sporozoa

Upload: abdul-rakan

Post on 14-Jul-2015

481 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Disusun Oleh : Alvina Rachmawati (1004015015) Citra Martalova (1004015044) M. Fikri Abdushshofi (1004015169) M. Iswanto (1004015305) Ratih Damayanti (1004015215) FMIPA Farmasi UHAMKA 3D 2011Bahasa Yunani :Spore (biji) Zoa (hewan)Hewan ini tidak memiliki alat gerak. Merupakan golongan protista yang menyerupai jamur, karena sporotozoa dapat membentuk spora yang dapat menginfeksi inangnya dan tidak memiliki alat khusus, sehingga geraknya mengubah ² ubah kedudukan tubuh, sporozoa hidup sebaga

TRANSCRIPT

Disusun Oleh : Alvina Rachmawati (1004015015) Citra Martalova (1004015044) M. Fikri Abdushshofi (1004015169) M. Iswanto (1004015305) Ratih Damayanti (1004015215) FMIPA Farmasi UHAMKA 3D 2011

Bahasa Yunani :

Spore (biji) Zoa (hewan)

Hewan ini tidak memiliki alat gerak. Merupakan golongan protista yang menyerupai jamur, karena sporotozoa dapat membentuk spora yang dapat menginfeksi inangnya dan tidak memiliki alat khusus, sehingga geraknya mengubah ubah kedudukan tubuh, sporozoa hidup sebagai parasit. Respirasi dan eksresi terjadi secara difusi.

Ciri - Ciri : 1. protista uniseluler 2. tidak memiliki alat gerak 3. hidup parasite pada hewan dan manusia Struktur tubuh : a. Tubuhnya berbentuk bulat panjang, b. Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm. c. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.

Perkembangbiakan/siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium: A. Schizogonia B. Sporogoni C. Gamogoni : terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang. : pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif : tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantaraatau nyamuk.

Reproduksi 1. Reproduksi secara aseksual dengan spizogoni, yaitu pembelahan diri yang berlangsung di dalam tubuh inang tetap, dan sporogoni yaitu pembentukan spora yang terjadi pada inang sementara (hospes intermediet). 2. Produksi secara seksual melalui persatuan gamet (mikro gamet = gamet jantan dan makro gamet = gamet betina) yang berlangsung did dalam tubuh nyamuk. (Pergiliran seksual dan aseksualnya kompleks, dgn beberapa perubahan bentuk serta butuh dua atau lebih inang).

Plasmodium & Toxoplasma gondii

1. Plasmodium, menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Siklus hidup Plasmodium dibagi menjadi dua, yaitu fase aseksual di dalam tubuh manusia dan fase seksual di dalam usus nyamuk Anopheles betina. Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia, Plasmodium menyerang sel darah merah dan sel hati. 2. Toxoplasma gondii, menyebabkan penyakit toksoplasmosis. Organisme ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat membunuh embrio/keguguran dan mengakibatkan bayi lahir cacat.

Contoh-contoh Plasmodium penyebab penyakit antara lain : 1. Plasmadium vivax penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masasporulasi) selang waktu 48 jam. 2. Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam(masa sporulasi) selang waktu 72 jam. 3. Plasmodium falcifarum penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur. 4. Plasmadium ovale disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.

Siklus hidup Plasmodium mengalami metagenesis terjadi di dalam tubuh manusia (reproduksi vegetatif > skizogoni) dan didalam tubuh nyamuk Anopheles sp. (reproduksi generatif > sporogoni).Sporozoit Masuk Tubuh Di Dalam Hati (Ekstra Eritrositer) Tropozoid Merozoit (memakan eritrosit => Eritrositer) Eritrosit Pecah (peristiwanya => Sporulasi) Gametosit Terhisap Nyamuk Zygot Ookinet Oosis Sporozeit.

1. Memotong siklus hidup Plasmodium a. mencegah genangan air b. menutup tempat penampungan air 2. Menghindari gigitan Anopheles sp. 3. Mengendalikan populasi nyamuk Anopheles dengan insektisida dan larvasida 4. Pengobatan penderita secara teratur dengan antimalaria ; kina, chloroquin, fansidar, dll.