soal ebm 2012
DESCRIPTION
mosok nggag bisa lagi sihTRANSCRIPT
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret _______________________________
_________________________________ Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, MSc, PhD
1
Blok Budaya Ilmiah
Soal Ujian Akhir Blok
Evidence-Based Medicine (10 soal)
Pilih satu jawaban yang paling benar.
1. Metode untuk mengontrol pengaruh faktor perancu (confounding factor) yang digunakan dalam
randomized control trial (RCT):
A. Randomisasi B. Restriksi (kriteria inklusi dan eksklusi) C. Pencocokan (matching) D. Stratifikasi (stratified analysis) E. Analisis multivariat
2. Langkah EBM yang dirumuskan dengan akronim “PICO” (Patient/ Population and Problem,
Intervention, Comparison, Outcome):
A. Merumuskan masalah klinis pasien B. Mencari bukti dari literatur C. Menilai kritis bukti D. Menerapkan bukti pada pasien E. Mengevaluasi kinerja penerapan bukti
3. Suatu probabilitas kebenaran diagnosis sesudah menggunakan informasi tambahan dari tes diagnostik:
A. Pretest probability B. Posttest probability C. Meta-analysis D. Threshold analysis E. Likelihood ratio
4. Bukti riset yang berorientasi praktik kedokteran berbasis bukti (EBM):
A. Bukti-bukti laboratorium B. Bukti yang berorientasi penyakit (disease oriented evidence) C. Bukti yang berorientasi kepada pasien (patient-oriented evidence that matters) D. Bukti berdasarkan opini pakar (expert opinion) E. Bukti berdasarkan testimoni pasien
5. Penilaian kritis (critical appraisal) dalam EBM menilai aspek validity, importance dan applicability dari bukti-bukti. Aspek validity merujuk kepada penilaian tentang:
A. Kebenaran temuan B. Kemaknaan klinis temuan C. Kemaknaan statistik temuan D. Kemampuan penerapan temuan E. Presisi estimasi temuan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret _______________________________
_________________________________ Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, MSc, PhD
2
6. Suatu desain studi yang mengkaji dan merangkum hasil-hasil studi primer (misalnya, RCT) secara
sistematis, sehingga memberikan estimasi yang lebih akurat dan bukti yang lebih kuat tentang efek intervensi atau hubungan variabel, dan hasilnya biasanya disajikan dalam bentuk forest plot:
A. Studi kohor B. Studi kasus kontrol C. Studi potong-lintang D. Systematic review/ meta-analisis E. Randomized controlled trial (RCT)
7. Ukuran yang luasnya area di bawah kurva menunjukkan lpmbinasi sensitivitas dan spesifisitas yang optimal dari sebuah tes diagnostik:
A. Pretest probability B. Likelihood ratio nomogram C. Receiver operating characteristics curve D. Absolute reduction risk E. Posttest odd
8. Prinsip praktik kedokteran berbasis bukti (EBM):
A. Memberikan pelayanan medis yang berorientasi kepada penyakit (disease-oriented medical care)
B. Opini pakar merupakan salah satu bukti yang bernilai informasi paling tinggi C. Mengutamakan bukti-bukti yang berorientasi kepada penyakit, bukan bukti bukti yang
berorientasi kepada pasien D. Indikator hasil pemeriksaan laboratorium lebih penting daripada perbaikan klinis, kematian,
dan kecacatan yang dialami pasien E. Keputusan klinis berdasarkan triad EBM, yaitu bukti yang terbaik, keterampilan klinis, dan
nilai-nilai pasien
9. Suatu ukuran kemaknaan klinis terapi, ditunjukkan oleh jumlah pasien yang perlu diberi terapi untuk mendapatkan seorang di antaranya menunjukkan efek terapi yang diinginkan, sehingga menunjukkan penting-tidaknya (importance) terapi itu:
A. RR B. OR C. ARR D. RRR E. NNT
10. Suatu ukuran yang menunjukkan informasi yang bisa diberikan oleh suatu tes diagnostik untuk
memperbaiki akurasi diagnosis, yang dapat digunakan untuk mengubah pretest probability menjadi posttest probability:
A. Sensitivitas B. Spesifistas C. Likelihood ratio D. Positive predictive value
Negative predictive value