spesifikasi teknis kumuh solok

Upload: martua-parlaungan-daulay

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    1/12

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Satker : Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera BaratPPK : Pengembangan Kawasan Permukiman 1Pekerjaan : Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kota Solok Lokasi : Kawasan Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kecamatan Tanjung

    Harapan, Kota Solok Tahun Anggaran : 2016

    . .PERSYARATAN BAHAN

    1. Semen Semen yang digunakan adalah semen portland.

    2. Air 1. Air yang digunakan dalam pencampuran, perawatanatau penggunaan tertentu lainnya harus bersih danbebas dari bahan-bahan yang merugikan seperti

    minyak, garam, asam, alkali, gula atau bahan-bahanorganik.

    2. Tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa dansumber air yang berlumpur. Air yang digunakan harusbersih dari kotoran yang bisa menurunkan kualitasadukan dan jika memungkinkan dipakai air yangmemenuhi syarat untuk air minum.

    3. Air yang diketahui dapat diminum dapat dipakai tanpapengujian.

    3. Pasir Beton/Pasang 1. Butiran-butiran pasir beton/pasang harus tajam dankeras, tidak dapat dihancurkan dengan jari.

    2. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%.3. Butiran-butirannya harus dapat melalui ayakan

    berlubang 3 mm persegi.4. Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai pasir

    beton/pasang.

    4. Agregat Kasar1. Coarse agregate harus didapat dari quary yang telah

    disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa, batu gunung(quareed stone) atau campuran dari semuanya itu.

    2. Coarse agregate harus bersih bebas dari partikel lunak,

    satuan tebal yang memanjang, alkali organik danbahan lain yang akan mengakibatkan rendahnya mutuagregat sebagai bahan campuran beton.

    3. Coarse agregate harus gradasi yang baik denganukuran butir antara 5 mm–70 mm atau dengan ukuran

     yang dibatasi untuk pekerjaan-pekerjaan khususseperti dengan yang ditentukan.

    4. Coarse agregate diharuskan dengan spesifikasi yangada dan bila dites oleh Pengguna Barang/Jasa karenatidak memenuhi syarat teknis, Penyedia Barang/Jasaharus menyaring (ayak) kembali atau memproses

    material-material tersebut dengan biaya sendiri,meningkatkan mutu produksi agregate sehingga

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    2/12

    memenuhi syarat seperti yang disetujui oleh PenggunaBarang/Jasa.

    5. Bahan Tambahan Penggunaan Plastisator , bahan-bahan tambahan untuk mengurangi air atau bahan tambahan lainnya untuk 

    campuran beton tidak akan diijinkan kecuali dengan izintertulis dari Direksi.

    6. Bahan Bekisting Persyaratan Bekisting1. Bekisting yang digunakan harus sesuai klas kuat kayu

     yang ditetapkan.2. Bekisting harus bebas dari kotoran seperti serbuk 

     gergaji, potongan-potongan kayu, paku dan lain-lain.

    7. Membran Kedap Air Membran kedap air berupa lembaran plastik cor dengantebal maksimum 0,08 mm yang berguna agar air semendari plat beton yang dicor tidak meresap ke dalam lapisan

    di bawahnya, dan juga untuk mencegah adanya ikatanantara plat beton dengan lapis pondasi bawah yang akanmengakibatkan terjadinya retak-retak pada plat betonsetelah terjadinya penyusutan pada waktu pengerasanbeton.

    8. Bahan Pengisi Deletasi Bahan  joint sealant  harus bersifat plastis, senyawa aspalbitumen, atau bahan serupa yang disetujui oleh Direksi.

    9. Peralatan Peralatan dan mesin-mesin yang digunakan dalampelaksanaan pekerjaan pada Spesifikasi ini harus disetujuioleh Konsultan Supervisi dan dirawat agar supaya selaludalam keadaan yang memuaskan.

    10. Perkakas Khusus Perkakas-perkakas lain yang termasuk dalam daftarberikut ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup danditambah dengan perkakas lain yang ditunjuk olehKonsultan Supervisi.1. Mistar panjang 3,00 Meter untuk pengecek kerataan

    permukaan pengecoran beton.2. Cetakan kubus beton dan cetakan untuk uji slum

    (kerucut Abram).3. Pencetak/roller grooving.

    4. Peralatan kecil lainnya.

    URAIAN PEKERJAAN

    1. Pengukuran Ulang 1. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia didampingiDireksi, Tim Teknis dan Tim Pendukung harusmelakukan pengukuran ulang rencana pekerjaan yangakan dilaksanakan. Pengukuran ini harus dilakukandengan teliti, sesuai dengan ukuran-ukuran yangtercantum dalam gambar.

    2. Posisi patokan stasioner 0+000 disesuaikan denganGambar atau ditetapkan oleh Direksi.

    3. Semua hasil pengukuran dituangkan dalam shop drawing , dan dibuatkan daftar mutual chek  nol yang

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    3/12

    dilengkapi dengan foto dokumentasinya.

    2. Mobilisasi 1. Penyewaan sebidang lahan untuk  base camp , termasuk penyediaan dan pemeliharaan base camp .

    2. Mobilisasi semua personil Penyedia sesuai denganStruktur Organisasi Pelaksana termasuk para pekerja

     yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaianpekerjaan.

    3. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengandaftar peralatan yang tercantum dalam penawaran, darilokasi asal ke tempat-tempat pekerjaan dan kembali ketempat asal.

    4. Mobilisasi fasilitas laboratorium dalam hal pengendalianmutu.

    5. Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat-alatberat.

    6. Kegiatan demobilisasi pembongkaran tempat kerja dan

    pengembalian kondisi tempat kerja seperti semula.

    3. Pengendalian Lalu Lintasdan RambuPemberitahuanPeringatan

    1. Dalam keadaan apapun, Penyedia harus bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada lalu lintas yangmelintasi lokasi pekerjaan selama pekerjaan konstruksiberlangsung, dan terutama lalu lintas yang melintasilapis perkerasan beton semen yang baru saja dihamparsampai beton berumur 14 hari. Penyedia harusmelarang lalu lintas ini dengan menyediakan jalan alih(detour) atau dengan pelaksanaan setengah lebar jalan.

    2. Penutupan lalu-lintas umum harus dilengkapi denganpemasangan rintangan dan rambu-rambu peringatan/

    pemberitahuan sampai beton memperoleh kekuatancukup. Setiap perkerasan yang rusak akibat lalu-lintas/peralatan sebelum penerimaan hasil pekerjaan,harus diperbaiki atau diganti.

    4. Penyiapan Badan Jalan 1. Pekerjaan dilaksanakan secara mekanis hanya padatanah galian dan/atau badan jalan belum terbentuk,berupa pembentukan kemiringan/punggung sapi padaeksisting tanah dengan menggunakan Motor Grader.

    2. Pemadatan tanah eksisting dengan menggunakan MesinPemadat hingga tanah eksisting menjadi padat.

    3. Tidak ada penambahan material untuk item pekerjaan

    penyiapan badan jalan ini.

    5. Mengurug Sirtu , danDipadatkan.

    1. Pengurugan didahului dengan pekerjaan penggaruandan perataan material permukaan eksisting, termasuk pengupasan dan pembuangan rumput. Perataandilakukan pada kemiringan sesuai desain denganmetoda cut and fill  yaitu dengan melakukan pengupasanpada bagian badan jalan yang lebih tinggi denganmenggunakan Motor Grader, kemudian materialkupasan tersebut dimobilasasi ke bagian yang lebihrendah untuk dijadikan material penimbunan pada

    bagian yang lebih rendah tersebut.2. Penghamparan timbunan dapat dilaksanakan setelahpermukaan eksisting digaru dan membentuk 

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    4/12

    kemiringan/ punggung sapi yang teratur, sehinggadimungkinkan untuk menerima timbunan denganketebalan seragam.

    3. Kemudian material timbunan dihampar denganketebalan sesuai desain dengan memperhatikan angkaindeks kepadatan, selanjutnya dilakukan pemadatantimbunan dengan menggunakan Mesin Pemadat.

    4. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air daribahan berada dalam rentang 1,5% di bawah kadar airoptimum sampai 1,5% di atas kadar air optimum.

    5. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepidan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan,dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian yangrendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yanglebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkansampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis

    tersebut terpadatkan secara merata dan dibentuk sedemikian rupa menghasilkan kemiringan/punggungsapi badan jalan. Bahan sepanjang kerb, tembok, dantempat-tempat yang tak terjangkau mesin gilas harusdipadatkan dengan alat pemadat lainnya yang disetujui.

    6. Pada ruas jalan yang tidak dapat dimasuki peralatanberat, dapat diganti dengan metoda pengerjaanpemadatan lainnya, dan hal ini harus diperhitungkanpada biaya pekerjaan.

    6. Memasang/Membongkar Bekisting

    Pemasangan Bekisting1. Permukaan dibawah bekisting harus dipadatkan dan

    dibentuk sesuai dengan alinyemen dan ketinggian jalan yang bersangkutan sehingga bekisting yang dipasangdapat disangga secara seragam bagian panjangnya padaelevasi yang benar.

    2. Bekisting multipleks dengan lebar hasil pemotongankurang dari 12,00 cm, tidak dapat digunakan.

    3. Tiang Pancang dan penyangga bekisting terbuat darikayu Klas III dengan jarak maksimum 60 cm.

    4. Bila terdapat bahan bekisting yang rusak dalampenggunaan kembali, maka tidak dapat digunakan.

    Pembongkaran Bekisting

    1. Bekisting tidak boleh dibongkar sampai beton yang barudicor telah mengeras dalam waktu sekurang-kurangnya12 jam setelah penghamparan beton, dengan catatanharus segera diikuti dengan tindakan perlindunganterhadap beton dari segala kemungkinan

     gangguan/pembebanan yang tidak diharapkan.2. Bekisting harus dibongkar dengan hati-hati untuk 

    menghindarkan kerusakan pada perkerasan jalan.3. Setelah bekisting dibongkar, permukaan beton yang

    terbuka harus segera dirawat.

    7. Memasang MembranKedap Air 1. Membran kedap air digelar di atas permukaan lapispondasi bawah yang telah siap. Lembar-lembar yangberdampingan dipasang dengan lebar tumpang-tindih

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    5/12

    20 cm pada arah lebar dan memanjang.2. Pemasangan lembar kedap air harus dilakukan secara

    hati-hati untuk mencegah sobeknya lembaran.3. Setiap membran yang digelar sebelum memperoleh

    persetujuan Konsultan Supervisi, harus disingkirkanuntuk memungkinkan pengecekan dan pemeriksaankesiapan badan jalan.

    4. Air tidak boleh tergenang di atas membran, danmembran harus kedap air sepenuhnya sewaktu betondihampar.

    8. Pembuatan Beton Mutu BetonMutu beton yang dipersyaratkan adalah Beton Mutu K-225readi mix.

    Pengajuan Kesiapan KerjaRencana pelaksanaan pencampuran atau pengecoran beton

    telah diketahui Konsultan Supervisi minimal 24 jam sebelumpelaksanaan, termasuk metode pengecoran, kapasitasperalatan, personil dan jadwal pelaksanaannya.

    Penakaran AgregatSeluruh komponen beton harus ditakar menurutberat/volumenya. Bila digunakan semen kemasan dalamzak, maka kuantitas penakaran harus setara dengan satusatuan atau pembulatan dari jumlah zak semen. Agregatharus diukur secara terpisah. Agregat yang digunakanuntuk pembuatan beton adalah minimal batu pecah 1-2mm, dengan tidak menggunakan material yang tidak lolos

    ayakan 25,00 mm atau 1” ASTM.

    Pencampuran1. Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan

    secara mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujuisehingga dapat menjamin campuran yang merata dariseluruh bahan.

    2. Pencampur harus dilengkapi dengan alat ukur yangakurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air

     yang digunakan dalam setiap penakaran. Pertama-tamaalat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen

     yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur

    dijalankan sebelum air ditambahkan.3. Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai

    dimasukkan ke dalam campuran bahan kering. Seluruhair yang diperlukan harus dimasukkan sebelum waktupencampuran berlangsung seperempat bagian. Waktupencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m3 ataukurang haruslah 1,5 menit.

    Beton Ready Mix1. Penyedia dibolehkan menggunakan beton Ready Mix

    dengan mengajukan permohonan pada saat PCM.

    2. Dalam penggunaan Ready Mix ini, seluruhkemungkinan gagal mutu dan gagal konstruksisepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia, tidak 

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    6/12

    dapat dibebankan kepada supplier. Ready Mix yangtidak lolos uji slum, tidak diperbolehkan untuk dihampar.

    3. Penyedia harus menyerahkan salinan Bukti PemesananReady Mix dan Dokumen Hasil Uji Kuat Tekan terhadapBeton Ready Mix yang dipergunakan kepada KonsultanSupervisi, untuk selanjutnya diserahkan kepada PPK.

    9. Pengecoran Beton Percobaan Penghamparan1. Penyedia dapat diminta untuk menunjukkan metode

    pelaksanaan pekerjaan dengan cara menghamparkanlapisan percobaan sepanjang tidak kurang dari 9,00meter.

    2. Percobaan ini harus menunjukkan seluruh aspek pekerjaan yang digunakan dalam pekerjaan.

    3. Penghamparan perkerasan beton tidak boleh dilanjutkansebagai pekerjaan permanen sebelum ada persetujuan

    terhadap hasil percobaan.

    Penghamparan

    1. Sebelum pengecoran Penyedia harus menyampaikanmetoda kerja untuk menjamin kerataan dan levelpermukaan “rigid pavement”.

    2. Badan jalan harus diperiksa kesesuaiannya pada bentuk kemiringan punggung sapi dengan bantuan mistarperata. Bahan timbunan harus disisihkan/dibuang atauditambah sebagaimana diperlukan. Badan jalan tersebutkemudian dipadatkan secara seksama dan diperiksa

    kembali dengan mistar tersebut. Beton tidak bolehdihampar pada bagian badan jalan yang belumdiperiksa dan disetujui secara tertulis oleh KonsultanSupervisi. Jika badan jalan terganggu setelah izinpengecoran diterbitkan, maka badan jalan tersebutharus dibentuk kembali dan dipadatkan tanpapembayaran tambahan untuk operasi ini. Membrankedap air harus ditempatkan setelah badan jalan yangbersangkutan telah diperiksa dan disetujui olehKonsultan Supervisi.

    3. Walaupun persetujuan untuk memulai pengecoran

    sudah diterbitkan, pengecoran tidak boleh dilaksanakanapabila Konsultan Supervisi/Pengawas Pekerjaan tidak hadir utk menyaksikan pengecoran.

    4. Sebelum pengecoran dimulai, seluruh bekisting danbenda lain yang harus ada pada beton harus sudahterpasang rapi dan kuat sehingga tidak bergeser padasaat pengecoran.

    5. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan denganketinggian lebih dari 150 cm.

    6. Ketebalan beton cor harus disesuaikan dengan Shop Drawing . Hal ini dilaksanakan dengan kontrol

    pembatasan panjang pengecoran terhadap perhitunganvolume beton yang akan dihampar.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    7/12

    7. Kemiringan melintang mengikuti kemiringan timbunan.

    8. Bidang-bidang beton lama yang akan disambungdengan beton yang akan dicor, harus terlebih dahuludibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan rapuhdan telah disiram dengan air hingga jenuh kemudian

    disiram lagi dengan air semen.9. Air tidak boleh dialirkan di atas permukaan pekerjaan

    beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.

    Pengujian Untuk Sifat Kemudahan PengerjaanSatu atau lebih pengujian ‘Slump ’ sebagaimanadiperintahkan oleh Konsultan Supervisi, harus dilaksanakanuntuk setiap 5 - 10 M3 beton yang dihasilkan, danpengujian tersebut tidak akan dianggap telah dilaksanakankecuali telah disaksikan oleh inspektor atau wakil-wakilnya.

    Pemadatan Dengan Concrete VibratorPenghamparan beton harus dilengkapi dengan alatpenggetar. Penggetar dioperasikan di dalam beton untuk mengeluarkan udara sewaktu penghamparan dilakukan.Mesin penggetar yang dioperasikan manual tidak bolehberada di satu titik yang digetarkan lebih dari 5 detik,dengan jarak titik satu dengan titik lainnya antara 25 – 30cm.

    Penghentian dan Penyambungan Pengecoran1. Kejadian penghentian pekerjaan pengecoran antara lain

    terjadi akibat memasuki waktu istirahat/waktu habis

     jam kerja, gangguan cuaca, terputusnya suplaibeton/material campuran beton, dan sebagainya.2. Jika pekerjaan pengecoran dihentikan, maka ujung

    penghentian pengecoran harus ditutup/dibatasi denganmultipleks/kayu yang diposisikan tegak lurus 90 derajatdiatas membran kedap air, dan sisi lain dari pembatastersebut tidak diperbolehkan terisi campuran semen.

    3. Dalam hal penggunaan beton Ready Mix,penghamparan beton dari suatu molen truk denganmolen truk berikutnya, harus ditutup/dibatasi denganmultipleks/kayu pembatas.

    4. Untuk penyambungan pengecoran, multipleks/kayu

    pembatas dibuka secara perlahan, dan pengecorandilanjutkan secara langsung menempel pada sisi beton

     yang telah terpasang.5. Semua titik penghentian dan penyambungan

    pengecoran harus diberi tanda penomoran STA denganmetoda yang disetujui Konsultan Supervisi, sehinggadengan jelas dapat diidentifikasi posisi penghamparan

     yang diwakili oleh masing-masing kubus beton yangakan diuji laboratorium.

    Memperbaiki PermukaanSementara beton masih lembek, bagian-bagian yang

    melesak harus segera diisi dengan beton baru, dan difinishing lagi. Permukaan yang bersangkutan selanjutnya

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    8/12

    harus diuji untuk diperiksa kebenarannya (trueness ),dengan menggunakan mal straight-edge berukuran 3 meter

     yang disetujui dan diletakkan diatas permukaan yangbersangkutan pada posisi yang berurutan dan salingmeliputi (overlap ) 1,5 meter melintasi seluruh permukaan.

    10. Perawatan Beton 1. Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi daripengeringan dini. Beton harus dijaga agar kehilangankadar air dapat terjadi seminimal mungkin untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya padapengerasan beton.

    2. Untuk melindungi beton yang belum cukup kerasterhadap pengaruh hujan, maka setiap saat harustersedia bahan untuk pelindung, seperti terpal, tenda,atau lembar plastik. Apabila diperkirakan akan turunhujan maka petugas harus mengambil tindakan yangperlu guna perlindungan menyeluruh kepada beton

     yang belum keras.3. Perkerasan yang sudah selesai dan perlengkapannyaharus dilindungi dari lalu-lintas umum dan lalu-lintaspelaksanaan. Perlindungan ini termasuk penyediaanpetugas untuk mengatur lalu-lintas, memasang danmemelihara rambu peringatan, lampu-lampu,rintangan, dan jembatan penyeberangan. Setiapkerusakan yang terjadi pada perkerasan sebelum dibukauntuk lalu-lintas umum harus diperbaiki atau diganti.

    11. Pengujian Kubus Beton Pengujian Kuat Tekan1. Penyedia harus menyediakan ”minimal” 2 kubus beton

    dan 1 (Satu) pengujian kuat tekan untuk setiap 10 m3beton yang dicor. Salah satu kubus tersebut diambiluntuk pengujian kuat tekan pada umur 3 atau 7 hari.

    2. Pada setiap kubus beton, personil konsultan supervisiditugaskan untuk mercantumkan identitas pekerjaan,tanggal pembuatan dan angka stasioner penunjuk posisipenghamparan di lapangan, hingga dengan jelas dapatdiidentifikasi posisi cor yang diwakili oleh masing-masing kubus beton tersebut di lapangan.

    3. Apabila dalam pengujian kubus beton pertama umur 3atau 7 hari telah memenuhi kuat tekan yangdisyaratkan, maka kubus beton kedua dapat diserahkan

    kepada pemberi tugas melalui Konsultan Supervisi.4. Apabila dalam pengujian kubus beton pertama umur 3

    atau 7 hari tidak memenuhi kuat tekan yangdisyaratkan, maka kubus beton kedua harus diuji padaumur 7, 14 atau 21 hari. Hasil pengujian tahap keduaadalah hasil final. Pembayaran yang diperlukan untuk pengujian tahap kedua tersebut ditanggung olehpenyedia.

    5. Pada penggunaan beton Ready Mix, pengujian yangdilaksanakan dan ditanggung pembayarannya olehsuplier ready mix harus menggunakan kubus beton yang

    diambil di lapangan/lokasi proyek dan disaksikan olehKonsultan Supervisi, dengan persyaratan 1 (Satu)pengujian harus dilaksanakan untuk setiap ”maksimal”

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    9/12

    4 (empat) molen truk berurutan yang dipilih secara acak dan yang dihampar pada hari yang sama. Kubus betontersebut sekaligus mewakili hasil pengecoran daribeberapa molen truk berurutan tersebut.

    12. Pengukuran danPembayaran

    1. Beton untuk perkerasan jalan harus diukur dalam jumlah meter kubik yang telah dihampar sesuai denganukuran dalam shop drawing . Volume yang diukur harusmerupakan hasil perkalian dari lebar jalan yang diukurtegak lurus terhadap garis sumbu jalan yangbersangkutan, dikalikan dengan panjang jalan yangdiukur sepanjang garis sumbunya dikalikan dengantebal lapis perkerasan tegak lurus dasar badan jalan.

    2. Semua lapisan permukaan harus dibuat dengan tebalsesuai dengan Gambar Rencana. Pemeriksaan yang telititerhadap elevasi bekisting dan pengukuran ketebalanterhadap permukaan tanah dasar atau lapis pondasi

    bawah dengan menggunakan benang harus dilakukan.Apabila dipandang perlu memeriksa tebal perkerasansetelah penghamparan, maka tebal perkerasan dapatditentukan dengan cara pemboran (core drill ).

    3. Bila ditemukan 1 dari 3 pengukuran tepi atau hasil coredari suatu bagian/seksi deletasi ternyata kekuranganketebalannya tidak lebih dari 2,0 mm dari ketebalan

     yang ditentukan, maka ketebalan dapat diterima secarapenuh. Jika kekurangan-ketebalannya lebih dari 2,0 mmtapi tidak lebih dari 20,0 mm dari ketebalan yangditentukan, maka akan diambil dua pengukuran tepiatau core lagi pada titik acak lainnya dalam satu seksi

    deletasi yang sama, dan dipakai untuk menentukan tebalrata-rata bagian tersebut.

    4. Dalam menghitung ketebalan rata-rata perkerasan, tebalperkerasan yang melebihi ketebalan yang disyaratkanlebih dari 2,0 mm digolongkan sebagai ketebalan yangditentukan plus 2,0 mm, sedangkan yang kurang dariketebalan yang ditentukan lebih dari 20,0 mm tidak akan dipakai dalam menentukan tebal rata-rata.

    5. Daerah yang kekurangan ketebalannya lebih dari 20,0mm akan dievaluasi secara teknis, dan bila menuruthasil evaluasi perlu dibongkar, daerah tersebut harusdibongkar dan diganti dengan beton dengan tebal seperti

     yang tertera dalam Shop Drawing .6. Ketebalan perkerasan jalan beton yang diukur untuk 

    pembayaran merupakan ketebalan nominal rencanasebagaimana diperlihatkan dalam Shop Drawing. Dalamhal suatu lapisan yang lebih tipis (kekurangan ketebalanlebih kecil dari 20 mm), maka pembayaran untuk perkerasan jalan beton tersebut diadakan denganmenggunakan suatu harga satuan yang diubah samadengan;

    Harga satuan penawaran xKetebalan nominal yang

    diterima

    Ketebalan nominalrencana

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    10/12

    Tidak ada penyesuaian harga satuan semacam itu dapatdiadakan untuk perkerasan yang diterima denganketebalan-ketebalan melebihi ketebalan nominalrencana yang diperlihatkan dalam Gambar Rencana,kecuali jika penambahan ketebalan tersebut telah

    diperintahkan secara khusus atau disetujui oleh PPK secara tertulis sebelum perkerasan jalan beton yangbersangkutan dihampar.

    7. Bila hasil uji kuat tekan kubus beton tahap kedua (umur7, 14 atau 21 hari) kurang dari ketentuan, tetapipersyaratan lain sudah sesuai (volume di lapangan danmetoda), maka Konsultan Supervisi dapat menyetujuiperkerasan beton itu jika nilai hasil uji tersebut tidak kurang dari 90% kekuatan minimum yang ditentukan,dan akan diatur dengan penyesuaian harga sebagaiberikut;

    100% –  Kekuatan sebenarnya

    (aktual) x 100%Kuat tekan yang

    disyaratkan

    maka perkerasan beton yang diwakili oleh kubus betontersebut akan dibayar dengan pengurangan sebesar duakali persentase rumus diatas dari Harga SatuanPenawaran.

    8. Dimana pembetulan terhadap perkerasan jalan beton yang tidak memuaskan telah diperintahkan oleh

    Konsultan Supervisi, maka kuantitas yang diukur untuk pembayaran harus sesuai dengan apa yang seharusnyaakan dibayar seandainya pekerjaan tersebut telah dapatditerima. Tidak ada pembayaran yang diperlukan untuk pembetulan tersebut, juga terhadap kelebihan kekuatanminimum yang ditentukan dalam kontrak.

    13. Pemasangan AspalDingin

    1. Pengisian aspal dingin harus dilaksanakan dalam waktu28 hari sejak pengecoran beton.

    2. Segera sebelum pengisian dilakukan, alur delatasidibersihkan dari segala kotoran, bahan lepas, penutupsementara atau bahan pengisi lainnya harus dibuang.

    3. Bahan pengisi harus dituang sampai pada suatu dasardibawah permukaan beton yang bersangkutan.

    14. Mengurug Sirtu Bahudan Dipadatkan.

    1. Semua daerah bahu jalan yang akan ditimbun terlebihdahulu dibersihkan dari material yang tidak berguna.

    2. Sebelum penimbunan bahu jalan, papan bekisting badan jalan pada daerah yang akan ditimbun tersebut sudahdibuka terlebih dahulu, dan lembaran plastik cor harusdipotong pada dasar pengecoran badan jalan.

    3. Penghamparan dan pemadatan sirtu bahu jalan harussesuai dengan shop drawing , dan dilaksanakan secarahati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada

    perkerasan jalan.4. Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    11/12

    tak terjangkau mesin stamper harus dipadatkan denganalat pemadat manual/lainnya yang disetujui.

    15. Galian Tanah BiasaSedalam 1 Meter

    1. Penggalian dan penimbunan harus dilakukansebagaimana yang diperlukan untuk membentuk saluran drainase sehingga memenuhi kelandaian yangditunjukkan pada gambar yang disetujui dan memenuhiprofil jenis saluran drainase yang ditunjukkan dalamGambar.

    2. Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam Shop Drawing .

    3. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin terhadap bahan di bawah dandi luar batas galian.

    4. Pada lokasi galian yang terdapat jaringan utilitas (airminum, listrik, telepon), Penyedia harus berkoordinasidengan otoritas jaringan utilitas tersebut.

    16. Pasang Pondasi Batu KaliDengan Pasangan 1 PC :4 PP 

    1. Semua pekerjaan pasangan untuk pondasi bolehdikerjakan atau dimulai apabila galiannya telahdiperiksa dan disetujui ukuran/kedalamannya sertakedudukannya.

    2. Pekerjaan pasangan digunakan campuran 1 Pc : 4 Pp.3. Jika pemasangan pondasi batu kali terpaksa dihentikan

    maka ujung penghentian pondasi harus bergigi agarpada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yangkokoh dan sempurna.

    4. Pasangan batu harus terdiri batu dengan ukuranmaksimum 20 cm.

    17. Beton Bertulang 1. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasanganuntuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli, cat, karatdan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapatmengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.

    2. Dimensi tulangan harus disediakan dan ditempatkansecara akurat sesuai dengan Shop Drawing dan dengankebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan.

    3. Batang tulangan harus diikat kencang denganmenggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeserpada saat pengecoran.

    18. Plesteran dan Acian 1. Seluruh permukaan dasar harus benar-benar siap danbersih sebelum plesteran dilakukan.

    2. Plesteran menggunakan adukan sesuai perencanaan dandiaci dengan semen dan air.

    3. Adukan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhipersyaratan untuk bahan dan campuran.

    19. Pekerjaan KurangSempurna

    Pada pekerjaan yang kurang sempurna berdasarkanpemeriksaan PPK/Tim Pendukung/Tim Teknis/PanitiaPenerima Hasil Pekerjaan, Penyedia harus memperbaikiataupun mengulangi perkerjaan tersebut hingga memenuhisyarat. Biaya perbaikan pengulangan pekerjaan ini menjaditanggungan Penyedia.

  • 8/17/2019 Spesifikasi Teknis Kumuh Solok

    12/12

    20. Pembersihan Akhir Ketika pekerjaan-pekerjaan menurut kontrak telahdiselesaikan, Penyedia harus memindahkan semua fasilitasalat kerja dan perlengkapan dari tempat kerja yang tidak menjadi bagian dari pekerjaan-pekerjaan yang permanen.Tempat pekerjaan harus dibersihkan dari segala sampah,bahan-bahan yang tidak digunakan dan fasilitas sementaraharus ditinggalkan dalam keadaan rapi dan bersih yangdapat diterima oleh PPK.