sri wahyuni a. 210 060 169 fakultas keguruan dan ilmu …eprints.ums.ac.id/7346/2/a210060169.pdf ·...

16
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA Tahun Ajaran 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

Upload: vudung

Post on 19-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KECERDASAN SPIRITUAL

TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X

SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

Tahun Ajaran 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

SRI WAHYUNI

A. 210 060 169

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010

Page 2: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai

sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib

untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal, maupun non

formal, karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Tanpa belajar maka tidak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh.

Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka perkembangan

sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini perkembangan ilmu

pengetahuan teknologi yang semakin tinggi dan maju. Kemajuan suatu bangsa

diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin maju

ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf hidup dan

kesejahteraan penduduknya.

Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju dalam

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menetapkan ilmu pengetahuan

dan teknologi pembangunan dibidang pendidikan yang menitikberatkan pada

bidang penguasaan IPTEK sebagaimana yang tercantum dalam GBHN (1998)

yakni: “Titik berat pembangunan pendidikan di Indonesia diletakkan pada

mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan serta perluasan belajar pada jenjang

pendidikan menengah pertama dalam rangka perluasan persiapan wajib belajar

pada pendidikan menengah pertama, dalam rangka meningkatkan mutu

Page 3: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

2

pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi”.

Perkembangan dan kemajuan peradaban suatu bangsa baik pada bidang

penguasaan IPTEK maupun dalam hal lainnya yang erat hubungannya dengan

pendidikan perlu adanya suatu perubahan dalam proses belajar mengajar.

Maka dengan adanya perubahan pendidikan yang bukan hanya sebagai sarana

untuk menyampaikan ilmu tetapi diharapkan adanya perubahan pola

kehidupan yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia

yang berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki untuk

kemajuan bangsa dan negara. Salah satu upaya membina dan membangun

SDM yang tangguh dan dapat diandalkan diantaranya adalah melalui

pendidikan, baik yang diberikan melalui pendidikan formal di sekolah,

maupun pendidikan di lingkungan masyarakat. Menurut Dimyati dan Mujiono

(2006 : 7) “pendidikan merupakan sesuatu tindakan yang memungkinkan

terjadinya belajar dan perkembangan”. Pendidikan merupakan proses interaksi

tenaga pendidik dan anak didik yang mendorong terjadinya belajar. Sedangkan

menurut Sardiman (2001 : 12) “pendidikan dan pengajaran adalah satu usaha

yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan

tingkah laku menuju kedewasaan anak didik”. Oleh karena itu, sekolah sebagai

lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab yang besar dalam

menyiapkan kebutuhan SDM yang handal dan siap berbagai tantangan di masa

depan.

Page 4: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

3

Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu penekanan dari tujuan

pendidikan, seperti yang tertera dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi :

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan YME, berkhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”.

Dengan adanya Undang-Undang tersebut, maka dari waktu ke waktu

bidang pendidikan haruslah menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk

diusahakan penyediaan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah

satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai

perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai

perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan

dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang

dimiliki.

Salah satu indikator yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu

lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah

tercermin dari prestasi belajar yang dicapai atau nilai yang diperoleh pada

setiap mata pelajaran yang disajikan pada lembaga pendidikan tersebut

termasuk dalam mata pelajaran ekonomi. Dapat dilihat dari hasil penelitian

yang telah dilakukan bahwasannya nilai ulangan harian dan ujian semester

terhitung kurang memuaskan. Hal ini merupakan masalah yang sangat

Page 5: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

4

memprihatinkan bagi semua pihak, dan rendahnya hasil belajar ekonomi

tersebut diasumsikan karena ada hambatan yang dialami siswa.

Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal (dari

dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), diantaranya:

fasilitas belajar, partisipasi orang tua, perhatian orang tua, lingkungan belajar,

kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, sikap terhadap

sekolah serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor

lingkungan belajar merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan

dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Bedjo (1996) bahwa: “Berbagai faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa

sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat”.

Setiap manusia dilahirkan di lingkungan keluarga tertentu yang

merupakan lingkungan pendidikan terpenting. Oleh karena itu, keluarga sering

dipandang sebagai lingkungan pendidikan yang utama dalam masyarakat,

karena dalam keluargalah manusia dilahirkan dan berkembang menjadi

dewasa. Lingkungan keluarga menurut Hibana Rahman (2002 : 38), yaitu

lingkungan yang dialami anak dalam berinteraksi dengan anggota keluarga,

baik interaksi secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Syamsu Yusuf

dan Juntika (2007 : 27), suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan

kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga

yang harmonis dan agamis, yaitu suasana yang memberikan curahan kasih

Page 6: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

5

sayang, perhatian dan bimbingan dalam bidang agama, maka perkembangan

kepribadian anak cenderung positif dan sehat. Sedangkan anak yang

dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis, orang tua

yang bersikap keras kepada anak, atau orang tua yang tidak memperhatikan

nilai-nilai agama, maka perkembangan kepribadian anak cenderung

mangalami kalainan dalam penyesuaian diri. Dengan adanya perbedaan ini

kemungkinan akan mempengaruhi siswa dalam meningkatkan hasil

belajarnya.

Lembaga nonformal dalam hal ini adalah lingkungan tempat tinggal

(masyarakat). Lingkungan masyarakat merupakan tempat kedua setelah

lingkungan keluarga, sehingga bagi seorang anak yang ingin mendapatkan

pendidikan, baik pendidikan cara menyelesaikan masalah, tingkah laku

maupun moral sehingga akan menjadikan anak tersebut cerdas, terampil dan

berbudi pekerti luhur. Oleh karena itu, untuk mewujudkan cita-cita pendidikan

perlu adanya lingkungan belajar yang mendidik membangun buat siswa.

Lingkungan masyarakat menurut Purwanto (2000 : 61) adalah

“manusia-manusia lain di sekitar individu, yang mempengaruhi individu yang

bersangkutan”. Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga

setelah keluarga dan sekolah yang mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda

karena keanekaragaman budaya, bentuk kehidupan sosial serta adanya norma-

norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Pendapat lain juga

dikemukakan oleh Suryabrata (1988) bahwa: “Faktor yang mempengaruhi

proses dan prestasi belajar adalah faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari

Page 7: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

6

luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kondisi psikologis dan

fisiologis, sedangkan faktor dari luar diri siswa meliputi lingkungan keluarga

dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai sarana dan prasarana

dalam belajar”. Selanjutnya dikemukakan pula oleh Bejdo (1999) bahwa

keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi

belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri

siswa misalnya agar dapat berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari

keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung

dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri.

Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa senantiasa berhadapan dengan

lingkungan tempat tinggalnya dan merupakan angota masyarakat dimana dia

tinggal sebagai anggota suatu masyarakat. Siswa selalu berinteraksi dengan

anggota masyarakat lain, sehingga dengan adanya interaksi tersebut akan

berpengaruh pada siswa yang disebabkan oleh tingkah laku orang-orang

disekitar tempat tinggal siswa tersebut. Pengaruh yang diterima siswa dan

lingkungan tempat tinggal siswa tersebut tanpa sengaja maupun disengaja.

Pengaruh yang diterima siswa dapat berupa pendidikan bagi siswa, lingkungan

tempat tinggal siswa akan memberikan pendidikan yang dapat berdampak baik

ataupun dapat berdampak buruk. Mengenai pengaruh lingkungan tempat

tinggal siswa ini bisa disebut cukup memepengaruhi bagi siswa dalam

mencapai prestasi belajar. Berkaitan dengan uraian di atas, persoalan yang ada

dalam proses belajar mengajar dan lingkungan tempat tinggal siswa

Page 8: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

7

merupakan suatu faktor yang sangat mempengaruhi akan keberhasilan siswa

dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.

Lingkungan belajar yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan anak

dalam belajar anak adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah

merupakan lingkungan pendidikan formal yang mempunyai peran penting

dalam mencerdaskan dan membimbing moral perilaku anak. Guru merupakan

tangan pertama yang langsung berhubungan dengan siswa, sehingga dalam

belajar guru harus menggunakan metode pembelajaran yang berbeda agar anak

tidak jenuh. Selain itu keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor

pendukung yaitu sarana dan prasarana, kondisi fisiologis, dan kondisi

psikologis.

Lingkungan sekolah dapat digolongkan sebagai pusat pendidikan

kedua setelah keluarga, sehingga mempunyai fungsi melanjutkan pendidikan

keluarga dengan guru sebagai ganti orang tua yang harus ditaati. Lingkungan

sekolah meliputi hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa,

serta sarana dan prasarana pendidikan yang ada di sekolah. Demi

melangsungkan kondisi belajar yang lancar, maka perlu didukung pula dengan

kondisi sekolah yang aman, nyaman dan tenang.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa proses pembelajaran

dapat dilakukan di dalam keluarga, masyarakat dan sekolah. Inilah yang

dinamakan dengan lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan faktor

yang penting karena lingkungan dapat menimbulkan perubahan-perubahan

pada individu. Lingkungan dapat bersifat mendidik dan dapat juga bersifat

Page 9: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

8

merusak. Oleh karena itu, usaha untuk belajar membutuhkan lingkungan yang

baik sehingga siswa berhasil dalam belajarnya.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang terdapat

pada intern siswa, tetapi ada juga yang di luar siswa atau ekstern. Faktor

kecerdasan, kecerdasan dapat mengolah gagasan yang abstrak, rumit dan sulit

dengan cepat tanpa kesulitan. Setelah beberapa lama Kecerdasan Intelektual

yang lebih dikenal IQ menjadi peranan penting dalam pencapaian hasil belajar,

mucul Kecerdasan Emosional atau EQ. Orang mulai menyadari bahwa

kesuksesan belajar dapat dicapai bila ada keseimbangan antara IQ dan SQ.

Kemudian muncul kecerdasan yang ketiga yang dikenal dengan Kecerdasan

Spiritual atau SQ. Siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal jika SQ

digunakan sebagai landasan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.

SQ juga merupakan kecerdasan tertinggi yang dimiliki oleh manusia.

Dalam kecerdasan ini, anak didik diharapkan mampu mengelola

kecerdasan yang dimilikinya untuk diarahkan kepada hal-hal yang positif.

Kecerdasan yang dimiliki diharapkan mampu melahirkan karya-karya yang

menakjubkan dan tentunya memberikan sumbangan berbagai kemajuan

peradaban suatu bangsa. Dalam diri manusia terdapat kecerdasan yang

bersumber pada fitrah manusia yang kita sebut dengan “kecerdasan spiritual”

yang merupakan aktualisasi fitrah itu sendiri. Ia akan memancar dari

kedalaman diri manusia, jika dorongan-dorongan keingintahuan dilandasi

kesucian, ketulusan dan tanpa pretise egoisme. Oleh karena itu, demi

Page 10: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

9

menciptakan prestasi belajar yang unggul maka perlu didukung dengan

kecerdasan anak yang optimal.

Sejalan dengan perkembangan konsep kecerdasan yang dimiliki oleh

manusia, maka muncul perkembangan konsep kecerdasan spiritual ( spiritual

Intellegence), yang merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan

memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan

perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan

untuk menilai bahwa tindakan dan jalan hidup lebih bermakna dibanding

dengan nilai yang lain. Nilai-nilai spiritual (agama) dianggap sangat penting

dan diperlukan di tengah gempuran nilai-nilai globalisasi yang cenderung

menjauh dari tujuan sistem pendidikan di Indonesia, yaitu membentuk

manusia yang beriman dan bertaqwa, tentunya perlu melibatkan tiga unsur

utama pendidikan, yakni orang tua, sekolah sebagai instansi lembaga

pendidikan, dan masyarakat dalam mengembangkan potensi siswa. Nilai-nilai

spiritualitas (agama) yang dimiliki bangsa Indonesia hendaknya memang

difungsionalisasikan dalam penataan sistem kehidupan dalam diri setiap siswa.

Pendidikan yang hanya menekankan pada kemampuan intelektual saja

dan mengabaikan penalaran nilai-nilai moral kemanusiaan, serta kecerdasan

yang tidak dilengkapi dengan nilai-nilai luhur penuh maka akan membawa

anak didik ketujuan yang sempit berjangka pendek. Orientasi pada

keduniawian menjadikan mereka menempuh ke jalan pintas dan mengabaikan

tatanan moral dan hak-hak manusia yang lain (Nugroho, 2004).

Page 11: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

10

Disisi lain, pembelajaran yang kurang menyeimbangkan potensi moral

spiritual banyak melahirkan anak-anak yang mudah putus asa, depresi, suka

tawuran bahkan sampai menggunakan obat-obatan terlarang. Sehingga banyak

anak yang kurang menyadari akan tugas belajarnya. Kurangnya kecerdasan

spiritual yang dimiliki sebagai suatu nilai lebih bagi setiap tindakan manusia,

menyebabkan mereka sulit berkonsentrasi dan kurang mempunyai motivasi

belajar sehingga materi sulit dipahami. Sementara mereka yang mengejar

prestasi berupa nilai atau angka cenderung mengabaikan nilai-nilai spiritual,

mereka menempuh berbagai cara termasuk diantaranya menyontek sewaktu

ujian. Kecerdasan spiritual mampu mendorong siswa mencapai keberhasilan

dalam belajarnya, karena kecerdasan spiritual merupakan dasar yang

diperlukan untuk mendorong berfungsinya secara efektif baik IQ maupun EQ.

Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang pokok, sehingga merupakan

dasar dari kecerdasan lainnya.

Kecerdasan spiritual yang tinggi akan memotivasi siswa untuk lebih

giat belajar karena siswa yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi, rasa

ingin tahunya juga akan semakin tinggi. Sehingga memiliki dorongan untuk

selalu belajar serta memiliki kreativitas yang tinggi pula. Begitu pula

sebaliknya, siswa dengan kecerdasan spiritual yang rendah akan kurang

termotivasi dalam belajar dan peraihan prestasi sehingga yang terjadi adalah

peraihan sesuatu dengan berbagai cara dan tujuan yang berjangka pendek

(Nugroho, 2004).

Page 12: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

11

Pentingnya kecerdasan spiritual hendaknya menjadi perhatian semua

pihak, baik peserta didik, orang tua serta institusi pendidikan untuk lebih

memperhatikan aspek spiritual ini. Pembelajaran hendaknya diformulasikan

secara sistematik dan terstruktur agar siswa mempunyai kecerdasan yang

seimbang, yaitu kecerdasan kognitif, kecerdasan emosi dan kecerdasan mental

spiritual (seimbang antara IQ, EQ dan SQ).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis terdorong untuk

mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul

”PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN KECERDASAN

SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA

KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2009/2010”.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka

diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini pembatasan masalahnya

sebagai berikut :

1. Penelitian terbatas pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2

Surakarta.

2. Lingkungan belajar siswa pada penelitian ini dibatasi pada lingkungan

sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan internal yang indikatornya

meliputi sarana dan fasilitas, lokasi sekolah, kondisi fisiologis, dan kondisi

psikologis.

Page 13: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

12

3. Kecerdasan spiritual dalam penelitian ini dibatasi pada sejauh mana siswa

menjalankan dan menerapkan nilai-nilai spiritual serta aktifitas dan

perilaku siswa yang didasari oleh ajaran agamanya, karena hal itu berkaitan

dengan kedisiplinan.

4. Prestasi belajar ekonomi dibatasi pada nilai rapor semester I.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan :

1. Adakah pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi

pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta?

2. Adakah pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar ekonomi

pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta?

3. Apakah lingkungan belajar dan kecerdasan spiritual siswa secara bersama-

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi

siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting

karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur keberhasilan dalam

penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

Page 14: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

13

1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2

Surakarta.

2. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar

pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2

Surakarta.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara lingkungan belajar dan

kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi

siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini

diantaranya adalah :

1. Manfaat Teoritis

Secara umum penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia

pendidikan dalam pengajaran ekonomi pada layanan peningkatan prestasi

belajar ekonomi pada siswa kelas 1 SLTA.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat secara praktis, yaitu :

a. Sebagai masukan orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk

menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif sehingga

meningkatkan prestasi belajar ekonomi.

Page 15: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

14

b. Sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya penerapan nilai-nilai

spiritual (agama) dalam diri siwa sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi

untuk penilaian berikutnya yang sejenis.

F. Sistematika Laporan

Secara garis besar penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab,

yaitu :

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika laporan.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan dalam

penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi konsep, definisi

operasi, indikator, hubungan, hipotesis.

Bab III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, subjek dan objek

penelitian,populasi, sampel, sampling, data dan instrumen

pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik penyajian data,

teknik analisis data.

Page 16: SRI WAHYUNI A. 210 060 169 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU …eprints.ums.ac.id/7346/2/A210060169.pdf · keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa diantaranya adalah siswa sebagai

15

Bab IV ANALISIS DATA

Bab ini berisi hasil analisis data yang meliputi : pengujian kualitas data

dan hasil analisis data.

Bab V PENUTUP

Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian,

keterbatasan penelitian dan saran dari peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN