soal kasus

9
Kasus 1 Tn. J (45 tahun) merupakan seorang kepala keluarga. Keluarga Tn. J terdiri dari istrinya yaitu ibu N (36 tahun) dan dua orang anaknya, yaitu An. R (16 tahun) yang tidak melanjutkan sekolahnya dan An. Z (12 tahun) yang masih kelas 6 SD. Selama dua tahun terakhir, Tn. J mengalami penyakit stroke dan ia tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai tulang punggung keluarga, sehingga selama Tn. J sakit ibu N lah yang menggantikan peran suaminya sebagai tulang punggung keluarga dengan dibantu oleh An. R yang putus sekolah karena tidak sanggup membayar SPP. Setiap harinya An. Z selalu meminta uang untuk menyewa Play Station di rumah tetangganya dan ia juga jarang belajar karena masih senang bermain-main bersama teman-temannya. Sedangkan ibu N dan An. R setiap harinya berjualan kue keliling kompleks dengan pendapatan yang seadanya. Tn. J selama ini tidak pernah diperiksakan ke unit pelayanan kesehatan terdekat mengenai perkembangan keadaannya karena alasan biaya yang tidak ada. 1. Terkait rencana tindakan keperawatan level 4, anggota keluarga yang merupakan fokus intervensi pada kasus di atas adalah... a. Hanya Tn. J karena mengalami stroke dan membutuhkan perawatan sementara anggota keluarga yang lain tidak mengalami masalah kesehatan b. An. Z karena terlalu banyak menggunakan waktunya untuk bermain sehingga beresiko mengganggu kesehatannya jika kontrol dari orang tua kurang. c. Tn J yang mengalami stroke, konflik peran Ibu N, An R yang putus sekolah dan An Z yang terlalu banyak bermain. d. Ibu N yang berisiko tinggi mengalami stress. e. An. R yang putus sekolah karena tidak ada biaya.

Upload: si-sari-wisholic

Post on 09-Feb-2016

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

;/k;lkl;l';

TRANSCRIPT

Page 1: soal kasus

Kasus 1Tn. J (45 tahun) merupakan seorang kepala keluarga. Keluarga Tn. J terdiri dari istrinya yaitu ibu N (36 tahun) dan dua orang anaknya, yaitu An. R (16 tahun) yang tidak melanjutkan sekolahnya dan An. Z (12 tahun) yang masih kelas 6 SD. Selama dua tahun terakhir, Tn. J mengalami penyakit stroke dan ia tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai tulang punggung keluarga, sehingga selama Tn. J sakit ibu N lah yang menggantikan peran suaminya sebagai tulang punggung keluarga dengan dibantu oleh An. R yang putus sekolah karena tidak sanggup membayar SPP. Setiap harinya An. Z selalu meminta uang untuk menyewa Play Station di rumah tetangganya dan ia juga jarang belajar karena masih senang bermain-main bersama teman-temannya. Sedangkan ibu N dan An. R setiap harinya berjualan kue keliling kompleks dengan pendapatan yang seadanya. Tn. J selama ini tidak pernah diperiksakan ke unit pelayanan kesehatan terdekat mengenai perkembangan keadaannya karena alasan biaya yang tidak ada.1. Terkait rencana tindakan keperawatan level 4, anggota keluarga yang

merupakan fokus intervensi pada kasus di atas adalah...a. Hanya Tn. J karena mengalami stroke dan membutuhkan perawatan

sementara anggota keluarga yang lain tidak mengalami masalah kesehatanb. An. Z karena terlalu banyak menggunakan waktunya untuk bermain

sehingga beresiko mengganggu kesehatannya jika kontrol dari orang tua kurang.

c. Tn J yang mengalami stroke, konflik peran Ibu N, An R yang putus sekolah dan An Z yang terlalu banyak bermain.

d. Ibu N yang berisiko tinggi mengalami stress.e. An. R yang putus sekolah karena tidak ada biaya.Jawaban C

2. Rencana tindakan keperawatan level 4 yang utama dan dapat diberikan oleh perawat kepada keluarga Bp. J adalah...a. Mengkaji kemampuan setiap anggota keluarga dalam memahami

bagaimana lingkungan yang kondusif.b. Memberikan arahan terkait ketidakmampuan anggota keluarga untuk

mengakses pelayanan kesehatan.c. Memonitor setiap tindakan masing-masing anggota keluarga saat

mendemonstrasikan tindakan perawatan.d. Memberikan pujian atas kemampuan keluarga dalam memutuskan.e. Memberi kesempatan pada masing-masing anggota keluarga untuk

menjelaskan masalah kesehatan keluarga.Jawaban : B

Page 2: soal kasus

Kasus 2Keluarga Bp. H (45 tahun) terdiri dari seorang istri (Ibu J, 35 tahun) dan seorang anak (An. I, 15 tahun). An. I menderita penyakit kanker otak stadium lanjut yang belakangan ini keadaannya semakin parah. Keluarga Bp. H berlatar belakang keluarga yang kaya, Bp. H selalu menginginkan yang terbaik untuk kesembuhan dan perawatan anaknya, sehingga Bp. H berani membayar mahal dan memilih Rumah Sakit dengan pengobatan termahal di daerahnya. Tapi karena An. I seringkali bosan dan tidak betah di Rumah Sakit tempatnya dirawat, dia sering kabur saat perawatan dan An. I berpikir bahwa ia tidak perlu lagi diberikan pengobatan maupun perawatan, karena penyakitnya sudah tidak mungkin disembuhkan lagi dan cepat atau lambat ia akan mati. Sementara ibu J tidak pernah memberikan perhatian terhadap keadaan anaknya, karena ia merasa malu memiliki anak yang penyakitan. Hal ini menambah beban pikiran An. I dan membuat ia semakin pesimis dengan kesembuhannya.3. Berdasarkan uraian kasus tersebut, yang bukan merupakan permasalahan yang

sedang dihadapi keluarga Bp. H adalah...a. An. I yang pesimis akan kesembuhannya dari penyakit kanker otak.b. Istri Bp. H, yaitu Ibu J yang tidak menunjukkan sikap prihatin terhadap

keadaan anaknya.c. An. I yang merasa terabaikan oleh sikap yang ditunjukkan ibunya.d. An. I yang seringkali bosan dan tidak betah di Rumah Sakit tempatnya di

rawat.e. Bp. H yang berasal dari keluarga kaya yang selalu menginginkan yang

terbaik bagi kesembuhan anaknya.Jawaban : E

4. Intervensi keperawatan yang harus dilakukan perawat, kecuali ...a. Memotivasi anak untuk menuruti perintah ayahnya dengan menjalani

perawatan dengan baik di Rumah Sakitb. Memberikan nasehat kepada ibu J agar lebih menurunkan keegisannya yang

tidak mau tau atau acuh tak acuh dengan keadaan anaknyac. Keluarga bersama-sama membuat kesepakatan dalam memutuskan Rumah

Sakit dengan pelayanan yang terbaik untuk An. Id. Menyerahkan semuanya kepada keluarga yang bersangkutane. Memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk masalah yang dihadapi

oleh keluargaJawaban : D

Page 3: soal kasus

Kasus 3Bp. H (48 tahun), pendidikan terakhir S2 dan kini bekerja sebagai direktur di sebuah perusahaan terkemuka di daerahnya, memiliki seorang istri yaitu ibu K (38 tahun) dengan pendidikan terakhir SMP, yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan seorang anak yaitu An. B (14 tahun) yang masih sekolah. Beberapa hari yang lalu An. B mengeluh merasakan nyeri seperti ditusuk jarum pada perut sebelah kiri serta diikuti dengan mual, muntah, anoreksia dan lemas. Bp. H menyarankan kepada istrinya agar An. B segera dibawa ke Rumah Sakit atau puskesmas terdekat agar diperiksa. Namun, ibu K tidak setuju dan lebih memilih membawanya ke orang pintar (dukun), karena ibu K khawatir anaknya disantet oleh seseorang. Setelah dibawa ke dukun dan diberi air yang sudah dijampi-jampi, kondisi An. B tak kunjung membaik, bahkan semakin hari nyeri yang ia rasakan menjadi semakin parah. Hingga akhirnya tanpa meminta persetujuan lagi dari istrinya, Bp. H segera membawa anak semata wayangnya itu untuk dirawat di Rumah Sakit.5. Pada uraian kasus tersebut, yang mendasari ketidakmauan ibu K membawa

anaknya untuk berobat ke Rumah Sakit adalah...a. Pendidikan yang rendah dan ketidakmampuan mengenali masalah

kesehatan.b. Kurangnya komunikasi yang baik untuk pemecahan masalah antara ibu K

dan Bp. H.c. Tidak adanya kolaborasi yang efektif dari perawat dan tenaga medis lain.d. Ketidaktegasan Bp. H terhadap keputusan yang diutarakan dan diambil oleh

ibu K.e. Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk berobat ke Rumah Sakit.Jawaban : A

6. Rencana tindakan yang perlu perawat susun terkait upaya peningkatan kemauan keluarga untuk mengakses pelayanan kesehatan adalah...a. Mendemonstrasikan cara-cara untuk melakukan perawatan secara mandiri

bagi anggota keluarga yang sedang sakit.b. Memberikan akses pelayanan gratis bagi seluruh keluarga kurang mampu

maupun yang mampu.c. Memberi penjelasan mengenai fungsi adanya fasilitas kesehatan dan

manfaat mengakses pelayanan kesehatan.d. Memberi dukungan terhadap persepsi yang dimiliki keluarga.e. Tidak merusak kepercayaan yang selama ini dianut oleh keluarga.Jawaban : C

Page 4: soal kasus

Kasus 4Ns. D sedang melakukan pengkajian pada keluarga Ny. O (52 tahun). Dari pengkajian yang dilakukan oleh Ns. D didapatkan data bahwa Ny. O memiliki seorang suami dengan tiga orang anak dan seorang menantu yang semuanya tinggal bersama dengan Ny. O dan suaminya. Anak pertama dari Ny. O (Tn. L) berusia 25 tahun, belum menikah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta. Anak ke dua, yaitu Tn. J berusia 23 tahun, sudah menikah dan bekerja sebagai seorang guru bersama istrinya di sebuah SMA. Sedangkan anak Ny. O yang ke tiga, yakni Ny. F (20 tahun), bekerja sebagai pegawai bank dan belum menikah. Suami Ny. O adalah Tn. R yang saat ini sedang menderita penyakit diabetes dan memiliki luka gangren pada kaki sebelah kanannya. Hal ini menyebabkan Tn. R tidak bisa bekerja dan beraktifitas seperti biasanya. Sebagai seorang istri, Ny. O selalu merawat Tn. R dengan baik, seperti memberikan makanan yang tidak banyak mengandung glukosa dan dengan porsi yang cukup, namun sampai saat ini, Ny. O belum mengetahui bagaimana cara-cara yang terbaik untuk melakukan perawatan luka gangren pada suaminya. Anak-anak beserta menantu Ny. O tidak pernah mau membantu Ny. O untuk melakukan perawatan luka Tn. R dengan alasan sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tidak tahu caranya, dan jijik melihat gangren yang sudah teramat parah.7. Berdasarkan kasus diatas, permasalahan yang sedang dialami oleh keluarga

Ny. O adalah...a. Ketidaktahuan anggota keluarga mengenai bagaimana cara merawat luka

gangren.b. Ketidakmampuan anggota keluarga untuk menciptakan lingkungan yang

kondusif.c. Ketidakmampuan anggota keluarga untuk menentukan keputusan yang

harus diambil untuk mengatasi masalah luka gangren.d. Ketidakmauan anggota keluarga untuk mengakses pelayanan kesehatan di

sekitarnya.e. Ktidakmampuan keluarga mengenal masalah dalam keluarga.Jawaban : A

8. Tindakan yang tidak harus diberikan oleh perawat kepada keluarga Ny. O agar masalah dapat terselesaikan yaitu...a. Memberi kesempatan pada setiap anggota keluarga untuk bertanya.b. Mengajarkan dan mendemonstrasikan kepada setiap anggota keluarga

bagaimana cara merawat agar dapat menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.

Page 5: soal kasus

c. Memberikan kesempatan pada setiap anggota keluarga untuk mengungkapkan pemahaman setelah arahan dari perawat keluarga dan mendemonstrasikan tindakan dalam merawat yang benar.

d. Mengidentifikasi pengaruh yang mengakibatkan salah satu atau beberapa maupun keseluruhan anggota keluarga tidak mengakses pelayanan kesehatan.

e. Memonitor setiap tindakan masing-masing anggota keluarga saat mendemonstrasikan tindakan perawatanJawaban : D

Kasus 5Pada sebuah keluarga terdapat sepasang suami istri dan kedua anaknya. Bp. J mengeluhkan sakit TB Paru yang 2 tahun belakangan ini sering menghambat aktivitasnya dalam bekerja. Bp. J sudah menjalani pengobatan selama 2 bulan, tapi tidak kunjung sembuh. Bp. J tidak mampu kembali bekerja karena sesak yang dialaminya. Sehingga Ibu T terpaksa menggantikan suaminya untuk menafkahi keluarganya dengan berjualan di pasar dan menjadi buruh cuci. Bp. J menghawatirkan kondisi Ibu T yang belakangan ini sering batuk-batuk karena takut penyakitnya menular pada anggota keluarga yang lain. Anak Y sebagai anak pertama yang sekarang berumur 23 tahun tidak mau bekerja membantu kedua orang tuanya, karena masih ingin menikmati masa mudanya dengan berkumpul bersama temannya. Anak keduanya masih berumur 7 tahun dan biasanya tidur bersama orang tuanya dalam kamar yang jendelanya tak pernah dibuka dengan alasan takut apabila debu masuk dan membuat penyakit Bp. J semakin parah.9. Dari uraian kasus di atas, yang bukan merupakan permasalahan yang timbul

pada keluarga Bp. J adalah...a. Bp. J mengeluhkan sakit TB Paru yang sering menghambat pekerjaannya.b. Ibu T terpaksa menggantikan suaminya untuk menafkahi keluarganya.c. Anak pertama Bp. J tidak mau bekerja membantu orang tuanya.d. Bp. J khawatir ibu T tertular penyakit yang diderita Bp. J.e. Bp. J sudah menjalani pengobatan atas penyakitnya selama 2 bulan.Jawaban : E

10. Tindakan apa yang dapat dilakukan perawat dalam upaya memodifikasi lingkungan keluarga Bp. J?

a. Membantu ibu T untuk membuat makanan yang enak dan bersih, agar pengunjung yang ada di pasar lebih tertarik dengan makanan yang dijual oleh ibu T, sehingga ibu T dapat memenuhi kebutuhan keluarganya dan untuk berobat suaminya.

Page 6: soal kasus

b. Membantu ibu T untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih baik agar pendapatan yang dihasilkan oleh ibu T dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dan agar keluarga mampu membawa Bp. J ke puskesmas terdekat setiap hari.

c. Membantu menjelaskan mengenai cara-cara yang paling tepat untuk memberikan pengertian terhadap anak ke dua Bp. J agar mau untuk tidur sendiri di kamarnya dan tidak mengganggu istirahat Bp. J dan istrinya.

d. Menjelaskan kepada anggota keluarga mengenai modifikasi lingkungan yang kurang benar, mengajarkan keluarga untuk selalu membuka jendela kamar agar udara dapat berganti dan cahaya dapat masuk ke dalam kamar serta mengarahkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di sekitar rumah.

e. Membantu keluarga menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) agar dapat dimanfaatkan keluarga untuk mengobati Bp. J sehingga tidak perlu susah payah datang ke puskesmas dan mengeluarkan banyak biaya.Jawaban : D