ssptpolsri gdl andyhamka 4484 3 babii
DESCRIPTION
from digilib polsriTRANSCRIPT
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 1/23
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur Mikrokontroler
Pada blok diagram mikrokontroler, terdapat bagian-bagian yang saling
dihubungkan melalui internal bus. Umumnya terdiri dari tiga bus yaitu address
bus, data bus, dan control bus. Untuk lebih mengenal blok diagram dari
mikrokotroler, dapat dilihat pada gambar 2.1
ALU
(ARITMETHIC
LOGIC UNIT)
ACCUMULATOR
REGISTER
TIMER/COUNTERI/O
PORT
INTERNAL RAM
STACK
POINTER
I/O
PORT
INTERUPTCIRCUIT
CLOCK
CIRCUIT
PROGRAM COUNTER
INTERNAL ROM
Gambar 2.1 Blok Diagram Mikrokontroler (Setiawan hal.1, 2006)
2.1.1 Register
Register adalah suatu tempat penyimpanan (variable) bilangan bulat 8 bit
atau 16 bit. Pada umumnya register jumlahya banyak, masing-masing ada yang
memiliki fungsi khusus dan ada pula yang memiliki kegunaan umum.
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 2/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 5
Register yang memillik kegunaan umum misalnya adalah register timer yang
berisi data perhitungan pulsa untuk timer , atau register pengatur mode operasi
counter (pencacah pulsa). Sedangkan register yang bersifat umum digunakan
menyimpan data sementara yang diperlukan untuk proses penghitungan dan
proses operasi mikrokontroler. Register dengan kegunaan umum dibutuhkan,
mengingatkan pada saat yang bersamaan mikrokontroler hanya mampu
melakukan operasi aritmatik atau logic hanya pada satu atau dua operad saja.
Sehingga untuk operasi-operasi yang melibatkan banyak variabel harus
dimanupulasi dengan menggunakan variabel-variabel register umum. (Setiawan,
hal.1-2, 2006)
2.1.2 Accumulator
Accumulator merupakan register yang berfungsi untuk menyimpan data
sementara. Register accumulator ini sering digunakan dalam proses operasi
aritmatika, logika, pengambilan data, pengiriman data. Register ini juga dapat
dialamati secara bit. (Setiawan, hal.2, 2006)
2.1.3 Program Counter
Program counter merupakan salah satu register khusus yang berfungsi
sebagai penghitung eksekusi program mikrokontroler. (Setiawan, hal.2, 2006)
2.1.4 ALU (Ar ithmetic Logic Uni t )
ALU memiliki kemampuan mengerjakan proses-proses aritmatika
(penjumlahan, penguranan, perkalian, pembagian) dan operasi logika (misalnyaAND, OR, XOR, NOT) terhadap bilangan bulat 8 atau 16 bit. (Setiawan, hal.2, 2006)
2.1.5 Clock Circuit
Mikrokontroller adalah rangakaian logika sekuensial, dimana proses
kerjanya berjalan melalui sinkronisasi clock . Karena diperlukan clock circuit yang
menyediakan clock bagi seluruh bagian rangkaian. (Setiawan, hal.2, 2006)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 3/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 6
2.1.6 Internal ROM
Merupakan memori penyimpan data yang isinya tidak dapat diubah atau di
hapus (hanya dapat dibaca). ROM biasanya diisi dengan program untuk
menjalankan mikrokontroler segera setelah power dinyalakan, dan berisi data-data
konstanta yang diperlukan oleh program. Isi ROM tidak dapat hilang walaupun
power dimatikan. (setiawan, hal.2-3, 2006)
2.1.7 Internal RAM
Merupakan memori penyimpan data yang isinya dapat diubah atau
dihapus. RAM biasanya berisi data-data variabel dan register. Data yang
tersimpan pada RAM bersifat hilang jika catu daya yang terhubung padanya
dimatikan. (setiawan, hal.3, 2006)
2.1.8 Stack Pointer
Stack adalah bagian dari RAM yang memiliki metode penyimpanan dan
pengambilan data secara khusus. Data yang disimpan dan dibaca tidak dapat
dilakukan dengan metode acak, karena data yang masuk kedalam stack pada
urutan yang terakhir adalah data yang pertama kali dibaca kembali. Stack pointer
bersifat offset dimana posisi data stack yang terakhir masuk (atau yang pertama
kali dapat diambil.). (setiawan, hal.3, 2006)
2.1.9 I /O (Input/ Output)
Merupakan sarana yang digunakan oleh mikrokontroller untuk mengakses
data-data lain dari luar dirinya, berupa pin-pin yang dapat berfungsi untuk
mengeluarkan data digital ataupun menginputkan data.
2.1.10 I nterupt circuit
Adalah rangkaian yang memiliki fungsi untuk mengendalikan sinyal-
sinyal interupsi baik internal maupun eksternal. Adanya sinyal interupsi akan
menghentikan eksekusi normal program mikrokontroller untuk selanjutnya
menjalankan sub-program untuk melayani interupsi tersebut. (Setiawan, hal.3, 2006)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 4/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 7
2.2 Mikrokontroler AT89S52
Mikrokontroler adalah suatu Central Processing Unit (CPU) yang disertai
dengan memori serta sarana input output dan dibuat dalam bentuk chip. CPU ini
terdiri dari dua bagian yaitu yang pertama adalah unit pengendali dan yang kedua
adalah unit aritmatika dan logika.
Unit pengendali berfungsi untuk mengambil instruksi-instruksi yang
tersimpan dalam memori, memberi kode instruksi-instruksi tersebut dan
melaksanakannya. Unit pengendali menghasilkan sinyal pengendali yang
berfungsi untuk menyamakan operasi serta mengatur aliran informasi. Sedangkan
unit aritmatika dan logika berfungsi untuk melakukan proses-proses perhitungan
yang diperlukan selama suatu program dijalankan
Mikrokontro!er AT89S52 merupakan keluarga mikrokontroler 8 bit yang
mempunyai kompatibilitas instruksi dan konfigurasi pin dengan mikrokontroler
MCS-51. AT89S52 merupakan sebuah versi EEPROM dan 8OC5IAH yang
memori program internalnya dapat di program dan dihapus secara elektrik. yang
diproduksi oleh ATMEL Coorporation.(Setiawan, hal.1, 2006)
Secara umum mikrokontroler AT89S52 memiliki fitur-fitur sebagai
berikut:
Sebuah CPU (Central Processing Unit) 8 bit yang termasuk ke dalam
keluarga MCS-5 1.
8 Kbyte Reprogrammable Flash memory
Dapat diprogram sampai 1000 kali pemrograman
Tegangan kerja 4.0V sampai 5.5V
Kecepatan hingga 33 MHz
3 tingkatan program memory lock
256 x 8 bit Ram internal
32 saluran I/O
3 buah timer /counter 16 bit
8 buah sumber interupsi
Saluran UART serial full duplex
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 5/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 8
Mode low- power idle dan power down
Interrupt recovery dari mode power-down Watchdog timer
(Wahyudin, hal.7-8, 2007)
2.2.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89S52
Proses pengolahan data pada IC mikrokontroler AT89S52 biasanya
melibatkan register akumulator misal akan diadakan proses penjumlahan dua
bilangan. Akumulator mula-mula berisi bilangan pertama. Bilangan kedua
disimpan di TMPI. Isi dari akumulator kemudian diteruskan ke TMP2. Kedua
bilangan ini kemudian mengalami proses penjumlahan di dalam register ALU.
Setelah itu ALU kemudian mengirim hasil penjumlahan kembali ke akumulator.
Selain mengirim hasil ke akumulator, ALU juga mengirim data-data ke PSW
dimana dari PSW akan diketahui keadaan terakhir setelah sebuah instruksi
dilakukan. Misalnya jika dilakukan proses penjumlahan maka dari PSW dapat
diketahui ada atau tidaknya carry. (Wahyudin, hal.8, 2006)
Port 0 DRIVERS Port 2 DRIVERS
RAMPort 2
LATCHFLASH
Port 0
LATCH
RAM ADDR
REGISTER
ACCSTACK
POINTER
B
REGISTER
TMP 2 TMP 1
ALU
PSH
INSTRUCTION
REGISTER
TIMING
AND
CHANEL
INTERRUPT SERIAL PORT
AND TIMER BLOKS
PROGRAM
ADDRESS
REGISTER
PC
INCREMENT
PROGRAM
COUNTER
DPTH
BUFFER
PORT 1
LATCH
PORT 3
LATCH
Port 1 DRIVERS Port 3 DRIVERS
OSC
GND
Vcc
P0.0 - P0.7 P2.0 - P2.7
P1.0 - P1.7 P3.0 - P3.7
Gambar 2.2. Arsitektur Mikrokontrollcr AT89S52 (Wahyudin, hal.8, 2006)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 6/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 9
Stack Pointer adalah register yang menunjukkan alamat dan lokasi memori yang
digunakan untuk menyimpan return address apabila terjadi proses pemanggilan
subroutine. Sebelum dilakukan subrioutine, stack pointer akan increment terlebih
dahulu. Setelah selesai melakukan subroutine, stack pointer akan decrement untuk
mengetahui instruksi terakhir yang telah dilaksanakan. Untuk mikrokontroler
AT89S52 setelah reset, program counter selalu bernilai 07H. Hal ini disebabkan
karena stack mulai pada alamat 08H. (Wahyudin, hal.8-9, 2006)
2.2.2 Konfigurasi Pin AT89S52
AT89S52 memiliki 40 pin, 32 pin digunakan untuk keperluan port parallel.
Setiap port terdiri atas 8 pin, jadi terdapat 4 port, yaitu port 0, port 1, port 2, dan
port 3. Masing-masing kaki atau pin dalam mikrokontroler AT89S52 mempunyai
fungsi tersendiri. Dengan mengetahui fungsi masing-masing kaki mikrokontroler
AT89S52, perancangan aplikasi mikrokontroler AT89S52 akan lebih mudah
merencanakan dan membuat sistem yang akan dirancang. AT89S52 mempunyai
40 pin. (Wahyudin, hal.9, 2006)
Gambar 2.3. Susunan pin-pin pada mikrokontroler AT89S52
(Wahyudin, hal.9, 2006)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 7/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 10
Fungsi kaki-kaki AT89S52 adalah:
Vcc
Digunakan sebagai masukan tegangan supply yaitu +5 Volt
GND
Digunakan sebagai ground.
RST (Reset)
Kondisi high pada pin ini selama dua siklus mesin ketika oscillator bekerja
akan me-reset mikrokontroler.
ALE/ PROG
ALE (Address Latch Enable) digunakan untuk menahan alamat memori
eksternal selama pelaksanaan instruksi. Pin ini juga sebagai masukan pulsa
selama proses Flash programming.
PSEN (Program Store Enable)
Merupakan strobe pembacaan memori program eksternal. Ketika AT89S52
mengeksekusi kode dari memori program eksternal, PSEN diaktifkan dua
kali setiap mesin bekerja.
EA (ExternalAccess Enable)
Kaki EA dihubungkan ke Vcc apabila diinginkan agar mikrokontroler
menjalankan instruksi-instruksi yang ada di memori program internal. Apabila
kaki ini dihubungkan ke ground maka mikrokontroler akan melaksanakan
instruksi-instruksi yang diambil dari memori eksternal.
XTAL 1
Kaki ini untuk memasukkan ke penguat oscillator inverting dan masukkan kerangkaian clock internal.
XTAL 2
Kaki ini untuk keluaran dan rangkaian penguat inverting oscillator.
PortO
Port 0 terdapat pada kaki 32 sampai 39. Port 0 adalah port paralel 8 bit dua
arah yang belum dilengkapi dengan rangkaian pull -up, maka port 0 akan
menjadi rangkaian terbuka. Oleh sebab itu, diperlukan resistor yang
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 8/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 11
dihubungkan ke kaki-kaki port 0 dan ujung resistor lainnya dihubungkan ke
Vcc untuk menghasilkan level tegangan high.
Port 1
Port 1 merupakan port paralel 8 bit dua arah yang telah dilengkapi dengan
rangkaian pull-up internal. LSB ( Low Significant Bit ) terletak pada kaki 1 dan
MSB ( Most Significant Bit ) terletak pada kaki 8. setiap buffer output port 1
dapat menahan atau memberikan arus kepada 4 buah TTL input. Saat logika
„1‟ diberikan ke port 1 ini, maka pin tersebut akan diberi pull -high oleh
internal pull -up dapat digunakkan sebagai input. Sebagai input, port 1 pin
yang diberi pull -low secara eksternal akan memberikan arus (IIL) dikarenakan
adanya internal pull -up. Port 1 juga menerima low order addres byte selama
flash programming dan verifikasi program.
Port 2
Port 2 merupakan port paralel 8 bit dua arah yang telah dilengkapi dengan
rangkaian pull -up internal. LSB ( Low Significant Bit ) terletak pada kaki 21
dan MSB ( Most Significant Bit ) terletak pada kaki 28. setiap buffer output port
2 dapat menahan/ memberikan arus kepada 4 buah TTL input. Saat logika „1‟
diberikan ke pin port 2 ini, maka pin tersebut akan diberi pull -high oleh
internal pull -up dapat digunakan sebagai pin input. Sebagai input, port 2 pin
yang diberi pull -low secara eksternal akan memberikan arus (IIL) karena
adanya internal pull -up. Port 2 juga menerima high-order address byte selama
terjadi fetch program memori eksternal dan selama mengakses data memori
eksternal yang menggunakan pengalamatan 8 bit (MOV@R1), port 2
mengeluarkan isi dari Special Function Register (SFR) P2. Port 2 juga
menerima high-order address byte dan beberapa sinyal contoh selama flash
programming dan verifikasi program.
Port 3
Port 3 merupakan port paralel 8 bit dua arah yang telah dilengkapi dengan
rangkaian pull -up internal. LSB terletak pada kaki 10 dan MSB terletak pada
kaki 17. Port 3 juga mempunyai beberapa fungsi khusus seperti dalam Tabel
2.1. (Ibnu Malik, hal.4-6, 2003)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 9/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 12
Table 2.1. Fungsi khusus pada port 3
Pin-Pin dari port 3Fungsi Pengganti
P 3.0
P 3.1
P 3.2
P 3.7
P 3.5
P 3.6
P 3.4
P 3.3
RXD, digunakan untuk serial input
TXD, digunakan uintuk serial output
T 0, digunakan untuk timer eksternal 1
T 0, digunakan untuk timer eksternal 0
INT 1, digunakan untuk interupt internal 1
INT 0, digunakan untuk interupt eksternal 0
RD, mengaktifkan perintah read pada memori eksternal
WR, mengaktifkan perintah write pada memori eksternal
2.2.3 Memori Program
Mikrokontroler AT89S52 mempunyai memori program internal yang
kapasitasnya 4 Kbyte. Dalam kondisi tanpa diprogram data pada memori berisi
data FF dan siap untuk diprogram. Dalam pemrogramannya dapat digunakan
mode high voltage atau low voltage programming .
Lokasi alamat interupt mempunyai interval 8 byte: 0003H untuk interupt
eksternal 0,000BH untuk Timer 0,0013H untuk interupt eksternal 1,001BH untuk
Timer 1 dan seterusnya.
Alamat terendah dari memori program dapat terletak dalarn memori
internal (on chip) ataupun memori eksternal. Untuk memilih letak alamat terendah
tersebut digunakan pin External Access (EA) yang dihubungkan ke Vcc atau ke
GND.
Sebagai contoh, pada AT89S52 dengan 4Kbyte memori internal, jika pin EA
dihubungkan ke Vcc, maka program akan rnenggunakan alamat 0000H sampai
FFFH pada memori eksternal. Jika pin EA dihubungkan ke GND, maka semua
digunakan memori eksternal.
Sinyal strobe ke memori eksternal, PSEN digunakan untuk semua memori
eksternal. untuk penggunaan memori internal tidak perlu mengaktifkan PSEN.
(Wahyudin, hal.12-13, 2006)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 10/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 13
2.2.4 Memori Data
Jumlah memori dibagi menjadi tiga blok, yaitu Lower 128, upper 128 dan
Special function Register (SFR). Memori data internal selalu mempunyai lebar
alamat sebesar 1 byte, yang mencakup 256 bit alamat. Tetapi pada kenyataannya
mode pengalamatan untuk RAM internal bisa mencapai 384 byte. Pengalamatan
langsung yang lebih tinggi dari 7FH mengakses satu blok memori dan
pengalamatan tidak langsung yang lebih tinggi dan 7FH mengakses blok memori
yang lain. Jadi dalam Gambar 2.4 menunjukan blok upper 128 dan SFR yang
menempati blok alamat yang sama, 08H sampai FFH, meskipun keduanya
merupakan kesatuan yang berbeda. (Wahyudin, hal.14-15, 2006)
Diakses hanya
dengan Indirect
Addressing
Diakses dengan
Direct maupn
Indirect Addressing
Pengaksesan
dengan Direct
Addressing
FFH
80H7FH
0
FFH
80H
LOWER
128
UPPER
128
Special FunctionRegister
Gambar 2.4 Memori data Internal (wahyudin, hal.15, 2006)
Bagian bawah dari RAM dapat dibedakan menjadi empat blok dimana tiap blok
terdapat delapan buah register yaitu register RO sampai R7. Blok-blok ini dikenal
dengan nama bank register. (Wahyudin, hal.16, 2006)
Bank 1
Bank 2
Bank 3
Bank 4
18H - 1FH
10H - 17H
08H - 0FH
00H - 07H
Gambar 2.5 Bank-Bank Register pada Memori (wahyudin, hal.15, 2006)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 11/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 14
2.3 Program BASCOM 8051
BASCOM 8051 ( Basic Compiler) merupakan software compiler dengan
menggunakan bahasa basic yang dibuat untuk melakukan pemrograman chip –
chip mikrokontroler tertentu, salah satunya AT89S52. Interface dari BASCOM
8051 dapat dilihat pada gambar 2.6 dibawah ini :
Gambar 2.6 Interface BASCOM 8051
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 12/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 15
Keterangan lengkap icon – icon dari program BASCOM 8051 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.2 Nama Icon – I con pada BASCOM 8051
Nama Fungsi Shortcut
File New Membuat file baru Ctrl + N
Open File Untuk membuka file Ctrl + O
File Save Untuk menyimpan file Ctrl + S
Save As Menyimpan dengan nama yang lain
Print Privew Untuk melihat tampilan sebelum dicetak
Print Untuk mencetak dokumen Ctrl + P
Exit Untuk keluar dari program
Program
Compile
Untuk mengkompile program yang buat, Outputnya
bisa berupa hexa, biner, dan lain – lain
F7
Simulate
program
Untuk menjalankan simulasi program setelah
dikompiler
F2
Syntax check Untuk memeriksa kesalahan bahasa Ctrl + F7
Show result Untuk menampilkan hasil kompilasi program Ctrl + W
Untuk menu show result informasi yang akan ditampilkan berupa :
Tabel 2.3 Info Show Resul t
Info Keterangan
Compiler Versi dari compiler yang digunakan
Processor Menampilkan target prosesor yang dipilih
Date and Time Tanggal dan waktu kompilasi
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 13/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 16
Baud rate and xtal Baudrate yang dipilih dan kristal yang digunakan uP
Error Error nilai baud yang diset dengan nilai baud sebenarnya
Flash used Persentase flash ROM yang terisi program
Stack start Lokasi awal stack pointer memori
RAM start Lokasi awal eksternal RAM
LCD mode Mode LCD yang digunakan, 4 bit atau 8 bit
2.4 Driver Motor DC
IC L293D merupakan IC buatan SGS-Thompson Microelectronics untuk
mengontrol motor. IC ini menerima kontrol pada level DTL maupun TTL dan
mampu menjalankan beban induktif seperti relay solenoid, motor DC maupun
motor stepper.
Untuk menyederhanakan penggunaan, bridges dipasangkan dengan sebuah
masukan enable. Masukan tegangan terpisah juga diberikan pada IC ini, dan dioda
clamp internal juga sudah diberikan.
IC ini juga digunakan untuk aplikasi switching sampai frekwensi 5KHz.
L293D dikemas dalam 16 pin dimana ada 4 pin yang dihubungkan bersama
sebagai ground.
Secara umum IC ini memiliki fitur sebagai berikut:
Keluaran dapat mencapai 600mA tiap kanal
Tersedia fasilitas enable (pengaktif)
Proteksi terhadap suhu berlebih
Logic “0” sampai tegangan 1,5 volt (High noise immunity).
Dengan menggunakan IC driver L293D ini ada beberapa keuntungan yang bisa
didapat :
Berukuran kompak sehingga lebih praktis
Bisa mengatur arah putaran motor DC
Bisa mengatur kecepatan motor DC.
(ibnu malik, hal.36, 2006)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 14/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 17
Berikut gambar dari IC driver ini:
Gambar 2.7 IC L293D
Enable 1
Input 1
Output 1
GND
GND
Output 2
Input 2
Vs Enable 2
Input 3
Output 3
GND
GND
Output 4
Input 4
Vss
L293D
Gambar 2.8 Diagram Pin-Pin L293D
Tabel 2.4 Pin IC L293D
Pin Nama Kegunaan
1 Enable 1 Enable untuk motor 1 (output 1 dan output 2)
2 Input 1 Masukan 1 untuk motor 1
3 Output 1 Keluaran 1 untuk motor 1
4,5 Ground Ground
6 Output 2 Keluaran 2 untuk motor 1
7 Input 2 Masukan 2 untuk motor 1
8 Vs Sumber tegangan untuk motor 1 dan motor 2
9 Enable 2 Enable untuk motor 2 (output 3 dan output 4)
10 Input 3 Masukan 1 untuk motor 2
11 Output 3 Keluaran 1 untuk motor 2
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 15/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 18
12,13 Ground Ground
14 Output 4 Keluaran 2 untuk motor 2
15 Input 4 Masukan 2 untuk motor 2
16 Vss Logic power supply IC (+5V)
Table 2.5 Tabel kebenaran untuk tiap chanel
Input Enable Output
H H H
L H L
H L Z
L L Z
Dari tabel kebenaran terlihat bahwa pin enable bersifat aktif tinggi, Hal
ini berarti jika logika pada pin ena ble tinggi („1‟) maka pada pin output akan
bersesuaian dengan pin input. Sedangkan jika pin enable rendah (disable) maka
output akan menjadi high impedence (Z). berikut akan diberikan ilustrasi untuk
mengatur sebuah motor. Motor akan dihubungkan dengan output 1 (pin 3) dan
output 2 (pin 6).
1
2
7
3
6
Input 1
Enable 1
Input 2
Output 1
Output 2
Gambar 2.9 Mengontrol Motor
Kita umpamakan akan memberikan tegangan pada motor seperti pada
gambar diatas yaitu terminal motor atas mendapat tegangan positif dan terminal
motor bawah mendapat tegangan negative maka kita dapat membuat tabel
kebenaran sebagai berikut.
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 16/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 19
Tabel 2.6 Tabel Kebenaran Kontrol Motor
Input 1 Input 2 Enable 1 Output 1 Output 2
H L H H L
Output 1 yang berlogika tinggi akan memberikan tegangan positif bagi
motor, sedangkan output 2 yang berlogika rendah akan berlaku sebagai ground
pada motor. Hal ini akan menyebabkan motor berputar. Apabila kedua output
berlogika tinggi atau keduanya berlogika rendah maka motor tidak akan berputar.
Sebaliknya apabila kita membalik kondisi logika pada tabel kebenaran diatas
maka putaran motor juga akan berbalik. Untuk membuat motor diam, dapat
dilakukan dengan men-disable pin Enable (memberikan logika nol). (ibnu malik,
hal.38, 2006)
2.5 Motor DC
Motor DC ialah suatu motor yang mengubah energi listrik searah menjadi
energi mekanis berupa tenaga penggerak torsi. Sebuah motor DC memiliki
kumparan kawat yang dipancang di dalam slot-slot pada sebuah silinder yang
terbuat dari bahan feromagnetik . Silinder ini diberi nama armature. Armature
dipasang pada sebuah bentuk dudukan (bearing ) dan bebas berputar. Dudukan
armatur adalah sebuah medan magnet yang dihasilkan oleh magnet-magnet
permanen atau arus yang dialirkan melalui kumparan-kumparan kawat dinamakan
kumparan medan. Kedua magnet ini disebut sebagai stator (bagian diam). Ketika
arus mengalir melalui kumparan armatur, karena sebuah konduktor berarus yang
berada tegak lurus terhadap sebuah medan magnet akan mengalami gaya, gaya-
gaya akan bekerja pada kumparan tersebut dan mengakibatkan perputaran.
Beberapa buah sikat dan sebuah komutator digunakan untuk membalik arah
aliran arus di dalam kumparan setiap setengah putaran, guna mempertahankan
putaran kumparan. Secara sederhana dikatakan bahwa motor listrik bekerja
dengan prinsip bahwa dua medan magnet dapat dibuat berinteraksi untuk
menghasilkan gerakan. Tujuan motor adalah untuk menghasilkan gaya yang
menggerakkan torsi. (http://www.Spc DC Motor.Com)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 17/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 20
2.5.1 Konstruksi Motor DC
Pada motor DC, kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu
merupakan stator (bagian yang tidak berputar). Pada gambar 2.10 stator
merupakan kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu dan rotor merupakan
kumparan jangkar dengan lilitan konduktor ( kumparan ) saling dihubungkan.
Kumparan yang terletak pada setiap alur rotor tersebut perlu saling dihubungkan
ujungnya untuk mendapatkan tegangan induksi (ggl ) yang lebih besar.
Gambar 2.10 Penampang Motor DC (http://www.Spc DC Motor.Com)
2.5.2 Prinsip Dasar Motor DC
Motor DC atau motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi untuk
mengubah tyenaga listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik,
yang tenaga gerak tersebut berupa putaran dari rotor. Prisip kerja dari motor DC
hampir sama denga generator AC, perbedaannya hanya terletak dalam konversi
daya. Prisip dasarnya adalah apabila suatu kawat berarus diletakan diantara kutub-
kutub magnet (U - S), maka pada kawat tersebut akan bekerja suatu gaya yang
menggerakan kawat tersebut. Berikut gambar prinsip kerja motor DC :
U S
Stator
Rotor
Gambar 2.11 Prinsip Kerja Motor DC
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 18/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 21
Cara kerja motor DC dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Motor DC mempunyai rotor (bagian yang bergerak) magnet permanen dan
stator (bagian yang mantap) yang berupa koil atau gulungan kawat
tembaga, dimana setiap ujungnya tersambung dengan komutator.
Komutator ini dihubungkan dengan kutub positif (+) dan kutub negatif (-)
dari catu daya melalui sikat-sikat.
2.
Arus listrik dari kutub positif akan masuk melewati suatu komutator,
kemudian berjalan mengikuti gulungan kawat sebelum akhirnya masuk ke
kutub negatif dari catu daya. Karena ada medan elektromagnetik maka
motor akan berputar.
3. Karena putaran rotor, arus listrik di dalam kawat akan berjalan bolak-
balik, karena jalannya sesuai dengan arah medan magnet, maka rotor akan
selalu berputar terus-menerus selama listrik tetap mengalir di dalam kawat.
Suatu rnesin listrik akan berfungsi bila memiliki:
1. Kumparan medan , untuk menghasilkan medan magnet
2.
Kumparan jangkar, untuk mengimbaskan ggl pada konduktor-konduktor
yang terletak pada alur-alur jangkar
3.
Celah udara, yang rnemungkinkan berputarnya jangkar dalam medan
magnet.
Motor adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis.
Konstruksi motor DC sangat mirip dengan generator DC. Kenyataanya, mesin
yang bekerja baik sebagai generator akan bekerja baik pula sebagai motor.
(http://www.Spc DC Motor.Com)
2.5.3 Karakteristik Motor DC
Untuk menentukan karakteristik motor DC, hal yang harus diingat adalah
dua hal dasar yaitu :
1.
karakteristik kecepatan putaran
.
.
C
R I V n
aaS
………………………….. (2.1)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 19/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 22
Dimana :
n = Kecepatan Putaran
Vs = Tegangan Shunt (Volt)
Ia = Arus Armmeter (Ampere)
R a = Resistansi Armmeter (Ohm)
C = Kopel
= fluks (Wb/m2)
2. Karakteristik Torsi]
a
I K . ………………………………….(2.2)
Dimana :
= Torsi
K = Konstanta
Ia = Arus Armature (Ampere)
= fluks (Wb/m2)
(http://www.Spc DC Motor.Com)
2.5.4 Pengatur Arah Putaran Motor DC Dalam aplikasinya seringkali sebuah motor digunakan untuk arah yang
searah dengan jarum jam maupun sebaliknya. Untuk mengubah putaran dari
sebuah motor dapat dilakukan dengan mengubah arah arus yang mengalir melalui
motor tersebut. Secara sederhana seperti yang ada pada gambar 2.12, hal ini dapat
dilakukan hanya dengan mengubah polaritas tegangan motor.
Vs M Vs M+
- -
+
+
-+
-
Gambar 2.12 Dasar Pengaturan Arah Putar Motor
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 20/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 23
2.5.5 Pengembangan Kopel dalam Motor
Kopel (torque) didefinisikan sebagai aksi dari suatu gaya pada benda yang
cenderung menyebabkan benda berputar. Jadi ukuran kecenderungan dari suatu
jangkar motor untuk berputar disebut kopel dari motor.
Gulungan jangkar motor dililit dengan cara yang sama seperti gulungan generator
jika tegangan dikenakan pada sikat-sikat motor, arus mengalir ke dalam sikat
positif terus melalui komutator dan lilitan jangkar, dan keluar dari sikat negative
konduktor jangkar dililit sedemikian sehingga semua konduktor dibawah kutub
medan selatan mengalirkan arus dalam satu arah, semua konduktor dibawah kutub
medan utara mengalirkan dalam arah yang berlawanan.
Gaya yang dihasilkan pada setiap konduktor dari suatu jangkar motor akibat aksi
gabungan dari medan magnet utama dan medan magnet disekeliling konduktor
gaya yang dihasilkan berbanding lurus dengan kuat fluksi medan utama dan kuat
medan di sekeliling masing-masing konduktor. Medan di sekeliling konduktor
tergantung pada besarnya arus jangkar yang mengalir dalam konduktor tersebut.
Oleh sebab itu, kopel yang dihasilkan motor dapat dituliskan sebagai berikut :
T = K ‟a
I
Dimana :
T = Kopel
K ‟ = konstanta yang bergantung pada ukuran fisik motor
= fluksi setiap kutub
Ia = arus jangkar
Persamaan ini merupakan persamaan yang penting untuk menganalisa keadaan
motor pada setiap kondisi kerja. (http://www.Spc DC Motor.Com)
2.5.6 Aksi Generator Motor
Jika jangkar sebuah generator diputar oleh penggerak, mula-mula dalam
generator dihasilkan kopel yang melawan aksi penggerak tersebut. Kopel lawan
ini dapat dianggap sebagai aksi motor dalam generator. Sama halnya aksi
generator dihasilkan dalam setiap motor. Apabila konduktor memotong garis gaya
akan diinduksikan GGL dalam konduktor itu. Gaya penggeraknya tak penting jika
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 21/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 24
konduktor digerakan melalui medan magnet, akan diinduksikan GGL dalam
konduktor itu. Arah GGL sesuai dengan aturan tangan kanan fleming untuk aksi
generator.
Konduktor pada gambar mewakili satu dari sekian banyak konduktor pengalir
arus dari jangkar motor. Untuk polaritas medan seperti yang ditunjukan arus
dalam konduktor sedemikian sehingga oleh aksi motor ia akan digerakan ke
bawah. Jika konduktor digerakan ke bawah ia memotong garis gaya dan GGL di
induksikan. Arah GGL ini oleh aturan tangan kanan fleming untuk GGL yang
dibnangkitkan ternyata menuju arus kearah pembaca. Karena GGL ini arahnya
berlawanan dengan aliran arus dalam konduktor, ia disebut gaya gerak listrik
lawan. Karena GGL-lawan dari sebuah motor dibangkitkan oleh aksi kondutor
jangkar yang memotong garis gaya harganya bergantung pada kuat medan dan
kepesatan jangkar. Harga GGL lawan yang dibangkitkan dalam sebuah motor
diberikan oleh hubungan : E = K n.
Diman K konstanta bergantung pada sifat fisis dari motor.
Ingat bahwa persaman diatas digunakan untuk menetukan GGL yang
dibangkitkan oleh generator. Tegangan efektif yang ada dalam rangkaian jangkar
motor adalah tegangan yang dikenakan dikurangi GGL lawan. Arus jangkar
berdasarkan hokum ohm adalah :
a
a
R
E V I
Dimana :
Ia = Arus jangkar
V = Tegangan terminal motor
E = GGL lawan
R a = Tahanan rangkaian jangkar
Dengan mengalikan kedua persamaan maka hasilnya adalah
Vt = E + Ia R a atau E = Vt-Ia R a
(http://www.Spc DC Motor.Com)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 22/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 25
2.5.7 Hubungan Daya Dalam Motor
Jika setiap suku dari persamaan motor fundamental dikalikan dengan Ia,
hasil persamaan adalah :
Vt Ia = E Ia + Ia2 R a
Dimana :
Vt Ia = daya yang diberikan pada jangkar motor
Ia2 R a = kerugian daya sebagai panas dalam rangkaian jangkar
Dibawah ini dapat dilihat hubungan daya di dalam motor :
MRsh
a I
a E
Ganbar 2.13 Rangkaian hubungan daya dalam motor.
(http://www.Spc DC Motor.Com)
Jadi EIa harus mewakili daya yang dihasilkan oleh jangkar. Daya tidak semuanya
tersedia pada puli karena sebagian dari daya yang dihasilkan ini harus digunakan
untuk mengatasi kerugian mekanis atau perputaran motor.
Dapat juga ditunjukan bahwa keluaran daya motor dihitung dengan mengginaskan
rumus dalam satuan uses, yakni :
Keluaran daya dalam daya kuda =525233000
2 nT nT
Dimana :
n = kepesatan motor, putaran setiap menit (rpm)T = kopel pada puli motor, Newton meter
Jadi jika digunakan satuan SI, keluaran daya motor adalah
Keluaran daya dalam watt =55,960
2 nT nT
(http://www.Spc DC Motor.Com)
7/21/2019 Ssptpolsri Gdl Andyhamka 4484 3 Babii
http://slidepdf.com/reader/full/ssptpolsri-gdl-andyhamka-4484-3-babii 23/23
BAB II Tinjauan Pustaka Teknik Elektronika 26
2.5.8 Menjalankan Motor DC
Ketika motor dijalankan, kecepatan dan tegangan induksi Ea masih sama
dengan nol. Dan dari persamaan Ea = (Vt -Ea )/R a, untuk Ea= 0 dan R a yang cukup
kecil, arus Ia yang mengalir besar sekali. Oleh karena itu untuk membatasi arus
jangkar (Ia) yang sangat besar pada waktu start, perlu diberikan tahanan mula
yang dipasang seri terhadap tahanan jangkar tersebut. Secara perlahan-lahan
kemudian tegangan induksi dibangkitkan dan rotor pun mulai berputar.
Bersamaan dengan ini, tahanan mula tersebut harus pula diturunkan. Penurunan
tahanan mula ini dapat dikerjakan dengan manual oleh manusia atau otomatis
(dengan menggunakan relay elektromagnetik. (http://www.Spc DC Motor.Com).