sofwatul umah
DESCRIPTION
Artikel Penemuan FisikaTRANSCRIPT
Nama : Sofwatul Umah
NIM : F02112058
Prodi : Pendidikan Kimia
PENEMUAN ANTI LESER
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala yang terjadi di alam. Objek
pengamatan fisika adalah benda mati yang ada di alam ini. Ilmuwan fisika cenderung mempelajari
sifat dari suatu benda dan hasil yang didapat disebut hukum fisika. Terciptanya teknologi baru
dikarenakan adanya hukum fisika. Jadi, pembaharuan teknologi akan terealisasi jika ditemukan
hukum fisika yang baru. Hukum fisika yang baru muncul dari pengamatan dan penelitian dari suatu
objek. Sehingga, ditemukannya sifat terbaru dari suatu objek. Penemuan dibidang fisika cenderung
menghasilkan teknologi yang penggunaannya lebih simpel dan effisien. Antilaser merupakan salah
satu penemuan penting di bidang fisika. Antilaser merupakan alat yang digunakan untuk
menangkap sinar laser. Antilaser bekerja dengan memakai silicon sebagai “loss medium” yang
menjebak cahaya sebelum diubah menjadi panas. Energi panas tersebut kemudian diubah menjadi
energi listrik.
Kini ahli ahli fisika dunia telah berhasil menciptakan peralatan anti sinar laser yang pertama
kali. Peralatan anti laser tersebut dirancang bangun oleh tim dari Yale University, peralatan tersebut
mampu menyerap berkas sinar laser secara keseluruhan. Tetapi penemuan ini tidak dimaksudkan
untuk tujuan senjata anti laser yang berkekuatan besar. Demikian pernyataan tim ilmuwan yang
menemukan. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk supercomputer generasi mendatang,
yang menggantikan komponen computer dengan cahaya bukan dengan komponen elektronika.
Professor Douglas Stone dan anggota tim dari Yale University sepenuhnya telah mengembangkan
teory tentang peranan zat yang mampu dijadikan bahan dasar laser.
Tulisan yang terbit dalam jurnal Science edisi Jumat (18/2), melaporkan penjelasan tentang
teori di balik penemuan antilaser itu. Ditunjukkan bahwa alat tersebut dapat dibuat dengan
menggunakan silikon. Silikon merupakan bahan semikonduktor yang paling umum. Para ilmuwan
tersebut memperhitungkan bahwa; bila mereka memakai bahan penyerap cahaya seperti silikon
dalam suatu lempeng, dan pada gelombang frekuensi tertentu, sorotan sinar dari dua laser identik
ditemukan hingga saling memantul hingga akhirnya diserap ke dalam, maka lempeng tersebut akan
dapat memerangkap si cahaya kemudian mengubahnya menjadi panas. Sementara pada laser
konvensional, yang pertama kali ditemukan pada 1960, cahaya laser berasal dari yang media
pengumpul foton (cahaya). Biasanya bahan semikonduktor seperti galium arsenida untuk
menghasilkan sinar terfokus dari gelombang cahaya dengan frekuensi dan amplitudo yang sama.
“Teori telah diuji pada eksperimen dan cocok,” kata Douglas Stone. “Tak bisa kita mengharap yang
lebih baik dari ini,” tambahnya.
Stone berpendapat CPA satu hari dapat digunakan sebagai saklar optik, detektor dan
komponen dalam komputer optik. Prinsip CPA juga dapat digunakan untuk menargetkan radiasi
elektromagnetik ke daerah kecil di dalam jaringan manusia, baik untuk keperluan pengobatan atau
pencitraan. Teori yang diusungnya juga mampu merancang penguatan sinar (amplifying light)
dalam proses pengumpulan sinar. Oleh karena itu dengan teori tersebut pula mereka merancang
peralatan penyerap berkas sinar laser yang dihasilkan tersebut.
• Cara Yang Biasa untuk Membentuk Sinar Laser
1. Sinar yang dihasilkan dari pengumpulkan berkas sinar
2. Sinar ini dihasilkan karena effek lompatan energi atau lompatan electron. Karena electron
mampu menghasilkan cahaya
3.Sinar Laser dibentuk dari perlakuan electron dalam dengan tingkat energi medium, biasanya
dengan energi tenaga listrik
4.Dengan menggunakan resonator berkas sinar dikuatkan untuk membentuk berkas sinar laser
Peralatan yang dirancang oleh ilmuwan menghasilkan dua berkas sinar laser dengan
frekuensi gelombang cahaya yang berbeda, Perbedaan ini disebabkan penggunaan silicon yang
membentuk ruang optic. Silikon dan ruang optiknya tersebut akan menangkap berkas laser dan
meluruhkan semua energinya. Pada laporan ilmiah yang dipublikasikan oleh “ the journal Science “
mereka berhasil mendemonstrasikan kemampuan anti-lasr yang mempu menyerap 99.4 per cent
sinar laser. Untuk panjang gelombang tertentu.
• Kecepatan Cahaya.
Berbedanya panjang gelombang yang masuk mampu secara efektif mematikan atau mengaktifkan
peralatan tersebut, sehingga kelebihan ini bisa digunakan untuk merancang saklar boptic. Demikian
dilaporkan oleh Professor Stone pasa BBC News.
Merancang bangun pealatan yang dapat menyerap gelombang cahaya dalam kisaran yang luas
adalah hal yang sederhana, tetapi merancang peralatan untuk panjang gelombang tertentu
membutuhkan perhitungan optic, demikian lebih lanjut Professor Stone menuturkan.
Keuntungan besar dari ditemukan alat ini, adalah penggunaan silicon yang sebagian besar
telah digunakan dalam computer. Energi yang dihasilkan laser salah satunya adalah energi panas,
maka anti laser ini mampu untuk meredam energi panas ini. Dampak dari penemuan antilaser ini
sangat penting karena dengan mengubah energi cahaya menjadi listrik, mungkin kita tidak
memerlukan kabel sebagai komponen suatu teknologi. Hal ini akan membuat teknologi menjadi
simple karena tak perlu banyak kabel dalam komponen teknologi tersebut dan efisien karena
kecepatan cahaya sangat cepat. Hal ini tentu akan mempercepat kineja dari suatu teknologi
sehingga tidak perlu proses-proses yang lama dalam penggunaan dan pemanfaatan suatu teknologi.
SUMBER
taufiqurrahman-4.blog.ugm.ac.id/.../antilaser.com