sona 2013 - process 9 april report/annual_report_pt_sona_topas... · peningkatan penjualan dari...

125

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk2

Table of ContentsDaftar Isi

Visi dan Misi Perusahaan Corporate Vision and Mission

Ikhtisar Data Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Highlights

Ikhtisar Data Keuangan Anak Perusahaan Subsidiaries’ Financial Highlights

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Laporan Direksi Report from the Directors

Profil Perusahaan Company Profile

Struktur Organisasi Organization Structure

Daftar Riwayat Hidup Dewan Komisaris & Direksi Curriculum Vitae of The Members of the Board of Commisioners & Directors

Data & Informasi Perseroan Company Data

Kantor Pelayanan Operational Offices

Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Surat Pernyataan Tentang Laporan Tahunan Statement Regarding Annual Report

Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

01

02

03

04

06

16

18

19

25

26

27

30

35

36

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 1

Corporate Vision and Mission

Menjadi operator toko bebas bea terkemuka di Indonesia dengan memberikan imbal hasil investasi terbaik bagi para pemegang saham secara berkesinambungan.

To become the leading duty-free shop operator in Indonesia while continually achieving the best growth prospects to all of its shareholders.

Memberikan dukungan bagi pariwisata Indonesia dengan menyediakan tempat berbelanja bermutu tinggi dan pelayanan yang tidak tertandingi kepada konsumen.

To support the Indonesian tourism sector by consistently providing the highest quality of shopping ambience and indisputable services to all of its customers.

Visi / Vision

Misi / Mission

Visi dan Misi Perusahaan

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk2

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY TBK & ENTITAS ANAK

IKHTISAR DATA KEUANGAN KONSOLIDASIANConsolidated Financial Highlights

Dalam jutaan Rupiah 2012 2011 2010 2009 2008 In million RupiahAset Lancar 675.926 532.740 278.920 148.819 239.312 Current AssetsAset Pajak Tangguhan 8.747 8.162 7.200 6.140 4.933 Deferred Tax AssetsAset Tetap Bersih 243.255 135.325 155.712 165.055 181.534 Property & Equipment-NetProperti Investasi Bersih - - 162.976 165.910 147.311 Investment Properties-NetAset Tidak Lancar Lainnya 1.166 1.322 19.065 18.044 19.274 Other Non Current AssetsJumlah Aset 929.094 677.549 623.873 503.968 592.364 Total AssetsLiabilitas Jangka Pendek 203.638 213.114 276.270 196.874 385.803 Current LiabilitiesLiabilitas Jangka Panjang 198.625 28.872 95.272 119.403 45.580 Non Current LiabilitiesKepentingan Non-Pengendali 898 496 295 219 186 Non-Controlling InterestJumlah Ekuitas 526.831 435.563 252.331 187.691 160.981 Total EquityJumlah Liabilitas & Ekuitas 929.094 677.549 623.873 503.968 592.364 Total Liabilities & EquityPendapatan Usaha 856.720 774.454 565.995 516.310 541.060 RevenuesLaba Kotor 368.544 326.755 268.058 234.319 247.608 Gross ProfitLaba Usaha 129.494 95.243 86.295 46.273 64.434 Income from OperationsLaba Bersih 90.968 72.627 64.640 26.710 22.204 Net Income Laba Komprehensif 90.968 72.627 64.640 26.710 22.204 Comprehensive IncomeLaba Komprehensif yang diatribusikan kepada :

Comprehensive Income attributable to :

Pemilik Entitas Induk 90.866 72.545 64.564 26.677 22.175 Owners of the Company Kepentingan Non-pengendali 102 82 76 33 29 Non-Controlling InterestsLaba per Saham Income per Share Laba Usaha per Saham ( dalam rupiah penuh )

391 288 261 140 195 Operating Income per Share ( in full rupiah )

Laba Bersih per Saham ( dalam rupiah penuh )

274 219 195 81 67 Earnings per Share ( in full rupiah )

RASIO - RASIO KEUANGAN 2012 2011 2010 2009 2008 FINANCIAL RATIOSLaba Kotor / Pendapatan Usaha 43,02 42,19 47,36 45,38 45,76 Gross Profit/ RevenuesLaba Usaha / Pendapatan Usaha 15,12 12,30 15,25 8,96 11,91 Income from Operations /

RevenuesLaba Usaha / Jumlah Ekuitas 24,58 21,87 34,20 24,65 40,03 Income from Operations / EquityLaba Usaha / Jumlah Aset 13,94 14,06 13,83 9,18 10,88 Income from Operations / AssetsLaba Bersih / Pendapatan Usaha 10,62 9,38 11,42 5,17 4,10 Net Income / RevenuesLaba Bersih / Jumlah Ekuitas 17,27 16,67 25,62 14,23 13,79 Net Income / EquityLaba Bersih / Jumlah Aset 9,79 10,72 10,36 5,30 3,75 Net Income / AssetsAset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek

331,93 249,98 100,96 75,59 62,03 Current Assets / Current Liabilities

Liabilitas / Ekuitas 76,36 55,56 147,24 168,51 267,97 Total Liabilities / Total EquityLiabilitas / Aset 43,30 35,71 59,55 62,76 72,82 Total Liabilities / Total Assets

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 3

PT INTI DUFREE PROMOSINDO & ENTITAS ANAK

IKHTISAR DATA KEUANGAN ANAK PERUSAHAANSubsidiaries’ Financial Highlights

Dalam jutaan Rupiah 2012 2011 2010 2009 2008 In million RupiahAset Lancar 625.255 505.861 267.698 139.629 225.849 Current AssetsAset Pajak Tangguhan 8.618 8.035 6.984 5.923 4.779 Deferred Tax AssetsAset Tetap Bersih 243.255 135.325 152.007 161.239 177.428 Property & Equipment-NetProperti investasi Tetap Bersih - - 162.976 165.910 147.311 Investment Properties-NetAset Tidak Lancar Lainnya 1.166 1.322 19.064 18.044 13.669 Other Non Current AssetsJumlah Aset 878.294 650.543 608.729 490.745 569.036 Total AssetsLiabilitas Jangka Pendek 203.434 236.112 277.986 195.347 394.174 Current LiabilitiesLiabilitas Jangka Panjang 198.108 28.364 111.971 139.394 45.240 Non Current LiabilitiesJumlah Ekuitas 476.752 386.067 218.772 156.004 129.622 Total EquityJumlah Liabilitas & Ekuitas 878.294 650.543 608.729 490.745 569.036 Total Liabilities & EquityPendapatan Usaha 856.185 774.119 565.691 516.089 540.877 RevenuesLaba Kotor 368.009 326.420 267.755 234.097 247.425 Gross ProfitLaba Usaha 130.134 96.782 86.759 47.471 65.467 Income from OperationsLaba Bersih 90.385 68.350 62.767 26.383 22.027 Net IncomeLaba Komprehensif 90.385 68.350 62.767 26.383 22.027 Comprehensive IncomeLaba per Saham Income per Share Laba Usaha per Saham ( dalam rupiah penuh )

1.856.800 1.380.921 1.237.909 677.338 934.112 Operating Income per Share ( in full rupiah )

Laba Bersih per Saham ( dalam rupiah penuh )

1.289.651 975.243 895.590 376.439 314.293 Earnings per Share ( in full rupiah )

RASIO - RASIO KEUANGAN 2012 2011 2010 2009 2008 FINANCIAL RATIOSLaba Kotor / Pendapatan Usaha 42,98 42,17 47,33 45,36 45,75 Gross Profit/ RevenuesLaba Usaha / Pendapatan Usaha 15,20 12,50 15,34 9,20 12,10 Income from Operations /

RevenuesLaba Usaha / Jumlah Ekuitas 27,30 25,07 39,66 30,43 50,51 Income from Operations / EquityLaba Usaha / Jumlah Aset 14,82 14,88 14,25 9,67 11,50 Income from Operations / AssetsLaba Bersih / Pendapatan Usaha 10,56 8,83 11,10 5,11 4,07 Net Income / RevenuesLaba Bersih / Jumlah Ekuitas 18,96 17,70 28,69 16,91 16,99 Net Income / EquityLaba Bersih / Jumlah Aset 10,29 10,51 10,31 5,38 3,87 Net Income / AssetsAset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek

307,35 214,25 96,30 71,48 57,30 Current Assets / Current Liabilities

Liabilitas / Ekuitas 84,22 68,51 178,25 214,57 339,00 Total Liabilities / Total EquityLiabilitas / Aset 45,72 40,65 64,06 68,21 77,22 Total Liabilities / Total Assets

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk4

Segenap anggota Dewan Komisaris PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan atas bimbingan dan penyertaanNya sepanjang tahun 2012 sehingga Perseroan berhasil menutup tahun ini dengan hasil yang memuaskan. Pada kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan secara garis besar laporan mengenai pengawasan atas pelaksanaan usaha dan tertib administrasi yang dilakukan oleh Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.

Situasi keamanan dan perekonomian nasional yang baik sangat mendukung perkembangan sektor pariwisata nasional. Berbagai upaya promosi di dalam dan luar negeri yang telah dan terus dilakukan oleh Pemerintah telah meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia. Bali sebagai salah satu tujuan wisata favorit bagi para wisatawan mancanegera banyak menyelenggarakan even-even berskala internasional. Selain Bali, Jakarta juga mulai dilirik oleh wisatawan mancanegara terbukti dari survei yang dilakukan oleh salah satu situs terbesar dunia di mana Jakarta terpilih menjadi destinasi utama di Asia dengan mendapatkan predikat sebagai ”tujuan wisata yang sedang menanjak untuk tahun 2012”.

Kinerja Perseroan pada tahun 2012 menunjukkan hasil yang memuaskan. Pendapatan dari toko bebas bea Perseroan mengalami peningkatan penjualan dari tahun sebelumnya. Dewan Komisaris secara terus menerus memantau dan memberikan saran kepada Direksi dalam melaksanakan strategi, formulasi kebijakan dan aksi korporasi serta memperkuat tata kelola Perseroan. Dewan Direksi PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk telah menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International Limited) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 kepada Dewan Komisaris, yang menyatakan menerima dan menyetujui laporan keuangan tersebut.

Perseroan tetap mempertahankan posisinya sebagai operator toko bebas bea terbesar di Indonesia pada tahun 2012. Namun, Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa tantangan ke depan tidaklah mudah. Dituntut kerja keras dan komitmen yang tinggi dari jajaran manajemen Perseroan untuk dapat mempertahankan posisi dan kelangsungan usaha Perseroan. Perseroan harus tetap proaktif dengan menerapkan terobosan-terobosan bisnis baru serta melakukan evaluasi atas segala usaha yang telah dilakukan dan secara berkesinambungan berusaha meningkatkan kinerja Perseroan dengan cara menyusun strategi seefektif dan sefleksibel mungkin. Perseroan juga selalu mengikuti dan mengamati perkembangan sektor pariwisata nasional untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi sehingga diharapkan dapat mengeliminir kerugian yang ditimbulkan terhadap kinerja Perseroan.

The Board of Commissioners of PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk would like to extend our gratitude to the Lord for His guidance and presence throughout 2012 so the Company was able to end the year with a satisfactory result. We would like to take this opportunity to present an overall supervisory report on the conduct and administration of the business by the Board of Directors of the Company for the year ended 31 December 2012. The good security and economic conditions of the Country were beneficial to the development of the tourism sector. Various promotional efforts, which have been conducted by the government, within and outside Indonesia had increased the number of tourists visiting Indonesia. Bali, as one of the favorite tourist destinations among international travellers, held many international events. Besides Bali, Jakarta’s reputation among international travellers is also on the rise. Based on the survey conducted by one of the world’s largest travel websites, Jakarta was nominated as the 2012 Travellers’ Choice Destinations on the Rise in Asia.

The Company’s performance this year showed a satisfying result. The Company’s revenue from the duty free business kept increasing as compared to the previous year. The Board of Commissioners have been continuously monitoring and advising the Board of Directors in implementing strategies, formulating policies and corporate actions, and strengthening corporate governance. The Board of Directors had submitted the Company’s financial statements for the year ended 31 December 2012 to the Board of Commissioners. The Board of Commissioners had accepted and acknowledged the financial statements as audited by Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International Limited).

The Company retained its position as the largest duty-free shop operator in Indonesia during the year under review. However, the Company is fully aware of future challenges. Hardwork and high commitment were required from the management to be able to retain the position and going concern of the Company. The Company has always adopted a proactive stance, seizing new business opportunities as they arise while critically evaluating the ongoing businesses. The Company adopts a flexible but effective strategy to improve its performance on a continuous basis. It also closely monitors the developments in the tourism sector in Indonesia in an effort to anticipate and eliminate any potential obstacles to its performance.

LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioners

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 5

Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to extend our sincere appreciation to the Board of Directors and to all levels of management, staffs and employees of the Company for their dedication, commitment and contribution in conducting the Company’s overall operations. We also extend our gratitude to our shareholders for their continuing confidence and support, and to all of our business associates, who had been assisting the Company to achieve its business objectives in 2012.

Presiden Komisaris / President Commissioner

Jonathan Tahir

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

• Jonathan Tahir : Presiden Komisaris / President Commissioner

• Timothy Thomas De Lessio : Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner

• Roger James Finnie : Komisaris / Commissioner

• Ronald Kumalaputra : Komisaris / Commissioner

• Aryanto Agus Mulyo : Komisaris Independen / Independent Commissioner

• Gn Hiang Lin : Komisaris Independen / Independent Commissioner

Akhir kata, kami juga mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran Direksi, manajemen serta seluruh staf dan karyawan Perseroan atas dedikasi, komitmen dan peran serta mereka dalam menggerakkan roda usaha Perseroan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih pula kepada seluruh pemegang saham dan mitra kerja Perseroan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan selama ini yang telah membantu Perseroan dalam mencapai sasaran bisnis di tahun 2012.

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk6

Tahun 2012 merupakan tahun yang gemilang untuk Perseroan. Industri pariwisata Indonesia terus menunjukkan kemajuan yang berarti. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, terutama ke Bali, semakin meningkat beberapa tahun terakhir. Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada tahun ini mencapai 8,0 juta orang atau meningkat 5,16% dibanding tahun 2011 yang berjumlah 7,6 juta orang. Jumlah tersebut menunjukkan pariwisata di Indonesia makin berkembang sehingga menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Tidak hanya jumlah wisatawan, perolehan devisa dari sektor pariwisata pun mengalami peningkatan dari US$ 8,5 miliar menjadi US$ 9,1 miliar.

Upaya-upaya promosi yang dilakukan Pemerintah sangat membantu dunia pariwisata nasional pada umumnya dan bagi usaha Perseroan pada khususnya. Selain upaya promosi tersebut, situasi keamanan Indonesia yang cukup kondusif juga ikut berperan dalam meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2012. Pertambahan jumlah wisatawan terutama yang berkunjung ke Bali tersebut mengharuskan dilakukannya renovasi Bandara Internasional Ngurah Rai dan pembangunan infrasutruktur di beberapa lokasi strategis di Bali.

Saat ini, usaha terbesar Perseroan ada di kawasan Kuta, Bali yaitu melalui anak perusahaan Perseroan, PT. Inti Dufree Promosindo (IDP) dan PT. Arthamulia Indah (AMI). AMI adalah anak perusahaan dari IDP. IDP mengoperasikan toko bebas bea “‘Bali Galleria”, yang merupakan toko bebas bea terbesar di Indonesia. Pelanggan utama dari toko bebas bea Perseroan adalah para wisatawan yang berasal dari RRC, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Rusia.

Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan dinamis dengan berbagai tantangan internal maupun eksternal telah mewarnai perjalanan Perseroan sepanjang tahun 2012. Perseroan juga menyadari bahwa persaingan bisnis akan semakin lebih intensif di tahun-tahun mendatang. Perseroan berkepentingan untuk dapat mempertahankan serta meningkatkan posisi kepemimpinan pasar. Perseroan memandang perlu untuk memfokuskan diri kepada bisnis

This year was an outstanding one for the Company. The country tourism industry had shown continuing improvements. There had been an increase in the number of tourist visiting the country especially Bali, which amounted to 8.0 million as opposed to 7.6 million people in 2011. This represented a 5.16% increase and showed that the development of Indonesia tourism sector was appealing to the international travelers. The foreign exchange earnings also increased from US$ 8.5 billion in 2011 to US$ 9.1 billion.

Continuous promotional efforts by the Government, coupled by the condusive security condition in Indonesia, have brought many positive effects to the country’s tourism sector. The growing number of tourists especially to Bali had pushed the need for the renovation of Ngurah Rai International Airport and the contruction of infrastructures at strategic locations in Bali.

The Company currently has major operations in Kuta, Bali through its subsidiaries, PT. Inti Dufree Promosindo (IDP) and PT. Arthamulia Indah (AMI). AMI is IDP’s subsidiary. IDP operates “‘Bali Galleria”, which is the largest duty-free outlet in Indonesia. Main customers are visitors from China, Japan, Taiwan, South Korea and Russia.

The Company faced a more competitive, dynamic business environment with internal and external challenges this year. The Company is always aware that competition will be tougher in the coming years. To anticipate the development in the tourism sector, the Company sees the need to maintain and improve its position as the market leader. Consequently, the Company has no other choice than to focus on its core business,

LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

Jumlah Wisman dan Perolehan Devisa Tahun 2008 – 2012Number of Foreign Visitors and Foreign Exchange Earnings 2008 – 2012

* Revised Data ** Temporary Data

Source: Central Bureau of Statistics

Year Number of Tourists

Earnings(in million of US$)

Growth (%)Tourists Earnings

2008 6,234,497 7,347.60 13.24 37.442009 6,323,730 6,297.96 1.43 -14.292010 7,002,944 7,603.40 10.74 20.732011 * 7,649,731 8,554.39 9.24 12.512012 ** 8,044,462 9,120.93 5.16 6.62

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 7

utamanya sebagai operator toko bebas bea di mana Perseroan telah memiliki keunggulan di bidang tersebut dibandingkan dengan para kompetitornya. Keunggulan tersebut antara lain adalah:

1. Memiliki pengalaman selama lebih dari 20 tahun, pengetahuan yang mendalam mengenai pasar, reputasi yang baik, dan juga pelanggan-pelanggan yang loyal dari mancanegara.

2. Mendapatkan dukungan berkesinambungan dari Duty Free Shoppers (DFS) yang telah berpengalaman dalam melayani wisatawan mancanegara di berbagai tempat sehingga dapat menyediakan barang-barang dagangan yang sesuai dengan selera para wisatawan mancanegara. Di samping itu, afiliasi dengan DFS memungkinkan jaminan purna jual atas barang-barang bebas bea berlogo DFS yang dijual Perseroan di semua gerai DFS yang tersebar di seluruh dunia.

3. Hubungan kerjasama yang baik dengan para biro perjalanan wisata internasional dan domestik untuk dapat menjaring wisatawan mancanegara.

Dengan keunggulan tersebut, Perseroan tetap berupaya menetapkan strategi bisnis yang fleksibel, inovatif dan sesuai dengan perkembangan industri dan pasar.

Perseroan menyadari pentingnya pelaksanaan strategi pemasaran yang tepat agar lebih efektif dan berdampak bagi usaha Perseroan. Perseroan tetap melanjutkan berbagai program promosi yang ada.

namely the duty-free segment, in which the Company has some advantages over its competitors. They are described as follows.

1. Over 20 years of experience with an in-depth knowledge of the market being served, good reputation, and loyal customers from various countries around the globe.

2. Continuing support from Duty Free Shoppers (DFS), which has the experience in serving international tourists in various places and the expertise in providing merchandise according to their preferences. Also, the after-sales service guarantee to its customers, which is valid throughout the DFS’ worldwide network.

3. Mutually beneficial agreements with international and domestic travel agents that assist in channeling large number of tourists.

With these advantages, the Company continues to adopt a flexible, innovative business strategy to adapt to the ever changing development in the market.

A suitable implementation of marketing strategy is important to the Company to achieve an effective result. The Company will be continuing a number of its existing promotional programs.

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk8

Pertumbuhan

Situasi keamanan yang kondusif disertai dengan berbagai upaya Pemerintah untuk terus mempromosikan citra pariwisata Indonesia menyebabkan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2012. Strategi pemasaran Perseroan adalah tetap fokus pada segmen pasar yang dilayani. Perseroan juga merespon secara khusus perkembangan pasar terutama pertumbuhan wisatawan dari RRC untuk dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan Perseroan. Dibandingkan dengan tahun 2011, pendapatan dari toko bebas bea Perseroan mengalami peningkatan sebesar 16% dari Rp. 735,8 miliar menjadi Rp. 853,8 miliar pada tahun 2012. Penerimaan Perseroan dari sewa mengalami penurunan dari 38,3 miliar di tahun 2011 menjadi 2,4 miliar di tahun 2012. Penurunan tersebut disebabkan karena telah dijualnya Mal Bali Galeria yang sebelumnya dimiliki dan dioperasikan oleh IDP pada bulan Juni 2011.

Total pendapatan Perseroan yakni PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk dan anak perusahaannya secara menyeluruh pada tahun 2012 meningkat sebesar 10,6% dari Rp. 774,5 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp. 856,7 miliar. Laba bersih Perseroan dan anak perusahaan mengalami peningkatan sebesar 25,3% dari Rp. 72,6 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 91 miliar di tahun 2012.

IDP seringkali mendapatkan berbagai macam penghargaan. Terakhir di tahun 2011, IDP mendapatkan penghargaan dari PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Ngurah Rai Bali sebagai Peringkat I (Pertama) sebagai Penunjang Bandara dengan Kontribusi Terbesar, peringkat II (Kedua) sebagai Penunjang Bandara dengan Produktivitas Tertinggi, serta peringkat Terbaik Pada Penilaian Ruangan Bersih untuk Kategori Konsesioner A. Ini adalah penghargaan ke-tiga secara berturut-turut dari PT. Angkasa Pura I (Persero) yang diberikan kepada IDP.

Sementara itu, PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta Jakarta juga selalu memberikan penghargaan kepada IDP berupa stiker biru yang ditempelkan di toko bebas bea IDP. Stiker biru ini menandakan bahwa seluruh pembayaran IDP kepada PT. Angkasa Pura II (Persero) berjalan dengan lancar dan tidak tertunggak.

Growth

The condusive security condition and continuous efforts from the Government to promote the Indonesian tourism sector have increased the number of international tourists in 2012. The Company’s marketing strategy was to concentrate in the market being served. It also gave special attention to the growth of tourists from China in an effort to boost its sales. Total revenues of the Company’s duty free segment increased 16% from Rp. 735.8 billion in 2011 to Rp. 853.8 billion in 2012. Rental income decreased from Rp. 38.3 billion in 2011 to Rp. 2.4 billion in 2012 due to the sale of Bali Galeria Mall in June 2011, which IDP previously owned and operated.

Total consolidated revenues of the Company and its subsidiaries in 2012 increased 10.6% from Rp. 774.5 billion in 2011 to Rp. 856.7 billion in 2012. Total consolidated net income of the Company and its subsidiaries increased 25.3% from Rp. 72.6 billion in 2011 to Rp. 91 billion in 2012.

IDP had been receiving many awards. In 2011, IDP was selected as The Best Contributor, the Second Best Tenant in Productivity, and the Best Concessionaire in Store Cleanliness its category from PT Angkasa Pura I (Persero), which is the operator of Bali Ngurah Rai Airport. This was the third consecutive award given to IDP.

PT. Angkasa Pura II (Persero) as the operator of Soekarno-Hatta Jakarta Airport always awarded IDP with its blue sticker. This blue sticker represented that payables to PT. Angkasa Pura II (Persero) were always fully paid, and no overdues were outstanding.

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 9

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kontribusi pendapatan Perseroan sebagian besar berasal dari anak perusahaannya. Dengan total 9 toko bebas bea di Jakarta dan Bali yang dikelola dengan baik, IDP adalah operator toko bebas bea terbesar di Indonesia.

As was the case in earlier years, a major portion of the Company’s revenues was generated from its subsidiary. With a total of 9 duty-free outlets in Jakarta and Bali, IDP is currently the largest duty-free shop operator in Indonesia.

City Location No. of ShopsJakarta Airport Departure Terminal 3

Bali

Airport Departure Terminal 5Downtown Bali Galleria 1

T O T A L 9

Lokasi Toko Bebas Bea IDP dan AMI di Jakarta dan Bali Location of IDP & AMI’s Duty Free Shops

Strategi Pemasaran

Keberhasilan yang dicapai Perseroan merupakan bukti nyata dari kesungguhan usaha yang berkesinambungan yang terus dilakukan oleh segenap jajaran manajemen dan karyawan dalam memajukan usaha Perseroan. Salah satu faktor penting penentu keberhasilan Perseroan adalah penerapan strategi pemasaran yang fleksibel dan tepat dengan selalu mengedepankan efisiensi di segala bidang. Perseroan senantiasa memperhatikan dan meningkatkan pelayanan pelanggan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Dalam penyediaan jasa perjalanan, Perseroan berusaha untuk mempertahankan hubungan kerja yang telah terbina dengan baik selama ini dengan berbagai perusahaan yang bersifat kelembagaan. Selain itu, Perseroan juga menyediakan berbagai jasa biro perjalanan pada umumnya seperti pemesanan tiket dan hotel serta pengurusan dokumen.

Perseroan tetap fokus pada keunikan profil bisnis dan kesempatan-kesempatan yang ada di setiap lokasi toko bebas bea Perseroan. Toko bebas bea Perseroan ”Bali Galleria” dan yang berada di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali memiliki koleksi butik-butik yang cukup lengkap selain koleksi merk-merk bertaraf internasional guna memenuhi kebutuhan berbelanja wisatawan mancanegara.

Marketing Strategy

The Company’s success during the year could be attributed to the continuing sincerity demonstrated at all levels of management and employees. Another key factor was the assumption of a flexible marketing strategy that was both appropriate to the situation and promoting efficiency in all areas. The Company continuously improved and gave better customer service than in previous years.

In the travel related services, the Company continued to maintain its business relationships with corporate clients while providing travel related services including ticketing, hotel reservations, and travel documentation.

The Company kept focusing on the unique business profile and opportunities arising in each duty-free store. The Company’s largest duty-free store, ”Bali Galleria”, and stores in the Bali Ngurah Rai International Airport have a collection of internationally branded to satisfy the tourists’ shopping interests.

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk10

Produk barang lokal merupakan salah satu barang belanjaan favorit bagi wisatawan mancanegara. Melihat tingginya minat wisatawan mancanegara untuk membeli produk barang lokal yang bernuansa khas Indonesia baik berupa cinderamata ataupun makanan ringan, maka Perseroan secara khusus menyediakan berbagai produk lokal dengan kemasan khusus yang dirancang secara eksklusif sehingga produk-produk tersebut hanya dapat diperoleh di toko bebas bea IDP.

Area penjualan produk barang lokal di toko bebas bea Perseroan juga ditata dengan sangat artistik dan unik dengan menonjolkan keindahan dari seni arsitektur Bali. Penataan ruang ini rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke toko bebas bea Perseroan, yang berdampak pada peningkatan penjualan barang-barang lokal.

Perseroan juga selalu berusaha menerapkan berbagai bentuk promosi lainnya yang menarik bagi para pelanggan selain dari promosi produk-produk barang lokal di atas, seperti pemberian Shopping Voucher, Meal Coupon, In-store Promotion, dan Multiple Purchase Promotion berupa pemberian hadiah atau potongan harga yang menarik untuk produk-produk tertentu. Untuk memudahkan para wisatawan mancanegara yang menginap di berbagai hotel mengunjungi toko bebas bea Perseroan, maka disediakan fasilitas ”Free Shuttle Bus” yaitu fasilitas gratis antar jemput untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke toko bebas bea Perseroan.

Local products are much sought after by tourists as they represent something uniquely Indonesian and are served as good souvenirs. In anticipation of the high demand from international tourists for local products, the Company’s duty-free outlets are always well stocked with these exclusively packaged products including perennial favorites such as souvenirs and snacks. These exclusive packagings of local products are available only at IDP’s outlets in Indonesia.

The interior display of the duty-free store, in which local products are displayed, is arranged in a very artistic and unique Balinese atmosphere. The arrangement consists of several sections, and the décor and architecture are distinctively traditional Balinese. This arrangement which appeals to tourists from all over the world has become an attraction by itself and has succeeded in significantly increasing the sales of local products.

The Company has continued various promotional schemes which have been successfully implemented over the past few years including Shopping Voucher, Meal Coupon, In-Store Promotion, and Multiple Purchase Promotions in the form of special discounts for purchases of certain products from the Company’s duty-free outlets. In addition, a "Free Shuttle Bus" for tourists staying at different hotels around the island to visit our duty-free shop has met with considerable success.

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 11

Semua jenis promosi ini sangat menunjang usaha Perseroan dalam meningkatkan pengunjung toko.

Perseroan menyadari bahwa wisatawan domestik pun dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan tetap menerapkan penjualan barang-barang lokal sebagai barang kena pajak (Duty Paid) sehingga para wisatawan domestik pun dapat berbelanja di toko bebas bea Perseroan.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke toko bebas bea Perseroan tidak terlepas dari peranan para biro perjalanan wisata internasional. Oleh karena itu, Perseroan selalu berusaha membina dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan para biro perjalanan wisata internasional untuk dapat menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara. Dengan adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara Perseroan dengan para mitra kerjanya, jumlah pengunjung yang datang ke toko bebas bea Perseroan diharapkan akan terus dapat ditingkatkan.

Perseroan secara khusus memberikan perhatian besar kepada wisatawan RRC, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Rusia karena wisatawan dari negara-negara ini merupakan pengunjung dan pembeli terbesar bagi toko bebas bea Perseroan, khususnya wisatawan dari RRC. Untuk menjaring pangsa pasar khusus yang bernilai tinggi bagi perkembangan usaha Perseroan ini, Perseroan memprioritaskan menjalin kerjasama dengan para biro perjalanan wisata dari negara-negara ini, di samping tentunya dengan para biro perjalanan wisata dari negara-negara lain.

Tabel di bawah ini memperlihatkan realisasi kedatangan wisatawan mancanegara dari negara-negara tersebut.

These wide ranging promotions have helped increase the number of visitors to the duty-free outlets.

The Company has not overlooked the local market potentials. It continues to offer duty-paid local goods in its duty-free outlets to domestic tourists.

International travel agents contribute quite significantly to bring foreign tourists to its duty-free outlet. Therefore, the Company has cooperation agreements with several international travel agents that assist in channeling large groups of tourists. Mutually beneficial agreements with several business associates have helped maintain and increase the number of visitors to its duty-free outlet.

Tourists from China, Japan, South Korea, Taiwan and Russia are special for the Company. They are the largest consumers of duty-free goods. Special attention is given to tourists from China. The Company prioritizes tie-ups with travel agents from these countries while encouraging similar arrangements with agents from other potential countries. With these arrangements in place, the Company expects to channel more up market customers to its outlets.

The following table shows the actual arrivals of tourists from these countries.

COUNTRY 2010 2011 * 2012 **China 511,188 594,997 618,223Japan 416,151 423,113 445,066South Korea 296,060 320,596 303,856Taiwan 214,192 228,922 180,642Russia 83,836 96,438 86,645

Realisasi Kedatangan WismanActual Tourist Arrivals

* Revised Data ** Temporary Data

The strategic affiliation with Duty Free Shoppers (DFS) through its subsidiary, IDP, is one competitive edge the Company has over its competitors. DFS is the largest duty-free shop operator in the world and operates a network of shops in 15 countries. The affiliation enables the Company to give the after-sales service guarantee to its customers. This after-sales service guarantee is valid throughout the DFS’ worldwide network.

Afiliasi anak perusahaan Perseroan yaitu IDP dengan DFS merupakan keunggulan tersendiri Perseroan yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya. DFS merupakan operator jaringan toko bebas bea terkemuka di dunia yang mengoperasikan toko bebas bea di 15 negara. Afiliasi tersebut berupa pemberian jaminan purna jual atas barang-barang bebas bea yang dijual di seluruh toko bebas bea Perseroan yang berlogokan DFS dan jaminan tersebut berlaku di semua gerai DFS yang tersebar di seluruh dunia.

Source: Central Bureau of Statistics

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk12

Pemilihan Produk

IDP sebagai pengelola toko bebas bea terkemuka dengan teliti memberi perhatian khusus bagi pemilihan barang-barang yang akan dijual. Selain itu, Perseroan selalu berusaha menyesuaikannya dengan trend yang sedang diminati oleh para calon pembeli. Untuk memenuhi kedua kriteria di atas diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang selera para wisatawan mancanegara yang sangat beragam serta memiliki latar belakang etnik dan ekonomi yang beragam pula. Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi perhatian Perseroan dalam menentukan barang-barang yang akan dijual.

Selain belajar dari pengalaman di lapangan selama lebih dari 20 tahun mengelola toko bebas bea, Perseroan juga mendapat dukungan dari DFS. Dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh DFS yang telah berpengalaman dalam melayani para wisatawan mancanegara, toko bebas bea Perseroan dapat menyediakan barang-barang dagangan yang sesuai dengan selera para wisatawan mancanegara.

Produk barang dagangan yang ditawarkan IDP meliputi barang impor dan produk lokal berkualitas tinggi. Produk impor yang dipilih mencakup serangkaian produk designer kelas dunia yang sangat eksklusif, produk minuman beralkohol, tembakau, cokelat, kerajinan tangan dari kulit, produk kecantikan, perhiasan, kerajinan serta suvenir dan cinderamata hasil produksi dalam negeri. Produk bermerek internasional yang dapat dijumpai di toko bebas bea Perseroan antara lain:

Product Selection

As the leading duty-free shop operator in the country, IDP pays special attention to the selections of products sold in the stores. The product selections also depend on current consumer trends and preferences. These require in-depth research into the tastes of our customers who are from various ethnic and economic backgrounds. The Company has to consider this multiplicity while determining the product mix required to be sold in the duty-free outlets.

Apart from practical experience gained over the years in the market place, the Company has access to the resources of DFS which has considerable experience in catering international travelers. With combination of own experience and research, and the information on international trends and fashion, the Company is in a position to offer the right kind and mix of products to its international visitors.

The products offered by IDP include a wide range of imported and high quality local merchandise. The imported merchandise include exclusive world-class designer products, alcoholic beverages, fine tobaccos, chocolates, hand-made leather goods, cosmetics, beauty related products while a selection of locally produced jewelry, handicrafts and souvenirs are also available in the outlets. The number of international brands offered by the Company is constantly growing and currently includes:

Minat wisatawan mancanegara untuk membeli berbagai produk lokal tetap tinggi. Banyak wisatawan mancanegara yang berbelanja produk bermutu tinggi buatan dalam negeri seperti hasil kerajinan perak, batik, ukiran, pahat, juga produk kualitas ekspor seperti makanan, kopi, teh, cokelat dan mainan. Selain mutu yang baik dan harga yang bersaing, hasil produksi dalam negeri yang mencerminkan

International tourists have a high interest in buying local products. High quality local products including silver handicrafts, batik products, woodcarvings and engravings as well as export-quality food, coffee, tea, chocolates and toys are very popular among international tourists. Apart from good quality and reasonable prices, locally manufactured products

AlishanAnna SuiAnne KleinBallyBiothermBottega VenetaBreitlingBurberryBvlgariCalvin KleinCartierCelineChanelChloe

ClarinsCliniqueCoachDiorDunhillEmporio ArmaniEstee LauderGivenchyGucciGuerlainGuessHamilton Helena RubensteinHermes Watch

Lady GagaLancomeLe SportsacL’occitaneLoeweLonginesLorealMarc by Marc JacobsMichael KorsMido MontblancNarciso RodriguezOmegaOscar de La Renta

Paco RabanneRadoSavatore FerragamoShiseidoSK IISwarovskiSwatchTag Heuer Tiffany & CoTissotTumiVertu

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 13

kebudayaan asli dari berbagai daerah di Indonesia memiliki nilai tambah tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

Di samping itu, kualitas produk lokal yang terdapat di toko bebas bea Perseroan memang baik karena IDP menetapkan standar kualitas yang sangat tinggi untuk barang-barang yang akan dijual di toko bebas bea Perseroan.

also represent the unique cultures of different parts of the country and consequently have a higher perceived value to the buyer.

Local products offered in the Company’s duty-free outlets are of the best quality since they are made to the high standards set by IDP.

Grafik Konsumen Berdasarkan Regional Region-Wise Breakdown of Customers

Rencana Bisnis

Perseroan selalu mengamati dengan cermat dan teliti setiap perubahan situasi, kondisi juga perkembangan-perkembangan yang terjadi di Indonesia, khususnya di sektor pariwisata. Strategi Perseroan yang menerapkan perencanaan bisnis secara fleksibel dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada, berhasil dilaksanakan dengan baik oleh seluruh jajaran manajemen Perseroan. Di samping itu, Perseroan tetap berusaha untuk memperluas lingkup usahanya agar dapat mencapai hasil yang lebih baik lagi.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar maka Perseroan memandang perlu untuk melakukan ekspansi usaha dengan merencanakan untuk merenovasi toko bebas bea "Bali Galleria". Di samping itu, Perseroan juga terus mengikuti rencana pengembangan bandara di Bali dan Jakarta dan merencanakan untuk melakukan pengembangan gerai pada kedua bandara tersebut. Perseroan juga terus mempertimbangkan ekspansi bisnis ke daerah-daerah lain di Indonesia.

Manajemen Perseroan selalu berusaha untuk dapat menerapkan strategi bisnis yang tepat demi menyikapi setiap perkembangan yang ada khususnya di sektor pariwisata. Untuk itu, diperlukan kejelian, keluwesan dan kekompakan dari seluruh jajaran manajemen. Perseroan juga bertekad untuk terus mendukung ajakan Pemerintah dalam rangka lebih memajukan dunia pariwisata Indonesia dengan jalan meningkatkan kinerja Perseroan.

Business Plans

The Company keeps a close watch on the situation and developments all over the country, particularly the tourism sector. The flexible approach which exploits opportunities as they arise has been well impelemented by the management. The Company will also continue to expand its operations and strive to achieve its objectives.

To maintain and improve its market share position, the Company sees the need of expansion by planning the renovation of its duty-free outlet, "Bali Galleria". The Company closely monitors the developments in Bali and Jakarta airports in an effort to strengthen its presence in those two airports. The Company is also considering expanding its business operations to new areas within Indonesia.

The management is fully aware that it requires prudence, flexibility and unity to establish business strategies that are appropriate to the ever-changing state of the economy. Additionally, in concurrence with the Government’s policy towards tourism, the Company is determined to promote tourism in Indonesia and will strive to improve its performance.

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk14

Sumber Daya Manusia

Perseroan menyadari bahwa investasi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu investasi yang sangat berharga. Keberhasilan kinerja usaha Perseroan sangat tergantung pada kualitas SDM yaitu seluruh jajaran staf dan karyawan serta kualitas hubungan antar anggota Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan memberikan perhatian khusus dalam hal arus komunikasi antara top dengan middle manajemen dan juga dengan para staf secara keseluruhan. Hal ini diterapkan demi tercapainya suatu komitmen di antara berbagai lapisan manajemen yang ada sehingga akhirnya terbentuk SDM yang solid dan berkualitas. Sampai dengan 31 Desember 2012, total karyawan Perseroan adalah 1.068 orang.

Oleh karena itu, Perseroan memberikan perhatian yang besar kepada usaha-usaha peningkatan ketrampilan dan kemampuan seluruh jajaran SDM-nya. Kepedulian ini antara lain diwujudkan dalam bentuk pemberian pelatihan dan pengembangan seperti pelatihan pengenalan produk dari produk-produk yang ada di toko bebas bea Perseroan. Pelatihan ini diadakan secara rutin oleh para vendor baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke toko bebas bea Perseroan, Perseroan menyelenggarakan kursus bahasa Inggris, Mandarin, Jepang dan Korea secara teratur agar kemampuan berbahasa asing para staf marketing dan pramuniaga Perseroan dapat terus ditingkatkan. Di samping itu, Perseroan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan lainnya seperti customer service, total luxury care, serta program Apprentice to Master.

Human Resources

The Company is aware that investment in its human resources represents one of its most valuable investments. The success of the Company is dependent on the quality of its entire work force and the quality of communication between its personnel and all levels of management. To improve and foster a solid management team, the Company constantly tries to improve communications between top and middle management as well as among all employees. Intensive communication establishes a commitment across all layers of management resulting in a better-informed and competent workforce. As of 31 December 2012, the Company had 1,068 employees.

Consequently, the Company conducts regular training and development programs designed to improve the skills and competence of its employees. Programs include product knowledge training and other trainings held by vendors within and outside Indonesia. Marketing and sales staff are also regularly enrolled in foreign language programs such as English, Mandarin, Japanese and Korean to improve their language skills. Other trainings such as customer service, total luxury care and Apprentice to Master program are also provided to improve knowledge and skills.

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 15

Perseroan juga selalu membina sikap saling percaya dengan seluruh jajaran SDM-nya yang berperan serta dalam kegiatan operasional Perseroan. Dengan menerapkan berbagai program "human relation" seperti pemberian gaji yang memadai, berbagai tunjangan dan jaminan sosial serta pengadaan program insentif penjualan yang telah berjalan dengan sukses dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan mengharapkan seluruh staf dan karyawan bukan saja merasa menjadi anggota keluarga besar Perseroan dan anak perusahaannya tetapi juga memiliki kebanggaan karena telah ikut serta berkarya dalam suatu usaha untuk turut menopang program pembangunan Indonesia melalui dunia pariwisata yang menjadi bidang usaha Perseroan.

Akhir kata, pada kesempatan ini kami atas nama Direksi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, Dewan Komisaris, para mitra bisnis, para anggota Direksi serta segenap karyawan atas dedikasi yang telah diberikan sepanjang tahun 2012.

The Company also endeavors to instill an atmosphere of mutual trust at all levels of management. Apart from a competitive salary, employees receive various allowances, social security benefit and other benefit programs such as a sales incentive program which has been a successful program for the past few years. The Company hopes that employees are proud to be a part of the Company and of an organization that is contributing to the development of Indonesia through the tourism industry.

Last but not least, we would like to show our utmost appreciation to our shareholders, the Board of Commissioners, business associates, all of the Directors and employees for their support and dedication throughout the year.

Presiden Direktur / President Director

Ir Wong Budi Setiawan

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

• Ir Wong Budi Setiawan : Presiden Direktur / President Director

• David John Aitken : Wakil Presiden Direktur / Vice President Director

• Lim Sou Ping : Direktur / Director

• Edward Yuhong Ng : Direktur / Director

• Dewi Victoria Riady : Direktur / Director

• Freddy Soejandy : Direktur / Director

• Harry Wangidjaja : Direktur / Director

Ir Wong Budi Setiawan

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk16

Riwayat Perusahaan

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk ("Perseroan") didirikan pada tahun 1978 dengan nama PT. Sona Tour yang memiliki usaha sebagai Biro Perjalanan Wisata. Usaha Perseroan saat itu hanya mencakup kegiatan yang menawarkan berbagai jasa yang berhubungan dengan sektor pariwisata baik untuk domestik maupun internasional.

Kemajuan dunia pariwisata Indonesia pada awal hingga pertengahan dekade tahun 1990-an turut merubah strategi bisnis Perseroan. Menyadari adanya kebutuhan akan fasilitas belanja yang nyaman bagi para wisatawan mancanegara, Perseroan menanggapi kondisi ini dengan melebarkan bidang usahanya ke pengoperasian toko bebas bea atau duty free shop yang dilakukan melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT. Inti Dufree Promosindo (IDP) dan PT. Arthamulia Indah (AMI). Anak perusahaan Perseroan ini mendapatkan dukungan dari Duty Free Shoppers (DFS) yang merupakan salah satu anak perusahaan penghasil barang-barang mewah dan bermutu tinggi yaitu Louis Vuitton Moet & Hennessy (LVMH). DFS sendiri merupakan operator jaringan toko bebas bea terkemuka di dunia yang tersebar di 15 negara.

Saat ini anak perusahaan Perseroan merupakan operator toko bebas bea terbesar di Indonesia dengan 9 toko bebas bea yang terdapat di Jakarta dan Bali dengan luas lantai lebih dari 9.700 m². Berkat keberhasilan usaha Perseroan dalam beberapa tahun belakangan ini, Perseroan kini lebih dikenal sebagai pengelola toko bebas bea terkemuka di Indonesia daripada sebagai suatu biro perjalanan wisata. Untuk ke depannya, Perseroan akan tetap lebih banyak mencurahkan waktu dan tenaga bagi pengembangan bisnis toko bebas bea tanpa meninggalkan peran tradisionilnya sebagai biro perjalanan wisata.

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

History

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk ("Company") was incorporated in 1978 as PT. Sona Tour. Initially, the Company focused on providing domestic and international travel related services.

During the early to mid 1990s, the Indonesian tourism industry witnessed spectacular growth rates. This condition led to a change in the Company’s business strategy. To meet the shopping needs of international tourists, the Company expanded the scope of its operations to include duty-free shopping. The duty-free business is carried on through two subsidiaries, PT. Inti Dufree Promosindo (IDP) and PT. Arthamulia Indah (AMI). These two subsidiaries obtain support from Duty Free Shoppers (DFS), which is a subsidiary of a world-class luxury goods producer, Louis Vuitton Moet & Hennessey (LVMH). DFS itself is the leading network of duty-free shops in the world in 15 countries.

At present, these two subsidiaries operate 9 duty-free stores in Jakarta and Bali and have a combined retailing floor space of more than 9,700 m2. Due to the success of these two subsidiaries for the past few years, the Company is now better known as a leading duty-free shop operator in Indonesia rather than as one of the travel agents in the country. In line with its overall business strategy, the Company will direct its efforts and resources to intensively develop and pursue its duty free business while maintaining its presence in the travel services segment.

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 17

Pada tanggal 21 Juli 1992, Perseroan resmi tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan mencatatkan 11.500.000 sahamnya. Saat ini, saham Perseroan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia berjumlah 331.200.000 saham.

The Company formally listed its shares on the Indonesia Stock Exchange on 21 July 1992 after it made its Initial Public Offering of 11,500,000 shares. At present, 331,200,000 of the Company’s shares are traded on the Indonesia Stock Exchange.

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk18

AUDITCOMMITTEE

INTERNAL AUDIT

SHAREHOLDERSMEETING

BOARD OFCOMMISSIONERS

PRESIDENTDIRECTOR

BOARD OFDIRECTORS

MARKETING

OPERATION

HUMANRESOURCES

MANAGEMENTINFORMATION

SYSTEM

STOCKCONTROL

MERCHANDISING

ACCOUNTING

FINANCE

BUSINESSDEVELOPMENT

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 19

• Jonathan Tahir - (Presiden Komisaris)

Warganegara Indonesia, 26 Tahun. Menyelesaikan pendidikan di National University of Singapore. Sejak tahun 2008, menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Sejahteraraya Anugrahjaya. Menjabat sebagai Direktur Perseroan dan anak perusahaan pada tahun 2009. Sejak tahun 2010, menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan dan anak perusahaan.

• Timothy Thomas De Lessio – (Wakil Presiden Komisaris)

Warganegara Amerika, 49 Tahun. Memiliki latar belakang pengalaman selama 15 tahun dengan DFS, di mana 6 tahun di antaranya di Hawaii dan Pasifik Tengah serta sisanya di Hong Kong. Sebelum bergabung dengan DFS, ia bekerja pada Federated Department Store (Macy, Jordan Marsh, & Maas Brothers) selama 13 tahun. Sekarang di DFS, menjabat sebagai President of Global Strategic Store Operations, di mana ia bertanggung jawab untuk merumuskan dan mengawasi strategi untuk semua operasional toko, kontrol global, desain toko, konstruksi, dan visual merchandising. Sejak Februari 2012, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan.

• Roger James Finnie – (Komisaris)

Warganegara Inggris, 51 tahun. Lulusan dari Loughborough University of Technology dengan gelar Bachelor of Science degree in Economics. Mendapatkan kualifikasi sebagai Chartered Accountant pada tahun 1988 dan diangkat sebagai anggota di Institute of Chartered Accountants, England and Wales pada tahun 1998. Setelah berkarir di akuntan publik, ia bekerja di LVMH selama 17 tahun, di mana 3 tahun terakhir berperan sebagai Managing Director DFS yang bertanggung jawab untuk wilayah Asia Pasifik. Sejak Februari 2012, menjabat sebagai Komisaris Perseroan.

• Ronald Kumalaputra – (Komisaris)

Warganegara Indonesia, 35 tahun. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari California State University, USA. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan anak perusahaannya sejak tahun 2005. Dari tahun 2008 – 2011, menjabat sebagai Direktur Perseroan dan anak perusahaannya. Sejak Februari 2012, menjabat sebagai Komisaris Perseroan.

• Jonathan Tahir - (President Commissioner)

Indonesian citizen, 26 years old. He received his Bachelor’s degree from National University of Singapore. Since 2008, he is the Vice President Commissioner of PT. Sejahteraraya Anugrahjaya. In 2009, he was one of the Directors of the Company and its subsidiaries. Since 2010, he is the President Commissioner of the Company and its subsidiaries.

• Timothy Thomas De Lessio – (Vice President Commissioner)

American citizen, 49 years old. Has 15 years of experience at DFS, of which 6 years were spent in Hawaii & Mid Pacific and the remainder in Hong Kong. Prior to joining DFS, he worked with Federated Department Stores (Macy’s, Jordan Marsh, & Maas Brothers) for 13 years. Now at DFS, he is the President of Global Strategic Store Operations, with the role of formulating and overseeing the strategies for all DFS store operations, in addition to global operations and control, store design, construction, and visual merchandising. Since February 2012, he is the Vice President Commissioner of the Company.

• Roger James Finnie – (Commissioner)

British citizen, 51 years old. Graduate of Loughborough University of Technology with a Bachelor of Science degree in Economics, he qualified as a Chartered Accountant in 1988 and was appointed a Fellow of the Institute of Chartered Accountants, England and Wales in 1998. After a period in public accounting, he has worked in LVMH for 17 years, the last 3 years of which as a Managing Director for DFS with responsibilities across the Asia Pacific region. Since February 2012 he is the Commissioner of the Company.

• Ronald Kumalaputra – (Commissioner)

Indonesian citizen, 35 years old. He received his Master of Business Administration degree from California State University, USA. Since 2005, he is one of the Commissioners of the Company and its subsidiaries. Since 2008 – 2011, he was one of the Directors of the Company and its subsidiaries. Since February 2012, he is the Commissioner of the Company.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DEWAN KOMISARISCurriculum Vitae of The Board of Commissioners

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk20

• Aryanto Agus Mulyo – (Komisaris Independen )

Warganegara Indonesia, 55 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta. Setelah meniti karirnya di berbagai perusahaan, karirnya di Perseroan diawali pada tahun 1991 sebagai Komisaris. Sejak tahun 2004 hingga 2009 menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan dan anak perusahaannya. Dari tahun 2010 – 2011, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan dan anak perusahaan. Selain di Perseroan, pada tahun 1999 hingga 2004 menjabat sebagai Senior Managing Partner pada Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto (RSM AAJ Associates). Sejak tahun 2004 hingga saat ini, menjabat sebagai Senior Managing Partner pada Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar (RSM AAJ Associates). Sejak Februari 2012, menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.

• Gn Hiang Lin – (Komisaris Independen)

Warganegara Singapura, 55 Tahun. Memperoleh gelar Bachelor’s of Business Administration dari National University of Singapore dan gelar PhD dari Wharton School, University of Pennsylvania (USA). Karirnya diawali sebagai analis kredit di First Interstate Bank of California pada tahun 1981, sebelum menjadi asisten profesor keuangan di National University of Singapore dan di saat yang sama juga memberikan konsultasi untuk beberapa bank, bisnis, dan lembaga negara. Di Indonesia, pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Matahari Putra Prima Tbk dan pengajar di Universitas Pelita Harapan. Sejak Februari 2012, mulai menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.

• Aryanto Agus Mulyo – (Independent Commissioner)

Indonesian citizen, 55 years old. He received his Bachelor’s degree in Accounting from Universitas Indonesia, Jakarta. His career in the Company started in 1991 as one of the Commissioners. Since 2004 up to 2009, he was the President Commissioner of the Company and its subsidiaries. From 2010 – 2011, he was the Vice President Commissioner of the Company and its subsidiaries. From 1999 – 2004, he was the Senior Managing Partner of the public accounting firm Amir Abadi Jusuf & Aryanto (RSM AAJ Associates). Since 2004 up to now, he is the Senior Managing Partner of the public accounting firm Aryanto Amir Jusuf & Mawar (RSM AAJ Associates). Since February 2012, he is the Independent Commissioner of the Company.

• Gn Hiang Lin – (Independent Commissioner)

Singaporean citizen, 55 years old. He received his Bachelor’s (Honours) degree in Business Administration from National University of Singapore and PhD degree from Wharton School, University of Pennsylvania (USA). He started his career as a credit analyst with First Interstate Bank of California in 1981 before becoming an assistant professor in finance at National University of Singapore where he also provided consultation to several banks, businesses, and state agencies. In Indonesia, he was a commissioner of PT. Matahari Putra Prima Tbk and an associate professor at Universitas Pelita Harapan. Since February 2012, he is the Independent Commissioner of the Company.

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 21

Ir. Wong Budi Setiawan - ( Presiden Direktur )

Warganegara Indonesia, 40 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Sipil di Universitas Kristen Petra, Surabaya dan meraih gelar Sarjana Magister Manajemen dari Universitas Indonesia, Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1999 sebagai Komisaris. Pada tahun 2004, mulai menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dan anak perusahaannya hingga saat ini.

David John Aitken – (Wakil Presiden Direktur)

Warganegara Inggris, 54 tahun. Lulusan dari University of Cambridge di Inggris. Memulai karirnya di perbankan pada tahun 1981 dengan HSBC di Timur Tengah. Bergabung dengan DFS pada 1 September 2011 sebagai Managing Director of New Business Operations. David adalah eksekutif senior dengan pengalaman yang luas dalam hal pemasaran global dan manajemen umum yang diperoleh dari berbagai peran internasional di banyak daerah di dunia. Sebelum bergabung dengan DFS, ia bekerja untuk Japan Tobacco International (JTI) selama 10 tahun, yang terakhir sebagai Senior Vice President Consumer and Trade Marketing dengan basis di Jenewa, Swiss. Sebelum bergabung dengan JTI, ia menduduki berbagai posisi senior di antaranya dengan RJ Reynolds, British American Tobacco, dan Unilever. Sejak Februari 2012, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan.

Lim Sou Ping – (Direktur)

Warganegara Singapura, 58 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Singapore Nanyang University dengan gelar Bachelor of Commerce. Bergabung dengan DFS pada tahun 1986 dan memegang posisi di Merchandising and Shop Operations. Sebelum bergabung dengan DFS, pernah menempati posisi senior di Metro Department Store, Singapura. Menjabat sebagai General Manager DFS Indonesia pada tahun 1998 dengan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan operasional toko. Sejak Februari 2012, menjabat sebagai Direktur Perseroan.

Edward Yuhong Ng – (Direktur)

Warganegara Amerika, 44 Tahun. Meraih gelar Bachelor of Science in Accounting dari California State University, Sacramento. Mengawali karirnya dengan Deloitte and Touche di Saipan pada tahun 1993. Sejak tahun 2000, memegang berbagai posisi penting di DFS. Sejak tahun 2010, menempati posisi sebagai Global Vice President of Operations & Control di DFS. Sejak Februari 2012, menjabat sebagai Direktur Perseroan.

Ir. Wong Budi Setiawan – (President Director)

Indonesian citizen, 40 years old. He received his Bachelor’s degree in Civil Engineering from Universitas Kristen Petra, Surabaya and Master of Management from Universitas Indonesia, Jakarta. His career in the Company started in 1999 as one of the Commissioners. Since 2004 up to now, he is the President Director of the Company and its subsidiaries.

David John Aitken – (Vice President Director)

British citizen, 54 years old. A graduate of Cambridge University in England, he started his career in banking in 1981 with HSBC in the Middle East. Joined DFS on September 1st 2011 as the Managing Director of New Business Operations. David is a senior executive with extensive global marketing and general management experience gained through a series of international roles covering many regions of the world. Prior to joining DFS, he spent 10 years working for Japan Tobacco International (JTI). Most recently, he was JTI’s Senior Vice President Consumer and Trade Marketing based in Geneva, Switzerland. Before joining JTI, he held a number of senior positions with companies including, RJ Reynolds, British American Tobacco, and Unilever. Since February 2012, he is the Vice President Director of the Company.

Lim Sou Ping – (Director)

Singaporean citizen, 58 years old. Graduate of Singapore Nanyang University with a Bachelor of Commerce degree. She joined DFS in 1986 and held positions in Merchandising and Shop Operations. Before joining DFS, she held senior shop operation positions in Metro Department Stores, Singapore. Appointed as General Manager of DFS Indonesia in 1998 with responsibilities for merchandising and store operations for DFS stores in Indonesia. Since February 2012, she is the Director of the Company.

Edward Yuhong Ng – (Director)

American citizen, 44 years old. He received his Bachelor of Science in Accounting from California State University, Sacramento. He started his career at Deloitte and Touche in Saipan in 1993. He has held various important positions at DFS since 2000. Since 2010, he is the Global Vice President of Operations & Control at DFS. Since February 2012, he is the Director of the Company.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DEWAN DIREKSICurriculum Vitae of The Members of The Directors

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk22

Dewi Victoria Riady – ( Direktur )

Warganegara Indonesia, 34 tahun. Memperoleh gelar Master of Accounting dari University of Southern California, USA. Mengawali karirnya sebagai Financial Analyst di DFS (California – USA) pada tahun 1999, kemudian sebagai Tax Analyst di Ernst & Young LLP, California USA dan Tax Associate di KPMG, Singapura pada tahun 2000. Pada tahun 2001, kembali berkarir di California, USA sebagai Tax Consultant di Pricewaterhouse Coopers LLP. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2004 sebagai Komisaris. Pada tahun 2007 sampai sekarang, menjabat sebagai Direktur Perseroan dan anak perusahaannya.

Freddy Soejandy - (Direktur)

Warganegara Indonesia, 37 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Airlangga jurusan Akuntansi. Karirnya diawali sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik, Sidharta, Sidharta & Widjaja pada tahun 1998. Pernah menjabat sebagai Manager Keuangan dan Direktur di berbagai perusahaan. Sejak tahun 2010 hingga saat ini, menjabat sebagai Direktur Perseroan dan anak perusahaannya.

Harry Wangidjaja - ( Direktur )

Warganegara Indonesia, 40 tahun. Menyandang gelar Master of Accounting dari University of Southern California, USA. Memulai karir di Perseroan pada tahun 1996 sebagai Manager Keuangan. Sejak tahun 2004 sampai saat ini, menjabat sebagai Direktur Perseroan dan anak perusahaannya.

Dewi Victoria Riady – ( Director )

Indonesian citizen, 34 years old. She received her Master of Accounting degree from University of Southern California, USA. Her career started as a Financial Analyst at DFS (California - USA) in 1999. In 2000, she held positions of Tax Analyst at Ernst and Young LLP, California and Tax Associate at KPMG, Singapore. In 2001, she was a Tax Consultant at Pricewaterhouse Coopers, LLP. She joined the Company in 2004 as the Company’s Commissioner. Since 2007 up to now, she is one of the Directors of the Company and its subsidiaries.

Freddy Soejandy – (Director)

Indonesian citizen, 37 years old. He received his Bachelor’s degree in Accounting from Universitas Airlangga, Surabaya. His career started as an auditor in the public accounting firm Sidharta, Sidharta & Widjaja in 1998. He had some managerial and directorship positions in various companies. Since 2010 up to now, he is one of the Directors of the Company and its subsidiaries.

Harry Wangidjaja - ( Director )

Indonesian citizen, 40 years old. He received his Master of Accounting degree from University of Southern California, USA. His career in the Company started as a Finance Manager in 1996. Since 2004 up to now, he is one of the Directors of the Company and its subsidiaries.

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 23

Modal Saham

Susunan pemegang saham sesuai dengan registrasi dari Biro Administrasi Efek Perseroan PT. Adimitra Transferindo dan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

Name of Shareholders Number

of SharesPercentage

of Ownership Total Paid-up Capital (Rp.)

DFS Hongkong Limited 149,040,000 45.00% 37,260,000,000 Wing Harvest Limited 61,372,500 18.53% 15,343,125,000Integration International Limited 49,500,000 14.95% 12,375,000,000 Tahir 35,703,200 10.78% 8,925,800,000 PT Ria Citra Karunia 40,000 0.01% 10,000,000Public (each less than 5%) 35,544,300 10.73% 8,886,075,000 TOTAL 331,200,000 100.00% 82,800,000,000

PeriodePeriod

TertinggiHigh(IDR)

Terendah Low(IDR)

PenutupanClosing

(IDR)Volume

(IDR)Saham PublikPublic Share

(IDR)

Kapitalisasi PasarMarket Capitalization

(IDR)2011

Triwulan / Quarter I 1,880 1,700 1,700 196,000 331,200,000 563,040,000,000 Triwulan / Quarter II 4,200 1,600 3,000 5,225,500 331,200,000 993,600,000,000 Triwulan / Quarter III 3,475 2,475 2,975 5,625,500 331,200,000 985,320,000,000 Triwulan / Quarter IV 2,975 2,200 2,900 111,000 331,200,000 960,480,000,000 Selama Tahun LaporanDuring Financial Year

4,200 1,600 2,900 11,158,000 331,200,000 960,480,000,000

2012 Triwulan / Quarter I 2,200 1,860 2,200 2,464,500 331,200,000 728,640,000,000 Triwulan / Quarter II 2,900 1,870 2,800 63,000 331,200,000 927,360,000,000 Triwulan / Quarter III 2,375 2,000 2,350 67,500 331,200,000 778,320,000,000 Triwulan / Quarter IV 3,075 2,000 2,800 76,500 331,200,000 927,360,000,000 Selama Tahun LaporanDuring Financial Year

3,075 1,860 2,800 2,671,500 331,200,000 927,360,000,000

Informasi Harga SahamShare Price Information

Capital Stock

The following composition of stockholders was in accordance with PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia and the Company’s Share Registration Bureau PT. Adimitra Transferindo as of 31 December 2012:

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk24

Jadwal Penawaran Saham dan Jumlah SahamChronological Table of Public Issues and Total Shares

Profesi Penunjang

Auditor: KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International Limited)Intiland Tower Lt. 7Jl. Jendral Sudirman Kav. 32, Jakarta 10220

Biro Administrasi Efek: PT. Adimitra TransferindoPlaza Property Lt. 2Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210

Aktuaris: PT. Ricky Leonard JasatamaJl. Utama I BG 11 Kemang PratamaBekasi 17116

Date Particulars Total Shares Total SharesListed on ISX

21/07/1992 Initial Public Offering 11.5 million 11.5 million28/06/1993 Rights Issue I 11.5 million 23.0 million08/07/1994 Bonus Share 4.6 million 27.6 million

20/01/1995 Stock Split Nominal Value Reduced from

Rp. 1,000 / share to Rp. 500 / share27.6 million 55.2 million

08/06/1995 Rights Issue II 110.4 million 165.6 million

07/04/2000 Stock Split Nominal Value Reduced from

Rp. 500 / share to Rp. 250 / share165.6 million 331.2 million

Supporting Professionals

Auditor: KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International Limited)Intiland Tower Lt. 7Jl. Jendral Sudirman Kav. 32, Jakarta 10220 Share Registration Bureau: PT. Adimitra TransferindoPlaza Property Lt. 2Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210

Actuary: PT. Ricky Leonard JasatamaJl. Utama I BG 11 Kemang PratamaBekasi 17116

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 25

Business Travel Bureau, Tours, Investment in Subsidiary Companies

Management Office Menara Sudirman, 20th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190, Indonesia Phone : 62 - 21 - 521 3056 - 59 Facsimile : 62 - 21 - 521 3066 E-mail : [email protected]

Subsidiary Companies PT. INTI DUFREE PROMOSINDO • Owns&operatesdutyfreeshops • PTSonaTopasTourismIndustryTbk.owns99.88%oftheshares • HasasupplyagreementwithDutyFreeShoppers(DFS)

PT. ARTHAMULIA INDAH • Owns&operatesdutyfreeshops • PT.IntiDufreePromosindoowns99.67%oftheshares • HasasupplyagreementwithDutyFreeShoppers(DFS)

Date of Listing on the Indonesian Stock Exchange Juli 21, 1992

Date of Listing of the First Rights Issue on the Indonesian Stock Exchange June 28, 1993

Date of Listing of the Bonus Shares Issue on the Indonesian Stock Exchange July 8, 1994

Stock Split (Rp. 1,000 per share to Rp. 500 per share) January 20, 1995

Date of Listing of the Second Rights Issue on the Indonesian Stock Exchange June 8, 1995

Stock Split (Rp. 500 per share to Rp. 250 per share) April 7, 2000

Number of Shares Listed 331,200,000 Shares

Shareholding pattern of the Company Local : 64,841,940 19,58% Foreign : 266,358,060 80,42%

DATA & INFORMASI PERSEROANCompany Data

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk26

PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk.

PT. INTI DUFREE PROMOSINDO

PT. ARTHAMULIA INDAH

KANTOR PUSAT OPERASIONAL / OPERATIONAL HEAD OFFICE : Menara Sudirman, 20th Fl, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60

Jakarta 12190 - IndonesiaTel. (021) 5227657-58, 5212521

Fax. (021) 5227656

Menara Sudirman, 20th Fl. Jl. Jend. Sudirman kav. 60Jakarta 12190 - IndonesiaTel. (021) 521 3056 - 59 Fax. (021) 521 3066E-mail : [email protected] Website : http://www.sonatopas.co.id

Departure HallGate Lounge No. D9D Non Garuda DepartureSoekarno-Hatta International AirportJakarta - IndonesiaTel. (021) 550 0254 - 58Fax. (021) 550 1949Area : 246 m2

Departure HallTransit Lounge, Non GarudaDepartureSoekarno-Hatta International AirportJakarta - IndonesiaTel. (021) 550 0254 - 58 Fax. (021) 550 1949Area : 374 m2

Bali GalleriaJl. By Pass Ngurah Rai - KutaDenpasar, Bali - IndonesiaTel. (0361) 9358 875 (Hunting)Fax. (0361) 9361 562, 9361 563Area : 7,658 m2

MANAGEMENT OFFICE

Departure HallTransit Lounge D-ESoekarno-Hatta International AirportJakarta – IndonesiaTel.(021) 55912552Area : 320 m2

Departure HallNgurah Rai International AirportBali - IndonesiaTel. (0361) 9358 618 - 22Area : 100 m2

Departure HallDeparture Lounge No. IF 1/A 30/NGNgurah Rai International AirportBali - IndonesiaTel. (0361) 9368 269Area : 110 m2

Departure HallDeparture Lounge No. IF 1/A 63/NGNgurah Rai International AirportBali - IndonesiaTel. (0361) 9355 437 Area : 50 m2

Departure HallNgurah Rai International AirportBali – IndonesiaTel. (0361) 9368 404 (Hunting)Fax. (0361) 9350 041Area : 806.77 m2

Departure HallNgurah Rai International Airport Lt. 2 Gate 7, 8, 9Bali – IndonesiaTel. (0361) 9358 621 (Hunting)Area : 41.5 m2

KANTOR PELAYANANOperational Offices

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 27

Kontributor terbesar bagi pendapatan Perseroan bersumber dari segmen toko bebas bea.

Total pendapatan konsolidasi Perseroan pada tahun 2012 dari segmen toko bebas bea sebesar Rp. 853,8 miliar sedangkan di tahun 2011 sebesar Rp 735,8 miliar kenaikan tersebut dikarenakan meningkatnya wisatawan ke toko bebas bea Perseroan. Pendapatan bersih dari penjualan tiket, pengurusan dokumen, perjalanan wisata dan hotel meningkat menjadi Rp. 535 juta dari Rp. 335 juta di tahun 2011. Total pendapatan keseluruhan Perseroan di tahun 2012 sebesar 856,7 miliar meningkat sebesar 10,6% dibandingkan tahun 2011.

Beban usaha mengalami kenaikan dari Rp. 231,5 miliar menjadi Rp. 239,1 miliar di tahun 2012. Sedangkan laba konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 25,3% dari Rp. 72,6 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 91 miliar di tahun 2012 seiring dengan peningkatan pendapatan Perseroan.

Aset lancar meningkat dari Rp. 532,7 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 675,9 miliar di tahun 2012. Aset tidak lancar di tahun 2012 sebesar Rp. 253,2 miliar sedangkan di tahun 2011 sebesar Rp. 144,8 miliar. Total aset mengalami peningkatan dari Rp. 677,5 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 929,1 miliar di tahun 2012. Meningkatnya total aset disebabkan oleh meningkatnya kas, persediaan dan aset tetap Perseroan. Peningkatan kas dan persediaan disebabkan oleh kenaikan pendapatan Perseroan, sedangkan peningkatan aset tetap sehubungan dengan sewa pembiayaan atas gedung toko bebas bea "Bali Galleria".

Liabilitas jangka pendek pada tahun 2012 mengalami penurunan dari Rp. 213,1 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 203,6 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan menjadi Rp. 198,6 miliar di tahun 2012 dari Rp. 28,9 miliar di tahun 2011. Total liabilitas mengalami kenaikan dari Rp. 242,0 miliar menjadi Rp. 402,3 miliar di tahun 2012. Penurunan liabilitas jangka pendek terutama disebabkan oleh pelunasan hutang bank, sedangkan liabilitas jangka panjang meningkat sehubungan dengan sewa pembiayaan gedung toko bebas bea "Bali Galleria".

Total ekuitas tahun 2012 meningkat 20,94 % menjadi Rp. 526,8 miliar dari Rp. 435,6 miliar di tahun 2011 disebabkan oleh meningkatnya laba Perseroan.

Arus Kas

Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, investasi dan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2012 masing-masing sejumlah Rp. 196,9 miliar, Rp. 5,3 miliar dan Rp. 45,2 miliar. Dibandingkan dengan 2011, jumlah ini menunjukkan peningkatan pada arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebesar

A major portion of the Company’s revenues was generated from its duty-free segment.

The Company’s duty-free segment generated Rp. 853.8 billion in revenues in 2012 whereas revenues in 2011 were Rp. 735.8 billion. The increase was due to the increase of tourists to the duty-free stores. Net sales from ticket, document, tours and hotel accommodations increased from Rp. 335 million to Rp. 535 million in 2012. The Company’s total consolidated revenues in 2012 were Rp. 856.7 billion, an increase of 10.6% compared to 2011.

Operating expenses increased from Rp. 231.5 billion to Rp. 239,1 billion in 2012. The Company’s consolidated net income had a 25.3% increase from Rp. 72.6 billion in 2011 to Rp. 91 billion in 2012. The increase was due to the increase in revenues.

Current assets increased from Rp. 532.7 billion in 2011 to Rp. 675,9 billion in 2012. Non-current assets in 2012 were Rp. 253,2 billion compared to Rp. 144.8 billion in 2011. Total assets increased from Rp. 677.5 billion in 2011 to Rp. 929.1 billion in 2012 due to the increase in cash, inventory and fixed assets. The increase in cash and inventory was due to the increase in revenues. The increase in non-current assets was due to the increase in leased asset of "Bali Galleria" duty-free shop building.

Current liabilities in 2012 were Rp. 203.6 billion compared to Rp. 213.1 billion in 2011. Non-current liabilities increased from Rp. 28.9 billion in 2011 to Rp. 198.6 billion in 2012. Total liabilities increased from Rp. 242.0 billion to Rp. 402.3 billion in 2012. The decrease in current liabilities was due to the full payment of bank loan. The increase in total liabilities was due to the lease liability of the building of "Bali Galleria" duty-free shop.

Total equity in 2012 increased 20.94% from Rp. 435.6 billion in 2011 to Rp. 526.8 billion due to the increase in net income.

Cash Flows

Net cash provided by operating, investing activities and used in financing activities in 2012 amounted to Rp.196.9 billion, Rp. 5.3 billion and Rp. 45.2 billion, respectively. Compared to 2011, there was an increase in cash provided by operating activities by Rp 221.5 billion due to the increase in the

ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion And Analysis

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk28

Company’s consolidated revenue in 2012. Decrease in cash provided by investing activities by Rp. 331.2 billion due to sale of the Company’s asset in 2011. A decrease in cash used in financing activities by Rp. 18.6 billion mainly due to dividend distribution in 2011.

Total cash and cash equivalent for the year ended 2012 was Rp. 457.6 billion, an increase of 52.42% compared to 2011.

The Company’s liquidity ratio in 2012 was 3.3 with no bank loan. The receivables average collection days was quite good, namely 4 days.

Other Material Information

In 2011, the Company sold some of its assets to its affiliated company, PT. Petarung Tangguh Persada (PTP), and Jonathan Tahir for Rp. 468 billion. Assets sold were the ones in Bali (the building of "Bali Galleria" duty-free shop, Cineplex 21 building, Bali Galeria Mall, shop-house on Jl. Kartika Plaza) and in Jakarta (office on Menara Sudirman 20th Floor, shop-house on Jl. Samanhudi). The Company then leased back the building of "Bali Galleria" duty-free shop from PTP for Rp. 114 billion for a 5-year period. These transactions had been approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company on 28 July 2011.

On 18 June 2012, IDP and PTP agreed to amend the previous lease agreement of the building of "Bali Galleria" duty-free shop from a 5-year period to a 10-year period with a 10-year extension option. The yearly lease would be USD 3,562,000.

Dividend Policy

The Company basically plans to pay out dividends at least once a year. The amount of dividend is linked to the financial state of the Company for the year in question and will be proposed without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders to decide otherwise in accordance with the provisions of the Articles of Association of the Company.

Rp. 221,5 miliar yang dikarenakan oleh meningkatnya pendapatan konsolidasian Perseroan pada tahun 2012. Penurunan pada jumlah arus kas yang dihasilkan dari aktivitas investasi sebesar Rp. 331,2 miliar karena adanya penjualan aset Perseroan pada tahun 2011. Penurunan jumlah kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp. 18,6 miliar terutama disebabkan pembagian deviden pada tahun 2011.

Total Kas dan setara kas pada akhir tahun 2012 sebesar Rp. 457,6 miliar atau meningkat sebesar 52,42% dibandingkan tahun 2011.

Perseroan memiliki kemampuan yang baik untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, dilihat dari rasio likuiditas sebesar 3,3 dan tidak memiliki pinjaman. Tingkat kolektibilitas piutang Perseroan di tahun 2012 cukup baik yaitu 4 hari.

Informasi Material

Pada tahun 2011 Perseroan melakukan penjualan aset-aset berupa gedung toko bebas bea "Bali Galleria", gedung Cineplex 21, Mal Bali Galeria, dan ruko di Jl. Kartika Plaza yang semuanya berlokasi di Bali, serta kantor di Menara Sudirman lantai 20 dan ruko di Jalan Samanhudi yang berlokasi di Jakarta kepada afiliasinya yaitu PT. Petarung Tangguh Persada (PTP) dan Jonathan Tahir senilai Rp 468 miliar. Selanjutnya, Perseroan melakukan penyewaan kembali gedung Bali Galleria dari PTP sebesar Rp 114 miliar untuk masa 5 tahun. Transaksi tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada tanggal 28 Juli 2011.

Pada tanggal 18 Juni 2012, IDP dan PTP setuju untuk merubah dan menyatakan kembali perjanjian sewa menyewa gedung toko bebas bea "Bali Galleria", di mana kedua pihak setuju untuk memperpanjang masa sewa dari sebelumnya 5 tahun dengan opsi perpanjangan kembali selama 5 tahun, menjadi masa sewa 10 tahun dengan opsi perpanjangan kembali selama 10 tahun dengan tarif sewa sebesar USD 3.562.000 per tahun.

Kebijakan Dividen

Pada dasarnya Perseroan membagi dividen sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen yang dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun yang bersangkutan, tanpa mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan secara menyeluruh dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan ketentuan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 29

Dividend Policy Dividend Based onNet Income

Up to Rp. 10 billion 30%More than Rp. 10 billion up to Rp. 20 billion 40%

Over Rp. 20 billion 50%

Tabel Kebijakan DividenDividend Policy

Year Interim Dividend &Payment Date

Final Dividend &Payment Date

TotalDividendper Share

TotalDividend

(in million Rp.)

Total Numberof Shares

1992 125

23/10/1992250

31/05/1993375 4,312.50 11,500,000

1993 125

30/09/1993100

07/07/1994225 5,715.00 23,000,000

1994 150

30/11/199450

12/07/1995200 6,900.00 55,200,000

1995 0 100

19/04/1996100 16,560.00 165,600,000

1996 0 50

15/08/199750 8,280.00 165,600,000

1999 50

17/11/19990 50 8,280.00 165,600,000

2000 75

25/11/20000 75 24,840.00 331,200,000

20042.5

08/07/20040 2.5 828.00 331,200,000

2008 0 15/08/2008 20 6,624.00 331,200,0002011 0 28/07/2011 91 30,139.20 331,200,000

Tabel DividenDividend Payment

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk30

Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan berkomitmen menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini merupakan upaya untuk mendukung keberlangsungan usaha Perseroan.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Tahun 2012, Perseroan telah melaksanakan 2 kali RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun buku 2012 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan hasil sebagai berikut :

Hasil RUPSLB Tahun 2012 pada tanggal 17 Februari 2012

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Perseroan menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memberikan pembebasan dan pelunasan (acquite et decharge) kepada mereka sepanjang tindakan yang tercermin dalam Laporan Keuangan dan selanjutnya membentuk dan mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru, sebagai berikut:

Direksi - Ir Wong Budi Setiawan : Presiden Direktur - David John Aitken : Wakil Presiden Direktur - Lim Sou Ping : Direktur - Edward Yuhong Ng : Direktur - Dewi Victoria Riady : Direktur- Freddy Soejandy : Direktur- Harry Wangidjaja : Direktur

Dewan Komisaris - Jonathan Tahir : Presiden Komisaris- Timothy Thomas De Lessio : Wakil Presiden Komisaris - Roger James Finnie : Komisaris - Ronald Kumalaputra : Komisaris- Aryanto Agus Mulyo : Komisaris Independen- Gn Hiang Lin : Komisaris Independen

Hasil RUPST Tahun Buku 2012 pada tanggal 15 Juni 2012

1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan termasuk Laporan Direksi mengenai kegiatan usaha Perseroan termasuk persetujuan terhadap Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2011 dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2011 sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris

As a publicly listed company, the Company is committed to conduct good corporate governance, which is essential for its business continuity.

General Meeting of Shareholders (GMS)

In 2012, the Company held two GMS: the Annual General Meeting of Shareholders for Year 2012 and the Extraordinary General Meeting of Shareholders with the following results :

The Result of Extraordinary General Meeting of Shareholders 2012, held on 17 February 2012

Approved the waiver of responsibility on the part of the Board of Commissioners and Directors (aquite et decharge) for their actions of supervision and management in the financial year to the extent such actions were reflected in the Company’s financial statements and approved the appointment of the new Board of Commissioners and Directors as follows:

Directors- Ir Wong Budi Setiawan : President Director- David John Aitken : Vice President Director - Lim Sou Ping : Director - Edward Yuhong Ng : Director - Dewi Victoria Riady : Director- Freddy Soejandy : Director- Harry Wangidjaja : Director

Board of Commissioners- Jonathan Tahir : President Commissioner- Timothy Thomas De Lessio : Vice President Commissioner- Roger James Finnie : Commissioner- Ronald Kumalaputra : Commissioner- Aryanto Agus Mulyo : Independent Commissioner- Gn Hiang Lin : Independent Commissioner

The Result of Annual General Meeting of Shareholders for 2012, held on 15 June 2012

1. Approved and ratified the Annual Report including the Directors’ report, financial statements of the Company, and Report of the Board of Commissioners Supervisory Role for the financial year ended 31 December 2011, as well as approving the waiver of responsibility on the part of the Board of Commissioners and Directors (acquite et decharge) for their actions of supervision and management in the financial year to the extent such actions were reflected in the Company’s financial statements.

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 31

Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

2. Menyetujui penetapan penggunaan keuntungan dari tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yaitu sebesar Rp 72.626.504.436 untuk digunakan sebagai berikut:

a. Sebesar Rp 1.000.000.000 dibukukukan sebagai dana cadangan wajib.

b. Sisanya sebesar Rp 71.626.504.436 dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.

3. Menyetujui memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk memeriksa buku Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan menetapkan honorarium Akuntan Publik dan persyaratan lainnya.

Dewan Komisaris & Direksi

Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 6 orang, dua di antaranya adalah Komisaris Independen dan bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan yang diambil Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan Perseroan. Sepanjang tahun 2012, Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak 2 kali dengan 100% kehadiran. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan.

Direksi Perseroan terdiri dari 7 orang yang bertanggungjawab memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan visi dan misinya agar dapat mencapai target yang telah ditentukan. Dalam memenuhi tugas dan tanggungjawabnya, Direksi mengadakan pertemuan secara rutin sedikitnya 1 kali dalam sebulan dengan tingkat kehadiran sepanjang tahun 2012 rata-rata 80%. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS Perseroan.

Besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2012 adalah sebesar Rp 19,8 miliar.

Komite Audit

Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 11 April 2007. Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 orang yang terdiri dari 1 orang ketua dan 2 orang anggota.

Ketua : Aryanto Agus Mulyo. Juga merupakan salah satu Komisaris Perseroan.

2. Approved the allocation and usage of the Company’s net income of Rp. 72,626,504,436 for the financial year ended 31 December 2011 as follows:

a. Rp. 1,000,000,000 for the appropriation for general reserve.

b. Rp. 71,626,504,436 was retained to strengthen the Company’s capital structure.

3. Authorized the Directors to select a pubic accounting firm to audit the Company for the year 2012 and set its honorarium and other requirements.

Board of Commissioners and Directors

The Company’s Board of Commissioners consists of 6 people, two of which are independent commissioners, and has supervisory and advisory roles on the conduct and administration of the business by the Directors. During the year, the Board of Commissioners had 2 meetings with 100% attendance. Members of the Board of Commissioners are determined in the Company’s General Meeting of Shareholders.

The Company’s Directors consists of 7 people, who are responsible for operating the Company according to its vision and mission in order to achieve its target. Meetings were routinely scheduled at least once a month with a 80% average attendance. Directors are appointed in the Company’s General Meeting of Shareholder.

The remuneration for the the Board of Commissioners and Directors in 2012 was Rp. 19.8 billion.

Audit Committee

The Company’s Audit Committee was formed based on the Decree of the Board of Commissioners dated 11 April 2007. It consists of 3 members.

Chairman : Aryanto Agus Mulyo. He is also one of the Company’s commissioners.

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk32

Anggota:

1. Handoko Gunawan Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta.Setelah meniti karirnya di berbagai perusahaan, sejak tahun 2002 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan.

2. Juliawati Alimutomo Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari STEI, Jakarta. Setelah berkarir di berbagai perusahaan, sejak tahun 2002 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan.

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan, ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal.

Sepanjang tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan pertemuan sebanyak 4 kali.

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan dijabat oleh Ir Wong Budi Setiawan, yang juga merupakan salah seorang anggota Direksi. Sekretaris Perusahaan Perseroan bertugas mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan memberikan masukan kepada Direksi tentang peraturan-peraturan tersebut, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan serta bertugas sebagai penghubung antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat.

Internal Audit

Dalam meningkatkan sistem pengendalian interen secara keseluruhan, Perseroan memiliki divisi internal audit yang bertanggungjawab kepada Direksi Perseroan. Sedangkan untuk memonitor barang-barang dagangan, Perseroan membentuk tim “‘merchandise auditor” yang merupakan bagian dari internal audit Perseroan dan secara aktif melakukan pengawasan terhadap barang-barang dagangan Perseroan yang sebagian besar mempunyai harga jual tinggi.

Member:

1. Handoko Gunawan Indonesian citizen, 55 years old. He received his

Bachelor’s degree in Accounting from Universitas Indonesia, Jakarta. Since 2002 up to now, he is the member of the Company’s audit committee.

2. Juliawati Alimutomo Indonesian citizen, 49 years old. She received her

Bachelor’s degree in Accounting from STEI Jakarta. Since 2002 up to now, she is the member of the Company’s audit committee.

The Audit Committee has the roles of giving inputs to the Board of Commissioners on reports by the Directors, indentifying issues that need special attention and reviewing the Company’s financial statements, its compliance, and internal audit function.

During the year, the Audit Committee held 4 meetings.

Corporate Secretary

The Company’s Corporate Secretary is Ir Wong Budi Setiawan, who is also one of the Directors. The Corporate Secretary has the roles of following the developments of the capital market and its regulations, giving inputs to the Directors regarding the capital market regulations, providing information regarding the Company to the public, and acting as an intermediary for the Company with the Financial Services Auhority and the public.

Internal Audit

In order to improve the overall internal control, the Company formed an internal audit division, which reports to the Directors. Besides that, the Company formed a "merchandise auditor" team, which is part of the internal audit division. This team actively supervises all movements with respect to the Company’s duty-free products, which mostly have high values.

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 33

Profil Internal Audit

I Made Suwija Warga Negara Indonesia, 37 tahun. Memperoleh gelar jurusan Akuntansi dari Politeknik Negeri Bali pada tahun 1997. Menjabat sebagai Internal Audit Perseroan sesuai dengan Keputusan Rapat Dewan Komisaris tertanggal 19 Februari 2010 hingga saat ini.

Internal Audit Profile

I Made SuwijaIndonesian citizen, 37 years old. He received his degree in Accounting from Politeknik Negeri Bali in 1997. Since 2010 up to now, he heads the Company’s internal audit division.

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk34

Perseroan menyadari keberadaannya di tengah-tengah masyarakat harus bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan juga ingin menunjukkan kepedulian akan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang telah menopang dan mendukung usaha Perseroan dengan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial.

Selama tahun ini, karyawan Perseroan dengan penuh antusias terlibat dan ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial seperti kegiatan donor darah, penanaman pohon bakau, dan pemberian sumbangan kepada panti asuhan, dan sumbangan keramik untuk mesjid. Hal ini tentunya sangat menggembirakan karena tampak bahwa baik karyawan maupun mitra kerja Perseroan pun sangat peduli terhadap masalah-masalah sosial.

The Company is fully aware that its existence in the community should have a positive impact to the society. The Company gives special attention to ensure the well-being of the public and the environment in which it operates by being involved in various social activities.

During the year, the Company’s employees enthusiastically participated in programs such as blood donations, mangrove trees planting, donation to an orphanage, and ceramic tile donation to a mosque. It is heartening to note that the Company’s employees and partner also participate actively and regularly in such programs to show their concerns on social issues.

TANGGUNG JAWAB SOSIALSocial Responsibility

Laporan Tahunan - 2012 - Annual Report 35

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan ini menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2012 PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk.

The Company’s Board of Commissioners and Directors hereby stated that all of the information contained in this Annual Report was correct.

DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS

Jonathan TahirPresiden Komisaris / President Commissioner

Timothy Thomas De LessioWakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner

Roger James FinnieKomisaris / Commissioner

Ronald KumalaputraKomisaris / Commissioner

Aryanto Agus MulyoKomisaris Independen / Independent Commissioner

Gn Hiang LinKomisaris Independen / Independent Commissioner

DIREKSI / DIRECTOR

Ir Wong Budi SetiawanPresiden Direktur / President Director

David John AitkenWakil Presiden Direktur / Vice President Director

Lim Sou PingDirektur / Director

Edward Yuhong NgDirektur / Director

Dewi Victoria RiadyDirektur / Director

Freddy SoejandyDirektur / Director

Harry WangidjajaDirektur / Director

Ronald Kumalaputra

Freddy Soejandy

Timothy Thomas De Lessio

Gn Hiang Lin

David John Aitken

Edward Yuhong Ng

Dewi Victoria RiadyDirektur / Director

SURAT PERNYATAAN TENTANG LAPORAN TAHUNANStatement Regarding Annual Report

PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk36

Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Statements

PT Sona Topas Tourism Industry Tbkdan Entitas Anak /PT Sona Topas Tourism Industry Tbkand Its Subsidiaries

Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial StatementsPada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011/As of December 31, 2012 and 2011 and For the Years EndedDecember 31, 2012 and 2011

Dan Laporan Auditor Independen/And Independent Auditor’s Report

PT Sona Topas Tourism Industry Tbkdan Entitas Anak /PT Sona Topas Tourism Industry Tbkand Its Subsidiaries

Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial StatementsPada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011/As of December 31, 2012 and 2011 and For the Years EndedDecember 31, 2012 and 2011

Dan Laporan Auditor Independen/And Independent Auditor’s Report

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Page

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Sona Topas Tourism Industry Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011/

Directors’ Statement Letter on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Sona Topas Tourism Industry Tbk and Its Subsidiaries as of December 31, 2012 and 2011 and for the Years Ended December 31, 2012 and 2011

Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report

1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2012 and 2011 and for the years ended December 2012 and 2011

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 3

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Consolidated Statements of Comprehensive Income

4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Changes in Equity 5

Laporan Arus Kas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Cash Flows 6

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements 7

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Page

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Sona Topas Tourism Industry Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011/

Directors’ Statement Letter on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Sona Topas Tourism Industry Tbk and Its Subsidiaries as of December 31, 2012 and 2011 and for the Years Ended December 31, 2012 and 2011

Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report

1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2012 and 2011 and for the years ended December 2012 and 2011

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 3

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Consolidated Statements of Comprehensive Income

4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Changes in Equity 5

Laporan Arus Kas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Cash Flows 6

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements 7

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)

Catatan/Notes 2012 2011

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 2e,2f,2g,2h,4,19,31,32 457.644.528.083 300.258.373.718 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 2e,2h,5,19,32 9.096.470.960 5.765.363.284 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 2e,2h,19,32 Other accounts receivable

Pihak berelasi 2f, 31 - 8.337.901.554 Related partyPihak ketiga 2.339.480.282 5.268.594.021 Third parties

Persediaan 2i,6 199.767.078.607 165.368.706.455 InventoriesUang muka 7 508.131.348 42.428.197.673 AdvancesPajak dibayar dimuka 2r,8 4.071.847.419 4.299.587.125 Prepaid taxesBiaya dibayar dimuka 2k 2.498.232.040 1.013.571.119 Prepaid expenses

JUMLAH ASET LANCAR 675.925.768.739 532.740.294.949 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSAset pajak tangguhan 2r,30 8.747.453.468 8.161.826.533 Deferred tax assetsAset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Property and equipment - net of accumulated

sebesar Rp 246.532.024.452 dan depreciation of Rp 246,532,024,452 andRp 215.950.729.255 pada tanggal 31 Desember 2012 Rp 215,950,729,255 as of December 31,2012dan pada tanggal 31 Desember 2011 2l,2p,10,18,26 243.254.558.798 135.325.138.466 and 2011, respectively.

Uang jaminan 2h,12,19,32 1.166.498.612 1.322.393.112 Guarantee deposits

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 253.168.510.878 144.809.358.111 TOTAL NONCURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 929.094.279.617 677.549.653.060 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIESLIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang usaha 2e,2f,2h,13,19,31,32 135.923.983.545 133.283.448.169 Trade accounts payableUtang lain-lain 2h,19,32 1.509.005.186 967.263.122 Other accounts payableUtang pajak 2r,14,30 15.230.106.161 22.719.522.038 Taxes payableBeban akrual 2e,2h,15,19,32,34 18.955.562.187 11.522.459.603 Accrued expensesBagian liabilitas jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Current portion of long-term liabilities:

Liabilitas sewa pembiayaan 2e,2f,2h,2m,17,19,32,34 31.952.263.451 - Lease liabilityPinjaman bank 2h,16,19,32 - 44.500.000.000 Bank loanPinjaman pembelian aset tetap 2h,10,18,19,32 66.844.823 121.992.221 Liabilities for purchase of property and equipment

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 203.637.765.353 213.114.685.153 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESCadangan imbalan pasti pasca-kerja 2q,29 31.126.392.304 28.805.235.500 Defined-benefits post-employment reserveLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Long-term liabilities - net of current maturities:Liabilitas sewa pembiayaan 2e,2f,2h,2m,17,19,32,34 167.499.295.109 - Lease liabilityPinjaman pembelian aset tetap 2h,10,18,19,32 - 66.844.823 Liabilities for purchase of property and equipment

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 198.625.687.413 28.872.080.323 TOTAL NONCURRENT LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 402.263.452.766 241.986.765.476 TOTAL LIABILITIES

EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OFEKUITAS THE COMPANYModal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Capital stock - Rp 250 par value per share

Modal dasar - 1.320.000.000 saham Authorized - 1,320,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor - 331.200.000 saham 20 82.800.000.000 82.800.000.000 Issued and paid-up - 331,200,000 shares

Saldo laba Retained earningsDitentukan penggunaannya 21 7.000.000.000 6.000.000.000 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 21,2n 295.506.672.638 205.641.063.941 Unappropriated

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas Difference in value of restructuring transactions amongsepengendali 2d 140.625.772.246 140.625.772.246 entities under common control

Jumlah 525.932.444.884 435.066.836.187 Total

KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2c,23 898.381.967 496.051.397 NON-CONTROLLING INTERESTS

JUMLAH EKUITAS 526.830.826.851 435.562.887.584 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 929.094.279.617 677.549.653.060 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

(0,01) - -

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

‐ 3 ‐

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive IncomeUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the Years Ended December 31, 2012 and 2011(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)

Catatan/Notes 2012 2011

PENDAPATAN USAHA 2m,2p,24 REVENUESPenjualan bersih - toko bebas bea 853.799.458.735 735.808.370.976 Net sales - duty free shopsPendapatan sewa dan lainnya 2.385.673.557 38.310.680.750 Rental and other income Penjualan tiket - bersih 520.287.414 314.329.797 Net sales - ticketPenggunaan dokumen, perjalanan wisata dan hotel - bersih 14.848.366 20.315.389 Net - Documents, tours and hotel accomodation

Jumlah Pendapatan Usaha 856.720.268.072 774.453.696.912 Total Revenues

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 2p,25 COSTS OF SALES AND DIRECT COSTSBeban pokok penjualan - toko bebas bea 488.175.950.210 433.629.750.085 Cost of sales - duty free shopsBeban penyewaan dan lainnya - 14.068.916.859 Cost of rental and other costs

Jumlah Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung 488.175.950.210 447.698.666.944 Total Cost of Sales and Direct Costs

LABA BRUTO 368.544.317.862 326.755.029.968 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2p,10,26 OPERATING EXPENSESPenjualan 34 91.719.450.487 94.816.122.150 SellingUmum dan administrasi 2q,29 147.331.007.696 136.696.186.494 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 239.050.458.183 231.512.308.644 Total Operating Expenses

LABA USAHA 129.493.859.679 95.242.721.324 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap 10 (1.151.643.902) 3.570.501.793 Gain (loss) on sale of plant, property and equipmentPendapatan bunga 2f,27 9.545.434.174 2.314.734.962 Interest income Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi 2j,9 - 977.020.595 Share in net income of an associated companyBeban bunga 17,18,28 (8.644.512.035) (7.513.484.085) Interest expenseRugi kurs mata uang asing - bersih 2e (10.284.185.930) (2.282.273.541) Loss on foreign exchange - netLain-lain - bersih (74.880.798) 704.696.768 Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (10.609.788.491) (2.228.803.508) Other Expenses - Net

LABA SEBELUM PAJAK 118.884.071.188 93.013.917.816 INCOME BEFORE TAX

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 2r,30 TAX EXPENSE (BENEFIT) Pajak kini 28.501.758.856 21.349.600.996 Current taxPajak tangguhan (585.626.935) (962.187.616) Deferred tax

Beban Pajak 27.916.131.921 20.387.413.380 Tax Expense

LABA BERSIH 90.967.939.267 72.626.504.436 NET INCOME

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 90.967.939.267 72.626.504.436 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

Laba bersih/Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Net income/Comprehensive income attributable to: Pemilik entitas induk 90.865.608.697 72.544.483.643 Owners of the CompanyKepentingan non-pengendali 2c,23 102.330.570 82.020.793 Non-controlling interests

90.967.939.267 72.626.504.436

LABA PER SAHAM 2s,22 274 219 EARNINGS PER SHARE

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.

‐ 4 ‐

PT S

ON

A T

OPA

S TO

UR

ISM

IND

UST

RY

Tbk

DA

N E

NTI

TAS

AN

AK

PT

SO

NA

TO

PAS

TOU

RIS

M IN

DU

STR

Y Tb

k A

ND

ITS

SUB

SID

IAR

IES

Lapo

ran

Peru

baha

n Ek

uita

s K

onso

lidas

ian

Con

solid

ated

Sta

tem

ents

of C

hang

es in

Equ

ityU

ntuk

Tah

un-ta

hun

yang

Ber

akhi

r 31

Des

embe

r 201

2 da

n 20

11Fo

r the

Yea

rs E

nded

Dec

embe

r 31,

201

2 an

d 2

011

(Ang

ka-a

ngka

Dis

ajik

an d

alam

Rup

iah,

kec

uali

Din

yata

kan

Lain

)(F

igur

es a

re P

rese

nted

in R

upia

h, u

nles

s O

ther

wis

e St

ated

)

Selis

ih N

ilai

Tran

saks

i Res

truk

turis

asi

Entit

as S

epen

gend

ali/

Mod

al D

item

patk

anD

iffer

ence

in V

alue

of

Kep

entin

gan

dan

Dis

etor

/R

estr

uctu

ring

Tran

sact

ions

Yang

tela

h di

tent

ukan

Yang

bel

um d

itent

ukan

Non

peng

enda

liC

atat

an/

Issu

ed a

ndA

mon

g En

titie

s U

nder

peng

guna

anny

a/pe

nggu

naan

nya/

Tota

l Eku

itas

Non

-Con

trol

ling

Tota

l Eku

itas/

Not

esPa

id-u

p C

apita

l C

omm

on C

ontr

olA

ppro

pria

ted

Una

ppro

pria

ted

Tota

l Equ

ityIn

tere

stTo

tal E

quity

Sal

do p

er 1

Jan

uari

2011

82.8

00.0

00.0

00

-5.

000.

000.

000

16

4.23

5.78

0.29

825

2.03

5.78

0.29

829

5.29

6.25

825

2.33

1.07

6.55

6B

alan

ce a

s of

Jan

uary

1, 2

011

Div

iden

tuna

i2n

,21

--

-(3

0.13

9.20

0.00

0)(3

0.13

9.20

0.00

0)(3

6.00

0.00

0)(3

0.17

5.20

0.00

0)C

ash

Div

iden

ds

Cad

anga

n21

--

1.00

0.00

0.00

0

(1.0

00.0

00.0

00)

--

-A

ppro

pria

tion

for g

ener

al re

serv

e

Sel

isih

nila

i tra

nsak

si re

stru

ktur

isas

iD

iffer

ence

in V

alue

of R

estru

ctur

ing

entit

as s

epen

gend

ali

2d,1

0,11

-14

0.62

5.77

2.24

6

--

140.

625.

772.

246

154.

734.

346

140.

780.

506.

592

Tr

ansa

ctio

ns A

mon

g E

ntiti

es U

nder

Com

mon

Con

trol

Laba

kom

preh

ensi

f-

--

72.5

44.4

83.6

4372

.544

.483

.643

82.0

20.7

9372

.626

.504

.436

Tota

l com

preh

ensi

ve in

com

e

Sal

do p

er 3

1 D

esem

ber 2

011

82.8

00.0

00.0

00

140.

625.

772.

246

6.

000.

000.

000

20

5.64

1.06

3.94

143

5.06

6.83

6.18

749

6.05

1.39

743

5.56

2.88

7.58

4B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

201

1

Cad

anga

n21

--

1.00

0.00

0.00

0

(1.0

00.0

00.0

00)

--

-A

ppro

pria

tion

for g

ener

al re

serv

e

Kep

entin

gan

nonp

enge

ndal

i dar

i1c

--

--

-30

0.00

0.00

030

0.00

0.00

0N

on-c

ontro

lling

inte

rest

aris

ing

from

new

ly

pend

irian

ent

itas

anak

esta

blis

hed

subs

idia

ry

Laba

kom

preh

ensi

f-

--

90.8

65.6

08.6

9790

.865

.608

.697

102.

330.

570

90.9

67.9

39.2

67To

tal c

ompr

ehen

sive

inco

me

Sal

do p

er 3

1 D

esem

ber 2

012

82.8

00.0

00.0

00

140.

625.

772.

246

7.

000.

000.

000

29

5.50

6.67

2.63

8

52

5.93

2.44

4.88

4

898.

381.

967

52

6.83

0.82

6.85

1

B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

201

2

1.46

0.88

8.88

8

Liha

t cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

yang

mer

upak

an

See

acc

ompa

nyin

g no

tes

to c

onso

lidat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

tsba

gian

yan

g tid

ak te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian.

whi

ch a

re a

n in

tegr

al p

art o

f the

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

.

Sald

o La

ba/

Ret

aine

d Ea

rnin

gs

Ekui

tas

yang

Dap

at D

iatr

ibus

ikan

kep

ada

Pem

ilik

Ekui

tas

Indu

k/Equ

ity A

ttrib

utab

le to

Ow

ners

of t

he C

ompa

ny

‐ 5 ‐

PT S

ON

A T

OPA

S TO

UR

ISM

IND

UST

RY

Tbk

DA

N E

NTI

TAS

AN

AK

PT

SO

NA

TO

PAS

TOU

RIS

M IN

DU

STR

Y Tb

k A

ND

ITS

SUB

SID

IAR

IES

Lapo

ran

Peru

baha

n Ek

uita

s K

onso

lidas

ian

Con

solid

ated

Sta

tem

ents

of C

hang

es in

Equ

ityU

ntuk

Tah

un-ta

hun

yang

Ber

akhi

r 31

Des

embe

r 201

2 da

n 20

11Fo

r the

Yea

rs E

nded

Dec

embe

r 31,

201

2 an

d 2

011

(Ang

ka-a

ngka

Dis

ajik

an d

alam

Rup

iah,

kec

uali

Din

yata

kan

Lain

)(F

igur

es a

re P

rese

nted

in R

upia

h, u

nles

s O

ther

wis

e St

ated

)

Selis

ih N

ilai

Tran

saks

i Res

truk

turis

asi

Entit

as S

epen

gend

ali/

Mod

al D

item

patk

anD

iffer

ence

in V

alue

of

Kep

entin

gan

dan

Dis

etor

/R

estr

uctu

ring

Tran

sact

ions

Yang

tela

h di

tent

ukan

Yang

bel

um d

itent

ukan

Non

peng

enda

liC

atat

an/

Issu

ed a

ndA

mon

g En

titie

s U

nder

peng

guna

anny

a/pe

nggu

naan

nya/

Tota

l Eku

itas

Non

-Con

trol

ling

Tota

l Eku

itas/

Not

esPa

id-u

p C

apita

l C

omm

on C

ontr

olA

ppro

pria

ted

Una

ppro

pria

ted

Tota

l Equ

ityIn

tere

stTo

tal E

quity

Sal

do p

er 1

Jan

uari

2011

82.8

00.0

00.0

00

-5.

000.

000.

000

16

4.23

5.78

0.29

825

2.03

5.78

0.29

829

5.29

6.25

825

2.33

1.07

6.55

6B

alan

ce a

s of

Jan

uary

1, 2

011

Div

iden

tuna

i2n

,21

--

-(3

0.13

9.20

0.00

0)(3

0.13

9.20

0.00

0)(3

6.00

0.00

0)(3

0.17

5.20

0.00

0)C

ash

Div

iden

ds

Cad

anga

n21

--

1.00

0.00

0.00

0

(1.0

00.0

00.0

00)

--

-A

ppro

pria

tion

for g

ener

al re

serv

e

Sel

isih

nila

i tra

nsak

si re

stru

ktur

isas

iD

iffer

ence

in V

alue

of R

estru

ctur

ing

entit

as s

epen

gend

ali

2d,1

0,11

-14

0.62

5.77

2.24

6

--

140.

625.

772.

246

154.

734.

346

140.

780.

506.

592

Tr

ansa

ctio

ns A

mon

g E

ntiti

es U

nder

Com

mon

Con

trol

Laba

kom

preh

ensi

f-

--

72.5

44.4

83.6

4372

.544

.483

.643

82.0

20.7

9372

.626

.504

.436

Tota

l com

preh

ensi

ve in

com

e

Sal

do p

er 3

1 D

esem

ber 2

011

82.8

00.0

00.0

00

140.

625.

772.

246

6.

000.

000.

000

20

5.64

1.06

3.94

143

5.06

6.83

6.18

749

6.05

1.39

743

5.56

2.88

7.58

4B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

201

1

Cad

anga

n21

--

1.00

0.00

0.00

0

(1.0

00.0

00.0

00)

--

-A

ppro

pria

tion

for g

ener

al re

serv

e

Kep

entin

gan

nonp

enge

ndal

i dar

i1c

--

--

-30

0.00

0.00

030

0.00

0.00

0N

on-c

ontro

lling

inte

rest

aris

ing

from

new

ly

pend

irian

ent

itas

anak

esta

blis

hed

subs

idia

ry

Laba

kom

preh

ensi

f-

--

90.8

65.6

08.6

9790

.865

.608

.697

102.

330.

570

90.9

67.9

39.2

67To

tal c

ompr

ehen

sive

inco

me

Sal

do p

er 3

1 D

esem

ber 2

012

82.8

00.0

00.0

00

140.

625.

772.

246

7.

000.

000.

000

29

5.50

6.67

2.63

8

52

5.93

2.44

4.88

4

898.

381.

967

52

6.83

0.82

6.85

1

B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

201

2

1.46

0.88

8.88

8

Liha

t cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

yang

mer

upak

an

See

acc

ompa

nyin

g no

tes

to c

onso

lidat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

tsba

gian

yan

g tid

ak te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian.

whi

ch a

re a

n in

tegr

al p

art o

f the

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

.

Sald

o La

ba/

Ret

aine

d Ea

rnin

gs

Ekui

tas

yang

Dap

at D

iatr

ibus

ikan

kep

ada

Pem

ilik

Ekui

tas

Indu

k/Equ

ity A

ttrib

utab

le to

Ow

ners

of t

he C

ompa

ny

‐ 5 ‐

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash FlowsUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the Years Ended December 31, 2012 and 2011(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)

2012 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 865.482.097.103 721.650.534.487 Cash receipts from customers Pembayaran kepada pemasok, Cash paid to suppliers,

direksi, karyawan dan lainnya (640.552.506.708) (729.135.627.006) directors, employees and others

Kas Dihasilkan Dari (Digunakan untuk) Operasi 224.929.590.395 (7.485.092.519) Net Cash generated from (used in) operationsPenerimaan restitusi pajak 1.867.873.857 2.909.053.830 Tax refundPembayaran pajak penghasilan (29.856.834.821) (19.956.805.739) Income taxes paidKas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 196.940.629.431 (24.532.844.428) Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan bunga 9.636.885.266 1.896.038.032 Interest receivedPenambahan properti investasi - (10.074.294.770) Additions to investment propertiesPerolehan aset tetap (4.683.486.820) (130.359.737.519) Acquisitions of property and equipmentPenjualan investasi saham - 7.000.000.000 Proceeds from sale of investments in associatesPenjualan aset tetap dan properti investasi - 468.020.000.000 Proceeds from sale of property and investment propertyPendirian entitas anak 300.000.000 - Establishment of a subsidiary

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Investasi 5.253.398.446 336.482.005.743 Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPembayaran utang pembelian: Payment of liabilities for purchase of property and equipment and

Aset tetap dan properti investasi (121.992.221) (629.858.000) investment propertyPembayaran: Payments of:

Pinjaman bank (44.500.000.000) (25.500.000.000) Bank loanBunga (558.213.886) (7.527.086.139) Interest Dividen - (30.139.200.000) Dividend

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (45.180.206.107) (63.796.144.139) Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 157.013.821.770 248.153.017.176 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 300.258.373.718 51.876.043.927 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 372.332.595 229.312.615 Effect of foreign exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 457.644.528.083 300.258.373.718 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi which are an integral part of the consolidated financial statements.

‐ 6 ‐

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 7 -

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 25 Agustus 1978 berdasarkan Akta No. 56 dari Djonny Imam Soedjono, notaris di Jakarta, sebagai pengganti dari notaris Edison Sianipar S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Sona Topas Group. Pada tahun 1981 sesuai dengan Akta No. 25 tanggal 13 Januari 1981 dari Edison Sianipar S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT Sona Topas. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/67/6 tanggal 2 Pebruari 1981. Pada tanggal 13 Oktober 1990, nama Perusahaan diubah menjadi PT Sona Topas Tourism Industry berdasarkan Akta No. 225 dari Ny. S.P. Henny Shidki S.H., notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 25 tanggal 4 Nopember 2008 dari Buntario Tigris S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-100402.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 30 Desember 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 10 Februari 2009, Tambahan No. 4068.

PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (“the Company”) was established on August 25, 1978, based on Notarial Deed No. 56 of Djonny Imam Soedjono, public notary in Jakarta, alternate for Edison Sianipar, S.H., under the name of PT Sona Topas Group. In 1981, based on Notarial Deed No. 25 dated January 13, 1981 of Edison Sianipar, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s name was changed to PT Sona Topas. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/67/6 dated February 2, 1981. The Company’s name was further changed to PT Sona Topas Tourism Industry based on Notarial Deed No. 225 dated October 13, 1990 of Mrs. S.P. Henny Shidki, S.H., public notary in Jakarta. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 25 dated November 4, 2008 of Buntario Tigris S.H., public notary in Jakarta, concerning the revisions in the Company’s Articles of Association to be in accordance with the Republic of Indonesia Law No. 40/2007 regarding Limited Liability Company. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-100402.AH.01.02.Year 2008 dated December 30, 2008, and was published in State Gazatte of the Republic of Indonesia No. 12 dated February 10, 2009, Supplement No. 4068.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar dari Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha biro perjalanan wisata seperti penjualan tiket wisata terutama dalam negeri, pengurusan dokumen, hotel dan perjalanan wisata (tour).

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises of businesses related to tourism particularly sales of plane tickets, mainly domestic, travel related documents, hotel and tours.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat Menara Sudirman Lt. 20, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980.

The Company is domiciled in Jakarta and is located at 20th Floor Menara Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman Lot. 60. The Company started commercial operations in 1980.

Pada tahun 2011, Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Mayapada dan sudah tidak tergabung dalam kelompok usaha tersebut pada tahun 2012. Perusahaan dan entitas anak selanjutnya disebut Grup.

In 2011, the Company is under the business Group of Mayapada but ceased to be part of such group in 2012. The Company and its subsidiaries are collectively referred to herein as “the Group”.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 8 -

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 26 Mei 1992, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) No. S-907/PM/1992 perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran untuk menawarkan 1.500.000 sahamnya kepada masyarakat. Saham-saham Perusahaan mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 Juli 1992.

On May 26, 1992, the Company obtained Letter No. S-907/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency or Bapepam-LK) concerning the notification of effectivity of share registration for the offering to the public of its 1,500,000 shares. These shares were listed in Indonesia Stock Exchange on July 21, 1992.

Pada tanggal 31 Mei 1993, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Bapepam dan LK) No. S-867a/PM/1993 perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftarannya dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu, sejumlah 11.500.000 saham yang mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 28 Juni 1993.

On May 31, 1993, the Company obtained Letter No. S-867a/PM/1993 from the Chairman of Bapepam (currently Bapepam-LK) concerning the notification of effectivity of share registration for the issuance of rights for 11,500,000 shares. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on June 28, 1993.

Pada tanggal 17 Mei 1995, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) No. S-560/PM/1995 Perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu yang ke II kepada para pemegang saham, sejumlah 110.400.000 saham yang mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 8 Juni 1995.

On May 17, 1995, the Company obtained Letter No. S-560/PM/1995 from the Chairman of Bapepam (currently Bapepam-LK) concerning the notification of effectivity of share registration for the issuance of rights II to the stockholders for 110,400,000 shares. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on June 8, 1995.

Pada tanggal 31 Desember 2012 seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia yaitu sejumlah 331.200.000 saham.

As of December 31, 2012, all of the Company’s shares totaling to 331,200,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.

c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 entitas anak yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012 and 2011, the subsidiaries which were consolidated, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:

Tahun Operasi Komersial /

Domisili/ Jenis Usaha/ Start of Commercial 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/Domicile Nature of Business Operations December 31, 2012 December 31, 2011

2012 2011

Kepemilikan langsung / Direct ownership

PT Inti Dufree Promosindo (IDP) Jakarta Toko bebas bea 99,88 99,88 1991 882.766.413.381 650.543.235.903 dan penyewaan ruangan /Duty free shop and rental

Kepemilikan tidak langsung / Indirect ownershipPT Artha Mulia Indah (AMI) Jakarta Toko bebas bea/ 99,55 99,55 1993 3.579.494.291 3.633.014.740 dimiliki IDP dengan kepemilikan/ Duty free shop owned by IDP 99,67%PT Cahaya Retilindo (CR) Jakarta Toko bebas bea/ 69,92 - - 996.548.791 - dimiliki IDP dengan kepemilikan/ Duty free shop owned by IDP 70 ,00%

Entitas Anak/Subsidiaries

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) /Total Assets (Before Elimination)

Persentase Kepemilikan /Percentage

of Ownership

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 9 -

Pendirian Entitas Anak Establishment of a Subsidiary

PT Cahaya Retilindo PT Cahaya Retilindo

PT Cahaya Retilindo didirikan berdasarkan akta No. 85 tanggal 31 Agustus 2012 dari Hasbullah Rasyid, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-47722.AH.01.01 tahun 2012 tanggal 7 September 2012.

PT Cahaya Retilindo was established based on Notarial Deed No 85 dated August 31, 2012 of Hasbullah Rasyid, S.H., M.Kn, a public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter AHU-47722.AH.01.01 in 2012 dated September 7, 2012.

d. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris d. Employees, Directors, and Board of Commissioners

Pada tanggal 31 Desember 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 28 Februari 2012 yang didokumentasikan dalam akta No. 153 dari Buntario Tigris S.H., S.E., M.H Notaris di Jakarta, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang baru adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012, based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting held on February 28, 2012 as documented in Notarial Deed No. 153 of Buntario Tigris S.H.,S.E.,M.H public notary in Jakarta, the Company’s new Board of Commissioners and Directors consists of the following:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris : Jonathan Tahir President CommissionerWakil Presiden Komisaris : Timothy Thomas De Lessio Vice-President CommissionerKomisaris : Roger James Finnie Commissioners

: Ronald Kumala PutraKomisaris Independen : Drs. Aryanto Agus Mulyo Independent Commissioners

Gn Hiang Lin

Direksi Directors

Presiden Direktur : Ir. Wong Budi Setiawan President DirectorWakil Presiden Direktur : David John Aitken Vice-President DirectorDirektur : Lim Sou Ping Directors

: Edward Yuhong Ng: Dewi Victoria Riady: Harry Wangidjaja: Freddy Soejandy

Komite Audit Audit Committee

Ketua Komite Audit : Drs. Aryanto Agus Mulyo Head of Audit CommitteeAnggota Komite Audit : Handoko Gunawan Members of Audit Committee

: Juliawati Alimotomo

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 10 -

Pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 4 Juni 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 26 dari Buntario Tigris Darmawan Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2011, based on a resolution on the Extraordinary Shareholders’ Meeting held on June 4, 2010 as documented ini Notarial Deed No. 26 of Buntario Tigris Darmawan Ng, S.H., S.E., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris : Jonathan Tahir President CommissionerWakil Presiden Komisaris Vice-President Commissioner

(Independen) : Drs. Aryanto Agus Mulyo (Independent)Komisaris : Drs. Djoni Jonathan Lasmana Commissioners

: Raymond Budhin: Selamat

Komisaris Independen : Suwito Juwono Independent Commissioner

Direksi Directors

Presiden Direktur : Ir. Wong Budi Setiawan President DirectorDirektur : Dewi Victoria Riady Directors

: Harry Wangidjaja: Ronald Kumala Putra: Freddy Soejandy

Komite Audit Audit Committee

Ketua Komite Audit : Drs. Aryanto Agus Mulyo Head of Audit CommitteeAnggota Komite Audit : Handoko Gunawan Members of Audit Committee

: Juliawati Alimotomo

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Komite Audit Perusahaan terdiri dari tiga (3) orang anggota, dimana Drs. Aryanto Agus Mulyo, komisaris Perusahaan yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit.

As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by Bapepam (currently Bapepam-LK). The Company’s Audit Committee consists of three (3) members, wherein Drs. Aryanto Agus Mulyo, a commissioner of the Company, also acts as the Chairman of the Audit Committee.

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 1.068 karyawan pada tahun 2012 dan 1.093 karyawan tahun 2011.

The Company had an average total number of employees (unaudited) of 1,068 in 2012 and 1,093 in 2011.

Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris dan Direksi

Key management personel of the Group consists of Commissioners and Directors

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru Perusahaan kepada dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 19.804.792.206 pada tahun 2012 dan Rp 13.664.965.600 pada tahun 2011.

The aggregate salaries and benefits paid or accrued by the Company to all commissioners and directors amounted to Rp 19,804,792,206 in 2012 and Rp 13,664,965,600 in 2011.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 11 -

Laporan keuangan konsolidasian PT Sona Topas Tourism Industry Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 22 Maret 2013. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Sona Topas Tourism Industry Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2012 were completed and authorized for issuance on March 22, 2013 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation consolidated financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam – LK) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cashflows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statements of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 12 -

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011, kecuali dampak penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of several amended PSAK effective January 1, 2012 as disclosed in this Note.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp) which is also the functional currency of the Company.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 13 -

b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012

b. Adoption of Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2012

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut:

The Group has adopted the following Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) effective January 1, 2012:

(1) PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan

Kerja”, menyatakan bahwa seluruh penghargaan berbasis saham yang diberikan kepada karyawan harus dicatat sesuai dengan PSAK No. 53, “Pembayaran Berbasis Saham”.

(1) PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, clarifies that all share-based awards granted to employees should be accounted using principles of PSAK No. 53, “Shared-Based Payments”.

Standar revisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan (kerugian) atuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan (kerugian) pada pendapatan komprehensif lain.

The revised standard introduces a new alternative method to recognize actuarial gains (losses), that is to recognize all actuarial gains (losses) in full through other comprehensive income and requires certain additional disclosures.

Grup memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor dalam pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial. Pengungkapan tambahan terdapat pada Catatan 29.

The Group has elected to continue using the corridor approach in the recognition of actuarial gains (losses) and has made additional disclosures in Note 29.

(2) PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:

(2) PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which requires more extensive disclosures of an entity’s financial risk management compared to PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the following:

a. Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006).

a. The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in PSAK No. 50 (Revised 2006).

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 14 -

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko-risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal kepada manajemen kunci.

b. Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.

Grup telah menyajikan pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK No. 60 dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012.

The Group has incorporated disclosure requirements of PSAK No. 60 in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012.

Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:

The following are the new and revised statements and interpretations which are adopted effective January 1, 2012 but do not have material impact to the consolidated financial statements:

PSAK PSAK

1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

1. PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

2. PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi

2. PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property

3. PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap 3. PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant, and Equipment

4. PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa 4. PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases

5. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan

5. PSAK No. 46 (Revised 2010), Income Taxes

6. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

6. PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation

7. PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

8. PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement

9. PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham

10. PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 15 -

ISAK ISAK

1. ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif 1. ISAK No. 23, Operating Leases-Incentives

c. Prinsip Konsolidasi c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c.

Transaksi antar perusahaan dan laba atau rugi atas transaksi antar perusahaan yang belum direalisasi telah dieliminasi.

Intercompany transactions, balances and unrealized gains or losses on transactions between Group companies are eliminated.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances even when the Company owns half or less of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is:

• kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

• power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

• kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

• power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

• kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau

• power to appoint or remove the majority of the members of the board directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

• kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.

• power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 16 -

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the noncontrolling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan atau entitas anak:

In case of loss of control over a subsidiary, the Company and/or its subsidiaries:

• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) danliabilitas entitas anak;

• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

• derecognizes the carrying amount of any NCI;

• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

• derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

• recognizes the fair value of the consideration received;

• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

• recognizes the fair value of any investment retained;

• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

• recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

• mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

• reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.

d. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

d. Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control

Entitas sepengendali adalah pihak-pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang, secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.

Entities under common control are parties (individual, company, or other form of entities) which directly or indirectly (through one or more intermediaries) control or are controlled by or are under the same control.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 17 -

Akuisisi entitas anak dari entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest),dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, transfer aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai tercatatnya.

Acquisition of a subsidiary from entities under common control which is a reorganization of companies under common control (pooling of interest), is accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions among Entities under Common Control. Transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control do not result in a gain or loss to the group or to the individual company within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai bagian dari ekuitas.

Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transaction between entities under common control are recorded in the account “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control,” presented as a component of equity.

Saldo “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.

The balance of “Difference in value arising from restructuring transactions among entities on control” account is taken to the consolidated statements of comprehensive income as realized gain or loss as a result of (1) loss of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownerhip instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set - off with the new transaction, hence creating a new balance of this account.

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

e. Foreign Currency Transactions and Balances

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 18 -

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and presentation currency.

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika ditangguhkan di ekuitas sebagai arus kas kualifikasian atau lindung nilai investasi neto.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statement of comprehensive income, except when deferred in equity as qualifying cash flow or net investment hedges.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012 and 2011, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:

31 Desember/December 31,Mata Uang Asing/Foreign Currency 2012 2011

1 Pound Sterling/Pound Sterling (GBP) 15.578,86 13.969,271 Euro/Euro (EUR) 12.809,86 11.738,991 Franc Swiss/Swiss Franc (CHF) 10.596,70 9.636,071 Dolar Australia/Australian Dollar (AUD) 10.025,39 9.202,681 Dolar Amerika Serikat/United States Dollar (USD) 9.670,00 9.068,001 Dolar Singapura/Singapore Dollar (SGD) 7.907,12 6.974,331 Ringgit Malaysia/Malaysia Ringgit (MYR) 3.159,63 2.852,931 Riyal Saudi Arabia/Saudi Arabia Riyal (SAR) 2.578,50 2.405,001 Yuan China/China Yuan (CNY) 1.537,46 1.439,161 Dolar Hong Kong/Hong Kong Dollar (HKD) 1.247,48 1.167,211 Dolar Taiwan/New Taiwan Dollar (NTD) 345,00 304,50 1 Baht Thailand/Thailand Baht (THB) 315,71 285,61 1 Yen Jepang/JapanYen (JPY) 111,96 116,80 1 Won Korea/Korea Won (KRW) 9,03 7,84

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang dalam entitas yang berelasi di dalam group

A related party is a person or entity that is related to the Group.

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup;

(i) has control or joint control over the Group;

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 19 -

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau

(ii) has significant influence over the Group; or

(iii) personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan.

(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.

b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:

(i) Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.

(i) The entity and the Group are members of the same group.

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iii) Both entities are joint ventures of the same third party.

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup.

(v) The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group.

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 20 -

g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

h. Instrumen Keuangan h. Financial Instruments

Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Effective January 1, 2012, the Group has applied PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.

The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 21 -

Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, Available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 22 -

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasianadalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid priceuntuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask priceyang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.

Determination of Fair Value

The fair value of financial instruments traded in active markets at the statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.

Laba/Rugi Hari ke-1 Day 1 Profit/Loss

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain.

Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset.

Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 23 -

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup memiliki instrumen keuangan di bawah kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan kewajiban keuangan lain-lain. Dengan demikian, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, asset keuangan tersedia untuk dijual dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan tidak diungkapkan.

As of December 31, 2012 and 2011, the Group has financial instruments under loans and receivables and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to financial assets and financial liabilities at FVPL, HTM investments and AFS financial assets were not disclosed.

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment.

Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable and guarantee deposits are included in this category.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.

Financial liabilities of the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability. The accounting policies adopted for specific financial instruments are set out below.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 24 -

Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2012, dan 2011 kategori ini meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, pinjaman pembelian aset tetap yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2012 and 2011 the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses and liabilities for purchase of property and equipment are included in this category.

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas Jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Offsetting of Financial Instruments

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 25 -

Penurunan Aset Keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Impairment of Assets Carried at Amortized Cost

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that the Group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.

Jika, pada tahun berikutnya, Jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 26 -

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.

Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 27 -

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dikurangi dengan estimasi beban penyelesaian dan lainnya untuk siap dijual.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined by using the first-in, first-out (FIFO) method. Net realizable value is the estimated selling price less the estimated costs necessary to make the sale.

j. Investasi Saham pada Entitas Asosiasi j. Investments in Associates

Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi kerugian penurunan nilai.

Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initally recognized at cost. Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% to 50% of the voting rights. These investments include goodwill identified on acquisition, net of any impairment loss.

Jika bagian kepemilikan atas entitas asosiasi berkurang namun masih terdapat pengaruh signifikan, maka hanya bagian proporsional dari jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang direklasifikasi ke komponen laba rugi.

If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 28 -

Bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam komponen laba rugi, dan bagian Perusahaan atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Perusahaan atas kerugian pada perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki liabilitas konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.

The Group’s share of its associates’ post-acquisition profits or losses is recognized in profit and loss, and its share of post acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognize further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada entitas asosiasi telah mengalami penurunan nilai. Jika hal tersebut terjadi, maka Grup menghitung jumlah kerugian penurunan nilai yang merupakan selisih antara jumlah yang dapat diperoleh kembali dari investasi pada entitas asosiasi tersebut dengan nilai tercatatnya, dan mengakui kerugian tersebut pada akun “ekuitas pada laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” dalam komponen laba rugi. Laba yang belum direalisasi dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada entitas asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan, untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada entitas asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup.

The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share in net income of an associate” in the consolidated statement of comprehensive income. Unrealized gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of its interest in the associates. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Adjustments are made where necessary to conform the associate’s accounting policies with the policies adopted by the Group.

Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hilir dan hulu antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.

Profits or losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.

Keuntungan atau kerugian akibat dilusi investasi pada entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Dilution gains or losses arising from investments in associates are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.

k. Biaya Dibayar Dimuka k. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 29 -

l. Aset Tetap l. Property and Equipment

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and amortization and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property, and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.

Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation and amortization are computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives or term of the lease for leasehold improvements, whichever is shorter, as follows:

Tahun/ Years

Bangunan dan prasarana/Buildings and improvements 4 - 20 Perbaikan atas bangunan sewa/Leasehold improvements 5 - 20 Peralatan dan perlengkapan/Furniture and equipment 3 - 5 Kendaraan/Vehicles 5

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 30 -

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam Jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from de-recognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

m. Transaksi Sewa m. Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 31 -

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:

a. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

a. there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;

b. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

b. a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;

c. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

c. there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or

d. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.

d. there is a substantial change to the asset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.

Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.

1. Perlakuan Akuntansi untuk Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

1. Accounting Treatment as Lessee

Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of comprehensive income.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 32 -

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.

2. Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor 2. Accounting Treatment as a Lessor

Sewa Operasi Operating Lease

Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.

n. Distribusi Dividen n. Dividend Distribution

Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Grup.

Dividend distribution to the Group’s shareholders is recognised in period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.

o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan o. Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 33 -

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.

Jika terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 34 -

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan Jumlah tercata aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban p. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.

Revenue is recognized when it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the amount can be measured reliably. The following specific criteria must be met before revenue is recognized:

Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan serta jasa diberikan kepada pelanggan.

Revenues are recognized when the goods are delivered and the title has passed to the buyers and services are rendered to the customers.

Pendapatan sewa diakui dengan metode garis lurus berdasarkan periode sewa. Uang muka sewa yang diterima dari penyewa diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan yang diterima di muka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.

Rental income is recognized on a straight line basis over the lease term. Rental received in advance from the lessee is classified as deferred revenue and recognized as revenue periodically over the term of the lease contract.

Pendapatan sehubungan dengan kegiatan keagenan diakui sebesar jumlah komisi yang diterima.

Agency revenue is recognized at the amount of commission fee received.

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan dengan Pajak Pertambahan Nilai, pengembalian, rabat dan diskon dan setelah eliminasi penjualan intra Grup.

Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value-added tax, returns, rebates and discounts and after eliminating sales within the Group.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrualbasis).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

Pendapatan bunga dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and interest expense are recognized in the consolidated statements of comprehensive income using the effective interest rate method.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 35 -

q. Imbalan Kerja q. Employee Benefits Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Short-term employee benefits liability

Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability in the consolidated statements of financial position, after deducting any amount already paid and as an expense in the consolidated statements of comprehensive income.

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

Long-term employee benefits liability

Long-term employment benefits liability repesents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit liability, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.

r. Pajak Penghasilan r. Income Tax

Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.

In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 36 -

Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability.

Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of comprehensive income is recognized either as prepaid taxes and taxes payable, accordingly.

Pajak Penghasilan Tidak Final Nonfinal Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 37 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.

s. Laba Per Saham s. Earnings Per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemilik perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.

t. Informasi Segmen t. Segment Information Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.

Segmen operasi adalah laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan dan entitas anak.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis

untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 38 -

b) Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

c) For which discrete financial information is available.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.

u. Provisi u. Provisions

Provisi diakui jika Grup mempunyai liabilitas kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan liabilitas tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait liabilitas tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

v. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan v. Events After the Reporting Date

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 39 -

3. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

3. Management Use of Judgments, Estimates and Assumptions on Financial Instruments

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make judgments, estimates, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant judgments, estimates and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses implementasi kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Mata Uang Fungsional a. Functional Currency

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak.

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency of the Company and its subsidiaries.

Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.

The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 40 -

b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

b. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2h.

The Group’s determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2h.

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

c. Allowance for Impairment of Financial Assets

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian,Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Provision for decline in value is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for decline in value recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 41 -

Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:

The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Kas dan setara kas 457.644.528.083 300.258.373.718 Cash and cash equivalentsPiutang usaha-pihak ketiga 9.096.470.960 5.765.363.284 Trade accounts receivable-third partiesPiutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi - 8.337.901.554 Related partiesPihak ketiga 2.339.480.282 5.268.594.021 Third parties

Uang jaminan 1.166.498.612 1.322.393.112 Guarantee deposits

Jumlah Pinjaman Diberikan dan Piutang 470.246.977.937 320.952.625.689 Total Loans and Receivables

d. Komitmen Sewa d. Lease Commitments

Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessee

Operating lease commitments – Group as lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessor

Operating lease commitments – Group as lessor

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that it is an operating lease since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Komitmen sewa pembiayaan – Grup sebagai lessee

Finance lease commitments - Group as Lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa bangunan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into commercial building leases. The Group has determined that these are finance leases since it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 42 -

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa datang dan sumber utama estimasi tersebut pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun/periode buku selanjutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun.

Estimates and Assumptions

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared.

Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan pengungkapan ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on objective evidence derived from diversification (i.e. foreign exchange, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 19.

The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 19.

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap

Masa manfaat masing-masing aset tetap dan properti investasi Grup diestimasi sepanjang masa aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan.

b. Estimated Useful Lives of Property and Equipment

The useful life of each of the item of the Group’s property and equipment is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 43 -

Estimasi tersebut berdasarkan penelaahan kolektif atas usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat masing-masing aset ditinjau secara berkala dan diperbarui jika diperkirakan berbeda dari estimasi sebelumnya karena batas pakai, usang baik secara teknis atau komersial, dan pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aset.

Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset.

Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying value of the asset.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan.

There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year.

c. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.

c. Impairment of Non-Financial Assets

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset tetap dijelaskan dalam Catatan 10 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The carrying values of property and equipment as of December 31, 2012 and 2011 are set out in Note 10.

Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas properti investasi.

There is no impairment loss on property and equipment.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 44 -

d. Imbalan Pasti Pasca-Kerja

Penentuan cadangan dan manfaat pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas dan imbalan tersebut. Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 29 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi sepanjang masa kerja dan umumnya mempengaruhi beban yang diakui dan liabilitas yang dicatat pada periode mendatang.

d. Post-employment Benefits

The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 29 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods.

Walaupun Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan wajar dan dapat diandalkan, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat secara material mempengaruhi jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, liabilitas imbalan kerja jangka panjang konsolidasian masing-masing adalah sebesar Rp 31.126.392.304 dan Rp 28.805.235.500 (Catatan 29).

While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability. As of December 31, 2012 and 2011, consolidated long-term employee benefits liabilities amounted to Rp 31,126,392,304 and Rp 28,805,235,500, respectively (Note 29).

e. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba kena pajak akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat digunakan. Estimasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan kemungkinan terjadi dan besaran laba kena pajak di masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo aset pajak tangguhan konsolidasian masing-masing sebesar Rp 8.747.453.468 dan Rp 8.161.826.533.

e. Deferred Tax Assets

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2012 and 2011 consolidated deferred tax assets amounted to Rp 8,747,453,468 and Rp 8,161,826,533, respectively.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 45 -

4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents

2012 2011

Kas Cash on handRupiah 1.247.108.421 847.340.549 RupiahMata uang asing (Catatan 32) 11.689.824.184 5.699.617.867 Foreign currencies (Note 32)

Jumlah Kas 12.936.932.605 6.546.958.416 Total-Cash on hand

Bank Cash in banksRupiah Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 31) Related party (Note 31)* PT Bank Mayapada International Tbk - 13.781.586.537 * PT Bank Mayapada International Tbk

Pihak ketiga Third parties* PT Bank Mayapada International Tbk 247.538.992.600 - * PT Bank Mayapada International Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 31.644.098.374 35.849.745.929 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 9.064.361.793 13.581.690.043 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Bukopin Tbk 878.802.966 3.725.891 PT Bank Bukopin TbkPT Bank DBS Buana Tbk - 316.523.151 PT Bank DBS Buana TbkLain-lain (masing-masing dibawah

Rp 100 juta) 116.407.345 112.647.090 Others (below Rp 100 million each)

Jumlah 289.242.663.078 49.864.332.104 Subtotal

Jumlah 289.242.663.078 63.645.918.641 Total

Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) U.S. Dollar (Note 32)Pihak berelasi (Catatan 31) Related party (Note 31)* PT Bank Mayapada International Tbk - 50.055.516.877 * PT Bank Mayapada International Tbk

Pihak ketiga Third parties* PT Bank Mayapada International Tbk 2.693.830.210 - * PT Bank Mayapada International Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 16.748.311.969 11.835.307.676 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk 1.578.862.771 870.243.174 PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 676.334.015 706.928.222 PT Bank Sumitomo Mitsui IndonesiaPT Bank ICBC Indonesia - 177.679.934 PT Bank ICBC Indonesia

Jumlah 21.697.338.965 13.590.159.006 Subtotal

Jumlah 21.697.338.965 63.645.675.883 Total

Yen Jepang (Catatan 32) Japanese Yen (Note 32)Pihak ketiga Third party

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 985.682.435 607.909.778 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Jumlah-Kas di bank 311.925.684.478 127.899.504.302 Total-Cash in banks

Deposito berjangka - Rupiah Time deposits - RupiahPihak berelasi (Catatan 31) Related party (Note 31)* PT Bank Mayapada International Tbk - 530.000.000 * PT Bank Mayapada International TbkPihak ketiga Third party* PT Bank Mayapada International Tbk 18.000.000.000 - * PT Bank Mayapada International Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 114.000.000.000 164.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 781.911.000 781.911.000 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Perkreditan Rakyat - 500.000.000 PT Bank Perkreditan Rakyat

Jumlah deposito berjangka 132.781.911.000 165.811.911.000 Total-Time deposits

Jumlah Kas dan Setara Kas 457.644.528.083 300.258.373.718 Total Cash and Cash Equivalents

Suku bunga deposito berjangka per tahun Interest rates per annum on time deposits Rupiah 4,25%-6,00% 5,00% - 7,50% Rupiah

*) Pada tahun 2012, PT Bank Mayapada Internasional Tbk sudah bukan merupakan pihak berelasi./In 2012, PT Bank Mayapada International Tbk is no longer a related party.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 46 -

5. Piutang Usaha 5. Trade Accounts Receivable

2012 2011

a. Berdasarkan pihak tertagih a. By DebtorPenerbit kartu kredit 6.315.872.711 4.109.637.928 Credit card issuersPenyewa 1.059.001.257 811.441.220 LesseesPelanggan/Pembeli 1.721.596.992 844.284.136 Customers/buyers

Jumlah 9.096.470.960 5.765.363.284 Total

b. Berdasarkan umur (hari) b. By Age CategoryBelum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nila 7.282.719.724 4.953.745.689 Not past due and unimpairedJatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Past due but not impaired

1 -30 hari 535.402.867 362.393.084 1 - 30 days 31 - 60 hari 1.278.348.369 449.224.511 31 - 60 days

Jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai - - Past due and impaired

Jumlah 9.096.470.960 5.765.363.284 Total

c. Berdasarkan mata uang c. By CurrencyRupiah 8.158.364.274 5.275.273.866 Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) 938.106.686 490.089.418 U.S. Dollar (Note 32)

Jumlah 9.096.470.960 5.765.363.284 Total

Pada tahun 2011, piutang usaha dari pendapatan sewa mal milik PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp 10.000.000.000 (Catatan 16).

In 2011, trade accounts receivable from mall rental revenue of PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, amounting to Rp 10,000,000,000 are used as collateral for bank loan of the Company (Note 16).

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha tersebut.

Management believes that all such receivables are collectible, thus, no allowance for doubtful accounts was provided.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on these trade accounts receivable from third parties.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 47 -

6. Persediaan 6. Inventories

Akun ini merupakan persediaan barang dagangan entitas anak, seperti minuman, kosmetik, jam tangan, tas, dan lainnya, yang berlokasi di Bali dan Jakarta sebagai berikut:

This account pertains to subsidiaries’ merchandise for sale which include liquor, cosmetic, watches, bags, among others, and are located in Bali and Jakarta as follows:

2012 2011

Bali Bali Saldo awal 155.934.831.360 113.008.492.000 Beginning balance

Penambahan 480.039.041.266 440.199.197.912 AdditionsPengurangan (448.762.469.458) (397.272.858.552) Deductions

Saldo akhir 187.211.403.168 155.934.831.360 Ending balance

Jakarta Jakarta Saldo awal 9.433.875.095 7.177.661.076 Beginning balance

Penambahan 42.535.281.096 38.613.105.552 AdditionsPengurangan (39.413.480.752) (36.356.891.533) Deductions

Saldo akhir 12.555.675.439 9.433.875.095 Ending balance

Jumlah 199.767.078.607 165.368.706.455 Total

Pada tahun 2011, Persediaan PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, dijadikan jaminan atas utang bank Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp 50.000.000.000 (Catatan 16).

In 2011, inventories of PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, amounting to Rp 50,000,000,000 are used as collateral for bank loan of the Company (Note 16).

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan tidak melebihi nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (amount recoverable).

Management believes that the carrying value of inventories does not exceed its replacement cost or recoverable amount from the sale or use of the assets.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Persediaan entitas anak telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, tsunami dan letusan gunung berapi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 198.000.000.000 kepada PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, pihak ketiga, dan sebesar Rp 189.000.000.000 kepada PT Asuransi Lippo General Insurance Tbk, pihak ketiga, pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2012, inventories of the subsidiaries are insured against earthquake, fire, tsunami and volcanic eruption for Rp 198,000,000,000 to PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, third party, and as December 31, 2011 for Rp 189,000,000,000 to PT Asuransi Lippo General Insurance Tbk, third party. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

7. Uang Muka 7. Advances Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini terutama merupakan sisa uang muka yang diberikan kepada notaris atas pembayaran pajak final kepada Kantor Pajak sehubungan dengan penjualan aset tetap dan properti investasi (Catatan 10 dan 11).

As of December 31, 2011, this account mainly represents the excess of advances given to a notary over the amount of final tax paid to Tax Office in relation to property and equipment and investment property sold (Notes 10 and 11).

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 48 -

Pada tanggal 21 Maret 2012, sisa uang muka yang diberikan kepada notaris diatas telah diterima kembali oleh Grup.

On March 21, 2012, the excess of advances given to a notary as mentioned above has been received by the Group.

8. Pajak Dibayar Dimuka 8. Prepaid Taxes

31 Desember/December 312012 2011

Pajak penghasilan Income taxesPasal 21 225.000 - Article 21Pasal 23 1.393.776.770 3.247.258.926 Article 23Pasal 25 1.478.658.000 - Article 25Pajak Pertambahan

Nilai - Bersih 1.199.187.649 1.052.328.199 Value added tax - net

Jumlah 4.071.847.419 4.299.587.125 Total

Pada tanggal 26 April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPh badan No. 00082/406/10/054/12 untuk tahun fiskal 2010 sebesar Rp 1.890.292.518 dengan memperhitungkan kompensasi utang pajak melalui potongan SPMKP sehingga yang diterima Perusahaan sebesar Rp 1.867.873.857.

On April 26, 2012, the Company received Assessment Letter for Tax Overpayment (SKPLB) No. 00082/406/10/054/12 of corporate income tax for fiscal year 2010 amounting to Rp 1,890,292,518. On May 2012, the Company received the refunds (SPMKP) amounting to Rp 1,867,873,857.

Pada tanggal 20 April 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPh badan No. 00078/406/09/054/11 untuk tahun fiskal tahun 2009 sebesar Rp 2.909.053.830 Perusahaan telah menerima pengembalian pajak tersebut pada bulan Agustus 2011.

On April 20, 2011, the Company received Assessment Letter for Tax Overpayment (SKPLB) No. 00078/406/09/054/11 of corporate income tax for fiscal year 2009 amounting to Rp 2,909,053,830. Further, the Company also received on August 2011, Assessment Letter for Tax Underpayment (SKPKB) and STP for its income taxes.

Pada tanggal 19 Desember 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) final No. 00044/240/07/904/11 untuk tahun fiskal tahun 2007 sebesar Rp 430.709.074. Sehubungan dengan itu, maka pada tanggal 12 Maret 2012, Perusahaan mengajukan keberatan atas pajak kurang bayar tersebut.

On December 19, 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, received SKPKB No. 00044/240/07/904/11 of final income tax article 4 (2) for fiscal year 2007 amounting to Rp 430,709,074. Further, on March 12, 2012, the Company filed the objection to the tax underpayment.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 49 -

Pada tanggal 11 Februari 2011 , PT Arthamulia Indah (AMI), entitas anak, menerima Surat ketetapan Pajak (SKP) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 00010/501/09/012/11, Pajak Penghasilan Pasal 23 No. 00013/503/09/012/11 dan Pajak Penghasilan Pasal 26 No. 00006/504/09/012/11 sebesar nihil untuk tahun fiskal 2009. Selain itu juga entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih bayar (SKPLB) atas PPh badan No. 00015/406/09/012/11 sebesar Rp 35.990.222 dan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No. 00013/407/09/012/11 sebesar Rp 48.640.413 untuk tahun fiskal 2009 . AMI, entitas anak, tidak menerima pengembalian pajak tersebut karena telah dipindahbukukan untuk utang Pajak Penghasilan tahun fiskal 1997.

On February 11, 2011, PT Arthamulia Indah (AMI), a subsidiary, received tax provision (SKP) of the Income Tax Article 21 No. 00010/501/09/012/11, Income Tax Article 23 No. 00013/503/09/012/11 and Income Tax Article 26 No. 00006/504/09/012/11 of nil for fiscal year 2009. In addition, AMI also received an Assessment Letter For Tax Overpayment (SKPLB) of corporate income tax No. 00015/406/09/012/11 amounting to Rp 35,990,222 and Value Added Tax on Goods and services No. 00013/407/09/012/11 amounting to Rp 48,640,413 for fiscal year 2009, AMI has not received a refund of the tax due since it has been offset from the Income Tax payable for fiscal year 1997.

9. Investasi saham 9. Investment In Shares of Stock 2011

Biaya perolehan: Cost:PT Sejahtera Alam Property, PT Sejahtera Alam Property,

kepemilikan 49% 4.900.000.000 ownership of 49%

Akumulasi Bagian laba bersih Accumulated share net income Saldo awal 1.013.792.078 Beginning balanceTahun berjalan 977.020.595 Share in net income during the year

Jumlah 1.990.812.673 Total

Penjualan investasi saham (6.890.812.673) Disposal of investment

Jumlah Investasi Saham - Total Investment in Shares of Stock

Pada tanggal 22 Juni 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, menjual investasi pada perusahaan asosiasi tersebut kepada Quest Circle Limited, pihak ketiga, dengan harga jual Rp 7.000.000.000. Perusahaan mengakui laba penjualan atas transaksi tersebut sebesar Rp 109.187.327.

On June 22, 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, sold its investment in shares of stock to Quest Circle Limited, a third party, for Rp 7,000,000,000. The Company recognized gain on such sale of investment in shares of stock amounting to Rp 109,187,327.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 50 -

10. Aset Tetap 10. Property and Equipment

1 Januari 2012/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2012/January 1, 2012 Additions Deductions December 31, 2012

Biaya perolehan: Acquisition cost:Perbaikan atas bangunan sewa 32.045.931.059 - - 32.045.931.059 Leasehold improvements Peralatan dan perlengkapan 194.118.689.695 3.450.077.047 (9.629.461.617) 187.939.305.125 Furniture and equipment Kendaraan 11.111.246.967 1.233.409.773 (116.800.000) 12.227.856.740 Vehicles

Aset sewaan: Leased assetsBangunan dan prasarana 114.000.000.000 143.573.490.326 - 257.573.490.326 Buildings and improvements

Jumlah 351.275.867.721 148.256.977.146 (9.746.261.617) 489.786.583.250 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Perbaikan atas bangunan sewa 29.177.415.411 1.904.857.207 - 31.082.272.618 Leasehold improvements Peralatan dan perlengkapan 168.429.517.164 11.584.361.930 (8.407.292.792) 171.606.586.302 Furniture and equipment Kendaraan 8.843.796.680 934.219.468 (116.800.000) 9.661.216.148 Vehicles

Aset sewaan: Leased assetsBangunan dan prasarana 9.500.000.000 24.681.949.384 - 34.181.949.384 Buildings and improvements

Jumlah 215.950.729.255 39.105.387.989 (8.524.092.792) 246.532.024.452 Total

Nilai Buku 135.325.138.466 243.254.558.798 Net Book Value

Perubahan selama tahun 2012/Changes during 2012

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2011/January 1, 2011 Additions Deductions December 31, 2011

Biaya perolehan: Acquisition cost:Tanah 26.615.346.792 - (26.615.346.792) - LandBangunan dan prasarana 149.460.616.120 1.093.624.577 (150.554.240.697) - Buildings and improvements Perbaikan atas bangunan sewa 33.745.496.222 6.345.000 (1.705.910.163) 32.045.931.059 Leasehold improvements Peralatan dan perlengkapan 197.242.611.129 14.451.287.942 (17.575.209.376) 194.118.689.695 Furniture and equipment Kendaraan 10.856.580.300 808.480.000 (553.813.333) 11.111.246.967 Vehicles

Aset sewaan: Leased assetsBangunan dan prasarana - 114.000.000.000 - 114.000.000.000 Buildings and improvements

Jumlah 417.920.650.563 130.359.737.519 (197.004.520.361) 351.275.867.721 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 71.017.766.770 2.836.619.905 (73.854.386.675) - Buildings and improvements Perbaikan atas bangunan sewa 25.819.973.904 4.404.631.852 (1.047.190.345) 29.177.415.411 Leasehold improvements Peralatan dan perlengkapan 156.930.937.820 15.790.680.447 (4.292.101.103) 168.429.517.164 Furniture and equipment Kendaraan 8.439.530.599 879.466.081 (475.200.000) 8.843.796.680 Vehicles

Aset sewaan: Leased assetsBangunan dan prasarana - 9.500.000.000 - 9.500.000.000 Buildings and improvements

Jumlah 262.208.209.093 33.411.398.285 (79.668.878.123) 215.950.729.255 Total

Nilai Buku 155.712.441.470 135.325.138.466 Net Book Value

Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011

Biaya penyusutan dialokasikan ke beban usaha (Catatan 26) sebagai berikut:

Depreciation expense is allocated to operating expenses (Note 26) as follows:

2012 2011

Beban umum dan administrasi 39.105.387.989 33.364.269.345 General and administrative expenseBeban penjualan - 47.128.940 Selling expenses

Jumlah 39.105.387.989 33.411.398.285 Total

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 51 -

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Bali dan Jakarta dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 dan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2031. Entitas anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di daerah tingkat II Badung - Kuta, Bali seluas 22.225 m² dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2025 – 2033. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.

The Company owns several parcels of land located in Bali and Jakarta, with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for periods of twenty (20) and thirty (30) years until 2014 and 2031, respectively. A subsidiary owns several parcels of land measuring 22,225 square meters located in Badung – Kuta, Bali with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 30 years until 2025 to 2033. Management believes that there will be no difficulty in extending the landrights since all parcels of land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Pada tanggal 20 Juni 2011, Perusahaan melakukan transaksi jual beli aset tetap berupa unit kantor yang terletak di Menara Sudirman, lantai 20, Jakarta dan bangunan di Jalan Kartika Plaza, Kuta - Bali, kepada PT Petarung Tangguh Persada (PTP), pihak berelasi, dengan harga jual Rp 15.130 juta. Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat aset tetap ini sebesar Rp 11.835 juta dan dicatat sebagai ”selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”.

On June 20, 2011, the Company sold its office space located in the 20th floor of Menara Sudirman and building located in Jalan Kartika Plaza, Kuta-Bali, to PT Petarung Tangguh Persada (PTP), a related party. The total selling price of the assets amounted to Rp 15,130 million. The difference between the selling price and the carrying amount of the assets sold amounting to Rp 11,835 million was recorded as “difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control”.

Pada tanggal 20 Juni 2011, Perusahaan melakukan penjualan tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Samanhudi, Jakarta, kepada Jonathan Tahir, pihak berelasi, seharga Rp 5.590 juta. Laba yang diperoleh dari penjualan tersebut sebesar Rp 3.571 juta.

On June 20, 2011, the Company sold its land and buildings located at Jl. Samanhudi, Jakarta, to Jonathan Tahir, a related party, with a selling price of Rp 15,130 million. Gain on such sale amounted to Rp 3,571 million.

Transaksi ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 28 Juli 2011.

The transaction was approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company's dated July 28, 2011.

Penambahan aset sewaan bangunan dan prasarana, kendaraan serta peralatan dan perlengkapan terutama merupakan penambahan aset tetap yang terletak di Kuta, Bali.

Additions to leased assets buildings and improvements, vehicle and furniture and equipment mainly represent additional property and equipment in Kuta, Bali.

Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, tsunami dan letusan gunung berapi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 144.500.000.000 dan kepada PT Asuransi Lippo General Insurance Tbk, pihak ketiga, sebesar Rp 143.500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011.

As of December 31, 2012, property and equipment, except land, are insured with PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, third party, against earthquake, fire, tsunami and volcanic eruption for Rp 144,500,000,000 and to as of December 31, 2011 for Rp 143,500,000,000 PT Asuransi Lippo General Insurance Tbk, third party.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the property and equipment insured.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 52 -

Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Pada tanggal 31 desember 2012, aset tetap sepenuhnya telah disusutkan tetapi masih digunakan sebesar Rp 171.110.124.529.

As of December 31, 2012 and 2011, based on the Group’s management, there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment.

As of December 31, 2012, the Group’s property and equipment that are fully-depreciated but are still in use amounted to Rp 171,110,124,529.

Tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai wajar dengan nilai tercatat aset tetap property dan peralatan.

There is no significant difference between the fair value and carrying value of property, and equipment.

11. Properti Investasi 11. Investment Property

Properti investasi merupakan tanah seluas 7.100 m2 dan bangunan dan prasarana (Mal Bali Galeria) milik PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak yang berlokasi di Bali dan disewakan kepada pihak ketiga.

Investment properties represent a parcel of land measuring 7,100 square meters and a building and improvements (Mal Bali Galeria) owned by PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, which are located in Bali and are being leased out to third parties to earn rentals.

Tanah dimana bangunan dan prasarana (Mal Bali Galeria) terletak di atasnya disewa dari pihak ketiga sampai dengan tahun 2060 (Catatan 34).

The land wherein this building (including building improvements) (Mal Bali Galeria) is situated is being leased from a third party until 2060 (Note 34).

Mutasi atas nilai tercatat properti investasi selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:

The movements in the net book value of investment properties during 2011 are as follows:

1 Januari 2011/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2011January 1, 2011 Additions Deductions December 31, 2011

Biaya perolehan: Acquisition cost:Tanah 3.550.000.000 1.942.235.340 (5.492.235.340) - LandBangunan dan prasarana 225.607.729.772 8.132.059.430 (233.739.789.202) - Buildings and improvements Jumlah 229.157.729.772 10.074.294.770 (239.232.024.542) - Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Bangunan dan prasarana 66.181.935.238 6.651.362.539 72.833.297.777 - Buildings and improvements

Nilai Buku 162.975.794.534 - Net Book Value

Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011

Pendapatan sewa properti investasi yang diakui di laporan laba rugi pada 2011 adalah sebesar Rp 35.519.918.422 yang dilaporkan sebagai bagian dari penghasilan sewa dan lainnya (Catatan 24). Beban langsung penyewaan dan pendapatan lainnya dari properti investasi pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 14.068.916.859 (Catatan 25).

Rental income from the investment properties recognized in 2011 amounted to Rp 35,519,918,422 which was reported as part of rental and other income in the consolidated statement of comprehensive income (Note 24). Direct costs of rental income and other income from investment properties in 2011 amounted to Rp 14,068,916,859 (Note 25) .

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 53 -

Pada tanggal 20 Juni 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, menjual aset tetap berupa tanah dan bangunan dan prasarana yang dimilikinya kepada PT Petarung Tangguh Persada (PTP), pihak berelasi. Penjualan tersebut juga meliputi penjualan properti investasi. Harga jual keseluruhan Rp 447.300 juta. Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat aset tetap dan properti investasi Rp 128.945 juta dan dicatat sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”.

On June 20, 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, sold its land and buildings and improvements to PT Petarung Tangguh Persada (PTP), a related party. The transactions also included the sale of the Company’s investment properties. The total selling price of these assets amounted to Rp 447,300 million. The difference between the selling price and carrying amount of property and equipment and investment property amounting to Rp 128,945 million and recorded as “Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control”.

12. Uang Jaminan 12. Guarantee Deposits Akun ini terutama merupakan uang jaminan kontainer dan jaminan listrik atas toko bebas bea di Bali dan Jakarta.

This account mainly represents container and electricity guarantee deposits related to duty free shops in Bali and Jakarta.

13. Utang Usaha 13. Trade Accounts Payable

2012 2011

a. Berdasarkan pemasok a. By CreditorPemasok luar negeri 125.388.424.537 125.488.838.976 Foreign supplierPemasok dalam negeri 10.535.559.008 7.794.609.193 Local suppliers

Jumlah 135.923.983.545 133.283.448.169 Total

b. Berdasarkan umur (hari) b. By Age Category1 s.d. 30 hari 53.800.846.869 64.553.122.642 1 - 30 days 31 s.d. 60 hari 46.063.053.641 39.506.961.806 31 - 60 days 61 s.d. 90 hari 36.058.008.855 29.026.253.235 61 - 90 days 91 s.d. 120 hari 232.080 101.362.189 91 - 120 days > 120 hari 1.842.100 95.748.297 More than 120 days

Jumlah 135.923.983.545 133.283.448.169 Total

c. Berdasarkan mata uang b. By Currency Rupiah 5.484.364.110 3.644.994.096 Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) 130.439.619.435 129.638.454.073 U.S. Dollar (Note 32)

Jumlah 135.923.983.545 133.283.448.169 Total

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian dari pemasok dalam negeri berkisar antara 30 sampai dengan 60 hari, sedangkan pemasok luar negeri berkisar 90 hari (sebelum 1 Oktober 2011, jangka waktu kredit berkisar 180 hari).

Purchases from local and foreign suppliers have credit terms of 30 to 60 days and 90 days, respectively (prior to October 1, 2011, have credit terms of 180 days) .

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 54 -

Utang usaha kepada pemasok luar negeri merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh entitas anak tanpa bunga dengan jumlah maksimum sebesar USD 13.000.000 sampai dengan 30 September 2011 dari DFS Venture Singapore (Pte) Limited (Catatan 34).

The trade accounts payable to a foreign supplier represents a subsidiary’s noninterest-bearing liability to DFS Venture Singapore (Pte) Limited until September 30, 2011. The subsidiary has a maximum credit facility of US$ 13,000,000 with DFS Venture Singapore (Pte) Limited (Note 34).

Pinjaman tersebut dijamin dengan garansi Perusahaan dan jaminan pribadi serta jaminan saham Perusahaan milik Tahir, pemegang saham Perusahaan, sejumlah 8.471.000 lembar saham (Catatan 20 dan 31).

This liability is secured by the Company’s corporate guarantee, a personal guarantee and the Company’s 8,471,000 shares owned by Tahir, a stockholder (Notes 20 and 31).

14. Utang Pajak 14. Taxes Payable

2012 2011

Final Final taxSewa (Catatan 30) 2.547.104 1.879.524 Rental (Note 30)Perolehan aset sewaan (Catatan 10) - 8.550.000.000 Acquisition of leased assets (Note 10)

Pajak Penghasilan Income taxesPasal 4 (2) 238.500.000 - Article 4(2)Pasal 21 3.014.166.518 3.815.224.824 Article 21Pasal 23 1.200.374.057 1.067.368.345 Article 23Pasal 25 - 894.069.000 Article 25Pasal 29 10.756.926.500 8.383.644.275 Article 29Pajak Pertambahan Nilai 17.591.982 7.336.070 Value Added Tax

Jumlah 15.230.106.161 22.719.522.038 Total

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment).Berdasarkan perubahan ketiga dari ketentuan umum dan tata cara perpajakan pada tahun 2007, batas waktu untuk pemeriksaaan atau perubahan pajak oleh kantor pajak dikurangi dari 10 tahun menjadi 5 tahun sejak pajak tersebut menjadi terutang dan untuk tahun 2007 dan sebelumnya, batas waktu tersebut akan berakhir pada tahun fiskal 2013.

The filing of tax returns is based on the Group ‘s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the third amendment of the general taxation provisions and procedures in 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions since the tax became payable and for year 2007 and prior year, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 55 -

15. Beban Akrual 15. Accrued Expenses

2012 2011

Bunga (Catatan 16 dan 17) 8.558.506.003 385.472.222 Interest (Notes 16 and 17)Konsesi (Catatan 34) 4.002.288.112 4.239.397.804 Concession (Note 34)Bonus 3.746.426.300 4.622.267.276 BonusInsentif & komisi 706.046.000 - Incentives & commissionListrik dan telepon 565.408.375 609.860.522 Electricity and telephoneJasa Profesional 556.500.000 - Professional feeSewa ruangan 432.754.008 876.819.268 Space rentalLain-lain 387.633.389 788.642.511 Others

Jumlah 18.955.562.187 11.522.459.603 Total

16. Pinjaman Bank Jangka Panjang 16. Long Term Bank Loan

2012 2011

PT Bank CIMB Niaga Tbk - 44.500.000.000 PT Bank CIMB Niaga TbkDikurangi bagian yang akan jatuh tempo

dalam satu tahun - (44.500.000.000) Less current portion

Bersih - - Net

Pada tanggal 4 Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk melunasi Obligasi Sona Topas Tourism Industry Tahun 2004. Pinjaman ini berjangka waktu maksimum 48 bulan dan dikenakan tingkat suku bunga awal sebesar 15,5% per tahun yang selanjutnya akan disesuaikan dengan tingkat suku bunga pasar setiap bulan serta dijamin dengan tanah dan bangunan Bali Galeria, fidusia atas tagihan ke penyewa Mal Bali Galeria, persediaan dan jaminan perusahaan dari PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak (Catatan 5, 6, 10 dan 31).

On June 4, 2009, the Company obtained a Special Transaction Loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to Rp 100,000,000,000 which was used to redeem Sona Topas Tourism Industry’s 2004 Bonds. This loan has a maximum term of 48 months and bears interest rate of 15.5% per annum which will be adjusted to market interest rate every month. This loan is secured with land and building (Bali Galeria), receivable from Mal Bali Galeria rental revenue, inventories and corporate guarantee from PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary (Notes 5, 6, 10 and 31).

Perusahaan diwajibkan memenuhi beberapa syarat perjanjian pinjaman, diantaranya pembatasan Perusahaan untuk melakukan merger, akusisi, reorganisasi dan pembubaran perusahaan; menjual atau mengalihkan aset selain dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; menjadi penjamin kepada pihak ketiga; mengubah anggaran dasar, pengurus, susunan pemegang saham.

The Company is required to fulfill certain loan convenants, among others, restrict it to conduct merger, acquisition, re-organization and liquidation; sale or transfer of assets except for normal operations and activities; act as guarantor for third parties; and change in the Company’s management, stockholders and articles of association.

Pembayaran pokok pinjaman ini pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 25.500.000.000.

In 2011, the payment for loan principal amounted Rp 25,500,000,000.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 56 -

Pada tahun 2012 dan 2011, beban bunga dari pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp 166.875.000 dan Rp 6.847.072.915 dan yang telah dibayar sebesar Rp 552.347.222 dan Rp 6.461.600.693.

In 2012 and 2011, interest expense on this loan amounted to Rp 166,875,000 and Rp 6,847,072,915, respectively, while interest paid amounted to Rp 552,347,222 and Rp 6,461,600,693, respectively.

Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 19 Januari 2012.

This loan has been fully paid on January 19, 2012.

17. Liabilitas Sewa Pembiayaan 17. Lease Liability

Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (futureminimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa antara Grup dan PT Petarung Tangguh Persada :

The total future minimum lease payments and present value of future minimum lease payments based on the lease agreement between the Group and PT Petarung Tangguh Persada (Note 33) are as follows:

December 31, 2012

Pembayaran yang jatuh tempo Payments due in :Tidak lebih dari 1 tahun 34.444.540.000 No later than 1 yearLebih dari 1 tahun sampai Later than 1 year but not

dengan 5 tahun 172.222.700.000 later than 5 yearsLebih dari 5 tahun 68.889.080.000 Later than 5 yearsJumlah pembayaran sewa

pembiayaan minimum 275.556.320.000 Total minimum lease liabilitiesBunga (76.104.761.440) Interest

Nilai sekarang pembayaran sewapembiayaan minimum 199.451.558.560 Present value of minimum lease liabilities

Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 31.952.263.451 Less : Current portion

Bagian utang jangka panjangyang akan jatuh tempo lebih Long-term portion of lease dari satu tahun 167.499.295.109 liabilities-net of current portion

Beban bunga sewa pembiayaan adalah sebesar Rp 8.471.770.371 tahun 2012 (Catatan 28).

The lease interest expense amounted to Rp 8,471,770,371 in 2012 (Note 28).

18. Pinjaman Pembelian Aset Tetap 18. Liabilities for Purchase of Property and Equipment

Akun ini merupakan pinjaman kepada PT Topas Multifinance, pihak berelasi (pada tahun 2011) atas pembelian kendaraan oleh entitas anak pada tahun 2010 (Catatan 31).

These represent liabilities to PT Topas Multifinance, a related party (2011) for the purchase of vehicles by a subsidiary in 2010 (Note 31).

Pembayaran bunga pada tahun 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 5.866.664 dan Rp 10.227.600 (Catatan 28).

Interest expense paid in 2012 and 2011 amounted to Rp 5,866,664 and Rp 10,227,600, respectively. (Note 28).

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 57 -

19. Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan 19. Fair Value of Financial Assets and Liabilities

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari model arus kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from discounted cash flows model, as appropriate.

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011:

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011Nilai Tercatat/ Estimasi Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Estimasi Nilai Wajar/As Reported Estimated Fair Values As Reported Estimated Fair Values

Aset Keuangan Lancar Financial AssetPinjaman diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 457.644.528.083 457.644.528.083 300.258.373.718 300.258.373.718 Cash and cash equivalentsPiutang usaha-bersih 9.096.470.960 9.096.470.960 5.765.363.284 5.765.363.284 Trade accounts receivable - netPiutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi - - 8.337.901.554 8.337.901.554 Related partiesPihak ketiga 2.339.480.282 2.339.480.282 5.268.594.021 5.268.594.021 Third parties

Uang Jaminan 1.166.498.612 1.166.498.612 1.322.393.112 1.322.393.112 Guarantee deposits

Jumlah Aset Keuangan Lancar 470.246.977.937 470.246.977.937 320.952.625.689 320.952.625.689 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Financial LiabilitiesOther financial liabilities

Utang usaha 135.923.983.545 135.923.983.545 133.283.448.169 133.283.448.169 Trade accounts payablesUtang Lain-Lain 1.509.005.186 1.509.005.186 967.263.122 967.263.122 Other accounts payableBeban akrual 18.955.562.187 18.955.562.187 11.522.459.603 11.522.459.603 Accrued expensesUtang Bank - - 44.500.000.000 44.500.000.000 Bank loanPinjaman pembelian aset tetap 66.844.823 66.844.823 188.837.044 188.837.044 Liabilities for purchase of property and equipmentLiabilitas sewa pembiayaan 199.451.558.560 199.451.558.560 - - Lease liability

Jumlah Liabilitas Keuangan 355.906.954.301 355.906.954.301 190.462.007.938 190.462.007.938 Total Financial Liabilities

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut.

The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value.

Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek

Current financial assets and liabilities

Instrumen keuangan lancar/jangka pendek dengan sisa jatuh tempo satu (1) tahun atau kurang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang jaminan , utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual.

Current financial instruments with remaining maturities of one (1) year or less consist of cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, guarantee deposit, trade accounts payable, other accounts payable and accrued expenses.

Karena sifat jangka pendek dari transaksi, maka nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya.

Due to the short term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 58 -

Aset tidak lancar dan liabilitas keuangan jangkapanjang

Noncurrent financial assets and liabilities

(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel

(1) Long-term fixed-rate and variable rate financial liabilities

Terdiri dari pinjaman bank jangka panjang dan utang pembelian aset tetap dan properti investasi. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

Consist of long-term bank loans and liabilities for purchases of property and equipment and investment properties. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.

(2) Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya

(2) Other long-term financial assets and liabilities

Terdiri dari uang jaminan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.

Consist of guarantee deposits and lease liability. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk using current market rates for similar instruments.

20. Modal Saham 20. Capital Stock

Susunan pemegang saham sesuai dengan registrasi dari Biro Administrasi Efek Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The following composition of stockholders is in accordance with PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and Company’s Share Registration Bureau as of December 31, 2012 and 2011:

Jumlah Persentase JumlahSaham/ Kepemilikan/ Modal Disetor/

Number of Shares Percentage of Ownership Total Paid-up CapitalStock

DFS Hongkong Limited 149.040.000 45,00 37.260.000.000 Wing Harvest Limited 61.372.500 18,53 15.343.125.000 Integration International Limited 49.500.000 14,95 12.375.000.000 Tahir 35.703.200 10,78 8.925.800.000 PT Ria Citra Karunia 40.000 0,01 10.000.000 Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%)/Public-others (each below 5%) 35.544.300 10,73 8.886.075.000

Jumlah 331.200.000 100,00 82.800.000.000

Name of StockholderPemegang Saham/

2012

Jumlah Persentase JumlahSaham/ Kepemilikan/ Modal Disetor/

Number of Shares Percentage of Ownership Total Paid-up CapitalStock

DFS Hongkong Limited 132.480.000 40,00 33.120.000.000 Wing Harvest Limited 61.372.500 18,53 15.343.125.000 Integration International Limited 49.500.000 14,95 12.375.000.000 Tahir 35.703.200 10,78 8.925.800.000 DFS Venture Singapore (Pte) Ltd 16.560.000 5,00 4.140.000.000 Raymond Budhin 13.839.500 4,18 3.459.875.000 PT Ria Citra Karunia 40.000 0,01 10.000.000 Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%)/Public-others (each below 5%) 21.704.800 6,55 5.426.200.000

Jumlah/ Total 331.200.000 100,00 82.800.000.000

Name of StockholderPemegang Saham/

2011

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 59 -

Saham Perusahaan milik Tahir sejumlah 8.471.000 lembar saham dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, dari DFS Venture Singapore (Pte) Limited sampai dengan 30 September 2011 (Catatan 13 dan 31).

The Company’s 8,471,000 shares owned by Tahir were used as collateral for a credit facility obtained by PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, from DFS Venture Singapore (Pte) Limited until September 30, 2011 (Note 13 and 31).

Manajemen Permodalan Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.

Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Kebijakan Grup adalah menjaga gearing ratio Grup pada kisaran gearing ratio perusahaan lain dalam industri sejenis di Indonesia. Utang bersih adalah jumlah utang (termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara kas. Modal adalah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk perusahaan, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, ditambah dengan utang bersih.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt by the total capital. The Group’s policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the other companies with similar industry in Indonesia. Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non- current bank loans and liabilities for purchase of property and equipement” as shown in the consolidated statement of financial position) less cash and the cash equivalents.

Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Gearing ratios as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

31 Desember/December 312012 2011

Jumlah utang 66.844.823 44.688.837.044 Total borrowingsDikurangi: kas dan setara kas 457.644.528.083 300.258.373.718 Less: cash and cash equivalents

Utang bersih (457.577.683.260) (255.569.536.674) Net debtJumlah ekuitas 526.830.826.851 435.562.887.584 Total equity Rasio pinjaman dan utang bersih

terhadap ekuitas - - Gearing ratio

Pada tahun 2012 dan 2011, kas dan setara kas Grup dapat menutup seluruh pinjaman dan utangnya.

In 2012 and 2011, the Group’s cash and cash equivalents could cover its total loan and borrowings.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 60 -

21. Dividen Tunai dan Pencadangan Saldo Laba 21. Cash Dividends and Appropriation of Net Income For General Reserve

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan No. 38 tanggal 15 Juni 2012 dari Johny Dwikora Aron S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham setuju untuk menambah cadangan khusus, sebesar Rp 1.000.000.000 yang diambil dari laba bersih tahun 2011. sehingga saldo laba yang ditentukan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 7.000.000.000.

Based on Annual Stockholders’ Meeting as stated in Notarial Deed No. 38 dated June 15, 2012 of Johny Dwikora, S.H. public notary in Jakarta, the stockholders agreed to appropriate additional Rp 1,000,000,000 of its retained earnings wich will be taken out from the net income in 2011. Accordingly, the appropriated retained earnings as of December 31, 2012 amounted to Rp 7,000,000,000.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris Johny Dwikora Aron, S.H., No. 60 tanggal 17 Juni 2011, notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 30.139.200.000 atau Rp 91 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar Rp 1.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2010.

Based on the Annual General Stockholders’ Meeting as stated in Notarial Deed No. 60 dated June 17, 2011 of Johny Dwikora, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends amounting to Rp 30,139,200,000 or Rp 91 per share and appropriate Rp 1,000,000,000 of its net income in 2010 for general reserve.

22. Laba per Saham 22. Earnings Per Share

2012 2011

Rata-rata tertimbang saham biasa Weighted average number of ordinary untuk perhitungan laba per saham shares for computation of basicdilusian 331,200,000 331,200,000 earnings per share

Laba yang dapat diatribusikan Net income attributtable to owners kepada pemilik entitas induk 90,865,608,697 72,544,483,643 of the Company

Laba dasar per lembar saham 274.35 219.04 Basic earnings per share

23. Kepentingan Nonpengendali 23. Noncontrolling Interests

Akun ini merupakan bagian kepemilikan nonpengendali atas nilai aset bersih entitas anak adalah sebagai berikut:

The minority interests in subsidiaries are as follows:

2012 2011

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada a. Minority interests in net assets of kepentingan nonpengendali subsidiaries PT Inti Dufree Promosindo 592.942.532 484.472.917 PT Inti Dufree PromosindoPT Arthamulia Indah 10.974.798 11.578.480 PT Arthamulia IndahPT Cahaya Retilindo 294.464.637 - PT Cahaya Retilindo

Jumlah 898.381.967 496.051.397 Total

b. Minority interests in net income (loss)Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada of subsidiaries

PT Inti Dufree Promosindo 108.469.615 82.755.722 PT Inti Dufree PromosindoPT Arthamulia Indah (603.682) (734.929) PT Arthamulia IndahPT Cahaya Retilindo (5.535.363) - PT Cahaya Retilindo

Jumlah 102.330.570 82.020.793 Total

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 61 -

24. Pendapatan Usaha 24. Revenues

Rincian pendapatan usaha Grup adalah sebagai berikut:

Details of the Group’s revenues are as follows:

a. Penjualan Bersih – Toko Bebas Bea a. Net Sales – Duty Free Shops

2012 2011

Bali 778.892.972.165 664.134.948.182 Bali Jakarta 74.906.486.570 71.673.422.794 Jakarta

Jumlah 853.799.458.735 735.808.370.976 Total

b. Pendapatan Sewa dan Lainnya b. Rental and Other Income

2012 2011

Sewa dan Jasa pemeliharaan 2.385.673.557 29.663.616.055 Rental and service chargesLain-lain - 8.647.064.695 Others

Jumlah 2.385.673.557 38.310.680.750 Total

c. Penjualan Tiket c. Ticket Sales

2012 2011

Domestik 5.876.055.562 5.682.373.145 DomesticInternasional 6.514.817.472 6.579.583.328 International

Jumlah 12.390.873.034 12.261.956.473 Total

Dikurangi: Less:Beban pokok penjualan Cost of sales

Domestik 5.667.255.284 5.464.715.856 DomesticInternasional 6.203.330.336 6.482.910.820 International

Jumlah 11.870.585.620 11.947.626.676 Total

Bersih 520.287.414 314.329.797 Net

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 62 -

d. Pengurusan Dokumen, Perjalanan Wisata dan Hotel

d. Documents, Tours and Hotel Accommodations

2012 2011

Hotel 236.199.453 204.162.955 Hotel Dokumen 1.000.000 6.365.835 Documents

Jumlah 237.199.453 210.528.790 Total

Dikurangi: Less:Beban pokok penjualan Cost of sales

Hotel 221.451.087 186.487.532 Hotel Dokumen 900.000 3.725.869 Documents

Jumlah 222.351.087 190.213.401 Total

Bersih 14.848.366 20.315.389 Net

Pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan disajikan bruto sebelum dikenakan pajak penghasilan final sebesar 10%.

Rental income and service charges are gross of 10% final taxes.

Tidak terdapat penjualan kepada atau pendapatan dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.

No revenues were derived from any customer which represent more than 10% of the total revenues for the respective years.

Pada tanggal 31 Desember 2012, laba kotor PT Inti Dufree Promosindo (IDP), anak perusahaan, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, tsunami dan letusan gunung berapi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 294.000.000.000 dan kepada PT Asuransi Lippo General Insurance Tbk, pihak ketiga, sebesar Rp 300.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2011 . Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian atas pendapatan yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2012, gross profit of PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, is insured with PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, a third party, against earthquake, fire, tsunami and volcanic eruption for Rp 294,000,000,000 and as of December 31, 2011 to PT Asuransi Lippo General Insurance Tbk, third party, for Rp 300,000,000,000, Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the revenue insured.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 63 -

25. Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung 25. Costs of Sales and Direct Costs

a. Beban Pokok Penjualan – Duty Free Shops a. Cost of Sales – Duty Free Shops

2012 2011

Bali BaliPersediaan awal 155.934.831.360 113.008.492.000 Inventories at beginning of year Pembelian 480.039.041.266 440.199.197.912 Purchases

Persediaan tersedia untuk dijual 635.973.872.626 553.207.689.912 Inventories available for salePersediaan akhir (187.211.403.168) (155.934.831.360) Inventories at end of year

Beban Pokok Penjualan - Bali 448.762.469.458 397.272.858.552 Cost of Sales - Bali

Jakarta JakartaPersediaan awal 9.433.875.095 7.177.661.076 Inventories at beginning of year Pembelian 42.535.281.096 38.613.105.552 Purchases

Persediaan tersedia untuk dijual 51.969.156.191 45.790.766.628 Inventories available for salePersediaan akhir (12.555.675.439) (9.433.875.095) Inventories at end of year

Beban Pokok Penjualan Jakarta 39.413.480.752 36.356.891.533 Cost of Sales - Jakarta

Jumlah 488.175.950.210 433.629.750.085 Total

Pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih adalah pembelian dari DFS Singapore (Pte) Limited yaitu sebesar Rp 490.061.083.420 dan Rp 463.681.877.699, masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.

Purchases in 2012 and 2011 which represent more than 10% of the total revenues were purchases from DFS Singapore (Pte) Limited amounting to Rp 490,061,083,420 and Rp 463,681,877,699, respectively.

b. Beban Penyewaan dan Lainnya b. Cost of Rental and Other Costs

2012 2011

Penyusutan (Catatan 11) - 6.651.362.539 Depreciation (Note 11)Perbaikan dan pemeliharaan - 2.463.678.339 Repairs and maintenance Keamanan dan parkir - 1.272.246.473 Security and parking Gaji - 674.222.744 Salaries Sewa tanah - 145.045.306 Land rental Asuransi - 80.193.750 Insurance Telepon dan fax - 4.417.539 Telephone and faxLain-lain - 2.777.750.169 Others

Jumlah - 14.068.916.859 Total

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 64 -

26. Beban Usaha 26. Operating Expenses

a. Beban penjualan a. Selling Expenses

2012 2011

Konsesi (Catatan 34) 44.619.546.523 39.772.994.227 Concession fees (Note 34)Bantuan teknis (Catatan 34) - 20.190.114.939 Technical assistance (Note 34)Komisi biro perjalanan 19.165.330.111 15.373.200.918 Travel agent's commissions Pemakaian kupon 7.338.890.821 5.447.453.187 Discount voucherIklan dan promosi 7.330.555.947 6.398.907.778 Advertising and promotion Pemasaran 4.500.000.000 - MarketingMerek dagang (Catatan 34) - 5.934.939.835 Trademark (Note 34)Penyusutan (Catatan 10) - 47.128.940 Depreciation (Note 10)Lain-lain 8.765.127.085 1.651.382.326 Others

Jumlah 91.719.450.487 94.816.122.150 Total

b. Beban umum dan administrasi b. General and Administrative Expenses

2012 2011

Gaji dan tunjangan 65.245.992.142 59.205.038.772 Salaries and employees' benefitsPenyusutan (Catatan 10) 39.105.387.989 33.364.269.345 Depreciation (Note 10)Sewa 10.787.604.860 10.132.287.230 Rental Air dan listrik 7.011.587.992 6.812.886.576 Water and electricity Perbaikan dan pemeliharaan 4.763.272.395 5.623.882.681 Repairs and maintenance Pengurusan dokumen 4.147.326.552 4.230.288.671 Processing of import documentsPeralatan dan perlengkapan 3.443.801.268 2.521.061.526 Supplies and equipment Imbalan pasti pasca-kerja Long-term employee benefits

(Catatan 29) 2.321.156.804 1.535.109.062 expense (Note 29)Pos dan telepon 1.943.033.271 1.847.107.806 Postage and telephone Transportasi 1.257.130.944 2.099.373.507 Transportation Asuransi 1.087.199.632 1.483.326.042 InsurancePerijinan 939.220.540 773.410.084 Licenses Lain-lain 5.278.363.307 7.068.145.192 Others

Jumlah 147.331.077.696 136.696.186.494 Total

27. Pendapatan Bunga 27. Interest Income

2012 2011

Bunga atas: Interest on:Deposito berjangka 7.160.345.495 1.152.392.822 Time depositsJasa giro 2.385.088.679 504.518.111 Current accountsPiutang dari pihak berelasi - 657.824.029 Due from a related party

Jumlah 9.545.434.174 2.314.734.962 Total

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 65 -

28. Beban Bunga 28. Interest Expense

2012 2011

Bunga atas: Interest of:Liabilitas pembiayaan (Catatan 17) 8.471.770.371 - Lease liability (Note 17)

Liabilities for purchase of property and Pembelian aset tetap (Catatan 18) 5.866.664 10.227.600 equipment (Note 18)Pinjaman bank (Catatan 16) 166.875.000 7.503.256.485 Bank loan (Note 16)

Jumlah beban bunga 8.644.512.035 7.513.484.085 Total interest expense

Beban bunga tahun 2011 termasuk bunga untuk hutang bank jangka pendek sebesar Rp 656,183,570 dan untuk pembayaran bunga adalah sebesar Rp 1.055.257.846.

Interest expense in 2011 includes interest for short term bank loan amounting to Rp 656,183,570 for which interest paid amounted to Rp 1,055,257,846.

29. Imbalan Pasca-Kerja Jangka Panjang 29. Long-Terrm Employment Benefits

Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan yang dibuat.

The amount of long-term employee benefits is determined based on the outstanding regulation Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut adalah 712 karyawan tahun 2012 dan 781 karyawan tahun 2011.

The number of employees entitled to the benefits is 712 in 2012 and 781 in 2011.

Perhitungan aktuaria terakhir, tertanggal 21 Februari 2013, atas cadangan imbalan pasti pasca-kerjaangka panjang dilakukan oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen.

The latest actuarial valuation, dated February 21, 2013, on the pension fund and the long term employee benefits liability was from PT Rileos Pratama, an independent actuary.

Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan pasti yang tidak didanai terhadap jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

A reconciliation of the present value of unfunded long-term employee benefits liability to the amount of long-term employee benefits liabilty presented in the consolidated statements of financial position is as follows:

2012 2011 2010 2009 2008

Nilai kini liabilitas imbalan pasti Present value of unfundedyang tidak didanai 15.845.842.115 14.561.736.079 13.035.042.368 14.289.223.066 13.597.542.796 long-term employee benefits liability

Keuntungan aktuarial yang belum diakui 15.280.550.189 14.243.499.421 14.235.084.070 11.770.565.231 9.111.057.137 Unrecognized actuarial gains

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 31.126.392.304 28.805.235.500 27.270.126.438 26.059.788.297 22.708.599.933 Long-term employee benefits liability

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 66 -

Rincian beban imbalan pasti pasca-kerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

Details of long-term employee benefits expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:

2012 2011

Beban jasa kini 846.803.542 847.419.484 Current service costBeban bunga 597.277.114 796.007.910 Interest costsBeban jasa lalu yang diakui langsung 1.460.500.000 972.358.350 Vested past service costsAmortisasi keuntungan aktuarial (583.423.852) (583.532.628) Amortization of actuarial gainsDampak mutasi karyawan - (497.144.054) Impact of employees mutation

Jumlah 2.321.156.804 1.535.109.062 Total

Beban kerja jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 26).

Long-term employee benefits expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 26).

Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

Movements in long term employee benefits liability are as follows:

2012 2011

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Long-term employee benefits liabilityawal tahun 28.805.235.500 27.270.126.438 at beginning of the year

Beban imbalan pasti pasca-kerja 2.321.156.804 1.535.109.062 Long-term employee benefits expenseCadangan imbalan pasti pasca-kerja Long-term employee benefits at

akhir tahun 31.126.392.304 28.805.235.500 end of the year

Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan beban imbalan pasti pasca-kerja pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used in the valuation of the post-employment benefits liability at consolidated statements of financial position dates were as follows:

2012 2011

Tingkat diskonto per tahun 6,00% 8,00% Discount rate per annumTingkat kenaikan gaji per tahun 5,00% 7,00% Salary increase per annumTingkat kematian Tabel Mortalita Indonesia - 2/ Tabel Mortalita Indonesia - 2/ Mortality rate

Indonesia Mortality Table - 2 Indonesia Mortality Table - 2Tingkat pengunduran diri 5% s/d usia 40 menurun linier s/d 0% pada usia 55/ 5% s/d usia 40 menurun linier s/d 0% pada usia 55/ Future pension increment rate

5% until age 40 declining 5% until age 40 declininguntil 0% at age 55 until 0% at age 55

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 67 -

30. Pajak Penghasilan 30. Income Tax

Beban (penghasilan) bersih pajak Grup terdiri dari:

The net tax expense (benefit) of the Group consists of the following:

2012 2011Rp Rp

Pajak kini Current taxPajak penghasilan final Final tax

Perusahaan - 28.090.909 The CompanyAnak perusahaan 238.567.356 3.550.629.587 Subsidiaries

Pajak penghasilan tidak final - Anak perusahaan 28.263.191.500 17.770.880.500 Nonfinal tax - Subsidiaries

Jumlah pajak kini 28.501.758.856 21.349.600.996 Total current tax

Pajak tangguhan Deferred taxPerusahaan (2.301.730) 88.996.803 The CompanyAnak perusahaan (583.325.205) (1.051.184.419) Subsidiaries

Jumlah pajak tangguhan (585.626.935) (962.187.616) Total deferred tax

Jumlah 27.916.131.921 20.387.413.380 Total

Pajak Kini Current Tax

Pajak Penghasilan Final Final Tax

Perhitungan utang pajak penghasilan final atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:

The computation of final tax payable is as follows:

2012 2011

Perusahaan The CompanySewa Rental

10% x Rp 280.909.090 tahun 2011 - 28.090.909 10% x Rp 2,809,090,900 in 2011Entitas anak The subsidiary

PT Inti Dufree Promosindo (IDP) 238.567.356 3.550.629.587 PT Inti Dufree Promosindo (IDP)

Jumlah 238.567.356 3.578.720.496 Total

Dikurangi pajak penghasilan final dipungut dan setor sendiri 236.020.252 3.576.840.972 Less final tax collected and paid

Utang pajak final akhir tahun (Catatan 14) 2.547.104 1.879.524 Final tax payable at end of year (Note 14)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 68 -

Pajak Penghasilan Tidak Final Non Final Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and accumulated fiscal losses is as follows:

2012 2011

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per consolidated laporan laba rugi konsolidasian 118.884.071.188 93.013.917.816 statements of comprehensive income

Laba sebelum pajak anak perusahaan 118.303.640.492 88.620.251.645 Income before tax of subsidiariesLaba sebelum pajak Perusahaan 580.430.696 4.393.666.171 Income before tax of the Company

Penyesuaian untuk beban (pendapatan) Adjustments for expenses (income) yang bersifat final already subject to final taxPendapatan sewa - (280.909.090) Rental incomeBeban atas pendapatan sewa - 35.264.559 Cost of rental incomeJumlah - (245.644.531) Total

Laba sebelum pajak penghasilan tidak final 580.430.696 4.148.021.640 Income subject to non final income tax

Perbedaan temporer: Temporary difference: Imbalan pasti pasca-kerja 9.206.918 110.816.297 Long-term employee benefits expenseJumlah 9.206.918 110.816.297 Total

Perbedaan tetap: Permanent differences:Pendapatan bunga yang telah Interest income already subjected

dikenakan pajak penghasilan final (1.104.563.986) (46.711.050) to final taxBeban yang tidak dapat dikurangkan 85.767.609 11.900.000 Nondeductible expensesLaba penjualan aset tetap - (3.570.501.793) Gain on sale property, plant, and equipment

Laba (rugi) kena pajak Perusahaan Taxable income (loss) before sebelum kompensasi rugi fiskal (429.158.763) 653.525.094 fiscal losses carryforwards

Fiscal losses carried forward from Rugi fiskal tahun - tahun lalu prior years

2008 (18.701.894) (672.226.988) 20082009 (305.731.040) (305.731.040) 2009

Accumulated fiscal losses of Akumulasi rugi fiskal Perusahaan (753.591.697) (324.432.934) the Company

Perusahaan tidak menghitung pajak kini atas laba kena pajak pada tahun 2012 dan 2011 karena masih mengalami akumulasi rugi fiskal.

No provision for corporate income tax was recognized in 2012 and 2011 since the Company incurred accumulated fiscal losses.

Menurut peraturan pajak, rugi fiskal dapat diakumulasi dan dikompensasikan dengan laba kena pajak dalam periode lima tahun sejak terjadinya kerugian fiskal.

According to taxregulations, fiscal losses can be carried forward and applied against the taxable income immediately within a period of five years after such fiscal losses were incurred.

Laba fiskal Perusahaan tahun 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The taxable income of the Company in 2011 is in accordance with the corporate income tax return filed with the Tax Service Office.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 69 -

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:

The details of the Group”s deferred tax assets and liabilities are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke laporan ke laporan laba rugi/ laba rugi/

Credited (charged to Credited (charged) toConsolidated 31 Desember Consolidated 31 Desember

Statement 2011/ Statement 2012/1 Januari 2011/ of Income December 31, of Income December 31,

January 1, 2011 for the year 2011 for the year 2012Statement Rp

Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Deferred tax asset (liabilities): Perusahaan The Company

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 99.203.463 27.704.074 126.907.537 2.301.730 129.209.267 Long term employee benefits liability Penyusutan aset tetap 116.700.877 (116.700.877) - - - Depreciation of property and equipment

Jumlah 215.904.340 (88.996.803) 126.907.537 2.301.730 129.209.267 Total

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax asset (liabilities) ofAnak perusahaan the subsidiary

PT Inti Dufree Promosindo 6.983.734.577 1.051.184.419 8.034.918.996 582.375.552 8.617.294.548 PT Inti Dufree PromosindoPT Arthamulia Indah - - - 949.653 949.653 PT Arthamulia Indah

Jumlah 7.199.638.917 962.187.616 8.161.826.533 585.626.935 8.747.453.468 Total

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp 188.397.924 dan Rp 81.108.234 atas akumulasi rugi fiskal karena Perusahaan tidak mempunyai keyakinan untuk menghasilkan laba kena pajak yang memadai di masa mendatang dimana aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan.

As of December 31, 2012 and 2011, the Company has not recognized deferred tax assets relating to unused fiscal losses amounting to Rp 188,397,924 and Rp 81,108,234, respectively, since the management believes that it is not probable that sufficient future taxable income will be available to allow the deferred tax assets to be utilized.

Rekonsiliasi antara total beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows:

2012 2011

Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidated laba rugi konsolidasi 118.884.071.188 93.013.917.816 statements of income

Laba sebelum pajak anak perusahaan 118.303.640.492 88.620.251.645 Income before tax of subsidiaries

Laba sebelum pajak Perusahaan 580.430.696 4.393.666.171 Income before tax of the Company

Penyesuaian untuk beban (pendapatan) Adjustments for expenses (income) yang bersifat final already subjected to final tax

Pendapatan sewa - (280.909.090) Rental incomeBeban atas pendapatan sewa - 35.264.559 Cost of rental income

Jumlah - (245.644.531) Total loss subjected to final tax

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan tidak final 580.430.696 4.148.021.640 Income (loss) subject to non final income tax

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 70 -

2012 2011

Pajak dengan tarif yang berlaku 145.107.674 1.037.005.410 Tax expense (benefit) at effective tax rates

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap - Tax effect of permanent difference - Pendapatan bunga yang telah Interest income already subjected to

dikenakan pajak penghasilan final (276.140.996) (11.677.763) final taxBeban yang tidak dapat dikurangkan 21.441.902 2.975.000 Nondeductible expenses

Gain on sale of property, plant Laba penjualan aset tetap - (892.625.448) and equipment

Jumlah (109.591.420) 135.677.199 Subtotal

Dampak pajak penghasilan atas rugi fiskal Tax effect of fiscal loss for which no deferredyang tidak diakui sebagai pajak tangguhan 107.289.690 - tax has been recognized

Aset pajak tangguhan atas rugi fiskal yang dikompensasikan Unrecognized deferred tax asset on fiscal dengan laba kena pajak - (163.381.274) loss applied against taxable income

Pajak final Perusahaan - 28.090.909 Final tax of the Company

Beban pajak Perusahaan (2.301.730) 386.834 Tax expense of the Company Penyesuaian pajak tangguhan - 116.700.878 Adjustment of deferred taxesBeban pajak anak perusahaan 27.918.433.651 20.270.325.668 Tax expense of the Subsidiaries

Jumlah 27.916.131.921 20.387.413.380 Total

31. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi 31. Nature of Relationship and Transactions with Related Parties

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship

a. Pada tahun 2011, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) merupakan perusahaan dalam satu grup dan di bawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan.

a. In 2011, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) and the Company belongs to the same group.

b. PT Inti Dufree Promosindo (IDP) merupakan entitas anak.

b. PT Inti Dufree Promosindo (IDP) is a subsidiary of the Company.

c. Tahir merupakan pemegang saham Perusahaan.

c. Tahir is a stockholder of the Company.

d. PT Sejahtera Alam Property (SAP) merupakan perusahaan asosiasi (Perusahaan ini tidak lagi menjadi pihak berelasi pada tahun 2011).

d. PT Sejahtera Alam Property (SAP) is an associated company (this Company has ceased to be a related party in 2011).

e. Pada tahun 2011, PT Topas Multifinance merupakan perusahaan dalam satu grup dan dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan.

e. In 2011, PT Topas Multifinance is a company in a group and under the same control with that of the Company.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 71 -

f. PT Petarung Tangguh Persada (PTP) merupakan perusahaan dalam satu grup dan di bawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan.

f. PT Petarung Tangguh Persada (PTP) is a company in a group and under the same control with that of the Company.

g. DFS Venture Singapore (Pte) Limited dimana mempunyai pengendalian yang sama dengan DFS Hongkong Limited yang merupakan pemegang saham Perusahaan.

g. DFS Venture Singapore (Pte) Limited is under the common control with DFS Hongkong Limited, a stockholder of the Company.

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Manajemen berpendapat bahwa transaksi tersebut dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksitersebut antara lain:

In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties. According to management, the transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties. the transactions are as follows:

a. Penempatan rekening koran dan deposito berjangka pada Bank Mayapada. Pada tahun 2011, deposito berjangka dalam Rupiah bertingkat bunga sebesar 5,00% - 7,5% per tahun dengan jangka waktu 1 - 3 bulan (Catatan 4). Saldo pada Bank Mayapada meliputi 9,50% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011.

a. Placement of current accounts and time deposits with Bank Mayapada. In 2011, the time deposits in Rupiah with Bank Mayapada have interest rates of 5.00% - 7.50% per annum with terms of 1 to 3 months (Note 4). Accounts with Bank Mayapada constitute 9.50% of total assets as of December 31, 2011.

b. Pada tahun 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, memberikan jaminan perusahaan dengan nilai penjaminan minimal sebesar Rp 100.000.000.000 atas utang bank Perusahaan (Catatan 16).

b. In 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, gives corporate guarantee for bank loan of the Company with minimum collateral value of Rp 100,000,000,000 (Note 16).

c. Saham Perusahaan milik Tahir sejumlah 8.471.000 lembar saham, yang meliputi 2,56% dari jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh anak perusahaan dari DFS Venture Singapore (Pte) Limited sampai dengan 30 September 2011 (Catatan 13).

c. The Company’s 8,471,000 shares owned by Tahir, which constitutes 2.56% of total subscribed and paid-up shares, are used as collateral for a credit facility obtained by a subsidiary from DFS Venture Singapore (Pte) Limited until September 30, 2011 (Note 13).

d. Pada tahun 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, melakukan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Topas Multifinance untuk pembelian 3 kendaraan untuk jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga efektif sebesar 16,96% - 17,26% per tahun. Utang kepada PT Topas Multifinance ini dijamin dengan kendaraan yang bersangkutan (Catatan 10 dan 18).

d. In 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, established a consumer financing agreement with PT Topas Multifinance for the purchase of 3 units of vehicles with a term of 3 years, with effective interest rates of 16.96% - 17.26% per annum. Liability to PT Topas Multifinance is secured by the related vehicles (Notes 10 and 18).

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 72 -

e. Perusahaan menyewakan ruang usaha kepada Bank Mayapada, dengan masa sewa sampai dengan 31 Juli 2011 dan nilai sewa sebesar Rp 40.909.090 per tahun yang dicatat sebagai penghasilan (beban) lain-lain dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

e. The Company leases an office space to Bank Mayapada, with lease term of until July 31, 2011, amounting to Rp 40,909,090 per annum which is recorded as other income (expense) - others in the consolidated statements of comprehensive income.

f. Grup menjual aset tetap dan properti investasi yang dimiliki berupa tanah dan bangunan kepada PT Petarung Tangguh Persada (PTP) dan Jonathan Tahir, dengan jumlah nilai transaksi Rp 468.020.000.000. Selisih antara nilai jual dengan nilai buku atas aset yang dijual oleh Perusahaan dan entitas anak sebesar Rp 144.351.008.385. Dari jumlah tersebut, Rp 140.780.506.592 merupakan selisih transaksi restrukturisaasi entitas sepengendali (termasuk bagian untuk kepentingan nonpengendali sebesar Rp 154.734.346). Transaksi ini telah disetujui oleh pemegang saham perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 28 Juli 2011.

f. The Group sold property and equipment and investment properties such as land and buildings owned by the PT Petarung Tangguh Persada (PTP) and Jonathan Tahir, with a total transaction value of Rp 468,020,000,000. The difference between selling price and book value of assets sold is recorded by the Company and its subsidiaries in other equity amounted to Rp 144,351,008,385. Rp 140,780,506,592 from the amount represented difference in value of restructuring transactions among entities undercommon control (including non-controling interest amounting to Rp 154,734,346). The transaction has been approved by the shareholders of the company through the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company's dated July 28, 2011.

g. PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, menyewa kembali Bali Galeria (toko bebas bea yang terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai, Bali) yang dijual kepada PT Petarung Tangguh Persada (PTP), pihak berelasi, dengan nilai sewa kembali Rp 114.000.000.000 untuk jangka waktu lima tahun dan opsi perpanjangan kembali selama lima tahun.

g. PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, lease back Bali Galeria (duty-free shops located on Jl. By Pass Ngurah Rai, Bali) which was sold to PT Petarung Tangguh Persada (PTP), a related party, with a value of Rp 114,000,000,000 for the lease back period of five years and an option to extend for five years.

Pada tanggal 18 Juni 2012, PT Inti Dufree Promosindo (IDP) dan PT Petarung Tangguh Persada (PTP) setuju untuk merubah dan menyatakan kembali perjanjian sewa menyewa Bali Galeria, dimana kedua pihak setuju untuk memperpanjang masa sewa dari sebelumnya lima tahun menjadi masa sewa 10 tahun dengan pilihan perpanjangan selama 10 tahun, dengan tarif sewa sebesar USD 3.562.000 per tahun.

On June 18, 2012, PT Inti Dufree Promosindo (IDP) and PT Petarung Tangguh Persada (PTP) agreed to modify the terms of the lease agreement for Bali Galeria, where both parties agreed to extend the lease term from five years to 10 years with an option to extend for another 10 years with a rental rate of USD 3,562,020 per annum.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 73 -

h. Grup memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada komisaris dan direksi adalah sebagai berikut:

h. The Group provides compensation to the key management personnel. The remuneration of commissioners and directors during the years were as follows:

2012 2011

Imbalan jangka pendek 19.804.792.206 13.664.965.600 Short-term benefitsImbalan jangka panjang 1.697.327.687 1.204.190.270 Long-term benefits

Jumlah 21.502.119.893 14.869.155.870 Total

32. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

32. Financial Risk Management Objectives and Policies

Aktivitas Grup terpengaruh berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk meminimalkan dampak yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk lindung nilai atas eksposur risiko tertentu.

The Group activities are exposed to a variety of financial risks: market risk including currency risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Group’s financial performance.

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.

Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of derivative financial instruments and the investment of excess liquidity.

Risiko Mata Uang Asing Foreign Exchange Risk

Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat.

The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar.

Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atau aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas.

Foreign exchange risk arises when future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. The risk is measured using cash flow forecasts.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 74 -

Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The following table shows the Group’s monetary assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011:

2012 2011Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Mata Uang Asing/ Ekuivalen/Foreign Currency Equivalent in Foreign Currency Equivalent in

Aset AssetsKas dan setara kas USD 3.040.644 29.403.022.969 7.410.623 67.199.525.166 Cash and cash equivalents

JPY 21.041.974 2.356.002.494 14.445.661 1.687.253.205CNY 1.041.115 1.600.672.668 283.902 408.580.402 AUD 57.615 577.615.852 41.058 377.845.016EUR 9.109 116.682.325 7.402 86.895.643 KRW 6.140.280 55.446.728 7.017.520 55.017.357 SGD 9.445 74.680.218 7.685 53.597.726 MYR 29.676 93.763.600 9.382 26.766.189 NTD 110.869 38.249.805 87.902 26.766.189 HKD 27.475 34.274.513 15.475 18.062.575 GBP 620 9.658.893 615 8.591.101 SAR 2.180 5.621.130 1.322 3.179.410 CHF 359 3.492.153 100 963.607THB 11.600 3.662.236 560 159.943

34.372.845.584 69.953.203.528

Piutang usaha USD 97.012 938.106.686 54.046 490.089.418 Trade accounts receivable

Jumlah aset 35.310.952.270 70.443.292.946 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha USD 13.489.102 130.439.619.435 14.296.257 129.638.454.073 Trade accounts payableBiaya masih harus dibayar USD 1.252.150 12.108.290.500 467.512 4.239.397.804 Accrued expenses

Jumlah Liabilitas 142.547.909.935 133.877.851.877 Total Liabilities

Jumlah Liabilitas - Bersih 107.236.957.665 63.434.558.931 Net Liabilities

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs konversi yang digunakan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 2e mengenai laporan keuangan konsolidasian.

At of December 31, 2012 and 2011, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2e the consolidated financial statements.

Sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, pendapatan (rugi) Grup sebelum pajak penghasilan akibat perubahan nilai wajar aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011sebagai berikut:

The sensitivity to a reasonably possible change in the exchange rate, with all other variables held constant, of the Group’s income (loss) before income tax due to changes in fair value of monetary assets and liabilities as of December 31, 2012 follows:

Perubahan nilai tukar/Change inexchange rates

Sensitifitas laba (rugi) sebelum pajak

penghasilan/Sensitivity of income (loss) before

income tax

2012 Appreciates by: 4% 4.289.478.307 Depreciates by: 4% (4.289.478.307)

Efek pada laba sebelum pajak penghasilan/Effect on income

before income tax:

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Grup terkena risiko kredit dari kegiatan operasi (terutama untuk piutang usaha) dan dari kegiatan pendanaan, termasuk deposito pada bank dan lembaga keuangan, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. The Group is exposed to credit risk from its operating activities (primarily for trade receivables) and from its financing activities, including deposits with banks and financial institutions, foreign exchange transactions and other financial instruments.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 75 -

Tabel di bawah ini menunjukkan eksposur Perusahaan terkait dengan risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:

The table below shows the Group’s exposures related to credit risk as of December 31, 2012 and 2011:

2012 2011Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/ Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/

Gross Amounts Net Amounts Gross Amounts Net Amounts

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 444.707.595.478 444.707.595.478 293.711.415.302 293.711.415.302 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 9.096.470.960 9.096.470.960 5.765.363.284 5.765.363.284 Trade accounts receivablePiutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak berelasi - - 8.337.901.554 8.337.901.554 Related PartyPihak ketiga 2.339.480.282 2.339.480.282 5.268.594.021 5.268.594.021 Third Parties

Uang Jaminan 1.166.498.612 1.166.498.612 1.322.393.112 1.322.393.112 Guarantee deposits

Jumlah 457.310.045.332 457.310.045.332 314.405.667.273 314.405.667.273 Total

31 Desember/December 31

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak diakui dan kredit yang layak, menetapkan kebijakan internal pada verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memantau kolektibilitas piutang untuk mengurangi ekposur kredit macet.

Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.

Grup menggunakan konsep rating kredit didasarkan pada peminjam dan kelayakan kredit keseluruhan pihak lawan, sebagai berikut:

The Group uses a credit rating concept based on the borrowers and counterparties’ overall credit worthiness, as follows:

1. Tingkat standar 1. Standard grade

Peringkat yang diberikan kepada yang memiliki kapasitas yang kuat untuk sangat kuat untuk memenuhi kewajiban mereka.

Rating given to counterparties who possess strong to very strong capacity to meet their obligations.

2. Tingkat substandar 2. Substandard grade

Penilaian yang diberikan kepada debitur serta yang memiliki kapasitas di atas rata-rata untuk memenuhi kewajiban mereka.

Rating given to borrowers and counterparties who possess above average capacities to meet their obligations.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 manajemen menilai aset keuangan yang tidak jatuh tempo ataupun penurunan nilai sebagai tingkat standar.

As of December 31, 2012 and 2011 the management categorizes its financial assets that are neither past due nor impaired as standard grade.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 76 -

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The tables below summarize the maturity profile of financial liabilities based on contractional undiscounted payments as of December 31, 2012 and 2011.

31 Desember 2012/December 31, 2012<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Jumlah/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years > 5 years Total As Reported

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha 135.923.983.545 - - - 135.923.983.545 135.923.983.545 Trade accounts payableUtang lain-lain 1.509.005.186 - - - 1.509.005.186 1.509.005.186 Other accounts payableBeban akrual 18.955.562.187 - - - 18.955.562.187 18.955.562.187 Accrued expenseUtang sewa pembiayaan 31.952.263.451 57.135.975.928 71.115.471.479 39.247.847.702 199.451.558.560 199.451.558.560 Lease liability

Liabilities for purchase of propertyPinjaman pembelian aset tetap 66.844.823 - - - 66.844.823 66.844.823 and equipment

Jumlah 188.407.659.192 57.135.975.928 71.115.471.479 39.247.847.702 355.906.954.301 355.906.954.301 Total

31 Desember 2011/December 31, 2011<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ > 5 tahun/ Jumlah/ Nilai Tercatat/<= 1 year 1-2 years 3-5 years > 5 years Total As Reported

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha 133.283.448.169 - - - 133.283.448.169 133.283.448.169 Trade accounts payableUtang lain-lain 967.263.122 - - - 967.263.122 967.263.122 Other accounts payableBeban akrual 11.522.459.603 - - - 11.522.459.603 11.522.459.603 Accrued expensesPinjaman bank jangka panjang 44.500.000.000 - - - 44.500.000.000 44.500.000.000 Long-term bank loans

Liabilities for purchase of propertyPinjaman pembelian aset tetap 121.992.221 66.844.823 - - 188.837.044 188.837.044 and equipment

Jumlah 190.395.163.115 66.844.823 - - 190.462.007.938 190.462.007.938 Total

33. Informasi Segmen 33. Segment Information

Segmen Usaha Business Segment

Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan tiga kegiatan operasi - usaha perjalanan, toko bebas bea dan penyewaan. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan anak perusahaan.

The Group’s segment information is presented based on its three operating activities - tours, duty free shops and rental. These divisions are the basis on which the Group reports its primary segment information.

Kegiatan usaha divisi tersebut terdiri dari: The principal activities of these divisions consist of:

Usaha Perjalanan/Travel - Mengusahakan penjualan tiket wisata terutama dalam negeri, pengurusan dokumen dan perjalanan wisata/ Selling tours and travel tickets especially to domestic market, handling of related documents and tours.

Toko Bebas Bea/Duty Free Shop - Mengusahakan toko bebas bea di Jakarta dan Bali/ Operating duty free shops in Jakarta and Bali

Persewaan/Rental - Penyewaan toko di Mal Bali/ Renting stores in Bali Mall

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 77 -

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Segment information based on business segment is presented below:

TokoUsaha Perjalanan/ Bebas Bea/

Travel Duty Penyewaan/ Eliminasi/ Konsolidasi/Free Shops Rental Elimination Consolidated

PENDAPATAN REVENUESPenjualan ekstern 535.135.780 853.799.458.735 2.385.673.557 - 856.720.268.072 External sales

HASIL RESULTSHasil segmen 535.135.780 365.623.508.525 2.385.673.557 - 368.544.317.862 Segment resultsBeban usaha 1.175.130.060 237.875.328.123 - - 239.050.458.183 Operating expensesLaba usaha 129.493.859.679 Income from operationsBeban bunga (8.644.512.035) Interest expensePendapatan lain-lain bersih (1.965.276.455) Other income - netLaba sebelum pajak 118.884.071.189 Income before taxBeban pajak 27.916.131.921 Tax expenseLaba tahun berjalan 90.967.939.268 Income for the yearPendapatan komperhensif lainnya - Other Comperhensive incomeJumlah Laba Komperhensif 90.967.939.268 Total Comperhensive income

Laba komperhensif yang didapat Comperhensive income attribute to :diatribusikan kepada :Pemilik entitas induk 90.865.608.696 Owner of companyKepentingan nonpengendali 102.330.570 Non controlling interest

90.967.939.268

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONAset segmen *) 525.129.841.955 866.998.420.413 - (475.853.283.638) 916.274.978.730 Segment assets *)

Liabilitas LIABILITIESLiabilitas segmen 714.590.285 386.318.756.320 - - 387.033.346.605 Segment liabilities **)Liabilitas yang tidak dapat dialokasi 15.230.106.161 Unallocated liabilitiesTotal liabilitas yang dikonsolidasikan 402.263.452.766 Total consolidated liabilities

Pengeluaran modal 148.256.977.146 Capital expendituresPenyusutan 39.105.387.989 DepreciationBeban non kas selain penyusutan Non-cash expenses other than

dan amortisasi 9.206.918 2.311.949.886 - - 2.321.156.804 depreciation and amortization

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka/Excludes deferred tax assets and prepaid taxes**) Tidak termasuk utang pajak dan cadangan imbalan pasti pasca kerja/Excludes taxes payable and defined-benefit post-employment reserve

Segmen Usaha Business Segment

2012

TokoBebas Bea/

Usaha Perjalanan/ Duty Penyewaan/ Eliminasi/ Konsolidasi/Travel Free Shops Rental Elimination Consolidated

PENDAPATAN REVENUESPenjualan ekstern 334.645.186 735.808.370.976 38.310.680.750 - 774.453.696.912 External sales

HASIL RESULTSHasil segmen 334.645.186 304.969.383.219 21.451.001.563 - 326.755.029.968 Segment resultsBeban usaha 2.113.737.743 227.186.345.821 2.452.225.080 (240.000.000) 231.512.308.644 Operating expensesLaba usaha 95.242.721.324 Profit from operationsBeban bunga (7.513.484.085) Interest expense Pendapatan lain-lain bersih 5.284.680.577 Other expense - netLaba sebelum pajak 93.013.917.816 Income before taxBeban pajak 20.387.413.380 Tax expenseLaba tahun berjalan 72.626.504.436 Income for the yearPendapatan komprehensif lain - Other comprehensive incomeJumlah Laba komprehensif 72.626.504.436 Total comprehensive income

Laba komprehensif yang dapatdiatribusikan kepada: Comprehensive income attributable to:Pemilik entitas induk 72.544.483.643 Owner of the companyKepentingan nonpengendali 82.020.793 Non-controlling interests

72.626.504.436

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONAset segmen *) 477.185.795.216 200.031.859.047 319.187.158.907 (331.316.573.768) 665.088.239.402 Segment assets *)

Liabilitas LIABILITIESLiabiltas segmen **) 45.983.443.156 164.782.703.066 79.980.392.376 (71.479.295.160) 219.267.243.438 Segment liabilities **)Jumlah Liabilitas yang tidak dapat dialokasi 22.719.522.038 Unallocated liabilitiesJumlah liabilitas yang dikonsolidasikan 241.986.765.476 Consolidated total liabilities

Pengeluaran modal 140.434.032.289 Capital expendituresPenyusutan 40.062.760.824 DepreciationBeban non kas selain penyusutan Non-cash expense other than depreciation

dan amortisasi 110.816.297 1.424.292.764 - - 1.535.109.061 and amortization

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka/Excludes deferred tax assets and prepaid taxes**) Tidak termasuk utang pajak/Excludes taxes payable

2011

Segmen Usaha Business Segment

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 78 -

Segmen Geografis

Informasi segmen sekunder Grup disajikan berdasarkan segmen geografis, yang berdasarkan lokasi dari pelanggan.

Geographical segment

The Group’s geographical segment, that is, based on the location of its customers.

Grup beroperasi di dua geografis utama, yaitu usaha perjalanan dan toko bebas bea di Jakarta, dan toko bebas bea dan penyewaan di Bali.

The Group’s operations are located in two principal geographical areas. Tour and duty free shops are located in Jakarta and duty free shops and rental are in Bali.

Pendapatan usaha berdasarkan pasar geografis

Revenues by geographical market

Berikut ini jumlah pendapatan usaha Grup berdasarkan pasar geografis:

The following table shows the distribution of the Group’s consolidated revenues by geographical market:

Pendapatan usaha berdasarkan pasar geografis/Revenues by geographical market2012 2011

Bali 781.278.645.722 702.445.628.932 BaliJakarta 75.441.622.350 72.008.067.980 Jakarta

Jumlah 856.720.268.072 774.453.696.912 Total

Pasar geografi Geographical market

Aset dan tambahan aset tetap berdasarkan wilayah geografis

Assets and additions to property and equipment by geographical area

Nilai tercatat aset segmen dan tambahan aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut.

The following tables show the carrying amount of segment assets and additions to property and equipment by geographical area in which the assets are located:

Nilai tercatat aset segmen/Carrying amount of segment assets

2012 2011 2012 2011

Bali 442.011.757.774 496.932.398.638 145.262.638.695 138.270.390.289 BaliJakarta 474.263.220.956 168.155.840.764 2.994.338.451 2.163.642.000 Jakarta

Jumlah 916.274.978.730 665.088.239.402 148.256.977.146 140.434.032.289 Total

Penambahan aset tetap

and investment propertiesAdditions to property and equipment,

dan properti investasi/

34. Ikatan 34. Agreements and Commitments

a. Untuk jaminan pengambilan tiket internasional dan domestik seluruh maskapai penerbangan dari International Air Transport Association (IATA), Perusahaan mengikuti Secure-3 Program (S3P) yang diadakan oleh IATA sebagai pengganti bank garansi.

a. As a guarantee for the purchases of international and domestic airline tickets from International Air Transport Association (IATA), the Company joined the Secure-3 Program (S3P) of IATA which replaced the bank guarantee.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 79 -

b. Entitas anak mempunyai perjanjian-perjanjian dengan pihak-pihak sebagai berikut:

b. The subsidiaries have several contracts with the following entities:

1. Duty Free Shoppers (DFS) Singapore (Pte) Limited, mengenai lisensi merk dagang dan bantuan teknis dengan pembayaran balas jasa (fee)sebesar 1,00% - 2,5% dari penjualan bersih. Perjanjian ini mulai berlaku pada tahun 1997. Jumlah beban lisensi merk dagang dan bantuan jasa teknis adalah masing-masing sebesar Rp 5.934.939.835 dan Rp 20.190.114.939 pada tahun 2011 yang dicatat sebagai bagian dari “Beban penjualan” (Catatan 26).

1. Duty Free Shoppers (DFS) Singapore (Pte) Limited, for trademark license and technical assistance with fees equivalent to 1% to 2.5% of net sales. This agreement became effective in 1997. The trademark license and technical assistance fee in 2011 amounted to Rp 5,934,939,835 and Rp 20,190,114,939, respectively, which are recorded as part of “Selling expenses” (Note 26).

2. DFS Trading Singapore (Pte) Limited,

mengenai penyediaan penasihat teknis dengan pembayaran balas jasa (fee) berupa gaji dan tunjangan yang setara dengan standar industri dan kompensasi tenaga kerja asing di Indonesia. Perjanjian ini mulai berlaku pada tahun 1997.

2. DFS Trading Singapore (Pte) Limited for providing technical advisor with a salary and benefits commensurate with industry standards and level of expatriate compensation in Indonesia as compensation. This agreement became effective in 1997.

3. DFS Venture Singapore (Pte) Limited mengenai penyediaan barang dan jasa, pemberian kredit sampai dengan 180 hari atas pembelian barang atau maksimal US$ 13.000.000, dan bantuan teknis (barang lokal), Atas bantuan teknis tersebut, terdapat pembayaran balas jasa (fee) sebesar 9% untuk penjualan barang lokal dibawah US$ 4.000.000 per tahun dan 11,5% untuk penjualan barang lokal diatas US$ 4.000.000 per tahun. Perjanjian penyediaan barang dan jasa serta pemberian kredit mulai berlaku pada tahun 1997, sedangkan untuk bantuan teknis berlaku mulai tahun 2001.

3. DFS Venture Singapore (Pte) Limited for providing goods and services with credit term of up to 180 days and maximum credit facility of US$ 13,000,000, and technical assistance (local merchandise). Technical assistance fee is equivalent to 9% for net annual sales below US$ 4,000,000 and 11.5% for net annual sales above US$ 4,000,000. Agreement for providing goods and services and credit facility became effective in 1997, while agreement for technical assistance became effective in 2001.

4. Pada Tanggal 4 Agustus 2011, Grup dan Tahir, mengadakan Perjanjian Pengadaan (“Supply Agreement”)dengan DFS Singapore Venture (Pte) Limited mengenai penyediaan barang, pemberian kredit sampai dengan 90 hari atas pembelian barang, bantuan teknis, dan penggunaan logo DFS dalam wilayah Republik Indonesia dengan tanggal efektif perjanjian 1 Oktober 2011 dan berlaku selama 50 tahun sejak tanggal efektif, dengan opsi perpanjangan selama 10 tahun untuk setiap perpanjangan perjanjian.

4. As of August 4, 2011, the Group and Tahir entered into a Supply Agreement with DFS Singapore Venture (Pte) Limited regarding the supply of goods, credit granted on goods purchased up to 90 days, technical assistance, and utilization of DFS logo in the territory of the Republic of Indonesia which was effective on October 1, 2011 and will be valid for 50 years since the effective date, with an option for a 10-year-extension for every extension of the agreement.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 80 -

Perjanjian ini menggantikan perjanjian Perusahaan dengan DFS Singapore (Pte) Limited (butir 1 di atas), DFS Trading Singapore (Pte) Limited (butir 2 di atas), dan DFS Venture Singapore (Pte) Limited (butir 3 di atas).

This Supply Agreement replaced the agreement made between the Company and DFS Singapore (PTE) Limited ( point 1 above), DFS Trading Singapore (Pte) Limited (point 2 above), and DFS Venture Singapore (Pte) Limited (point 3 above).

5. PT (Persero) Angkasa Pura I, Bali dan PT (Persero) Angkasa Pura II, Cengkareng mengenai pungutan konsesi dengan pembayaran balas jasa (fee) sebesar 3 % - 10 % dari penjualan bersih. Biaya konsesi pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 44.619.546.523 dan Rp 39.772.994.227 yang dicatat sebagai bagian dari “Beban penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 26).

5. PT (Persero) Angkasa Pura I, Bali and PT (Persero) Angkasa Pura II, Cengkareng for concessions with fees equivalent to 3% to 10% of net sales. The concession fee in 2012 and 2011 amounted to Rp 44,619,546,523 and Rp 39,772,994,227, respectively, which are recorded as part of “Selling expenses” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 26).

6. I Gusti Made Agung, I Gusti Anom Gumanti, I Gusti Ketut Ngurah Putra dan I Gusti Putu Subrata mengenai sewa-menyewa sebidang tanah hak milik, pipil No. 25, seluas 32.250 m2 yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kelurahan Kuta. Perjanjian sewa-menyewa berakhir tanggal 5 April 2060. Dalam perjanjian sewa-menyewa disebutkan antara lain:

6. I Gusti Made Agung, I Gusti Anom Gumanti, I Gusti Ketut Ngurah Putra and I Gusti Putu Subrata for the lease of property with landright No. 25, measuring 32,250 square meters located in Badung - Kuta, Bali. The agreement will expire on April 5, 2060. The agreement provides for the following:

− Perjanjian sewa berlaku dari tanggal 6 April 1995 sampai dengan 5 April 2015 senilai Rp 400.000.000 selama 20 tahun. Pada tanggal 1 Februari 2000 dan 18 Februari 2008, perjanjian tersebut diperpanjang dari tanggal 6 April 2015 sampai dengan 5 April 2030 dengan nilai sebesar Rp 1.312.500.000, dari tanggal 6 April 2030 sampai dengan 5 April 2035 dengan nilai sebesar RP 437.500.000 dan dari tanggal 6 April 2035 sampai 5 April 2060 dengan nilai sebesar Rp 5.000.000.000.

− Lease agreement is valid from April 6, 1995 until April 5, 2015 with rental price of Rp 400,000,000 for twenty (20) years. On February 1, 2000, the agreement has been extended from April 6, 2015 until April 5, 2030, amounting to Rp 1,312,500,000 and on February 18, 2008, the agreement has been further extended, from April 6, 2030 until April 5, 2035 amounting to Rp 437,500,000 and from April 6, 2035 until April 5, 2060 amounting to Rp 5,000,000,000.

− Pemilik tanah memberikan hak utama kepada entitas anak untuk memperpanjang jangka waktu sewa-menyewa selama 20 tahun dari tanggal berakhirnya sewa-menyewa.

− The landowner gives the subsidiary the exclusive right to extend the lease for another twenty (20) years from the lease expiration date.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 81 -

− Pada hari berakhirnya sewa-menyewa, entitas anak diwajibkan menyerahkan kembali obyek sewa dalam keadaan kosong (dari seluruh penghuni dan barang-barang penghuni) dan dalam keadaan terpelihara dengan baik.

− At the end of the lease period, the subsidiary will vacate and remove all contents within and return the leased property in good condition.

− Jika selama perjanjian sewa-menyewa masih berlangsung dan pihak pemilik tanah hendak menjual tanah tersebut, maka pemilik tanah wajib menawarkan terlebih dahulu kepada entitas anak untuk membeli tanah tersebut sesuai dengan harga yang disepakati bersama.

− If the landowner wishes to sell the property during the lease period, the owner shall first offer the property to the subsidiary at a reasonable price.

Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bangunan dan Pengalihan Hak Sewa Atas Sewa Tanah antara Perusahaan dan PT Petarung Tangguh Persada (PTP), pihak berelasi, tanggal 20 Juni 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak mengalihkan hak sewa tersebut kepada PT Petarung Tangguh Persada (PTP), pihak berelasi.

Under the Sale and Purchase Agreement and Assignment Building For Land Lease between the Company and PT Petarung Tangguh Persada (PTP), the related parties, dated June 20, 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), the subsidiary transferred the lease rights to PT Petarung Tangguh Persada (PTP), a related party.

7. Berdasarkan Surat Perjanjian No. 17 tertanggal 15 Februari 2008, Perusahaan melakukan perjanjian sewa menyewa dengan Ni Wayan Ribek dan Ni Nyoman Suweji, pihak ketiga, atas sebidang tanah Hak Milik nomor 8503/Kuta seluas 10.000 m2 dengan harga sewa untuk 25 tahun sebesar Rp 5.000.000.000. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Februari 2008 sampai dengan 14 Februari 2033.

7. Based on Agreement No. 17 dated February 15, 2008, the Company entered into lease agreement with Ni Wayan Ribek and Ni Nyoman Suweji, third parties, for the lease of certain parcel of land with landright No. 8503/Kuta, and measuring 10,000 square meters with rental price amounting to Rp 5,000,000,000 for twenty five (25) years. This agreement is valid from February 15, 2008 until February 14, 2033.

Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bangunan dan Pengalihan Hak Sewa Atas Sewa Tanah antara Perusahaan dan PT Petarung Tangguh Persada (PTP), pihak berelasi, tanggal 20 Juni 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak mengalihkan hak sewa tersebut PT Petarung Tangguh Persada (PTP), pihak berelasi.

Under the Sale and Purchase Agreement and Assignment Building For Land Lease between the Company and PT Petarung Tangguh Persada (PTP), a related party, dated June 20, 2011, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, transfered the lease rights to PTP.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 82 -

8. Berdasarkan Kesepakatan Bersama tanggal 8 Oktober 2007, entitas anak mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Matahari Putra Prima Tbk atas bangunan seluas 7.791 m2 yang merupakan bagian dari Mal Bali Galeria untuk jangka waktu 10 tahun dengan uang muka sewa sebesar Rp 20.000.000.000 yang dimulai sejak bangunan tersebut siap digunakan.

Sehubungan dengan penjualan pada PT Petarung Tangguh Persada (PTP) (Catatan 10 dan 11), perjanjian ini telah beralih ke PT Petarung Tangguh Persada (PTP) sebagai pemilik baru Mal Bali Galeria.

8. Based on the agreement dated October 8, 2007, the subsidiary entered into a lease agreement with PT Matahari Putra Prima Tbk for the lease of its building measuring 7,791 m2 which is a part of Mal Bali Galeria for ten (10) years with an advance rental fee amounting to Rp 20,000,000,000. This agreement is valid from the date the building is ready for use.

In connection with the sale to PT Petarung Tangguh Persada (PTP), this agreement has been transferred to PT Petarung Tangguh Persada (PTP) as the new owner of Bali Galeria Mal.

35. Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian

35. Supplemental Disclosures for Consolidated Statements of Cash Flows

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas

The following are the noncash investing and financing activities of the Group:

2012 2011

Liabilitas sewa pembiayaan dari perolehan Liability arising from acquisition of property andaset tetap melalui sewa pembiayaan 199.451.558.560 - equipment through capital lease

Perolehan aset tetap melalui sewa Acquisition of property and equipment throughpembiayaan 143.573.490.326 - capital lease

Decrease in other accounts receivable-Pengurangan piutang dari pihak berelasi related party through short-term

melalui pinjaman bank jangka pendek - 71.298.630.000 bank loan

36. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

36. Prospective Accounting Pronouncements

Peraturan Bapepam dan LK Baru New Bapepam-LK Regulation

Bapepam dan LK menerbitkan Peraturan No. IX.L.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-718/BL/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang “Kuasi Reorganisasi”, yang mengatur tata cara pelaksanaan kuasi reorganisasi entitas. Peraturan baru ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013. Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-16/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang “Tata Cara Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi” dinyatakan tidak berlaku.

Bapepam-LK issued Regulation No. IX.L.1, which is included in Appendix of the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-718/BL/2012 dated December 28, 2012 regarding “Quasi-Reorganization”, and contains the administration of an entity’s quasi-reorganization. The new regulation will be applicable effective January 1, 2013. The Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-16/PM/2004 dated April 13, 2004 regarding “The Administration of Quasi-Reorganization” shall be cancelled upon the effectivity of the new regulation.

Penerapan Peraturan ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

The application of the new Regulation does not have any effect on the Group’s consolidated financial statements.

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2012 and 2011 (Figures are Presented in Rupiah,

unless Otherwise Stated)

- 83 -

Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Prospective Accounting Pronouncements

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan diterapkan untuk laporan keuangan konsolidasian efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2013 sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Withdrawal Statement of Financial Accounting Standards (PPSAK). These standards will be applicable to consolidated financial statements effective for annual period beginning January 1, 2013 as follows:

PSAK PSAK

PSAK No. 38 (Revisi 2011), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

PSAK No. 38 (Revised 2011), Business Combination Entities Under Common Control

PPSAK PPSAK

PPSAK No. 10, Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganiasi

PPSAK No. 10, Withdrawal of PSAK 51: Accounting for Quasi-Reorganization

Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan PPSAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan PPSAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these revised PSAKs and PPSAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

37. Peralihan Fungsi Pengaturan dan Pengawasan Jasa Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

37. Transfer of Regulating and Monitoring Functions on Financial Services Activities to the Financial Services Authority (OJK)

Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Starting December 31, 2012, the functions, duties and authorities of rregulating and monitoring on financial service activities in capital market sector, insurance, pension fund, multi-finance, and other financial services were transferred from the Minister of Finance and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) to the Financial Services Authority (OJK).

*******