spgdt

Upload: hermansyah1968

Post on 17-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

education

TRANSCRIPT

  • Sistem Penanganan Gawat Darurat TerpaduJOKO SUTRISNO

  • SPGDT mempunyai beberapa komponen /FaseFase deteksiFase supresiFase Pra Rumah SakitFase RehabilitasiKomponen Penanggulangan BencanaKomponen evaluasi (Quality Control)Komponen Dana

  • Fase deteksiDimana sering terjadi KLLBuruknya kualitas HelmJarang orang memakai safety BeltDaerah bekerja pabrik yang berbahayaTempat mainan yg tidak memenuhi standarDll.

  • Fase supresiPerbaikan konstruksi jalanEnforcementPerbaikan kualitas helmPengetatan peraturan keselamatan kerjaPeningkatan patroli keamananMembuat Disaster Mapping

  • Fase pra Rumah SakitAkses dari masyarakat kedalam SPGDTKomunikasiOrang awamOrang awam khususAmbulan Gawat Darurat 118

  • Akses 110>>>>>>>>>>>Polisi113>>>>>>>>>>>>Rescue118>>>>>>>>>>>>>>AGD

  • Komunikasi sangat diperlukanPusat komunikasi (TLP.118) ke ambulanPusat komunikasi ke RS.Pusat Komunikasi ke Instansi terkait lain.Ambulan keambulanAmbulan Ke RS.

  • DASARPelayanan lebih baik bila tim medis bekerja bersama dalam struktur organisasi.Semua protokol harus berfungsi dan dalam tingkat pengertian yang sama dari setiap petugas.

    TRIASETrier (fr) : menyortir atau memilih.Dirancang untuk menempatkan pasien yang tepat diwaktu yang tepat dengan pemberi pelayanan yang tepat.

  • SISTEM TRIASENon Bencana : Memberikan pelayanan terbaik pada pasien secara individu.Bencana / Korban Berganda : Memberikan pelayanan paling efektif untuk sebanyak mungkin pasien

    OBJEKTIF PRIMER DI IRD1. Pengenalan tepat yang butuh pelayanan segera2. Menentukan area yang layak untuk tindakanMenjamin kelancaran pelayanan dan mencegah hambatan yang tidak perlu4. Menilai dan menilai ulang pasien baru / pasien yang menunggu5. Beri informasi /rujukan pada pasien / keluarga6. Redam kecemasan pasien / keluarga; humas.

  • ATURAN PRIMER PETUGAS1. Skrening pasien secara cepat.2. Penilaian terfokus.SASARAN PRIMER DAN SEKUNDER TRIASE1. Primer : Mengenal kondisi yang mengancam jiwa.2. Sekunder : Memberi prioritas pasien sesuai kegawatannya.

  • PRINSIP UMUM TRIASE1. Perkenalkan diri anda dan jelaskan apa yang akan anda lakukan.2. Pertahankan rasa percaya diri pasien.Coba untuk mengamati semua pasien yang datang, bahkan saat mewawancara pasien.Pertahankan arus informasi petugas triase dengan area tunggu & area tindakan. Komunikasi lancar sangat perlu. Bila ada waktu: penyuluhan.Pahami sistem IRD dan keterbatasan anda. Ingat objektif primer aturan triase. Gunakan sumber daya untuk mempertahankan standar pelayanan memadai.

  • PAHAMI JUGA :1. Struktur pembagian ruangan dengan perangkat yang sesuai.2. Pemeriksaan fisik singkat dan terfokus.WASPADA atas pasien dengan ancaman jiwa atau serius potensial terancam hidup atau anggota badannya harus didahulukan dalam penilaian hingga dapat segera ditindak.

  • TRIASE GAWAT DARURAT MASSAL

    TERMINOLOGI1. Gadar massal. Keadaan musibah dengan korban lebih dari 30 orang.2. Petunjuk gadar massal. Prosedur yang disusun untuk mengkoordinasikan pelayanan secara spontan untuk unit-unit kerja dan instansi / SMF terkait apabila timbul suatu situasi gadar massal.3. Care area. Daerah yang dipergunakan untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban musibah massal.4. Collection area. Daerah yang dipergunakan untuk mengumpulkan pertama-kali korban gadar.

  • . Crisis center / Emergency operation center. Tempat berkumpulnya seluruh pimpinan partisipan atau instansi/SMF yang terlibat dalam penanggulangan gadar massal, dan dari tempat tsb. dikeluarkan seluruh informasi serta keputusan penting selama kegiatan berlangsung.6. Drill. Latihan yang mempraktekkan perencanaan penanggulangan gadar massal, untuk menyempurnakan serta efektifitas perencanaan penanggulangan gadar massal.7. Emergency Operation Committee. Komite yang dibentuk dalam rangka mendukung, mengkoordinasi, dan memantau kegiatan operasional dalam penanggulangan gadar massal.8. Full Scale Emergency Exercise. Latihan penanggulangan gadar massal dengan mengerahkan dan memanfaatkan seluruh peralatan dan personal sebagaimana dipergunakan untuk penanggulangan gadar massal sesungguhnya.

  • Greeter & Meeters Room. Tempat yang diperuntukkan bagi berkumpunya para keluarga korban gadar massal.10. Grid Map. Peta lingkungan yang dilengkapi garis-garis petak yang mempunyai ukuran sebenarnya 1 m persegi, diberi nomor dan huruf sehingga memudahkan mencari suatu lokasi.11. Heli Pad. Tempat yang dipersiapkan untuk pendaratan helikopter.12. Holding area. Tempat sementara yang dipersiapkan bagi korban yang tidak luka.13. On Scene Commander. Pemimpin operasi penanggulangan gadar massal dilokasi musibah.14. Procedure. Tatacara yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan.15. Security Line. Garis pemisah berupa pita berwarna kuning sebagai batas area tertentu yang berada dalam pengawasan security.16. Rendezvous Point. Tempat yang sudah ditentukan dimana tenaga atau kendaraan bantuan yang akan terlibat dalam penanggulangan keadaan gadar massal, untuk pertama kali menerima pemberitahuan langsung bertemu satu dengan lainnya, kemudian menuju kelokasi.

  • KLASIFIKASI PENANGGULANGAN GADAR MASSAL A. PENANGGULANGAN GADAR MASSAL DIRUMAH-SAKIT : Petugas melayani korban di IGD. B. PENANGGULANGAN GADAR MASSAL DILOKASI MUSIBAH : Petugas melayani korban dilokasi musibah.

  • FUNGSI DAN TANGGUNG-JAWABPenanggulangan gadar massal dilaksanakan secara terpadu oleh unsur terkait, meliputi :A. KOMANDO PENGENDALIKepala IGD atau pejabat lain yang ditunjuk sebagai komando untuk penanggulangan gadar massal.Pimpinan Pemda setempat atau Satkorlak PB ditunjuk sebagai Komando penanggulangan gadar massal dilokasi musibah.

  • PENGELOMPOKAN TIMKelompok pengendali di Pusat Pengendali Krisis terdiri dari Ketua dan Anggota.2. Kelompok pendukung yang terdiri dari : a. Komunikasi (Orari, Rapi). b. Transportasi dan logistik (118). c. Fasilitas yang diperlukan (Dinkes).3. Kelompok Pelaksana terdiri dari : a. Operasi pertolongan. b. Pelayanan kesehatan. c. Pengamanan dan ketertiban.

  • Tidak ada standard nasional baku : 1. METTAG (Triage tagging system).2. Sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation).

  • TUGAS DAN TANGGUNG-JAWAB1. Kelompok Pengendalia. Ketua :Bertindak sebagai komando dan pengendali sesuai dengan kewenangannya. 2. Mengkoordinir kegiatan dipusat pengendali krisis. 3. Menentukan pemberlakuan dan pencabutan keadaan darurat. 4. Memberi keterangan pers. 5. Melaporkan keadaan darurat dan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada pimpinan.b. Anggota : 1. Melaksanakan kegiatan sesuai bidang tugasnya.Menginformasikan kepada Ketua tentang perkembangan situasi dilapangan. 3. Berkoordinasi dengan kelompok pendukung dan pelaksana.

  • Kelompok Pendukung Kegiatan kelompok pendukung ini dikoordinir oleh Pimpinan / Pejabat yang ditunjuk masing-masing unit fungsional. Tugas kelompok pendukung : a. Menyiapkan dukungan komunikasi. b. Menyiapkan Transportasi dan Logistik. c. Menyiapkan fasilitas yang diperlukan dalam operasional. d. Berkoordinasi dengan Kelompok Pengendali dan Pelaksana.

  • Kelompok Pelaksanaa. Pelayanan medis 1. Di IGD. a). IGD dan dokter IGD sebagai koordinator. b). SMF dan unsur medis lainnya sebagai pelaksana.2. Didaerah bencana. a). Dinas Kesehatan setempat atau Pejabat yang ditunjuk sebagai koordinator Tim Medis. b). Tim IGD dan unsur medis lainnya bertanggung-jawab terhadap pelaksanaan pelayanan medis. 3. Melaporkan hasil identifikasi korban baik kejadian di IGD maupun didaerah bencana ke Pusat Pengendali Krisis (EOC).

  • Pengamanan dan Ketertiban1. Di IGD a). Ka Satpam sebagai koordinator semua semua unsur pengamanan. b). Satpam bertanggung-jawab atas : - Kelancaran lalu-lintas ke dan dari lokasi musibah. - Ketertiban penempatan korban yang selamat. - Ketertiban orang-orang yang tidak berkepentingan. - Keamanan barang-barang korban.2. Dilokasi bencana : Diatur oleh kapolda.

  • TRIASE MUSIBAH MASSAL

    MUSIBAH MASSALBahaya dan kesulitan masing-masing. Petunjuk umum mengelola musibah massal. Mungkin diperlukan modifikasi.Ulah manusia atau alam. Setiap keadaan dimana jumlah pasien sakit atau cedera melebihi kemampuan Sistem Gawat darurat lokal, regional atau nasional dalam memberikan perawatan adekuat secara cepat dalam meminimalkan cedera atau kematian.

  • Sistim METTAG. Pendekatan untuk memprioritisasikan tindakan : Prioritas Nol (Hitam) : Mati atau jelas cedera fatal.Tidak mungkin diresusitasi.Prioritas Pertama (Merah) : Cedera berat yang perlukan tindakan dan transport segera.1. gagal nafas, 2. cedera torako-abdominal, 3. cedera kepala / maksilo-fasial berat,4. shok atau perdarahan berat, 5. luka bakar berat.Prioritas Kedua (Kuning) :

  • KEBERHASILAN PENGELOLAAN MEMERLUKAN : Perencanaan sistem pelayanan gawat darurat lokal, regional dan nasional,Pemadam kebakaran, Petugas hukum,Pertahanan sipil.Kesiapan rumah sakit,Kesiapan pelayanan spesialistik.

  • Proses diatur Sistem Komando Bencana.Kendali ditangan Satkorlak.Bisa juga pada penegak hukum : kasus kriminal atau penyanderaan. Kelompok lain membantu. Jaringan komunikasi antar instansi. Tingkat respons atas musibah massal dapat ditentukan : tentukan petugas dan sarana apa yang diperlukan ditempat kejadian.

  • Respons Tingkat I :Musibah massal terbatas : dapat dikelola petugas Sistim Gawat darurat dan penyelamat lokal tanpa perlu bantuan dari luar organisasi.Respons Tingkat II : Musibah massal melebihi/sangat membebani petugas Sistim Gawat darurat dan penyelamat lokal : Membutuhkan pendukung sejenis serta koordinasi antar instansi. Khas dengan banyaknya jumlah korban.Respons Tingkat III :Musibah massal melebihi kemampuan sumber Sistim Gawat darurat dan penyelamat baik lokal atau regional. Banyak pasien tersebar pada banyak lokasi sering terjadi. Diperlukan koordinasi luas antar instansi.

  • TRIASE.Proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau penyakit : menentukan jenis perawatan gawat darurat serta transportasi. Proses yang berkesinambungan sepanjang pengelolaan.Triase inisial dilakukan petugas pertama yang tiba. Nilai ulang terus menerus karena status dapat berubah.

  • Tidak ada standard nasional baku : 1. METTAG (Triage tagging system).2. Sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation).

  • Sistim METTAG. Pendekatan untuk memprioritisasikan tindakan : Prioritas Nol (Hitam) : Mati atau jelas cedera fatal.Tidak mungkin diresusitasi.

  • Prioritas Pertama (Merah) : Cedera berat yang perlukan tindakan dan transport segera.1. gagal nafas, 2. cedera torako-abdominal, 3. cedera kepala / maksilo-fasial berat,4. shok atau perdarahan berat, 5. luka bakar berat.

  • Prioritas Kedua (Kuning) : Cedera yang dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat : 1. cedera abdomen tanpa shok, 2. cedera dada tanpa gangguan respirasi,3. fraktura mayor tanpa shok, 4. cedera kepala / tulang belakang leher, 5. luka bakar ringan.

  • Prioritas Ketiga (Hijau) : Cedera minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera :1. cedera jaringan lunak, 2. fraktura dan dislokasi ekstremitas,3. cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas,4. gawat darurat psikologis.

  • Penuntun Lapangan START : penilaian pasien 60 detik, mengamati : 1. ventilasi, 2. perfusi, 3. status mental, untuk memastikan kelompok korban : a. perlu transport segera / tidak, b. tidak mungkin diselamatkan, c. mati.

  • Penuntun Lapangan START :Memungkinkan penolong secara cepat mengidentifikasikan korban yang dengan risiko besar akan kematian segera atau apakah tidak memerlukan transport segera.

  • Sistim METTAG atau pengkodean dengan warna system tagging yang sejenis, bisa digunakan sebagai bagian dari Penuntun Lapangan START.

  • PENILAIAN DITEMPAT DAN PRIORITAS TRIASE :1. Pertahankan keberadaan darah universal dan cairan.2. Tim respons pertama harus menilai lingkungan atas kemungkinan bahaya, keamanan dan jumlah korban untuk menentukan tingkat respons yang memadai.3. Beritahukan koordinator untuk mengumumkan musibah massal dan kebutuhan akan dukungan antar instansi sesuai yang ditentukan oleh beratnya kejadian.4. Kenali dan tunjuk pada posisi berikut bila petugas yang mampu tersedia :

  • Petugas Komando Musibah b. Petugas Komunikasi. c. Petugas Ekstrikasi / Bahaya d. Petugas Triase Primer e. Petugas Triase Sekunder. f. Petugas Perawatan. g. Petugas Angkut atau Transportasi.

  • Kenali dan tunjuk area sektor musibah massal : a. Sektor Komando/Komunikasi. b. Sektor Pendukung (Kebutuhan dan Tenaga). c. Sektor Musibah. d. Sektor Ekstrikasi. e. Sektor Triase f. Sektor Tindakan Primer g. Sektor Tindakan Sekunder h. Sektor Transportasi6. Rencana Pasca Kejadian Musibah massal : a. Kritik Pasca Musibah. b. CISD (Critical Insident Stress Debriefing).