staphylococcus epidermidis

7
Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri oportunistik yang menyerang individu ketika sistem tubuh lemah. Bakteri ini memiliki klasifikasi sebagai berikut : Kingdom : Bacteria Filum : Firmicutes Kelas : Bacilli Ordo : Bacillales Family : Staphylococcaceae Genus : Staphylococcus Spesies : Epidermidis Ciri Bakteri ini merupakan gram positif, berbentuk kokus, berdiameter 0,5-1,5 µm. Berkoloni mengerombol menyerupai buah anggur. Koloni biasanya berwarna putih atau krem. Habitat Hidup dipermukaan kulit dan membrane mukosa manusia maupun hewan sebagai flora normal. Sifat Merupakan flora normal dalam keadaan manusia atau hewan sehat. Bakteri ini menjadi patogen atau oportunistik ketika kondisi manusia atau hewan tidak baik. Bakteri ini merupakan bakteri yang tergolong : 1. Koagulase Negatif

Upload: prima-santi

Post on 03-Jul-2015

1.922 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Staphylococcus Epidermidis

Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri oportunistik yang menyerang

individu ketika sistem tubuh lemah. Bakteri ini memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Bacteria

Filum : Firmicutes

Kelas : Bacilli

Ordo : Bacillales

Family : Staphylococcaceae

Genus : Staphylococcus

Spesies : Epidermidis

Ciri

Bakteri ini merupakan gram positif, berbentuk kokus, berdiameter 0,5-1,5 µm.

Berkoloni mengerombol menyerupai buah anggur. Koloni biasanya berwarna putih atau

krem.

Habitat

Hidup dipermukaan kulit dan membrane mukosa manusia maupun hewan sebagai

flora normal.

Sifat

Merupakan flora normal dalam keadaan manusia atau hewan sehat. Bakteri ini

menjadi patogen atau oportunistik ketika kondisi manusia atau hewan tidak baik. Bakteri

ini merupakan bakteri yang tergolong :

1. Koagulase Negatif

Koagulase merupakan protein ekstraseluler yang mengikat prothrombin hospes

dan membentuk komplek yang disebut staphylothrombin. Karakteristik aktifitas

protease pada thrombin diaktifasi dalam komplek tersebut, menghasilkan konversi

fibrinogen menjadi fibrin. Bakteri S, epidermidis tidak dapat membentuk kompleks

tersebut sehingga darah darah dari hospes tidak mengumpal.

2. Katalase positif

Page 2: Staphylococcus Epidermidis

Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri. Bakteri

S. epidermidis memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H2O2 menjadi H2O

dan O2. Karena H2O2 dapat menjadi racun bagi bakteri ini selain itu proses tersebut

merupakan mekanisme pernafasan dari bakteri tersebut.

3. Non Hemolitik

Bakteri ini tidak dapat menghemolisis darah pada media.

4. Anaerob fakultatif pada respirasi atau fermentasi

Bakteri ini dapat hidup dan bermetabolisme dalam lingkungan yang mengandung

sedikit oksigen terlarut atau sama sekali tidak mengandung oksigen

5. Uji Reduksi Nitrat Positif Lemah

Bakteri ini dapat mengubah senyawa nitrat menjadi di nitrit dengan bantuan

enzim nitrat reduktase dalam metabolismenya.

6. Positif Produksi Urease

Bakteri ini dapat menguraikan urea menjadi amonia dan karbondioksida dengan

bantuan enzim urease.

7. Bakteri ini dapat memanfaatkan glukosa, sukrosa, laktosa menjadi asam dalam proses

metabolisme

8. Tidak memiliki enzim gelatinese sehingga tidak bisa menghidrolisis gelatin

9. Dinding sel S. epidermidis mengikat trasferin sehingga memperoleh besi. protein

permukaan tetramers GAPDH (dehidrogenase gliseraldehida-3-fosfat) diyakini

mengikat transferin dan menghapus besi, besi yang ditransfer ke permukaan

lipoprotein, kemudian untuk mengangkut protein yang membawa besi ke dalam sel

(Salyers, 2002)

Mekanisme Infeksi

Kemampuan untuk membentuk biofilm pada perangkat plastik (peralatan rumah

sakit) merupakan faktor utama virulensi S. epidermidis. Biofilm berupa lendir atau kapsul

sehingga tahan terhadap imun pada alat medis (Fitzpartrick, 2005). Lendir tersebut terdiri

dari asam teichoic yang terdapat pada dinding sel.

Protein permukaan yang mengikat darah dan protein matriks ekstraseluler. Kapsul

S. epidermidis, yang dikenal sebagai polysaccharide intercellular adhesion (PIA) terdiri

Page 3: Staphylococcus Epidermidis

dari polisakarida sulfat. menciptakan multilayer biofilm. Biofilm menurunkan aktivitas

metabolisme bakteri dalam diri mereka. Lalu metabolisme menurun dan menyebabkan

gangguan difusi antibiotik sehingga antibiotik sulit tidak dapat merusak bakteri ini.

Biofilm yang dihasilkan S. Epidermidis ternyata dapat menghambat pertumbuhan

koloni pada S. aureus . Esp2 protease serin, 3 disekresikan oleh subset dari Staphylococcus

epidermidis yang dapat menghancurkan biofilm dari S. aureus (iwase, 2010).

Tahan organisme yang paling sering ditemukan dalam usus, tetapi organisme hidup

bebas pada kulit juga bisa menjadi resisten akibat paparan rutin terhadap antibiotik

disekresikan dalam keringat. S. epidermidis sering resisten terhadap antibiotik, termasuk

penisilin, amoksisilin, dan methicillin.

Daftar Pustaka

Fitzpatrick F, Humphreys H, O'Gara JP. The Genetics Of Staphylococcal Biofilm Formation--

Will A Greater Understanding Of Pathogenesis Lead To Better Management Of Device-

Related Infection? Clin Microbiol Infect. 2005 Dec;11(12):967-73.

Jodi A. Lindsay (2008). Staphylococcus: Molecular Genetics. Caister Academic Press.

Iwase, Tadayuki. Yoshio Uehara. Hitomi Shinji. Akiko Tajima. Hiromi Seo. Koji Takada.

Toshihiko Agata. Yoshimitsu Mizuno. Staphylococcus Epidermidis Esp Inhibits

Staphylococcus Aureus Biofilm Formation And Nasal Colonization. Nature 465.

346–349. (20 May 2010)

Salyers, Abigail A. And Whitt, Dixie D. "Bacterial Pathogenesis: A Molecular Approach".

Second Ed. ASM Press (2002). Washington, D.C.

Page 4: Staphylococcus Epidermidis

TUGAS TERSTRUKTUR

PENYAKIT MIKROBIAL DAN PARASITER 1

Staphlyococcus epidermidis

Disusun oleh :

Prima Santi 0911310056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010