standar operasional prosedur

5
Nanin Navariastami 2013 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENAZAH A. PENGERTIAN Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenazah dan melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien. B. INDIKASI Perawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan kematian pasien. Jika pasien meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap melalui autopsy. C. TUJUAN Penghormatan terhadap jenazah Menjalankan kewajiban hokum fardlu ‘ain (muslim) Jenazah dipersiapkan dalam keadaan bersih D. SASARAN Pasien yang sudah meninggal E. TENAGA Dokter Perawat Bidan F. KELENGKAPAN SARANA 1. Sarana medis Kasa/ verban secukupnya Sarung tangan bersih Pads Kapas secukupnya Plastic jenazah/ pembungkus jenazah Plester penahan untuk penutup luka (bila ada luka) Bengkok Troli

Upload: retri-cintia

Post on 28-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Standar Operasional Prosedur

Nanin Navariastami 2013

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERAWATAN JENAZAH

A. PENGERTIANPerawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenazah dan melakukan disposisi (penyerahan) barang-barang milik pasien.

B. INDIKASIPerawatan jenazah dimulai setelah dokter menyatakan kematian pasien. Jika pasien meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap melalui autopsy.

C. TUJUAN Penghormatan terhadap jenazah Menjalankan kewajiban hokum fardlu ‘ain (muslim) Jenazah dipersiapkan dalam keadaan bersih

D. SASARANPasien yang sudah meninggal

E. TENAGA Dokter Perawat Bidan

F. KELENGKAPAN SARANA1. Sarana medis

Kasa/ verban secukupnya Sarung tangan bersih Pads Kapas secukupnya Plastic jenazah/ pembungkus jenazah Plester penahan untuk penutup luka (bila ada luka) Bengkok Troli

2. Sarana nonmedis Pengganjal dagu Label identifikasi Tas plastic untuk tempat barang-barang pasien Air dalam baskom Sabun Handuk Selimut mandi Kain kafan

Page 2: Standar Operasional Prosedur

Nanin Navariastami 2013

Daftar barang berharga Peniti Sisir Baju bersih Peralatan ganti balut (jika diperlukan)

G. PROSEDUR 1. Mempersiapkan alat dan bahan

Memeriksa kembali kasa dan verban, sarung tangan bersih, pads, kapas secukupnya, plastic jenazah/pembungkus jenazah, plester penahan untuk menutup luka (bila ada luka), bengkok 1 buah taruh di atas troli bagian atas.

2. Menyingsingkan lengan baju seragam yang panjang di atas siku3. Melepaskan cincin, jam tangan dan gelang4. Memakai sarung tangan5. Perawatan jenazah

a. Siapkan alat yang diperlukan dan bawa kedalam ruanganb. Atur lingkungan sekita tempat tidur. Bila kematian terjadi pada unit multi

bed, jaga privasi pasien yang lain, tutup koridor , cuci tangan.c. Tinggikan tempat tidur untuk memudahkan kerja dan atur dalam posisi

datard. Tempatkan tubuh dalam posisi supinasie. Tutup mata, dapat menggunakan kapas yang secara perlahan ditutupkan

pada kelopak mata dan plester jika mata tidak tertutup.f. Luruskan badan, dengan lengan menyilang tubuh pada pergelangan tangan

dan menyilang abdomen. Atau telapak tangan menghadap kebawah.g. Ambil gigi palsu jika diperlukan dan tutup mulut. Jika mulut tetap tidak

mau tertutup, tempatkan gulungan handuk di bawah dagu agar mulut tertutup.

h. Tempatkan bantal dibawah kepala.i. Lepaskan perhiasan dan barang berharga dihadapan keluarga. Pada

umumnya semua cincin, gelang, kalung dll dilepas dan ditempatkan pada tas plastic tempat barang berharga. Termasuk kaca mata, kartu, surat, kunci, barang religi. Beri label identitas.

j. Jaga keamanan barang berharga pasien. Ikuti peraturan RS untuk disposisi barang berharga. Tempatkan dikantor perawat sampai dapat disimpan ditempat yang lebih aman atau diserahkan pada keluarga. Jika memungkinkan , keluarga dianjurkan untuk membawa pulang semua barang milik pasin sebelum pasien meninggal

k. Bersihkan badan dengan menggunakan air bersih, bersihkan area tubuh yang terdapat kotoran seperti darah, feces, atau muntahan. Jika kotoran terjadi pada area rectum, uretra atau vagina, letakkan kassa untuk menutup

Page 3: Standar Operasional Prosedur

Nanin Navariastami 2013

tiap lubang dan rekatkan dengan plester untuk mencegah pengeluaran lebih lanjut. Setelah kematian, spingter otot relaks, menyebabkan inkontinensia feces dan urin.

l. Rapikan rambut dengan sisir rambutm. Rawat drainage dan tube yang lain. Jika akan dilakukan autopsy, tube

pada umumnya dibiarkan pada badan, ambil botol drainage atau bag dari tube dan tekuk tube, ketika dilakukan autopsy, tube diambil. Pastikan balon sudah dikempiskan sehingga tidak melukai jaringan tubuh selama pengambilan.

n. Ganti balutan bila ada balutan. Balutan yang kotor harus diganti dengan yang bersih. Bekas plester dihilangkan dengan bensin atau larutan yang lain yang sesuai dengan pengaturan RS.

o. Pakaikan pakaian yang bersih untuk diperlihatkan pada keluarga. Jika keluarga meminta untuk melihat jenazah, tempatkan pada posisi tidur, supinasi, mata tertutup, lengan menyilang di abdomen. Rapikan tempat tidur kembali.

p. Beri label identifikasi pada jenazah. Label identitas dengan dengan nama, umur dan jenis kelamin, tanggal, nomor RS, nomor kamar dan nama dokter. Sesuai dengan peraturan RS, ikatkan label identitas pada pergelangan tangan dan kaki atau plester label pada dada pasien.

q. Letakkan jenazah pada kain kafan sesuai dengan peraturan RS. Ikatkan kasa/verban atau pengikat yang lain dibawah dagu dan sekitar kepala untuk menjaga agar dagu tetap tertutup. Kemudian, ikat pergelangan tangan bersama menyilangkan diatas abdomen untuk menjaga lengan dari jatuh dari brankar ketika jenazah diangkut kekamar jenazah. Letakkan jenazah pada kain kafan. Lipat bagian 1 sudut ke bawah menutup kepala, diikuti bagian sudut kedua ke atas menutup kaki. Lipat bagian sudut 3 dan 4. Peniti atau plester diperlukan untuk menjaga kain kafan pada tempatnya.

r. Beri label pada bagian luar. Tandai identifikasi diberi peniti pada bagian luar kain kafan.

s. Pindahkan jenazah ke kamar jenazah. Pindahkan jenazah secara perlahan ke brankar. Tutup jenazah dengan kain. Kemudian ikat dengan pengikat brankar pada bagian dada dan lutut. Pengikat untuk mencegah jenazah jatuh, teteapi tidak boleh terlalu kuat sehingga dapat menyebabkan lecet.

t. Bereskan dan bersihkan kamar pasien.u. Dokumentasikan prosedur. Pada catatan perawatan, catat waktu dan

tanggal jenazah diantar kekamar jenazah. Lakukan pencatatan apakah barang berharga disimpan dan diserahkan pada keluarga.Hal yang diperhatikan:

Page 4: Standar Operasional Prosedur

Nanin Navariastami 2013

Berikan barang-barang milik pasien kepada keluarga dan bawa barang tersebut ke kamar jenazah. Jika perhiasan atau uang berikan pada keluarga, pastikan ada petugas/perawat lain yang menemani. Minta tanda tangan dari anggota keluarga yang sudah dewasa untuk verifikasi penerimaan barang-barang berharga atau status dimana perhiasan masih ada pasien.

Berikan support emosional kepada keluarga yang ditinggalkan dan teman dan pasien yang sekamar.

Mengangkat jenazah dilakukan secara perlahan untuk mencegah lecet dan kerusakan kulit.