soal mahasiswa

16
Panduan Skills Lab Blok 3.3 – Kelainan Sistem Urinarius FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Upload: david-jhonson-silaban

Post on 18-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

soal

TRANSCRIPT

Panduan Skills LabBlok 3.3 Kelainan Sistem Urinarius

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JAMBI2014/2015

1. DAFTAR KOMPETENSIKompetensi keterampilan klinis dapat dilihat pada bagan berikut (berdasarkan standar KKI):NOKETERAMPILANTINGKAT KETERAMPILAN

1Pemeriksaan bimanual ginjal 4A

2Pemeriksaan nyeri ketok ginjal 4A

3Perkusi kandung kemih 4A

4Palpasi prostat 4A

5Refleks bulbokavernosus 3

PROSEDUR DIAGNOSTIK

6Swab uretra 4A

7Persiapan dan pemeriksaan sedimen urine (menyiapkan slide dan uji mikroskopis urine)4A

8Uroflowmetry 1

9Micturating cystigraphy 1

10Pemeriksaan urodinamik 1

11Metode dip slide (kultur urine) 3

12Permintaan pemeriksaan BNO IVP 4A

13Interpretasi BNO-IVP 3

TERAPEUTIK

14Pemasangan kateter uretra 4A

15Clean intermitten chateterization (Neurogenic bladder)3

16Sirkumsisi 4A

17Pungsi suprapubik 3

18Dialisis ginjal 2

Keterangan:Tingkat kemampuan 1 Mengetahui dan MenjelaskanLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya.

Tingkat kemampuan 2 Pernah Melihat atau pernah didemonstrasikanLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, Prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini.

Tingkat kemampuan 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawahsupervisiLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi.

Tingkat kemampuan 4 Mampu melakukan secara mandiriLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, Prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan ketrampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam konteks praktik dokter secara mandiri.

Catatan: Tingkat kemampuan tersebut diharapkan dapat dicapai sesuai standar masing- masing pada saat mahasiswa menyelesaikan pendidikan profesi dokter.

2. MATERIa. TUJUAN UMUMMahasiswa mampu melaksanakan prosedur klinis sesuai masalah dan keluhan pada pasien kelainan system urinariusb. TUJUAN KHUSUSi. Mahasiswa mengetahui anatomi dan patofisiologi saluran urinariusii. Mahasiswa mampu menentukan letak anatomis organ pada system urinarius berdasarkan keluhan pasieniii. Mahasiswa mampu mempersiapkan ruang periksa, meja periksa, alat, pasien, dan dirinya sendiriiv. Mahasiswa mampu melaksanankan skill ketrampilan klinis sesuai kasus dengan tuntas dan benarv. Mahasiswa mampu melaporkan hasil pemeriksaan, merencanakan dan menginterpretasikan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan serta membuat diagnose banding

SOAL MAHASISWA

Datang seorang pasien dengan keluhan susah buang air kecil dan sering merasa tidak puas ketika selesai buang air kecil sejak satu hari yang lalu. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis banding dan tindakan medis yang perlu dilakukan (misalnya pemasangan kateter).

ILUSTRASI KASUS (untuk tutor)

Sekitar satu hari SMRS pasien mengeluhkan susah buang air kecil dan sering merasa tidak puas ketika selesai buang air kecil sejak satu hari yang lalu. Sekarang ini perut bawah pasien sangat penuh dan tidak nyaman serta terasa nyeri. Pasien mengatakan sebelumnya saat akan kencing harus mengejan, pancaran kencing lemah, tidak sakit, setelah kencing menetes dan merasa masih ada sisa air seni, sering ingin kencing lagi setelah beberapa saat baru kencing, kadang terputus putus, masih bisa menahan kencing. Urine warna kuning jernih, pasir (-), darah (-). Badan demam/mengigil (-), nyeri pinggang (-), nyeri perut bagian bawah (+), kencing panas (-), buang air besar tidak ada kelainan.Pasien mengatakan keluhan gangguan kencing sudah dirasakan sejak 3 tahun yang lalu. Riwayat operasi pengambilan batu kandung kemih 1 tahun lalu. Riwayat kencing bercampur darah disangkal. Riwayat kencing bernanah disangkal. Riwayat trauma pelvis disangkal. Riwayat DM (-), hipertensi disangkal.

ANAMSESIS KELAINAN SISTEM URINARIUS

NoKriteria PenilaianSkor

0123

1Menyapa pasien

2Memperkenalkan diri dan sambung rasa

3Menunjukkan sikap hormat dan respek pada pasien

4Menanyakan identitas penderita Identitas penderitaNama : TN.SUmur : 71 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAgama : IslamPekerjaan : PedagangAlamat : LegokNo CM : 001768Tanggal masuk : 11 Januari 2015Tanggal pemeriksaan : 11 Januari 2015

5Menanyakan keluhan utamaSulit buang air kecil dan sering merasa tidak puas ketika selesai buang air kecil

6Menanyakan onset dan kronologiSejak satu hari yang lalu, awalnya susah untuk kencing

7Menanyakan apakah onset penyakit, timbul mendadak atau gradual : timbul perlahan-lahan semakin lama semakin parah

8Menanyakan perjalanan atau perkembangan penyakit terus menerus tetap, terus menerus turun naik, episodic, intermittent : tetap dan terus menerus

9Menanyakan kualitas keluhan : BAK susah dah harus mengejan, pancaran kencing lemah, tidak sakit, setelah kencing menetes dan merasa masih ada sisa air seni, sering ingin kencing lagi setelah beberapa saat baru kencing, kadang terputus putus,

10Menanyakan kuantitas keluhan : BAK susah dan makin lama semakin memberat

11Menanyakan factor-faktor yang mendahului, menstimulir, memperberat/memperingan keluhan penyakit : tiba-tiba muncul disertai dengan gejala LUTS.

12Menanyakan gejala penyerta : perut bawah pasien sangat penuh dan tidak nyaman serta terasa nyeri

13Menanyakan riwayat penyakit dahulu : riwayat sakit darah tinggi : sejak 5 tahun yang lalu riwayat sakit gula : disangkal Riwayat sakit jantung : disangkal Riwayat sakit ginjal : disangkal riwayat penyakit batu saluran kencing : ada dan sudah dioperasi satu tahun yang lalu Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal

14Menanyakan riwayat kesehatan keluarga riwayat penyakit yang sama : disangkal riwayat sakit darah tinggi :disangkal riwayat sakit gula : disangkal Riwayat sakit jantung : disangkal Riwayat sakit ginjal : disangkal Riwayat alergi : Disangkal

15Menanyakan riwayat pengobatan penyakit (nama, dosis, cara pemberian, dan lamanya (jam/hari/minggu) pemberian obat : belum pernah berobat Efektivitas pengobatan yang telah diberikan : - Apakah ada efek samping dari pengobatan yang telah diberikan : -

14Menanyakan riwayat social ekonomiPasien adalah seorang pedagang Gucci dipasar angsi duo, pasien memiliki dua orang istri dan 5 anak. pasien tinggal dirumah bersama istri pertamanya. Pendapatan pasien sehari-hari dari berdagang. Saat ini penderita dirawat dengan asuransi BPJS

15Menanyakan kebiasaan pribadi : riwayat merokok : (+) sejak 40 tahun yang lalu Riwayat minum alcohol : disangkal Riwayat menahan kencing : (+)

16Menggunakan bahasa yang mudah dipahami pasien

17Menggunakan pertanyaan terbuka secara tepat

18Menggunakan pertanyaan tertutup secara tepat

19Menutup wawancara Menanyakan kepada pasien apakah ada hal yang terlewat Menutup wawancara dengan membuat suatu ringkasan

PEMERIKSAAN FISIK

20Pemeriksaan menempatkan diri disebelah kanan tempat periksa dan membina sambung rasa

21Memberikan instruksi dengan sopan agar penderita untuk berbaring dan membuka celana untuk melakukan colok dubur

22Kemampuan untuk menyiapkan bahan dan alat untuk melakukan colok dubur ( sarung tangan, hand schoon)

24Kemampuan untuk melakukan pemeriksaan colok dubur yang benar dan mampu mendemonstrasikan (sudah dilakukan diblok 3.2)

Hasil : Tonus spingter ani cukup, mukosa licin, ampula recti tidak kolaps, nodul (-), massa (-), nyeri tekan (-), Prostat: kenyal, permukaan rata, mediolateral kanan 2 cm, mediolateral kiri 2 cm, simetris, sulkus medianus datar, polus cranialis tidak teraba, nodul (-), nyeri tekan (-), Sarung tangan : feses (-), darah (-), lender (-).

25Kemampuan untuk menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan

26Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan laboratorium :1.Pemeriksaan darah lengkap- Hb : 11.2 g/dl- Hct : 32.3 %- Eritrosit : 4.7 x 10 6/ul- Jumlah leukosit : 5200/ul- Trombosit : 210 x 103/ul

2.Pemeriksaan faal ginjal- Ureum : 45 mg/dl- Kreatinin : 0.5 mg/dl

3.Pemeriksaan elektrolit - Na : 143 mmol/L- K : 3.8 mmol/L-Cl : 108 mmol/L

4.urinalisis- Makroskopis : warna (kuning), jernih, Berat jenis (1.015-1.025), PH urine (4.8-7.4)- Protein (-), glukosa (-), Keton (-), Bilirubin (-), Urobilinogen (normal), Leukosit (-), darah (-), Nitrit(-), - Sedimen : Eritrosit 0-1/lpb, leukosit 0-4/lpb, epitel 5-15/lpb, Silinder (-), Kristal (-), lain-lain (-)

pemeriksaan khusus1.Pemeriksaan uroflowmetry : 10 ml/detik

27Diagnosis banding Benign Prostat Hiperplasia Batu didalam kandung kemih Prostatitis

28Diagnosa kerja Benign Prostat Hiperplasia

29Usulan pemeriksaan selanjutnya- Pemeriksaan USG prostat- Pemeriksaan PSA (0.5 -4.0 ng/ml) normal

30PenatalaksanaanPenatalaksanaan umum : retensi urin : kateterisasi vesica Pemberian analgetik mengurangi resistensi otot polos prostat : (adrenergik alfa bloker). edukasiPenatalaksanaan khusus : Rujuk ke Sp.Bedah urologi untuk dilakukan operasi

31Memberikan empati dan dukungan kepada pasien

JUMLAH

Pemasangan dan Pelepasan Kateter Urin pada PriaNoKRITERIASKOR

012

PEMASANGAN KATETER

1Pemeriksa memberikan salam dan memperkenalkan diri.

2Pemeriksa mempersilakan penderita berbaring dengan rileks.

3Menerangkan tujuan dan cara pemeriksaan

4Membuka bungkusan alat-alat steril dan menjatuhkan alat steril pada meja steril tanpa menyentuh isinya

5Mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan steril

6Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada penis dan daerah sekitarnya.

7Memasang kain steril pada penderita

8Lubrikasi kateter dengan gel atau semprotkan gel dengan alat penyemprot gel ke dalam urethrae melalui orifisium urethrae externum

9Memegang penis seperti memegang gelas pada posisi tegak lurus terhadap badan pasien

10Masukan kateter dengan bantuan pinset atau boleh dengan jari tangan.

11Saat terasa tahanan pada saat mendorong kateter, minta pasien menarik napas dalam kemudian dorong kateter ke dalam vesica urinaria.

12Posisi penis dari arah tegak lurus didatarkan ke arah kaki untuk membantu memudahkan masuknya kateter saat ada tahanan di sphincter urethra eksterna

13Kateter terus didorong sampai Y conector menyentuh ostium urethrae externum.

14Masukan 10-15 cc air untuk mengembangkan balon kateter

15Melepaskan duk steril

16Kateter difiksasi di daerah inguinal atau paha bagian proksimal dengan bantuan plester

17Memasang urine bag

PELEPASAN KATETER

18Pemeriksa menerangkan tujuan dan prosedur pelepasan kateter

19Mempersiapkan alat alat yang diperlukan

20Mencuci tangan dan memakai sarung tangan dengan cara yang benar

21Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada penis dan daerah sekitarnya.

22Keluarkan cairan yang mengembangkan balon kateter dengan cara melakukan aspirasi air dengan spuit kecil melalui bagian inflasi (inflation part) yang ada bagian samping kateter atau dengan menggunting inflation part tepat pada percabangannya, lalu air yang ada dalam balon dikeluarkan

23Tarik kateter dengan hati-hati, jangan dengan gerakan kasar

24Lakukan tindakan antiseptik dan aseptik ulang pada ujung urethra untuk menghindari terjadinya infeksi.

Nilai =

Keterangan : 0 = Tidak dapat melakukan1= dilakukan kurang benar atau tidak berurutaM2= dilakukan dengan benar dan berurutan

PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Status Generalisata : Keadaan umum: Tampak sakit ringan Kesadaran: Compos mentis Tekanan darah: 150/80 mmHg Nadi: 68 x / menit Pernapasan: 20 x / menit Suhu : 36 C Kepala : Mesocephal

Kulit: Warna sawo matang, eflorensi (-), hiperpigmentasi (-), jaringan parut (-), pertumbuhan rambut normal, keringat (+), turgor baik.

Kepala dan leherRambut: Warna Putih, tidak mudah dicabut, alopesia (-)Kepala: Bentuk simetris, tidak ada trauma maupun memar.Ekspresi muka: simetris, tidak ada deformitas.Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), edem pelpebra (-/-), Reflek cahaya (+/+) .Hidung: Nafas cuping hidung (-), secret (-), Epistaksis (-)Mulut: Bentuk normal, bibir sianosis (-), mukosa anemis (-), Sariawan (-), gusi berdarah (-), bau nafas dbn.Leher: JVP 5 -2 cmH2O, pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), kaku kuduk (-).

ThorakParuI: Bentuk simetris , pergerakan dada simetris, sela iga melebar (-/-), penggunaan otot bantu nafas (-)P: Pergerakan dada simetris.P: Sonor pada thorak dextra dan sinistraA: Suara nafas vesikuler, Ronkhi basah halus (-) di kedua basal paru, Wheezing (-) JantungI: Ictus kordis terlihatP: Ictus kordis teraba di linea midklavikularis sinistra dua jari kearah medialP: Batas atas ICS II linea parasternalis sinistraBatas kanan Linea parasternalis dektraBatas Kiri Ictus kordis teraba di linea midklavikularis sinistra dua jari kearah medialPinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistraA: BJ 1 >> BJ 2 reguler, murmur (-), gallop (-)

AbdomenI: Cembung, sikatrik (-), Striae (-)P: nyeri tekan supra pubik (+), teraba massa sebesar kepalan tangan, permukaan rata, konsistensi kenyal, batas tegas, mobile.P: redup, Shifting dullness (-).A: Bising usus (+) normal

Genetalia dan anus : tidak diperiksa secara langsung, melalui anamnesis tidak ada nyeri saat BAK

EkstremitasSuperior: Akral hangat, edema (-/-), clubbing finger (-), Palmar eritema (-/-), Palmar anemis (-/-)Inferior: Akral hangat, edema (-/-), clubbing finger (-), Palmar eritema (-/-), Palmar anemis (-/-)

7

Blok 3.3 | Urogenitalia | 2013/2014 | FKIK UNJAPage 6