standar kompetensi - · pdf file1 standar kompetensi memahami hubungan timbal balik antara...

22
1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan kayu serta hubungannya dengan fungsi, manufaktur dan perancangan suatu produk Memahami perancangan suatu produk Memahami melakukan suatu pekerjaan teknik secara benar, aman, dan sadar lingkungan Memahami pembuatan produk teknik berdasarkan rancangan sendiri dan kelompok dengan menggunakan bahan kayu Mengevaluasi proses perencanaan pembuatan produk dari bahan kayu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

Upload: trinhkiet

Post on 02-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

1

STANDAR KOMPETENSI

Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan

kayu dan perubahan di masyarakat

Memahami jenis dan sifat bahan kayu serta hubungannya dengan fungsi, manufaktur dan perancangan suatu produk

Memahami perancangan suatu produk

Memahami melakukan suatu pekerjaan teknik secara benar, aman, dan sadar lingkungan

Memahami pembuatan produk teknik berdasarkan rancangan sendiri dan kelompok dengan menggunakan bahan kayu

Mengevaluasi proses perencanaan pembuatan produk dari bahan kayu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

Page 2: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

2

Menjelasakan perkembangan teknologi bahan kayu

Mendiskripsikan jenis dan sifat bahan kayu

Mendiskripsikan fungsi bahan kayu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Menjelaskan cara mengolah kayu menjadi barang jadi dalam kehidupan sehari-hari

Menjelaskan dampak limbah kayu terhadap pencemaran lingkungan hidup

1. Kompetnsi Dasar

Menunjukkan beberapa perkembangan teknologi bahan kayu dan pengaruh dalam kehidupan sehari-hari

Mendiskripsikan tentang perkembangan bahan kayu berdasarkan argumen terbuka dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

2. Indikator Pencapaian hasil Belajar

Page 3: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

3

3. Materi Pembelajaran

a. Pengolahan Bahan Kayu Setiap malam kita tidur enak ditempat tidur dari kayu. Apakah kalian berpikir dari manakah tempat tidur kayu tersebut ? Benar……dari hutan, lalu bagai manakah kayu diolah hingga menghasilkan barang jadi? Siapakah yang terlibat dalam pekerjaan ini ? Wahyu adalah seorang pembibit hutan, ia bekerja seharian diluar. Ia mempunyai hutan produksi, kalian bisa menamakannya petani penanam di hutan. Ia mengenal macam-macam pohon di hutan . Bila pohon-pohon itu sudah cukup besar, ia menebangnya. Mamat bekerja dipabrik penggergajian, Ia menggergaji pohon-pohon yang ditebang di hutan, Di pabrik ini ia belajar bagai mana pisau gergaji dipasang. Hal ini sangat penting untuk diketahui Didi mengontrol kualitas dari kayu, tidak ada pohon yang sama, kita bisa melihat perbedaannya dari

potongan –potongan kayu tersebut. Dimasa sekolahnya ia belajar mengenai macam-macam kayu. Dengan modal keterampilannya ia bekerja di pabrik kepunyaan seorang teman. Sebelum dibawa kepabrik penggergajian kayu tyersebut sudah di beli. Hamid adalah seorang pengusaha kayu, Ia mengerti banyak mengenai harga-harga kayu. Ia membeli pohon-pohon tersebut dari seorang petani hutan atau kayu dari pabrik penggergajian, setelah itu ia menjualnya kembali. Herman merancang tempat tidur dan mebel lainnya, semua itu ia pelajari di Sekolah Tinggi Teknik, ia memikirkan juga bagaimana proses pembuatan tempat tidur dan mebel tersebut di pabrik. Setelah itu barulah dijual ditoko-toko. Yanto adalah seorang pengusaha toko, ia belajar di sekolah khusus dagang, ia dapat menjelaskan mengenai tempat tidur yang ada di tokonya. Tahu kah kamu, berapa banyak propesi yang terlibat dengan kayu ? Ya…..tentu banyak, semuanya harus memahami tentang kayu. Apakah kamu tertarik untuk memahami tentang pekerjaan kayu ? Kayu merupakan bahan bangunan alam, yang artinya kayu dapat diperoleh dialam bebas atau yang disebut hutan. Hutan di Indonesia

Page 4: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

4

dikuasai oleh pemerintah, juga untuk penebangannya. Namun sekarang ini penebangan kayu di hutan-hutan Indonesia banyak yang diserahkan kepada perusahaan penebangan swasta, tentunya setelah memperoleh izin dari Departemen Kehutanan. Sedangkan untuk menjaga kelestarian hutan agar tidak terjadi banyak lahan atau hutan gundul dari akibat penebangan dan sekaligus untuk melaksanakan reboisasi para penebang diwajibkan menanam kembali pohon pada lokasi penebangan.

Hutan Kayu

Kayu hasil penebangan dijual kepada pedagang dalam bentuk balok besar atau glondongan untuk selanjutnya diolah, kayu tersebut diberi tanda cap dan tanggal penebangan, untuk mengangkut kayunyapun harus ada surat-surat lengkap dari Departemen Kehutanan. Pengolahan kayu dari mulai glondongan menjadi bahan kayu berupa balok yang ada diperdagangan, dapat dilakukan dihutan dengan cara digergaji manual maupun gergaji mesin. atau dibawa kepabrik untuk diolah dengan mesin-mesin pengerjaan kayu.

Sedangkan cara mengangkut kayu dari hutan ke pabrik pengolahan atau ke perdagangan dilakukan melalui darat dengan cara menggunakan tenaga binatang seperti gajah, atau tenaga mesin-mesin alat berat seperti traktor pengangkut kayu yang selanjutnya diangkut oleh truk. Sedangkan yang melalui laut atau sungai dengan cara kayu dihanyutkan ke sungai setelah sampai di laut diangkut oleh kapal laut. Coba Anda perhatikan benda-benda yang di dalam kelas. Sebutkanlah benda-benda yang terbuat dari bahan Kayu ?

Perabot di kelas

Page 5: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

5

b. Cara Penyimpanan dan Pengawetan Bahan Kayu Kayu yang sudah diolah dari glondongan hingga menjadi balok atau papan yang ada diperdagangan, harus disimpan atau dilindungi dengan baik guna menghindari cacat-cacat kayu seperti melengkung, busuk, retak dan sebagainya, sebelum dijual atau digunakan oleh konsumen. Cara penyimpanan untuk pengawetan kayu bisa dilakukan dengan cara terlebih dahulu kayu dicelupkan kedalam cairan kimia pada tungku yang besar dengan tekanan tinggi, sehingga jamur-jamur tidak akan hidup pada kayu yang sudah diawetkan, lalu di susun/ ditumpuk dengan memberi ganjal balok kecil setiap lapisan, sekaligus untuk mempercepat proses pengeringan yang disebut kering udara.

Gambar cara penyimpanan kayu

Kayu balok atau papan perlu pengeringan yang sempurna sebelum dipergunakan, selain dengan kering udara bisa juga dengan proses kering oven. Caranya setelah pengggergajian kayu balok atau papan dimasukan kedalam

oven yang besar, lalu disusun diberi ganjal balok kecil tiap-tiap lapisan lalu dipanaskan dengan tenaga listrik kemudian atur suhu ruangannya sampai mendapatkan pengeringan yang sempurna.

Gambar pengeringan dengan Oven

c. Struktur Kayu Penebangan pohon dilakukan bila pohon telah cukup umurnya, sehingga mutu kayunya cukup baik. Batang dari pohon merupakan bagian yang menghasilkan kayu untuk bahan bangunan. Bahan kayu keras yang diameternya tidak kurang dari 20 cm dan panjang bagian lurusnya minimal 1 m, masih dapat digunkan untuk bahan mebel dan kerajinan tangan. Bila batang pohon ditebang, gelang-gelang tahunan dapat terlihat pada tampang lintang dan menunjukkan umur dari pohon. Tiap tahun terbentuk satu gelang tahunan. Pohon di Indonesia tumbuh lebih cepat pada musin hujan dibandingkan pada musin panas. Oleh karena itu terjadi perbedaan

Page 6: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

6

warna pada batang dan gelang tahunan. d. Kegunaan Bahan Kayu Pada tahun 857 Masehi, di Indonesia dimulai membangun rumah dari bahan kayu, karena kebutuhan tempat untuk berteduh menghindari diri dari ancaman binatang buas, dan pengaruh cuaca, maka manusia pada zaman dulu membangun rumah menggunakan batang-batang pohon. Peralatan

yang digunakan berupa kampak, pahat dan gergaji. Dengan peralatan tersebut, mereka menebang pohon dan menggergaji sesuai ukuran, batang-batang yang sudah dipotong tersebut dirakit menjadi sebuah rumah. Ini terbukti dari peninggalan nenek moyang kita yaitu rumah tradisional .

Rumah dari kayu keras

Kini kita tetap masih banyak menggunakan kayu untuk membangun rumah. Selain kayu untuk membangun rumah, kayu juga dapat dibuat sebagai bahan baku pembuatan kertas, pensil, alat tulis lainya atau mebel seperti lemari pakaian, meja,kursi makan,tempat tidur bahkan untuk peralatan rumah tangga seperti souvenir kerajinan tangan dan sebagainya.

Perlengkapan rumah tangga

Page 7: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

7

Menurut jenisnya kayu ada yang keras dan ada pula yang lunak, pada kayu yang lunak biasanya orang menggunakannya untuk perlengkapan rumah tangga dan sebagainya. Sedangkan jenis kayu yang keras biasanya orang menggunakannya untuk jembatan, rangka atap bangunan, mebel seperti kursi, tempat tidur dan sebagainya, selain kuat tahan lama dibanding kayu lunak.

Jembatan dari kayu keras

Mebel dari kayu

Page 8: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

8

1. Kompetensi Dasar

Memilih bahan sesuai dengan sifatnya serta hubungan dengan produk dalam kehidupan sehari-hari

Menjelaskan jenis-jenis bahan kayu dan menguji sifat-sifat bahan kayu untuk produk teknologi

2.Indikator Pencapaian hasil Belajar

Mengidentifikasi jenis dan kualitas bahan kayu untuk keperluan suatu produk.

Membedakan berbagai jenis dan kualitas bahan kayu untuk suatu produk .

Melakukan pengujian kualitas bahan dan menetapkan bahan kayu yang sesuai untuk suatu produk.

Membuat laporan hasil pengujian bahan kayu .

Memaparkan laporan hasil pengujian bahan kayu.

Page 9: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

9

3. Materi Pembelajaran

a. Jenis-jenis Kayu Indonesia merupakan negara penghasil kayu yang sangat banyak, baik jumlah maupun macam jenisnya, sehingga mudah didapat dan relatif murah harganya. Oleh karena itu, penggunaan kayu sebagai bahan alat rumah tangga sampai dengan konstruksi bangunan bila ditinjau dari segi ekonomisnya sangatlah menguntungkan. Kayu merupakan bahan bangunan alam, artinya dapat diperoleh di alam bebas tanpa harus dibuat atau diolah di pabrik. Setiap jenis kayu mempunyai ciri – ciri khusus seperti bau, warna, pori, berat, keras, lunak dan sebagainya.

Pohon Kayu

Pohon yang baru ditebang masih berupa gelondongan atau dolken, dibentuk dengan cara digergaji dapat berupa batang berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar yang dinamakan balok, dan dapat pula dibentuk menjadi lembaran lembaran tipis yang disebut papan.

Kayu Dolken Kayu Balok

Kayu bentuk papan Kayu

Page 10: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

10

Semua jenis kayu akan menyusut bila dikeringkan, karena pengaruh penyusutan kayu dapat melengkung dan retak-retak.. Balok atau papan perlu pengeringan yang sempurna.

Bila balok atau papan tersebut sudah kering maka dapat dikerjakan dan dipakai untuk berbagai kebutuhan bahan alat rumah tangga, konstruksi atau sesuai tujuan penggunaannya. b. Kayu Olahan Kayu olahan dikelola secara komersial sejak tahun 1896, semula hanya diperuntukkan kemasan the yang lazim disebut tripleks. Berkembangnya teknologi dan tuntutan kebutuhan manusia, kayu olahan tidak hanya sekedar kemasan teh saja, kini berkembang untuk berbagai sektor keperluan antara laian: Kerangka bangunan perumahan, dinding dan plafon rumah, penyekat kedap suara ruangan, daun pintu dan jendela rumah, furniture, bekesting (cetakan) konstruksi beton, paking untuk peti kemas, dan lain-lain. Berbagai macam keperluan membedakan jenis kayu olahan dalam pertimbangan ekonomis, teknis dan estetika yang tidak terlepas dari unsur-unsur pendukung lain seperti lem dan bahan finishing.

Kayu Lapis Jenis Multiplek

Jenis kayu olahan antara lain: Veneer, adalah lembaran kayu tipis yang dihasilkan dari penyayatan kayu massif. Plywood, terdiri dari susunan yang bersilangan serat. Block Board, adalah plywood yang bagian tengahnya dari batang kayu massif yang disusun sedemikian rupa. Particle Board, adalah kayu olahan yang dibuat serpihan- serpihan kecil dicampur dengan bahan pengikat yang dipres. Medium Density Fibre (MDF), adalah produk olahan dari serat-serat kayu berbentuk bubur yang dipres. c. Kekuatan Kayu Lembaga Penelitian Hasil Hutan (LPHH) di Bogor telah melakukan penelitian mengenai kayu-kayu di Indonesia. Untuk berbagai keperluan, kayu-kayu tersebut dinilai menurut kekuatanya yang ditentukan dari tingkat dan pemakaian kayu. Untuk tingkat kekuatan kayu, di dilakukan pengujian kuat tarik kayu, kuat lentur, kuat tekan atau desak dan berat jenis kayu. Persyaratan untuk masing-masing tingkat menurut Den Berger ditentukan sebagai berikut :

Tingkat I II III IV V

a. Kuat lentur dalam Kg / cm

2 1000 725 500 360 < 360

b. Kuat desak dalam Kg / cm

2 750 425 300 215 < 215

c. Berat Jenis dalam Kg / cm

3 0,9 0,6 0,4 0,3 < 0,3

Jenis kayu yang termasuk pada tingkat I (satu) diantaranya : kayu jati, Merbau, Bengkirai, Resak, biasa

Page 11: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

11

digunakan pada konstruksi yang berat. Sedangkan pada tingkat II (dua) diantaranya : kayu rasamala, merawan, digunakan untuk konstruksi berat terlindungi. Untuk tingkat III (tiga) diantaranya : kayu puspa, kamper, kemuning, digunakan konstruksi berat terlindungi. Untuk tingkat IV (empat) diantaranya : kayu meranti, suren, Mahoni, sungkai, pinus, lame digunakan untuk konstruksi ringan dan tingkat V (lima) diantaranya : kayu albasiah, jengjing untuk pekerjaan keperluan sementara. Kayu adalah bahan elastis yang dapat dibebani , tidak akan patah bila dibebani dengan beban ringan

Apabila kayu dibebani dengan beban terlalu berat, maka kayu akan patah. Kuat Tekan: Kayu dapat ditekan searah / sejajar serat kayu dan juga tegak lurus arah serat kayu. Kayu lebih kuat menerima tekanan sejajar serat kayu dibandingkan arah tegak lurus serat kayu

Page 12: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

12

Kuat Tarik : Kayu dapat ditarik searah / sejajar serat kayu dan juga tegak lurus arah serat kayu. Kayu lebih kuat menerima tarikan sejajar serat kayu dibandingkan arah tegak lurus serat kayu

Kuat Lentur: Kayu ditumpu pada dua titik dapat menerima beban dan akan lentur sampai batas lentur kayu yang diijinkan, dan kayu akan patah bila melampaui kuat lentur yang diijikan.

Page 13: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

13

1. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi dan mnentukan hubungan dan sambungan pada

konstruksi kayu

Membuat gambar hubungan dan sambungan kayu

Mempresentasikan hasil gambar kerja

2. Indikator Pencapaian hasil belajar

Membuat gambar sambungan kayu secara isometris

Menggambar tampak muka, samping dan atas dari suatu sambungan

Membaca gambar tampak dan potongan sambungan kayu

Bekerjasama dalam kelompok untuk membuat gambar sambungan

Menyajikan hasil rancangan gambar sambungan kayu

Page 14: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

14

3. Materi Pembelajaran a. Hubungan / Sambungan Kayu Penyambungan pada pekerjaan kayu dapat dilakukan dengan cara :Sambungan sudut dapat dilakukan dengan

Sambungan takikan lurus

Sambungan pen dan lubang tertutup

Sambungan ekor burung

Gambar sambungan takikan lurus

Gambar sambungan pen dan lubang tertutup

Gambar sambungan ekor burung

Sambungan melebar dapat dilakukan dengan

Sambungan alur dan lidah lepas

Sambungan alur dan lidah

Sambungan dowel

Gambar sambungan alur dan lidah

Sambungan memanjang dapat dilakukan dengan

Sambungan bibir lurus

Sambungan bibir lurus berkait

Sambungan bibir miring berkait

Page 15: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

15

Gambar sambungan bibir lurus

Sedangkan hubungan persilangan dapat dilakukan dengan hubungan parohan lintang siku-siku

b. Alat Sambungan Macam-macam alat sambung Untuk memperkuat sambungan dalam pekerjaan kayu ada beberapa alat sambung.

Menyambung dengan cara memaku Panjang dari paku harus 2 atau 3 X dari tebal bilah kayu. Pukulah perlahan dan peganglah paku dengan jari pada waktu memaku, lalu pukulah paku tersebut lebih dalam lagi dengan alat pembenam paku. Gunakan palu yang sedang, bila ingin mencabut paku itu kembali, gunakanlah pencabut paku dan alaskan dengan sepotong kayu.

Gambar sambungan dengan paku

Menyambung dengan bantuan skrup Untuk membenamkan skrup pada kayu gunakan obeng. Putar kepala skrup tepat pada kepala sekrup. Agar proses penyekrupan lebih mudah sebaiknya kayu dilubangi dahulu dengan menggunakan bor yang ukuran mata bor lebih kecil dari ukuran skrup yang akan dipasang.

Gambar sambungan skrup

Page 16: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

16

Menyambung dengan bantuan lem kayu Untuk sambungan yang mengunakan dowel biasanya diperkuatan dengan lem kayu. Olesi dowel dan lubang dowel dengan lem kayu tipis-tipis, lalu satukan lembaran Kayu dengan cara di klem dan jepitlah dengan tekanan merata. Biarkan beberapa saat hingga lem benar-benar kering dan melekat dengan sempurna. Bersihkan sisa-sisa lem yang masih basah.

Gambar sambungan dengan lem Dan dowel

Page 17: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

17

1. Kompetensi Dasar

Menentukan jenis dan fungsi penggunaan alat untuk pekerjaan kayu

Memanfaatkan peralatan untuk proses dalam pembuatan produk teknologi dengan menggunakan bahan kayu

B. Indikator Pencapaian hasil Belajar

Memilih jenis peralatan kerja yang diperlukan.

Menyebutkan fungsi penggunaan peralatan kerja dengan prinsip kerja yang benar dan aman .

Memilih peralatan dasar yang diperlukan untuk pembuatan produk dari bahan kayu

Menggunakan peralatan kerja dengan tepat dan benar

Menyimpan peralatan kerja dengan aman

Merawat peralatan kerja dengan benar

Page 18: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

18

A. Materi Pembelajaran

a. Peralatan Pekerjaan Kayu Sesuai dengan kondisi kehidupan sehari-hari, lingkup pengerjaan kayu itu sangatlah luas, tentunya memerlukan berbagai jenis peralatan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Untuk memudahkan mempelajari dan penguasaan penggunaan peralatan pekerjaan kayu, maka peralatan pekerjaan kayu dapat dikelompokan sebagai berikut : 1. Peralatan untuk menggambar 2. Peralatan pengukur 3. Peralatan untuk pengerjaan 4. Peralatan pemutar 5. Peralatan penjepit 6. Peralatan finishing

Pada bagian ini akan dijelaskan peralatan tangan yang sering digunakan pada pekerjaan kayu. Peralatan tersebut adalah: 1.Meteran Alat untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi suatu benda kerja biasanya menggunakan alat ukur meteran. Jenis meteran yang sering digunakan pada pekerjaan kayu adalah meteran lipat dan meteran gulung Hati-hati menggunakan meteran gulung terutama pada saat mengembalikan plat ukur, karena

meter gulung dilengkapi dengan sistem pegas

Menunjukan cara mengukur suatu pekerjaan dengan menggunakan Rol

meter

2. Siku – siku Untuk memeriksa kesikuan,

kerataan, atau membuat sudut 45

dan 90 biasanya menggunakan alat siku – siku.

Menunjukan cara menggunakan siku-

siku untuk memeriksa kesikuan dalam suatu pekerjaan

Page 19: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

19

3. Gergaji Gergaji dibagi menjadi dua macam yaitu gergaji pemotong dan gergaji pembelah. Gergaji potong digunakan untuk memotong kayu. Arah menggergaji tegak lurus arah serat kayu.

Menunjukan cara memotong dengan gergaji pemotong

Gergaji pembelah digunakan untuk membelah kayu. Arah menggergaji searah dengan arah serat kayu. Jenis lain yang digunakan adalah gergaji gerek, gergaji punggung.

Menunjukan cara membelah dengan gergaji pembelah

4. Ketam tangan Ketam adalah alat untuk mengiris kayu, artinya untuk meratakan dan meluruskan serta menghaluskan permukaan kayu. Jenis ketam bermacam-macam antara lain ketam blok (metal block plane), ketam kasar (metal jack plane), ketam penghalus (metal smooth plane).

Menunjukan cara mengetam kayu dan cara memegang ketam kayu

5. Pahat Kayu Dalam pekerjaan kayu alat untuk melubang dapat menggunakan pahat kayu atau bor tangan. Pemahatan dilakukan dengan menggunakan palu kayu atau palu besi. Jenis pahat yang sering digunakan pada pekerjaan kayu adalah pahat lubang dan pahat tusuk. Pahat lubang digunakan dengan cara memukul tangkai pahat. Oleh karena itu pada bagian ujung tangkai diperkuat dengan ring besi atau cincin besi agar tidak mudah retak atau pecah.

Page 20: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

20

Menunjukan cara melubang dengan pahat kayu

6. Bor tangan Bor disebut juga penggerek, fungsinya untuk membuat lubang bulat pada benda pekerjaan. Bor tangan dilengkapi dengan tangkai pemutar atau engkol yang fungsinya menggerakkan mata bor. Jenis bor lain yang digunakan pada pekerjaan kayu adalah bor tangan listrik dan mesin bor.

Menunjukan cara melubang dengan bor tangan

7. Perusut Perusut adalah salah satu alat Bantu dalam pekerjaan kayu,

penggunaannya untuk melukis garis sejajar terhadap sisi bidang kayu memanjang yang sudah diketam. Seperti membuat garis untuk sponing, membuat dua garis untuk lubang yang akan di pahat.

Menunjukan cara membuat garis yang sejajar dengan sisi kayu dengan bantuan

alat perusut.

b. Finishing Kayu Finishing merupakan tahap pengerjaan terakhir yang sangat penting dan menentukan.Dengan memilih bahan finishing yang tepat serta cara pengerjaan yang benar akan menghasilkan barang / produk yang bermutu dan bernilai tambah tinggi.Tujuan pemberian pelapisan atau penggunaan bahan cat atau vernis/ lak pada kayu, maksudnya disamping sebagai dekoratif/estetik juga untuk pelindung.

Tujuan dan fungsi pengecatan adalah :

Untuk memberi warna yang indah dan menarik.

Page 21: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

21

Untuk melindungi dan menjaga agar benda yang dicat tidak mengalami proses pelapukan dan atau menjadi rusak

Untuk melindungi struktur pengaruh negatif dari alam dan cuaca

Untuk menambah ketahanan konstruksi dari pengaruh panas. Sebagai bahan bangunan, cat harus memenuhi beberapa syarat di dalam penggunaannya. Syarat-syarat tersebut adalah : Cat harus dapat kering dalam waktu maximal 30 jam . Pengecatan harus dapat menghasilkan lapisan yang lengket, rata, kenyal, melekat dengan baik, tidak menyerap debu, dan harus melekat dan menutup dengan benda yang dicat. Benda pekerjaan yang akan difinishing sebaiknya dihaluskan terlebih dahulu dengan kertas amplas yang kasar dengan nomor 120 setelah halus bersihkan debunya amplas lagi dengan amplas halus dengan nomor 220. Tutup pori-pori kayu dengan dempul dan amplas kembali hingga rata . Langkah berikutnya tinggal memilih bahan finishing cat atau vernis yang akan digunakan sesuai dengan keinginan, dengan cara dikuaskan, untuk cat dan vernis sebaiknya encer dan apabila kental tambahkan minyak pengencer cat atau vernis, hal ini adalah untuk memudahkan dalam pengkuasan. Cara lain ialah dengan penyemprotan. Alat yang digunakan

untuk penyemprotan adalah spray gun dan compessor . Spray gun digunakan untuk tempat campuran cat, plitur, atau vernis yang dicampur dengan bahan pengencer dengan perbandingan tertentu. Agar mudah disemprotkan, maka spray gun dihubungkan dengan selang ke compressor . Compressor berfungsi untuk memberi tekanan pada spray gun yang diatur dengan alat pengatur tekanan.

Menunjukan kuas sebagai

Alat dalam mengecat

Pengecatan dengan teknik penyemprotan

Page 22: STANDAR KOMPETENSI - · PDF file1 STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi bahan kayu dan perubahan di masyarakat Memahami jenis dan sifat bahan

22

Dalih.SA, Oja Sutirno, Petunjuk Pengerjaan Kayu I. Jakarta : Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan, Depdikbud. 1978.

Felix Yap K.H, Ir, Konstruksi Kayu. Bandung: Penerbit Bina Cipta. 1964. J. Feenstra, Techniek Construeren en Produceren MHV 2. Leiden : Educatieve

Utgevers Spruyt, Van Mantgem & De Does bv. 1994. Reguel Sinaga, Modul Teknik Pengecatan. Bandung: Pusat Pengembangan

Penataran Guru Teknologi Bandung. 2004. Ruud Weber, Novherryon, Modul Pengerjaan Kayu. Jakarta : Direktorat Sekolah

Swasta. Depdikbud. 1998 R. Soegiharjo Soedibyo, Ilmu Bangunan Gedung. Jakarta: Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan. Depdikbud. 1981. Sutopo Edi Widjoyo, Bhakti Probowo, Ilmu Bahan Bangunan. Jakarta : Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan. Depdikbud. 1977. T.A. Prayitno, Prof.Dr.Ir.M.for, Teknologi Kayu. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.2005