Standar Kebijakan Pakan Yang Ada di Indonesia dan Implementasinya

Peraturan Menteri Pertanian No. 19 Tahun 2009 Tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pakan Pakan anak babi sapihan (pig starter) Pakan anak ayam ras petelur (layer starter) Pakan anak babi prasapih (pig prestarter) Pakan babi pembesaran (pig grower) Pakan anak puyuh (quail starter) Pakan ayam ras petelur (layer) Pakan ayam ras pedaging masa akhir2 (broiler finisher) Pakan ayam ras pedaging masa akhir (broiler finisher) Pakan ayam ras petelur dara (layer grower) Pakan babi bunting – Bagian 1: Babi bunting (pregnant sow ration) Pakan babi menyusui – Bagian 2: Babi menyusui (lactating sow ration) Pakan ayam ras pedaging masa kini (broiler finisher) Pakan anak ayam ras pedaging (broiler starter) Pakan Konsentrat - Bagian 2 - Sapi Potong Pakan puyuh bertelur (quail layer) Pakan meri (duck starter) Pakan itik dara (duck grower) Pakan itik bertelur (duck layer) Pakan babi penggemukan (pig finisher) Pakan Konsentrat Bagian 5 Ayam Ras Pedaging (broiler concentrate) Pakan Konsentrat Bagian 4 Ayam Ras Petelur Dara (Layer - grower concentrate) Pakan Konsentrat Bagian 3 Ayam Ras Petelur (Layer Concentrate) Pakan Konsentrat Bagian 1 Sapi Perah Pakan puyuh dara (quail grower) Pakan babi pejantan (boar ration) Pedoman Pelaksanaan Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2011 Pedoman Umum Pengembangan Pabrik Pakan Skala Kecil (RUMINAN) TA 2011 Pedoman Umum Pengembangan Unit Pengolah Pakan Tahun 2011 Pedoman Umum Optimalisasi Sumber Bibit Dan Benih HPT Di Kelompok Tahun 2011 Pedoman Umum Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia Tahun 2011 Pedoman Umum Pemanfaatan Lahan Kehutanan Tahun 2011 Pedoman Umum Pengembangan Alat Mesin Pengolah Pakan Di Lokasi Integrasi Ternak Sapi

Tahun 2011

Kebijakan pengembangan pakan nasional lebih diarahkan untuk menjawab dua isu besar pakan, yaitu dalam hal penyediaan pakan (feed security) dan peningkatan mutu pakan (feed safety), yang berbasis sumberdaya lokal, dengan tujuan utama kemandirian pakan. Kebijakan pakan juga ditujukan untuk mendukung pencapaian target swasembada Daging Sapi dan Kerbau 2014.

Direktur Pakan Ditjen Peternakan Mursyid Ma’sum mengatakan, strategi yang dilakukan untuk pengembangan pakan unggas yakni melakukan koordinasi untuk peningkatan produksi bahan pakan konvensional seperti jagung, dedak, tepung ikan ; mengoptimalkan pemanfaatan bahan pakan lokal non-konvensional seperti Bungkil Inti Sawit (BIS), bungkil kelapa, keongmas,dan sagu ; memberikan pelayanan impor-ekspor bahan pakan ; memfasilitasi pengembangan pabrik/unit pengolah pakan skala kecil ;dan penguatan bimbingan teknologi pakan untuk unggas lokal.

Adapun untuk kebijakan penyediaan pakan ruminansia, Ma’sum memaparkan, untuk penyediaan pakan hijauan, meliputi penyediaan benih/bibit hijauan pakan ternak (HPT), unit usaha HPT, pemanfaatan lahan, dan kawasan gembala. Untuk penyediaan penyediaan pakan hijauan antara lain dengan pengembangan sumber benih/bibit HPT (UPT Pusat dan Daerah, kelompok dan swasta)

Hal yang tak kalah pentingnya adalah tentang mutu pakan. Perihal ini, saat ini telah ditetapkan standar 56 bahan pakan dan 38 pakan, dan beberapa jenis pakan lainnya sedang dalam proses penetapan standarnya. “Pengawasan mutu pakan dilakukan dengan sertifikasi mutu pakan oleh laboratorium pakan yang telah terakreditasi, dan melalui labelisasi produk pakan yang diedarkan untuk diperdagangkan,”jelas Ma’sum.  (livestockreview)