standard operating procedure

13
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) Pengertian Dalam kegiatan pengumpul an sampel dar ah dikenal ist ila h  phlebotomy yang ber art i proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena ( venipuncture ), tusukan kulit (  skinpuncture ) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture. PENGAMBILAN DARAH VENA Pada pengambilan darah vena ( venipuncture ), contoh darah umumnya diambil dari vena median cubital , pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Ve na ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. pabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa men!adi pilihan  berikutnya. V enipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati"hati karena letaknya  berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median. #ika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. $akukan pengambilan dengan dengan sangat hati"hati dan menggunakan !arum yang ukurannya lebih kecil. Tujuan %. &ntuk mendap atkan sampe l d arah vena yang baik dan meme nuhi syar at u ntuk dilak ukan  pemeriksaan. '. &ntuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick in!ury) akibat vena  punctie bagi petugas maupun penderita.

Upload: nopal

Post on 07-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mksksjksajlsdkd

TRANSCRIPT

Page 1: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 1/13

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

Pengertian

Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang berarti prosesmengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah,

yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit ( skinpuncture) dan tusukan arteri atau

nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy

sering dikaitkan dengan venipuncture.

PENGAMBILAN DARAH VENA

Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah

umumnya diambil dari vena median cubital , pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena

ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar.

pabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa men!adi pilihan

 berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati"hati karena letaknya

 berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.

#ika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan darah dapat

dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. $akukan pengambilan dengan dengan sangat

hati"hati dan menggunakan !arum yang ukurannya lebih kecil.

Tujuan

%. &ntuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan

 pemeriksaan.

'. &ntuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick in!ury) akibat vena

 punctie bagi petugas maupun penderita.

Page 2: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 2/13

3. &ntuk petun!uk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)

$okasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :

• $engan pada sisi mastectomy

• Daerah edema

• ematoma

• Daerah dimana darah sedang ditransfusikan

• Daerah bekas luka

• Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular 

• Daerah intra"vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat menyebabkan darah

men!adi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar at tertentu.

da dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan cara vakum. *ara manual

dilakukan dengan menggunakan alat suntik ( syring ), sedangkan cara vakum dengan

menggunakan tabung vakum (vacutainer ).

+eberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah :

• Pemasangan turniket (tali pembendung)

o  pemasangan dalam aktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan

hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit-P*V dan elemen sel), peningkatan

kadar substrat (protein total, /, besi, kolesterol, lipid total)

o melepas turniket sesudah !arum dilepas dapat menyebabkan hematoma

• #arum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan

masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.

• Penusukan

o  penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan !aringan

sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang

 berkali"kali !uga berpotensi menyebabkan hematoma.

o tutukan !arum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah

 bocor dengan akibat hematoma

Page 3: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 3/13

• 0ulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat

kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika

dilakukan penusukan.

Pengami!an Dara" Vena #engan S$ring

Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik ( syring ) merupakan cara yang masih

laim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan tempat"tempat pelayanan kesehatan. lat

suntik ini adalah sebuah pompa piston sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder,

 pendorong, dan !arum. +erbagai ukuran !arum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran

terbesar sampai dengan terkecil adalah : '%1, ''1, '31, '21 dan '1.

Pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada pasien usia lan!ut dan pasien dengan

vena yang tidak dapat diandalkan (rapuh atau kecil).

Prosedur :

• Persiapkan alat"alat yang diperlukan : handskun, syring, perlak, kapas alkohol 456, tali

 pembendung (turniket), plester, tabung dan pendokumentasian. &ntuk pemilihan syring,

 pilihlah ukuran-volume sesuai dengan !umlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran

 !arum yang sesuai, dan pastikan !arum terpasang dengan erat.

• $akukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah7 usahakan pasien senyaman

mungkin ( 8ase 9rientasi).

• dentifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.

• Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. *atat bila pasien minum

obat tertentu, tidak puasa dsb.

• ;inta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.

• ;inta pasien mengepalkan tangan.

• Pasang tali pembendung (turniket) kira"kira %5 cm di atas lipat siku.

• Pilih bagian vena median cubital  atau cephalic. $akukan perabaan (palpasi) untuk 

memastikan posisi vena7 vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki

dinding tebal. #ika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku,

atau kompres hangat selama menit daerah lengan.

Page 4: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 4/13

• +ersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 456 dan biarkan

kering. 0ulit yang sudah dibersihkan !angan dipegang lagi.

• /usuk bagian vena dengan posisi lubang !arum menghadap ke atas. #ika !arum telah

masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan  flash).

&sahakan sekali tusuk kena.

• etelah volume darah dianggap cukup, lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan

tangannya. Volume darah yang diambil kira"kira 3 kali !umlah serum atau plasma yang

diperlukan untuk pemeriksaan.

• $etakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan-tarik !arum. /ekan kapas

 beberapa saat lalu plester selama kira"kira % menit. #angan menarik !arum sebelum

turniket dibuka.

• <apikan pasien dan lakukan pendokumentasian

Pengami!an Dara" Vena Dengan Taung Va%um

/abung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan +D (+ecton"Dickinson) di baah

nama dagang Vacutainer. #enis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari

kaca atau plastik. 0etika tabung dilekatkan pada !arum, darah akan mengalir masuk ke dalam

tabung dan berhenti mengalir ketika se!umlah volume tertentu telah tercapai.

#arum yang digunakan terdiri dari dua buah !arum yangdihubungkan oleh sambungan berulir. #arum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena

dan !arum pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. #arum posterior diselubungi oleh bahan

dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien mengalir keluar. ambungan berulir

 berfungsi untuk melekatkan !arum pada sebuah holder dan memudahkan pada saat mendorong

tabung menancap pada !arum posterior.

Page 5: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 5/13

0euntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu membagi"bagi sampel

darah ke dalam beberapa tabung. *ukup sekali penusukan, dapat digunakan untuk beberapa

tabung secara bergantian sesuai dengan !enis tes yang diperlukan. &ntuk keperluan tes biakan

kuman, cara ini !uga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam

tabung yang berisi media biakan kuman. #adi, kemungkinan kontaminasi selama pemindahansampel pada pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.

0ekurangannya sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi, atau !ika vena tidak bisa

diandalkan (kecil, rapuh), atau !ika pasien gemuk. &ntuk mengatasi hal ini mungkin bisa

digunakan !arum bersayap (winged needle).

#arum bersayap atau sering !uga dinamakan !arum =kupu"kupu> hampir

sama dengan !arum vakutainer seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah, antara

 !arum anterior dan posterior terdapat dua buah sayap plastik pada pangkal !arum anterior dan

selang yang menghubungkan !arum anterior dan posterior. #ika penusukan tepat mengenai vena,darah akan kelihatan masuk pada selang ( flash).

Prosedur :

• Persiapkan alat"alat yang diperlukan : handskun, !arum, kapas alkohol 456, tali

 pembendung (turniket), plester, tabung vakum, pendokumentasian.

• Pasang !arum pada holder, pastikan terpasang erat.

• $akukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah7 usahakan pasien senyaman

mungkin.

• dentifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.

• Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. *atat bila pasien minum

obat tertentu, tidak puasa dsb.

• ;inta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.

Page 6: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 6/13

• ;inta pasien mengepalkan tangan.

• Pasang tali pembendung (turniket) kira"kira %5 cm di atas lipat siku.

• Pilih bagian vena median cubital  atau cephalic. $akukan perabaan (palpasi) untuk 

memastikan posisi vena7 vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memilikidinding tebal. #ika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku,

atau kompres hangat selama menit daerah lengan.

• +ersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 456 dan biarkan

kering. 0ulit yang sudah dibersihkan !angan dipegang lagi.

• /usuk bagian vena dengan posisi lubang !arum menghadap ke atas. ;asukkan tabung ke

dalam holder dan dorong sehingga !arum bagian posterior tertancap pada tabung, maka

darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. /unggu sampai darah berhenti mengalir.

#ika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan

tabung kedua, begitu seterusnya.

• $epas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang

diambil kira"kira 3 kali !umlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.

• $etakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan-tarik !arum. /ekan kapas

 beberapa saat lalu plester selama kira"kira % menit. #angan menarik !arum sebelum

turniket dibuka.

egera rapikan pasien dan lakukan pendokumentasian.

Menam&ung Dara" Da!am Taung

+eberapa !enis tabung sampel darah yang digunakan dalam praktek laboratorium klinik adalah

sebagai berikut :

• Taung tutu& mera". /abung ini tanpa penambahan at additive, darah akan men!adi

 beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. &mumnya digunakan untuk 

 pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test )

• Taung tutu& %uning. /abung ini berisi gel separator ( serum separator tube/SST ) yang

fungsinya memisahkan serum dan sel darah. etelah pemusingan, serum akan berada di

 bagian atas gel dan sel darah berada di baah gel. &mumnya digunakan untuk 

 pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi

Page 7: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 7/13

• Taung tutu& "ijau terang. /abung ini berisi gel separator ( plasma separator tube/PST )

dengan antikoagulan lithium heparin. etelah pemusingan, plasma akan berada di bagian

atas gel dan sel darah berada di baah gel. &mumnya digunakan untuk pemeriksaan

kimia darah.

• Taung tutu& ungu atau !a'en#er. /abung ini berisi ?D/. &mumnya digunakan

untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch)

• Taung tutu& iru. /abung ini berisi natrium sitrat. &mumnya digunakan untuk 

 pemeriksaan koagulasi (mis. PP/, P//)

• Taung tutu& "ijau. /abung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya

digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah.

• Taung tutu& iru ge!a&. /abung ini berisi ?D/ yang bebas logam, umumnya

digunakan untuk pemeriksaan trace element (ink, copper, mercury) dan toksikologi.

• Taung tutu& auau terang. /abung ini berisi natrium fluoride dan kalium oksalat,

digunakan untuk pemeriksaan glukosa.

• Taung tutu& "itam  7 berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan $?D

(?<).

• Taung tutu& &in%  7 berisi potassium ?D/, digunakan untuk pemeriksaan

imunohematologi.

• /abung tutup putih 7 potassium ?D/, digunakan untuk pemeriksaan molekuler-P*< dan

 bD@.

• /abung tutup %uning dengan arna "itam di bagian atas 7 berisi media biakan,

digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi " aerob, anaerob dan !amur 

+eberapa hal penting dalam menampung sampel darah adalah :

• Darah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung dengan cara melepas

 !arum lalu mengalirkan darah perlahan"lahan melalui dinding tabung. ;emasukkan darah

dengan cara disemprotkan, apalagi tanpa melepas !arum, berpotensi menyebabkanhemolisis. ;emasukkan darah ke dalam tabung vakum dengan cara menusukkan !arum

 pada tutup tabung, biarkan darah mengalir sampai berhenti sendiri ketika volume telah

terpenuhi.

• omogenisasi sampel !ika menggunakan antikoagulan dengan cara memutar"mutar 

tabung 2" kali atau membolak"balikkan tabung "%5 kali dengan lembut. ;engocok 

sampel berpotensi menyebabkan hemolisis.

Page 8: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 8/13

• &rutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum adalah : pertama " botol

 biakan (culture) darah atau tabung tutup kuning"hitam kedua " tes koagulasi (tabung tutup

 biru), ketiga " tabung non additive (tutup merah), keempat " tabung tutup merah atau

kuning dengan gel separator atau clot activator, tabung tutup ungu-lavendet (?D/),

tabung tutup hi!au (heparin), tabung tutup abu"abu (@a8 dan @a oksalat)

PENGAMBILAN DARAH APILER 

Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses

 pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. /empat yang digunakan untuk pengambilan

darah kapiler adalah :

• &!ung !ari tangan ( fingerstick ) atau anak daun telinga.

• &ntuk anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick ) pada %-3 bagian tepi telapak kaki

atau ibu !ari kaki.

• $okasi pengambilan tidak boleh menun!ukkan adanya gangguan peredaran, seperti

vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau sianosis

setempat.

Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes"tes yang memerlukan sampel dengan volume

kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar b, hematokrit (mikrohematokrit) atau

analisa gas darah (capillary method ).

Prosedur 

• iapkan peralatan sampling : handskun, lancet steril, kapas alcohol 456, sediakan strip

(glukosa, b dll) untuk bahan u!i coba dan pendokumentasian.

• Pilih lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alkohol 456, biarkan kering.

• Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri

 berkurang.

• /usuk dengan lancet steril. /usukan harus dalam sehingga darah tidak harus diperas"

 peras keluar. #angan menusukkan lancet !ika u!ung !ari masih basah oleh alkohol. al ini

 bukan sa!a karena darah akan diencerkan oleh alkohol, tetapi darah !uga melebar di atas

kulit sehingga susah ditampung dalam adah.

Page 9: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 9/13

• etelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas kering, tetes

 berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.

• Pengambilan darah diusahakan tidak terlalu lama dan !angan diperas"peras untuk 

mencegah terbentuknya !endalan.

PENGAMBILAN DARAH ARTERI

A*  De+ini,i

Pengambilan darah arteri adalah suatu tindakan untuk mengambil darah arteriyaitu pembuluh darah yang berasal dari bilik !antung yang berdinding tebal dan

kaku. edangkan analisa gas darah adalah prosedur untuk menilai tekanan parsial

oksigen, karbondioksida dan p (konsentrasi ion hydrogen) di darah arteri. ;engambil sampel

darah arteri membutuhkan suntikan perkutan pada arteri brachialis, radial atau femoralis. #uga

 bisa didapatkan dari arterial line.

B*  Tujuan

Pengambilan darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan analisa gas darah yang digunakan untuk 

mendiagnosa dan mengevaluasi penyakit pernafasan serta kondisi yang mempengaruhi seberapa

efektif paru"paru mengirimkan oksigen ke darah dan mengeleminasi karbondioksida dari darah./ekanan parsial oksigen (P9') normal : 4"%55 mmg, biasanya menurun sesuai

 pertambahan usia/ekanan parsial karbondioksida (P*9') normal : 3"2 mmg

 p normal : 4,3"4,2

aturasi oksigen (a9') : A2"%5560andungan oksigen (9'*/) : %"'3 volume6

0onsentrasi +ikarbonat (*93") : ''"'B millimols per liter (m?C-liter)

Perubahan p disebabkan oleh:

%. 8ungsi pernafasan abnormal.

'. 8ungsi gin!al abnormal.3. #umlah asam atau basa yang berlebihan.

 Perua"an #a!am &H- PaCO.- #an i%ar/nat ,tan#ar

&a#a gangguan a,ama,a

 p Pa*9' +ikarbonat standar 

sidosis <espiratory <endah /inggi @ormal"tinggi

lkalosis <espiratory /inggi <endah @ormal"tinggi

Page 10: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 10/13

sidosis ;etabolik <endah @ormal"rendah <endah

lakalosis ;etabolik /inggi @ormal /inggi

C*  In#i%a,i- /ntrain#i%a,i #an /m&!i%a,i

In#i%a,i pada pasien dengan penyakit paru, bayi prematur dengan penyakit paru, Diabetes

;elitus berhubungan dengan kondisi asidosis diabetic./ntrain#i%a,i pada pasien dengan penyakit perdarahan seperti hemofilia dan trombosit rendah.

/m&!i%a,i pengambilan darah arteri akan minimal ter!adi !ika dilakukan dengan benar. @amun

dapat ter!adi perdarahan atau perdarahan yang tertunda atau memar pada area tusukan !arum atau

yang !arang ter!adi, kerusakan sirkulasi di sekitar area tusukan.

D*  Pera!atan

%. 1D kit:

  puit• spesifik untuk mengambil darah yang akan digunakan untuk analisa gas darah.

  #arum• '5 1 % =

  #arum• '' 1 %>  %• ml ampul carian heparin (%:%555)

'. arung tangan

3. puit ml dan %5 ml

2. lcohol or poviodine"iodine pad

. 2E2 gaue pads

B. Penutup karet untuk spuit

4. /as plastik atau adah berisi es

F. $abel

A. 8ormat permintaan laboratorium

+anyak fasilitas kesehatan yang menggunakan 1D kit yang terdiri atas semua yang dibutuhkan

untuk melakukan prosedur ini termasuk tempat yang sudah berisi es untuk membaa sampel ke

laboratorium. @amun !ika tidak ada, gunakan basin emesis yang bersih dan mangkuk styrofoam

untuk meletakkan es didalamnya, atau tas plastik untuk membaa sampel ke lab.

E*  L/%a,i Pengami!an Dara" Arteri

;engidentifikasi arteri untuk pengambilan sampel. rteri yang paling sering unutk 

 pengambilan sampel termasuk arteri radialis, arteri brachialis, dan arteri femoralis.

Dari ketiganya, arteri radial adalah area sampling yang paling disukai karena tiga faktor utama:

a) mudah untuk mengakses, b) arteri radial adalah arteri dangkal dan karena itu lebih mudah

untuk diraba, stabil, dan mudak ditusuk, dan c) memiliki !aminan aliran darah. #ika kerusakan

 pada arteri radial ter!adi atau men!adi terhambat, arteri ulnaris akan memasok darah ke !aringan

 biasanya dipasok oleh arteri radial. &ntuk menilai arteri radial untuk sampling, harus melakukan

tes llen dimodifikasi untuk men!amin patensi arteri ulnaris.

dapun cara melakukan tes llen adalah sebagai berikut a) ;elenyapkan denyut radial

dan ulnar secara bersamaan dengan menekan di kedua pembuluh darah di pergelangan

Page 11: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 11/13

tangan. b) ;inta pasien untuk mengepalkan tangan dan melepaskannya sampai kulit terlihat

 pucat. c) $epaskan tekanan arteri ulnaris sementara mengompresi arteri radial. Perhatikan

kembalinya arna kulit dalam aktu % detik 

#ika tes llen adalah negatif untuk kedua tangan dan arteri radial tidak dapat diakses,

maka arteri brakialis dapat digunakan. Potensi untuk mendapatkan sampel vena lebih besar bila

menggunakan arteri brakialis karena ada pembuluh darah besar terletak di dekat arteri brakialis.

elain itu, saraf medial terletak se!a!ar dengan arteri brakialis dan akan menyebabkan rasa sakit

 pasien !ika nda secara tidak senga!a mengenainya dengan !arum.

rteri femoralis adalah area sampling arteri yang paling tidak disukai karena merupakan

arteri relatif dalam7 terletak berdekatan dengan saraf femoralis dan vena, dan tidak memiliki

 !aminan aliran darah. /usukan dari arteri femoralis biasanya digunakan untuk situasi muncul atau

untuk pasien hipotensi parah yang memiliki perfusi perifer yang buruk.

0* Pr/,e#ur Tin#a%an%. *ek identitas pasien. +eritahu pasien baha anda akan melakukan pengambilan sampel1D dan !elaskan tu!uan serta prosedurnya. +eritahukan baha spesimen akan diambil dari

arteri, !aga privasi klien, dan atur posisi klien dalam posisi supinasi atau semi foler.

'. iapkan peralatan. +eri label syringe dengan nama pasien, nomor ruangan, nama dokter,

tanggal dan aktu pengambilan, inisial pelaksana 1D. +eri heparin pada spuit.

3. $akukan cuci tangan dan pakai handskun untuk meminimalkan penyebaran mikroorganisme.

2. ;embersihkan kulit di area tusukan dengan kapas alcohol. /angan klien harus ditekuk 

sedikit atau letakkan handuk kecil yang digulung di baah pergelangan tangan. al ini

membaa arteri radial lebih dekat ke permukaan. ?kstensi berlebihan pada pergelangan tangan

harus dihindari karena dapat menutup !alan denyut nadi.

. Palpasi denyutan dengan telun!uk dan !ari tengah. etelah menemukan sensasi denyutan

terkuat, sedikit fiksasi arteri dengan telun!uk dan !ari tengah. al ini akan mencegah arteri

 berubah posisi ketika dilakukan tusukan.

B. untikan harus dengan sudut 2G atau kurang di tangan berlaanan, seperti memegang pensil

atau sebuah anak panah. Penempatan paralel dekat !arum tersebut akan meminimalkan trauma

arteri dan memungkinkan serat otot polos untuk menutup lubang tusukan setelah !arum ditarik.

4. ementara memfiksasi arteri dan dengan sudut !arum mengarah ke atas, masukkan !arum ke

tepat di baah permukaan kulit. ekarang dorong !arum perlahan"lahan sampai terlihat denyut

 berkedip darah di pusat !arum. +erhenti dan pertahankan posisi ini sampai terkumpul '"2 cc

darah dalam alat suntik.F. #ika !arum masuk terlalu !auh, tarik perlahan"lahan sampai mengalir darah ke !arum suntik.

eharusnya tidak perluada aspirasi darah ke !arum suntik sebab tekanan arteri akan mengisi

otomatis alat suntik. anya dalam !ika digunakan !arum gauge kecil (misalnya ' gauge), atau

 pasien hipotensi, sebaiknya dilakukan aspirasi !arum suntik.

A. etelah mendapatkan !umlah darah yang diinginkan, tarik !arum dan terapkan tekanan ke area

tusukan dengan ukuran 2 H 2. etelah tekanan diterapkan selama ' menit, periksa area untuk 

Page 12: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 12/13

 perdarahan, aliran, atau rembesan darah. #ika ada, terapkan tekanan sampai pendarahan terhenti.

Iaktu kompresi lama akan diperlukan untuk pasien pada terapi antikoagulan atau yang memiliki

gangguan perdarahan.

%5. $epaskan !arum dari alat suntik. #arum tidak boleh disumbat, bengkok, atau senga!a dirusak 

karena bahaya tusukan diri. emua !arum harus ditempatkan dalam adah tahan tusukan

(umumnya dikenal sebagai adah benda ta!am).

%%. angat penting baha gelembung udara yang dikeluarkan dari spuit gas darah karena dapat

mengubah hasil gas darah. Pegang !arum suntik tegak lurus dan tekan !arum suntik dengan

lembut sehingga gelembung udara naik ke bagian atas !arum suntik sehingga dapat dikeluarkan.

%'. *ap !arum suntik dan letakkan spuit dalam kantong es (mendinginkan sampel akan mencegah

metabolisme lebih lan!ut dari darah). Pasang slip laboratorium untuk tas, dan baa sampel ke

laboratorium. #ika akan menganalisis sampel, harus dilakukan sesegera mungkin.

%3. $epas sarung tangan dan lakukan cuci tangan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dan

lakukan pendokumentasian.

G*  Ha!"a! $ang &er!u #i&er"ati%an ,aat me!a%u%an tin#a%an AGD

%.  Pasien menerima oksigen, pastikan terapi oksigen telah ber!alan sekurang"kurangnya % menit

sebelum mengambil gas darah. ndikasikan pada slip lab, !umlah dan tipe terapi oksigen yang

diterima pasien. *atat suhu pasien, level b, dan << terbaru. #ka pasien memakai ventilator 

mekanik, catat fraksi inspirasi oksigen dan tidal volume.

'.  Pasien tidak memakai 9', indikasikan !ika pasien bernafas dengan udara ruangan.

3.  Pasien baru sa!a memakai nebulier, tunggu hingga '5 menit sebelum mengambil sampel.

0onsentrasi oksigen harus tetap konstan selama '5 menit sebelum pengambilan sampel.

2.  #ika order secara spesifik tanpa oksigen, maka matikan gas selama '5 menit sebelum

 pengambilan sampel agar hasilnya akurat..  aat menarik spuit untuk mengambil sampel, !ika ada tahanan. &bah posisi ekstremitas yang

dilakukan tindakan dan cek area tusukan. $an!utkan pengambilan darah, !ika masih ada tahanan,

 beritahukan dokter.

B.  #ika spesimen yang diambil gelap, darah yang gelap artinya mungkin vena telah terakses, atau

darah sangat kurang oksigen. Pastikan dari mana specimen diambil apakah dari arterial line. #uga

cek level saturasi oksigen untuk mengevaluasi hipoksemia. Pastikan baha arterilah yang telah

ditusuk sebelum membaa sampel ke lab.

4.  ampel tidak akan diterima oleh laboratorium kecuali !arum suntik diberi label, kantong es

diberi label, dan permintaan selesai. &ntuk dianggap lengkap, permintaan harus berisi nama

 pasien, nomor pendaftaran, tanggal lahir atau usia, pemesanan dokter, aktu ditarik, 8%9' dan

suhu pasien.

H*  Ha!"a! $ang "aru, #i1atat ,ete!a" tin#a%an (#/%umenta,i)

*atat identitas pasien, nama dokter yang memberi order, aktu pengambilan sampel, !umlah

sampel yang diambil, suhu pasien, area tusukan, catat aktu yang diterapkan pada area untuk 

Page 13: Standard Operating Procedure

7/17/2019 Standard Operating Procedure

http://slidepdf.com/reader/full/standard-operating-procedure-568e852992595 13/13

mencegah perdarahan, tentukan tipe dan !umlah untuk terapi oksigen !ika pasien menerima

terapi. *atat respon klien. /anda tangan dan nama peraat yang melaksanakan tindakan.