spesisasi ppt tugas
DESCRIPTION
spesiasi dalam lautanTRANSCRIPT
DITTA ANDYARINI HARTOKO (P1100212014)
TUTI SUPRIANTI (P1100212007)
RAHMAYANTI (P1100212004)
SPESISASI
PENDAHULUAN
Berbagai limbah berbahaya dihasilkan dalam kegiatan manusia, dengan kadar yang beragam masuk ke perairan dan menimbulkan masalah penanganannya
Bentuk limbah padat menimbulkan pengaruh relatif lokal, tetapi apabila bentuk limbah cair atau yang dapat menguap pengaruhnya lebih luas, dan kontaminasinya lebih sukar dicegah
Pergerakan logam serta ketersediaannya (bioavailability) di lingkungan perairan sangat dipengaruhi oleh bentuk dan tipe perikatan logam tersebut.
Logam di sedimen bisa berada dalam berbagai bentuk dan perikatan, antara lain, sebagai ion bebas dan berikatan dengan karbonat, logam bentuk ini disebut sebagai logam yang sangat labil sehingga mudah lepas ke perairan serta mudah diserap oleh organisme (bioavailable)
Logam juga bisa berikatan dengan oksida Fe/Mn dan disebut sebagai bentuk yang tereduksi (reducible)
Perikatan dengan bahan organik serta sulfida juga bisa menghasilkan logam dalam bentuk yang mudah teroksidasi (oxidizable)
Logam dalam bentuk perikatan yang kuat dengan struktur kristal mineral di sedimen disebut bentuk residual.
SPESIASI
Keterikatan senyawa logam dengan komponen geokimia sedimen
Spesiasi suatu senyawa kimia dapat didefenisikan sebagai suatu proses identifikasi dan kuantifikasi berbagai spesies, bentuk dan fase yang terdapat pada suatu media.
SPESIASI TEMBAGA
SPESIASI BESI
SPESIASI KARBON
Fase gas CO2 terlarut dalam air laut dan terhidrasi dari asam karbonat (H2CO3) yang terdisosiasi menjadi bikarbonat (HCO3
-), karbonat (CO3
2-) dan foton (H+).
Jumlah total spesiasi karbon anorganik disebut karbon anorganik terlarut (DIC: Dissolved Inorganic Carbon). Proporsi dari spesiasi karbon ini berbeda sebagai fungsi dari pH. Pada pH air laut normal (pH 8.2) rasio HCO3
- : CO32- : CO2 adalah 90 : 9 : 1.
SPESIASI MERKURI
Pada pH rendah HgCl2 dan CH3Hg2+, sedangkan pada pH tinggi alkalis merkuri dominan dalam bentuk Hg° dan (CH3)2Hg
Pada air yang bersifat oksidatif merkuri dominan dalam bentuk HgCl42- dan HgOH+, sedangkan dalam kondisi redukstif dominan dalam bentuk CH3HgS- dan HgS2-
Disisi lain dalam kondisi yang bervariasi merkuri sering terdapat dalam bentuk CH3HgCl dan CH3Hg2+
SPESIASI PHOSFAT
SPESIASI KROMIUM
Bentuk kimia Cr, kondisi mobilitas dan bioavailabilitasnya, mengakibatkan Cr (III) relatif inert dan mudah teradsorpsi pada fase padat menunjukkan bahwa Cr (III) dapat membentuk kompleks dengan ligan organik, larut dan kemudian bisa ada di perairan alami
Cr (VI) dapat hadir dalam bentuk mineral padat, berasosiasi dengan kation yang berbeda. Ini merupakan senyawa yang berbeda ditandai dengan berbagai kelarutan, dengan timbal, kalsium, dan barium kromat menjadi yang paling larut sedangkan dikromat pada umumnya, sangat larut
Pendekatan Metodologis untuk Analisis Spesiasi
Komposisi isotopTimbal diambil sebagai contoh yang memiliki
empat isotop stabil. Sampel diuraikan asam, dan Pb dipekatkan dengan ekstraksi dithizone untuk analisis spektrometer massa ionisasi termal (TIMS)
Keadaan OksidasiCr(VI) dapat selektif ditentukan secara
spektrofotometri setelah pembentukan kompleks dengan 1,5-diphenylcarbazide
Pendekatan Metodologis untuk Analisis Spesiasi
Senyawa Anorganik dan KompleksPengukuran pH telah menunjukkan
pembentukan AlOH2+, dan persaingan oleh OH- dengan ligan organik berwarna telah lebih jauh menghasilkan konstanta stabilitas untuk Al (OH)2
+ dan Al(OH)3. Dalam larutan basa, kelarutan penelitian gibsit (Al(OH)3) telah memberikan konstanta kestabilan untuk Al(OH)4¯.
Kandungan Chromium pada Perairan, Sedimen dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Wilayah Pantai Sekitar Muara Sungai Sayung Desa Morosari Kabupaten Demak, Jawa Tengah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Chromium pada perairan , sedimen dan Kerang darah (Anadara granosa) di sekitar muara sungai Sayung, Desa Morosari, Kabupaten Demak. Pengambilan sampel menggunakan metoda acak sistematik. Analisa kandungan Chromium dilakukan berdasarkan kriteria kualitas air dari Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan sesuai keputusan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan Indek. Faktor Konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Chromium pada perairan tidak terdeteksi. Sedangkan kandungan Chromium pada sedimen dan Kerang darah (Anadara granosa) ditemukan 0,1278-0,1617ppm berarti telah melebihi batas ambang yang ditentukan (0,0500 ppm). Sifat akumulatif Chromium pada Kerang darah di daerah penelitian termasuk dalam kategori sifat akumulatif tinggi.
Penentuan Kandungan Logam Hg dan As pada Ikan dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron
Sampel ikan yang diperoleh dari Perairan Gresik diaktivasi menggunakan neutron sehingga menjadi isotop yang memancarkan sinar γ. Selanjutnya keberadaan isotop tersebut diidentifikasi menggunakan spektrometer gamma yang telah dikalibrasi dengan isotop multi energi. Konsentrasi Hg pada bagian daging dan jeroan ikan masing-masing adalah 0,0578–0,6449 mg/kg bobot kering dan 0,0354–0,3270 mg/kg bobot kering. Pada ikan sembilang, kandungan Hg melebihi ambang batas yang diperbolehkan. Konsentrasi As pada bagian daging dan jeroan ikan masing-masing adalah 1,3116–11,4314 mg/kg bobot kering dan 1,8867–14,8266 mg/kg bobot kering.Kandungan As pada beberapa jenis ikan lebih tinggi dari ambang batas, kecuali pada ikan bulu ayam dan gulamah.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH