soal ujian landasan

11
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SOAL UJIAN MID SEMESTER MATA KULIAH: LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNSRI TAHUN 2015 WAKTU: 90 MENIT 1. Salah satu yang ditekankan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan keilmuan (scientific approach). Jelaskan landasan pendidikan apa saja yang relevan dengan pendekatan scientific tersebut! Landasan yang relevan dengan pendekatan scientific 1. Landasan Sosial Budaya Pendidikan Sosial budaya adalah struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Landasan sosial budaya, mengacu pada hubungan antar individu, antar masyarakat dan individu secara alami, artinya aspek yang telah ada sejak manusia dilahirkan. Landasan sosial budaya pada pendidikan adalah peranan aspek sosial budaya pada pendidikan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya. Karena aspek sosial telah melekat pada diri individu, maka perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar menjadi matang. Di samping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam mengembangkan dirinya. Maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam proses pendidikan. Malah dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang

Upload: windarti-aja

Post on 20-Jan-2017

542 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SOAL UJIAN MID SEMESTERMATA KULIAH: LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKANS2 PENDIDIKAN MATEMATIKA UNSRI TAHUN 2015WAKTU: 90 MENIT

1. Salah satu yang ditekankan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan keilmuan (scientific approach). Jelaskan landasan pendidikan apa saja yang relevan dengan pendekatan scientific tersebut!Landasan yang relevan dengan pendekatan scientific1. Landasan Sosial Budaya PendidikanSosial budaya adalah struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Landasan sosial budaya, mengacu pada hubungan antar individu, antar masyarakat dan individu secara alami, artinya aspek yang telah ada sejak manusia dilahirkan. Landasan sosial budaya pada pendidikan adalah peranan aspek sosial budaya pada pendidikan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya. Karena aspek sosial telah melekat pada diri individu, maka perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar menjadi matang. Di samping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam mengembangkan dirinya. Maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam proses pendidikan. Malah dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya.2. Landasan Psikologis PendidikanDapat dikatakan jiwa atau psikis merupakan inti dan kendali kehidupan manusia. Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani. Dalam perkembangan jiwa dan jasmani inilah, anak sebaiknya belajar atau memperoleh pengajaran, karena pada masa ini mereka peka untuk belajar dan punya banyak waktu untuk belajar. Layanan pendidikan terhadap anak harus dibuat bertingkat-tingkat agar pelajaran dapat dipahami anak. Oleh karena itu agar sukses dalam mendidik, kita perlu memahami perkembangan anak, sebab hal ini membantu kita dalam memahami tingkah laku anak.2. Teori perkembangan menurut Piaget dan Bruner memiliki pertalian yang kuat dalam pembelajaran matematika. Jelaskan hubungan kedua teori perkembangan tersebut, berikut contohnya dalam pembelajaran matematika!Hubungan teori Piaget dan Bruner adalah Bruner setuju dengan Piaget bahawa perkembangan kognitif anak-anak adalah melalui peringkat-peringkat tertentu. Walau bagaimanapun, Bruner lebih menegaskan pembelajaran secara penemuan yaitu mengolah apa yang diketahui pelajar itu kepada satu corak dalam keadaan baru (lebih kepada prinsip konstruktivisme).Teori belajar menurut piaget Teori ini mengatakan bahwa jika kita akan memberikan pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik, maka kita harus memperhatikan tingkat perkembangan berpikir anak tersebut.Dengan teori belajar yang disebut teori perkembangan mental tingkat berpikir anak dibagi menjadi empat tahapan1. Tahap sensori motor Tahap ini diperoleh melalui perbuatan fissik (gerakan anggota tubuh) dancontoh koordinasi alat indra. Pada mulanya pengalaman ini bersatu dengan dirinya, ini berarti bahwa suatu onjek ituada bila ada penglihatannya. Perkembangan selanjutnya ia mulai berusaha untuk mencari objek yang asalnya terlihat kemudian menghilang dari pandangannya, asal perpindahan terlihat. Akhir dari tahapan ini ia mulai mencari objek yang hilang bila benda tersebut tidak terlihat perpindahannya. Objek mulai terpisah dari dirinya bersamaan dengan itu konsep objek dalam struktur kognitifnya mulai matang. Ia mampu untuk melambangkan objek fisik ke dalam simbol misalnya mulai bisa berbicara meniru suara kendaraan.2.Tahap pra operasi Tahap ini adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit. Pada tahap ini pemikiran anak lebih banyak berdasarkan pada pengalaman konkrit dari pada pengalaman logis.3.Tahap Operasi Konkrit Anak anak yang berada pada tahap ini adalah anak-anak pada siswa Sekolah Dasar (SD). Pada tahap ini pengoperasian dilakukan dengan benda-benda konkrit.4.Tahap Operasi FormalPada tahap ini anak sudah mulai mampu berpikir abstrak. Contohnya dalam operasi penjumlahan, anak memahami 5 + 3 = 8 dengan manipulasi benda-benda konkrit yang telah dikenal. Minsalnya dia mempunyai 5 buah jeruk, ibunya memberikan 3 buah jeruk lagi.Teori belajar menurut burner Tahap ini mengatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengjaran diarahkan pada konsep-konsep dan struktur-struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan dan dengan menggunakan alat peraga serta diperlukannya keaktifan siswa tersebut.Tahap dalam pembelajaran burner1. Tahap Enaktif Siswa secara langsung terlibat dalam manipulasi objek Contoh : budi mempunyai 2 pensil, kemudian ibunya memberikannya lagi 3 pensil. Berapa banyak pensil budi sekarang?2.Tahap Ikonik Kegiatan dilakukan siswa berhubungan dengan mental, dimana siswa mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental.3.Tahap Simbolik Dalam tahap ini dapat mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk simpul dan bahasa.Contoh 2 pensil + 3 pensil = ........... pensil 3. Berikan contoh perbuatan pendidik dalam melaksanakan semboyan Ingarso SungTulodo dan Tut Wuri HandayaniIng Ngarso Sung Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sung Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang orang disekitarnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.Contoh perbuatan pendidik dalam melaksanakan semboyan Ingarso Sung Tulodo dan Tut Wuri Handayani1. Ing Ngaro Sung Tulodo berarti seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya, baik sikap maupun pola pikirnya. Anak akan melakukan apa yang dicontohkan oleh gurunya, bila guru memberikan teladan yang baik maka anak akan baik pula perilakunya. Dalam hal ini, guru harus selalu memberikan pengarahan dan mau menjelaskan supaya siswa menjadi paham dengan apa yang dimaksudkan oleh guru.2. Tut wuri handayani berarti, apabila siswa sudah paham dengan materi, siswa sudah pandai dalam banyak hal maka guru harus menghargai siswanya tersebut. Guru diharapkan mau memberikan kepercayaan bahwa siswa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru tidak boleh meremehkan kemampuan siswa. Semboyan ini diwujudkan dengan pemberian tugas, ataupun belajar secara mandiri atau pengayaan.4. Sebelum memulai proses pembelajaran di kelas, guru harus memperhatikan kesiapan afektif dan kesiapan kognitif siswa. Jelaskan komponen apa saja yang tergolong dalam kesiapan afektif dan kesiapan kognitif!. Mengapa kesiapan kognitif dan kesiapan afektif harus mendapatkan perhatian khusus?Komponen kesiapan afektifKesiapan afektif merupakan kesiapan belajar yang diarahkan untuk mengetahui tingkat penguasaan aspek afektif pada siswa. Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap dan nilai-nilai positif yang dimiliki siswa. Dalam hal ini kita mencoba untuk mengukur tingkat perubahan sikap dan nilai-nilai positif yang dimiliki siswa dari sebelum belajar dan setelah selesai belajar. Berikut komponen kesiapan afektis siswa :1. Tingkat kecerdasan/inteligensi siswaInteligensi ialah kemampuan untuk menemukan, yang bergantung pada pengertian yang luas dan ditandai oleh adanya suatu tujuan tertentu dan adanya pertimbangan-pertimbangan yang bersifat korektif.2. Sikap Siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif .3. Bakat SiswaBakat adalah kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan4. Minat SiswaSecara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami dan dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.5. Motivasi SiswaMotif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu (M. Ngalim Purwanto, 2007:103). Pendapat lain mengatakan bahwa motif ialah keadaan internal organisem baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.Komponen kesiapan kognitifKesiapan kognitif merupakan kesiapan belajar yang terkait Aspek kemampuan berpikir termasuk di dalamnya kemampuan memahami, menghapal, mengaplikasi, menganalisis, mensistesis dan kemampuan mengevaluasi. Komponen kognitif antara lain :a. Pengetahuan (knowledge), pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya fakta, rumus, terminologi strategi problem solving dan lain sebagianya.b. Pemahaman (comprehension), pada tahap ini kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.c. Penerapan (application), penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahlcan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.d. Analisis (analysis), analisis merupakan kemampuanmengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat ini peserta didik diharapkan menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.e. Sintesis (synthesis), sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.Kesiapan kognitif dan kesiapan afektif harus mendapatkan perhatian khusus karena dengan kesiapan kognitif dan kesiapan afektif siswa dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala sesuatu tujuan yang diinginkan dan sebagai tolak ukur sejauh mana kesiapan belajar siswa dalam suatu program pelajaran dan sampai sejauh mana kemampuan siswa tersebut dalam maju ke arah tujuan yang harus dicapainya.5. Guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bersifat otonom, menguasai kompetensi secara komprehensif, dan memiliki daya intelektual tinggi. Jelaskan apa maksudnya!Yang pertama adalah ahli dalam bidang pengetahuan yang diajarkan dan ahli dalam tugas mendidik. Seorang guru tidak saja menguasai isi pengajaran yang diajarkan, tetapi juga mampu dalam menanamkan konsep mengenai pengetahuan yang diajarkan. Karena mengajar adalah sarana untuk mendidik, yaitu menyampaikan pesan-pesan didik, maka guru yang profesional tidak cukup hanya ahli bidang studi dan ahli mengajarkannya tetapi harus pula ahli menyampaikan pesan-pesan didik melalui bidang studi yang diajarkannya.Guru yang profesional disamping ahli dalam bidang mengajar dan mendidik, ia juga memiliki otonomi dan tanggung jawab. Guru yang profesional telah memiliki otonomi atau kemandirian dalam mengemukakan apa yang harus dikatakan berdasarkan keahliannya. Pada awalnya memang ia belum punya kebebasan atau otonomi, karena ia masih belajar sebagai magang. Melalui proses belajar dan perkembangan profesi maka pada suatu saat ia akan memiliki sikap mandiri. Ciri-ciri kemandirian antara lain: dapat memegang teguh nilai-nilai hidup; dapat membuat pilihan nilai; dapat menentukan dan mengambil keputusan sendiri; dan dapat bertanggung jawab atas keputusan itu. Guru yang profesional mempersiapkan diri sematang-matangnya sebelum ia mengajar. Ia menguasai apa yang akan disajikan dan bertangungjawab atas semua yang diajarkan, dan bahkan bertanggungjawab atas segala tingkah lakunya. Dalam ilmu pendidikan, tanggungjawab guru mengandung makna multi dimensional, yaitu bertanggungjawab terhadap diri sendiri, siswa, orang tua, lingkungan sekitarnya, masyarakat, bangsa dan negara, sesama manusia, dan akhirnya terhadap Tuhan Yang Maha Pencipta. Jadi tanggung jawab guru mengandung aspek intelektual, individual, sosial, etis dan relegius. Dimensi-dimensi tanggungjawab ini harus dikembangkan melalui seluruh pengalaman belajar di sekolah, termasuk seluruh bidang studi yang diajarkan.Pelajaran merupakan serangkaian materi yang diajarkan oleh pendidik dalam kelas, pelajaran yang ini sangat berperan penting bagi peserta didik dalam mendafatkan informasi, jadi seorang pendidik hendaknya menguasai semua materi pelajaran yang ia sampaikan kepada peserta didik. Apabila pendidik tidak menguasai materi yang ia sampaikan maka penyampaian materi atau informasi tidak efektif atau tidak masuk.

SELAMAT BEKERJA, SEMOGA SUKSES