standar operasional prosedur (materi maki)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Standar Operasional Prosedur (Materi Maki)
1/6
A. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemasangan Infus
1. Pengertian
Suatu standar / pedoman tertulis yang dipergunakan untukmendorong dan
menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Standar
operasional prosedur merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan
dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu
(Perry dan Potter (2005).
SP in!us adalah langkah"langkah prosedur untuk memasukkan cairan
secara parenteral dengan menggunakan intra#enous kateter melalui
intra#ena (SP $umah Sakit %r. &ariadi' 2011).
2. ujuana. Petugas / pegaai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas
/pegaai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
b. *engetahui dengan jelas peran dan !ungsi tiap"tiap posisi dalam
organisasi
c. *emperjelas alur tugas' eenang dan tanggung jaab dari
petugas/pegaai terkait.
d. *elindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegaai dari malpraktek
atau kesalahan administrasi lainnya.
e. +ntuk menghindari kegagalan/kesalahan' keraguan' duplikasi dan
ine!isiensi
,. -ungsi SP
a. *emperlancar tugas petugas/pegaai atau tim/unit kerja.
b. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
c. *engetahui dengan jelas hambatan"hambatannya dan mudah dilacak.
d. *engarahkan petugas/pegaai untuk sama"sama disiplin dalam
bekerja.
. &apan SP diperlukan
a. SP harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan
b. SP digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah
dilakukan dengan baik atau tidak
c. +ji SP sebelum dijalankan' lakukan re#isi jika ada perubahan
langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja.
5. &euntungan adanya SP
-
7/24/2019 Standar Operasional Prosedur (Materi Maki)
2/6
a. SP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana' menjadi alat
komunikasi dan pengaasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan
secara konsisten
b. Para pegaai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu
apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan
c. SP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bias
digunakan untuk mengukur kinerja pegaai.
. Pengertian Pemasangan n!us
Pemasangan in!us adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan
untuk memasukkan obat atau #itamin ke dalam tubuh pasien (%armaan'
200).
Sementara itu menurut ukman (2003)' terapi intra#ena adalah
memasukkan jarum atau kanula ke dalam #ena (pembuluh balik) untuk
dileati cairan in!us / pengobatan' dengan tujuan agar sejumlah cairan
atau obat dapat masuk ke dalam tubuh melalui #ena dalam jangka aktu
tertentu. indakan ini sering merupakan tindakan life saving seperti pada
kehilangan cairan yang banyak' dehidrasi dan syok' karena itu
keberhasilan terapi dan cara pemberian yang aman diperlukan
pengetahuan dasar tentang keseimbangan cairan dan elektrolit serta asam
basa.
3. ujuan
*enurut 4idayat (200)' tujuan utama terapi intra#ena adalah
mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air'
elektrolit' #itamin' protein' lemak dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan melalui oral' mengoreksi dan mencegah gangguan cairan
dan elektrolit' memperbaiki keseimbangan asam basa' memberikan
tran!usi darah' menyediakan medium untuk pemberian obat intra#ena' dan
membantu pemberian nutrisi parenteral.
. &euntungan dan kerugian
*enurut Perry dan Potter (2005)' keuntungan dan kerugian terapi
intra#ena adalah
a. &euntungan
-
7/24/2019 Standar Operasional Prosedur (Materi Maki)
3/6
&euntungan terapi intra#ena antara lain 6!ek terapeutik segera dapat
tercapai karena penghantaran obat ke tempat target berlangsung cepat'
absorbsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi lebih
dapat diandalkan' kecepatan pemberian dapat dikontrol sehingga e!ek
terapeutik dapat dipertahankan maupun dimodi!ikasi' rasa sakit dan
iritasi obat"obat tertentu jika diberikan intramuskular atau subkutan
dapat dihindari' sesuai untuk obat yang tidak dapat diabsorbsi dengan
rute lain karena molekul yang besar' iritasi atau ketidakstabilan dalam
traktus gastrointestinalis.
b. &erugian
&erugian terapi intra#ena adalah tidak bisa dilakukan 7drug recall8
dan mengubah aksi obat tersebut sehingga resiko toksisitas dan
sensiti#itas tinggi' kontrol pemberian yang tidak baik bias
menyebabkan 7speed shock8 dan komplikasi tambahan dapat timbul'
yaitu kontaminasi mikroba melalui titik akses ke sirkulasi dalam
periode tertentu' iritasi #ascular' misalnya !lebitis kimia' dan
inkompabilitas obat dan interaksi dari berbagai obat tambahan.
9. okasi Pemasangan n!us
*enurut Perry dan Potter (2005)' tempat atau lokasi #ena peri!er yang
sering digunakan pada pemasangan in!us adalah #ena super#isial atau
peri!er kutan terletak di dalam !asia subcutan dan merupakan akses paling
mudah untuk terapi intra#ena. %aerah tempat in!us yang memungkinkan
adalah permukaan dorsal tangan (vena supervisial dorsalis, vena
basalika, vena sefalika)' lengan bagian dalam (#ena basalika' #ena
se!alika' #ena kubital median' #ena median lengan baah' dan #enaradialis)' permukaan dorsal (#ena sa!ena magna' ramus dorsalis).
*enurut %ougherty' dkk' (2010)' Pemilihan lokasi pemasangan terapi
intra#ana mempertimbangkan beberapa !aktor yaitu
a. +mur pasien misalnya pada anak kecil' pemilihan sisi adalah sangat
penting dan mempengaruhi berapa lama intra#ena terakhir
b. Prosedur yang diantisipasi misalnya jika pasien harus menerima
jenis terapi tertentu atau mengalami beberapa prosedur seperti
pembedahan' pilih sisi yang tidak terpengaruh oleh apapun
-
7/24/2019 Standar Operasional Prosedur (Materi Maki)
4/6
c. :kti#itas pasien misalnya gelisah' bergerak' tak bergerak' perubahan
tingkat kesadaran
d. ;enis intra#ena jenis larutan dan obat"obatan yang akan diberikan
sering memaksa tempat"tempat yang optimum (misalnya
hiperalimentasi adalah sangat mengiritasi #ena"#ena peri!er)
e. %urasi terapi intra#ena terapi jangka panjang memerlukan
pengukuran untuk memelihara #ena< pilih #ena yang akurat dan baik'
rotasi sisi dengan hati"hati' rotasi sisi pungsi dari distal ke proksimal
(misalnya mulai di tangan dan pindah ke lengan)
!. &etersediaan #ena peri!er bila sangat sedikit #ena yang ada' pemilihan
sisi dan rotasi yang berhati"hati menjadi sangat penting < jika sedikit
#ena penggantig. erapi intra#ena sebelumnya !lebitis sebelumnya membuat #ena
menjadi tidak baik untuk di gunakan' kemoterapi sering membuat
#ena menjadi buruk (misalnya mudah pecah atau sklerosis)
h. Pembedahan sebelumnya jangan gunakan ekstremitas yang terkena
pada pasien dengan kelenjar lim!e yang telah di angkat (misalnya
pasien mastektomi) tanpa i=in dari dokter
i. Sakit sebelumnya jangan gunakan ekstremitas yang sakit pada pasien
dengan strokej. &esukaan pasien jika mungkin' pertimbangkan kesukaan alami
pasien untuk sebelah kiri atau kanan dan juga sisi
10. ;enis >airan ntra#ena
?erdasarkan osmolalitasnya' menurut Perry dan Potter' (2005) cairan
intra#ena (in!us) dibagi menjadi ,' yaitu
a. >airan bersi!at isotonis osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya
mendekati serum (bagian cair dari komponen darah)' sehingga terus
berada di dalam pembuluh darah. ?erman!aat pada pasien yang
mengalami hipo#olemi (kekurangan cairan tubuh' sehingga tekanan
darah terus menurun). *emiliki risiko terjadinya o#erload (kelebihan
cairan)' khususnya pada penyakit gagal jantung kongesti! dan
hipertensi. >ontohnya adalah cairan $inger"aktat ($)' dan normal
saline/larutan garam !isiologis (@a>l 0'9A).
b. >airan bersi!at hipotonis osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan
serum (konsentrasi ion @aB lebih rendah dibandingkan serum)'
-
7/24/2019 Standar Operasional Prosedur (Materi Maki)
5/6
sehingga larut dalam serum' dan menurunkan osmolaritas serum.
*aka cairan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan
sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke
osmolaritas tinggi)' sampai akhirnya mengisi sel"sel yang dituju.
%igunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi' misalnya pada
pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik' juga pada pasien
hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik.
&omplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba"tiba cairan
dari dalam pembuluh darah ke sel' menyebabkan kolaps
kardio#askular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak)
pada beberapa orang. >ontohnya adalah @a>l 5A dan Dekstrosa
2'5A.
c. >airan bersi!at hipertonis osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan
serum' sehingga menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke
dalam pembuluh darah. *ampu menstabilkan tekanan darah'
meningkatkan produksi urin' dan mengurangi edema (bengkak).
Penggunaannya kontradikti! dengan cairan hipotonik. *isalnya
%eCtrose 5A' @a>l 5A hipertonik'Dextrose 5AB$inger"actate.
11. SP Pemasangan n!us
a. >uci tangan
b. %ekatkan alat
c. ;elaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan
dirasakan selama pemasangan in!use
d. :tur posisi pasien / berbaring
e. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang
in!use dan gantungkan pada standar in!use
!. *enentukan area #ena yang akan ditusukg. Pasang alas
h. Pasang tourniket pembendung D 15 cm diatas #ena yang akan ditusuk
i. Pakai sarung tangan
j. %esin!eksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5"10 cm
k. usukan E catheter ke #ena dengan jarum menghadap ke jantung
l. Pastikan jarum E masuk ke #ena
m. Sambungkan jarum E dengan selang in!use
n. akukan !iksasi ujung jarum E ditempat insersi
o. utup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
p. :tur tetesan in!us sesuai program medis
F. epas sarung tangan
-
7/24/2019 Standar Operasional Prosedur (Materi Maki)
6/6
r. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi nama pelaksana'
tanggal dan jam pelaksanaan
s. ?ereskan alat
t. >uci tangan
u. bser#asi dan e#aluasi respon pasien' catat pada dokumentasi
keperaatan