sop cara pengambilan sampel darah vena

5
SOP CARA PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA (VENA PUNCTIE) DENGAN VACUTAINER A. Pengertian Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan menggunakan tabung vacutainer. B. Tujuan 1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan. 2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita. 3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy) 4. Prosedur No . Prosedur Rasional 1. Lakukan penjelasan kepada penderita (tentang apa yang dilakukan terhadap penderita, kerjasama penderita, sensasi yang dirasakan penderita, dsb). Mengurangi rasa cemas dan meningkatkan kerjasama. Mencegah hiperventilasi akibat ansietas, yang menimbulkan perubahan sementara pada gas darah. 2. Cari vena yang akan ditusuk (superfisial, cukup besar, lurus, tidak ada peradangan, tidak diiinfus). Meningkatkan kemudahan insersi jarum. Memungkinkan perawat menempatkan jarum menjadi paralel dengan vena. Sehingga saat vena dipungsi, risiko menusuk vena sampai tembus ke

Upload: gina-ruqbah

Post on 02-Jan-2016

1.299 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

darah vena

TRANSCRIPT

Page 1: Sop Cara Pengambilan Sampel Darah Vena

SOP CARA PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA (VENA PUNCTIE) DENGAN VACUTAINER

A.      Pengertian

Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam fossa cubiti, vena saphena

magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan

representative dengan menggunakan tabung vacutainer.

B.       Tujuan

1.       Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan

pemeriksaan.

2.      Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick injury) akibat vena

punctie bagi petugas maupun penderita.

3.      Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)

4.        Prosedur

No

.

Prosedur Rasional

1. Lakukan penjelasan kepada penderita

(tentang apa yang dilakukan terhadap

penderita, kerjasama penderita, sensasi yang

dirasakan penderita, dsb).

Mengurangi rasa cemas dan

meningkatkan kerjasama.

Mencegah hiperventilasi akibat

ansietas, yang menimbulkan

perubahan sementara pada gas darah.

2. Cari vena yang akan ditusuk (superfisial,

cukup besar, lurus, tidak ada peradangan,

tidak diiinfus).

Meningkatkan kemudahan insersi

jarum.

Memungkinkan perawat

menempatkan jarum menjadi paralel

dengan vena. Sehingga saat vena

dipungsi, risiko menusuk vena sampai

tembus ke luar berkurang.

Vena yang diinfus harus dihindari

karena meningkatkan risiko

bercampurnya cairan infuse dengan

sampel darah yang akan diambil yang

dapat mengakibatkan hasil test tidak

valid.

3. Letakkan tangan lurus serta ekstensikan

dengan bantuan tangan kiri operator atau

diganjal dengan telapak menghadap ke atas

sambil mengepal.

Memungkinkan dilatasi vena sehingga

vena dapat dilihat.

4. Lakukan desinfeksi daerah yang akan ditusuk

dengan kapas steril yang telah dibasahi

Mengurangi risiko bakteri yang

berada di kulit memasuki tempat

Page 2: Sop Cara Pengambilan Sampel Darah Vena

alcohol 70% dan biarkan sampai kering. pungsi.

5. a.  Lakukan pembendungan pada daerah

proximal kira-kira 4-5 jari dari tempat

penusukan agar vena tampak lebih jelas (bila

tourniquet berupa ikatan simpul terbuka dan

arahnya ke atas).

b.  Pembendungan tidak boleh terlalu lama

(maks. 2 menit, terbaik 1 menit).

a.  Meningkatkan dilatasi vena.

Tourniquet harus menghambat aliran

vena, bukan aliran arteri. Aliran arteri

yang terhenti mencegah pengisian

vena.

b.  Mencegah hemokonsentrasi dan

hematoma.

6. Siapkan tabung vacutainer yang sesuai

dengan jenis pemeriksaan, jarum bermata dua

yang salah satu ujungnya telah dimasukkan

ke dalam holder.

Mencegah kontaminasi silang zat

aditif dalam tabung dengan darah.

7. Dilakukan penusukan jarum pada vena

dengan sudut 15-30° lalu difiksasi untuk

menghindari pergeseran jarum.

Memungkinkan perawat

menempatkan jarum menjadi paralel

dengan vena. Sehingga saat vena

dipungsi, risiko menusuk vena sampai

tembus ke luar berkurang.

8. Torniquet dilepas segera setelah darah

mengalir, lalu tabung diisi sesuai dengan

kapasitas vacutainer. Bersamaan dengan

tersedotnya darah ke dalam vacutainer,

penderita diminta membuka genggaman

tangannya.

Mengurangi aliran balik darah.

Mencegah hemokonsentrasi dan

hematoma.

Melancarkan aliran darah kembali.

9. Vacutainer dilepaskan dari holder, kemudian

jarum ditarik perlahan.

Mengambil tabung vacutainer yang

sudah berisi specimen darah.

Mengurangi rasa nyeri saat jarum

ditarik.

10. Letakkan kapas alcohol 70% di atas bekas

tusukan selama beberapa menit untuk

mencegah perdarahan, plester, tekan dengan

telunjuk dan ibu jari penderita ± 5 menit.

Mencegah terjadinya perdarahan

11. Jarum bekas pakai dibuang ke dalam disposal

cointainer khusus untuk jarum.

Mengurangi penularan

mikroorganisme.

12. Pada masing-masing tabung vacutainer diberi

label identitas penderita.

Agar hasil pemeriksaan cocok dengan

pasien yang diperiksa.

13. Diperhatikan petunjuk khusus penanganan

specimen.

Specimen dalam keadaan aman (tidak

rusak dan tidak menyebabkan

penyebaran mikroorganisme).

14. Terima kasih diucapkan pada penderita. Menghargai pasien atas kerjasamanya.

Page 3: Sop Cara Pengambilan Sampel Darah Vena

15. Sarung tangan dilepaskan dan tangan dicuci

dengan cairan antiseptic.

Mengurangi penularan

mikroorganisme.

16. Spesimen dikirim ke seksi-seksi sesuai

dengan jenis pemeriksaan yang diminta.

Agar hasil pemeriksaan sesuai dengan

yang diinginkan.

http://nszia.blogspot.com/2011/02/sop-cara-pengambilan-sampel-darah-vena_11.html