speks lpb

3
PNPM PISEW TAHUN 2012 SPESIFIKASI TEKNIS LAPIS PONDASI BAWAH/LPB (Material Lokal / Base Coure) 2.1.1 Umum a) Uraian Lapis Pondasi Bawah Agregat / Base Coure adalah bagian konstruksi pekerjaan yang terletak antara tanah dasar dan pondasi-pondasi atas, yang terdiri dari batu gunung/kerikil pecah atau kerikil yang mempunyai persyaratan tertentu. Lebar dan tebalnya sesuai dengan Gambar rencana. b) Sifat Dalam kedudukannya sebagai bagian konstruksi perkerasan jalan, Pondasi bawah agregat mempunyai nilai structural. 2.1.2 Bahan a) Sumber Bahan LKD harus sudah menentukan sendiri lokasi, jumlah, batu dan gradasi bahan yang digunakan untuk Pondasi Bawah Agregat. Segala yang berhubungan dengan pengambilan, pengangkutan, penyaringan dan pemecahan harus sudah tercakup dalam harga satuan Pondasi Bawah Agregat. LKD harus sudah melaporkan kepada TtL mengenai tempat asal dan mutu bahan yang akan digunakan sebagai Pondasi Bawah Agregat, dan bahan tersebut harus memenuhi persyaratan Spesifikasi ini. b) Persyaratan Bahan Bahan yang digunakan untuk Pondasi Bawah Agregat harus memenuhi persyaratan Kelas C sebagaimana yang tercantum dalam Gambar. Bahan Pondasi Bawah Agregat harus bebas dari kotoran, bahan organik, dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki, serta harus sedemikian rupa sehingga memberikan lapisan yang kuat dan mantap. Bahan Pondasi Bawah Agregat terdiri dari campuran batu gunung Ukuran 15 – 20 cm sebagai batu pengunci dan batu pecah bergradasi dengan ukuran 5 – 7 cm. 2.1.3 Pelaksanaan a) Persiapan Tanah Dasar SPESIFIKASI TEKNIS

Upload: jaya-pranata

Post on 21-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lpb

TRANSCRIPT

Page 1: Speks LPB

PNPM PISEW TAHUN 2012

SPESIFIKASI TEKNISLAPIS PONDASI BAWAH/LPB (Material Lokal / Base Coure)

2.1.1 Umum

a) UraianLapis Pondasi Bawah Agregat / Base Coure adalah bagian konstruksi pekerjaan yang terletak antara tanah dasar dan pondasi-pondasi atas, yang terdiri dari batu gunung/kerikil pecah atau kerikil yang mempunyai persyaratan tertentu. Lebar dan tebalnya sesuai dengan Gambar rencana.

b) SifatDalam kedudukannya sebagai bagian konstruksi perkerasan jalan, Pondasi bawah agregat mempunyai nilai structural.

2.1.2 Bahana) Sumber Bahan

LKD harus sudah menentukan sendiri lokasi, jumlah, batu dan gradasi bahan yang digunakan untuk Pondasi Bawah Agregat. Segala yang berhubungan dengan pengambilan, pengangkutan, penyaringan dan pemecahan harus sudah tercakup dalam harga satuan Pondasi Bawah Agregat. LKD harus sudah melaporkan kepada TtL mengenai tempat asal dan mutu bahan yang akan digunakan sebagai Pondasi Bawah Agregat, dan bahan tersebut harus memenuhi persyaratan Spesifikasi ini.

b) Persyaratan BahanBahan yang digunakan untuk Pondasi Bawah Agregat harus memenuhi persyaratan Kelas C sebagaimana yang tercantum dalam Gambar. Bahan Pondasi Bawah Agregat harus bebas dari kotoran, bahan organik, dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki, serta harus sedemikian rupa sehingga memberikan lapisan yang kuat dan mantap. Bahan Pondasi Bawah Agregat terdiri dari campuran batu gunung Ukuran 15 – 20 cm sebagai batu pengunci dan batu pecah bergradasi dengan ukuran 5 – 7 cm.

2.1.3 Pelaksanaana) Persiapan Tanah Dasar

Sebelum penghamparan agregat dimulai, terlebih dahulu tanah dasar siap sebagaimana dipersyaratkan dalam Gambar Rencana.

b) Pencampuran dan PenghamparanLKD dapat mencampur menurut salah satu cara sebagai berikut :b.1 Cara Dengan Peralatan Tidak Berjalan (stasioner)

Agregat dan air harus dicampur dalam alat pencampur yang sudah disetujui. Selama pencampuran, jumlah air harus diatur agar diperoleh kadar air yang sesuai dengan yang diperlukan untuk pemadatan yang disyaratkan.b.2 Cara Dengan Peralatn Berjalan (Mobil)

Setelah bahan untuk tiap lapis dihampar dengan mesin penebar agregat atau mesin lain yang disetujui TtL, pencampuran

SPESIFIKASI TEKNIS

Page 2: Speks LPB

PNPM PISEW TAHUN 2012

dilakukan dengan mesin pencampur berjalan sehingga campuran meratab.3 Cara Pencampuran Di Tempat

Setelah bahan untuk setiap lapis dicampur, sambil mengatur kadar airnya, bahan dicampur secara manual atau mesin lain yang disetujui oleh TtL sampai benar-benar merata. Bahan Lapis Pondasi Bawah harus dihampar dan dipadatkan lapis demi lapis sedemikian rupa sehingga dengan alat-alat yang tersedia dapat dicapai kepadatan maksimum yang disyaratkan, tebal lapisan tidak boleh lebih dari 25 CM. Apabila diperlukan pemadatan lebih dari satu lapis, penghamparan lapis selanjutnya dilaksanakan setelah terdahulu selesai dipadatkan dan dibentuk. Penghamparan harus dimulai dari tempat yang ditunjuk oleh TtL dan harus menggunakan alat yang dapat memberikan hasil penghamparan seragam. Penempatan bahan yang dihampar harus dengan jumlah dan jarak yang tepat agar bila dilakukan perataan dan pemadatan dapat mencapai tebal yang sesuai dengan persyaratan dalam Gambar rencana.

Apabila dilakukan pembongkaran lapisan pada suatu tempat yang telah selesai dipadatkan, pembongkaran tersebut harus dilakukan pada seluruh lebar dan tebal lapisan agar tidak menimbulkan kepadatan yang tidak seragam.

c. PemadatanSetelah selesai penghamparan dan perataan, tiap lapisan

harus segera dipadatkan pada seluruh lebar hamparan dengan menggunakan mesin gilas roda besi, atau mesin gilas lain yang disetujui TtL. Pada bagian yang lurus, pemadatan dilakukan mulai dari bagian tepi hamparan, bergeser ke bagian tengan sejajar dengan semua jalan dan diusahakan berlangsung menerus tanpa berhenti sampai seluruh permukaan selesai terpadatkan secara merata.

Pada tikungan (bagian yang miring) pemadatan dimulai dari bagian yang rendah dan bergeser kearah bagian yang tinggi. Apabila pada suatu tempat terjadi ketidakwajaran atau penurunan, pada tempat tersebut harus segera dilakukan pembongkaran dan penggantian atau penambahan bahan kemudian memadatkannya kembali sampai mencapai kepadatan yang seragam dan rata dengan permukaan disekitarnya yang telah selesai dipadatkan.

Pada tepi-tepi kerb, dinding-dinding dan tempat-tempat lain yang tidak bisa dicapai dengan mesin gilas, pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat yang tepat. Lapisan harus dipadatkan dan diratakan sehingga dicapai permukaan yang sesuai dengan persyaratan dalam Gambar Rencana.

SPESIFIKASI TEKNIS