sop kompres

12
TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES Kelompok 2 (S1-3A) 1. Adhelita Ratu F.V (121.0001) 2. Alika Fitrianti (121.0009) 3. Desy Evarani (121.0023) 4. Faisal Nursheha (121.0035) 5. Rischa Putri M (121.0089) 6. Rois Umam (121.0093) 7. Yunita D.K.A (121.0111) 8. Ilham Cahyo (111.0065)

Upload: hanny-horizoni

Post on 25-Sep-2015

1.645 views

Category:

Documents


197 download

DESCRIPTION

standar operasional prosedur kompres hangat dan kompres dingin

TRANSCRIPT

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL

KOMPRES

Kelompok 2 (S1-3A)

1. Adhelita Ratu F.V(121.0001)

2. Alika Fitrianti

(121.0009)

3. Desy Evarani

(121.0023)

4. Faisal Nursheha

(121.0035)

5. Rischa Putri M

(121.0089)

6. Rois Umam

(121.0093)

7. Yunita D.K.A

(121.0111)8. Ilham Cahyo

(111.0065)PROGRAM S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

TA. 2014/2015STANDART PROSEDUR OPERASIONAL

KOMPRESA. Pengertian Kompres

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.B. Jenis-jenis Kompres

1. Kompres panas

2. Kompres dinginC. Tujuan

1. Kompres Panas

a) Memperlancar sirkulasi darah

b) Mengurangi rasa sakit

c) Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien

d) Merangsang peristatik usus

2. Kompres Dingin

a) Menurunkan suhu tubuh

b) Mencegah peradangan meluas

c) Mengurangi kongesti

d) Mengurangi perdarahan setempat

e) Mengurangi rasa sakit pada daerah setempatD. Indikasi1. Kompres Panas

a) Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)

b) Klien dengan perut kembung

c) Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian

d) Spasme otot

e) Adanya abses, hematoma

2. Kompres Dingin

a) Klien dengan suhu tubuh yang tinggi

b) Klien dengan batuk dan muntah darah

c) Pasca tonsilektomi

d) Radang, memarE. Prosedur Pelaksanaan

1. Cara Pemberian Kompres Panas

a) Kompres Panas Basah

1) Persiapan Alat kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)

bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai

kasa perban atau kain segitiga

pengalas

sarung tangan bersih di tempatnya

bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)

waslap 4 buah/tergantung kebutuhan

pinset anatomi 2 buah

korentang

2) Prosedur

dekatkan alat-alat kedekat klien

perhatikan privasi klien

cuci tangan

atur posisi klien yang nyaman

pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres

kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong

ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.

kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres

bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga

lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5 menit

lepaskan sarung tangan

atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman

bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali

cuci tangan

dokumentasikan tindakan ini beserta responnya3) Hal yang perlu diperhatikan kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat

cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar

kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres

untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih.b) Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas

1) Persiapan alat buli-buli panas dan sarungnya

termos berisi air panas

termomerter air panas

lap kerja

2) Prosedur persiapan alat

cuci tangan

lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60c)

isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara:

letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.

Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli

Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar

Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli

Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien

Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan

Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.

Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki

Bereskan alat alat bila sudah selesai

Cuci tangan

Dokumentasikan

c) Hal-hal yang perlu diperhatikan buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan

pemakaian buli-buli panas ada bagian bdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau ke samping

pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping

buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya

2. Cara Pemberian Kompres Dingin

a) Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

1) Persiapan alat mangkok bertutup steril

bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan

cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst kebutuhan, larutan betadin

pembalut bila perlu

perlak dan pengalas

sampiran bila perlu

2) Prosedur pelaksanaan dekatkan alat ke dekat klien

pasang sampiran

cuci tangan

pasang perlak pada area yang akan di kompres

mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan

tuangkan cairan kedalam mangok steril

masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut

peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset

bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut

rapikan posisi klien

bereskan alat-alat setelah selesai tindakan

cuci tangan

dokumentasikan

3) Hal yang perlu diperhatikan

kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah

pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam

perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan

pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat

b) Kompres dingin basah dengan air biasa/air es

1) Persiapan alat kom kecil berisi air biasa/air es

perlak pengalas

beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu

sampiran bila perlu

selimut bila perlu

2) Prosedur dekatkan alat-alat ke klien

pasang sampiran bila perlu

cuci tngan

pasang pengalas pada area yang akan dikompres

masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab

letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres

ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.

Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun

Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai

Cuci tangan

Dokumentasikan3) Hal yang harus diperhatikan Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak

Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basahc) Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

1) Persiapan alat Kirbat es/eskap dengan sarungnya

Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair

Air dalam kom

Lap kerja

Perlak pengalas

2) Prosedur Bawa alat-alat ke dekat klien

Cuci tangan

Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam

isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut

keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat

periksa skap, adakah kebocoran atau tidak

keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya

buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien

pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres

letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres

kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh

angkat eskap bila sudah selesai

atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman

bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini

cuci tangan

dokumentasikan3) Hal-hal yang perlu diperhatikan

bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat

selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-lain

pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan

bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic

bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera dig anti (bila perlu)

DAFTAR PUSTAKAProgram Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi. 2009. Panduan Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur; EGCNs. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta; EGC