menggunakan suatu konep yang
dapat diartikan sebagai “Tuhan,” sebuah “Kekuatan yang Lebih Besar,” atau sebuah “Kekuatan yang
lebih besar dari diri kita sendiri” untuk digunakan para anggota sebagai jalan keluar dari adiksi aktif kita.
Prinsip-prinsip spiritual dan konsep Kekuatan yang Lebih Besar dapat berjalan beriringan dengan jalan
spiritual yang kita ikuti di luar NA, atau prinsip-prinsip dan konsep tersebut dapat berfungsi sebagai
sebuah jalan spiritual tersendiri. Semuanya dikembalikan kepada masing-masing anggota.
Beberapa orang tiba pada titik ini, dan kita masih tidak tahu secara pasti. Institusi-institusi di mana kita
terlibat di masa lampau tidak mampu memberikan jawaban, tetapi kita tidak dapat memikirkan sesuatu
yang terdengar seperti pemikiran yang lebih baik. Bagi mereka dengan pengalaman seperti ini, hal ini
merupakan titik di mana kita dapat memulai suatu perjalanan paling penting dalam hidup kita: pencarian
akan suatu cara untuk memahami sebuah Kekuatan yang Lebih Besar. Dalam pengerjaannya, tidak
tertutup kemungkinan kita akan mengujungi setiap tempat yang berhubungan dengan spiritualitas yang
tersedia di komunitas kita. Tidak tertutup kemungkinan pula kita akan membaca banyak buku yang
membahas spiritualitas dan pertumbuhan pribadi, dan berbicara kepada banyak orang. Kita mungkin
mencoba bermacam-macam cara untuk beberapa waktu sebelum akhirnya memutuskan salah satu – atau
kita malah tidak pernah menetap pada salah satu cara. Itu Bekerja menyebutkan bahwa banyak anggota
kita mengadopsi “pendekatan kilat” terhadap spiritualitas. Bila ini cocok untuk kita, adalah penting untuk
mengetahui bahwa melakukan hal ini tidaklah mengakibatkan suatu apapun dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan spiritual pemulihan secara baik.
Apakh saya mempunyai suatu jalan spiritual yang khusus ?
Apakah perbedaaan-perbedaan antara agama dan spiritualitas ?
Apa saja yang telah saya lakukan untuk mengkaji spiritualitas saya ?
Sewaktu kita mengkaji jalan spiritual kita, dan mungkin mengambil dan membuang berbagai
pendekatan / praktek spiritual, beberapa dari kita merasa terganggu dengan apa yang terlihat sebagai
pandangan miring yang begitu tertanam dalam langkah-langkah dan tradisi-tradisi NA ketika Tuhan
dirujuk berjenis kelamin pria. Bahkan lebih menyakitkan lagi, beberapa dari kita mungkin merasakan
bahwa kita tidak mempunyai dukungan yang cukup dalam komunitas lokal NA kita dalam hal pilihan-
- 3-
Step Working Guide A.R
pilihan dan pencarian spiritual. Sangatlah penting bagi kita untuk memahami bahwa bahasa literatur
pemulihan NA tidak ditujukan untuk menentukan spiritualitas seseorang. Adalah penting juga bagi kita
untuk memahami bahwa para pecandu memiliki kecacatan-kecacatan karakter, dan terkadang beberapa
anggota menjelek-jelekkan jalan spiritual seseorang. Meraka bahkan mengutip literatur pemulihan NA
untuk “mendukung” kejelekkan tersebut. Sekali lagi, NA sendiri tidak mempunyai jalan spiritual “resmi”
atau “yang disetujui,” dan setiap anggota yang membuat pernyataan sebaliknya adalah salah. Kita
membahas hal ini di sini karena kita percaya bahwa adalah sangat penting bagi semua anggota kita untuk
mengetahui apa yang benar dan apa yang tidak benar berkaitan dengan NA pada saat mengerjakan
Langkah ke-11. Hal ini dapat menjadi berbahaya. Bila anggota NA mengikuti sebuah jalan spiritual, dan
merasa tidak nyaman di NA karenanya, pemulihan mereka berada dalam bahaya. Kita sebagai anggota
mempunyai kewajiban untuk mendukung pengkajian spiritual dari anggota-anggota lainnya, dan kita
yang sedang melakukan pengkajian spiritual perlu mengetahui bahwa kita dapat mencari spiritualitas kita
ke mana saja yang kita inginkan tanpa harus mengancam keanggotaan NA kita.
Apakah saya pernah mengalami penilaian sinis (ketidak toleransian, diskriminasi) dalam bentuk
apapun dalam Narcotics Anonymous ketika melakukan pengkajian spiitualitas saya ?
Bagaimanakah perasaan saya dengan mengalaminya ? Apa yang telah saya lakukan untuk tetap
teguh dengan keyakinan-keyakinan saya ?
Adalah penting untuk tidak membiarkan langkah spiritual kita menjauhkan kita dari persaudaraan
(fellowship). Teks Dasar kita megingatkan kita bahwa “sangatlah mudah untuk keluar dari permasalahan
dengan menggunakan keyakinan spiritual dan lupa bahwa kita adalah pecandu dengan sebuah penyakit
yang tak dapat disembuhkan.” Kita perlu untuk selalu mengingat bahwa kita membutuhkan Narcotics
Anonymous untuk mengatasi kecanduan kita. Apapun yang kita tambahkan ke hidup kita dapat
meningkatkan kualitas hidup kita, tapi tak ada satu pun yang dapat menggantikan tempat pemulihan NA.
Selama kita terus mempraktekkan dasar-dasar pemulihan – seperti menghadiri pertemuan-pertemuan,
tetap berhubungan dengan sponsor kita, dan bekerja bersama pendatang-pendatang baru – kita tidak perlu
khawatir akan melenceng dari arah pemulihan.
Tanpa memperdulikan jalan spiritual yang saya ikuti, apakah saya masih mempertahankan
keterlibatan saya dengan NA ?
Bagaimanakah keterlibatan saya dalam NA dapat melengkapi perjalanan spiritual saya ?
Bagaimanakah jalan spiritual saya memberikan manfaat untuk pemulihan saya
- 4-
Step Working Guide A.R
Doa dan Meditasi
Anggota-anggota NA seringkali mengartikan doa sebagai berbicara dengan Tuhan, dan meditasi
sebagai mendengarkan suara Tuhan. Penjelasan ini telah menjadi bagian dari kebijakan kolektif NA
untuk waktu yang lama karena penjelasan ini mempunyai arti yang begitu khusus untuk doa dan
meditasi. Kita membangun hubungan dengan Kekuatan yang Lebih Besar, dan kita memerlukan suatu
dialog khusus dengan kekuatan tersebut, bukan hanya sekedar monolog tanpa tujuan tertentu.
Doa adalah berbicara kepada Kekuatan yang Lebih Besar, meskipun doa tidak selalu dibawakan
dalam wujud wicara. Kita telah berusaha untuk mengembangkan suatu bentuk doa yang cocok dengan
kita pada Langkah ke-2. Sekarang, kita mendapati diri kita telah memperbaharui cara dan pendekatan
kita terhadap doa supaya dapat cocok dengan jalan spiritual kita. Salah satu macam doa yang dilafalkan
setiap anggota NA ialah doa pembuka dan penutup yang terdapat pada hampir setiap pertemuan NA.
Pada akhirnya, sikap dan cara kita berdoa kembali pada diri kita masing-masing.
Seberapa seringkah seharusnya kita berdoa? Banyak dari kita menyisihkan beberapa saat tertentu
setiap harinya – permulaan hari pada umumnya – untuk berdoa. Doa-doa ini biasanya meminta
Kekuatan Yang Lebih Besar kita untuk memberikan tambahan satu hari bersih atau, seperti yang akan
kita lihat lebih jauh dalam bab ini kemudian, pengetahuan akan niatan Tuhan atas diri kita. Ketika kita
berkomunikasi dengan Kekuatan Yang Lebih Besar pada penghujung hari, biasanya doa kita ditujukan
untuk mengekspresikan rasa bersyukur. Banyak dari kita mencoba untuk melibatkan doa sepanjang
hari. Merupakan suatu hal yang baik untuk mempraktekkan doa secara rutin. Doa membantu kita
membentuk suatu kebiasaan berkomunikasi dengan Kekuatan Yang Lebih Besar yang dapat
menyelamatkan pemulihan kita suatu hari nanti.
Bagaimanakah saya berdoa ?
Apakah pendapat saya tentang doa ?
Kapankah saya biasanya berdoa ? Ketika saya sedang merasakan perasaan sakit ? Ketika saya
menginginkan sesuatu ? Secara rutin ?
Bagaimana doa secara spontan dalam seluruh hari dapat membantu ?
Bagaimana doa dapat membantu saya memberikan perspektif akan hal-hal yang ada ?
Bila ini merupakan pengalaman pertama kita dengan Langkah ke-11, kita mungkin merasa terkejut
mengetahui diri kita melakukan meditasi, dan melakukannya secara rutin. Setiap kali kita berada dalam
komuitas pada saat pertemuan dan menghayati saat-saat hening, kita sedang bermeditasi.
Dari langkah awal yang seperti ini kita dapat beranjak untuk membangun suatu pola meditasi rutin.
Terdapat banyak cara yang tersedia untuk bermeditasi, tapi tujuan umumnya ialah untuk
mengheningkan pikiran sehingga kita dapat memperoleh pengertian dan pengetahuan dari Kekuatan
yang Lebih Besar kita. Kita mencoba untuk memperkecil gangguan-gangguan sehingga kita dapat
berkonsentrasi pada pengetahuan yang ditimbulkan koneksi spiritual kita. Adalah penting untuk
menyadari bahwa pengetahuan tersebut tidaklah harus, atau bahkan biasanya, datang dengan segera.
- 1-
Step Working Guide A.R
Pengetahuan tersebut tumbuh perlahan-lahan di dalam diri kita begitu kita meneruskan mempraktekkan
doa dan meditasi secara rutin; pengetahuan yang terasakan sebagai suatu keyakinan yang tenang akan
keputusan-keputusan kita dan berkurangnya kekacauan yang menghantui pikiran-pikiran kita.
Bagaimanakah saya bermeditasi ?
Kapankah saya bermeditasi ?
Apakah pendapat saya tentang meditasi ?
Andaikan saya telah bermeditasi secara terus-menerus untuk beberapa waktu, dalam hal apa
sajakah saya dapat merasakan perubahan-perubahan dalam diri saya atau hidup saya sebagai
akibat dari meditasi ?
Kontak Sadar
Bagi kebanyakan dari kita, “kontak sadar” terdengar seperti sesuatu yang sangat misterius,
menyiratkan suatu persatuan kosmis dengan Tuhan. Tetapi pengertiannya sangatlah sederhana. Itu
berarti bahwa kita mempunyai suatu kepekaan dasar akan pertalian atau hubungan kita dengan
Kekuatan Yang Lebih Besar. Kita memperhatikan kehadiran Kekuatan tersebut, dan melihat
bagaimana kekuatan tersebut bekerja dalam hidup kita. Terdapat banyak cara bagaimana anggota-
anggota kita telah mengalami kehadiran Tuhan yang mengasihi: ketika kita mengalami sesuatu yang
berasal dari alam, seperti hutan atau laut; melalui cinta tak bersyarat dari sponsor atau anggota NA
lainnya; melalui perasaan adanya tempat berlabuh ketika mengalami masa-masa sulit; melalui
perasaan-perasaan damai dan kehangatan; melalui kejadian-kejadian yang tak disengaja yang pada
akhirnya membimbing kita kepada suatu kebaikan; melalui fakta sederhana yaitu pemulihan kita dengn
NA; melalui kemampuan kita untuk mendengarkan orang lain pada saat pertemuan-pertemuan; dan
cara-cara lain yang tak terhitung jumlahnya. Intinya ialah, kita mencari, dan bersedia untuk mengakui
jika Kekuatan Yang Lebih Besar benar-benar bekerja dalam kehidupan kita.
Dalam situasi-situasi apakah saya dapat memperhatikan hadirnya Kekuatan Yang Lebih
Besar saya? Bagaimanakah perasaan saya ?
Apa sajakah yang saya lakukan untuk memperbaiki kontak sadar saya dengan Tuhan menurut
pemahaman saya ?
- 2-
Step Working Guide A.R
Niatan Tuhan
Kesadaran yang terus berkembang di dalam diri kita yang kita dapat dari doa dan meditasi
merupakan arti sesungguhnya dari niatan Tuhan atas diri kita. Tujuan dari melakukan doa dan meditasi
ialah untuk mengetahui niatan Kekuatan Yang Lebih Tinggi untuk kita dan, tentu saja, kekuatan untuk
melaksanakannya. Tapi, hal pertama yang harus dilakukan ialah mengidentifikasi rencana Tuhan atas
diri kita.
Untuk dapat mengerti niatan Tuhan atas diri kita membutuhkan keterbukaan-pikiran dalam jumlah
yang besar. Banyak dari kita tiba pada pemikiran bahwa lebih mudah untuk melihat apa yang bukan
merupakan niatan Tuhan untuk kita daripada sebaliknya. Cara seperti ini tidaklah salah; pada
kenyataannya, cara seperti ini merupakan langkah awal yang sangat baik yang dapat menuntun kita
untuk mengetahui niatan Tuhan yang lebih khusus lagi terhadap diri kita. Pertama-tama, dan nyatanya,
relapse bukanlah merupakan niatan Tuhan. Kita dapat memperluas pengertian ini dengan berpatokan
bahwa berperilaku dengan sikap-sikap yang dapat membuat kita relapse juga bukan merupakan niatan
Tuhan atas diri kita. Kita tidak perlu mengkaji hal ini terlalu dalam dan mulai mempertanyakan apakah
kehidupan keseharian kita dapat membawa kita untuk memakai kembali. Kita menggunakan
pengetahuan tentang diri kita dan pola-pola kita yang kita dapatkan dengan mengerjakan Langkah 4
sampai Langkah 9, dan kita berusaha semampu kita untuk menghindar dari pola-pola destuktif. Kita
tidak dapat mengatasi sebuah situasi dengan berpikir,”Oh, saya akan menjadi manipulatif kali ini saja,
dan kemudian menuliskannya untuk dibicarakan dengan sponsor saya, dan membuat perbaikan-
perbaikan.” Bila kita melakukan hal seperti ini, kita tidak hanya berada dalam situasi bahaya, kita telah
membuat keputusan yang sadar dan disengaja untuk melawan niatan Tuhan. Akan terdapat banyak
kesempatan dimana kita secara sadar bertindak berdasarkan kecacatan-kecacatan kita. Kesadaran dan
keinginan kita untuk menjadi destruktif dengan sengaja dalam situasi seperti ini yang merupakan pusat
perhatian kita.
Pada Langkah ke-3, kita mengkaji garis batas yang membedakan antara bagaimana kita mencapai
tujuan kita dengan kerendah-hatian dan kejujuran, dan dengan manipulasi cerdik dan hasil yang
dipaksakan. Sekarang, dengan pengalaman yang kita dapatkan dari mengerjakan Langkah-langkah
sebelumnya, kita menjadi jauh lebih mampu untuk melihat garis batas tersebut dan tidak
melangkahinya. Begitu kita mengejar apa yang kita inginkan, kita perlu mengukur jarak kita terhadap
garis tersebut secara sadar. Sebagai contoh, kita mungkin memutuskan untuk membuat sebuah
hubungan yang romantis. Tak ada yang salah dengannya, asalkan kita termotivasi secara spiritual dan
tetap memperhatikan garis batas antara niatan Tuhan dan niatan diri kita sendiri. Jika kita berbohong
agar diri kita terlihat menarik, atau menjadi seperti bunglon, maka kita bertindak berdasarkan niatan
diri kita. Bila kita dengan jujur mengekspresikan diri kita sesungguhnya, maka kita lebih cenderung
mengikuti niatan Tuhan. Bila kita berusaha untuk mengubah calon pasangan kita menjadi orang lain
yang bukan dirinya, maka kita telah bertindak berdasarkan kehendak pribadi. Bila, pada kebalikannya,
- 1-
Step Working Guide A.R
kita menetapkan hal-hal yang kita inginkan dalam hubungan kita, dan pasangan kita terasa sejalan
dengan keinginan kita tanpa campur tangan kita, maka kita mungkin hidup dengan niatan Tuhan.
Begitulah cara kita mengetahui apakah suatu hubungan tertentu merupakan niatan Tuhan untuk kita
atau bukan. Atau katakanlah kita ingin kuliah. Apakah kita bersedia curang dalam ujian masuknya ?
Melakukan hal seperti itu akan mengubah tujuan yang semulanya berharga menjadi tindakan yang sarat
dengan hasrat pribadi. Menghindari bertindak berdasarkan hasrat pribadi adalah alasan utama mengapa
kita berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanakannya.
Sebutkan macam-macam situasi dalam hidup saya dimana saya bertindak berdasarkan hasrat
pribadi ? Bagaimanakah hasil tindakan saya tersebut ?
Sebutkan macam-macam situasi dalam hidup saya dimana saya berusaha menyelaraskan
keinginan saya dengan niatan Tuhan ? Bagaimanakah hasil usaha saya tersebut ?
Seperti disebutkan dalam booklet, “Niatan Tuhan untuk kita merupakan suatu kemampuan untuk
hidup penuh dengan kehormatan, untuk mencintai diri kita sendiri dan orang lain, untuk tertawa, dan
menemukan kebahagiaan dan keindahan di sekeliling kita. Kerinduan dan impian-impian kita yang
paling dalam akan kehidupan kita akhirnya datang secara nyata. Karunia-karunia yang tak ternilai ini
tidak lagi berada di luar jangkauan kita. Mereka pada dasarnya adalah arti sesungguhnya akan niatan
Tuhan akan diri kita.” Pandangan pribadi terhadap kehendak Tuhan akan diri kita terlihat dalam
bagaimana hidup kita jadinya bila kita secara konsisten hidup dengan tujuan, makna dan penuh
kehormatan. Sebagai contoh, menolong orang lain supaya bertahan bersih dan mendapatkan pemulihan
adalah sebuah tujuan yang baik. Masing-masing cara yang kita tempuh untuk melakukannya—apakah
itu dengan sponsorship, atau berbagi dengan pendatang baru pada tiap-tiap pertemuan, atau membawa
pesan pemulihan ke institusi-institusi, atau bekerjasama dengan para profesional untuk
mengembangkan sebuah program akan menuntun para pecandu kepada NA—adalah pilihan kita.
Jelaskan dan beri contoh bagaimana saya menjalani hidup dengan tujuan, makna dan
kehormatan ?
Apakah pandangan saya akan niatan Tuhan terhadap diri saya ?
- 2-
Step Working Guide A.R
Kekuatan untuk Melaksanakan Niatan Tuhan
Di samping berdoa untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita, kita juga meminta kekuatan untuk
melaksanakan niatan tersebut. Dalam konteks ini, pengertian kekuatan tidak terpaku hanya kepada
sesuatu yang bersifat ‘besar’ , ‘dahsyat’, atau ‘hebat’. Terdapat banyak nilai-nilai lainnya yang kita
perlukan untuk melaksanakan niatan Kekuatan yang Lebih Tinggi tersebut seperti kerendahan-hati,
kasih sayang, kejujuran, integritas, atau sebuah kemampuan untuk bertahan dan berjuang, dan
kesabaran untuk menunggu dalam jangka waktu yang lama akan suatu hasil tindakan kita. Situasi-
situasi tertentu menuntut kesadaran yang tinggi akan nilai keadilan dan kemampuan untuk memahami
perasaan orang lain. Ada kalanya semangat untuk melakukan sesuatu amat diperlukan, dan pada waktu
lainnya hanya kehati-hatian yang berperan. Seringkali kita dituntut untuk menunjukkan sikap
keberanian dan keteguhan hati. Dan terkadang sikap terbaik untuk melakukan kehendak Tuhan adalah
dengan perasaan humor.
Pada hakikatnya kita membutuhkan semua sikap-sikap ini pada saat-saat yang berlainan dalam hidup
kita. Ketika kita berdoa memohon kekuatan untuk melaksanakan niatan Tuhan akan diri kita, kita
mungkin tidak akan mengetahui secara pasti sikap seperti apa yang kita perlukan. Kita mesti percaya
bahwa sikap-sikap tersebut akan tersedia untuk kita. Kita akan tergoda untuk meminta Kekuatan yang
Lebih Tinggi untuk memberikan hal-hal yang kita pikir kita butuhkan, tetapi kita biasanya tidak dapat
melihat gambaran besarnya atau akibat-akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan dari sesuatu
yang pada waktu ini terlihat begitu masuk akal.
Mengapa kita berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk
melakasanakan niatan tersebut ?
Bagaimana kerendahan-hati dapat bekerja dalam hal ini ?
- 1-
Step Working Guide A.R
Prinsip-prinsip Spiritual
Dalam Langkah ke-11, kita memfkuskan diri pada komitmen, kerendahan-hati, keberanian, dan
keyakinan. Kita perlu membuat sebuah komitmen untuk mempraktekkan doa dan meditasi rutin,
Banyak dari kita berpendapat pengalaman-pengalaman pertama kita dengan doa dan meditasi terasa
tidak nyaman. Kita menatap sekeliling ruangan apakah ada orang lain yang melihat kita, dan merasa
bingung apa yang seharusnya kita rasakan. Begitu kita melanjutkan komitmen kita, perasaan seperti ini
akan terlewati, begitu pula dengan perasaan frustrasi yang timbul karena hasilnya tidak sesuai dengan
pengharapan kita, dan perasaan bosan yang merasuki ketika hal-hal yang kita lakukan menjadi
rutinitas. Intiya ialah kita perlu meneruskannya tanpa memperdulikan perasaan kita. Hasil jangka
panjang dari kedamaian jiwa dan hubungan yang lebih mendalam dengan Kekuatan yang Lebih Tinggi
kita sepadan dengan kesabaran kita.
Bagaimanakah cara saya menunjukkan komitmen terhadap pengerjaan Langkah ke-11 dan
terhadap pemulihan saya ?
Apakah saya telah berdoa dan bermeditasi hari ini ?
Peringatan yang sering kita dengar yang berbumyi “Berhati-hatilah dengan apa yang kamu pinta
dalam doa!” merefleksikan kerendahan-hati seperti apa yang perlu kita praktekkan dalam langkah ini.
Kita hanya perlu menyadari bahwa kita tidak selalu mengetahui apa yang terbaik untuk diri kita—atau
untuk orang lain. Itulah sebabnya kita perlu untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita.
Pernahkah saya berdoa untuk mendapatkan sesuatu yang kemudian saya sesali setelah
mendapatkannya ? Jelaskan.
Tak ada hal yang membutuhkan keberanian yang begitu besar seperti berusaha untuk hidup sesuai
dengan niatan Kekuatan yang Lebih Tinggi ketika terdapat banyak tekanan untuk mengingkarinya.
Tidak setiap orang dalam hidup kita akan senang dengan kenyataan bahwa kita telah memutuskan
untuk menjalani hidup kita secara spiritual. Keluarga kita mungkin terbiasa dengan pola dimana kita
dituntut untuk menjalani hidup sesuai dengan niatan mereka, dan mereka menginginkan kita untuk
meneruskannya. Pertumbuhan kita menjadi suatu ancaman bagi mereka.
Atau katakanlah kita bersama dengan beberapa teman yang sedang menggosipkan seseorang. Usaha
kita untuk hidup sesuai dengan program membuat kita merasa tidak nyaman untuk ikut gosip dengan
mereka. Tapi pada saat yang sama kita tidak ingin membernarkan diri dan akhirnya menceramahi
mereka. Hanya sesederhana menarik diri dari situasi seperti ini membutuhkan keberanian. Kita dapat
ditinggalkan teman-teman kita begitu kita tumbuh secara spiritual.
Hampir setiap dari kita pernah mengalami suatu situasi dalam hidup dimana kita dihadapkan hanya
pada 2 pilihan situasi : entah terajak untuk ikut serta dalam suatu tindakan yang tak dapat dibenarkan
secara moral, atau kita dapat diam saja membiarkannya terjadi. Sikap kita pada situasi seperti itu
- 2-
Step Working Guide A.R
merupakan saat-saat yang menentukan, dan dapat mempengaruhi pilihan-pilihan yang kita buat untuk
seumur hidup kita.
Pernahkah saya dihadapkan pada sebuah situasi yang mengharuskan saya untuk
mempertahankan apa yang saya yakini walaupun hal itu merugikan secara pribadi ?
Bagaimana saya menanggapinya ? Dan bagaimanakah hasilnya ?
Prinsip keyakinan akan membantu kita dalam mempraktekkan prinsip keberanian dan untuk hidup
dengan integritas. Kita tidak perlu begitu takut akan kehilangan teman atau mengalami perubahan
dalam hubungan sosial, atau bahkan mengalami perubahan yang begitu hebat dalam hidup kita karena
kita tahu kita dikasihi. Kita mempunyai keyakinan bahwa jika kita harus kehilangan teman-teman lama
karena tindakan mereka mempunyai dampak yang tidak sehat bagi perkembangan spiritual kita, maka
kita akan menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang serupa dengan kita.
Pada dasarnya, kita perlu memiliki keyakinan bahwa kita akan menerima kekuatan untuk
melaksanakan niatan Kekuatan yang Lebih Tinggi.
Sampai sejauh ini, apakah saya telah diberikan apa yang saya butuhkan ? Apakah yang saya
dapatkan ?
Melangkah Maju
Tindakan-tindakan kita dalam langkah ini terlihat dalam setiap aspek hidup kita. Dari meditasi
rutin, kita dapat melihat diri kita mampu mendengarkan apa yang dikatakan prang lain dalam
pertemuan dengan perhatian lebih besar. Kita memiliki pengalaman dengan menenangkan pikiran kita
dan dengan begitu kita menjadi mampu untuk melakukannya di tempat-tempat lain. Kita tidak lagi
mendapati diri kita begitu disibukkan dengan merencanakan apa yang akan kita katakan ketika giliran
kita tiba, sehingga kita tidak mampu mendengar orang lain.
Kita mulai merasa puas dengan hidup kita. Kita tidak lagi merasakan keharusan untuk
mengendalikan hal-hal di sekitar kita. Kita memfokuskan diri kita kepada tujuan yang lebih tinggi dari
pada diri kita sendiri. Penyesalan-penyesalan kita mulai lenyap. Adiksi aktif kita tidak lagi terlihat
seperti tragedi dan kesia-siaan belaka begitu kita dapat melihat cara bagaimana kita dapat
memanfaatkan pengalaman tersebut untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, yaitu membawa pesan
kepada pecandu yang masih menderita. Dalam Langkah ke-12, kita akan menggali beberapa cara untuk
melakukannya, dan kita akan melihat bagaimana mempraktekkan prinsip-prinsip pemulihan begitu
penting untuk usaha tersebut.
- 3-