sp waham ujia miskat

4
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) Masalah Utama : Waham A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi Klien Klien mengatakan bahwa dia adalah nabi, tampak selalu memakai pakaian putih, tampak bicara banyak, mendominasi pembicaraan. 2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir: Waham B. STRATEGI PELAKSANAAN a. Tindakan keperawatan untuk pasien Tujuan 1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap 2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar 3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan 4) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi ORIENTASI: “Selamat pagi, perkenalkan nama saya Bayu D. Pratama, panggil saya Bayu saya mahasiswa Widya Husada, saya merawat mas selama 3 minggu. Nama mas siapa, senangnya dipanggil apa?”

Upload: angel-ea-aggyl-part-ii

Post on 15-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

waham

TRANSCRIPT

Page 1: SP WAHAM Ujia Miskat

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

Masalah Utama : Waham

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

Klien mengatakan bahwa dia adalah nabi, tampak selalu memakai pakaian putih,

tampak bicara banyak, mendominasi pembicaraan.

2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir: Waham

B. STRATEGI PELAKSANAAN

a. Tindakan keperawatan untuk pasien

Tujuan

1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap

2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar

3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

4) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

ORIENTASI:“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Bayu D. Pratama, panggil saya Bayu saya mahasiswa Widya Husada, saya merawat mas selama 3 minggu. Nama mas siapa, senangnya dipanggil apa?”“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang mas B rasakan sekarang?”“Berapa lama mas B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?” “Dimana enaknya kita berbincang-bincang, mas?”KERJA:“Saya mengerti mas B merasa bahwa mas B adalah seorang bos tapi sulit bagi sya menerimanya, karena anda sebenarnya belum punya perusahaan, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus mas?”“Tampaknya mas B gelisah sekali, bisa mas ceritakan apa yangmas B rasakan?”“O... jadi mas B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri mas sendiri?”“Siapa menurut mas B yang sering mengatur-atur diri mas?”“Jadi orang tua yang terlalu mengatur-ngatur ya mas?” “Kalau mas sendiri inginnya seperti apa?” “O... bagus mas sudah punya rencana dan jadual untuk diri sendiri” “Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut mas”

Page 2: SP WAHAM Ujia Miskat

“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya mas ingin ada kegiatan diruangan ini ya.TERMINASI:“Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang dengan saya?””Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus”“Bagaimana kalau jadual ini mas coba lakukan, setuju mas?”“Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?””Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah Mas miliki? Mau di mana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?”

SP 2 Pasien: Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu

mempraktekkannya

ORIENTASI“Selamat pagi mas M, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!”“Apakah mas M sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran amas?”“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi mas B tersebut?”“Berapa lama mas M mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit tentang hal tersebut?”KERJA“Apa saja hobby mas? Saya catat ya Mas, terus apa lagi?”“Wah.., rupanya mas M pandai main catur ya, tidak semua orang bisa bermain catur seperti itu lho B”(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien). “Bisa mas M ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main catur, siapa yang dulu mengajarkannya kepada mas M, dimana?”“Bisa mas M peragakan kepada saya bagaimana bermain catur yang baik itu?”“Wah..baik sekali permainannya”“Coba kita buat jadual untuk kemampuan mas M ini ya, berapa kali sehari/seminggu mas M mau bermain catur?”“Apa yang mas M harapkan dari kemampuan bermain catur ini?”“Ada tidak hobi atau kemampuan mas M yang lain selain bermain catur?”TERMINASI“Bagaimana perasaan mas M setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan amas?” “Setelah ini coba mas M lakukan latihan catur sesuai dengan jadual yang telah kita buat ya?” “Besok kita ketemu lagi ya mas?”“Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang? Di ruang tamu saja, ya setuju?”“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus mas B minum, setuju?”

Page 3: SP WAHAM Ujia Miskat

SP 3 Pasien :Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

ORIENTASI“Selamat pagi mas M.”“Bagaimana mas sudah dicoba latihan caturnya? Bagus sekali” “Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang obat yang mas M minum?”“Dimana kita mau berbicara? Di ruang tamu ini saja?”“Berapa lama mas M mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?KERJA “Mas B berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?”“ Mas B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”“Obatnya ada tiga macam mas, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”. “Bila nanti setelah minum obat mulut mas M terasa kering, untuk membantu mengatasinya amas bisa banyak minum ”. “Sebelum minum obat ini mas M dan ibu mengecek dulu label di kotak obat apakah benar nama mas tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar” “Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya mas B tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter”. TERMINASI“Bagaimana perasaan mas M setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang mas M minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”“Mari kita masukkan pada jadual kegiatan amas. Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat makan minta sendiri obatnya pada perawat”“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya Mas!”“mas, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan. Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan di sini?”“Sampai besok.”