standar kurikulum pelatihan di rumah sakit · 2019. 7. 30. · standard kurikulum pelatihan...

231
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2018 Standar Kurikulum Pelatihan Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit Standar Kurikulum Pelatihan

Upload: others

Post on 08-Jun-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATANBADAN PPSDM KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI2018

Standar Kurikulum Pelatihan

Standar Kurikulum Pelatihan

di Rumah Sakit

Standar Kurikulum Pelatihan

Page 2: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesianomor 38 tahun 2014 dijelaskan bahwa pelayanankeperawatan adalah suatu bentuk pelayananprofesional yang merupakan bagian integral daripelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmudan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu,keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehatmaupun sakit. Dengan berkembangnya ilmu dantekhnologi saat ini, perawat sebagai pemberipelayanan kepada masyarakat baik di rumah sakitmaupun di pelayanan kesehatan lainnya, seorangperawat dituntut untuk selalu meningkatkanpengetahuan dan keterampilan dengan carapelatihan. Saat ini tuntutan masyarakat terhadappelayanan kesehatan sangat tinggi, karenamasyarakat semakin kritis terhadap setiappelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

Untuk mendapatkan sumber daya manusia yangdiperlukan untuk bekerja di unit intensif tidaklahmudah. Proses seleksi yang baik, pendidikan formalmaupun informal dalam bentuk pelatihan haruslahdilakukan dengan cara berkesinambungan danterintegrasi. Perawat ruang intensif menjadi orangyang bekerja digaris depan mempunyai tantangandalam merawat pasien kritis, dituntut untuk mampumemberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas,

Page 3: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 2

mampu mengambil keputusan segera dan tepat,mampu melakukan evaluasi dan mampuberkoordinasi dengan tim kesehatan lain.

Berdasarkan alasan tersebut, penting bagi perawatyang bekerja di ruang intensif dibekali tentangasuhan keperawatan yang terstandar untukdigunakan di ruang intensif, baik melalui pendidikanmaupun pelatihan. Hal tersebut sejalan denganUndang-undang nomor 44 tahun 2009 pasal 3 yangmenyatakan bahwa rumah sakit bertanggung jawabdalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihansumber daya manusia. Dalam rangka meningkatkankemampuan terkait pelayanan perawat ICU dalampemberian pelayanan kesehatan.

Kurikulum ini disebut kurikulum pelatihan pelayanankeperawatan intensif dirumah sakit agar kurikulumini dapat digunakan dan didapatkan oleh perawat –perawat yang tidak hanya bekerja diruang ICU,seperti perawat yang bekerja diruang HCU/Intermediate atau bahkan perawat yang bekerjapada ruang perawatan /average care yang jikaperawat step down dari ruang ICU memilikipengetahuan/ kompetensi yang sama denganperawat ICU ini sangat berdampak bagi percepatanproses penyembuhan pasien karena kemungkinanreadmisi pasien ke ICU akan berkurang. Namunpenyusunan standar kurikulum ini sudah melewatiproses pembahasan Bersama dengan beberapainstansi rumah sakit dan HIPERCI yang terlibatdalam substansi keperawatan ICU. Adapunpelatihan keperawatan intensif saat ini kurikulumnya

Page 4: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 3

telah distandarisasi oleh Pusat Pendidikan danPelatihan Sumber Daya Manusia KementerianKesehatan yang akan digunakan sebagai acuannasional bagi penyelenggara pelatihan pelayanankeperawatan intensif di Rumah Sakit.

Selain itu unit intensif merupakan satu unitpelayanan yang memiliki kategori berbeda dari unitpelayanan umum dimana kondisi sakit pasien yangkritis, tindakan yang harus dilakukan secara tepat,cepat dan kontinuitas, alat-alat bantu monitor yanglengkap dan canggih sehingga dalam melakukanpelayanan kesehatan khususnya keperawatan padapasien-pasien di ruang intensif memerlukan sumberdaya manusia yang berkualitas baik dari segikognitif, keterampilan maupun analisa terhadapmasalah yang timbul pada pasiennya. Dan inimenjadi dasar pentingnya peningkatan kualitasperawat dalam memberikan asuhan keperawatan,khususnya perawat yang bekerja di unit intensif.

B. Filosofi

Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif diRumah Sakit ini diselenggarakan denganmemperhatikan:

1. Prinsip andragogi, yaitu bahwa selamapelatihan peserta berhak untuk:a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya

mengenai keperawatan intensif

Page 5: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 4

b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat,sejauh berada didalam konteks pelatihan.

c. Diberikan apresiasi atas pendapat yang baikdan positif yang diutarakan oleh peserta.

2. Berorientasi kepada peserta, dimana pesertaberhak untuk:a. Mendapatkan paket bahan belajar.b. Mendapatkan pelatih/fasilitator professional

yang dapat memfasilitasi dengan berbagaimetode, melakukan umpan balik, danmenguasai materi yang disampaikan dalampelatihan.

c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yangdimiliki individu, baik secara visual, auditorialmaupun kinestetik (gerak).

d. Melakukan refleksi dan memberikan umpanbalik secara terbuka.

e. Melakukan evaluasi (terhadap pelatih ataufasilitator dan penyelenggara) dan dievaluasitingkat pemahaman dan kemampuannyadalam melaksanakan pelayanankeperawatan intensif.

3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkanpeserta untuk:a. Mengembangkan keterampilan langkah demi

langkah dalam memperoleh kompetensi yangdiharapkan dalam pelatihan.

b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakanberhasil mendapatkan kompetensi yangdiharapkan pada akhir pelatihan.

Page 6: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 5

4. Learning by doing yang memungkinkanpeserta untuk:a. Berkesempatan menerapkan hasil

pembelajaran materi pelatihan pada simulasilapangan di ruang Intensif serta mengambilmanfaat dari simulasi tersebut.

b. Berkesempatan melakukan eksperimentasidari materi pelatihan dengan menggunakanmetode pembelajaran antara lain ceramah,tanya jawab, penugasan, diskusi kelompok,latihan-latihan, baik secara individu maupunkelompok.

c. Melakukan pengulangan atau perbaikan yangdirasa perlu.

Page 7: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 6

BAB IIPERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berperansebagai perawat pemberi pelayanan keperawatanintensif di rumah sakit.

B. Fungsi

Dalam melaksanakan perannya peserta mempunyaifungsi yaitu memberikan pelayanan keperawatanintensif di rumah sakit.

C. Kompetensi

Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta memilikikompetensi sebagai berikut:1. Melakukan perawatan dasar pada pasien di area

intensif2. Melakukan bantuan hidup lanjut (BHL)3. Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi

(KIE)4. Membuat rencana asuhan keperawatan intensif5. Melakukan pencegahan dan pengendalian

infeksi di area intensif6. Melakukan tatalaksana pasien dengan

gangguan sistem respirasi

Page 8: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 7

7. Melakukan monitoring hemodinamik invasif dannon invasif

8. Melakukan asuhan keperawatan dengangangguan keseimbangan asam basa

9. Melakukan asuhan keperawatan dengangangguan cairan dan elektrolit

10.Melakukan asuhan keperawatan nutrisi pasienkritis

11.Melakukan asuhan keperawatan nyeri padapasien kritis

12.Melakukan asuhan keperawatan dengan sepsis13.Melakukan interpretasi pemeriksaan penunjang

di ruang intensif14.Melakukan pengelolaan pasien dengan

kegawatan jantung15.Melakukan pengelolaan obat-obat pasien kritis16.Melakukan asuhan keperawatan dengan

gangguan sistem saraf di ruang intensif17.Melakukan asuhan keperawatan dengan pasca

bedah18.Melakukan transportasi pasien kritis19.Melakukan pengelolaan dying care

Page 9: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 8

BAB IIITUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampumemberikan pelayanan keperawatan intensif diRumah Sakit sesuai kewenangannya.

B. Tujuan Khusus

Setelah selesai mengikuti pelatihan, pesertamampu:1. Melakukan perawatan dasar pada pasien di area

intensif2. Melakukan bantuan hidup lanjut (BHL)3. Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi

(KIE)4. Membuat rencana asuhan keperawatan intensif5. Melakukan pencegahan dan pengendalian

infeksi di area intensif6. Melakukan tatalaksana pasien dengan

gangguan sistem respirasi7. Melakukan monitoring hemodinamik invasif dan

non invasif8. Melakukan asuhan keperawatan dengan

gangguan keseimbangan asam basa9. Melakukan asuhan keperawatan dengan

gangguan cairan dan elektrolit10.Melakukan asuhan keperawatan nutrisi pasien

kritis

Page 10: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 9

11.Melakukan asuhan keperawatan nyeri padapasien kritis

12.Melakukan asuhan keperawatan dengan sepsis13.Melakukan interpretasi pemeriksaan penunjang

di ruang intensif14.Melakukan pengelolaan pasien dengan

kegawatan jantung15.Melakukan pengelolaan obat-obat pasien kritis16.Melakukan asuhan keperawatan dengan

gangguan sistem saraf di ruang intensif17.Melakukan asuhan keperawatan dengan pasca

bedah18.Melakukan transportasi pasien kritis19.Melakukan pengelolaan dying care

Page 11: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 10

BAB IVSTRUKTUR PROGRAM

No MateriWaktu

T P PL/OL JML

A Materi Dasar1. Kebijakan Standar Pelayanan

Intensif 2 0 0 2

2. Aspek Etik Legal KeperawatanIntensif 2 0 0 2

3. Berpikir Kritis 1 1 0 2Sub Total 5 1 0 6

B Materi Inti1. Perawatan Dasar Pada Pasien

di Area Intensif 4 30 14 48

2. Bantuan Hidup Lanjut (BHL) 8 16 0 243. Komunikasi, Informasi dan

Edukasi (KIE) 2 4 0 6

4. Rencana Asuhan KeperawatanIntensif 2 4 0 6

5. Pencegahan dan PengendalianInfeksi di Area Intensif 3 4 3 10

6. Tatalaksana Pasien DenganGangguan Sistem Respirasi 17 108 93 218

7. Monitoring Hemodinamik Invasifdan Non Invasif 4 8 14 26

8. Asuhan KeperawatanGangguan KeseimbanganAsam Basa

3 8 0 11

9. Asuhan Keperawatan denganGangguan Cairan dan Elektrolit 4 8 7 19

10. Asuhan Keperawatan NutrisiPasien Kritis 2 4 7 13

Page 12: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 11

Ket: T=Teori, P=Penugasan, PL/OL=Praktik lapangan/

Observasi Lapangan Untuk T dan P, 1 JPL@ 45 menit. Untuk PL 1 JPL @ 60

menit.

11. Asuhan Keperawatan NyeriPada Pasien Kritis 4 8 7 19

12. Asuhan Keperawatan Pasiendengan Sepsis 2 2 0 4

13. Interpretasi PemeriksaanPenunjang di Ruang Intensif

4 28 14 46

14. Pengelolaan Pasien denganKegawatan Jantung 4 6 14 24

15. Pengelolaan Obat-Obat PasienKritis 4 10 14 28

16. Asuhan Keperawatan denganGangguan Sistem Syaraf diRuang Intensif

4 6 0 10

17. Asuhan Keperawatan Pasiendengan Pasca Bedah 4 9 14 27

18. Transportasi Pasien Kritis 3 8 14 2519. Pengelolaan Dying Care 2 4 14 20

Sub Total 80 275 229 584C Materi Penunjang

1. Membangun Komitmen Belajar(BLC) 0 3 0 3

2. Anti Korupsi 2 1 0 33. Rencana Tindak Lanjut 0 2 0 2

Sub Total 2 6 0 8TOTAL 87 282 229 598

Page 13: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 12

BAB VGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Nomor : MD.1Materi : Kebijakan Standar Pelayanan IntensifWaktu : 2 Jpl (T= 2; P=0; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahamikebijakan standar pelayanan intensif

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep standarpelayanan intensif

2. Menjelaskan aturanpemerintah tentang

1. Konsep Standarpelayanan intensifa. SDMb. Disain ruangc. Peralatan

2. Aturan pemerintahtentang pelayanan

CTJ Bahantayang Modul Laptop LCD ATK

Kemenkes, 2008,sistem pemberianpelayanankeperawatan ICUdirumah sakit Kemenkes, 2012,

Direktorat binapelayanan penunjang

Page 14: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 13

pelayanan intensif

3. Menjelaskan indikasi pasienmasuk dan keluar pelayananintensif

4. Menjelaskan monitoring danevaluasi pelayanan intensif

intensif

3. Indikasi pasien masukdan keluar pelayananintensif

4. Monitoring dan evaluasipelayanan intensif

medik dan saranakesehatan.

Page 15: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 14

Nomor : MD.2Materi : Aspek Etik Legal Keperawatan IntensifWaktu : 2 Jpl (T= 2; P=0; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami aspeketik legal keperawatan intensif

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan etikakeperawatan di area intensif

2. Menjelaskan isu etik dalamasuhan keperawatan intensif

1. Etika keperawatan di areaintensifa. Pengertian etika, nilai

dan normakeperawatan

b. Prinsip etikc. Kode etik keperawatan

2. Issue etik dalam asuhankeperawatan intensifa. Dilema etikb. Penyelesaian masalah

CTJ Bahantayang Modul Laptop LCD ATK

Kemenkes, 2008Sistem pemberianpelayanankeperawatan dirumah sakit Code ofconduct. Ta’adi. 2010. Hukum

kesehatan pengantarmenuju perawatprofessional.EGC.Jakarta

Page 16: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 15

3. Menjelaskan aspek legaldalam keperawatan

etik

3. Aspek legal dalamkeperawatana. Pengertian hukum

dalam praktekkeperawatan intensif

b. Masalah-masalahhukum dalamkeperawatan

c. Perlindungan hukum

Page 17: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 16

Nomor : MD.3Materi : Berpikir KritisWaktu : 2 Jpl (T= 1; P=1; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami berpikirkritis dalam area perawatan intensif

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep berpikirkritis

2. Menjelaskan berpikir kritisdalam keperawatan

1. Konsep berpikir kritisa. Pengertian berpikir kritisb. Faktor yang

mempengaruhi berpikirkritis

c. Sikap dalam berpikirkritis

d. Proses berpikir kritis

2. Berpikir kritis dalamkeperawatan

CTJ Studi

kasus

Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Lembar

kasus Panduan

studikasus

Critical care handbook,Lippincott williams andwilkins, 2016 Martin, C. (2002). The

theory of criticalthinking of nursing.Nursing educationperspectives,23(5),243-247

Page 18: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 17

Nomor : MI.1Materi : Perawatan Dasar Pada Pasien di Area IntensifWaktu : 48 Jpl (T= 4; P=30; OL=14)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan perawatandasar pada pasien di area intensif.

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Melakukan personal hygiene

2. Melakukan ambulasi

1. Personal hygienea. Pasien terpasang multi

assist deviceb. Pasien dengan MRSA

2. Ambulasia. Pengkajian ambulasib. Pasien terpasang multi

assist devicec. Range of Motion

CTJ Simulasi OL

Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Panthom CVC NGT ETT TT Lembar

Berney, S., Haines,K., & Denehy, L(2012).Physiotherapy incritical care inAustralia.Cardiopulmonaryphysical therapyjournal, 23(1),19 Feider, L.L, Mitchell,

P., & Bridges, E.(2010). Oral care

Page 19: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 18

3. Melakukan perawatan tubing 3. Perawatan tubinga. Perawatan kateter

nasogastrikb. Perawatan ETT/TTc. Perawatan vena

sentral/ swanganzd. Perawatan kateter urinee. Perawatan drain

Checklist Panduan

simulasi Panduan

OL

practices for orallyintubated critically illadults. Americanjournal of critical care. Shuman, E.K., &

Chenoweth, C.E(2010). Recognitionand prevention ofhealthcare-associated urinarytract infections in theintensif care unit.Critical caremedicine, 38, S373-S379.

Page 20: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 19

Nomor : MI.2Materi : Bantuan Hidup Lanjut (BHL)Waktu : 24 Jpl (T= 8; P=16; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan BantuanHidup Lanjut (BHL).

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep BHL

2. Melakukan BHL

1. Konsep BHLa. Pengertianb. Tujuanc. Indikasid. Tim medis reaksi

cepate. Peran perawat dalam

BHL

2. BHLa. Komponen BHL Patensi jalan nafas

CTJ Simulasi

Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Panthom OPA/

NPA LMA ETT Defibrila

Karo, Santoso, dkk.(2009) Bukupanduan kursusbantuan hidup lanjutACLS (AdvancedCardiac Life Support)Indonesia. Jakarta:PERKI 2008

Page 21: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 20

Ventilasi adekuat Akses intra vena/jalur

alternatif untukinduksi obat. Intepretasi EKG Sirkulasi spontan

b. Persiapan alat Oropharingeal airway

(OPA)/Nasoparingeal airway(NPA) Resusitation bag dan

sungkup muka Endotracheal tube

(ET) denganlaringoscopy,laryngeal mask airway, atau supraglotikairway devicelainnya. Defibrilator Monitor Medika mentosa

tor Infus Kit Troli

emergency Emergen

cy bag Oksigen

tabungfortable Catheter

suction Suction

pump Laringo

scope Lembar

checklist Panduan

simulasi

Page 22: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 21

c. Algoritme BHL Cek kesadaran Panggil bantuan Posisikan pasien di

lingkungan yangaman Resusitasi jantung

paru

Page 23: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 22

Nomor : MI.3Materi : Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)Waktu : 6 Jpl (T= 2; P=4; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukankomunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Melakukan komunikasiefektif

2. Memberikan informasi

1. Komunikasi efektifa. Pengertian komunikasib. Komponen komunikasic. Unsur-unsur

komunikasid. Faktor penghambat

dalam komunikasi

2. Informasia. General consentb. Informed consent

CTJ Bermain

peran

Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Form

edukasi Skenario

bermainperan

KementrianKesehatan, (2010).Standar pelayanankeperawatan ICU.Direktorat BinaPelayananKeperawatan DirjenBina PelayananMedik KementrianKesehatan RepublikIndonesia

Page 24: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 23

3. Melakukan edukasi 3. Edukasia. Tujuan edukasib. Komponen edukasic. Dokumentasi edukasi

terintegrasi

Potter, P.A and Perry,A.G. Stockert, P., &Hall, A. (2016)Fundamental NursingE-Book. ElsevierHealth Sciences

Page 25: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 24

Nomor : MI.4Materi : Rencana Asuhan Keperawatan IntensifWaktu : 6 Jpl (T= 2; P=4; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu membuat rencanaasuhan keperawatan intensif

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Melakukan pengkajiankeperawatan di intensif

2. Membuat diagnosakeperawatan di intensif

1. Pengkajian keperawatandi intensifa. Prearrivalb. Quick assessmentc. Comprehensive

assessmentd. Ongoing assesment

2. Diagnosa keperawatan diintensifa. Tahapan diagnosa Analisa dan sintesa

CTJ Latihan

kasus

Bahantayang Modul Laptop LCD ATK ICU

Flowsheet Form

pengkajian

KementrianKesehatan, (2010).Standar pelayanankeperawatan ICU.Direktorat BinaPelayananKeperawatan DirjenBina Pelayanan MedikKementrian KesehatanRepublik Indonesia Koizier-Erbs, A.B.,

Shirlee, S., & Geralyn,

Page 26: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 25

3. Membuat rencana tindakankeperawatan

4. Membuat evaluasi

5. Membuat dokumentasi

Rumusan masalahKeperawatan

b. Diagnosa yang umumditemukan di ruangintensif

3. Rencana tindakankeperawatana. Observasi/ monitoringb. Mandiric. Edukasid. Kolaborasi

4. Evaluasia. Formatifb. Sumatif

5. Pendokumentasiana. Pengertianb. Tujuanc. Manfaatd. Metodee. Cara pelaporan

Lembarkasus Panduan

latihan

F (2016). Fundamentalof nursing consepts,process and practice Potter, P.A and Perry,

A.G. Stockert, P., &Hall, A. (2016)Fundamental NursingE-Book. ElsevierHealth Sciences

Page 27: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 26

Nomor : MI.5Materi : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Area IntensifWaktu : 10 Jpl (T= 3; P=4; OL=3)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukanpencegahan dan pengendalian infeksi di area intensif

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep HealthCare Associated Infection(HAIs)

2. Melakukan pencegahaninfeksi di area intensif

1. Konsep Health CareAssociated Infection(HAIs)a. Definisib. Dampakc. Resiko infeksi yang

terjadi di ruang intensifd. Sumber-sumber

infeksi

2. Pencegahan infeksi diarea intensif

CTJ Simulasi OL

Bahantayang Modul Laptop LCD ATK Form

surveilans Checklist

bundle Panduan

simulasi

DepartemenKesehatan RI. (2008).Pedoman pencegahandan pengendalianinfeksi di rumah sakitdan fasilitas pelayanankesehatan lainnya.Jakarta: DepartemenKesehatan RI Indonesia, D.K.R.

(2010). Petunjukpraktis surveilans

Page 28: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 27

3. Melakukan pengendalianinfeksi di area intensif

a. Strategi Engineering control Administrative

control Penerapan

kewaspadaan isolasi Surveillance

b. Upaya menurunkanangka infeksi padaprosedur aseptic Bundle HAP Bundle VAP Bundle IAD Bundle IDO Bundle ISK Decubitus

3. Pengendalian infeksi diarea intensifa. Kebeersihan

lingkunganb. Pengendalian anti

microbial

PanduanPL/OL

infeksi rumah sakit.Jakarta: DepartemenKesehatan RI Peraturan Menteri

Kesehatan RI No 27Tahun 2017 Tentangpedoman pencegahandan pengendalianinfeksi di fasilitaspelayanan kesehatan

Page 29: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 28

Nomor : MI.6Materi : Tatalaksana Pasien dengan Gangguan Sistem RespirasiWaktu : 218 Jpl (T= 17; P=108; PL=93)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukantatalaksana pasien dengan gangguan sistem respirasi

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Melakukan pengkajiansistem respirasi

2. Melakukan pengelolaanjalan nafas

1. Pengkajian sistemrespirasia. Anatomi dan fisiologi

sistem respirasib. Pemeriksaan fisik

sistem respirasi

2. Pengelolaan jalan nafasa. Airway managementb. Humidifikasic. Suctioningd. Fisioterapi dada

CTJ Simulasi

(TPK1-8) Studi

kasus(TPK 3,4, 5, 6) PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Set

ventilator Sumber

Oksigen SOP

Kelly HW.Comparision of inhaledcorticosteroids. AnnPharmacother 1998:32:220 Pauwels R et al. Effect

of inhaled formoteroland budesonide onexacerbations ofasthma. N Engl J Med1997: 337:1405

Page 30: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 29

3. Melakukan tatalaksanaoksigen terapi

4. Melakukan tatalaksanagagal nafas

5. Melakukan tatalaksanaARDS

3. Tatalaksana oksigenterapia. Definisib. Indikasic. Metoded. Komplikasie. Evaluasi

4. Tatalaksana gagal nafasa. Definisib. Faktor resikoc. Etiologid. Patofisiologie. Tanda dan gejalaf. Pemeriksaan

penunjangg. Tindakan medik dan

keperawatan

5. Tatalaksana ARDSa. Definisib. Faktor resikoc. Etiologid. Patofisiologi

ventilator Lembar

Checlist Panduan

simulais Panduan

Kasus Panduan

PL

Page 31: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 30

6. Melakukan tatalaksanatrauma dada (WSD)

7. Mengoperasionalkanventilasi mekanik

e. Tanda dan gejalaf. Pemeriksaan

penunjangg. Tindakan medik dan

keperawatan

6. Tatalaksana trauma dada(WSD)a. Definisib. Faktor resikoc. Etiologid. Patofisiologie. Tanda dan gejalaf. Pemeriksaan

penunjangg. Tindakan medik dan

keperawatan

7. Operasionalisasi ventilasimekanika. Konsep ventilasi

mekanikb. Indikasi pemasangan

ventilasi mekanik

Page 32: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 31

8. Melakukan penyapihanventilasi mekanik

c. Siklus bantuanventilasi mekanik Volume cycle Pressure cycle Time cycle Flow cycle

d. Modus dasar ventilatore. Setting ventilatorf. Troubleshouting

ventilatorg. Komplikasi

8. Penyapihan ventilasimekanika. Pengertianb. Tujuanc. Indikasid. Jenis penyapihane. Evaluasi proses

penyapihan9.

Page 33: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 32

Nomor : MI.7Materi : Monitoring Hemodinamik Invasif dan Non InvasifWaktu : 26 Jpl (T= 4; P=8; PL=14)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan monitoringhemodinamik invasif dan non invasif

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsepmonitoring hemodinamiknon invasif dan invasif

2. Melakukan monitoringhemodinamik non invasifdan invasif

1. Konsep monitoringhemodinamik noninvasif dan invasifa. Pengertianb. Tujuanc. Indikasi

2. Monitoringhemodinamik noninvasif dan invasifa. Metode non invasif

dan invasif

CTJ Simulasi PL

Bahantayang

Video Modul Laptop LCD ATK Penggaris/

waterpass Pressure

monitoringkit(terlampir)

Pressure

Lippincott manual ofnursing practice:Procedures, 2nd Ed The ICU book of paul

morino

Page 34: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 33

3. Melakukan trouble shooting

4. Melakukan Analisaparameter hemodinamik

b. Monitoringhemodinamik noninvasif Persiapan alat Pemasangan alat Pemantauan dan

interpretasi hasilc. Monitoring

hemodinamik invasif Persiapan alat Leveling Zeroing Pemantauan

3. Trouble shooting

4. Analisa parameterhemodinamik

bag Monitor

invasif Kabel

tranducer Tiang infus Plester Holder/

based platetranducer

Cairan nacl0,9% 500cc

Heparin Spuit 3 cc CVC Kateter

arteri Manekin/

panthom Panduan

simulasi Panduan

PL

Page 35: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 34

Nomor : MI.8Materi : Asuhan Keperawatan Gangguan Keseimbangan Asam BasaWaktu : 11 Jpl (T=3; P=8; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan dengan gangguan keseimbangan asam basa.

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep asambasa

2. Melakukan interpretasianalisa gas darah

3. Melakukan asuhankeperawatan pada pasien

1. Konsep asam basaa. Pendekatan

konvensionalb. Pendekatan Modern

2. Interpretasi analisa gasdaraha. Asidosisb. Alkalosis

3. Asuhan keperawatanpada pasien dengan

CTJ Latihan

kasus

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Form

pengkajian Lembar

kasus Panduan

Chan JCM, Gill JR:Kidney and electrolytedisorders, New York,1990. ChurchillLivingstone Jon Haws: nursing

assessment: Head totoe assessment inpictures (Healthassessment in nursing)Kindle Edition

Page 36: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 35

dengan gangguan asambasa

gangguan asam basaa. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi

latihan

Page 37: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 36

Nomor : MI.9Materi : Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Cairan dan ElektrolitWaktu : 19 Jpl (T=4; P=8; PL=7)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan dengan gangguan cairan dan elektrolit.

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan

Metode Media danAlat Bantu

Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep cairandan elektrolit

2. Melakukan pemberian cairandan elektrolit

1. Konsep cairan danelektrolita. Fisiologi cairan dan

elektrolitb. Jenis-jenis cairan

2. Pemberian cairan danelektrolit Pemberian cairan Metode pemberian

cairan Terapi cairan

CTJ Latihan

kasus PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Jenis-jenis

cairan(terlampir) Jenis

elektrolit

Lee, J.W. 2010. Fluidand electrolytedisturbances in criticallyill patients. Electrolytes& Blood pressure, 8(2),72-81

Page 38: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 37

3. Melakukan asuhankeperawaan pasien dengangangguan cairan elektrolit

Pemberian elektrolit Metode pemberian

elektrolit Koreksi elektrolit

3. Asuhan keperawatanpasien dengangangguan cairan danelektrolita. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi

(terlampir) Tiang

infus Infus set Syringe

pump Infusion

pump Extension

tube Spuit 5,

10, 20, 50 Needle 18 Lembar

kasus Panduan

latihan Panduan

PL

Page 39: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 38

Nomor : MI.10Materi : Asuhan Keperawatan Nutrisi Pasien KritisWaktu : 13 Jpl (T=2; P=4; PL=7)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan nutrisi pasien kritis

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan

Metode Media danAlat Bantu

Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep nutrisipasien kritis

1. Konsep nutrisi pasienkritisa. Kebutuhan nutrisib. Respon metabolik

terhadap stress danperubahanmetabolisme gizi

c. Indikasi dan kontraindikasi pemberiannutrisi

CTJ Latihan

kasus PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Jenis-jenis

nutrisi(terlampir) Tiang

infus

Higgins PA et.al.Assesing nutritionalstatus in chronicallycritically ill adultpatients. Americanjournal of criticalcare 2006: 15:2

Olerich MA, RudeRK. Should wesupplementmagnesium in criticalill patiens? new horiz

Page 40: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 39

2. Melakukan pemberian nutrisienternal dan parenteral

3. Asuhan keperawatandengan gangguan nutrisipasien kritis

2. Pemberian nutrisi enteraldan parenterala. Metode pemberian

nutrisi enternalb. Metode pemberian

nutrisi parenteral

3. Asuhan keperawatanpasien dengan gangguannutrisia. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi

Infus set Syringe

pump Infusion

pump Extension

tube Spuit 50 Needle 18 NGT Catheter

tip Lembar

kasus Panduan

latihan Panduan

PL

1994: 2:186-92

Page 41: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 40

Nomor : MI.11Materi : Asuhan Keperawatan Nyeri pada Pasien KritisWaktu : 19 Jpl (T=4; P=8; PL=7)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan nyeri pada pasien kritis

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep nyeripada pasien kritis

2. Melakukan penilaian nyeripada pasien kritis

3. Melakukan asuhankeperawatan nyeri padapasien kritis

1. Konsep nyeri pada pasienkritisa. Definisib. Klasifikasi nyeric. Patofisiologi nyeri

2. Metode penilaian nyeripada pasien kritis

3. Asuhan keperawatannyeri pada pasien kritisa. Pengkajian nyeri

CTJ Latihan

kasus PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Penggaris Jenis-jenis

obat-obatannyeri

Koizier-Erbs, A.B.,Shirlee, S., &Geralyn, F (2016).Fundamental ofnursing consepts,process and practice Potter, P.A and

Perry, A.G. Stockert,P., & Hall, A. (2016)FundamentalNursing E-Book.Elsevier Health

Page 42: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 41

4.b. Diagnosa keperawatanc. Rencana intervensi

(Pain algorithm)d. Implementasie. Evaluasi

(terlampir) Pain scale

chart Form

pengkajian Lembar

kasus Panduan

latihan Panduan

PL

Sciences

Page 43: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 42

Nomor : MI.12Materi : Asuhan Keperawatan Pasien dengan SepsisWaktu : 4 Jpl (T=2; P=2; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan pasien dengan sepsis

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep sepsis

2. Melakukan asuhankeperawatan pasien dengansepsis

1. Konsep sepsisa. Definisib. Faktor resikoc. Etiologid. Patofisiologi

2. Asuhan keperawatanpasien dengan sepsisa. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana Intervensid. Implementasie. Evaluasi

CTJ Latihan

kasus

Bahantayang

Video Modul Laptop LCD ATK Form

pengkajian Lembar

kasus Panduan

latihan

Angus, D.C., & Van derpoll, T. 2013. Severesepsis and septic shock.New England journal ofmedicine, 369 (9), 840-851

Urden, L.D. Stacy, K.M. &Lough, M.E. 2014. Criticalcare nursing E-Bookdiagnosis andmanagement. ElsevierHealth Sciences

Page 44: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 43

Nomor : MI.13Materi : Interpretasi Pemeriksaan Penunjang di Ruang IntensifWaktu : 46 Jpl (T=4; P=28; PL=14)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukaninterpretasi pemeriksaan penunjang di ruang intensif

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Melakukan pemeriksaanpenunjang di ruang intensif

1. Pemeriksaan penunjangdi ruang intensifa. Perekaman EKGb. Pengambilan sampel AGD Mixed-vein Kultur: sputum,

darahc. Fasilitasi pemeriksaan

rontgen

CTJ Simulasi PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Mesin

EKG Kertas

EKG Jelly EK

Asih, N.Y & Effendy2010. KeperawatanMedical Bedah.Jakarta: EGC Estes, Marry, E.Z.

2014 Healthassessment andphysical examination.New York: ThompsonDelmar Learning

Page 45: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 44

2. Melakukan interpretasi hasilpemeriksaan penunjang diruang intensif

2. Interpretasi hasilpemeriksaan penunjangdi ruang intensifa. Pembacaan hasilb. Pelaporan hasil

Panthom Spuit 3, 5,

10 Bactec/

tabungmedia Heparin Kapas

alcohol APD

lengkap(terlampir) Lembar

kasus Checklist

simulasi Panduan

simulasi Panduan

PL

Page 46: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 45

Nomor : MI.14Materi : Pengelolaan Pasien dengan Kegawatan JantungWaktu : 24 Jpl (T=4; P=6; PL=14)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukanpengelolaan pasien dengan kegawatan jantung

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsepkegawatan jantung

2. Melakukan Identifikasipasien dengan kegawatanjantung

3. Melakukan asuhankeperawatan pasien dengan

1. Konsep kegawatanjantunga. Pengertianb. Jenis-jenis kegawatan

jantung

2. Identifikasi pasiendengan kegawatanjantung

3. Asuhan keperawatanpasien dengan

CTJ Latihan

kasus PL

Bahantayang

Video Modul Laptop LCD ATK Gambar

EKG:normal,SKA, danlethal

Hasilpemeriksa

Irianto, LR, dkk.2009. Buku Ajarkardiologi, Jakarta:FKUI Lilly LS. 2011.

Pathophysiology ofheart disease.Philadelphia: LippicottWilliams wilkins

Page 47: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 46

kegawatan jantung kegawatan jantunga. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi

an laboratorium: enzimjantung,AGD,elektrolit

HasilpemeriksaanEchocardiografi

Hasilpemeriksaan rontgenthorax

Stetoskop Lembar

kasus Panduan

latihan Panduan PL

Page 48: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 47

Nomor : MI.15Materi : Pengelolaan Obat-Obatan Pasien KritisWaktu : 28 Jpl (T=4; P=10; PL=14)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukanpengelolaan obat-obatan pasien kritis

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan pengertianterapi titrasi dan jenis obat-obatan di ruang intensif

2. Melakukan penghitungandosis obat-obatan titrasi

3. Melakukan pemberian obat-obatan titrasi

1. Pengertian terapi titrasidan Jenis obat-obatan diruang intensifa. Pengertian terapi titrasib. Jenis obat-obatan di

ruang intensif

2. Penghitungan dosis obat-obatan titrasi

3. Pemberian obat-obatantitrasi

CTJ Latihan

kasus PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Flow

sheet Kalkula

tor Syringe

Richard Hatchettdavid R Thompson2010. CardiacNursing AComprehensiveguide. Churchilllivingstone Susan L Wood, etc.

cardiac nursing.Lippincort

Page 49: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 48

4. Melakukan pemantauanterapi titrasi

5. Melakukan dookumentasiterapi

1.

4. Pemantauan terapi titrasi

5. Dokumentasi terapi

pump Extension

tube Spuit

semuaukuran Needle

18 Jenis2

obattitrase Nacl

0,9% 250cc Dextrose

5% Alkohol

swab Lembar

kasus Panduan

latihan Panduan

PL

Page 50: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 49

Nomor : MI.16Materi : Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Syaraf di Ruang IntensifWaktu : 10 Jpl (T=4; P=6; PL=0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan dengan gangguan sistem syaraf di ruang intensif.

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsepgangguan sistem syaraf

2. Melakukan identifikasi pasiendengan gangguan sistemsyaraf

3. Asuhan keperawatan pasiendengan gangguan system

1. Konsep gangguan sistemsyarafa. Pengertianb. Jenis-jenis gangguan

system syaraf

2. Identifikasi pasiendengan gangguan sistemsyaraf

3. Asuhan keperawatanpasien dengan gangguan

CTJ Latihan

kasus

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Lembar

kasus Panduan

latihan

Bulechek. G.M. at all.2013. Nursinginterventionsclassification. Gth ed.St. Louis: Elsevier Herdman. T.H 2014.

Nursing diagnosisdefinition andclassification. oxford

Page 51: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 50

syaraf system syarafa. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasie. Evaluasi

Page 52: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 51

Nomor : MI.17Materi : Asuhan Keperawatan Pasien dengan Pasca BedahWaktu : 27 Jpl (T=4; P=9; PL=14)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan asuhankeperawatan pasien dengan pasca bedah

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Melakukan identifikasipasien pasca bedah masukICU

2. Melakukan asuhankeperawatan pasien pascabedah

1.

1. Identifikasi pasien pascabedah masuk ICU

2. Asuhan keperawatanpasien pasca bedaha. Pengkajianb. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasi Perdarahan Perawatan luka

CTJ Simulasi PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Dressing

kit Kassa Cairan

Nacl 0,9%/

Brunner & Suddart’s:Textbook of medicalsurgical nursing 13 th2013 lippicortPhiladelphia unitesstate Brown, Helen Edwars,

Lesley Seaton et all:medical surgicalnursing: assessmentmanagement clinicalproblem Ed4th Mosby

Page 53: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 52

Komplikasie. Evaluasi

desinfektan Plester Bengkok Sarung

tanganbersih dansteril Lembar

pengkajiananestesi Form

pembedahan Checklist

simulasi Lembar

kasus Panduan

simulasi Panduan

PL

2016

Page 54: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 53

Nomor : MI.18Materi : Transportasi Pasien KritisWaktu : 25 Jpl (T=3; P=8; PL=14)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukantransportasi pasien kritis

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan

Metode Media danAlat Bantu

Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Melakukan transportasi pasienkritis

1. Transportasi pasien kritisa. Pengertianb. Tujuanc. Prinsip utamad. Aspek penting dalam

transportasi kritise. Perlengkapan alat

transportasif. Kualifikasi SDMg. Teknik Transportasi

pasien

CTJ Simulasi PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Emergen

cy bag Portable

ventilator Portable

Guidelines fortransport of criticallyIII Patients anzca2015 Valentin, Andreas

2016. Safe transportof critically IIIpatients. ICUmanagement &practice journal

Page 55: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 54

monitor Portable

oksigen Pulse

oksimetri Brancard Lembar

kasus Panduan

simulasi Panduan

PL

Page 56: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 55

Nomor : MI.19Materi : Pengelolaan Dying CareWaktu : 20 Jpl (T=2; P=4; PL=14)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukanpengelolaan dying care

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan

Metode Media danAlat Bantu

Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konsep dyingcare

2. Melakukan asuhankeperawatan dying care

1.

1. Konsep dying carea. Pengertianb. Tujuanc. Etika dalam perawatan

pasien dyingd. Fase berdukae. Dukungan bagi

keluarga

2. Asuhan keperawatandying carea. Pengkajian

CTJ Bermain

peran PL

Bahantayang Video Modul Laptop LCD ATK Panthom Bad Lembar

kasus Skenario

Higgs. C. 2010. ThePallaiative carehandbook: advice onclinical management7th ed. Sanford:Hierographics, Ltd Kircher & callanan

2003, near deathexperiences anddeath awareness inthe terminally

Page 57: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 56

b. Diagnosac. Rencana intervensid. Implementasi Edukasi keluarga Dukungan spiritual Making

rekomendation After death

bermainperan Panduan

PL

Page 58: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 57

Nomor : MP.1Materi : Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment/BLC)Waktu : 3 Jpl (T= 0, P= 3, PL= 0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakansuasana belajar yang kondusif

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Mengenal sesama peserta,pelatih dan penyelenggara.

2. Melakukan pencairan (icebreaking) diantara peserta.

3. Mengidentifikasi harapan,kekhawatiran dan komitmenterhadap proses selamapelatihan.

1. Proses perkenalansesama peserta, pelatihdan penyelenggara.

2. Proses pencairan (icebreaking) di antarapeserta.

3. Harapan, kekhawatirandan komitmen terhadapproses selamapelatihan.

Permainan Diskusi

kelompok

Papan dankertasflipchart Spidol Alat bantu

permainan

Lembaga AdministrasiNegara, 2003,Building LearningCommitment, Jakarta.

Pusdiklat SDMKesehatan, 2007,Modul TPPK, Jakarta.

Page 59: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 58

4. Membuat kesepakatan nilai,norma dan kontrol kolektif.

5. Membuat kesepakatanorganisasi dalam kelas.

4. Nilai, norma dan kontrolkolektif.

5. Kesepakatan organisasikelas.

Page 60: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 59

Nomor : MP.2Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)Waktu : 2 jpl (T= 0, P= 2, PL= 0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencanatindak lanjut setelah mengikuti pelatihan

Tujuan Pembelajaran Khusus(TPK)

Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi inipeserta mampu:

1. Menjelaskan konseprencana tindak lanjut

2. Menjelaskan karakteristikrencana tindak lanjut

3. Menyusun rencana tindaklanjut

1. Konsep rencana tindaklanjuta. Pengertianb. Manfaatc. Azas-azas

2. Karakteristik rencanatindak lanjut

3. Rencana tindak lanjut

CTJ Diskusi

kelompok

Presentasi

Papan kertas

flipchart Spidol Formulir

RTL

Kemenkes RIPusdiklat AparaturRencana TindakLanjut

Page 61: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 60

Nomor : MP.3Materi : Anti KorupsiWaktu : 3 Jpl (T= 2, P= 1, PL= 0)

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat menciptakan budayaanti korupsi.

.Tujuan Pembelajaran Khusus

(TPK)Pokok Bahasan danSub Pokok Bahasan Metode Media dan

Alat Bantu Referensi

Setelah mengikuti materi ini:

1. Menjelaskan pengertiankorupsi

2. Menjelaskan Budaya antikorupsi

3. Menjelaskan unsur korupsi

4. Menjelaskan factor-faktorterjadinya korupsi

5. Menjelaskan Jenis-jeniskorupsi

1. Pengertian korupsi

2. Budaya anti korupsi

3. Unsur korupsi

4. Faktor–faktor terjadinyakorupsi

5. Jenis-jenis korupsi

CTJ Diskusi

kelompok Presentasi

Papan kertas

flipchart Spidol

Kepala Biro Hukumdan Organisasi

Sekretariat JenderalKementerianKesehatan

Page 62: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 61

6. Menjelaskan pengertianGratifikasi

7. Menjelaskan jenis – jenisgratifikasi

8. Menjelaskan ancamanhukum penerima suap

9. Menjelaskan tugas instansidalam gratifikasi

6. Pengertian Gratifikasi

7. Jenis – jenis gratifikasi

8. Ancaman hukumpenerima suap

9. Tugas instansi dalamgratifikasi

Page 63: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 62

BAB VIDIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJAR

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)Metode: Games, Disko

Wawasan

1. KebijakanStandarPelayananIntensif

2. Aspek EtikLegalkeperawatanIntensif

3. BerpikirKritis

4. Anti Korupsi

Metode: CTJ,

Pengetahuan dan Keterampilan

1. Perawatan dasar pada pasien di area intensif2. Bantuan hidup lanjut3. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)4. Rencana asuhan keperawatan intensif5. Pencegahan dan pengendalian infeksi di area intensif6. Tatalaksana pasien dengan gangguan sistem respirasi7. Monitoring hemodinamik non invasif dan invasif8. Asuhan keperawatan dengan gangguan keseimbangan

asam basa9. Asuhan keperawatan dengan gangguan cairan dan elektrolit10. Asuhan keperawatan nutrisi pasien kritis11. Asuhan keperawatan nyeri pada pasen kritis12. Asuhan keperawatan dengan sepsis13. Interpretasi pemeriksaan penunjang di ruang intensif14. Pengelolaan pasien dengan kegawatan jantung15. Pengelolaan obat-obat pasien kritis16. Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem saraf di

ruang intensif17. Asuhan keperawatan dengan pasca bedah18. Transportasi pasien kritis19. Pengelolaan dying care

Metode: CTJ Simulasi Latihan

Studi kasus Bermain Peran

20.21.22.23.24.25.26.27.28.

PreTest

EVALUASI

PENUTUPAN

Praktek/Observasi Lapangan

Rencana Tindak Lanjut(RTL)

Post test, danEvaluasi penyelenggaraan

Page 64: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 63

Alur proses pelatihan tersebut dapat dijelaskansebagai berikut:

A. PretestSebelum acara pembukaan, dilakukan pretestterhadap peserta. Pre test bertujuan untukmendapatkan informasi awal tentang pengetahuandan kemampuan peserta dalam melakukanpelayanan keperawatan intensif di rumah sakit.

B. PembukaanPembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatanpelatihan secara resmi. Proses pembukaanpelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.2. Pengarahan sekaligus pembukaan.3. Penyematan tanda peserta.4. Perkenalan peserta secara singkat.5. Pembacaan doa.

C. Building Learning Commitment atau BLC(Membangun Komitmen Belajar)Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkanpeserta dalam mengikuti proses pelatihan.Kegiatannya antara lain:1. Penjelasan oleh pelatih/instruktur tentang tujuan

pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukandalam materi BLC.

2. Perkenalan antara peserta dengan parafasilitator dan dengan panitia penyelenggarapelatihan, dan juga perkenalan antar sesamapeserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan

Page 65: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 64

permainan, dimana seluruh peserta terlibatsecara aktif.

3. Mengemukakan harapan, kekhawatiran dankomitmen masing-masing peserta selamapelatihan.

4. Kesepakatan antara para pelatih/instruktur,penyelenggara pelatihan dan peserta dalamberinteraksi selama pelatihan berlangsung,meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanankelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.

D. Pemberian wawasanSetelah BLC, kegiatan dilanjutkan denganmemberikan materi sebagai dasar pengetahuanatau wawasan yang sebaiknya diketahui pesertadalam pelatihan ini. Materi tersebut yaitu:1. Kebijakan Standar Pelayanan Intensif2. Aspek Etik Legal keperawatan Intensif3. Berpikir Kritis4. Anti Korupsi

E. Pembekalan pengetahuan dan keterampilanPemberian materi pengetahuan dan keterampilandari proses pelatihan mengarah pada kompetensiyang akan dicapai oleh peserta. Penyampaianmateri dilakukan dengan menggunakan berbagaimetode yang melibatkan semua peserta untukberperan serta aktif dalam mencapai kompetensitersebut, yaitu simulasi, studi kasus, bermainperan, dan praktek/observasi lapangan.

Pengetahuan dan keterampilan meliputi materi :1. Perawatan dasar pada pasien di area intensif

Page 66: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 65

2. Bantuan hidup lanjut3. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)4. Rencana asuhan keperawatan intensif5. Pencegahan dan pengendalian infeksi di area

intensif6. Tatalaksana pasien dengan gangguan sistem

respirasi7. Monitoring hemodinamik non invasif dan invasif8. Asuhan keperawatan dengan gangguan

keseimbangan asam basa9. Asuhan keperawatan dengan gangguan cairan

dan elektrolit10.Asuhan keperawatan nutrisi pasien kritis11.Asuhan keperawatan nyeri pada pasen kritis12.Asuhan keperawatan dengan sepsis13. Interpretasi pemeriksaan penunjang di ruang

intensif14.Pengelolaan pasien dengan kegawatan jantung15.Pengelolaan obat-obat pasien kritis16.Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem

saraf di ruang intensif17.Asuhan keperawatan dengan pasca bedah18.Transportasi pasien kritis19.Pengelolaan dying care

Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai,pelatih melakukan kegiatan refleksi dimana padakegiatan ini pelatih bertugas untuk menyamakanpersepsi tentang materi yang sebelumnya diterimasebagai bahan evaluasi untuk prosespembelajaran berikutnya.

Page 67: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 66

F. Praktek/ Observasi LapanganSetelah mendapatkan materi, proses dilanjutkandengan praktik atau observasi lapangan ke tempatkerja sesunggugnya (ruang intensif rumah sakit)yaitu dengan mempraktekkan langsungkompetensi-kompetensi yang telah diperolehdiruang kelas langsung kepada pasien denganbimbingan dari intruktur yang telah ditetapkan.

G. Evaluasi Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi

terhadap proses pembelajaran tiap hari (refleksi)dan terhadap pelatih Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan

cara mereview kegiatan proses pembelajaranyang sudah berlangsung, sebagai umpan balikuntuk menyempurnakan proses pembelajaranselanjutnya. Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh

peserta pada saat pelatih telah mengakhirimateri yang disampaikannya. Evaluasi dilakukandengan menggunakan form evaluasi terhadappelatih.

H. Rencana Tindak Lanjut (RTL)Masing-masing peserta menyusun rencana tindaklanjut berupa rencana kerja yang dapatdilaksanakan setelah mengikuti pelatihan.

I. Post-test dan evaluasi penyelenggaraanPost-tes dilakukan untuk mengetahui pengetahuanpeserta setelah mendapat materi selamapelatihan. Selain post-tes, dilakukan evaluasi

Page 68: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 67

kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuanyang telah didapat peserta melalui penugasan-penugasan. Setelah itu dilakukan evaluasiterhadap penyelenggaraan pelatihan yangdilakukan setelah semua materi disampaikan dansebelum penutupan. Tujuan evaluasipenyelenggaraan adalah mendapatkan masukandari peserta tentang penyelenggaraan pelatihanyang akan digunakan untuk menyempurnakanpenyelenggaraan pelatihan berikutnya.

J. PenutupanAcara penutupan adalah sesi akhir dari semuarangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh pejabatyang berwenang dengan susunan acara sebagaiberikut:a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.b. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta.c. Pembagian sertifikat.d. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.e. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang

berwenang.f. Pembacaan doa.

Page 69: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 68

BAB VIIPESERTA DAN PELATIH

A. Peserta

1. Kriteria pesertaa. Pendidikan minimal D-III Keperawatanb. Memiliki STR aktifc. Perawat bekerja yang akan ditempatkan di

ruang intensif rumah sakit (minimal PK II)

2. Jumlah pesertaPeserta dalam satu kelas maksimal berjumlah25 orang dengan perbandingan instruktur:peserta yaitu: 1:5

B. Pelatih dan Instruktur

1. Kriteria Pelatiha. Pendidikan minimal S1b. Khusus untuk materi inti: pendidikan minimal

D3 keperawatan dengan pengalaman kerjaminimal 5 tahun diruang ICU, dan memilikiSurat Tanda Registrasi (STR) Perawat danNIRA yang masih aktif.

c. Menguasai substansi/ materi yang akandisampaikan

d. Telah mengikuti pelatihan kediklatan yaitu:TPPK/ TOT Pelayanan Keperawatan Intensifdi Rumah Sakit/ Widyaswara Dasar.

Page 70: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 69

e. Memahami kurikulum pelatihan PelayananKeperawatan Intensif di Rumah Sakit,terutama GBPP materi yang akandisampaikan

2. Kriteria Instruktura. Pendidikan minimal D-III Keperawatan

memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)Perawat yang masih aktif

b. Pengalaman kerja minimal 3 tahun dipelayann kreperawatan ruang intensif.

c. Menguasai langkah-langkah yang sudahditetapkan dalam panduan penugasan.

Page 71: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 70

BAB VIIIPENYELENGGARA

DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara

Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif diRumah Sakit yang sudah terakreditasi,diselenggarakan oleh Institusi Pelatihan Bidangkesehatan yang terakreditasi (BBPK/Bapelkes)/Instansi lain dengan pengampuan dari InstitusiPelatihan Bidang Kesehatan yang terakreditasi(BBPK/Bapelkes), dengan ketentuan sebagaiberikut:1. Memiliki tenaga pengendali pelatihan/ Master

of Training (MoT) yang telah mengikutipelatihan Pengendali Pelatihan.

2. Minimal memiliki 1 (satu) orang panitiapenyelenggara yang telah mengikuti pelatihanTraining Officer Course (TOC).

B. Tempat Penyelenggaraan

Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif diRumah Sakit yang sudah terakreditasi,diselenggarakan di Institusi Pelatihan Bidangkesehatan yang terakreditasi (BBPK/Bapelkes)/Instansi lain yang memiliki prasarana dan sarana/fasilitas sesuai dengan kebutuhan pelatihan.

Page 72: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 71

BAB IXEVALUASI PELATIHAN

Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:

A. Evaluasi Terhadap Peserta

Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:1. Penjajagan awal melalui pre test.2. Penjajagan akhir melalui post test untuk

mengetahui peningkatan pengetahuan dankompetensi peserta terhadap materi yang telahditerima.

3. Uji keterampilan menggunakan daftar tilik

B. Evaluasi Terhadap Pelatih

Evaluasi terhadap pelatih ini dimaksudkan untukmengetahui seberapa jauh penilaian yangmenggambarkan tingkat kepuasan pesertaterhadap kemampuan pelatih dalammenyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilankepada peserta, meliputi:1. Penguasaan materi2. Ketepatan waktu3. Sistematika penyajian4. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan5. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta6. Penggunaan bahasa dan volume suara7. Pemberian motivasi belajar kepada peserta8. Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum

Page 73: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 72

9. Memberikan kesempatan tanya jawab10.Kemampuan menyajikan11.Kerapihan berpakaian12.Kerjasama antar Tim pelatih

C. Evaluasi Terhadap Penyelenggara Pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadappelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalahpelaksanaan administrasi dan akademis, yangmeliputi:a. Tujuan pelatihanb. Relevansi program pelatihan dengan tugasc. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas

peserta di tempat kerjad. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansie. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihanf. Pelayanan 72ecretariat terhadap pesertag. Pelayanan akomodasih. Pelayanan konsumsii. Pelayanan perpustakaanj. Pelayanan komunikasi dan informasi

Page 74: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 73

BAB XSERTIFIKAT PELATIHAN

Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiappeserta yang telah mengikuti pelatihan selama 598 Jplefektif dengan angka kredit 6 (enam), akan diberikansertifikat yang dikeluarkan oleh KementerianKesehatan RI, dan ditandatangani oleh pejabat yangberwenang dan oleh panitia penyelenggara, denganketentuan: Kehadiran 100 % Nilai hasil post test minimal 80 Nilai hasil uji keterampilan minimal 80 Nilai akhir adalah:

hasil postest + uji keterampilan2

Page 75: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 74

Lampiran. 1

Page 76: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 75

Materi Dasar 3Berpikir Kritis

PANDUAN STUDI KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti studi kasus ini peserta mampuberfikir kritis dalam asuhan keperawatan sesuaidengan kasus pasien diruang Intensif.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 8 kelompok

dengan masing-masing peserta 3-4 orang.2. Pelatih memberikan panduan studi kasus serta

lembar kasus yang telah disediakan kepadamasing-masing kelompok.

3. Pelatih memberikan kesempatan kepada seluruhkelompok untuk melakukan studi kasus sesuaidengan panduan dan lembar kasus yang diterima,meliputi cara berpikir ritis dalam keperawatanselama 15 menit.

4. Pelatih memberikan kesempatan untuk satu ataudua kelompok untuk mempresentasikan hasil studikasus yang sudah dikerjakan.

5. Pelatih memberikan kesempatan pada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok

6. Pelatih memberi klarifikasi dan masukan terhadaphasil presentasi kelompok.

Waktu: 1 Jpl x 45 Menit = 45 menit

Page 77: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 76

Materi Dasar 3Berpikir Kritis

LEMBAR KASUS

Kasus 1

Ny. A, 47 Tahun dengan diagnosa medis AspirasiPneumonia, RR 32 x/mnt, Keringat dingin, TD 90/60mmHg, Pola Nafas Spontan kanul. Dinding dadatampak retraksi otot-otot intercostal. Sebagai perawatICU yang berpikir kritis, lakukan analisa saudaraterkait kondisi Pasien tersebut, serta rencana asuhankeperawatan yang harus dilakukan.

Kasus 2

Tn. R, 68 Tahun masuk ICU sudah terintubasi, TD80/40 mmHg, suhu Febris 39°C, chest x-ray terlihatgambaran paru bilateral bercak putih, Pasienterdiagnosa ARDS. Sebagai perawat ICU yangberpikir kritis, tindakan keperawatan apa yang harusdilakukan.

Page 78: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 77

Materi Inti. 1Perawatan Dasar Pada Pasien di Area Intensif

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:Setelah mengikuti simulasi, peserta mampumelakukan perawatan dasar Pasien di area intensif.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang

instruktur (1:5)3. Pelatih bersama instruktur menyiapkan alat yang

dibutuhkan untuk kegiatan simulasi skill station.4. Setiap peserta dalam kelompok diberikan

kesempatan untuk melakukan simulasi @ 250menit (+ 5 Jpl)/ orang, meliputi:a. Personal hygiene Pasien terpasang multi assist device Pasen dengan MRSA

b. Ambulasi Pengkajian ambulasi Pasien terpasang multi assist device Range of Motion

c. Perawatan tubing Perawatan kateter nasogastrik Perawatan ETT/ TT Perawatan vena sentral/ swanganz Perawatan kateter urin

Page 79: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 78

5. Pelatih bersama Instruktur melakukan penilaianterhadap simulasi yang dilakukan oleh pesertadidalam kelompoknya masing-masing denganmenggunakan cek list yang sudah disiapkan.

6. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yangdinilai kurang kompeten untuk mengulang simulasisesuai dengan waktu yang masih tersedia

7. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.

Waktu: 30 jpl x 45 menit = 1350 menit

Page 80: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 79

Materi Inti. 1Perawatan Dasar Pada Pasien di Area Intensif

CEK LIST PERSONAL HYGIENE

Keterampilan KerjaPenilaian() (X)I II

PERSIAPAN KELENGKAPAN ALAT 2 Buah Baskom Mandi Bersisi Air Hangat 1 Buah Pakaian Pengganti 1 Buah Alat Sprei 1 Buah Perlak 1 Buah Stik Laken 1 Buah Sarung Bantal 1 Buah Selimut 1 Buah Handuk 2 Buah Washlap 1 Buah Tempat Pakaian Kotor 1 Buah Sabun 1 Buah Pampers Underpad (sesuai kebutuhan) Minyak 1 pasang Sarung tangan

PELAKSANAAN1. Cuci tangan2. Pakai sarung tangan3. Siapkan Peralatan4. Perhatikan Privacy pasien (pasang sampiran/

gordyn)5. Atur posisi pasien6. Lepaskan pakaian pasien dan letakkan dalam

tempat pakaian kotor7. Letakkan handuk disamping kepala pasien

Page 81: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 80

8. Basuh wajah pasien dan usap mata denganmenggunakan ujung washlap dari dalam keluar

9. Membersihkan ekstremitas atas: Buka lengan pasien yang terjauh (terjauh dari

anda). Letakkan handuk mandi di bawah lengan. Basuh dari ujung jari kearah axial dengan

menggunakan sabun. Bilas dengan air bersih. Lalu keringkan dengan handuk. Kemudian lakukan pada lengan sebaliknya

10. Membersihkan dada dan perut: Letakkan handuk mandi pada bagian dada

dan perut pasien. Lalu bersihkan dada pasiendengan sabun dan dibersihkan dengan airbersih.

Kemudian lanjutkan dengan bagian perutpasien. Setelah itu keringkan dengan handuk

Tutupi dada dan perut dengan menggunakanhanduk mandi

11. Membersihkan ekstremitas bawah: Tekuk kaki pasien (ekstremitas terjauh) Letakkan handuk dibawah kaki Bersihkan kaki pasien mulai dari ujung jari

sampai dengan pangkal paha denganmenggunakan sabun

Bersihkan dengan menggunakan air bersih Keringkan dengan handuk Lakukan pada ekstremitas yang lainnya

12. Membersihkan genital: Letakkan handuk pada bokong pasien Bersihkan daerah genital, jika pasien sadar

minta pasien untuk membersihkan sendiri Keringkan dengan handuk bersih

13. Membersihkan punggung: Miringkan pasien kearah perawat (perhatikan

agar ETT atau selang ventilator tidak tertekukatau terlepas/disconnect)

Page 82: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 81

Bersihkan punggung pasien denganmenggunakan sabun.

Lalu bilas dengan air bersih Keringkan dengan menggunakan handuk

bersih14. Lakukan massage pada punggung dan anggota

tubuh pasien dengan menggunakan minyak ataulotion.

15. Ganti alat sprei pasien: Dengan posisi miring dan tetap

memperhatikan kepatenan jalan nafas Gulung sprei, perlak, stik laken dan underpad

kearah pasien Lap kasur pasien Pasang sprei, perlak, stik laken dan underpad Miringkan pasien kearah yang berlawanan Angkat sprei, perlak, stik laken kotor dan

masukkan kedalam tempat pakaian kotor Tarik sprei, perlak dan stik laken yang baru

dipasang dan rapikan Pastikan sprei telah terpasang dengan rapi Kembalikan pasien ke posisi semula dan tetap

memperhatikan kepatenan jalan nafas atauventilator

16. Pakaikan pakaian bersih pada pasien17. Pastikan semua alat-alat yang terlepas atau

dilepas telah terpasang kembali18. Rapikan pakaian dan alat tenun kotor19. Buka gordyn/sampiran20. Cuci tangan21. Dokumentasikan tindakan dan respon pasien

Keterangan: (v): Jika Memenuhi (x): Jika Tidak memenuhi

Page 83: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 82

Materi Inti 2Bantuan Hidup Lanjut (BHL

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan Bantuan Hidup Lanjut (BHL).

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang

insttruktur (1:5)3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang

dibutuhkan untuk kegiatan simulasi skill station.4. Setiap peserta dalam kelompok diberikan

kesempatan untuk melakukan simulasi @ 120menit (+ 2,5 Jpl)/ orang, meliputi:a. Persiapan Alat Oropharingeal airway (OPA) / Nasoparingeal

airway (NPA) Resusitation bag dan sungkup muka Endotracheal tube (ET) dengan

laringoscopy, laryngeal mask air way, atausupraglotik airway device lainnya.

Defibrilator Monitor Medika mentosa

b. Algoritme BHL Cek kesadaran Panggil bantuan

Page 84: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 83

Posisikan pasien di lingkungan yang aman Resusitasi jantung paru

5. Pelatih bersama Instruktur melakukan penilaianterhadap simulasi yang dilakukan oleh pesertadidalam kelompoknya masing-masing denganmenggunakan cek list yang sudah disiapkan.

6. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yangdinilai kurang kompeten untuk mengulang simulasisesuai dengan waktu yang masih tersedia.

7. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.

Waktu: 16 Jpl x 45 menit = 720 menit

Page 85: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 84

Materi Inti 3Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

SKENARIO BERMAIN PERAN

Tujuan:Setelah bermain peran ini peserta mampu melakukanKIE yang efektif terhadap pasien dan keluarga pasien.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap

kelompok untuk membagi anggotanya berperansesuai dengan skenario yang akan dimainkan,meliputi: 1 orang menjadi pasien 1 orang menjadi perawat intensif 3 orang menjadi keluarga pasien

3. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk memainkan peran tentang caramelakukan komunikasi efektif dan memberikaninformasi kepada pasien dan keluarga sesuaidengan teori yang telah didapatkan @ 30 menit/orang.

4. Pelatih dibantu Instruktur melakukan penilaianterhadap bermain peran yang dilakukan olehpeserta didalam kelompoknya masing-masing.

5. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yangdinilai kurang kompeten untuk mengulang kegiatanbermain peran yang dilakukan sesuai denganwaktu yang masih tersedia.

Page 86: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 85

6. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses kegiatan bermain peran yangtelah dilakukan peserta.

Waktu: 4 Jpl x 45 menit = 180 menit

Page 87: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 86

Materi Inti 4:Rencana Asuhan Keperawatan Intensif

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumembuat rencana asuhan keperawatan intensif.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Pelatih membagikan panduan latihan dan lembar

kasus serta peralatan yang dibutuhkan untukkegiatan latihan (icu flow sheet dan formpengkajian) yang telah disiapkan kepada masing-masing kelompok.

3. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan membuat rencana asuhankeperawatan intensif sesuai dengan lembar kasusyang telah dibagikan @ 20 menit/ kelompok, mulaidari:a. Melakukan pengkajian keperawatan di intensifb. Membuat diagnosa keperawatan di intensifc. Membuat rencana tindakan keperawatand. Membuat evaluasie. Membuat dokumentasi keperawatan intensif

4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiapkelompok untuk mempresentasikan hasil latihankasus tiap kelompok @ 10 menit/kelompok.

Page 88: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 87

5. Kelompok lain diminta untuk memperhatikan danmemberi masukan terkait hasil latihan kasuskelompok yang sedang presentasi.

6. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukankepada setiap kelompok.

Waktu: 4 JPL x 45 Menit = 180 menit

Page 89: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 88

Materi Inti 5Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di AreaIntensif

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan pencegahan dan pengendalian infeksi diarea intensif.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.

2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)

3. Pelatih dan instruktur membagikan panduan, danform surveillance kepada setiap peserta dalamkelompok.

4. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 30menit/ orang, meliputi:a. Pencegahan infeksi di area infeksi Engineering control Administrative control Penerapan kewaspadaan isolasi Surveillance

b. Upaya menurunkan angka infeksi padaprosedur aseptic Bundle HAP Bundle VAP

Page 90: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 89

Bundle IAD Bundle IDO Bundle ISK Decubitus

c. Pengendalian infeksi di area intensif Kebersihan lingkungan Pengendalian anti microbial

5. Pelatih dan instruktur melakukan evaluasi/penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.

6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.

7. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.

Waktu: 4 Jpl x 45 menit = 180 menit

Page 91: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 90

Materi Inti 6Tatalaksana Pasien dengan Gangguan SistemRespirasiPokok Bahasan (PB): PB 1 sd 8

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan tatalaksana pasien dengan gangguansistem respirasi.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.

2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)

3. Pelatih dan Instruktur membagikan panduansimulasi kepada setiap peserta didalam masing-masing kelompok.

4. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 100menit (+ 2 Jpl)/ orang, meliputi:a. Pengkajian Pemeriksaan fisik sistem respirasi

b. Pengelolaan jalan naafas Airway management Humidifikasi Suctioning Fisioterapi dada

c. Tatalaksana oksigen terapi

Page 92: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 91

d. Tatalaksana gagal nafase. Tatalaksana ARDSf. Tatalaksana trauma dada (WSD)g. Operasionalissasi ventilasi mekanikh. Penyapihan ventilasi mekanik

5. Pelatih dan instruktur melakukan evaluasi/penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.

6. Pelatih dan Instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.

7. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.

Waktu: 54 JPL x 45 Menit = 2.430 menit

Page 93: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 92

Materi Inti 6Tatalaksana Pasien dengan Gangguan SistemRespirasiPokok Bahasan (PB): PB 3 sd 6

PANDUAN STUDI KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti studi kasus ini peserta mampumelakukan tatalaksana pasien dengan gangguan sistemrespirasi.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok @ 5

(lima) orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingioleh 1 (satu) orang instruktur.

2. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan studikasus dan lembar kasus yang telah disediakan kepadasetiap kelompok.

3. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompokuntuk melakukan studi kasus selama 500 menit (+ 11Jpl) sesuai dengan kasus yang diterima.

4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompokuntuk mempresentasikan hasil studi kasus yangdilakukan oleh setiap kelompok

5. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompok lainuntuk mengamati dan memberi masukan hasilpresentasi kelompok

6. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan seluruhhasil presentasi proses studi kasus yang telahdilakukan peserta.

Waktu: 54 Jpl x 45 menit = 2.430 menit

Page 94: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 93

Materi Inti 7Monitoring Hemodinamik Invasif dan Non Invasif

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan monitoring hemodinamik invasif dan noninvasif.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima)

kelompok @ 5 orang/ kelompok. Setiap kelompokdidampingi oleh 1 (satu) orang instruktur.

2. Pelatih dan Instruktur membagikan panduansimulasi kepada setiap peserta didalam masing-masing kelompok.

3. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 70menit/ orang, meliputi:a. Monitoring hemodinamik non invasif dan invasif Metode non invasif dan invasif Monitoring hemodinamik non invasif Persiapan alat Pemasangan alat Pemantauan dan interpretasi hasil Monitoring hemodinamik invasif Persiapan alat Leveling Zeroing Pemantauan

b. Trouble shooting

Page 95: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 94

c. Analisa parameter hemodinamik8. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/

penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.

9. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.

10.Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.

Waktu: 8 Jpl x 45 menit = 360 menit

Page 96: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 95

Materi Inti 8Asuhan Keperawatan Gangguan KeseimbanganAsam Basa

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan gangguankeseimbangan asam basa

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang.2. Pelatih membagikan panduan latihan dan lembar

kasus serta form pengkajian kepada masing-masing kelompok.

3. Pelatih memberikan kesempatan kepada seluruhkelompok untuk melakukan latihan @ 60 menitsesuai dengan lembar kasus yang dibagikan,meliputi:a. Interpretasi analisa gas darah Asidosis Alkalosis

b. Asuhan keperawatan pada pasien dengangangguan asam basa Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi

Page 97: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 96

4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiapkelompok untuk mempresentasikan hasil latihankasus @ 30 menit/ kelompok

5. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain utk menanggapi dan memberi masukan.

6. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukanterhadap hasil presentasi kelompok sesuai denganwaktu yang masih tersisa.

Waktu: 8 JPL x 45 Menit = 360 menit

Page 98: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 97

Materi Inti 9Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan CairanDan Elektrolit

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan dengan gangguancairan dan elektrolit

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.

2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)

3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yangdibutuhkan untuk latihan kasus

4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduanlatihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.

5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan sesuai dengan lembar kasusyang dibagikan @ 60 menit/ kelompok, meliputi:a. Pemberian cairan dan elektrolit

a. Pemberian cairan Metode pemberian cairan Terapi cairan

b. Pemberian elektrolit Metode pemberian elektrolit Koreksi elektrolit

Page 99: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 98

b. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguancairan dan elektrolitc. Pengkajiand. Diagnosae. Rencana intervensif. Implementasig. Evaluasi

11.Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan @ 30 menit/ kelompok

12.Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.

13.Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.

Waktu: 8 Jpl x 45 menit = 360 menit

Page 100: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 99

Materi Inti 10Asuhan Keperawatan Nutrisi Pasien Kritis

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan nutrisi pasien kritis.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.

2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)

3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yangdibutuhkan untuk latihan kasus

4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduanlatihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.

5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 60 menit/ kelompok,meliputi:a. Pemberian nutrisi enteral dan parenteral Metode pemberian nutrisi enternal Metode pemberian nutrisi parenteral

b. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguannutrisi Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi

Page 101: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 100

Evaluasi6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatan

kepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 20menit/ kelompok

7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.

8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.

Waktu: 4 Jpl x 45 menit = 180 menit

Page 102: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 101

Materi Inti 11Asuhan Keperawatan Nyeri pada Pasien Kritis

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan nyeri pada pasienkritis.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.

2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)

3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yangdibutuhkan untuk latihan kasus

4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduanlatihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.

5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,meliputi:a. Metode penilaian nyeri pada pasien kritisb. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan

nutrisi Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi

Page 103: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 102

6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 45menit/ kelompok

7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.

8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.

Waktu: 8 Jpl x 45 menit = 360 menit

Page 104: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 103

Materi Inti 12Asuhan Keperawatan Nyeri Pasien dengan Sepsis

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan pasien dengansepsis.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.

2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)

3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yangdibutuhkan untuk latihan kasus

4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduanlatihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.

5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 25 menit/ kelompok,meliputi:h. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan

nutrisi Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi

Page 105: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 104

6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 10menit/ kelompok

7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.

8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.

Waktu: 2 Jpl x 45 menit = 90 menit

Page 106: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 105

Materi Inti 13Interpretasi Pemeriksaan Penunjang di RuangIntensif

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan interpretasi pemeriksaan penunjang diruang intensif

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang dan 1instruktur setiap kelompok.

2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 oranginstruktur (1:5)

3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untukkebutuhan kegiatan simulasi

4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasusdan panduan simulasi kepada setiap pesertadidalam masing-masing kelompok.

5. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 200menit/ orang, meliputi:a. Pemeriksaan penunjang di ruang intensif Perekaman EKG Pengambilan sampel AGD Mixed-vein Kultur: sputum, darah

Fasilitasi pemeriksaan rontgen

Page 107: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 106

b. Interpretasi hasil pemeriksaan penunjang diruang intensif Pembacaan hasil Pelaporan hasil

6. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.

7. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.

8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.

Waktu: 28 Jpl x 45 menit = 1260 menit

Page 108: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 107

Materi Inti 14Pengelolaan Pasien dengan Kegawatan Jantung

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan pengelolaan pasien dengan kegawatanjantung

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang

instruktur (1:5)3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang

dibutuhkan untuk latihan kasus4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan

latihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.

5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 70 menit/ kelompok,meliputi:a. Identifikasi pasien dengan kegawatan jantungb. Asuhan keperawatan pasien dengan

kegawatan jantung Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi

Page 109: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 108

6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 30menit/ kelompok

7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.

8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.

Waktu: 6 Jpl x 45 menit = 270 menit

Page 110: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 109

Materi Inti 15Pengelolaan Obat-Obatan Pasien Kritis

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan pengelolaan obat-obatan pasien kritis

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang

instruktur (1:5)3. Pelatih Bersama instruktur menyiapkan alat yang

dibutuhkan untuk latihan kasus4. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan

latihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.

5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,meliputi:a. Penghitungan dosis obat-obatan titrasib. Pemberian obat-obatan titrasic. Pemantauan terapi titrasid. Dokumentasi terapi

6. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 60menit/ kelompok

7. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukan

Page 111: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 110

terhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.

8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.

Waktu: 10 Jpl x 45 menit = 450 menit

Page 112: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 111

Materi Inti 16Asuhan Keperawatan dengan Gangguan SistemSyaraf di Ruang Intensif

PANDUAN LATIHAN KASUS

Tujuan:Setelah mengikuti latihan kasus ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan dengan gangguansistem syaraf di ruang intensif.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang

instruktur (1:5)3. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan

latihan serta lembar kasus kepada setiapkelompok.

4. Setiap kelompok diberikan kesempatan untukmelakukan latihan kasus @ 100 menit/ kelompok,meliputi:a. Identifikasi pasien dengan gangguan sistem

syarafb. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan

system syaraf Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Evaluasi

Page 113: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 112

5. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada kelompok untuk mempresentasikan hasillatihan berdasarkan kasus yang diberikan @ 25menit/ kelompok

6. Pelatih memberi kesempatan kepada kelompoklain untuk menanggapi dan memberi masukanterhadap hasil presentasi kelompok yang sedangpresentasi.

7. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses latihan kasus yang telah dilakukanpeserta sesuai dengan waktu yang masih tersedia.

Waktu: 6 Jpl x 45 menit = 270 menit

Page 114: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 113

Materi Inti 17Asuhan Keperawatan Pasien dengan Pasca Bedah

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan asuhan keperawatan pasien denganpasca bedah

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang

instruktur (1:5)3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untuk

kebutuhan kegiatan simulasi4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasus

dan panduan simulasi kepada setiap pesertadidalam masing-masing kelompok.

5. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasi @ 60menit/ orang, meliputi:a. Identifikasi pasien pasca bedah masuk ICUb. Asuhan keperawatan pasien pasca bedah Pengkajian Diagnosa Rencana intervensi Implementasi Perdarahan Perawatan luka Komplikasi

Page 115: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 114

Evaluasi6. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/

penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.

7. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.

8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.

Waktu: 9 Jpl x 45 menit = 405 menit

Page 116: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 115

Materi Inti 18Transportasi Pasien Kritis

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampumelakukan transportasi pasien kritis

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

dengan masing-masing peserta 5 orang2. Setiap kelompok diinstrukturin oleh 1 orang

instruktur (1:5)3. Pelatih dan instruktur menyiapkan alat untuk

kebutuhan kegiatan simulasi4. Pelatih dan Instruktur membagikan lembar kasus

dan panduan simulasi kepada setiap pesertadidalam masing-masing kelompok.

5. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk melakukan simulasitransportasi pasien kritis @ 60 menit/ orang

6. Pelatih dan Instruktur melakukan evaluasi/penilaian terhadap kegiatan simulasi setiappeserta dalam kelompok dengan menggunakanchecklist.

7. Pelatih dan instruktur memberikan kesempatankepada setiap peserta dalam kelompok untukmengulang simulasi bagi peserta yang dinilaikurang kopeten sesuai dengan waktu yang masihtersedia.

Page 117: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 116

8. Pelatih memberikan klarifikasi dan masukan hasilseluruh proses simulasi yang telah dilakukanpeserta.

Waktu: 8 Jpl x 45 menit = 360 menit

Page 118: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 117

Materi Inti 19Pengelolaan Dying Care

SKENARIO BERMAIN PERAN

Tujuan:Setelah bermain peran ini peserta mampu melakukanpengelolaan dying care.

Petunjuk:1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 kelompok

yang terdiri dari 5 peserta dalam 1 kelompok.2. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap

kelompok untuk membagi anggotanya berperansesuai dengan skenario yang akan dimainkan,meliputi: 1 orang menjadi pasien 1 orang menjadi perawat intensif 3 orang menjadi keluarga pasien

3. Setiap peserta dalam kelompok diberikankesempatan untuk memainkan peran tentang caramelakukan komunikasi efektif dan memberikaninformasi kepada pasien dan keluarga sesuaidengan teori yang telah didapatkan @ 30 menit/orang.

4. Pelatih dibantu Instruktur melakukan penilaianterhadap bermain peran yang dilakukan olehpeserta didalam kelompoknya masing-masing.

5. Pelatih memberi kesempatan kepada peserta yangdinilai kurang kompeten untuk mengulang kegiatanbermain peran yang dilakukan sesuai denganwaktu yang masih tersedia.

Page 119: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 118

6. Pelatih memberikan klarifikasi dan merangkumhasil seluruh proses kegiatan bermain peran yangtelah dilakukan peserta.

Waktu: 4 Jpl x 45 menit = 180 menit

Page 120: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 119

Materi Penunjang 2Rencana Tindak Lanjut (RTL)

PETUNJUK LATIHAN

Tujuan:Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampumenyusun RTL setelah mengikuti pelatihan.

Petunjuk:1. Setiap peserta mendapatkan form RTL.2. Setiap peserta menyusun rencana kegiatan yang

akan dilakukannya setelah mengikuti PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit disetiap unit kerjanya masing-masing.

3. Beberapa peserta menyajikan RTL-nya danmendapatkan tanggapan atau masukan daripeserta.

Waktu: 2 Jpl x 45 menit = 90 menit

Page 121: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 120

Form RTL

No. Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Tempat Dana PJ1.2.3.dst

Page 122: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 121

Lampiran ….

JADWAL PELATIHANPELAYANAN KEPERAWATAN INTENSIF

dI RUMAH SAKIT

WAKTU MATERI JPL PELATIH

Hari ke-1Hari/ Tanggal T P

07.00-08.00 Registrasi08.00-08.30 Pretest08.30-09.00 Pembukaan09.00-09.15 Istirahat

09.15-11.30

MembangunKomitmen Belajar(Building LearningCommitment/ BLC)

3

11.30-13.00 Kebijakan StandarPelayanan Intensif 2

13.00-14.00 ISHOMA

14.00-15.30 Aspek Etik LegalKeperawatan Intensif 2

15.30-17.00 Berfikir Kritis 1 1Hari ke-2

Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif

4

10.30-10.45 Istirahat

Page 123: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 122

10.45-12.15Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-16.15Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)

4

16.15-16.30 Istirahat

16.30-18.45Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)

3

Hari ke-3Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.45Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)

3

09.45-10.00 Istirahat

10.00-12.15Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)

3

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.00Perawatan DasarPada Pasien di AreaIntensif (lanjutan)

3

Page 124: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 123

Hari ke-4Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.45Perawatan Dasar PadaPasien di Area intensif(lanjutan)

3

09.45-10.00 Istirahat

10.00-12.15Perawatan Dasar PadaPasien di Area Intensif(lanjutan)

3

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30Perawatan Dasar PadaPasien di Area Intensif(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45 Bantuan Hidup lanjut(BHL) 4

Hari ke-5Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 4

10.30-10.15 Istirahat

10.15-12.30 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 3

12.30-13.30 ISHOMA

13.30-15.45 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 3

15.45-16.00 Istirahat

16.00-18.00 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 3

Page 125: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 124

Hari ke-6Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 4

10.30-10.15 Istirahat

10.15-12.30 Bantuan Hidup lanjut(BHL) (lanjutan) 3

12.30-13.30 ISHOMA

13.30-15.00 Komunikasi, Informasidan Edukasi (KIE) 2

15.00-15.15 Istirahat

15.15-18.15Komunikasi, Informasidan Edukasi (KIE)(lanjutan)

4

Hari ke-7Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00 Rencana AsuhanKeperawatan 2

09.00-09.15 Istirahat

09.15-12.15 Rencana AsuhanKeperawatan (lanjutan) 4

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30Pencegahan danpengendalian infeksi diarea intensif

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45Pencegahan danpengendalian infeksi diarea intensif (lanjutan)

4

Page 126: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 125

Hari ke-8Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.45Tatalaksana PasienDengan GangguanSistem Respirasi

3

09.45-10.00 Istirahat

10.00-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Hari ke-9Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

Page 127: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 126

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Hari ke-10Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Page 128: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 127

Hari ke-11Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansystem respirasi(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Hari ke-12Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

Page 129: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 128

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Hari ke-13Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

Page 130: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 129

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Hari ke-14Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Hari ke-15Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Page 131: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 130

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Hari ke-16Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-15.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

3

Page 132: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 131

15.30-15.45 Istirahat

15.45-18.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

Hari ke-17Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45

Tatalaksana Pasiendengan gangguansistem respirasi(lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-18.00MonitoringHemodinamik Invasifdan Non Infasif

4

Hari ke-18Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

MonitoringHemodinamik Invasifdan Non Infasif(lanjutan)

4

Page 133: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 132

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

MonitoringHemodinamik Invasifdan Non Infasif(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45

MonitoringHemodinamik Invasifdan Non Infasif(lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-17.15

Asuhan KeperawatanGangguanKeseimbangan AsamBasa

3

Hari ke-19Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Asuhan KeperawatanGangguanKeseimbangan AsamBasa (lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Asuhan KeperawatanGangguanKeseimbangan AsamBasa (lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45

Asuhan KeperawatanGangguanKeseimbangan AsamBasa (lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

Page 134: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 133

15.00-18.00Asuhan KeperawatanDengan GangguanCairan Dan Elektrolit

4

Hari ke-20Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Asuhan KeperawatanDengan GangguanCairan Dan Elektrolit(lanjutan)

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15

Asuhan KeperawatanDengan GangguanCairan Dan Elektrolit(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45

Asuhan KeperawatanDengan GangguanCairan Dan Elektrolit(lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-16.30 Asuhan KeperawatanNutrisi Pasien Kritis 2

16.30-18.00Asuhan KeperawatanNutrisi Pasien Kritis(lanjutan)

2

Hari ke-21Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00Asuhan KeperawatanNutrisi Pasien Kritis(lanjutan)

2

09.00-09.15 Istirahat

Page 135: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 134

09.15-12.15Asuhan KeperawatanNyeri Pada PasienKritis

4

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45Asuhan KeperawatanNyeri Pada PasienKritis (lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-18.00Asuhan KeperawatanNyeri Pada PasienKritis (lanjutan)

4

Hari ke-22Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00Asuhan KeperawatanNyeri Pada PasienKritis (lanjutan)

2

09.00-09.15 Istirahat

09.15-10.45 Asuhan KeperawatanPasien Dengan Sepsis 2

10.45-12.15Asuhan KeperawatanPasien Dengan Sepsis(lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-16.30

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (Lanjutan)

2

Page 136: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 135

16.30-18.45

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

3

Hari ke-23Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

2

09.00-09.15 Istirahat

09.15-12.15

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

4

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-18.45

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

5

Hari ke-24Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

2

Page 137: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 136

09.00-09.15 Istirahat

09.15-12.15

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

4

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-18.00

InterpretasiPemeriksaanPenunjang Di RuangIntensif (lanjutan)

4

Hari ke-25Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung

2

09.00-09.15 Istirahat

09.15-10.45Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung (lanjutan)

2

10.45-12.15Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung (lanjutan)

2

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung (lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

Page 138: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 137

15.00-16.30Pengelolaan PasienDengan KegawatanJantung (lanjutan)

2

16.30-18.00 Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis 2

Hari ke-26Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis(Lanjutan)

2

09.00-09.15 Istirahat

09.15-12.15Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis(Lanjutan)

4

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis(lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-18.00Pengelolaan Obat-Obat Pasien Kritis(lanjutan)

4

Hari ke-27Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30

Asuhan KeperawatanDengan GangguanSistem Syaraf DiRuang Intensif

4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15 Asuhan KeperawatanDengan Gangguan 2

Page 139: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 138

System Syaraf DiRuang Intensif(lanjutan)

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45

Asuhan KeperawatanDengan GangguanSystem Syaraf DiRuang Intensif(lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-16.30

Asuhan KeperawatanDengan GangguanSystem Syaraf DiRuang Intensif(lanjutan)

2

16.30-18.00Asuhan KeperawatanPasien Dengan PascaBedah

2

Hari ke-28Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00Asuhan keperawatanpasien dengan pascabedah (lanjutan)

2

09.00-09.15 Istirahat

09.15-12.15Asuhan KeperawatanPasien Dengan PascaBedah (lanjutan)

4

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45Asuhan KeperawatanPasien Dengan PascaBedah (lanjutan)

2

14.45-15.00 Istirahat

Page 140: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 139

15.00-17.15Asuhan KeperawatanPasien Dengan PascaBedah (lanjutan)

3

Hari ke-29Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.45 Transportasi PasienKritis 3

09.45-10.00 Istirahat

10.00-12.15 Transportasi PasienKritis (lanjutan) 3

12.15-13.15 ISHOMA

13.15-14.45 Transportasi PasienKritis (lanjutan) 2

14.45-15.00 Istirahat

15.00-17.15 Transportasi PasienKritis (lanjutan) 3

17.15-18.45 Pengelolaan DyingCare 2

Hari ke-30Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-10.30 Pengelolaan DyingCare (lanjutan) 4

10.30-10.45 Istirahat

10.45-12.15 Anti Korupsi 212.15-13.00 Anti Korupsi (lanjutan) 113.00-14.00 ISHOMA

14.00- Persiapan Praktek Lapangan

Page 141: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 140

Hari ke-31Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 1

Hari ke-32Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 1 (lanjutan)

Hari ke-33Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-12.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 514.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6

Hari ke-34Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-35Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-36Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Page 142: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 141

Hari ke-37Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-38Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-39Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-40Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-41Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-42Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Page 143: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 142

Hari ke-43Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-44Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-45Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-46Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 6 (lanjutan)

Hari ke-47Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 7

Hari ke-48Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 7 (lanjutan)

Page 144: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 143

Hari ke-49Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 9

Hari ke-50Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 10

Hari ke-52Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 11

Hari ke-53Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 13

Hari ke-54Hari/ Tanggal

07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 13 (lanjutan)

Hari ke-55Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 14

Page 145: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 144

Hari ke-56Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 14 (lanjutan)

Hari ke-57Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 15

Hari ke-58Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 15 (lanjutan)

Hari ke-59Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 17

Hari ke-60Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 17 (lanjutan)

Hari ke-61Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 18

Page 146: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 145

Hari ke-62Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 18 (lanjutan)

Hari ke-63Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 19

Hari ke-64Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi09.00-16.00 Praktek Lapangan: Materi Inti. 19 (lanjutan)

Hari ke-65Hari/ Tanggal07.15-07.30 Refleksi

07.30-09.00 Rencana Tindak Lanjut(RTL) 2

09.00-10.00 Evaluasipenyelenggaraan

10.00-10.15 Istirahat

10.15-11.30 Penutupan

11.30- PenyelesaianAdministrasi

Page 147: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 146

Lampiran. 3

Page 148: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 147

SOALPRE dan POST Test

Petunjuk:1. Jawablah soal-soal di bawah ini pada lembar

jawaban yang telah disediakan.2. Tuliskan nama Saudara pada lembar jawaban.3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang

dianggap benar.4. Pilih jawaban yang menurut Saudara paling tepat5. Untuk setiap soal hanya ada satu pilihan jawaban.6. Apabila ada pilihan jawaban yang dianggap belum

tepat, berilah tanda bulatan (○) pada jawabanyang sudah diberi tanda silang dan silahkanmemilih jawaban lain yang dianggap benar.

MATERI DASAR. 1KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN INTENSIF

Soal:1. Pelayanan perawat intensif harus memberikan

pelayanan yang mengacu pada standar:a. Keperawatan kritikalb. Tidak berkomitmen pada kode etik

keperawatanc. Hanya menggunakan intervensi dependen

dalam mengelola pasiend. Keperwatan nonkritikal

Page 149: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 148

2. Dibawah ini merupakan staff yang bekerja di unitperawatan intensif adalah …a. Dokter dan perawatb. Bidan dan dokterc. Kelompok dokter, perawat dan tenaga

penunjangd. Dokter, Ahli gizi dan pekerja sosial

3. Perawat ICU harus memiliki kompetensi danmemiliki karakteristik sbb, kecuali:a. Mengelola pasien mengacu pada standar

keperawatan intensif dengan konsistenb. Menghormati sesame sejawat dan tim lainnyac. Menerapkan keterampilan komunikasi secara

efektifd. Berfikir ke belakang

4. Untuk dapat memberikan pelayanan sesuaidengan kompleksitas pasien di ICU, dibutuhkanperawat yang memiliki kompetensi dasarminimal kompetensi klinis ICU. Yang merupakankompetensi dasar minimal adalah …a. Melakukan fisioterapi dadab. Mengelola pasien yang menggunakan

ventilasi mekanikc. Melakukan pengelolaan pengukuran tekanan

intra kraniald. Mempersiapkan pemasangan kateter arteri

5. Yang merupakan prosedur dalam pelayanan diICU adalah …a. Intensive Careb. Critical Care

Page 150: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 149

c. Noncritical Cared. Intensive care Unit

6. Dalam penilaian obyektif untuk menentukanprioritas pasien sakit kritis, tidak stabil yangmemerlukan terapi bantuan ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinyu. Dalam kriteria penilaianberikut adalah penentuan prioritas penilaiankriteria?a. Pasien prioritas 1b. Pasien prioritas 2c. Pasien prioritas 3d. Pengecualian

7. Pasien dengan keganasan metastatik disertaipenyulit infeksi, pericardial, temponade, atausumbatan jalan napas, atau pasien menderitapenyakit jantung atau paru terminal disertaikomplikasi penyakit akut berat adalah contohkriteria prioritas …a. Pasien prioritas 1b. Pasien prioritas 2c. Pasien prioritas 3d. Pengecualian

8. Untuk mendapatkan output pelayanan yangterbaik, maka diperlukan monitoring danevaluasi terkait pelayanan diruang intensif. Yangdimaksud dengan evaluasi adalah …a. Mengontrol kinerja staf dan pegawaib. Aktifitas untuk melihat keberhasilan dari suatu

kegiatan pemberian asuhan yang dapatdijadikan indikator dalam penjaminan mutu

Page 151: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 150

c. Salah satu cara menilai perencanaan yangtelah dilakukan

d. Aktifitas untuk menjamin keberhasilan darisuatu pemberian asuhan yang dapat dijadikanindicator dalam penjaminan mutu

9. Beberapa indikator dari pngendalian mutupelayanan keperawatan yaitu :a. Tingkat keamanan-kenyamanan-kecemasan-

kepuasan-kemandirian dan peningkatanpengetahuan pasien

b. Tingkat keamanan-keutamaan-kepedulian-keikutsertaan dan peningkatan pemahamanpasien

c. Tingkat kemandirian-kepuasan pasien-kerjasama-prioritas dan peningkatanpengetahuan pasien

d. Tingkat keamanan-kenyamanan-kecemasan-kepuasan-kemandirian dan peningkatanpengetahuan pasien

10. Setiap ICU hendaknya membuat peraturan danprosedur-prosedur masuk dan keluar, standardperawatan pasien, dan kriteri outcome yangspesifik. Kelengkapan-kelengkapan inihendaknya dibuat tim multidisipliner. Dibawah inimerupakan tim multidisipliner yaitu:a. Dokterb. Direktur Rumah Sakitc. Dokter, perawat dan administrator Rumah

Sakitd. Dokter dan Direktur Rumah Sakit

Page 152: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 151

Kunci Jawaban MD 11. A2. C3. D4. A5. B6. A7. C8. B9. A10. C

MATERI DASAR. 2ASPEK ETIK LEGAL KEPERAWATAN INTENSIF

Soal:1. Peraturan atau norma yang dapat digunakan

sebagai acuan bagi perilaku seseorang yangberkaitan dengan tindakan yang baik dan burukyang merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab moral adalah pengertian dari ...a. Etikab. Etikc. Morald. Etiket

2. Perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yangmerupakan “standar prilaku” dan “nilai-nilai”yang harus diperhatikan bila seseorang menjadianggota masyarakat dimana ia tinggal adalahpengertian dari …a. Nilai

Page 153: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 152

b. Moralc. Etikad. Etiket

3. Pedoman resmi untuk tindakan profesional.Artinya, diikuti orang-orang dalam profesi danharus diterima sebagai nilai pribadi bagi anggotaprofessional adalah pengertian daria. Etikab. Etiketc. Kode etiketd. Kode etik

4. Dibawah ini merupakan prinsip etikakeperawatan dalam memberikan layanankeperawatan kepada individu,kelompok/kelompok dan masyarakat yaitu:a. Otonomi-beneficience-justice-maleficence-

nonveracityb. Otonomi-nonbeneficience-justice-veracity-

fidelityc. Otonomi-beneficience-justice-nonmaleficence-

veracity-fidelityd. Otonomi-beneficience-nonjustice-

nonmaleficence-veracity-fidelity

5. Tujuan dari kode etik keperawatan adalah …a. Upaya agar para perawat dalam menjalankan

tugas dan fungsinya dapat menghargai danmenghormati martabat manusia

b. Mengukur perilaku moral dalam keperawatanc. Kerangka berpikir bagi para perawat utnuk

mengambil keputusan tanggung jawab

Page 154: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 153

kepada masyarakat, anggota tim kesehatan,dan kepada profesi yang lain

d. Meningkatkan pengertian pesertas didiktentang hubungan antar profesi kesehatankain dan mengerti akan peran dan fungsianggota tim kesehatan tersebut

6. Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulitdimana tidak ada alternatif yang memuaskanatau situasi dimana alternatif yang memuaskanatau tidak memuaskan sebanding. Yangmerupakan dilema etik dalam keperawatanadalah kecuali...a. Agama/ kepercayaanb. Hubungan perawat dengan dokterc. Hubungan antara teman sejawatd. Pengambilan keputusan

7. Prinsip yang berhubungan dengan kemampuanseseorang untuk mengatakan kebenaran.mengatakan yang sebenarnya kepada pasiententang segala sesuatu yang berhubungandengan keadaan dirinya salama menjalaniperawatan adalah penyelesaian dilema etikkeperawatan dalah hal...a. Otonomib. Kejujuranc. Kerahasiaand. Keadilan

8. Dalam mengidentifikasi kewajiban perawatlangkah yang harus diperhatikan adalah sebagaiberikut kecuali…

Page 155: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 154

a. Menghindarkan klien dari ancaman kematianb. Melaksanakan prinsip-prinsip kode etik

keperawatanc. Mengahargai veracity pasiend. Menghargai otonomi pasien

9. Ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dankewajiban baik dari tenaga kesehatan dalammelaksanakan upaya kesehatan maupun dariindividu dan masyarakat yang menerima upayakesehatan tersebut dalam segala aspekpromotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sertaorganisasi dan sarana merupakan pengertiandari …a. Hukumb. Hukum kesehatanc. Kesehatand. Hak dan Kewajiban pasien

10. Dibawah ini merupakan peraturan pemerintahtentang perlindungan hokum kesehatan yaitu….a. UU No. 20 tahun 1992 tentang kesehatanb. UU No. 21 tahun 1992 tentang kesehatanc. UU No. 22 tahun 1992 tentang kesehatand. UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

Kunci Jawaban MD 21. A2. B3. D4. C5. A6. C

Page 156: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 155

7. B8. C9. B10. D

MATERI DASAR. 3BERPIKIR KRITIS

Soal:1. Proses intelektual yang dengan aktif dan

terampil mengkonseptualisasi, menerapkan,menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasiinformasi yang dikumpulkan atau dihasilkan daripengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran,atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dantindakan. Berikut merupakan pengertian dari …a. Berpikir kritisb. Berpikir kerasc. Critical feelingd. Kontekstual berpikir

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi berpikir kritisadalah sebagai berikut:a. Kondisi fisik-motivasi-kecemasan-kebiasaan-

konsistensi-pengalamanb. Kondisi fisik-pengalaman-kecemasan-

keseriusan-konsistensi-pengalamanc. Kondisi psikis-motivasi-kecemasan-

kebiasaan-konsistensi-pengalamand. Kondisi fisik-motivasi-klarifikasi-kecemasan-

kebiasaan-konsistensi-pengalaman

Page 157: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 156

3. Dalam berfikir kritis seseorang harus memilikisikap sebagai berikut kecuali:a. Intellectual humanityb. Intellectual couragec. Intellectual emphatyd. Intellectual sympathy

4. Sistem klasifikasi yang telah dikembangkandalam keperawatan adalah …a. Nursing Intellectual Classification (NIC)b. Nursing Intervention Calssification (NIC)c. Nursing Input Classification (NIC)d. Nursing Intervention Outcome (NIO)

5. Berikut merupakan jenis data yaitu:a. Data objektif dan data subjektifb. Data fokus dan data subjektifc. Data objektif dan data rekam medicd. Data status pasien dan data rekam medik

6. Dalam label diagnosis penurunan, defisiensi,keterlambatan, efektif, kerusakan danpenigkatan merupakan contoh dari …a. Faktor terkaitb. Intervensi keperawatanc. Descriptord. Karakteristic diagnostic

7. Kegiatan implementasi dilakukan oleh perawat.Ada dua jenis Tindakan atau Implementasikeperawatan yaitu:a. Standing Order dan Protokolb. Stunting Order dan Protokol

Page 158: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 157

c. Standing Order dan Outcomesd. Standing Order dan Incomes

8. Dibawah ini merupakan implementasikeperawatan yaitu …a. Menilai kembali klien, mengkaji dan merevisi

rencana perawatan yang ada sertapengorganisasian sumber daya danpemberian perawatan

b. Langkah proses keperawatan yang mengukurrespons klien terhadap tindakan keperawatandan kemajuan klien dalam mencapai sasaran

c. Dokumentasi Pelaksanaan tindakankeperawatan harus diikuti oleh pencatatanyang lengkap dan akurat

d. Melibatkan pengukuran Kualitas Perawatan

9. Langkah proses keperawatan yang mengukurrespons klien terhadap tindakan keperawatandan kemajuan klien dalam mencapai sasaranmerupakan komponen dari …a. Implementasib. Intervensi keperawatanc. Outcomes keperawatand. Label diagnosis

10. Salah satu sumber yang berguna dalam memilihhasil yang dapat di obsevasi pada status,perilaku dan persepsi adalah …a. Input classificationb. Output classificationc. Intervention classificationd. Outcomes classification

Page 159: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 158

Kunci Jawaban MD 31. A2. A3. D4. B5. A6. C7. A8. A9. C10. D

MATERI INTI. 1PERAWATAN DASAR PADA PASIEN DI AREAINTENSIF

Soal:1. Bakteri yang menyebabkan infeksi pada

berbagai bagian tubuh, yang disebabkan olehresistensi terhadap antibiotic adalah …a. Methicillin Resisten Staphylococcus Aureus

(MRSA)b. Ampicilin Resisten Staphylococcus Aureus

(ARSA)c. Methicillin Resisten Streptococcus Aureus

(MRSA)d. Methicillin Resisten Staphylococcus

Bacterium (MRSB)

2. Tujuan mobilisasi dini pada pasien diruanganintensif adalah …a. Meningkatkan fungsi system pernafasan

Page 160: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 159

b. Meningkatkan fungsi system peredaran darahc. Meningkatkan efek samping imobilisasid. Menurunkan kondisi psikologis pasien

3. Faktor yang menjadi penghambat dalammelakukan ambulasi diruang intensif adalahsebagai berikut:a. Kemampuan setiap individub. Hemodinamik pasien yang tidak stabil,

penggunaan multi devicec. Penggunaan alat-alat multitaskingd. Hemodinamil pasien yang naik turun dan tidak

terkontrol

4. Transferring dari tempat tidur ke kursi rodadengan pendampingan, dari duduk sampaiberdiri menggunakan walker denganpendampingan merupakan tahapan mobilisasi…a. Edukasib. Perubahan posisic. Latihan fisikd. Latihan transferring

5. Latihan kekuatan dan daya tahan tubuhmisalnya berjalan di tangga dan treadmillmerupakan tahapan mobilisasi …a. Edukasib. Perubahan posisic. Latihan fisikd. Latihan transferring

Page 161: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 160

6. Pasien yang tidak mampu berjalan hanyadifokuskan pada berdiri dengan walker danaktivitas prewalking merupakan tahapanmobilisasi …a. Program berjalanb. Latihan fisikc. Latihan mobilisasi ditempat tidurd. Latihan transerring

7. Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaanambulasi adalah …a. Kursi rodab. Walkersc. Walkers dan kursi rodad. Multi assist device

8. Tujuan latihan rentang gerak adalah …a. Untuk meningkatkan atau mempertahankan

fleksibilitas dan kekuatan ototb. Memperlancar fungsi organ dan pernafasan

serta mencegah kekakuan sendic. Menurunkan mobilitas sendi dan

memperlancar sirkulasid. Mempertahankan fleksibilitas tulang

9. Latihan yang dilakukan oleh pasien denganmenggunakan kekuatan sendiri, tujuannya untukmelatih kelenturan dan kekuatan otot denganmenggunakan otot-ototnya sendiri secara aktifadalah perawatan …a. Rentang gerak pasifb. Rentang gerak aktifc. Rentang gerak intensif

Page 162: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 161

d. Rentang mobilisasi

10. Tindakan memasukkan selang endotracheal kejalan nafas pasien adalah termasuk perawatan:a. Kateter nasogatricb. Inkubasic. Suctiond. Intubasi

Kunci Jawaban MI 11. A2. A3. B4. D5. C6. A7. C8. A9. B10. D

MATERI INTI 2BANTUAN HIDUP LANJUT (BHL)

Soal:1. Pemberian asuhan keperawatan dengan

menggutamakan komunikasi tim pengenalandan intervensi penanganan segera kegawatankardiopulmonal, serangan jantung, disritmiaakut, stroke, dan sindrom koroner akut (ACS)adalah defenisi dari …a. TRC

Page 163: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 162

b. ACSc. BHLd. ACLS

2. Berikut merupakan komponen dari BHL yaitukecuali:a. Patensi jalan nafasb. Interpretasi data dasarc. Interpretasi EKGd. Sirkulasi spontan

3. Hilangnya semua denyut yang dapat dipalpasisementara terdapat aktivitas elektris jantungyang tampaknya menghasilkan cardiac outputmerupakan kasus keperawatan …a. BHLb. PEAc. ACSd. TRC

4. Penyebab potensial atau factor pencetus yangmembutuhkan penanganan khusus harus dicariselama terjadi cardiac arrest. Untukmemudahkan mengingat, maka dibagi menjadi4H 4T, yang termasuk 4H yaitu :a. Hipoksia, hipotensi, hiperglikemi dan

hipertermiab. Hipoksia, hipovolemi, hiperkalemi dan

hipotermiac. Hipoksia, hipertensi, hipertermia, hipotensid. Hipotermia, hipoksia. hipotensi dan

hipovolemi

Page 164: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 163

5. Berapa persenkah ventilasi udara ekspirasi(pertolongan nafas) efektif namun konsentrasioksigen ekspirasi seorang penolong …a. 15-16%b. 16-17%c. 17-18%d. 18-19%

6. Berikut merupakan langkah pemasangan LMAyaitua. Pilih ukuran LMA-periksa LMA-cek kembang

kempis balon LMA-lumasi LMA-posisikanjalan nafas

b. Pilih ukuran LMA-cek kembang kempis balonLMA- periksa LMA-lumasi LMA-posisikanjalan nafas

c. Posisikan jalan nafas-Pilih ukuran LMA-cekkembang kempis balon LMA- periksa LMA-lumasi LMA

d. Cek kembang kempis balon LMA-Posisikanjalan nafas-Pilih ukuran LMA- periksa LMA-lumasi LMA

7. Keberhasilan setiap teknik RKP dan peralatanbergantung pada …a. Edukasib. Komunikasic. Edukasi dan pelatihan petugasd. Pelatihan RKP

8. Sebuah katup yang membatasi jumlah udarayang masuk ke paru-paru saat dadamengembang yaitu …

Page 165: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 164

a. ITDb. RKPc. LUCASd. LDB

9. Penggunaan capnography pada jalan nafasberfungsi sebagai …a. Memonitor secara kontinu pemasangan tube

trakealb. Kualitas CPR serta pemberian indikasi awal

return of spontaneuous circulation(RSOC)/kembalinya sirkulasi spontan

c. Memisahkan waktu pemberian obat daridefibrilasi. Diharapkan agar hal inimenghasilkan pemberian shock/kejut yanglebih efisien dan meminimalkan interupsi padakompresi dada

d. Untuk memastikan dan memonitor secarakontinu pemasangan tube trakeal, kualitasCPR serta pemberian indikasi awal return ofspontaneuous circulation (RSOC)/kembalinyasirkulasi spontan, kini lebih ditekankan.

10. Persiapan peralatan yang diperlukan dalamprosedur BHL adalah sebagai berikut kecuali :a. Oropharingeal airway (OPA)/ nasoparingeal

airway (NPA)b. Defibrilatorc. Endotracheal tube (ET) dengan laringoscopy,

laryngeal mask air way, atau supraglotikairway device lainnya.

d. Semua benar

Page 166: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 165

Kunci Jawaban MI 21. C2. B3. B4. B5. B6. A7. C8. A9. D10. D

MATERI INTI. 3KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE)

Soal:1. Sebuah proses penyampaian pikiran atau

informasi dari seseorang kepada orang lainmelalui suatu cara tertentu sehingga orang laintersebut mengerti betul apa yang dimaksud olehpenyampai pikiran-pikiran atau informasimerupakan pengertian dari …a. Komunikasib. Konselingc. Komunikasi efektifd. Informasi

2. Orang yang melakukan komunikasi denganorang lain untuk mengirimkan suatupesan/informasi kepada orang lain yang dapatdimengerti oleh kedua belah pihak merupakanpengertian dari …

Page 167: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 166

a. Komunikasib. Komunikatorc. Komunikasid. Konseling

3. Dibawah ini merupakan pengertian metodeSBAR yaitu …a. Metode komunikasi antara petugas kesehatan

saat terjadi pemberi pesan/informasi/instruksiyang terjadi secara verbal (lisan/telepon)

b. Metode komunikasi antar petugas kesehatansaat serah terima pasien terdiri ataskomponen Situation, Backgound,Assessment, dan Recommendation

c. Orang yang melakukan komunikasi denganorang lain untuk mengirimkan suatupesan/informasi kepada orang lain yang dapatdimengerti oleh kedua belah pihak

d. Proses dimana seorang individu(komunikator) menyampaikan stimulus(bisanya dengan lambang kata-kata) untukmerubah tingkah laku orang lain

4. Komunikasi yang bersifat infomasi asuhandidalam rumah sakit adalah kecuali :a. Jam pelayananb. Pelayanan yang tersediac. Cara mendapatkan pelayanand. Kegiatan pelayanan

5. Komunikasi yang bersifat edukatif asuhandidalam rumah sakit adalah kecuali :a. Edukasi tentang obat

Page 168: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 167

b. Edukasi tentang apa yang tak perlu dihindaric. Edukasi tenntang penyakitd. Edukasi pasien tentang apa yang harus

dilakukan pasien

6. Dibawah ini merupakan unsur-unsur komunikasiyaitu:a. Komunikator-media-komunikan-umpan balikb. Komunikator-isi-media-komunikanc. Komunikator-isi-komunikan-umpan balikd. Komunikator-isi-media-komunikan-umpan

balik

7. Komunikasi antara pemberi layanan di rumahsakit menggunakan teknik SBAR. SBARmerupakan kerangka acuan dalam pelaporankondisi pasien. Teknik SBAR meliputi kecuali:a. Situation, assessment, planning, evaluasib. Situation, background, assessment,

recomendationc. Situation, assessment, planning,

recommendationd. Situation, background, assessment, planning,

evaluasi

8. Untuk kesepakatan tertulis, Informed Consentdisertai dengan penandatanganan formulirInformed Consent yang merupakan pengukuhanatas apa yang telah disepakati sebelumnya.Informed Concent yaitu:a. Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau

keluarga terdekat setelah mendapatpenjelasan secara lengkap mengenai

Page 169: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 168

tindakan kedokteran atau kedokteran gigiyang dilakukan terhadap pasien

b. Tindakan kedokteran yang dapat berupatujuan preventif, diagnostik, terapeutik,ataupun rehabilitatif

c. Usaha atau kegiatan untuk membantu individudan keluarga dalam meningkatkankemampuan untuk mencapai kesehatansecara optimal dan bersedia berpartisipasidalam pengambilan keputusan dalam prosespelayanan

d. Penjelasan tentang resiko dan komplikasitindakan kedokteran

9. Pemberian informasi dan edukasi di rumah sakitdilaksanakan di dalam gedung dan di luargedung. Dibawah ini merupakan contohpemberian informasi di dalam gedung yaitu:a. Instalasi rawat jalan dan rawat inapb. Sekolahc. Perumahand. Di area tempat parker

10. Pemberian informasi dan edukasi di rumah sakitdilaksanakan di dalam gedung dan di luargedung. Dibawah ini merupakan contohpemberian informasi di luar gedung yaitu:a. Informasi di puskesmasb. Informasi di sekolahc. Informasi di rawat inapd. Informasi rawat jalan

Page 170: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 169

Kunci Jawaban MI 31. C2. B3. B4. D5. B6. D7. B8. A9. A10. B

Page 171: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 170

MATERI INTI. 4RANCANGAN ASUHAN KEPERAWATANINTENSIF

Soal:1. Fokus pengkajian keperawatan berfokus

kepada:a. Respon pasienb. Kondisi patologis pasienc. Kondisi fisiologis pasiend. Semua benar

2. Kegiatan pengkajian yang dilakukan sebelumpasien datang atau sejak pasien akan dikirim keruang intensif rumah sakit yang dirujuk adalahjenis pengkajian:a. Prearrival assessmentb. Quick assessmentc. Comprehensive assessmentd. Ongoing assessment

3. Dibawah ini merupakan tahapan dalammengakkan diagnose keperawatan:a. Melakukan sintesa terhadap diagnose yang

telah dikumpulkan melalui pengkajianb. Membuat rumusan masalah keperawatan

atau menegakkan diagnosa sesuai kondisipasien saat ini

c. Membuat masalah potensial keperawatanatau menegakkan diagnosa sesuai kondisipasien saat ini

Page 172: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 171

d. Melakukan assesment dan planning terhadapdata yang telah dikumpulkan melaluipengkajian

4. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepadaklien serta membedakan tanggung jawabperawat dan profesi lainnya adalah serangkaiantindakan yang dirancang bertujuan untuk …a. Tujuan klinikb. Tujuan kriteriac. Tujuan fungsionald. Tujuan administrative

5. Merumuskan tujuan dan kriteria hasil yangSMART merupakan salah satu langkah dalammembuat rencana tindakan keperawatan.Apakah kepanjangan dari SMART:a. Spesifik, measurable, achieviable, realistic

dan time boundb. Spesiffitas, measurable, achieviable, realistic

dan time boundc. Spesifik, management, achieviable, realistic

dan time boundd. Spesifik, measurable, achieviable, realistic

dan timely

6. Evaluasi terhadap perasaan pasien, kecemasanpasien, serta kemauan pasien dalam melakukantindakan dalam upaya meningkatkankesehatannya merupakan rencana evaluasidengan mengukur:a. Kognitifb. Afektif

Page 173: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 172

c. Psikomotord. Semua benar

7. Tujuan dilakukanannya renacana dokumentasiyaitu:a. Untuk mengakhiri rencana tindakan,

mengetahui apakah tujuan sudah tercapaiatau belum, meneruskan rencana tindakan,serta mencari penyebab jika tujuan belumtercapai

b. Menentukan prioritas masalah yang mengacupada teori kebutuhan dasar manusia

c. Menetapkan/memilih rencana tindakan yangakan digunakan untuk mencapai tujuan yangtelah ditentukan

d. Memberikan jaminan kepada masyarakattentang lingkup dan mutu pelayanankeperawatan

8. Seorang perawat yang menanyakan skala nyeripasien adalah termasuk ke jenis evaluasi?a. Evaluasi formatifb. Evaluasic. Evaluasi sumatifd. Evaluasi keperawatan

9. Manfaat dilakukannya rencana dokumentasiadalah …a. Memberikan jaminan kepada masyarakat

tentang lingkup dan mutu pelayanankeperawatan

Page 174: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 173

b. Menjamin kelanjutan perawatan dimasamendatang sehingga pasien mendapatkanpelayanan yang tepat

c. Format dokumentasi evaluasi/ perkembanganpasien dengan menggunakan metode “SOAP”yang terdiri dari Subjektif (S), Objektif (O),Analisa (A) dan Plan of care/perencanaan (P)sesuai dengan keluhan/anamnesa pasien

d. Sebagai bukti sah tindakan yang dilakukanserta untuk tujuan finansial

10. Pendokumentasian SOAP merupakan metodependokumentasian secaraa. Manualb. Komputerisasic. Manual dan komputerisasid. Online

Kunci Jawaban MI 41. B2. A3. B4. D5. A6. B7. D8. A9. C10. A

Page 175: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 174

MATERI INTI. 5PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DIAREA INTENSIF

Soal:1. Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses

perawatan di rumah sakit atau fasilitasperawatan kesehatan lain yang tidak terjadi atauinkubasi pada saat admisi ke RS atau layanankesehatan adalah defenisi dari …a. Engineering controlb. ICRAc. HVACd. HAIs

2. Berikut ini merupakan resiko infeksi yang seringterjadi di fasilitas pelayanan kesehatan yaitukecuali:a. Infeksi Saluran Kemih (ISK)b. Infeksi Menular Seksual (IMS)c. Infeksi Aliran Darah (IAD)d. Infeksi Daerah Operasi (IDO)

3. Tujuan dilakukannya ICRA adalah …a. Pembangunan/konstruksi gedung barub. Mengluarkan udara yang tercemarc. Penurunan kinerja sistem fasilitas kesehatand. Meminimalkan risiko transmisi patogen udara

dari pasien infeksi

4. Ruang lingkup penilaian kriteria risiko akibatdampak renovasi atau konstruksi menggunakanmetode ICRA adalah …

Page 176: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 175

a. Menciptakan keselarasan (harmonisasi)program pelatihan awal dan pelatihanberkelanjutan bagi petugas kesehatan

b. Identifikasi area di sekitar area kerja danmenilai dampak potensial Pada KelasKewaspadaan III dan IV, perlu dilakukanidentifikasi daerah sekitar area proyek dantingkat risiko lokasi tersebut

c. Mengkaji risiko yang terkait dengan teknologibaru dan memantau risiko penularan suatuinfeksi dari alat-alat dan produk baru, sebelumproduk tersebut diijinkan untuk digunakan

d. Membuat program pencegahan danpengendalian infeksi untuk menjaminkeselamatan dan kesehatan pasien, petugaskesehatan dan pengunjung

5. Suatu proses pengumpulan, identifikasi, analisisserta interpretasi data kesehatan yang pentingpada RS secara dinamis, sistematis, terus-menerus dan diseminasikan secara berkalakepada pihak-pihak yang memerlukan untukdapat digunakan dalam perencanaan,penerapan dan evaluasi suatu tindakanmerupakan pengertian dari …a. Pengolahan datab. Metode surveilansc. Surveilansd. HAP

6. Kebijakan untuk pencegahan HAP adalahsebagai berikut kecuali :

Page 177: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 176

a. Pertahan kan posisi Head of Bed 30-45º untukmencegah aspirasi saat pemberian enteralfeeding

b. Semua petugas kesehatan (dokter, perawatdll) harus melakukan kebersihan tangansebelum dan sesudah kontak dengan Pasiendan saat melakukan tindakan suction

c. Gunakan APD saat penghisapan lendir pasiend. Membersikan tangan setiap akan melakukan

kegiatan terhadap pasien

7. Mengganti selang piggyback dan stopcock harusdengan interval?a. Tidak kurang dari 24 jamb. Tidak kurang dari 48 jamc. Tidak kurang dari 72 jamd. Tidak kurang dari 12 jam

8. Kerusakan atau kematian jaringan kulit yangterjadi akibat gangguan aliran darah setempatdan iritasi kulit yang menutupi tulang yangmenonjol adalah pengertian dari …a. Dekubitusb. Kerusakan lingkunganc. Pencemaran lingkungand. Pengendalian infeksi

9. Dibawah ini merupakan jenis desinfektan yangdigunakan di fasilitas pelayanan kesehatan yaitukecuali …a. Alcoholb. Senyawa fenolc. Sodium hipoklorit

Page 178: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 177

d. Sodium klorida

10. Penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yangsudah diketahui jenis bakteri penyebab dankepekaannya terhadap antibiotik termasukpemerian antibiotic pada pasien berupa ?a. Profilaksisb. Terapi antibiotic empiricc. Terapi antibiotic defenitifd. Semua benar

Kunci Jawaban MI 5 :1. D2. B3. A4. B5. C6. D7. C8. A9. D10. C

MATERI INTI 6TATALAKSANA PASIEN DENGAN GANGGUANSISTEM RESPIRASI

Soal:1. Proses menghirup O2 dan mengeluarkan CO2

dari seluruh tubuh merupakan proses dari?a. Respirasib. Respirasi eksternal

Page 179: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 178

c. Respirasi internald. Respiratory sisten

2. Proses pengolahan O2 dan produksi CO2 olehsel dan pertukaran gas antara sel tersebut dancairan perantara yang terlibat dalam prosestersebut merupakan proses dari?a. Respirasib. Respirasi eksternalc. Respirasi internald. Respiratory sisten

3. Berikut merupakan struktur utama systempernafasan kecuali:a. Rongga hidungb. Faringc. Laringd. Rongga Mulut

4. Keluhan utama yang biasa muncul pada pasienyang mengalami gangguan siklus O2 dan CO2antara lain:a. Panasb. Batukc. Hipertensid. Hipotermia

5. Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan secaramenyeluruh dari ujung rambut sampai ujung kaki(head to toe), meliputi:a. Inspeksib. Palpasic. Perkusi

Page 180: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 179

d. Semua benar

6. Pemeriksaan diagnostik yang memberikanbayangan pada paru-paru pada bidang yangberbeda di dalam toraks adalah …a. Bronkoskopib. Tomografic. Toraskopid. Biopsi

7. Jenis alat yang digunakan untuk menjagakelembaban udara pada pasien yangmenggunakan ventilator adalah:a. HME filtersb. ETT/endotracheal tubec. OPAd. Oropharingeal airway

8. Tehnik yang memungkinkan ventilasi mekanisdan oksigenasi tetap berjalan selama tindakansuctioning termasuk jenis metode suction?a. Open suctioningb. Closed suctioningc. Deep suctiond. Shallow suction

9. Ukuran tekanan mesin suction pada pasiendewasa adalah …a. <120 mmHgb. >120 mmHgc. 50-80 mmHgd. 80-100 mmHg

Page 181: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 180

10. Posisi pasien telentang yang diatur denganmenyandarkan punggung pasien sejajar sepertidengan kondisi berdiri adalah pengaturan posisi?a. Posisi fowlerb. Posisi supinec. Posisi SIMSd. Posisi pronasi

Kunci Jawaban MI 6:1. B2. C3. D4. B5. D6. B7. A8. B9. B10. B

MATERI INTI 7MONITORING HEMODINAMIKA NON INVASIFDAN INVASIF

Soal:1. Tujuan dilakukannya monitoring hemodinamik

noninvasive dan invasive yaitu:a. Mendeteksi dini, mengidentifikasi dan dapat

memberikan terapi pada kasus mengancamjiwa seperti henti jantung dan dukungan

Page 182: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 181

b. Penurunan fungsi jantung seperti AMI, CHF,Cardiomyopati

c. Penurunan produksi urine yang disebabkandehidrasi, perdarahan gastro intestinal ataupembedahan

d. Pada semua pasien syok (anapilaksis,kardiogenik dll)

2. Tehnik pemantauan hemodinamik dengan caratidak melukai klien/memasukkan kateterinrtavaskuler termasuk ke dalam metodehemodinamik jenis?a. Pemantauan hemodinamik non invasifb. Pemantauan hemodinamik invasifc. Pemantaua hemodinamik intuitifd. Pemantauan hemodinamik non intuitif

3. Teknik leveling dilakukan untuk menyetarakanlevel axis phlebostatik dengan posisi trandusermenggunakan pipa U yang berlokasi di?a. ICS IIb. ICS IIIc. ICS IVd. ICS V

4. Memastikan keakuratan pressure kabel yangkita gunakan adalah baik/layak digunakan,dengan tampilnya angka “Nol” layar bedsidemonitor, sehingga angka yang akan keluar padabedside monitor sudah sesuai dengan skalayang sudah kita atur adalah teknik?a. Levelingb. Zeroing

Page 183: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 182

c. Skoringd. Trreway

5. Norma range cardiac output pada tabelhemodinamik pressure value adalah …a. 5-6 L/minb. 6-7 L/minc. 7-8 L/mind. 8-9 L/min

6. Normal range stroke volume pada tabelhemodinamik pressure value adalah …a. 50-120 mlb. 50-130 mlc. 60-120 mld. 60-130 ml

7. Pemecahan masalah darah balik ke tubingletakkan tinggi tranduser pada titik pertemuanmidaxila dengan intercostal ke 4 adalah …a. Set skala tekanan yang tepatb. Hubungkan tranduser ke monitorc. Isi kantong tekanan 300 mmHgd. Reposisi kateter

8. Penyebab masalah lines tidak dapat di flushadalah …a. Kinking pada tubingb. Udara atau beku pada systemc. Kantong tekanan tidak adekuatd. Perubahan kondisi pasien

Page 184: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 183

9. Penyebab masalah damping adalah …a. Tekanan pada pressure bag tidak adekuatb. Perubahan reference level transduserc. Udara atau bekua pada sistemd. Bubble udara

10. Waktu yang tepat untuk melakukan pemantauanmetode invasive adalah …a. 1 jam sekalib. 2 jam sekalic. 3 jam sekalid. 4 jam sekali

Kunci Jawaban MI 71. A2. B3. C4. B5. A6. D7. C8. A9. D10. A

Page 185: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 184

MATERI INTI. 8PENGELOLAAN PASIEN DENGAN GANGGUANKESEIMBANGAN ASAM BASA

Soal:1. Ion hidrogen atau donor proton. Suatu cairan

disebut asam bila mampu melepas­kan ataumenyumbang H+ merupakan defenisi dari ?a. Asamb. Basac. Asam basad. Ion

2. Ion hidrogen atau akseptor proton. Suatu cairanbersifat basa bila sanggup menerima H+merupakan defenisi dari ?a. Asamb. Basac. Asam basad. Ion

3. Berikut merupakan jenis gangguankeseimbangan asam basa kecualia. Asidoses respiratorikb. Alkalosis respiratorikc. Asidosis respiratorikd. Alkalosis metabolic

4. Senyawa kimia yang dibentuk pada saatkarbondioksida bereaksi dengan air adalah …a. CO2+ H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3-b. NaHCO3c. H2CO3 ↔ H+ + HCO3-

Page 186: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 185

d. CO2 + H2O

5. Metode pendekatan asam basa dengan metodestewart diterapkan sejaka. 1983b. 1993c. 1973d. 1990

6. Fungsi sel di dalam tubuh manusia berlangsungoptimal, bila pH nya dalam batas?a. 7.30 – 7.40b. 7.30 – 7.46c. 7.35 – 7.45d. 7.30 – 7.45

7. Akibat yang terjadi pada asidosi berat yaitukecuali …a. Gangguan kontraksi otot jantungb. Hiperventilasic. Hiperbilirubind. Sesak

8. Akibat alkalosis berat yaitu kecuali …a. Konstriksi arterib. Hipokalemiac. Hiperglikemiad. Kontriksi arteri

9. Konsep standard bikarbonat dan standard baseexcess (BE) untuk membantu menghitung efekmetabolik terhadap perubahan pH adalaha. 20 mmHg

Page 187: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 186

b. 30 mmHgc. 40 mmHgd. 50 mmHg

10. Selisih antara kation kuat (Na+, K+, Mg2+, danCa2+) dengan anion kuat (Cl- dan laktat) yangnilai normalnya adalah 42 mmol/l merupakansebutan untuk ?a. SIDb. SIDec. SIGd. SIDs

Kunci Jawaban MI 81. A2. B3. C4. A5. A6. C7. C8. C9. C10. A

MATERI INTI. 9PENGELOLAAN PASIEN DENGAN GANGGUANCAIRAN DAN ELEKTROLIT

Soal:1. Dibawah ini merupakan fungsi cairan dalam

tubuh yaitu …

Page 188: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 187

a. Sebagai sarana untuk metabolisme,membantu mengeluarkan sisa produkmetabolisme, sarana trasportasi, memeliharadan mengatur suhu tubuh

b. Trasnportasi oksigen, sel darah putih yangbereperan dalam mekanisme pertahanan, dantrombosit yang berperan dalam pembekuandarah

c. Menyebabkan peningkatn metabolisme tubuh,konsentrasi darah dan dapat menyebabkanretensi air dan garam

d. Proses pergerakan molekul melalui pori-poridari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah

2. Masalah yang terjadi akibat ketidakseimbangancairan dan elektrolit adalah sebagai berikut:a. Dehidrasib. Hipertensic. Hipotermid. Syok hipovolemik

3. Penurunan kesadaran, hipernatremi, viscositasplasma meningkat, sianosis dan otot kakumerupakan gejala kehilangan cairan?

a. Dehidrasi ringanb. Dehidrasi sedangc. Dehidrasi beratd. Dehidrasi parah

4. Tn A usia 40 tahun mengalami diare danmuntah-muntah sejak 2 hari yang lalu. Saat inidirawat di ruang IGD dan dintakan mengalamidehidrasi berat. Berat badan pasien saat ini 50

Page 189: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 188

kg, BJ Plasma 1,030. Hitung cairan yangdiperlukan:a. 1000 mlb. 2000 mlc. 3000 mld. 4000 ml

5. Penyebab kelebihan cairan tubuh/pengumpulancairan berlebihan pada tubuh adalah?a. Peningkatan tekanan hidrostatik: gagal

jantung kongesif, gagal jantung kirib. Peningkatan tekanan hidrostatik: gagal

jantung kongesif, gagal jantung kananc. Gangguan hemodinamik dan bermpak tidak

adekuatd. Peningkatan permeabilitas kapiler

6. Cairan yang komposisinya mirip dengan cairanekstrasel adalah …a. Kristloidb. Koloidc. Hipotonikd. Hipertonik

7. Kadar natrium pada kasus hypernatremiaadalah…a. Lebih dari 145mEq/Lb. Lebih dari 146mEq/Lc. Lebih dari 147mEq/Ld. Lebih dari 148mEq/L

Page 190: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 189

8. Pemberian larutan hipotonik seperti NaCL 0,3%atau larutan isotonik seperti D5W merupakanpenanganan kasus keperawatan?a. Hipernatremiab. Hiponatremiac. Hiperkalemiad. Hipokalemia

9. Keadaan dimana kadar phospat serum < 2,5mg/dL atau 0,81 mmol/L sering dijumpai padapasien sepsis atau pada pasien dengan operasijantung terbuka merupakan contoh kasuskeperawata ?a. Hiperpospatemiab. Hipopospatemiac. Hipomagnesiad. Hipermagnesia

10. Intervensi yang dilakukan pada diagnosekeperawatan kelebihan intake cairan adalah …a. Monitor tanda vitalb. Catat adanya peningkatan vena jugularisc. Pertahankan intake dan outputd. Atur waktu pemberian cairan

Kunci Jawaban MI 91. A2. A3. C4. A5. A6. A7. A

Page 191: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 190

8. A9. B10. A

MATERI INTI. 10PENGELOLAAN NUTRISI PASIEN KRITIS

Soal:1. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kritis

adalah kecuali:a. Untuk mempertahankan massa tubuh pada

pasienb. Meminimalkan resiko malnutrisi; lama rawat

ICU dan RS, resiko kematianc. Memberikan inisiasi nutrisi yang tepatd. Menyeimbangkan indeks masa tubuh

2. Kebutuhan cairan dewasa muda berjumlah …a. 35-40 ml/KgBB/dayb. 37-42 ml/KgBB/dayc. 40-48 ml/KgBB/dayd. 30-40 ml/KgBB/day

3. Kebutuhan cairan untuk lanjut usia berjumlah …a. 20 ml/KgBB/dayb. 30 ml/KgBB/dayc. 40 ml/KgBB/dayd. 50 ml/KgBB/day

4. Kebutuhan karbohidrat dan lemak berjumlah …a. Karbohidrat 50% dan lemak 30%b. Karbohidrat 60% dan lemak 40%

Page 192: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 191

c. Karbohidrat 50% dan lemak 500%d. Karbohidrat 40% dan lemak 50%

5. Jika pasien mengalami kondisi trauma, sepsisatau tindakan pembedahan selama masaperawatan , maka respon stress yang akanmungkin terjadi adalah …a. Hipermetabolisme, hiperkatabolisme,

kehilangan masa bebas lemak, hiperglisemia,atau penimbunan cairan

b. Resting Energy Expenditure (REE), konsumsioksigen, dan metabolism karbohidrat

c. Sintesis otot kan menurun, sintesis hati danureagenesis akan meningkat.

d. Normal, tidak mengalami gangguan nutrisi

6. Rute pemberian nutrisi enteral adalah sebagaiberikut:a. Selang nasogastric-selang nasoduodenal-

selang gastronomib. Selang nasogastric tubec. Selang nasogastric-selang duodenal-selang

gastronomid. Selang nasogastric-selang nasoduodenal

7. Manajemen komplikasi infeksi pada pemberiannutrisi parenteral adalah :a. Observasi peningkatan suhu tubuh secara

rutinb. Melakukan pengukuran BMI, BB,

antropometri, nutric scorec. Lakukan pemeriksaan biokimiad. SGA

Page 193: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 192

8. Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukanuntuk memenuhi kebutuhan gizi pasien makadalam waktu?a. 24 jamb. 48 jamc. 24-48 jamd. 48-72 jam

9. Malnutrisi ringan, agak tidak stabil denganbeberapa masalah terkait nutrisi atau indikatoryang mempengaruhi status kesehatanmerupakan klasifikasi pemberian nutrisi dikelas?a. Kelas Ib. Kelas IIc. Kelas IIId. Kelas IV

10. Malnutrisi berat, sangat terganggu, kekurangannutrisi yang nyata atau malnutrisi, banyakmasalah terkait nutrisi atau indikator yangmemiliki dampak besar pada status kesehatan,pasien dianggap tidak stabil secara medis dannutrisi merupakan klasifikasi pemberian nutrisi dikelas ?a. Kelas Ib. Kelas IIc. Kelas IIId. Kelas IV

Page 194: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 193

Kunci Jawaban MI 101. D2. A3. B4. A5. A6. A7. A8. C9. B10. C

MATERI INTI 11PENGELOLAAN NYERI PADA PASIEN KRITIS

Soal:1. Apakah yang dimaksud dengan nyeri …

a. Pengalaman sensorik dan emosional yangdiakibatkan adanya kerusakan jaringan

b. pengalaman motorik yang terjadi secaraemosional

c. Jaringan yang rusak yang mengakibatkanemosional

d. pengalaman motorik saat yang diakibatkankerusakan jaringan

2. Nyeri yang berlangsung selama lebih dari 6bulan disebut …a. Nyeri Akutb. Nyeri Kronikc. nyeri sensorikd. nyeri motorik

Page 195: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 194

3. Berdasarkan etiologi bila terdapat ciri-ciri terasakesemutan dan hipersensitif terhadap sentuhanmaka disebut sebagai nyeri …a. Nyeri Nosiseptifb. Nyeri Neuropatikc. nyeri sensorikd. nyeri motorik

4. Apakah yang dinilai pada metode provocation ….a. Kaji lokasi daerah nyeri yang dirasakanb. Kaji diagnosis penyebab primer dan sekunder

dari nyeric. Tentukan jenis nyeri akut/kronisd. Kaji karakteristik nyeri secara komperhensif

5. Yang bukan merupakan penilaian skala nyeri(severity scale) adalah ….a. Skala nyeri CRIESb. Skala nyeri FLACCc. Skala nyeri Numerikd. Skala nyeri Kategori

6. Pada penilaian nyeri menggunakan metodeCRIES jika dia tidak menangis, membutuhkanoksigen 25%, nadi dan tekanan darah meningkat< 20%, ekspresi meringis, dan bayi seringterbangun. maka diberi nilai ….a. 1b. 2c. 3d. 4

Page 196: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 195

7. Pada penilaian nyeri menggunakan metodeFLACC jika tidak ada ekspresi senyum, kakitegang, kegiatan meringkuk kaku, tidakmenangis, dan sulit untuk dibuat nyaman. makatermasuk kedalam kategori nyeri …a. Tidak ada nyerib. Nyeri Ringanc. Nyeri Sedangd. Nyeri Berat

8. Yang tidak termasuk kedalam penilaian PQRSTadalah …a. Provocationb. Qualityc. Regiond. Scale

9. Penilaian skala nyeri CPOT dibagi menjadibeberapa penilaian kecuali …a. Ekspresi wajahb. Tangisanc. Gerakan tubuhd. Ketegangan otot

10. Pada skala nyeri CPOT bila didapatkan skor 4maka masuk kedalam kategori nyeri …a. Nyeri ringanb. Nyeri sedangc. Nyeri beratd. Nyeri sangat berat

Page 197: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 196

Kunci Jawaban MI 111. A2. B3. B4. B5. D6. D7. D8. D9. B10. B

MATERI INTI 12ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGANSEPSIS

Soal:1. Mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya

sepsis yaitu, kecuali …a. Escherecia Collib. Staphylococcus aureusc. Mycobakterium tuberculosisisd. Pseudomonas

2. Hal-hal yang dapat memicu reaksi inflamasikecuali ….a. Jaringan ikatb. Mikroorganismec. Endotoksind. Jaringan Nekrotik

Page 198: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 197

3. Yang termasuk kedalam penilaian SOFA Scoreadalah …a. Respiratoryb. Pulsec. Bloodd. Temprature

4. Pemeriksaan penunjang yang di lakukan untukmendiagnosa sepsis, kecuali …a. Asam Laktatb. C-RPc. HBsAGd. Procalcitonin

5. Pencegahan yang bisa dilakukan untukmenghindari terjadinya sepsis, kecuali …a. Kontrol Infeksi dengan cara mencuci tangan

sebelum dan sesudah kontak pasienb. Kontrol gula darah setiap 1 minggu sekalic. Lakukan pembersihan alat-alat yang

digunakan pada pasien invasive dan noninvasive

d. Cegah terjadinya infeksi pada vena sentral

6. Berikut ini yang termasuk cara memperbaikihemodinamik pasien, kecuali …a. Terapi cairanb. Vasopresorc. Terapi inotropikd. Terapi GDS

Page 199: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 198

7. Untuk mengatasi hipotensi dan mempertahankancurah jantung serta perfusi jaringan maka perludilakukan …a. Beri oksigen dengan sistem aliran tinggib. Lakukan kultur darahc. Cek Hbd. Berikan cairan resusitasi melalui intravena

8. Apakah yang dilakukan pada kondisi disfungsimiokard bila seseorang didiagnosa sepsis …a. Pemberian produk darahb. Terapi inotropikc. Vasopresord. Terapi cairan

9. Cek potensi jalan nafas dan berikan alat bantunafas merupakan bagian dari …a. Airwayb. Breathingc. Circulationd. Disability

10. Pengkajian primer yang dilakukan untukmemperhatikan warna kulit, akral, cek pengisiankapiler termasuk kedalam penilaian …a. Airwayb. Breathingc. Circulationd. Disability

Kunci Jawaban MI 12:1. C2. A

Page 200: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 199

3. A4. C5. B6. D7. D8. B9. A10. C

MATERI INTI. 13INTERPRETASI PEMERIKSAAN PENUNJANG DIRUANG INTENSIF

Soal:1. Tujuan dilakukannya skrining adalah …

a. Menentukan resiko terhadap suatu penyaitdan mendeteksi dini penyakit terutama bagiindividu beresiko tinggi

b. Mendiagnostik terapic. Mengevaluasi terapid. Mengidentifikasi untuk tindak lanjut

pemeriksaan

2. Tes darah yang mengukur keasaman, atau pH,dan kadar oksigen (O2) dan karbon dioksida(CO2) dari arteri adalah jenis pemeriksaan …a. ABGb. AGBc. BGDd. AAG

Page 201: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 200

3. Berapakah pH pasien jika dalam keadaanasidosis?a. >7.45b. <7.35c. 7.35d. >7.35

4. Pemeriksaan yang mencakup oksigenasijaringan dan peran pemantauan oksigenasi venasentral terus menerus adalah jenis pemeriksaan?a. ABGb. Mixed-veinc. Kulturd. EKG

5. Untuk dapat melakukan pemeriksaan dahakpada pasien batuk dilakukan pemeriksaan untukmencari penyebab infeksi, bakteri, dll yaitudengan pemeriksaan?a. Kultur darahb. Kulturj jaringanc. Kultur sputumd. Kultur kulit

6. Pemeriksaan apakah yang harus dilakukan padapasien septicemia?a. Kultur darahb. Kultur jaringanc. Kultur sputumd. Kultur kulit

Page 202: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 201

7. Pasien dengan sepsis akan ditandai dengangejala sebagai berikut, kecuali :a. Menggigilb. Demamc. Muald. Batuk rejan

8. Tes kultur darah untuk mengetahui apakahpasien memiliki jenis infeksi yang ada dalamaliran darah dan dapat memengaruhi seluruhtubuh. Yang disebut infeksi sistemik indikasiklinis yaitu kecuali:a. Peradangan di berbagai area tubuhb. Bekuan darah kkecil terbentuk di pembuluh

darah kecilc. Peningkatan tekanana darahd. Pernapasan lebih cepat

9. Tugas perawat ICU pada saat pemeriksaanradiologi adalah …a. Melakukan pemeriksaan radiologi secara

mandirib. Mendampingi perawat radiologic. Memfasilitasi pemeriksaan yang dibutuhkan

pasiend. Mengantarkan pasien saja

10. Pelaporan hasil pemeriksaan penunjang dapatdilaporkan segera dalam waktu ?a. 5 menitb. 10 menitc. 15 menitd. 20 menit

Page 203: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 202

Kunci Jawaban MI 131. A2. A3. B4. B5. C6. A7. D8. C9. C10. C

MATERI INTI 14PENGELOLAAN PASIEN DENGAN KEGAWATANJANTUNG

Soal:1. Suatu kondisi terjadinya gangguan fisiologi

secara tiba-tiba disebut dengan …a. Kegawatan jantungb. Sindroma koroner akutc. Serangan jantungd. Akut heart failure

2. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah terjadinyakegawatan jantung sindroma koroner akut,kecuali…a. Usiab. Jenis kelaminc. Hipertensid. Herediter

Page 204: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 203

3. Komplikasi sindroma koroner akut yaitu …a. edema paru akut dan syoik kardiogenikb. edema paru kronisc. regurgitasi mitral kronisd. ventrikel septal defek dan edema paru kronis

4. Etiologi akut heart failure yaitu …a. Sindroma korener kronisb. Krisis hipertensic. Aritmia kronisd. Miokarditis kronis yang berat

5. Suatu komplikasi akibat gagal jantung dimanaterjadi penurunan kardiak output responterhadap peningkatan katekolamin meningkatdan oksigen kebutuhan miokard merupakantermasuk komplikasi …a. Aritmab. Anginac. Syok kardiogenikd. Gagal ginjal

6. Perubahan implus yang menyebabkanabnormalitas irama jantung, kecepatan danbentuk gelombang listrik jantung disebut …a. Sindroma koroner akutb. Akut heart failurec. Lethal arrhythmiad. Gagal jantung

7. Gejala ringan yang diala, pada penderita lethalarrhythmia adalah …a. Penurunan kardia output

Page 205: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 204

b. Kematian mendadakc. Dada merasa berdebar cepatd. Pernafasan cepat

8. Menurut New York Hearth Association (NIHA)yang termasuk kategori gagal jantung kelas IIyaitu …a. Ada batasan ringan ketika aktifitas fisik,

berupa tidak nyaman dan membutuhkanistirahat secara umum aktifitas fisik hanyaberupa keluhan dari gagal jantung

b. Tidak ada batasan terhadap aktifitas fisikc. Ada pembatasan terhadap aktifitas fisik, yaitu

tidak nyaman dan memerlukan istirahatsecara umum aktifitas ini pemicu gagaljantung

d. Tanpa aktifitas fisik pasien timbul gagaljantung

9. Status perfusi akut heart failure ditetapkanberdasarkan dibawah ini kecuali …a. Tekanan nadi yang sempitb. Pulsus alternansc. Hipotensi simtomatikd. Curah jantung yang tinggi

10. Suatu keadaan pasien gawat darurat, dimanasecara klinis menggambarkan ketidak adekuatancurah jantung dengan ditandai penurunankesadaran dan hilang denyut nadi disebutdengan…a. Pulsless electrical activityb. Idioventricular

Page 206: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 205

c. Asitoled. Ventrikel fibrilasi

Kunci Jawaban MI 141. A2. C3. A4. B5. A6. C7. C8. A9. D10. A

MATERI INTI 15PENGELOLAAN OBAT–OBATAN PASIEN KRITIS

Soal:1. Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam

pemberian obat, kecuali …a. Pastikan jenis obat yang akan digunakanb. Lakukan perhitungan obat sesuai dengan

dosis obatc. Pastikan kecepatan aliran obat dosis sesuai

alat yang digunakand. Lakukan semua pemberian obat melalui intra

vena

2. Obat yang diberikan atas indikasi cardiac arrestadalah …a. Dobutamin

Page 207: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 206

b. Inotropikc. Epineprind. Nirat

3. Tujuan diberikannya obat anti aritmia, kecuali ….a. Mengembalikan irama denyut jantung normalb. Mempertahankan denyut jantung stabilc. Menghalangi implus listrik abnormal yang

dapat mengakibatkan denyut jantung tidakteratur

d. Mempertahankan hemoglobin normal

4. Dosis pemberian obat anti aritmia kelas 1 yaituxylocain intra vena infuse dengan dosis …a. 2 mg - 5 mg/menitb. 1 mg – 4 mg/menitc. 2 mg – 3 mg/menitd. 1 mg – 3 mg/menit

5. Yang termasuk kedalam obat anti aritmia kelas 1yaitu….a. Sodium channel blockerb. Beta adrenergic blockadec. Prolonge repolarisasid. Calcium channel blicker

6. Yang tidak termasuk jenis obat diuretik adalah …a. Loop diuretikb. Thiazide diuretikc. Xylocaind. Potassium-sparing diuretik

Page 208: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 207

7. Yang termasuk kedalam efek samping dari obataminofillin, kecuali…a. Diare, mual dan muntahb. Pusing, sakit kepalac. Arithmiad. Gagal nafas

8. Pemantauan yang harus dilakukan saatpemberian obat aminofillin, kecuali …a. Test fungsi parub. Serum teofillinc. Lakukan pengukuran QT intervald. Monitor efek samping takikardi

9. Yang tidak termasuk kedalam indikasi obatdiuretik adalah …a. Gagal jantungb. Edema paruc. hipotermid. Hipertensi emergensi

10. Prinsip yang harus di terapkan dalam pemberianobat titrasi, kecuali …a. Benar obatb. Benar pasienc. Benar dosisd. Benar tempat

Kunci Jawaban MI 151. D2. C3. D4. B

Page 209: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 208

5. A6. C7. D8. C9. C10. D

MATERI INTI 16PENGELOLAAN PASIEN DENGAN GANGGUANSISTEM SYARAF DI RUANG INTENSIF

Soal:1. Cedera akut pada susunan saraf pusat, selaput

otak, saraf kranial termasuk fraktur tulang kepaladan tengkorak, kerusakan jaringan lunak padakepala dan wajah disertai suatu keadaanperubahan fungsi mental atau fisik akibatbenturan baik secara langsung maupun tidaklangsung pada kepala adalah pengertian dari …a. Strokeb. Traumatic Brain Injuryc. Myastenia Gravisd. Gangguan syaraf pusat

2. Yang tidak termasuk manifestasi klinis Traumaticbrain injury adalah …a. Hilangnya kesadaran krang dari 30 menitb. Pupil anisokorc. Terdapat hematomd. Kesadaran komposmentis

Page 210: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 209

3. Berdasarkan penilaian Glasgow Coma Scale jikAda pingsan lebih dari 10 menit, ada keluhansakit kepala, muntah, kejang dan amnesiaretrograde. Pada pemeriksaan neurologisterdapat kelumpuhan saraf dan anggota gerakmaka hasil diatas termasuk kedalam kategori..a. Cedera kepala ringanb. Cedera kepala sedangc. Cedera kepada beratd. Kritis

4. Pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukanuntuk menentukan TBI, kecuali …a. Magnetic Resonance Imagingb. Cerebral Angiographyc. EKGd. EEG

5. Yang termasuk faktor resiko stroke hemoragik …a. Hipertensib. Penyakit jantungc. Herediterd. Diabetes militus

6. Yang tidak termasuk faktor resiko strokeistemik….a. Kolestrol tinggib. Penurunan hematokritc. Hipertensid. Diabetes mellitus

7. Suatu penyakit yang bermanifestasi sebagaikelemahan dan kelelahan otot-otot rangka akibat

Page 211: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 210

defisiensi reseptor asetilkolin pada sambunganneuromuscular adalah pengertian dari …a. Strokeb. Traumatic Brain Injuryc. Myastenia Gravisd. Gangguan syaraf pusat

8. Miastenia gravis kelompok IIA memiliki klasifikasiklinis yaitu …a. Hanya menyerang otot-otot ocular, disertai

ptosisib. Awitan lambat, biasanya pada mata, lambat

laun menyebar ke otot-otot rangka dan bulbarc. Disartria dan sukar mengunyah lebih nyata

dibandingkan dengan miastenia gravis umumringan

d. Terserang otot pernapasan. Penyakitberkembang maksimal dalam waktu 6 bulan

9. Pemeriksaan penunjang untuk menegakandiagnose Myastenia Gravis kecuali …a. EKGb. Tes neurologisc. Tes anti kolinestensid. X-Ray Thorax

10. Terapi yang diberikan pada pasien MyasteniaGravis ….a. Antikolinesterase, steroid, plasmaferesisb. Azatioprin, diuretikc. Timektomi, diazepamd. Steroid, diuretik dan diazepam

Page 212: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 211

Kunci Jawaban MI 161. B2. D3. B4. C5. C6. B7. C8. B9. A10. A

MATERI INTI 17PENGELOLAAN PASIEN DENGAN PASCABEDAH

Soal:1. Yang bukan termasuk kedalam komplikasi

mayor…a. Hipotermiab. Gangguan hemodinamikac. Hipertensid. Pendarahan

2. Hipotermi, syok, gangguan faal hati, gangguanfaal ginjal, dan hiponatremia merupakan ciri-cirikomplikasi mayor yaitu …a. Gangguan gastroinstestinalb. Gangguan nafasc. Gangguan kesadarand. Emboli paru

Page 213: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 212

3. Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelahoperasi disebut dengan perdarahan …a. Perdarahan primerb. Perdarahan reaktifc. Perdarahan tersierd. Perdarahan sekunder

4. Perdarahan yang terjadi 7-10 hari setelahoperasi. Disebabkan oleh erosi pembuluh darahdari infeksi yang menyebar disebut dengan …a. Perdarahan primerb. Perdarahan reaktifc. Perdarahan tersierd. Perdarahan sekunder

5. Yang tidak termasuk gambaran klinis syokhemoragik yaitu …a. Takikardib. Pusingc. Peningkatan output urind. Agitasi

6. Luka mendapatkan kembali kekuatan tariknyaketika serabut kolagen di dalam luka merombakdan mengatur kembali diri mereka sendiri. Inijuga selama fase ini bahwa luka devascularisesdan kembali ke keadaan asal pasokan darah,termasuk kedalam fase …a. Peradanganb. Remodelingc. Inflamasid. Proliferatif

Page 214: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 213

7. Urutan 3 fase penyembuhan luka yaitu …a. Peradangan, remodeling dan proliferatifb. Peradangan, proliferatif dan remodelingc. Remodeling, peradangan dan proliferatifd. Proliferatif, peradangan dan remodeling

8. Yang bukan termasuk focus pengkajian pasienpre arrival adalah…a. Identitas pasienb. Diagnosec. Observasid. Masalah utama pasien

9. Pengkajian riwayat kesehatan, riwayat social,psikososial, spiritual termasuk kedalampengkajian pasien yaitu …a. Pre arrivalb. Quick assessmentc. Comprehensive assessmentd. On going assessment

10. Kontinuitas monitoring kondisi pasien setiapsistem tubuh pada setiap 1-2 jam pada saatkritis, selanjutnya sesuai kondisi pasientermasuk perawatan luka termasuk kedalampengkajian pasien yaitu ….a. Pre arrivalb. Quick assessmentc. Comprehensive assessmentd. On going assessment

Page 215: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 214

Kunci Jawaban MI 171. C2. C3. B4. D5. C6. B7. B8. C9. C10. D

MATERI INTI 18TRANSPORTASI PASIEN KRITIS

Soal:1. Tujuan transportasi kritis yaitu …

a. Memaksimalkan resikob. Meminimalkan resiko dan memaksimalkan

keselamatan pasienc. Meminimalkan keselamatan pasien dan

memaksimalkan resikod. Meminimalkan resiko dan meminimalkan

keselamatan pasien

2. Prinsip utama transportasi yaitu…a. Keadaan penderita diharapkan menjadi lebih

baikb. Do futher harmc. Memaksimalkan resikod. Meminimalkan keselamatan pasien

Page 216: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 215

3. Yang bukan merupakan aspek transportasipasien kritis adalah,…a. Administrative guidelinesb. Setting & equipmentc. Staffingd. Semua benar

4. Infiation and response, coordination andcommunication, responsibility merupakan bagiandari aspek transportasi pasien kritis yaitu ….a. Administrative guidelinesb. Setting & equipmentc. Staffingd. Handover

5. Serah terima antar petugas selama prosestransportasi menjadi hal yang penting untukmenjamin kelangsungan tindakan perawatan danpengobatan pasien sakit kritis merupakan bagiandari aspek transportasi pasien kritis yaitu …a. Administrative guidelinesb. Setting & equipmentc. Staffingd. Handover

6. Tanggung jawab untuk perawatan pasien selamatransportasi harus diberikan kepada praktisimedis yang berkualifikasi tepat yaitu …a. Documentationb. Responsibilityc. Coordination dan communicationd. Initiation dan response

Page 217: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 216

7. Sistem untuk melaporkan dan mengkaji ulangkejadian sentinel selama kegiatan transportasipasien disebut…a. Education dan trainingb. Clinical effectiveness and researchc. Auditd. Risk management

8. Yang termasuk alat Respiratory supportequipment adalah …a. Oxygen, mask, nebulizerb. Pulse oximeterc. Vascular cannulaed. Infusion pumps

9. Yang termasuk alat Circulatory supportequipment adalah…a. Portable ventilatorb. Oxygen, mask, nebuliserc. Infusion pumpsd. Emergency surgical airway set

10. Yang tidak termasuk peralatan khusus pasienyang membutuhkan extra corporeal life supportadalah…a. Respiratory support equipmentb. Circulatory support equipmentc. Other equipmentd. Operating equipment

Page 218: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 217

Kunci Jawaban MI 181. B2. A3. D4. A5. D6. B7. D8. A9. C10. D

MATERI INTI 19PENGELOLAAN DYING CARE

Soal:1. Proses ketika individu semakin mendekati akhir

hayatnya disebut dengan…a. Dyingb. Traumatic Brain Injuryc. Myastenia Gravisd. Gangguan syaraf pusat

2. Tujuan daari dying care, kecuali….a. Mempertahankan pasien nyaman dan bebas

nyerib. Membuat hari-hari akhir pasien sebaik

mungkin untuk pasien maupun keluargadengan sedikit mungkin penderitaan

c. Membantu pasien meninggal dengan tersiksad. Memberikan kenyamanan bagi keluarga

Page 219: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 218

3. Yang termasuk kedalam respon saat faseberduka yaitu, kecuali…a. Penyangkalanb. Marahc. Depresid. Kesakitan

4. Karakteristik dari respon marah saat berduka,kecuali…a. Emosi tidak terkendalib. Menyalahkan takdirc. Mengekspresikan kemarahan dan

permusuhand. Gelisah dan cemas

5. Karakteristik dari respon depresi saat berduka,kecuali …a. Sudah menerima kenyataan.b. Mengalami proses berkabung karena dulu

ditinggalkan dan sekarang akan kehilangannyawa sendiri.

c. Cenderung tidak banyak bicara, seringmenangis.

d. Klien berada pada proses kehilangan segalahal yang ia cintai.

6. Karakteristik dari respon penyangkalan saatberduka adalah…a. Emosi tidak terkendali.b. Secara tidak langsung pasien ingin

mengatakan bahwa maut menimpa semuaorang kecuali dia

c. Mampu menerima kenyataan.

Page 220: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 219

d. Mempunyai harapan dan keinginan.

7. Karakteristik dari respon tawar menawar saatberduka, kecuali…a. Mempunyai harapan dan keinginan.b. Cenderung membereskan segala urusan.c. Apapun yang dilihat atau dirasa akan

menimbulkan keluhan pada diri individu.d. Terkesan sudah menerima kenyataan.

8. Salah satu metode yang di gunakan untukmembantu perawat dalam mengkaji psikososialklien terminal yaitu dengan metode PERSON,yang tidak termasuk kedalam metode tersebutadalah …a. Personal stranghaib. Organizationc. Emotional reactiond. Respon to stress

9. Yang termasuk kedalam pengkajian yang perludiperhatikan dari faktor predisposisi, kecuali …a. Riwayat psikososialb. Tingkat perkembanganc. Adanya reaksi sedih dan kehilangand. Respon terhadap klien

10. Respon angger saat berduka komunikasi yangbisa dilakukan kecuali….a. Barainingb. Acceptancec. Informingd. Board opening

Page 221: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 220

Kunci Jawaban MI 191. A2. C3. D4. D5. A6. B7. C8. B9. D10. D

Soal Tambahan

1. Perawatan mulut pada posien diruang intensifdilakukan dengan tujuan…a. Mengurangi kolonisasi bakterib. Mencegah terjadinya VAPc. Memberikan rasa nyamand. Membuang plak pada gigie. Semua benar

2. Berikut ini yang bukan merupakan carapencegahan dan penanganan pasien denganMRSA di ruang intensifa. Mandikan pasien dengan clorhexidine 4%b. Menjaga kebersihan ruangan dan peralatanc. Memisahkan pasien MRSA dari pasien laind. Mengganti sarung tangan dan baju petugas

setelah kontak dnegan pasien MRSAe. Batasi akses ke pasien

Page 222: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 221

3. Dampak imobilisasi pada pasien di ruang intensifantara laina. Atelektasisb. Kontrakturc. Kelemahan ototd. Retensi insuline. Semua benar

4. Tujuan dari mobilisasi dini terhadap systempernasafan adalah..a. Mencegah atelektasisb. Mencegah kontrakturc. Mencegah pneumoniad. A dan B benare. A, B, C benar

5. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelummelakukan mobilisasi pada pasien di ruangintensif kecuali;a. Tekanan darahb. Nadic. Tingkat kesadarand. Status cairane. Semua benar

6. Tujuan akhir dari mobilisasi dini adalaha. Lama rawat menurunb. Ketergantungan terhadap ventilator tidak

terjadic. Biaya perawatan tidak meningkatd. Pasien aman selama dalam perawatane. Semua benar

Page 223: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 222

7. Alat ukur untuk menilai kemampuan pasien ICUdalam melakukan mobilisasi dapatmenggunakan:a. Banner Mobility Assessment Tools for Nurseb. Surgical ICU Optimal Mobility Score (SOMS)c. Perme ICU Mobility Score.d. Semua benare. Semua salah

8. Pengkajian tingkat 1 pada pasien sebelummelakukan mobilisasi di ICU dengan BannerMobility Assessment Tools for Nurse, meliputi:a. Pengkajian kognitif pasienb. Kekuatan motorik untuk mobilisasic. Kekuatan mobilisasi untuk berdirid. Kemampuan pasien untuk berjalane. Semua benar

9. Kemampuan pasien untuk berdiri denganseimbang menurut Banner Mobility AssessmentTools for Nurse termasuk dalam pengkajian:a. Level 0b. Level 1c. Level 2d. Level 3e. Level 4

10. Menurut PERME (2009), pasien yang mampulepas dari ventilasi mekanik dan mampuberpartisipasi aktif dalam terapi dan mampuberjalan secara mandiri termasuk dalam kategoripasien pada tahap:a. 1

Page 224: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 223

b. 2c. 3d. 4e. 5

11. Menurut PERME (2009), tahapan mobilisasipasien di ICU adalah…a. Edukasi-perubahan posisi-berjalan-pindah

tempatb. Edukasi-perubahan posisi-program berjalan-

pindah tempatc. Edukasi-perubahan posisi-program berjalan-

terapi fisik-pindah tempatd. Edukasi-perubahan posisi-program berjalan-

terapi fisik-latihan mobilisasi ditempat tidure. Edukasi-perubahan posisi-program berjalan-

terapi fisik-latihan mobilisasi ditempat tidur-latihan transfering

12. Latihan fisik yang dapat dilakukan pada faselatihan menurut PERME adalaha. Latihan ROM aktifb. ROM pasifc. Peregangan dan latihan pernafasand. Nafas dalam dan batuk efektife. Semua benar

13. Tehnik ambulasi yang dapat dilakukan padapasie di ICU antara lain:a. Duduk diatas tempat tidurb. Duduk ditepi tempat tidurc. Pindah ke kursid. Latihan berdiri

Page 225: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 224

e. Semua benar

14. Gerakan mobilisasi berupa perputaran bagiantelapak kaki ke bagian luar, bergerakmembentuk sudut persendian, disebut..a. Adduksib. Rotasic. Eversid. Inversie. Pronasi

15. Kontraindikasi latihan rentang gerak pada pasiendi ICU, kecuali..a. Hemodinamik tidak stabilb. Mengganggu proses penyembuhanc. Membahayakan pasiend. Melibatkan banyak petugase. Pasien tidak bisa selaras dengan ventilasi

mekanik

16. Hal-hal yang harus diperhatikan dalamperawatan ETT antara lain:a. Kaji tanda vital dan suara paru dan

bandingkan antara paru kanan danb. Batasan pipa ETT pada ujung mulut diberi

tanda dan didokumentasikan pada chart ICUc. Pantau tekanan cuff ETT/TT <30 cm H2O.d. Lakukan pemindahan posisi ETT setiap 8 jam

untuk mencegah cidera alat medice. Semua benar

Page 226: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 225

17. Dibawah ini yang benar tentang perawatan venasentral meliputi:a. Pengkajian area penusukan akses vena

sentralb. Penggantian balutan setiap 7 haric. Pertahankan agar tetap keringd. Lakukan flushing lumen vena sentral dengan

menggunakan 3 cc larutan heparin solution(100 units heparin/cc)

18. Pengkajian area penusukan vena sentralmeliputi:a. Adanya kemerahanb. Nyeric. Bengkakd. Pus

19. Tujuan dari perawatan kateter urin adalah..a. Menjaga kebersihan kateterb. Menjaga kepatenan fiksasi kateterc. Mencegah terjadinya infeksi akibat pemakaian

kateter.d. Mempertahankan kepatenena aliran urin

20. Tujuan dari pemasangan HME pada pasiendengan ventilasi mekanik adalah..a. Menjaga kelembaban udarab. Mencegah kontaminasic. Mencegah barotraumasd. Memberikan kenyamanane. Semua benar

Page 227: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 226

21. Pengakajian yang dilakukan sebelum pasienmasuk ke rumah sakit yang akan dirujukdisebut….a. Quick assessmentb. Comprehensive assessmentc. Prearrival assessmentd. On going assessmente. On process assessment

22. On going assessment merupakan…a. Pengkajian yang dilakukan sebelum pasien

tiba di rumah sakitb. Pengkajian yang dilakukan saat akan

melakukan rujukan ke rumah sakit lainc. Pengkajian yang dilakukan sesaat setelah

pasien tiba di IGD rumah sakitd. Pengkajian yang dilakukan saat pasien tiba di

ruangan intensife. Pengkajian berkelanjutan yang dilakukan di

ICU untuk memonitor kondisi pasien

23. Pengakajian lengkap meliputi riwayat kesehatanlalu, riwayat sosial, riwayat psikososial, spiritualserta pengkajian fisik dari tiap sistem tubuhdisebut…a. Quick assessmentb. Comprehensive assessmentc. Prearrival assessmentd. On going assessmente. On process assessment

Page 228: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 227

Lampiran…..

FORM EVALUASI PELATIH

PENILAIAN TERHADAP FASILITATOR / PELATIHNama Diklat :Nama Fasilitator :M a t e r i :Hari/Tanggal :Waktu/Jam :

NO KOMPONENN I L A I

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95 100

1. a. Penguasaan Materi2. b. Ketepatan Waktu3. c. Sistematika Penyajian4. d. Penggunaan Metode,

media dan Alat Bantupelatihan

5. e. Empati, Gaya dan Sikapterhadap Peserta

6. f. Penggunaan Bahasa danVolume Suara

7. g. Pemberian MotivasiBelajar kepada Peserta

8. h. Pencapaian TujuanPembelajaran Umum

9. i. Kesempatan TanyaJawab

10. j. Kemampuan Menyajikan11. k. Kerapihan Pakaian12. l. Kerjasama antar Tim

Pengajar (apabila teamteaching)

Keterangan : 45 – 55 : kurang, 56 – 75 : sedang, 76 – 85 : baik, 86 ke atas sangat baikSaran :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 229: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 228

Lampiran….

FORM EVALUASI PENYELENGGARA PELATIHAN

NO KOMPONENN I L A I

45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 1001 Pengalaman belajar

dalam pelatihan ini2 Rata-rata penggunaan

metode pembelajaranoleh pengajar

3 Tingkat semangatbelajar saudaramengikuti programpelatihan ini

4 Tingkat kepuasanterhadappenyelenggaraanproses belajar mengajar

5 Kenyamanan ruangbelajar

6 Penyediaan alat bantupelatihan di dalam kelas

7 Penyediaan danpelayanan bahanbelajar (sepertipengadaan, bahandiskusi )

8 Penyediaan dankebersihan kamar kecil

9 Pelayanan sekretariat10 Penyediaan pelayanan

akomodasi11 Penyediaan dan

pelayanan konsumsi

Keterangan : 45 – 55 : kurang, 56 – 75 : sedang, 76 – 85 : baik, 86 ke atas sangat baik

Page 230: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 229

Komentar dan saran terhadap:

1. FASILITATOR:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. PENYELENGGARAAN/PELAYANAN PANITIA:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. PENGENDALI DIKLAT:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 231: Standar Kurikulum Pelatihan di Rumah Sakit · 2019. 7. 30. · Standard Kurikulum Pelatihan Pelayanan Keperawatan Intensif di Rumah Sakit KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN

Standard Kurikulum PelatihanPelayanan Keperawatan Intensif

di Rumah Sakit

KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATANPUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2018

Hal: 230