stabilitas sektor jasa keuangan terjaga, ojk …...dan dana pensiun, jasa penunjang perantara...
TRANSCRIPT
-
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso
OJK dituntut untuk mengambil tanggung jawabyang lebih besar, berbagi beban membantu pelaku usaha
kecil, menengah maupun besar agar kembali produktif menggerakkan roda perekonomian dan segera pulih kembali.
OJK berkomitmen mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas sektor keuangan dengan mengeluarkan kebijakan yang bersifat pre-emptive, forward looking dan extraordinary serta bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah. Semua Kebijakan OJK diarahkan untuk
menciptakan sektor keuangan yang stabil serta mampu mewujudkan quantum leap dalam proses pemulihan ekonomi.
STABILITAS SEKTOR JASA KEUANGAN TERJAGA,OJK DORONG INTERMEDIASI DI SEKTOR YANG MULAI PULIH
OJK meningkatkan pengawasan terintegrasi untuk tumbuh dan berkembangnya sektor jasa keuangan termasuk yang berskala ultra mikro, mikro dan kecil.
Perbankan
Kredit Perbankan Dana Pihak Ketiga
Okt
Sep
Agu
-0,47%(yoy)
12,12%(yoy)
Okt
Sep
Agu
5.480,27T
5.530,59T
5.521,87T
6.651T
6.620T
6.487,84T
PenghimpunanDana di Pasar
ModalNAB Reksa Dana Emiten Baru
IKNB
PiutangPembiayaan
InvestasiDana Pensiun
379,
9T
Pasar Modal
OktSepAgu
SepOkt
24Nov
391,
96T
386,
30T
287,
37T
3,89%(yoy)
OktSepAgu
286,
92T
284,
03T
13,2
4T
18,4%(yoy)
OktSepAgu
11,2
7T
12,7
1T
Rp
Rp Rp Rp
-15,7%(yoy)
84,9
T
93,4
T
100,
1T
SepOkt
20Nov
510,
15T
529,
87T
548,
76T
Sep Okt24
Nov
44 44 44
Realisasi Restrukturisasi Kredit/Pembiayaan
4,87 Jt KontrakRestrukturisasi
181,33 T
Perusahaan Pembiayaan
Per 17 November 2020
Total Debitur7,53 Jt Debitur Rp932,4 TUMKM5,84Jt DebiturRp369,8 T
Perbankan
Per 26 Okt 2020
Peran restrukturisasi sangat besar dalam menekan tingkat NPL dan permodalan Bank sehingga stabilitas sektor jasa keuangan dapat terjaga dengan baik. OJK akan melanjutkan relaksasi restrukturisasi seiring dan sinergis dengan kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia.
Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor
Profil Risiko Lembaga Jasa Keuangan
Profil risiko lembaga jasa keuangan pada Oktober 2020 terjaga pada level yang terkendali. Likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai. Alat likuid yang dimiliki perbankan terus mengalami peningkatan yang ditandai dengan pertumbuhan DPK. Rasio Solvabilitas Sektor Jasa Keuangan cukup solid. CAR perbankan, gearing ratio PP, dan RBC asuransi terjaga di atas threshold.
NPL Gross Perbankan
3,15%
NPF Gross PerusahaanPembiayaan
4,7%
157,57%AL/NCD
33,77%AL/DPK
Per 18 Nov 2020
Permodalan Sektor JasaKeuangan
23,74%
23,41%
CAR Perbankan
RBC AsuransiUmum
Gearing RatioPerusahaanPembiayaan
2,28
2,35
RBCAsuransi Jiwa
Risiko Kredit Risiko Likuiditas
337%
324,9%
539%
507%OktSep
Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan masih sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional. Dana Pihak Ketiga (DPK) masih tumbuh double digit didorong oleh pertumbuhan DPK BUKU 4. Pertumbuhan juga terjadi pada DPK ditopang oleh kenaikan giro seiring penyaluran dana dari pemerintah. Hal ini terlihat dengan pertumbuhan DPK pada bank BUMN dan BPD yang merupakan bank-bank penerima dana dari pemerintah. OJK juga mendorong intermediasi perbankan pada beberapa sektor usaha yang mulai kembali pulih seperti asuransi dan dana pensiun, jasa penunjang perantara keuangan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib serta sektor pengadaan air, Pengolahan sampah, limbah dan daur ulang. Sentimen positif juga terjadi di pasar modal yang didorong investor domestik. Penghimpunan dana di pasar modal dan NAB Reksa Dana meningkat diiringi pertumbuhan jumlah investor domestik.
Mempercepat realisasi stimulus fiskal melalui optimalisasi peran lembaga jasa keuangan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional
Mengakselerasi perekonomian daerah melalui pengembangan ekosistem pembiayaan yang terintegrasi dengan ekosistem ekonomi potensial di daerah
Peningkatan pembiayaan sektor jasa keuangan pada usaha padat karya dan konsumsi yang memiliki multiplier effect dan menyerap angkatan kerja
Percepatan transformasi digital di sektor jasa keuangan dan pengembangan ekosistem digital ekonomi yang terintegrasi
Re-shaping sektor jasa keuangan melalui reformasi pengawasan dan ketentuan di sektor jasa keuangan untuk memperkuat pondasi sektor jasa keuangan.
Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kondisi sektor jasa keuangan stabil dan terjaga di tengah upaya yang dilakukan OJK bersama Pemerintah dan otoritas lain mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional yang tertekan dampak pandemi Covid 19. OJK terus mengoptimalkan berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan peran sektor jasa keuangan dan siap mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan secara terukur dan tepat
waktu untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional
Pandemi covid-19 memunculkan berbagai risiko yang mempengaruhi sistem keuangan dan aktivitas ekonomi masyarakat. Relaksasi kebijakan restrukturisasi kredit oleh OJK melalui penerbitan POJK 11/2020 dan POJK 14/2020 yang mengatur pedoman restrukturisasi kredit/pembiayaan dan berbagai kebijakan pasar modal dalam meredam volatilitas pasar modal membantu lembaga jasa keuangan memitigasi risiko dan membantu pelaku usaha melanjutkan kegiatan usahanya di tengah pandemi. Beberapa dukungan OJK jaga stabilitas sektor riil dan
jasa keuangan antara lain:
Fokus kebijakan OJK di tahun 2021 untuk membantu percepatan pemulihan sektor riil dan perekonomian serta menghadapi berbagai perkembangan dan tantangan di sektor jasa keuangan melalui:
DUKUNGAN OJK JAGA STABILITAS SEKTOR RIIL DAN JASA KEUANGAN
STRATEGI MEMACU PERTUMBUHAN SEKTOR JASA KEUANGAN DI 2021
ASESMEN SEKTOR JASA KEUANGAN
HIMBARA
OJK aktif memantau pengelolaan penempatan dana pemerintah ke perbankan umum baik di kelompok bank HIMBARA, BPD maupun Bank Syariah. Berbagai stimulus pemerintah seperti penempatan dana pemerintah di industri perbankan dapat mendorong penyaluran kredit untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Penyaluran Kredit ke UMKM melalui Penempatan Dana Pemerintah pada Himbara, BPD dan Bank Syariah
Penyaluran kredit
198,85 T
BankPembangunan Daerah (BPD) Penyaluran kredit
22,79 T
Bank SyariahPenyaluranPembiayaan
5,54 T
5,85% 10,55%
3,13%4,95%
Pertanian, Perburuan & Kehutanan
Pertambangan & Penggalian Transportasi, Pergudangan& Komunikasi
Konstruksi
KreditFintech P2P
Memberikan ruang gerak bagi sektor riil dengan restrukturisasi kredit,
penilaian kualitas dengan satu pilar.
Digitalisasi UMKM dan SJK melalui penyaluran KUR secara digital, digitalisasi BWM, Laku Pandai, digitalisasi BPR dengan white labelling bersama Himbara.
Relaksasi pelaksanaan fit and proper test yaitu dapat dilakukan melalui video conference.
Relaksasi bagi Industri Keuangan Non-Bank antara lain relaksasi perhitungan tingkat solvabilitas perusahaan perasuransian, relaksasi perhitungan tingkat pendanaan dana pensiun.
Menjaga stabilitas pasar keuangan melalui pelarangan short selling,
buyback saham tanpa RUPS, asymmetric auto rejection, perubahan
trading halt dan jam bursa.
Menjaga ketahanan sektor jasa keuangan melalui penundaan
penerapan standar Basel III, relaksasi batas pelaporan dan
kemudahan lainnya.
Presiden RI Joko Widodo
Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin
9 Nov2020
11 Nov2020
13 Nov2020