standar reviu laporan keuangan bps-ri

75
 

Upload: rissuke1974

Post on 10-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 1/75

 

Page 2: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 2/75

Page 3: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 3/75

 

Page 4: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 4/75

Page 5: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 5/75

 

KATA PENGANTAR 

Penyelenggaraan akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan (LK) serta

penyelenggaraan audit oleh pihak yang kompeten dan independen merupakan unsur

pokok akuntabilitas, yang menjadi salah satu pilar perwujudan tata pemerintahan yang

baik (good governance). Akuntabilitas menjadi pasangan erat dari hak dan kewenangan di

sektor publik sehingga diharapkan dapat mencegah penyimpangan-penyimpangan yang

mengarah pada perbuatan korupsi. Oleh karena itu menjadi penting bagi Badan Pusat

Statistik (BPS) untuk menjalankan perannya secara transparan dan akuntabel, khususnya

dalam hal penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK sesuai Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP).

Dalam rangka melakukan pembenahan tersebut, Aparat Pengawasan

Pengendalian Intern Pemerintah (APIP) BPS dituntut aktif untuk mendorong dan

membantu terselenggaranya akuntasi dan pelaporan keuangan yang lebih baik dan sesuai

standar yang berlaku. Reviu LK yang dilakukan oleh APIP tidak cukup untuk memberikan

 jaminan terbatas kepada Kepala BPS bahwa LK BPS telah disajikan sesuai SAP saja, namun

lebih jauh lagi untuk meyakinkan Kepala BPS dalam membuat Pernyataan Tanggung Jawab

(Statement of Responsibility) dan menghadapi pemeriksaan BPK. Oleh karena itu, APIP

dituntut untuk menguasai aturan dan penerapan akuntansi seperti SAP, Sistem Akuntansi

Keuangan (SAK), Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-

BMN), serta memahami proses bisnis unit akuntansi yang direviu dan analisis basis data.

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS ini disusun dalam rangka menunjang peran

APIP sebagaimana disebutkan di atas. Standar ini menjadi panduan bagi auditor

Inspektorat Utama untuk melakukan reviu LK di lingkungan BPS seluruh Indonesia agar

tercipta kualitas reviu yang lebih baik.

Jakarta, 21 Mei 2012 

Inspektur Utama 

Arizal Ahnaf, MA 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI iii 

Page 6: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 6/75 

DAFTAR ISI 

Halaman

Kata Pengantar ......................................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................................................... iv

Daftar Tabel ............................................. ................................................................ v

Daftar Lampiran ....................................... ............................................................... vi

Daftar Istilah ............................................................................................................. vii

Bab I. Pendahuluan .................................................................................................. 1

A.  Latar Belakang ...............................................................................................  1 

B.  Landasan Hukum ...........................................................................................  2 

C.  Tujuan Reviu .................................................................................................  3 

D.  Ruang Lingkup Reviu ....................................................................................  4 

E.  Sasaran Reviu ................................................................................................  5 

F.  Waktu Pelaksanaan Reviu .............................................................................  5 

G.  Kompetensi ...................................................................................................  6 

Bab II. Perencanaan Reviu ........................................................................................ 7

Bab III. Pelaksanaan dan Prosedur Reviu . ................................................................ 9

A.  Pelaksanaan Reviu .........................................................................................  9 

B.  Prosedur Reviu Tingkat UAKPA .....................................................................  10 

C.  Prosedur Reviu Tingkat UAPPA-W ................................................................  12 

D.  Prosedur Reviu Tingkat UAPPA-E1 ................................................................  13 

E.  Prosedur Reviu Tingkat UAPA .......................................................................  14 

Bab IV. Pelaporan Reviu ........................... ................................................................  42 

Bab V. Penutup ......................................................................................................  44 

Lampiran ...................................................................................................................  45 

iv Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 7: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 7/75

 

DAFTAR TABEL 

Halaman 

Tabel 1. Langkah-langkah Reviu untuk Seluruh Akun LRA ......................................... 15

Tabel 2. Langkah-langkah per Akun LRA ............................... .................................... 16

Tabel 3. Langkah-langkah Reviu untuk Seluruh Akun Neraca .................................. 20

Tabel 4. Langkah-langkah Reviu per Akun Neraca ................ .................................... 21

Tabel 5. Langkah-langkah Reviu CaLK ................................... .................................... 34

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI v 

Page 8: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 8/75 

DAFTAR LAMPIRAN 

Lampiran 1.  Kertas Kerja Reviu Neraca (KKR Neraca) ...................................................... 

Halaman 

45 

Lampiran 2.  Kertas Kerja Reviu LRA (KKR LRA) ................................................................  48 

Lampiran 3.  Kertas Kerja Reviu CaLK (KKR CaLK) ..............................................................  50 

Lampiran 4.  Catatan Hasil Reviu (CHR) .............................................................................  53 

Lampiran 5.  Daftar Isi Laporan Hasil Reviu (LHR) ........................ ....................................  54 

Lampiran 6.  Laporan Hasil Reviu (LHR) .............................................................................  55 

Lampiran 7.  Pernyataan Telah Direviu tanpa Paragraf Penjelas .....................................  59 

Lampiran 8.  Pernyataan Telah Direviu dengan Paragraf Penjelas .................................  60 

vi Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 9: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 9/75

 

DAFTAR ISTILAH 

1. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) BPS adalah Inspektorat Utama yang

secara fungsional melaksanakan pengawasan intern yang bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Badan Pusat Statistik.

2. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan

pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

3. Arsip Data Komputer (ADK) adalah arsip data berupa disket atau media

penyimpanan digital lainnya yang berisikan data transaksi, data buku besar,

dan/atau data lainnya.

4. Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas

beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang berasal dari perolehan

lainnya yang sah.

5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah laporan yang menyajikan informasi

tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang

disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka

pengungkapan yang memadai.

6. Dokumen Sumber (DS) adalah dokumen yang berhubungan dengan transaksi

keuangan yang digunakan sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data

akuntansi.

7. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran/Pengguna

Barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan laporan

keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

8. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih

entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang  –  undangan

wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

9. Keabsahan informasi adalah penyajian informasi dalam laporan keuangan yang

didukung dengan dokumen sumber transaksi yang sah dan memenuhi persyaratan

ketentuan perundang – undangan.

10. Kehandalan informasi adalah penyajian informasi dalam LK BPS yang didasarkan

fakta secara jujur, dapat diverifikasi, bebas dari pengertian menyesatkan, dan

bebas dari kesalahan material.

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI vii 

Page 10: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 10/75 

11. Laporan Keuangan (LK) adalah bentuk pertanggungjawaban Kementerian

Negara/Lembaga atas pelaksanaan yang berupa Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, dan CaLK yang dihasilkan dari proses akuntansi.

12. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan informasi

realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, sisa

lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing  – masing dibandingkan dengan

anggarannya dalam satu periode.

13. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan entitas

akuntansi, yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

14. Penyajian Laporan Keuangan BPS adalah pelaporan posisi keuangan dan operasi

keuangan pada BPS.

15. Penyelenggaraan akuntansi adalah serangkaian kegiatan pemrosesan data untuk

menghasilkan laporan keuangan, mulai dari pengumpulan, pencatatan, dan

pengikhtisaran data.

16. Pereviu adalah Aparat Pengawasan Intern BPS yang ditunjuk oleh pejabat yang

berwenang untuk melaksanakan tugas reviu laporan keuangan.

17. Reviu adalah penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK BPS

oleh auditor Aparat Pengawas Intern BPS yang kompeten untuk memberikan

keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan Sistem

Akuntansi Instansi dan LK BPS telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan, dalam upaya membantu Kepala BPS untuk menghasilkan LK BPS

yang berkualitas.

18. Satuan Kerja adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang yang merupakan

bagian dari suatu unit organisasi pada BPS yang melaksanakan satu atau beberapa

kegiatan dari suatu program.

19. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang

terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran

sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada BPS.

20. Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh

manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam

pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang – 

undangan yang berlaku, dan kehandalan penyajian laporan keuangan.

21. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip –prinsip akuntansi yang

diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan BPS sesuai

viii Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 11: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 11/75

 

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Buletin Teknis (Bultek)

yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.

22. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit Akuntansi Instansi 

(UAI) yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.

23. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) adalah UAI

yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang

seluruh UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya.

24. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1) adalah UAI

yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang

seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta UAKPA yang langsung

berada di bawahnya.

25. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) adalah UAI pada tingkat Kementerian

Negara/Lembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan penggabungan

laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAPPA-E1 yang berada di

bawahnya.

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI ix 

Page 12: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 12/75

Page 13: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 13/75

 

BAB I

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 

Reformasi pengelolaan keuangan negara ditandai dengan terbitnya paket

perundang-undangan di bidang keuangan negara yaitu Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang 

Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara. Salah satu hal

penting yang diatur dalam paket perundang-undangan tersebut adalah adanya

kewajiban Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai pengguna anggaran dan pengguna

barang untuk menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga (LK K/L). LK K/L dimaksud meliputi Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri dengan laporan keuangan

Badan Layanan Umum (BLU) yang ada pada Kementerian Negara/Lembaga tersebut.

Dalam rangka menjamin bahwa LK K/L telah disusun berdasarkan SAI dan

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan, serta berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka Aparat PengawasanIntern Pemerintah harus melakukan reviu atas LK K/L sebelum disampaikan

Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Kementerian Keuangan.

Reviu adalah penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian 

Laporan Keuangan oleh auditor BPS-RI yang kompeten untuk memberikan keyakinan

terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan SAI dan LK BPS telah

disajikan sesuai dengan SAP, dalam upaya membantu Pimpinan BPS menghasilkan LK

BPS yang berkualitas. Reviu dilaksanakan oleh Inspektorat Utama sebagai APIP BPS

untuk kepentingan Kepala BPS dalam memberikan keyakinan terbatas mengenai

akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi LK BPS serta pengakuan, pengukuran,

dan pelaporan transaksi sesuai SAP sehingga dapat menghasilkan LK yang berkualitas.

LK yang berkualitas adalah target pemerintah, yang telah mencanangkan komitmen

kuat untuk mendapatkan opini “unqualified ”  atau “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”

paling lambat tahun 2011 terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Pencapaian target “unqualified ”   terhadap LKPP sangat dipengaruhi oleh perolehan

opini setiap LK Kementerian/Lembaga sebagai salah satu unsur pembentuk LKPP.

Tugas dan fungsi Inspektorat Utama BPS RI dalam melakukan reviu LK

tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 1 

Page 14: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 14/75 

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan

Nomor 65 Tahun 2010 Pasal 7 tentang Pelaksanaan Reviu. Merujuk pada kedua

peraturan tersebut maka dianggap perlu membuat Standar Reviu LK bagi Inspektorat

Utama BPS-RI sebagai panduan dalam melaksanakan reviu LK dan penyamaanpersepsi bagi seluruh auditor Inspektorat Utama BPS-RI.

Standar Reviu LK ini diharapkan dapat menjadi standar pelaksanaan yang lebih

komprehensif bagi APIP dalam melakukan reviu Laporan Keuangan. Dengan ini maka

APIP dituntut untuk tidak hanya mengenal tetapi harus menguasai aturan dan

penerapan akuntansi pemerintahan seperti SAP, SAK, SIMAK BMN, serta memahami

proses bisnis atau kegiatan pokok unit akuntansi yang direviu dan analisis basis data.

B. Landasan Hukum 

Standar Reviu LK Inspektorat Utama BPS RI ini didasarkan pada:

1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan

Nepotisme.

2. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara.

3.Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara.

4. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah.

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2010 tentang

Standar Reviu Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

9. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas

Akuntabilitas Keuangan Negara.

10. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

2 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 15: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 15/75

 

11. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 26 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan

Pusat Statistik.

12.Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor 47 Tahun 2009 tentangJuklak Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara

Kementerian/Lembaga atau Satuan Kerja.

13. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor 62 Tahun 2009 tentang

Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada

Laporan Keuangan.

14. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor 65 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga.

C. Tujuan Reviu 

Tujuan dari reviu Laporan Keuangan ini adalah:

1. Membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK BPS.

2. Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan

informasi LK BPS serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi sesuai

dengan SAP kepada Pimpinan BPS, sehingga dapat menghasilkan LK BPS yang

berkualitas.Untuk mencapai tujuan tersebut, maka apabila pereviu menemukan kelemahan

dalam penyelenggaraaan akuntansi dan/atau kesalahan dalam penyajian LK, maka

pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi (tingkat UAPPA E-1, dan UAPA)

dan/atau operator SAI dan SIMAK-BMN (tingkat UAKPA UAPPA-W) harus segera

melakukan perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut

secara berjenjang.

Reviu tidak memberikan dasar untuk memberikan opini atau pendapat

sebagaimana audit Laporan Keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK). Reviu tidak mencakup pengujian atas pengendalian intern,

penetapan risiko pengendalian, pengujian catatan akuntansi dan pengujian atas

respon terhadap permintaan keterangan dengan cara pemerolehan barang bukti yang

menguatkan melalui inspeksi, pengamatan, atau konfirmasi, dan prosedur tertentu

lainnya yang biasa digunakan dalam penugasan suatu audit.

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 3 

Page 16: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 16/75 

D. Ruang Lingkup Reviu 

Ruang lingkup reviu adalah penelahaan atas penyelenggaraan akuntansi dan

penyajian LK BPS, termasuk penelahaan atas catatan akuntansi dan dokumen sumberyang diperlukan. Reviu menitikberatkan pada unit akuntansi dan/atau akun LK BPS

yang berpotensi tinggi terhadap permasalahan dalam penyelenggaraan akuntansi

dan/atau penyajian LK BPS. Reviu dilakukan dengan menggunakan pendekatan

berjenjang yang mencakup unit-unit akuntansi pada BPS, yaitu UAKPA, UAPPA-W,

UAPPA-E1 dan UAPA serta UAKPB, UAPPB-W, UAPPB-E1, dan UAPB. Reviu terutama

dilakukan melalui serangkaian aktivitas:

1. Penelusuran LK BPS ke catatan akuntansi dan dokumen sumber.

2. Permintaan keterangan mengenai proses pengumpulan, pencatatan,

pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi, serta proses kompilasi

dan rekonsiliasi LK BPS antara unit akuntansi dengan Kanwil DJPB/DJKN dan/atau

antara unit akuntansi dengan KPPN – L tingkat UAKPA.

3. Analitik dijelaskan sebagai penelusuran untuk mengetahui hubungan antar pos

dan hal –hal yang tidak kelihatan biasa.

4 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 17: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 17/75

 

Gambar 1. Bagan Alur Pelaksanaan Reviu Berjenjang dan Paralel 

UAPPA/B – E1 

Pernyataan 

Telah Direviu 

R R R

E E E

V V VI I I 

U U U 

R R R

E E E

V V VI I I 

U U 

Statement of  Responsibility  

Perbaikan kelemahan penyelenggaraan akuntansi dan/atau

kesalahan dalam penyajian laporan keuangan 

E. Sasaran Reviu 

Sasaran Reviu adalah Kepala BPS-RI pada tingkat UAPA, UAPPA-E1, Kepala BPS

Provinsi pada tingkat UAPPA-W dan Kepala BPS Kabupaten/Kota pada tingkat UAKPA,

agar memperoleh keyakinan bahwa penyelenggaraan akuntansi telah sesuai dengan

SAI dan LK BPS disajikan sesuai dengan SAP, serta dapat menghasilkan LK BPS yang

berkualitas.

F. Waktu Pelaksanaan Reviu 

Pelaksanaan reviu LK BPS dilakukan dalam 2 (dua) periode, yaitu:

1. Reviu LK semester dilaksanakan setelah LK diterima Inspektorat Utama dengan

 jangka waktu yang telah ditentukan. Reviu dilaksanakan dengan metode desk

review .

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 5 

Page 18: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 18/75 

2. Reviu LK tahunan dilaksanakan dalam 2 (dua) metode, yaitu desk review dan field

review (asistensi).

G. Kompetensi 

Untuk mendukung dan menjamin efektivitas reviu atas LK BPS, perlu

dipertimbangkan kompetensi pereviu yang akan ditugaskan. Sesuai dengan tujuan

reviu atas LK BPS, maka pereviu seharusnya memenuhi kompetensi sebagai berikut:

1. Menguasai SAP;

2. Mengetahui Sistem Akuntansi Instansi (SAK dan SIMAK BMN);

3. Memahami proses bisnis atau kegiatan pokok unit akuntansi yang direviu;

4. Menguasai dasar-dasar audit;

5. Menguasai teknik komunikasi; dan

6. Memahami analisa basis data.

6 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 19: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 19/75

 

BAB II PERENCANAAN

REVIU 

Tahapan perencanaan reviu diawali dengan pembangunan komitmen pada tingkat

pimpinan Badan Pusat Statistik untuk menghasilkan LK K/L yang berkualitas, diantaranya

melalui penetapan target opini LK K/L yang akan dicapai. Tahapan perencanaan reviu

selanjutnya merupakan aktivitas individual yang meliputi penyusunan tim reviu,

pemahaman obyek reviu, dan pemilihan prosedur reviu berbasis risiko yang akan

digunakan.

Penyusunan tim reviu dilaksanakan dengan mempertimbangkan persyaratankompetensi yang secara kolektif harus terpenuhi. Tim reviu sekurang-kurangnya terdiri dari

2 (dua) orang. Sebagai dasar pelaksanaan penugasan reviu atas LK BPS, maka pimpinan

Inspektorat Utama BPS RI membuat dan menandatangani Surat Tugas Reviu. Surat Tugas

Reviu sekurang-kurangnya menjelaskan mengenai pemberi tugas (pimpinan Inspektorat

Utama BPS-RI) dan susunan tim, tujuan, ruang lingkup, lokasi, serta jangka waktu

pelaksanaan reviu.

Penyeleksian dan penentuan obyek reviu dilakukan dengan menggunakan kriteria –kriteria

antara lain:

a. Materialitas

Satker yang mempunyai saldo akun LRA atau neraca yang relatif besar, yang tercermin

dalam data LK BPS Satker tersebut periode pelaporan sebelumnya.

b. Kepatuhan penyampaian LK serta kualitas LK

Unit akuntansi yang tidak mematuhi batas waktu penyampaian LK, tidak disusun

berdasarkan SAI dan tidak disajikan sesuai SAP, meski memenuhi batas waktu

penyampaian LK.

c. Signifikansi

Satker yang menghadapi permasalahan LK yang signifikan yang antara lain tercermin

dalam hasil audit Inspektorat Utama, serta hasil audit BPK atas LK Satker dan/atau hasil

reviu sebelumnya.

d. Ketersediaan Sumber Daya

Penentuan jumlah Satker yang akan direviu disesuaikan dengan ketersediaan sumber

daya pereviu.

Pemahaman atas obyek reviu dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

mengenai proses bisnis dan penyelenggaraan akuntansi pada unit akuntansi yang

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 7 

Page 20: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 20/75 

bersangkutan (UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1, dan UAPA) guna memahami garis besar sifat

transaksi sistem dan prosedur akuntansi, bentuk catatan akuntansi, dan basis akuntansi

yang digunakan untuk penyajian LK. Pemahaman tersebut antara lain dilakukan dengan

mendalami:

a. LK Satker Semesteran/Tahunan untuk periode berjalan atau periode sebelumnya.

b. Hasil reviu dan/atau audit atas LK Satker sebelumnya.

c. Bagan organisasi unit akuntansi, khususnya unit organisasi yang menangani 

pengelolaan BMN dan penyelenggaraan akuntansi, termasuk pengamatan atas

kompetensi pegawai yang bertugas menangani penyelenggaraan akuntansi dan

pelaporan BMN.

d. Peraturan dan ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan operasional

unit akuntansi.e. Standar Akuntansi Pemerintahan, kebijakan akuntansi, dan SAI beserta aturan terkait

lainnya.

8 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 21: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 21/75

 

BAB III 

PELAKSANAAN DAN PROSEDUR REVIU 

A. Pelaksanaan Reviu 

Rangkaian kegiatan dalam tahap pelaksanaan reviu dilakukan melalui

koordinasi dengan penyusun LK BPS RI pada tingkat UAPA dan penyusunan LK BPS

pada tingkat UAPPA-E1. Koordinasi tersebut diperlukan terkait dengan pembahasan

mengenai komunikasi atas rencana pelaksanaan reviu kepada unit-unit vertikal,

pembahasan hasil reviu, dan penyelesaian masalah pada tingkat kebijakan. Tahap

pelaksanaan reviu meliputi identifikasi permasalahan pada proses penyelenggaraan

akuntansi dan penyajian LK serta pemberian saran perbaikan dan bantuan agar

segera dapat memperbaiki kesalahan dan kelemahan yang terjadi. Apabila

diperlukan, APIP dapat melakukan koordinasi dengan BPK. Kegiatan yang tercakup

pada tahap ini meliputi pengumpulan data dan informasi, penelaahan

penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan, serta penyusunan kertas kerja

reviu.

Berkaitan dengan konsep dasar reviu yang dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan berjenjang yang meliputi tingkat UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1 sampai

dengan UAPPA, pereviu perlu mempertimbangkan metode pengumpulan data

dan/atau informasi yang efektif untuk mendukung pelaksanaan reviu secara optimal.

Apabila lokasi UAKPA yang menjadi obyek reviu tersebar secara geografis, maka

aktivitas pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan dengan meminta para

penanggung jawab dan petugas akuntansi pada masing-masing UAKPA untuk hadir di

UAPPA-W dengan terlebih dahulu menyiapkan dan membawa data dan informasi

yang diperlukan oleh pereviu.

Setelah menetapkan metode pengumpulan data dan informasi, maka pereviu

melakukan penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan.

Dalam tahapan ini, pereviu melakukan penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi

dan LK BPS pada unit akuntansi yang telah ditetapkan sebelumnya pada tahap

perencanaan reviu. Penelaahan dilaksanakan dengan berpedoman pada prosedur

reviu dimasing-masing unit akuntansi yang disusun dengan menggunakan tahapan

sebagai berikut:

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 9 

Page 22: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 22/75 

1. Tentukan langkah-langkah reviu untuk seluruh akun LK BPS.

2. Tentukan langkah-langkah reviu per akun LK BPS, yang berisi:

a. Tujuan serta prosedur reviu, yaitu memastikan kesesuaian pengakuan,

pengukuran, dan pelaporan transaksi dengan SAP dan terpenuhinya akurasi,kehandalan dan keabsahan informasi dalam LK BPS.

b. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu akun LK BPS.

c. Langkah-langkah reviu akun LK BPS.

d. Prinsip dasar reviu, yaitu apabila pereviu menemukan kelemahan dalam

penyelenggaraan akuntansi atau kesalahan dalam penyajian LK, maka pereviu

bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan

dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.

Pereviu dapat memilih prosedur reviu yang dibutuhkan berdasarkan berbagai 

pertimbangan sebagaimana diuraikan pada tahap perencanaan reviu. Selanjutnya,

pereviu dapat menambah, mengurangi atau memperdalam langkah-langkah reviu.

Apabila menurut pertimbangan dan justifikasi pereviu hal tersebut harus dilakukan.

B. Prosedur Reviu Tingkat UAKPA 

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Prosedur reviu LRA tingkat UAKPA bertujuan untuk memastikan bahwapengakuan, pengukuran, pelaporan akun LRA telah sesuai dengan SAP serta

akurasi, kehandalan dan keabsahan LRA telah dipenuhi. Prosedur reviu LRA

UAKPA disusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Langkah-langkah reviu untuk seluruh akun LRA.

b. Langkah-langkah reviu per akun, yang bersisi:

1) Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan kesesuaian pengakuan,

pengukuran, dan pelaporan akun dengan SAP serta terpenuhinya akurasi,

kehandalan dan keabsahan informasi dalam LRA.

2) Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu akun LRA.

3) Langkah-langkah reviu akun LRA.

4) Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat

transaksi keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi

(termasuk keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka

pereviu bersama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut

secara berjenjang.

10 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 23: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 23/75

 

2. Neraca

Prosedur reviu neraca tingkat UAKPA bertujuan untuk memastikan bahwa

pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun neraca telah sesuai dengan SAP dan

akurasi, kehandalan dan keabsahan neraca telah dipenuhi. Prosedur reviu neracaUAKPA disusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Langkah - langkah reviu untuk seluruh akun neraca

b. Langkah - langkah reviu per akun, yang berisi:

1) Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan kesesuaian pengakuan,

pengukuran, dan pelaporan akun dengan SAP serta terpenuhinya akurasi,

kehandalan dan keabsahan informasi dalam neraca.

2) Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu akun neraca.

3) Langkah - langkah reviu akun neraca.

4) Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat

transaksi keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi

(termasuk keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka

pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut

secara berjenjang.

3. Catatan atas Laporan Keuangan dan Lampiran LK UAKPA

Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAKPA bertujuan untuk memastikan bahwa

aspek formal LK UAKPA dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLKUAKPA telah terpenuhi. Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAKPA disusun

dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya aspek formal LK

UAKPA dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLK UAKPA.

b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu CaLK dan lampiran LK 

UAKPA.

c. Langkah - langkah reviu segmen CaLK dan lampiran LK UAKPA.

d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dan ketidaklengkapanpengungkapan informasi keuangan, maka pereviu bersama-sama dengan unit

akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan

dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 11 

Page 24: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 24/75 

C. Prosedur Reviu Tingkat UAPPA – W 

1. Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca

Prosedur reviu LRA dan neraca tingkat UAPPA-W dititikberatkan pada penelaahanatas proses kompilasi LRA dan neraca UAKPA yang berada di bawahnya serta

proses rekonsiliasi LRA dan neraca UAPPA-W dengan Kantor Wilayah (Kanwil)

DJPB. Prosedur reviu LRA dan neraca UAPPA-W disusun dengan menggunakan

tahapan sebagai berikut:

a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya akurasi,

kehandalan, dan keabsahan LRA dan neraca UAPPA-W.

b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu LRA dan neraca UAPPA-W.

c. Langkah - langkah reviu LRA dan neraca UAPPA-W.

d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi

keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk

keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-

sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau

koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.

2. CaLK dan Lampiran LK UAPPA-W

Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-W bertujuan untuk memastikan

bahwa aspek formal LK UAPPA-W dan kecukupan pengungkapan informasi dalam

CaLK UAPPA-W telah terpenuhi. Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-Wdisusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya aspek formal LK

UAPPA-W dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLK UAPPA-W.

b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu CaLK dan lampiran LK

UAPPA-W.

c. Langkah - langkah reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-W.

d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi

keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk

keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama

dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau koreksi

atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.

12 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 25: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 25/75

 

D. Prosedur Reviu Tingkat UAPPA – E1 

1. Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca

Prosedur reviu pelaporan keuangan tingkat UAPPA-E1 dititikberatkan padapenelaahan atas proses kompilasi LRA dan neraca UAPPA-W dan Badan Layanan

Umum (BLU) yang berada di bawahnya serta proses rekonsiliasi LRA dan neraca

UAPPA-E1 dengan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Prosedur reviu

LRA dan neraca UAPPA-E1 disusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya akurasi,

kehandalan dan keabsahan LRA dan neraca UAPPA-E1.

b. Dokumen - dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu LRA dan neraca

UAPPA-E1.

c. Langkah - langkah reviu LRA dan neraca UAPPA-E1.

d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi

keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk

keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-

sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau

koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.

2. CaLK dan Lampiran LK UAPPA-E1

Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-E1 bertujuan untuk memastikan

bahwa aspek formal LK UAPPA-E1 dan kecukupan pengungkapan informasi dalamCaLK UAPPA-E1 telah terpenuhi. Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-E1

disusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya aspek formal LK

UAPPA-E1 dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLK UAPPA-E1.

b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu CaLK dan lampiran LK 

UAPPA-E1.

c. Langkah-langkah reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-E1.

d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi

keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk

keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-

sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau

koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 13 

Page 26: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 26/75 

E. Prosedur Reviu Tingkat UAPA 

1. Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca

Prosedur reviu LRA dan neraca tingkat UAPA dititikberatkan pada penelaahan atasproses kompilasi LRA dan neraca UAPPA-E1 yang ada di bawahnya serta proses

rekonsiliasi LRA UAPA dengan Direktorat Jenderal Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan (Dit. APK). Prosedur reviu LRA dan neraca UAPA disusun dengan

menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Tujuan prosedur reviu, yaitu memastikan terpenuhinya akurasi, kehandalan,

dan keabsahan LRA dan neraca UAPA.

b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu LRA dan neraca UAPA.

c. Langkah-langkah reviu LRA dan neraca UAPA.

d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi

keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk

keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-

sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau

koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.

2. CaLK dan Lampiran LK UAPA

Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPA bertujuan untuk memastikan bahwa

aspek formal LK UAPA dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLK UAPA

telah terpenuhi. Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPA disusun denganmenggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya aspek formal LK

UAPA dan kecukupan pengungkapan informasi dan CaLK UAPA.

b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu CaLK dan lampiran LK

UAPA.

c. Langkah - langkah reviu segmen CaLK dan lampiran UAPA.

d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi

keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk

keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-

sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau

koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.

14 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 27: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 27/75

 

Tabel 1 

Langkah-Langkah Reviu untuk Seluruh Akun LRA UAKPA 

PROSEDUR REVIU 

Desk Reviu 

Field Reviu 

1. Pastikan bahwa rincian akun LRA telah disajikan sesuai BAS 

dengan melakukan perbandingan terhadap klasifikasi BAS. 

√  √ 

2. Pastikan bahwa angka Estimasi Pendapatan dan Belanja pada

LRA telah disajikan sesuai DIPA dengan melakukan penelusuran

ke DIPA atau revisinya dan/atau dokumen yang dipersamakan

dengan DIPA. 

√  √ 

3. Pastikan bahwa saldo akun LRA telah sesuai dengan saldo

normal (misalnya: akun Pendapatan memiliki saldo normalKredit positif dan akun Belanja memliki saldo normal Debit

positif) dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar LRA. 

√  √ 

4. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi

telah didukung dengan SKTJM/Memo Koreksi dengan

menelusuri keberadaan SKTJM/Memo Koreksi beserta

dokumen pendukungnya. 

√  √ 

5. Pastikan hasil rekonsiliasi berupa BAR dengan KPPN tidak ada

selisih dan telah ditindaklanjuti seluruhnya 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 15 

Page 28: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 28/75 

Tabel 2 

Langkah-Langkah Reviu per Akun LRA 

PROSEDUR REVIU 

Desk Reviu 

Field Reviu 

Penerimaan Negara Bukan 

Pajak (PNBP) 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diakui pada saat

diterima pada Kas Umum Negara.2. Realisasi PNBP pada satu periode laporan adalah sebesar total

capaian atau persentase capaian dari anggarannya (estimasi

penerimaan).

3. Akuntansi PNBP dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat

 jumlah netonya/jumlah setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran.

4. PNBP juga berasal dari pengembalian Belanja atas Belanja

yang terjadi pada tahun anggaran lalu, yang dibukukan

sebesar nilai pengembaliannya sebagai Pendapatan Lain-lain. 

√  √ 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Estimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Dialokasikan,

berdasarkan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) revisi

dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA;

2. Dokumen setoran bukan pajak, misalnya Surat Setoran Bukan 

Pajak (SSBP)/Surat Tanda Bukti Setor (STBS), dan dokumen lain

yang dipersamakan;3. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB);

4. Bukti Penerimaan Negara (BPN);

5. Laporan PNBP;

6. Memo Penyesuaian untuk PNBP;

7. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atau dokumen lain yang

dianggap sah. 

√  √ 

Langkah-langkah Reviu : 

16 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 29: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 29/75

 

1. Pastikan bahwa saldo PNBP di LRA telah sesuai dengan laporan

PNBP dan telah disajikan dalam LRA melalui penelusuran ke

laporan PNBP maupun BAR internal dan eksternal. 

√  √ 

2. Pastikan bahwa setiap transaksi PNBP telah didukungdokumen terkait melalui penelusuran ke dokumen setoran

bukan pajak (SSBP)/ SPM terkait. 

√  √ 

3. Pastikan bahwa setiap transaksi pengembalian Belanja tahun

anggaran lalu telah dibukukan ke dalam akun PNBP, melalui

penelusuran dokumen SSBP. 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Penerimaan Hibah 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Penerimaan Hibah adalah penerimaan yang berasal daribadan/lembaga dalam negeri atau perorangan, pemerintah

negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga

internasional baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun

barang dan atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang

tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

2. Penerimaan Hibah diakui pada saat kas diterima pada Kas

Umum Negara. Transaksi Penerimaan Hibah yang terjadi tanpa

diterima pada Kas Umum Negara, dapat diakui pada saat

dilakukan pengesahan atas transaksi Penerimaan Hibah.

3. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring)

atas Penerimaan Hibah pada periode penerimaan maupun

pada periode sebelumnya telah diinput seluruhnya.

4. Akuntansi Penerimaan Hibah dilaksanakan berdasarkan asas

bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak

mencatat jumlah netonya/jumlah setelah dikompensasikan

dengan pengeluaran. 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 17 

Page 30: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 30/75 

Dokumen yang Diperlukan: 

1. Estimasi Penerimaan Hibah yang Dialokasikan, berdasarkan

DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) revisi dan/atau

dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA;2. Bukti Penerimaan Negara (BPN);

3. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atau dokumen lain yang

dianggap sah. 

√  √ 

Langkah-langkah Reviu: 

1. Pastikan dan lakukan pengujian bahwa saldo dan transaksi

Penerimaan Hibah di LRA telah sesuai dengan dokumen

pendukung. 

√  √ 

2. Pastikan telah dilakukan rekonsiliasi penerimaan hibah denganKPPN melalui penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Belanja 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas

Umum Negara.

2. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran,

pengakuannya dilakukan pada saat pertanggungjawaban atas

pengeluaran tersebut telah disahkan oleh unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan. 

√  √ 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Surat Kuasa Penggunaan Anggaran (SKPA), SKO, dan dokumen

lain yang dipersamakan;

2. Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan

Dana (SP2D);

3. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB);

4. Memo Penyesuaian untuk Belanja;

5. Laporan Realisasi Belanja; 

√  √ 

18 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 31: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 31/75

 

6. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atau dokumen lain yang

dianggap sah. 

Langkah-langkah Reviu : 

1. Pastikan bahwa rekonsiliasi Belanja telah dilakukan antara

unit akuntansi dengan KPPN melalui penelusuran ke Berita

Acara Rekonsiliasi. 

√  √ 

2. Lakukan uji petik atas transaksi Belanja Barang dan pastikan

bahwa setiap transaksi tersebut telah didukung dokumen

pengeluaran yang sah, melalui penelusuran ke dokumen SPM

dan SP2D. 

√  √ 

3. Pastikan bahwa pengembalian Belanja hanya merupakan

transaksi pengembalian Belanja untuk periode berjalan dan

seluruhnya telah dicatat, melalui penelusuran ke dokumen

SSPB dan LRA PB. 

√  √ 

4. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dicatat dan

menambah Aset Tetap, dengan melakukan penelusuran

dokumen SPM dan SP2D.

Terhadap Belanja Modal yang tidak menjadi Aset Tetap agar

dilakukan Jurnal Penyesuaian, dijelaskan dalam CaLK

berdasarkan hasil konsultasi dan rekonsiliasi dengan

DJPB/KPPN maupun DJKN/KPKN-L. 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 19 

Page 32: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 32/75 

Tabel 3 

Langkah-Langkah Reviu untuk Seluruh Akun Neraca 

PROSEDUR REVIU  Desk Reviu  Field Reviu 

1. Pastikan bahwa rincian akun Neraca telah disajikan sesuai BAS 

dengan melakukan perbandingan terhadap klasifikasi BAS. 

√  √ 

2. Pastikan bahwa saldo awal akun Neraca telah sama dengan

saldo akhir akun Neraca periode sebelumnya, dengan

melakukan penelusuran ke Neraca periode sebelumnya. 

√  √ 

3. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan saldo

normal (misalnya : akun Aset memiliki saldo normal Debet

positif dan akun Kewajiban memiliki saldo normal Kreditpositif), dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar

Neraca. 

√  √ 

4. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan Buku

Besar, dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar Neraca. 

√  √ 

5. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi

akun Neraca telah didukung dengan Memo Penyesuaian,

dengan menelusuri keberadaaan Memo Penyesuaiannya. 

√  √ 

6. Pastikan bahwa rekonsiliasi internal akun Neraca telah

dilakukan antara operator SIMAK-BMN dengan SAKPA, melalui

penelusuran ke dokumen hasil rekonsiliasi internal. 

√  √ 

7. Pastikan bahwa rekonsiliasi eksternal telah dilakukan antara

satuan kerja (satker) dengan Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang (KPKNL), melalui penelusuran ke Berita

Acara Rekonsiliasi. 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukanperbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

20 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 33: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 33/75

 

Tabel 4 

Langkah-Langkah Reviu per Akun Neraca 

PROSEDUR REVIU  Desk Reviu  Field Reviu 

Kas di Bendahara Pengeluaran 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai,

dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara

Pengeluaran, yang berasal dari sisa Uang Persediaan (UP) dan

Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang belum

dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas

Negara per tanggal Neraca.

2. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo

rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas

dan lain-lain kas termasuk bukti pengeluaran yang belum

dipertanggungjawabkan yang sumbernya berasal dari dana UP

yang belum disetor kembali ke Kas Negara per tanggal Neraca.

3. Kas di Bendahara Pengeluaran disajikan sebesar nilai 

rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka

dikonversi ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal Neraca. 

√  √ 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Rekening Koran;

2. Buku Kas Umum;

3. Buku Kas Pembantu;

4. Berita Acara Pemeriksaan Kas;

5. Register Penutupan Kas;

6. Surat Setoran Bukan Pajak(SSBP)/Surat Setoran Pajak(SSP);

7. SPM, SP2D-UP dan SP2D-TUP;

8. Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Pengeluaran;

9. Bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan. 

√  √ 

Langkah-langkah Reviu : 

1. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 21 

Page 34: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 34/75 

disajikan di Neraca hanya mencakup UP dan TUP dengan

membandingkan saldo kas (Uang Tunai di Brankas, Saldo

rekening Koran di Bank, bukti-bukti pengeluaran yang belum

dipertanggungjawabkan, dan tidak termasuk Jasa Giro) denganBKU, Buku Pembantu dan SP2D-UP serta SP2D-TUP. 

2. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah

disajikan sebesar nilai rupiahnya, dengan melakukan

penelusuran ke BKU, Buku Pembantu, Berita Acara Rekonsiliasi

dan Pemeriksaan Kas. 

√  √ 

3. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada

akhir tahun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke

BKU, Buku Pembantu, Berita Acara Rekonsiliasi dan

Pemeriksaan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka pastikan

bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui

penelusuran ke dokumen SSBP-nya. 

√  √ 

4. Pastikan bahwa jumlah pengeluaran yang belum

dipertanggungjawabkan adalah sesuai dengan BKU, Buku

Pembantu, Berita Acara Pemeriksaan Kas, Register Penutupan

Kas, dan bukti-bukti pengeluarannya, melalui penelusuran ke

dokumen-dokumen dimaksud. 

√  √ 

Prinsip Dasar : Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Kas di Bendahara Penerimaan 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu

saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada

di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang

sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan.

2. Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan dalam neraca 

adalah kas yang benar-benar menjadi hak negara pada tanggal

Neraca.

3. Kas di Bendahara Penerimaan disajikan sebesar nilai 

√  √ 

22 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 35: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 35/75

 

rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka

dikonversi menjadi rupiah dengan menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal Neraca.

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diperoleh dari LaporanKeadaan Kas (LKK) Bendahara Penerimaan yang dilampiri bukti

penerimaan kas dari wajib pungut. Pada akhir tahun, saldo Kas

di Bendahara Penerimaan harus nihil, namun apabila tidak

nihil maka harus disajikan dalam Neraca. 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Rekening Koran;

2. Buku Kas Umum;

3. Buku Kas Pembantu;

4. Berita Acara Pemeriksaan Kas;

5. Register Penutupan Kas;

6. Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Penerimaan;

7. SSBP dan SSP. 

√  √ 

Langkah-langkah Reviu : 

1. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan yang

disajikan di Neraca hanya mencakup hak negara yang belum

disetorkan dan tidak mencakup uang milik pihak ketiga

(seperti uang jaminan), melalui penelusuran ke Buku Kas

Umum (BKU) maupun Buku Pembantu Bendahara

Penerimaan. 

√  √ 

2. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Penerimaan pada akhir

tahun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke BKU,

Buku Pembantu, Berita Acara Pemeriksaan Kas. Apabila saldo

kas tidak nihil, maka pastikan bahwa saldo tersebut telah

disetorkan ke Kas Negara, melalui penelusuran ke dokumen

SSBP-nya. 

√  √ 

3. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan telah

disajikan sebesar nilai rupiahnya dengan menelusuri BKU,

Buku Pembantu, Berita Acara Pemeriksaan Kas. Apabila

terdapat saldo kas dalam valuta asing, pastikan bahwa saldo

tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah dengan

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal

Neraca, melalui permintaan keterangan dan perbandingan ke

kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca. 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 23 

Page 36: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 36/75 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

KAS LAINNYA DAN SETARA KAS 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Kas Lainnya dan Setara Kas terdiri dari Setara Kas dan Kas

Lainnya di Bendahara Pengeluaran.

2. Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid

yang siap dijabarkan menjadi kas dan bebas dari risiko

perubahan nilai yang signifikan.

3. Setara Kas dicatat sebesar nilai rupiah nominal. Apabila 

terdapat setara kas dalam valuta asing, maka dikonversi

menjadi rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank

Indonesia pada tanggal Neraca.

4. Setara Kas ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka

pendek atau untuk tujuan lainnya. Suatu investasi disebutsetara kas jika investasi tersebut memiliki masa jatuh tempo

paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehannya.

5. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran adalah Kas yang

dikelola oleh Bendahara Pengeluaran selain pengelolaan Uang

Persediaan. 

√  √ 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Untuk Setara Kas berupa: Sertifikat Deposito atau sertifikat

lain yang berkaitan dengan investasi jangka pendek  – paling

lama 3 bulan.

2. Untuk Kas Lainnya berupa :

1) Buku Kas Umum;

2) Buku Kas Pembantu;

3) Berita Acara Pemeriksaan Kas;

4) Register Penutupan Kas;

5) Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Pengeluaran; 

√  √ 

24 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 37: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 37/75

 

Langkah-langkah Reviu : 

1. Pastikan bahwa saldo Setara Kas yang disajikan di Neraca

hanya mencakup investasi jangka pendek yang sangat likuid

seperti Deposito yang berjangka waktu paling lama 3 (tiga)

bulan, melalui penelusuran ke Sertifikat Deposito. 

√  √ 

2. Pastikan bahwa saldo Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran

yang disajikan di Neraca hanya mencakup selain dari

pengelolaan UP :

1) Pendapatan yang bukan berasal dari anggaran BPS yang

telah diterima sebelum tanggal neraca (seperti bunga

 jasa giro, hibah langsung atau pungutan perpajakan),

namun sampai dengan tanggal neraca belum disetorkanke Kas Negara.

2) Kewajiban satker kepada pihak lain (sepertil SPM LS 

Honor yang belum dibayarkan atau SPPD yang belum

dibayarkan). 

√  √ 

3. Lakukan penelusuran ke dalam BKU dan Buku Pembantu

bahwa Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas telah dicatat dan

didukung dengan BA Pemeriksaan Kas. 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Persediaan 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau 

perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan

operasional pemerintah dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat dan tidak dimaksudkan untuk dijual dan/atau

diserahkan.

2. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa

depan telah diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang

dapat diukur dengan andal. Persediaan diakui pada saat 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 25 

Page 38: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 38/75 

diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya

berpindah.

3. Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan (apabila

diperoleh dengan cara pembelian), biaya standar (apabiladiperoleh dengan memproduksi sendiri) dan nilai wajar

(apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti

donasi/rampasan).

Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada

akhir periode akuntansi dan disajikan di Neraca sebesar nilai

moneternya. 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Berita Acara Opname Fisik Persediaan;

2. Daftar Rekapitulasi Persediaan/laporan persediaan (SIMAK-

BMN);

3. Surat penetapan lelang;

4. Memo Penyesuaian Persediaan. 

√  √ 

Langkah-langkah Reviu : 

1. Pastikan bahwa saldo Persediaan di Neraca telah sesuai

dengan saldo di Berita Acara Opname Fisik Persediaan 

√  √ 

2. Pastikan bahwa Persediaan yang dalam kondisi rusak atau

usang telah dikeluarkan dari saldo Persediaan, melalui

penelusuran ke Berita Acara Opname Fisik Persediaan, Neraca

(SAK), Laporan Posisi BMN di Neraca (SIMAK BMN) dan

Aplikasi Persediaan dan dijelaskan dalam CaLK. 

√  √ 

3. Pastikan bahwa saldo Persediaan yang disajikan di Neraca

adalah sama dengan saldo fisik Persediaan dikalikan dengan

biaya perolehan terakhir sesuai Berita Acara Opname Fisik

Persediaan, melalui permintaan keterangan dan penelusuran

ke Berita Acara Opname Fisik Persediaan, Neraca (SAK),

Laporan Posisi BMN di Neraca (SIMAK BMN) dan Aplikasi

Persediaan. 

√  √ 

4. Pastikan bahwa satuan kerja (satker) telah menggunakan

Aplikasi Persediaan secara optimal (Inputasi up to date)

melalui penelusuran pada aplikasi Persediaan.

Terhadap hambatan dan kendala penggunaan aplikasi

persediaan agar dijelaskan dalam CaLK. 

√  √ 

26 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 39: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 39/75

 

5. Pastikan bahwa terhadap pelelangan persediaan telah

dilaksanakan sesuai dengan Surat Penetapan Pelelangan. 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalampenyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Aset Tetap 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa 

manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan

dalam kegiatan pemerintah atau digunakan oleh masyarakat

umum, biaya perolehannya dapat diukur secara andal, dan

tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.

2. Pengakuan Aset Tetap akan sangat andal jika Aset Tetap telah

diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada

saat penguasaannya berpindah, dan bukti kepemilikannya

terdokumentasi dengan memadai, serta dikuasai oleh Negaradan dimanfaatkan.

3. Untuk keperluan penyusunan neraca awal, biaya perolehan

Aset Tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca

awal tersebut disusun. Untuk periode selanjutnya, untuk

setiap perolehan Aset Tetap baru, entitas menggunakan biaya

perolehan atau harga wajar (bila tidak ada biaya

perolehannya).

4. Biaya perolehan Aset Tetap terdiri dari harga belinya atau

konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang

dapat diatribusikan secara langsung dalam rangka

memperoleh aset tersebut ke kondisi yang membuat aset

tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

5. Aset Tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap

tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

6. Apabila penyelesaian pekerjaan suatu Aset Tetap melebihi dan

atau melewati satu periode tahun anggaran, maka Aset Tetap

yang belum selesai tersebut digolongkan dan disajikan sebagai 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 27 

Page 40: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 40/75 

Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) sampai dengan aset

tersebut selesai dan siap dipakai.

7. Biaya perolehan dari Aset Tetap yang diperoleh secara

gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungantersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing

aset yang bersangkutan.

8. Biaya Aset Tetap yang diperoleh melalui pertukaran atau

pertukaran sebagian Aset Tetap yang tidak serupa atau aset

lainnya, diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh

(nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah

disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang

ditransfer/ diserahkan).

9. Suatu Aset Tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas 

suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa

dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu Aset Tetap juga

dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang

serupa. Dalam keadaan tersebut, tidak ada keuntungan dan

kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru

diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount ) atas

aset yang dilepas.

10. Aset Tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harusdicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.

11. Pengeluaran setelah perolehan awal suatu Aset Tetap yang

memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar

memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam

bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar

kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang

bersangkutan.

12. Penilaian kembali atau revaluasi Aset Tetap pada umumnya

tidak diperkenankan karena SAP menganut penilaian aset

berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran.

Penyimpangan dari peraturan ini mungkin dilakukan

berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara

nasional. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian

kembali, maka Aset Tetap disajikan dengan penyesuaian pada

masing-masing akun Aset Tetap dan akun Diinvestasikan

Dalam Aset Tetap.

13. Aset bersejarah (heritage assets) tidak harus disajikan di

28 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 41: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 41/75

 

Neraca, namun aset tersebut harus diungkapkan dalam CaLK.

Beberapa aset bersejarah yang memberikan potensi manfaat

lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, seperti

bangunan bersejarah yang digunakan sebagai ruangperkantoran, maka aset ini ditetapkan prinsip-prinsip yang

sama seperti aset lainnya.

14. Aset Tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas dan

tidak ada manfaat ekonomis di masa yang akan datang harus

direklasifikasi ke akun Aset Lainnya sesuai dengan nilai

tercatatnya. 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Daftar Barang Milik Negara dan Catatan Ringkas Barang Milik

Negara;

2. Daftar Realisasi Belanja Modal, SP2D/SPM Belanja Modal,

Kuitansi, Faktur Pembelian;

3. Berita Acara Serah Terima BMN, Bukti Kepemilikan BMN;

4. Surat Keputusan Penghapusan;

5. Kartu Inventaris Barang (KIB) Tanah, Kartu Inventaris Barang

(KIB) Bangunan Air, Kartu Inventaris Barang (KIB) Gedung dan

Bangunan, Kartu Inventaris Barang (KIB) Alat Besar, Kartu

Inventaris Barang (KIB) Alat Angkutan, Kartu Inventaris Barang(KIB) Alat Persenjataan, Daftar Barang Lainnya (DBL), Daftar

Barang Ruangan (DBR), Laporan Barang Kuasa Pengguna

(LBKP), Laporan Kondisi Barang (LKB), dan Laporan BMN;

6. Memo Penyesuaian Aset Tetap;

7. Laporan Inventarisasi dan Penilaian (IP) BMN (oleh Tim

Pelaksana DJKN dan Tim Kementerian Negara/Lembaga), yang

terdiri dari :

a) Laporan BA01 Rekapitulasi Laporan Hasil Inventarisasi;

b) Laporan BA02 Laporan Hasil Inventarisasi Barang Rusak

Ringan dan Rusak Berat;

c) Laporan BA03 Laporan Hasil Inventarisasi Barang Berlebih;

Laporan BA04 Laporan Hasil Inventarisasi Barang Tidak

Ditemukan. 

√  √ 

Langkah-langkah Reviu : 

1. Pastikan bahwa saldo awal Aset Tetap di Neraca telah

menunjukkan nilai wajar, melalui penelusuran pada Berita 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 29 

Page 42: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 42/75 

Acara Rekonsiliasi BMN dengan KPKNL dan Neraca periode

sebelumnya. 

2. Pastikan bahwa jika ada hasil inventarisasi BMN oleh Tim

Penertiban Aset telah masuk pada LK. 

√  √ 

3. Pastikan bahwa saldo Aset Tetap di Neraca telah sesuai

dengan rincian Aset Tetap di CaLK, melalui penelaahan CaLK. 

√  √ 

4. Pastikan bahwa saldo dan rincian Aset Tetap pada CaLK telah

sesuai dengan Laporan BMN (Laporan Intrakomptabel). 

√  √ 

5. Pastikan bahwa Aset Tetap (misalnya Tanah, Gedung dan

Bangunan, Kendaraan Operasional) yang tidak didukung

dengan dokumen yang sah telah diungkapkan dalam CaLK. 

√  √ 

6. Pastikan bahwa Aset Tetap yang tidak dimanfaatkan dan atau

dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak telah diungkapkan

dalam CaLK melalui permintaan keterangan. 

√  √ 

7. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dibukukan sebagai

penambahan Aset Tetap atau Aset Lain-lain, melalui

penelusuran LRA dengan Laporan BMN (Laporan

Intrakomptabel). 

√  √ 

8. Pastikan bahwa mutasi tambah dan mutasi kurang yang telah

dibukukan dalam SIMAK-BMN telah didukung dengan

dokumen sumber untuk transaksi Pembelian, Transfer Masuk,Reklasifikasi Masuk, Pertukaran, Perolehan Lainnya,

Pengurangan Nilai Aset, Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas,

Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset, Penerimaan Aset Tetap

Renovasi, Penghapusan, Transfer Keluar, Hibah (Keluar),

Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan, Penghentian Aset dari

Penggunaan, Saldo Akhir Tahun Berjalan, melalui penelusuran

ke dokumen-dokumen yang terkait. 

√  √ 

9. Pastikan bahwa untuk Aset Tetap yang dalam kondisi Rusak

Berat/Usang telah direklasifikasi ke Aset Lainnya, melalui

penelusuran dokumen Berita Acara Penghentian Penggunaan

Aset Tetap ke akun Aset Lainnya. 

√  √ 

10. Pastikan jumlah dan kondisi BMN telah konsisten antara

Laporan Kondisi Barang dengan Laporan BMN (Laporan

Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel). 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan 

30 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 43: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 43/75

 

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Aset Lainnya 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu: 

1. Aset Lainnya terdiri dari Piutang Jangka Panjang, Kemitraan 

Dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud, TP/TGR, dan Aset

Lain-lain.

2. Setiap transaksi Aset Lainnya telah didukung dokumen yang

sah.

3. TP/TGR yang jatuh tempo 1 (satu) tahun telah direklasifikasi ke

akun Bagian Lancar TP/TGR.

4. Seluruh aset tak berwujud telah tercatat dalam SIMAK-BMN. 

√  √ 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Dokumen ketetapan TP/TGR;

2. Memo Penyesuaian Aset Lainnya;

3. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal atau dokumen lain

yang dianggap sah. 

√  √ 

Langkah-langkah Reviu : 

1. Pastikan bahwa saldo Aset Lainnya di Neraca telah sesuai

dengan dokumen sumber dan pendukung (seperti Laporan

BMN Intrakomptabel, Laporan TP/TGR dan Hasil Rekonsiliasi

KPKNL) 

√  √ 

2. Pastikan setiap transaksi Aset Lainnya telah didukung

dokumen yang sah, melalui penelusuran ke dokumen-

dokumen terkait (misalnya dokumen ketetapan TP/TGR). 

√  √ 

3. Pastikan bahwa akun TGR yang jatuh tempo 1 (satu) tahuntelah direklasifikasi ke akun Bagian Lancar TP/TGR pada akhir

tahun, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke

Memo Penyesuaiannya. 

√  √ 

4. Pastikan Aset Tak Berwujud telah dilakukan inventarisasi dan

direkam pada SIMAK BMN. 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 31 

Page 44: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 44/75 

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Kewajiban 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikanbahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai

dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah

terpenuhi, yaitu : 

1. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu

yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber

daya ekonomi pemerintah.

2. Karakterisitik esensial kewajiban adalah bahwa pemerintah

mempunyai kewajiban masa kini yang dalam penyelesaiannya

mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa

yang akan datang.

3. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos 

kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan

akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas bulan) dan lebih

dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

4. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau

pada saat kewajiban timbul.

5. Kewajiban diakui/dicatat jika besar kemungkinan bahwapengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah

dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang

dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai

penyelesaian yang dapat diukur.

6. Kewajiban dapat timbul dari :

a) transaksi dengan pertukaran (exchange transaction);

b) transaksi tanpa pertukaran (non exchange transaction),

sesuai hukum yang berlaku dan kebijakan yang

diterapkan belum lunas dibayar sampai dengan tanggal

pelaporan;

c) kejadian yang berkaitan dengan pemerintah 

(government-related events);

d) kejadian yang diakui pemerintah (government-

acknowledgement events).

7. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam

mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang

rupiah. Penjabaran dalam mata uang asing menggunakan kurs 

√  √ 

32 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 45: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 45/75

 

tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

8. Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan

utang, debitur harus mencatat dampak restrukturisasi secara

prospektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan dan tidakboleh mengubah nilai tercatat utang pada saat restrukturisasi

kecuali jika nilai tercatat tersebut melebihi jumlah

pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dengan

persyaratan baru. 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. Laporan rekapitulasi kewajiban;

2. Dokumen tagihan;

3. Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan

Dana (SP2D); 

4. Memo Penyesuaian Kewajiban;

5. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atau dokumen lain yang

dianggap sah. 

√  √ 

Langkah-langkah Reviu : 

1. Pastikan bahwa saldo Kewajiban di Neraca telah sesuai dengan

laporan rekapitulasi kewajiban dari unit teknis dan bahwa

seluruh akun Kewajiban yang dikelola oleh unit teknis telah

disajikan dalam LRA, melalui permintaan keterangan dan

penelusuran ke laporan rekapitulasi kewajiban dan dokumen

sumber maupun pendukung lainnya yang sah. 

√  √ 

2. Lakukan uji petik atas transaksi Kewajiban dan pastikan bahwa

setiap transaksi tersebut telah didukung dokumen yang sah,

melalui penelusuran ke dokumen-dokumen yang terkait

(seperti Laporan Rekap Akrual dan dokumen tagihan). 

√  √ 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam

penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 33 

Page 46: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 46/75 

Tabel 5 

Langkah-Langkah Reviu CaLK 

PROSEDUR REVIU 

Desk Reviu 

Field Reviu 

Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan

bahwa aspek formal LK dan kecukupan pengungkapan informasi

dalam CaLK telah terpenuhi, yaitu : 

1. CaLK harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam

Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca harus mempunyai

referensi silang dengan informasi terkait dalam CaLK.

2. CaLK menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos LK

dalam rangka pengungkapan yang memadai, antara lain :a. Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan,

ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang

APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang

dihadapi dalam pencapaian target;

b. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama 

tahun pelaporan;

c. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan LK dan

kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk

diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian

penting lainnya;

d. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum

disajikan dalam lembar muka LK;

e. Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan

kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan

basis akrual atas pendapatan dan belanja dan

rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;f. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk

penyajian yang wajar, yang tidak disajikan di lembar muka

LK.

3. CaLK harus dapat menjelaskan perubahan anggaran yang

penting selama periode berjalan dibandingkan dengan

anggaran yang pertama kali disahkan, hambatan dan kendala

yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta

masalah lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas 

√  √ 

34 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 47: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 47/75

 

pelaporan untuk diketahui pembaca LK.

4. Dalam menyajikan CaLK, entitas pelaporan harus

mengungkapkan dasar penyajian LK dan kebijakan akuntansi.

5. Pengungkapan kebijakan akuntansi harus mengidentifikasikandan menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan

oleh entitas pelaporan dan metode-metode penerapannya

yang secara material mempengaruhi penyajian Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

Pengungkapan  juga  harus meliputi pertimbangan-

pertimbangan penting yang diambil dalam memilih

prinsip-prinsip yang sesuai. Secara umum, kebijakan

akuntansi pada CaLK menjelaskan hal-hal berikut ini :

a. Entitas pelaporan;

b. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan LK;

c. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan

LK;

d. sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang

berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan diterapkan

oleh suatu entitas pelaporan;

6. Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untukmemahami LK.

7. Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai

pengaruh material dalam tahun perubahan juga harus

diungkapkan jika berpengaruh secara material terhadap

tahun-tahun yang akan datang.

8. Entitas pelaporan yang menyusun LK berbasis akrual atas

pendapatan dan belanja harus mengungkapkan pos-pos aset

dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan

basis akrual dan menyajikan rekonsiliasinya dengan penerapan

basis kas.

9. CaLK juga harus mengungkapkan informasi yang bila tidak

diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan. 

Dokumen yang Diperlukan : 

1. LRA versi Cetak yang sudah dilengkapi dengan Pernyataan 

Tanggung Jawab (khusus untuk LK semesteran dan tahunan). 

2. Neraca versi Cetak yang sudah dilengkapi dengan Pernyataan 

Tanggung Jawab (khusus untuk LK semesteran dan tahunan). 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 35 

Page 48: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 48/75 

3. CaLK dan Lampiran-lampirannya versi Cetak yang sudah

dilengkapi dengan Pernyataan Tanggung Jawab (khusus untuk

LK semesteran dan tahunan). 

Langkah-langkah Reviu : 

Pastikan bahwa LK Semesteran dan Tahunan telah memuat

informasi mengenai : 

√  √ 

1. Identitas unit kerja Pengguna Anggaran dan periode

penyampaian LK. 

√  √ 

2. Gambaran ringkas mengenai LK yang ditandatangani oleh

pejabat yang berwenang. 

√  √ 

3. Daftar tabel (nama tabel, nomor tabel dan nomor halaman). √  √ 

4. Daftar grafik (nama grafik, nomor dan nomor halaman). √  √ 

5. Daftar lampiran (nama lampiran, nomor lampiran dan nomor

halaman). 

√  √ 

6. Daftar singkatan (singkatan-singkatan yang digunakan dalam

LK). 

√  √ 

7. Pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran/ Kuasa

Pengguna Anggaran (PA/KPA) terhadap penggunaan anggaran

pada lingkup unit kerjanya yang ditandatangani oleh pimpinan

unit kerja dan memuat pernyataan tanggung jawab terhadap

penyusunan dan isi LK yang disampaikan; bahwa LK telah

disusun sesuai dengan SAP dan bahwa LK telah disusun

berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang memadai. 

√  √ 

8. Gambaran ringkas mengenai kondisi LK yang

dipertanggungjawabkan, yang mencakup gambaran mengenai

anggaran, realisasi anggaran, neraca dan CaLK. 

√  √ 

9. Realisasi pendapatan dan belanja, masing-masingdibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode

berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI (laporan semester I atau

laporan komparatif dengan membandingkan anggaran dan

realisasi tahun anggaran yang lalu dengan tahun anggaran

berjalan). 

√  √ 

a. Jumlah rupiah dan persentase dari target yang

direncanakan dalam DIPA Penerimaan telah dijelaskan di

CaLK. Realisasi Penerimaan juga dibandingkan antara

periode dengan menjelaskan terjadi kenaikan/penurunan 

√  √ 

36 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 49: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 49/75

 

(dalam bentuk tabel per jenis penerimaan). 

b. Jumlah rupiah dan persentase dari target yang

direncanakan dalam DIPA Belanja (Belanja Pegawai,

Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Bantuan Sosial)telah dijelaskan dalam CaLK. Realisasi Belanja juga

dibandingkan antara periode dengan menjelaskan terjadi

kenaikan/penurunan. 

√  √ 

c. CaLK telah disertai Catatan Penting Lainnya yang

menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan

anggaran seperti sebab-sebab terjadinya perbedaan

yang material antara anggaran dan realisasinya serta

daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang

dianggap perlu untuk dijelaskan. 

√  √ 

10. Posisi aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal pelaporan

berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI (Neraca komparatif yang

membandingkan posisi per semester I/ tahunan dengan posisi

akhir periode tahun sebelumnya). 

√  √ 

a. Kas di Bendahara Pengeluaran

Menjelaskan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tahun

anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun

anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

Apabila terdapat Saldo UP yang disetor sesudah tanggal

31 Desember, harus diungkapkan tanggal setor,

dilampirkan bukti SSBP-nya, dan dilengkapi dengan tabel

penyetoran UP tahun berjalan dan tahun sebelumnya. 

√  √ 

b. Kas di Bendahara Penerimaan

Menjelaskan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan tahun

anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahunanggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

Apabila terdapat penyetoran PNBP sesudah tanggal 31

Desember, harus diungkapkan tanggal setor, dilampirkan

bukti SSBP-nya, dan dilengkapi dengan tabel penyetoran

PNBP tahun berjalan dan tahun sebelumnya. 

√  √ 

c. Kas Lainnya dan Setara Kas

Menjelaskan Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas tahun 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 37 

Page 50: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 50/75 

anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun

anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas harus diungkapkan

dalam tabel.

Apabila terdapat penyetoran/ pembayaran sesudah

tanggal 31 Desember, harus diungkapkan tanggal

pembayarannya, dilampirkan buktinya, dan dilengkapi

dengan tabel penyetorannya. 

d. Piutang Bukan Pajak

Menjelaskan Saldo Piutang Bukan Pajak tahun anggaran

berjalan dan membandingkan dengan tahun anggaran

yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

e. Bagian Lancar TP/TGR

Menjelaskan Saldo Bagian Lancar TP/TGR tahun anggaran

berjalan dan membandingkan dengan tahun anggaran

yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

f. Uang Muka Belanja

Menjelaskan Saldo Uang Muka Belanja tahun

anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun

anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

g. Persediaan

Menjelaskan Saldo Persediaan tahun anggaran berjalan

dan membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu,

dan dilengkapi dengan tabel.

Mengungkapkan dalam bentuk tabel daftar persediaan

beserta kondisinya per tanggal neraca. 

√  √ 

h. Aset Tetap

Menjelaskan Saldo Aset Tetap dan mutasinya pada tahun

anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun

anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel dan

grafik.

Apabila terdapat perolehan aset tetap yang bukan berasal 

√  √ 

38 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 51: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 51/75

 

dari Belanja Modal harus diungkapkan.

Perbandingan aset tetap tahun berjalan antara SIMAK

BMN dan Neraca (SAK) harus dijelaskan dalam bentuk

tabel dan jika terdapat selisih harus diungkapkan. 

i. Tanah

Menjelaskan saldo Tanah tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan

dilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

 j. Peralatan dan Mesin

Menjelaskan saldo Peralatan dan Mesin serta mutasinya

pada tahun anggaran berjalan dan membandingkan

dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan

tabel.

Mutasi peralatan dan mesin dijelaskan dalam bentuk

tabel mutasi/ perubahan.

Apabila terdapat perolehan Peralatan dan Mesin yang

bukan berasal dari Belanja Modal harus diungkapkan jenis

dan nilainya. 

√  √ 

k. Gedung dan Bangunan

Menjelaskan saldo Gedung dan Bangunan serta

mutasinya pada tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan

dilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

l. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Menjelaskan saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan serta

mutasinya pada tahun anggaran berjalan danmembandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan

dilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

m. Aset Tetap Lainnya

Menjelaskan saldo Aset Tetap Lainnya serta mutasinya

pada tahun anggaran berjalan dan membandingkan

dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan

tabel. 

√  √ 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 39 

Page 52: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 52/75 

n. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Menjelaskan saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan serta

mutasinya pada tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dandilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

o. Aset Lainnya

Menjelaskan saldo dan rincian Aset Lainnya (TP/ TGR,

Aset Tak Berwujud, Kemitraan Dengan Pihak Ketiga, dan

Aset Lain-Lain) tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan

dilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

p. Kewajiban

Menjelaskan saldo Kewajiban (Utang Kepada Pihak Ketiga,

Uang Muka dari KPPN, Pendapatan yang Ditangguhkan,

Pendapatan Diterima Dimuka, Utang Jangka Pendek

Lainnya) tahun anggaran berjalan dan membandingkan

dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan

tabel. 

√  √ 

q. Ekuitas

Menjelaskan saldo Ekuitas sebagai akun penyeimbang

(Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Diinvestasikan)

tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan

anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel. 

√  √ 

11. Catatan Penting Lainnya menjelaskan hal-hal yang

berhubungan dengan LK termasuk hambatan dan kendala

serta hal-hal lainnya dalam rangka full disclousure 

√  √ 

12. Lampiran pendukung yaitu Ringkasan LRA, LRA Pendapatan

Negara dan Hibah, LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja,

serta Neraca Percobaan berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI. 

√  √ 

13. Lampiran laporan BMN Semesteran/Tahunan (Laporan

Intrakomptabel, Ekstrakomptabel dan Gabungan), Laporan

Kondisi Barang, CRBMN, dan Laporan Persediaan. 

√  √ 

14. Pengungkapan Penting Lainnya terdiri dari :

a. Tindak Lanjut atas Temuan BPK , dengan menjelaskan

temuan-temuan BPK dan tindak lanjut yang telah

dilakukan beserta daftar temuan BPK dan tindak lanjutnya 

√  √ 

40 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 53: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 53/75

 

b. Laporan dan Daftar Rekening Pemerintah

c. Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual 

Prinsip Dasar : 

Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalampenyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan

perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang. 

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 41 

Page 54: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 54/75 

BAB IV 

PELAPORAN REVIU 

Rangkaian aktivitas dalam pelaporan reviu dititikberatkan pada

pertanggungjawaban pelaksanaan reviu yang pada pokoknya mengungkapkan prosedur

reviu yang dilakukan, kesalahan atau kelemahan yang ditemui, langkah perbaikan yang

disepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan, dan saran perbaikan yang tidak atau

belum dilaksanakan. Laporan tersebut merupakan dasar penyusunan Pernyataan Telah

Direviu.

Pelaporan reviu pada pokoknya mengungkapkan tujuan dan alasan pelaksanaan

reviu, prosedur reviu yang dilakukan, kesalahan atau kelemahan yang ditemui, langkah-

langkah perbaikan yang disepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan, dan saran

perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan. Pelaporan reviu dibuat pada setiap

tingkatan unit akuntansi mulai dari UAKPA sampai dengan UAPA yang disajikan dalam

bentuk Catatan Hasil Reviu. Adapun pada tingkat UAPPA-E1 dan UAPA disusun Laporan

Hasil Reviu (LHR) yang merupakan kompilasi dari CHR dan pada seluruh unit akuntansi di

bawahnya.

Dalam hal penyusunan CHR, pereviu menyimpulkan terdapat penyusunan LK yangbelum diselenggarakan berdasarkan SAI dan/atau penyajian LK belum sesuai SAP, maka

pereviu harus membuat CHR kepada unit akuntansi yang terkait. Hal-hal yang harus

diuraikan dalam CHR antara lain:

a. Penyelenggaraan akuntansi yang harus diperbaiki dan dikoreksi.

b. Permasalahan yang dihadapi oleh unit akuntansi dalam penyusunan LK berdasarkan

SAI dan/atau penyajian sesuai SAP.

c. Tindakan perbaikan yang disepakati oleh pereviu dan unit akuntansi serta telah atau

akan dilakukan oleh unit akuntansi.

Hasil pelaporan reviu merupakan dasar bagi Aparat Pengawasan Intern BPS untuk

membuat Pernyataan Telah Direviu pada tingkat UAPA yang antara lain menyatakan

bahwa:

a. Reviu telah dilakukan atas LK BPS berupa neraca, LRA, dan CaLK untuk periode yang 

berakhir pada tanggal pelaporan keuangan.

b. Reviu dilaksanakan sesuai dengan Standar Reviu Laporan Keuangan BPS.

c. Semua informasi yang dimuat dalam Laporan Keuangan adalah penyajian manajemen

BPS.

42 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 55: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 55/75

 

d. Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi,

kehandalan, dan keabsahan informasi LK BPS serta pengakuan, pengukuran, dan

pelaporan transaksi sesuai dengan SAP kepada Kepala BPS-RI.

e. Ruang lingkup reviu jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yangdilakukan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan secara

keseluruhan.

f. Simpulan reviu, yaitu apakah LK BPS telah atau belum disajikan sesuai SAP.

g. Paragraf penjelas (apabila diperlukan), yang mengurangi perbaikan material dalam

penyelenggaraan akuntansi dan/atau koreksi penyajian LK BPS yang belum atau belum

selesai dilakukan oleh unit akuntansi.

Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 43 

Page 56: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 56/75 

BAB V

PENUTUP 

Untuk melengkapi Standar Reviu LK Badan Pusat Statistik, dalam buku ini

dilampirkan format Kertas Kerja Reviu (KKR), CHR, dan Laporan Hasil Reviu (LHR) yang

mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 41/PMK.09/2010. Buku standar

ini akan dievaluasi dan direvisi apabila terdapat perubahan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku dalam rangka mengakomodasi setiap perkembangan dan dinamika

dalam penerapannya.

Demikian, buku standar ini disusun dengan harapan dapat menjadi panduan dan

mempermudah APIP BPS-RI untuk melakukan reviu Laporan Keuangan secara berjenjang,

mulai dari tingkat satker sampai dengan tingkat instansi. Reviu LK diharapkan mampu

menjadikan LK BPS semakin berkualitas dan mampu menghasilkan opini “Wajar Tanpa

Pengecualian” dari BPK RI.

44 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 

Page 57: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 57/75

 

Page 58: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 58/75

Page 59: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 59/75

x x 

Lampiran 1 

Kertas Kerja Reviu Neraca (KKR-Neraca) 

Badan Pusat Statistik 

Inspektorat Utama

BadanPusatStatistikRepublik Indonesia

InspektoratUtama 

No. Indeks KKR NRC

Disusun Oleh/Tanggal

Direviu Oleh/Tanggal 

Disetujui Oleh/Tanggal

UAPA (Unit Akuntansi Pengguna Anggaran) Badan Pusat Statistik RI

UAPPA – E1 Badan Pusat Statistik

UAPPA – W Badan Pusat Statistik Provinsi .....

UAKPPA Badan Pusat Statistik Kota/Kabupaten .....

Komponen LK LRA x Neraca CaLK

Akun/Segmen Penyelenggaraan Akuntansi Asetlancar, AsetTetap, Kewajiban, Ekuitas

Langkah – langkah Reviu

Seluruh Akun Neraca: 

1. Pastikan bahwa rincian akun Neraca telah disajikan sesuai BAS dengan melakukan

perbandingan terhadap klasifikasi BAS.

2. Pastikan bahwa saldo awal akun Neraca telah sama dengan saldo akhir akun Neraca periode

sebelumnya, dengan melakukan penelusuran ke Neraca periode sebelumnya.3. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan saldo normal (misalnya : akun Aset

memiliki saldo normal Debet positif dan akun Kewajiban memiliki saldo normal Kredit

positif), dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar Neraca.

4. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan Buku Besar, dengan melakukan

penelusuran ke Buku Besar Neraca.

5. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi akun Neraca telah didukung

dengan Memo Penyesuaian, dengan menelusuri keberadaaan Memo Penyesuaiannya.

6. Pastikan bahwa rekonsiliasi internal akun Neraca telah dilakukan antara operator SIMAK-

BMN dengan SAKPA, melalui penelusuran ke dokumen hasil rekonsiliasi internal.

7. Pastikan bahwa rekonsiliasi eksternal telah dilakukan antara satuan kerja (satker) dengan

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), melalui penelusuran ke Berita Acara

Rekonsiliasi.

Kas di Bendahara Pengeluaran: 

8. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan di Neraca hanya 

mencakup UP dan TUP dengan membandingkan saldo kas (Uang Tunai di Brankas, Saldo

rekening Koran di Bank, bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan, dan

tidak termasuk Jasa Giro) dengan SP2D-UP dan SP2D-TUP.

9. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah disajikan sebesar nilai rupiahnya, 

dengan melakukan penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi dan Pemeriksaan Kas.

45

Page 60: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 60/75

10. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada akhir tahun anggaran adalah nihil,

melalui penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi dan Pemeriksaan Kas. Apabila saldo kas

tidak nihil, maka pastikan bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui

penelusuran ke dokumen SSBP-nya.

11. Pastikan bahwa jumlah pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan adalah sesuai

dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, Register Penutupan Kas, dan bukti-bukti

pengeluarannya, melalui penelusuran ke dokumen-dokumen dimaksud.

Kas di Bendahara Penerimaan: 

12. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan di Neraca hanya

mencakup hak negara yang belum disetorkan dan tidak mencakup uang milik pihak ketiga

(seperti uang jaminan), melalui penelusuran ke Buku Kas Umum (BKU) Bendahara

Penerimaan.

13. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Penerimaan pada akhir tahun anggaran adalah nihil, 

melalui penelusuran ke Berita Acara Pemeriksaan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka

pastikan bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui penelusuran kedokumen SSBP-nya.

14. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan telah disajikan sebesar nilai rupiahnya 

dengan menelusuri Berita Acara Pemeriksaan Kas. Apabila terdapat saldo kas dalam valuta

asing, pastikan bahwa saldo tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah dengan

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca, melalui permintaan

keterangan dan perbandingan ke kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca.

Kas Lainnya dan Setara Kas 

15. Pastikan bahwa saldo Setara Kas yang disajikan di Neraca hanya mencakup:

a. Pendapatan yang bukan berasal dari anggaran BPS yang telah diterima sebelum tanggal 

neraca (seperti bunga jasa giro atau hibah langsung), namun sampai dengan tanggalneraca belum disetorkan ke Kas Negara.

b. Kewajiban satker kepada pihak lain (sepertil SPM LS Honor yang belum dibayarkan).

Persediaan 

16. Pastikan bahwa saldo Persediaan di Neraca telah sesuai dengan saldo di Berita Acara

Opname Fisik Persediaan.

17. Pastikan bahwa Persediaan yang dalam kondisi rusak atau usang telah dikeluarkan dari saldo

Persediaan, melalui penelusuran ke Berita Acara Opname Fisik Persediaan. 

18. Pastikan bahwa saldo Persediaan yang disajikan di Neraca adalah sama dengan saldo fisik

Persediaan dikalikan dengan biaya perolehan terakhir sesuai Berita Acara Opname Fisik

Persediaan, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke Berita Acara Opname FisikPersediaan.

19. Pastikan bahwa satuan kerja (satker) telah menggunakan Aplikasi Persediaan secara optimal

(Inputasi up to date) melalui penelusuran pada aplikasi Persediaan.

Aset Tetap 

20. Pastikan bahwa saldo awal Aset Tetap di Neraca telah menunjukkan nilai wajar, melalui

penelusuran pada Berita Acara Rekonsiliasi BMN dengan KPKNL dan Neraca periode

sebelumnya.

21. Pastikan bahwa saldo Aset Tetap di Neraca telah sesuai dengan rincian Aset Tetap di CaLK,

melalui penelaahan CaLK.

46

Page 61: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 61/75

 

22. Pastikan bahwa saldo Aset Tetap pada CaLK telah sesuai dengan Lampiran BMN (Laporan 

Intrakomptabel). 

23. Pastikan bahwa Aset Tetap (misalnya Tanah, Gedung dan Bangunan, Kendaraan Operasional)

yang tidak didukung dengan dokumen yang sah telah diungkapkan dalam CaLK.

24. Pastikan bahwa Aset Tetap yang tidak dimanfaatkan dan atau dimanfaatkan oleh pihak yang

tidak berhak telah diungkapkan dalam CaLK melalui permintaan keterangan.

25. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dibukukan sebagai penambahan Aset Tetap atau

Aset Lain-lain, melalui penelusuran LRA dengan Lampiran BMN (Laporan Intrakomptabel). 

26. Pastikan bahwa mutasi tambah dan mutasi kurang yang telah dibukukan dalam SIMAK-BMN

telah didukung dengan dokumen sumber untuk transaksi Transfer Masuk, Reklasifikasi

Masuk, Pertukaran, Perolehan Lainnya, Pengurangan Nilai Aset, Koreksi Pencatatan

Nilai/Kuantitas, Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset, Penerimaan Aset Tetap Renovasi,

Penghapusan, Transfer Keluar, Hibah (Keluar), Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan,

Penghentian Aset dari Penggunaan, Saldo Akhir Tahun Berjalan, melalui penelusuran ke

dokumen-dokumen yang terkait.

27. Pastikan bahwa untuk Aset Tetap yang dalam kondisi Rusak Berat/Usang telah direklasifikasike Aset Lainnya, melalui penelusuran dokumen Berita Acara Penghentian Penggunaan Aset

Tetap ke akun Aset Lainnya.

28. Pastikan jumlah dan kondisi BMN telah konsisten antara Laporan Kondisi Barang dengan

Lampiran BMN (Laporan Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel).

Aset Lainnya 

29. Pastikan bahwa saldo Aset Lainnya di Neraca telah sesuai dengan Lampiran pendukung

(seperti Laporan Intrakomptabel dan Laporan TP/TGR)

30. Pastikan setiap transaksi Aset Lainnya telah didukung dokumen yang sah, melalui 

penelusuran ke dokumen-dokumen terkait (misalnya dokumen ketetapan TP/TGR).

31. Pastikan bahwa akun TGR yang jatuh tempo 1 (satu) tahun telah direklasifikasi ke akunBagian Lancar TP/TGR pada akhir tahun, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke

Memo Penyesuaiannya.

Kewajiban 

32. Pastikan bahwa saldo Kewajiban di Neraca telah sesuai dengan laporan rekapitulasi

kewajiban dari unit teknis dan bahwa seluruh akun Kewajiban yang dikelola oleh unit teknis

telah disajikan dalam LRA, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke laporan

rekapitulasi kewajiban.

33. Lakukan uji petik atas transaksi Kewajiban dan pastikan bahwa setiap transaksi tersebut

telah didukung dokumen yang sah, melalui penelusuran ke dokumen-dokumen yang terkait

(seperti Laporan Rekap Akrual dan dokumen tagihan). 

Simpulan 

Komentar 

KKR telahlengkap 

47

Page 62: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 62/75

Lampiran 2 

Kertas Kerja Reviu Laporan Realisasi Anggaran (KKR-LRA) 

Badan Pusat Statistik 

InspektoratUtama

BadanPusatStatistikRepublik Indonesia

InspektoratUtama 

No. Indeks KKR LRA

Disusun Oleh/Tanggal

Direviu Oleh/Tanggal 

Disetujui Oleh/Tanggal

UAPA (Unit Akuntansi Pengguna Anggaran) Badan Pusat Statistik RI

UAPPA – E1 Badan Pusat Statistik

UAPPA – W Badan Pusat Statistik Provinsi .....

UAKPA adan Pusat Statistik Kota/Kabupaten .....

Komponen LK x LRA Neraca CaLK

Akun/SegmenPenyelenggaraanAkuntansi PNBP danBelanja

Langkah –langkahReviu 

1. Pastikan bahwa rincian akun LRA telah disajikan sesuai BAS dengan melakukan perbandingan

terhadap klasifikasi BAS.

2. Pastikan bahwa angka Estimasi Pendapatan dan Belanja pada LRA telah disajikan sesuai DIPA

dengan melakukan penelusuran ke DIPA atau revisinya dan/atau dokumen yang dipersamakan

dengan DIPA.

3. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi telah didukung dengan

SKTJM/Memo Koreksi dengan menelusuri keberadaan SKTJM/Memo Koreksi beserta dokumen

pendukungnya.

4. Pastikan bahwa saldo PNBP di LRA telah sesuai dengan laporan PNBP dan telah disajikan dalam

LRA melalui penelusuran ke laporan PNBP.

5. Pastikan bahwa setiap transaksi PNBP telah didukung dokumen terkait melalui penelusuran ke

dokumen setoran bukan pajak (SSBP)/ SPM terkait.

6. Pastikan bahwa setiap transaksi pengembalian Belanja tahun anggaran lalu telah dibukukan ke

dalam akun PNBP, melalui penelusuran dokumen SSBP.

7. Pastikan bahwa saldo Penerimaan Hibah di LRA telah sesuai dengan dokumen pendukung.

8. Pastikan telah dilakukan rekonsiliasi penerimaan hibah dengan KPPN melalui penelusuran Berita Acara Rekonsiliasi.

9. Pastikan bahwa rekonsiliasi Belanja telah dilakukan antara unit akuntansi dengan KPPN melalui

penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi.

10. Lakukan uji petik atas transaksi Belanja Barang dan pastikan bahwa setiap transaksi tersebut telah

didukung dokumen pengeluaran yang sah, melalui penelusuran ke dokumen SPM dan SP2D.

11. Pastikan bahwa pengembalian Belanja hanya merupakan transaksi pengembalian Belanja untuk

periode berjalan, melalui penelusuran ke dokumen SSPB.

12. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dicatat dan menambah Aset Tetap, dengan melakukan

penelusuran dokumen SPM dan SP2D .

48

Page 63: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 63/75

Simpulan 

Komentar

(Diisi oleh pereviu KKR LRA/Pemberi Persetujuan KKR LRA)

KKR telah lengkap

49

Page 64: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 64/75

Lampiran 3 

Kertas Kerja Reviu Cacatan atas Laporan Keuangan (KKR-CaLK) 

Badan Pusat Statistik InspektoratUtama

BadanPusatStatistikRepublik

IndonesiaInspektoratUtama 

No. Indeks KKR CALK

DisusunOleh/Tanggal

DireviuOleh/Tanggal

DisetujuiOleh/Tanggal

UAPA (Unit Akuntansi Pengguna Anggaran) Badan Pusat Statistik RI

UAPPA – E1 Badan Pusat Statistik

UAPPA – W Badan Pusat Statistik Provinsi .....

UAKPA adan Pusat Statistik Kota/Kabupaten .....

Komponen LK LRA Neraca x CaLK

Akun/SegmenPenyelenggaraanAkuntansi PNBP danBelanja

Langkah –langkah Reviu 

Pastikan bahwa LK Semesteran dan Tahunan telah memuat informasi mengenai :

1. Identitas unit kerja Pengguna Anggaran dan periode penyampaian LK.

2. Gambaran ringkas mengenai LK yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

3. Daftar tabel (nama tabel, nomor tabel dan nomor halaman).

4. Daftar grafik (nama grafik, nomor dan nomor halaman). 

5. Daftar lampiran (nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halaman).

6. Daftar singkatan (singkatan-singkatan yang digunakan dalam LK).

7. Pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) 

terhadap penggunaan anggaran pada lingkup unit kerjanya yang ditandatangani oleh

pimpinan unit kerja dan memuat pernyataan tanggung jawab terhadap penyusunan dan isi LK

yang disampaikan; bahwa LK telah disusun sesuai dengan SAP dan bahwa LK telah disusun

berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang memadai.

8. Gambaran ringkas mengenai kondisi LK yang dipertanggungjawabkan, yang mencakup

gambaran mengenai anggaran, realisasi anggaran, neraca dan CaLK.

9. Realisasi pendapatan dan belanja, masing-masing dibandingkan dengan anggarannya dalam

satu periode berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI (laporan semester I atau laporankomparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan

tahun anggaran berjalan).

a. Jumlah rupiah dan persentase dari target yang direncanakan dalam DIPA Penerimaan 

telah dijelaskan di CaLK. Realisasi Penerimaan juga dibandingkan antara periode dengan

menjelaskan terjadi kenaikan/penurunan (dalam bentuk tabel per jenis penerimaan).

b. Jumlah rupiah dan persentase dari target yang direncanakan dalam DIPA Belanja (Belanja

Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Bantuan Sosial) telah dijelaskan dalam

CaLK. Realisasi Belanja juga dibandingkan antara periode dengan menjelaskan terjadi

kenaikan/penurunan.

c. CaLK telah disertai Catatan Penting Lainnya yang menjelaskan hal-hal yang mempengaruhipelaksanaan anggaran seperti sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara

50

Page 65: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 65/75

anggaran dan realisasinya serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang

dianggap perlu untuk dijelaskan.

10. Posisi aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal pelaporan berdasarkan cetakan dari aplikasi

SAI (Neraca komparatif yang membandingkan posisi per semester I/ tahunan dengan posisi

akhir periode tahun sebelumnya).

a. Kas di Bendahara PengeluaranMenjelaskan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

Apabila terdapat Saldo UP yang disetor sesudah tanggal 31 Desember, harus

diungkapkan tanggal setor, dilampirkan bukti SSBP-nya, dan dilengkapi dengan tabel

penyetoran UP tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

b. Kas di Bendahara Penerimaan

Menjelaskan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

Apabila terdapat penyetoran PNBP sesudah tanggal 31 Desember, harus diungkapkan

tanggal setor, dilampirkan bukti SSBP-nya, dan dilengkapi dengan tabel penyetoranPNBP tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

c. Kas Lainnya dan Setara Kas 

Menjelaskan Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas harus diungkapkan dalam tabel.

d. Piutang Bukan Pajak 

Menjelaskan Saldo Piutang Bukan Pajak tahun anggaran berjalan dan membandingkan

dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

e. Bagian Lancar TP/TGR

Menjelaskan Saldo Bagian Lancar TP/TGR tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

f. Uang Muka Belanja

Menjelaskan Saldo Uang Muka Belanja tahun anggaran berjalan dan 

membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

g. Persediaan

Menjelaskan Saldo Persediaan tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan

tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.

Mengungkapkan dalam bentuk tabel daftar persediaan beserta kondisinya per tanggal

neraca.

h. Aset Tetap

Menjelaskan Saldo Aset Tetap tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan 

tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel dan grafik.

Apabila terdapat perolehan aset tetap yang bukan berasal dari Belanja Modal harus

diungkapkan.

Perbandingan aset tetap tahun berjalan antara SIMAK BMN dan Neraca harus

dijelaskan dalam bentuk tabel. Dan jika terdapat selisih harus diungkapkan.

i. Tanah

Menjelaskan saldo Tanah tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan 

anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.

 j. Peralatan dan Mesin

Menjelaskan saldo Peralatan dan Mesin tahun anggaran berjalan dan membandingkan

51

Page 66: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 66/75

 

dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel. 

Mutasi peralatan dan mesin dijelaskan dalam bentuk tabel mutasi/ perubahan. 

Apabila terdapat perolehan Peralatan dan Mesin yang bukan berasal dari Belanja

Modal harus diungkapkan jenis dan nilainya.

k. Gedung dan Bangunan

Menjelaskan saldo Gedung dan Bangunan tahun anggaran berjalan dan 

membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.

l. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Menjelaskan saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.

m. Aset Tetap Lainnya

Menjelaskan saldo Aset Tetap Lainnya tahun anggaran berjalan dan membandingkan

dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.

n. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Menjelaskan saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun anggaran berjalan dan

membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.o. Aset Lainnya 

Menjelaskan saldo Aset Lainnya (TP/ TGR, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-Lain)

tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan

dilengkapi dengan tabel.

p. Kewajiban 

Menjelaskan saldo Kewajiban (Utang Kepada Pihak Ketiga, Uang Muka dari KPPN,

Pendapatan yang Ditangguhkan, Utang Jangka Pendek Lainnya) tahun anggaran

berjalan dan membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan

tabel.

q. EkuitasMenjelaskan saldo Ekuitas (Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Diinvestasikan)

tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan

dilengkapi dengan tabel.

11. Lampiran pendukung yaitu Ringkasan LRA, LRA Pendapatan Negara dan Hibah, LRA Belanja

dan LRA Pengembalian Belanja, serta Neraca Percobaan berdasarkan cetakan dari aplikasi

SAI.

12. Lampiran laporan barang kuasa pengguna yaitu Laporan Barang Kuasa Pengguna

Semesteran/Tahunan (Laporan Intrakomptabel, Ekstrakomptabel dan Gabungan), Laporan

Kondisi Barang, CRBMN, dan Laporan Persediaan.

13. Lampiran Laporan Rekening Bendahara Pengeluaran.14. Lampiran Tindak Lanjut atas Temuan BPK , dengan menjelaskan temuan-temuan BPK dan

tindak lanjut yang telah dilakukan beserta daftar temuan BPK dan tindak lanjutnya. 

Komentar 

(Diisi dengan komentar-komentar pereviu KKR CALK atau pemberi persetujuan KKR) 

Simpulan: 

Komentar 

(Diisi dengan komentar-komentar pereviu KKR CALK atau pemberi persetujuan KKR) 

52

Page 67: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 67/75

 

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 

Inspektorat Utama 

Disusun Oleh/Tanggal 

Direviu Oleh/Tanggal 

Disetujui Oleh/Tanggal 

UAPA  Badan Pusat Statistik RI 

UAPPA – E1  Badan Pusat Statistik 

UAPPA – W  Badan Pusat Statistik Provinsi 

UAKPA  Badan Pusat Statistik Kota/Kabupaten 

Uraian Catatan Hasil Reviu  Index KKR 

Penyelenggaraan Akuntansi: 

Penyajian LK: 

A. LRA 

KKR – LRA 

B. Neraca 

KKR – NRC 

C. CaLK 

KKR – CaLK 

Koreksi/Perbaikan yang belum Dilakukan/Tidak Disetujui 

Auditor:  Mengetahui: 

Inspektur Wilayah xx 

Badan Pusat Statistik InspektoratUtama 

Lampiran 4 

Catatan Hasil Reviu (CHR) 

53

Page 68: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 68/75

Lampiran 5 

Daftar Isi Laporan Hasil Reviu 

Daftar Isi 

Halaman 

1. Ringkasan Eksekutif

2. Dasar Hukum

3. Tujuan dan Ruang Lingkup Reviu

4. Metodologi Reviu

5. Gambaran Umum Objek Reviu

6. Hasil Reviu atas Laporan Realisasi Anggaran

7. Hasil Reviu atas Neraca

8. Hasil Reviu atas CaLK dan Lampiran LK

9. Hal – hal Lain yang Perlu Diungkapkan

10. Apresiasi

Daftar Lampiran 

a. Catatan Hasil Reviu (CHR)

b. Kertas Kerja Reviu (KKR) 

54

Page 69: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 69/75

Lampiran 6 

Laporan Hasil Reviu (LHR) 

Ringkasan Eksekutif : Berisi mengenai ringkasan umum Laporan Hasil Reviu InspektoratUtama sebagai Aparat Pengawasan Intern BPS-RI telah melakukan reviu atas Laporan

Keuangan BPS untuk Tahun Anggaran 20xx berupa Neraca per tanggal xxx, Laporan

Realisasi Anggaran, dan Catatan atas laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada

tanggal tersebut. BPS-RI sebagai unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) terdiri dari

(jumlah UAPPA-E1) Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1),

(jumlah UAPPA-W) Unit Akuntansi Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W), dan (jumlah

UAKPA) Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA).

Reviu ditujukan untuk: (1) membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan

penyajian LK K/L, dan (2) memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,

dan keabsahan informasi LK K/L serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi

sesuai dengan SAP kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, sehingga dapat menghasilkan LK

K/L yang berkualitas. Ruang lingkup reviu meliputi penelaahan atas penyelenggaraan

akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan, termasuk penelaahan atas catatan akuntansi

dan dokumen sumber yang diperlukan pada (UAPPA-E1, UAPPA-W, dan UAKPA). Dalam

pelaksanaan reviu, kami telah melakukan serangkaian aktivitas untuk menelusuri angka  – 

angka Laporan Keuangan ke catatan akuntansi dan dokumen sumber, permintaan

keterangan mengenai proses pengumpulan, pencatatan, pengklarifikasian, pengikhtisaran,dan pelaporan data transaksi, serta analitik untuk mengetahui hubungan dan hal  – hal yang

kelihatan tidak biasa.

Berdasarkan hasil reviu yang kami lakukan, kami menyimpulkan hal-hal sebgai berikut:

1. Terdapat koreksi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. xxx, pada

UAPPA-E1 (sebutkan nama UAPPA-E1) atas kelebihan pencatatan penerimaan dari

denda keterlambatan penerbitan SP2D yang sudah ditindaklanjuti oleh unit

akuntansi.

2. Terdapat koreksi realisasi belanja sebesar Rp. xxx, atas belum dicatatnya hasil

rekonsiliasi belanja dengan direktorat akuntansi dan pelaporan keuangan yang sudah

ditindaklanjuti oleh unit akuntansi.

3. Terdapat koreksi Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp. xxx,- untuk kekurangan

pencatatan di (nama UAPPA-E1) yang sudah ditindaklanjuti oleh unit akuntansi. 

4. Terdapat koreksi Piutang Pajak sebesar Rp. xxx,- atas kesalahan pencatatan pada

(nama UAPPA-E1) yang belum ditindaklanjuti oleh unit akuntansi.

5. Terdapat koreksi Piutang Bukan Pajak sebesar Rp. xxx,- atas duplikasi pencatatan

pada (nama UAPPA-E1) yang belum ditindaklanjuti oleh unit akuntansi.

55

Page 70: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 70/75

6. Terdapat koreksi aset tetap sebesar Rp. xxx,- atas kekurangan dan kelebihan

pencatatan tanah, gedung dan bangunan serta konstruksi dalam pengerjaan, namun

unit akuntansi hanya mengakui dan menindaklanjuti sebesar Rp. xxx,-.

7. Terdapat (jumlah UAKPA/UAPPA-W, UAPPA-E1) yang terlambat menyampaikan LK

secara berjenjang.

Dasar hukum: Berisi mengenai ketentuan perundang  –  undangan yang mendasari

pelaksanaan reviu atas Laporan Keuangan Kementeraian/Lembaga, termasuk surat tugas

reviu.

1. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Keuangan Pemerintah Pasal 33 ayat (3).

2. Peraturan Pemerintah no. 60 Tahun 2008 tentang sisitem Pengendalian Intern

Pemerintah, Pasal 57 ayat (1).

3. Peraturan Menteri Keuangan no. 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan, pasal 66 ayat (6).

4. Surat Tugas Inspektur Utama/Inspektur Wilayah xxx nomor xxx

Tujuan dan Ruang Lingkup Reviu: Berisi mengenai tujuan dan ruang lingkup reviu atas LK

K/L

Tujuan reviu adalah untuk (1) membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan

penyajian LK K/L, dan (2) memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,

dan keabsahan informasi LK K/L serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi

sesuai dengan SAP kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, sehingga dapat menghasilkan LK

K/L yang berkualitas.

Ruang lingkup reviu meliputi penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK

K/L, termasuk penelaahan atas catatan akuntansi dan dokumen sumber yang diperlukan

pada (UAPPA-E1, UAPPA-W, UAKPA). Ruang lingkup reviu tidak mencakup pengujian atas

Sistem Pengendalian Internal, catatan akuntansi, dan dokumen sumber, serta pengujian

atas respon permintaan keterangan, yang biasanya dilaksanakan dalam audit.

Metodologi Reviu: Berisi mengenai tahapan – tahapan dan langkah – langkah reviu atas LK

K/L

Reviu atas LK (nama kementerian/lembaga) dilakukan secara pararel dengan pelaksanaan 

anggaran dan penyusunan LK dan dengan menggunakan pendekatan berjenjang mulai dari

tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), Unit Akuntansi Pembantu

Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W), Unit Akuntansi Pembentu Pengguna Anggaran

Eselon 1 (UAPPA-E1), dan Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA), yaitu:

1. UAKPA: (Uraikan UAKPA yang direviu)

2. UAPPA-W: (Uraikan UAPPA-W yang direviu)

56

Page 71: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 71/75

3. UAPPA-E1: (Uraikan UAPPA-E1 yang direviu)

Reviu terutama dilakukan melalui serangkaian aktivitas untuk:

1. Menelusuri angka – angka LK ke catatan akuntansi dan dokumen sumber

2. Permintaan keterangan mengenai proses pengumpulan, pencatatan,

pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan data transaksi

3. Analitik untuk mengetahui hubungan dan hal – hal yang kelihatannya tidak biasa

Reviu dititikberatkan pada akun LK yang mempunyai potensi tinggi terhadap kesalahan

dalam mencatat transaksi keuangan dan kelemahan proses keuangan pelaporan keuangan.

Gambaran Umum Objek Reviu: Berisi mengenaik identitas objek reviu dan informasi

keuangan secar umum.

Laporan Keuangan (nama K/L) disusun berdasarkan LK (jumlah UAPPA-E1) UAPPA-E1, 

yaitu:

No  Nama UAPPA-E1  Nama UAPPA-W  Jumlah UAKPA 

Jumlah 

Hasil Reviu atas Laporan Realisasi Anggaran: Berisi mengenai catatan reviu atas akun LRA

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Terdapat kelebihan pencatatan atas akun Penerimaan Negara Buka Pajak pada (nama 

UAPPA-E1) sebesar Rp. xxx,- yang berupa denda atas keterlambatan penerbitan SP2D.

Belanja

Terdapat realisasi belanja yang kurang dicatat sebesar Rp. xxx, karena belum dibukukannya

hasil rekonsiliasi antara (nama UAPPA-E1) dengan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan.

Hasil Reviu atas Neraca: Berisi mengenai catatan reviu atas akun neraca Kas di Bendahara

Penerimaan

Terdapat transaksi Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp. xxx,- yang belum dibukukan

oleh (nama UAPPA-E1).

Piutang Pajak

Terdapat kelebihan pencatatan piutang pajak sebesar Rp. xxx,- oleh (nama UAPPA-E1)

sehingga terjadi salah saji pada Neraca LK Semester I tahun 20xx.

Aset Tetap

57

Page 72: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 72/75

Terdapat kekurangan dan kelebihan pencatatan aset tetap sebesar Rp. xxx yang terdiri

dari:

  Kekurangan pencatatan tanah pada (nama UAPPA-E1) sebesar Rp. xxx,-

  Kekurangan pencatatan tanah pada (nama UAPPA-E1) sebesar Rp. xxx,-

  Kelebihan pencatatan gedung dan bangunan pada (nama UAPPA-E1) sebesar Rp. xxx

  Kekurangan pencatatan konstruksi dalam pengerjaan sebesar Rp. xxx

Hasil Reviu atas CaLK dan Lampiran LK: Berisi mengenai catatan reviu atas CaLK

Hal-hal Lain yang Perlu Diungkapkan: Berisi mengenai catatan reviu atas penyelenggaraan

akuntansi dan hal-hal lain seperti status temuan BPK-RI yang belum ditindaklanjuti,

kelengkapan lampiran LK, serta ketidaktepatan waktu penyampaian LK.

Terdapat (jumlah UAPPA-E1, UAPPA-W, UAKPA) yang terlambat menyampaikan LK secaraberjenjang, yaitu:

No  Nama Unit Akuntansi  Tanggal 

Penyampaian 

Jadwal 

Penyampaian 

Keterlambatan 

Apresiasi: Berisi mengenai apresiasi terhadap objek reviu, pejabat/petugas yang aktif

mendukung tugas reviu.

58

Page 73: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 73/75

Lampiran 7 

Pernyataan Telah Direviu Tanpa Paragraf Penjelas 

PERNYATAAN TELAH DIREVIU 

BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA

TAHUN ANGGARAN 20XX 

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia untuk

tahun anggaran 20xx berupa Neraca per tanggal 30 Desember 20xx, Laporan Realisasi

Anggaran, dan Catatan atas Lapran Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal

tersebut sesuai dengan Standar Reviu atas Laporan Keuangan Badan Pusat StatistikRepublik Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah

penyajian manajemen Badan Pusat Statistik.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan

keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi

sesuai dengan SAP. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan

lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk

menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami

tidak memberikan pendapat semacam itu.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa

laporan keuangan yang kami sebutkan di atas disajikan sesuai dengan Undang  – Undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan lain yang terkait.

Jakarta, ................... 20xx 

Inspektur Utama Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 

Arizal Ahnaf, MA 

59

Page 74: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 74/75

Lampiran 8 

Pernyataan Telah Direviu Dengan Paragraf Penjelas 

PERNYATAAN TELAH DIREVIU 

BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA

TAHUN ANGGARAN 20XX 

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia untuk

tahun anggaran 20xx berupa Neraca per tanggal 30 Desember 20xx, Laporan Realisasi

Anggaran, dan Catatan atas Lapran Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal

tersebut sesuai dengan Standar Reviu atas Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik

Republik Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalahpenyajian manajemen Badan Pusat Statistik.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan

keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi

sesuai dengan SAP. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan

lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk

menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami

tidak memberikan pendapat semacam itu.

Kami memberikan catatan atas terdapatnya: (1) kelemhan administrasi piutang bukan

pajak pada beberapa stauan kerja berkenaan dengan daluwarsa penagihan; (2) kelemahan

pengelolaan aset tetap berkenaan dengan penambahan aset yang berasal dari belanja

barang, penggunaan aplikasi input revaluasi aset pada satuan kerja tertentu. Terhadap

catatan pengecualian tersebut, meskipun materialitasnya rendah, tetap harus

ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa

laporan keuangan yang kami sebutkan di atas disajikan sesuai dengan Undang  – Undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan lain yang terkait. 

Jakarta, ................... 20xx 

Inspektur Utama 

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 

Arizal Ahnaf, MA 

60

Page 75: STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI

http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 75/75