Prayojana VS J2F008059Priatmoko J2F008060Puspita J2F008062Raisha Syifa J2F008064Rias K Devi J2F008065

Kegiatan Ekonomi Baru dan Etika LamaSuatu hal yang dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya ialah ketika

terdapat teknologi baru, cara baru dalam berbisnis, dan cara baru dalam berkomunikasi maka diperlukan suatu standar etika baru dalam pelaksanaannya. Hal tersebut dapat terlihat pada sejarah yang menggambarkan tentang suatu negara yang mencoba menerapkan etika baru untuk menuju era baru maka negara tersebut harus melakukan revolusi social dan budaya. Sejarah mengajarkan bahwa standar lama mudah untuk diterapkan pada teknologi baru, akan tetapi suatu kebijakan dari standar tersebut haruslah berkembang karena perubahan tersebut biasanya tidak diikuti dengan perkembangan nilai-nilai dasar yang harus diterapkan.

Sepanjang terjadinya perubahan ekonomi di era baru, kebijaksanaan

konvensional mengatakan bahwa suatu negara yang masih menreapkan konsep-konsep etika lama memerlukan suatu modifikasi sesuai dengan teknologi baru agar dapat mengikuti perekonomian internasional. Pengkajian kegiatan ekonomi baru mungkin dapat menemukan suatu aturan etika yang sama dengan etika yang telah diterapkan sejak dahulu dan masih bermanfaat saat ini. Tujuan bab ini adalah untuk menyediakan melihat standar etika yang digunakan oleh mereka yang membangun ekonomi baru dan melalui paralel historis menawarkan resolusi kemajuan kohabitasi etika, teknologi dan era baru dalam bisnis.

STUDI KASUS

“Kasus Pembobolan ATM”

Kebobolan tabungan yang dialami para nasabah bank, mulai terkuak satu per satu. Setelah di Bali dan Jakarta, polisi menemukan kasus serupa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.Kali ini yang menjadi korban warga negara Swedia. Shirin merupakan nasabah Bank Niaga.Shirin baru melakukan transaksi penarikan uang melalui mesin ATM pada Senin (18/1) lalu. Namun dia tidak dapat melakukan penarikan karena rekening miliknya sudah kosong. Informasi dari pihak bank, lanjut dia, uang sebesar Rp 37 juta hilang dalam lima hari transaksi. Untuk menghindari semakin meluasnya kerugian akibat aksi kriminal tersebut, Kepolisian menerjunkan 67 personil untuk mengamankan mesin ATM. Setiap mesin akan dijaga selama 24 jam. Keputusan menerjunkan personil untuk menjaga 22 mesin ATM ini telah dilakukan sehari setelah terjadinya pembobolan di Bali.

Kasus Pembobolan ATM

Polisi akan mengawasi semua gerak-gerik pengguna mesin yang mencurigakan dan memeriksa ruang ATM dari kemungkinan tindak kejahatan. Selain melibatkan anggota operasional, Kepolisian juga mengerahkan tenaga staf untuk menjaga ATM. Pengamanan ini akan dilakukan tanpa batas waktu hingga keadaan dinyatakan aman.Kesigapan polisi ternyata tak sia-sia. Kepolisian menyatakan pihaknya telah menangkap pemain lama pembobolan ATM. berinisial F ditangkap oleh KepolisianF merupakan warga negara Indonesia yang pernah terlibat kasus serupa pada tahun lalu dan telah menjalani masa vonisnya. Menurut Ito, ada keterkaitan antara pembobol mesin ATM yang sekarang dengan pelaku lama.Karena beberapa modus pembobolan yang digunakan pelaku, tidak hanya menggunakan cara lama. Ito melanjutkan, saat ini penyidik sedang mengembangkan keterkaitan F dengan kasus pembobolan yang terjadi saat ini.

Kasus dilihat dari segi teknologi :Dalam kasus ini pelaku memanfaatkan

teknologi dengan menggunakan ATM scimmer dan ATM cloning. Kartu ATM mudah digandakan dengan mesin pengganda atau istilahnya ATM scimmer. Dari data tersebut,pelaku menggandakan ATM sehingga bisa digunakan untuk bertransaksi dan menarik dana dari sejumlah rekening.

Kasus dilihat dari segi etika :Dalam kasus ini pelaku dapat juga disebut sebagai

cracker yg melakukan cracking untuk tujuan kriminal. Pelaku tahu betul mengenai sistem mesin ATM, dengan memanfaatkan pengetahuan yg dimiliki , pelaku dapat dengan mudah membobol ATM. Pelaku juga mematikan aliran listrik sehingga CCTV tak berfungsi.Pelaku terancam dijerat Pasal 30 ayat 3 jo. Pasal 46 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Kasus ini jelas telah melanggar salah satu dari The Ten Commandment of Computer Ethics, yaitu menggunakan komputer untuk merugikan orang lain

Kasus dilihat dari segi ekonomi :Kasus pembobolan ATM mengakibatkan

adanya jumlah kerugian mencapai lebih dari Rp6 miliar yang dialami pihak bank dan nasabahnya .

Kasus ini juga membuat kegiatan transaksi perbankan terhambat.

SOLUSI KASUS

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat diterapkan oleh Bank untuk mengamankan teknologi ATM :Menggunakan ATM dengan teknologi anti skemming.Mengubah kartu debit dengan berbasis chip.Penggunaan kartu chip lebih aman ketimbang kartu magnetic

stripe karena sistem gesek atau dengan magnetic stripe mudah untuk digandakan datanya.

Life finger print menggunakan sidik jari untuk melakukan transaksi dengan menerapkan reader untuk mencocokkan sidik jari dengan data identitas pemilik kartu.

Mengoptimalkan patroli keamanan dengan mengecek seluruh ATM guna mencegah terjadinya kejahatan.

Mengecek kondisi mesin EDC dan ATM yang digunakan secara berkala.

Anti skimmer berbentuk sepertipenjepit kartu

Menjaga keamanan ATM secara individu:Menjaga kerahasiaan PINBiasakan menggunakan atm yang memilki alat ‘anti skimmer’Memperhatikan kondisi fisik ATM dan sekililingnya, apakah

ada tanda-tanda mencurigakan seperti goresan, bercak, selotip, bekas lem dan hal-hal mencurigakan lainnya atau ada kamera tersembunyi yang akan merekam nomor PIN Anda

Segera blokir kartu ATM bila menemukan kejanggalan transaksi

Cari lokasi ATM yang ramai dan relatif aman, dijaga oleh pihak security dan memiliki cctv

Jangan mudah percaya dengan bantuan orang lain di sekitar ATM, waspadalah selalu

KESIMPULANKetika terdapat teknologi baru, cara baru dalam berbisnis, dan cara baru dalam berkomunikasi maka diperlukan suatu standar etika baru dalam pelaksanaannya. Kebijakan dari standar tersebut haruslah berkembang karena perubahan tersebut biasanya tidak diikuti dengan perkembangan nilai-nilai dasar yang harus diterapkan. Kemajuan teknologi juga harus di imbangi dengan kemajuan sistem keamanan yang baru, untuk menjaga teknologi tersebut tetap aman. Selain itu kita sebagai pengguna juga harus berhati- hati dalam menggunakan suatu teknologi supaya tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.